STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI OLAHAN MAKANAN RUMPUT LAUT (Studi Kasus: Industri Rumah Tangga Narasa di Palu Utara)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI OLAHAN MAKANAN RUMPUT LAUT (Studi Kasus: Industri Rumah Tangga Narasa di Palu Utara)"

Transkripsi

1 STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI OLAHAN MAKANAN RUMPUT LAUT (Studi Kasus: Industri Rumah Tangga Narasa di Palu Utara) M. Jauhar Musthofa (Mahasiswa Program Studi Magister Agribisnis Pascasarjana Universitas Tadulako) Abstract The objective of this research was to identify the internal factors (the strength and weakness), the external one (opportunity and threat) and to state the alternative of development strategy for Narasa Home Industry. It was carried out in Narasa home industry of North Palu. The sampling was done purposively. Environment analysis, SWOT, and QSPM is used to analyze the development strategy decision. The analysis referred to the EFE matrix and IFE producing the biggest power, namely the good quality of material, the biggest weakness is uninteresting product package; the biggest opportunity is the support of Palu Government while the biggest threat is the increasing of raw materials and additional material prices. The result of industrial position determination and the SWOT analysis were S-O strategy to increase the quality, defend the products price, promote and penetrate market with target of middle class of society. QSPM analysis resulting the most interesting strategy for the development of this industry is increasing the quality and defending the price. Keywords: development strategy, industry, SWOT, QSPM Indonesia merupakan produsen rumput laut jenis Eucheuma sp terbesar di dunia. Seperti diketahui bahwa jenis ini merupakan penghasil karaginan sebagai bahan baku industri makanan. Akan tetapi, dari jenis ini yang diolah di dalam negeri baru menjadi 20 jenis produk, sisanya diekspor mentah-mentah sehingga pemilik brand product adalah bukan keseluruhan dari Indonesia. Jenis Gracilaria sp sebagai bahan baku agar-agar sudah ada pabrik terbesar di dunia yang dibangun, tetapi hampir seluruhnya diserap di dalam negeri karena hanya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri saja. Cina merupakan negara pengimpor rumput laut terbesar di dunia dengan nilai impor mencapai ,6 ton. Jumlah nilai impor terbesar lainnya disusul oleh Jepang ,2 ton; Amerika Serikat ,8 ton dan negara-negara lainnya. Pangsa pasar komoditi rumput laut masih sangat besar jika mengacu pada rasio impor 7 negara utama terhadap impor dunia. Pemasok rumput laut terbesar berada di kawasan Indonesia bagian timur jika melihat potensi dalam negeri dalam 5 tahun terakhir ( ). Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Timur adalah provinsi penghasil rumput laut terbesar dalam beberapa tahun. Provinsi Sulawesi Selatan merupakan penghasil rumput laut terbesar di Indonesia dengan produksi mencapai ton basah. Sulawesi Tengah berada dibawahnya dengan produksi mencapai ton basah dan Nusa Tenggara Timur menempati urutan ke tiga dengan produksi sebesar ton basah. Data terbaru sementara Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tengah Tahun 2011, menunjukkan produksi rumput laut mencapai 790 ribu ton basah atau 100 ribu ton. Produksi tersebut telah memberikan kontribusi sekitar 25,6 % dari produksi nasional sebesar 3,082 juta ton. Produksi rumput laut Sulawesi Tengah Tahun 2010, telah memanfaatkan areal seluas 9 ribu ha dari potensi 106 ribu ha. Produksi tersebut tersebar di tiga klaster (cluster) kawasan produksi rumput 42

