Gambaran Pola Asuh dan Prestasi Belajar Remaja Di SMAN 88 Jakarta Timur

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Gambaran Pola Asuh dan Prestasi Belajar Remaja Di SMAN 88 Jakarta Timur"

Transkripsi

1 Gambaran Pola Asuh dan Prestasi Belajar Remaja Di SMAN 88 Jakarta Timur Putri Meutia Fakultas Ilmu keperawatan,kampus FIK UI, Jl. Prof.DR. Bahder Djohan, Depok Jawa Barat ; dan Abstrak Pola asuh keluarga berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar anak. Sikap dan perilaku orang tua bisa meningkatkan atau menurunkan prestasi disekolah pada siswa remaja.tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pola asuh orang tua dan prestasi belajar pada SMA Negeri 88 Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kategorik sederhana (deskriptif kuantitatif). Populasi penelitian ini adalah siswa dan siswi Sekolah Menengah Atas Negeri 88 Jakarta Timur dengan jumlah sampel sebanyak 97 responden. Teknik penelitian adalah simple random sampling dengan menggunakan analisis univariat. Tipe pola asuh yang mayoritas 93,8% menerapkan polas asuh demokratis dan pola asuh otoriter 6,2%, prestasi sebanyak 98,7% prestasi baik dan hanya 1 responden 1,04% dengan nilai kurang. Peneliti merekomendasikan pada orang tua untuk menerapakan pola asuh demokratis untuk pencapaian prestasi yang optimal. Kata kunci: pola asuh, prestasi belajar, siswa SMA, remaja.

2 Pendahuluan Pola asuh adalah pola pengasuhan anak yang berlaku dalam keluarga yaitu bagaimana keluarga membentuk perilaku generasi berikut sesuai dengan norma dan nilai yang baik dan sesuai dengan kehidupan masyarakat (Setiabudi, 2002). Menurut Wong et all (2000), tipe pola asuh terdiri dari tiga tipe yaitu authoritative (demokratis), otoriter ( over protevtive), dan laissez-faire (Permisif). Pola asuh dalam keluarga berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar anak. Dorbusch (1987 ) dalam Santrock (2003), menyatakan bahwa sikap dan perilaku orang tua bisa meningkatkan atau menurunkan prestasi disekolah pada siswa remaja. Bahaya psikologis selama periode remaja dapat berupa kesulitan belajar, kesulitan bergaul, kesulitan hubungan keluarga, kesulitan dalam perilaku sosial. Perilaku seksual, perilaku moral juga merupakan bahaya psikologis dari masa remaja (Pieter & Lumongga, 2010). Kesulitan belajar daripara remaja terlihat dari menurunnya prestasi. Faktor penyebab kesulitan belajar remaja adalah kondisi fisiologis, kepribadian, daya intelektual, aktivitas remaja dan sosio-ekonomi. Adapun dampak buruk dari kesulitan belajar pada remaja adalah under achieve, ialah prestasi dibawah potensi, prestasi belajar turun, kurang teliti, dan sukar berkosentrasi. Bahaya Psikologis masa remaja sangat banyak dari berbagai aspek, dan peneliti tertarik untuk membahas bahaya psikologis dalam kesulitan belajar, kesulitan bergaul, kesulitan hubungan keluarga dan kesulitan prilaku moral. Oleh sebab itu peneliti memutuskan untuk mengambil judul penelitian tentang Gambaran Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Remaja pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 88 Jakarta Timur.

3 Metode Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kategorik sederhana yang di lakukan dengan cara mengumpulkan data melalui pertanyaan terstruktur dari kuesioner penelitian, bertujuan untuk melihat gambaran seberapa besar pengaruh pola asuh terhadap prestasi belajar khususnya pada remaja. Populasi dalam subjek penelitian ini adalah siswa dan siswi Sekolah Menengah Atas Negeri No 88 Jakarta Timur. Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa dan siswi Sekolah Menengah Atas yang berusia 16 sampai 18 tahun yaitu kelas X dan kelas XI serta bersedia menjadi responden penelitian. Teknik penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling yaitu dengan mengambil responden secara mudah dan apa yang di dapatkan pada saat pengambilan data serta memenuhi kriteria responden ( usia 16 sampai 18 tahun). Penelitian ini di lakukan dengan sukarela dan tanpa paksaan. Dalam pelaksanaannya, peneliti akan membuat dan menyediakan surat persetujuan untuk menjadi responden. Peneliti juga akan menjelaskan prosedur penelitian, tujuan penelitian, dampak dari penelitian ini. Quesioner atau angket yang akan di berikan kepada siswa dan siswi Sekolah Menengah Atas yang telah uji validitas dengan jenis pertanyaan tertutup dengan cara siswa dan siswi menjawab pertanyaan yang berbentuk pilihan ganda dan langsung menjawab di soal yang di bagikan dan mengembalikan kembali setelah menjawab pertanyaan tersebut. Dimana pertanyaan yang di ajukan yang berhubungan dengan pola asuh, ini dilakukan untuk memperoleh data tentang hubungan pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar anak remaja dengan memberi skor masing masing dari jawaban responden, apabila nilai 3 (tiga) responden menjawab demokratis, nilai 2 (dua) bila jawaban responden otoriter dan nilai 1 ( satu) bila responden menjawab kuesioner permisif. Pengelohan data melewati beberapa tahap, diantaranya editing, coding, cleaning, processing dan analize

