Hak Cipta dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undang. Cetakan pertama, Desember : Suliswati, S.Kp, M.Kes. Pengembang desain

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Hak Cipta dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undang. Cetakan pertama, Desember : Suliswati, S.Kp, M.Kes. Pengembang desain"

Transkripsi

1

2

3 Hak Cipta dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undang Cetakan pertama, Desember 2016 Penulis Pengembang desain Instruksional : Suliswati, S.Kp, M.Kes : Ir. Anang Suhardianto, M.Si. Desain oleh Tim P2M2 : Kover & Ilustrasi : Suparmi Tata Letak : Heru Junianto Jumlah Halaman : 262

4

5 DAFTAR ISI PENGANTAR MATA KULIAH PRAKTIKUM... BAB I: PRAKTIK KLINIK ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN MASALAH PSIKOSOSIAL ANSIETAS iv 1 Topik Praktik Klinik 1 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Masalah Psikososial Ansietas.. 3 Latihan Ringkasan Tes KUNCI JAWABAN TES DAFTAR PUSTAKA BAB II: PRAKTIK KLINIK ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN MASALAH PSIKOSOSIAL KEHILANGAN DAN GANGGUAN CITRA TUBUH 26 Topik Praktik Klinik 1 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Masalah Psikososial Kehilangan. 28 Latihan Ringkasan Tes Topik Praktik Klinik 2 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Masalah Psikososial Gangguan Citra 53 Tubuh.. Latihan Ringkasan Tes KUNCI JAWABAN TES DAFTAR PUSTAKA i

6 BAB III: PRAKTIK KLINIK ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN 80 Topik Praktik Klinik 1 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Risiko Perilaku Kekerasan 82 Latihan Ringkasan Tes KUNCI JAWABAN TES DAFTAR PUSTAKA BAB IV: PRAKTIK KLINIK ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI 117 Topik Praktik Klinik 1 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi 119 Latihan Ringkasan Tes KUNCI JAWABAN TES DAFTAR PUSTAKA BAB V: PRAKTIK KLINIK ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL 153 Topik Praktik Klinik 1 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Isolasi Sosial. 159 Latihan Ringkasan Tes KUNCI JAWABAN TES DAFTAR PUSTAKA ii

7 BAB VI: PRAKTIK KLINIK ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HDR (HARGA DIRI RENDAH) DAN DPD (DEFISIT PERAWATAN DIRI) 187 Topik Praktik Klinik 1 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan HDR (Harga Diri Rendah) Latihan Ringkasan Tes Topik Praktik Klinik 2 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan DPD (Defisit Perawatan Diri). 220 Latihan Ringkasan Tes KUNCI JAWABAN TES DAFTAR PUSTAKA iii

8 TINJAUAN MATA KULIAH PRAKTIKUM Mata Kuliah Praktik Klinik Keperawatan Jiwa ini mempunyai bobot 2 sks. Materi kuliah yang dibahas dalam mata kuliah ini memberikan pemahaman kepada Saudara tentang penerapan asuhan keperawatan pada pasien ditatanan klinik. Untuk itu maka pokok-pokok materi praktik klinik yang akan disampaikan dalam Bahan Ajar Cetak ini terdiri dari: asuhan keperawatan pasien dengan masalah psikososial ansietas, masalah psikososial kehilangan, masalah psikososial gangguan citra tubuh, risiko perilaku kekerasan, gangguan persepsi sensori halusinasi, isolasi sosial, harga diri rendah, dan defisit perawatan diri, dengan menggunakan pendekatan metode proses keperawatan. Saudara harus memahami bahwa kompetensi yang akan dipelajari dalam Bahan Ajar Cetak ini sangat diperlukan bagi saudara sebagai seorang perawat yang akan memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan jiwa sehingga asuhan keperawatan yang diberikan menjadi lebih profesional. Di akhir semester Saudara diharapkan dapat menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah/gangguan jiwa, oleh karena itu saudara diharapkan dapat menguasai beberapa kompetensi khusus sebagai berikut : 1. Menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial ansietas. 2. Melakukan pengkajian pada pasien dengan masalah psikososial ansietas. 3. Menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial ansietas. 4. Membuat perencanaan tindakan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial ansietas. 5. Melakukan implementasi tindakan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial ansietas. 6. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial ansietas. 7. Melakukan pendokumenan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial ansietas. 8. Menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial kehilangan. 9. Melakukan pengkajian pada pasien dengan masalah psikososial kehilangan. 10. Menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial kehilangan. 11. Membuat perencanaan tindakan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial kehilangan. 12. Melakukan implementasi tindakan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial kehilangan. 13. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial kehilangan. iv

9 14. Melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial kehilangan. 15. Menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial gangguan citra tubuh. 16. Melakukan pengkajian pada pasien dengan masalah psikososial gangguan citra tubuh. 17. Menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial gangguan citra tubuh. 18. Membuat perencanaan tindakan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial gangguan citra tubuh. 19. Melakukan implementasi tindakan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial gangguan citra tubuh. 20. Melakukan evaluasi tindakan keperawatanh pada pasien dengan masalah psikososial gangguan citra tubuh. 21. Melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan pada dengan masalah psikososial gangguan citra tubuh. 22. Menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan. 23. Melakukan pengkajian pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan. 24. Menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan. 25. Membuat perencanaan tindakan keperawatan pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan. 26. Melakukan implementasi tindakan keperawatan pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan. 27. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan. 28. Melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan. 29. Menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi. 30. Melakukan pengkajian pada pasien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi 31. Menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi. 32. Membuat perencanaan tindakan keperawatan pada pasien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi 33. Melakukan implementasi tindakan keperawatan pada pasien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi 34. Melakukan evaluasi tindakan keparawatan pada pasien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi 35. Melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi. 36. Menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan isolasi sosial. 37. Melakukan pengkajian pada pasien dengan isolasi sosial. v

10 38. Menegakkan diagnosa keperawatan dengan isolasi sosial. 39. Membuat perencanaan tindakan keperawatan pada pasien dengan isolasi sosial 40. Melakukan implementasi tindakan keperawatan pada pasien dengan isolasi sosial 41. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada pasien dengan isolasi sosial. 42. Melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien dengan isolasi sosial. 43. Menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan harga diri rendah 44. Melakukan pengkajian pada pasien dengan harga diri rendah. 45. Menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien dengan harga diri rendah. 46. Membuat perencanaan tindakan keperawatan pada pasien dengan hyarga diri rendah. 47. Melakukan implementasi tindakan keperawatan pada pasien dengan harga diri rendah. 48. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada pasien dengan harga diri rendah. 49. Melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien dengan harga diri rendah. 50. Menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan defisit perawatan diri. 51. Melakukan pengkajian pada pasien dengan defisit perawatan diri. 52. Menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien dengan defisit perawatan diri. 53. Membuat perencanaan tindakan keperawatan pada pasien dengan defisit perawatan diri. 54. Melakukan implementasi tindakan keperawatan pada pasien dengan defisit perawatan diri. 55. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada pasien dengan defisit perawatan diri. 56. Melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien dengan defisit perawatan diri. Materi Mata Kuliah Praktik Klinik Keperawatan Jiwa disusun dalam enam bab sebagai berikut : Bab 1: Praktik klinik asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial ansietas. Bab 2: Praktik klinik asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial kehilangan dan gangguan citra tubuh. Bab 3: Praktik klinik asuhan keperawatan pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan. Bab 4: Praktik klinik asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi. Bab 5: Praktik klinik asuhan keperawatan pada pasien dengan isolasi sosial. Bab 6: Praktik klinik asuhan keperawatan pada pasien dengan HDR (Harga Diri Rendah) dan DPD ( Defisit Perawatan Diri ) Selanjutnya untuk mempelajari mata kuliah ini adalah dengan membacanya secara seksama satu persatu secara bertahap. Sebagai petunjuk agar saudara lebih mudah mempelajari dan memahami Bahan Ajar Cetak ini maka ikutilah langkah-langkah belajar berikut: vi

11 1. Terlebih dahulu pahami berbagai istilah yang digunakan dalam Bahan Ajar Cetak ini. 2. Perhatikan contoh-contoh yang diberikan dan carilah contoh lain yang Saudara amati dalam kehidupan sehari hari. 3. Kerjakan latihan dengan baik. 4. Kuasailah materi minimal 80% dengan menjawab soal tes, jika kurang silakan pelajari kembali materi Bahan Ajar Cetak yang berkaitan. 5. Bila mengalami kesulitan segera hubungi tutor Saudara. Selamat belajar, semoga sukses. vii

12 BAB I PRAKTIK KLINIK ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN MASALAH PSIKOSOSIAL ANSIETAS PENDAHULUAN Suliswati, S.Kp, M.Kes Para mahasiswa, pada praktik klinik yang pertama ini Anda akan melakukan praktik klinik asuhan keperawatan pada pasien dengan ansietas. Pada kegiatan praktik klinik ini Anda mendapat kesempatan untuk belajar menerapkan asuhan keperawatan dan belajar penerapan komunikasi terapeutik secara mandiri. Dalam praktik klinik yang berjudul Praktik Klinik Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Masalah Psikososial Ansietas ini Anda akan melakukan beberapa tahapan kegiatan, dimulai dari pembuatan laporan pendahuluan yaitu berupa laporan yang isinya mencakup: 1. masalah utama, 2. proses terjadinya masalah (predisposisi), presipitasi, perilaku (tanda dan gejala), mekanisme koping, sumber koping, pohon masalah (psikodinamika), 3. tindakan keperawatan (sesuai strategi pelaksanaan). Dan kegiatan selanjutnya adalah membuat strategi pelaksanaan pada pasien ansietas yang antara lain berisi: proses keperawatan (kondisi pasien; data subjek, data objek, diagnosis keperawatan, tujuan keperawatan, strategi komunikasi terapeutik). Kegiatan selanjutnya Anda melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan ansietas yaitu melakukan pengkajian sampai dengan evaluasi. Pada akhir praktik Anda diminta untuk membuat laporan praktik asuhan keperawatan pada pasien dengan ansietas. Setelah melakukan praktik klinik ini, secara umum Anda akan memiliki kemampuan menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan ansietas. Selain itu, secara khusus Anda akan mampu menguasai hal sebagai berikut: 1. Mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan ansietas. 2. Mampu merumuskan diagnosis keperawatan. 3. Mampu membuat perencanaan tindakan keperawatan pada pasien dengan ansietas 4. Mampu melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan ansietas. 5. Mampu melakukan evaluasi tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien dengan ansietas. 6. Mampu melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien dengan ansietas Pada Bab 1 ini Anda hanya diberikan satu jenis arahan praktik klinik, yaitu tentang praktik klinik asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial ansietas. Jadi dalam 1