2 43 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 3 Nomor 1, Januari 2014 hlm laut sulawesi tengah. Klaster III meliputi Teluk Tolo (Morowali, Banggai Kepulauan dan Banggai) berkontribusi sebesar 70 %. Klaster II di Teluk Tomini (Parigi Moutong, Poso, Tojo Una-Una dan Banggai) sebesar 23 % dan sisanya berasal dari klaster I Selat Makassar dan laut sulawesi (Buol, Tolitoli, Donggala dan Kota Palu). Pengembangan rumput laut disinergikan dengan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kota Palu yang terfokus pada 3 komoditas yaitu rumput laut, rotan dan kakao. Industri olahan makanan rumput laut di Kota Palu yaitu industri rumah tangga Narasa. Industri ini merupakan usaha kelompok masyarakat yang didirikan pada tahun 2005 menggunakan modal sendiri dan memiliki 6 orang tenaga kerja. Industri ini diklasifikasikan dalam Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Kebutuhan bahan baku berasal dari Kabupaten Parigi, Luwuk dan Morowali melalui pesanan dan diantar langsung ke tempat industri. Hal ini disebabkan produksi rumput laut di Kota Palu tidak lagi mencukupi kebutuhan bahan baku industri ini. Meskipun usaha tersebut hanya bersifat sampingan, namun pengembangan industri rumah tangga Narasa berperan penting untuk peningkatan pendapatan masyarakat sekitar. Kemampuan penguasaan strategi-strategi pemasaran akan terkait dengan kemampuan mengenal lingkungan internal dan eksternal industri dalam bentuk analisis faktor lingkungan, untuk memilih strategi yang sesuai untuk dijalankan berdasarkan kondisi permodalan, peralatan dan sumberdaya industri. Pengembangan industri diperlukan untuk menciptakan daya saing dan manfaat ekonomi, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, meningkatkan kemampuan inovasi, dan meningkatkan peran perguruan tinggi dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka penelitian ini ditujukan untuk menentukan strategi-strategi dalam pengembangan industri olahan makanan rumput laut di Kota Palu. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan dalam pengembangan industri rumah tangga Narasa, mengidentifikasi faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman dalam pengembangan industri rumah tangga Narasa. Penelitian ini juga bertujuan untuk menetapkan alternatif strategi pengembangan yang sesuai bagi industri rumah tangga Narasa. Penelitian ini bermanfaat bagi pihakpihak terkait. Manfaat penelitian ini sebagai bahan informasi dalam menentukan kebijakan Pemerintah Kota Palu bagi pengembangan industri olahan makanan rumput laut, referensi Pemerintah Kota Palu maupun akademisi dalam kajian lebih lanjut mengenai strategi pengembangan industri olahan makanan rumput laut dan sebagai sumbangan pemikiran bagi pelaku usaha industri olahan makanan rumput laut khususnya di Kota Palu untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatannya. METODE Analisis Lingkungan Perusahaan Analisis Deskriptif Menurut Simamora (2004), analisis deskriptif merupakan upaya penelusuran dan pengungkapan informasi yang relevan yang terkandung dalam data dan penyajian hasilnya dalam bentuk yang lebih ringkas dan sederhana. Pada akhirnya mengarah pada keperluan adanya penjelasan dan penafsiran. Analisis Lingkungan Internal Menurut Umar (2003), analisis terhadap lingkungan internal dapat dilakukan dengan menggunakan alat analisis berupa matriks IFE (Internal Factor Evaluation). Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting, misalnya dari aspek manajemen, keuangan,

3 M. Jauhar Musthofa, Strategi Pengembangan Industri Olahan Makanan Rumput Laut (Studi SDM, pemasaran, sistem informasi dan produksi/operasi. Analisis Lingkungan Eksternal Menurut Umar (2003), analisis terhadap lingkungan eksternal perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan analisis matriks EFE (External Factor Evaluation). Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisis hal-hal menyangkut persoalan ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, persaingan di pasar industri dimana berada, serta data eksternal relevan lainnya. Hal ini penting karena faktor eksternal berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan. Uji Indeks Konsistensi (CI) Uji Indeks Konsistensi perlu dilakukan sebelum analisis SWOT. Menurut Marimin (2004: 87), perhitungan indeks konsistensi (CI) dimaksudkan untuk mengetahui konsistensi jawaban yang akan berpengaruh kepada kesahihan hasil. Rumusnya sebagai berikut: Untuk mengetahui apakah CI dengan besaran tertentu cukup baik atau tidak, perlu diketahui rasio yang dianggap baik, yaitu apabila CR 0,1. Rumus CR adalah: Nilai RI merupakan nilai random indeks yang dikeluarkan oleh Oarkridge Laboratory. Matriks SWOT Faktor-faktor strategis dalam pengembangan industri rumah tangga Narasa disusun dalam suatu matriks yang dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Matriks ini dapat menghasilkan 4 (empat) set kemungkinan alternatif strategi sebagai berikut: a. Strategi SO (Strength-Opportunity). Strategi ini menggunakan kekuatan-kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluangpeluang yang ada di luar industri. b. Strategi WO (Weakness-Opportunity). Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal. c. Strategi ST (Strength-Threat). Strategi menuntut industri berusaha untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal. d. Strategi WT (Weakness-Threat). Strategi ini didasarkan pada usaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. IFE EFE Opportunities (O) Faktor peluang Eksternal Treaths (T) Faktor ancaman eksternal Sumber: Rangkuti, Tabel 1. Matriks SWOT Strenghts (S) Faktor kekuatan Internal Strategi SO Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi ST Menciptakan stategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Weaknes (W) Faktor kelemahan internal Strategi WO Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Strategi WT Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