4 cleaning dengan menggunakan analisis univariat. Hasil Hasil penelitian kuntitatif ini menampilkan Karakteristik Responden Tabel 1.1. Karakteristik Jenis Kelamin di SMA Negeri 88. Jakarta Timur bulan Mei- Juni 2013 ( n=97) Variabel Frekuensi Persentase (%) Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total ,1 64,9 100 menunjukkan jenis kelamin perempuan sebanyak 63 (64,9 % ) lebih banyak dibandingkan jenis kelamin laki-laki 34 (35,1%). Tabel 1.2. Karakteristik Pendidikan Orang Tua di SMA Negeri 88. Jakarta Timur bulan Mei- Juni 2013 ( n=97) Variabel Frekuensi Persentase (%) Ayah PT/Akademi SLTA/ sederajat SLTP/ Sederajat SD/ Sederajat Total Ibu PT/Akademi SLTA/ sederajat SLTP/ Sederajat SD/ Sederajat Total ,9 54,6 15,5 1, ,7 54,6 17,5 4,1 100 Memperlihatkan yang mendominasi frekuensi pekerjaan orang tua yaitu Ayah sebagai karyawan swata 34 (35,1%), sedangkan pekerjaan ibu adalah ibu rumah tangga sebesar 75 (77,3%), dan persentase terendah yaitu pensiunan 2 (2,1 %) ayah,dan ibu 1 (1,0%). Tabel 1.3. Karakteristik Pekerjaan orang Tua di SMA Negeri 88. Jakarta Timur bulan Mei- Juni 2013 ( n=97) Variabel Frekuensi Persentase (%) Penghasilan orang tua 1-3 juta 4-6 juta >6 juta total ,0 24,7 8,2 100 menunjukkan pendapatan orang tua terbanyak pada rentang 1-3 juta per bulan yaitu sebesar 65 (67,0%), dan orang tua yang memiliki pendapatan

5 lebih dari 6 juta perbulan sebesar 8 (8,2%). Tabel 1.4. Karakteristik Pola Asuh di SMA Negeri 88. Jakarta Timur bulan Mei- Juni 2013 ( n=97) Variabel Frekuensi Persentase (%) Pola asuh Autoritatif/demokrt Otoriter Total ,8 6,2 100 menunjukkan proporsi yang terbesar dari pola asuh adalah 91 (93,8%) dan pola asuh otoriter 6 (6,2%). Tabel 1.5. Karakteristik Prestasi di SMA Negeri 88. Jakarta Timur bulan Mei- Juni 2013 ( n=97) Variabel Frekuensi Persentase (%) Prestasi Baik Kurang ,7 1,04 menunjukkan sebanyak 96 ( 98,7%) responden yang memiliki prestasi baik dan hanya 1 responden (1,04%) yang memiliki nilai kurang. Pembahasan Hal ini seperti di jelaskan oleh Subini (2011), jenis kelamin juga mempengaruhi hasil belajar anak, anak perempuan biasanya lebih mudah belajar yang berhubungan ilmu sosial di bandingkan ilmu pasti ( matematika, sains, apoteker, sipil dan sebagainya) sedangkan laki-laki lebih menyukai pelajaran yang langsung berhubungan dengan praktik seperti komputer,teknik, otomotif, mesin. Menurut Jelas,; Rahman,; Baki,; Ahmad (2005), pelajar perempuan memiliki ciri yang positif terhadap pencapaian prestasi akademik lebik baik dari pada laki-laki. Hal ini diasumsikan karena sebagian besar perempuan lebih teliti dan rajin dalam mengerjakan tugas- tugas yang berkaitan dengan tugas sekolah atau pun dalam hal belajar dari pada lakilaki yang lebih banyak mengutamakan hal-hal yang kurang penting. Dari hasil penelitian Yuningsih (2009), juga menyimpulkan adanya pengaruh yang signifikan secara simultan maupun parsial antara sikap, motivasi dan gender terhadap prestasi belajar akuntasi siswa XI MA Fathul Ulum kabupaten Grabongan tahun ajaran 2008/2009. Dalam menetapkan pola asuh sesuai jenis kelamin sangat penting untuk menyesuaikan diri dan kebutuhan anak, jika orang tua kurang sensitif