13 Bab 1 terdapat satu Topik Praktik Klinik dengan judul yang sama, yaitu Praktik Klinik Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Masalah Psikososial Ansietas. Untuk memudahkan Anda dalam mempelajari dan memahami Bab 1 ini langkah langkah yang perlu Anda lakukan adalah sebagai berikut : 1. Pelajari isi Bab 1 dengan cara membaca secara seksama isi Bab 1 secara utuh. 2. Jika Anda mengalami kesulitan Anda dapat diskusikan pada pembimbing klinik pada saat pre atau post conference berlangsung. 3. Anda juga dapat lakukan diskusi dengan teman sejawat, bila tidak diperoleh solusi atau pemecahannya Anda dapat menanyakan pada tutor pada kegiatan tutorial tatap muka (TTM) tutorial online (tuton). 2

14 Topik Praktik Klinik 1 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Masalah Psikososial Ansietas Salam sejahtera dan selamat berjumpa dengan Topik Praktik Klinik 1 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Masalah Psikososial Ansietas. Pada praktik ini Anda akan belajar asuhan keperawatan dan penerapan komunikasi terapeutik secara mandiri. Intervesi keperawatan yang akan Anda pelajari secara mandiri untuk menurunkan tingkat kecemasan adalah teknik napas dalam dan teknik distraksi lima jari. A. MATERI POKOK Pokok-pokok materi yang dibahas dalam Topik Praktik Klinik 1 ini meliputi: 1. Membuat laporan pendahuluan (LP) dan strategi pelaksanaan (SP). 2. Pengkajian. 3. Menetapkan diagnosis keperawatan. 4. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana. 5. Mengevaluasi tindakan keperawatan. 6. Mendokumentasikan hasil keperawatan. B. AKTIVITAS / TUGAS 1. Membaca dan memahami kegiatan praktik. 2. Memahami cara membuat laporan pendahuluan, strategi pelaksanaan tindakan keperawatan. 3. Membuat analisis data dan merumuskan masalah keperawatan. 4. Memahami cara membuat pohon masalah. 5. Mempraktikkan cara membuat pohon masalah mandiri atau berkelompok. 6. Mempraktikkan contoh latihan SP tindakan keperawatan yang ada dalam Bab Mempraktikkan contoh latihan memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien atau keluarga. 8. Mempraktikkan contoh tehnik menurunkan ansietas ; tehnik napas dalam. 9. Mempraktikkan contoh tehnik menurunkan ansietas; tehnik distraksi lima jari. 10. Memahami cara melakukan evaluasi dan pendokumentasian. C. INSTRUKTUR / PEMBIMBING PRAKTIK Pembimbing praktik sebanyak 2 orang 1 orang dari institusi pendidikan dan 1 orang dari lahan praktik dengan kualifikasi lulusan D-III keperawatan mempunyai pengalaman kerja selama 5 tahun atau S1 keperawatan dengan pengalaman kerja selama 2 tahun. 3

15 D. TEKNIS BIMBINGAN Tehnis pembimbingana yang dilakukan oleh instruktur klinik dan hal-hal yang harus dilakukan mahasiswa pada kegiatan praktik klinik adalah 1. Kegiatan yang dilakukan instruktur klinik meliputi : a. Melakukan konferensi awal (pre conference) b. Memberi kesempatan pada peserta untuk melakukan asuhan keperawatan terhadap pasien dan keluarga (pelaku rawat) melalui kunjungan rumah c. Mengamati peserta dan memberikan bimbingan pada saat peserta melakukan asuhan keperawatan terhadap pasien dan keluarga (pelaku rawat). d. Melakukan evaluasi dan memberikan masukan kepada peserta setelah melakukan asuhan keperawatan terhadap pasien dan keluarga (pelaku rawat). e. Melakukan konferensi akhir (post conference) 2. Kegiatan yang dilakukan mahasiswa meliputi : a. Membuat laporan pendahuluan (LP), strategi pelaksanaan tindakan (SP) dan rencana harian. b. Mengikuti konferensi awal (pre conference) c. Melakukan asuhan keperawatan terhadap pasien dan keluarga d. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan yang telah dilakukan e. Mengikuti konferensi akhir (post conference) E. TEMPAT PRAKTEK Kegiatan praktik klinik ini dilakukan di rumah sakit-rumah sakit RSU/RSUD yang memiliki fasilitas perawatan jiwa dan mempunyai instruktur klinik yang memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang dibutuhkan. F. ALOKASI WAKTU Alokasi waktu menurut PERMEN NO 49/2014 SNPT, 1 sementer = 16 minggu, 1 sks praktikum = 160 menit per minggu. Jadi 1 semester = 16 X 160 menit = menit = 42 jam 40 menit. Praktik ini dibuat dalam 8 unit Aturan UT, waktu yang disediakan untuk Praktik/Praktikum adalah 8 minggu. Praktikum ini dibuat dalam 8 unit dan setiap minggu 1 kali pertemuan, maka setiap pertemuan 5 jam 20 menit. Atau setiap minggu 2 kali 2 jam 40 menit 4

16 Rincian alokasi waktu (durasi) adalah sebagai berikut No Aktivitas Durasi 1 Kegiatan Praktik A Membuat laporan pendahuluan. 30 menit B Membuat strategi pelaksanaan / SP 30 menit D Mengikuti konfernsi awal /pre conference 30 menit E Melakukan asuhan keperawatan ; Pengkajian Merumuskan diagnosis Membuat perencanaan tindakan Implementasi tindakan Evaluasi 30 menit 20 menit 30 menit 1 jam 30 menit F Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan 30 menit G Mengikuti konferensi akhir / post conference 30 menit Total 5 jam 20 menit G. PENILAIAN No Unsur yang dinilai Proposi (%) 1 Kehadiran 5 Penampilan klinik 30 Pen Kes 20 Strategi pelaksanaan / SP 30 Laporan Kasus 15 Total Penilaian terhadap pencapaian kompetensi, meliputi : a. Penilaian terhadap pencapaian target kompetensi/sub kompetensi. Cara melakukannya adalah dengan menganalisis persentase pencapaian target dalam log book. Pencapaian target diharapkan dapat mencapai 100%. b. Penilaian terhadap sikap mahasiswa terintegrasi selama melaksanakan praktik klinik. c. Penilaian terhadap laporan asuhan keperawatan pada klien kelolaan berdasarkan bukti fisik yang ditunjukan selama proses melaksanakan praktik. d. Penilaian praktik asuhan keperawatan dilakukan sepanjang praktik berlangsung. Pada periode akhir akan diselenggarakan penilaian pencapaian kompetensi (PPK) yang mencakup seluruh komponen sub kompetensi. Komponen penilaian pencapaian kompetensi terlampir. e. Penilaian kompetensi dilakukan hingga mahasiswa dianggap kompeten. 5

17 f. Mahasiswa yang dapat mengikuti kegiatan evaluasi ini adalah: g. Kehadiran belajar praktik 100% h. Memenuhi target pencapaian kompetensi/sub kompetensi yaitu 100%. i. Telah menyerahkan seluruh dokumen praktik klinik.laporan asuhan keperawatan dan laporan kegiatan praktik lainnya H. TATA TERTIB. Untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan praktik klinik, 1. Mahasiswa hadir 15 menit sebelum praktik dimulai. 2. Mahasiswa menandatangani daftar hadir setiap hari sesuai dengan jadwal dinas yang telah ditetapkan, dengan ketentuan: a. Dinas pagi mulai jam s/d b. Dinas sore mulai jam s/d c. Dinas malam mulai jam s/d d. Atau jadwal dinas lain sesuai kebijakan rumah sakit tempat praktik atau jadwal sesuai kesepakatan instruktur bersama mahasiswa. 4. Setiap perubahan jadwal dilakukan atas kesepakatan dengan instruktur. 5. Mahasiswa menggunakan seragam dan atribut yang telah ditentukan. 6. Mahasiswa menyelesaikan penugasan selama praktik klinik sesuai target waktu yang disepakati termasuk penyusunan kontrak belajar, pembuatan laporan asuhan keperawatan dan laporan kegiatan praktik lainnya 7. Kehadiran belajar praktik 100% 8. Memenuhi target pencapaian kompetensi/sub kompetensi yaitu 100% 9. Telah menyerahkan seluruh dokumen praktik klinik, laporan asuhan keperawatan dan laporan kegiatan praktik lainnya. I. PRAKTIK 1. Persiapan Sebelum mahasiswa melaksanakan praktik klinik, berbagai hal yang perlu dipersiapkan antara lain: a. Persiapan praktik klinik Mahasiswa harus memahami secara rinci program praktik klinik yang akan dijalaninya seperti: 1. Kompetensi yang akan dicapai 2. Tujuan umum dan tujuan khusus praktik klinik 3. Jenis dan jumlah kasus yang dibutuhkan 4. Strategi praktik klinik 5. Instruktur klinik 6. Instruktur klinik 6

18 7. Pencapaian target kompetensi 8. Evaluasi praktik klinik b. Penggunaan berbagai format dokumentasi: 1. Format kontrak belajar 2. Format dokumentasi asuhan keperawatan 3. Buku pencapaian ketrampilan (log book) c. Pembuatan kontrak belajar Setelah mahasiswa memahami program praktik, selanjutnya mahasiswa membuat perencanaan belajar dalam bentuk kontrak belajar untuk setiap pencapaian kompetensi. Kontrak belajar selanjutnya didiskusikan bersama pembimbing untuk mendapatkan arahan dan bimbingan sebelum aktifitas belajar klinik dimulai. Kontrak belajar dapat dibuat pada setiap unit ruangan tempat praktik sesuai dengan kompetensi belajar yang dapat diperoleh ditempat itu. Format kontrak belajar dapat dilihat sebagai berikut: FORMAT KONTRAK BELAJAR Nama.. Tanggal.. Mulai.. Berakhir. Kredit.. Mata kuliah..... Tempat praktik..... Instruktur Institusi.... Instruktur Klinik Tingkat.... Deskripsi pengalaman belajar praktik Bagian 1: Tujuan Akhir dan Tujuan Antara A. Tujuan akhir: Tuliskan pernyataan Tujuan akhir saudara untuk pengalaman belajar praktik yang akan dilakukan. Identifikasi Tujuan akhir yang saudara tetapkan kaitannya dengan tujuan profesi B. Tujuan antara: Tuliskan pernyataan tujuan antara saudara untuk pengalaman belajar praktik yang akan dilakukan

