BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi pertama di

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi pertama di"

Transkripsi

1 BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tvri Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi pertama di Indonesia, yang mengudara sejak tahun 1962 di Jakarta. Siaran perdananya menayangkan Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-17 dari Istana Negara Jakarta. Siarannya ini masih berupa hitam putih. Pada tahun 1961, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukkan proyek media massa televisi ke dalam proyek pembangunan Asian Games IV di bawah koordinasi urusan proyek Asian Games IV. Pada tanggal 25 Juli 1961, Menteri Penerangan mengeluarkan SK Menpen No. 20/SK/M/1961 tentang pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2T). Pada 23 Oktober 1961, Presiden Soekarno yang sedang berada di Wina mengirimkan teleks kepada Menteri Penerangan saat itu, Maladi untuk segera menyiapkan proyek televisi (saat itu waktu persiapan hanya tinggal 10 bulan) dengan jadwal sebagai berikut : 1. Membangun studio di eks AKPEN di Senayan (TVRI sekarang) 2. Membangun dua pemancar: 100 watt dan 10 Kw dengan tower 80 meter 3. Mempersiapkan software (program dan tenaga)

2 Kehendak rakyat Indonesia dan Pemerintah Republik Indonesia untuk mengadakan media penyiaran televisi dicatat dalam sejarah sebagai suatu loncatan besar bangsa Indonesia dalam upaya mewujudkan cita-cita nasional. Catatan sejarah tersebut ditandai dengan lahirnya Ketetapan MPRS No. II/MPRS/1960. Dalam Pasal 18, Bab I, Lampiran A dari ketetapan tersebut dinyatakan pentingnya pembangunan siaran televisi untuk kepentingan pendidikan nasional. Berdasarkan ketetapan tersebut, pada tahun 1961 Pemerintah memutuskan untuk mendirikan media penyiaran televisi, diusul dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Penerangan Nomor 20/SK/M/1961 tertanggal 25 Juli 1961 tentang Pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2TV). Dalam melaksanakan tugasnya, P2TV harus menunggu Keputusan Presiden, khususnya mengenai peralatan yang akan digunakan. Sambil menunggu keputusan dimaksud, P2TV menyusun berbagai penawaran peralatan televisi dari perusahaan-perusahaan besar televisi seperti Siemens (Jerman Barat), Marconi (Inggris), NEC (Jepang), Gates dan RCA (Amerika Serikat). Disamping itu P2TV bersama tenaga ahli dari Jerman Barat juga melakukan studi kelayakan terhadap lokasi yang cocok untuk TVRI, diantaranya gedung studi bekas Perfini milik PFN di Mampang Perapatan dan Jatinegara, gedung pemancar RRI di Kebayoran dan kompleks Asian Games di Senayan, dan atas persetujuan Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno pemancar antenna dan studio televisi dibangun di kompleks Asian Games di Senayan. Pada tanggal 17 Agustus 1962, TVRI mulai mengadakan siaran percobaan dengan acara HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia XVII dari halaman Istana

3 Merdeka Jakarta, dengan pemancar cadangan berkekuatan 100 watt. Kemudian pada 24 Agustus 1962, TVRI mengudara untuk pertama kalinya dengan acara siaran langsung upacara pembukaan Asian Games IV dari stadion utama Gelora Bung Karno Pada tanggal 20 Oktober 1963, dikeluarkan Keppres No. 215/1963 tentang pembentukan Yayasan TVRI dengan Pimpinan Umum Presiden RI. Pada tahun 1964 mulailah dirintis pembangunan Stasiun Penyiaran Daerah dimulai dengan TVRI Stasiun Yogyakarta, yang secara berturut-turut diikuti dengan Stasiun Medan, Surabaya, Ujungpandang (Makassar), Manado, Denpasar dan Balikpapan (bantuan Pertamina). Dahulu TVRI pernah menayangkan iklan dalam satu tayangan khusus yang dengan judul acara Mana Suka Siaran Niaga (sehari dua kali). Pada tahun 80-an dan 90-an TVRI tidak diperbolehkan menayangkan iklan, dan akhirnya TVRI kembali menayangkan iklan. Status TVRI saat ini adalah Lembaga Penyiaran Publik. Sebagian biaya operasional TVRI masih ditanggung oleh negara. TVRI memonopoli siaran televisi di Indonesia sebelum tahun 1989 ketika didirikan televisi swasta pertama RCTI di Jakarta, dan SCTV pada tahun 1990 di Surabaya.

4 4.1.1 Visi dan Misi TVRI VISI : Menjadi Stasiun TV Pilihan yang berakar pada budaya Bangsa, untuk menjalin persatuan dan kesatuan. MISI : 1. Menjadi media komunikasi bagi kepentingan nasional yang berlandaskan persatuan dan kesatuan. 2. Memberikan informasi yang terpercaya, mencerdaskan serta menyajikan hiburan bermutu bagi masyarakat. 3. Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra usaha 4. Membentuk lingkungan kerja yang sehat, harmonis dan profesional bagi karyawan dan mitra Logo TVRI awal Februari 2002

5 17 Februari Juli Juli Agustus 2006 Logo lama TVRI Televisi Republik Indonesia Diluncurkan 24 agustus 1962 di Jakarta Logo baru TVRI Gambaran Umum Departemen Pemberitaan Pada setiap stasiun penyiaran. Fungsi stasiun untuk menayangkan berita dipisahkan dengan fungsi hiburan. Departemen pemberitaan dipimpin seorang pemimpin redaksi atau direktur pemberitaan. Departemen pemberitaan bertanggung jawab terhadap produksi program berita, olah raga, dokumenter dan program-program yang terkait dengan kepentingan khalayak. Pada stasiun TVRI terdapat beberapa program berita, Diantaranya : Indonesia Pagi, Indonesia Siang, Indonesia Malam.

6 Proses produksi berita ; 1. Proses News Gatering Proses dimana terjadinya pengumpulan bahan, diawali dengan proses budgeting yang melibatkan produser, koordinator liputan, koodinator daerah, reporter dan kameraman. Setelah selesai maka diadakan Liputan oleh reporter dan kameramen. 2. Proses produksi Sebelum diadakan proses produksi maka diadakan Rapat redaksi untuk menentukan Rundown. Pada rapat ini dihadiri oleh pemimpin redaksi, eksekutif produser, produser, koordinator liputan, dan koordinator daerah. 3. Proses pasca produksi Yaitu penulisan naskah yang dilakukan oleh reporter. Dalam proses ini masuk yang namanya program i-news yaitu produser mengedit hasil berita yang telah dibuat, bisa pada naskah, grafis maupun visual. 4. On Air 5. Evaluasi Adalah rapat yang diadakan oleh orang-orang yang terkait dalam proses jalanya produksi suatu berita, mulai dari wakil pemimpin redaksi, production, news gathering, pasca produksi dan pengawasan On Air.

7 4.1.4 Struktur Organisasi TVRI STRUKTUR ORGANISASI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TVRI

8

9 4.1.5 Jangkauan Siaran TVRI Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan stasiun televisi tertua di Indonesia dan satu-satunya televisi yang jangkauannya mencapai seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah penonton sekitar 82 persen penduduk Indonesia. Saat ini TVRI memiliki 27 stasiun Daerah dan 1 Stasiun Pusat dengan didukung oleh 376 satuan transmisi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Ke 27 TVRI Stasiun Daerah tersebut adalah : 1. TVRI Stasiun DKI Jakarta 2. TVRI Stasiun Nangroe Aceh Darussalam 3. TVRI Stasiun Sumatera Utara 4. TVRI Stasiun Sumatera Selatan 5. TVRI Stasiun Jawa Barat dan Banten 6. TVRI Stasiun Jawa Tengah 7. TVRI Stasiun Jogyakarta 8. TVRI Stasiun Jawa Timur 9. TVRI Stasiun Bali

10 10. TVRI Stasiun Sulawesi Selatan 11. TVRI Stasiun Kalimantan Timur 12. TVRI Stasiun Sumatera Barat 13. TVRI Stasiun Jambi 14. TVRI Stasiun Riau dan Kepulauan Riau 15. TVRI Stasiun Kalimantan Barat 16. TVRI Stasiun Kalimantan Selatan 17. TVRI Stasiun Kalimantan Tengah 18. TVRI Stasiun Papua 19. TVRI Stasiun Bengkulu 20. TVRI Stasiun Lampung 21. TVRI Stasiun Maluku dan Maluku Utara 22. TVRI Stasiun Nusa Tenggara Timur 23. TVRI Stasiun Nusa Tenggara Barat

11 24. TVRI Stasiun Gorontalo 25. TVRI Stasiun Sulawesi Utara 26. TVRI Stasiun Sulawesi Tengah 27. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara Stasiun Pusat TVRI berada di Jakarta, dan TVRI memiliki stasiun relay pada sejumlah kota di Indonesia. Selain TVRI Stasiun Pusat Jakarta, juga terdapat TVRI Stasiun Daerah pada beberapa ibukota provinsi di Indonesia. TVRI Stasiun Daerah selain merelay TVRI Jakarta, juga memiliki acara yang bersifat lokal (termasuk Berita Daerah) pada jam-jam tertentu. TVRI Stasiun Daerah pada umumnya juga direlay oleh stasiun relay di wilayah provinsi tersebut. Berikut adalah daftar TVRI Stasiun Daerah : Sumatera : o o o o o o TVRI aceh (Banda Aceh) TVRI jambi(jambi) TVRI Sumatera Barat (Padang) TVRI Sumatera Selatan (Palembang) TVRI Riau (Pekanbaru) TVRI Lampung (Bandar Lampung)

12 Jawa : o o o o TVRI Jawa Barat (Bandung) TVRI Jawa Tengah (Semarang) TVRI Jawa Timur (Surabaya) TVRI Yogyakarta (Yogyakarta) Bali dan Nusatenggara : o o TVRI Bali (Denpasar) TVRI Nusa Tenggara Timur (Kupang) Kalimantan : o o o TVRI Kalimantan Timur (samarinda) TVRI Kalimantan Selatan (Banjarmasin) TVRI Kalimantan Barat (Pontianak) Sulawesi : o o TVRI Sulawesi Utara (Manado) TVRI Sulawesi Selatan (Makassar) Maluku dan Papua : o o TVRI Maluku (Ambon) TVRI Papua (Jayapura)

