Vol. 4, No. 1, Mei 2016 ISSN: JURNAL REKAVASI. Jurnal Rekayasa & Inovasi Teknik Industri
|
|
- Hendri Hartono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Vol.,, Mei 06 ISSN: JURNAL REKAVASI Jurnal Rekayasa & Inovasi Teknik Industri Jurnal REKAVASI Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Hlm. Vol. Yogyakarta -59 Mei 06 ISSN: -7750
2 Jurnal REKAVASI, Vol.,, Mei 06, -59 ISSN: Daftar Isi Analisis Penyebab Kecacatan Wreapper pada Mesin Single Flowrap (SFW) Menggunakan Metode Failure Mode Effect and Analysis (FMEA) & Fault Tree Analysis (FTA) pada PT. Nestle Indonesia Angga Pratama, Endang Widuri Asih, Petrus Wisnubroto Penjadwalan Produksi Menggunakan Metode Campbell Dudek Smith dan Heuristik Gupta (Studi Kasus: Pertenunan Santa Maria) Edward S. Leyn, Muhammad Yusuf, Endang Widuri Asih Analisis Kualitas Pelayanan Rawat Inap Terhadap Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta Menggunakan Metode Servqual dan QFD Gaudencio L.G. Da Costa, Cyrilla Indri Parwati, Joko Susetyo Analisis QFD dan TRIZ untuk Meningkatkan Kualitas Internet Marketing Muh Fariz Qomarul Hadi, Endang Widuri Asih, Mega Inayati Rif ah Optimalisasi Pemasok dan Perencanaan Bahan Baku yang Optimal pada Subandi Collection Muhammad Mutamal Liqin Wahab, Endang Widuri Asih, Petrus Wisnubroto Analisis Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK) Pendekatan Faktor Kesalahan Manusia di PT. Khalifah Niaga Lantabura Rachmat Imam Santoso, Cyrilla Indri Parwati, Muhammad Yusuf Pendekatan Six Sigma, FMEA, dan Kaizen Sebagai Upaya Peningkatan Perbaikan Kualitas Produksi Pengecoran Logam di PT. Mitra Rekatama Mandiri Riyan Saputro, Winarni, Muhammad Yusuf Optimalisasi dan Evaluasi Penjadwalan Aliran Produksi Flowshopn-Jobs, M- Machines Menggunakan Metode Heuristic Algorithm Rudi Wibowo, Imam Sodikin, Joko Susetyo
3 Jurnal REKAVASI, Vol.,, Mei 06, 7-6 ISSN: ANALISIS SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK) DENGAN PENDEKATAN FAKTOR KESALAHAN MANUSIA DI PT. KHALIFAH NIAGA LANTABURA Rachmat Imam Santoso, Cyrilla Indri Parwati, Muhammad Yusuf Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl. Kalisahak Yogyakarta ABSTRACT Handling of occupational accidents in the manufacturing industry became a serious thing, it has an impact on physical or mental disability workers, disruption of production processes and the economic impact of the company. The latest data PT. Khalifah Niaga Lantabura that produce appropriate machinery, showing more than 50 and serious accidents in 05. This study aims to determine the location or workstation of the most frequent accidents, determine the application of the use of personal protective equipment and analyze the implementation of Occupational Health and Safety Management Systems with approaches Occupational Health and Safety Management Systems using likelihood and consequence method, improvement recommendations using the Hazard Identification and Risk Assessment and seek underlying cause using Fault Tree Analysis diagram. Risk management worksheet shows risk rating score 7 at cutting stations, at welding and electricity stations, 6 at machining station and 7 at finishing station. HIRA method shows the results of the overall hazard identification which makes the potential danger of the exposed grinding machine from cutting process activities with grinding machine a top priority by risk rating index number 6 and the risk of harm B. In general, the company has implemented SMK well, but the intensification of the accidents that occur due to worker error factor. Cutting station becomes the most critical locations from the score risk rating, while the FTA diagram from the potential hazards of exposed cutting grinding machines show underlying cause operator felt he did not get hurt, the lack of provision and maintenance of safety equipment, and lack of awareness of the operators work. Keyword: Fault Tree Analysis, Hazard Identification and Risk Assessment, Occupational Health and Safety Management Systems INTISARI Penanganan kecelakaan kerja di industri manufaktur menjadi hal yang serius, hal ini berdampak pada cacat fisik maupun mental pekerja, terganggunya proses produksi dan dampak ekonomis perusahaan. Data terakhir PT. Khalifah Niaga Lantabura yang memproduksi mesin tepat guna, menunjukkan lebih dari 50 kecelakaan baik berat maupun ringan pada tahun 05. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lokasi atau stasiun kerja yang paling sering terjadi kecelakaan, mengetahui penerapan penggunaan alat pelindung diri dan menganalisis penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja melalui pendekatan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja metode likelihood and consequence, rekomendasi perbaikan Hazard Identification and Risk Assesment dan mencari sebab dasar diagram Fault Tree Analysis. Lembar kerja manajemen risiko menunjukkan hasil skor risk rating untuk stasiun cutting 7, stasiun welding dan electricity, stasiun machining 6 dan stasiun finishing 7. Metode HIRA menunjukkan hasil dari keseluruhan identifikasi bahaya yang menjadikan potensi bahaya terkena mesin dari kegiatan proses mesin gerinda sebagai prioritas utama risk rating number 6 dan indeks risiko bahaya B. Hasil penelitian menunjukkan lokasi atau stasiun kerja yang paling kritis yaitu stasiun kerja cutting skor 7, identifikasi bahaya terkena mata pisau, terkena mesin, gangguan pernafasan dan terkena panas dari alat las plasma. Pada stasiun cutting ditemukan nilai tertinggi skor 6, yang terdapat pada jenis kegiatan proses mesin gerinda potensi bahaya terkena mesin gerinda potong. Potensi bahaya terkena mesin menjadi prioritas utama Severity Category Score, Frequency Level B Score, Risk Rating Number 6 dan Indeks Risiko B. Kata kunci: Fault Tree Analysis, Hazard Identification and Risk Assesment, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja 7
