BAB 4 HASIL PENELITIAN. program Salam dari Desa di LPP TVRI. Penelitian dilaksanakan di LPP TVRI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL PENELITIAN. program Salam dari Desa di LPP TVRI. Penelitian dilaksanakan di LPP TVRI"

Transkripsi

1 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Bardasarkan tujuan utama penelititan, yaitu menganalisis proses produksi program Salam dari Desa di LPP TVRI. Penelitian dilaksanakan di LPP TVRI Stasiun Pusat dengan cara observasi, wawancara dan studi kepustakaan, yang akhirnya didapatkan hasil informasi berupa data. Data-data yang diperoleh dari data primer yaitu dengan melakukan wawancara secara mendalam (indepth interview) dijabarkan melalui panyajian data penelitian. Penyajian tersebut berupa gambaran umum dari narasumber, yaitu antara lain : Key informant 1. Hendrajit Aryaputra selaku Produser program Salam dari Desa yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan dan hasil dari program Salam dari Desa tersebut. Produser program Salam dari Desa bertugas sebagai orang yang menyiapkan materi Salam dari Desa serta mengawasi berjalannya proses produksi Salam dari Desa mulai dari pra produksi, produksi, hingga proses pasca produksi. Infomant 1. Sus Irianto selaku Koordinator Liputan program Salam dari Desa yang bertanggung jawab terhadap pengaturan serta pembagian tugas reporter dan kameramen di lapangan. Koordinator Liputan bertugas sebagai orang yang 76

2 77 memberikan penugasan kepada para reporter dan kameramen, untuk meliput berbagai kegiatan, sesuai dengan agenda acara. 2. Roni Ganefo selaku Koordinator Daerah program Salam dari Desa yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang berhubungan dengan Stasiun TVRI Daerah. Korda bertugas sebagai orang yang mengumpulkan beritaberita yang dikirim dari stasiun-stasiun daerah serta berkoordinasi dengan stasiun daerah apabila ada materi dari pusat untuk di liput di daerah tersebut. 3. Muhammad Reza Ardiansyah selaku Editor program Salam dari Desa yang bertanggung jawab atas hasil dari materi berita yang akan ditayangkan. Editor bertugas sebagai orang yang menyunting video baik yang datang dari daerah maupun dari tim liputan yang bertugas. Editor yang mengedit serta menyusun materi-materi sesuai dengan rundown yang diberikan oleh Produser hingga menjadi materi berita yang ditayangkan pada program Salam dari Desa. 4.2 Pengolahan Terhadap Data Yang Terkumpul Pengolahan terhadap data yang diperoleh dari objek penelitian ini merupakan hasil dari wawancara terhadap narasumber, observasi, serta hasil dari tinjauan pustaka yang dipadukan dengan teori-teori yang telah diuraikan sebagai acuan bagi proses analisa program Salam dari Desa di LPP TVRI. Program Salam dari Desa merupakan salah satu program berita unggulan yang ada di LPP TVRI. Tidak hanya menjadi program unggulan, tetapi program Salam dari Desa juga merupakan suatu program berita yang unik karena disamping penyajian

3 78 beritanya yang santai namun aktual, informasi yang disuguhkan dalam program Salam dari Desa pun sangat jarang ditemui di kalangan pemberitaan Indonesia. Dimana yang menjadi isi atau content berita dari program Salam dari Desa itu sesuai dengan yang disamapaikan oleh Produser Salam dari Desa adalah HA:.materi-materi dari pedesaan itu biasanya masalah pertanian, perkebunan, dan lingkungan desa,.itu yang kita utamakan. Adapun materi atau content dari program Salam dari Desa yang merupakan masalah pertanian, perkebunan dan lingkungan desa. Hal tersebut sesuai dengan yang menjadi target audience bagi program Salam dari Desa yang dimana mayoritas adalah masyarakat pedesadaan seperti petani, pengrajin dan lain-lain. HA: Target audience-nya adalah petani, masyarakat desa, pengrajin, dan masyarakat-masyarakat desa aja. Lebih kearah sana, bukan kota-kota besar. Program Salam dari Desa dikategorikan kedalam program informasi sebab, sesuai dengan aspek-aspek informasi yang harus di penuhi oleh sebuah berita menurut Morissan, yaitu antara lain: (Morissan, 2010:8-9) Aspek Penting Informasi dapat dikatakan penting apabila informasi tersebut dapat memberikan pengaruh atau memiiliki dampak kepada pada penonton. Informasi yang memberikan pengaruh atau memiliki dampak kepada penonton adalah informasi yang bernilai berita.

4 79 Aspek Menarik Berita yang menarik adalah jika informasi yang disampaikan itu mampu membangkitkan rasa kagum, lucu/humor, atau informasi mengenai pilihan hidup dan mengenai sesuatu atau seseorang yang bersifat unik dan/atau aneh. Berdasarkan hasil penelitian, program Salam dari Desa sudah termasuk ke dalam program berita karena telah memenuhi aspek-aspek informasi tersebut. Aspek penting yang termasuk kedalam aspek-aspek informasi bagi program Salam dari Desa antara lain adalah informasi mengenai pertanian dan perkebunan, karena materi tersebut sesuai dengan target audience dalam program Salam dari Desa itu sendiri yang dimana mayoritas masyarakat desa seperti petani, pengrajin, dan lain-lain. Informasi mengenai mengenai pertanian dan perkebunan tersebut juga dapat memberikan dampak serta pengaruh yang dapat dirasakan secara langsung bagi para pemirsa Salam dari Desa. Sedangkan yang menjadi aspek menarik bagi program Salam dari Desa itu sendiri antara lain adalah informasi mengenai lingkungan desa. Hal tersebut masuk kedalam aspek menarik, karena informasi mengenai lingkungan desa merupakan informasi yang sifatnya sangat dekat dengan kehidupan para pemirsa Salam dari Desa. Kedekatan tersebut mampu menimbulkan rasa ketertarikan bagi para pemirsa yang menjadi target audience bagi program Salam dari Desa itu sediri. Program Salam dari Desa merupakan program berita hard news dengan bentuk berita feature. Sesuai dengan yang telah dibahas oleh Morissan dalam bukunya yang berjudul Jurnalistik Televisi Mutakhir, yaitu Berita keras atau hard news adalah segala

5 80 informasi penting dan menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karenan sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien secepatnya. Peran televisi sebagai sumber utama hard news bagi masyarakat cenderung untuk terus meningkat. Dalam hal ini berita keras dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk berita yaitu: straight news, features, dan infotainment. a. Straight News Straight News berarti berita langsung (straight), maksudnya suatu berita yang singkat (tidak detail) dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja yang mencakup 5W+1H (who, what, where, when, what, dan how) terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. Berita jenis sangat terikat waktu (deadline) karena informasinya sangat cepat basi jika terlambat disampaikan kepada audien. b. Feature Feature adalah berita ringan namun menarik. Pengertian menarik di sini adalah informasi yang lucu, unik, aneh, menimbulkan kekaguman, dan sebagainya. Pada dasarnya berita-berita semacam ini dapat dikatakan sebagai soft news karena tidak terlalu terikat dengan waktu penayangan, namun karena durasinya singkat dan menjadi bagian dari program berita, maka feature masuk ke dalam kategori hard news. Namun adakalanya suatu feature terkait dengan suatu peristiwa penting, atau dengan kata lain terikat dengan waktu, dan karena itu harus segera disiarkan dalam suatu program berita. Feature semacam ini disebut news feature, yaitu sisi lain dari suatu berita straight news yang biasanya lebih menekankan pada sisi human interest dari suatu berita.

6 81 c. Infotainment Kata infotainment berasal dari dua kata, yaitu information yang berarti informasi dan entertainment yang berrti hiburan, namun infotainment bukanlah berita hiburan atau berita yang memberikan hiburan. Infotainment adalah berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat (celebrity), dan karena sebagian besar dari mereka bekerja pada industri hiburan, seperti pemain film/sineteron, penyanyi dan sebagainya, maka berita mengenai mereka disebut juga dengan infotainment. (Morissan, 2010:25) Berdasarkan hasil olahan data yang telah dilakukan, Program Salam dari Desa termasuk kedalam kategori hard news dengan bentuk berita feature karena, program Salam dari Desa merupakan program berita yang menyuguhkan peristiwa-peristiwa yang terjadi di daerah-daerah pedesaan di Indonesia dengan mengangkat sisi human interest yang meliputi aspek sosial dan kesejahteraan masyarakat perdesaan tersebut. Program Salam dari Desa di kategorikan kedalam jenis berita feature hard news dan bukan soft news, karena sesuai dengan yang menjadi target audiens yaitu masyarakat daerah atau masyarakat pedesaan di Indonesia, content dari program Salam dari Desa memiliki unsur kepentingan dan sangat mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat pedesaan tersebut. Content dari Salam dari Desa tidak hanya berasal dari peristiwa yang terjadi di daerah saja, namun ada juga yang mengangkat isu nasional. Isu-isu tersebut dapat berupa pembicaraan Presiden mengenai kebijakan-kebijakan dalam sektor pertanian, keterangan pangan atau informasi-informasi mengenai fluktuasi terhadap harga pangan.

