BAB 2 DATA DAN ANALISA
|
|
- Utami Indradjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Dalam perancangan short animation ini, penulis melakukan riset untuk memperoleh data yang mendukung tema dan referensi visual yang sesuai. Beberapa metode yang telah dilakukan diantaranya adalah: literatur buku, literatur internet, dan referensi video Literatur Buku Penulis merancang short animation ini dengan mempelajari beberapa literatur buku juga e-book, baik untuk memperdalam pengertian penulis akan tema dan juga sebagai referensi style animasi. Berikut beberapa judul buku dan e-book yang penulis gunakan: 1. The Animator s Survival Kit Richard Williams 2. Secrets of Digital Animation Steven Withrow 3. Hybrid Animation: Integrating 2D and 3D Assets (e-book) 4. Alice: Madness Return Artbook 5. Mereka pun Bisa Sukses Tri Gunadi, Amd. OT, S. Psi., S. Ked. 6. CB: SELF DEVELOPMENT Literatur Internet 1. 4 Sifat Manusia 2. Memahami Bakat Dan Minat 3. HJ Story Referensi Video 1. Alice Madness Returns Opening Movie 2. Taylor Swift Mean 3. BLIK By Bastiaan Schravendeel & Team 3
2 4 2.2 Data Umum Animasi Kata animasi itu sendiri sebenarnya berasal dari kata dasar to animate, dalam kamus umum Inggris-Indonesia berarti menghidupkan (anima). Secara umum, animasi merupakan suatu kegiatan menghidupkan, menggerakkan, memberikan dorongan kekuatan, semangat dan emosi kepada benda mati untuk menjadi hidup dan bergerak, atau terasa hidup. Animasi, pada awal penemuannya, dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang kemudian di-"putar" sehingga muncul efek gambar bergerak. Pada pertengahan tahun 1910-an, di Amerika Serikat, produksi animasi didominasi dengan teknik cell-animation, dimana animator menggambar per-frame diselembar kertas transparan dari bahan seluloid (celluloid) yang disebut cell. Lead animator akan menggambar key drawing menggunakan layout karakter sebagai panduan. Gambar 2.1 Karakter Berjalan dengan Teknik Cell-Animation Sumber: Di Amerika Serikat, Winsor McCay membuat film animasi Gertie the Dinosaur pada tahun Figur digambar blabar hitam dengan latar belakang putih. Menyusul di sekitar tahun 1913 sampai pada awal tahun 1920-an para animator Amerika mulai mengembangkan teknik film animasi. Pada 18 November 1928, Disney membuat kartun pertama yang disinkronisasikan dengan musik berjudul Steamboat Willie
3 5 Gambar 2.2 Gertie the Dinosaur Sumber: Pada tahun 1931, Disney membuat film animasi warna pertama dalam filmnya yaitu Flower and Trees. Dan film animasi kartun panjang pertama dibuat Disney pada tahun 1938, yaitu film Snow White and Seven Dwarfs. Gambar 2.3 Snow White and Seven Dwarfs Sumber: Penemuan CGI atau Computer Generated Imagery merombak industri animasi secara drastis. Toy Story (1995) adalah film panjang pertama yang menggunakan teknik CGI sekaligus menandai era film animasi 3D. Sampai saat ini, inovasi yang
4 6 berkelanjutan memungkinkan animasi CGI memperoleh tampilan yang semakin mendekati realita. Misalnya Avatar oleh James Cameron yang diproduksi dengan teknik motion dan facial capture pada 2009 dan The Adventures of Tintin pada Gambar 2.4 Avatar Sumber: Dengan bantuan program komputer dan grafika komputer, pembuatan film animasi menjadi lebih mudah dan cepat. Kombinasi berbagai ilmu diperlukan dalam pembuatan film animasi. Diantaranya adalah bidang ilmu fotografi, sinematografi, sense of art, lighting, gerakan, timing dan berbagai elemen teknis lainnya. Industri animasi saat ini dikuasai oleh Jepang dan Amerika. Di Jepang, animasi yang lebih dikenal dengan sebutan anime, dengan gaya 2D dan memiliki ciri khas tersendiri, berkembang dengan pesat dan masih sangat digemari. Di Amerika, Disney, Pixar, dan Dreamworks masih mendominasi jajaran film kartun layar lebar di seluruh dunia Sejarah Film Animasi Indonesia Wayang yang merupakan cikal bakal lahirnya animasi Indonesia. Wayang kulit merupakan salah satu bentuk animasi tertua di dunia. Bahkan ketika teknologi
5 7 elektronik dan komputer belum diketemukan, pertunjukan wayang kulit telah memenuhi semua elemen animasi seperti layar, gambar bergerak, dialog dan ilustrasi musik. Tahun 1933 di Indonesia banyak koran lokal yang memuat iklan Walt Disney. Kemudian pada tahun 1955, Presiden Soekarno yang sangat menghargai seni mengirim seorang seniman bernama Dukut Hendronoto (pak Ook) untuk belajar animasi di studio Walt Disney. Dan setelah tiga bulan ia kembali ke Indonesia dan membuat film animasi pertama bernama Si Doel Memilih. Lalu pada tahun 1963, Ook hijrah ke TVRI dan mengembangkan animasi di sana dalam salah satu program namun kemudian program itu dilarang karena dianggap terlalu konsumtif. Pada tahun 70-an terdapat studio animasi di Jakarta bernama Anima Indah yang didirikan oleh seorang warga Amerika. Anima Indah termasuk yang mempelopori animasi di Indonesia karena menyekolahkan krunya di Inggris, Jepang, Amerika dan lain-lain. Tahun 