HASIL DAN PEMBAHASAN Profil Kabupaten Kupang dan Kecamatan Kupang Tengah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HASIL DAN PEMBAHASAN Profil Kabupaten Kupang dan Kecamatan Kupang Tengah"

Transkripsi

1 HASIL DAN PEMBAHASAN Profil Kabupaten Kupang dan Kecamatan Kupang Tengah Secara geografis kabupaten Kupang terletak antara Lintang Selatan dan antara Bujur Timur. Kabupten Kupang di sebelah utara dan barat berbatasan dengan Laut Sawu, sementara sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia serta sebelah timur berbatasan dengan kabupaten Timor Tengah Selatan dan Negara Timor Leste. Wilayah kabupaten Kupang memiliki luas 5.898,22 km 2 mencakup 27 pulau, dimana di antaranya terdapat 8 pulau yang belum memiliki nama. Dari 27 pulau tersebut yang telah dihuni hingga saat ini hanya sebanyak lima pulau yaitu pulau Timor, pulau Sabu, pulau Raijua, pulau Semau dan pulau Kera. Permukaan tanah di wilayah kabupaten Kupang umumnya berbukit-bukit, bergunung-gunung dan sebagian terdiri dari dataran rendah dengan tingkat kemiringan rata-rata mencapai 45 0, dengan perincian sebagai berikut seluas hektar (10,15 %), seluas hektar (26,86 %), seluas hektar (44,26 %), dan > 41 0 seluas hektar (18,73 %). Wilayah kabupaten Kupang berada pada ketinggian dari permukaan laut meter, dengan perincian sebagai berikut: 0 50 meter seluas hektar (20,50 %), meter seluas hektar (15,28 %), meter seluas hektar (13,37 %), meter seluas hektar (41,55 %), dan > 500 meter seluas hektar (10,15 %) Sampai dengan tahun 2006, pemerintahan kabupaten Kupang secara administratif terbagi dalam 29 kecamatan, 218 desa dan 22 kelurahan. Kabupaten Kupang terdiri dari padang rumput, pohon lontar, pohon pinus, cendana dan gewang. Sedangkan fauna terdiri dari hewan-hewan besar menyusui misalnya, kerbau, sapi, kuda, hewan kecil menyusui, misalnya kambing, babi dan domba. Seperti halnya di tempat lain di Indonesia, di kabupaten Kupang hanya dikenal dua musim yaitu musim kemarau di musim hujan. Pada bulan Juni September arus angin berasal dari Australia dan tidak banyak mengandung uap air sehingga mengakibatkan musim kemarau. Sebaliknya pada bulan Desember Maret arus angin banyak mengandung uap air yang berasal dari Asia dan Samudra

2 51 Pasifik sehingga terjadi musim hujan. Keadaan seperti ini berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa peralihan pada bulan April Mei dan Oktober Nopember. Mengingat kabupaten Kupang dekat Australia, arus angin yang banyak mengandung uap air dari Asia dan Samudra Pasifik sampai di wilayah kabupaten Kupang kandungan airnya sudah berkurang yang mengakibatkan hari hujan di kabupaten Kupang lebih sedikit dibandingkan wilayah yang dekat dengan Asia. Hal ini menjadikan kabupaten Kupang sebagai wilayah yang tergolong kering dimana hanya 5 bulan (Januari April dan Desember) yang keadaannya relatif basah dan 7 bulan sisanya relatif kering. Dari Tabel 3 jumlah curah hujan setahun bervariasi tiap bulan. Pada tahun 2006 jumlah curah hujan setahun tertinggi pada bulan Januari, dan terendah pada bulan Juni. Tabel 3. Rata-rata curah hujan dan hari hujan di kabupaten Kupang No. Bulan menurut bulan tahun Curah hujan Hari hujan Januari 112, Pebruari 229,5 151, Maret 128,4 351, April 25,5 106, Mei 2,1 40, Juni 0 8, Juli Agustus September Oktober 20, Nopember 113,4 40, Desember 297,9 245, Sumber: BPS kabupaten Kupang, 2007a. Rata-rata kelembaban udara di kota Kupang tahun ,83 persen, arah kecepatan angin E/13 knot, tekanan udara 1.011,95 milibar dan rata-rata suhu udara di atas 27,15 0. Jumlah penduduk kabupaten kupang sampai tahun 2006 sebanyak jiwa (laki-laki jiwa atau 51,10% dan perempuan jiwa atau 48,90% ) dengan kepadatan penduduk 62 jiwa per kilometer persegi.

3 52 Gambar 3. Peta wilayah kecamatan Kupang Tengah kabupaten Kupang provinsi NTT Kecamatan Kupang Tengah secara geografis terletak antara Lintang Selatan dan Bujur Timur, dengan topografi bervariasi daerah berada dari elevasi 0 meter diatas permukaan laut (pantai) sampai pada ketinggian 150 meter di atas permukaan laut. Secara geografis batas wilayah kecamatan Kupang Tengah terdiri dari: sebelah utara berbatasan dengan Teluk Kupang atau Laut Timor, sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Taebenu dan kecamatan Maulafa, sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Kupang Timur, sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang.

4 53 Luas wilayah kecamatan Kupang Tengah seluas 94,79 km 2, terdiri dari satu Kelurahan dan tujuh desa (187 RT, 78 RW, 34 dusun) dengan jumlah penduduk sampai dengan tahun 2006 sebanyak jiwa (laki-laki jiwa atau 52,56% dan perempuan jiwa atau 47,44%) dengan tingkat kepadatan penduduk 258 jiwa per kilometer persegi Mata Pencaharian utama masyarakat adalah bertani, dimana kurang lebih 70% masyarakat berusaha sektor pertanian dan sisanya berusaha di bidang peternakan, perdagangan dan lain-lain. Kurang lebih 50 % luas wilayah (meliputi 5 desa) merupakan daerah dataran rendah. Perbedaan kondisi topografi tersebut juga mempengaruhi karakteristik wilayah seperti tingkat kesuburan tanah, pola pertanian dan pola pemukiman serta sosiokultur dimana penduduk pada kawasan pesisir cenderung heterogen sedangkan pada bagian daratan cenderung homogen. Wilayah pemukiman umumnya menempati daerah pinggiran bukit dan hanya sebagian kecil yang menempati daerah datar, terutama di pinggiran jalan Timor Raya dan daerah pesisir pantai, karena umumnya dataran rendah merupakan lahan usaha tani tanaman pangan seperti padi, jagung dan sayuran. Sedangkan untuk wilayah dataran tinggi usahatani yang dilakukan oleh masyarakat peternak dan pekebun. Sesuai gambaran umum wilayah Kecamatan Kupang Tengah mempunyai karakteristik tanah yang sangat beragam, tapi secara umum Kupang Tengah mempunyai jenis tanah latosol dengan iklim tipe D4 (Oldeman) dan tipe E (Schmidt-Ferguson) yang berarti musim hujan/basah 3-4 bulan dan musim kemarau 8-9 bulan. Curah Hujan di wilayah Kupang Tengah berdasarkan curah hujan harian kumulatif pada 2 stasiun klimatologi terdekat yaitu BMG lasiana dan Stasiun Tarus (BPP). Tabel 4 menunjukkan kecamatan Kupang Tengah mempunyai rata-rata curah hujan dalam setiap bulan hujan adalah 164,56 milimeter dan rata-rata hari hujan adalah 13,44 hari setiap bulan. Pengusahaan lahan yang ada dalam kecamatan Kupang Tengah seperti Tabel 5 menunjukkan bahwa dari lahan potensial seluas hektar, lahan yang telah diusahakan seluas hektar (89,71%) sedangkan lahan yang masih belum diusahakan seluas 121 hektar (10,29%). Lahan yang belum diusahakan merupakan lahan yang sedang dibuka oleh pemerintah dalam program perluasan

5 54 areal sawah termasuk lahan sawah di desa Oelpuah dan Oelnasi merupakan lahan baru yang dibuka. Tabel 4. Rata-rata curah hujan dan hari hujan di kecamatan Kupang Tengah menurut bulan tahun 2006 No. Bulan Curah hujan Hari hujan 1. Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Total Sumber: BPS kabupaten Kupang, 2007b. Tabel 5. Luas lahan sawah di kecamatan Kupang Tengah tahun 2007 No Desa/Kelurahan Lahan Potensial ( ha) Tarus Mata Air Noelbaki Tanah Merah Oebelo Oelpuah Oelnasi Penfui Timur Lahan Fungsional ( ha ) Belum Tergarap ( ha ) 69 Jumlah Sumber: BPS kabupaten Kupang, 2007b. Usahatani yang umum dilakukan oleh masyarakat Kupang Tengah untuk wilayah lahan sawah khususnya desa Noelbaki, Tarus dan Mata Air adalah padi dengan IP 200% dengan pola tanam padi padi. dengan berbagai macam inovasi teknologi. Selain usahatani padi sebagai komoditas unggulan wilayah Kupang Tengah, petani juga banyak mengusahakan tanaman sayuran dan hortikultura meskipun luasnya terbatas seperti kubis, kol bunga, kacang panjang, sawi, lombok, ketimun juga semangka yang banyak diusahakan di musim kemarau/ahkir musim penghujan