4 45 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 3 Nomor 1, Januari 2014 hlm Keterangan: a. IFE (Internal Factor Evaluation) yaitu faktor-faktor strategi internal berupa kekuatan dan kelemahan yang dihadapi perusahaan/organisasi. b. EFE (Eksternal Factor Evaluation) yaitu faktor-faktor strategi eksternal berupa peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan/organisasi. Analisis Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Teknik ini menunjukan strategi alternatif mana yang paling baik untuk dipilih. Menurut Umar (2003), QSPM adalah alat yang direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif secara obyektif, berdasarkan key success factors internal-eksternal yang telah diidentifikasikan sebelumnya. Faktor-Faktor Sukses Kritis Tabel 2. Penjabaran Matriks QSP Alternatif Strategi Bobot Strategi I Strategi II Strategi III AS TAS AS TAS AS TAS Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Jumlah Total Nilai Daya Tarik Sumber: David, F. R Manajemen Strategis (Edisi Bahasa Indonesia). PT. Prenhallindo, Jakarta. Keterangan: AS = Attractiveness Score TAS = Total Attractiveness Score (AS x Bobot) Dari matriks tersebut dapat ditentukan strategi alternatif terbaik yang dilihat dari nilai total TAS yang tertinggi. Penentuan Nilai Kemenarikan (Attractiveness Score/AS). Nilai Kemenarikan (Attractiveness Score/AS): nilai 1 = tidak menarik, nilai 2 = agak menarik, nilai 3 = secara logis menarik, nilai 4 = sangat menarik. HASIL DAN PEMBAHASAN Internal Factor Evaluation (IFE) Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki industri rumah tangga Narasa. Kekuatan yang dimiliki antara lain: (1) dukungan dari karyawan (tenaga kerja), (2) harga produk yang bersaing, (3) merek produk sudah dikenal, (4) bahan baku berkualitas baik. Kelemahan yang dimiliki antara lain: (1) tidak adanya manajemen terpadu, (2) peralatan manual dan tradisional, (3) kurangnya intensitas promosi produk, (4) kemasan produk tidak menarik. External Factor Evaluation (EFE) Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa peluang dan ancaman yang dimiliki industri rumah tangga Narasa. Peluang yang dimiliki antara lain: (1) peningkatan tingkat pendidikan masyarakat, (2) dukungan dari Pemerintah Kota Palu, (3) meningkatnya mobilitas penduduk, (4) tersedianya media promosi berbasis internet. Ancaman yang dimiliki antara lain: (1) Menurunnya produksi rumput laut sebagai bahan baku di Kota Palu, (2) UMKM dengan usaha sejenis yang lebih baik, (3) tuntutan izin BPOM RI dan label halal, (4) kenaikan harga rumput laut kering.

5 M. Jauhar Musthofa, Strategi Pengembangan Industri Olahan Makanan Rumput Laut (Studi Analisis Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) Skor terbobot sebesar 3,21 menunjukkan bahwa industri pada posisi kuat. Artinya, industri ini relatif lebih kuat dalam memanfaatkan kekuatan yang dimiliki dan mampu mengatasi kelemahannya. Kekuatan utama yang dimiliki industri ini adalah bahan baku berkualitas baik dengan skor 0,80. Pada posisi kedua ditempati oleh dukungan dari karyawan (tenaga kerja) dengan skor 0,76. Posisi ketiga dan keempat ditempati oleh harga produk yang bersaing dan merek produk sudah dikenal dengan skor 0,54 dan 0,28. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Analisis Internal Factor Evaluation (IFE), 2013 Faktor Internal Skor Bobot Rating Kekuatan (Strengths) Terbobot a. Dukungan dari karyawan (tenaga kerja). 0,19 4 0,76 b. Harga produk yang bersaing. 0,18 3 0,54 c. Merek produk sudah dikenal. 0,14 2 0,28 d. Bahan baku berkualitas baik. 0,20 4 0,80 Total Skor Terbobot 2,38 Kelemahan (Weaknesses) e. Tidak adanya manajemen terpadu. 0,08 3 0,24 f. Peralatan manual dan tradisional. 0,04 3 0,12 g. Kurangnya intensitas promosi produk. 0,04 2 0,08 h. Kemasan produk tidak menarik. 0,13 3 0,39 Total Skor Terbobot 0,83 Total 1,00 3,21 Sumber: Data Primer Setelah Diolah, Industri ini memiliki kondisi lingkungan internal berupa kekuatan dan kelemahan. Kelemahan utama yang dimiliki industri rumah tangga Narasa adalah kemasan produk tidak menarik dengan skor 0,39. Pada posisi kedua ditempati oleh tidak adanya manajemen terpadu dengan skor 0,24. Posisi ketiga dan keempat ditempati oleh peralatan manual dan tradisional dan kurangnya intensitas promosi produk dengan skor 0,12 dan 0,08. Analisis Matriks EFE (External Factor Evaluation) Berdasarkan matriks EFE didapatkan total skor terbobot sebesar 3,02. Artinya, industri rumah tangga Narasa mampu merespon faktor eksternal dengan memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi ancaman. Peluang utama yang dimiliki industri ini adalah dukungan dari pemerintah Kota Palu dengan skor 0,88. Pada posisi kedua ditempati oleh meningkatnya mobilitas penduduk dengan skor 0,51. Posisi ketiga dan keempat ditempati oleh tersedianya media promosi berbasis internet dan peningkatan tingkat pendidikan masyarakat dengan skor 0,45 dan 0,16. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.