80-an adalah tahun maraknya animasi Indonesia. Ada film animasi rimba si anak angkasa yang disutradarai Wagiono Sunarto dan dibuat atas kolaborasi pertualangan si Huma yang diproduksi oleh PPFN dan merupakan animasi untuk serial TV. Juga lahir beberapa studio animasi seperti Asiana Wang Animation bekerjasama dengan Wang Film Animation, Evergreen, Marsa Juwita Indah, Red Rocket Animation Studio di Bandung, Bening Studio di Yogyakarta dan Tegal Kartun di Tegal. Di tahun 90-an ini, ada serial Hela,Heli,Helo yang merupakan film animasi 3D pertama yang di buat di Surabaya. Tahun 1998 mulai bermunculan film-film animasi yang berbasis cerita rakyat seperti Bawang Merah dan Bawang Putih, Timun Mas dan petualangan si Kancil. Di Era 90-an ini banyak terdapat animator lokal yang menggarap animasi terkenal dari jepang seperti Doraemon dan Pocket Monster. Pada tahun 2000 Red Rocket memproduksi beberapa serial animasi TV seperti Dongeng Aku dan Kau, Klilip dan Puteri Rembulan, Mengapa Domba Bertanduk dan Berbuntut Pendek, Si Kurus dan Si Macan, pada masa ini serial animasi cukup populer karena menggabungkan 2D animasi dengan 3D animasi.pada tahun 2003, serial 3D animasi merambah layar lebar diantaranya Janus Perajurit Terakhir,
6 8 menyusul kemudian bulan Mei 2004 terdapat film layar lebar 3D animasi berdurasi panjang yaitu Homeland. (Majalah CONCEPT.Vol04.Ed ) 2.3 Data Khusus Sifat Manusia Florence Litteur, dalam bukunya yang berjudul Personality Plus, menguraikan ada 4 (empat) pola watak dasar, yaitu Sanguinis si populer, Melankolis si sempurna, Plegmatis sang pencinta damai, dan Koleris si kuat. 1. Sanguinis Ceria, aktif, bersemangat, selalu menikmati hidup dan sangat bersahabat. Seorang sanguinis biasanya adalah mood-maker di lingkungannya. Gayanya yang gaduh, bersuara keras namun ramah selalu disukai orang-orang disekitarnya. Sanguinis menyukai kesenangan, ia tidak akan berlarut-larut dalam kesedihan. Tipe sanguinis memiliki rasa optimis yang tinggi, humoris dan mudah bergaul, ia memiliki kemampuan berkomukasi yang baik serta menguasai pembicaraan. Negatifnya, tipe sanguinis itu umumnya berpikiran pendek, sulit untuk diam, tidak teratur dan sulit berkonsentrasi. Ia suka menjadi pusat perhatian dan takut tidak popular. 2. Melankolis Seorang melankolis memiliki rasa seni yang tinggi, daya analitis yang kuat, perfeksionis dan sensitive. Ia adalah seorang yang berbakat dan rela berkorban. Tipe ini adalah seorang pemikir, selalu mempertimbangkan segala hal, baik buruknya dengan akurat. Seorang melankolis, karena perasaan mereka yang peka dan sensitif, dapat membuat mereka menjadi pendendam. Melankolis umumnya tertutup dan suka menyimpan masalah bagi dirinya sendiri. Mereka juga suka meremehkan diri sendiri walaupun mungkin hasil pekerjaan mereka lebih baik daripada yang lain, 3. Plegmatis Pendamai dan tidak suka kekerasan, mudah bergaul, ramah dan menyenangkan. Karena sifatnya yang pendamai dan tiak suka pertikaian, biasanya suka menarik diri dari segala macam keterlibatan. Hal ini membuatnya tidak bisa menunjukan kemampuannya dan cenderung menjadi pasif dan pemalas.
7 9 Plegmatis merupakan pribadi yang konsisten, tenang dan jarang terpengaruh lingkungan. Dibalik pribadinya yang dingin dan malu-malu, plegmatis memiliki kemampuan untuk lebih merasakan emosi yang terkandung pada sesuatu hal. Tipe plegmatis adalah seorang pendengar yang baik. 4. Koleris Koleris adalah seorang yang aktif, cekatan, mandiri dan sangat independent. Ia biasanya suka mengatur dan memerintah orang, seorang yang bersemangat dan berapi-api. Seorang koleris sangat menyukai tantangan dan pertualangan. Usahanya sering kali sukses dikarenakan sifatnya yang pantang menyerah dan mengalah. Ia selalu merangsang lingkungannya untuk selalu bergerak dengan ide-idenya yang tak pernah berakhir, rancangan dan ambisinya. Koleris bersifat dominan dan berjiwa pemimpin. Ia memiliki temperamen yang meledak-ledak, tidak peka dan tidak mudah bersimpati Minat Dan Bakat Menurut V E Prihantoro dalam tulisannya pada sebuah blog atau opini yang berjudul Telusuri Bakat, Minat dan Kemampuan, bakat (aptitude) adalah kemampuan bawaan seseorang yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk bisa berkembang dan bisa mencapai suatu kemampuan khusus, misalnya kemampuan berbahasa, bermain musik, melukis, dan lain-lain. Sedangkan minat adalah kesukaan seseorang terhadap suatu hal, baik benda maupun suatu hal seperti menyanyi dan menari. Bakat harus ditunjang oleh minat, latihan, pengetahuan, juga pengalaman agar bakat tersebut dapat berkembang dengan baik. Seseorang yang memiliki bakat akan suatu hal, kan lebih mudah mempelajari hal tersebut dibandingkan mereka yang tidak memiliki bakat. Namun, seseorang yang memiliki bakat namun tidak mengembangkannya dengan baik bisa saja menjadi lebih tidak baik dibandingkan mereka yang tidak memiliki bakat namunberusaha keras untuk melatihnya.