4 Jurnal REKAVASI, Vol.,, Mei 06, 7-6 ISSN: PENDAHULUAN (INTRODUCTION) Permasalahan kecelakaan kerja di industri manufaktur pada saat ini kurang diperhatikan, hal ini ditandai banyaknya kecelakaan kerja yang tidak segera ditindaklanjuti oleh pihak perusahaan. Banyak dampak yang muncul, seperti cacat fisik maupun mental, terganggunya produksi, dan hilangnya jaminan keamanan bagi operator yang membawa dampak ekonomi bagi perusahaan. Salah satu upaya penanganan risiko tersebut adalah meminimalisasi kecelakaan kerja dalam kegiatan industri secara terpadu. Latar belakang keselamatan dan kesehatan kerja dimulai dari adanya Undang-Undang tahun 970 tentang keselamatan kerja, diikuti pelaksanaannya yaitu Peraturan Menteri Tenaga Kerja PER.05/MEN/996 tanggal Desember 996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Dalam UU tahun 970 menetapkan bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi dan produktivitas nasional. Pendekatan faktor kesalahan manusia menunjukkan bahwa kecelakaan kerja tidak dapat dilepaskan dari adanya kontribusi manusia sebagai penyebabnya. Sejak berdirinya PT. Khalifah Niaga Lantabura pada tahun 007, perusahaan dalam menangani permasalahan di bidang K dikendalikan langsung oleh bagian HRD (Human Resources Departement), dan secara umum sudah melakukan penerapan secara preventif dalam mensosialisasikan budaya K. Data terakhir menunjukkan terjadi 7 kecelakaan kerja pada tahun 05, dimana terdapat 57 kecelakaan kerja berat, 0 ringan dan 7 penyakit akibat kerja. Hal inilah yang menjadi dasar dari penelitian yang dilakukan investigasi lokasi atau stasiun kerja yang paling sering terjadi kecelakaan metode likelihood and consequence serta rekomendasi perbaikan metode Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA). Penentuan tingkat frekuensi bahaya dan tingkat konsekuensi pada masing-masing potensi bahaya dilakukan untuk mengetahui seberapa sering dan seberapa berat konsekuensi yang ditimbulkan oleh suatu bahaya. Sedangkan HIRA merupakan metode identifikasi kecelakaan kerja penilaian resiko sebagai salah satu poin penting untuk mengimplementasikan SMK. BAHAN DAN METODE (MATERIALS AND METHODS) Objek yang diteliti adalah karyawan yang bekerja pada PT. Khalifah Niaga Lantabura pada bagian manufacturing. Pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:. Metode pengumpulan data primer Data primer diperoleh mengadakan observasi langsung kelapangan dan melakukan wawancara atau tanya jawab.. Metode pengambilan data sekunder Data sekunder merupakan data yang didapat cara tidak langsung, diperoleh dari literatur, buku-buku, dan sumber-sumber lainnya yang berkaitan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan yang digunakan sebagai data pendukung.. Pengolahan Data Data-data yang didapat dari hasil pengumpulan data kemudian dilakukan perhitungan dan pengolahan data. Identifikasi bahaya di setiap stasiun kerja meliputi semua situasi dan kejadian di dalam pabrik beserta sistem kerjanya yang mungkin menimbulkan kecelakaan kerja atau terganggunya kesehatan pada pekerja. Menentukan tingkat frekuensi bahaya dan tingkat konsekuensi bahaya di setiap stasiun kerja dilakukan peneliti bersama kepala bagian produksi. Hasil dari penentuan keduanya dicantumkan dalam lembar kerja manajemen risiko. Melakukan penilaian resiko bahaya membuat rekapitulasi dari lembar kerja manajemen resiko. Stasiun kerja di bagian produksi terdiri dari satu jenis mesin atau lebih, sehingga untuk tahap perbaikan dan pemberian rekomendasi dilakukan pengolahan data metode HIRA. Penilaian tingkat keparahan yang dilakukan oleh peneliti bersama kepala bagian dari stasiun kerja cara melihat potensi bahaya pada suatu kegiatan. Hasil dari penilaian ini dapat mengetahui uraian bahaya serta kategori dan skor terhadap keparahan yang terjadi. Penilaian keparahan tabel klasifikasi tingkat keparahan bahaya yang dapat dilihat pada Tabel.
5 Jurnal REKAVASI, Vol.,, Mei 06, 7-6 ISSN: Tabel. Klasifikasi Tingkat Keparahan Bahaya Description Category Score Mishap Definition I Kematian atau kehilangan sistem II Kematian atau kehilangan sistem Penyakit akibat kerja yang parah Kerusakan sistem yang berat III Luka sedang, hanya membutuhkan perawatan medis Penyakit akibat kerja yang ringan Kerusakaan sebagian sistem IV Luka ringan yang hanya membutuhkan pertolongan pertama Kerusakan sebagian kecil sistem Melakukan penilaian tingkat kekerapan (frequency rating) melihat proses tingkat kekerapan terjadinya kecelakaan atau kemungkinan munculnya bahaya. Pada proses ini, penilaian frekuensi dilakukan tabel klasifikasi paparan bahaya yang dapat dilihat pada Tabel. Tabel. Klasifikasi Frekuensi Paparan Bahaya Description Level Score Specific Individual Item Frequent A 5 Sering terjadi, berulang kali dalam sistem Probabie B Terjadi beberapa kali dalam siklus sistem Occasional C Terjadi kadang-kadang dalam siklus sistem Remote D Tidak pernah terjadi, tetapi mungkin terjadi dalam siklus sistem Improbable E Tidak mungkin, dapat diasumsikan tidak akan pernah terjadi dalam sistem Menghitung besar nilai risiko yang dihasilkan dari sumber bahaya dapat diperoleh menghitung nilai Risk Rating Number (RRN). Perhitungan RRN rumus: RISK RATING NUMBER = LO x DPH..() Keterangan: LO = likelihood of occurance atau contact with hazzard (Frequency) DPH = Degree of possible harm (severity) risiko tabel peta prioritas risiko yang dapat dilihat pada Tabel. Tabel. Peta Risiko RRN s/d paling rendah s/d 5 rendah/resiko rendah 6 s/d 9 menengah/ resiko yang signifikan >0 utama/dibutuhkan tindakan secepatnya Indeks risiko bahaya, penilaian terhadap risiko diberikan nilai tertentu mengkombinasikan tingkat kegawatan yang dapat terjadi maupun dari tingkat frekuensi terjadi bahaya dan risiko yang ditimbulkan kriteria usulan yang dapat dilihat pada Tabel. Indeks Bahaya Tabel. Indeks Risiko Bahaya 9 Kriteria Usulan A, B, C, A, B, A Tidak dapat diterima D, C, D, B, C Tidak diinginkan (membutuhkan keputusan aktivitas manajemen) E, E, D, E, A, B Dapat diterima peninjauan oleh aktivitas manajemen
6 Jurnal REKAVASI, Vol.,, Mei 06, 7-6 ISSN: Indeks Bahaya C, D, E Kriteria Usulan Dapat diterima tanpa peninjauan manajemen Mengidentifikasi seluruh proses yang ada dalam statisun kerja yang paling kritis mengidentifikasi sebanyak mungkin aspek keselamatan dan kesehatan kerja pada setiap prosesnya tabel HIRA. Kemudian membuat diagram Fault Tree Analysis untuk mengidentifikasi hubungan antara faktor penyebab dan ditampilkan dalam bentuk pohon kesalahan yang melibatkan gerbang logika sederhana. HASIL DAN PEMBAHASAN (RESULT AND DISCUSSION) Lembar Kerja Manajemen Risiko Dari data histori kecelakaan perusahaan di tahun 05, dibuat lembar kerja manajemen resiko yang dijabarkan dalam Tabel 5. Tabel 5. Lembar Kerja Manajemen Risiko LEMBAR KERJA MANAJEMEN RISIKO Perusahaan : PT. Khalifah Niaga Lantabura Dibuat oleh : Rachmat Imam Santoso Identifikasi Bahaya Lokasi : Jl. Magelang KM Triharjo, Sleman Bulan : Januari Likeli hood Conse quence Risk Rating Bobot unlikely major medium 5 A. Stasiun Cutting Terkena mata pisau gerinda potong Gangguan pernafasan Terkena panas dari alat Las very likely negligible major extreme 6 very likely ly unlikely 0 low major extreme 6 negligible medium unlikely medium unlikely major ly unlikely major medium unlikely medium B. Stasiun Welding Melepuh Terkena percikan las Iritasi pada mata Gangguan pernafasan C. Stasiun Electricity Terkena mata pisau gerinda potong Tersengat listrik D. Stasiun Machining Tersayat mesin pencacah gerinda potong Terjepit mesin produksi E. Stasiun Finishing Terkilir saat proses pemindahan barang 0
