BAB IV ANALISIS. Tabel IV-1 Jumlah Sampel Tiap Kelurahan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS. Tabel IV-1 Jumlah Sampel Tiap Kelurahan"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Data Nilai Tanah Nilai tanah bersumber dari data Kantor Pertanahan Kota Bandung yang merupakan data penawaran dan data transaksi. Sebaran data nilai tanah per kelurahan dapat dilihat pada Tabel IV-1 dan sebaran spasialnya dapat dilihat pada Gambar IV-1. Tabel IV-1 Jumlah Sampel Tiap Kelurahan Kelurahan Jumlah Sampel Ancol 20 Balonggede 13 Ciateul 31 Cigereleng 25 Ciseureuh 14 Pasirluyu 23 Pungkur 17 69

2 Gambar IV-1Peta Sebaran Data Nilai Tanah Sampel 70

3 Berdasarkan Tabel IV-1 dan Gambar IV-1 diatas dapat diketahui bahwa persebaran sampel sudah cukup merata meskipun di kelurahan Ciseureuh dan Balonggede jumlah sampel yang diambil cenderung lebih sedikit dari pada jumlah sampel di kelurahan lainnya (Data Nilai Tanah yang dijadikan sebagai sampel dapat dilihat pada Lampiran A). 4.2 Analisis Model Model Regresi Berganda 1. Hasil Reduksi variabel bebas a. Analisis korelasi antara variabel bebas dan nilai tanah Matriks korelasi r menunjukkan bahwa korelasi antara variabel bebas dengan nilai tanah rata-rata tidak signifikan. Niali korelasi terendah ada pada King Shopping Centre sebesar 0,441 dan korelasi tertinggi ada pada Puskesmas Pasirluyu sebesar 0,464. Sebaliknya korelasi antar variabel bebas rata-rata signifikan dan bahbervariasi, mulai korelaan sebagian menunjukkan korelasi sebesar 0,9 yang mendekati nilai korelasi sempurna, hal ini menunjukkan bahwa sebagian variabel bebas tertentu dipengaruhi dengan sangat kuat oleh variabel bebas yang lain atau telah terjadi gejala multikolinieritas. b. Regresi metode stepwise Setelah memperhatikan tingkat korelasi antara variabel bebas dengan nilai tanah maupun antar variabel bebas, perlu dilakukan reduksi variabel agar dapat meningkatkan derajat kebebasan maupun mengurangi gejala multikolinieritas antar variabel. Dengan menggunakan metode regresi Stepwise didapatkan variabel-variabel yang dianggap signifikan mempengaruhi nilai tanah, yang terlihat pada Tabel III Uji model regresi Uji model dilakukan untuk mendapatkan model yang baik sesuai dengan kaidahkaidah dalam regresi a. Uji a priori ekonomi Pada Tabel III-6 dapat dilihat beberapa variabel menunjukkan tanda koefisien yang tidak sesuai dengan hipotesis yang ditunjukkan dengan tanda (*), seperti koefisien ITC Kebon Kelapa yang memiliki nilai sebesar 17,697 yang 71

4 diperoleh dari hasil regresi awal. Koefisien ITC Kebon Kelapa tersebut seharusnya bernilai negatif karena berdasarkan hipotesis awal CBD memiliki hubungan negatif dengan nilai tanah. Berdasarkan ketentuan pemodelan analisis regresi, maka variabel yang tidak lolos dalam salah satu pengujian harus dikeluarkan dari model tersebut. b. Uji t Uji t dilakukan pada selang kepercayaan 95% (α=0.05) dengan t tabel sebesar Dari hasil pengujian yang ditunjukkan pada Tabel III-7 terdapat beberapa variabel yang tidak lolos uji yang ditunjukkan dengan tanda (*), dimana variabel tersebut memiliki nilai t-hitung yang lebih kecil daripada t- tabelnya. Variabel yang tidak lolos tersebut menunjukkan bahwa variabel tersebut tidak signifikan mempengaruhi nilai tanah di Kecamatan Regol. c. Uji-F Dari hasil uji ini yang terlihat pada Tabel III-8 menunjukkan bahwa seluruh model lolos pengujian karena nilai F-hitung seluruh model lebih besar dari nilai F-tabelnya. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas pada model secara bersama-sama dapat menjelaskan variabel terikatnya. d. Uji Multikolinieritas Dari hasil Uji Multikolinieritas yang ditunjukkan pada Tabel III-9dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas dalam setiap model lolos uji karena memiliki nilai VIF kurang dari 10. e. Uji heterokedastisitas Dari nilai signifikansi masing-masing variabel terhadap model yang ditunjukkan dalam Tabel III-10 diatas terlihat bahwa model aditif dengan jarak asli dengan variabel eksogen dan juga variabel eksogen dan endogen tidak lolos uji heteroskedastisitas karena nilai signifikansi masing-masing variabelnya kurang dari 0.05 yang ditunjukkan dengan tanda (*). 72