13 4.2 Hasil Penelitian Pada hasil penelitian ini penulis akan menguraikan hasil penelitian yang mencakup: 1. Perencanaan (planning) 2. Pengorganisasian (organizing) 3. Pelaksanaan (actuating) 4. Pengontrolan.(controlling) Untuk memperoleh data yang saling berkesinambungan dengan fokus penelitian ini di awali melalui penelitian yang bersifat wawancara maka peneliti melakukan wawancara, sesuai dengan penelitian yang bersifat wawancara maka peneliti melakukan wawancara dengan sejumlah crew yang terlibat, seperti produser, asisten poduser, reporter, dan editor guna untuk memperkuat hasil penelitian. Yang menjadi narasumber dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hendro Gunawan, Produser Berita Indonesia Siang. Adalah seseorang yang bertanggung jawab pada program acara secara keseluruhan baik dari segi format acara, editorial, maupun manajemen personil Berita Indonesia Siang. 2. Hery Herman, Asisten Produser Berita Indonesia Siang. Adalah seseorang yang bertanggung jawab atas seluruh produksi program acara, dari mulai perencanaan, produksi final dan editing, dan

14 bertanggung jawab dalam mengorganisir segala hal termasuk operasi produksi program Berita Indonesia Siang. 3. Dian Vitasari, Reporter Berita Indonesia Siang. Seorang wartawan aktif yang bertugas mengumpulkan berita, menganalisis dan menyiapkan berita untuk laporan berita televisi. 4. Maryanto, Editor Berita Indonesia Siang. Segala materi yang telah disusun oleh staf produksi kemudian diolah menjadi materi siap tayang dengan memeriksa kualitas dari sumber suara dan gambar serta naskah yang selaras dengan gambar. Paduan materi yang satu dengan yang lainnya diatur sedemikian rupa melalui proses editing, dengan menggunakan program komputer. Wawancara mendalam yang sudah dilakukan diatas guna mengungkapkan masalah apa yang sering tejadi pada saat melakukan proses produksi. Penelitian ini di lakukan dengan ketelitian guna untuk di pahami oleh narasumber Program Berita Indonesia Siang Pada program berita Indonesia siang adalah nama program berita di stasiun Televisi Republik Indonesia, yang di tayangkan setiap hari pada pukul WIB. Itukan hanya penyebutan nama saja, dulu kan warta siang tapi kalau Indonesia siang itu dari segi nama saja bisa lebih luas, Indonesia itu kan luas makanya di beri nama berita Indonesia siang.

15 Biasa diatasnya headline, berita utama, terus berita-berita diujungnya ada segmen berita dari mancanegara. 1 Dalam membuat semua program televisi pasti ada suatu awal gagasan. Dan bagaimana awal gagasan terciptanya program berita Indonesia Siang. menurut Hendro Gunawan selaku produser program berita Indonesia Siang ialah : Sesuai dengan petunjuk pimpinan ataupun direksi yang sudah terbentuk baru-baru ini, Indonesia siang itu dibentuk sejak tanggal 4 Juni Untuk konten tidak sama dengan warta siang, cuma kita punya nama buletinnya dari warta hingga Indonesia siang dan durasinya sama. 2 Nama program berita Indonesia Siang sebelumnya adalah berita Warta Siang, pada 4 juni 2012 berganti nama menjadi Indonesia Siang. Perubahan nama ini terjadi karena ada kebijakan dari redaksi. Redaksi ini mengadakan rapat, dan rapat tersebut dinamakan penyusunan pola acara siaran, maka diantaranya yaitu program berita Indonesia Siang. Dan juga menurut Hery Herman selaku asisten produser mengungkapkannya juga tentang gagasan awal terciptanya program berita Indonesia Siang. Jadi Indonesia siang itu kan ganti, dulu berita warta siang, kadangkadang kita disini setiap tahun ada yang disebut penyusunan pola acara siaran. Dan setiap tahun kita ada rapat, rapat pimpinan. Itu semua sudah diatur oleh pimpinan atau direksi. Dan tanggal 04 Juni 2012 itu menjadi Indonesia siang yang dulunya warta siang. 3 1 Wawancara dengan Hendro Gunawan, Produser Indonesia Siang, Kamis, 1 November Ibid 3 Wawancara dengan Hery Herman, Asisten Produser Indonesia Siang, Sabtu, 03 November 2012

16 Dan apa alasan mengganti nama program berita ini menjadi Indonesia Siang. Hendro Gunawan selaku produser mengungkapkan : Yang saya ketahui pimpinan atau direksi menginginkan mengganti dari warta siang menjadi Indonesia siang supaya tampilannya beda, terus backgroundnya ganti. 4 Menurut yang di ungkapkan oleh selaku asisten produser yaitu Hery Herman bahwa yang membedakan program berita Indonesia Siang dengan program berita lainnya yang ada di TVRI yaitu :. Kalau yang membedakan Indonesia siang dengan pagi dan malam tidak jauh berbeda, cuman kita merangkum berita yang terjadi hari ini sejak pukul hingga sebelum penayangan pukul kalau Indonesia malam kejadian yang terjadi hari ini pasca ataupun kelanjutan dari pada informasi yang sudah disiarkan oleh Indonesia siang mungkin dari pagi hingga malam hari. Kalau untuk Indonesia pagi kejadian-kejadian yang terjadi malam hingga pagi hari. 5 Hendro Gunawan selaku produser program berita Indonesia Siang juga mengungkapkan tentang kekuatan dan kelemahan yang di miliki oleh program berita Indonesia Siang, menurutnya : Kekuatan program berita kita di Indonesia siang mungkin keragaman kita melaporkan dari stasiun-stasiun daerah yang secara langsung bisa dilaporkan. Dan mungkin juga kekuatan kita adalah memikirkan dampak berita itu dampaknya kita pikirkan dahulu dan berita kita harus aman. 6 4 Op cit 5 Op cit 6 Op cit

17 Dengan mengetahui kekuatan yang di miliki suatu program berita, maka akan ada kekuatan yang di miliki dan juga akan meningkatkan kekuatan dari program berita Indonesia Siang tersebut Waktu Penayangan Pada waktu penayangan program berita Indonesia Siang ialah setiap hari tepatnya pada pukul WIB. Dengan durasi 60 menit dengan dua kali commercial break. Seperti pada umumnya sebuah program berita lainnya yang tayang setiap hari, karena menyajikan suatu peristiwa yang terjadi setiap harinya di Indonesia. Pada prinsipnya berita itu berkembang setiap hari terjadi, tidak hanya berita Indonesia siang semua berita-berita lain juga ditayangkan setiap hari. 7 Dalam program berita pasti mempunyai beberapa segmen-segmen tertentu. Di program berita Indonesia Siang mempunyai berbagai segmen. Yang diungkapkan oleh Hendro Gunawan selaku produser dan Hery Herman selaku asisten produser ialah : Segmen kita itu ada 3. Segmen pertama itu hardnews atau topic of the day, segmen kedua berita-berita yang softnews, dan segmen ketiga berita-berita dari mancanegara. 8 Di program berita Indonesia siang ini terdiri dari 3 segmen. Yang pertama itu segmen hardnews, yang kedua segmen berita-berita yang softnews, yang ketiga itu segmen berita-berita dari mancanegara. 9 7 Op cit 8 Ibid

18 4.2.4 Target Audiens Pemirsa atau audiens adalah bagian penting industri televisi, tanpa pemirsa suatu program acara di televisi tidak akan berarti apa-apa. Demikian juga dengan tayangan program berita Indonesia Siang yang menjadi salah satu bagian dari program acara berita di TVRI. Kita umum, dari masyarakat bawah sampai ke masyarakat tingkat atas seperti legislative dan eksekutif, presiden ataupun DPR/MPR. Tujuannya kita untuk memberikan informasi kepada masyarakat public tentang kejadian-kejadian yang terjadi di tanah air ini dan maupun di mancanegara tapi yang sifatnya tidak anarkis, tidak pornografi dan pencitraan, ataupun memberikan informasi-informasi yang mendidik kepada masyarakat, dan memberikan informasi kepada masyarakat secara aktual Format Indonesia Siang TVRI Format Indonesia Siang : 1. Jenis : News (Hard News) 2. Sifat : Informasi 3. Setting : Indoor (dalam ruangan studio 6 TVRI) 4. Durasi : 60 menit 5. Jam tayang : Senin minggu, pukul WIB 9 Op cit 10 Op cit

19 4.2.6 Isi Program (Content) Tayangan pada program berita Indonesia Siang terdiri dari tiga segmen, yaitu hard news, soft news, dan berita dari mancanegara. Menurut Hery Herman isi atau content pada program berita Indonesia Siang : Ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Ini konten-konten kita di Indonesia siang. 11 Isi atau Content program berita Indonesia Siang di TVRI tergantung kepada peristiwa yang sedang hangat dan menjadi perbincangan saat itu. Terutama juga berita yang nilainya penting untuk segera di siarkan kepada khalayak atau masyarakat. Berita penting akan masuk pada Headline News, dan berita lainnya akan masuk pada berita pengantar. Dan Hendro Gunawan mengatakan juga : Semua itu tergantung topik yang terjadi paling hangat. Jadi tergantung pada peristiwa yang terjadi pada hari itu dari malam sampai pagi Strategi Produksi Dalam membuat suatu program berita di butuhkan strategi produksi agar tayangan yang di buat dapat di tonton dan di terima masyarakat atau khalayak luas. Dalam membuat strategi program berita tidaklah mudah, 11 Op cit 12 Op cit