8 Bullying Dalam buku Mereka pun bisa Sukses, Tri Gunadi, Amd. OT, S. Psi., S. Ked menjabarkan bahwa bullying adalah suatu perilaku yang agresif, yang dimana satu atau sekelompok orang yang lebih kuat atau memiliki kekuasaan mengganggu atau menindas, baik secara fisik maupun mental, mereka yang lebih lemah Jenis-jenis Bullying : 1. Bullying secara fisik Penindasan yang dilakukan secara fisik. Contoh, memukul, mendorong, mencekik. 2. Bullying secara verbal Penindasan dengan cara mencela, menghina, dan menfitnah 3. Bullying secara mental Penindasan dengan tujuan menjatuhkan mental seseorang. Contoh, menatap dengan sinis dan mempermalukan didepan umum. 4. Bullying relasional Penindasan dengan tujuan mengasingkan seseorang. Contoh, menghela napas, tertawa dengan penuh ejekan Persahabatan Dalam buku CB: SELF DEVELOPMENT dari Universitas Bina Nusantara, pada topik 5, manusia disebut sebagai makhluk sosial dikarenakan manusia tidak dapat hidup sendiri tanpaadanya kehadiran orang lain disekitarnya. Keberadaan keluarga sebagai pihak yang memelihara, teman-teman bermain dan diantaranya terdapat sahabat sebagai seseorang yang paling dekat. Sahabat adalah seseorang yang paling dekat yang paling kita kenal dan paling mengenali kita. Sebagai sahabat, ada nilai-nilai yang kita gunakan sehingga kita bisa menyebut mereka sahabat, yaitu rasa percaya, saling mendukung dan menguatkan satu sama lain. Biasanya, hanya dengan sahabatlah kita bisa berbagi cerita yang bahkan mungkin tidak kita ceritakan kepada orang tua. Namun, sahabat tidak selalu berasal dari teman, orang tua atau saudara pun bisa berperan sebagai sahabat bagi kita. Siapapun bisa menjadi sahabat kita asalkan saling percaya satu sama lain dan merasa nyaman bersama.
9 11 Fungsi Persahabatan Persahabatan berperan dalam perkembangan psikologis seseorang. Manusia membutuhkan kasih sayang, perhatian, rasa diterima dalam lingkungan sosial dan sebagainya. Sahabat biasanya menjadi seorang penolong. Seorang sahabat adalah seseorang yang selalu ada bukan hanya saat kita senang namun juga disaat kita susah. Memiliki seorang sahabat bisa sangat membantu, karena akan saling melengkapi satu sama lain Referensi Visual a. HJ Story Style karakter, menggunakan karakter yang simple dan warna-warna yang soft dan natural. Gambar 2.5 HJ Story Sumber:
10 12 b. Alice Madness Karakter merupakan karakter 2D yang bagian tubuhnya dibagi-bagi seperti wayang. Gambar 2.6 Alice Madness Returns Cinematic Opening Movie Sumber: Returns-Cinematic-Trailer-Screenshot html
11 Analisa Target Market Target Primer Target market dari short animation ini adalah anak-anak sekolah SMP hingga SMA, atau anak-anak yang berumur sekitar 12-17, dimana itulah saatnya bagi mereka mencari jati diri, menemukan minat dan berjuang menggapai mimpinya Target Sekunder Penulis juga menujukan short animation ini kepada para orang tua dan juga pihak pengajar. Sebagai pihak yang lebih dewasa, haruslah mereka mendukung cita-cita anak-anak mereka, bukan menjatuhkan tekad anak-anaknya Analisa Penyelesaian Permasalahan dengan Short Animation Sekarang, orang sudah sibuk dan short animation adalah pilihan yang tepat untuk ditonton sebagai pelepas lelah karena durasinya yang pendek sehingga tidak mennyita banyak waktu. Melalui cara bercerita yang tepat, short animation akan bisa menghibur para penonton, lalu bisa menyampaikan pesannya kepada penonton dan tidak membuat mereka kehilangan waktu yang berharga untuk baik bekerja maupun melakukan kegiatan lainnya. Oleh karena itu penulis memilih short animation dalam menyampaikan pesan raihlah mimpi dan jangan lepaskan kesempatan yang ada ini. 2.4 Analisa Kompetitor Berikut ini analisa tentang competitor atau saingan yang telah dikumpulkan: Secara Umum Sebagai Produk Animasi Dalam kategori produk animasi, sebagai short animation yang mengangkat tema meraih mimpi, film animasi Meraih Mimpi adalah salah satu kompetitor Secara Umum Sebagai Produk Hiburan (Entertainment) Dalam kategori produk hiburan, sangat banyak pesaing baik dalam bentuk short animation dan animation movie.