7 82 HA:,seperti waktu itu Presiden membicarakan masalah keterangan pangan, ya kita ambil, berarti kan itu nasional, cuman berhubungan dengan Salam dari Desa. Dalam program Salam dari Desa terdapat beberapa segment yang diantaranya adalah Warta Desa, dimana merupakan segment utama dalam program Salam dari Desa, selajutnya ada Profil Desa, Info Komuditas, Mozaik Desa, Sambung Rasa, Tips, Pernik Desa dan Humant Interest. Segment-segment tersebut ditayangkan secara bergantian sesuai dengan materi yang dikirim dari daerah atau yang telah ada. HA: Ada Mozaik Desa, ada pernak-pernik, terus ada tips, misalnya gimana kita memilih madu yang baik, membedakan madu yang palsu, nah itu tips seperti itu, kalau pernak pernik itu adalah keseharian desa yang sudah turun-menurun biasanya, misalnya ada budaya ngelarung, gitu, ngelarung apa gitu untuk masyarakat petani misalnya, atau pun nelayan, gitu. Terus ada segment utamanya, Warta Desa, itu adalah hardnews-nya dari berita program salam dari Desa, trus Human Interest, trus ada Info Komuditas, itu kita dapat dari departemen perdagangan, mereka menyuplai ke kita, mereka memberikan datadata harga itu, trus mereka juga ada website perdagangan kita juga bisa ambil dari situ. Segment Warta Desa merupakan segment utama yang menampilkan sisi berita penting dan mengedepankan aktualitas. Segment ini menyuguhkan peristiwa-peristiwa penting di daerah pedesaan seperti, berita tentang gejala serangan hama wereng, tanah longsor, laporan cuaca, pemilihan kepala desa, pembangunan desa dan sebagainya. Sedangkan segment- segment lainnya, mengangkat sisi humant interest sebagai isi berita. Seperti Profil Desa dan Mozaik Desa, dimana didalam segment tersebut mengangkat berita mengenai profil-profil desa yang berprestasi. Perbedaan antara

8 83 segment Profil Desa dan Mozaik Desa terletak pada fokus bahasan yang terdapat didalam content atau isi materi segment tersebut. Pada segment Profil Desa fokus materinya hanya seputar penyajian profil lengkap suatu daerah berprestasi saja, sedangkan Mozaik Desa lebih menitikberatkan pada kelebihan-kelebihan bagi prestasi daerah tersebut. Untuk segment Pernik Desa, isi atau content yang terdapat pada segment tersebut hampir sama dengan Profil Desa dan Mozaik Desa, namun pada segment Pernik Desa lebih membahas kearah keunikan suatu daerah pedesaan bukan pada prestasi daerah. Pada segment Tips yang menjadi materi berita segment ini berupa kiat-kiat atau informasi yang bermanfaat dan dapat mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat pedesaan. Sedangkan segment Sambung Rasa, isi atau content-nya merupakan lanjutan atau pembahasan secara lebih mendetail dari materi berita pada segment Tips. Khusus pada segment Info Komuditas, informasi yang disuguhkan dalam segment ini merupakan laporan-laporan atau catatan-catatan yang diperoleh dari departemen perdagangan mengenai fluktuasi perkembangan harga pada sektor pangan. Segment-segment tersebut menjadikan content program Salam dari Desa menjadi lebih variatif dan inovatif. Karena segment itulah program Salam dari Desa menjadi lebih di minati oleh kalangan pemirsa Salam dari Desa atau yang biasa disapa MITRA SALAM DARI DESA. Dalam menentukan content berita yang layak untuk ditayangkan bagi program Salam dari Desa, Bapak Hendrajit Aryputra selaku Produser program Salam dari Desa mejelaskan mengenai tolak ukur sebuah berita yang layak untuk ditayangkan dalam program Salam dari Desa, yaitu mengandung unsur 5W+1H serta harus cover both sides (memiliki keseimbangan).

9 84 HA:.tolak ukurnya adalah yang penting 5W 1H masuk unsur itu, unsur penulisan berita dan yang paling utama adalah mengangkat isu-isu kedaerahan tapi memotivasi orang, misalnya seorang pengrajin yang bagus ataupun sebuah desa yang menjadi juara di sebuah kabupaten atau provinsi untuk memotivasi masyarakatnya, bekerja sama, solid, jadi ada hal-hal seperti itu yang harus kita bangkitkan, jadi menjadi contoh bagi orang lain. Kita kan sebagai media publik, harus cover both side kita juga sebagai kontrol sosial pemerintah, misalnya jalan rusak di desa mana gitu, ya kita kritisi dalam hal ini ke Pemerintah atau Pemerintah Daerah agar dibangun. Tidak hanya kita mengambil sisi-sisi positifnya saja, tetapi negatifnya juga untuk pembelajaran. Hal yang disampaikan oleh Produser Salam dari Desa tersebut sesuai dengan unsur-unsur berita seperti yang telah disamapaikan oleh Usman KS: (Usman KS, 2009:32) Dalam jurnalistik media cetak, kita mengenal unsur-unsur berita sebagai 5 W (Who, What, When, Where, Why) + 1 H (How). Naskah atau narasi di media cetak harus mengandung keenam unsur berita tersebut. Namun demikian, dalam dunia jurnalistik televisi 5W + 1H tidak harus seluruhnya terkandung dalam narasi atau naskah berita. Unsur berita yang tidak selalu terdapat dalam narasi berita televisi adalah when dan how. Selain 5W+1H, tolak ukur yang lainnya yaitu harus cover both sides juga sesuai dengan prinsip jurnalistik yang dinyatakan oleh P3SPS (Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran) bahwa, Stasiun penyiaran harus senantiasa mengindahkan prinsip-prinsip jurnalistik yang terdiri atas tiga prinsip yaitu: 1) prinsip akurasi; 2) prinsip keadilan; dan 3) prinsip ketidakberpihakan (imparsialitas). (Morissan, 2010:249)

10 85 Dalam memproduksi suatu program berita agar menghasilkan program yang layak ditauangkan bagi stasiun televisi, maka dibutuhkan tahap-tahap yang meliputi tahap pra produksi, produksi hingga tahap pasca produksi. Tahap inilah yang akan menjdi langkah kesuksesan dari suatu program berita agar tayangan yang diproduksinya mampu dinikmati oleh pemirsanya Tahap Pra Produksi Program Salam dari Desa Dalam program Salam dari Desa di LPP TVRI, tahap ini merupakan tahap yang sangat penting, sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah selesai. Tahap pra produksi meliputi tiga bagian, sebagai berikut: a. Penemuan Ide Tahap ini dimulai dalam suatu rapat redaksi, Produser beserta bagian redaksi melakukan rapat untuk merancang bahan untuk materi program Salam dari Desa yang akan di siarkan. Menurut observasi yang dilakukan peneliti bahwa diketahui ada beberapa rapat yang dilakukan oleh redaksi. Namun tidak ada ketentuan jadwal yang ditetapkan oleh tim produksi dan redaksi Salam dari Desa. Hal tersebut juga disampaikan oleh Endan Syafardan selaku Produser Eksekutif bagian pemberitaan di LPP TVRI yang didapat dalam forum diskusi saat prakter kerja lapangan di ruang redaksi bagian pemberitaan LPP TVRI.

11 86 ES: Ketentuannya, kalau di kita rapat itu kan tujuannya merancang bahan yang mau kita siarkan, iya kan, itu intinya rapat redaksi. Jadi berapa kali rapat redaksi dalam sehari, tergantung bahannya masing-masing. Jadi tidak ada ketentuan baku misalnya, rapat redaksi di TVRI harus dua kali sehari, di metro harus lima kali sehari, itu ngak ada ketentuan, tergantung kebutuhan kita masingmasing, kalau di metro itu tiap hari mereka rapat, tiap saat mereka rapat. Jadi tergantungkebutuhan organisasi masing-masing bedabeda. Karena ini operasional jadi tidak harus pasti, setiap ada materi yang harus dibahas ya kita rapatkan. Jadi kalau yang sudah bersifat daily, jadi kita juga tidak perlu terlalu kaku. Yang penting ada saling koordinasi bagi yang terlibat. Dalam merancang sebuah bahan materi bagi program Salam dari Desa tim redaktur berikut Produser tidak menentukan jadwal yang pasti dalam melakukan rapat redaksi. Koordinasi bisa saja dilakukan dari Produser ke bagian radaktur, Produser ke koordinator daerah atau bisa saja dilakukan dari Produser ke bagian koordinator liputan saja. Jadi tidak harus dalam bentuk rapat. Dalam tahap ini Produser lah yang sangat berperan penting. Karena, Produser lah yang menentukan ide bagi materi Salam dari Desa tersebut. Seperti yang di jelaskan oleh Produser Salam dari Desa mengenai tugas Produser dalam proses pra produksi program Salam dari Desa. EH:.Sebelum produksi seorang Produser memberikan masukan dan mengajukan liputan kepada pimpinan dalam hal ini manager bahwa di daerah ini ada sesuatu yang bagus untuk diliput. Kita telfon, kita punya kontak person disana, kita telfon apa aja, harusnya kan kita harus datang dulu, hunting gitu, baru kita setting dan shooting, liputan gitu, tapi karena ada stasiun daerah, kita telfon, yang penting kita lihat disana, kita lihat koran, kita lihat

