Kata Kunci: Patient Safety, Perawat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kata Kunci: Patient Safety, Perawat"

Transkripsi

1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENERAPAN PATIENT SAFETY PADA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM PANCARAN KASIH GMIM MANADO Diah Pratiwi Renoningsih*, Grace D. Kandou**, John Porotu o* * Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado ** Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Permasalahan patient safety terus diteliti dan dikembangkan oleh berbagai pihak penyedia layanan kesehatan. Pada tahun 2002, WHO menerbitkan 10 facts on patient safety yang berisikan fakta mengenai isu patient safety yang terjadi di seluruh dunia. Rumah Sakit Pancaran Kasih GMIM Manado merupakan salah satu unit high risk untuk permasalahan patient safety. Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini ialah untuk untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan GMIM Pancaran Kasih Manado. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan secara cross sectional. Sampel penelitian ialah perawat yang bertugas di instalasi rawat inap Rumah Sakit Pancaran Kasih Manado yang berjumlah 113 perawat. Analisa data dilakukan dengan uji statistik univariat, bivariat dan multivariat (regresi logistik). Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pendidikan (p = 0,010; OR = 2,92), pelatihan (p = 0,039; OR = 5,70), pengetahuan (p=0,034; OR =2,44) dan motivasi (p=0,032; OR= 2,45 ) dengan Pancaran Kasih GMIM Manado. Variabel pendidikan merupakan variabel yang paling berperan terhadap penerapan patien safety di Instalasi Pancaran Kasih GMIM Manado. Kesimpulan dalam penelitian ini ialah ada hubungan antara pendidikan, pelatihan, pengetahuan dan motivasi dengan Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih GMIM Manado. Saran yang bisa diberikan dalam penelitian ini ialah adanya peningkatan penerapan patient safety dikalangan perawat dengan meningkatkan pendidikan perawat yang ada dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Kata Kunci: Patient Safety, Perawat ABSTRACT The problem of patient safety continues researched and developed by the insurance provider. In 2002, WHO published 10 facts on patient safety that contains facts about patient safety issues that occur worldwide. Pancaran Kasih GMIM Manado hospital is one unit high risk to patient safety problems. Objectives to be achieved from this research is to to analyze the factors associated with the implementation of patient safety in the Inpatient Pancaran Kasih GMIM Manado hospital. This research is an analytic observational research using cross sectional approach. The research sample was a nurse on duty in inpatient Pancaran Kasih GMIM Manado hospital totaling 113 nurses. Data was analyzed by statistical test of univariate, bivariate and multivariate (logistic regression). Results of research showed that relationship between education (p = 0.010; OR = 2.92), training (p = 0.039; OR = 5.70), knowledge (p = 0.034; OR = 2.44) and motivation ( p = 0.032; OR = 2.45) with the implementation of patient safety in the Inpatient Pancaran Kasih GMIM Manado Hospital. Education variable is the variable that most contribute to the implementation of safety patien in Inpatient Pancaran Kasih GMIM Manado Hospital. The conclusion of this study is that there is a relationship between education, training, knowledge and motivation with the implementation of patient safety in the Inpatient Pancaran Kasih GMIM Manado Hospital. The advice can be given in this study is the increasing adoption of patient safety among nurses by improving existing nursing education with continuing education to a higher level. Keyword: Patient Safety, Nurse 36

2 PENDAHULUAN Rumah sakit mempunyai dampak yang besar dalam meningkatkan kesehatan. Sesuai dengan tujuannya rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia (Aditama, 2010). Setiap saat rumah sakit dituntut untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Pasar bebas Asia Pasifik pada tahun 2020, akan lebih mempengaruhi berbagai aspek penyelenggaraan pelayanan kesehatan terutama pelayanan di bidang perumahsakitan. Pengembangan rumah sakit kelas dunia prinsip dasarnya berorientasi pada pasien (Patient Centeredness) (Anonimous, 2012). Patient Safety merupakan masalah kesehatan publik mempengaruhi tingkat perkembangan suatu negara. Patient Safety diberlakukan pada tahun 2004 untuk memobilisasi upaya global untuk meningkatkan keamanan kesehatan untuk pasien di semua negara-negara anggota World Health Organization (WHO). World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa jutaan pasien di seluruh dunia menderita cedera atau kematian setiap tahun karena praktek dan pelayanan medis yang tidak aman sementara satu dari sepuluh pasien dirugikan saat menerima pelayanan kesehatan di rumah sakit (Andermann, dkk, 2011). Selanjutnya, permasalahan patient safety terus diteliti dan dikembangkan oleh berbagai pihak penyedia layanan kesehatan. Pada tahun 2002, WHO menerbitkan 10 facts on patient safety yang berisikan fakta mengenai isu patient safety yang terjadi di seluruh dunia. Beberapa fakta tersebut ialah: bahwa 1 dari 10 pasien di negara berkembang mengalami cedera akibat error/adverse event selama proses pelayanan kesehatan di Rumah sakit, saat ini 1,4 juta orang menderita infeksi nosokomial dan hand hygiene merupakan hal pokok untuk menurunkan angka tersebut dan berbagai fakta penting lainnya (Anonim, 2002). Tidak hanya itu, bersama dengan Joint Comission International, WHO menerbitkan solusi untuk menangani permasalahan patient safety yaitu Nine Life Saving Patient Safety Solutions (Anonim, 2007). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Harus dan Sutriningsih (2015) menunjukkan pengetahuan perawat tentang keselamatan pasien berhubungan dengan pelaksanaan prosedur keselamatan pasien rumah sakit di RS Panti Waluya Sawahan Malang. Sikap perawat terhadap pasien safety juga berhubungan dengan perilaku patient safety di RS Tingkat III 37

3 R. W. Mongisidi Manado (Sualang, dkk, 2014). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kaseger, dkk (2012) mendapatkan bahwa ada hubungan antara motivasi dengan upaya penerapan patient safety di Instalasi perawatan Intensif RSUD Datoe Binangkang Kota Kotamobagu Pasien tidak mengharapkan terjadinya cedera dalam pelayanan di rumah sakit. Cedera atau kerugian akibat tindakan medis, merupakan adverse events atau Kejadian Tidak Diharapkan (KTD). Angka kejadian cedera di beberapa negara sangat berbeda. WHO melaporkan dari berbagai negara bahwa KTD pasien rawat inap sebesar 3-16%. Di New Zealand KTD dilaporkan berkisar 12,9% dari angka rawat inap, di Inggris KTD dilaporkan berkisar 10,8%, di Kanada dilaporkan berkisar 7,5% (Baker, 2004). Joint Commission 3 International (JCI) juga melaporkan KTD berkisar 10% dan di United Kingdom, dan 16,6% di Australia (Anonim, 2013). Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih Gereja Masehi Injil di Minahasa (GMIM) Manado merupakan rumah sakit milik dari Yayasan Medika GMIM. Rumah sakit ini terletak di pusat kota Manado Jl Samratulangi Kotamadya Manado Propinsi Sulawesi Utara. Kasus yang paling banyak terjadi di rumah sakit ialah dyspepsia, hipertensi dan gastroenteritis akut. Kasus kunjungan yang sering ditemui ialah kasus bedah, vulnus laceratum yang memerlukan tindakan perawatan luka. Selain perawatan luka, tindakan yang paling sering dilakukan ialah pemasangan kateter intravena. Saat pemasangan kateter intravena dan perawatan luka, pasien dapat terkontaminasi oleh praktisi klinis. Data yang didapat pada bulan Agustus dan September 2016 di Ruangan Lukas, Yehezkiel dan Rahel, jumlah pasien yang dipasang infus berjumlah 431 orang. Dari jumlah ini yang mengalami infeksi nosokomial sebanyak 37 orang (Anonim, 2016). Rumah Sakit Pancaran Kasih GMIM Manado merupakan salah satu unit high risk untuk permasalahan patient safety. Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih GMIM Manado belum memiliki tim khusus untuk pasient safety, yang ada di Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih GMIM Manado adalah tim Pengendalian Penyakit Infeksi (PPI). METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional (potong lintang). Penelitian ini akan dilakukan di ruang instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih GMIM Manado. Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah 38

4 Sakit Umum Pancaran Kasih GMIM Manado yang berjumlah 121 orang. Sampel adalah total populasi yaitu seluruh perawat yang bertugas di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih Manado yang memenuhi kriteria pada penelitian ini adalah total populasi. Analisis dalam penelitian ini menggunakan uji chi square dan uji regresi logistic. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini mendapatkan bahwa sikap responden tentang penerapan patient safety berada dalam katagori baik. Hal ini disebabkan responden setuju bahwa identitas pasien di rekam medis sebelum melakukan pemeriksaan atau tindakan medis dipastikan dengan 2 hal, kateter intravena perifer yang dipilih sesuai dengan tujuan pemasangan dan lama pemasangan, selang kateter intravena perifer digunakan dengan injection ports jika pasien akan mendapat terapi intravena, midline atau peripherally inserted central catheter (picc) jika pemasangan > 6 hari, mencuci tangan dengan sabun antiseptic dan air atau dengan gel alcohol based sebelum memasang kateter intravena perifer, menggunakan sarung tangan yang bersih dan steril untuk memasang kateter intravena perifer, klorheksidin 2%, tingtur/iodin, iodofr, alcohol 70% merupakan antiseptic yang sesuai untuk membersihkan desinfeksi kulit, menggunakan kasa steril atau bahan semipermeable transparan untuk menutup area pemasangan jalur intravena, melepas perhiasan sebelum mencuci tangan, menggunakan sabun dan air mengalir, membasahi tangan dan pergelangan tangan, pertahankan tangan lebih rendah dari siku untuk menghindari kontaminasi, gosok hingga berbusa, bersihkan bagian bawah kuku, jika menggunakan sabun padat, cuci sabun setelah memakainya, keringkan tangan dengan cermat dengan handuk kering, gunakan sudut handuk untuk menutup kran dioperasikan dengan tangan. Perawat yang memiliki sikap yang kurang baik disebabkan karena masih ada perawat yang belum mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan penerapan patient safety misalnya identitas pasien, pemasangan kateter dan cara memasang sarung tangan non steril. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Penerapan Patient Safety di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih GMIM Manado Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 60 responden dengan tingkat pendidikan yang rendah, 31,9% memiliki penerapan patient safety yang kurang baik sedangkan 39

5 21,2% memiliki penerapan patient safety baik. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa dari 53 responden dengan tingkat pendidikan tinggi, 31,0% memiliki penerapan patient safety baik sedangkan penerapan patient safety yang kurang baik sebanyak 15,9%. Dari hasil tersebut, maka didapati nilai signifikansi sebesar 0,010 dengan demikian probabilitas (signifikansi) lebih kecil dari 0,05 (0,010<0,05), maka H1 diterima atau ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan GMIM Pancaran Kasih Manado. Dilihat dari nilai OR maka perawat yang memiliki pendidikan yang tinggi, maka penerapan patient safety akan 2,9 kali (95% CI: 1,4-6,3) lebih baik dibandingkan dengan perawat yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Berdasarkan hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan penerapan patient safety di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih GMIM Manado. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Efendi (2013) mendapatkan bahwa tingkat pendidikan perawat berhubungan dengan penerapan keselamatan pasien di RS Islam Ibnu Sina Yarsi Padang. Tingkat pendidikan seseorang berpengaruh dalam memberikan respon terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang berpendidikan tinggi akan lebih rasional dan kreatif serta terbuka dalam menerima adanya bermacam usaha pembaharuan, ia juga akan lebih dapat menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan. Pendidikan yang dicapai seseorang diharapkan menjadi factor determinan produktifitas antara lain knowledge, skills, abilities, attitude dan behavior, yang cukup dalam menjalankan aktifitas pekerjaanya. Hasil penelitian ini sesuai dengan Notoadmodjo (2003) yang menyatakan bahwa orang-orang yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi akan memiliki pengetahuan yang lebih tinggi pula jika dibandingkan dengan orangorang yang memiliki pendidikan yang rendah dan melalui pendidikan seseorang dapat meningkatkan kematangan intelektual sehingga dapat membuat keputusan dalam bertindak. Menurut asumsi peneliti tingkat pendidikan seorang perawat akan mempengaruhi tingkat kemampuannya. Semakin tinggi tingkat pendidikannya maka seorang perawat akan semakin mudah untuk mengembangkan pengetahuan dan teknologi yang ada. 40

6 Hubungan Pelatihan dengan Penerapan Patient Safety di Instalasi Pancaran Kasih GMIM Manado Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 11 responden yang tidak pernah mengikuti pelatihan, 8,0% memiliki penerapan patient safety yang kurang baik sedangkan 1,8% memiliki penerapan patient safety baik. Dari hasil tersebut juga menunjukkan bahwa dari 102 responden yang pernah mengikuti pelatihan, 50,4% memiliki penerapan patient safety baik sedangkan penerapan patient safety yang kurang baik sebanyak 39,8%. Nilai signifikansi yang didapat yaitu sebesar 0,039 dengan demikian probabilitas (signifikansi) lebih kecil dari 0,05 (0,039<0,05), maka H1 diterima atau ada hubungan antara pelatihan dengan penerapan patient safety di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih GMIM Manado. Dilihat dari nilai OR maka perawat yang pernah mengikuti pelatihan, maka penerapan patient safety akan 5,7 kali (95% CI: 1,2-27,7) lebih baik dibandingkan dengan perawat yang tidak pernah mengikuti pelatihan. Berdasarkan hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pelatihan dengan Pancaran Kasih GMIM Manado. Penelitian ini membuktikan bahwa pelatihan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh rumah sakit untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan. Perawat yang mengikuti pelatihan berbanding lurus dengan penerapan keselamatan asien di rumah sakit, oleh sebab itu pelatihan harus senantiasa dilakukan dapat menjaga tindakan ataupun kinerja perawat yang ada di rumah sakit. Pelatihan dapat juga digunakan untuk menyiapkan perawat dalam menghadapi tantangan dalam pekerjaannya. Pelatihan merupakan proses sistematik dan terorganisir untuk mempengaruhi produktivitas, kinerja dan pekerjaan secara efektif serta penguasaan suatu hal yang khusus yang menjadi kewajiban dari pekerjaan yang dimiliki. Dampak positif yang diperoleh seseorang melalui pelatihan adalah proses pengambilan keputusan yang semakin baik sehingga seseorang akan terhindar untuk melakukan suatu kesalahan. 41

7 Penelitian yang dilakukan oleh Salawati, dkk (2012) mendapatkan ada hubungan yang signifikan antara pelatihan dengan tindakan K3 perawat dalam pengendalian infeksi nosocomial di Ruang ICU RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Penelitian yang dilakukan oleh Illustri (2015) mendapatkan bahwa ada hubungan antara pelatihan dengan kinerja perawat di Irna Utama RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun Penelitian yang dilakukan oleh Kefine (2015) mendapatkan bahwa ada hubungan antara pelatihan berpengaruh terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Horas Insani. Penelitian yang dilakukan oleh Wowiling (2016) mendapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pelatihan dengan kepatuhan perawat dalam Penerapan Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI) di RS Jiwa Prof. dr. V.L. Ratumbuysang Provinsi Sulawesi Utara. Hubungan Pengetahuan Perawat dengan Penerapan Patient Safety di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum GMIM Pancaran Kasih Manado Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 50 responden yang memiliki pengetahuan yang kurang baik, 26,5% memiliki penerapan patient safety yang kurang baik sedangkan 17,7% memiliki penerapan patient safety baik. Dari hasil itu juga menunjukkan bahwa dari 63 responden yang memiliki pengetahuan yang baik, 34,5% memiliki penerapan patient safety baik sedangkan penerapan patient safety yang kurang baik sebanyak 21,3%. Nilai signifikansi yang didapat ialah sebesar 0,034 dengan demikian probabilitas (signifikansi) lebih kecil dari 0,05 (0,034<0,05), maka H1 diterima atau ada hubungan antara pengetahuan perawat dengan Pancaran Kasih GMIM Manado. Dilihat dari nilai OR perawat yang memiliki pengetahuan yang baik maka penerapan patient safety akan 2,4 (95% CI: 1,1-5,2) kali lebih baik dibandingkan dengan perawat yang memiliki pengetahuan yang kurang baik. Berdasarkan hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan perawat dengan penerapan patient safety di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih GMIM Manado. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pengetahuan perawat dalam memahami pentingnya pelaksanaan 42

8 keselamatan pasien makaakan semakin baik pula kinerjanya. Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan ini merupakan hal yang dominan yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, dari pengalaman beberapa penelitian ternyata tindakan yang tidak didasari pengetahuan yang baik, tidak akan menghasilkan hasil yang baik (Notoadmojo, 2007). Perawat memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimiliki dan diperoleh melalui pendidikan keperawatan. Perawat harus menyadari perannya sehingga harus berpartisipasi aktif dalam mewujudkan keselamatan pasien rumah sakit. Perawat harus memahami tentang apa yang dimaksud dengan keselamatan pasien rumah sakit (KPRS) serta dalam pelaksanan pelayanan harus mengetahui enam sasaran keselamatan pasien yaitu: ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi, pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, pengurangan resiko jatuh sehingga perawat dapat melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien secara aman. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Bawelle, dkk (2013) mendapatkan ada hubungan antara pengetahuan perawat dengan pelaksanaan keselamatan pasien di ruang Rawat Inap RSUD Liun Kendage. Penelitian yang dilakukan oleh Harus dan Sutriningsih (2015) mendapatkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan perawat dengan pelaksanaan prosedur keselamatan pasien rumah sakit di RS Panti Waluya Sawahan Malang. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Cahyono (2015) mendapatkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan perawat dengan praktek keselamatan pasien di rumah sakit. Hubungan Sikap Perawat dengan Penerapan Patient Safety di Instalasi Pancaran Kasih GMIM Manado Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40 responden yang memiliki sikap yang kurang baik, 16,8% memiliki penerapan patient safety yang kurang baik sedangkan 18,6% memiliki penerapan patient safety baik. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa dari 73 responden yang memiliki sikap yang baik, 33,6% memiliki penerapan 43

9 patient safety baik sedangkan penerapan patient safety yang kurang baik sebanyak 31,0%. Nilai signifikansi yang didapat yaitu sebesar 1,000 dengan demikian probabilitas (signifikansi) lebih besar dari 0,05 (1,000>0,05), maka H1 ditolak atau tidak ada hubungan antara sikap perawat dengan Pancaran Kasih GMIM Manado. Berdasarkan hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara sikap perawat dengan Pancaran Kasih GMIM Manado. Hal ini menunjukkan bahwa tidak selamanya sikap yang baik perawat dalam memahami pentingnya pelaksanaan keselamatan pasien maka akan semakin baik pula kinerjanya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kuncoro (2012) mendapatkan bahwa tidak ada hubungan antara sikap dengan kinerja perawat dalam penerapan sistem keselamatan pasien di Rumah Sakit XY tahun Hasil penelitian yang dilakukan oleh Bawelle, dkk (2013) mendapatkan ada hubungan antara sikap perawat dengan pelaksanaan keselamatan pasien di ruang Rawat Inap RSUD Liun Kendage. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sualang, dkk (2014) mendapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan perilaku patient safety. Sikap sebagai kemampuan internal yang sangat berperan dalam pengambilan perilaku, lebih-lebih jika terbuka beberapa peluang untuk bertindak. Sehinga orang yang memiliki sikap yang baik, jelas mampu memilih beberapa perilaku yang baik. Hubungan Motivasi Perawat dengan Penerapan Patient Safety di Instalasi Pancaran Kasih GMIM Manado Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 54 responden yang memiliki motivasi yang rendah, 28,3% memiliki penerapan patient safety yang kurang baik sedangkan 19,5% memiliki penerapan patient safety baik. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa dari 59 responden yang memiliki motivasi yang tinggi, 32,7% memiliki penerapan patient safety baik sedangkan penerapan patient safety yang kurang baik sebanyak 19,5%. Nilai signifikansi yang didapat yaitu sebesar 0,032 dengan demikian probabilitas (signifikansi) lebih kecil dari 0,05 (0,032<0,05), maka H1 44

10 diterima atau ada hubungan antara motivasi perawat dengan penerapan patient safety di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum GMIM Pancaran Kasih Manado. Dilihat dari nilai OR perawat yang memiliki motivasi tinggi maka penerapan patient safety akan 2,5 kali (95% CI: 1,2-5,2) lebih baik dibandingkan dengan perawat yang memiliki motivasi yang rendah. Berdasarkan hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi perawat dengan penerapan patient safety di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih GMIM Manado. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi motivai perawat pentingnya pelaksanaan keselamatan pasien maka akan semakin baik pula penerapan patient safety. Motivasi merupakan perasaan atau pikiran yang mendorong seseorang melakukan pekerjaan atau menjalankan kekuasaan terutama dalam berperilaku. Agar seseorang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginanya tidaklah mudah didapat apabila tanpa usaha yang maksimal. Dalam memenuhi kebutuhanya seseorang akan berperilaku sesuai dengan dorongan yang dimiliki dan apa yang mendasari perilakunya, dengan demikian dapat dikatakan bahwa dalam diri seseorang ada kekuatan. Motivasi yang memberikan kekuatan seseorang berperilaku dapat berasal dari interen ataupun eksteren. Teori motivasi memberikan penjelasan tentang kebutuhan dan keinginan seseorang serta menunjukan arah tindakanya (Musta an dan Haryanti, 2010) Motivasi kerja tinggi dapat memberikan dorongan yang kuat dalam melakukan pekerjaan sebaik mungkin. Motivasi dapat terbentuk dari perilaku seorang perawat dalam menghadapi berbagai macam persoalan dan situasi kera. