III. METODOLOGI A. Waktu dan Tempat B. Alat dan Bahan C. Metodologi Penelitian
|
|
- Susanti Sudirman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 III. METODOLOGI A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2008 sampai dengan Mei 2009 di Laboratorium Sistem dan Manajemen Mekanisasi Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, serta pengambilan data di Dinas Pertanian Kabupaten Bogor, Biro Pusat Statistik Kabupaten Bogor, Unit Pelaksana Teknis Daerah Alat dan Mesin Pertanian Wilayah Bogor Timur, serta Unit Pelaksana Teknis Daerah Penyuluhan Pertanian Wilayah Bogor Timur. B. Alat dan Bahan Peralatan yang digunakan pada penelitian ini yaitu seperangkat komputer dengan spesifikasi sebagai berikut : 1. Processor AMD Athlon XP (1,67 GHz) 2. RAM DDR 1024 Mb PC VGA Card AGP 256 MB 128 Bit 4. Hardisk berkapasitas 40 GB 5. Monitor 15 Bahan yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari data-data spasial yang berasal dari hasil penelitian yang dilakukan Lestari (2003) dan Dwipayana (2007). Selain itu juga terdapat data-data mengenai persebaran alsintan, luas sawah, luas panen, produktivitas padi di Kabupaten Bogor yang diperoleh dari Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor serta Biro Pusat Statistik Kabupaten Bogor. C. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan dalam diagram rancangan penelitian. Rancangan penelitian yang terdiri dari beberapa tahap dapat dilihat pada Gambar 5. 24
2 Gambar 5. Rancangan Penelitian 25
3 D. Metodologi Pengembangan Sistem Metodologi pengembangan sistem adalah proses pengembangan sistem yang baku dan rinci yang mendefinisikan kumpulan aktivitas-aktivitas, metoda-metoda, praktek-praktek, laporan, serta peralatan otomatis yang digunakan pengembang sistem maupun manager proyek, untuk mengembangkan dan merawat seluruh sistem informasi dan perangkat lunak (Whitten et al., 2001). Dalam mengembangkan Sistem Informasi Status Ketersediaan Alat dan Mesin Pertanian di Kabupaten Bogor, metodologi yang peneliti gunakan ialah metodologi System Development Life Cycle (SDLC). Menurut O Brien (1999), SDLC ini memiliki lima tahap pengembangan sistem, yaitu dimulai dengan investigasi sistem dan dilanjutkan dengan analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem serta perawatan sistem. 1. Investigasi Sistem Tahap investigasi sistem dimaksudkan untuk merumuskan permsalahan dan peluang dari suatu kondisi. Kegiatan investigasi meliputi pemantauan, seleksi dan studi awal mengenai tujuan pemecahan masalah dalam sistem. Tahapan investigasi sistem meliputi tahap studi kelayakan. Studi kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Empat dimensi kelayakan sistem meliputi kelayakan teknis, kelayakan ekonomis, kelayakan organisasi, dan kelayakan operasional. Kelayakan teknis terkait dengan penggunaan teknologi yang dibutuhkan dalam mendukung pengembangan sistem. Hal tersebut tentunya terkait dengan kebutuhan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Kelayakan ekonomis dapat dilihat dari segi biaya pembangunan sistem, dan keuntungan yang diperoleh dari informasi sistem. Sedangkan kelayakan organisasi dapat dilihat dari ada tidaknya sumber daya manusia yang menggunakan sistem tersebut. Kelayakan operasional sistem dapat ditinjau dari kemampuan dalam manajemen, bagaimana cara menggunakan dan mendukung sistem yang berjalan. 26
4 2. Analisis Sistem Tahapan analisis sistem melakukan analisis terhadap informasi yang dibutuhkan dari organisasi, end user dan kemampuan sistem yang akan dibangun untuk mempertemukan kebutuhan pengguna dengan fungsi operasional sistem yang akan dikembangkan. Analisis sistem dibagi atas kebutuhan fungsional dan nonfungsional. Pada kebutuhan fungsional objek sistem yang pertama kali harus ditetapkan adalah target pengguna yang dituju oleh sistem yang dibangun, kemudian dilanjutkan dengan analisa kebutuhan pengguna. Analisa kebutuhan ini merupakan dasar dalam penyusunan spesifikasi sistem yang kemudian akan diimplementasikan menjadi suatu perangkat lunak yang mengintegrasikan seluruh sistem. Sumber analisa kebutuhan dapat berasal dari buku dan data sekunder mengenai persebaran alat dan mesin pertanian. Pada tahapan siklus sistem ini, analisis mengumpulkan dokumentasi dari sistem yang ada, menelaah dan menambahkan dokumentasi baru jika dirasa perlu. Hasil akhir yang baik diharapkan dari sistem ini adalah agar mempermudah dalam pengambilan keputusan oleh pengguna. Sistem yang dibangun juga memiliki kebutuhan nonfungsional, yang merupakan kebutuhan tambahan di luar fungsi sistem yang mampu memberikan nyaman bagi pengguna dalam melakukan penelusuran sistem informasi. 3. Desain Sistem Pada tahap ini menjelaskan bagaimana sistem dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi pengguna. a. Desain data Pada tahap desain data dilakukan pada desain struktur database yang akan digunakan oleh sistem. Desain struktur database akan dibuat dengan Microsoft Visio Dalam penyusunan basis data terdiri dari dua tahap yaitu penyusunan basis data keruangan dan penyusunan basis data atribut/tabel relasional. 27
5 b. Desain proses Aktivitas desain proses terfokus pada desain software berupa program dan prosedur yang telah diusulkan. Aktivitas desain proses digambarkan dengam Data Flow Diagram (DFD). c. Desain antar muka (Interface) Desain user interface merupakan prototipe dimana model kerja di desain dan dimodifikasi berulang kali menggunakan feedback dari end user. Aktivitas pada desain user interface terfokus pada dukungan interaksi antara end user dan aplikasi berbasis komputer. 4. Implementasi Sistem Tahapan implementasi meliputi pengadaan hardware, software, pengembangan software, pengujian program dan prosedur, pengembangan dokumentasi dan aktivitas instalasi kebutuhan program. Pada tahapan ini dilakukan kegiatan pengembangan dari desain yang ada dan dilakukan penerapan terhadap sistem yang telah dibangun. Proses yang dilakukan dalam tahapan ini adalah pemrograman (coding) untuk pembangunan sistem informasi. Dilakukan pula uji sistem dan prosedurnya untuk mengetahui kinerja dari program yang dibangun, serta pembuatan dokumentasi untuk kelengkapan sistem. 5. Perawatan Sistem Tahap ini adalah tahapan akhir dari siklus daur hidup sistem (SDLC), yang meliputi kegiatan pengawasan, evaluasi dan modifikasi sistem yang sesuai. Perawatan sistem dilakukan selama dan setelah proses perancangan sistem berlangsung. Pada tahap ini pula Sistem Informasi langsung diuji di Dinas terkait seperti, Dinas Pertanian Kabupaten Bogor untuk mengetahui apakah ada bug-bug dan kesalahan pada program. Perbaikan akan dilakukan apabila ditemukan kesalahan yang terjadi saat pengujian. Sistem yang akan dibangun masih berupa prototipe sehingga untuk tapahan perawatan sistem hanya mencakup tahapan monitoring ketika dilakukan uji performansi, evaluasi dan selanjutnya dilakukan modifikasi agar sistem yang dibangun sesuai dengan kriteria pengguna. 28
6 E. Penentuan Kebutuhan Alat dan Mesin Pertanian Penentuan kebutuhan alat dan masin pertanian ini terdiri dari perhitungan jumlah kebutuhan pada traktor roda dua, perontok padi bermotor dan Rice Milling Unit (RMU). Proses penentuan kebutuhan alat dan mesin pertanian ini dapat dilihat pada Gambar Penentuan Jumlah Kebutuhan Traktor Roda Dua Tahap-tahap yang dilakukan dalam menentukan kebutuhan traktor roda dua adalah: a. Mengkonversi satuan kapasitas lapang traktor roda dua (ha/jam) kedalam satuan ha/tahun.... (1) b. Menghitung luas sawah yang diolah menggunakan traktor roda dua. %... (2) c. Menghitung kebutuhan traktor roda dua. /... (3) Keterangan: Ktt = luas sawah