12 Secara Khusus Berdasarkan Tema Cerita Berdasarkan tema cerita, sangat banyak pesaing baik dalam bentuk short animation, film animasi, film serial juga film layar lebar.
TUGAS TV INTERNET. Oleh: Bagus Cahya Kurniawan NIM:
TUGAS TV INTERNET Oleh: Bagus Cahya Kurniawan NIM: 08148108 FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA 2011 Perjalanan Animasi Indonesia ARTIKEL Dalam hal animasi Indonesia juga sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghidupkan. Yaitu usaha untuk menggerakkan sesuatu yang tidak bisa bergerak sendiri. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Animasi di dalam kamus Indonesia Inggris berarti menghidupkan. Secara umum animasi merupakan suatu kegiatan menghidupkan, menggerakkan benda mati. Suatu benda mati
Lebih terperinciBAB III DATA PERANCANGAN
BAB III DATA PERANCANGAN 3.1 ICT Watch Indonesian ICT Partnership Association (ICT Watch) merupakan organisasi non-profit Indonesia yang dibentuk pada tahun 2002 oleh sekelompok anak muda yang berbagi
Lebih terperinci- Short Movie The Art of Rollin a Cigarette - Short Movie Oneironaut
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Cerita ini merupakan hasil adaptasi dari pemikiran penulis. 2.1.1 Literatur Buku - Ideas for the Animated Short : Finding and Building Stories karya Karen Sullivan,
Lebih terperinciBAB II DATA DAN ANALISA
BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Cerita Cerita Teru Teru Bozu ini berasal dari sejarah atau kepercayaan kuno yang berasal dari Jepang yang kemudian dimodifikasi agar dapat diterima di masyarakat Indonesia.
Lebih terperinciBAB II DATA & ANALISA. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data adalah melalui :
BAB II DATA & ANALISA 2.1 Data dan Literatur Metode yang digunakan untuk mendapatkan data adalah melalui : Tinjauan Pustaka : melalui Koran (kompas.com,detik.com)internet (kaskus.us, Google.com,dll) Survey
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data Umum 2.1.1. Awal Animasi Di Indonesia Sejarah Animasi Indonesia sendiri mulai diketahui sejak ditemukannya Cave Pinting yang bercerita mengenai binatang buruan atau halhal
Lebih terperinciPERANCANGAN AUDIO VISUAL TRAILER FILM ANIMASI GUNDALA PUTERA PETIR : ASAL USUL GUNDALA
PERANCANGAN AUDIO VISUAL TRAILER FILM ANIMASI GUNDALA PUTERA PETIR : ASAL USUL GUNDALA Romy Ferlanico Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, ferlanico@yahoo.com ABSTRAK Gundala Putera Petir is a comic
Lebih terperinciBAB 2 DATA & ANALISA
BAB 2 DATA & ANALISA 2.1. Data dan Literatur Metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan yaitu melalui tinjauan pustaka, referensi literature melalui media internet, wawanvara
Lebih terperinciBAB III DATA. 3.1 Iklan layanan Masyarakat
BAB III DATA 3.1 Iklan layanan Masyarakat Sering melihat iklan layanan masyarakat di media massa, seperti televisi, surat kabar dan majalah. Apakah definisi atau pengertian iklan layanan masyarakat? Dan
Lebih terperinciPENGANTAR ANIMASI TRADISIONAL DEFINISI, SEJARAH, PRINSIP, DAN GAYA
PENGANTAR ANIMASI TRADISIONAL DEFINISI, SEJARAH, PRINSIP, DAN GAYA ANIMASI DEFINISI Usaha manusia dalam menggambarkan pergerakan makhluk hidup maupun benda melalui sebuah media tersebut dapat dinamakan
Lebih terperinciBAB II DATA DAN ANALISA
BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Walaupun Di dalam Cerita tersebut banyak dialognya penulis ingin membuat film animasi ini menjadi pantomin yang diiringi dengan lagu yang tepat, juga ceritanya diubah
Lebih terperinciAnimasi Komputer. Oleh : Rio Widyatmoko, A.Md.Kom
Animasi Komputer Oleh : Rio Widyatmoko, A.Md.Kom Tujuan Pembelajaran Siswa SMK Multimedia kelas XI semester ganjil mampu memahami pengertian animasi komputer Siswa SMK Multimedia kelas XI semester ganjil
Lebih terperinciLAMPIRAN. Q : Menurut Bapak, apa itu Animasi Pendek? Q : Menurut bapak, animasi pendek yang bagus itu seperti apa?