6 47 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 3 Nomor 1, Januari 2014 hlm Tabel 4. Hasil Analisis External Factor Evaluation (EFE), 2013 Faktor Eksternal Skor Bobot Rating Peluang (Opportunities) Terbobot a. Peningkatan tingkat pendidikan ,16 masyarakat. b. Dukungan dari pemerintah Kota Palu ,88 c. Meningkatnya mobilitas penduduk ,51 d. Tersedianya media promosi berbasis ,45 internet. Total Skor Terbobot 2,00 Ancaman (Threats) a. Menurunnya produksi rumput laut sebagai 2 0, bahan baku di Kota Palu. b. UMKM dengan usaha sejenis yang lebih 3 0, baik. c. Tuntutan izin BPOM RI dan Label Halal ,10 d. Kenaikan harga bahan baku dan bahan 3 0, pelengkap. Total Skor Terbobot 1,02 Total 1,00 3,02 Sumber : Data Primer Setelah Diolah, Industri ini memiliki kondisi lingkungan eksternal berupa peluang dan ancaman. Ancaman utama yang dimiliki industri rumah tangga Narasa adalah Kenaikan harga bahan baku dan bahan pelengkap dengan skor 0,54. Pada posisi kedua ditempati oleh UMKM dengan usaha sejenis yang lebih baik dengan skor 0,24. Posisi ketiga dan keempat ditempati oleh Menurunnya produksi rumput laut sebagai bahan baku di Kota Palu dan tuntutan izin BPOM RI dan label halal dengan skor 0,14 dan 0,10. Uji Indeks Konsistensi (CI) Berdasarkan perhitungan penentuan bobot dari nilai kepentingan faktor internal diperoleh: (N = 8); (RI = 1,41); (λ maks = 9,47); (CI = 0,15) dan (CR = 0,10). Artinya bahwa peneliti sudah konsisten dalam melakukan penilaian. Sedangkan untuk penentuan bobot dari nilai kepentingan faktor eksternal diperoleh (N = 8); (RI = 1,41); (λ maks = 9,31); (CI = 0,13) dan (CR = 0,09). Artinya bahwa peneliti sudah konsisten dalam melakukan penilaian. Untuk kasus ini dirasa cukup dan tidak perlu dilakukan revisi penilaian. Matriks SWOT Matriks SWOT disusun berdasarkan hasil identifikasi faktor internal dan eksternal industri yang menggambarkan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang dihadapi oleh industri tersebut. Penerapan dalam menggunakan matrik SWOT yaitu

7 M. Jauhar Musthofa, Strategi Pengembangan Industri Olahan Makanan Rumput Laut (Studi dengan menggunakan strategi SO, dimana menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada dengan cara mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Matriks SWOT Strategi Pengembangan Industri Rumah Tangga Narasa di Kota Palu, 2013 IFE EFE Peluang (Opportunities) = O 1. Peningkatan tingkat pendidikan masyarakat. 2. Dukungan dari Pemerintah Kota Palu. 3. Meningkatnya mobilitas penduduk. 4. Tersedianya media promosi berbasis internet. Ancaman (Threats) = T 1. Menurunnya produksi rumput laut sebagai bahan baku di Kota Palu. 2. UMKM dengan usaha sejenis yang lebih baik. 3. Tuntutan izin BPOM RI dan Label Halal. 4. Kenaikan harga bahan baku dan bahan pelengkap. Sumbe : Data Primer Setelah Diolah, Kekuatan (Strengths) = S 1. Dukungan dari karyawan. 2. Bahan baku berkualitas baik. 3. Merek produk sudah dikenal. 4. Harga produk yang bersaing. Strategi S O 1. Meningkatkan kualitas dan mempertahankan harga produk (S1, S2, S3, S4 dan O1, O2, O4). 2. Melakukan promosi dan penetrasi pasar dengan sasaran masyarakat menengah ke atas (S1, S2, S4 dan O1, O2, O3, O4). Strategi S T 1. Membangun kemitraan untuk meningkatkan kualitas produk sehingga tercipta costumer value (S1, S2, S3, S4 dan T1, T3, T4). 2. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk memperoleh izin BPOM RI dan label halal (S1, S2 dan T2). Kelemahan (Weaknesses) = W 1. Tidak adanya manajemen terpadu. 2. Peralatan manual dan tradisional. 3. Kurangnya intensitas promosi produk. 4. Kemasan produk tidak menarik. Strategi W O 1. Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dan teknologi pengemasan serta memanfaatkan promosi berbasis internet (W1, W2, W3, W4 dan O1, O2, O3, O4). Strategi W T 1. Melakukan kerjasama kemitraan pasar dan peran instansi terkait dalam pembinaan industri (W1, W2, W3, W4 dan O1, O2, O3, O4). Analisis QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) Matriks QSPM dibuat berdasarkan faktor-faktor internal dan eksternal pada matriks EFE, IFE, serta matriks SWOT. Pada matriks QSPM terdapat nilai AS (Attractiveness Score) dan TAS. Nilai AS menunjukkan daya tarik masing-masing strategi terhadap faktor kunci yang dimiliki. Nilai AS diperoleh melalui kuisioner yang ditujukan kepada para responden saat melakukan Focus Group Discussion (FGD) secara independen. Nilai TAS merupakan hasil perkalian antara bobot rata-rata dengan nilai AS dari setiap faktor

