BAB 2 DATA DAN ANALISA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 DATA DAN ANALISA"

Transkripsi

1 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Dalam perancangan short animation ini, penulis melakukan riset untuk memperoleh data yang mendukung serta mencari referensi-referensi visual yang sesuai. Berikut metode yang digunakan antara lain: literatur buku,literatur internet, dan referensi video Literatur Buku 1. Camilla de la Bedoyere (2009) 100 Pengetahuan tentang Beruang 2. Secretariat of the Convention Biological Diversity. (2010). Forest Biodiversity- Earth s Living Treasure. 1st Edition. 3. Richard Williams.(2002). The Animator s Survival Kit. 1st Edition 4. Dan Ablan. (2002). Digital Cinematography & Directing. 3rd Edition 5. Majalah Chip Spesial : 3D Animation 6. Frank Thomas, Ollie Johnston (1981) The Illusion of Life : Disney Animation 7. Karen Sullivan, Gary Schumer & Kate Alexander (2012) Ideas for the Animated Short : Finding and Building Stories Literatur Internet 1. Global,WWF,( 2012), WWF-Forest jungles, woods & their trees Global,WWF,( 2012), WWF-Sun Bear Indonesia,Greaanpeace, (2013), Melindungi Hutan Indonesia Greenpeace Indonesia, 4. Lestari,Sri,(2010). Memotret kondisi hutan Indonesia, 2

2 3 _hutanindo.shtml 5. Orangutan Fondation International,( 2011), Indonesian Forest Facts, Referensi Video Referensi video digunakan sebagai pendukung sumber data dan juga sebagai referensi visual. Berikut beberapa video yang digunakan antara lain: 1. Gene Jinxu Short Animation,A super cute and curious monkey gets wet. By (2012) 2. Nectarious Films, My Family and The Wolf (2012) 3. Ludo Gavillet, Derya Kocaurlu, Lucas Hudson, Colin Jean- Saunier Short Animation, Monsterbox (2012) 4. Atle S. Blakseth Short Animation,Fishing With Sam (2009) 5. Disney Pixar, Brave (2012) 2.2 Data Umum Gambaran tugas akhir penulis adalah pembuatan short animation yang diberi judul Pikko. Animasi film pendek ini menceritakan tentang Seorang anak kecil yang membuatkan rumah untuk seekor anak beruang yang kehilangan rumahnya yaitu hutan. Pesan yang ingin disampaikan dari cerita ini adalah untuk kita manusia peduli pada kehidupan hewan-hewan dan tidak merusak habitatnya. Berikut data-data umum yang telah dikumpulkan oleh penulis yang akan digunakan sebagai landasan dalam pembuatan tugas akhir ini Animasi Menurut Majalah chip special : 3D Animation (2011), Animasi sendiri memiliki arti yaitu gerak atau bergerak. Dengan menggunakan rekayasa visual berupa kumpulan gambar atau frame yang di susun saling kontinuiti atau berurutan,sehingga ketika kertas gambar itu kita gerakan akan menimbulkan efek ilusi visual bergerak.gambar yang ada di frame atau kertas gambar itu terlihat bergerak, tentunya dengan timing yang telah di atur.

3 4 Sejarah Menurut majalah chip special : 3D Animation (2011) juga berikut penjelasan-penjelasan tentang sejarah animasi di dunia maupun lokal. Manusia di zaman prasejarah juga sebenarnya telah mengenal komunikasi lewat bahasa visual,walaupaun belum berbentuk animasi seperti di era sekarang ini. Lukisan-lukisan di dinding atau langit-langit gua menjadi bukti kebudayaan mereka. Jika merujuk visual sebagai alat komunikasi, sejarah animasi bisa ditelusuri hingga jaman prasejarah. Seorang pendeta Jerman, Athanasius Kircher, pada tahun 1645 menemukan Magic Lantern.Cara kerjanya mirip dengan proyektor slide, gambar-gambarnya disorotkan ke dinding. Gambar tersebut di ukiskan pada kaca lentera dan diproyeksikan. Penemuan teori Persistence of Vision pada tahun 1824 oleh Peter Roget. Pengertian mudahnya tentang proyeksi bergerak dari objek yang diterima mata. Secara prinsip otak kita mampu menerima 1/25 detik gambar yang dilihat. Jadi kalau ada gambar berikutnya yang lewat, gambar yang berkelanjutan akan dipersepsikan seolah bergerak oleh mata. Pola inilah yang melahirkan berbagai eksperimen percobaan visual yang berkelanjutan. Phenakitstoscope adalah contoh alat pertama yang diciptakan oleh Dr Joseph Antoine Plateau dan Dr Simon Rittrer pada tahun Mesin ini menghasilkan ilusi gerakan dengan memungkinkan pemirsa menatap piringan yang berputar berisi jendela kecil,dimana di balik jendela itu akan ada cakram lain yang berisi urutan gambar. Ketika mesin diputar menghasilkan ilusi gerakan. Tahun 1825, John A.Paris,seorang fisikawan Inggris,menciptakan mainan yang dijuluki thaumatrope. Yang berupa kepingan yang dikaitkan dengan semacam talipegas di antara kedua sisinya. Satu sisi keping bergambar burung, sisi sebaliknya bergambar sangkar burung. Saat kepingan diputar,gambar burung seolah masuk kedalam sangkar. Tahun 1832 Joseph Plateau asal Belgia menciptakan zoetrope. Bentuknya berupa cakram yang di sekelilingnya terdapat gambar-gambar yang diserrtai lubang-lubang yang dibuat secara teratur untuk mengintip gambar. Tahun 1892 Emile reynould menemukan praxinosxope. Cara kerja alat ini sama dengan zoetrope. Bedanya celah yang digunakan untuk melihat

4 5 diganti dengan lingkaran cermin yang diletakkan di bagian dalam. Maka jika kita melihat ke cermin gambar solah bergerak. Kemudian alat ini dikembangkan menjadi optique theatre,sehinnga mungkin dilihat oleh khalayak umum. Era Disney & 12 Prinsip Animasi Seiring dengan penemuan pita film dan memasuki kamera,memasuki abad ke-20, mulai dikembangan teknik baru yaitu. J.Stuart Blackton dari Amerika menggunakan teknik ini di berbagai filmnya yang terkenal. Tahun 1914 Winsor McCay membuat terobosan pada animasi pada film Gertie The Dinosaur. Otto Messmer juga menerapkan pada film animasi Felix The Cat. Tahun 1923,Walt Disney & Roy Disney mendirikan studio animasi.pada 18 November 1928 lahirlah Mickey Mouse yang merupakan animasi bersuara pertama dari Walt Disney. Kemudian Tahun 1932 disusul Flower and Trees produksi Silly Symphonies yang merupakan animasi berwarna pertama. Kemajuan industri perfilman dan televisi di Amerika juga berimbas pada kemajuan di bidang animasi. Kemudahan produksi dan banyaknya permintaan ikut menekan biaya produksi sehingga industri animasi tumbuh dengan cepat. Salah satu tonggak dengan kemajuan animasi adalah diperkenalkan nya 12 prinsip animasi pada tahun 1930-an oleh animator disney Ollie Johnston dan Frank Thomas. Prinsip tersebut diterbitkan menjadi buku The Illusion of Life: Disney Animation pada tahun Ke 12 prinsip itu adalah Squash and stretch, anticipation, staging, straight ahead and pose to pose, follow through and overlapping action,slow in slow out, arcs, secondary action, timing, exageration, solid drawing and appeal. CGI Penemuan CGI atau Computer Generated Imagery merombak indus tri animasi secara drastis. Toy Story (1995) adalah film panjang pertama yang menggunakan teknik CGI sekaligus menandai era film animasi 3D. Sampai saat ini, inovasi yang berkelanjutan memungkinkan animasi CGI memperoleh tampilan yang semakin mendekati realita.