19 Bagian 2: Aktifitas Pembelajaran Praktik C. Aktifitas pembelajaran: Identifikasi aktifitas pembelajaran yang akan saudara lakukan untuk mencapai tujuan. Berikan kode pada masing masing tujuan yang akan dicapai diatas D. Buat jadwal aktifitas: Buatlah kalender aktifitas dan konsultasikan dengan instruktur klinik Bagian 3: Harapan Peserta Didik - Harapan Instruktur klinik E. Peserta didik: Uraikan harapan saudara terhadap instruktur klinik selama pembelajaran praktik F. Instruktur klinik : Uraikan harapan saudara terhadap peserta didik selama pembelajaran praktik Bagian 4: Evaluasi G. Metoda evaluasi: Identifikasi metoda evaluasi dan materi praktik yang harus diserahkan pada instruktur klinik H. Laporan evaluasi: Siapkan laporan evaluasi tertulis dari pengalaman belajar praktik dalam kaitannya dengan tu juan akhir dan tujuan antara

20 Bagian 5: Kesepakatan Kesepakatan ini dianggap dapat terpenuhi jika semua komponen pada kontrak belajar dapat dicapai. Jika dalam kurun waktu yang sudah disepakati kontrak belajar belum dapat dipenuhi semua maka perpanjangan waktu dapat dinegosiasi. Jika perubahan dalam kontrak terjadi maka harus melibatkan peserta didik, Instruktur klinik dari Institusi dan dari lahan praktik. Mahasiswa Instruktur Institusi Instruktur Klinik TANDA TANGAN TANGGAL d. Pelaksanaan Praktik Setelah mahasiswa membuat kontrak belajar, maka selanjutnya mahasiswa melaksanakan kegiatan sebagai berikut: Melaksanakan Preconference (Konferensi Awal) bersama instruktur klinik untuk: 1) Mendiskusikan tujuan praktik klinik 2) Menyepakati rencana kegiatan dan strategi belajar dengan mengacu pada kontrak belajar yang telah dibuat. 3) Mengkaji kesiapan diri untuk melaksanakan praktik seperti pemahaman konsep dan teori terkait dengan kompetensi yang akan dicapai, sikap dan kondisi psikologis diri dalam menjalankan praktek. 4) Mendiskusikan kasus yang akan dikelola sesuai kebutuhan belajar dalam kontrak belajar. 5) Mahasiswa dibagi menjadi 12 kelompok. 6) Setiap kelompok dibimbing oleh pembimbing institusi dan instruktur klinik dari lahan praktek. 7) Setiap mahasiswa membuat laporan yang terdiri dari : a. LP masalah ansietas b. Membuat asuhan keperawatan sesuai kasus c. Membuat SP masalah ansietas 8) Tindakan keperawatan yang dilakukan; 8 tindakan selama praktik. 9) Menggunakan metoda demonstrasi, bedside teaching, studi kasus, contextual instruction. 10) Penilaian berfokus pada keterampilan/prosedur/sp. 11) Setiap pembimbing memberikan nilai sesuai dengan format nilai yang digunakan. 12) Tidak ada penambahan hari bila waktu praktik bertepatan dengan hari libur. 13) Laporan dan daftar hadir praktik diserahkan kepada pembimbing maksimal 2 hari setelah selesai praktik dalam map snelhecter berwarna kuning. 9

21 Selain itu, dalam praktik ini Saudara juga harus menyiapkan beberapa format berikut: sebagai 1. FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN 1. Masalah Utama : II. Proses Terjadi Masalah : c. Predisposisi. d. Presipitasi. e. Perilaku ( tanda dan gejala ) f. Mekanisme Koping. g. Sumber Koping. h. Pohon Masalah ( Psikodinamika ). III. Tindakan Keperawatan ( sesuai stratesi pelaksanaan ) IV. Referensi / Rujukan 2. FORMAT STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Nama Mahasiswa NPM Nama Pasien Ruangan No.Medrec Hari, tanggal Pertemuan ke- : : : : : : : I Proses Keperawatan A B C Kondisi pasien Data Subjektif Data Objektif Diagnosis Kep Tujuan Keperawatan :... :... :... :... II Strategi Komunikasi terapeutik. A Orientasi 1. Salam terapeutik Memperkenalkan diri Evaluasi / validasi tindak lanjut pada pertemuan sebelumnya 4. Membuat /memvalidasi kontrak ( topik,waktu,tempat)... 10

22 B. Kerja C. Terminasi 1. Evaluasi perasaan pasien setelah berbincang-bincang 2. Evaluasi kemampuan klien 3. Tindak Lanjut 4. Kontrak untuk pertemuan yang akan datang ( topik,waktu,tempat ) 3. FORMAT PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL A. IDENTITAS Nama pasien : Umur : Jenis kelamin : Status perkawinan: Orang yang berarti: suami/istri/anak/ibu Pekerjaan :TNI/Polisi/PNS/Swasta Pendidikan : Tanggal masuk : Tanggal pengkajian: Diagnosis medik : Penampilan : B. PERSEPSI DAN HARAPAN 1. Pasien Keluarga C. STATUS MENTAL 1. Emosi Konsep Diri Pola Interaksi Gaya Komunikasi... D. LATAR BELAKANG STATUS SOSIAL BUDAYA 1. Pekerjaan... 11

23 2. Pekerjaan Hubungan Sosial Sosio-budaya Gaya Hidup... E. RIWAYAT KELUARGA 1. Genogram Masalah Keluarga dan Krisis Interaksi dalam Keluarga F. PENGKAJIAN FISIK 1. Riwayat Penyakit Kebiasaan yang Berhubungan dengan Status Kesehatan Merokok Alkohol/Obat-obatan Istirahat dan Tidur Nutrisi Eleminasi Orientasi Tingkat Aktifitas Tingkat Energi... 12

24 4. FORMAT RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN MASALAH PSIKOSOSIAL Inisial pasien No. Medrec Ruangan : : Nama Mhs NPM :... :... Tgl No.Dx Diagnosis Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan Kreteria Tujuan Intervensi Evaluasi 5. FORMAT IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA Nama :... Ruangan :... RM.No :... Diagnosis Keperawatan Implementasi Tindakan Keperawatan Evaluasi PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMULIR IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN 1. Kolom diagnosis Tulis nomor dan rumusan diagnosis keperawatan. 2. Kolom Implementasi. a. Tulis tanggal dan jam dilakukan tindakan keperawatan. b. Tulis semua tindakan keperawatan yang dilakukan sesuai dengan rencana : Tindakan perawat. Tindakan perawat bersama klien. Tindakan perawat bersama keluarga. Tindakan perawat bersama klien dan keluarga. 3. Kolom evaluasi a. Tulis semua respon klien/keluarga terhadap tindakan yang dilaksanakan baik objektif maupun subjektif. 13

25 b. Analisis respon klien dengan mengaitkan pada diagnosis, data, dan tujuan. Jika ditemukan masalah baru maka dituliskan apakah akan dirumuskan diagnosis baru. c. Tuliskan rencana lanjutan, dapat berupa: Rencana dilanjutkan jika evaluasi sesuai dengan harapan. Selesai jika tujuan telah tercapai. Modifikasi tindakan keperawatan jika semua rencana telah dilaksanakan tetapi tujuan belum tercapai. Batal jika hasil evaluasi kontradiksi dengan diagnosis yang ada. 4. Tulis nama jelas dan tanda tangan setiap selesai melaksanakan tindakan keperawatan dan evaluasi. 6. FORMAT SATPEL PENKES : Topik Tujuan Umum Tujuan Khusus Materi / isi ( secara garis besar ) Metoda Media/alat peraga /alat bantu Kegiatan/strategi ( Pembukaan, isi, Penutup ) Sasaran Waktu ( menit ) Evaluasi(tuliskan pertanyaan yang akan diajukan )..., Yang Membuat.... J. RAMBU- RAMBU PENILAIAN INSTRUMEN PENILAIAN FORMAT PENILAIAN PENAMPILAN PRAKTEK MEMBIMBING RELAKSASI NAPAS DALAM Nilai Ket No Aspek yang dinilai I Orientasi 1 Salam sesuai waktu dan budaya 2 Validasi kondisi terkini menanyakan kesiapan 3 Kontrak : tujuan, waktu, tempat II Kerja 4 Mengatur posisi: nyaman 14

26 5 Memimpin pasien melakukan ispirasi 6 Memimpin pasien melakukan ekspirasi 7 Melakukan latihan napas dalam sampai pasien Merasa rileks 8 Memberikan reward / pujian 9 Menghargai pasien III Terminasi 10 Evaluasi : Subjektif dan objektif 11 RTL : memberikan ( PR ) latihan 12 Kontrak kegiatan yang akan datang Jumlah Pedoman penilaian : - Skor berada pada rentang Skor 4 : hasil kerja sesuai aspek penilaian - Skor 0 : hasil kerja tidak sessuai ( menyalahi ) aspek penilaian Rerata nilai = Jumlah nilai = , Penilai... FORMAT PENILAIAN PENAMPILAN PRAKTEK MEMBIMBING HIPNOSIS 5 JARI. Nilai Ket No Aspek yang dinilai I Orientasi 1 Salam sesuai waktu dan budaya 2 Validasi kondisi terkini menanyakan kesiapan 3 Kontrak : tujuan, waktu, tempat II Kerja 4 Mengatur posisi: nyaman 5 Memutar musik yang sesuai 6 Membangun konsentrasi pasien 7 Membawa pasien mengingat saat sehat 8 Membawa pasien mengingat peristiwa yang membanggakan / keberhasilan 9 Membawa pasien mengingat orang yang dicintai dan disayangi 10 Membawa pasien mengingat pasien yang disukai 11 Memberikan reward / pujian 15

27 III Terminasi 12 Evaluasi : Subjektif dan objektif 13 RTL : memberikan ( PR ) latihan 14 Kontrak kegiatan yang akan datang Jumlah Pedoman penilaian : - Skor berada pada rentang Skor 4 : hasil kerja sesuai aspek penilaian - Skor 0 : hasil kerja tidak sessuai ( menyalahi ) aspek penilaian Rerata nilai = Jumlah nilai = , Penilai... FORMAT PENILAIAN PENAMPILAN PRAKTEK PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA. No Aspek yang dinilai Pra interaksi 1 Menyiapkan satpel : sesuai format 2 Menyiapkan media : sesuai kondisi pasien Orientasi 3 Salam sesuai waktu dan budaya 4 Validasi kondisi terkini menanyakan kesiapan 5 Kontrak : tujuan, waktu, tempat II Kerja 6 Menjelaskan materi menurunkan ansietas / tahapan kehilanhan / adaptasi terhadap perubahan fisik / fisiologis. 7 Menggunakan tehnik komunikasi yang sesuai 8 Meenggunakan mettode yang sesuai ; ceramah; diskusi; demonstrasi, simulasi. 9 Menggunakan media yang sesuai 10 Memberikan reward / pujian 11 Menghargai pasien Terminasi III Terminasi 12 Evaluasi : Subjektif dan objektif 13 RTL : memberikan ( PR ) latihan Nilai Ket 16