20 produser program berita Indonesia Siang Hendro Gunawan mengemukakan pendapatnya mengenai strategi yang di buat oleh tim atau crew program berita Indonesia Siang. Kita memberikan informasi ini yang top news, artinya walaupun itu beritanya berita anarkis, berita politik, kita menyampaikannya dengan santun dengan menggunakan kalimat-kalimat yang mudah dimengerti, lugas, padat dan tegas. Jadi memang acuan kita dalam membuat berita khususnya di TVRI untuk memberikan informasi yang mudah diterima kita juga menjauhkan berita-berita yang opini. 13 Menurut asisten program berita Indonesia Siang Hery Herman, strategi yang dibuat dalam menentukan materi berita di lakukan dengan cara : Ketajaman berita tersebut, kontennya, layak atau tidaknya, basi atau tidaknya, apakah memang itu kejadian informasi yang benarbenar aktual. Jadi yang sifat umumnya kita informasikan yang terjadi hari ini, bisa mana itu terjadi kemarin, itu tetap kita informasikan hanya kita rubah data ataupun kita rubah gambar. Jadi latar belakang berita itu kejadian yang kemarin tetapi kejadian H+1 itunya yang kita informasikan. Tetap kita mengutamakan News Topik Of The Day, jadi kejadian hari ini dan memang punya informasi seragam diseluruh media. 14 Strategi yang dibuat oleh tim program berita Indonesia Siang melalui rapat redaksi, maka informasi berita yang di hasilkan akan dapat di terima masyarakat atau khalayak. Untuk menghasilkan berita yang aktual dan akurat maka di butuhkan strategi di dalamnya, hal ini di ungkapkan oleh asisten produser Indonesia siang Hery Herman : 13 Op cit 14 Op cit

21 Strategi diantaranya melalui rapat redaksi dan kita memberikan berita yang sesuai standard an mengangkat berita yang aktual atau memberikan berita informasinya ini yang top news. 15 Dan setelah melakukan observasi secara langsung dan wawancara mendalam terhadap para narasumber yang berkaitan langsung dengan strategi produksi program berita Indonesia Siang TVRI. Penulis akan meneliti urutanurutan tugas tim Indonesia Siang TVRI dalam menyajikan laporan kejadian berdasarkan fakta-fakta yang aktual dan sesuai dengan kondisi yang terjadi. Strategi juga di gunakan oleh Maryanto selaku editor berita Indonesia Siang di TVRI pada saat proses editing, mengungkapkan apabila ketika gambar yang di dapat kurang pada saat mengedit, dilakukan dengan cara : Strategi kita kalau yang misalnya kurang, kita ambil dari dokumentasi atau kita bisa terjadi pengulangan. Kita juga bisa dengan cara slow motion, atau tidak kita bisa milih gambar dari depan dari belakang di puter-puter saja Perencanaan (Planning) Pada perencanaan atau planning merupakan tahap awal yang sangat menentukan keberhasilan proses selanjutnya. Hal ini merupakan strategi yang di rencanakan dan di jalankan untuk keberhasilan produksi. Kemasan program berita Indonesia Siang merupakan aspek lain dari strategi perencanaan pembuatan sebuah program di TVRI. Menurut Hendro Gunawan selaku 15 Ibid 16 Wawancara dengan Maryanto, Editor Indonesia Siang, Sabtu, 03 November 2012

22 produser, di samping perencanaan atau planning, ada produksi itu diantaranya rapat redaksi, proses editing, proses pembuatan naskah, dan proses dubbing. Kemasan pada paket berita dapat di artikan sebagai sesuatu yang di perlakukan untuk menarik perhatian audiens. Perencanaan dalam redaksional TVRI mencakup rapat redaksi, pembawa acara, tampilan gambar, atau mengenai materi-materi berita, jadwal peliputan baik yang ada di Jakarta maupun yang ada di daerah di Indonesia, yang mencakup isu-isu atau peristiwa yang sedang berkembang pada saat itu dapat menjadi kesan utama yang menarik. Menurut Hendro Gunawan selaku produser dan Hery Herman selaku asisten produser mengenai planning dari rapat yang di adakan setiap hari dua kali oleh tim Indonesia Siang. Untuk buletin kita di Indonesia siang itu diawali dengan rapat redaksi pukul 10.00, jadi sebelum kita melakukan penayangan kita lakukan rapat redaksi terdahulu. Kemudian evaluasi biasanya kita lakukan pukul setiap hari. Jadi terhitung 2 kali dalam sehari untuk rapat redaksi di Indonesia siang. Sebelum penayangan kita melihat dari konten berita yang kita rangkum dengan tema-tema yang sedang berkembang ditanah air maupun mancanegara. Kemudian bentuk penayangan seperti apa, format yang seperti apa, kemudian kita rangkum dengan informasi yang terjadi didaerah-daerah. Kesiapan dari mereka-mereka yang ada distasiun daerah yang menggunakan siaran live atau siaran langsung dari TVRI daerah. 17 Dalam rapat redaksi, seorang asisten produser berita harus mengemukakan perkiraan rundown berita yang akan dibuatnya, berdasarkan berita-berita yang telah diperoleh ataupun yang masih harus dikejar. 17 Op cit

23 Rapat redaksi ini diadakan dari senin-jumat, biasa dilakukan dari pukul dan setelah pukul antara pukul dan pukul Ada dua kali diadakan rapat redaksi. Pada rapat redaksi ini bukan membahas hanya Indonesia siang saja, jadi yang saya maksud dengan rapat redaksi ini keseluruhan redaksi pemberitaan. Redaksi pemberitaan pada saat rapat, pagi membahas apa yang sudah terjadi pada Indonesia pagi dan apa yang akan terjadi di Indonesia siang. Terus disore harinya kita membahas apa yang terjadi di Indonesia siang dan apa yang terjadi di Indonesia malam termasuk di Indonesia pagi. 18 Fungsi dari rapat redaksi yang diadakan tim program berita Indonesia Siang, membahas materi berita apa yang akan di liput. Hal ini di sampaikan oleh Hendro Gunawan selaku Produser program berita Indonesia Siang : Berbagai macam sumber yang kita peroleh umumnya biasa kita melalui media antara, media nasional, kemudian kita rangkum dengan liputan-liputan teman-teman dilapangan di Jakarta. Kemudian kita lihat dari media online, media surat kabar, dan yang tidak kalah pentingnya kita juga langsung mencari tahu tentang kejadian-kejadian didaerah melalui News SMS Center yang telah disediakan, jadi satu daerah itu akan memberikan informasi. 19 Dalam rapat ini lebih baik satu sama lain harus mempertahankan ide atau gagasannya. Seorang asisten produser yang baik adalah seorang pendengar yang baik, dia menyadari bahwa ide liputan tidak selalu datang dari dirinya dan korlip. Pada rapat proyeksi atau rapat harian yang diadakan Tim program berita Indonesia Siang setiap harinya dua kali, yang melibatkan produser bersama staf pemberitaan lainnya, membicarakan sebuah ide liputan dan menimbangnya dari segala sisi. Menurut yang diungkapkan oleh selaku asisten produser yaitu Hery herman, yang terlibat dalam proses produksi program berita Indonesia Siang adalah : 18 Op cit 19 Op cit

24 Yang terlibat pada proses produksi itu sudah jelas produser dengan timnya redaksi. Redaksi ini ada asisten produser dan anggota redaktur. Selain itu ada yang namanya pembantu redaksi, ada soundman, ada editor, dan crew IT. 20 Pembicaraan termasuk informasi yang harus diperoleh gambar yang harus direkam dan narasumber yang harus diwawancarai, ide peliputan pasti muncul dalam sebuah rapat redaksi. Berbagai perencanaan pra produksi mulai dari menentukan tema berita yang akan di liput, menentukan narasumber, membagi tim liputan untuk meliput berita, hingga pada proses penyusunan rundown. Hendro Gunawan mengungkapkan mengenai tugas dan tanggung jawabnya sebagai Produser berita Indonesia Siang. Tugas saya sebagai produser ataupun penata acara di Indonesia siang ini, saya pertama-tama menyiapkan rundown untuk dipresentasikan dalam Indonesia siang. Awalnya saya merangkum beberapa sumber berita baik itu dari berita online, ataupun berita Koran. Apa yang berkembang tentang informasi aktual terjadi pada hari ini. Dan untuk tanggung jawab disini memang saya sebagai filter pertama bila mana berita, informasi, ataupun gambar itu tidak sesuai atau mengandung nilai-nilai merugikan pihak-pihak yang terkait atau pihak-pihak yang tidak saya perhitungkan adalah tanggung jawab saya. Dan paling terpenting yang benar-benar bias memberikan suatu informasi yang cerdas kepada publik. Jadi semacam kalau ada komplen ataupun orang yang tidak puas dengan berita ini memang saya yang bertanggung jawab disini. Tidak selamanya informasi yang kita beritakan itu merekanya bias menerima walaupun kita buat sudah berimbang. 21 Hery Herman juga menjelaskan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang asisten produser di Indonesia Siang : Tugas dan tanggung jawab saya sebagai asisten produser adalah ikut membantu menyiapkan paket program berita Indonesia siang sampai 20 Op cit 21 Op cit