5 Animasi di Indonesia Menurut majalah chip special : 3D Animation (2011) juga, dalam hal animasi Indonesia juga sangat berkembang, dari jaman pewayangan hingga jaman 3D sekarang ini. Sejarah Animasi Indonesia mulai diketahui sejak ditemukannya Cave Pinting yang bercerita mengenai binatang buruan atau hal-hal yang berbau mistis. Wayang yang merupakan cikal bakal lahirnya animasi Indonesia. Sejak tahun 1933 di Indonesia banyak koran lokal yang memuat iklan Walt Disney. kemudian Pada Tahun 1955 Presiden Soekarno yang sangat menghargai seni mengirim seorang seniman bernama Dukut Hendronoto (pak Ook) untuk belajar animasi di studio Walt Disney, setelah tiga bulan ia kembali ke Indonesia dan membuat film animasi pertama bernama Si Doel Memilih animasi ini awalnya di buat untuk tujuan kampanye politik. Lalu pada tahun 1963 Ook hijrah ke TVRI dan mengembangkan animasi di sana dalam salah satu program namun kemudian program itu dilarang karena dianggap terlalu konsumtif. - Era 70-an Pada tahun 70-an terdapat studio animasi di Jakarta bernama Anima Indah yang didirikan oleh seorang warga Amerika. Anima Indah termasuk yang mempelopori animasi di Indonesia karena menyekolahkan krunya di Inggris, Jepang,Amerika dan lain-lain. Anima berkembang dengan baik namun hanya berkembang di bidang periklanan. Di tahun 70-an banyak film yang menggunakan kamera seluloid 8 mm, maraknya penggunaan kamera untuk membuat film tersebut, akhirnya menjadi penggagas adanya festival film. Di festival film itu juga ada beberapa film animasi Batu Setahun, Trondolo, Timun Mas yang disutradarai Suryadi alias Pak Raden (animator Indonesia Pertama). - Era 80-an Tahun Yang ditandai sebagai tahun maraknya animasi Indonesia. Ada film animasi rimba si anak angkasa yang disutradarai Wagiono Sunarto dan dibuat atas kolaborasi ulangan si Huma yang diproduksi oleh PPFN dan merupakan animasi untuk serial TV. beberapa animator lokal. ada juga film animasi Pet Era tahun an ditandai dengan lahirnya beberapa

6 7 studio animasi seperti Asiana Wang Animation bekerjasama dengan Wang Film Animation, Evergreen,Marsa Juwita Indah, Red Rocket Animation Studio di Bandung, Bening Studio di Yogyakarta dan Tegal Kartun di Tegal. - Era 90-an Di tahun ini bertaburan dengan berbagai film animasi diantaranya Legenda Buriswara, Nariswandi Piliang,Satria Nusantara yang kala itu masih menggunakan kamera film seluloid 35mm, kemudian ada serial Hela,Heli,Helo yang merupakan film animasi 3D pertama yang di buat di Surabaya, Tahun 1998 mulai bermunculan film-film animasi yang berbasis cerita rakyat seperti Bawang Merah dan Bawang Putih, Timun Mas dan petualangan si Kancil di Era 90-an ini banyak terdapat animator lokal yang menggarap animasi terkenal dari jepang seperti Doraemon dan Pocket Monster - Era 2000-an Diantara sekian banyak studio animasi di Indonesia, Red Rocket Animation termasuk yang paling produktif. Pada tahun 2000 Red Rocket memproduksi beberapa serial animasi TV seperti Dongeng Aku dan Kau, Klilip dan Puteri Rembulan, Mengapa Domba Bertanduk dan Berbuntut Pendek, Si Kurus dan Si Macan, pada masa ini serial animasi cukup populer karena menggabungkan 2D animasi dengan 3D animasi.pada tahun 2003, serial 3D animasi merambah layar lebar diantaranya Janus Perajurit Terakhir, menyusul kemudian bulan Mei 2004 terdapat film layar lebar 3D animasi berdurasi panjang yaitu Homeland. Majalah chip special : 3D Animation/November 2011 hal Film Pendek Menurut situs La-Lights, Film pendek salah satu bentuk film yang paling diminati. Baik untuk digarap maupun ditonton. Awalnya, film pendek diangap sebagai film murahan dan hanya untuk sutradara-sutradara pemula, Di Amerika, yang tergolong film pendek adalah film berdurasi menit. Bahkan di Eropa dan Australia, film pendek harus berdurasi 1-15 menit saja.

7 8 Ini merupakan tantangan tersendiri bagi para pembuat film. Kita harus menyampaikan pesan dengan cara apapun yang mungkin dilakukan agar dipahami oleh penonton hanya dalam waktu yang sangat singkat. Ini memberikan tantangan tersendiri bagi para sineas film untuk menggali kreativitas dan orisinalitas. Film pendek sendiri mulai lahir pada tahun 1910 di Amerika. Pada Era ini feature film sedang populer, sehingga memunculkan ide untuk membuat feature yang memuat satu atau beberapa subjek pendek. Untuk genre yang pertama kali keluar adalah genre komedi. Contohnya yang terkenal adalah Charlie Chaplin Pada tahun 30an, film pendek sempat mengalami kisruh. Perusahaan film besar yang memproduksi film pendek memanfaatkannya untuk tujuan komersil. Praktek ini disebut block booking dan pada akhirnya dinyatakan illegal oleh US Supreme Court. Dengan dikeluarkannya kebijakan tersebut, film pendek kembali populer. Sejak saat itu, film pendek adalah sepenuhnya lahan milik para sineas independent. Pada tahun 50an, film pendek mulai merasuki pertelevisian. Film pendek yang populer akan di tayangkan di Televisi. Pada akhir 60an, film pendek di layar lebar dinyatakan menghilang dari layar lebar. Pada tahun 1980, definisi durasi dari film pendek berubah menjadi menit. Mendekati film durasi normal. Yang tetap membedakan film pendek adalah topiknya yang rumit. Kini banyak dibuat festival sebagai ajang ekspresi para pembuat film pendek. Bersamaan dengan menjamurnya festival film pendek, popularitas film pendek juga meroket dan menuai antusiasme para sineas amatir Beruang Menurut Camilla de la Bedoyere (2009) di bukunya, 100 pengetahuan tentang Beruang, Beruang adalah mamalia dari keluarga Ursidae. Beruang diklasifikasikan sebagai caniforms, atau carnivorans seperti anjing, dengan pinnipeds menjadi kerabat terdekat mereka hidup. Meskipun hanya delapan spesies beruang yang masih ada, mereka tersebar luas, muncul di berbagai

8 9 habitat di seluruh belah an bumi utara dan sebagian di belahan bumi selatan. Beruang yang ditemukan di benua Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, dan Asia. Di tanah bersalju yang mengelilingi Arktika, beruang dahulu dikenal sebagai penguasa hutan. Beruang adalah sebagian salah satu makhluk terbesar yang hidup di darat dan memiliki sedikit musuh alami, kecuali manusia. Dahulu, beruang menjelajahi banyak hutan di planet ini, tetapi sekarang makhluk ini menghadapi masa depan yang suram. Semua species beruang rata-rata memiliki badan yang besar dan berat,kepala besar, serta kaki yang pendek dan kuat. Seekor beruang yang marah akan mengaum, membuka rahangnya yang kuat untuk menunjukkan giginya yang besar. Beruang menggunakkan giginya untuk membela diri dalam pertarungan dan untuk memburu hewan lainnya. Beruang memiliki rambut yang tebal,yang membantu menjaganya tetap hangat- dan membuat tubuhnya tampak lebih besar daripada ukuran sebenarnya. Pengamatan dari dekat terhadap beruang mengungkapkan bahwa matanya sebenarnya cukup kecil di bandingkan dengan ukuran kepalanya. Namun, beruang memiliki daya penglihatan yang baik,tetapi daya pencium annya jauh lebih kuat. Beruang menghabiskan sebagian musim panas dan musim gugur,saat ada lebih banyak makanan di sekitarnya untuk makan dan menambah berat badan. Sehingga saat musim dingin datang mereka akan berhibernasi dan menggunakan cadangan lemak tubuh untuk membantu bertahan hidup. Saat ini,sebagian besar spesies beruang telah langka. Walaupun masih di temukan di wilayah-wilayah yang di jelaskan tadi namun dahulu, beruang hidup di hutan-hutan di seluruh dunia. Camilla de la Bedoyere (2009) 100 Pengetahuan tentang Beruang, hal Habitat Beruang Beruang hidup di habitat yang bervariasi, dari lingkungan tropik hingga Artik, dari hutan ke lingkungan bersalju. Umumnya mereka omnivora, walaupun beberapa memiliki makanan yang khusus, seperti beruang kutub. Mereka memakan lumur, akar, kacang