28 14 Kontrak kegiatan yang akan datang Jumlah Pedoman penilaian : - Skor berada pada rentang Skor 4 : hasil kerja sesuai aspek penilaian - Skor 0 : hasil kerja tidak sessuai ( menyalahi ) aspek penilaian Rerata nilai = Jumlah nilai = , Penilai... FORMAT PENILAIAN LAPORAN ( LP dan SP ) No Aspek yang dinilai 1 Menyusun dasar teori, masalah utama, pengertian,etiologi, proses terjadinya masalah 2 Menetapkan fokus pengkajian masalah utama 3 Menyusun rencana intervensi masalah utama 4 Data sesuai kondisi pasien 5 Menuliskan diagnosis sesuai kondisi pasien 6 Menuliskan tujuan khusus sesuai diagnosis pasien pasien 7 Menuliskan tindakan keperawatan sesuai diagnosis pasien 8 Menuliskan tahap orientasi secara lengkap dan benar : a.salam terapeuti. b.tujuan pertemuan. c.evaluasi / validasi d.kontrak ( topik, waktu, dan tempat ) a. A 9 Menuliskan tahap kerja dalam langkah langkah tindakan keperawatan secara operasional dan benar Nilai Ket 17

29 10 Menuliskan tahap terminasi secara lengkap dan benar. a.evaluasi ( subjektif, objektif ) b.rencana tindak lanjut. c.kontrak yang akan datang Total Nilai Pedoman penilaian : - Skor berada pada rentang Skor 4 : hasil kerja sesuai aspek penilaian - Skor 0 : hasil kerja tidak sessuai ( menyalahi ) aspek penilaian Rerata nilai = Jumlah nilai = , Penilai K. PELAKSANAAN... Tindakan keperawatan pada pasien dengan ansietas, sebelum Anda melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan ansietas terlebih dahulu Anda perlu melakukan tindakan membina hubungan saling percaya dengan pasien setelah hubungan saling percaya terbina dengan pasien maka pasien dapat bersikap kooperatif sehingga pasien dapat diajak bekerja sama dalam rangka melakukan asuhan keperawatan yang diberikan adapun prosedur yang dilakukan dalam rangka membina hubungan saling percaya adalah sebagai berikut : 2. Prosedur Tindakan Keperawatan: Membina hubungan saling percaya. No URAIAN PROSEDUR Pra Interaksi 1 Mempelajari masalah kesehatan pasien dari catatan medik maupun dari perawat lain 2 Mempelajari tehnik tehnik BHSP ( bina hubungan saling percaya 3 Menyiapkan skenario komunikasi Orientasi 4 Salam : Memberikan salam sesuai waktu 5 Validasi kondisi pasien saat ini : Menanyakan kesiapan pasien untuk berinteraksi dengan perawat 6 Kontrak : 18

30 Menyampaikan tujuan, dan menyepakati waktu dantempat dilakukannya interaksi. Kerja 7 Membicarakan hal hal yang disukai pasien 8 Memenuhi kebutuhan dasar : mengingatkan makan, minum, snack, istirahat, tidur, kebersihan diri dan lain lain 9 Memberikan pujian saat pasien melakukan tindakan yanga baik atau berbicara dengan baik 10 Menemani pasien saat sedang sedih atau bermasalah dengan pasien lain / keluarganya 11 Memotivasi untuk mengekspresikan perasaannya. 12 Sikap terapeutik : tersenyum, bicara sopan, berespons segera terhadap kebutuhan, tangan dan kaki tidak menyilang. 13 Menghargai pasien : tidak menyela / memotong pembicaraan pasien, posisi sejajar. Terminasi 14 Evaluasi : 15 Tindak lanjut : Meminta pasien menceritakan hal hal yang terjadi selama perawat tidak praktik 16 Kontrak : Membuat perjanjian topik dan waktu untuk melakukan kegiatan selanjutnya 2. Tindakan keperawatan untuk menurunkan tingkat kecemasan ( manajemen stress ). Tindakan ini dilakukan untuk menurunkan rasa ansietas pasien dengan tingkat anxietan sedang atau sedang menuju berat. a. Relaksasi : Napas Dalam (Deep Breathing) No URAIAN PROSEDUR Pra Interaksi 1 Membaca tehnik relaksasi napas dalam 2 Menyususn strategi komunikasi sesuai tahapan relaksasi napas dalam Orientasi 3 Salam : sesuai waktu dan budaya 4 Validasi kondisi terkini : menanyakan kesiapan 5 Kontrak : tujuan,waktu, tempat Kerja 6 Mengatur posisi : nyaman 7 Memimpin pasien melakukan inspirasi 8 Memimpin pasien melakukan ekspirasi ( sambil mencucu ) 9 Melakukan napas dalam sampai pasien merasa rileks 10 Memberikan reward / pujian 19

31 11 Menghargai pasien: tidak menyela / memotong pembicaraan pasien, posisi sejajar. Terminasi 12 Evaluasi : Subjektif dan Objektif 13 RTL : memberikan PR ( latihan 14 Kontrak kegiatan yang akan datang b. Guided Imagery : Hipnosis 5 jari. No URAIAN PROSEDUR Pra Interaksi 1 Membaca tehnik hipnosis 5 jari 2 Menyususn strategi komunikasi sesuai tahapan hipnosis 5 jari Orientasi 3 Salam : sesuai waktu dan budaya 4 Validasi kondisi terkini : menanyakan kesiapan pasien untuk interaksi 5 Kontrak : Tujuan, waktu, tempat Kerja 6 Mengatur posisi : nyaman 7 Memutar musik yang sesuai 8 Membangun konsentrasi pasien 9 Membawa pasien mengingat saat sehat 10 Membawa pasien mengingat peristiwa yang membanggakan / keberhasilan 11 Membawa pasien mengingat orang yang dicintai dan disayangi 12 Membawa pasien mengingat tempat yang disukai 13 Memberikan reward / pujian terhadap kemampuan pasien Terminasi 1 Evaluasi : Subjektif dan Objektif 2 RTL : memberikan ( PR ) latihan untuk melakukan hipnosis 5 jari secara mandiri 3 Kontrak kegiatan yang akan datang c. Melakukan tindakan keperawatan ; memberikan pendidikan kesehatan jiwa No URAIAN PROSEDUR Pra interaksi 1 Mengidentifikasi perlunya pemberian pen kes ( pendidikan kesehatan 2 Menyiapkan SAP / Satpel 3 Menyiapkan media 4 Kontrak pertemuan dengan pasien Orientasi 5 Salam : Memberikan salam sesuai waktu 6 Validasi kondisi pasien saat ini : Menanyakan kesiapan pasien untuk mendengarkan penkes 20

32 7 Kontrak Menyampaikan tujuan dan waktu dilakukan pen kes serta tempat dilakukannya penkes Kerja 8 Mengklarifikasi pemahaman / pengetahuan pasien tentang materi yang akan dibicarakan 9 Menjelaskan materi dengan bahasa yang mudah dipahami 10 Melakukan demonstrasi sambil menjelaskan 11 Melatih pasien melakukan ketrampilan yang didemonstrasikan 12 Memberikan pujian saat pasien melakukan demonstrasi atau menjawab pertanyaan dengan baik 13 Menghargai pasien : tidak menyela, posisi sejajar Terminasi 14 Evaluasi hasil penkes : pengetahuan dan ketrampilan yang diajarkan 15 RTL : melatih kemampuan yang dilatihkan dan dijadwalkan 16 Kontrak : Membuat perjanjian topik dan waktu untuk melakukan kegiatan selanjutnya L. PELAPORAN Mahasiswa melaporkan hasil praktikumnya kepada instruktur/pembimbing, sesuai dengan kontrak belajar yang telah disepakati oleh mahasiswa dan pembimbing, selain itu dapat pula didiskusikan bersama dengan pembimbing pada saat pre dan post konferens, dan laporan ahkir praktik diserahkan pada pembimbing setelah selesai praktik klinik berakhir. Latihan 1) Jelaskan langkah langkah Pembuatan Laporan Pendahuluan pasien dengan ansietas 2) Jelaskan langkah langkah menyusun SP (Strategi pelaksanaan). 3) Jelaskan langkah langkah proses keperawatan pada pasien dengan ansietas. Petunjuk Penyelesaian Latihan Untuk dapat menjawab pertanyaan latihan diatas Anda daapat mempelajari bahasan mengenai 1) langkah langkah penmbuatan laporan pendahuluan. 2) Langkah langkah penyusunan SP (Strategi Pelaksanaan) 3) Asuhan keperawatan pada pasien dengan ansietas 21

33 Ringkasan Bab 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan ansietas. Pada topik praktik klinik ini Anda mendapatkan kesempatan untuk belajar penerapan memberikan asuhan keperawatan dan belajar penerapan komunikasi terapeutik secara mandiri. Persiapan yang perlu Anda lakukan sebelum praktek mencakup membuat laporan pendahuluan (LP) dan Strategi Pelaksanaan (SP) hal ini bertujuan untuk memberikan bekal materi terhadap masalah pada kegiatan praktik sebelum melakukan interaksi dengan pasien. Intervesi keperawatan yang akan Anda pelajari secara mandiri untuk menurunkan tingkat kecemasan adalah teknik napas dalam dan teknik hipnosis lima jari agar Anda dapat memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan ansietas perlu Anda lakukan tindakan membina hubungan saling percaya (BHSP) agar dalam memberikan tindakan keperawatan sesuai kebutuhan pasien dapat diajak bekerja sama dengan baik. Strategi pelaksanaan terdiri dari dua bagian yaitu proses keperawatan dan strategi komunikasi. Strategi komunikasi yang digunakan dalam pelaksanaan tindakan adalah tahap komunikasi terapeutik perawat pasien. Tes 1 1) Persiapan dalam rangka praktik memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dangan ansietas adalah : A. Menyususn LP (laporan pendahuluan) B. Menegakkan diagnosis keperawatan C. Menyusun rencana tindakan. D. Menentukan tujuan E. Menentukan indikator 2) Strategi pelaksanaan (SP) merupakan strategi pelaksanaan dalam rangka memberikan asuhan keperawatan SP adalah : A. Tahap membina hubungan saling percaya. B. Tahap menegakkan diagnosis. C. Tahap komunikasi terapeutik D. Tahap implementasi tindakan. E. Tahap Evaluasi. 3) Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk menurunkan tingkat kecemasan sedang menuju berat adalah A. Relaksasi ; napas dalam B. Mendengar musik C. Ekspresi perasaan D. Melakukan hobi E. Berdoa 22