12 87 internet ada yang bagus, kita telfon atau kita ajukan ke pimpinan untuk dibuatkan liputan disana dengan biaya dari kantor. b. Perencanaan Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan crew-crew yang bertugas, lokasi dan peralatan. Dalam program Salam dari Desa yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah antara lain: 1. Pengumpulan materi berita yang dikirim dari Daerah. 2. Menyusun rundown program Salam dari Desa. 3. Pembuatan Naskah. 4. Pembetukan tim liputan. Pertama, yang dilakukan pada tahap perencanaan dalam program Salam dari Desa adalah pengumpulan materi berita yang biasanya telah dikirim dari stasiun TVRI Daerah. Materi-materi ini biasanya sudah dalam bentuk paket berita. Pengumpulan berita dilakukan oleh Koordinator Daerah sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak Roni Ganefo selaku Koordinator daerah program Salam dari Desa. RG: tugas korda itu berhubungan langsung dengan stasiunstasiun daerah, jadi kita yang mengumpulkan berita-berita yang dikirim dari daerah,. Pengiriman materi berita tersebut dilakukan setiap hari. Proses pengirimannya pun diperoleh melaui FTP Server (File Transfer Protocol),

13 88 yang dimana FTP itu sediri merupakan salah satu protokol Internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakanhingga saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan penggugahan (upload) berkasberkas komputer antara klien FTP dan server FTP. RG: Proses pengiriman itu melalui FTP kemudian masuk ke server, dari server kami yang mengumpulkan materi tersebut. Proses pengiriman dilakukan setiap hari. Selanjutnya hasil dari rapat redaksilah yang menentukan berita tersebut dapat ditayangkan. Yang kedua adalah penyusunan rundown program Salam dari Desa. Penyusunan rundown dilakukan oleh Redaktur Salam dari Desa dan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh Produser. Rundown tersebut berguna sebagai pedoman awal dalam melakukan kegiatan produksi. Rundown juga berguna sebagai garis besar penyusunan berita yang dilakukan oleh Editor pada tahap pasca produksi. Selanjutnya adalah pembuatan naskah, pembuatan naskah juga disusun oleh Redaktur Salam dari Desa. Dalam pembuatan naskah biasanya para penulis berita televisi menerapkan suatu formula penulisan berita televisi selain unsur 5W+1H, yaitu easy listening formula. Formula untuk menuju easy listening tersebut bermacam-macam, namun salah satu yang mudah diingat dan diaplikasikan adalah formula yang diketengahkan oleh Soren H. Munhoff dalam Five Star Approach To News Writing dengan akronim ABC-SS yaitu singkatan dari Accurasy (tepat), Brevity

14 89 (singkat), Clarity (jelas), Simplicity (sederhana), Sincerity (jujur). (Muda, 2008:48) Yang terakrir dalam tahap perencanaan adalah pembentukan tim liputan. Pembentukan tim liputan dilakukan oleh Koordinator Liputan. Tugas Koordinator liputan itu sendiri adalah menentukan pembagian tugas kepada reporter dan kameramen di lapangan. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Sus Irianto selaku Koordinator Lapangan dalam program Salam dari Desa. SI: Tugas koordinator liputan itu adalah memberikan penugasan kepada para reporter dan kameraman, untuk meliput berbagai kegiatan, sesuai agenda acara. Jadi kita yang ngatur, kalau ada jadwal untuk liputan dari redaksi, kita yang menentukan siapa reporter dan kameramen yang akan dikirim. Tapi korlip disini tugasnya bukan cuma untuk Salam dari Desa, tapi juga untuk semua program berita. Tahap ini tidak selalu digunakan dalam kegiatan produksi Salam dari Desa, karena mayoritas materi program Salam dari Desa diperoleh dari stasiun daerah, maka pembetukan tim liputan hanya dilakukan apabila ada suatu berita yang harus diliput tetapi tidak ada stasiun TVRI daerah yang berada di daerah tersebut atau adanya peliputan di Jakarta. c. Pesiapan Dalam bagian persiapan program Salam dari Desa, tahap yang meliputi pengerjaan persiapan berupa pembagian rundown kepada masing-

15 90 masing divisi yang bertugas. Setelah rundown selesai dibuat, masing-masing tim produksi harus memiliki acuan dari kegiatan produksi agar di dalam prosesnya berjalan lancar. Dalam tahap ini masing-masing tim produksi harus saling berkoordinasi dengan produser untuk menentukan agenda kerjanya masing-masing. Pada tahap pra produksi program Salam dari Desa di LPP TVRI terdapat kekuatan serta kelemahan yang berasal dari dalam proses produksi program tersebut dan peluang serta ancaman dari luar tahap pra produksi, yaitu antara lain: Tabel 4.1 Analisis SWOT Tahap Pra Produksi Analisis SWOT Tahap pada Tahap Pra Produksi Kekuatan (Strenghts) Rapat redaksi dalam menetukan materi pemberitaan di laksanakan secara fleksibel, sehingga Tim Redaksi dapat menggali ide-ide kreatifnya berdasarkan temuan dilapangan. Kelemahan Beberapa stasiun TVRI Daerah tidak menunaikan (Weakness) kewajibannya, yaitu mengirimkan materi berita secara utuh kepada TVRI stasiun Pusat, sehingga materi berita yang ditayangkan tidak komprehensif. Peluang (Opportunities) Dalam mengumpulkan materi, selain yang diperoleh dari daerah, Tim Redaksi TVRI stasiun Pusat dapat memberi

16 91 masukan kepada TVRI stasiun Daerah untuk memperkaya konten materi berita. Ancaman (Threads) Riset yang tidak kompeten mengakibatkan kekurangan materi berita, sehingga konten berita tidak memadai Tahap Produksi Program Salam dari Desa Setelah perencanaan dan persiapan selesai dengan baik dan benar, langkah selantunya adalah tahap produksi. Kegiatan produksi program Salam dari Desa banyak dilakukan di daerah. Untuk mendapatkan materi berita, TVRI stasiun Daerah sangat berperan penting dalam menyukseskan program yang bersifat daily ini. Program ini tidak akan berhasil apabila tidak adanya kontribusi dari TVRI stasiun daerah. Karena dalam pengerjaan produksi, TVRI stasiun Pusat tidak akan memiliki waktu yang cukup dalam menyiapkan materi berita tersebut. Pada dasarnya TVRI stasiun Pusat sifatnya hanya menyiarkan, sedangkan stasiun TVRI daerahlah yang melakukan eksekusi dalam tahap produksi program Salam dari Desa ini. Tetapi karena beberapa faktor, pertama kurangnya sumber daya manusia di daerah. Kedua tidak seluruh daerah berkontribusi secara utuh dalam kegaiatan produksi program Salam dari Desa. Oleh sebab itu, yang mengambil andil dalam melengkapi materi program Salam dari Desa adalah tim produksi TVRI stasiun Pusat. Hal tersebut juga disampaikan oleh Bapak

17 92 Roni Ganefo selaku Koordinator Daerah mengenai kendala dalam berkoordinasi dengan stasiun daerah TVRI. RG: Kalau dari yang aku koordinasikan, dari 27 stasiun daerah, paling lima sehari yang berpartisi, yang berfluktuasi lah antara lima ke delapan, delapan ke lima, jadi belum semua stasiun secara maksimal berkontribusi ke Salam dari Desa itu. Koordinasi yang dilakukan oleh korda dengan stasiun TVRI Daerah dapat berjalan dengan lancar dikarenakan sudah ada nya keputusan awal dari pertemuan antara Direksi-Direksi dari seluruh stasiun TVRI Daerah sebelum dibuatnya program Salam dari Desa tersebut. Konsep awal program Salam dari Desa itu sendiri telah disejui oleh seluruh Direksi stasiun TVRI Daerah, sehingga kerjasama antara Koordinator Daerah dengan stasiun TVRI Daerah tercipta dengan baik. Seperti yang disampaikan oleh bapak Roni Ganefo latar belakang terciptanya kerjasama yang baik antara Koordinator Daerah dengan stasiun TVRI Daerah. RG: Latar belakangnya, direksi-deriksi itu sudah bertemu, jadi sudah ditentukan ini loh format kita, begini begini begini, oke, kerjakan ya kerjakan, dan sekarang koordinasinya ke kami disini. Selain mengumpulkan materi-materi berita yang telah dikirim oleh stasiun daerah TVRI, Korda juga melakukan kontak secara rutin dengan stasiun daerah TVRI. Kontak rutin tersebut juga dilakukan apabila ada ide-ide materi sesuai dengan hasil putusan rapat redaksi mengenai agenda kerja yang harus