8 49 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 3 Nomor 1, Januari 2014 hlm kunci strategis. Perhitungan Total Attractive- ness Score (TAS) dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Perhitungan Total Attractiveness Score (TAS) pada Analisis QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix), 2013 Faktor Strategi TAS1 TAS2 TAS3 TAS4 TAS5 TAS6 Kekuatan (Strengths) a. Dukungan dari karyawan (tenaga kerja). 0,697 0,665 0,697 0,570 0,633 0,633 b. Harga produk yang bersaing. 0,600 0,540 0,600 0,480 0,570 0,570 c. Merek produk sudah dikenal. 0,443 0,420 0,397 0,397 0,397 0,327 d. Bahan baku berkualitas baik. 0,633 0,700 0,733 0,600 0,533 0,600 Kelemahan (Weaknesses) a. Tidak adanya manajemen terpadu. 0,253 0,253 0,253 0,280 0,213 0,240 b. Peralatan manual dan tradisional. 0,113 0,113 0,140 0,087 0,107 0,107 c. Kurangnya intensitas promosi produk. 0,113 0,120 0,100 0,107 0,113 0,093 d. Kemasan produk tidak menarik 0,412 0,390 0,282 0,412 0,325 0,368 Peluang (Opportunities) a. Peningkatan tingkat pendidikan masyarakat. 0,253 0,267 0,227 0,293 0,253 0,187 b. Dukungan dari pemerintah Kota Palu. 0,770 0,733 0,770 0,733 0,733 0,697 c. Meningkatnya mobilitas penduduk. 0,538 0,567 0,567 0,623 0,538 0,453 d. Tersedianya media promosi berbasis internet. 0,425 0,450 0,525 0,375 0,450 0,425 Ancaman (Threats) a. Menurunnya produksi rumput laut sebagai bahan baku di Kota Palu. 0,198 0,187 0,175 0,175 0,187 0,152 b. UMKM dengan usaha sejenis yang lebih baik. 0,253 0,227 0,227 0,200 0,213 0,227 c. Tuntutan izin BPOM RI dan Label Halal. 0,167 0,150 0,100 0,142 0,133 0,100 d. Kenaikan harga bahan baku dan bahan pelengkap. 0,540 0,540 0,420 0,570 0,510 0,450 Total 6,410 6,322 6,212 6,043 5,910 5,628 Sumber : Data Primer Setelah Diolah, Berdasarkan hasil penilaian dari matriks QSPM, maka diperoleh urutan strategi dari yang nilai TAS-nya paling tinggi hingga paling rendah sebagai strategi yang paling menarik untuk dilaksanakan untuk pengembangan industri rumah tangga Narasa. Adapun urutan strategi tersebut adalah sebagai berikut: Strategi 1 : Meningkatkan kualitas dan mempertahankan harga produk,