LAMPIRAN Wawancara dengan Pak Gotot Prakosa Q : Menurut Bapak, apa itu Animasi Pendek? A : Animasi dari kata animare yang artinya memberi kehidupan, menghidupkan. Film animasi yaitu film yang dibuat dengan
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERANCANGAN
BAB III KONSEP PERANCANGAN A. Data perancangan 1. Cerita rakyat Cerita rakyat adalah dongeng yang berasal dari setiap daerah, yang memiliki beragam cerita, tokoh dan juga kebudayaan, dari setiap cerita
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid
2.1 Definisi Film BAB II LANDASAN TEORI Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Dalam perancangan komunikasi visual PSA animasi ini, penulis melakukan riset untuk memperoleh data yang mendukung dan referensi visual yang sesuai. Beberapa metode
Lebih terperinciTUGAS ARTIKEL TENTANG PERANCANGAN FILM KARTUN
TUGAS ARTIKEL TENTANG PERANCANGAN FILM KARTUN SISTEM INFORMASI Oleh: GERARDUS PRIMA WELBY (09.12.3687) JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM JOGJAKARTA 2011 Animasi Tradisional Pada zaman dahulu kala,
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA. Majalah TOP No. 26 ( )
2 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur http://dennysak.multiply.com/journal/item/442/23_tahun_silam_tonny_k oeswoyo_berpulang http://launch.groups.yahoo.com/group/koesplus/message/706
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/ Metode Animasi
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/ Metode 4.1.1 Animasi Animasi adalah gabungan dari beberapa gambar yang berurutan (sequence) dalam format 2D atau 3D yang menghasilkan sebuah ilusi gerak. Biasanya,
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Tinjauan Perancangan 2.1.1. Tinjauan Data Gambaran tugas akhir secara umum tentang sebuah serial animasi yang menggambarkan tentang perbedaan keyakinan dan kepercayaan didalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat suatu karya yang lebih baik daripada karya sebelumnya dan visual
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi dalam dunia kreatif di Indonesia akhir-akhir ini semakin bertambah pesat.hal ini memungkinkan para animator menjadi lebih kreatif dalam pembuatan
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK BRAVE TOY SOLDIER. Reyhan. Jl. Pasar no 22/24, Bogor
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK BRAVE TOY SOLDIER Reyhan Jl. Pasar no 22/24, Bogor 083819034579 reyhanwithsmile@yahoo.com ABSTRAK Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan
Lebih terperinciPusat Film Animasi di Yogyakarta Citra Visual Ruang Sebagai Acuan Desain BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang A.Animasi Sebagai Media Komunikasi dan Pendidikan. Animasi awalnya adalah kartun yang berupa komik, Komik strip pada masa itu muncul di majalah atau surat kabar dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada beberapa tahun kebelakang ini budaya Indonesia mulai menghilang sedikit demi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada beberapa tahun kebelakang ini budaya Indonesia mulai menghilang sedikit demi sedikit, salah satu penyebabnya adalah munculnya berbagai macam film dan animasi yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Animasi Adapun pengertian dari animasi yang berasal dari bahasa latin Anima yaitu yang berarti jiwa, hidup, semangat. Selain itu kata animasi juga berasal dari kata animation
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sumber Data Sumber data dan informasi untuk mendukung Tugas Akhir ini diperoleh dari beberapa sumber, antara lain : 2.1.1 Media cetak dan Website Data yang diambil berasal dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini membuat film animasi 3D ( tiga dimensi) action dengan
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Tugas Akhir ini membuat film animasi 3D ( tiga dimensi) action dengan menggunakan teknik compositing visual effect yang berjudul The Cambo dengan tujuan animasi
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain : 2.1.1 Buku : Dibagi menjadi dua, yaitu buku referensi teori
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
BAB 2 DATA DAN ANALISA Dalam penyusunan Tugas Akhir ini dibutuhkan beberapa data yang valid sebagai sumber penelitian untuk konsep pembuatan media CD interaktif dongeng fabel anak. 2.1 Sumber Umum Survey
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Sumber data diperoleh dari media seperti internet dan video. Semua sumber merupakan bahan yang membantu penulis dalam pembuatan film serial animasi ini. 2.1.1 Internet
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data umum 2.1.1 Film Pendek Animasi Dalam buku Ideas for the animated short: Finding and Building Stories halaman 31, film pendek animasi diartikan sebagai film yang menceritakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Perancangan Perancangan adalah aktifitas kreatif menuju sesuatu yang baru dan berguna yang tidak ada sebelumnya. Menurut Al-Bahra (2005 : 51), Perancangan adalah suatu kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknik CGI (Computer-generated imagery). Namun, jauh sebelum penggunaan CGI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Perkembangan industri film pada era modern seperti sekarang ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi yang digunakan dalam proses produksi maupun pra-produksi.