7 Jurnal REKAVASI, Vol.,, Mei 06, 7-6 ISSN: Perusahaan : PT. Khalifah Niaga Lantabura Dibuat oleh : Rachmat Imam Santoso LEMBAR KERJA MANAJEMEN RISIKO Identifikasi Bahaya gerinda dalam proses akhir Iritasi kulit dari bahan kimia Likeli hood Lokasi : Jl. Magelang KM Triharjo, Sleman Bulan : Januari Conse quence Risk Rating Bobot unlikely major very likely negligible medium 5 Rekapitulasi Lembar Kerja Manajemen Risiko Rekapitulasi lembar kerja manajemen risiko dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Rekapitulasi Lembar Kerja Manajemen Risiko Stasiun Kerja Total (Bobot) Stasiun Cutting 7 Stasiun Welding Stasiun Electricity Stasiun Machining 6 5 Stasiun Finishing 7 Deskripsi Aktivitas Kerja Pada tahap ini dilakukan proses penguraian dari kegiatan yang berada di lantai produksi berdasarkan urutan pekerjaan yang didapatkan dari urutan proses produksi yang diberikan oleh perusahaan. Kegiatan yang dilakukan di stasiun Cutting adalah: a. mata pisau yang akan digunakan b. mesin gerinda c. peralatan las plasma d. las plasma Selanjutnya dilakukan identifikasi potensi bahaya dari uraian kegiatan, menganalisa potensi bahaya untuk masing-masing kegiatan seperti yang dijelaskan pada Tabel 7. Tabel 7. Identifikasi Potensi Bahaya Jenis Kegiatan Potensi Bahaya mata pisau Terkena mata pisau mesin gerinda Gangguan pernafasan Tersengat listrik saat mempersiapkan las plasma Terhirup gas beracun dan berbahaya Terkena panas dari Las Penilaian Tingkat Keparahan (Severity Rating) Penilaian keparahan pada stasiun cutting dapat dilihat pada Tabel. Jenis Kegiatan mata pisau Tabel. Nilai Keparahan Bahaya pada Stasiun Cutting Potensi Bahaya Terkena mata pisau Uraian Bahaya Luka sedang, hanya membutuhkan perawatan medis Kematian atau kehilangan sistem (cacat) Severity Category Score III I
8 Jurnal REKAVASI, Vol.,, Mei 06, 7-6 ISSN: Jenis Kegiatan mesin gerinda las plasma Potensi Bahaya Gangguan pernafasan Tersengat listrik saat mempersiap-kan Terhirup gas beracun dan berbahaya Terkena panas dari Las Uraian Bahaya Penyakit akibat kerja yang parah Luka ringan, hanya membutuhkan pertolongan pertama Penyakit akibat kerja yang parah Kerusakan sistem yang berat (cacat) Severity Category Score II IV II II Penilaian Frekuensi (Frequency Rating) Penilaian frekuensi yang terjadi pada stasiun cutting dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Nilai Frekuensi Bahaya pada Stasiun Cutting Frekuensi Frekuensi Jenis Kegiatan Potensi Bahaya Kejadian Level Score Terkena mata pisau 9 kali B mata pisau mesin gerinda las plasma Gangguan pernafasan Tersengat listrik saat mempersiapkan Terhirup gas beracun dan berbahaya Terkena panas dari Las 5 kali B kali A 5 - E - E kali A 5 Risiko Hasil dari perhitungan Risk Rating Number dapat dirangkum pada Tabel 0. Tabel 0. Perhitungan Risk Rating Number pada Stasiun Cutting Jenis Kegiatan Potensi Bahaya mata pisau mesin gerinda las Severity Score Frekuensi Score Risk Rating Number Terkena mata pisau gerinda potong 6 Gangguan pernafasan 5 5 Tersengat listrik saat mempersiapkan Terhirup gas beracun dan berbahaya Terkena panas dari alat pemotong Las
9 Jurnal REKAVASI, Vol.,, Mei 06, 7-6 ISSN: plasma Setiap potensi bahaya yang terjadi dapat ditentukan prioritas resikonya melihat peta prioritas risiko. Hasil pengolahan data dari penentuan risiko pada stasiun cutting dapat dilihat pada Tabel. Tabel. Risiko pada Stasiun Cutting Risk Jenis Kegiatan Potensi Bahaya Rating Tingkat Number mata Terkena mata pisau menengah pisau mesin gerinda las plasma Gangguan pernafasan Tersengat listrik saat mempersiapkan Terhirup gas beracun dan berbahaya Terkena panas dari Las 6 utama 5 utama paling rendah paling rendah utama Indeks Risiko Bahaya Penentuan indeks resiko bahaya pada stasiun cutting dapat dilihat pada Tabel. Tabel. Indeks Risiko Bahaya pada Stasiun Cutting Jenis Kegiatan Potensi Bahaya mata pisau mesin gerinda las plasma Category Severity Level Frekuensi Indeks Bahaya Terkena mata pisau III B B Gangguan pernafasan Tersengat listrik saat mempersiapkan Terhirup gas beracun dan berbahaya Terkena panas dari Las I B B II A A IV E E II E E II B B Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA) Identifikasi bahaya dan penilaian resiko (Hazard Identification and Risk Assessment, HIRA) untuk stasiun Cutting, dapat dilihat pada Tabel. Jenis Kegiatan Tabel. Tabel Hazard Identification and Risk Assessment pada Stasiun Cutting Severity Frekuensi Risk Potensi Bahaya Rating Category Score Level Score Number Indeks Bahaya
10 Jurnal REKAVASI, Vol.,, Mei 06, 7-6 ISSN: Jenis Kegiatan mata pisau mesin gerinda las plasma Potensi Bahaya Terkena mata pisau Gangguan pernafasan Tersengat listrik saat mempersiapkan Terhirup gas beracun dan berbahaya Terkena panas dari Las Severity Frekuensi Risk Category Score Level Score Rating Number Indeks Bahaya III B B I B 6 B II A 5 5 A IV E E II E E II B B menengah utama utama paling rendah paling rendah utama Analisis Identifikasi Bahaya Analisis identifikasi bahaya pada stasiun kerja Cutting dapat dilihat pada Tabel. Jenis Kegiatan mata pisau mesin gerinda las plasma Tabel. Analisis Identifikasi Bahaya pada Stasiun Cutting Risk Potensi Tingkat Rating Penjelasan Bahaya Number Terkena mata Tidak mengenakan APD pisau Gangguan pernafasan Tersengat listrik saat mempersiapka n peralatan Las Terhirup gas beracun dan berbahaya Terkena panas dari Las 6 5 menengah utama utama paling rendah paling rendah utama Tidak mengenakan APD, kurangnya ketelitian Tidak APD yang memadai Kurangnya kewaspadaan dan tidak mentaati peraturan APD yang kurang memadai atau tidak sesuai Kurangnya pengetahuan dan kewaspadaan operator Fault Tree Analysis Fault tree analysis pada prioritas utama di stasiun Cutting dapat dilihat pada Gambar.