18 93 dilakukan di daerah, sehingga Korda lah yang melakukan konfirmasi langsung kepada stasiun TVRI Daerah yang bersangkutan. RG:.kalau ada materi dari Jakarta, kita juga yang konfirmasi langsung ke TVRI daerah untuk dibuat liputannya. Tahapan selantujnya dalam proses produksi program Salam dari Desa adalah peliputan. Tahap peliputan hanya akan dilakukan apabila tidak ada stasiun TVRI pada daerah yang akan diliput. Saat ini, stasiun Daerah TVRI tersebar dihampir seluruh provinsi di Indonesia, kecuali di lima provinsi terbaru, antara lain adalah Bangka Belitung, Banten, Maluku Utara, Papua Barat dan Kepulauan Riau. Untuk itu, apabila ada berita menarik yang harus diliput dari kelima daerah tersebut, maka crew atau tim liputan dari TVRI Stasiun Pusat lah yang dikirim langsung ke daerah yang bersangkutan. Seperti yang di sampaikan oleh Bapak Hendrajit, Produser Salam dari Desa. HA:.kita kan ada 27 stasiun daerah, yang tidak ada itu hanya Bangka Belitung, Banten, Maluku Utara, Papua Barat, ada jadi ada lima yang gak punya. Jadi yang lainnya ada semua. Jadi kalau ada berita menarik dari kelima daerah itu baru tim Jakarta yang kesana untuk menghemat duit.. Pada tahap ini, Produser ikut terlibat langsung dalam proses peliputan ke daerah-daerah yang dituju. Produser biasanya ditemani oleh tiga sampai empat orang tim liputan, yakni diantaranya adalah kameramen, reporter, dan soundman. Produser bertugas sebagai pengawas serta orang yang memberikan pengarahan-

19 94 pengarahan kepada para crew. Dalam setiap penugasan peliputan, tim tersebut biasanya membawa tiga sampai empat paket liputan sesuai dengan keputusan yang telah direncanakan pada saat pra produksi. HA: Kalau produser itu, mengawasi. Kadang-kadang kita datang ke daerah dengan kameramen, produser, sama soundman, ada pembawa acara biasanya berlima, kadang-kadang berempat, sampai kesana kita liput, minimal biasanya tiga sampai empat paket liputan untuk dibawa kesini.. Pada proses peliputan, tidak semua hal dapat dijadikan materi berita bagi program Salam dari Desa. Ada batasan-batasan yang harus diperhatikan oleh para tim liputan dalam menentukan peristiwa-peristiwa yang layak untuk diliput. Hal tersebut juga dikemukakan oleh Bapak Sus Irianto selaku Koordinator Liputan Salam dari Desa mengenai faktor-faktor yang membuat suatu berita layak untuk diliput. SI: Nilai berita, suatu peristiwa yang punya nilai berita yang tinggi atau tidak, apakah berita tersebut punya dampak yang tinggi bagi masyarakat atau tidak, kurang lebih seperti itu. Nilai berita tersebut dijelaskan oleh Deddy Iskandar Muda dalam bukunya JURNALISTIK TELEVISI Menjadi Reporter Profesional, yang menjelaskan bahwa materi berita memiliki batasan yang merupakan pertimbangan bagi seorang wartawan atau reporter untuk tidak sekedar menulis apa yang dilihat, melainkan harus memperhatikan berbagai pertimbangan agar berita tersebut menjadi menarik untuk ditonton. Materi berita memiliki nilai atau

20 95 bobot yang berbeda antara satu dan lainnya. Nilai berita tersebut sangat bergantung pada berbagai pertimbangan seperti berikut: 1) Timeliness (Ketepatan Waktu), 2) Proximity (Kedekatan), 3) Prominence (Orang yang Terkemuka), 4) Consequence (Akibat), 5) Conflict (Pertikaian), 6) Development (Pembangunan), 7) Dissaster & Crimes (Bencana dan Kriminal), 8) Wheater (Cuaca), 9) Sport (Olah Raga), 10) Human Interest (Ketertarikan Manusia). (Muda, 2008:29-39) Dengan memperhatikan hal-hal diatas, maka content yang disuguhkan dalam program Salam dari Desa telah sesuai dengan kaidah suatu program berita televisi. Selanjutnya, materi-materi yang dikumpulkan akan diproses lebih lanjut pada tahap pasca produksi hingga program tersebut dapat ditayangkan di televisi. Dalam tahap produksi program Salam dari Desa di LPP TVRI terdapat kekuatan serta kelemahan yang berasal dari dalam proses produksi program tersebut dan peluang serta ancaman dari luar tahap produksi, yaitu antara lain: Tabel 4.2 Analisis SWOT Tahap Produksi Analisis SWOT Tahap pada Tahap Produksi Kekuatan Distribusi stasiun TVRI stasiun Daerah hampir meliputi (Strenghts) pelosok nusantara. Di samping itu, masing masing wilayah mempunyai kekhasan tersendiri yang berpotensi untuk dijadikan bahan peliputan. Seiring dengan hal tersebut, program Salam dari Desa berpeluang untuk

21 96 ditayangkan secara berkesinambungan. Kelemahan (Weakness) Program Salam dari Desa tidak memiliki Tim Peliput yang tetap. Dimana kru tersebut terdiri dari personil yang mempunyai tanggungjawab pada program lainnya. sehingga mengakibatkan beban tugas semakin berat. Implikasinya adalah waktu peliputan program Salam dari Desa dikalahkan dengan tugas utama dari masing-masing anggota tim. Peluang (Opportunities) Sebagian besar masyarakat pedesaan adalah petani, sejalan dengan hal tersebut program Salam dari Desa melakukan peliputan seputar masalah pertanian. Oleh sebab itu, program Salam dari Desa sangat berpeluang menjadi program favorit bagi para pemirsa. Ancaman (Threads) Akibat kurangnya riset pada saat pra produksi, terjadi berbagai macam permasalahan yakni, stok gambar terlalu sedikit dan narasi menjadi kurang lengkap. Dengan demikian, pesan yang disampaikan tidak tepat sasaran Tahap Pasca Produksi Program Salam dari Desa Tahap pasca produksi merupakan tahap penyelesaian atau penyempurnaan dari hasil pengumpulan materi yang dilakukan pada tahapan produksi. Proses yang dilakukan dalam tahap pasca produksi ini merupakan

22 97 proses penyuntingan gambar visual serta audio yang dikirim dari stasiun TVRI Daerah dan dari tim liputan yang bertugas pada saat itu. Dalam melakukan pengeditan berita pada program Salam dari Desa, yang pertama dilakukan sebelum masuk ketahap penyuntingan adalah memastikan terlebih dahulu apakah rundown program Salam dari Desa telah disiapkan oleh tim redaksi. Hal tersebut disamapaikan oleh Muhammad Reza Ardiansyah selaku Editor Salam dari Desa mengenai persiapan yang dilakukan sebelum mengedit berita. MRA: Yaa.. paling cuma kita nungguiun rundown,. yaudah kita buat urutan aja berdasarkan list yang ada. Urutan yang mana, kita cari visualnya,. Rundown program dalam hal ini memiliki fungsi sebagai acuan utama bagi seorang editor dalam menentukan struktur penempatan suatu gambar agar sesuai dengan narasi berita tersebut. Setelah mendapatkan rundown tersebut, barulah seorang editor masuk kedalam proses selanjutnya yaitu proses editing atau penyuntingan. Menurut Fred Wibowo dalam buku yang berjudul Teknik Produksi Program Televisi, tahap pasca produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu editing offline, editing online, dan mixing. (Fred, 2009:42) Akan tetapi, berdasarkan hasil wawancara dengan Muhammad Reza Ardiansyah selaku Editor Salam dari Desa. Tahap yang digunakan dalam program Salam dari Desa hanya tahap editing offline dan tahap mixing saja.

23 98 MRA: Kita pake offline ama mixing aja, mixing kita pake buat nyatuin audio dubbing kalo ngak wawancara. Editing offline merupakan teknik penyuntingan dengan memadukan suatu gambar dengan gambar lainnya agar menjadi satu kesatuan gambar yang bercerita. Dalam program Salam dari Desa, teknik ini digunakan untuk menggabungkan hasil kiriman materi berupa audio-visual yang diperoleh dari daerah-daerah. Materi yang dikirim dari darerah berupa hasil jadi yang telah diedit, namun video tersebut juga masih perlu utuk dirapikan baik dari segi visual maupun audionya. Hal ini dikarenakan, kualitas gambar dan suara yang dikirim dari stasiun TVRI Daerah masih kurang layak untuk ditayangkan. Sesuai dengan yang ditegaskan oleh editor program Salam dari Desa mengenai gambar dan suara yang layak untuk ditayangkan. MRA: Sebenernya sih kalo dibilang layak, banyak yang gak layak juga, soalnya karna dari daerah ya, gambarnya banyak yang tipis banget, kualitasnya tipis gitu, ga terlalu enak dilihat. Gambar tipis yang dimaksudkan di atas adalah kualitas resolusi gambar yang dihasilkan oleh suatu perangkat kamera masih tergolong rendah. Kejernihan gambar visual sangat bergantung kepada tingkatan resolusi dari suatu kamera, semakin tinggi resolusi kamera tersebut maka semakin jernih juga gambar yang dihasilkaannya. Sedangkan perangkat produksi yang dimiliki oleh stasiun TVRI Daerah kurang memadai, hal tersebut yang menjadikan kualitas gambar dari video yang dikirim dari daerah-daerah masih perlu untuk disempurnakan lagi.