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK Rock Paper and Scissors
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK Rock Paper and Scissors Kharisma Muhammad Taqwa NIM : 1301054051 Telp : 087780750619 Email : Kharisma_12021991@yahoo.com Alamat : Jl. U no.30 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wayang merupakan salah satu seni budaya yang cukup populer di antara banyak karya seni budaya yang lainnya. Seni budaya wayang dinilai cukup kompleks, karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pertumbuhan Industri animasi 3D di Indonesia semakin hari semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan Industri animasi 3D di Indonesia semakin hari semakin berkembang, dapat dilihat dari munculnya berbagai konten - konten animasi dalam film dan iklan komersial
Lebih terperinciANIMASI. Sedangkan pengertian animasi secara khusus dapat kita simak pada ensiklopedi Americana :
ANIMASI Pengertian Animasi (bahasa latin) atau animate artinya menjadikan hidup, atau menjadikan karakter seolah-oleh hidup. Selain itu, Animasi adalah bagian dari perfilman, sehingga seluruh prinsip pembuatannya
Lebih terperinciA. JENIS-JENIS KEPRIBADIAN
A. JENIS-JENIS KEPRIBADIAN Banyak orang tidak menyadari akan dirinya dan bahkan kita tidak tahu dari kepribadian yang bermacam-macam yang dimiliki setiap orang, kepribadian (Personality) dapat dibaca dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam artikel Industri Kreatif Perkuat Sistem Inovasi Nasional yang dimuat di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam artikel Industri Kreatif Perkuat Sistem Inovasi Nasional yang dimuat di kompas.com pada tanggal 5 Maret 2012, dikatakan bahwa industri kreatif terutama animasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN kali peperangan di seluruh dunia. Kemudian sejak abad 19, manusia mulai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejak zaman dahulu manusia tak henti-hentinya berperang. Bahkan menurut catatan sejarah, sejak 6000 tahun yang lalu sudah terjadi lebih dari 15.000 kali peperangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Antrian Tiket Bioskop Antrian adalah suatu kejadian yang biasa dalam kehidupan sehari-hari. Menunggu di depan loket untuk mendapatkan tiket bioskop dan situasi-situasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapatan dari film animasi dapat mengalahkan pendapatan dari film live action
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin lama animasi semakin populer di mata masyarakat. Animasi sudah tidak dapat dikatakan sebagai kartun yang hanya diminati atau dilihat oleh anak-anak, melainkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat di Indonesia diimbangi dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat di Indonesia diimbangi dengan perkembangan industri perfilman. Sineas dalam negeri tertarik untuk bereksplorasi dan berkreasi lebih
Lebih terperinciGEDUNG EKSEBISI ANIMASI DAN KOMIK DI BANDUNG DENGAN PENDEKATAN DESAIN HI TECH ARCHITECTURE
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEDUNG EKSEBISI ANIMASI DAN KOMIK DI BANDUNG DENGAN PENDEKATAN DESAIN HI TECH ARCHITECTURE Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
Lebih terperinciBAB 2 DATA 2.1 STATE OF THE ART
BAB 2 DATA 2.1 STATE OF THE ART Animasi berasal dari bahasa latin, anima, yang artinya jiwa, hidup, nyawa dan semangat. Animasi adalah gambar dua dimensi yang seolaholah bergerak. Animasi ialah suatu seni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapat Edy Sedyawati dkk (2009:3) bahwa, seni media rekam atau yang sering disebut seni media.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni adalah salah satu sarana hiburan bagi masyarakat. Baik itu seni musik, seni rupa, seni tari maupun seni teater/ peran. Seiring dengan kemajuan zaman, seni juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fabel adalah cerita singkat yang tokohnya berupa binatang dan bertujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fabel adalah cerita singkat yang tokohnya berupa binatang dan bertujuan mengajarkan nilai moral (Wilhelm, 2001, hlm. 144). Fabel merupakan cerita yang tidak hanya
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK "SIGARLAKI DAN SI LIMBAT"
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK "SIGARLAKI DAN SI LIMBAT" Dini Hariati Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, (62-21) 5350660, ak4itsuk1@yahoo.com Dosen Pembimbing :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini banyak kebudayaan yang sudah mulai ditinggalkan, baik kebudayaan daerah dan luar negeri. Karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk hidup yang bergerak aktif dengan segudang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk hidup yang bergerak aktif dengan segudang aktivitasnya sejak kecil hingga dewasa, mulai dari pagi hari hingga larut malam. Dalam hidupnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Minat menonton animasi tradisional dalam bentuk 2 dimensi terlihat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Animasi sudah menjadi hiburan yang mendunia. Hampir setiap hari kita dapat menemukan tontonan animasi baik di televisi atau di bioskop. Setiap orang tentu membutuhkan
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tinjauan Umum Data dan literatur yang digunakan sebagai inspirasi cerita dan gambar didapat dari bermacam-macam media seperti buku bacaan dan video. Sumber tersebut merupakan
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi
16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Film Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
2 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data-data dan Literature disini didapat dari internet, dan melihat kejadian nyata di Lapangan. Semua sumber merupakan bahan-bahan yang membantu memperkuat data-data
Lebih terperinciBAB II DATA DAN ANALISA
BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Dalam perancangan animasi pendek ini, penulis memperoleh data-data dan literatur yang didapat dari berbagai media untuk memperkuat teori-teori permasalahan dan sebagai
Lebih terperinciBAB I Pengantar Animasi
BAB I Pengantar Animasi A. Pengertian Animasi Animasi adalah sebuah proses merekam dan memainkan kembali serangkaian gambar statis untuk mendapatkan sebuah ilusi pergerakan ( Ibiz Fernandez McGraw - Hill/
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Zaman sudah semakin berkembang, ditandai dengan era teknologi saat ini. Dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman sudah semakin berkembang, ditandai dengan era teknologi saat ini. Dapat dilihat sekarang ini, betapa besar pengaruh dari gadget, internet, dan teknologi lainnya,
Lebih terperinciYudi Adha.