34 4) Laporan pendahuluan (LP) disusun oleh mahasiswa adalah bertujuan : A. Memberi bekal materi terhadap permasalahan yang dihadapi B. Memberikan pedoman kepada mahasiswa untuk melakukan tindakan C. Memberikan petunjuk bagi asuhan keperawatan yang akan dilaksanakan D. D.Agar merasa tenang. E. E.Agar dapat melakukan praktik 5) Laporan pendahuluan berisikan diantaranya adalah tindakan keperawatan sessuai dengan ketentuan sbb: A. Tindakan keperawatan sesuai SP B. Tindakan keperawatan sesuai dengan rencana. C. Tindakan keperawatan sesuai dengan kondisi pasien D. Tindakan keperawatan sesuai tujuan jangka pendek E. Tindakan keperawatan sesuai tujuan jangka panjang 6) Penilaian praktik berfokus pada hal sbb: A. LP B. keterampilan / prosedur / SP C. rencana asuhan keperawatan yang dibuat D. implementasi tindakan keperawatn. E. Pada evaluasi perkembangan pasien. 23

35 Kunci Jawaban Tes 1. A. 2. B. 3. C. 4. D. 5. E. 6. F. 24

36 Daftar Pustaka Keliat, B.A., dkk Modul Basic Course Community Mental-Psychiatric Nursing. Jakarta: Tidak diterbitkan FIK UI & WHO, Modul Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa (MPKP), Jakarta: Tidak diterbitkan Ralph S.S., Rosenberg, M.C., Scroggins, L., Vassallo, B., Warren, J., 2005, Nursing Diagnoses : Definitions & Classification, NANDA International, Philadelphia Rawlins, R.P., Heacoch, P.E., 1993, Clinical Manual of Psychiatric Nursing, Mosby Year Book, Toronto Rawlins, R.P., Williams,S.R., Beck, C.M.,1993, Mental Health Psychiatric Nursing a Holistic Life Cicle Approach, Mosby Year Book, London Stuart, G.W., Laraia, M.T., 1998, Principles and Practice of Psychiatric Nursing, 6 th Edition, Mosby, St. Louis Stuat, G.W., Sundeen, S.J., 1998, Keperawatan Jiwa, Buku Saku, Terjemahan Hamid, A.S., Edisi 3, EGC, Jakarta Stuart, Gall Wiscart and Sundeen, Sandra J. Pocket guide to psychiatric nursing (2 nd. Ed) Mosby Year Book, St. Louis, baltimore. Boston Chicago. London. Sydney. Toronto. TIM Jiwa FIK UI Kumpulan Proses Keperawatan Masalah Keperawatan Jiwa. Jakarta: Bagian Keperawatan Jiwa Komunitas FIK UI, tidak diterbitkan Townsend, M.C Diagnosis Keperawatan pada Keperawatan Psikiatri: Pedoman untuk Pembuatan Rencana Perawatan, Jakarta: EGC 25

37 BAB II PRAKTIK KLINIK ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN MASALAH PSIKOSOSIAL KEHILANGAN DAN GANGGUAN CITRA TUBUH Suliswati, S.Kp, M.Kes PENDAHULUAN Para mahasiswa, pada praktik klinik yang kedua ini Anda akan melakukan praktik klinik asuhan keperawatan pada pasien dengan Kehilangan dan Gangguan Citra Tubuh. Pada kegiatan praktik klinik ini Anda mendapat kesempatan untuk belajar menerapkan asuhan keperawatan dan belajar penerapan komunikasi terapeutik secara mandiri. Dalam praktik klinik ini Anda akan melakukan beberapa tahapan kegiatan, dimulai dari pembuatan laporan pendahuluan yaitu berupa laporan yang isinya mencakup: 1. masalah Utama, 2. proses terjadinya masalah (predisposisi, presipitasi, perilaku (tanda dan gejala), mekanisme koping, sumber koping, pohon masalah (psikodinamika), 3. Tindakan keperawatan (sesuai strategi pelaksanaan). Dan kegiatan selanjutnya adalah membuat strategi pelaksanaan pada pasien Kehilangan dan Gangguan Citra tubuh yang antara lain berisi: proses keperawatan (kondisi pasien, data subjek, data objek, diagnosa keperawatan, tujuan keperawatan, dan strategi komunikasi terapeutik). Kegiatan selanjutnya Anda melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan Kehilangan dan Gangguan Citra Tubuh yaitu melakukan pengkajian sampai dengan evaluasi. Pada akhir praktik Anda diminta untuk membuat laporan praktik asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah Kehilangan dan Gangguan Citra Tubuh. Setelah selesai mempelajari dan melaksanakan praktik klinik ini. Secara umum setelah Anda menyelesaikan bab ini Anda akan memiliki kemampuan Menerapkan Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Kehilangan dan Gangguan Citra Tubuh. Selain itu, secara khusus Anda akan mampu menguasai hal-hal sebagai berikut: 1. Mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan kehilangan dan gangguan citra tubuh. 2. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan. 3. Mampu membuat perencanaan tindakan keperawatan pada pasien dengan kehilanhan dan gangguan citra tubuh 4. Mampu melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan kehilangan dan gangguan citra tubuh 5. Mampu melakukan evaluasi tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien dengan kehilangan dan gangguan citra tubuh 26

38 6. Mampu melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien dengan kehilangan dan gangguan citra tubuh. Pada Bab II ini Anda diberikan dua jenis arahan praktik klinik dengan susunan sebagai berikut: 1. Topik Praktik Klinik 1 : Praktik Klinik Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Masalah Psikososial Kehilangan 2. Topik Praktik Klinik 2 : Praktik Klinik Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Masalah Psikososial Gangguan Citra Tubuh Untuk memudahkan Anda dalam mempelajari dan memahami Bab ini langkah langkah yang perlu Anda lakukan adalah sebagai berikut : 1. Pelajari isi Bab ini dengan cara membaca secara seksama isi Bab ini secara utuh. 2. Jika Anda mengalami kesulitan Anda dapat diskusikan pada pembimbing klinik pada saat pre atau post conference berlangsung. 3. Anda juga dapat lakukan diskusi dengan teman sejawat, bila tidak diperoleh solusi atau pemecahannya Anda dapat menanyakan pada Tutor pada kegiatan tutorial tatap muka (TTM) atau tutorial online (tuton). 27

39 Topik Praktik Klinik 1 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Masalah Psikososial Kehilangan Salam sejahtera dan selamat berjumpa dengan Topik Praktik Klinik 1 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Masalah Psikososial Kehilangan. Pada topik praktik klinik ini Anda akan belajar asuhan keperawatan dan penerapan komunikasi terapeutik secara mandiri. Intervensi keperawatan yang akan Anda pelajari secara mandiri pada masalah Kehilangan yaitu membantu pasien melalui fase berduka. A. MATERI POKOK Pokok-pokok materi yang dibahas dalam Topik Praktik Klinik 1 ini meliputi: 1. Pengkajian. 2. Menetapkan diagnosa keperawatan. 3. Membuat rencana LP dan SP. 4. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana. 5. Mengevaluasi tindakan keperawatan. 6. Mendokumentasikan hasil keperawatan. B. AKTIVITAS/TUGAS 1. Membaca dan memahami Topik Praktik Klinik ini. 2. Membuat analisis data dan merumuskan masalah keperawatan yang belum dirumuskan. 3. Memahami cara membuat pohon masalah. 4. Mempraktikkan cara membuat pohon masalah mandiri atau berkelompok. 5. Memahami cara membuat laporan pendahuluan, strategi pelaksanaan tindakan keperawatan. 6. Mempraktikkan contoh latihan SP tindakan keperawatan yang ada dalam Bab ini. 7. Mempraktikkan contoh latihan memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien atau keluarga. 8. Memahami cara melakukan evaluasi dan pendokumentasian. C. INSTRUKTUR/PEMBIMBING PRAKTIK KLINIK Pembimbing praktik klinik sebanyak 2 orang, 1 orang dari institusi pendidikan dan 1 orang dari lahan praktik dengan kualifikasi lulusan D III keperawatan dengan pengalaman kerja 5 tahun, atau S1 keperawatan dengan pengalaman kerja selama 2 tahun. 28

40 D. TEKNIS PEMBIMBINGAN Tehnis pembimbingana yang dilakukan oleh instruktur klinik dan hal hal yang harus dilakukan mahasiswa pada kegiatan praktik klinik adalah: Kegiatan yang dilakukan instruktur klinik meliputi : a. Melakukan konferensi awal (pre conference) b. Memberi kesempatan pada peserta untuk melakukan asuhan keperawatan terhadap pasien dan keluarga (pelaku rawat) melalui kunjungan rumah c. Mengamati peserta dan memberikan bimbingan pada saat peserta melakukan asuhan keperawatan terhadap pasien dan keluarga (pelaku rawat). d. Melakukan evaluasi dan memberikan masukan kepada peserta setelah melakukan asuhan keperawatan terhadap pasien dan keluarga (pelaku rawat). e. Melakukan konferensi akhir (post conference) Kegiatan yang dilakukan mahasiswa meliputi : a. Membuat laporan pendahuluan (LP), strategi pelaksanaan tindakan (SP) dan rencana harian. b. Mengikuti konferensi awal (pre conference) c. Melakukan asuhan keperawatan terhadap pasien dan keluarga d. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan yang telah dilakukan e. Mengikuti konferensi akhir (post conference) E. TEMPAT PRAKTIK : Kegiatan praktik klinik ini dilakukan di Rumah Sakit-Rumah Sakit RSU / RSUD yang memiliki fasilitas perawatan jiwa dan mempunyai instruktur klinik yang memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang dibutuhkan. F. ALOKASI WAKTU Alokasi waktu menurut PERMEN NO 49/2014 SNPT, 1 sementer = 16 minggu, 1 sks praktikum = 160 menit per minggu. Jadi 1 semester = 16 X 160 menit = menit = 42 jam 40 menit. Topik praktik klinik ini dibuat dalam 8 unit Aturan UT, waktu yang disediakan untuk Praktik/Praktikum *) adalah 8 minggu. Praktikum ini dibuat dalam 8 unit dan setiap minggu 1 kali pertemuan, maka setiap pertemuan 5 jam 20 menit. Atau setiap minggu 2 kali 2 jam 40 menit 29