11 Jurnal REKAVASI, Vol.,, Mei 06, 7-6 ISSN: Terkena Mesin Gerinda Potong Tidak APD Kurangnya Ketelitian dan Keahlian SDM yang tidak disiplin APD yang terbatas SDM yang tidak disiplin Belum diadakan pelatihan Operator merasa dirinya tidak akan celaka Kurangnya pengadaan dan perawatan APD Kurangnya kesadaran operator dalam berkerja Belum ada anggaran khusus untuk pelatihan Gambar. Fault Tree Analysis pada Utama di Stasiun Cutting Basic event berdasarkan analisis Fault Tree Analysis di atas, dapat ditunjukkan prioritas utama di Stasiun Cutting pada Tabel 5. Potensi Bahaya Tabel 5. Basic Utama pada Stasiun Cutting Basic Event Utama Operator merasa dirinya tidak akan celaka saat bekerja Kurangnya pengadaan dan perawatan alat pelindung diri Kurangnya kesadaran operator dalam bekerja Belum adanya anggaran khusus dari perusahaan untuk mengadakan pelatihan bagi operator Rekomendasi berdasarkan prioritas utama pada stasiun tersebut dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Rekomendasi Perbaikan Utama Stasiun Cutting Basic Event Titik Kajian Rekomedasi Operator merasa dirinya tidak akan celaka Kurangnya pengadaan dan Operator tidak disiplin dalam mengenakan APD saat bekerja Alat pelindung diri yang disediakan oleh 5 Diberikan teguran dan sanksi khusus bagi operator yang tidak disiplin Pengadaan alat pelindung diri secara cuma-cuma
12 Jurnal REKAVASI, Vol.,, Mei 06, 7-6 ISSN: Basic Event Titik Kajian Rekomedasi perawatan alat pelindung diri Kurangnya kesadaran operator dalam bekerja Belum adanya anggaran khusus untuk pelatihan perusahaan terbatas Tidak disiplinnya operator dalam bekerja sehingga berkurangnya tingkat ketelitian dalam melakukan pekerjaan Belum diadakannya pelatihan-pelatihan khusus yang berkaitan pekerjaan operator tersebut kuantitas dan kualitas yang sesuai. Diberikannya reward untuk pekerja berprestasi, sehingga memotivasi pekerja lain untuk bekerja lebih baik Diadakannya pelatihan-pelatihan khusus yang berkaitan pekerjaan operator tersebut KESIMPULAN (CONCLUSION) Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian adalah:. Berdasarkan metode likelihood and consequence yang dijabarkan dalam lembar manajemen risiko, ditemukan lokasi atau stasiun kerja yang paling kritis yaitu stasiun kerja cutting skor 7, identifikasi bahaya terkena mata pisau, terkena mesin, gangguan pernafasan dan terkena panas dari alat las plasma.. Hasil dari perhitungan Risk Rating Number pada stasiun cutting ditemukan nilai tertinggi skor 6, yang terdapat pada jenis kegiatan proses mesin gerinda potensi bahaya terkena mesin.. Tabel HIRA menampilkan hasil dari keseluruhan rangkaian identifikasi bahaya, dimana potensi bahaya terkena mesin menjadi prioritas utama Severity Category Score, Frequency Level B Score, Risk Rating Number 6 dan Indeks Risiko B. DAFTAR PUSTAKA Sucofindo 999, Pengenalan Konsep Manajemen Mutu, Sucofindo, Bandung Suma mur, PK 99, Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan, CV. Haji Mas Agung, Jakarta. Suma mur, PK 996, Hygiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja, CV. Haji Mas Agung, Jakarta. Tarwaka 00, Keselamatan dan Kesehatan Kerja Manajemen dan Implementasi K di tempat Kerja, Harapan Press, Surakarta. Tasmawan, SD 000, Perancangan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk Pengendalian Bahaya Kecelakaan Kerja di Stasiun Kerja Kritis, Skripsi, Institut Teknologi Bandung, Bandung. 6
Vol. 4, No. 1, Mei 2016 ISSN: JURNAL REKAVASI. Jurnal Rekayasa & Inovasi Teknik Industri
Vol. 4, No. 1, Mei 2016 ISSN: 2338-7750 JURNAL REKAVASI Jurnal Rekayasa & Inovasi Teknik Industri Jurnal REKAVASI Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Hlm. Vol. 4 No. 1 Yogyakarta 1-59 Mei 2016
Lebih terperinciUsulan Perbaikan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Menggunakan Metode Hazard Identification and Risk Assesment (HIRA) *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas.02 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014 Usulan Perbaikan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Menggunakan
Lebih terperinciVol. 4, No. 1, Mei 2016 ISSN: JURNAL REKAVASI. Jurnal Rekayasa & Inovasi Teknik Industri
Vol. 4, No. 1, Mei 2016 ISSN: 2338-7750 JURNAL REKAVASI Jurnal Rekayasa & Inovasi Teknik Industri Jurnal REKAVASI Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Hlm. Vol. 4 No. 1 Yogyakarta 1-59 Mei 2016
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN SISTEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA KAWASAN INDUSTRI DI KARAWANG
Volume 9 No.1 Januari 2017 ISSN : 2085 1669 e-issn : 2460 0288 Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek Email : jurnalteknologi@umj.ac.id U N I V E R S I T A S M U H A M M A D I Y A H J A K A R T A
Lebih terperinciIdentifikasi Potensi Bahaya Akibat Pencahayaan Dengan Pendekatan HIRA (Hazard Identification And Risk Assessment)
Identifikasi Potensi Bahaya Akibat Pencahayaan Dengan Pendekatan HIRA (Hazard Identification And Risk Assessment) Maesaroh, Yayan Harry Yadi, Wahyu Susihono,, Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan
Lebih terperinciAnalisis Penerapan Keselamatan Kerja Menggunakan Metode Hazard Identification Risk Assessment (HIRA) Dengan Pendekatan Fault Tree Anlysis (FTA)
Analisis Penerapan Keselamatan Kerja Menggunakan Metode Hazard Identification Risk Assessment (HIRA) Dengan Pendekatan Fault Tree Anlysis (FTA) (Studi Kasus : PT Barata Indonesia, Cilegon, Banten) Ade
Lebih terperinciRancangan Sistem Keselamatan Kerja Stasiun Kerja Induksi Fumace berdasarkan Metode SWIFT (The Structured What-If Analysis)
Rancangan Sistem Keselamatan Kerja Stasiun Kerja Induksi Fumace berdasarkan Metode SWIFT (The Structured What-If Analysis) (Studi Kasus di Unit PRASKA PT.PINDAD Persero Bandung) Hendro Prassetiyo Jurusan
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Teknoin 2012 ISBN No
Rancangan Sistem Keselamatan Kerja Berdasarkan Metode SWIFT (The Structured What-If Analysis) (Studi Kasus di Stasiun Kerja Belt Grinding Unit PRASKA PT.PINDAD Persero Bandung) Arie Desrianty 1), Hendro