Yudi Adha yudiadha@yahoo.com Apa Itu Animasi? Animasi adalah susunan gambar diam (static graphics) yang dibuat efek sehingga seolah-olah tampak bergerak itulah yang disebut animasi ANIMASI Tulisan yang
Lebih terperinciEtika Profesi Public Relations
Modul ke: Etika Profesi Public Relations IDENTITAS DIRI DAN TIPOLOGI KEPRIBADIAN Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id IDENTITAS DIRI DAN TIPOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk sebagai kesenian tradisional Jawa Timur semakin terkikis. Kepopuleran di masa lampau seakan hilang seiring
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. layar televisi selama 25 tahun terakhir. Dengan penonton yang beragam mulai dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Film-film animasi dengan berbagai tema semakin marak membanjiri bioskop dan layar televisi selama 25 tahun terakhir. Dengan penonton yang beragam mulai dari anak kecil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia yang biasanya didominasi oleh orang-orang pengonsumsi film
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Indonesia yang biasanya didominasi oleh orang-orang pengonsumsi film animasi, kini mulai merambah muncul banyak animator yang memproduksi animasi. Hal ini dibuktikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. televisi, presentasi dan seminar, desain majalah dan membuat film kartun.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini semakin berkembang pesat sehingga dapat memudahkan dan mendukung dalam penyampaian informasi. Informasi sendiri memegang
Lebih terperinciSTIKOM SURABAYA BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Banyaknya masyarakat miskin di Indonesia menjadikan Indonesia negara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyaknya masyarakat miskin di Indonesia menjadikan Indonesia negara dengan jumlah kemiskinan yang tinggi. Pola pikir masyarakat miskin yang menganggap sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. contohnya ada pakaian tradisional kimono, pertunjukan boneka bunraku, samurai,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jepang merupakan salah satu negara maju di Asia yang memiliki beragam kebudayaan yang unik dan menarik. Kebudayaan kebudayaan tersebut sebagai contohnya ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Oxford University, 1997), Dieter Mack, Apresiasi Musik Musik Populer (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan salah satu elemen yang tidak bisa dilepaskan dalam keseharian. Musik juga memberi ketenangan ketika seseorang sedang mengalami permasalahan,
Lebih terperinciPUSAT ANIMASI SEBAGAI RUMAH PRODUKSI, PENDIDIKAN, DAN HIBURAN DI SURAKARTA
TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( DP3A ) PUSAT ANIMASI SEBAGAI RUMAH PRODUKSI, PENDIDIKAN, DAN HIBURAN DI SURAKARTA Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Persyaratan Guna
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial yang sangat membutuhkan informasi, untuk mendapatkan informasi itu maka dilakukan dengan cara berkomunikasi baik secara verbal
Lebih terperinci2015 KAJIAN VISUAL POSTER FILM DRAMA PENDIDIKAN SUTRADARA RIRI RIZA PRODUKSI MILES FILMS
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi seni adalah sebagai media komunikasi, dimana dalam setiap unsur seni memiliki pesan yang ingin dikomunikasikan kepada penikmatnya, baik tersirat
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM PENDEK ANIMASI THE LETTER S JOURNEY
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM PENDEK ANIMASI THE LETTER S JOURNEY George Martinus Utomo 08PFU/1301032883 Harapan Jaya 2 Blok E/5, Jl. Sungai Citarum Bekasi Utara icecreamsyndrom3@gmail.com Dibimbing
Lebih terperinci4 TIPE POKOK KEPRIBADIAN MANUSIA DAN CARA BERGAUL DENGAN MEREKA 1. TIPE KOLERIS 2. TIPE SANGUIN 3. TIPE MELANKOLIS 4.
4 TIPE POKOK KEPRIBADIAN MANUSIA DAN CARA BERGAUL DENGAN MEREKA 1. TIPE KOLERIS 2. TIPE SANGUIN 3. TIPE MELANKOLIS 4. TIPE PLEGMATIS 4 tipe tersebut adalah tipe kepribadian dasar yang Insya Allah dimiliki
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Obsesi Obsesi sendiri adalah dorongan yang tidak tertahankan atau memaksa dan tidak masuk akal untuk melakukan sesuatu (Frankl, 1968: 470). Pada dasarnya obsesi adalah keinginan,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam pembuatan konsep animasi dan pembuatan konsep visual (environment) POPO KUNTI kerja praktik pada PT. Digital Global Maxinema didasari oleh beberapa kajian pustaka agar dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang merupakan perpaduan di antara tipe-tipe tersebut.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya manusia itu adalah unik dan memiliki tipe kepribadian yang berbeda-beda, walau terkadang juga memiliki kesamaan. Perbedaan-perbedaan itu dapat dilihat antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi menyebabkan terciptanya teknologi pembuatan CGI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi menyebabkan terciptanya teknologi pembuatan CGI atau Computer-generated imagery, grafis komputer hasil olahan software yang dapat berupa gambar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan Film Pendek Passing note merupakan salah satu media Audio Visual yang menceritakan tentang note cinta yang berlalu begitu saja tanpa sempat cinta itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial yang dapat bekerjasama serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial yang dapat bekerjasama serta berkomunikasi dengan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasinya. Dengan demikian manusia
Lebih terperinciTahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline
Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline Animasi Pipeline A. Pengertian Tahapan proses animasi (Animation pipeline) Adalah prosedur atau langkah langkah yang harus dijalani seorang animator ketika membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan, dan penerangan (Shadily, 1980, p.1007). bergerak. Dalam bahasa Indonesia, dahulu dikenal istilah gambar hidup, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film merupakan suatu media komunikasi massa yang berupa serangkaian gambar-gambar yang diambil dari obyek bergerak yang memperlihatkan suatu serial peristiwa-peristiwa
Lebih terperincisatu alasannya adalah sebagai industri, Indonesia sudah kalah waktu. Industri game di Indonesia belum ada 15 tahun dibanding negara lain. Tentunya sei
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan sejarah di dalamnya. Kisah Ken Arok dan Ken Dedes adalah salah satunya. Kisah ini cukup populer dengan intrik-intrik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Film adalah salah satu bentuk media komunikasi dengan cakupan massa yang luas. Biasanya, film digunakan sebagai sarana hiburan yang cukup digemari masyarakat.