yang diolah menggunakan traktor roda dua per tahun (ha/tahun) Ktj = kapasitas kerja traktor roda dua (ha/jam) Jtk = jumlah waktu operasional traktor roda dua per hari (jam/hari) Htk = jumlah waktu operasional traktor roda dua per tahun (hari/tahun) Ls = luas sawah per tahun (ha/tahun) Lso = luas sawah yang diolah menggunakan traktor roda dua per tahun (ha/tahun) A = asumsi penggunaan tenaga traktor roda dua (%) Jb = kebutuhan traktor roda dua (unit) 2. Penentuan jumlah kebutuhan perontok padi bermotor (power thresher) Tahap-tahap yang dilakukan dalam menentukan kebutuhan power thresher adalah: a. Menghitung jumlah produksi gabah kering panen (GKP) per tahun.... (4) 29
7 b. Mengkonversi satuan kapasitas kerja power thresher (ton/jam) kedalam satuan ton/tahun.... (5) c. Menghitung jumlah produksi GKP yang diolah menggunakan power thresher per tahun. %... (6) d. Menghitung kebutuhan power thresher. /... (7) Keterangan: P = jumlah produksi gabah kering panen per tahun (ton/tahun) Lp = luas panen per tahun (ha/tahun) ph = produktivitas gabah kering panen per hektar (ton/ha) Kpt = jumlah produksi gabah kering panen yang diolah menggunakan power thresher per tahun (ton/tahun) Kpj = kapasitas kerja power thresher (ton GKP/jam) Jpk = jumlah waktu operasional power thresher per hari (jam/hari) Hpk = jumlah waktu operasional power thresher per tahun (hari/tahun) Po = jumlah gabah kering panen yang diolah menggunakan power thresher per tahun (ton/tahun) A = asumsi penggunaan tenaga power thresher bermotor (%) Jp = kebutuhan power thresher (unit) 3. Penentuan jumlah kebutuhan Rice Milling Unit (RMU) Tahap-tahap yang dilakukan dalam menentukan kebutuhan RMU adalah: a. Menghitung jumlah produksi gabah kering giling (GKG) per tahun.... (8) b. Mengkonversi satuan kapasitas kerja RMU (ton beras/jam) kedalam satuan ton beras/tahun.... (9) c. Mengkonversi kapasitas kerja RMU (ton beras/tahun) kedalam satuan ton GKG/tahun. 30
8 100%... (10) d. Menghitung jumlah produksi gabah yang diolah menggunakan RMU. %... (11) e. Menghitung kebutuhan RMU. /... (12) Keterangan: Pg = jumlah produksi gabah kering giling per tahun (ton/tahun) P = jumlah produksi gabah kering panen per tahun (ton/tahun) k = angka konversi dari ton GKP ke ton GKG (86.01%) kb = angka konversi dari ton GKG ke ton beras (62.74%) Krb = jumlah produksi beras yang diolah menggunakan RMU per tahun (ton/tahun) Krt = jumlah produksi gabah kering giling yang diolah menggunakan RMU per tahun (ton/tahun) Krj = kapasitas giling RMU (ton GKG/jam) Jrk = jumlah waktu operasional RMU per hari (jam/hari) Hk = jumlah waktu operasional RMU per tahun (hari/tahun) A = asumsi penggunaan tenaga RMU (%) Ppo = jumlah gabah kering giling yang diolah menggunakan RMU per tahun (ton GKG/tahun) Jr = kebutuhan RMU (unit) 31
9 Gambar 6. Proses penentuan kebutuhan alat dan mesin pertanian E. Asumsi-asumsi Dalam menentukan status ketersediaan alat dan mesin pertanian maka dilakukan asumsi-asumsi. Sebagian besar asumsi-asumsi yang digunakan bersumber dari Balitbang Pertanian (2007), yaitu: 32
10 1. Traktor roda dua a. Kapasitas lapang traktor roda dua (8.5 Hp) yang digunakan sama pada tiap-tiap kecamatan, yaitu sebesar 0.06 ha/jam (Direktorat Alat dan Mesin Departemen Pertanian Republik Indonesia, 2002). b. Waktu operasional traktor roda dua per hari adalah 8 jam (Balitbang c. Waktu operasional traktor roda dua per tahun adalah 90 hari (Balitbang d. Prosentase luas sawah yang diolah menggunakan traktor roda dua sama pada tiap-tiap kecamatan. e. Prosentase luas sawah yang diolah oleh traktor roda dua berbeda pada setiap tahun, dan meningkat sebesar 10.3% pada tiap tahunnya. Pada tahun 2005, prosentase luas sawah yang diolah menggunakan traktor roda dua adalah sebesar 48.3%, tahun 2006 sebesar 58.6%, dan tahun 2007 sebesar 68.9%. Nilai-nilai ini didasarkan kepada nilai penggunaan tenaga traktor roda dua di Indonesia pada tahun 2004 sebesar 38%, dan target penggunaan tenaga traktor roda dua di Indonesia pada tahun 2010 sebesar 100% (Balitbang f. Tidak ada perpindahan traktor roda dua antar kecamatan. g. Tidak ada perpindahan traktor roda dua ke kabupaten lain, juga sebaliknya. 