9 10 dan beri. Mereka juga kadang-kadang pergi ke sungai untuk menangkap ikan. Beruang umumnya pergi jauh untuk mencari makanan. Waktu berburu biasanya ketika senja atau pagi buta kecuali ketika manusia ada di sekitar. Beruang terkadang tidur di gua-gua berbatu yang di lapisi dengan dedaunan dan rumput. Camilla de la Bedoyere (2009) 100 Pengetahuan tentang Beruang, hal Beruang Madu Sumber Gambar : Gambar 2.1 Beruang Madu Berikut data yang telah Penulis rangkum dari beberapa sumber seperti dari 100 pengetahuan tentang Beruang, situs wwf.panda.org serta film pendek informatif yang berjudul Beruang Madu. Beruang madu merupakan spesies beruang terkecil ini merupakan satwa yang dilindungi dari kepunahan secara International. Oleh IUCN Red List, binatang pemakan lebah dan madu yang pandai memanjat ini dalam status konservasi di kategorikan sebagai Rentan, yang artinya telah terancam oleh kepunahan. Menurut situs wwf.panda.org Beruang madu sendiri sebelumnya tersebar di hutan dataran rendah hutan tropis di Asia Tenggara. Namun diperkirakan bahwa populasinya telah menurun lebih dari 30% dalam 30 tahun

10 11 terakhir. Di Indonesia sendiri sekitar 45% persebarannya terdapat di pulau Sumatra dan Kalimantan. Beruang madu mempunyai panjang tubuh sekitar 1,2-1,5 meter dengan tinggi punggungnya sekitar 70 cm. Beruang madu dewasa mempunyai berat tubuh antara kg. Dengan ukuran tubuh ini, menjadikan Beruang madu sebagai beruang terkecil diantara jenis-jenis beruang lainnya yang terdapat di dunia. Tetapi memiliki lidah terpanjang mencapai 25 centimeter, yang berguna untuk mencapai ke dalam retakan kecil di pohon dan menjilati tempayak dan ulat yang lezat. Beruang madu juga disebut beruang melayu, beruang anjing, dan beruang matahari. Beruang madu memiliki rambut yang sangat pendek dan pola kuning di dadanya yang berbentuk seperti huruf V atau U. Beruang ini memiliki rahang yang kuat sehingga dapat memakan makanan yang keras, seperti dapat membuka kelapa dan memakan isinya. Selain itu juga memiliki cakar yang panjang dan melengkung untuk merobek sarang lebah untuk mengambil madunya. Selain madu, beruang madu juga suka memakan serangga,burung,kadal,buah-buahan dan hewan pengerat. Beruang madu memiliki peran sangat penting dalam hutan,sebab hanya beruang madu lah yang dapat menyebarkan biji besar Beruang madu menggunakan ototnya yang kuat, kulit tak berambut di telapak kakinya, dan cakarnya yang panjang saat memanjat pohon, dan hewan ini dapat menghabiskan waktu berjamjam berada di cabang pohon untuk makan,tidur, dan berjemur. Beruang Madu tidak hidup berkelompok mereka hanya hidup soliter di hutan, dan biasanya hanya betina dengan anaknya yang ber pergian bersama. Sedihnya habitat mereka menghilang dengan cepat, sebagian besar hutan alam yang menjadi habitatnya telah dijadikan kebun kelapa sawit, Hutan tanaman Industri, tambang atau dihancurkan penebangan kayu yang berlebihan atau hancur karena kebakaran hutan. Selain itu Beruang madu juga dibunuh dan diburu untuk empedunya yang dapat dijadikan obat.

11 12 Di Indonesia sendiri sejak tahun 1974,Beruang madu telah menjadi satwa yang dilindungi Camilla de la Bedoyere (2009) 100 Pengetahuan tentang Beruang 100 Peng - etahuan tentang BERUANG, hal Hutan Hutan adalah suatu wilayah yang memiliki banyak tumbuh-tumbuhan lebat yang berisi antara lain pohon, semak, paku-pakuan, rumput, jamur dan lain sebagainya serta menempati daerah yang cukup luas. Hutan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida, habitat hewan, modulator arus hidro logika, dan pelestari tanah serta merupakan salah satu aspek bios - fer bumi yang paling penting. Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita dapat menemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di dataran rendah maupun di pegunungan, di pulau kecil maupun di benua besar. Di seluruh dunia, hutan-hutan alami sedang dalam krisis. Tumbuhan dan binatang yang hidup didalamnya terancam punah. Dan banyak manusia dan kebudayaan yang menggantungkan hidupnya dari hutan juga sedang terancam. Yang terjadi pada hutan-hutan saat ini itu disebut Deforestasi. pengertian-hutan Deforestasi Menurut situs keepthehabitat.org, Deforestasi adalah perusakan lapisan atas hutan dengan cara merubah penggunaan lahan secara permanen. Disebut juga penggundulan hutan. Deforestasi terhadap hutan hujan tropis utama menyebabkan meningkatnya emisi gas rumah kaca di atmosfir bumi, kehancuran habitat hutan, dan

12 13 kerusakan terhadap sumber kehidupan masyarakat yang bergantung pada hutan untuk kelanjutan hidup mereka. Hutan tropis merupakan paru-paru bumi. Hutan jenis ini menyeimbangkan dampak dari emisi gas rumah kaca dengan cara menangkap karbon dioksida dan memompa oksigen kembali ke atmosfer. Praktek pengelolaan hutan yang baik tidak akan menyebabkan deforestasi, tetapi di Asia Tenggara jalan-jalan yang digunakan untuk memanen kayu justru memberikan kemudahan bagi para pembalak liar untuk masuk ke dalam hutan dan mengambil pohon-pohon pelindung yang tersisa dan bagi para petani tidak tetap untuk membuka lahan. Salah satu akibatnya dari deforestasi selain menyebabkan ketidakseimbangan alam juga kehancuran habitat hutan untuk para hewan. Ini yang merupakan dampak yang besar,karena menyebabkan hewan-hewan dapat mati yang kemudian bisa menjadi langka dan punah Hujan Hujan adalah peristiwa turunnya air dari langit ke bumi. Awalnya air hujan berasal dari air dari bumi seperti air laut, air sungai, air danau,dll. Airair tersebut umumnya mengalami proses penguapan atau evaporasi akibat adanya bantuan panas matahari. Air yang menguap / menjadi uap melayang ke udara dan akhirnya terus bergerak menuju langit yang tinggi bersama uapuap air yang lain. Di langit yang tinggi uap tersebut mengalami proses pemadatan atau kondensasi sehingga membentuk awan. Dengan bantuan angin awan-awan tersebut dapat bergerak kesana-kemari baik vertikal, horizontal dan diagonal. Akibat angin atau udara yang bergerak pula awan-awan saling bertemu dan membesar menuju langit / atmosfir bumi yang suhunya rendah atau dingin dan akhirnya membentuk butiran es dan air. Karena berat dan tidak mampu ditopang angin akhirnya butiran-butiran air atau es tersebut jatuh ke permukaan bumi (proses presipitasi). Karena semakin rendah suhu

13 14 udara semakin tinggi maka es atau salju yang terbentuk mencair menjadi air, namun jika suhunya sangat rendah maka akan turun tetap sebagai salju Data Cerita Anak Lelaki Kecil Menurut Jean Ann Wright (2005) pada buku Animation Writing and Development, : from script development to pitch pada umur 11 tahun adalah awal masa remaja bagi banyak orang. Paling-paling anak-anak bersemangat, waspada, aktif, imajinatif dan ingin mulai mandiri. Untuk emosinya mulai naik turun, karena marah dan air mata mengikuti kekonyolan dan kegembiraan. Pada usia ini mereka membutuhkan kesempatan untuk meningkatkan rasa kepemimpinan dan rasa tanggung jawabnya. Anak umur 9-11 tahun menyukai aktifitas bersama di tempat terbuka terutama dengan teman sejenis. Mereka juga menyukai diskusi kelompok dan perlombaan seperti kuis Alkitab. Anak usia ini biasanya senang bergurau dan mengumpulkan koleksi benda-benda. Mereka penuh daya kreatif. Oleh karena itu, daya pikir mereka sudah lebih berkembang. Dengan demikian, guru perlu melengkapi agar dapat memberikan jawaban yang memuaskan. Anak-anak dapat diceritakan mengenai tokoh Alkitab maupun tokoh rohani. Guru bisa membicarakan dan mendiskusikan hal keselamatan secara lebih mendalam. Hal lain yang penting yaitu guru perlu mendorong anak-anak untuk bersaat teduh dan mengembangkan hobi yang positif. Wright, Jean Ann. (2005). Animation Writing and Development, : from script development to pitch