6 dalam menerapkan pola asuh ini anak akan mengalami kebingungan dalam berperan sesuai jenis kelaminnya, sehingga pada tingkat yang lebih serius dapat berakibat pada kebingungan peran seksual hingga depresi. Hasil penelitian Munandar (1997) dalam Subini (2011), menemukan semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua,khususnya ayah semakin baik prestasi anak, sedangkan tingkat pendidikan ibu tidak menunjukkan kecenderungan tersebut. Tingkat pendidikan dan kebudayaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar, anak akan cenderung melihat keluarganya dan akan mengikutinya. Latar belakang pendidikan keluarga juga dapat membentuk kebiasaan tertentu terutama bagi anak yaitu kebiasaan yang baik agar semangat dan terdorong untuk belajar. Menurut hasil penelitian Nadia dalam thesisnya (2007), tingkat pendidikan ayah memperlihatkan adanya hubungan tidak nyata dengan prestasi kognitif dan psikomotor, serta terlihat nyata pada prestasi afektif anak, sedangkan tingkat pendidikan ibu menunjukkan hubungan nyata dengan prestasi afektif dan kognitif serta hubungan sangat nyata dengan prestasi psikomotor. Asumsi dalam masyarakat anak yang orang tua nya bekerja di militer atau anggota militer maka cara pengasuhan anak juga akan berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Pola asuh yang di terapkan cenderung otoriter dan memiliki disiplin tinggi. Penelitian Kuntarti ( 2007), mengambarkan latar belakang sosial ekonomi orang tua terdapat pengaruh antara tingkat pendidikan orang tua, jenis pekerjaaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua dan jumlah tanggungan orang tua terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas 2 MTsN Wongsorejo Banyuwangi. Penelitian ini juga diperkuat oleh penelitian Tamsar (2008), adanya hubungan erat antara jenis pekerjaan dan tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi anak SMP Bunda Mulia Saribudolok. Faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab kesulitan belajar pada anak, keluarga dengan keadaan ekonomi pas-pasan cenderung sulit untuk memenuhi kebutuhan anak terutama

7 dalam hal fasilitas yang mendukung kegiatan belajar.sebaliknya keluarga dengan ekonomi berkecukupan atau tidak bermasalah maka untuk memenuhi kebutuhan anak dalam fasilitas belajar juga mudah dan anak dapa belajar dengan baik menggunakan fasilitas yang di berikan oleh orang tuanya. Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan oleh Maftukhah (2007) dalam Subini (2011), adanya pengaruh yang timbul dari kondisi ekonomi orang tua terhadap prestasi. Jika kondisi sosial ekonomi orang tua tinggi maka prestasi belajar anak akan tinggi pula, sebaliknya apabila kondisi sosial ekonomi orang tua rendah maka prestasi belajar anak juga rendah. Penelitian lain yang dilakukan oleh Indayani (2006), adanya pengaruh antara tingkat pendapatan orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas 2 SMP Negeri XII Malang yaitu tingkat pendidikan orang tua 40%, jenis pekerjaan orang tua 36%, tingkat pendapatan orang tua sebesar 14,8% dan jumlah tanggungan orang tua sebesar 4% sedangkan prestasi belajar sebesar 61,3%. Sedangkan menurut penelitian Nadia (2007), dalam thesisnya menyimpulkan status ekonomi keluarga juga menunjukkan hubungan tidak nyata dengan prestasi belajar kognitif, afektif maupun psikomotor. Dari hasil penelitian Amadhi (2008), dalam penelitiannya menyimpulkan adanya pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa yaitu sebesar 53,2%, sedangkan lainnya disebabkan oleh faktor dari luar. Penelitian yang dilakukan oleh Yusniyah (2008), juga menyimpulkan bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar siswa sangat bergantung pada pola asuh yang diterapkan oleh orang tua dirumah. Semakin demokratis pola asuh yang diterapkan oleh orang tua, maka akan semakin tinggi prestasi belajar siswa. Pola asuh dalam keluarga berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar anak. Dorbusch (1987 ) dalam Santrock (2003), menyatakan bahwa sikap dan perilaku orang tua bisa meningkatkan atau menurunkan prestasi disekolah pada siswa remaja. Santrock (2003), melakukan penelitian

8 pada orang tua dari remaja-remaja yang berasal dari Asia dan Amerika yang menerapkan pola asuh anak yang otoriter dan pada keluarga Jepang maupun Cina-Amerika yang menerapkan pola asuh yang sama. Hasil penelitian ini menunjukkan pola asuh otoriter mempengaruhi hasil belajar anak di sekolah. Anak yang diasuh dengan pola asuh otoriter menunjukkan hasil belajar yang baik. Kesimpulan Hasil penelitian responden di dominasi oleh perempuan (64,9%) dari 97 responden. Dari hasil ini tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi karena prestasi baik merata antara jenis kelamin perempuan dan laki-laki Tingkat pendidikan orang tua respoden tertinggi baik ayah maupun ibu adalah SLTA (54,6%). Tingkat pendidikan orang tua memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar Karateristik pekerjaan orang tua Ayah yang paling tinggi persentase adalah karyawan swasta(35,1%) dan pekerjaan ibu yang paling tinggi ibu rumah tangga sebesar (77,3%), tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar anak. Pendapatan orang tua responden tertinggi berkisar antara 1-3 juta perbulan sebesar ( 67,0%). Pola asuh tertinggi pada responden SMAN 88 Jakarta Timur adalah pola asuh Authoritative/ demokratis serta prestasi baik sebesar 98,7 %. Ini mengambarkan pola asuh authoritative/demokratis akan mempengaruhi prestasi anak yang lebih baik. Penelitian ini dapat menjadi acuan untuk lebih mengintensifkan hubungan antara orang tua siswa/siswi untuk membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajar, dan diharapkan kepada sekolah lebih peka dalam berinteraksi dengan remaja dan memfasilitasi kemajuan prestasi siswa/siswi. Pelayanan keperawatan yang dekat dengan masyarakat adalah puskesmas agar lebih sering memberikan edukasi terkait pola asuh atau pendidikan kesehatan kepada orang tua, siswa, sekolah untuk meningkatkan motivasi dan prestasi bekerja sama dengan program usaha keperawatan sekolah.