9 M. Jauhar Musthofa, Strategi Pengembangan Industri Olahan Makanan Rumput Laut (Studi (TAS = 6,410). Strategi 2 : Melakukan promosi dan penetrasi pasar dengan sasaran masyarakat menengah ke atas, (TAS = 6,322). Strategi 3 : Membangun kemitraan untuk meningkatkan kualitas produk sehingga tercipta costumer value, (TAS = 6,212). Strategi 4 : Melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk memperoleh izin BPOM RI/label halal, (TAS = 6,043). Strategi 5 : Meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia dan teknologi pengemasan serta memanfaatkan promosi berbasis internet, (TAS = 5,910). Strategi 6 : Melakukan kerjasama kemitraan pasar dan peran instansi terkait dalam pembinaan industri, (TAS = 5,628). Berdasarkan jumlah TAS diketahui bahwa nilai TAS tertinggi bertepatan berada di Kuadran I. Kegiatan pengembangan yang dilakukan pada wilayah ini mendukung strategi agresif. Pada wilayah ini, industri berada pada kondisi yang sangat menguntungkan, sebab kekuatan dan peluang lebih besar dari kelemahan dan ancaman yang ada pada industri. Keputusan Pemilihan Alternatif Strategi Pengembangan dan Implementasi Kegiatan Yang Dilakukan Berdasarkan hasil penentuan posisi industri rumah tangga Narasa yang dilakukan dengan analisis SWOT diperoleh angka tertinggi pada Kuadran I sebesar 4,38. Maka strategi S-O (Strengths Opportunities) yaitu (1) meningkatkan kualitas dan mempertahankan harga produk, dan (2) melakukan promosi dan penetrasi pasar dengan sasaran masyarakat menengah ke atas; menjadi pilihan utama. David (2007) membuat beberapa langkah untuk mengembangkan QSPM yaitu : membuat daftar internal dan eksternal dari matriks IFE dan EFE; memberi bobot pada afktor internal dan eksternal; memeriksa matriks-matriks pencocokan dan mengenali strategi-strategi alternatif yang dipertimbangkan organisasi untuk ditetapkan; menentukan Total Attractiveness Score (TAS) yang didefinisikan sebagai angka yang menunjukkan daya tarik relatif di setiap strategi pada suatu rangkaian alternatif tertentu dengan mempertimbangkan faktor tertentu. Selanjutnya, berdasarkan hasil perhitungan analisis QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) diperoleh Total Attractiveness Score (TAS) tertinggi sebesar 6,410. Artinya bahwa strategi meningkatkan kualitas dan mempertahankan harga produk saat ini dianggap sebagai strategi yang paling menarik untuk diterapkan bagi pengembangan industri rumah tangga Narasa di Kota Palu dibandingkan alternatif strategi lainnya. Adapun program dan implementasi kegiatan yang dilakukan oleh industri rumah tangga Narasa. Berdasarkan hasil penentuan prioritas strategi dengan QSPM maka didapatkan alternatif strategi yang dapat dilihat pada Tabel 7.

10 51 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 3 Nomor 1, Januari 2014 hlm Tabel 7. Matriks Pemilihan Alternatif Strategi Pengembangan dan Implementasi Kegiatan Yang Dilakukan Industri Rumah Tangga Narasa, 2013 No. Strategi Program Kegiatan 1. Meningkatkan kualitas dan mempertahankan harga produk 1) Mengupayakan diadakannya sistem pengendalian kualitas (quality control) terhadap semua aktivitas industri, sehingga penggunaan bahan, tenaga, dan waktu yang berlebihan tidak terulang lagi. 2) Membangun kerjasama dengan pemerintah dan perguruan tinggi melalui lembaga pengabdian kepada masyarakat untuk mendapatkan kegiatan pendampingan agar penerapan manajemen terpadu bisa diterapkan. 3) Mengembangka n teknologi tepat guna untuk melakukan strategi harga dengan lebih efektif dan efisien. Sumber : Data Primer Setelah Diolah, a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk melalui pendekatan Total Quality Management (TQM). b. Melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan produk untuk mengembangkan berbagai macam varian produk. c. Memperbaiki kemasan produk Narasa untuk menciptakan brand produk yang lebih menarik. a. Pelatihan manajemen usaha meliputi manajemen persediaan bahan baku, manajemen keuangan (sistem akuntansi), manajemen sumberdaya manusia, manajemen pemasaran. b. Pembinaan, pendampingan dan evaluasi secara bertahap terhadap aplikasi manajemen terpadu dalam usahanya. a. Pelatihan dan pengadaan alat pemotong otomatis untuk mendapatkan ukuran produk yang simetris. b. Pelatihan menjadi operator website dan pengadaan komputer dan modem sebagai langkah industri untuk melakukan promosi di internet. Pelaksana dan Penanggung Jawab a. Industri Terkait a. Industri Terkait, b. Pemerintah Kota Palu, c. Perguruan Tinggi a. Industri Terkait, b. Pemerintah Kota Palu, c. Perguruan Tinggi