6 55 Untuk usaha tani lahan kering komoditas yang diusahakan pada musim penghujan adalah jagung dan kacang-kacangan. Untuk tanaman keras dan tanaman perkebunan banyak diusahakan di dataran tinggi yang topografi berbukit dengan sistem tradisional dengan jenis tanaman Mahoni, jati, jambu mete dan hijauan pakan ternak seperti lamtoro dan gamal. Deskripsi Kelompok Tani Secara umum kelompok tani padi yang ada dalam wilayah kecamatan Kupang Tengah kabupaten Kupang provinsi NTT adalah kelompok tani yang terbentuk karena ada ikatan emosional masyarakat dan kekeluargaan secara turun temurun. Sehingga apabila dilihat dari jumlah anggota yang ada dalam kelompok termasuk kelompok yang berbeda karena memiliki anggota kelompok banyak. Ikatan emosional masyarakat yang ada dalam kelompok yang banyak tersebut menyebabkan petugas pertanian masih sulit untuk membagi anggota kelompok menjadi beberapa kelompok baru sesuai persyaratan bahwa idealnya satu kelompok tani yang efektif adalah kelompok tani yang mempunyai anggota 25 sampai 30 orang. Di kecamatan Kupang Tengah dengan tujuh desa dan satu kelurahan, wilayah yang memiliki potensi pengembangan padi memiliki kelompok tani yang telah lama mengelola lahan sawahnya secara intensifikasi adalah wilayah kelurahan Tarus, desa Mata Air dan desa Noelbaki. Pembagian kelompok tani menurut wilayah administrasi (desa dan kelurahan) adalah sebagai berikut: 1) Kelompok Tani Usaha Bersama sejak tahun 1995 dikukuhkan sebagai kelompok tani dengan klas kelompok sebagai kelompok Madya. Memiliki badan pengurus kelompok dengan anggota sebanyak 220 orang terbagi dalam 4 sub kelompok masing masing sub I; 41 orang, sub II; 63 orang, sub III; 57 orang dan sub IV; 59 orang. Luas lahan garapan; 115,15 hektar. Di desa Noelbaki. 2) Kelompok Tani Rindu Sejahtera sejak tahun 2000 dikukuhkan sebagai kelompok tani dengan kelas kelompok Madya. Memiliki badan pengurus kelompok dengan anggota sebanyak 345 orang terbagi dalam 4 sub kelompok masing-masing sub I; 80 orang, sub II; 101 orang, sub III; 98 orang, dan sub IV; 118 orang. Luas lahan garapan; 240 hektar. Di desa Noelbaki. 3) Kelompok Tani Dahulu Rasa sejak tahun 1982 dikukuhkan sebagai kelompok tani dengan

7 56 klas kelompok Lanjut. Memiliki badan pengurus kelompok dengan anggota sebanyak 180 orang terbagi dalam empat sub kelompok masing-masing sub I; 48 orang, sub II; 45 orang, sub III; 42 orang, dan sub IV; 45 orang. Luas lahan garapan; 115 hektar. Di desa Mata Air. 4) Kelompok Tani Esa Nita sejak tahun 2006 dikukuhkan sebagai kelompok tani dengan klas kelompok Pemula. Memiliki badan pengurus kelompok dengan anggota sebanyak 22 orang. Luas lahan garapan ; 20 hektar. Di desa Mata Air. 5) Kelompok Tani Rukun Tani sejak tahun 2002 dikukuhkan sebagai kelompok tani dengan klas kelompok Pemula. Memiliki badan pengurus kelompok dengan anggota sebanyak 180 orang terbagi dalam 3 blok kelompok masing-masing blok I; 51 orang, blok II; 67 orang, blok III; 62 orang. Luas lahan garapan; 100 hektar. Di kelurahan Tarus. Penentuan waktu tanam untuk kelompok-kelompok tani padi sawah ditentukan secara bersama melalui musyawarah kelompok dengan pertimbanganpertimbangan faktor pembatas seperti ketersediaan air. Pengenalan paket teknologi dalam usahatani padi dilakukan secara bertahap seperti intensivikasi padi (jarak tanam) diperkenalkan sejak 30 tahun yang dilanjutkan akhir tahun 70-an sampai tahun 80-an dengan program insus, inmum yang di dalamnya ada paket penggunaan varietas unggul seperti IR 64, kemudian sampai dengan saat ini telah banyak diperkenalkan beberapa inovasi teknologi baik yang masuk dalam progran SUTPA seperti penggunaan benih berlabel biru, penggunaan varietas unggul baru, cara tanam benih langsung (tabela), cara tanam jajar legowo, tanam umur bibit muda, tanam 1 anakan per rumpun, penggunaan pupuk cair dan alternatif. Karakteristik Individu Pemuka Pendapat Kelompok Tani Karakteristik individu pemuka pendapat kelompok tani padi di kecamatan Kupang Tengah sebagai responden dalam penelitian ini antara lain umur, pendidikan formal, pendidikan nonformal, pekerjaan, pendapatan, pengalaman usahatani, luas lahan usahatani, jumlah anggota keluarga, partisipadi sosial atau diskusi dengan anggota kelompok dan status sosial atau ketokohan. Penjelasan tentang karakteristik individu adalah sebagai berikut:

8 57 Umur Tabel 6. Deskripsi karakteristik individu responden Karakteristik Individu Pendidikan Formal Pendidikan Non Formal Pekerjaan Pendapatan Pengalaman Usahatani Luas Lahan Garapan Jumlah Tanggungan Keluarga Partisipasi Sosial Status Sosial Kategori Jumlah Orang Persentase (%) a. Muda (23 39 tahun) 34 34,34 b. Dewasa (40 57 tahun) 53 52,53 c. Tua (> 58 tahun) 13 13,13 a. Pendidikan dasar (SD, SLTP) 56 56,57 b. Pendidikan Menengah (SLTA) 38 38,38 c. Pendidikan Tinggi (D1 Sarjana) 5 5,05 a. Tidak pernah 58 58,59 b. Rendah (1 3 kali) 39 39,39 c. Tinggi (>4kali) 2 2,02 a. Petani 85 85,86 b. Petani dan pedagang 5 5,05 c. Petani dan pegawai 9 9,09 a. Rendah (< Rp ,-) 50 50,51 b. Sedang (Rp ,- s/d 39 39,39 Rp ,-) c. Tinggi (> Rp ,-) 10 10,10 a. Rendah (< 20 tahun) 50 50,51 b. Sedang (20 30 tahun) 39 39,39 c. Tinggi (> 30 tahun) 10 10,10 a. Sempit (< 1 hektar) 58 58,59 b. Sedang (1 2 hektar) 36 36,36 c. Luas (> 2 hektar) 5 5,05 a. Sedikit (1 4 jiwa) 44 44,44 b. Sedang (5 8 jiwa) 48 48,49 c. Banyak (9 12 jiwa) 7 7,07 a. Rendah (< 8 kali) 63 63,64 b. Sedang (9 15 kali) 35 35,35 c. Tinggi (> 15 kali) 1 1,01 a. Petani 59 59,60 b. 1 tokoh selain tokoh petani 24 24,24 c. > 1 tokoh selain tokoh petani 16 16,16

9 58 Umur Umur yaitu jumlah tahun hidup responden dari saat kelahiran hingga penelitian atau interview dilaksanakan. Pengukuran berdasarkan pembulatan ke ulang tahun terdekat yang dinyatakan dalam satuan tahun. Umur responden yang berada di daerah kecamatan Kupang Tengah bervariasi dimana umur terendah 23 dan umur tertinggi 76 tahun. Berdasarkan angka tertinggi dan terendah maka umur responden dibagi dalam 3 (tiga) golongan umur yaitu golongan pertama umur responden 23 sampai 39 tahun, golongan kedua umur responden 40 sampai 57 tahun dan golongan ketiga umur responden yang lebih besar dari 58 tahun. Jumlah > 58 Umur (Tahun) Orang Persen Gambar 4. Jumlah dan persentase umur pemuka pendapat kelompok tani di kecamatan Kupang Tengah tahun 2008 Hasil penelitian Tabel 6 dan penyajiannya dalam Gambar 4 menunjukkan bahwa yang termasuk dalam pemuka pendapat petani sebagian besar atau 52,53 persen termasuk dalam golongan umur 40 sampai 57 tahun, 34,34 persen termasuk dalam golongan umur 23 sampai 39 tahun dan 13,13 persen termasuk dalam golongan umur lebih dari 58 tahun. Rata-rata umur pemuka pendapat kelompok tani yaitu 43,4 tahun. Berdasarkan umur rata-rata dan jumlah kategori umur pemuka pendapat kelompok tani, dapat dikatakan bahwa pemuka pendapat petani kelompok tani padi pada wilayah penelitian sebagian besar temasuk dalam golongan umur yang produktif yang belum terlalu tua (dewasa) dan mempunyai potensi sumberdaya manusia dari kalangan petani yang termasuk dalam golongan umur muda yang nantinya akan meneruskan kegiatan usahatani padi dan hanya sebagian kecil yang termasuk dalam golongan tua.