9 Ucapan Terima kasih 1. Ibu Dewi Irawaty, MA., PhD, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. 2. Ibu Kuntarti, SKp., M.Biomed, selaku Ketua Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia dan selaku Koordinator Mata Ajar Tugas Akhir 3. Dosen pembimbing ibu Siti Chodijah, S. Kep., MN, selaku pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan arahan dan masukan yang berharga dalam penyusunan skripsi ini 4. Seluruh staf pengajar dan Dewan Dosen yang telah memberikan Ilmu Keperawatan dari mulai perkuliahan hingga penyusunan skripsi ini. 5. Kepada seluruh aparatur Pemerintah daerah Aceh Timur yang terkait yang telah memberikan izin dan tugas Belajar menempuh pendidikan di Universitas Indonesia 6. Kepada Kepala Sekolah dan staf SMAN 88 Jakarta Timur yang telah memberikan izin untuk di jadikan tempat penelitian. Referensi Jelas,ZM,;Rahman, S,;Baki,R,;Ahmad, J.(2005).Prestasi akademik mengikuti gender. Jurnal Pendidikan Malaysia. Amadhi, Risma I (2008) Pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri1 Kesamben Blitar. Malang. Fakultas Ekonomi Universitas Malang. Dahlan, Sopiyudin.M (2009). Statistik untuk kedokteran dan kesehatan deskriptif, bivariat, dan multivariat,dilengkapi aplikasi dengan menggunakan SPSS. Jakarta. Salemba Medika. Djali & Mulyono ( 2007). Pengukuran dalam bidang pendidikan. Jakarta. Grasindo Gruendememann & Fernsebner (2005). Buku ajar keperawatan perioperatif vol 2. praktik. Alih

10 bahasa Brahm U. Pendit. Jakarta. EGC. Gunarsa, S. ( 2008). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Jakarta. BPK Gunung Mulia. Hapsari, S. (2005). Bimbingan dan konseling untuk SMA kelas XI. Jakarta. Grasindo Hidayat, A.A (2003). Riset keperawatan dan teknik penulisan ilmiah. Jakarta. Salemba Medika

POLA ASUH ORANG TUA DAN PERKEMBANGAN SOSIALISASI REMAJA DI SMA NEGERI 15 MEDAN

POLA ASUH ORANG TUA DAN PERKEMBANGAN SOSIALISASI REMAJA DI SMA NEGERI 15 MEDAN POLA ASUH ORANG TUA DAN PERKEMBANGAN SOSIALISASI REMAJA DI SMA NEGERI 15 MEDAN Dewi Sartika Panjaitan*, Wardiyah Daulay** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan **Dosen Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas

Lebih terperinci

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta 44 KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu ciri yang paling sering muncul pada remaja untuk menjalani penanganan psikologisnya adalah stres. Stres pada remaja yang duduk dibangku sekolah dapat dilanda ketika mereka

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Dalam penelitian mengenai perilaku pacaran pada remaja di SMA PATRIOT Bekasi, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional,

Lebih terperinci

PERILAKU ANTISOSIAL REMAJA DI SMA SWASTA RAKSANA MEDAN

PERILAKU ANTISOSIAL REMAJA DI SMA SWASTA RAKSANA MEDAN PERILAKU ANTISOSIAL REMAJA DI SMA SWASTA RAKSANA MEDAN Dewi S Simanullang* Wardiyah Daulay** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan **Dosen Departemen Jiwa dan Komunitas Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KENAKALAN REMAJA DI SMA SWASTA AR-RAHMAN MEDAN

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KENAKALAN REMAJA DI SMA SWASTA AR-RAHMAN MEDAN HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KENAKALAN REMAJA DI SMA SWASTA AR-RAHMAN MEDAN SKRIPSI Oleh Melissa Sidabutar 141121086 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2016 Judul : Hubungan Pola Asuh

Lebih terperinci

HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 BANTUL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 BANTUL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 BANTUL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Oleh: IRUWANTI NPM.12144200005 PROGRAM STUDI BIMBINGAN

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7 PENELITIAN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7 Vivin Sabrina Pasaribu*, El Rahmayati*, Anita Puri* *Alumni Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang *Dosen