Lebih terperinciPerbaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Metode HIRARC di PT. Sumber Rubberindo Jaya
Perbaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Metode HIRARC di PT. Sumber Rubberindo Jaya Andreas Arif Gunawan GO 1, Liem Yenny Bendatu 2 Abstract: PT Sumber Rubberindo Jaya is a company that produces
Lebih terperinciRisk Analysis : Severity & Likelihood
LOGO Risk Analysis : Severity & Likelihood Proses Kerja Jenis Bahaya Potensi Bahaya Sub Panel 1 bahaya fisik bahaya kimia bahaya mekanis bahaya ergonomi Severity of Harm Likelihood kebisingan Moderate
Lebih terperinciAnalisis Risiko Pekerjaan Pemindahan Barang Dengan Forklift Menggunakan Metode HIRARC Dan Penentuan Risk Ranking Menggunakan Fuzzy Logic Control
Analisis Risiko Pekerjaan Pemindahan Barang Dengan Forklift Menggunakan Metode HIRARC Dan Penentuan Risk Ranking Menggunakan Fuzzy Logic Control (Studi Kasus : Pada Perusahaan Distributor Minuman) Alverda
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DI PABRIK ROTI BARITON 1
Anugrah, dkk USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DI PABRIK ROTI BARITON 1 Ninda Restu Anugrah, Lisye Fitria, Arie Desrianty
Lebih terperinciIdentifikasi Bahaya Pada Pekerjaan Maintenance Kapal Menggunakan Metode HIRARC dan FTA Dengan Pendekatan Fuzzy
Identifikasi Bahaya Pada Pekerjaan Maintenance Kapal Menggunakan Metode HIRARC dan FTA Dengan Pendekatan Fuzzy di Industri Kapal Andri Kurniawan 1, Mardi Santoso 2, Mey Rohma Dhani 1 1 Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Penelitian Penyusunan naskah tugas akhir ini dapat dilihat secara garis besar dalam bagan alir yang ditunjukkan pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Bagan Alir Tahapan Penulisan
Lebih terperinciFIAN SYAFRUDIN ABRAHAM
PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROSES PEMOTONGAN DAN PENGEBORAN MATERIAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT (HIRA) (Study Kasus : Departemen 4 CV. Mitra
Lebih terperinciANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HIRARC (STUDI KASUS PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA UNIT SEMARANG)
ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HIRARC (STUDI KASUS PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA UNIT SEMARANG) Rani Rumita *, Susatyo Nugroho W.P., Sari Veronica Jantitya
Lebih terperinciAnalisis Kecelakaan Kerja Untuk Meminimisasi Potensi Bahaya Menggunakan Metode Hazard and Operability dan Fault Tree Analysis (Studi Kasus Di PT X) *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014 Analisis Kecelakaan Kerja Untuk Meminimisasi Potensi Bahaya Menggunakan
Lebih terperinciJurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 Usulan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Berdasarkan Hasil Analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri yang pesat tidak hanya ditandai dengan adanya persaingan yang ketat antar perusahaan. Namun, penggunaan teknologi dan material yang berbahaya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Umum BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori yang menjadi landasan atau dasar dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Dari pembahasan bab ini nantinya diharapkan dapat
Lebih terperinciKATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI
ABSTRAK PT Kandakawana Sakti bergerak pada bidang pengecatan yang berspesialisasi pada pengecatan body motor Honda. Penelitian ini diawali dengan masalah tingginya produk cacat yang dihasilkan dan kegagalan
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BERDASARKAN METODE SWIFT PADA PT KRAKATAU STEEL DIVISI WIRE ROD MILL
USULAN PERBAIKAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BERDASARKAN METODE SWIFT PADA PT KRAKATAU STEEL DIVISI WIRE ROD MILL Retno Fitri Wulandari 36412165 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
Lebih terperinciJurnal Teknologi Vol. 7, No. 2, Oktober 2017, Hal E- ISSN : ISSN : Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK Padang
PENENTUAN PRIORITAS PENANGANAN KECELAKAAN KERJA DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PADA PROSES PRODUKSI REMAH KARET (CRUMB RUBBER) DI PT.P&P LEMBAH KARET PADANG ROBINO INDAN Universitas Putra
Lebih terperinciANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA INSTALASI LAUNDRY
ANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA INSTALASI LAUNDRY Pengendalian Bahaya berguna agar terjadinya incident, accident penyakit akibat hubungan kerja ditempat kerja berkurang atau tidak
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah penelitian yang dilakukan. 3.1 Flow Chart
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah penelitian yang dilakukan. 3.1 Flow Chart Mulai Survey Perusahaan Identifikasi Maslah Rumuskan Masalah Menetapkan Tujuan Pengumpulan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perusahaan Collection Shoes merupakan perusahaan sepatu yang sudah berdiri cukup lama. Dalam penelitian saat ini pengamatan dilakukan pada produksi sepatu pantofel. Masalah utama dari bagian produksi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah proses produksi di PT. XY, sedangkan objek penelitian ini adalah perbaikan dan meminimalisir masalah pada proses produksi
Lebih terperinciANALISIS RESIKO KERJA PADA PEMBUATAN NATA DE COCO DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) DI CV SEMPURNA BOGA MAKMUR
ANALISIS RESIKO KERJA PADA PEMBUATAN NATA DE COCO DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) DI CV SEMPURNA BOGA MAKMUR Mar atus Sholicha, Hery Suliantoro *) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produktivitasnya. Standar operasional perusahaan pun otomatis mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri pada era globalisasi saat ini terlihat semakin pesat, beberapa perusahaan dan institusi berupaya untuk meningkatkan kinerja maupun produktivitasnya.