10 59 Pendidikan Formal Pendidikan Formal adalah tingkat pendidikan sekolah tertinggi yang dapat diselesaikan oleh responden. Pendidikan yang pernah dijalani responden bervariasi dan dibagi dalam 3 (tiga) tingkat pendidikan yaitu pertama tingkat pendidikan dasar (pendidikan SD sampai SLTP), kedua tingkat pendidikan menengah (pendidikan SLTA) dan ketiga tingkat pendidikan tinggi (pendidikan D1 sampai Sarjana). Berdasarkan hasil penelitian Tabel 6 dan penyajiannya dalam Gambar 5 menunjukkan bahwa pemuka pendapat petani sebagian besar berpendidikan dasar 56,57 persen atau 56 orang hanya mengenyam pendidikan sampai pada level pendidikan dasar (pendidikan SD sebanyak 40 orang dan SMP 16 orang), yang berpendidikan menengah 38,38 persen atau 38 orang dan yang berpendidikan tinggi hanya 5.05 persen atau 5 orang (Diploma 3 orang dan Sarjana 2 orang) Jum lah Orang Persen Pend. Dasar Pend. Menengah Pend. Tinggi Tingkat Pendidikan Gambar 5. Jumlah dan persentase tingkat pendidikan formal pemuka pendapat kelompok tani di kecamatan Kupang Tengah tahun 2008 Pendidikan formal yang masih rendah tersebut disebabkan karena selain keadaan sosial ekonomi yang tidak mampu untuk melanjutkan sekolah kepada jenjang yang lebih tinggi, juga karena adanya pemahaman bahwa seorang petani secara turun temurun tidak perlu sekolah sampai pada jenjang yang lebih tinggi dari pendidikan dasar yang diperlukan adalah kemampuan untuk bekerja lebih tekun dan giat untuk memperoleh hasil yang lebih baik didukung dengan kemampuan membaca dan berhitung.

11 60 Pendidikan Nonformal Pendidikan nonformal responden adalah jumlah frekwensi keterlibatan responden seperti kursus atau pelatihan yang pernah diikuti oleh responden untuk menambah wawasan dan pengalaman berusahatani padi di luar pendidikan formal. Pendidikan seperti kursus dan pelatihan terutama dalam bidang pertanian yang pernah diikutinya dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Pendidikan nonformal responden bervariasi dimana pendidikan nonformal terendah tidak pernah mengikuti dan tertinggi 4 kali mengikuti pelatihan/kursus. Untuk membedakan responden dalam frekuensi keikutsertaanya dalam pendidikan nonformal, maka dibagi dalam 3 (tiga) golongan yaitu golongan pertama yang tidak pernah mengikuti kegiatan kursus atau pelatihan, golongan kedua yang pernah mengikuti sebanyak 1 sampai 3 kali dan golongan yang ketiga yang pernah mengikuti kursus atau pelatihan lebih dari 4 kali Jum lah Orang Persen Tdk Pernah 1-3 kali >4 kali Frekwensi mengikuti pelatihan/kursus Gambar 6. Jumlah dan persentase pendidikan nonformal pemuka pendapat kelompok tani di kecamatan Kupang Tengah tahun 2008 Berdasarkan Tabel 6 dan penyajiannya dalam Gambar 6 bahwa sampai tiga tahun terakhir saat penelitian dilaksanakan menunjukkan sebagian besar atau 58 persen pemuka pendapat kelompok tani tidak pernah mengikuti kegiatan kursus atau pelatihan, 39,39 persen pernah mengikuti pelatihan atau kursus sebanyak 1 sampai 3 kali sedangkan yang pernah mengikuti lebih dari 4 kali pelatihan atau kursus hanya 2,02 persen. Rata-rata keikutsertaan dalam pelatihan atau kursus adalah 0,71 kali.

12 61 Kurangnya keterlibatan dan keikutsertaan pemuka pendapat petani dalam kegiatan kursus dan pelatihan disebabkan karena keterbatasan dan kurangnya penyelenggaraan kursus maupun pelatihan, keterbatasan kebutuhan peserta dalam kegiatan pelatihan atau kursus, penyelenggaraan pelatihan biasanya ditujukan hanya kepada anggota badan pengurus kelompok tani dan aksebilitas petani dengan penyelenggara kegiatan pelatihan atau kursus. Pekerjaan Pekerjaan adalah bidang atau profesi yang dijalankan responden sebagai mata pencaharian utama Pekerjaan responden dalam kelompok tani padi dibagi dalam 3 golongan pekerjaan yaitu pertama pekerjaan sehari-hari hanya dalam bidang pertanian (petani), kedua pekerjaan sehari-hari selain sebagai petani juga sebagai pedagang dan ketiga pekerjaan sehari-hari selain sebagai petani juga status sebagai pegawai. Jumlah Petani Petani/pedagang Petani/pegawai Pekerjaan Orang Persen Gambar 7. Jumlah dan persentase pekerjaan pemuka pendapat kelompok tani di kecamatan Kupang Tengah tahun 2008 Hasil penelitian seperti Tabel 6 dan penyajiannya dalam Gambar 7 menunjukkan bahwa pemuka pendapat kelompok tani sebagian besar atau 85,86 persen bekerja sebagai petani atau sebagai pekerjaan utama, 9,09 persen bekerja selain petani berstatus sebagai pegawai dan hanya 5,05 persen bekerja sebagai petani dan pedagang. Bekerja sebagai petani merupakan pekerjaan pokok yang menggarap lahan usahataninya, petani pedagang merupakan yang bekerja selain menggarap usahataninya juga melakukan usaha dagang baik yang berhubungan dengan pertanian maupun yang berhubungan dengan kebutuhan sehari hari walaupun

13 62 dalam skala yang kecil, sedangkan petani yang pekerjaannya juga sebagai pegawai adalah pegawai negeri dan pegawai swasta yang tinggal di sekitar lokasi persawahan dan seorang pemuka pendapat petani sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Kupang. Pendapatan Pendapatan adalah jumlah penghasilan tetap responden dalam satu bulan baik dari on-farm maupun sumber penghasilan dari off-farm. Pendapatan rata-rata per bulan pemuka pendapat petani padi pada wilayah penelitian adalah pendapatan terendah sebesar Rp ,- dan pendapatan tertinggi sebesar Rp ,- dari pendapatan nilai terendah dan tertinggi, responden terbagi atas 3 kelompok yakni kelompok pertama pendapatan kurang dari Rp ,- kelompok kedua pendapatan Rp ,- sampai Rp ,- dan kelompok ketiga pendapatan lebih dari Rp , Jumlah Orang Persen < > Pendapatan per bulan Gambar 8. Jumlah dan persentase pendapatan per bulan pemuka pendapat kelompok tani di kecamatan Kupang Tengah tahun 2008 Berdasarkan hasil penelitian seperti Tabel 6 dan penyajiannya dalam Gambar 8 menunjukkan bahwa sebagian atau 50,51 persen dari pemuka pendapat kelompok tani berpenghasilan tidak sampai Rp ,-, 39,39 persen responden berpenghasilan diantara Rp ,- sampai Rp ,- dan 10,10 persen responden berpenghasilan lebih dari Rp ,-. Rerata pendapatan setiap bulan pemuka pendapat kelompok tani adalah Rp ,-. Penghasilan pemuka pendapat yang rendah di bawah Rp ,- diperoleh dari hasil usahatani padi dari lahan yang kecil garapannya, produktivitas

14 63 yang rendah walaupun dari lahan yang luas dan kurang modal usahatani sehingga harus selalu meminjam secara cepat dari pemodal perorangan dengan bunga pengembalian yang besar. Pengalaman Usahatani Pengalaman usahatani adalah lamanya responden melakukan usahatani padi diukur dengan satuan tahun sampai dilaksanakannya penelitian. Pengalaman usahatani padi responden yang paling rendah adalah 9 tahun dan yang paling lama pengalaman usahatani padi adalah selama 40 tahun. Dari pengalaman usahatani terendah dan tertinggi tersebut maka pengalaman usahatani responden dalam penelitian ini dibagi dalam tiga kelompok yakni kelompok pertama pengalaman usahataninya kurang dari 20 tahun, kelompok kedua pengalaman usahataninya dari 20 sampai 30 tahun dan kelompok ketiga mempunyai pengalaman usahatani padi telah lebih dari 30 tahun Jumlah Orang Persen 0 < 20 tahun tahun > 30tahun Pengalaman Usahatani Gambar 9. Jumlah dan persentase pengalaman usahatani pemuka pendapat kelompok tani di kecamatan Kupang Tengah tahun 2008 Hasil penelitian seperti Tabel 6 dan penyajiannya dalam Gambar 9 memperlihatkan bahwa sebagian atau 50,51 persen pemuka pendapat pengalaman usahatani padi dibawah 20 tahun, 39,39 persen berpengalaman dalam usahatani padi diantara 20 sampai 30 tahun, sedangkan 10,10 persen berpengalaman dalam berusahatani padi yang telah lebih dari 30 tahun. Rerata pengalaman usahatani pemuka pendapat kelompok tani adalah 17,9 tahun. Beragamnya pengalaman berusahatani pemuka pendapat petani dalam kelompok tani diperoleh secara turun temurun atau memang berasal dari keluarga yang bermatapencarian pokok adalah petani, disamping itu ada yang