5 3. Pemilihan model regresi Dari Tabel III-11terlihat bahwa model aditif dengan jarak resiprokal menggunakan variabel eksogen nilai koefisien determinansi (R 2 ) teritinggi yaitu Model regresi tersebut dipilih sebagai model yang digunakan dalam pemodelan nilai tanah. 4. Model empiris nilai tanah dengan metode regresi berganda Setelah melalui berbagai tahap pengolahan data dengan metode regresi, maka diperoleh model empiris seperti pada Tabel IV-2 berikut: Tabel IV-2 Model Empiris Nilai Tanah Regresi Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) SDS Bina 5.800E E Talenta JL BKR 3.943E E SDS YAY Dewi 1.037E E E-08 Sartika SMP Negeri E E E-08 Dari Tabel IV-2 diatas dapat dibentuk persamaan matematis sebagai berikut: Dimana: NTE= Nilai Tanah Estimasi dalam rupiah SDBT= Jarak resiprokal dari bidang tanah ke SDS Bina Talenta BKR= Jarak resiprokal dari bidang tanah ke Jl BKR SDDS = Jarak resiprokal dari bidang tanah ke SDS YAY Dewi Sartika SMP = Jarak resiprokal dari bidang tanah ke SMP Negeri 43 Dari model empiris yang terbentuk, dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 73

6 a. Apabila semua variabel yang diamati tidak berubah atau sama dengan nol (ceteris paribus), maka rata-rata nilai tanah adalah sebesar Rp b. Variabel jarak resiprokal ke SDS Bina Talenta mempunyai pengaruh positif terhadap nilai tanah dengan nilai, yang berarti bahwa semakin jauh jarak dari bidang tanah ke SDS Bina Talenta maka akan menaikkan nilai tanah sebesar dengan asumsi variabel yang lain tidak berubah (ceteris pasribus). c. Variabel jarak resiprokal ke Jl BKR mempunyai pengaruh positif terhadap nilai tanah dengan nilai, yang berarti bahwa semakin jauh jarak dari bidang tanah ke Jl BKR maka akan menaikkan nilai tanah sebesar dengan asumsi variabel yang lain tidak berubah (ceteris pasribus). d. Variabel jarak resiprokal ke SDS YAY Dewi Sartika mempunyai pengaruh positif terhadap nilai tanah dengan nilai, yang berarti bahwa semakin jauh jarak dari bidang tanah ke SDS YAY Dewi Sartika maka akan menaikkan nilai tanah sebesar dengan asumsi variabel yang lain tidak berubah (ceteris pasribus). e. Variabel jarak resiprokal ke SMP Negeri 43 mempunyai pengaruh positif terhadap nilai tanah dengan nilai, yang berarti bahwa semakin jauh jarak dari bidang tanah ke SMP Negeri 43 maka akan menaikkan nilai tanah sebesar dengan asumsi variabel yang lain tidak berubah (ceteris pasribus). 5. Validasi model regresi berganda Validasi dilakukan untuk mengetahui tingkat akurasi, tingkat kewajaran hasil estimasi dan tingkat keragaman penilaian dari model. Validasi dilakukan dengan menerapkan model terhadap 28 data testing. Hasil validasi model dapat dilihat pada Tabel III-12dengan pembahasan sebagai berikut: a. Tingkat kewajaran nilai estimasi Nilai PRD dari model terpilih adalah sebesar 1,41. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kewajaran estimasi nilai tanah dari model masih belum cukup baik karena nilai PRD yang dihasilkan sudah berada diluar batas toleransi yang diperkenankan yaitu antara 0,98 sampai dengan 1,03 (Eckert, 1990). 74

7 Hal ini berarti nilai estimasi dari nilai tanah telah terjadi progresivitas, artinya nilai tanah yang tinggi dinilai lebih tinggi dan nilai tanah yang rendah dinilai lebih rendah. b. Tingkat keseragaman penilaian Nilai koefisien disperse (COD) dari model terpilih adalah sebesar 36,6%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keseragaman dari penilaian belum cukup baik karena masih berada diluar batas toleransi yang diperkenankan yaitu 20% untuk tanah kosong/vacant land (IAAO, 2003) Model Jaringan Syaraf Tiruan a. Seleksi Variabel Pemilihan variabel input terbaik untuk digunakan dalam arsitektur jaringan dilakukan dengan menggunakan salah satu metode dari algoritma Input Variabel Selection (IVS), yaitu metode wrapper. Dari metode wrapper ini teknik yang digunakan adalah denganpendekatan Single Variable Regression (SVR) yaitu dengan cara mencoba memasukkan satu per satu variabel penentu nilai tanah sebagai input jaringan syaraf tiruan dengan pola ( ) dengan nilai tanah sebagai output jaringan. Hasil dari proses percobaan seleksi variabel yang ditunjukkan pada Tabel III-13 terlihat bahwa sebanyak 33 variabel mempuyai R 2 diatas 50% ditandai dengan (*). Meliputi variabel pusat perdagangan sebanyak 6 variabel, variabel fasilitas kesehatan sebanyak 6 variabel, variabel sarana pendidikan sebanyak 13 variabel, variabel jalan sebanyak 7 variabel dan variabel endogen luas bidang tanah. b. Pembentukan Model Jaringan Syaraf Tiruan Hasil pembentukan model menggunakan variabel yang terseleksi menghasilkan model JST dengan akurasi seperti tertera pada Tabel III-19. Jika dilihat dari koefisien determinansi model JST tersebut terlihat bahwa model yang dihasilkan sudah cukup baik. 75