Lebih terperinci

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA KELAS VII TENTANG PERUBAHAN SEKS SEKUNDER DI SMP N 1 MAYONG JEPARA

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA KELAS VII TENTANG PERUBAHAN SEKS SEKUNDER DI SMP N 1 MAYONG JEPARA GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA KELAS VII TENTANG PERUBAHAN SEKS SEKUNDER DI SMP N 1 MAYONG JEPARA Ita Rahmawati 1 INTISARI Perubahan tanda-tanda fisiologis dari kematangan seksual yang tidak langsung

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan 18 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi antara ibu dengan anak. Desain yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif antara variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independen dan dependen, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2010). Sehingga diupayakan generasi muda dapat mengikuti setiap proses

BAB I PENDAHULUAN. 2010). Sehingga diupayakan generasi muda dapat mengikuti setiap proses 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan salah satu bentuk usaha sadar yang terencana, terprogram dan berkesinambungan dalam upaya menumbuhkembangkan kemampuan peserta didik secara optimal,

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Siti Hardianti, Sri Janatri janatrisri@yahoo.co.id Abstrak Periode penting dalam tumbuh

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP. dan dependen (Nursalam, 2008, hal. 55). Variabel independen dalam penelitian ini

BAB III KERANGKA KONSEP. dan dependen (Nursalam, 2008, hal. 55). Variabel independen dalam penelitian ini BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep Konsep adalah abtraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara dua variabel independen dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari hubungan antara tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010). 33 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Gorontalo, Kota Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT Devi Shintana O S* Cholina Trisa Siregar** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara **Staf Pengajar Departemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang menghubungan

Lebih terperinci

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN PENDAHULUAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS Eny Pemilu Kusparlina (Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun) ABSTRAK Pendahuluan: Angka aborsi di

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015 HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh: Deis Isyana Nur Putri ABSTRAK Motivasi dapat membuat seseorang berbuat demi mencapai tujuan,

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA Febry Heldayasari Prabandari *, Tri Budi Rahayu Program Studi D3 Kebidanan

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ROHMATUL MAGFIROH DESA PAKISAJI KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ROHMATUL MAGFIROH DESA PAKISAJI KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ROHMATUL MAGFIROH DESA PAKISAJI KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG Heni Dwi Windarwati*, Asti Melani A*, Rika Yustita*

Lebih terperinci

PERILAKU REMAJA DALAM HAL PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA MASA PUBERTAS DI SMP YAYASAN PENDIDIKAN SHAFIYYATUL AMALIYYAH MEDAN TAHUN 2013

PERILAKU REMAJA DALAM HAL PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA MASA PUBERTAS DI SMP YAYASAN PENDIDIKAN SHAFIYYATUL AMALIYYAH MEDAN TAHUN 2013 PERILAKU REMAJA DALAM HAL PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA MASA PUBERTAS DI SMP YAYASAN PENDIDIKAN SHAFIYYATUL AMALIYYAH MEDAN TAHUN 2013 Dina Indarsita 1, Mariaty S 2, Ravina Primursanti 1 1 Jurusan Keperawatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 4. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL. gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang infeksi menular seksual.

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL. gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang infeksi menular seksual. BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Kerangka konsep dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang infeksi menular seksual. Langkah pertama

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Disain penelitian adalah cross sectional study, yakni data dikumpulkan pada satu waktu (Singarimbun & Effendi 1995. Penelitian berlokasi di Kota

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TOILET TRAINING ANAK USIA 1-3 TAHUN TERHADAP PENGETAHUAN IBU DI DESA SAMBON BANYUDONO BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TOILET TRAINING ANAK USIA 1-3 TAHUN TERHADAP PENGETAHUAN IBU DI DESA SAMBON BANYUDONO BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TOILET TRAINING ANAK USIA 1-3 TAHUN TERHADAP PENGETAHUAN IBU DI DESA SAMBON BANYUDONO BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Rosiana Wahyu Probowati J210090050 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP 3.1. Kerangka Teori Usia Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok: 1. Pengaruh orang tua 2. Pengaruh teman 3. Pengaruh faktor kepribadian 4 Pengaruh iklan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI Annysa Yanitama, Iwan Permana, Dewi Hanifah Abstrak Salah satu masalah remaja adalah masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai macam hal yang tidak pernah diketahui sebelumnya. Dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai macam hal yang tidak pernah diketahui sebelumnya. Dalam proses belajar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi seorang anak dalam mempelajari berbagai macam hal yang tidak pernah diketahui sebelumnya. Dalam proses belajar inilah,

Lebih terperinci

Sartika Tolingguhu NIM :

Sartika Tolingguhu NIM : Summary HUBUNGAN TINGKAT MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA (Suatu Penelitian Mahasiswa Semester IV di Jurusan S1 Keperawatan UNG) Sartika Tolingguhu NIM : 841 409

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur The 7 th University Research Colloqium 08 Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur Nur Hidayah, Suci Tri Cahyani Prodi DIII Kebidanan STIKES PKU MUHAMMADIYAH Surakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian Non Experimental (Nazir, 1999). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. correlative (hubungan) dengan menggunakan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. correlative (hubungan) dengan menggunakan pendekatan cross sectional. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan correlative (hubungan) dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian korelasi

Lebih terperinci

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 2 NGANTRU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 2 NGANTRU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 2 NGANTRU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMA Negeri 1 Telaga Gorontalo adalah sekolah yang menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang terletak di Jl. Raya Limboto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (cross sectional) dalam penelitian ini variabel sebab atau resiko dan akibat

BAB III METODE PENELITIAN. (cross sectional) dalam penelitian ini variabel sebab atau resiko dan akibat BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian explanatory riset dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah potong lintang (cross sectional)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk jenis penelitian Non Experimen (Hidayat, 2007). Dalam rancangan

Lebih terperinci

PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA SMA NEGERI 1 PALU Oleh: Rizal Haryanto 18, Ketut Suarayasa 29,

PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA SMA NEGERI 1 PALU Oleh: Rizal Haryanto 18, Ketut Suarayasa 29, PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA SMA NEGERI 1 PALU Oleh: Rizal Haryanto 18, Ketut Suarayasa 29, 9 ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menilai bagaimana tingkat pengetahuan, sikap, dan aktivitas

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT SELF DISCLOSURE SISWA SMP MAARIF NU PANDAAN

ANALISIS TINGKAT SELF DISCLOSURE SISWA SMP MAARIF NU PANDAAN ANALISIS TINGKAT SELF DISCLOSURE SISWA SMP MAARIF NU PANDAAN Oleh : Azmy Hajidah Dosen Pembimbing : Drs. H. Yahya, M.A Kata kunci : self disclosure, kedalaman self disclosure, keluasan self disclosure,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan metode korelasional. Kerangka penelitian ini menggambarkan korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. Peneliti akan melakukan pengukuran variabel independent dan dependent, kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan survey yaitu penelitian yang digunakan untuk menggambarkan persepsi remaja terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang BAB I METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana

Lebih terperinci

POLA KOMUNIKASI KELUARGA DAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI KELURAHAN PADANG BULAN MEDAN

POLA KOMUNIKASI KELUARGA DAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI KELURAHAN PADANG BULAN MEDAN POLA KOMUNIKASI KELUARGA DAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI KELURAHAN PADANG BULAN MEDAN Efitri Novalina Siboro*, Iwan Rusdi ** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU ** Dosen Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi study yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. norma-norma yang berlaku di masyarakat (Shochib, 2010). keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama di mana anak dapat

BAB I PENDAHULUAN. norma-norma yang berlaku di masyarakat (Shochib, 2010). keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama di mana anak dapat 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bentuk pola asuh orang tua terhadap anak merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT DI PANTI ASUHAN EVANGELINE BOOTH DAN ASRAMA MADANI

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT DI PANTI ASUHAN EVANGELINE BOOTH DAN ASRAMA MADANI PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT DI PANTI ASUHAN EVANGELINE BOOTH DAN ASRAMA MADANI Martia Lindawaty Tondang*, Siti Zahara Nasution** *Mahasiswa Keperawatan **Dosen Departemen

Lebih terperinci

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 15 Bandung. Sekolah ini beralamat di Jalan Dr. Setiabudhi No

Lebih terperinci

Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 2, Nomor 2, September 2016 ISSN X

Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 2, Nomor 2, September 2016 ISSN X FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MAHASISWA SEMESTER IV AKPER HUSADA KARYA JAYA TAHUN AKADEMIK 2015/2016 Labora Sitinjak, S.Kp, M.Kep*, Apriyanus Umbu Kadu** *Dosen Akademi

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 014/015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kecemasan siswa yang menghadapi ujian nasional pada siswa SMAN 1 Makale di Tana Toraja dengan siswa SMAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah dekriptif korelasi. Penelitian korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Penelitian dilakukan di 6 sekolah yang terdiri dari SMA dan SMK negeri dan swasta di Kota Bogor.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat descriptivedenganpendekatan cross sectional yaitu rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat descriptivedenganpendekatan cross sectional yaitu rancangan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian non eksperimental yang bersifat descriptivedenganpendekatan cross sectional yaitu rancangan penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi perbaikan perilaku emosional. Kematangan emosi merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi perbaikan perilaku emosional. Kematangan emosi merupakan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Hurlock (1980) masa remaja dianggap sebagai periode badai dan tekanan, suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan selama hidupnya, manusia dihadapkan pada dua peran yaitu sebagai mahluk individu dan mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial, manusia selalu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksplanatory digunakan untuk menjelaskan suatu keadaan atau fenomena sosial yang terjadi secara objektif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah correlational dengan pendekatan crosss sectional, yaitu jenis penelitian yang menkankan pada waktu pengukuran