Lebih terperinciProsiding Teknik Industri ISSN:
Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Perancangan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Berdasarkan Standar Occupational Health and Safety Assessment Series (OHSAS) 18001:2007 pada
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Slide Bracket, Kualitas, Six Sigma, DMAIC, DPMO, Usulan Peningkatan Kualitas
ABSTRAK Peningkatan kualitas produk ataupun jasa yang dihasilkan merupakan sesuatu yang mutlak perlu dilakukan oleh setiap perusahaan untuk dapat bertahan di era yang semakin kompetitif ini. Penelitian
Lebih terperinciUSULAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STANG ENGKOL DI PRODUSEN SENJATA MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA)
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas.02 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Aprili 2016 USULAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STANG ENGKOL DI PRODUSEN SENJATA MENGGUNAKAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi penelitian perlu ditentukan terlebih dahulu, agar di dalam mencari solusi untuk memecahkan masalah lebih terarah dan
Lebih terperinciTEKNIK IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RESIKO PADA PANGGUNG GAS OKSIGEN PT ANEKA GAS INDUSTRI V
TEKNIK IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RESIKO PADA PANGGUNG GAS OKSIGEN PT ANEKA GAS INDUSTRI V PRAHASTA ADIGUNA Program Studi Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Jurusan Teknik Permesinan Kapal,
Lebih terperinciRISK MANAGEMENT PROCESS. Proses Manajemen Risiko
RISK MANAGEMENT PROCESS Proses Manajemen Risiko Manajemen risiko merupakan suatu kegiatan yang menerus (ongoing), yang harus dilakukan: Sekarang, bila belum pernah dilakukan Ketika ada pekerjaan baru direncanakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah Undang-undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada tahun 1890, pemerintah Amerika Serikat memasukan rancangan undang undang (UU) yang mengatur keselamatan dan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu kegiatan yang tidak produktif yang menyebabkan kerugian bagi perusahaan adalah kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan seseorang atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan sehingga dapat melindungi
Lebih terperinciFMEA SEBAGAI ALAT ANALISA RISIKO MODA KEGAGALAN PADA MAGNETIC FORCE WELDING MACHINE ME-27.1
ISSN 1979-2409 FMEA SEBAGAI ALAT ANALISA RISIKO MODA KEGAGALAN PADA MAGNETIC FORCE WELDING MACHINE ME-27.1 Iwan Setiawan Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir, Kawasan Puspiptek, Serpong ABSTRAK FMEA SEBAGAI
Lebih terperinciOleh : Achmad Sebastian Ristianto
IDENTIFIKASI BAHAYA MENGGUNAKAN METODE HAZOP DAN FTA PADA DISTRIBUSI BAHAN BAKAR MINYAK JENIS PERTAMAX DAN PREMIUM (STUDI KASUS : PT. PERTAMINA (PERSERO) UPMS V SURABAYA) Oleh : Achmad Sebastian Ristianto
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Disaster Management Disaster Management adalah sekumpulan kebijakan dan keputusan-keputusan administratif dan aktivitas-aktivitas operasional yang berhubungan dengan berbagai
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2014 ISSN :
PERANCANGAN SISTEM K3 BERDASARKAN JOB SAFETY ANALYSIS DAN PERHITUNGAN RISK SCORE (SUATU PENDEKATAN DENGAN METODE PARTICIPATORY ERGONOMICS) Paulus Sukapto 1*), Harjoto Djojosubroto 2) dan Yunanto 3) 1,2)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi penelitian perlu ditentukan agar di dalam mencari solusi untuk memecahkan masalah lebih terarah dan mempermudah proses
Lebih terperinciEVALUASI TERHADAP PROFIL RESIKO. Tujuan: Untuk memastikan bahwa resiko yang tidak dapat ditolerir dapat dikendalikan dengan sebaik-baiknya
EVALUASI TERHADAP PROFIL RESIKO Tujuan: Untuk memastikan bahwa resiko yang tidak dapat ditolerir dapat dikendalikan dengan sebaik-baiknya R E S I K O Resiko adalah kemungkinan terjadinya suatu loss (cedera,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN PRODUK Produk merupakan sesuatu yang dapat dirasakan manfaatnya oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. Perusahaan dituntut untuk menciptakan suatu produk yang sesuai
Lebih terperinciAnalisis Prioritas Kecelakaan Kerja dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis di PT. PAL Indonesia (Persero)
Analisis Prioritas Kecelakaan Kerja dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis di PT. PAL Indonesia (Persero) Fifin Dwi Megan Sari *1) dan I Wayan Suletra 2) 1) Program Studi Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciIMPLEMENTASI HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT AND CONTROL PADA PROSES PRODUKSI BC. CASTING GEDUNG C PT. SHOWA INDONESIA MANUFACTURING CIKARANG
IMPLEMENTASI HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT AND CONTROL PADA PROSES PRODUKSI BC. CASTING GEDUNG C PT. SHOWA INDONESIA MANUFACTURING CIKARANG LAPORAN TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Lebih terperinciANALISIS HAMBATAN DAN REKOMENDASI SOLUSI PADA PROSES OUTBOUND LOGISTIC PT XYZ DENGAN SEVEN TOOLS DAN FMEA
ANALISIS HAMBATAN DAN REKOMENDASI SOLUSI PADA PROSES OUTBOUND LOGISTIC PT DENGAN SEVEN TOOLS DAN FMEA Faisal Waisul Kurni Rusmana 1), Syarif Hidayat. 2), 1),2) Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi,
Lebih terperinciIDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA DAN RESIKO K3 PERTEMUAN 3 FIERDANIA YUSVITA KESEHATAN MASYARAKAT, FIKES UEU
IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA DAN RESIKO K3 PERTEMUAN 3 FIERDANIA YUSVITA KESEHATAN MASYARAKAT, FIKES UEU KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menguraikan konsep identifikasi potensi bahaya dan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Kualitas produk textile merupakan suatu hal yang sangat penting yang mampu membuat perusahaan semakin berkembang dan unggul di pasar komoditi textile ini. Perusahaan yang memiliki kualitas produk
Lebih terperinciOVERVIEW KONSEP HAZARD, RISK AND CONTROL PERTEMUAN 1 FIERDANIA YUSVITA PRODI KESEHATAN MASYARAKAT, FIKES UEU
OVERVIEW KONSEP HAZARD, RISK AND CONTROL PERTEMUAN 1 FIERDANIA YUSVITA PRODI KESEHATAN MASYARAKAT, FIKES UEU VISI DAN MISI UNIVERSITAS ESA UNGGUL Materi Sebelum UTS Overview konsep hazard, risk dan control
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap tempat kerja selalu mempunyai risiko terjadinya kecelakaan. Besarnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tempat kerja selalu mempunyai risiko terjadinya kecelakaan. Besarnya risiko yang terjadi tergantung dari jenis industri, teknologi serta upaya pengendalian risiko
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keselamatan Kerja Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahan, landasan tempat kerja dan lingkungan kerja
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA PENILAIAN RISIKO KESELAMATAN KERJA PADA PENGELASAN LOGAM DI BENGKEL LAS LOGAM SIKEMBAR SUKMAJAYA DEPOK DESEMBER 2012
UNIVERSITAS INDONESIA PENILAIAN RISIKO KESELAMATAN KERJA PADA PENGELASAN LOGAM DI BENGKEL LAS LOGAM SIKEMBAR SUKMAJAYA DEPOK DESEMBER 2012 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Lebih terperinciPROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Suatu pekerjaan proyek konstruksi tentunya ingin diselesaikan dengan tepat
Lebih terperinci1. Joko Supono, 2. Lestari
Journal Industrial Manufacturing Vol. 3,. 1, Januari 201, pp. 15-22 P-ISSN: 2502-452, E-ISSN: 250-3794 ANALISIS PENYEBAB KECACATAN PRODUK SEPATU TERREX AX2 GORETEX DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE
Lebih terperinciANALISA RESIKO DALAM USAHA MENGELOLA FAKTOR RESIKO SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUK JADI
ANALISA RESIKO DALAM USAHA MENGELOLA FAKTOR RESIKO SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUK JADI Ni Luh Putu Hariastuti Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jurusan Teknik Industri Jl.