8 c. Model empiris nilai tanah JST Model empiris nilai tanah dengan metode JST diperoleh dengan mengaplikasikan Persamaan II-31 dan Persamaan II-32 pada model JST terpilih. Pada model JST dengan variabel terpilih lapisan tersembunyi mendistribusikan 33input dari lapisan masukan kepada 10 node, outputnode lapisan tersembunyi pertama dapat dirumuskan sebagai berikut: Dimana: Z= output node lapisan tersembunyi m= nilai bobot input lapisan masukan ke lapisan tersembunyi X= nilai input lapisan masukan bi = bias pada lapisan masukan Keluaran dari10 node lapisan tersembunyi pertama merupakan input bagi 5 node lapisan tersembunyi kedua. Nilai node lapisan tersembunyi kedua dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: Dimana: V= output node lapisan keluaran yang berupa nilai tanah n = nilai bobot input lapisan tersembunyi pertama ke lapisan tersembunyi kedua Z= nilai input lapisan tersembunyi pertama bj = bias pada lapisan tersembunyi pertama Keluaran dari 5 node lapisan tersembunyi kedua merupakan input bagi lapisan keluaran. Nilai lapisan keluaran dapat dihitung dengan mengunakan persamaan berikut: Dimana: Y=output lapisan keluaran o = nilai bobot input lapisan tersembunyi kedua ke lapisan keluaran V = nilai input lapisan tersembunyi kedua bk = bias pada lapisan tersembunyi kedua 76

9 d. Validasi Model Jaringan Syaraf Tiruan Validasi model ditujukan untuk mengetahui seberapa akurat model JST terpilih untuk memprediksi nilai tanah di wilayah penelitian. Validasi dilakukan dengan menerapkan model terhadap 28 data testing. 1. Tingkat kewajaran nilai estimasi Nilai PRD dari model terpilih adalah sebesar 1,26. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kewajaran estimasi nilai tanah dari model JST masih belum cukup baik karena nilai PRD yang dihasilkan sudah berada diluar batas toleransi yang diperkenankan yaitu antara 0,98 sampai dengan 1,03 (Eckert, 1990). Hal ini berarti nilai estimasi dari nilai tanah telah terjadi progresivitas, artinya nilai tanah yang tinggi dinilai lebih tinggi dan nilai tanah yang rendah dinilai lebih rendah. 2. Tingkat keseragaman penilaian Nilai koefisien disperse (COD) dari model terpilih adalah sebesar 35,2%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keseragaman dari penilaian belum cukup baik karena masih berada diluar batas toleransi yang diperkenankan yaitu 20% untuk tanah kosong/vacant land (IAAO, 2003). 4.3 Pembahasan Analisa Model Regresi dan Model JST Dalam penelitian ini dihasilkan model regresi yang terpilih adalah model regresi aditif (lin-lin) dengan menggunakan variabel eksogen yang berupa jarak, model ini terpilih karena memiliki nilai koefisien determinansi yang paling tinggi dibandingkan dengan model regresi lainnya. Model JST yang dihasilkan pada penelitian ini adalah model JST dengan menggunakan variabel jarak ditambah dengan variabel endogen berupa luas bidang tanah. Kedua model yang dihasilkan kemudian dibandingkan untuk mengetahui model mana yang lebih baik dalam memprediksi nilai tanah di Kecamatan Regol, Kota Bandung. Parameter dalam perbandingan kedua model ini adalah akurasi model, hasil penerapan model, dan juga ketepatan model dalam merepresentasikan pengaruh variabel nilai tanah dalam hasil penerapan model. 77