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif, dengan desain cross sectional dimana pengukuran variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Proses pengambilan data dilakukan pada Oktober 2015 di SMP Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN. Proses pengambilan data dilakukan pada Oktober 2015 di SMP Negeri 1 digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN Proses pengambilan data dilakukan pada Oktober 2015 di SMP Negeri 1 Surakarta. Total populasi sebanyak 785 orang. Pengambilan sampel terpilih dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Desa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Desa BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Desa Dirgahayu Kecamatan Pulau Laut Utara Kabupaten Kotabaru. Penelitian

Lebih terperinci

POLA ASUH KELUARGA DAN TIPE KEPRIBADIAN REMAJA DI SMPN 7 MEDAN

POLA ASUH KELUARGA DAN TIPE KEPRIBADIAN REMAJA DI SMPN 7 MEDAN POLA ASUH KELUARGA DAN TIPE KEPRIBADIAN REMAJA DI SMPN 7 MEDAN Susi Yanti*, Siti Zahara Nasution** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan **Dosen Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas Fakultas Keperawatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk menerangkan atau membuat

Lebih terperinci

METODE Desain, Lokasi dan Waktu Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

METODE Desain, Lokasi dan Waktu Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Teknik Pengumpulan Data 29 METODE Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan di dua Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Bogor, terdiri dari tiga

Lebih terperinci

HUBUNGAN GENDER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMP

HUBUNGAN GENDER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMP HUBUNGAN GENDER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMP Oleh: Umi Muthoharoh, Budiyono, Puji Nugraheni Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo rahmi_912313@yahoo.com

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG 7 Anik Eka Purwanti *, Tri Nur Hidayati**,Agustin Syamsianah*** ABSTRAK Latar belakang:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : STUDI DESKRIPTIF POLA ASUH ORANG TUA PADA REMAJA DI KELAS XI SMK ISLAM AL HIKMAH MAYONG JEPARA

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : STUDI DESKRIPTIF POLA ASUH ORANG TUA PADA REMAJA DI KELAS XI SMK ISLAM AL HIKMAH MAYONG JEPARA STUDI DESKRIPTIF POLA ASUH ORANG TUA PADA REMAJA DI KELAS XI SMK ISLAM AL HIKMAH MAYONG JEPARA Asmawahyunita 1, dan Ummu Lathifah 2 INTISARI Pola asuh orang tua yang demokratis menjadikan adanya komunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi BAB III METODEOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi non-eksperimental yaitu penelitian korelasi dengan metode cross sectional. Menurut

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP. Kebersihan diri

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP. Kebersihan diri 17 3.1. Kerangka Teori BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP Kebersihan diri Faktor yang mempengaruhi Kebersihan Diri: Ekonomi Sosial Pendidikan Jenis Kelamin Cara menjaga Kebersihan Diri 1. Tangan

Lebih terperinci

Yusnidar 1*) ABSTRAK. 1. Pendahuluan

Yusnidar 1*) ABSTRAK. 1. Pendahuluan PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWI KELAS X DAN XI TENTANG KEGIATAN PUSAT INFORMASI KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (PIK-KRR) DI MAN 1 MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2015 Yusnidar 1*) 1 Dosen Politeknik

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 1-6 DI SD MOJOROTO II KOTA KEDIRI

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 1-6 DI SD MOJOROTO II KOTA KEDIRI TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 1-6 DI SD MOJOROTO II KOTA KEDIRI Endah Tri Wijayanti 1) 1 Prodi DIII Keperawatan, Universitas Nusantara PGRI Kediri Email:

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PERAWAT DI RUANG MPKP DAN BUKAN MPKP DI RSUD KABUPATEN BATANG TAHUN 2013

PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PERAWAT DI RUANG MPKP DAN BUKAN MPKP DI RSUD KABUPATEN BATANG TAHUN 2013 PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PERAWAT DI RUANG MPKP DAN BUKAN MPKP DI RSUD KABUPATEN BATANG TAHUN 2013 Oleh : Rokhyati dan Sakdiyah Abstrak Salah satu upaya peningkatan mutu keperawatan di rumah sakit dengan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DENGAN JENIS KELAMIN DAN SUMBER INFORMASI DI SMAN 3 BANDA ACEH TAHUN 2012

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DENGAN JENIS KELAMIN DAN SUMBER INFORMASI DI SMAN 3 BANDA ACEH TAHUN 2012 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DENGAN JENIS KELAMIN DAN SUMBER INFORMASI DI SMAN 3 BANDA ACEH TAHUN 2012 SITI WAHYUNI 1 1 Tenaga Pengajar Pada STiKes Ubudiyah

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan deskriptif analitik yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross-Sectional Study yaitu penelitian yang dilakukan dengan cepat, lengkap serta dalam satu waktu dan tidak berkelanjutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 7 C. Tujuan Penelitian... 8 D. Manfaat Penelitian... 8 E. Keaslian Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 7 C. Tujuan Penelitian... 8 D. Manfaat Penelitian... 8 E. Keaslian Penelitian... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... x INTISARI... xi ABSTRAK...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan manusia, melalui pendidikan manusia dapat belajar demi kelangsungan hidupnya. Bagoe (2014, h.1) mengemukakan