41 Rincian alokasi waktu (durasi) untuk semua aktivitas Praktik 2 x / minggu Setiap kali 2 jam 40 menit No Aktivitas Durasi 1 Kegiatan Praktik A Membuat laporan pendahuluan. 30 menit B Membuat strategi pelaksanaan / SP 30 menit D Mengikuti konfernsi awal /pre conference 30 menit E Melakukan asuhan keperawatan ; Pengkajian Merumuskan diagnosa Membuat perencanaan tindakan Implementasi tindakan Evaluasi 30 menit 20 menit 30 menit 1 jam 30 menit F Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan 30 menit G Mengikuti konferensi akhir / post conference 30 menit Total 5 jam 20 menit G. PENILAIAN No Unsur yang dinilai Proposi (%) 1 Kehadiran 5 Penampilan klinik 30 Pen Kes 20 Strategi pelaksanaan / SP 30 Laporan Kasus 15 Total Penilaian terhadap pencapaian kompetensi, meliputi : a. enilaian terhadap pencapaian target kompetensi/sub kompetensi. Dilakukan dengan menganalisa prosentase pencapaian target dalam log book. Diharapkan pencapaian target 100%. b. Penilaian terhadap sikap peserta didik terintegrasi selama melaksanakan praktik klinik. c. Penilaian terhadap laporan asuhan keperawatan pada klien kelolaan berdasarkan bukti fisik yang ditunjukan selama proses melaksanakan praktik. d. Penilaian praktik asuhan keperawatan dilakukan sepanjang praktik berlangsung. Pada periode akhir akan diselenggarakan penilaian pencapaian kompetensi (PPK) yang mencakup seluruh komponen sub kompetensi. Komponen penilaian pencapaian kompetensi terlampir 30

42 e. Penilaian kompetensi dilakukan hingga peserta didik kompeten. Peserta didik yang dapat mengikuti kegiatan evaluasi ini adalah: a. Kehadiran belajar praktik 100% b. Memenuhi target pencapaian kompetensi/sub kompetensi yaitu 100 %.. c. Telah menyerahkan seluruh dokumen praktik klinik.laporan asuhan keperawatan dan laporan kegiatan praktik lainnya H. TATA TERTIB Untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan praktik klinik, 1. Peserta didik hadir 15 menit sebelum praktik dimulai. 2. Peserta didik menandatangani daftar hadir setiap hari sesuai dengan jadwal dinas yang telah ditetapkan, dengan ketentuan: a. Dinas pagi mulai jam s/d b. Dinas sore mulai jam s/d c. Dinas malam mulai jam s/d d. Atau jadwal dinas lain sesuai kebijakan rumah sakit tempat praktik atau jadual sesuai kesepakatan instruktur bersama peserta didik. 3. Setiap perubahan jadwal dilakukan atas kesepakatan dengan instruktur. 4. Peserta didik menggunakan seragam dan atribut yang telah ditentukan. 5. Peserta didik menyelesaikan penugasan selama praktik klinik sesuai target waktu yang disepakati termasuk penyusunan kontrak belajar, pembuatan laporan asuhan keperawatan dan laporan kegiatan praktik lainnya 6. Kehadiran belajar praktik 100% 7. Memenuhi target pencapaian kompetensi/sub kompetensi yaitu 100 % 8. Telah menyerahkan seluruh dokumen praktik klinik.laporan asuhan keperawatan dan laporan kegiatan praktik lainnya I. PRAKTIK. A.Persiapan Sebelum Peserta didik melaksanakan praktik klinik, berbagai hal yang perlu dipersiapkan antara lain: 1. Persiapan praktik klinik Peserta didik harus memahami secara rinci program praktik klinik yang akan dijalaninya seperti: a. Kompetensi yang akan dicapai b. Tujuan umum dan tujuan khusus praktik klinik c. Jenis dan jumlah kasus yang dibutuhkan d. Strategi praktik klinik 31

BUKU PANDUAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN M.A KEPERAWATAN JIWA PRODI D III KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN TAHUN 2014/ 2015

BUKU PANDUAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN M.A KEPERAWATAN JIWA PRODI D III KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN TAHUN 2014/ 2015 BUKU PANDUAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN M.A KEPERAWATAN JIWA PRODI D III KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN TAHUN 2014/ 2015 A. PENDAHULUAN Dalam memberikan pelayanan kesehatan yang profesional, perawat

Lebih terperinci

SILABUS PRE KLINIK KEPERAWATAN JIWA PROGRAM A 2011

SILABUS PRE KLINIK KEPERAWATAN JIWA PROGRAM A 2011 SILABUS PRE KLINIK KEPERAWATAN JIWA PROGRAM A 2011 JUDUL MATA KULIAH BEBAN STUDI : PRE KLINIK KEPERAWATAN JIWA : 2 SKS PERIODE : Semester Genap T.A. 2012/2013 WAKTU : 5 Mei 30 Mei 2014 KOORDINATOR TIM

Lebih terperinci

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN WAHAM DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN WAHAM DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN WAHAM DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANXIETAS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANXIETAS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANXIETAS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JAKARTA A. KOMPETENSI

Lebih terperinci

: Ns. Nurhalimah, M.Kep., Sp.Kep.J.

: Ns. Nurhalimah, M.Kep., Sp.Kep.J. Hak Cipta dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undang Cetakan pertama, Desember 2016 Penulis Pengembang Desain Instruksional : Ns. Nurhalimah, M.Kep., Sp.Kep.J. : Ir. Anang Suhardianto, M.Si. Desain oleh

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN. Jl. Piere Tendean No. 24 Telp , fax Semarang, 50131

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN. Jl. Piere Tendean No. 24 Telp , fax Semarang, 50131 NOMOR :.. SET : Jiwa 1 ( K.1 ) FORMAT PEAN : HALUSINASI ( MEMBANTU PASIEN MENGENAL HALUSINASI PENDENGARAN) NO ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI ( 25% ) 1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan :

Lebih terperinci

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN RESIKO BUNUH DIRI DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN RESIKO BUNUH DIRI DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN RESIKO BUNUH DIRI DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM

Lebih terperinci

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL KEPUTUSASAAN DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL KEPUTUSASAAN DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL KEPUTUSASAAN DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JAKARTA A. KOMPETENSI

Lebih terperinci

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL DISTRES SPIRITUAL DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL DISTRES SPIRITUAL DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL DISTRES SPIRITUAL DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JAKARTA

Lebih terperinci

PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH. Kata Kunci : harga diri rendah, pengelolaan asuhan keperawatan jiwa

PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH. Kata Kunci : harga diri rendah, pengelolaan asuhan keperawatan jiwa PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH Sri Wahyuni Dosen PSIK Universitas Riau Jl Pattimura No.9 Pekanbaru Riau Hp +62837882/+6287893390999 uyun_wahyuni2@yahoo.com ABSTRAK Tujuan penelitian

Lebih terperinci

PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISITE)

PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISITE) 1 PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISITE) A. Identitas Klien Inisial Klien Usia Agama Pendidikan : Ny. F : 42 Tahun : Islam : SMA Nomor Register : 02. 14. 77 Masuk RSJSH : 27/03/2012 Nama Keluarga Alamat

Lebih terperinci

Koping individu tidak efektif

Koping individu tidak efektif LAPORAN PENDAHULUAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI I. PROSES TERJADINYA MASALAH Isolasi social merupakan upaya klien untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN 46 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA YANG ANAKNYA DIRAWAT DI RUANG ICU RSUD DR PIRNGADI MEDAN PENELITI : MUHAMMAD ADIUL

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN GANGGUAN MENARIK DIRI DI RUANG ABIMANYU RSJD SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN GANGGUAN MENARIK DIRI DI RUANG ABIMANYU RSJD SURAKARTA ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN GANGGUAN MENARIK DIRI DI RUANG ABIMANYU RSJD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat Mendapatkkan gelar ahli madya keperawatan Disusun

Lebih terperinci

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian Pengaruh Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan Halusinasi Terhadap Kemampuan Kognitif dan Psikmotor Pasien Dalam Mengontrol Halusinasi Di Ruangan

Lebih terperinci

RPKPS Pengkajian Keperawatan Kesehatan Jiwa

RPKPS Pengkajian Keperawatan Kesehatan Jiwa RPKPS Pengkajian Keperawatan Kesehatan Jiwa Koordinator : Ns. Atih Rahayuningsih, M.Kep, Sp.Kep.J Pengajar dan Pembimbing : Prof. Achir Yani, D. N.Sc Prof. Dr. Budi Anna Keliat, SKp, M.App.Sc Dr. Helmi

Lebih terperinci

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA. No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA. No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Lampiran 1 STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA Nama klien : Ny. M Ruangan : Nakula No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun oleh : CAHYO FIRMAN TRISNO. S J 200 090

Lebih terperinci

A. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri

A. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri A. Pengertian Defisit Perawatan Diri Kurang perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Maslim, 2001). Kurang perawatan diri adalah

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN PRE KLINIK KEPERAWATAN JIWA MENARIK DIRI

SATUAN ACARA PENYULUHAN PRE KLINIK KEPERAWATAN JIWA MENARIK DIRI STUN CR PENYULUHN PRE KLINIK KEPERWTN JIW MENRIK DIRI Kelompok III NGG PUTRI 03121008 LILI RHMI 03121015 DEWI KURNIWTI 03121016 FIRMNENI 03121017 UTMI FETLIN.S 03121018 FI WHYUNI 03121019 PROGRM STUDI

Lebih terperinci

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN MENARIK DIRI INTERAKSI PERTAMA/AWAL

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN MENARIK DIRI INTERAKSI PERTAMA/AWAL 1 STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN MENARIK DIRI INTERAKSI PERTAMA/AWAL A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi klien : Senang menyendiri, tidak mau melakukan aktivitas, tampak murung, lebih banyak menunduk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. (DepKes, 2000 dalam Direja, 2011). Adapun kerusakan interaksi sosial

BAB II TINJAUAN TEORI. (DepKes, 2000 dalam Direja, 2011). Adapun kerusakan interaksi sosial BAB II TINJAUAN TEORI A. PENGERTIAN Isolasi sosial merupakan suatu gangguan interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan perilaku maladaptif dan mengganggu fungsi

Lebih terperinci

Panduan Praktek Belajar Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Faletehan-Serang

Panduan Praktek Belajar Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Faletehan-Serang Panduan Praktek Belajar Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Faletehan-Serang 1.1 DASAR BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan pada kurikulum yang ada di Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Faletehan

Lebih terperinci

PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG GATHOTKOCO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG.

PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG GATHOTKOCO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG GATHOTKOCO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Oleh R.Purwasih 1), Y. Susilowati 2), 1) Alumni Akademi Keperawatan

Lebih terperinci

METODE BIMBINGAN KLINIK

METODE BIMBINGAN KLINIK METODE BIMBINGAN KLINIK I. PENDAHULUAN. Pengalaman belajar bimbingan klinik pada pendidikan tinggi keperawatan maupun kebidanan adalah merupakan proses transformasi dari mahasiswa menjadi seorang perawat

Lebih terperinci

A. Mata Kuliah Nursing Theorist

A. Mata Kuliah Nursing Theorist A. Mata Kuliah Nursing Theorist B. Capaian Pembelajaran Praktikum Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa mampu: 1. Menganalisis komunikasi terapeutik dan helping relationship dalamkonteks hubungan

Lebih terperinci

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN RESIKO TINGGI KEKERASAN

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN RESIKO TINGGI KEKERASAN SP 1 Resiko Perilaku Kekerasan STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN RESIKO TINGGI KEKERASAN Pertemuan... Hari, TGL :... A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien : a. Data Subjektif

Lebih terperinci

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI Nama Klien : Diagnosa Medis : No MR : Ruangan : Tgl No Dx Diagnosa Keperawatan Perencanaan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi

Lebih terperinci

MODUL STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI DENGAR OLEH ANNISETYA ROBERTHA M. BATE

MODUL STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI DENGAR OLEH ANNISETYA ROBERTHA M. BATE Lampiran 8 MODUL STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI DENGAR OLEH ANNISETYA ROBERTHA M. BATE 2009.33.032 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Lebih terperinci

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien Klien sudah beberapa hari mengalami gelisah, sulit tidur, tidak nafsu makan. Klien selalu memikirkan

Lebih terperinci

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah : Isolasi sosial Pertemuan : I (satu)

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah : Isolasi sosial Pertemuan : I (satu) CONTOH KASUS Setiap lansia pada akhirnya akan mengalami penurunan fungsi organ, Hal ini timbul karena penyebab organik ataupun emosional (fungsional) dan yang menunjukkan gangguan kemampuan berpikir, bereakasi

Lebih terperinci

2). Fokus pada kesadaran pada proses pembelajaran dan tanggung jawab. 3). Peran dosen tidak mengajari tetapi menstimulasi proses yang aktif.

2). Fokus pada kesadaran pada proses pembelajaran dan tanggung jawab. 3). Peran dosen tidak mengajari tetapi menstimulasi proses yang aktif. COACHING PROSES Pengertian : 1). Pemberdayaan kualitas potensial mahasiswa 2). Fokus pada kesadaran pada proses pembelajaran dan tanggung jawab 3). Peran dosen tidak mengajari tetapi menstimulasi proses

Lebih terperinci

PROPOSAL Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Orientasi Realita

PROPOSAL Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Orientasi Realita PROPOSAL Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Orientasi Realita A. Latar Belakang Manusia sebagai mahluk social yang hidup berkelompok dimana satu dengan yang lainnya saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai keadaan sehat fisik, mental, dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan. Definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan sematamata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan sematamata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan sematamata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (WHO, 2001). Hal ini berarti seseorang dikatakan sehat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Secara Umun Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu, mengandung

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR. tanda-tanda positif penyakit tersebut, misalnya waham, halusinasi, dan

BAB II KONSEP DASAR. tanda-tanda positif penyakit tersebut, misalnya waham, halusinasi, dan BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Isolasi sosial sering terlihat pada klien skizofrenia. Hal ini sebagian akibat tanda-tanda positif penyakit tersebut, misalnya waham, halusinasi, dan kehilangan batasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang mengkonstribusi pada fungsi yang terintegrasi. Pasien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan yang menjadi pintu layanan terdepan dalam. hubungan dengan masyarakat adalah di rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan yang menjadi pintu layanan terdepan dalam. hubungan dengan masyarakat adalah di rumah sakit. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan yang menjadi pintu layanan terdepan dalam hubungan dengan masyarakat adalah di rumah sakit. Sebagai pemberian pelayanan kesehatan yang komplek, mutu

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN 1. Nama Mata Kuliah : Keperawatan Jiwa I Kode Mata Kuliah : WAT 3.02 Jumlah SKS : 4 SKS Prasyarat : Psikologi, sosiologi, KDK, KDM, KMB I, KMB II Koordinator Mata Ajar :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1966 merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1966 merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1966 merupakan suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi berkepanjangan juga merupakan salah satu pemicu yang. memunculkan stress, depresi, dan berbagai gangguan kesehatan pada

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi berkepanjangan juga merupakan salah satu pemicu yang. memunculkan stress, depresi, dan berbagai gangguan kesehatan pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan kesehatan mental psikiatri sebagai efek negatif modernisasi atau akibat krisis multidimensional dapat timbul dalam bentuk tekanan dan kesulitan pada seseorang

Lebih terperinci

PW226 KEPERAWATAN KOMUNITAS I

PW226 KEPERAWATAN KOMUNITAS I RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PW226 KEPERAWATAN KOMUNITAS I Dosen: Skamet Rohaedi, S.Kep., M.PH PROGRAM STUDI DIII KAPERAWATAN FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN LABORATORIUM KEPERAWATAN JIWA I

BUKU PANDUAN LABORATORIUM KEPERAWATAN JIWA I bub BUKU PANDUAN LABORATORIUM KEPERAWATAN JIWA I Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Elfrida Nainggolan, SKM AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE JL. Gereja No. 17 Toba Samosir Sumatera Utara Buku Panduan Laboratorium

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Halusinasi adalah gangguan terganggunya persepsi sensori seseorang,dimana tidak terdapat stimulus. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Pasien merasa

Lebih terperinci

PELATIHAN BASIC COURSE COMMUNITY MENTAL HEATLH NURSING BAGI PERAWAT PUSKESMAS DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOJOKERTO

PELATIHAN BASIC COURSE COMMUNITY MENTAL HEATLH NURSING BAGI PERAWAT PUSKESMAS DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOJOKERTO PELATIHAN BASIC COURSE COMMUNITY MENTAL HEATLH NURSING BAGI PERAWAT PUSKESMAS DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOJOKERTO 1 Nurul Mawaddah, 2 Dwi Helynarti S., 3 Aih Media Y., 4 Arief Fardiansyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa menurut World Health Organization (WHO) adalah. keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa menurut World Health Organization (WHO) adalah. keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadian 55 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan jiwa menurut World Health Organization (WHO) adalah berbagai karateristik positif yang menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang

Lebih terperinci

perawatmasadepanku@blogspot.com Join With Us : Email : hendritriyulianto@gmail.com Facebook : Hendri Ty Kunjungi dan D a p a t k a n!!! K u m p u l a n A s k e p L e n g k a p H a n y a D i : perawatmasadepanku@blogspot.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. dengan orang lain (Keliat, 2011).Adapun kerusakan interaksi sosial

BAB II TINJAUAN TEORI. dengan orang lain (Keliat, 2011).Adapun kerusakan interaksi sosial BAB II TINJAUAN TEORI A. KONSEP DASAR 1. Pengertian Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan jiwa pada manusia. Menurut World Health Organisation (WHO),

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan jiwa pada manusia. Menurut World Health Organisation (WHO), 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Multi krisis yang menimpa masyarakat dewasa ini merupakan salah satu pemicu yang menimbulkan stres, depresi dan berbagai gangguan kesehatan jiwa pada manusia.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan sebagai fenomena yang harus direspons oleh perawat. Respon yang ada harus bersifat kondusif dan

Lebih terperinci

PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) PADA KELUARGA NY. A DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN HARGA DIRI RENDAH DAN WAHAM CURIGA

PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) PADA KELUARGA NY. A DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN HARGA DIRI RENDAH DAN WAHAM CURIGA PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) PADA KELUARGA NY. A DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN HARGA DIRI RENDAH DAN WAHAM CURIGA Disusun Oleh: DESI SUCI ANGRAENI SRI WAHYUNINGSIH PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

KONSEP DIRI OIeh: Purwanta, S.Kp., M.Kes

KONSEP DIRI OIeh: Purwanta, S.Kp., M.Kes KONSEP DIRI OIeh: Purwanta, S.Kp., M.Kes Pengertian. Smart dan Sundeen (1995) mengatakan bahwa konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa

ABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa ABSTRAK Halusinasi adalah gangguan jiwa pada individu yang dapat ditandai dengan perubahan persepsi sensori, dengan merasakan sensasi yang tidak nyata berupa suara, penglihatan, perabaan, pengecapan dan

Lebih terperinci

: Evi Karota Bukit, SKp, MNS NIP : : Kep. Jiwa & Kep. Komunitas. Topik : Keperawatan Komunitas : Kunjungan Rumah

: Evi Karota Bukit, SKp, MNS NIP : : Kep. Jiwa & Kep. Komunitas. Topik : Keperawatan Komunitas : Kunjungan Rumah Nama : Evi Karota Bukit, SKp, MNS NIP : 19671215 200003 1 002 Departemen Mata Kuliah : Kep. Jiwa & Kep. Komunitas : Keperawatan Komunitas Topik : Keperawatan Komunitas : Kunjungan Rumah Home Visit Merupakan

Lebih terperinci

BAB II TUNJAUAN TEORI. orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins, 1993)

BAB II TUNJAUAN TEORI. orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins, 1993) BAB II TUNJAUAN TEORI A. PENGERTIAN Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins, 1993) Menarik diri merupakan suatu keadaan

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 3 Desember Paranoid, No Register

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 3 Desember Paranoid, No Register 14 BAB III RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 2004 1. Identitas a. Identitas pasien Nama klien Ny. K, umur 30 tahun, agama Kristen, pendidikan SD, suku/bangsa

Lebih terperinci

PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS : MENARIK DIRI) BAB I PENDAHULUAN

PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS : MENARIK DIRI) BAB I PENDAHULUAN PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS : MENARIK DIRI) BAB I PENDAHULUAN A. DEFINISI TAK Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR. memelihara kesehatan mereka karena kondisi fisik atau keadan emosi klien

BAB II KONSEP DASAR. memelihara kesehatan mereka karena kondisi fisik atau keadan emosi klien BAB II KONSEP DASAR A. Pengetian Kurangnya perawatan diri pada pasien gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun, kurang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang No. 18 pasal 1 Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang No. 18 pasal 1 Tahun BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang No. 18 pasal 1 Tahun 2014 merupakan kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial

Lebih terperinci

Lampiran 1. JADUAL KEGIATAN HARIAN Nama : No. Kode: Ruang Rawat : No. Waktu Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Ket

Lampiran 1. JADUAL KEGIATAN HARIAN Nama : No. Kode: Ruang Rawat : No. Waktu Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Ket Lampiran 1 JADUAL KEGIATAN HARIAN Nama : No. Kode: Ruang Rawat : No. Waktu Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Ket 1. 05.00-06.00 2. 06.00-07.00 3. 07.00-08.00 4. 08.00-09.00 5. 09.00-10.00 6. 10.00-11.00 7.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN SELF EVALUASI KEPALA RUANGAN Dalam melaksanakan MPKP Nama :... Ruangan :... Tanggal :... RS :... Petunjuk Jawab pertanyaan berikut sesuai dengan kegiatan MPKP yang telah saudaralakukan : 1. Sl

Lebih terperinci

Endah Tri Wijayanti 1) 1 Prodi DIII Keperawatan, UN PGRI Kediri.

Endah Tri Wijayanti 1) 1 Prodi DIII Keperawatan, UN PGRI Kediri. Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Mekanisme Koping Mahasiswa Semester II D-III Keperawatan Dalam Menghadapi Praktek Klinik Keperawatan Di Universitas Nusantara PGRI Kediri Endah Tri Wijayanti 1) 1 Prodi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. maupun minatnya terhadap lingkungan sosial secara langsung (isolasi diri).