15 64 berpengalaman berusahatani padi sebagai alternatif matapencarian karena tuntutan hidup dan rasa tanggung jawabnya bagi keluarga sedangkan bagi petani yang berstatus sebagai pegawai pengalaman berusahatani dijadikan sebagai alternatif tambahan penghasilan Luas Garapan Luas garapan adalah besarnya lahan yang dimiliki ataupun yang digarap oleh responden. Responden sebanyak 99 orang jika ditinjau dalam status pengelolaan lahan usahatani padi yaitu pemilik dan penggarap menunjukkan bahwa sebagian besar atau 60 orang (60.61 persen) responden dalam mengelola lahan usahatani berstatus sebagai penggarap dimana responden mengelola lahan yang dimiliki orang lain baik yang masih berhubungan keluarga maupun tidak ada hubungan keluarga. 39 orang atau persen dari responden status pengelolaan lahan usahatani padi adalah pemilik dan penggarap, yaitu responden menggarap lahan yang dimilikinya baik secara turun temurun ataupun lahan yang dibeli dari petani yang ada dalam hamparan sawah terdahulu. Luas lahan yang digarap oleh responden baik yang dikelola dalam statusnya sebagai penggarap maupun pemilik dan penggarap yang paling kecil luas garapannya seluas 1000 meter persegi (0,1 hektar) dan yang paling luas lahan sawah garapannya meter persegi (5,5 hektar) sehingga pengelompokkan responden berdasarkan luas lahan usahataninya pada setiap musim tergolong dalam 3 kelompok yaitu kelompok pertama adalah responden yang menggarap lahan sawah lebih kecil dari 1 hektar, kelompok kedua adalah luas lahan sawah yang digarap responden setiap musim tanam antara 1 sampai 2 hektar dan kelompok ketiga adalah responden yang menggarap lahan sawah seluas lebih dari 3 hektar. Berdasarkan hasil penelitian terhadap pemuka pendapat kelompok tani di kecamatan Kupang Tengah seperti Tabel 6 dan disajikan dalam Gambar 10 menunjukkan bahwa luas garapan usahatani padi pemuka pendapat kelompok tani, sebagian besar atau 58,59 persen menggarap lahan sawah lebih kecil dari 1 hektar, 36,36 persen menggarap lahan sawah seluas 1 sampai 2 hektar sedangkan 5,05 persen lahan sawah yang digarap lebih dari 2 hektar. Rata-rata luas lahan yang digarap pemuka pendapat kelompok tani seluas 0,95 hektar.

16 Jumlah Orang Persen < 1 hektar 1-2 hektar > 2 hektar Luas Lahan Gambar 10. Jumlah dan persentase luas garapan pemuka pendapat kelompok tani di kecamatan Kupang Tengah tahun 2008 Luas lahan yang dikelola pemuka pendapat yang beragam yang didominasi dengan luas garapan yang lebih kecil dari 1 hektar baik bagi yang berstatus sebagai penggarap ataupun sebagai pemilik penggarap tersebut karena faktor ekonomi yang menyebabkan lahan dijual atau digadaikan kepada pembeli baik yang ada disekitar hamparan sawah ataupun pembeli lahan yang ada di luar hamparan sehingga cenderung lahan yang dimiliki semakin kecil dan pembagian warisan bagi anggota keluarga serta semakin banyaknya petani yang mau menggarap lahan. Besar Tanggungan Keluarga Besar tanggungan keluarga adalah jumlah orang di dalam rumah tangga tersebut yang kebutuhannya dipenuhi oleh kepala keluarga, dinyatakan dalam jumlah orang meliputi; ayah, ibu, anak dan saudara sekandung dan saudara tidak sekandung yang tinggal serumah. Jumlah anggota keluarga yang menjadi responden adalah beragam yaitu anggota keluarga inti (ayah, ibu dan anak), belum berkeluarga, atau yang berstatus duda. Jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan responden yang paling sedikit jumlahnya adalah 1 orang jumlah tanggungan sedangkan yang paling banyak adalah sebanyak 12 orang anggota keluarga. Berdasarkan jumlah terendah dan tertinggi tersebut maka jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan responden dibagi dalam tiga kelompok. Kelompok pertama adalah responden yang menanggung 1-4 jiwa, kelompok kedua adalah responden yang menanggung 5-4 jiwa dan kelompok ketiga adalah responden yang menanggung 9-12 jiwa.

17 Jum lah Orang Persen Jumlah Tanggungan Keluarga Gambar 11. Jumlah dan persentase besar tanggungan keluarga pemuka pendapat kelompok tani di kecamatan Kupang Tengah tahun 2008 Tabel 6 dan disajikan dalam Gambar 11 menunjukkkan bahwa jumlah anggota keluarga sebagai tanggungan pemuka pendapat kelompok tani terbanyak atau 48,49 persen mempunyai tanggungan anggota keluarga sebanyak 5-8 jiwa, 44,44 persen mempunyai tanggungan sebanyak 1-4 jiwa sedangkan 7,07 persen mempunyai tanggungan sebanyak 9-12 jiwa. Rata-rata jumlah anggota keluarga sebagai tanggungan pemuka pendapat kelompok tani adalah 5 orang. Tanggungan pemuka pendapat yang ada dalam rumah sebagai anggota keluarga yang cukup tinggi ini dimungkinkan karena selain jumlah anggota keluarga inti yang banyak (anak) dengan menganut paham bahwa dengan mempunyai banyak anak maka akan banyak rejeki pula, selain itu tanggungan keluarga yang banyak juga karena adanya orang lain (bukan saudara kandung) yang masih ada ikatan atau hubungan kekeluargaan sebagai wujud kepedulian dan perhatian keluarga terhadap anggota keluarga. Partisipasi Sosial Partisipasi sosial adalah seringnya responden berhubungan dengan anggota kelompok untuk menginformasikan dan berdiskusi tentang teknologi usahatani padi selama tiga bulan terakhir saat penelitian dilakukan. Frekuensi responden dalam berdiskusi dan menginformasikan teknologi usahatani padi kepada anggota kelompok beragam jumlahnya. Frekuensi terendah adalah 2 kali dan yang tertinggi 20 kali. Dari tinggi rendahnya frekuensi responden melakukan diskusi dibagi dalam tiga kelompok. Kelompok pertama adalah responden yang

18 67 frekuensi diskusinya kurang dari 8 kali, kelompok kedua adalah responden yang frekuensi diskusinya 9-15 kali dan kelompok ketiga adalah responden yang frekuensi diskusinya lebih dari 15 kali Jumlah Orang Persen < 8 kali 9-15 kali > 15 kali Frekwensi Diskusi Gambar 12. Jumlah dan persentase frekuensi diskusi pemuka pendapat kelompok tani di kecamatan Kupang Tengah tahun 2008 Hasil penelitian seperti Tabel 6 dan disajikan dalam Gambar 12 bahwa pemuka pendapat kelompok tani di kecamatan Kupang Tengah dalam berdiskusi dan menginformasikan teknologi usahatani padi kepada anggota kelompok tani selama tiga bulan sampai penelitian dilaksanakan menunjukkan sebagian besar atau 63,64 persen diskusi dilaksanakan kurang dari 8 kali, 35,35 persen diskusi dilaksanakan 9-15 kali sedangkan hanya 1,01 persen diskusi dilaksanakan lebih dari 15 kali. Rata-rata diskusi dengan anggota kelompok lain dalam tiga bulan terakhir sebanyak 7 kali. Diskusi dan menginformasikan teknologi usahatani padi sebagai wujud partisipasi sosial dari pemuka pendapat kelompok tani kepada anggota kelompok tani beragam untuk frekuensi diskusi rendah karena rata-rata anggota telah banyak mengetahui tentang informasi teknologi pertanian baik melalui media massa, petugas pertanian dan dalam pertemuan kelompok, sedangkan frekuensi diskusi yang tinggi karena sebagai akibat dari bagitu banyaknya informasi yang telah diterima oleh tingginya keterdedahan terhadap media massa dan kekosmopolitan pemuka pendapat terhadap inovasi teknologi usahatani padi serta masih ada anggota kelompok yang belum memahami tentang inovasi teknologi usahatani padi yang pernah didengar atau dilihat.

19 68 Status Sosial Status sosial adalah ketokohan responden yang berpengaruh terhadap kelompoknya, meliputi tokoh agama, tokoh pendidikan, tokoh politik, tokoh petani, tokoh pemuda, tokoh adat. Jika dilihat dari status sosial responden mempunyai peran yang lebih dari aspek ketokohannya ada yang hanya sebagai tokoh petani tetapi adapula yang ketokohannya oleh masyarakat diakui lebih dari tokoh petani. Sehingga dalam status sosial responden terbagi dalam tiga kelompok yaitu kelompok satu adalah kelompok responden yang hanya sebagai tokoh petani, kelompok kedua adalah kelompok responden sebagai tokoh yang memiliki peran sebagai 2 tokoh selain sebagai tokoh petani sedangkan kelompok ketiga adalah responden yang memiliki status ketokohan yang lebih dari 2 tokoh Jumlah Orang Persen Petani 1 tokoh selain petani > 1 tokoh selain petanii Ketokohan Gambar 13. Jumlah dan persentase ketokohan pemuka pendapat kelompok tani di kecamatan Kupang Tengah tahun 2008 Status sosial pada aspek ketokohannya dalam masyarakat, pemuka pendapat petani di kecamatan Kupang Tengah seperti Tabel 6 dan disajikan dalam Gambar 13 menunjukkan bahwa para pemuka pendapat petani sebagian besar atau 59,60 persen memiliki status sosial atau ketokohannya hanya sebagai tokoh petani, sedangkan 24,24 persen memiliki 1 tokoh lain selain tokoh petani dan 16,16 persen memiliki satus ketokohan lebih dari 2 tokoh selain sebagai tokoh petani. Pemuka pendapat petani yang memiliki 1 status tokoh selain sebagai tokoh petani, penyebaran ketokohannya adalah 11 orang atau 45,83 persen sebagai tokoh petani dan tokoh pemuda, 7 orang atau 29,17 persen sebagai tokoh petani dan agama, 5 orang atau 20,83 persen sebagai tokoh petani dan adat dan 1 orang atau 4,17 persen sebagai tokoh petani dan tokoh politik.