11 52 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 3 Nomor 1, Januari 2014 hlm SIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada industri rumah tangga Narasa, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor internal dalam pengembangan industri rumah tangga Narasa sebagai kekuatan adalah dukungan dari karyawan (tenaga kerja), harga produk yang bersaing, merek produk sudah dikenal dan bahan baku berkualitas baik. Sedangkan kelemahan adalah tidak adanya manajemen terpadu, peralatan manual dan tradisional, kurangnya intensitas promosi produk, kemasan produk tidak menarik. 2. Faktor-faktor eksternal dalam pengembangan industri rumah tangga Narasa sebagai peluang adalah peningkatan tingkat pendidikan masyarakat, dukungan dari Pemerintah Kota Palu, meningkatnya mobilitas penduduk dan tersedianya media promosi berbasis internet. Sedangkan ancaman adalah Menurunnya produksi rumput laut sebagai bahan baku di Kota Palu, UMKM dengan usaha sejenis yang lebih baik, tuntutan izin BPOM RI dan label halal, serta kenaikan harga rumput laut kering. 3. Strategi meningkatkan kualitas dan mempertahankan harga produk saat ini dianggap sebagai strategi yang paling menarik untuk diterapkan bagi pengembangan industri rumah tangga. DAFTAR RUJUKAN David, M. E., David, F. R., and David, F. R Manajemen Strategis (Edisi Kesembilan Terjemahan). Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia. Marimin Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Rangkuti, F Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis (Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Simamora, B Analisis Multivarian Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Umar, H Strategic Manajemen in Action. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, 35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data 13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM Amanda Nur Cahyawati, Dwi Hadi Sulistyarini, Suluh Elman Swara Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Jln. MT. Haryono

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit Adolina PT Perkebunan Nusantara IV yang terletak di Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan Kabupaten

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kemiskinan merupakan penyakit ekonomi pada suatu daerah yang harus di tanggulangi. Kemiskinan akan menyebabkan ketidakberdayaan masyarakat dalam mengelola

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada produksi karet remah di PT ADEI Crumb Rubber Industry yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Kel. Satria, Kec. Padang Hilir,

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN Industri farmasi merupakan salah satu industri besar dan berpengaruh di Indonesia, karena Indonesia merupakan pasar obat potensial (Pharos, 2008) Hingga saat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel 39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI 3

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI 3 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI 3 Yulita Veranda Usman 1, Wiwi Yaren 2 1,2) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pancasila 1) yulita@univpancasila.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian 31 III..METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kajian 1. Lokasi Kajian Kajian ini dilaksanakan di Kecamatan Semparuk Kabupaten Sambas Kalimantan Barat. Lembaga yang menjadi subyek kajian ialah Unit Pelaksana Kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN.. 1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN.. 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN Halaman.. i..vi.. viii.. ix I. PENDAHULUAN.. 1 1.1. Latar Belakang.. 1 1.2. Identifikasi Masalah..5 1.3. Rumusan Masalah.. 6 1.4. Tujuan

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Godongijo Asri yang berlokasi di Jalan Cinangka Km 10, Kecamatan Sawangan, Kotamadya Depok. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2006) penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Elsari Brownies & Bakery (EBB) yang bertempat di Jalan Raya Pondok Rumput Nomor 18 RT 06/RW 11, Kelurahan Kebon Pedes,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi 2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Sayuran Organik Pertanian organik adalah salah satu teknologi pertanian yang berwawasan lingkungan serta menghindari penggunaan bahan kimia dan pupuk yang bersifat

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO Mukhamad Johan Aris, Uswatun Hasanah, Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 42 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data sehingga

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 1 (5) : 457-463, Desember 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU Cassava Chips Balado Development Strategy In UKM "Pundi Mas"

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang 23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang lingkup wilayah kerja Dinas Perkebunan Kabupaten Batu Bara dan Dinas Pertanian

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah Penelitian adalah kegiatan dalam mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PAKET DATA KAMPUS DALAM PERSAINGAN DI BIDANG PAKET DATA INTERNET (Studi Kasus pada PT. Telkomsel Cabang Malang)

PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PAKET DATA KAMPUS DALAM PERSAINGAN DI BIDANG PAKET DATA INTERNET (Studi Kasus pada PT. Telkomsel Cabang Malang) PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PAKET DATA KAMPUS DALAM PERSAINGAN DI BIDANG PAKET DATA INTERNET (Studi Kasus pada PT. Cabang ) Alfredo Slamet Saputro Kadarisman Hidayat Edy Yulianto Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Martabak Air Mancur Bogor yang terletak di Jl. Sudirman, untuk pemilihan lokasinya dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA A. Kerangka Pemikiran LPBA Muyassaroh merupakan salah satu lembaga pembelajaran bahasa Arab untuk mampu membaca kitab kuning tanpa harakat secara mudah dan cepat serta

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA Irma Wardani,Mohamad Hanif Khoirudin Staf Pengajar Program Studi Agroteknologi UNIBA

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP)