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI BACKPACKER
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI BACKPACKER Edward Velwin Jovanca Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan no. 9, Kemanggisan, Jakarta barat 11480 edwardvelwin.social@gmail Ardiyan, S.Sn.
Lebih terperinciAKTING UNTUK ANIMASI. Sesi 1 PENDAHULUAN. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG.
AKTING UNTUK ANIMASI Sesi 1 PENDAHULUAN Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. 1 Sejarah Animasi Sudah ada semenjak 15.000 tahun yang lalu, dengan ditemukannya lukisan bergambar pada dinding gua zaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. SD, mulai kelas 1-3 SD, antara umur 5-10 tahun. Selain itu dongeng juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dongeng merupakan kisah yang disampaikan dengan cara bercerita. Dongeng biasanya disampaikan dan dibacakan oleh guru TK, SD, mulai kelas 1-3 SD, antara umur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI 1.1.1. Judul Perancangan Dalam pemberian suatu judul dalam perancangan dapat terjadinya kesalahan dalam penafsiran oleh pembacanya, maka dari itu dibuatlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.dengan kata lain, serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, orang begitu sering membicarakan soal kebudayaan. Juga dalam kehidupan sehari- hari orang tidak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Dalam buku Animation Writing and Development dijelaskan bahwa kata
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Film Animasi Dalam buku Animation Writing and Development dijelaskan bahwa kata animasi berasal dari bahasa Latin, yakni anima yang berarti menghidupkan atau memberi nafas. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil pekerjaan seni kreasi manusia. Sastra dan manusia erat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan hasil pekerjaan seni kreasi manusia. Sastra dan manusia erat kaitannya karena pada dasarnya keberadaan sastra sering bermula dari persoalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Film merupakan salah satu media yang berfungsi menghibur penonton
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Film merupakan salah satu media yang berfungsi menghibur penonton atau pemirsanya. Namun fungsi film tidak hanya itu. Film juga merupakan salah satu media untuk berkomunikasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lima tahun pertama adalah saat-saat emas atau golden age. Pada usia ini anak belajar banyak tentang segala sesuatu dari ibu,ayah, keluarga dekat serta lingkungannya.
Lebih terperinci4 Temperamen Manusia
4 Temperamen Manusia Seseorang tidak mungkin seorang koleris murni, terkadang dipengaruhi juga oleh sifat melankolis sehingga temperamennya menjadi koleris-melankolis Di sisi lain seorang phlegmatis seringkali
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. Dunia perfilman pada zaman sekarang banyak mengalami inovasi dalam produksi
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Dunia perfilman pada zaman sekarang banyak mengalami inovasi dalam produksi yaitu melibatkan visual effect dengan komputer grafis 3D untuk keperluan visualisasi cerita
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Sumber Data Dalam melakukan perancangan dan pengerjaan komunikasi visual serial animasi ini penulis melakukan kajian riset, pengumpulan data tentang tema serta referensi visual
Lebih terperinciBAB 4 METODE PERANCANGAN
BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Mengangkat tema tentang merawat buku secara sederhana. 2. Banyak orang yang suka buku, tapi tidak terlalu familiar dengan cara merawatnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kita sebagai manusia yang memiliki sifat dasar untuk memenuhi rasa ingin tahu dan haus akan sesuatu yang baru tentu akan tertarik untuk menyelami keanekaragaman dunia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini keberadaan teko keramik telah mengalami banyak pergeseran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini keberadaan teko keramik telah mengalami banyak pergeseran dari segi fungsi dan nilai terutama pada teko-teko yang ada dalam rumah masyarakat modern. Teko
Lebih terperinciPenelusuran Masalah Analisa Objek desain
BAB 1V KONSEP BAB IV KONSEP DESAIN DESAIN Penelusuran Masalah Analisa Objek desain Komik Majapahit berhenti cetak pada akhir tahun 1990 Berbanding lurus dengan invasi manga ke Indonesia Komik Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah membuat film
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah membuat film pendek bergenre drama keluarga tentang dampak negatif perceraian orang tua terhadap anak. Hal ini
Lebih terperinci