10 Perbandingan akurasi model dilakukan dengan menguji kedua model menggunakan data testing untuk melihat akurasi hasil penerapan kedua model terhadap data yang sebenarnya dilapangan, data testing yang digunakan adalah 5 data yang diambil secara acak, hasil perbandingan dapat dilihat pata Tabel IV-3 berikut: Tabel IV-3Perbandingan Hasil Penerapan Model Jst dan Model Regresi Data Uji (Rp) Hasil Pemodelan Regresi (Rp) Hasil Pemodelan JST (Rp) Selisih Regresi - Data Uji (Rp) Selisih JST - Data Uji (Rp) Standar Deviasi Regresi Standar Deviasi JST Hasil pengujian pada Tabel IV-3 diatas memperlihatkan adanya perbedaan yang cukup besar antara kedua model, perbedaan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Selisih hasil pemodelan jst dengan data uji lebih kecil daripada selisih hasil pemodelan regresi dengan data uji, hal ini menandakan bahwa kesalahan prediksi model jst umumnya lebih kecil daripada kesalahan prediksi model regresi. 2. Nilai standar deviasi model jst lebih kecil daripada model regresi, hal ini menunjukkan penyimpangan data hasil prediksi model jst lebih kecil daripada model regresi. Perbandingan akurasi kedua model selanjutnya dilakukan dengan membandingkan kekuatan masing-masing model. Perbandingan ini dilakukan karena dalam proses pembentukan model dan pengujian model, kedua model menggunakan set data yang sama, sehingga perlu diperhitungkan kekuatan masing-masing model yang dihasilkan. Perbandingan kekuatan model ini dapat dilihat pada Tabel IV-4 berikut: Tabel IV-4 Perbandingan Kekuatan Model Regresi dan JST Uraian Regresi JST R 2 Model R 2 Uji

11 Dari hasil perbandingan kekuatan model pada Tabel IV-4 terlihat ada perbedaan yang cukup mencolok antara kekuatan kedua model, perbedaan yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Koefisien determinansi pembentukan model jst lebih besar daripada koefisien determinansi model regresi, hal ini berarti bahwa kekuatan model jst dalam membentuk model nilai tanah lebih baik karena mampu menjelaskan 90% dari data pembentukan model sedangkan model regresi hanya mampu menjelaskan 60% dari data pembentukan model. 2. Koefisien determinansi pengujian model jst lebih besar daripada koefisien determinansi model regresi, hal ini berarti bahwa kekuatan model jst dalam memprediksi nilai tanah lebih baik karena mampu menjelaskan 40% dari data uji sedangkan model regresi hanya mampu menjelaskan 29% dari data uji Dalam membandingkan akurasi kedua model juga dilakukan perbandingan hasil validasi kedua model. Perbandingan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan kedua model dalam memprediksi nilai tanah. Hasil perbandingan validasi model ini dapat dilihat pada Tabel IV-5 berikut: Tabel IV-5 Perbandingan Hasil Validasi Model Regresi dan JST No Uraian Regresi JST Batasan 1 PRD 1, ,98 < x < 1,03 2 COD 36, x 20% Dari perbandingan validasi model yang ditunjukkan pada Tabel IV-5 di atas, model JST dalam penelitian ini mempunyai akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan model regresi. Jika dilihat dari batasan yang ditetapkan, tingkat akurasi kedua model masih kurang memuaskan, hal ini ditunjukkan dari tingkat kewajaran penilaian dari kedua model masih tidak ada yang masuk toleransi tingkat kewajaran penilaian yang ditetapkan. Analisis juga dilakukan terhadapdiagram pencar hubungan antara nilai tanah pengamatan dengan nilai tanah estimasi model pada Gambar IV-2dan Gambar IV-3. 79

12 Nilai Tanah Pengamatan (Rp/m 2 ) Nilai Tanah Estimasi Regresi (Rp/m 2 ) Gambar IV-2 Diagram Pencar Nilai Tanah Hasil Estimasi Model Regresi Terhadap Nilai Tanah Pengamatan Nilai Tanah Pengujian (Rp/m 2 ) Nilai Tanah Estimasi JST (Rp/m 2 ) Gambar IV-3 Diagram Pencar Nilai Tanah Hasil Estimasi Model JST Terhadap Nilai Tanah Pengamatan Dari diagram pencar diatas terlihat bahwa nilai tanah hasil estimasi model JST lebih akurat mendekati nilai tanah pengamatanjika dibandingkan dengan nilai tanah hasil estimasi model regresi. Tingkat keakuratan tersebut ditunjukkan oleh sebaran titititik yang berada dekat dengan garis linier yang dibentuk dari data nilai tanah estimasi dan pengamatan. Pada diagram pencar model regresi terlihat bahwa sebaran titik-titiknya sangat menyebar dari garis linier, dan tidak mengikuti alur garis. Pada diagram pencar model JST terlihat bahwa sebaran titik-titiknya mendekati garis linier dan alurnya mengikuti alur garis. 80