2. Perontok Padi Bermotor (Power Thresher) a. Kapasitas kerja power thresher (5.5 Hp) yang digunakan sama pada tiap-tiap kecamatan, yaitu 600 kg GKP/jam (Direktorat Alat dan Mesin Departemen Pertanian Republik Indonesia, 2002). b. Waktu operasional power thresher per hari adalah 8 jam (Balitbang c. Waktu operasional power thresher per tahun adalah 90 hari (Balitbang d. Prosentase jumlah gabah yang dirontokkan oleh power thresher sama pada tiap-tiap kecamatan. 33
11 e. Prosentase jumlah gabah yang dirontokkan oleh power thresher berbeda pada setiap tahun, dan meningkat sebesar 6.5% pada tiap tahunnya. Pada tahun 2005, prosentase jumlah gabah yang diolah menggunakan power thresher adalah sebesar 27.5%, tahun 2006 sebesar 34%, dan tahun 2007 sebesar 40.5%. Nilai-nilai ini didasarkan kepada nilai penggunaan tenaga power thresher di Indonesia pada tahun 2004 sebesar 21%, dan target penggunaan tenaga power thresher di Indonesia pada tahun 2010 sebesar 60% (Balitbang f. Tidak ada perpindahan power thresher antar kecamatan. g. Tidak ada perpindahan power thresher ke kabupaten lain, juga sebaliknya. 3. Rice Milling Unit (RMU) a. Kapasitas kerja RMU (16-21 Hp) yang digunakan sama pada tiap-tiap kecamatan, yaitu sebesar 350 kg beras/jam (Direktorat Alat dan Mesin Departemen Pertanian Republik Indonesia, 2002). b. Waktu operasional RMU per hari adalah 8 jam (Balitbang Pertanian, 2007). c. Waktu operasional RMU per tahun adalah 90 hari (Balitbang d. Penggunaan tenaga RMU sama pada tiap-tiap kecamatan, yaitu pada tahun 2005, 2006 dan 2007 sebesar 40%. Nilai ini didasarkan kepada nilai penggunaan tenaga penggiling padi di Indonesia pada tahun 2004 sebesar 100% (Penggilingan Padi Kecil 20%, RMU 40%, dan Penggilingan Padi Besar 40%), dan target penggunaan RMU di Indonesia pada tahun 2010 sebesar 40% (Balitbang Pertanian 2007). Namun dari data yang peneliti peroleh diketahui bahwa di Kabupaten Bogor tidak tersedia Penggilingan Padi Besar (PPB), maka peneliti menaikkan nilai penggunaan tenaga RMU menjadi sebesar 60% sedangkan penggunaan tenaga PPK menjadi sebesar 40% (Balitbang e. Tidak ada perpindahan RMU antar kecamatan. f. Tidak ada perpindahan RMU ke kabupaten lain, juga sebaliknya. 34
I. PENDAHULUAN. Tanaman pangan yang antara lain terdiri atas padi, jagung, kedelai, kacang tanah,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Tanaman pangan yang antara lain terdiri atas padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar merupakan komoditas pertanian yang paling
Lebih terperinciIII METODOLOGI PENELITIAN
37 III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Dukungan terhadap pembangunan Online Lesson Plan (OLP) matematika bagi lingkungan sekolah merupakan suatu kebutuhan penting untuk membantu kinerja guru
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM
36 BAB III ANALISIS SISTEM 3.1. Tujuan Analisis Sistem Analisis permasalahan adalah hal yang pertama kita lakukan setelah kita mendapatkan spesifikasi kebutuhan pengguna atau SRS (software requirement
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Tahapan Penelitian
3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan mulai bulan Maret hingga November 2010, dengan kegiatan pengumpulan data perijinan kapal penangkap ikan yang bersumber dari Direktorat
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1 BAB I. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, serta evaluasi dan penyusunan laporan departemen.