25 kemudian tersiarkan. Mulai dari menyusun rundown, menentukan durasinya, menentukan urutan-urutan beritanya. Pada prinsipnya apa yang menjadi tanggung jawab produser ini kemudian dibagi ke saya dan saya nanti akan bertindak sebagai produser ketika produser tidak ada ditempat. 22 Dan apakah seorang asisten produser tugas dan tanggung jawab itu sama dengan produser. Menurut yang diungkapkan Hery Herman ialah : Jelas berbeda, tetapi dalam pengertian pelaksanaan sama saja. Dalam pengertian tanggung jawab kalau terjadi apa-apa yang harus dipertanggung jawabkan keluar atau ke manager jelas berbeda. Artinya si produser tetap yang paling dahulu yang harus mempertanggung jawabkan. 23 Tahapan yang dilakukan pada proses pra produksi di Indonesia Siang menurut Hery Herman mengatakan : Sebelum kita datang melihat daftar FTP (file transfer protocol) ada berapa kiriman daerah yang sudah masuk, naskah dan gambar yang sudah masuk, ada berapa usulan Live Prose. Live Prose adalah berita yang dilaporkan langsung dari stasiun setempat, beda dengan FTP adalah berita yang dikirimkan yang sudah gambar dan naskah tetapi tidak disiarkan langsung dari sana, dia dikirim gambar dan naskahnya disini. Kalau Live Prose dia tidak kirim naskah kesini dan dia kirim kirim gambarnya bertepatan pada saat penayangan program secara live. Tahapan yang dilakukan untuk pra produksi ini adalah melihat dari FTP kemudian melihat usulan-usulan itu kemudian kita menyusun rundown disamping melihat materi apa saja yang ada di pagi hari yang aktual dan yang mungkin tidak terjadwal dalam pola liputan harian. 24 Ide yang telah disepakati oleh rapat redaksi dikerjakan oleh reporter dan kamerawan melalui koordinator liputan. Perkembangan di lapangan akan terus dipantau, untuk memastikan ketersediaan materi saat siaran. 22 Op cit 23 Op cit 24 Ibid

26 Adapun cara atau upaya yang di lakukan redaksi apabila tidak mendapatkan berita atau gambar, pada hal peristiwa itu penting. Hal ini di ungkapkan oleh Hendro Gunawan : Sejauh ini tema berita itu kecil kemungkinan tidak kita peroleh, walaupun disini kita tidak mendapatkan informasi-informasi yang baik ataupun yang layak. Kita biasa melakukan komunikasi dengan teman-teman yang ada dilapangan ataupun kita bisa melihat dari kontributor yang telah ditentukan oleh kita yang ada dilapangan diseluruh Indonesia. Biasanya kontributor itu dia lebih aktif dan proaktif untuk meliput suatu berita. Dia sebagai ujung tombak kita di media manapun khususnya televisi. Jadi kecil kemungkinan kita tidak mendapatkan informasi untuk kita tayangkan dalam buletin Indonesia siang. 25 Menurut Hery Herman, upaya lain yang dilakukan apabila tidak mendapatkan tema berita, dapat di lakukan dengan cara : Upayanya kalau tidak dapat tema, kecil kemungkinan kalau itu terjadi. Karena kita bisa melakukan komunikasi dengan teman-teman yang berada di lapangan atau bisa juga dari kontributor di lapangan. 26 Dalam mengangkat sebuah tema atau angle berita untuk di tayangkan di televisi, harus mempunyai kriteria, karena tidak semua berita dapat di tayangkan. Adapun kriteria dalam mengangkat sebuah tema atau angle berita di ungkapkan oleh Hery Herman : Seperti umumnya kita biasa memberikan informasi kepada mereka itu yang benar-benar bisa diterima oleh publik contohnya kasus-kasus penangkapan narkoba, yang jelas-jelas itukan mendidik masyarakat untuk tidak menggunakan narkoba, kemudian informasi mengenai bencana alam, kemudian informasi seputar penangkapan ataupun sidang kasus-kasus korupsi, informasi tentang kegiatan presiden dan wakil presiden, informasi 25 Op cit 26 Op cit

27 tentang kegiatan legislatif DPR maupun MPR. Untuk informasi yang berkaitan langsung dengan rakyat yang benar-benar membutuhkan informasi khususnya untuk pembinaan kepada mereka dan pengetahuan terhadap mereka. Kembali yang saya sudah ucapkan yang sifatnya satu pencitraan, TVRI tidak dikatakan sebagai tv swasta. Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah pendidikan yang bisa memberikan edukasi terhadap masyarakat publik, karena saya tekankan sekali media televisi adalah media yang paling sangat ampuh untuk merubah sikap dan perilaku manusia. Salah kita memberikan informasi, salah kita memberikan visual terhadap masyarakat dan masyarakat akan lebih cepat meniru. 27 Reporter Indonesia Siang Dian Vitasari juga mengatakan, dalam menentukan angle berita itu sesuai dengan peristiwanya yang diungkapkan olehnya : Menentukan angle berita itu paling baik sesuai dengan peristiwanya. 28 Adapun faktor-faktor yang membuat berita itu layak untuk di liput, hal ini disampaikan oleh Dian Vitasari selaku reporter di Indonesia Siang : Kalau faktor yang membuat suatu berita layak untuk diliput adalah mengambil cara pandangnya dari apa, memenuhi kriteria-kriteria cara pembuatan suatu naskah berita, aktualitasnya, kejadian-kejadian yang bermanfaat buat masyarakat, dan suatu berita yang tidak merugikan publik. 29 Jadi untuk membuat suatu berita itu layak untuk di liput atau di tayangkan di televisi untuk di sampaikan kepada publik, maka berita itu harus memenuhi kriteriakriteria, kejadian-kejadian yang bermanfaat buat masyarakat, dan juga berita yang tidak merugikan publik. 27 Op cit 28 Wawancara dengan Dian Vitasari, Reporter Indonesia Siang, Sabtu, 03 November Ibid

28 4.3.2 Pengorganisasian (Organizing) Pengorganisasian adalah proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya manusia yang dimilikinya sesuai dengan kemampuan dan keahliannya masing-masing. Pembagian kerja merupakan aspek utama dalam proses penyusunan organisasi. Pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan sejenis saling berhubungan dapat di kerjakan bersama. Setiap organisasi harus memiliki paparan kerja atau job descriptions yang jelas. Pentingnya untuk memahami dan mengetahui tanggung jawab antara bagian dari sebuah departemen akan membantu kerjasama yang kokoh dan solid. Stasiun televisi memiliki redaksi berita dan tim liputan sebagai bagian dari struktur organisasi stasiun televisi. Namun bagian pemberitaan sebagai salah satu unit dalam perusahaan televisi, memiliki struktur dan sifat yang tidak sama dengan bagian lain, perbedaan ini terletak dari pola kerja redaksi. Pada tahap pengorganisasian atau bisa disebut juga tahap menjelang produksi ini adalah seluruh kegiatan yang di lapangan di jadikan menjadi satu dalam sebuah paket berita yang siap di siarkan. Proses tahap pengorganisasian meliputi berbagai aspek seperti kesiapan sebuah tim antara lain : 1. membentuk tim liputan 2. membentuk tim redaksi

29 3. membentuk tim editor Stasiun TV memiliki redaksi berita dan tim liputan sebagai bagian dari struktur organisasi stasiun televisi. Namun bagian pemberitaan sebagai salah satu unit dalam perusahaan televisi, memiliki struktur dan sifat yang tidak sama dengan bagian lain, perbedaan ini terletak dari pola kerja redaksi. Dalam penyusunan struktur organisasi, sudah di bentuk pada rapat redaksi sebelumnya, hal ini di sampaikan oleh produser Indonesia Siang Hendro Gunawan : Sebenarnya yang menentukan adalah manager, jadi kita sudah punya jadwal keredaksian. 30 Dan juga Hery Herman selaku asisten produser mengutarakan kalau setiap harinya itu ada koordinator liputan dan koordinator kameraman. Jadi redaksi adalah user segalanya yang menentukan tim yang memproduksi berita. Setiap harinya itu ada koordinator liputan dan koordinator kameraman. 31 Masing-masing tim liputan mempunyai tugas dan tanggung jawabnya masingmasing, seperti reporter bertanggung jawab terhadap hasil peliputannya dan harus berhasil dalam setiap peliputan berita. Itu merupakan sebuah komitmen yang mutlak, dan tim kameraman yang bertanggung jawab terhadap hasil gambar, gambar yang di peroleh harus sesuai dengan berita yang akan menjadi tema atau angle. Berikut 30 Op cit 31 Op cit

30 ungkapan wawancara dengan reporter Dian Vitasari mengenai pengorganisasian yang di bentuk. Dulu kita memang begitu di TVRI, rapat redaksi itu ada tapi sekarang lebih banyak ditugaskan oleh koordinator liputan. Idealnya memang begitu kalau namanya pemberitaan biasanya berita apa yang dikeluarkan itu akan ada rapat. Ini salah satu kelemahan kita disini, rapat memang kita ada cuma jarang. Tiba-tiba langsung ditugaskan dari produser, jadikan tidak terencana sehingga tidak perlu rapat lagi langsung ditugaskan atau dadakan. 32 Membentuk tim liputan yang terdiri dari tim reporter dan kameraman, keduanya tidak bisa di pisahkan karena proses kerja mereka saling berkaitan langsung dengan narasumber yang menjadi target sebuah paket berita, reporter mencari berita, dan kameraman mencari gambar. Mereka berdua harus kompak dalam mencari berita saat berada dilapangan. Pada tahap pengorganisasian yang terakhir adalah seorang editor, editor yang bertanggung jawab terhadap hasil akhir dari proses pengeditan sebuah gambar dan menjadi sebuah susunan rundown yang baik dan siap untuk di tayangkan, Maryanto selaku editor mengungkapkan : Kalau kita tidak ada pengarahan yang khusus cuman kalau ada teguran kenapa itu terjadi teknis misalnya suara tidak keluar, gambar terbalik-balik, audionya itu tidak sama, secara tekknis saya yang bertanggung jawab atas semuanya. 33 Seorang editor di sini sangat bergantung pada keputusan produser dalam membuat susunan berita yang akan di edit menjadi sebuah rundown atau acara berita 32 Op cit 33 Op cit