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG IDENTITAS DIRI REMAJA PADA SISWA SMA KARTIKA I-2 MEDAN

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG IDENTITAS DIRI REMAJA PADA SISWA SMA KARTIKA I-2 MEDAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG IDENTITAS DIRI REMAJA PADA SISWA SMA KARTIKA I-2 MEDAN Eis Sumiati* Mahnum Lailan Nasution** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan **Dosen Departemen Jiwa dan Komunitas Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Pada penelitian ini peneliti memilih tipe pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

VOLUME I No 3 Juli 2013 Halaman Hubungan Faktor Internal Dengan Kinerja Pegawai Di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar

VOLUME I No 3 Juli 2013 Halaman Hubungan Faktor Internal Dengan Kinerja Pegawai Di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar Community Health VOLUME I No 3 Juli 2013 Halaman 184-194 Artikel Penelitian Hubungan Faktor Internal Dengan Di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar Kadek Dwi Maryanti Pande * 1, Komang Gede Rai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan penelitian, dan mengkaji kesahihan hipotesis (Sudigdo, 1995). Jenis penelitian ini adalah deskripitif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gambar 4.1 Distribusi Jenis Kelamin Responden. Mahasiswa 34,7% 65,3%

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gambar 4.1 Distribusi Jenis Kelamin Responden. Mahasiswa 34,7% 65,3% BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Univariat 4.1.1. Karakteristik responden Gambar 4.1 Distribusi Jenis Kelamin Responden Mahasiswa 65,3% 34,7% Laki-laki Perempuan Jumlah responden mahasiswa

Lebih terperinci

Jurnal Teknologi Vol.18 No. 2 Halaman Juni-Desember 2015 ISSN :

Jurnal Teknologi Vol.18 No. 2 Halaman Juni-Desember 2015 ISSN : HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASKEB II (PERSALINAN) MAHASISWA D4 BIDAN PENDIDIK UNIVERSITAS NASIONAL Andi Julia Rifiana 1), Nur arifah Hakim 2)

Lebih terperinci

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG 6 Eni Mulyatiningsih ABSTRAK Hospitalisasi pada anak merupakan suatu keadaan krisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang. Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang. Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan pada pasien post operasi dengan yang dirawat di bangsal bedah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Julia Rostaulina Tarigan. 0630188. Studi Deskriptif Mengenai Kemampuan College Adjustment pada Mahasiswa Perantau Angkatan 2009 di Universitas Kristen Maranatha. Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN Tika Febriyani*, Ahmad Syahlani 1, Agus Muliyawan 2 1 STIKES Sari Mulia Banjarmasin 2 AKBID Sari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan diskriptif korelasi untuk mengetahui hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Pendekatan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERNIKAHAN USIA MUDA DI DESA SARIBUDOLOK KECAMATAN SILIMAKUTA TAHUN 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERNIKAHAN USIA MUDA DI DESA SARIBUDOLOK KECAMATAN SILIMAKUTA TAHUN 2016 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERNIKAHAN USIA MUDA DI DESA SARIBUDOLOK KECAMATAN SILIMAKUTA TAHUN 2016 Wiwik Dwi Arianti Jurusan Keperawatan Poltekkes Medan Abstrak Pernikahan usia muda merupakan pernikahan

Lebih terperinci

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA CV SEJAHTERA 92 MALANG SKRIPSI

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA CV SEJAHTERA 92 MALANG SKRIPSI PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA CV SEJAHTERA 92 MALANG SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi Oleh: NAMA : RHANDI HASTABUWANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa belajar bagi remaja untuk mengenal dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa belajar bagi remaja untuk mengenal dirinya, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa belajar bagi remaja untuk mengenal dirinya, mengenal lingkungannya, dan mengenal masyarakat di sekitarnya. Remaja mulai memahami

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai orientasi masa depan bidang pekerjaan pada mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan Fakultas

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS PSIKOLOGI HUBUNGAN INTERNET ADDICTION DAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS GUNADARMA

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS PSIKOLOGI HUBUNGAN INTERNET ADDICTION DAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS GUNADARMA UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS PSIKOLOGI HUBUNGAN INTERNET ADDICTION DAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS GUNADARMA Deni Fernando 11512828 4PA04 Pembimbing: Dr. Wahyu Rahardjo, SPsi., MSi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, keluarga, masyarakat dan Negara. khususnya bagi masyarakat Indonesia. Kualitas pendidikan di Indonesia saat

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, keluarga, masyarakat dan Negara. khususnya bagi masyarakat Indonesia. Kualitas pendidikan di Indonesia saat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses dari perjalanan hidup manusia. Melalui pendidikan manusia akan mengalami perubahan tingkah laku dari yang sebelumnya tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian Quasy Experiment dengan menggunakan rancangan penelitian pretest-posttest with

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi remaja awal

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012 46 HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012 Oleh : Siti Dewi Rahmayanti dan Septiarini Pujiastuti STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi ABSTRAK Pola asuh orang

Lebih terperinci