14 Environment Rumah Adalah bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu. Rumah bisa menjadi tempat tinggal manusia maupun hewan, namun tempat tinggal yang khusus bagi hewan biasa disebut sangkar, sarang, atau kandang. Dalam arti khusus, rumah mengacu pada konsep-konsep sosialkemasyarakatan yang terjalin di dalam bangunan tempat tinggal, seperti keluarga, tempat bertumbuh, makan, tidur, beraktivitas, dll. Pada animasi ini akan menggunakan sejenis rumah yang lumayan jauh dari kota besar. Rumah yang biasanya memiliki jarak dengan rumah yang lainnya. Dan untuk sampai di jalan besar harus melewati jalan kecil terlebih dahulu. Banyak pohon rindang,semak dan tumbuhan di sekitarnya. Jalan Jalan yang digunakan pada animasi ini adalah jalan kecil yang menghubungkan rumah anak kecil dengan jalan yang lebih besar. Disampingsamping jalan banyak terdapat pohon serta semak Hubungan Antara Manusia, Hewan dan Lingkungan Hubungan antara manusia dengan hewan atau satwa telah berlangsung sejak manusia dan hewan menjejakkan tapak-tapak mereka di planet biru ini. Entah berjuta tahun lalu ataupun beratus juta tahun lalu belum bisa dipastikan. Namun, yang jelas manusia mempunyai ketergantungan terhadap hewan dan juga dengan habitatnya atau yang lebih luasnya disebut sebagai alam. Begitu butuhnya manusia akan hewan maka terciptalah hewanhewan domestikasi, mulai dari karnivora sampai omnivora. Domestikasi, Itulah sebuah keberhasilan manusia dalam penguasaan kehidupan hewan dan habitatnya. Kondisi yang terjadi dalam beberapa tahun ini menunjukkan terjadinya pengingkaran dalam kaitan hubungan manusia dan hewan, dan lebih jauh lagi terjadi pengingkaran hubungan manusia dengan alam raya. Manusialah yang sehausnya bertanggungjawab terhadap semua kondisi ini. Manusia saat ini sudah tidak bisa menyelaraskan apa yang seharusnya

15 16 terjadi dalam hubungan manusia-hewan dan manusia-alam raya. Apa yang terjadi akhir-akhir ini membuktikan betapa kuatnya bayang-bayang materi terhadap kehidupan manusia-manusia modern, sehingga sering sekali mereka memperlakukan unsur-unsur biodiversitas sebagai jajahannya Data Kategori Fiksi Menurut situ peribahasa.com Fiksi adalah cerita rekaan. Hasil olah imajinasi pengarang ini biasanya diwarnai oleh kultur, pengalaman batin, filosofi, pendidikan, religiusitas dan latar belakang pengarang lainnya. Semua karya yang bersifat fiksi itu merupakan kreatifitas oleh ide/gagasan pengarang yang tertuang secara artistik dan intens. Walaupun bersifat fiktif karya sastra memiliki kebenaran faktual, misalnya karya-karya sastra bertema ketimpangan sosial, kebobrokan moral, keserakahan dan sebagainya. Fiksi terbagi dua macam, yang pertama adalah fiksi imajinatif yaitu yang berdasarkan imajinasi, dan yang kedua Ciri-ciri karya fiksi : 1) Bersifat rekaan/hasil olah imajinasi pengarang. 2) Memiliki kebenaran yang relatif. 3) Bahasa bersifat konotatif. 4) Tidak memiliki sistematika yang baku. 5) Sasarannya emosi (perasaan) pembaca. 6) Contoh : cerpen, novel dan drama. 7) Biasanya memiliki amanat (pesan moral) tertentu Animasi Pendek Menurut Ideas for The Animated Short (2012) halaman 31, film animasi pendek didefinisikan sebagai film yang menggambarkan cerita melalui pergerakan dan waktu, melalui karakter-karakter unik dan berkesan

16 17 yang ada dalam kehidupan yang dilebih-lebihkan, di dalam representasi dunia dengan kemampuan untuk membuat sesuatu yang tidak terlihat menjadi terlihat dan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Film animasi pendek biasanya berdurasi 24 menit atau kurang. Karen Sullivan, Gary Schumer & Kate Alexander (2012) Ideas for the Animated Short : Finding and Building Stories, hal Studi Existing Selain data-data, penulis juga mengumpulkan beberapa referensi film animasi pendek yang menginspirasi penulis, dengan tujuan menganalisa film animasi pendek tersebut dapat memberikan pengayaan kepada penulis dalam proses pengerjaan film animasi pendek ini Studi Bentuk Untuk studi bentuk, penulis menganalisa bentuk-bentuk dari beberapa film animasi pendek seperti My Family and The Wolf, dan The Strange Case of Dad s Missing Head. Gambar 2.2 Scene dari animasi My Family and The Wolf Sumber gambar : Gambar 2.3 Scene dari animasi The Strange Case of Dad s Missing Head Sumber Gambar :

17 18 Gambar di atas merupakan screenshot dari film animasi My Family and The Wolf, dan The Strange Case of Dad s Missing Head. Bentuk karakternya yang simple dibuat distorsi dan tidak proporsional, seperti bentuk kepala yang bulat dan bentuk tubuh yang lebih kecil dan panjang-panjang. Membuat animasi ini terlihat menarik secara visual dan dari segi cerita dapat memberikan kesan cerita yang ringan dan menyenangkan Studi Warna Warna adalah salah satu elemen yang penting dalam seni atau design, begitu juga dalam animasi. Karena setiap warna mampu memberikan kesan atau mood dan identitas tertentu dalam sebuah film animasi. Agar pemilihan warna untuk animasi ini tepat, penulis melakukan studi pada film animasi pendek yang berjudul Monsterbox. Gambar 2.4 Scene dari animasi Monsterbox Sumber Gambar : Gambar ini merupakan screenshot dari animasi Monsterbox. Selain kaya akan warna, warna yang digunakan pada animasi ini merupakan warnawarna earthy yang memberikan nuansa alam dan juga kesan hangat. Diimbangi dengan warna background yang lembut. Perpaduan warna pada tekstur,membuat 3D nya tidak terlalu kaku dan visual animasi ini semakin menarik.

18 19 Gambar 2. 5 Scene dari animasi My Family and The Wolf Sumber Gambar : Sama halnya dengan film animasi My Family and The Wolf warna yang digunakan adalah warna-warna pastel yang menurut penulis cocok untuk film animasi yang bergenre drama. Di film animasi ini warna background di buat lebih light sehingga terkadang terlihat hanya seperti siluet Studi Art Direction Untuk studi art direction, penulis melakukan studi pada film animasi pendek Song for The Rain dan Monsterbox. Gambar 2.6 Scene dari animasi Song for The Rain Sumber Gambar : Pada film animasi ini banyak sekali menggunakan komposisi golden rule. Warna yang digunakan hangat dipadukan dengan penggunaan tekstur pensil warna menjadikan animasi ini lebih artistik.

19 20 Gambar 2.7 Scene dari animasi Song for The Rain Sumber Gambar : Animasi ini juga lebih banyak menggunakan long shot, dan medium close up pada bagian-bagian tertentu seperti ekor atau kaki. Gambar 2.8 Scene dari animasi Song for The Rain Sumber Gambar : Penggunaan camera movement yang slow, lighting warna yang dramatis pada bebrapa scene, serta bantuan sfx yang tepat dapat membangun emosi pada film ini. Sehingga tanpa memberikan shot pada wajah yang berekspresi kita yang menonton dapat menangkap emosi dan juga maksud yang disampaikan animasi ini Gambar 2.9 Scene dari animasi Monsterbox Sumber Gambar :

20 21 Sedangkan dalam film animasi Monsterbox. Lebih banyak menggunakan medium shot dan close up, sehingga dapat menunjukkan dengan jelas ekspresi-ekspresinya. Gambar 2.10 Scene dari animasi Monsterbox Sumber Gambar : Untuk kameranya dari kedua film animasi ini banyak menggunakan kamera still, dan untuk camera movement pada kedua animasi ini sama banyak menggunakan panning,zoom in zoom out. Menurut penulis penggunaan kamera-kamera tersebut sangat cocok untuk genre drama atau drama fantasy Studi Alur Untuk studi alur, penulis masih menelaah dari film animasi The Song for Rain. Alur cerita pada animasi ini sangat sederhana, yang digunakan yaitu alur cerita maju. Dimulai dari pengenalan karakter anak kecil yang sedang berjalan memakai payung dengan gesture dan gerakan yang menjelaskan sifat atau penokohan dari anak kecil itu. Kemudian dia bertemu dengan karakter lain yaitu rubah yang sedang menampung air hujan dengan kantung plastik yang bolong. Yang merupakan awal dari problem dari animasi ini. Kemudian anak kecil itu berusaha membantu dengan membeli botol,dan ternyata uangnya tidak cukup dimana ini menjadi problem juga. Kemudian anak kecil itu pergi keluar toko dengan sedih tanpa menggunakan payung. Si rubah langsung mengejar dan membuka payung,karena terkena angin payung itu pun terbang dan terjatuh dalam posisi terbalik. Tanpa disadari hal itu menjadi problem solving dari masalah yang ada, payung terbalik itu dapat menampung banyak air hujan untuk si rubah. Dan pada akhir cerita si rubah

21 22 membalas kebaikan anak kecil dengan mengembalikan payung itu dan memberikan setangkai bunga. Inti dari alur cerita ini pertama pengenalan karakter, lalu karakter menemukan masalah-masalah, setelah itu menemukan problem solving dan karakter belajar hal baru, setelah itu karakter menemukan masalah lagi yang membuatnya sedih, dan terakhir dia benar-benar merasa senang.selain itu banyak sekali pesan moral yang disampaikan animasi ini. 2.6 Data Produk Produknya adalah sebuah film animasi pendek dengan pendekatan tiga dimen si yang divisualisasikan dengan menarik. Dengan tema cerita tentang kepedulian pada hewan. 2.7 Target Audience Target Primer Demografi : Laki-laki dan perempuan berusia remaja dari usia tahun Psikografi : Terbuka, menyukai film animasi, memiliki rasa ingin tahu memiliki kepedulian pada hewan. Geografi : Di Kota-kota besar Target Sekunder Demografi : Laki-laki dan perempuan Semua umur. Psikografi : Terbuka,menyukai film animasi, memiliki kepedulian pada hewan. Geografi : Di Kota-kota besar dan kecil. 2.8 Faktor Pendukung a. Perkembangan teknologi yang dapat memudahkan dalam proses membuat animasi ini. b. Banyaknya minat pada film animasi pendek. c. Masih jarangnya film animasi pendek tentang kepedulian terhadap hewan. 2.9 Faktor Penghambat a. Penerapan karakteristik beruang pada proses animasi karakter. b. Jangka waktu yang terbatas dalam proses permbuatan.

22 Analisa SWOT Berikut adalah analisa berdasarkan SWOT untuk animasi pendek Pikko. 1. Strength (Kekuatan): Kekuatan utama Pikko terletak pada desain karakternya yang unik dan lucu, dan visualisasinya. 2. Weakness (Kelemahan) Kelemahan Pikko mungkin terletak pada konflik yang ada masih terlalu ringan, masih sedikit kurang dramatis. 3. Opportunity (Kesempatan) Pikko memiliki kesempatan untuk mencuri perhatian orang karakter desainnya yang unik dan lucu serta visualisasinya, selain itu scoring musik dan desain secara keseluruhan pun termasuk menarik bagi audiens. 4. Threat (Ancaman) Ancaman terhadap Pikko terletak pada fakta bahwa ini adalah proyek yang dikerjakan oleh satu orang dengan waktu dan sumber daya yang terbatas, jika ada sekelompok orang atau studio yang membuat sebuah animasi pendek dengan tema serupa, tentu kualitasnya hampir dapat dipastikan akan lebih bagus lagi dari Pikko.

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK PIKKO

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK PIKKO PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK PIKKO Taufiq Hidayat Perum. Taman Mula sakti Indah Blok P4/4,Bekasi Utara, 087878585314,hidayattaufiq91@rocketmail.com Satrya Mahardhika, S.T., M.Mult

Lebih terperinci

TUGAS TV INTERNET. Oleh: Bagus Cahya Kurniawan NIM:

TUGAS TV INTERNET. Oleh: Bagus Cahya Kurniawan NIM: TUGAS TV INTERNET Oleh: Bagus Cahya Kurniawan NIM: 08148108 FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA 2011 Perjalanan Animasi Indonesia ARTIKEL Dalam hal animasi Indonesia juga sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghidupkan. Yaitu usaha untuk menggerakkan sesuatu yang tidak bisa bergerak sendiri. 1

BAB I PENDAHULUAN. menghidupkan. Yaitu usaha untuk menggerakkan sesuatu yang tidak bisa bergerak sendiri. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Animasi di dalam kamus Indonesia Inggris berarti menghidupkan. Secara umum animasi merupakan suatu kegiatan menghidupkan, menggerakkan benda mati. Suatu benda mati

Lebih terperinci

- Short Movie The Art of Rollin a Cigarette - Short Movie Oneironaut

- Short Movie The Art of Rollin a Cigarette - Short Movie Oneironaut BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Cerita ini merupakan hasil adaptasi dari pemikiran penulis. 2.1.1 Literatur Buku - Ideas for the Animated Short : Finding and Building Stories karya Karen Sullivan,

Lebih terperinci

AKTING UNTUK ANIMASI. Sesi 1 PENDAHULUAN. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG.

AKTING UNTUK ANIMASI. Sesi 1 PENDAHULUAN. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. AKTING UNTUK ANIMASI Sesi 1 PENDAHULUAN Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. 1 Sejarah Animasi Sudah ada semenjak 15.000 tahun yang lalu, dengan ditemukannya lukisan bergambar pada dinding gua zaman

Lebih terperinci

BAB III DATA PERANCANGAN

BAB III DATA PERANCANGAN BAB III DATA PERANCANGAN 3.1 ICT Watch Indonesian ICT Partnership Association (ICT Watch) merupakan organisasi non-profit Indonesia yang dibentuk pada tahun 2002 oleh sekelompok anak muda yang berbagi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI)

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI) BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI) 3.1 METODE PERANCANGAN 3.1.1 Metode Pengumpulan Data a. Studi Literatur Merupakan jenis metode studi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Dalam perancangan komunikasi visual PSA animasi ini, penulis melakukan riset untuk memperoleh data yang mendukung dan referensi visual yang sesuai. Beberapa metode

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II DATA DAN ANALISA BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Cerita Cerita Teru Teru Bozu ini berasal dari sejarah atau kepercayaan kuno yang berasal dari Jepang yang kemudian dimodifikasi agar dapat diterima di masyarakat Indonesia.