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM. tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap Implementasi Sistem
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Setelah tahap penganalisaan dan perancangan, maka langkah selanjutnya dalam membangun sebuah sistem informasi adalah menguji apakah sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses Alur Penelitian Proses metodologi penelitian ini adalah merupakan langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari proses pengumpulan data hingga pembuatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan Sistem Informasi berbasis komputer menjadi salah satu alternatif untuk memudahkan kinerja serta menambah cakupan fungsionalitas dari sistem yang
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN SISTEM. Pada bab ini akan dijelaskan alur sistem serta desain interface dari Aplikasi Sistem Input
BAB III PERENCANAAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan alur sistem serta desain interface dari Aplikasi Sistem Input Output Suara Menggunakan Souncard. Berikut penjelasan lengkapnya. 3.1 Perancangan Sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang digunakan sebagai media untuk menanam padi. memprihatinkan, dimana negara Indonesia yang memiliki lahan yang cukup luas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok, sehingga padi termasuk tanaman prioritas. Hampir diseluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Maranatha Information and Customer Service (MICS) adalah biro di Universitas Kristen Maranatha yang khusus melayani customer customer. MICS memiliki beberapa tugas
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Implementasi Sistem merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Dalam tahap implementasi sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah negara pengekspor beras. Masalah ketahanan pangan akan lebih ditentukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara produsen beras yang besar, tetapi kebutuhan konsumsi beras dan pertumbuhan penduduk yang besar menyebabkan Indonesia tidak mampu menjadi
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Keutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah:
Lebih terperinciU K D W BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mengetahui nilai angka kredit guru itu sangat penting, karena untuk menilai mutu atau kualitas kinerja dari setiap guru, selain itu angka kredit juga berguna
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan skema umum penelitian yang dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua tahapan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan. Secara garis besar penulis dapat menganalisa sistem pengolahan data barang di Perum Damri Bandung. Pada saat ini bahwa sistem yang
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Investigasi Sistem. Analisis Sistem. Desain Sistem. Pemeliharaan Sistem. Implementasi Sistem
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor mulai Maret 2011 sampai Mei 2012. Materi Alat
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM. system informasi hanya saja Implementasi sistem (system implementation)
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 IMPLEMENTASI SISTEM Tahap dari proses implementasi system merupakan bagian dari pengembangan system informasi hanya saja Implementasi sistem (system implementation) Merupakan
Lebih terperinciBerikut langkah-langkah penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan.
20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan skema umum penelitian yang dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN TAMPILAN LAYAR
141 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TAMPILAN LAYAR 4.1 Arsitektur Aplikasi Pengajaran Mata Kuliah Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Berbasiskan Multimedia Arsitektur aplikasi pengajaran mata kuliah Analisa
Lebih terperinciSIPAVAR : Sistem Pakar Penentuan Varietas Tanaman Padi Sawah
SIPAVAR : Sistem Pakar Penentuan Varietas Tanaman Padi Sawah Salman Widodo a, Setyo Pertiwi b, dan Abdul Karim Makarim c a Alumni Fakultas Teknologi Pertanian IPB b Fakultas Teknologi Pertanian IPB c Balai
Lebih terperinciMETODE DAN TEKNIK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
METODE DAN TEKNIK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC) SDLC adalah suatu proses logis dimana analis sistem, engineer, programmer, dan pengguna (end-users) membangun sistem
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian STUDI PENDAHULUAN - Menentukan lokasi dan variabel penelitian - Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan - Mengumpulkan data yang akan digunakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha pada Tahun * (Miliar Rupiah)
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan di Indonesia merupakan salah satu sektor yang telah berperan dalam perekonomian nasional melalui pembentukan Produk
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. ini memiliki pijakan pustaka yang dapat dipertanggungjawabkan.