20 69 Pemuka pendapat petani yang memiliki lebih dari 2 tokoh.selain tokoh petani, penyebaran ketokohannya adalah 1 orang atau 6,25 persen sebagai tokoh petani dan 5 tokoh lain (agama, pendidikan, politik, pemuda dan adat), 1 orang atau 6,25 persen sebagai tokoh petani dan 5 tokoh lain (agama, politik dan adat), 1 orang atau 6,25 persen sebagai tokoh petani dan 3 tokoh lain (agama, pemuda dan adat), 1 orang atau 6,25 persen sebagai tokoh petani dan 3 tokoh lain (politik, pemuda dan adat), 1 orang atau 6,25 persen sebagai tokoh petani dan 3 tokoh lain (agama, pendidikan dan adat), 1 orang atau 6,25 persen sebagai tokoh petani dan 2 tokoh lain (agama dan masyarakat), 1 orang atau 6,25 persen sebagai tokoh petani dan 2 tokoh lain (pemuda dan adat), 9 orang atau 56,25 persen sebagai tokoh petani dan 2 tokoh lain (agama dan adat). Sumber dan Saluran Informasi Sumber dan Saluran Informasi pemuka pendapat kelompok tani sebagai responden yang diteliti dalam penelitian ini antara lain frekuensi kontak dengan penyuluh dan peneliti BPTP NTT, frekuensi kontak dengan PPL dan keterdedahan terhadap media massa yaitu frekuensi dan intensitas responden dalam mencari informasi melalui media elektronik dan media cetak antara lain frekwensi atau lama nonton televisi per hari, frekuensi nonton teknologi usahatani padi di televisi sebulan terakhir, frekuensi atau lama dengar radio per hari, frekuensi dengar teknologi usahatani padi di radio sebulan terakhir, frekuensi atau lama baca surat kabar per hari, frekuensi baca teknologi usahatani padi di surat kabar sebulan terakhir, frekuensi membaca Liptan tiga bulan terakhir. Penjelasan tentang karakteristik individu adalah sebagai berikut:

21 70 Tabel 7. Jumlah dan persentase pemanfaatan sumber dan saluran informasi Pemanfaatan Sumber dan Saluran Informasi Kontak dengan Peneliti/ penyuluh BPTP NTT Kontak dengan PPL Frekuensi nonton tek. usahatani padi di televisi Frekuensi dengar info. Usahatani padi di Radio Frekuensi Baca Info. Usahatani padi di Surat Kabar Frekuensi Baca Liptan Kategori Jumlah Orang Persentase (%) a. Tidak pernah 18 18,18 b. Rendah (1 5 kali) 60 60,61 c. Tinggi (> 5 kali) 21 21,21 a. Rendah (1 5 kali) 51 51,52 b. Sedang (6 10 kali) 28 28,28 c. Tinggi (>10 kali) 20 20,20 a. Rendah (< 3 kali) 76 78,35 b. Sedang ((3 5 kali) 12 12,37 c. Tinggi (> 5 kali) 9 9,28 a. Rendah (< 3 kali) 62 63,27 b. Sedang (3 5 kali) 23 23,47 c. Tinggi (> 5 kali) 13 13,26 a. Rendah (<3 kali) 78 79,59 b. Sedang (3 5 kali) 14 14,29 c. Tinggi (>5 kali) 6 6,12 a. Rendah (< 3 kali) 84 84,85 b. Sedang (3 5 kali) 11 11,11 c. Tinggi (>5 kali) 4 4,04 Kontak dengan Peneliti/Penyuluh BPTP Sebagai lembaga pengkajian pertanian yang ada di daerah maka Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT berfungsi untuk mengkaji berbagai teknologi pertanian yang ada terhadap potensi karakteristik wilayah daerah NTT, sehingga untuk melakukan peran dan fungsinya untuk menunjang pertanian tersedianya tenaga fungsional yang tugasnya adalah untuk mengkaji dan menginformasikan hasil kajian kepada pengguna termasuk pemuka pendapat petani dan petani. Dalam mencari dan memanfaatkan informasi teknologi pertanian yang ada di BPTP NTT, maka responden melakukan konsultasi baik secara individu maupun kelompok. Dalam tiga bulan terakhir sampai saat penelitian dilaksanakan, frekuensi terendah responden melakukan konsultasi atau kontak dengan peneliti atau penyuluh BPTP NTT adalah tidak pernah terjadi kontak sedangkan frekuensi

22 71 tertinggi adalah 10 kali. Frekuensi kontak responden dengan peneliti atau penyuluh di BPTP NTT dibagi dalam tiga kelompok yaitu kelompok pertama adalah tidak pernah kontak, kelompok kedua adalah yang melakukan kontak sebanyak 1-5 kali dan kelompok ketiga adalah melakukan kontak lebih dari 5 kali J um la h Orang Persen 10 0 Tidak Pernah 1-5 kali > 5 kali Frekwensi Kontak Gambar 14. Jumlah dan persentase frekuensi kontak pemuka pendapat kelompok tani dengan peneliti/penyuluh BPTP NTT di kecamatan Kupang Tengah tahun 2008 Tabel 7 dan disajikan dalam Gambar 14 menunjukkan selama tiga bulan terakhir sampai penelitian dilaksanakan bahwa sebagian besar (60 orang) atau 60,61 persen pemuka pendapat kelompok tani melakukan kontak dengan peneliti atau penyuluh BPTP NTT sebanyak 1 sampai 5 kali, yang melakukan kontak lebih dari 5 kali atau yang tertinggi 10 kali sebanyak 21 orang atau 21,21 persen. Sedangkan 18 orang atau 18,18 persen tidak pernah melakukan kontak dengan peneliti atau penyuluh BPTP NTT. Rata-rata kontak pemuka pendapat kelompok tani padi dengan petugas BPTP NTT dalam 3 bulan adalah 3 kali. Kontak yang dilakukan pemuka pendapat petani dengan peneliti atau penyuluh BPTP NTT dipengaruhi oleh frekuensi pertemuan pertemuan kelompok dengan informasi inovasi teknologi padi. Artinya bahwa apabila inovasi teknologi pertanian dalam usahatani padi yang ada di BPTP NTT belum diketahui petani maka akan dimanfaatkan waktu pertemuan rutin kelompok. Petugas BPTP NTT (peneliti atau penyuluh) akan menginformasikan inovasi teknologi padi agar petani dapat memahami inovasi teknologi yang disebarkan. Masih adanya petani yang tidak pernah melakukan kontak dengan petugas BPTP NTT disebabkan masih belum dipahaminya bahwa BPTP NTT sebagai

23 72 lembaga konsultasi pertanian terutama tentang teknologi pertanian. Sedangkan pemuka pendapat yang telah memahami fungsi tugas dari BPTP-NTT secara intensif melakukan kontak secara pribadi dan atas nama kelompok terhadap inovasi teknologi padi, kontak dilakukan dengan mengunjungi BPTP NTT atau dikunjungi petugas BPTP NTT. Kontak dengan PPL Penyuluh pertanian Lapangan (PPL) adalah seorang yang atas nama pemerintah atau lembaga penyuluhan berkewajiban untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sasaran penyuluhan untuk mengadopsi inovasi. Dalam memanfaatkan PPL sebagai petugas pertanian yang ada di lapangan terutama petani dan kelompok tani, pemuka pendapat kelompok melakukan kontak dengan PPL untuk berkonsultasi dan berdiskusi tentang teknologi usahatani padi. Frekuensi kontak responden dengan PPL dalam tiga bulan terakhir sampai saat penelitian dilaksanakan, frekuensi terendah adalah 1 kali responden kontak dengan PPL dan frekuensi tertinggi adalah 12 kali responden kontak dengan PPL. Frekuensi kontak dengan PPL tersebut dibagi dalam tiga kelompok yaitu kelompok pertama adalah responden yang melakukan kontak 1-5 kali, kelompok kedua adalah responden yang melakukan kontak 6-10 kali dan kelompok ketiga adalah responden yang melakukan kontak lebih dari 10 kali Jumlah Orang Persen kali 6-10 kali > 10 kali Frekwensi Kontak PPL Gambar 15. Jumlah dan persentase frekuensi kontak pemuka pendapat kelompok tani dengan PPL di kecamatan Kupang Tengah tahun 2008