13 Kedua model kemudian diterapkan untuk membuat Peta Zona Nilai Tanah Kecamatan Regol, Kota Bandung. Hasil dari penerapanmodel regresi berganda dalam membuat Peta Zona Nilai Tanah dapat dilihat pada LampiranH, dan hasil dari pemanfaatan model JST dalam membuat Peta Zona Nilai Tanah dapat dilihat pada Lampiran I. Dari hasil penerapan kedua model untuk membuat Peta Zona Nilai Tanah tersebut dapat dilihat bahwa Peta Zona Nilai Tanah hasil penerapan metode JST menunjukkan hasil yang lebih baik karena mampu menunjukkan variasi perubahan nilai tanah pada masing-masing kelurahan dan juga mampu menunjukkan bahwa bidang tanah yang berdekatan akan memiliki nilai tanah yang relatif sama. Analisis perbandingan kedua model selanjutnya dilakukan dengan melihat perbandingan ketepatan kedua model dalam merepresentasikan pengaruh variabel nilai tanah dalam hasil penerapan model. Sebelum kedua model dibandingkan, terlebih dahulu dilakukan overlay antara Peta Zona Nilai Tanah hasil penerapan masing-masing model dengan variabel nilai tanah. Hasil dari overlay tersebut dapat dilihat pada Gambar IV-4danGambar IV-5. 81

14 Gambar IV-4 Peta Overlay Zona Nilai Tanah Hasil Pemodelan Metode Regresi Linier Berganda Dengan Variabel Nilai Tanah 82

15 Gambar IV-5 Peta Overlay Zona Nilai Tanah Hasil Pemodelan Metode Jarinagn Syaraf Tiruan Dengan Variabel Nilai Tanah 83

16 Dari peta overlay antar Peta Zona Nilai Tanah hasil penerapan masing-masing model dengan variabel nilai tanah pada Gambar IV-4 dan Gambar IV-5 terlihat beberapa persamaan dan juga perbedaan antara kedua model dalam merepresentasikan karakteristik pengaruh variabel nilai tanah. Perbandingan kedua model dalam merepresentasikan pengaruh variabel jarak ke pusat perdagangan dapat dilihat pada Gambar IV-6 berikut: Gambar IV-6 Perbandingan Hasil Penerapan Kedua Model Dalam Merepresentasikan Pengaruh Variabel Jarak ke Pusat Perdagangan Dari Gambar IV-6 diatas dapat dilihat bahwa kedua model dapat merepresentasikan pengaruh variabel jarak ke pusat perdagangan terhadap nilai tanah.pada gambar hasil penerapan kedua model tersebut dapat dilihat bahwa nilai tanah disekitar pusat perdagangan (ditunjukkan dengan lingkaran merah) lebih tinggi daripada nilai tanah yang jauh dari pusat perdagangan. Hal ini sesuai dengan hipotesis awal yaitu semakin dekat bidang tanah ke pusat perdagangan maka nilai tanahnya akan semakin tinggi, seperti yang terlihat pada Gambar IV-6. Perbandingan kedua model dalam merepresentasikan pengaruh variabel jarak ke sarana pendidikan dapat dilihat pada Gambar IV-7. 84

17 Gambar IV-7 Perbandingan Hasil Penerapan Kedua Model Dalam Merepresentasikan Pengaruh Variabel Jarak ke Sarana Pendidikan Dari Gambar IV-7 diatas dapat dilihat bahwa model JST umumnya lebih bisa menjelaskan pengaruh variabel jarak ke sekolah (ditunjukkan dengan lingkaran merah) terhadap nilai tanah daripada model Regresi.Pada gambar hasil penerapan model JST nilai tanah yang berada lebih dekat ke sekolah cenderung lebih tinggi daripada nilai tanah yang jauh dari sekolah. Pada model regresi hal ini tidak begitu terlihat, sehingga hipotesis awal yaitu semakin dekat jarak bidang tanah ke sarana pendidikan nilai tanahnya akan semakin tinggi kurang bisa diperlihatkan oleh model regresi. Perbandingan kedua model dalam merepresentasikan pengaruh variabel jarak ke fasilitas pendidikan dapat dilihat pada Gambar IV-8. 85

18 Gambar IV-8 Perbandingan Hasil Penerapan Kedua Model Dalam Merepresentasikan Pengaruh Variabel Jarak ke Fasilitas Kesehatan Dari Gambar IV-8 dapat dilihat bahwa umumnya kedua model dapat menjelaskan pengaruh variabel jarak ke fasilitas kesehatan terhadap nilai tanah.pada gambar tersebut dapat dilihat nilai tanah yang berada lebih dekat ke fasilitas kesehatan cenderung lebih tinggi daripada nilai tanah yang jauh dari fasilitas kesehatan. Hal ini sesuai dengan hipotesis awal yaitu semakin dekat jarak suatu bidang tanah ke fasilitas kesehatan maka nilai tanahnya akan semakin tinggi, dimana kedua model dapat memperlihatkan hal tersebut. Selanjutnya perbandingan kedua model dalam merepresentasikan pengaruh variabel jarak ke jaringan jalan dapat dilihat pada Gambar IV-9. 86