BAB II TINJAUAN TEORI. maupun minatnya terhadap lingkungan sosial secara langsung (isolasi diri). 1 BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Menarik diri adalah satu tindakan melepaskan diri, baik perhatian maupun minatnya terhadap lingkungan sosial secara langsung (isolasi diri). (Depkes RI, 1983) Menarik

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. Z DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SEMBADRA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DisusunOleh : HILYATUN NISA J 200 090

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TINGKAT KEMAMPUAN MEKANISME KOPING SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN BIMBINGAN INDIVIDU PADA MAHASISWA PROFESI DI RUMAH SAKIT JIWA*

PERBANDINGAN TINGKAT KEMAMPUAN MEKANISME KOPING SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN BIMBINGAN INDIVIDU PADA MAHASISWA PROFESI DI RUMAH SAKIT JIWA* 48 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 10, No.2, September 2006; hal 48-53 PENELITIAN PERBANDINGAN TINGKAT KEMAMPUAN MEKANISME KOPING SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN BIMBINGAN INDIVIDU PADA MAHASISWA PROFESI

Lebih terperinci

: Evi Karota Bukit, SKp, MNS NIP : : Kep. Jiwa & Kep. Komunitas. : Asuhan Keperawatan Jiwa - Komunitas

: Evi Karota Bukit, SKp, MNS NIP : : Kep. Jiwa & Kep. Komunitas. : Asuhan Keperawatan Jiwa - Komunitas Nama : Evi Karota Bukit, SKp, MNS NIP : 19671215 200003 1 002 Departemen Mata Kuliah Topik : Kep. Jiwa & Kep. Komunitas : Keperawatan Komunitas : Asuhan Keperawatan Jiwa - Komunitas LAPORAN WHO (2002)

Lebih terperinci

Konsep dan Metoda Bimbingan Klinik Keperawatan

Konsep dan Metoda Bimbingan Klinik Keperawatan 0 Konsep dan Metoda Bimbingan Klinik Keperawatan Oleh: Dr. Ah. Yusuf, S.Kp., M.Kes. Departemen Keperawatan Jiwa & Komunitas, Fakultas Keperawatan Unair Disampaikan pada: Pelatihan Clinical Educator dan

Lebih terperinci

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI DI KABUPATEN MAGELANG

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI DI KABUPATEN MAGELANG PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI DI KABUPATEN MAGELANG Muhammad Khoirul Amin 1) *, Sambodo Sriadi Pinilih 1), Ana Yulaikah 2) 1) 2) Staf Pengajar Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Komunikasi Terapeutik 2.1.1 Pengertian Komunikasi Terapeutik Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang dilakukan oleh perawat dan tenaga kesehatan lain yang direncanakan

Lebih terperinci

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

PENGARUH ACCEPTANCE AND COMMITMENT THERAPY TERHADAP GEJALA DAN KEMAMPUAN KLIEN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

PENGARUH ACCEPTANCE AND COMMITMENT THERAPY TERHADAP GEJALA DAN KEMAMPUAN KLIEN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN PENGARUH ACCEPTANCE AND COMMITMENT THERAPY TERHADAP GEJALA DAN KEMAMPUAN KLIEN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN Ni Made Dian Sulistiowati*, Budi Anna Keliat **, Ice Yulia Wardani** * Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

PENGARUH COGNITIVE BEHAVIOUR THERAPY PADA KLIEN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN PERILAKU KEKERASAN DAN HALUSINASI DI RSJD DR. RM SOEDJARWADI KLATEN

PENGARUH COGNITIVE BEHAVIOUR THERAPY PADA KLIEN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN PERILAKU KEKERASAN DAN HALUSINASI DI RSJD DR. RM SOEDJARWADI KLATEN PENGARUH COGNITIVE BEHAVIOUR THERAPY PADA KLIEN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN PERILAKU KEKERASAN DAN HALUSINASI DI RSJD DR. RM SOEDJARWADI KLATEN Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten ABSTRAK

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II

BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II DISUSUN OLEH : Diak. Lamria Simanjuntak, S.Kep, Ns, M.Kes Carolina Simanjuntak, S.Kep, Ns i KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam dirinya maupun lingkungan luarnya. Manusia yang mempunyai ego yang sehat dapat membedakan antara

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS

BUKU PEDOMAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS BUKU PEDOMAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS Koordinator : Tirta Adikusuma, S.Kep., Ners. PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN AKADEMIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, kelompok, organisasi atau komunitas. ANA (American nurses

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, kelompok, organisasi atau komunitas. ANA (American nurses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang mengkonstribusi pada fungsi yang terintegrasi. Pasien

Lebih terperinci

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DI UNIT RAWAT INAP RS JIWA

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DI UNIT RAWAT INAP RS JIWA POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG PROGRAM STUDI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DI UNIT RAWAT INAP RS JIWA RUANGAN RAWAT : TANGGAL DIRAWAT : I. IDENTITAS KLIEN Inisial : ( L

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menuju era globalisasi manusia disambut untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Menuju era globalisasi manusia disambut untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menuju era globalisasi manusia disambut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di tengah-tengah persaingan yang semakin ketat di segala kehidupan. Tidak orang semua orang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN. tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,

BAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN. tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, BAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN A. Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang

Lebih terperinci

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI A. Latar belakang Pada pasien gangguan jiwa dengan dengan kasus skizofrenia selalu diikuti dengan gangguan persepsi sensori, halusinasi. Terjadinya

Lebih terperinci

PRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA SESI I: PENGENALAN ORANG

PRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA SESI I: PENGENALAN ORANG PRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA SESI I: PENGENALAN ORANG Topik Sesi ke Terapis Sasaran Tempat : TAK Orientasi Realita : I (Pengenalan Orang) : 5 orang mahasiswa Fak. Keperawatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Gangguan Harga Diri Rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif dapat secara langsung atau tidak langsung di ekspresikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari sudut panang medis. Rentang adaptasi-maladaptasi berasal dari sudut sudut

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari sudut panang medis. Rentang adaptasi-maladaptasi berasal dari sudut sudut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa adalah bahwa sehat-sakit dan adaptasi-maladaptasi merupakan konsep yang berbeda, tiap konsep berada pada rentang yang terpisah. Rentang seta-sakit berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Manusia adalah mahluk sosial yang terus menerus membutuhkan orang lain disekitarnya. Salah satu kebutuhannya adalah kebutuhan sosial untuk melakukan interaksi sesama

Lebih terperinci

INOVASI KEPERAWATAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN KANKER DIRUANG SIRSAK RSUD CENGKARENG

INOVASI KEPERAWATAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN KANKER DIRUANG SIRSAK RSUD CENGKARENG INOVASI KEPERAWATAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN KANKER DIRUANG SIRSAK RSUD CENGKARENG A. Pengertian Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan atau dirancang untuk tujuan terapi. Seorang

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II

BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II DISUSUN OLEH : Diak. Lamria Simanjuntak, S.Kep, Ns, M.Kes Carolina Simanjuntak, S.Kep, Ns i

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (Riyadi & Purwanto, 2009). Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (Riyadi & Purwanto, 2009). Hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (Riyadi & Purwanto, 2009). Hal ini berarti seseorang

Lebih terperinci

Emiliana Tarigan Staf Pengajar STIK Sint Carolus Jakarta

Emiliana Tarigan Staf Pengajar STIK Sint Carolus Jakarta Emiliana Tarigan Staf Pengajar STIK Sint Carolus Jakarta Disampaikan pada : Tantangan Pengembangan Mutu Pelayanan Kesehatan: Antara Keselamatan Pasien, Biaya dan Efisiensi Surabaya, 29 Agustus 2007 Institusi

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA Disusun oleh : TRI ARI AYUNANINGRUM J 200 080 051 KARYA TULIS ILMIAH

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1. Perawat 2.1.1.1. Pengertian perawat Menurut Depkes RI (2007), perawat adalah seorang yang telah dipersiapkan melalui pendidikan untuk turut serta merawat

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: Keperawatan Jiwa

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: Keperawatan Jiwa RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: Keperawatan Jiwa Tim Dosen : 1. Setia Budi, S.Kep.,Ns.,M.Kep (SB) 2. M. Bahori, S.Kep.,Ns.,M.Kes (BA) 3. Dewi Rianti, S.Kep.,Ns.,M.Kes (DR) YAYASAN WAHANA

Lebih terperinci

SILABUS BUKU PEDOMAN KERJA MAHASISWA MATA AJAR: KEPERAWATAN JIWA KOORDINATOR MA: Antonius Ngadiran S.Kep., Ners, MKep TIM PENGAJAR:

SILABUS BUKU PEDOMAN KERJA MAHASISWA MATA AJAR: KEPERAWATAN JIWA KOORDINATOR MA: Antonius Ngadiran S.Kep., Ners, MKep TIM PENGAJAR: SILABUS BUKU PEDOMAN KERJA MAHASISWA MATA AJAR: KEPERAWATAN JIWA KOORDINATOR MA: Antonius Ngadiran S.Kep., Ners, MKep TIM PENGAJAR: Antonius Ngadiran S.Kep.,Ners., M.Kep Linda Hotmaida S.Kep., Ners.MKM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terpisah. Rentang sehat-sakit berasal dari sudut pandang medis. Rentang

BAB I PENDAHULUAN. terpisah. Rentang sehat-sakit berasal dari sudut pandang medis. Rentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa adalah bahwa sehat-sakit dan adaptasi-maladaptasi merupakan konsep yang berbeda. Tiap konsep berada pada rentang yang terpisah. Rentang sehat-sakit berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Maka secara analogi kesehatan jiwa pun bukan hanya sekedar bebas dari

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Maka secara analogi kesehatan jiwa pun bukan hanya sekedar bebas dari BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Definisi sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.

Lebih terperinci

Metodologi Asuhan Keperawatan

Metodologi Asuhan Keperawatan Metodologi Asuhan Keperawatan A. Pendahuluan Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan perilaku

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan perilaku BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN Isolasi sosial merupakan suatu gangguan interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan perilaku maladaptif dan mengganggu fungsi

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA BINAAN PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU

LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA BINAAN PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU Nama LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA BINAAN PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU : Fajri Alfiannur Nim : 1511437971 Kunjungan : Minggu ke-1 Tanggal : 16 Januari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Timbang terima memiliki beberapa istilah lain. Beberapa istilah itu diantaranya handover, handoffs, shift report, signout, signover dan cross coverage. Handover

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Personal Hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti Personal yang artinya perorangan Hygiene berarti sehat. Personal Hygiene adalah suatu tindakan memelihara kesehatan

Lebih terperinci