24 73 Hasil penelitian terhadap responden seperti Tabel 7 dan disajikan dalam Gambar 15 menunjukkan bahwa frekuensi responden melakukan kontak dengan PPL selama 3 bulan sampai penelitian dilaksanakan 51 orang atau 51,52 persen melakukan 1-5 kali kontak, 28 orang atau 28,28 persen melakukan 6-10 kali kontak sedangkan 20 orang atau 20,20 persen melakukan lebih dari 10 kali kontak. Rata-rata kontak pemuka pendapat kelompok tani padi dengan PPL dalam 3 bulan adalah 6 kali. Rendahnya kontak responden dengan PPL adalah disebabkan karena keterlibatan responden dalam pertemuan kelompok yang kurang serta sering mewakilkan kehadiran pada anggota dalam keluarga. Kontak responden yang tinggi dimungkinkan karena baik secara kehadiran dalam pertemuan kelompok yang dilakukan dalam pertemuan kelompok yang dilakukan setiap minggu sekali serta seringnya melakukan kontak dengan PPL di luar jadwal pertemuan kelompok. Frekuensi Nonton Teknologi Usahatani Padi di Televisi Televisi sebagai salah satu media informasi atau medium komunikasi massa bersifat audio dan visual yang telah ada dan dirasakan manfaatnya oleh khalayak termasuk responden menyatakan bahwa televisi dianggap sebagai media yang dapat memberikan informasi dan hiburan perlu untuk dimiliki. Apabila ditinjau dari kepemilikan televisi bahwa sebagian besar atau 74 orang atau 74,75 persen responden memiliki televisi, sedangkan 25 orang 25,25 persen responden tidak memiliki televisi. Stasiun televisi yang siarannya dapat diakses, diterima atau menjangkau pada wilayah penelitian adalah program siaran dari satsiun Televisi Republik Indonesia (TVRI), Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), Metro Televisi, Trans 7 Televisi, Indosiar. Akses terhadap saluran televisi yang dapat diterima responden dibagi dalam 3 kelompok yakni kelompok pertama adalah kelompok yang hanya mengakses saluran TVRI, kelompok kedua adalah yang mengakses 1 saluran televisi swasta selain saluran TVRI dan kelompok ketiga adalah yang mengakses lebih dari 1 saluran televisi swasta selain saluran TVRI. Berdasakan hasil penelitian memperlihatkan bahwa 50 orang atau 50,51 persen responden mengakses 1 saluran televisi swasta selain saluran TVRI, 23 orang atau 23,23

25 74 persen mengakses lebih dari 1 saluran televisi swasta selain saluran TVRI sedangkan 26 orang atau 26,26 persen yang mengakses hanya pada saluran TVRI. Televisi dengan seluruh program acaranya mengandung unsur berita dan hiburan, selain daripada itu televisi mempunyai daya tarik yang kuat karena mengandung unsur-unsur kata-kata, musik, sound effect dan unsur visual berupa visual atau gambar yang hidup yang mampu menimbulkan kesan yang mendalam bagi penonton. Menonton progam acara televisi petani (responden) maka tujuan menonton televisi dibagi dalam 3 kelompok yakni kelompok pertama tujuan responden menonton televisi untuk memperoleh berita, kelompok kedua tujuan responden menonton televisi untuk memperoleh hiburan dan kelompok ketiga tujuan responden menonton televisi untuk mengisi waktu atau menonton berita dan hiburan. Berdasarkan tujuan menonton televisi bahwa sebagian besar (66 orang) responden atau 66,67 persen tujuan pemuka pendapat menonton televisi adalah untuk memperoleh informasi atau berita-berita yang ada dan sedang terjadi baik dari dalam negeri maupun luar negeri, 3 orang responden atau 3,03 persen tujuan nonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan dan 30 orang responden atau 30,30 persen tujuan menonton televisi adalah untuk mendapatkan informasi melalui berita dan adanya hiburan. Lamanya responden menonton televisi setiap hari yang dihitung dalam jam baik pada pagi, siang, sore dan malam. Lamanya responden menonton televisi terendah adalah 1 jam dan tertinggi adalah 5 jam setiap hari. Lamanya responden menonton televisi, dibagi dalam 3 (tiga) kelompok yakni kelompok pertama responden yang lama menonton televisi kurang dari 1,5 jam setiap hari, kelompok kedua responden yang lama menonton televisi antara 1,5 jam sampai 3 jam setiap hari dan kelompok ketiga responden yang lama menonton televisi lebih dari 3 jam setiap hari. Berdasarkan lamanya nonton televisi perhari pemuka pendapat kelompok tani di kecamatan Kupang Tengah menunjukkan bahwa sebagian besar (63 orang) atau 63,64 persen pemuka pendapat setiap hari menonton televisi 1,5-3 jam, 19 orang atau 19,19 persen menonton televisi lebih dari 3 jam hingga 5 jam dan 17 orang atau 17,17 persen pemuka pendapat menonton televisi yang kurang dari 1,5

26 75 jam. Rata-rata lama menonton televisi pemuka pendapat kelompok tani padi setiap hari adalah 2,38 jam setiap hari. Frekuensi menonton informasi teknologi usahatani padi dari di televisi adalah seringnya responden menonton televisi yang menayangkan teknologi usahatani padi, diukur dalam frekuensi menonton selama satu bulan terakhir saat penelitian dilaksanakan. Semua responden dalam satu bulan terakhir, yang pernah nonton informasi teknologi usahatani padi melalui saluran televisi pemerintah (TVRI) maupun televisi swasta (Metro TV, Indosiar, Trans 7, RCTI) adalah sebanyak 97 orang atau 97,98 persen sedangkan 2 orang atau 2,02 persen responden tidak pernah nonton informasi teknologi padi. Dari 97 orang responden yang pernah menonton siaran televisi yang menginformasikan teknologi usahatani padi jika ditinjau dari frekuensi responden menonton informasi teknologi usahatani padi dalam 1 bulan terakhir saat penelitian dilaksanakan dibagi dalam 3 (tiga) kelompok yakni kelompok pertama responden pernah menonton kurang dari 3 kali, kelompok kedua responden pernah menonton 3-5 kali dan kelompok ketiga responden pernah menonton lebih dari 5 kali. Jumlah (Orang) < 3 Kali 3-5 Kali > 5 Kali Frekuensi nonton teknologi usahatani padi di televisi Jumlah Persen Gambar 16. Jumlah dan persentase frekuensi pemuka pendapat kelompok tani nonton teknologi usahatani padi di televisi setiap hari di kecamatan Kupang Tengah tahun 2008 Frekuensi pemuka pendapat kelompok tani dalam menonton teknologi usahatani padi di televisi dalam sebulan terakhir seperti Tabel 7 dan disajikan dalam Gambar 16 menunjukkan bahwa sebagian besar (76 orang) atau 78,35 persen pemuka pendapat kelompok tani pernah menonton informasi teknologi usahatani di televisi kurang dari 3 kali, 12 orang atau 12,37 persen pernah

27 76 menonton 3-5 kali dan 9 orang atau 9,08 persen pernah menonton lebih dari 5 kali. Rata-rata menonton teknologi usahatani padi melalui televisi dalam sebulan adalah kurang dari 3 kali. Saluran televisi yang menyiarkan informasi teknologi usahatani padi dan pernah ditonton oleh responden adalah seluruh saluran televisi yang penyiarannya terjangkau oleh responden. Responden sebanyak 97 orang yang pernah menonton televisi yang menyiarkan informasi teknologi usahatani padi dibagi dalam 2 (dua) kelompok yaitu kelompok pertama yang menonton dari TVRI, kelompok kedua yang menonton dari TVRI dan 1 saluran televisi swasta. Keseluruhan responden yang pernah menonton informasi teknologi usahatani padi, 89 orang atau 91,75 persen dari saluran TVRI sedangkan 8 orang atau 8,25 persen dari saluran TVRI dan 1 saluran televisi swasta. Pemuka pendapat kelompok tani dalam menonton televisi dengan tujuan diperolehnya informasi dan berita serta hiburan biasanya dilakukan pada saat setelah kembali dari lahan sawah baik pada saat siang atau malam hari. Bagi responden yang tidak memiliki televisi, untuk mendapatkan informasi dan hiburan yang berasal dari televisi dapat diperoleh dengan menonton televisi tetangga atau keluarganya, biasanya dilakukan pada malam hari sedangkan pada pagi atau siang hari jika ada informasi atau hiburan yang dianggap baru dan manarik perhatian. Frekuensi Dengar Informasi Teknologi Usahatani Padi di Radio Radio sebagai salah satu media informasi atau medium komunikasi massa bersifat auditif (hanya dapat didengar) yang telah ada dan dirasakan manfaatnya oleh khalayak termasuk responden menyatakan bahwa radio sesuai dengan fungsinya dianggap sebagai media berfungsi sebagai sarana hiburan, sarana penerangan dan sarana pendidikan. Radio dianggap memiliki kekuasaan yang besar terutama masyarakat di perdesaan karena radio siaran bersifat langsung, radio siaran menembus jarak dan rintangan serta radio siaran mengandung daya tarik. Untuk itulah maka dengan keadaan petani di perdesaan yang sebanding dengan keadaan sosial ekonominya radio masih perlu untuk dimiliki. Sehingga apabila ditinjau dari kepemilikan radio di tempat penelitian terhadap responden diperoleh bahwa sebagian besar atau 82 orang atau 82,83 persen responden

28 77 memiliki radio sedangkan 17 orang 17,17 persen responden tidak memiliki televisi. Siaran radio yang dipancarkan dari Kota Kupang dapat diterima sampai di lokasi penelitian oleh responden dan selalu diakses adalah radio pemerintah (RRI) dan radio lokal atau swasta (Verbum, Suara Timor FM). Aksesibilas responden terhadap siaran radio dari satasiun radio yang dapat terjangkau oleh radio terbagi dalam 3 (tiga) kelompok yaitu kelompok pertama responden hanya mengakses siaran RRI, kelompok kedua responden sering mengakses siaran RRI dan 1 siaran radio swasta dan kelompok ketiga responden yang sering mengakses siaran RRI dan lebih dari 1 siaran radio swasta. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (54 orang) atau 54,55 persen responden selalu mengakses saluran RRI, 36 orang atau 36,36 persen responden mengakses saluran RRI dan 1 saluran radio swasta dan hanya 9 orang atau 9,09 persen responden mengakses RRI dan lebih dari 1 saluran radio swasta lainnya Stasiun radio dengan seluruh program acaranya mengandung unsur penerangan, pendidikan dan hiburan, selain daripada itu radio seperti halnya dengan televisi mempunyai daya tarik yang kuat serba hidup karena mengandung unsur-unsur kata-kata, musik, sound effect yang mampu menimbulkan kesan yang mendalam bagi pendengar. Mendengar progam acara radio petani (responden) maka tujuan menonton televisi dibagi dalam 3 kelompok yakni kelompok pertama tujuan responden mendengar radio untuk memperoleh berita, kelompok kedua tujuan responden mendengar radio untuk memperoleh hiburan dan kelompok ketiga tujuan responden mendengar untuk mengisi waktu atau mendengar berita dan hiburan. Berdasarkan tujuan mendengar radio bahwa sebagian besar atau 67 orang responden atau 6,68 persen tujuan pemuka pendapat mendengar radio adalah untuk memperoleh informasi atau berita-berita yang ada dan sedang terjadi baik dari dalam negeri maupun luar negeri, 3 orang responden atau 3,03 persen tujuan mendengar radio adalah untuk memperoleh hiburan dan 29 orang responden atau 29,29 persen tujuan mendengar radio adalah untuk mendapatkan informasi melalui berita dan adanya hiburan.

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Lokasi dan Topografi Kabupaten Donggala memiliki 21 kecamatan dan 278 desa, dengan luas wilayah 10 471.71 kilometerpersegi. Wilayah ini

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105. IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Citapen Lokasi penelitian tepatnya berada di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan data Dinas

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI

V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI 5.1. Gambaran Umum Kabupaten Pasuruan Kabupaten Pasuruan adalah salah satu daerah tingkat dua di Propinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Pasuruan. Letak geografi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi 70 V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1 Letak Geografis Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi Sulawesi Tenggara, secara geografis terletak dibagian selatan garis katulistiwa

Lebih terperinci

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Karakteristik Desa 5.1.1. Kondisi Geografis Secara administratif Desa Ringgit terletak di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Letak Desa

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan KEADAAN UMUM LOKASI Keadaan Wilayah Kabupaten Jepara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di ujung utara Pulau Jawa. Kabupaten Jepara terdiri dari 16 kecamatan, dimana dua

Lebih terperinci

V. DESKRIPSI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

V. DESKRIPSI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 61 V. DESKRIPSI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 5.1. Keadaaan Geografis dan Administrasi Daerah Provinsi NTT terletak antara 8 0-12 0 Lintang Selatan dan 118 0-125 0 Bujur Timur. Luas wilayah daratan 48 718.10

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang 70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARAKTERISTIK PETANI, KETERDEDAHAN TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI DAN PERILAKU KOMUNIKASI PETANI

DESKRIPSI KARAKTERISTIK PETANI, KETERDEDAHAN TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI DAN PERILAKU KOMUNIKASI PETANI 29 DESKRIPSI KARAKTERISTIK PETANI, KETERDEDAHAN TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI DAN PERILAKU KOMUNIKASI PETANI Deskripsi Karakteristik Individu Petani Berdasarkan Tabel 5, dapat dilihat bahwa umur petani anggota

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum dan Geografis Penelitian dilakukan di Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Desa Lebak Muncang ini memiliki potensi yang baik dalam

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dusun dan terletak di bagian selatan Gunungkidul berbatasan langsung dengan

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dusun dan terletak di bagian selatan Gunungkidul berbatasan langsung dengan III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Tanjungsari adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kecamatan ini terdiri dari 5 desa dan

Lebih terperinci

III. KEADAAN UMUM LOKASI

III. KEADAAN UMUM LOKASI III. KEADAAN UMUM LOKASI Penelitian dilakukan di wilayah Jawa Timur dan berdasarkan jenis datanya terbagi menjadi 2 yaitu: data habitat dan morfometri. Data karakteristik habitat diambil di Kabupaten Nganjuk,

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Perbawati merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Batas-batas

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Wilayah 1. Kecamatan Sekampung Udik Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan Sekampung Udik merupakan bagian wilayah Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN 5.1. Gambaran Umum Desa Purwasari Desa Purwasari merupakan salah satu Desa pengembangan ubi jalar di Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Usahatani ubi jalar menjadi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang 38 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran 1. Keadaan Geografis Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2007 dan diresmikan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan 84 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Letak Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 o 14 sampai dengan 105 o 45 Bujur Timur dan 5

Lebih terperinci

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT 62 BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT 3.1.Letak Geografi 3.1.1. Luas Wilayah Kecamatan bungus teluk kabung merupakan salah satu kecamatan di kota padang,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan 78 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan UU No.33 Tahun 2007 yang diundangkan pada tanggal 10 Agustus

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi 5.2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Tani dan Status Penguasaan Lahan di Kelurahan Situmekar

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi 5.2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Tani dan Status Penguasaan Lahan di Kelurahan Situmekar V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49 29 Lintang Selatan dan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 34 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Profil Desa Cibunian 4.1.1 Keadaan Alam dan Letak Geografis Desa Cibunian merupakan salah satu desa di Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Secara

Lebih terperinci

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. profil Desa Sukanegara, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang tahun 2016.

HASIL DAN PEMBAHASAN. profil Desa Sukanegara, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang tahun 2016. 26 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Keadaan Umum Daerah Penelitian Keadaan umum daerah penelitian meliputi, keadaan administratif daerah, tata guna lahan, dan mata pencaharian penduduk. Keadaan umum didapat

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13 V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Kondisi Umum Desa Kemukten 5.1.1 Letak Geografis Desa Kemukten secara administratif terletak di Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Kabupaten Kampar 4.1.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang Selatan, 100º 23' - 101º40' Bujur Timur.

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN A. Letak Geografis Kabupaten Sleman Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang mulai 110⁰ 13' 00" sampai dengan 110⁰ 33' 00" Bujur Timur, dan

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Wilayah Penelitian Kecamatan Gandus terletak di Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan. Kecamatan Gandus merupakan salah satu kawasan agropolitan di mana

Lebih terperinci

Gambar 2. Tingkat Produktivitas Tanaman Unggulan Kab. Garut Tahun

Gambar 2. Tingkat Produktivitas Tanaman Unggulan Kab. Garut Tahun V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Agroekonomi Kabupaten Garut Kabupaten Garut memiliki 42 kecamatan dengan luas wilayah administratif sebesar 306.519 ha. Sektor pertanian Kabupaten

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Kabupaten Kulonprogo Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di propinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Karakteristik Wilayah Kabupaten Brebes merupakan salah satu dari tiga puluh lima daerah otonom di Propinsi Jawa Tengah yang terletak di sepanjang pantai utara Pulau Jawa.

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH 5.1. Kondisi Umum Kecamatan Leuwisadeng Kecamatan Leuwi Sadeng merupakan kecamatan yang terletak di Leuwi Sadeng, Kabupaten Bogor. Kecamatan Leuwi Sadeng terdiri dari 8

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA DEWA JARA

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA DEWA JARA BAB IV GAMBARAN UMUM DESA DEWA JARA 4.1. Letak Geografis Sumba Tengah Pulau Sumba terletak di barat-daya propinsi Nusa Tenggara Timur-NTT sekitar 96 km disebelah selatan Pulau Flores, 295 km disebelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Potensi kekayaan alam yang dimiliki Indonesia sangatlah berlimpah, mulai

BAB I PENDAHULUAN. Potensi kekayaan alam yang dimiliki Indonesia sangatlah berlimpah, mulai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Potensi kekayaan alam yang dimiliki Indonesia sangatlah berlimpah, mulai dari sumber daya alam yang diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui. Dengan potensi tanah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa wukirsari merupakan salah satu Desa dari total 4 Desa yang berada di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Desa Wukirsari yang berada sekitar

Lebih terperinci

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 27 Secara rinci indikator-indikator penilaian pada penetapan sentra pengembangan komoditas unggulan dapat dijelaskan sebagai berikut: Lokasi/jarak ekonomi: Jarak yang dimaksud disini adalah jarak produksi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 27 PENDAHULUAN Latar Belakang Paradigma baru pembangunan Indonesia lebih diorientasikan pada sektor pertanian sebagai sumber utama pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kapasitas lokal. Salah satu fokus

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang Balai Pelaksana Teknis Bina Marga atau disingkat menjadi BPT Bina Marga Wilayah Magelang adalah bagian dari Dinas

Lebih terperinci

ISSN Februari 2009, Vol. 07, No. 1

ISSN Februari 2009, Vol. 07, No. 1 Jurnal Komunikasi Pembangunan ISSN 1693-3699 Februari 2009, Vol. 07, No. 1 Efektivitas Komunikasi Pemuka Pendapat Kelompok Tani dalam Menggunakan Teknologi Usahatani Padi (Kasus di Kecamatan Kupang Tengah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat Menurut Lampung Barat Dalam Angka (213), diketahui bahwa Kabupaten Lampung Barat

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT. STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Statistik Daerah Kecamatan Air Dikit 214 Halaman ii STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Nomor ISSN : - Nomor Publikasi

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Petir, sebelah Selatan berbatasan dengan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah 48 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pringsewu. Keadaan Geografis Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah barat Bandar Lampung, ibukota Provinsi

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB V GAMBARAN UMUM WILAYAH BAB V GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1 Karakteristik Wilayah Kecamatan Pacet merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kecamatan ini berada di bagian utara kota Cianjur. Wilayah

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai 49 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Penelitian Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara 4 0 14 sampai 4 0 55 Lintang Selatan dan diantara 103 0 22 sampai 104

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG A. Letak Geografis Wilayah Kecamatan Srumbung terletak di di seputaran kaki gunung Merapi tepatnya di bagian timur wilayah Kabupaten Magelang. Kecamatan Srumbung memiliki

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan 47 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan 1. Letak geografis, topografi, dan pertanian Kabupaten Lampung Selatan Wilayah Kabupaten Lampung Selatan

Lebih terperinci

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan BAB II DESA PULOSARI 2.1 Keadaan Umum Desa Pulosari 2.1.1 Letak Geografis, Topografi, dan Iklim Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi

Lebih terperinci

V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Demografi Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor Desa Citeko merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Cisarua. Desa Citeko memiliki potensi lahan

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Tomoni memiliki luas wilayah 230,09 km2 atau sekitar 3,31 persen dari total luas wilayah Kabupaten Luwu Timur. Kecamatan yang terletak di sebelah

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang 79 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur 1. Keadaan Umum Pemerintahan Kecamatan Teluk Betung Timur terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK 34 IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK 4.1 Gambaran Umum Provinsi Lampung Lintang Selatan. Disebelah utara berbatasan dengann Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, sebelah Selatan

Lebih terperinci

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 36 BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Ngawi secara geografis terletak pada koordinat 7º 21 7º 31 LS dan 110º 10 111º 40 BT. Batas wilayah Kabupaten

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Lokasi dan Kondisi Fisik Kecamatan Berbah 1. Lokasi Kecamatan Berbah Kecamatan Berbah secara administratif menjadi wilayah Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM KABUPATEN KULONPROGO. Kabupaten Kulonprogo merupakan salah satu dari lima kabupaten / kota di

KEADAAN UMUM KABUPATEN KULONPROGO. Kabupaten Kulonprogo merupakan salah satu dari lima kabupaten / kota di IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN KULONPROGO A. Keadaan Geografis 1. Letak dan keadaan fisik Kabupaten Kulonprogo Kabupaten Kulonprogo merupakan salah satu dari lima kabupaten / kota di Propinsi D.I. Yogyakarta

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Desa Situ Udik Desa Situ Udik terletak dalam wilayah administratif Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Desa Situ Udik terletak

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS

V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS 5.1. Karakteristik Wilayah Kabupaten Bogor memiliki kuas wilayah 299.428,15 hektar yang terbagi dari 40 kecamatan. 40 kecamatan dibagi menjadi tiga wilayah yaitu wilayah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari 54 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kecamatan Pugung 1. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah 18.540,56 Ha yang terdiri dari 27 pekon/desa, 1.897 Ha

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 111 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Keadaan Geografis DKI Jakarta terletak di 6 0 12 lintang selatan dan 106 0 48 bujur timur dengan luas wilayah 661,26 km2, berupa daratan 661.52 km2 dan lautan 6,977,5

Lebih terperinci

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut: KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Biofisik 4.1.1 Letak dan Aksesibilitas Berdasarkan buku Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Purwakarta (21) Dinas Kehutanan Purwakarta merupakan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa Desa Dramaga merupakan salah satu dari sepuluh desa yang termasuk wilayah administratif Kecamatan Dramaga. Desa ini bukan termasuk desa pesisir karena memiliki

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang 43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi a. Letak Geografis Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di

Lebih terperinci

POLA TANAM MASYARAKAT PETANI PARANGTRITIS MENYIASATI KEBUTUHAN SINAR MATAHARI DAN MUSIM KEMARAU

POLA TANAM MASYARAKAT PETANI PARANGTRITIS MENYIASATI KEBUTUHAN SINAR MATAHARI DAN MUSIM KEMARAU POLA TANAM MASYARAKAT PETANI PARANGTRITIS MENYIASATI KEBUTUHAN SINAR MATAHARI DAN MUSIM KEMARAU Studi Kasus Lahan Pertanian di Dusun Grogol VII dan Grogol VIII, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Pulorejo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Batas-batas

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kecamatan Berbah 1. Lokasi Kecamatan Berbah Kecamatan Berbah secara administrasi menjadi wilayah bagian dari Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, terletak

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Wilayah Desa Jogonayan 1. Kondisi Geografis dan Administrasi Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Secara geografis, wilayah Kabupaten Karawang terletak antara 107

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI Keadaan Umum Wilayah Penelitian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai ratio jumlah rumahtangga petani

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Wilayah Penelitian dilakukan di Kabupaten Jember, Propinsi Jawa Timur yaitu di Desa Pakusari Kecamatan Pakusari. Desa Pakusari memiliki lima Dusun yaitu Dusun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskrifsi Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Popayato Barat merupakan salah satu dari tiga belas Kecamatan yang ada di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo. Kecamatan Popayato

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3 39 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kabupaten Tanggamus Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3 Januari 1997 dan pada tanggal 21 Maret 1997 resmi menjadi salah

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas wilayah Kabupaten Kuningan secara keseluruhan mencapai 1.195,71

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5. Kecamatan Leuwiliang Penelitian dilakukan di Desa Pasir Honje Kecamatan Leuwiliang dan Desa Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan pertanian

Lebih terperinci

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. 43 BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. Kecamatan Sragi merupakan sebuah Kecamatan yang ada

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah provinsi di Indonesia, yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN digilib.uns.ac.id 66 BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Geografis Kabupaten Grobogan terletak pada posisi 68 ºLU dan & 7 ºLS dengan ketinggian rata-rata 41 meter dpl dan terletak antara

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan dasar

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan dasar IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Kabupaten Lampung Selatan Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan dasar pokok Undang-Undang Dasar 1945. Dalam Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta 3.1.1. Kondisi Geografis Mengacu kepada Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Akhir Masa Jabatan 2007 2012 PemProv DKI Jakarta. Provinsi DKI Jakarta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Infrastruktur Infrastruktur merujuk pada system phisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung dan fasilitas publik yang lain yang dibutuhkan

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI 16 KONDISI UMUM WILAYAH STUDI Kondisi Geografis dan Administratif Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Wilayah Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara pada pertengahan bulan Mei s/d Juni 2011, dengan tujuan untuk; (1) menganalisis

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung. IV. GAMBARAN UMUM A. Kondisi Umum Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung. Luas wilayah Kabupaten Lampung Tengah sebesar 13,57 % dari Total Luas

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kabupaten Belitung Timur adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Bangka Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak tanggal 25 Februari

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Profil Desa Desa Jambenenggang secara admistratif terletak di kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Wilayah Kabupaten Sukabumi yang terletak

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara GAMBARAN UMUM Wilayah Sulawesi Tenggara Letak dan Administrasi Wilayah Sulawesi Tenggara terdiri atas Jazirah dan kepulauan terletak antara 3 o - 6 o Lintang selatan dan 12 45' bujur timur, dengan total

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Lokasi Geografis

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Lokasi Geografis 33 KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Lokasi Geografis Daerah penelitian terletak di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Kecamatan Imogiri berada di sebelah Tenggara dari Ibukota Kabupaten Bantul.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TAMBELAN 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN TAMBELAN 2014 ISSN : No. Publikasi: 21020.1423 Katalog BPS : 1101001.2102.070 Ukuran Buku : 17,6

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah 46 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 sampai dengan 105 45 Bujur Timur dan 5 15 sampai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis mengenai Potensi Pengembangan Produksi Ubi Jalar (Ipomea batatas L.)di Kecamatan Cilimus Kabupaten. Maka sebagai bab akhir pada tulisan

Lebih terperinci

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Beberapa gambaran umum dari kondisi fisik Kabupaten Blitar yang merupakan wilayah studi adalah kondisi geografis, kondisi topografi, dan iklim.

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM. pada posisi 8-12 Lintang Selatan dan Bujur Timur.

GAMBARAN UMUM. pada posisi 8-12 Lintang Selatan dan Bujur Timur. 51 IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Kondisi Umum 4.1.1 Geogafis Nusa Tenggara Timur adalah salah provinsi yang terletak di sebelah timur Indonesia. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terletak di selatan khatulistiwa

Lebih terperinci

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis 3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Penelitian dilakukan di dua kabupaten di Provinsi Jambi yaitu Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi. Fokus area penelitian adalah ekosistem transisi meliputi

Lebih terperinci

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Gambaran Umum Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi Gambaran umum Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi dalam penelitian ini dihat

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 43 IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis 1. Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Kudus secara geografis terletak antara 110º 36 dan 110 o 50 BT serta 6 o 51 dan 7 o 16 LS. Kabupaten Kudus

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Profil Kabupaten Ngawi 1. Tinjauan Grafis a. Letak Geografis Kabupaten Ngawi terletak di wilayah barat Provinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah.

Lebih terperinci