Lebih terperinciPENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DALAM UPAYA MEMINIMALISASIKAN KECELAKAAN KERJA DI BAGIAN PRODUKSI PADA PT. WANGSA JATRA LESTARI.
PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DALAM UPAYA MEMINIMALISASIKAN KECELAKAAN KERJA DI BAGIAN PRODUKSI PADA PT. WANGSA JATRA LESTARI. TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Sebutan Ahli
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-undang No. 1 Tahun 1970 pasal 1 ayat (1) yang
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjuan Pustaka 1. Tempat Kerja Menurut Undang-undang No. 1 Tahun 1970 pasal 1 ayat (1) yang berbunyi Tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. 3.1 Pendahuluan Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan dengan alur metodologi sebagai berikut pada Gambar 3.1: Identifikasi Bahaya
BAB III METODOLOGI 3.1 Pendahuluan Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan dengan alur metodologi sebagai berikut pada Gambar 3.1: Pengumpulan Data Primer Pengamatan terhadap proses dan kondisi lingkungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. berperan penting dalam perusahaan selain manajemen sumber daya manusia,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Manajemen Operasi 2.1.1 Konsep Manajemen Operasi Manajemen operasi merupakan salah satu fungsi bisnis yang sangat berperan penting dalam perusahaan
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU KARYAWAN LAPANGAN PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) BANDUNG TERHADAP KESELAMATAN DAN KECELAKAAN KERJA 2010
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU KARYAWAN LAPANGAN PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) BANDUNG TERHADAP KESELAMATAN DAN KECELAKAAN KERJA 2010 Mutiara N.J, 2010; Pembimbing : July Ivone, dr., M.K.K.,
Lebih terperinciProsiding Teknik Industri ISSN:
Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Perancangan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk Meminimalisir Terjadinya Kecelakaan Kerja di CV. NEPSINDO dengan Pendekatan Occupational Health
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN INTEPRETASI
56 BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI Pada Bab ini dibahas tahap Analyze (A), Improve (I), dan Control (C) dalam pengendalian kualitas terus menerus DMAIC sebagai langkah lanjutan dari kedua tahap sebelumnya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Setiap produk diharapkan dapat memenuhi kebutuhankebutuhan konsumen. Salah satu hal yang menjadi kebutuhan konsumen yaitu kualitas produk yang digunakan.
Lebih terperinciAnalisis Six Sigma untuk Mengurangi Jumlah Cacat di Stasiun Kerja Sablon (Studi Kasus: CV. Miracle)
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.1 Vol. 1 Jurnal Online Institut teknologi Nasional Juni 2013 Analisis Six Sigma untuk Mengurangi Jumlah Cacat di Stasiun Kerja Sablon (Studi
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Punch, Kualitas, DMAIC, Upaya Menekan Variasi Kualitas Produk
ABSTRAK PT Wahana Pancha Nugraha merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang penyediaan permesinan dan sparepart untuk industri farmasi. Salah satu produk yang dihasilkan dari perusahaan ini
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai metodologi penelitian yang akan dijabarkan satu persatu, mulai dari perumusan masalah sampai pada pengambilan kesimpulan dan pemberian
Lebih terperinciBab 2 Landasan Teori 2.1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pengertian Keselamatan Kerja Pengertian Kesehatan Kerja
Bab 2 Landasan Teori 2.1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 2.1.1. Pengertian Keselamatan Kerja Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan proses
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN
Lebih terperinciJurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014 USULAN PERBAIKAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) BERDASARKAN
Lebih terperinciAnalisa Kecelakaan Menggunakan Metode Event and Casual Factor Analysis Pada Kecelakaan Menghilangkan Waktu Kerja Studi Kasus di PT.
Analisa Kecelakaan Menggunakan Metode Event and Casual Factor Analysis Pada Kecelakaan Menghilangkan Waktu Kerja Studi Kasus di PT. Produsen Baja Mochammad Febry Wignyo Aminullah 1*, Rona Riantini 2, Mades
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords : Process improvement, Failure Modes & Effect Analysis, Vehicle Lights FMEA.