Lebih terperinci

3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi

3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi 3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi a. Tujuan Pembelajaran. Setelah mengikuti kegiatan belajar 3 diharapkan siswa dapat: Mengetahui12 Jenis Prinsip prinsip Animasi Memahami Prinsip Squash

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Dalam perancangan short animation ini, penulis melakukan riset untuk memperoleh data yang mendukung tema dan referensi visual yang sesuai. Beberapa metode yang telah

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Prinsip Dasar Film Animasi 1. Stretch and Squash 2. Anticipation 3. Staging

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Prinsip Dasar Film Animasi 1. Stretch and Squash 2. Anticipation 3. Staging BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Prinsip Dasar Film Animasi Prinsip-Prinsip dasar Animasi yang disebut juga Principal of Animation merupakan teknik mendasar dari animasi yang di kembangkan

Lebih terperinci

BAB II DATA & ANALISA. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data adalah melalui :

BAB II DATA & ANALISA. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data adalah melalui : BAB II DATA & ANALISA 2.1 Data dan Literatur Metode yang digunakan untuk mendapatkan data adalah melalui : Tinjauan Pustaka : melalui Koran (kompas.com,detik.com)internet (kaskus.us, Google.com,dll) Survey

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk mendapatkan pesan yang hendak disampaikan. Seseorang yang sedang membaca berarti berarti

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Biasanya, anak-anak tidak tertarik untuk mempelajari hal-hal yang ada di dalam text book, dan biasanya lebih

Lebih terperinci

BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Data Berkaitan Fungsi Produk Rancangan 1. Animasi Menurut Vaughan (2004), animasi adalah usaha untuk membuat presentasi statis menjadi hidup. Animasi merupakan

Lebih terperinci

PENGANTAR ANIMASI TRADISIONAL DEFINISI, SEJARAH, PRINSIP, DAN GAYA

PENGANTAR ANIMASI TRADISIONAL DEFINISI, SEJARAH, PRINSIP, DAN GAYA PENGANTAR ANIMASI TRADISIONAL DEFINISI, SEJARAH, PRINSIP, DAN GAYA ANIMASI DEFINISI Usaha manusia dalam menggambarkan pergerakan makhluk hidup maupun benda melalui sebuah media tersebut dapat dinamakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN AUDIO VISUAL TRAILER FILM ANIMASI GUNDALA PUTERA PETIR : ASAL USUL GUNDALA

PERANCANGAN AUDIO VISUAL TRAILER FILM ANIMASI GUNDALA PUTERA PETIR : ASAL USUL GUNDALA PERANCANGAN AUDIO VISUAL TRAILER FILM ANIMASI GUNDALA PUTERA PETIR : ASAL USUL GUNDALA Romy Ferlanico Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, ferlanico@yahoo.com ABSTRAK Gundala Putera Petir is a comic

Lebih terperinci

1. Solid Drawing. 2. Timing & Spacing

1. Solid Drawing. 2. Timing & Spacing 12 Prinsip Animasi Ada berbagai macam teori dan pendapat tentang bagaimana seharusnya animasi itu dibuat. Tetapi setidaknya ada 12 prinsip yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah animasi yang hidup. Ke-12

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II DATA DAN ANALISA BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Walaupun Di dalam Cerita tersebut banyak dialognya penulis ingin membuat film animasi ini menjadi pantomin yang diiringi dengan lagu yang tepat, juga ceritanya diubah

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data Umum 2.1.1. Awal Animasi Di Indonesia Sejarah Animasi Indonesia sendiri mulai diketahui sejak ditemukannya Cave Pinting yang bercerita mengenai binatang buruan atau halhal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia perfilman sendiri khususnya disektor iklan layangan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dunia perfilman sendiri khususnya disektor iklan layangan masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Multimedia kini benar-benar hampir menguasai semua media komunikasi yang sering kita gunakan. Bisa dilihat, mulai dari telepon genggam aplikasi dekstop sampai media

Lebih terperinci

Pengertian Animasi. Jean Ann Wright

Pengertian Animasi. Jean Ann Wright ANIMASI 2D Pengertian Animasi Jean Ann Wright Kata animate berasal dari kata kerja Latin animare, yang berarti membuat jadi hidup atau mengisi dengan nafas. Pada animasi kita benar-benar bisa merestrukturisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu dari 3 negara yang mempunyai tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Fauna merupakan bagian dari keanekaragaman hayati di Indonesia,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Q : Menurut Bapak, apa itu Animasi Pendek? Q : Menurut bapak, animasi pendek yang bagus itu seperti apa?

LAMPIRAN. Q : Menurut Bapak, apa itu Animasi Pendek? Q : Menurut bapak, animasi pendek yang bagus itu seperti apa? LAMPIRAN Wawancara dengan Pak Gotot Prakosa Q : Menurut Bapak, apa itu Animasi Pendek? A : Animasi dari kata animare yang artinya memberi kehidupan, menghidupkan. Film animasi yaitu film yang dibuat dengan

Lebih terperinci

ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan )

ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan ) Film animasi merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan ) Animasi dapat dikembangkan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1. Fakta Kunci 1) Cerita yang mengandung pesan moral merupakan cerita yang digemari oleh masyarakat Indonesia. 2) Robot merupakan salah satu karakter yang

Lebih terperinci

BUKU CERITA DAN MEWARNAI PONGKI YANG LUCU

BUKU CERITA DAN MEWARNAI PONGKI YANG LUCU BUKU CERITA DAN MEWARNAI PONGKI YANG LUCU EDY HENDRAS WAHYONO Penerbitan ini didukung oleh : 2 BUKU CERITA DAN MEWARNAI PONGKI YANG LUCU Ceritera oleh Edy Hendras Wahyono Illustrasi Indra Foto-foto Dokumen

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan. animasi karakter kartun yang digambar manusial.

BAB IV KONSEP. Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan. animasi karakter kartun yang digambar manusial. 20 BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori. A. Teori Animasi Prinsip Animasi: 12 prinsip animasi dibuat dibuat di awal tahun 1930an oleh animator di Studio Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film adalah sarana komunikasi massa yang digunakan untuk menghibur, memberikan informasi, serta menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, komedi, dan sajian teknisnya

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, yaitu : 2.1.1 Literatur Buku a. MI Comic (2011) Dongeng H.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknik CGI (Computer-generated imagery). Namun, jauh sebelum penggunaan CGI

BAB I PENDAHULUAN. teknik CGI (Computer-generated imagery). Namun, jauh sebelum penggunaan CGI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Perkembangan industri film pada era modern seperti sekarang ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi yang digunakan dalam proses produksi maupun pra-produksi.

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Masih kurangnya pengetahuan anak - anak tentang pemborosan air yang mereka lakukan tanpa mereka sadari. Kurangnya informasi yang diberikan

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN 1. Tematik A. Implementasi Teoritis Kehidupan dunia anak-anak yang diangkat oleh penulis ke dalam karya Tugas Akhir seni lukis ini merupakan suatu ketertarikaan penulis terhadap

Lebih terperinci

BAB 2 DATA & ANALISA

BAB 2 DATA & ANALISA BAB 2 DATA & ANALISA 2.1. Data dan Literatur Metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan yaitu melalui tinjauan pustaka, referensi literature melalui media internet, wawanvara

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PEMBAHASAN

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PEMBAHASAN BAB V PEMBAHASAN Produksi karya KARTA & LOBANG, merupakan sebuah film animasi yang dirancang dengan melalui banyak proses pengembangan ide kreatif mulai dari karakter, cerita hingga concept art dibangun.

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Animasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Animasi BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Kata animasi berasal dari kata animate, yang berarti membuat obyek mati menjadi seperti hidup. Animasi adalah tampilan cepat dari urutan gambar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umum Dalam perancangan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan data-data dari berbagai media antara lain buku, video, dan artikel & jurnal. Semua sumber yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Landasan Teori / Metode

BAB 4 KONSEP DESAIN Landasan Teori / Metode BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori / Metode 4.1.1. Prinsip Animasi Prinsip film animasi merupakan standar yang harus diketahui oleh para animator. Meskipun para animator punya hak untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karakter animasi 2D sebagai media promosi sedang berkembang di

BAB I PENDAHULUAN. Karakter animasi 2D sebagai media promosi sedang berkembang di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karakter animasi 2D sebagai media promosi sedang berkembang di tahun 2014. Penggunaan karakter animasi tersebut bisa dalam bentuk pamflet, baliho, bahkan film. Di dalam

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tinjauan Umum Data dan literatur yang digunakan sebagai inspirasi cerita dan gambar didapat dari bermacam-macam media seperti buku bacaan dan video. Sumber tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/ Metode Animasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/ Metode Animasi BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/ Metode 4.1.1 Animasi Animasi adalah gabungan dari beberapa gambar yang berurutan (sequence) dalam format 2D atau 3D yang menghasilkan sebuah ilusi gerak. Biasanya,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi sejak dilahirkan didunia, komunikasi tidak hanya berupa

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data umum 2.1.1 Film Pendek Animasi Dalam buku Ideas for the animated short: Finding and Building Stories halaman 31, film pendek animasi diartikan sebagai film yang menceritakan

Lebih terperinci

ULANGAN UMUM SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SMK NEGERI 19 JAKARTA

ULANGAN UMUM SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SMK NEGERI 19 JAKARTA ULANGAN UMUM SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SMK NEGERI 19 JAKARTA Mata Diklat : Menggambar Kunci Animasi Hari/tanggal : Juni 2011 Kelas : XI Multimedia Waktu : Ketentuan Soal : 1. Soal terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. animasi 2,5 dimensi bergenre drama tentang tentang berkurangnya populasi

BAB I PENDAHULUAN. animasi 2,5 dimensi bergenre drama tentang tentang berkurangnya populasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan yang ingin dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah membuat film animasi 2,5 dimensi bergenre drama tentang tentang berkurangnya populasi hewan akibat penebangan

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA Dalam penyusunan Tugas Akhir ini dibutuhkan beberapa data yang valid sebagai sumber penelitian untuk konsep pembuatan media CD interaktif dongeng fabel anak. 2.1 Sumber Umum Survey

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. melatih animator untuk lebih cepat dan lebih baik. Ada pun 12 prinsip animasi tersebut adalah:

BAB 4 KONSEP DESAIN. melatih animator untuk lebih cepat dan lebih baik. Ada pun 12 prinsip animasi tersebut adalah: BAB 4 KONSEP DESAIN 4. 1. Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Prinsip Animasi : Prinsip animasi dibuat di sekitar awal tahun 1930 oleh animator di Studio Walt Disney. Prinsip-prinsip ini ada 12, digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Film Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK BRAVE TOY SOLDIER. Reyhan. Jl. Pasar no 22/24, Bogor

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK BRAVE TOY SOLDIER. Reyhan. Jl. Pasar no 22/24, Bogor PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK BRAVE TOY SOLDIER Reyhan Jl. Pasar no 22/24, Bogor 083819034579 reyhanwithsmile@yahoo.com ABSTRAK Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN BAB III KONSEP PERANCANGAN A. Data perancangan 1. Cerita rakyat Cerita rakyat adalah dongeng yang berasal dari setiap daerah, yang memiliki beragam cerita, tokoh dan juga kebudayaan, dari setiap cerita

Lebih terperinci

Program Kunjungan Sekolah Kampanye Bangga Hutan Geumpang

Program Kunjungan Sekolah Kampanye Bangga Hutan Geumpang PENGETAHUAN MENGENAI ALAM DAN LINGKUNGAN DI SEKITAR KITA Nama Sekolah: Kelas : Nama Siswa : Berilah tanda silang ( x ) pada pernyataan - pernyataan di bawah ini: No. Pernyataan Benar Salah 1. 2. 3. 4.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Perancangan Perancangan adalah aktifitas kreatif menuju sesuatu yang baru dan berguna yang tidak ada sebelumnya. Menurut Al-Bahra (2005 : 51), Perancangan adalah suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat suatu karya yang lebih baik daripada karya sebelumnya dan visual

BAB I PENDAHULUAN. membuat suatu karya yang lebih baik daripada karya sebelumnya dan visual BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi dalam dunia kreatif di Indonesia akhir-akhir ini semakin bertambah pesat.hal ini memungkinkan para animator menjadi lebih kreatif dalam pembuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini membuat film animasi 3D ( tiga dimensi) action dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini membuat film animasi 3D ( tiga dimensi) action dengan 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Tugas Akhir ini membuat film animasi 3D ( tiga dimensi) action dengan menggunakan teknik compositing visual effect yang berjudul The Cambo dengan tujuan animasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kejahatan di bidang kehutanan seperti perambahan kawasan hutan, perdagangan satwa liar yang dilindungi dan praktek ilegal menyangkut penebangan, pengangkutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra saja. Karena perkembangan teknologi bahkan sudah masuk ke dunia multimedia (diantaranya

Lebih terperinci

BAB III DATA. 3.1 Iklan layanan Masyarakat

BAB III DATA. 3.1 Iklan layanan Masyarakat BAB III DATA 3.1 Iklan layanan Masyarakat Sering melihat iklan layanan masyarakat di media massa, seperti televisi, surat kabar dan majalah. Apakah definisi atau pengertian iklan layanan masyarakat? Dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan sajian teknisnya kepada masyarakat umum. 3 Film adalah sebuah karya cipta

BAB I PENDAHULUAN. dan sajian teknisnya kepada masyarakat umum. 3 Film adalah sebuah karya cipta 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi massa adalah pesan-pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar khalayak. Batasan komunikasi massa ini lebih menitikberatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI 1.1.1. Judul Perancangan Dalam pemberian suatu judul dalam perancangan dapat terjadinya kesalahan dalam penafsiran oleh pembacanya, maka dari itu dibuatlah

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Mengangkat tema tentang merawat buku secara sederhana. 2. Banyak orang yang suka buku, tapi tidak terlalu familiar dengan cara merawatnya.

Lebih terperinci

III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Motion Graphic di indonesia saat ini cukup mengalami perkembangan, hal tersebut terlihat dari maraknya penggunaan

Lebih terperinci

Universitas Krisnadwipayana Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1

Universitas Krisnadwipayana Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1 Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1 Nama Mata Kuliah : 3D Animasi Arsitektur Kode Mata Kuliah : - Program Studi : Teknik Arsitektur Dosen : Apiet Rusdiyana, ST SMT/Jml SKS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi telah menjadi bagian terpenting dalam pembuatan film

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi telah menjadi bagian terpenting dalam pembuatan film BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi telah menjadi bagian terpenting dalam pembuatan film di berbagai belahan dunia, termasuk bangsa ini. Produksi film menjadi sangat mudah dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Inggris berarti menghidupkan. Secara umum animasi merupakan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Inggris berarti menghidupkan. Secara umum animasi merupakan kegiatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Animasi berasal dari kata animation yang di dalam kamus besar Indonesia Inggris berarti menghidupkan. Secara umum animasi merupakan kegiatan menggerakkan atau menghidupkan

Lebih terperinci

Iklim Perubahan iklim

Iklim Perubahan iklim Perubahan Iklim Pengertian Iklim adalah proses alami yang sangat rumit dan mencakup interaksi antara udara, air, dan permukaan daratan Perubahan iklim adalah perubahan pola cuaca normal di seluruh dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk sebagai kesenian tradisional Jawa Timur semakin terkikis. Kepopuleran di masa lampau seakan hilang seiring

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak orang tua yang salah dalam cara mendidik anaknya, sehingga seringkali membuat anak menjadi sangat nakal dan tidak sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan siklus PTK sebagai berikut : Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor. Untuk pelajaran IPA sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan siklus PTK sebagai berikut : Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor. Untuk pelajaran IPA sebagai BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setting dalam penelitian ini meliputi 3 : langkah penelitian, waktu penelitian dan siklus PTK sebagai berikut : 1. Tempat penelitian Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

Perancangan Film Animasi Edukasi Rambu-Rambu Berlalu Lintas Untuk Anak Usia 5-7 Tahun. Elianda Mardi L

Perancangan Film Animasi Edukasi Rambu-Rambu Berlalu Lintas Untuk Anak Usia 5-7 Tahun. Elianda Mardi L Perancangan Film Animasi Edukasi Rambu-Rambu Berlalu Lintas Untuk Anak Usia 5-7 Tahun. Elianda Mardi L 3404100122 Penyebab kecelakaan lalu lintas di jalan antara lain 91% disebabkan oleh faktor manusia,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Perancangan Video Virtual Reality Gunung Tangkuban Perahu ini termasuk dalam lingkungan non-fisik, yaitu sebagai media penyampaian cerita dongeng

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. maupun tidak langsung. Unsur-unsur yang merupakan persyaratan. Orang yang menyampaikan pesan kepada orang lain.