BAB III LANDASAN TEORI Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu yang terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada dan berkaitan dengan sistem
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi sistem ini merupakan tahap meletakkan perancangan sistem
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari :
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi sistem berdasarkan analisis dan perancangan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dan dilanjutkan
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Setelah tahap penganalisaan dan perancangan selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya dalam membangun sebuah sistem informasi adalah menguji apakah sistem tersebut siap diterapkan
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Triwijaya Abadi Foam adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam produsen dan distributor aneka macam kasur busa yang berkualitas dan bersertifikat. Perusahaan
Lebih terperinciTAKE HOME TEST NOMOR 2
TAKE HOME TEST NOMOR 2 TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN CAHYO DWI SULISTIYO REGULER-48 MB IPB PO56111451.48 PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 Pertanyaan Jelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Megah Selatan Jaya berdiri sejak 1985 dan bergerak di bidang penjualan sanitary (kebutuhan bangunan). Instansi ini bekerjasama dengan produsen-produsen tertentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang dilakukannya penelitian, perumusan dari masalah yang akan diselesaikan, tujuan yang ingin dicapai, pembatasan masalah pada penelitian ini, serta sistematika
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PAKAR UNTUK FORMULASI TAKARAN PUPUK BERIMBANG (N, P, K) UNTUK TANAMAN PADI SAWAH. Oleh : NOVI ANDARYANI F
PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR UNTUK FORMULASI TAKARAN PUPUK BERIMBANG (N, P, K) UNTUK TANAMAN PADI SAWAH Oleh : NOVI ANDARYANI F 14101116 2006 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR PENGEMBANGAN
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Implementasi Pada bab ini akan diuraikan cara dan langkah-langkah untuk mengimplementasikan rancangan perangkat lunak, kebutuhan perangkat lunak maupun perangkat keras yang
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Tahapan selanjutnya dalam perancangan sistem adalah tahapan implementasi sistem. Dalam tahap implementasi sistem terdapat beberapa kegiatan yang lakukan, antara lain : pengujian
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI. basis data. Langkah utama dalam pemilihan DBMS : 1 Definiskan waktu untuk melakukan studi referensi.
BAB 4 IMPLEMENTASI 4.1 Seleksi DBMS Seleksi DBMS adalah kegiatan memilih DBMS yang akan digunakan dalam pembuatan basis data. Pemilihan DBMS yang tepat sangat mendukung aplikasi basis data. Langkah utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dunia pendidikan semakin maju, segala sesuatunya telah di komputerisasi untuk memudahkan para guru, murid dan orang orang yg bersangkutan. Namun tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai hasil kerja yang maksimal. Handphone sebagai salah satu teknologi
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat sangat dibutuhkan untuk mencapai hasil kerja yang maksimal. Handphone sebagai salah satu teknologi informasi dan komunikasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut ini, pada gambar 3.1 adalah tahapan yang dilakukan dalam
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berikut ini, pada gambar 3.1 adalah tahapan yang dilakukan dalam penelitian dan implementasi Algoritma pada permainan Connect Four. atau heuristik atau
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa studi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 METODE PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa studi literatur berupa mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan pembahasan
Lebih terperinciCARA PENGAMBILAN DAN PENENTUKAN LUAS UBINAN SISTEM JARAK TANAMAN LEGOWO
CARA PENGAMBILAN DAN PENENTUKAN LUAS UBINAN SISTEM JARAK TANAMAN LEGOWO Metode pengambilan ubinan adalah cara memperkirakan hasil panen per satuan luas yang disebut dengan produktivitas. Satuan produktivitas
Lebih terperinciB A B I P E N D A H U L U A N
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi komputerisasi yang berkembang pesat saat ini sudah menjadi salah satu sarana perusahaan untuk berkompetisi dan bertahan di era globalisasi ini. Salah satu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah pabrik, menentukan harga pokok produk merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan, agar setiap pabrik dapat tetap berdiri dan bersaing dengan pabrik
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari media yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelaskan tentang tampilan-tampilan yang ada pada media
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Rancangan company profile PT.Nandya Karya Perkasa ini dibutuhkan metode agar dapat menuangkan ide awal sesuai dengan yang diharapkan dalam implementasinya.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari analisa dan rancang bangun sistem pendukung keputusan penilaian kelayakan
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN UJI COBA
BAB III HASIL DAN UJI COBA IV.1. Analisis Hasil Adapun yang akan dibahas pada bab ini yaitu mengenai hasil dan uji coba Aplikasi Game Puzzle Pengenalan Alat Pencernaan sebagai media pembelajaran mata pelajaran
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama
16 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama adalah modifikasi alat yang dilaksanakan di Laboratorium Mekanisasi Pertanian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian Sistem Penjadwalan Kereta Api dengan Genetic Algorithm :
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berikut merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada proses penelitian Sistem Penjadwalan Kereta Api dengan Genetic Algorithm : Studi Literatur
Lebih terperinciDAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP KINERJA PERTANIAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENYESUAIAN HPP GABAH
DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP KINERJA PERTANIAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENYESUAIAN HPP GABAH Ketut Kariyasa Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebiijakan Pertanian Jln. A. Yani No. 70 Bogor 16161
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat kita lihat atau raba melainkan hanya dapat kita rasakan saja. Jasa adalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan salah satu perusahaan jasa, dimana perusahaan jasa ini adalah perusahaan jasa yang memasarkan produk tidak nyata yang tidak dapat kita lihat
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Setelah tahap penganalisaan dan perancangan selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya dalam membangun sebuah sistem informasi adalah menguji apakah sistem tersebut siap diterapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini teknologi komputer sudah dimanfaatkan dalam berbagai bidang usaha mulai dari usaha kelas besar, kelas menengah, sampai usaha kelas kecil pun sudah
Lebih terperinciBAB 3. METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan
BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian untuk memudahkan penyusun dalam melakukan penelitian. Berikut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Desain penelitian atau tahapan yang akan dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 sebagai berikut. Studi Literatur 1. Logika Fuzzy 2.