31 yang akan di tayangkan setelah melakukan proses penyuntingan gambar yaitu melalui seorang editor Penggerakkan (Actuating) Dalam tahap penggerakkan inilah proses di tentukannya sebuah paket berita tahap penggerakkan ini bisa juga disebut sebagai proses produksi karena semua hasil peliputan akan diproses dan di edit agar memperoleh hasil yang maksimal. Tujuan utama dari subsistem pergerakkan adalah untuk meningkatkan pencapaian tujuan sistem manajemen dengan cara menuntun kegiatan-kegiatan para anggota organisasi pada arah yang tepat. Dalam melaksanakan peliputan agar pelaksana ini berjalan dengan lancar, di butuhkan juga pengarahan dan penggerakkan. Tim program berita Indonesia Siang selalu melakukan tugas dengan bersama-sama dan saling bertanggung jawab terhadap kewajiban masing-masing job desk. Peranan seorang produser sangat penting dalam proses produksi sampai pasca produksi. Peranan saya sebagai produser kembali untuk selalu mengcrosscek atau cek ulang dari presentasi berita yang kita akan tayangkan, penulisan berita, penyesuaian gambar sampai pada pasca produksi ketika di editing sesuai tidak dengan rundown kita. Pasca produksi ini diserahkan sepenuhnya nanti pada deadline sekitar pukul kepada petugas yang dinamakan pengarah acara atau program director yang akan dibawa oleh mereka ke studio 6 dan untuk di tayangkan Op cit

32 Produser program berita Indonesia Siang juga mengungkapkan yang terlibat pada proses produksi antara lain para reporter, anggota redaksi, editor, soundman, pengarah acara, dan kru tehnik lainnya. Dengan koordinasi dan kerjasama yang baik, maka program yang di hasilkan akan memuaskan dan mendapatkan hasil yang maksimal. Begitu juga dengan tugas dan tanggung jawab reporter dalam proses produksi juga mempunyai peranan yang sangat penting dan harus memiliki kegigihan dalam mengejar berita, cepat dan sigap dalam bekerja, mau bekerja keras, dan selalu siap setiap saat, karena untuk mendapatkan sebuah berita di butuhkan seorang reporter yang harus terjun langsung ke lapangan untuk mencari sebuah berita. Jadi kalau jobdesk ini karena posisi saya sebagai reporter itu kan sudah disini 18 tahun, itu yang biasa membedakan saya dengan yang lain. Jadi dalam penugasan ini bisa jadi 2 penugasan kantor dari koordinator liputan bisa juga dari kreativitas kita. Seorang reporter televisi harus memiliki kegigihan dalam mengejar berita, cepat dan sigap dalam bekerja, mau bekerja keras, dan siap berangkat setiap saat dan kapanpun dibutuhkan ke lokasi liputan. Jobdesk nya saya mendapatkan perintah-perintah kerja setiap hari yaitu perintah-perintah kerja liputan, meliput sebuah berita lalu membuat atau menyusunnya. 35 Seorang reporter mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses produksi berita, tanpa adanya reporter berita tidak akan sampai kepada masyarakat atau khalayak. Setiap peristiwa yang akan diangkat menjadi berita, haruslah merupakan fakta yang sebenarnya terjadi. Reporter juga harus bisa mengemas suatu 35 Op cit

33 berita menjadi sesuatu yang aktual menarik untuk di tonton oleh masyarakat atau khalayak. Menurut Dian Vitasari mengungkapkan perannya sebagai reporter. Ya kalau dibilang peran kita tidak terlalu besar. Karena reporter mulai dari awal liputan mempersiapkan dengan timnya kameraman. Saya maunya nanti mengambil gambar seperti ini, saya maunya kamu ambil angle seperti ini, saya wawancara dengan bapak ini, dan kita harus bicarakan dahulu dengan kameraman supaya kita jadi ada kerja satu tim atau kerja tim bukan kerja kita sendiri. Setelah pulang dari sana kita bikin naskah terus kita serahkan naskah itu ke produser berita. Kalau kiranya berita itu kurang, bisa dibantu perbaiki. Setelah itu kita dubbing, edit, kita tahu mana yang harus dikeluarkan segmen-segmen dari narasumber itu. Jadi editor bisa tahu apa kemauan reporter sehingga berita itu bisa dipertanggung jawabkan. 36 Menurut Dian Vitasari, sikap dasar yang harus di miliki oleh seorang reporter harus mempunyai jiwa dan memahami suatu peristiwa. Reporter itu harus mempunyai jiwa, dia mau memahami suatu peristiwa itu, mengerti peristiwa ini apa sih sebenarnya, apa yang mau diangkat dalam berita tersebut, dan supaya berita itu dimengerti oleh masyarakat. 37 Sebelum melakukan liputan di lapangan, reporter harus mempunyai persiapan-persiapan yang harus di lakukan, dengan persiapan yang di lakukan sebelumnya, maka akan memudahkan reporter pada saat di lapangan. Sebagai seorang reporter di tuntut harus memiliki pengetahuan atau wawasan yang luas dan harus peka terhadap permasalahan yang ada saat ini. Dian Vitasari mengungkapkan persiapan yang harus di lakukan sebelum melakukan liputan sebagai seorang reporter. Persiapan kita sebelum liputan adalah melihat judul-judul yang diberikan dan mulai untuk liputan yang ada dijudul tersebut dan mempersiapkan alatalat yang akan dibawa saat liputan Ibid 37 Op cit

34 Dalam melakukan liputan, reporter harus tahu benar tentang permasalahan yang akan di liput, dengan begitu reporter bisa mengembangkan pertanyaan yang akan di berikan pada narasumber dan harus bisa menempatkan situasi pada saat liputan. Dalam melakukan liputan ada kiat-kiat tertentu yang dilakukan oleh reporter berita Indonesia Siang yaitu Dian Vitasari. Strateginya menurut saya tidak ada, tapi ada kiat-kiat tertentu yang diperlukan, misalnya kita membangun hubungan sesama rekan wartawan, sehingga ada kemudahan bagi kita saat kita mendapatkan informasi dari seorang narasumber, jadi kita memang harus menciptakan diri untuk bisa pandai bergaul dan masuk ke semua kalangan, dalam pengertian kalau kita meliput kejadian masalah anak-anak yah kita harus bersikap seperti anakanak, jadi pengertiannya kita harus menyesuaikan diri dengan keadaan. 39 Dalam mendapatkan sebuah berita juga tidaklah mudah, untuk menjadikan berita itu di anggap aktual, reporter harus mewawancarai narasumber yang berkompeten, dalam artian kompeten disini narasumber tahu mengenai permasalahannya dan ada kaitannya dengan tema tersebut. Namun untuk mendapatkan penjelasan narasumber juga tidaklah mudah, terkadang narasumber tidak ingin memberikan pernyataan mengenai persoalan yang ada. Dan bukan hanya kendala seperti narasumber, ada juga kendala lainnya seperti peralatan yang kurang ataupun bisa dikatakan peralatannya sudah dari jaman dahulu. Dan berikut wawancara dengan reporter Dian Vitasari mengenai kendala yang lainnya. 38 Ibid 39 Op cit Kendalanya ialah karena TVRI itukan stasiun yang sudah tua. Sementara itu anggaran dari pemerintah itu minim tidak seperti televisi swasta alatnya baru, sementara kita kan disini alatnya jadul atau jaman dahulu. Itu banyak

35 alat-alat kita yang memang peralatannya tidak canggih tidak seperti televisi swasta. Yang kedua juga SDM kita, karena kita kan sudah IT, sementara yang mengerti IT ini orangnya sudah tua-tua. Itu dia tidak bisa mengoperatorkan IT, sementara alat-alat kita dikejar oleh IT yang tinggi. Kadang seperti dubbing, itu harus menggunakan data pakai komputer tidak lagi memakai kaset Betacamp itu, ini dibutuhkan orang-orang yang tenaga-tenaga SDM yang mampu di IT dan juga ada batasan-batasan kita dari pemerintah, kita tidak boleh berita menyerang pemerintah. Kalau televisi swasta namanya keributan, bentrok didaerah itu banyak muncul dijadikan angle pertama. 40 Dengan kendala yang di ungkapkan reporter dalam mencari berita, ada cara yang reporter lakukan untuk mengatasi kendala tersebut dengan cara : Caranya begini saya membikin beritanya itu selalu seimbang atau netral. Berita itu tidak bersifat opini dan juga bukan rekayasa kita, tetapi saya menyajikan itu dilapangan yang kenyataannya. Kalau yang kendala alat, seperti begini alat-alat kita sudah tua, mau tidak mau kita kadang berusaha sendiri. Seperti sulitnya kita tidak bisa meliput karena kendaraan kita yang kosong. Jadi mau tidak mau kita keluar sendiri uang, kadang juga memakai mobil kita sendiri. 41 Dalam membuat suatu paket berita reporter juga harus bisa menentukan narasumber yang tepat untuk di mintai pernyataan. Dan tidak semua permasalahan yang ada layak di liput ataupun di tayangkan di berita Indonesia, karena TVRI sudah mempunyai ketentuan-ketentuan dalam content atau isi beritanya seperti yang telah dipaparkan oleh produser dan asisten produser Indonesia Siang Hendro Gunawan dan Hery Herman pada planning atau melalui rapat redaksi yang telah di lakukan sebelumnya. Disini reporter harus peka terhadap permasalahan yang ada saat ini, agar berita yang di buat oleh reporter dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat 40 Op cit 41 Ibid

36 atau khalayak. Berikut kutipan wawancara yang disampaikan oleh reporter berita Indonesia Siang. Menguatkan data ini biasanya saya selalu melihatnya di media internet atau media online. Dan juga dengan cara mewawancarai pihak-pihak yang terkait dengan peristiwa itu, siapa yang mempunyai otoritas yang menjelaskan peristiwa tersebut. Karena wawancara adalah menggali informasi sedalam mungkin, selain itu kita butuh data kepustakaan. 42 Menurut produser Indonesia Siang, setelah reporter melakukan peliputan di lapangan, reporter harus kembali ke redaksi, dan melaporkan hasil liputan yang di dapat di lapangan kepada produser, beberapa jam menjelang siaran, redaksi sekali lagi berkumpul dalam sebuah rapat. Korlip menyampaikan perolehan berita kepada produser program, yang kemudian menyusunnya dalam sebuah rundown acara. Rapat ini untuk mengevaluasi urgensi berita yang akan ditayangkan. Rundown ini bersifat fleksibel dan dapat berubah-ubah tergantung dari perkembangan peristiwa yang terjadi hari itu. Selain melihat kesesuaian dengan perintah rapat redaksi di awal juga menyinkronkannya dengan situasi terkini. Setelah rundown disetujui, reporter yang beritanya akan ditayangkan segera menyiapkan naskah. Dalam proses ini, reporter harus mempertimbangkan ketersediaan gambar yang akan mendukung laporannya. Selain itu reporter perlu memastikan cuplikan wawancaranya agar sesuai dengan laporannya. Setelah laporan selesai, naskah yang sudah di buat oleh reporter akan di berikan ke redaktur dan produser untuk di periksa, baik dari segi isi maupun bahasa. 42 Op cit