19 Gambar IV-9 Perbandingan Hasil Penerapan Kedua Model Dalam Merepresentasikan Pengaruh Variabel Jarak ke Jaringan Jalan Dari Gambar IV-9 dapat dilihat bahwa model JST lebih bisa menjelaskan pengaruh variabel jarak ke jaringan jalan terhadap nilai tanah daripada model regresi.pada gambarhasil penerapan model JST dapat dilihat bahwa nilai tanah yang berada lebih dekat ke jaringan jalan cenderung lebih tinggi daripada nilai tanah yang jauh dari jaringan jalan, dimana pada gambar hasil penerapan model regresi hal ini tidak dapat diperlihatkan. Dari perbandingan hasil penerapan kedua model dalam merepresentasikan karakteristik pengaruh variabel nilai tanah pada Gambar IV-6 sampai dengan Gambar IV-9 diatas menunjukkan bahwa hasil penerapan model JST lebih dapat mendeskripsikan karakteristik pengaruh variabel nilai tanah, yaitu dimana seharusnya nilai tanah yang tinggi berada dan juga sebaliknya. Pada hasil penerapan model JST terlihat bahwa nilai tanah yang tinggi berada disekitar variabel nilai tanah yang ditetapkan, dimana pada model regresi hal tersebut kurang bisa diperlihatkan. 87

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at:

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: 52 Bab IV Analisis Penelitian Dalam bab ini dilakukan pembahasan atas hasil-hasil yang diperoleh didalam penelitian. IV.1 Analisis data Dari hasil pengumpulan data diperoleh data-data antara lain ( hasil

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Pemodelan Nilai Tanah Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan metode penilaian tanah menggunakan metode analisis spasial dan Jaringan Syaraf Tiruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Harga tanah adalah penilaian atas nilai tanah yang diukur berdasarkan harga nominal dalam satuan uang untuk satu satuan luas tertentu pada pasaran lahan. Harga tanah

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN PERBANDINGAN APLIKASI METODE REGRESI LINIER BERGANDA DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PEMBUATAN PETA ZONA NILAI TANAH (StudiKasus: KecamatanRegol, Kota Bandung) TUGAS AKHIR Karyailmiah yang diajukansebagaisalahsatusyaratmemperolehgelarsarjana

Lebih terperinci

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at:

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: 1 Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penerimaan Pajak Bumi dan bangunan (PBB) sangat penting peranannya bagi pembangunan daerah, tetapi harus disadari bahwa pengadministrasian PBB masih merupakan masalah

Lebih terperinci

IV.1 Analisis Hasil Pembobotan Kriteria IV.2 Analisis Regresi

IV.1 Analisis Hasil Pembobotan Kriteria IV.2 Analisis Regresi 52 Bab IV Analisis IV.1 Analisis Hasil Pembobotan Kriteria Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai Chi Kuadrat hitung sebesar 128,5865 (lihat Lampiran N), sedangkan Chi Kuadrat tabel dengan α =

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan membandingkan teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perdagangan, Jasa Dan Investasi Di Daftar Efek Syariah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

prosedur penelitian dengan menggunakan formulasi-formulasi yang telah

prosedur penelitian dengan menggunakan formulasi-formulasi yang telah 39 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis terhadap hipotesis yang telah diajukan. Analisis ini berupa hasil statistik yang merupakan hasil dari serangkaian prosedur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh struktur modal dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer Goods yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu variabel gaya belajar siswa (X1) dan variabel minat belajar siswa (X2) serta satu variabel terikat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan hasil kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lainnya terkumpul. Hal ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat kebenaran hipotesis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Berikut adalah data laporan keuangan PT Mayora Indah Tbk (dalam juta Rupiah), selama tahun 2007 sampai dengan 2010.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan pada Bank Syariah Mandiri dari periode Maret 2006 Juni 2014.Setelah seluruh data yang diperlukan dikumpulkan, selanjutnya dilakukan analisis data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independent

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2011-2013. Teknik yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at:

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: Bab III Pelaksanaan Penelitian III. Kerangka Pikir Pemodelan Nilai Tanah Dalam penelitian ini dilakukan penilaian tanah menggunakan metode regresi dan JST. Metode JST ditujukan untuk memperbaiki metode

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 63 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data dari variabel-variabel yang akan digunakan dalam analisis pada penelitian ini akan penulis sajikan dalam bentuk tabelaris sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Statistik Tabel di bawah ini memperlihatkan deskripsi statistik (jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata dan standar deviasi) dari sampel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS EURO DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE )

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS EURO DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE ) ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS EURO DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE 2006-2011) NAMA : NURY INDRIYANI NPM : 22209083 JURUSAN : AKUNTANSI JENJANG : S1 PEMBIMBING

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah pada periode 2011-2015.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Variabel Penelitian Sebelum analisis data dilakukan untuk membuktikan suatu hipotesis, terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1. Analisis Perhitungan pada Variabel Independen 4.1.1. Analisis Price to Book Value (PBV) Price to Book Value berfokus pada nilai ekuitas perusahaan. Price to Book

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Unit Analisis Data 1. Data Hasil Penelitian Pada bagian ini akan dibahas mengenai proses pengolahan data untuk menguji hipotesis yang telah dibuat