24 99 MRA: Soalnya alat didaerah itu kebanyakan masih lama trus kurang bagus gitu, makanya tipis. Selanjutnya adalah tahap mixing. Tahap mixing dilakukan apabila terdapat suara dari channel 2 yang harus digabungkan dengan suara aslinya, contohnya, audio dubbing dan wawancara. Dalam wawancara biasa terdapat dua atau lebih channel suara tergantung kepada jumlah pembicanya. Dalam tahap editing terdapat dua macam teknik editing, yaitu: editing linear atau editing dengan teknik analog dan editing non linear atau editing dengan teknik digital. Sedangkan proses penyuntingan program Salam dari Desa itu sendiri, teknik editing yang paling sering digunakan adalah editing non linear atau editing dengan teknik digital. Sesuai dengan yang disampaikan oleh Muhammad Reza Ardiansyah selaku Editor Salam dari Desa. MRA: Kalo ngedit linier kan kaya gini (menunjukan kaset betacam) analog kan, tapi kalo kita buat Salam dari Desa kita ga pernah pake linier, kita pake linier cuma untuk transfer, kita transfer ke mini DV, trus capture, capture ke komputer, karna Salam dari Desa itu kan hasil jadinya itu kita langsung kirim ke studio tanpa fisik, dulu kita pake mini DV, sekarang udah ngak. Jadi kita emang sering pake non-linier. Kalo software Salam dari Desa cuma pake satu, ini (Menunjuk ke arah komputer) pake Pinnacle Studio 12, tools nya ini doang. Tapi ada Edius, Edius 6, tapi itu Cuma supporting aja, kalo ada format yang belum support jadi kita buka di Edius dulu, kalo kayak format m2v, diluar wmv, kan pinnacle kan ga support jadi kita pake Edius, tapi jarang. Editing non linear lebih sering digunakan karena, materi yang diperoleh dari stasiun TVRI Daerah tersebut sudah dalam bentuk file. Sedangakan dalam

25 100 editing linear atau editing teknik analog itu sendiri masih menggunakan bentuk fisik seperti kaset VHS atau betacam. Teknik analog digunakan apabila data yang diperoleh dari tim liputan yang dikirim ke daerah berupa kaset betacam, kemudian kaset betacam tersebut di transfer ke dalam bentuk mini DV dengan menggunakan teknik analog. Software yang digunakan dalam melakukan pengeditan berita Salam dari Desa tersebut adalah Pinnacle Studio 12 dan Edius 6. Pinnacle studio 12 itu sendiri digunakan sebagai tools utama selama proses editing dilakukan, sedangkan Edius 6 sifatnya hanya sebatas pelengkap apabila ada format yang tidak didukung pada software Pinnacle Studio 12. Gambar 4.1 Tampilan Pinnacle Studio 12

26 101 Gambar 4.2 Tampilan Edius 6 Untuk tahap pasca produksi program Salam dari Desa di LPP TVRI terdapat kekuatan serta kelemahan yang berasal dari dalam proses produksi program tersebut dan peluang serta ancaman dari luar tahap pasca produksi, yaitu antara lain: Tabel 4.3 Analisis SWOT Tahap Pasca Produksi Analisis SWOT Tahap pada Pasca Produksi Kekuatan (Strenghts) Dengan adanya rundown yang sudah ditentukan pada saat pra produksi, maka penyusunan gambar dapat dilakukan dengan mudah. Sehingga waktu yang digunakan untuk penyuntingan tidak terlalu lama.

27 102 Kelemahan (Weakness) Peralatan produksi yang terdapat di stasuin TVRI Daerah sudah tergolongtua atau tidak memadai. Oleh karena itu, kualitas gambar yang dihasilkan tidak layak untuk ditayangkan. Peluang (Opportunities) Dengan adanya fasilitas FTP (File Transfer Protocol), proses yang upload dan download file data jadi mudah untuk dilakukan. Oleh sebab itu, proses produksi program Salam dari Desa dapat berjalan dengan lancar dan berpeluang untuk ditayangkan secara berkesinambungan. Ancaman (Threads) Akibat cuaca yang tidak menentu, kiriman gambar steraming menjadi patah-patah. Seiring dengan hal tersebut, file kiriman daerah terancam tidak dapat digunakan dan menyebabkan kekurangan bahan materi program Salam dari Desa Analisis SWOT Program Salam dari Desa Analisis SWOT merupakan sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strenghts (kekuatan) dan weakness (kelemahan) serta lingkungan eksternal opportunities (peluang) dan threads (ancaman). Dalam hal ini, analisis SWOT digunakan untuk melihat kekuatan dan kelemahan yang terdapat didalam sebuah program televisi serta peluang dan ancaman yang berasal dari luar stasiun televisi secara keseluruhan.

28 103 Pada program Salam dari Desa, kekuatan (srengths) yang terdapat dalam program ini teletak pada isi atau content berita yang sangat jarang ditemukan pada program pemberitaan lainnya. Dimana program Salam dari Desa merupakan program berita yang mengetengahkan permasalahanpermasalahan serta informasi-informasi dari daerah. Hal tersebut yang menjadikan proram Salam dari Desa lain dari pada yang lainnya. Sedangkan yang menjadi kelemahan (weakness) bagi program Salam dari Desa terletak pada peralatan yang dimiliki oleh stasiun TVRI Daerah yang kurang memadai. Hal tersebut mengakibatkan kualitas gambar kiriman streaming dari daerah-daerah patah-patah serta kurang layak untuk ditayangkan. Seperti yang diungkapkan oleh produser Salam dari Desa. HA:.dari segi, ya pengambilan gambar, karena daerah-daerah itu biasanya, kameranya kan udah kurang bagus, jadi kurang kinclong lah, harusnya kan dengan produksi yang bagus, gambar nya bagus. Program Salam dari Desa memiliki peluang (opportunities) yang besar karena LPP TVRI memiliki stasiun TVRI Daerah yang tersebar hampir di seluruh Provinsi di Indonesia. Stasiun TVRI Daerah tersebut sangat berperan penting dalam proses produksi program Salam dari Desa, sedangkan stasiun televisi lainnya tidak memilki stasiun daerah sebanyak TVRI sehingga stasiun lain tidak dapat melakukan produksi seperti yang telah dilakukan oleh LPP TVRI. Dengan ini LPP TVRI memiliki peluang yang sangat besar dalam memajukan program Salam dari Desa.

29 104 HA:.mungkin karna kita punya banyak stasiun daerah jadi kita bisa buat program ini, trus, ya paling itu aja. Ancaman (threads) untuk program Salam dari Desa adalah jam tayang yang kurang tepat. Program Salam dari Desa ditayangkan pada pukul WIB, dimana pada jam tersebut pemirsa Salam dari Desa sesuai dengan yang menjadi target audiencenya yaitu petani dan pengrajin sedang melakukan aktivitas nya masing-masing seperti bertani, berkebun, dan lain-lain. Hal tersebut juga diungkapkan oleh produser Salam dari Desa, Bapak Hendrakit Atya putra. HA:.jam tayang itu jam dua menurut saya orang masih di kan kita target audientnya adalah petani menurut saya apakah tidak jam setengah empat atau jam empat yang mereka sudah kembali dari lahan, gitu. 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian Program Salam dari Desa merupakan program berita unggulan yang disuguhkan oleh LPP TVRI. Salam dari Desa menyajikan berita-berita seputar peristiwa yang terjadi diberbagai daerah pedesaan di Indonesia, meliputi berbagai aspek sosial dan kesejahteraan rakyat seperti bidang pemberdayaan masyarakat desa, pertanian, perkebunan, peterenakan, perikanan, pengembangan usaha kecil dan menengah UKM serta pembangunan kesehatan, pendidikan maupun keamanan daerah pedesaan Indonesia.

30 105 Program Salam dari Desa tayang pertama kali tanggal 4 Januari 2010 dengan durasi 30 menit mulai pukul WIB dan hanya tayang 5 hari dalam sepekan yakni setiap Senin sampai Jum at. Mulai tanggal 1 Januari 2012, program Salam dari Desa pindah jam tayang dan penambahan durasi menjadi 60 menit dan tayang setiap hari mulai pukul WIB. Dalam program Salam dari Desa terdapat beberapa segment yang diantaranya adalah Warta Desa, dimana merupakan segment utama dalam program Salam dari Desa, selajutnya ada Profil Desa, Info Komuditas, Mozaik Desa, Sambung Rasa, Tips, Pernik Desa dan Humant Interest. Target audiens dari program Salam dari Desa adalah seluruh rakyat Indonesia khususnya bagi masyarakat yang berada di daerah pedesaan yang mayoritas adalah para petani, pengrajin, peternak dan lain-lain. Untuk itu, materi yang disuguhkan dalam program Salam dari Desa lebih bersifat santai namun tetap informatif dan aktual. Program Salam dari Desa termasuk kedalam kategori hard news dengan bentuk berita feature. Program Salam dari Desa merupakan program berita yang menyuguhkan peristiwa-peristiwa yang terjadi di daerah-daerah pedesaan di Indonesia dengan mengangkat sisi human interest yang meliputi aspek sosial dan kesejahteraan masyarakat perdesaan tersebut. Program Salam dari Desa di kategorikan kedalam jenis berita feature hard news dan bukan soft news, karena sesuai dengan yang menjadi target audiens yaitu masyarakat daerah atau masyarakat pedesaan di Indonesia, content dari program Salam dari Desa memiliki unsur kepentingan dan sangat mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat pedesaan tersebut.