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Tahapan selanjutnya dalam perancangan sistem adalah tahapan implementasi sistem. Dalam tahap implementasi sistem terdapat beberapa kegiatan yang lakukan, antara lain : pengujian
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. 5.1 Lingkungan Implementasi Dalam pembangunan aplikasi yang akan dibuat dibutuhkan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang dapat mendukung
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Impelentasi Setelah melakukan analisa dan perancangan terhadap Aplikasi Informasi Kota Tangerang yang akan dibuat, tahap selanjutnya adalah implementasi dan pengujian.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Untuk menunjang kegiatan penelitian, dalam bab ini akan dijabarkan alat dan bahan, desain penelitian, dan desain penelitian yang dilaksanakan. 3.1 Alat dan bahan 3.1.1 Alat Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit. Salah satu perusahaan yang memanfaatkan potensi ini
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN PADA RUMAH BERSALIN DAN KLINIK BIDAN JURNALIS MENGGUNAKAN VB.NET
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN PADA RUMAH BERSALIN DAN KLINIK BIDAN JURNALIS MENGGUNAKAN VB.NET Randy Cahya Putra 1044370020 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknik Informatika,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisikan tentang metodologi penelitian yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian agar hasil yang dicapai tidak meyimpang dari tujuannya. Adapun metodologi penelitian
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIMPAN PINJAM KOPERASI BANK SUMSEL BABEL
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIMPAN PINJAM KOPERASI BANK SUMSEL BABEL Juwita Eka Putri Salimin Bahar Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Koperasi Cermat Bank Sumsel adalah salah satu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi merupakan ilmu terapan yang telah dikembangkan lebih lanjut meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) melalui kegiatan penelitian
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini digunakan untuk mengemukakan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, dan sistematika pembahasan dalam melakukan penelitian terhadap pengembangan aplikasi website
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini dibahas mengenai hasil dan pembahasan simulasi animasi teknik dasar olah raga bola voli berbasis multimedia. Selain itu bab ini juga akan membahas mengenai spesifikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bertambah pula fasilitas umum Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bertambahnya jumlah kendaraan bermotor di wilayah Jakarta Barat menyebabkan meningkat pula kebutuhan akan bahan bakar kendaraan bermotor. Berbagai tingkatan profesi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Ruang Baca Jurusan Ilmu Komputer Fakultas
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Ruang Baca Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung di Jalan Prof. Soemantri Brojonegoro
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan mengenai persoalan khusus yang dihadapi oleh objek penelitian dan untuk membuat keputusan terhadap persoalan tersebut. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan aplikasi perancangan SIG lokasi klinik hewan di wilayah Medan akan tampil baik menggunakan Mozilla Firefox, untuk menjalankan aplikasi ini buka Mozilla
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. Chevron Pasific Indonesia (PT. CPI) wilayah Riau dengan 4 distrik daerah pengelolaan layanan telepon dan internet yaitu
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Tahap implementasi sistem adalah tahap penerapan dari hasil analisis dan
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi sistem adalah tahap penerapan dari hasil analisis dan perancangan ke dalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer sehingga
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Distributor Seragam Aneka Jaya merupakan satu distributor seragam merk Teladan yang berada di kota sidoarjo. Distributor Seragam Aneka Jaya sendiri berdiri
Lebih terperinciBAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan
BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 5.1. Pengujian Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 1.1. Perangkat Lunak Pembangun Berikut ini merupakan software yang digunakan dalam pembuatan sistem: Tabel 4.1 Perangkat Lunak yang Digunakan dalam Membangun Aplikasi
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan pemaparan tentang program aplikasi yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas dan mengenai kelebihan dan kekurangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.3 Batasan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komputer saat ini begitu pesat, banyak perusahaan memanfaatkan teknologi ini untuk kemajuan usahanya. Dengan adanya teknologi komputer,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM
BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Tujuan Analisis Sistem Analisis permasalahan adalah hal yang pertama kita lakukan setelah kita mendapatkan spesifikasi kebutuhan pengguna atau SRS (software requirement spesification).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini sudah banyak perusahaan, pabrik maupun toko yang menggunakan teknologi komputer untuk membantu mereka dalam melakukan kontrol, dan manajemen terhadap
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran
METODE PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Konsumsi cabai rata-rata penduduk Indonesia adalah 5.21 Kg/kapita/tahun. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah sebanyak 237.641.326 jiwa, yang terdiri
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.I. Tampilan Hasil Berikut ini merupakan tampilan hasil dari perancangan sistem informasi arus kas yang rancang, berikut keterangannya. 1. Form Login Form Login merupakan tampilan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses Alur Penelitian Proses metodologi penelitian ini adalah merupakan langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari proses pengumpulan data hingga pembuatan
Lebih terperinciRingkasan Chapter 12 Developing Business / IT Solutions
Program Studi : Sistem Informasi Manajemen Penyerahan : 4 Oktober 2013 Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc Batas Penyerahan : 4 Oktober 2013 Ringkasan Chapter 12 Developing Business / IT Solutions OLEH
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan bebas saat ini, kecepatan pengolahan dan penyampaian informasi memiliki peran yang sangat penting bagi setiap perusahaan, Inventaris sebagai penunjang
Lebih terperinciAplikasi Pengolahan Data Stok Barang Dagang dan Penjualan (Studi Kasus: CV Jaya Maju Perkasa)
Aplikasi Pengolahan Data Stok Barang Dagang dan Penjualan (Studi Kasus: CV Jaya Maju Perkasa) Brahmantyo Danuriansyah 1, Reza Budiawan 2, Indra Lukmana Sardi 3 123 Manajemen Informatika Universitas Telkom
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Untuk menjalankan aplikasi ini ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pengguna. Spesifikasi kebutuhan berikut ini merupakan spesifikasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah UMKM Dinas Koperasi Perindustrian dan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek penelitian dalam hal ini adalah UMKM Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang diterapkan dalam pembuatan skripsi ini, antara lain: dengan topik baik berupa textbook atau paper.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang diterapkan dalam pembuatan skripsi ini, antara lain: 1. Tahap pengumpulan data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan skripsi
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem
BAB III PEMBAHASAN 3.1. Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Masalah yang ingin penulis angkat dalam proyek penyusunan skripsi ini adalah bagaimana merancang Animasi Aliran Irigasi Persawahan Berbasis Tiga
Lebih terperinciForm Master Klien untuk Admin. Gambar 4.98 Perancangan Layar Aplikasi Form Master Klien untuk Admin
281 Form Master Klien untuk Admin Pada Form Master Klien, Admin dapat melakukan pengubahan data client dengan memasukan No.Polis (Nomor Polis) terlebih dahulu. Gambar 4.98 Perancangan Layar Aplikasi Form
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kartu Tanda Penduduk elektronik atau electronic-ktp (e-ktp) adalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kartu Tanda Penduduk elektronik atau electronic-ktp (e-ktp) adalah Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang dibuat secara elektronik, dalam artian baik dari segi fisik maupun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian dibutuhkan desain penelitian agar
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Desain Penelitian Dalam melaksanakan penelitian dibutuhkan desain penelitian agar memudahkan pembaca untuk melihat alur penelitian yang dilakukan. Desain penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini telah mengalami kemajuan yang cukup pesat. Penggunaan komputer dalam mengolah data dari tiap transaksi yang terjadi mampu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi telah banyak merambah kedalam kegiatan suatu perusahaan. Setiap perusahaan memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai upaya untuk membantu menghasilkan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Informasi Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat. (Eka Pratama, 2014). Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Untuk itu diperlukan adanya metode
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap perusahaan didirikan untuk mendapatkan keuntungan (profit) seoptimal mungkin, sehingga dapat memperluas jaringan usaha yang dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi mempunyai pengaruh yang besar dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat karena sudah merupakan bagian dari kehidupan masyarakat. Dunia pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sulit diperoleh. Di Indonesia kondisi ini masih diperburuk dengan adanya kendala
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di sebagian besar Negara Asia, beras mempunyai nilai politik strategis, yang mempunyai implikasi, pemerintahan akan labil jika beras harganya tidak stabil
Lebih terperinci