Lebih terperinci

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV HASIL DAN PEMBAHASAN tersembunyi berkisar dari sampai dengan 4 neuron. 5. Pemilihan laju pembelajaran dan momentum Pemilihan laju pembelajaran dan momentum mempunyai peranan yang penting untuk struktur jaringan yang akan dibangun.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data yang dilakukan dibatasi hanya di dalam wilayah Jabodetabek. Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer maupun data sekunder. Data primer meliputi kriteria drainase

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Data dan Deskripsi Variabel. Tabel 4.1 Deskripsi Variabel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Data dan Deskripsi Variabel. Tabel 4.1 Deskripsi Variabel BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Data dan Deskripsi Variabel Pada bagian ini akan dibahas mengenai deskripsi variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu inflasi, nilai tukar, dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 41 Hasil Uji Statistik 411 Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil pengolahan data statistik deskriptif dari variabel-variabel yang diteliti Langkah

Lebih terperinci

PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI WILAYAH KPP PRATAMA DEPOK. : Baiq Laxmi Riska Zone

PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI WILAYAH KPP PRATAMA DEPOK. : Baiq Laxmi Riska Zone PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI WILAYAH KPP PRATAMA DEPOK Nama NPM : 25209810 Jurusan Pembimbing : Baiq Laxmi Riska Zone

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Pelayanan Jasa Pelabuhan Sunda Kelapa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Pelayanan Jasa Pelabuhan Sunda Kelapa BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Pelayanan Jasa Pelabuhan Sunda Kelapa 4.1.1. Pendapatan Pelabuhan Pendapatan yang diterima Pelabuhan Sunda Kelapa sejak tahun 2004 sampai tahun 2010 menunjukkan

Lebih terperinci

Citra Dewi 1. Keywords: Artificial Neural Network (ANN), Multiple Regression Analysis (MRA), Backpropagation. Abstrak

Citra Dewi 1. Keywords: Artificial Neural Network (ANN), Multiple Regression Analysis (MRA), Backpropagation. Abstrak PERBANDINGAN NILAI TANAH MENGGUNAKAN MODEL ANALISIS REGRESI BERGANDA DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN (Studi kasus: Kelurahan Way Lunik, Ketapang dan Way Laga, Kota Bandar Lampung) Citra Dewi 1 Abstract The

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. A. Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan hasil penelitian yang dilakukan terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS USD DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS USD DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS USD DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA NAMA : Khairul Adianto Pratomo NPM : 21209957 JURUSAN : AKUNTANSI JENJANG : S1 PEMBIMBING : ANI HIDAYATI,SE.,MMSI.

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Faktor yang Memengaruhi Tabungan Rumah Tangga

V. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Faktor yang Memengaruhi Tabungan Rumah Tangga 53 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisis Faktor yang Memengaruhi Tabungan Rumah Tangga Analisis ini dilakukan dengan memasukkan variabel-variabel independen yang diduga memengaruhi variabel dependen (tabungan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Setelah melalui berbagai tahapan penelitian yang telah direncanakan oleh peneliti di bagian awal, penelitian ini menghasilkan berbagai hal yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan di bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat dan akurat dibantu dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan satu definisi variabel operasional yaitu ratarata temperatur bumi periode tahun 1880 sampai dengan tahun 2012. 3.2 Jenis dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah nilai kemampuan memori, kemampuan analisis terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok Koloid.

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INDONESIA HYDRO CONSULT

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INDONESIA HYDRO CONSULT PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INDONESIA HYDRO CONSULT Lois Enike 14211129 Pembimbing: Dr. Ambo Sakka Hadmar, SE. MSi Latar Belakang Dunia bisnis sekarang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai populasi dan proses pengumpulan data untuk kepentingan analisis data penelitian. Penelitian dilakukan dengan cara pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan data-data yang diperoleh saat melakukan penelitian. Data dalam penelitian ini diperoleh peneliti melalui beberapa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang 74 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengelolaan data dan pembahasan hasil pengolahan data tersebut.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka 48 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka selanjutnya dalam bab analisis hasil dan pembahasan ini akan diterangkan mengenai hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses dan hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software SPSS versi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 46 A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan pada bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen. Analisis ini untuk mengetahui arah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek penelitian Bagian ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta dilakukan

Lebih terperinci

BAB I. REGRESI LINIER BERGANDA

BAB I. REGRESI LINIER BERGANDA BAB I. REGRESI LINIER BERGANDA Membuka program SPSS kemudian memilih tab sheet Variable View. Melakukan input variabel yang akan diteliti pada sheet Variable View. Input dilakukan dengan memperhatikan

Lebih terperinci

Budhi Darmakusuma. Analisis Pengaruh Waktu Dan Harga terhadap Keputusan Konsumen Dalam Berbelanja Online Melalui Media Kaskus