31 106 Proses produksi program Salam dari Desa pada dasarnya dilakukan oleh TVRI stasiun Daerah, namun hanya pada tahap pengeksekusian peliputannya saja. Pada tahap pra-produksi Tim Redaksi dan Produser program Salam dari Desa melakukan rapat dalam menetukan materi untuk program Salam dari Desa. Selanjutnya pada tahap praproduksi yang dilakukan adalah pengumpulan materi berita yang dikirim dari daerah, penyusunan rundown program Salam dari Desa, pembuatan naskah dan pembentukan tim liputan. Pada tahap produksi Kordinator Daerah melakukan konfirmasi ulang dengan TVRI stasiun daerah yang terkait, sedangkan tahap peliputan hanya akan dilakukan apabila tidak ada stasiun TVRI pada daerah yang akan diliput. Saat ini, stasiun Daerah TVRI tersebar dihampir seluruh provinsi di Indonesia, kecuali di lima provinsi terbaru, antara lain adalah Bangka Belitung, Banten, Maluku Utara, Papua Barat dan Kepulauan Riau. Untuk itu, apabila ada berita menarik yang harus diliput dari kelima daerah tersebut, maka crew atau tim liputan dari TVRI Stasiun Pusat lah yang dikirim langsung ke daerah yang bersangkutan. Pada tahap ini, Produser ikut terlibat langsung dalam proses peliputan ke daerah-daerah yang dituju. Produser biasanya ditemani oleh tiga sampai empat orang tim liputan, yakni diantaranya adalah kameramen, reporter, dan soundman. Selanjutnya, materi-materi yang dikumpulkan akan diproses lebih lanjut pada tahap pasca produksi hingga program tersebut dapat ditayangkan di televisi. Dalam melakukan pengeditan berita pada program Salam dari Desa, yang pertama dilakukan sebelum masuk ketahap penyuntingan adalah memastikan terlebih dahulu apakah rundown program Salam dari Desa telah disiapkan oleh Tim Redaksi, kemudian

32 107 barulah tahap penyuntingan dilakukan. Dalam program Salam dari Desa tahap penyuntingan yang digunakan adalah editting offline dan mixing, tahap ini digunakan untuk menggabungkan hasil kiriman materi berupa audio-visual yang diperoleh dari daerah-daerah. Sedangkan Tahap mixing dilakukan apabila terdapat suara dari channel 2 yang harus digabungkan dengan suara aslinya, contohnya, audio dubbing dan wawancara. Dalam wawancara biasa terdapat dua atau lebih channel suara tergantung kepada jumlah pembicanya. Software yang digunakan dalam melakukan pengeditan berita Salam dari Desa tersebut adalah Pinnacle Studio 12 dan Edius 6. Dengan melakukan tahapan-tahapan produksi secara baik dan matang, barulah sebuah materi berita pada program Salam dari Desa tersebut masuk kedalam proses shooting di dalam studio untuk penayangan program Salam dari Desa.

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Bardasarkan tujuan utama penelititan, yaitu menganalisis proses produksi

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Bardasarkan tujuan utama penelititan, yaitu menganalisis proses produksi BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Bardasarkan tujuan utama penelititan, yaitu menganalisis proses produksi program TVRI Sport di LPP TVRI. Penelitian dilaksanakan di LPP TVRI Stasiun

Lebih terperinci

PROSES PRODUKSI PROGRAM ACARA TVRI SPORT DI LPP TVRI

PROSES PRODUKSI PROGRAM ACARA TVRI SPORT DI LPP TVRI PROSES PRODUKSI PROGRAM ACARA TVRI SPORT DI LPP TVRI Dona Septyan Wardani Universitas Bina Nusantara Jl Pakis VII B Pondok Pekayon Indah Blok BB 15 no 7 Bekasi Selatan (085692972452) donaseptyan@yahoo.com

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Wawancara dengan Eksekutif Produser (Endan Syafardan) Hasil wawancara dengan eksekutif produser program berita Warta Malam

LAMPIRAN 1. Wawancara dengan Eksekutif Produser (Endan Syafardan) Hasil wawancara dengan eksekutif produser program berita Warta Malam LAMPIRAN 1 Wawancara dengan Eksekutif Produser (Endan Syafardan) Hasil wawancara dengan eksekutif produser program berita Warta Malam Tanya : Apa tugas dan tanggung jawab anda sebagai eksekutif produser?

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 24 BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Pada bab 3 ini, menjelaskan tentang metode yang digunakan dan proses perancangan karya dalam proses pengolahan editing berita (pasca produksi) di LPP TVRI D.I.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam hidup kita sangat membutuhkan komunikasi dengan orang lain. Tidak

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam hidup kita sangat membutuhkan komunikasi dengan orang lain. Tidak BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Massa Komunikasi adalah bahasa yang paling sering kita dengar sehari-hari. Dalam hidup kita sangat membutuhkan komunikasi dengan orang lain. Tidak hanya

Lebih terperinci

Materi Perkuliahan I BERITA TV

Materi Perkuliahan I BERITA TV Materi Perkuliahan I Fakultas : FISIP Program Studi : Ilmu Komunikasi Mata Kuliah : Jurnalistik Televisi Pengajar : Panji Dwi A. BERITA TV Sifat Media TV Jenis Media Cetak Audio Audiovisual SIFAT Dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang sudah semakin maju ini, perkembangan teknologi dan komunikasi membuat semua lapisan masyarakat dunia mengikuti perkembangan tersebut dan menjadikan mereka

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah BAB IV PENUTUP Sebuah stasiun televisi membutuhkan karya karya kreatif setiap hari untuk mengisi slot jam tayangnya. Karya karya program televisi yang dibuat harusnya sebuah program yang berbeda, unik,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik. berwarna yang mempunyai berbagai jenis pemancar (TV kabel).

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik. berwarna yang mempunyai berbagai jenis pemancar (TV kabel). BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik Televisi merupakan perkembangan dari berbagai penemuan di dunia sebelumnya, yang mulai di awali dari penemuan teleskop, telegraf, telefon

Lebih terperinci

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya.

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya. ABSTRAK Televisi memiliki potensi yang besar sebagai sarana untuk menyampaikan isu-isu sejarah yang cenderung membosankan melalui penyajian tayangan news feature, yang bertujuan menyampaikan informasi

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 88 BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Dari apa yang telah dibahas tentang kerja praktek bab I hingga bab IV, laporan kerja praktek ini memiliki beberapa kesimpulan mengenai proses produksi program

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan menguraikan hasil penelitian secara mendalam mengenai

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan menguraikan hasil penelitian secara mendalam mengenai BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Dalam bab ini akan menguraikan hasil penelitian secara mendalam mengenai proses produksi tayangan program berita Warta Malam di TVRI. Key informant

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan visual memiliki berbagai macam program yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam bidang teknologi dan informasi, hampir semua masyarakat baik yang berada di daerah pekotaan maupun yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia saat ini sangatlah pesat, salah satu buktinya adalah banyak stasiun televisi yang bermunculan. Stasiun televisi

Lebih terperinci

bentuk berita dikerjakan sesuai dengan permintaan yang ada di dalam rundown. Misalnya segmen satu tentang isu konflik partai golkar, maka produser

bentuk berita dikerjakan sesuai dengan permintaan yang ada di dalam rundown. Misalnya segmen satu tentang isu konflik partai golkar, maka produser BAB 5 PENUTUP 5.1. Simpulan Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui Proses Produksi dan Analisis SWOT program Prime Time di Berita Satu News Channel. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. baik yang berada di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan sekalipun sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. baik yang berada di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan sekalipun sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ditengah perkembangan teknologi komunikasi massa dewasa ini, masyarakat baik yang berada di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan sekalipun sangat membutuhkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Bandung TV mulai mengudara pada 3 Januari 2005 selama 10 jam dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Bandung TV mulai mengudara pada 3 Januari 2005 selama 10 jam dengan BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1 Tinjauan Tentang Bandung TV 3.1.1 Bandung TV PT. Bandung Media Televisi Indonesia atau yang lebih dikenal Bandung TV merupakan afiliasi dari PT. Bali TV Narada. Stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Deskripsi Kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) Selama melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Media, penulis didampingi oleh Ine Yudhawati selaku PA (production assistant)

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. (indepth interview) dengan para narasumber di Indonesia Siang untuk penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. (indepth interview) dengan para narasumber di Indonesia Siang untuk penelitian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara mendalam (indepth interview) dengan para narasumber di Indonesia Siang untuk penelitian ini, meliputi tahap

Lebih terperinci

CREATIVE THINKING. Merancang Produksi Program Acara TV : News. Drs. Moh. Hafizni, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Penyiaran

CREATIVE THINKING. Merancang Produksi Program Acara TV : News. Drs. Moh. Hafizni, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Penyiaran CREATIVE THINKING Modul ke: Merancang Produksi Program Acara TV : News Fakultas FIKOM Drs. Moh. Hafizni, M.I.Kom. Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id Peliputan Atau Reportase Peliputan atau reportase:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang padat akan aktifitas membutuhkan hiburan dan informasi yang cepat, mudah dan murah. Ketat dan pesatnya persaingan dalam industri televisi khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media televisi sebagai media komunikasi massa adalah mengutamakan suatu proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat lainnya saat yang

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. berisi tentang saran untuk program Mata Najwa di Metro TV.