37 Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah dasar penulisan naskah. Penggunaan tata bahasa atau istilah yang keliru dapat menyebabkan perbedaan arti. Keputusan rapat redaksi ini sedikit banyak ditentukan oleh apa yang disebut dengan kebijakan redaksional (satu dengan yang lainnya berbeda). Setiap berita yang ditayangkan merupakan hasil dari keputusan rapat redaksi. Setelah produser menyetujui maka tahap selanjutnya akan melalui proses dubbing dan editing. Menurut produser Indonesia Siang Hendro Gunawan, setiap harinya stasiun TVRI daerah mengajukan dua sampai tiga berita, tapi untuk berita itu layak tayang atau tidak tergantung pada kebijakan produser. Tidak semua berita yang di kirimkan oleh stasiun TVRI daerah dapat di tayangkan. Berita yang tidak aktual dan gambar yang kurang baik, menjadi salah satu alasan berita itu tidak dapat di tayangkan. Berita yang telah di seleksi oleh produser akan di streaming atau di kirim. Dalam proses produksi berita Indonesia Siang, Hendro Gunawan selaku produser dan Hery Herman selaku asisten produser, mengungkapkan kendala-kendala yang sering di hadapi pada proses produksi berita Indonesia Siang : Kita kembali kepada kendala-kendala yang sifatnya teknis. Teknis dalam arti kata biasanya menemui antara suara dan gambar itu tidak sesuai, dubbingnya suaranya kecil, kemudian suara wawancara yang diberitakan oleh narasumber tidak ada atau hilang, ataupun gambar itu rusak sama sekali yang artinya sudah tidak akan kita tayangkan, karena tidak miring dengan kriteria kita minimal gambar itu harus jelas dan perlu kita ketahui kalau media televisi gambar itu berbicara. Jadi kita dalam penulisan berita tidak perlu berpanjang-panjang seperti media cetak atau media online,

38 karena dengan gambar itu sudah mewakili dari berita yang kita informasikan. 43 Banyak sekali kendalanya seperti berhubungan dengan teman-teman, peralatan-peralatannya, peralatan kita disini sangat terbatas, kendala SDM, kendala masalah teknis dan masih banyak lagi kendala-kendala lainnya. 44 Naskah yang telah melewati proses editing kemudian berlanjut ke ruang penyuntingan gambar. Editor adalah penanggung jawab proses pemaduan naskah dan gambar. Dalam tahap ini, segala aspek teknis gambar yang akan hadir ke depan penonton diperhitungkan. Kreatifitas adalah salah satu elemen penting untuk memastikan pemirsanya menonton setiap detik berita yang disajikan. Penonton atau khalayak yang puas dengan sebuah informasi, ditambah cara pengemasan yang menarik, tidak berarti penonton masih akan puas karena melihat cara yang sama di keesokan harinya. Hal itu merupakan sebuah tantangan untuk membuat sebuah laporan berita yang dikemas dalam sebuah kreatifitas tinggi untuk memastikan setiap penonton televisi member apresiasi terhadap sebuah tayangan. Maryanto menjelaskan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang Editor. Tugas dan tanggung jawab saya sebagai editor itu melaksanakan tugas harian yang selama ini yang di tugaskan oleh seorang produser sebelum pasca produksi disiarkan distudio. Editor tugasnya adalah menyusun berita yang ada dalam rundown dari beberapa item berita di susun dalam satuan rundown dan mengedit gambar Op cit 44 Op cit 45 Op cit

39 Pada tahap pasca produksi peran seorang editor sangat diperlukan, editor sangat menentukan tayangan itu baik atau tidak. Pada proses produksi sudah di jelaskan bagaimana kinerja seorang reporter dan kameraman dalam mendapatkan sebuah berita, dalam tahapan ini seorang editor harus bekerja sama dengan reporter dan kameraman peliput untuk memadukan gambar dan untuk mengsinkronkan hasil gambar untuk menghasilkan satu kesatuan berita yang telah di ambil oleh kameraman dan naskah yang sudah dibuat oleh reporter. Ya dari proses hasil liputan. Liputan dari kameraman dan reporter. Editor mengedit atau memilah-milah dan mengambil gambar yang bagus. 46 Adapun cara-cara atau sistem kerja dari seorang editor, yang harus di persiapkan sebelum mengedit gambar, seorang editor harus mengecek gambar yang di dapat dari hasil syuting reporter dan kameraman di lapangan, berikan tahap persiapan yang di lakukan Editor Berita Indonesia Siang Maryanto. Cara sistem kerja seorang editor itu mengetahui peralatan yang akan digunakan, familiar dengan alat itu. Dan tahap persiapan kita mengecek level audio dan video, lalu kita lihat juga hasil syutingnya under (turun) tidak, kalau under masih bisa kita naikin, terus melihat juga ada tidak melihat kalimat-kalimat dari hasil dubbingan atau sudah basi ketinggalan aktualitasnya, dalam hal ini misalnya keterangan waktu atau kalimat-kalimat yang menjurus ke SARA, kita harus bisa menyikapinya sebagai editor. 47 Setelah mendapatkan gambar yang di berikan oleh kameraman dan reporter dari hasil liputan di lapangan, baru lah masuk pada proses editing, seorang editing 46 Op cit 47 Ibid

40 harus bisa membuat satu kesatuan gambar atau cerita yang baik. Selain itu gambar harus bisa mewakili cerita dari berita yang di sampaikan ke khalayak atau penonton. Kita disini tugasnya mengcapture, memasukan data ke komputer yang telah diliput oleh reporter dan kameraman dilapangan. Setelah itu proses editing, jadi memasukan data setelah selesai diproses editing saya memasukan ke data file atau folder ke Indonesia siang. Disini setelah kita masukan data ini, karena di TVRI kita ini sudah sistem playout, jadi jita tidak perlu lagi transfer ke kaset. Kita kirim langsung data ini ke studio 6, dan bisa langsung disiarkan, jadi tidak perlu berbentuk kaset lagi. 48 Maryanto juga menjelaskan software editing yang di gunakan untuk mengedit berita Indonesia Siang yaitu : Sekarang alat yang kita gunakan adalah non linear editing. Kita disini semua pakai apapun bisa masuk misalnya kita pakai software adobe premiere pro, final cut, atau juga pakai apple, dll. Disimi umumnya pada pakai adobe premiere, tetapi di TVRI digunakan berbagai macam software, itu tergantung dari editor maunya pakai software apa. 49 Setiap program berita memiliki ciri khasnya masing-masing untuk menarik perhatian penontonnya. Dalam memproduksi suatu tayangan berita juga harus di perhatikan waktu penayangannya, agar pemirsa di rumah dapat menyaksikan program berita. Begitu pula dengan program berita Indonesia Siang, yang mempunyai cirri khas atau tampilan khusus, agar membedakan kesan yang berbeda dengan program berita lainnya. Tampilan khusus dari program berita Indonesia Siang ini menjauhi gambar-gambar yang sadisme ataupun kekerasan. Kalau program berita tidak ada tampilan khususnya. Khususnya paling begini tampilan khusus itu misalnya kalau terjadi sadisme contohnya darah, 48 Op cit 49 Ibid

BAB II PROFIL TVRI.

BAB II PROFIL TVRI. BAB II PROFIL TVRI Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi pertama di Indonesia yang mengudara pada tanggal 24 Agustus 1962. Siaran perdananya menayangkan Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan

Lebih terperinci

Sejarah. Latar belakang

Sejarah. Latar belakang Sejarah Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi pertama di Indonesia, yang mengudara sejak tahun 1962 di Jakarta dan Starvision Plus pada tanggal 23 Agustus 1962. Siaran perdananya menayangkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Wawancara dengan Eksekutif Produser (Endan Syafardan) Hasil wawancara dengan eksekutif produser program berita Warta Malam

LAMPIRAN 1. Wawancara dengan Eksekutif Produser (Endan Syafardan) Hasil wawancara dengan eksekutif produser program berita Warta Malam LAMPIRAN 1 Wawancara dengan Eksekutif Produser (Endan Syafardan) Hasil wawancara dengan eksekutif produser program berita Warta Malam Tanya : Apa tugas dan tanggung jawab anda sebagai eksekutif produser?