Budhi Darmakusuma. Analisis Pengaruh Waktu Dan Harga terhadap Keputusan Konsumen Dalam Berbelanja Online Melalui Media Kaskus Analisis Pengaruh Waktu Dan Harga terhadap Keputusan Konsumen Dalam Berbelanja Online Melalui Media Kaskus Budhi Darmakusuma 11209539 Dosen Pembimbing Sulastri SE, MM Latar Belakang Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Sampel 1. Gambaran Umum Sampel Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memproduksi atau membuat bahan baku menjadi barang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum, 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, maka pada Tabel 4.1 berikut ini akan ditampilkan karakteristik sample yang digunakan

Lebih terperinci

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan 47 mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan mendekati normal. Tabel 4.2 Deskripsi Statistik PT. Indofood Sukses Makmur Periode Pengamatan 2003-2008 Mean Std. Deviation N RETURN.007258.1045229

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. sembako. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. sembako. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS DATA 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden dari penelitian ini adalah pedagang pasar tradisional Balamoa Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal khususnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel bebas, yaitu Independensi Komite Audit, Ukuran

Lebih terperinci

Dari tabel di atas, diperoleh nilai dari Durbin-Watson sebesar 2.284, di. mana angka tersebut bernilai lebih besar dari 2, yang berarti terdapat

Dari tabel di atas, diperoleh nilai dari Durbin-Watson sebesar 2.284, di. mana angka tersebut bernilai lebih besar dari 2, yang berarti terdapat 76 a Predictors: (Constant), Debt to Equity, Current, Return on Assets, Price Earning, Debt, Assets Turnover, Earning per Share, Return on Equity b Dependent Variable: Imbal hasil Dari tabel di atas, diperoleh

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil analisis data dari sampel yang diambil yaitu 140

BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil analisis data dari sampel yang diambil yaitu 140 45 BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.. ANALISIS DESKRIPTIF Berdasarkan hasil analisis data dari sampel yang diambil yaitu 40 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia), maka

Lebih terperinci

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Uji Statistik Deskriptif Statistika deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Deskripsi data bisa diartikan sebagai suatu upaya untuk menampilkan data agar data tersebut bisa dipaparkan secara baik dan diinterpretasikan dengan mudah. 159

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

Muhammad Syukri Hamdi

Muhammad Syukri Hamdi ANALISIS PENGARUH RASIO AKTIVITAS, LEVERAGE KEUANGAN, UKURAN, DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Muhammad Syukri

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Dari data yang diperoleh melalui berbagai sumber kemudian diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS Versi 21 untuk mendapatkan hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Tabel 4.1. Hasil Perolehan Data Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Tabel 4.1. Hasil Perolehan Data Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Analisa Perkembangan Derivatif Analisa perkembangan derivatif di Indonesia dengan mengunakan 49 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Annual Report (2008-2012) maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya. 83 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. pola asuh orang tua, motivasi belajar dan prestasi belajar IPS. 1. Pola asuh orang tua

BAB IV HASIL PENELITIAN. pola asuh orang tua, motivasi belajar dan prestasi belajar IPS. 1. Pola asuh orang tua BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai pola asuh orang tua,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Kecamatan Regol merupakan salah satu kecamatan yang ada di kota Bandung berada di tengah tengah kota bandung memiliki jumlah kelurahan sebanyak 7 kecamatan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tahun pengamatan dan harus memiliki laba bersih positif.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tahun pengamatan dan harus memiliki laba bersih positif. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel dan Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan asuransi yang menurut BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) berkembang selama periode 2005-2009.

Lebih terperinci

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK Tiara Puri Yasinta 18213897 Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK Pendahuluan Latar Belakang Persaingan dunia bisnis yang semakin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) peserta PROPER

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Yang Digunakan Dalam melakukan penelitian ini, penulis membutuhkan data input dalam proses jaringan saraf tiruan backpropagation. Data tersebut akan digunakan sebagai

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. antara dan bujur timur dengan luas 44,91 km². Kecamatan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. antara dan bujur timur dengan luas 44,91 km². Kecamatan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Kecamatan Johan Pahlawan terletak antara 04 1 0 lintang utara serta antara 96 04 0 dan 96 09 0 bujur timur dengan luas 44,91 km².

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian dilakukan dengan mengambil data perusahaan yang terdaftar di BEI dan perusahaan yang terdaftar ke dalam kelompok perusahaan foods and baverages tahun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai pemodelan nilai tanah otomatis telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya dengan menggunakan berbagai variabel nilai tanah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Size

Lebih terperinci

BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY

BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY Membuka program SPSS kemudian memilih tab sheet Variable View. Melakukan input variabel yang akan diteliti pada sheet Variable View. Input dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Dengan menggunakan laporan penerimaan pajak yang dimiliki oleh Suku Dinas Pelayanan Pajak Kota Administrasi Jakarta Pusat, maka dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Return On Equity (ROE) Return On Equity (ROE) merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba bersih. Semakin tinggi rasio ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Tabel output statistik deskriptif merupakan gambaran secara umum semua variable dalam penelitian ini. Gambaran umum tersebut meliputi

Lebih terperinci