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. berisi tentang saran untuk program Mata Najwa di Metro TV. 138 BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini merupakan bab penting bagi skripsi penulis, Setelah melakukan wawancara dan observasi yang berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan juga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program Urban Street Food merupakan program feature yang sudah ada di televisi saat ini. Program Urban Street Food merupakan program food & travel yang dikemas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stasiun televisi menayangkan berbagai jenis program acara setiap harinya dalam jumlah yang banyak dan beragam. Ada program berita yang terbagi menjadi hardnews dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kompas Sport merupakan sebuah program berita olahraga baik dari luar maupun dalam negeri yang dikemas secara ringan dan lengkap. Dalam Kompas Sport berita olahraga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi (TV) merupakan salah satu media massa yang sangat penting bagi seluruh masyarakat di dunia. Ketika TV diciptakan, media massa seperti radio dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada empat macam golongan media, antara lain media antarpribadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan salah satu media massa yang paling kuat pengaruhnya dalam pembentukan sikap dan kepribadian seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk mempengaruhi persepsi, pikiran serta tingkah laku masyarakat. Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya, negara kepulauan yang menghubungkan dari Sabang sampai Merauke. Hasil atau produk Indonesia pun sebenarnya

Lebih terperinci

PERAN PRODUSER DALAM PROGRAM BERITA INDONESIA TERKINI DI LPP TVRI

PERAN PRODUSER DALAM PROGRAM BERITA INDONESIA TERKINI DI LPP TVRI PERAN PRODUSER DALAM PROGRAM BERITA INDONESIA TERKINI DI LPP TVRI TEGUH HERI SANDI Universitas Bina Nusantara Jl Rawa Papan Rt04/003 no 17 A (081219701890) Dosen Pembimbing : Drs. Raden Damianus Cosmas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang hanya dapat dilihat sepintas, juga sangat mempengaruhi cara-cara penyampaian

BAB I PENDAHULUAN. yang hanya dapat dilihat sepintas, juga sangat mempengaruhi cara-cara penyampaian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi tumbuh dan berkembang menjadi salah satu bentuk media massa audio visual dengan ciri dan sifatnya yang berbeda dengan media yang telah ada sebelumnya, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Istilah televisi terdiri dari dua suku kata, yaitu tele yang berarti

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk

BAB 5 PENUTUP. Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui Proses Produksi dan Analisis SWOT program Sexophone di TRANS TV. Berdasarkan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

BAB V IMPLEMENTASI KARYA 54 BAB V IMPLEMENTASI KARYA Karya yang dihasilkan merupakan hasil dari metodologi penelitian yang telah dilakukan. Penelitian dan hasil yang dilaporkan harus disesuaikan dengan judul. Sehingga terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling sulit dan paling menantang dibandingkan dengan jenis industri lainnya. Mengelola media

Lebih terperinci

Desain Program Informasi Pendidikan TV Edukasi Tahun 2014

Desain Program Informasi Pendidikan TV Edukasi Tahun 2014 Desain Program Informasi Pendidikan TV Edukasi Tahun 2014 A. Latar Belakang Mengingat kondisi geografi, ekonomi, sosial dan budaya Indonesia, maka salah satu media yang sangat tepat untuk menyediakan sumber

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. kekuatan terbesar dalam membuat agenda setting bagi permisanya.

BAB 1 PENDAHULUAN. paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. kekuatan terbesar dalam membuat agenda setting bagi permisanya. 1 BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini kita tidak bisa melepaskan diri dari media massa. Ini terbukti dari adanya berbagai program komunikasi melalui media massa seperti surat kabar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Di jaman modern ini, masyarakat dapat dengan mudah dan menerima suatu informasi dari berbagai media massa. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Tahapan Pra Produksi pada program Reportase Sore dimulai dengan rapat

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Tahapan Pra Produksi pada program Reportase Sore dimulai dengan rapat BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Peneliti menyusun kesimpulan ini berdasarkan tujuan penelitian, dan dari penelitian yang sudah dilakukan pada program berita Reportase Sore di Trans TV, maka dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat

Lebih terperinci

Lampiran. 1. Apa saja yang di lakukan pada saat tahap pra produksi jurnal 19? angkat, artistic pada saat on air.

Lampiran. 1. Apa saja yang di lakukan pada saat tahap pra produksi jurnal 19? angkat, artistic pada saat on air. Hasil wawancara dengan Trina Prandawa Nama : Trisna Prandawa Lampiran Jabatan : Manager news Binus TV Hari/tanggal : Rabu/14 Desember 2011 Tempat: Ruang Master control Binus tv 1. Apa saja yang di lakukan

Lebih terperinci

BAB IV. KESIMPULAN dan SARAN

BAB IV. KESIMPULAN dan SARAN BAB IV KESIMPULAN dan SARAN A. Kesimpulan Dalam sebuah produksi perfilman harus memiliki struktur manajemen yang baik agar sebuah produksi tersebut dapat berjalan dengan lancar. Tim-tim yang terlibat didalamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri merupakan proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri merupakan proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kehidupan manusia saat ini memasuki era globalisasi. Globalisasi itu sendiri merupakan proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya menyangkut informasi secara mendunia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program dengan jumlah yang sangat banyak dan beragam. Setiap program dibuat dengan seunik mungkin agar dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif,

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Bedasarkan hasil analisis proses produksi dan analisis strategi positioning yang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Bedasarkan hasil analisis proses produksi dan analisis strategi positioning yang BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Bedasarkan hasil analisis proses produksi dan analisis strategi positioning yang digunakan dalam proses produksi program Trijaya News Round Up apakah proses produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media komunikasi yang dapat mencangkup banyak penerima pesan biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media yang didukung dengan majunya teknologi,

Lebih terperinci

Teknik Reportase dan Wawancara

Teknik Reportase dan Wawancara Modul ke: 05 Fakultas FIKOM Teknik Reportase dan Wawancara Reportase Mintocaroko. S.Sos. Program Studi HUMAS Latar Belakang Reportase adalah ujung tombak proses kerja jurnalistik. Tak lain karena proses

Lebih terperinci

Paul De Massenner dalam buku Here s The News: Unesco Associate, berita atau news adalah sebuah informasi yang penting dan menarik perhatian serta

Paul De Massenner dalam buku Here s The News: Unesco Associate, berita atau news adalah sebuah informasi yang penting dan menarik perhatian serta Fitri Dwi Lestari Paul De Massenner dalam buku Here s The News: Unesco Associate, berita atau news adalah sebuah informasi yang penting dan menarik perhatian serta minat khalayak pendengar. Doug Newsom

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari masyarakat mendapatkan informasi tentang kejadian-kejadian dan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari masyarakat mendapatkan informasi tentang kejadian-kejadian dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap hari masyarakat mendapatkan informasi tentang kejadian-kejadian dan segala bentuk peristiwa yang terjadi di belahan dunia melalui televisi. Kehadiran stasiun

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang sangat pesat. Kemajuannya berjalan seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang sangat pesat. Kemajuannya berjalan seiring dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dunia informasi terus menggeliat. Sampai saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuannya berjalan seiring dengan berkembangnya dunia pertelevisian sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1962 adalah TVRI ( Televisi Republik Indonesia). Selama 27

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1962 adalah TVRI ( Televisi Republik Indonesia). Selama 27 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stasiun televisi yang pertama kali muncul di Indonesia yaitu pada tahun 1962 adalah TVRI ( Televisi Republik Indonesia). Selama 27 tahun, sejak berdirinya TVRI penduduk

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi pertama di

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi pertama di BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tvri Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi pertama di Indonesia, yang mengudara sejak tahun 1962 di Jakarta. Siaran perdananya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Media massa memiliki tiga fungsi dasar, yaitu fungsi informatif, fungsi edukatif, dan fungsi hiburan. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang

Lebih terperinci

#! Beragam peristiwa dan informasi yang diperoleh masyarakat tidak terlepas dari peranan suatu media massa dalam hubungannya dengan penyajian dan inte

#! Beragam peristiwa dan informasi yang diperoleh masyarakat tidak terlepas dari peranan suatu media massa dalam hubungannya dengan penyajian dan inte BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat dewasa ini mulai berkembang ke arah masyarakat informasi. keberadaan sebuah informasi dianggap sangat penting. Sehingga dengan demikian masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai jutaan pendengar, namun cara penyampaiannya. ditujukannya pada pendengar secara perorangan, dan komunikasi tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai jutaan pendengar, namun cara penyampaiannya. ditujukannya pada pendengar secara perorangan, dan komunikasi tersebut BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas penyiaran semata-mata bukan hanya merupakan kegiatan ekonomi, tetapi juga memiliki peran sosial yang tinggi sebagai media komunikasi. Menurut Ben H. Henneke,

Lebih terperinci

HALLO KAMPUS. tanpa iklan dan ditayangkan secara Live dan taping melalui studio Cahaya

HALLO KAMPUS. tanpa iklan dan ditayangkan secara Live dan taping melalui studio Cahaya HALLO KAMPUS Hallo Kampus merupakan sebuah program yang berdurasi 15 menit tanpa iklan dan ditayangkan secara Live dan taping melalui studio Cahaya Televisi Banten dan berformatkan News, program ini mengajak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah dunia penyiaran atau dalam hal ini dunia pertelevisian.