BAB 4 KONSEP DESAIN. maupun tidak langsung. Unsur-unsur yang merupakan persyaratan. Orang yang menyampaikan pesan kepada orang lain. 35 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori 4.1.1. Teori Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator atau sumber kepada komunikan yang dapat disampaikan secara langsung maupun

Lebih terperinci

Oleh : Rio Widyatmoko, A.Md.Kom

Oleh : Rio Widyatmoko, A.Md.Kom Oleh : Rio Widyatmoko, A.Md.Kom Siswa SMK Multimedia kelas XI semester ganjil mampu memahami pengertian animasi tradisional Siswa SMK Multimedia kelas XI semester ganjil mampu memahami jenis animasi tradisional

Lebih terperinci

Wawancara Berikut hasil ringkasan wawancara dengan Gotot Prakosa dan Wahyu Aditya yang dikutip dari wawancara yang dilakukan oleh Raissa Christie:

Wawancara Berikut hasil ringkasan wawancara dengan Gotot Prakosa dan Wahyu Aditya yang dikutip dari wawancara yang dilakukan oleh Raissa Christie: Wawancara Berikut hasil ringkasan wawancara dengan Gotot Prakosa dan Wahyu Aditya yang dikutip dari wawancara yang dilakukan oleh Raissa Christie: Gatot Prakosa - Akademisi Apa itu animasi menurut Bapak?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman ilmu komunikasi dan teknologi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman ilmu komunikasi dan teknologi dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya zaman ilmu komunikasi dan teknologi dalam kehidupan manusia saat ini, media komunikasi yang paling banyak digunakan oleh seseorang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan Film Pendek Passing note merupakan salah satu media Audio Visual yang menceritakan tentang note cinta yang berlalu begitu saja tanpa sempat cinta itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daratan Asia, tepatnya di sepanjang pegunungan Himalaya. Sudah hidup

BAB I PENDAHULUAN. daratan Asia, tepatnya di sepanjang pegunungan Himalaya. Sudah hidup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beberapa juta tahun yang lalu, jauh sebelum keberadaan manusia di daratan Asia, tepatnya di sepanjang pegunungan Himalaya. Sudah hidup nenek moyang kera besar

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Mari Menjelajah Mars, Fakta Paling Top - Alam Semesta,

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Mari Menjelajah Mars, Fakta Paling Top - Alam Semesta, 5 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data dan Literatur Sumber data: - Kepustakaan : - Buku : Mari Menjelajah Mars, Fakta Paling Top - Alam Semesta, Jagat Raya - Rahasia Tata Surya - Artikel web : http://www.google.com/mars/

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. gadis bernama Rarang. Rarang adalah anak terakhir (bungsu) dari tujuh

BAB II LANDASAN TEORI. gadis bernama Rarang. Rarang adalah anak terakhir (bungsu) dari tujuh BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Cerita Rakyat Leungli Cerita ini berasalah dari Jawa Barat. Cerita ini berkisah tentang seorang gadis bernama Rarang. Rarang adalah anak terakhir (bungsu) dari tujuh bersaudara.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PERANCANGAN

BAB IV METODE PERANCANGAN BAB IV METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Penulis akan memberikan beberapa pembagian sebagai berikut guna memperlancar komunikasi: 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Kurangnya informasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam pembuatan konsep animasi dan pembuatan konsep visual (environment) POPO KUNTI kerja praktik pada PT. Digital Global Maxinema didasari oleh beberapa kajian pustaka agar dalam

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 1. Target Audiens : a. Demografi : Jenis Kelamin : Laki laki dan perempuan Umur : 8 tahun 12 tahun. Status Sosial : A dan B b. Geografi

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Tinjauan Perancangan 2.1.1. Tinjauan Data Gambaran tugas akhir secara umum tentang sebuah serial animasi yang menggambarkan tentang perbedaan keyakinan dan kepercayaan didalam

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Untuk strategi komunikasi, penulis membagi sebagai berikut : Masalah yang dikomunikasikan

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Untuk strategi komunikasi, penulis membagi sebagai berikut : Masalah yang dikomunikasikan BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi komunikasi Untuk strategi komunikasi, penulis membagi sebagai berikut : 4.1.1.1 Fakta Kunci a. Cerita anak-anak tentang imajinasi atau dunia

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Sebagai data utama, penulis mengambil cerita yang berasal dari Alkitab, dalam injil Markus 4 ayat 1 sampai 20, yang berbunyi: 4:1. Pada suatu kali Yesus mulai pula

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK MACAN PEREDAM BAHAYA TUGAS AKHIR. Oleh. Erwin Janssen / Kelas : 08 PDU

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK MACAN PEREDAM BAHAYA TUGAS AKHIR. Oleh. Erwin Janssen / Kelas : 08 PDU PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK MACAN PEREDAM BAHAYA TUGAS AKHIR Oleh Erwin Janssen / 1200976655 Kelas : 08 PDU Universitas Bina Nusantara Jakarta 2012 PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Gambar 5.1 Title Forgotten Untuk desain title, penulis menggunakan font "Appleberry" yang dimodifikasi agar memberikan kesan playfull namun tetap bold.

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II DATA DAN ANALISA BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Data dan Literatur 2.1.1 Pengertian Cerita Rakyat Berdasarkan definisi Folklore dari Wikipedia.org, (2012) cerita rakyat merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENCIPTAAN

BAB III. METODE PENCIPTAAN 34 BAB III. METODE PENCIPTAAN Seni merupakan media yang tepat dalam menyampaikan apa yang hendak kita ungkapkan, entah itu perasaan jiwa, isu sosial, juga termasuk kritik sosial. Khususnya seni lukis realis,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid 2.1 Definisi Film BAB II LANDASAN TEORI Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan

Lebih terperinci

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN I. K e l a s. Kurikulum 2006/2013. A. Pengertian Lingkungan Hidup

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN I. K e l a s. Kurikulum 2006/2013. A. Pengertian Lingkungan Hidup Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM PENDEK ANIMASI THE LETTER S JOURNEY

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM PENDEK ANIMASI THE LETTER S JOURNEY PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM PENDEK ANIMASI THE LETTER S JOURNEY George Martinus Utomo 08PFU/1301032883 Harapan Jaya 2 Blok E/5, Jl. Sungai Citarum Bekasi Utara icecreamsyndrom3@gmail.com Dibimbing

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK CAPTAIN SUGENG

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK CAPTAIN SUGENG PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK CAPTAIN SUGENG Gunawan Universitas Bina Nusantara, Jl. K H. Syahdan No. 9 Kemanggisan Palmerah Jakarta Barat 11480, 021 534 5830 gunawan.leman@gmail.com

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Video animasi dokumenter yang akan dibuat merupakan dua buah episode dari satu serial video animasi yang sama. Serial video dipilih karena video animasi yang akan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi komunikasi 4.1.1.1 Masalah yang akan dikomunikasikan Bagaimana membuat animasi film pendek Rumah Makan Joko & Tito bisa disukai penonton dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SD, mulai kelas 1-3 SD, antara umur 5-10 tahun. Selain itu dongeng juga

BAB I PENDAHULUAN. SD, mulai kelas 1-3 SD, antara umur 5-10 tahun. Selain itu dongeng juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dongeng merupakan kisah yang disampaikan dengan cara bercerita. Dongeng biasanya disampaikan dan dibacakan oleh guru TK, SD, mulai kelas 1-3 SD, antara umur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Hubert Forestier dan Truman Simanjuntak (1998, Hlm. 77), Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Hubert Forestier dan Truman Simanjuntak (1998, Hlm. 77), Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Hubert Forestier dan Truman Simanjuntak (1998, Hlm. 77), Indonesia merupakan Negara yang beriklim tropis yang merupakan keunggulan tersendiri dari Negara ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Antrian Tiket Bioskop Antrian adalah suatu kejadian yang biasa dalam kehidupan sehari-hari. Menunggu di depan loket untuk mendapatkan tiket bioskop dan situasi-situasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara kepulauan, Indonesia menyimpan kekayaan alam tropis yang tak ternilai harganya dan dipandang di dunia internasional. Tidak sedikit dari wilayahnya ditetapkan

Lebih terperinci

12 PRINSIP ANIMASI FILM ALADDIN. Matakuliah Dasar Animasi

12 PRINSIP ANIMASI FILM ALADDIN. Matakuliah Dasar Animasi 12 PRINSIP ANIMASI FILM ALADDIN Matakuliah Dasar Animasi Oleh: 1. Bayu Sedono 702012601 2. Dany Caesar 692013004 3. Rex Fritz Sidupa 682012027 4. Andrie Adriansyah 692012058 Fakultas Teknologi Informasi

Lebih terperinci