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP) 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica Buah carica atau pepaya gunung merupakan rumpun buah pepaya yang hanya tumbuh di dataran tinggi. Di dunia, buah carica hanya tumbuh di tiga negara yaitu Amerika Latin,

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian

III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian III. METODE KAJIAN 3.. Kerangka Pemikiran Kajian Sinergi yang saling menguntungkan antara petani dan perusahaan (PT ATB) dalam pengusahaan perkebunan merupakan faktor penting dalam usaha pengembangan perkebunan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PENJUALAN PRODUK JASA PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) (Studi Kasus di CV. Delta Berlian Holiday) Diajukan

Lebih terperinci

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel A. Pengumpulan Data Penelitian dilaksanakan di beberapa industri sepatu di Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor. Pengumpulan data dilaksanakan dari bulan April sampai Juli 2008. Pengumpulan data meliputi data

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Kaliduren Estates yang berlokasi di Perkebunan Tugu/Cimenteng, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.

Lebih terperinci

METODOLOGI KAJIAN. deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode

METODOLOGI KAJIAN. deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Jenis Kajian Ditinjau dari aspek tujuan penelitian, kajian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode deskriptif

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara umum. Sedangkan untuk kajian detil dilakukan di kecamatan-kecamatan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG. Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG. Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung Dini Haris Wulandari, Woro Priatini, Herry Ryana Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM

PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM 1 PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Akademik Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu Pada Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek dan Tempat Penelitian Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh Industri Hilir Teh (IHT) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII di Cibiru,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km 37 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan AAPS, perusahaan yang bergerak di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi

Lebih terperinci

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Semestaguna Food & Beverage. Perusahaan tersebut beralamat di JL.Ring Road, Bogor Utara, Taman Yasmin. Kota Bogor. Penelitian akan dilakukan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV. X adalah perusahaan konveksi dan sablon yang berada di Jl. Baturahayu, terusan Buah Batu, Bandung. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2008 hingga sekarang. Dari tahun 2011 s/d 2014 perusahaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pemasaran adalah faktor penting dalam manajemen perusahaan. Strategi pemasaran yang diterapkan harus seiring dengan misi dan tujuan perusahaan. Strategi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan kopi bubuk Inkopas Sejahtera, Pemilihan lokasi ditentukan secara sengaja, karena adanya pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei sedangkan metodenya yaitu penelitian kuantitatif. Penelitian survei merupakan penelitian kuantitatif dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam penelitian mengenai strategi bauran pemasaran pertama kali peneliti akan mempelajari mengenai visi misi dan tujuan perusahaan, dimana perusahaan yang

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUKSI ROTI BALI KENCANA BAKERY, DENPASAR.

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUKSI ROTI BALI KENCANA BAKERY, DENPASAR. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUKSI ROTI BALI KENCANA BAKERY, DENPASAR Ni Putu Kiki Vrashinta Dewi 1, Ni Luh Putu Wrasiati 2, I Ketut Satriawan 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Studi Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Analisa Faktor Internal dan Eksternal

BAB 3 METODOLOGI. Studi Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Analisa Faktor Internal dan Eksternal BAB 3 METODOLOGI Studi Pendahuluan Studi Pustaka Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Analisa Faktor Internal dan Eksternal Pengolahan data Analisa Strategi dengan metode SWOT, IE Matrix, dan QSPM Penetapan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di outlet takoyummy yang berlokasi di Plaza Ekalokasari Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive)

Lebih terperinci

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK S. Marti ah / Journal of Applied Business and Economics Vol. No. 1 (Sept 2016) 26-4 KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK Oleh: Siti Marti ah Program Studi Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

Keyword : krecek, marketing strategic, swot analysis

Keyword : krecek, marketing strategic, swot analysis STRATEGI PEMASARAN KRECEK KULIT KERBAU DI UD.SUMBER BAROKAH KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI MARKETING KRECEK STRATEGY IN UD.SUMBER BAROKAH DISTRICT BANYUDONO REGENCY OF BOYOLALI M.Th.Handayani 1)*,Egydia

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Curug Jaya di Kampung Curug Jaya, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Pemilihan tempat

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data 27 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Lokasi tempat pelaksanaan Program Misykat DPU DT berada di kelurahan Loji Gunung Batu, Kecamatan Ciomas, Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Waktu pengumpulan data selama

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Kajian Kajian ini dilakukan di Kabupaten Bogor, dari mulai November 202 sampai dengan Mei 203 dengan batasan waktu data dari tahun 2000 sampai 202. Pertimbangan pemilihan

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX)

FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX) FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX) Gezang Putri Agung dan Fuad Achmadi Project Management, Magister Management Technology, ITS Jl. Cokroaminoto

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Penelitian. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian.

METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Penelitian. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Penelitian Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

Lebih terperinci