ABSTRACT PT. X is an automotive indutsry produces front and back lamps for motorcycles and cars. Production processes are divided into injection, aluminizing, and assembling. In the production process,
Lebih terperinciHIRA DAN JSA HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESSMENT AND DITERMINATION CONTROL (HIRAC) DAN JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)
HIRA DAN JSA HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESSMENT AND DITERMINATION CONTROL (HIRAC) DAN JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT. Hazard Identification Pengalaman menunjukkan
Lebih terperinciStrategi Minimisasi Potensi Bahaya Berdasarkan Metode Hazard and Operability (HAZOP) di PT. Agronesia
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol. 1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juni 2013 Strategi Minimisasi Potensi Bahaya Berdasarkan Metode Hazard and Operability (HAZOP)
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk
Lebih terperinciBAB V ANALISA DATA Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang
BAB V ANALISA DATA 5.1. Tahap Analyze Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan merugikan perusahaan. Alat yang digunakan
Lebih terperinciANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009
ANALISIS DATA 4.1 FASE ANALISA Fase ini merupakan fase mencari dan menentukan akar sebab dari suatu masalah. Kemudian, dilakukan brainstroming dengan pihak perusahaan untuk mengidentifikasi akar permasalahan
Lebih terperinciPROBABILITAS KECELAKAAN KAPAL TENGGELAM DI WILAYAH SELAT MAKASSAR
Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 PROBABILITAS KECELAKAAN KAPAL TENGGELAM DI WILAYAH SELAT MAKASSAR Haryanti Rivai Dosen Program Studi Teknik Sistem Perkapalan
Lebih terperinciINPUT DAN PROSES. Pendahuluan
INPUT DAN PROSES Pendahuluan SMK3 adalah suatu sistem, maka harus terdiri atas input, proses, output, serta umpan baliknya, sehingga semua perbaikan dapat dimonitor apakah ada kemajuanatautidak. Untuk
Lebih terperinciAnalisis Resiko Kerja pada Pembuatan Kardus Menggunakan Metode Job Safety Analisys (JSA) di CV MD Palletindo Div. CartonBox
Analisis Resiko Kerja pada Pembuatan Kardus Menggunakan Metode Job Safety Analisys (JSA) di CV MD Palletindo Div. CartonBox Kumara P. Dharaka, Sriyanto *) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. Oleh :
ANALISA SAFETY PLAN DENGAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) DI PT. PERTAMINA (PERSERO) JL. K.L. YOS SUDARSO KM. 19, 5 LABUHAN DELI, MEDAN LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis untuk Menyelesaikan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KUALITAS PRODUK MELALUI ANALISIS JENIS CACAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA PADA PT XYZ
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PRODUK MELALUI ANALISIS JENIS CACAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA PADA PT XYZ ABSTRACT - Farid Juliyanto 1, Evi Yuliawati Teknik Industri, e-mail 1 : farid.juliyanto@gmail.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Menejemen Resiko Manajemen resiko adalah suatu proses komprehensif untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengendalikan resiko yang ada dalam suatu kegiatan. Resiko
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PENYEBAB KECELAKAAN KERJA MENGGUNAKAN FAULT TREE ANALYSIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN THE ADHIWANGSA SURABAYA
TUGAS AKHIR PS 1380 IDENTIFIKASI PENYEBAB KECELAKAAN KERJA MENGGUNAKAN FAULT TREE ANALYSIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN THE ADHIWANGSA SURABAYA RAZZIF EKA DARMA NRP 3106 100 602 Dosen Pembimbing : Ir. PUTU
Lebih terperinciUSULAN PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) UNTUK MEMINIMALKAN KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI RUMAH SAKIT LIMIJATI BANDUNG ABSTRAK
USULAN PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) UNTUK MEMINIMALKAN KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI RUMAH SAKIT LIMIJATI BANDUNG Mega Tristanto Nrp : 0621037 Pembimbing : Maksum Tanubrata,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar lokal, nasional, regional maupun internasional, dilakukan oleh setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industrialisasi telah tumbuh dan berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Memasuki perkembangan era industrialisasi yang bersifat
Lebih terperinciHUBUNGAN KEPATUHAN INSTRUKSI KERJA DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT. ANEKA ADHILOGAM KARYA CEPER KLATEN
HUBUNGAN KEPATUHAN INSTRUKSI KERJA DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT. ANEKA ADHILOGAM KARYA CEPER KLATEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya. Selviani R
IMPLEMENTASI HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT AND DETERMINING CONTROL PADA UNIT PACKER TUBAN IV DI PT SEMEN INDONESIA (PERSERO)Tbk. PABRIK TUBAN JAWA TIMUR LAPORAN TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN DI PT. DIC ASTRA CHEMICALS JAKARTA TIMUR
IMPLEMENTASI HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN DI PT. DIC ASTRA CHEMICALS JAKARTA TIMUR LAPORAN MAGANG Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Mega Dwi Aprilia R0012056 PROGRAM
Lebih terperinciANALISA RISIKO K3 DENGAN PENDEKATAN HAZARD AND OPERABILITY STUDY (HAZOP)
Teknika : Engineering and Sains Journal Volume 1, Nomor 1, Juni 2017, 41-46 ISSN 2579-5422 online ISSN 2580-4146 print ANALISA RISIKO K3 DENGAN PENDEKATAN HAZARD AND OPERABILITY STUDY (HAZOP) Dini Retnowati
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN METODE HIRADC PADA PERUSAHAAN PENGOLAHAN KAYU
Journal Industrial Manufacturing Vol. 2, No. 2, Juli 2017, pp.70-76 P-ISSN: 2502-4582, E-ISSN: 2580-3794 IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN METODE HIRADC PADA PERUSAHAAN
Lebih terperinciDisusun Oleh : Firman Nurrakhmad NRP Pembimbing : Totok Ruki Biyanto, PhD. NIP
Disusun Oleh : Firman Nurrakhmad NRP. 2411 105 002 Pembimbing : Totok Ruki Biyanto, PhD. NIP. 1971070219988021001 LATAR BELAKANG Kegagalan dalam pengoperasian yang berdampak pada lingkungan sekitar Pengoperasian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan wujud dari kewajiban sebuah perusahaan untuk melindungi pekerja berdasarkan amanah undang-undang (UU).
Lebih terperinciUPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI PT. INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL, Tbk SEMARANG
UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI PT. INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL, Tbk SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Winda Listyana R0013108
Lebih terperinciPerancangan Kebijakan Perawatan Mesin Printer 3D CLab A01
Petunjuk Sitasi: Herianto, & Irlanda, E. A. (2017). Perancangan Kebijakan Perawatan Mesin Printer 3D CLab A01. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C56-61). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK CELANA JEANS DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) (STUDI KASUS DI CV.
Reka Integra ISSN: 2388-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2016 USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK CELANA JEANS DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAILURE
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian PT. Abdi Juang Investama bergerak di bidang pembuatan Trolly Shopping Cart berdiri pada tahun 2014. PT Abdi Juang Investama ini sudah mengembangkan bisnisnya
Lebih terperinciABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perusahaan Nai Shoes Collection merupakan home industry yang bergerak di bidang industri sepatu safety dan sepatu boot yang berlokasi di Jl. Cibaduyut Raya Gang Eteh Umi RT. 2 RW 1 kota Bandung.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang digunakan sebagai bahan bakar tungku alternatif baik skala kecil maupun
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Semua jenis industri khususnya industri manufaktur membutuhkan suatu kelancaran proses produksi dalam memenuhi tuntutan yang harus dipenuhi untuk menjaga kinerja
Lebih terperinci