BAB I PENDAHULUAN. adalah dunia penyiaran atau dalam hal ini dunia pertelevisian. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang dengan sedemikian pesatnya. Hal ini tentunya membawa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 FEATURE Feature adalah artikel yang kreatif, kadang-kadang subyektif, yang terutama dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi kepada pembaca tentang suatu kejadian,

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi

BAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dalam pembuatan produksi sebuah film, pada dasarnya memiliki suatu rangkaian tahapan yang harus dilalui. Rangkaian tersebut akan membantu menentukan hasil proses produksi program

Lebih terperinci

MANAJEMEN REDAKSIONAL PROGRAM BERITA JATENG HARI INI

MANAJEMEN REDAKSIONAL PROGRAM BERITA JATENG HARI INI MANAJEMEN REDAKSIONAL PROGRAM BERITA JATENG HARI INI (Studi Deskriptif Kualitatif Program JHI oleh PROTV) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai gelar sarjana S-1 Program Studi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kehadiran media di tengah-tengah masyarakat, membuat kita dapat memperoleh informasi dengan mudah. Media mampu menarik dan mengarahkan perhatian, membujuk pendapat,

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Televisi dapat didefinisikan sebagai media massa yang menampilkan sebuah

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Televisi dapat didefinisikan sebagai media massa yang menampilkan sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi dapat didefinisikan sebagai media massa yang menampilkan sebuah tayangan yang berupa gambar dan suara dari jarak jauh. Media massa dianggap sebagai

Lebih terperinci

LITBANG KOMPAS NURUL FATCHIATI

LITBANG KOMPAS NURUL FATCHIATI LITBANG KOMPAS NURUL FATCHIATI jurnalistik jurnalisme KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) jurnalistik (n) (hal) yang menyangkut kewartawanan dan persuratkabaran jurnalisme (n) pekerjaan mengumpulkan, menulis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kunci dari sukses tidaknya informasi dapat sampai ke masyarakat. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kunci dari sukses tidaknya informasi dapat sampai ke masyarakat. Kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di masa yang modern seperti saat ini, arus informasi berjalan sangatlah cepat. Percepatan arus informasi tersebut tidak lepas dari peranan media yang memberikan

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. wawancara dari para editor program berita kabar riau di Dumai Vision yang

BAB III PENYAJIAN DATA. wawancara dari para editor program berita kabar riau di Dumai Vision yang BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini penulis akan menyajikan data yang diperoleh dari hasil wawancara dari para editor program berita kabar riau di Dumai Vision yang berperan penting dalam proses editing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan salah satu unsur utama dalam segala kegiatan kehidupan manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi sangat erat kaitannya dengan segala

Lebih terperinci

BAB IV Penutup. sebuah kebutuhan yang penting untuk dipenuhi. Melalui media massa seperti

BAB IV Penutup. sebuah kebutuhan yang penting untuk dipenuhi. Melalui media massa seperti BAB IV Penutup A. Kesimpulan Media massa merupakan suatu hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa media massa mempunyai fungsi penting dalam kehidupan masyarakat.

Lebih terperinci

Harwanto dan M. Arif, penulis mendapatkan penjelasan mengenai peran editor dalam. proses produksi Redaksi Pagi. Hasilnya adalah sebagai berikut:

Harwanto dan M. Arif, penulis mendapatkan penjelasan mengenai peran editor dalam. proses produksi Redaksi Pagi. Hasilnya adalah sebagai berikut: 4.2 Hasil Penelitian Berdasarka wawancara yang penulis lakukan dengan editor Redaksi Pagi Trans 7, Fani Fuji pada tanggal 18 Desember 2009, dan produser Redaksi Pagi Ervi Harwanto dan M. Arif, penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Deddy Mulyana dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang berarti sama, lalu menurut

Lebih terperinci

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3.

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3. Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3. Pasca Produksi (penyuntingan program) 1. Menemukan Ide/gagasan

Lebih terperinci

Bab III. radio, ternyata memberi nilai yang sangat spektakuler dalam sisi-sisi pergaulan. geografis dan sosiologis (Kuswandi, 1996:22).

Bab III. radio, ternyata memberi nilai yang sangat spektakuler dalam sisi-sisi pergaulan. geografis dan sosiologis (Kuswandi, 1996:22). Bab III Manajemen Produksi Program Siaran Berita Jogja Dalam Berita Di TVRI Yogyakarta A. Penyajian Data Televisi sebagai media yang muncul belakangan dibanding media cetak dan radio, ternyata memberi

Lebih terperinci

Jurnalistik Televisi. Materi Kuliah. Oleh: I Made Denny Chrisna P., S.Sn., M.Sn. Materi Disampakan pada Perkuliahan hari Kamis 10 Oktober 2013.

Jurnalistik Televisi. Materi Kuliah. Oleh: I Made Denny Chrisna P., S.Sn., M.Sn. Materi Disampakan pada Perkuliahan hari Kamis 10 Oktober 2013. Materi Kuliah Jurnalistik Televisi Oleh: I Made Denny Chrisna P., S.Sn., M.Sn. Materi Disampakan pada Perkuliahan hari Kamis 10 Oktober 2013. Ragam Berita Pada dasarnya penonton televisi yang mengikuti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesanpesan dari sumber kepada

Lebih terperinci

BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN. pembukaan Asian Games IV dari stadion utama Gelora Bung Karno. Stasiun televisi ini

BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN. pembukaan Asian Games IV dari stadion utama Gelora Bung Karno. Stasiun televisi ini BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum TVRI 3.1.1 Sejarah TVRI TVRI merupakan stasiun TV pertama yang berdiri di Indonesia pada tahun 1962. Stasiun ini mengudara untuk pertama kalinya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian internal dari sistem tatanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Menurut Wibowo 1 iklan atau

BAB I PENDAHULUAN. atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Menurut Wibowo 1 iklan atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Iklan adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Menurut Wibowo 1 iklan atau periklanan

Lebih terperinci

BAB V PASCA PRODUKSI

BAB V PASCA PRODUKSI BAB V PASCA PRODUKSI 5.1 Editing dan Mixing Setelah melakukan proses produksi, tahap selanjutnya adalah pasca produksi. Pasca produksi yang dilakukan meliputi editing dan mixing. Pembuat karya yang bertugas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris yaitu mass communication,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris yaitu mass communication, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris yaitu mass communication, sebagai kependekan dari mass media communication. Artinya, komunikasi yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya stasiun televisi yang mengudara di indonesia. kini stasiun

Lebih terperinci

KESEPAKATAN PELAKSANAAN SIARAN PRO3 BERJARINGAN ANTARA PUSAT DAN DAERAH

KESEPAKATAN PELAKSANAAN SIARAN PRO3 BERJARINGAN ANTARA PUSAT DAN DAERAH KESEPAKATAN PELAKSANAAN SIARAN PRO3 BERJARINGAN ANTARA PUSAT DAN DAERAH Pertemuan Nasional para pengelola siaran dan berita di Bali pada tanggal 29 Februari 3 Maret 2012 telah menghasilkan kesepakatan-kesepakatan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi.

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi. 144 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kajian dari Ilmu Komunikasi Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi. Yaitu: (1) komunikator dalam program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi seperti yang dikatakan oleh Onong Uchyana Effendy adalah media komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia tidak akan pernah terlepas dari komunikasi. Dimanapun kita, apapun yang kita lakukan, dan bagaimana bentuknya, kita pasti melakukan proses komunikasi dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif yaitu hanya memaparkan situasi atau peristiwa, tidak

Lebih terperinci

BAB II PROFILE PERUSAHAAN

BAB II PROFILE PERUSAHAAN BAB II PROFILE PERUSAHAAN 2.1 Sejarah BCTV (Bussiness Channel Television) adalah salah satu televisi lokal di Surabaya, Indonesia. Memulai siarannya pada tanggal 7 Juli 2009 mulai pukul 08.00 24.00 WIB

Lebih terperinci

Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam

Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam bahasa Prancis yang berarti hari (day). Asalmuasalnya dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kian pesat. Komunikasi telah menjadi suatu kebutuhan untuk. menghindari diri agar tidak terisolir, belajar dan untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. kian pesat. Komunikasi telah menjadi suatu kebutuhan untuk. menghindari diri agar tidak terisolir, belajar dan untuk mendapatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya zaman, komunikasi berkembang kian pesat. Komunikasi telah menjadi suatu kebutuhan untuk mendapatkan informasi, mengenal dunia

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP Kesimpulan

BAB IV PENUTUP Kesimpulan BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Penulis melakukan kegiatan kerja praktek di Metro TV Jawa Timur Biro Surabaya selama tiga bulan, yaitu sejak 02 Juni 29 Agustus 2014 sebagai audioman, namun penulis lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumennya. Di tengah derasnya arus teknologi informasi saat ini, beberapa

BAB I PENDAHULUAN. konsumennya. Di tengah derasnya arus teknologi informasi saat ini, beberapa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan di dunia media saat ini semakin ketat untuk memuaskan para konsumennya. Di tengah derasnya arus teknologi informasi saat ini, beberapa media khusunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat kebersamaan antara dua orang

Lebih terperinci