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 24 BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Pada bab 3 ini, menjelaskan tentang metode yang digunakan dan proses perancangan karya dalam proses pengolahan editing berita (pasca produksi) di LPP TVRI D.I.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. tersebut siarannya ditujukan untuk kepentingan negara. Sejak berdirinya

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. tersebut siarannya ditujukan untuk kepentingan negara. Sejak berdirinya BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Analisa Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan lembaga penyiaran yang menyandang nama negara mengandung arti bahwa dengan

Lebih terperinci

bentuk berita dikerjakan sesuai dengan permintaan yang ada di dalam rundown. Misalnya segmen satu tentang isu konflik partai golkar, maka produser

bentuk berita dikerjakan sesuai dengan permintaan yang ada di dalam rundown. Misalnya segmen satu tentang isu konflik partai golkar, maka produser BAB 5 PENUTUP 5.1. Simpulan Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui Proses Produksi dan Analisis SWOT program Prime Time di Berita Satu News Channel. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada empat macam golongan media, antara lain media antarpribadi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media televisi sebagai media komunikasi massa adalah mengutamakan suatu proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat lainnya saat yang

Lebih terperinci

HUKUM & ETIKA PENYIARAN

HUKUM & ETIKA PENYIARAN Modul ke: 03Fakultas Ilmu Komunikasi HUKUM & ETIKA PENYIARAN Perkembangan Hukum Penyiaran di Indonesia Dr (C) Afdal Makkuraga Putra Program Studi Broadcasting Perkembangan Penyiaran dan Hukum Penyiaran

Lebih terperinci

BAB III PROFIL INSTANSI MITRA. lembaga penyiaran SCTV telah melakukan transisi ke platform siaran dan

BAB III PROFIL INSTANSI MITRA. lembaga penyiaran SCTV telah melakukan transisi ke platform siaran dan BAB III PROFIL INSTANSI MITRA A. SEJARAH SCTV SCTV adalah sebuah stasiun televisi swasta nasional di Indonesia. Sebagai lembaga penyiaran SCTV telah melakukan transisi ke platform siaran dan produksi digital,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam bidang teknologi dan informasi, hampir semua masyarakat baik yang berada di daerah pekotaan maupun yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang padat akan aktifitas membutuhkan hiburan dan informasi yang cepat, mudah dan murah. Ketat dan pesatnya persaingan dalam industri televisi khususnya

Lebih terperinci

BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN. pembukaan Asian Games IV dari stadion utama Gelora Bung Karno. Stasiun televisi ini

BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN. pembukaan Asian Games IV dari stadion utama Gelora Bung Karno. Stasiun televisi ini BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum TVRI 3.1.1 Sejarah TVRI TVRI merupakan stasiun TV pertama yang berdiri di Indonesia pada tahun 1962. Stasiun ini mengudara untuk pertama kalinya dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan visual memiliki berbagai macam program yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu program

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. (indepth interview) dengan para narasumber di Indonesia Siang untuk penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. (indepth interview) dengan para narasumber di Indonesia Siang untuk penelitian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara mendalam (indepth interview) dengan para narasumber di Indonesia Siang untuk penelitian ini, meliputi tahap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang sudah semakin maju ini, perkembangan teknologi dan komunikasi membuat semua lapisan masyarakat dunia mengikuti perkembangan tersebut dan menjadikan mereka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media massa merupakan alat yang digunakan masyarakat untuk mendapatkan suatu informasi. Di era globalisasi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan informasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan lembaga penyiaran yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan lembaga penyiaran yang 56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.2 Gambaran Umum TVRI Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan lembaga penyiaran yang menyandang nama negara mengandung arti bahwa dengan nama tersebut siarannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di awal perkembangannya di Indonesia, siaran televisi dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan vindonesia

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 88 BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Dari apa yang telah dibahas tentang kerja praktek bab I hingga bab IV, laporan kerja praktek ini memiliki beberapa kesimpulan mengenai proses produksi program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya.

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya. ABSTRAK Televisi memiliki potensi yang besar sebagai sarana untuk menyampaikan isu-isu sejarah yang cenderung membosankan melalui penyajian tayangan news feature, yang bertujuan menyampaikan informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dunia ini semua makhluk hidup pasti akan selalu berusaha memenuhi semua kebutuhan hidupnya, tak terkecuali manusia. Akan tetapi berbeda dengan makhluk hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1962 adalah TVRI ( Televisi Republik Indonesia). Selama 27

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1962 adalah TVRI ( Televisi Republik Indonesia). Selama 27 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stasiun televisi yang pertama kali muncul di Indonesia yaitu pada tahun 1962 adalah TVRI ( Televisi Republik Indonesia). Selama 27 tahun, sejak berdirinya TVRI penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk mempengaruhi persepsi, pikiran serta tingkah laku masyarakat. Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan salah satu unsur utama dalam segala kegiatan kehidupan manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi sangat erat kaitannya dengan segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia saat ini sangatlah pesat, salah satu buktinya adalah banyak stasiun televisi yang bermunculan. Stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Bedasarkan hasil analisis proses produksi dan analisis strategi positioning yang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Bedasarkan hasil analisis proses produksi dan analisis strategi positioning yang BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Bedasarkan hasil analisis proses produksi dan analisis strategi positioning yang digunakan dalam proses produksi program Trijaya News Round Up apakah proses produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Dalam Cangara (2012:158) disebutkan penemuan televisi sebagai kombinasi antara radio dan film merupakan penemuan yang luar biasa dalam abad ke-20. Hal ini ditandai

Lebih terperinci

Penulisan Naskah Berita Televisi

Penulisan Naskah Berita Televisi Modul ke: Penulisan Naskah Berita Televisi Live on tape dan Live Report Fakultas KOMUNIKASI Syaefurrahman Al-Banjary, SH. M.Si Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id Live on tape Live on tape adalah

Lebih terperinci

Desain Program Informasi Pendidikan TV Edukasi Tahun 2014

Desain Program Informasi Pendidikan TV Edukasi Tahun 2014 Desain Program Informasi Pendidikan TV Edukasi Tahun 2014 A. Latar Belakang Mengingat kondisi geografi, ekonomi, sosial dan budaya Indonesia, maka salah satu media yang sangat tepat untuk menyediakan sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan Televisi Republik Indnesia (TVRI) merupakan lembaga penyiaran pertama di Indnesia. Berdiri pada tanggal 24 Agustus 1962,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Bandung TV mulai mengudara pada 3 Januari 2005 selama 10 jam dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Bandung TV mulai mengudara pada 3 Januari 2005 selama 10 jam dengan BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1 Tinjauan Tentang Bandung TV 3.1.1 Bandung TV PT. Bandung Media Televisi Indonesia atau yang lebih dikenal Bandung TV merupakan afiliasi dari PT. Bali TV Narada. Stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan menguraikan hasil penelitian secara mendalam mengenai

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan menguraikan hasil penelitian secara mendalam mengenai BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Dalam bab ini akan menguraikan hasil penelitian secara mendalam mengenai proses produksi tayangan program berita Warta Malam di TVRI. Key informant

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi.

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi. 144 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kajian dari Ilmu Komunikasi Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi. Yaitu: (1) komunikator dalam program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seperti yang kita ketahui media massa saat ini mengalami perkembangan yang begitu cepat dan pesat. Ditandai dengan bermunculan berbagai macam media massa, baik itu

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Penelitian

1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini sebuah informasi sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat luas. Semakin pesatnya pertumbuhan media massa membuat minat masyarakat menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi adalah sebuah media komunikasi yang terkenal dan berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam-putih)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kompas Sport merupakan sebuah program berita olahraga baik dari luar maupun dalam negeri yang dikemas secara ringan dan lengkap. Dalam Kompas Sport berita olahraga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya bermunculan berbagai media, baik itu media elektronik

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya bermunculan berbagai media, baik itu media elektronik BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Perkembangan media pada saat ini mengalami kemajuan yang pesat, hal ini ditandai dengan banyaknya bermunculan berbagai media, baik itu media elektronik maupun

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Tahapan Pra Produksi pada program Reportase Sore dimulai dengan rapat

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Tahapan Pra Produksi pada program Reportase Sore dimulai dengan rapat BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Peneliti menyusun kesimpulan ini berdasarkan tujuan penelitian, dan dari penelitian yang sudah dilakukan pada program berita Reportase Sore di Trans TV, maka dapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROSES SIARAN DAKWAH DI RRI (RADIO REPUBLIK INDONESIA) PRO 2 SEMARANG

BAB IV ANALISIS PROSES SIARAN DAKWAH DI RRI (RADIO REPUBLIK INDONESIA) PRO 2 SEMARANG 74 BAB IV ANALISIS PROSES SIARAN DAKWAH DI RRI (RADIO REPUBLIK INDONESIA) PRO 2 SEMARANG 4.1. Analisis Proses Siaran Dakwah Pada Program Acara Zona Religi di RRI (Radio Republik Indonesia) Pro 2 Semarang.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Sudirman Kav.32 Jakarta, memulai siaran percobaannya pada tanggal 25 November

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Sudirman Kav.32 Jakarta, memulai siaran percobaannya pada tanggal 25 November 52 BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan TV7 yang berkantor pusat di Wisma Dharmala Sakti, Jalan Jenderal Sudirman Kav.32 Jakarta, memulai siaran percobaannya pada tanggal 25

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi seperti yang dikatakan oleh Onong Uchyana Effendy adalah media komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal yang mendasar yang diperlukan manusia dalam hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan selalu ingin berkomunikasi dengan manusia lain untuk mencapai tujuannya. Sebagai makhluk sosial, manusia harus taat

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi

BAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dalam pembuatan produksi sebuah film, pada dasarnya memiliki suatu rangkaian tahapan yang harus dilalui. Rangkaian tersebut akan membantu menentukan hasil proses produksi program

Lebih terperinci

DAFTAR WAWANCARA Eksekutif Produser (Wayan Eka Putra)

DAFTAR WAWANCARA Eksekutif Produser (Wayan Eka Putra) DAFTAR WAWANCARA Eksekutif Produser (Wayan Eka Putra) 1. Nama dan jabatan anda? Wayan Eka Putra, Eksekutif Produser Metro Hari Ini 2. Tugas dan fungsi anda dalam jabatan tersebut? a. Mengawasi rapat redaksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media yang paling mudah dijangkau oleh berbagai kalangan, baik kalangan atas, menengah, maupun kalangan bawah. Harga televisi yang ramah di kantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang hanya dapat dilihat sepintas, juga sangat mempengaruhi cara-cara penyampaian

BAB I PENDAHULUAN. yang hanya dapat dilihat sepintas, juga sangat mempengaruhi cara-cara penyampaian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi tumbuh dan berkembang menjadi salah satu bentuk media massa audio visual dengan ciri dan sifatnya yang berbeda dengan media yang telah ada sebelumnya, yaitu

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

BAB V IMPLEMENTASI KARYA 54 BAB V IMPLEMENTASI KARYA Karya yang dihasilkan merupakan hasil dari metodologi penelitian yang telah dilakukan. Penelitian dan hasil yang dilaporkan harus disesuaikan dengan judul. Sehingga terjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Media massa memiliki tiga fungsi dasar, yaitu fungsi informatif, fungsi edukatif, dan fungsi hiburan. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kehadiran media di tengah-tengah masyarakat, membuat kita dapat memperoleh informasi dengan mudah. Media mampu menarik dan mengarahkan perhatian, membujuk pendapat,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP KESIMPULAN

BAB V PENUTUP KESIMPULAN BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Kebijakan programming televisi merupakan pijakan televisi dalam menampilkan program acaranya. Karena programming sangat berperan penting bagi keberhasilan sebuah stasiun televisi

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Televisi dapat didefinisikan sebagai media massa yang menampilkan sebuah

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Televisi dapat didefinisikan sebagai media massa yang menampilkan sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi dapat didefinisikan sebagai media massa yang menampilkan sebuah tayangan yang berupa gambar dan suara dari jarak jauh. Media massa dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Komunikasi mempunyai peran penting bagi manusia untuk berinteraksi dan saling berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah sarana informasi yang menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia saat ini. Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari masyarakat mendapatkan informasi tentang kejadian-kejadian dan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari masyarakat mendapatkan informasi tentang kejadian-kejadian dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap hari masyarakat mendapatkan informasi tentang kejadian-kejadian dan segala bentuk peristiwa yang terjadi di belahan dunia melalui televisi. Kehadiran stasiun

Lebih terperinci

PENYAJIAN DATA A. DESKRIPSI SUBYEK DAN LOKASI PENELITIAN. 1. Gambaran Umum SDN Karangbong

PENYAJIAN DATA A. DESKRIPSI SUBYEK DAN LOKASI PENELITIAN. 1. Gambaran Umum SDN Karangbong 64 BAB III PENYAJIAN DATA A. DESKRIPSI SUBYEK DAN LOKASI PENELITIAN 1. Gambaran Umum SDN Karangbong 1.1 Latar Belakang SDN Karangbong didirikan pada tahun 1966, dengan dana swadaya masyarakat yang dipelopori

Lebih terperinci

BAB V PASCA PRODUKSI

BAB V PASCA PRODUKSI BAB V PASCA PRODUKSI 5.1 Editing dan Mixing Setelah melakukan proses produksi, tahap selanjutnya adalah pasca produksi. Pasca produksi yang dilakukan meliputi editing dan mixing. Pembuat karya yang bertugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia tidak akan pernah terlepas dari komunikasi. Dimanapun kita, apapun yang kita lakukan, dan bagaimana bentuknya, kita pasti melakukan proses komunikasi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Televisi di Indonesia untuk pertama kalinya dimulai pada tahun 1962, yaitu Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang ketika saat itu menayangkan secara langsung upacara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi (TV) merupakan salah satu media massa yang sangat penting bagi seluruh masyarakat di dunia. Ketika TV diciptakan, media massa seperti radio dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media elektronik, merupakan sebuah media komunikasi yang dinilai paling berhasil dibandingkan dengan media massa lainnya dalam menyampaikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program Urban Street Food merupakan program feature yang sudah ada di televisi saat ini. Program Urban Street Food merupakan program food & travel yang dikemas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara sederhana jurnalistik adalah proses kegiatan meliput, membuat, dan menyebarluaskan berita dan pandangan kepada khalayak melalui saluran media massa (Romli: 2009:

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. wawancara dari para editor program berita kabar riau di Dumai Vision yang

BAB III PENYAJIAN DATA. wawancara dari para editor program berita kabar riau di Dumai Vision yang BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini penulis akan menyajikan data yang diperoleh dari hasil wawancara dari para editor program berita kabar riau di Dumai Vision yang berperan penting dalam proses editing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan salah satu media massa yang paling kuat pengaruhnya dalam pembentukan sikap dan kepribadian seseorang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi saat ini menuntut manusia untuk selalu tahu berbagai informasi. Media massa sebagai sarana informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II 2.1 Data Perusahaan 2.1.1 Identitas Perusahaan TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN Jawa Pos TV (sebelumnya bernama JPMC) adalah sebuah stasiun televisi swasta berjaringan di indonesia. Jawa Pos TV merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya stasiun televisi yang mengudara di indonesia. kini stasiun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat berupa kejadian-kejadian yang terjadi di area khususnya Jawa

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat berupa kejadian-kejadian yang terjadi di area khususnya Jawa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media televisi saat ini sangat berkembang. Media televisi berita bermanfaat bagi masyarakat. Dalam televisi berita disampaikan berita-berita yang terjadi dilingkungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah televisi yang menyiarkan acaraacara yang menjunjung tinggi konten acara yang bermanfaat bagi masyarakat dan negaranya. Televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dimulai dari yang paling sederhana (komunikasi antar pribadi) hingga yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dimulai dari yang paling sederhana (komunikasi antar pribadi) hingga yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah usaha penyampaian pesan antar manusia. Penyampaian pesan tersebut dimulai dari yang paling sederhana (komunikasi antar pribadi) hingga yang kompleks

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah BAB IV PENUTUP Sebuah stasiun televisi membutuhkan karya karya kreatif setiap hari untuk mengisi slot jam tayangnya. Karya karya program televisi yang dibuat harusnya sebuah program yang berbeda, unik,

Lebih terperinci

BAB IV. KESIMPULAN dan SARAN

BAB IV. KESIMPULAN dan SARAN BAB IV KESIMPULAN dan SARAN A. Kesimpulan Dalam sebuah produksi perfilman harus memiliki struktur manajemen yang baik agar sebuah produksi tersebut dapat berjalan dengan lancar. Tim-tim yang terlibat didalamnya

Lebih terperinci

Proposal. Olimpiade Pasar Modal Nasional 2012 Tingkat SMA

Proposal. Olimpiade Pasar Modal Nasional 2012 Tingkat SMA Proposal Olimpiade Pasar Modal Nasional 2012 Tingkat SMA 1 PROPOSAL OLIMPIADE PASAR MODAL NASIONAL 2012 TINGKAT SMA Latar Belakang Singkat: Kegiatan sosialisasi, edukasi dan kompetisi pada bidang pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kunci dari sukses tidaknya informasi dapat sampai ke masyarakat. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kunci dari sukses tidaknya informasi dapat sampai ke masyarakat. Kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di masa yang modern seperti saat ini, arus informasi berjalan sangatlah cepat. Percepatan arus informasi tersebut tidak lepas dari peranan media yang memberikan

Lebih terperinci

Lampiran. 1. Apa saja yang di lakukan pada saat tahap pra produksi jurnal 19? angkat, artistic pada saat on air.

Lampiran. 1. Apa saja yang di lakukan pada saat tahap pra produksi jurnal 19? angkat, artistic pada saat on air. Hasil wawancara dengan Trina Prandawa Nama : Trisna Prandawa Lampiran Jabatan : Manager news Binus TV Hari/tanggal : Rabu/14 Desember 2011 Tempat: Ruang Master control Binus tv 1. Apa saja yang di lakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan serta pertumbuhan ilmu-ilmu pengetahuan menggambarkan perkembangan manusia dalam berkomunikasi dan kesadaran dalam bermasyarakat. Komunikasi masa

Lebih terperinci

TEMA LAPORAN SKRIPSI

TEMA LAPORAN SKRIPSI TEMA LAPORAN SKRIPSI ANALISA PROGRAM RESEARCH & DEVELOPMENT DEPARTMENT RCTI TERHADAP PROGRAM BERITA TELEVISI SEPUTAR INDONESIA PERIODE 2010 (PENDEKATAN STUDI KASUS) TRANSKIP PERTANYAAN WAWANCARA GROUP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi sudah merasuk dan telah menjadi komponen yang financial di

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi sudah merasuk dan telah menjadi komponen yang financial di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi sudah merasuk dan telah menjadi komponen yang financial di dalam kehidupan manusia. Perkembangan teknologi pun sangat berpengaruh terhadap kebiasaan manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang kian berkembang pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu yang besar. Mereka ingin tahu apa yang terjadi di tengah-tengah dunia global. Program informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam komunikasi, tentu kita mengenal tentang komunikasi massa. Dalam hal ini faktor keserempakan merupakan ciri utama dalam komunikasi massa. Adapun hal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Dalam halaman ini, membahas tentang langkah-langkah metodologi dan perancangan karya yang digunakan dalam menyelesaikan karya. 3.1 Metodologi Metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dalam penelitian ini, peneliti memaparkan konsep manajemen produksi program acara televisi Bincang-Bincang Sore mengenai proses produksi televisi swasta lokal yang berjaringan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif yaitu hanya memaparkan situasi atau peristiwa, tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi media penyampaian informasi yang paling digemari oleh masyarakat. Melalui televisi, masyarakat tidak hanya mendapatkan informasi tetapi juga pendidikan

Lebih terperinci

Proposal. Olimpiade Pasar Modal Nasional Tingkat SMA

Proposal. Olimpiade Pasar Modal Nasional Tingkat SMA Proposal Olimpiade Pasar Modal Nasional 2012 Tingkat SMA 1 PROPOSAL OLIMPIADE PASAR MODAL NASIONAL 2012 TINGKAT SMA Latar Belakang Singkat: Kegiatan sosialisasi, edukasi dan kompetisi pada bidang pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi sebagai suatu proses yang berkesinambungan tanpa awal dan akhir merupakan bagian dari kehidupan, secara terminologis atau menurut asal katanya dari

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Media Televisi Lestari Satu (Metro TV) Alamat : JL. Ketampon Ruko Bintoro Kav

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : PT. Media Televisi Lestari Satu (Metro TV) Alamat : JL. Ketampon Ruko Bintoro Kav BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Profil Umum Perusahaan Nama Perusahaan : PT. Media Televisi Lestari Satu (Metro TV) Alamat : JL. Ketampon Ruko Bintoro Kav. 118-123 Telepon Fax Email Website Slogan

Lebih terperinci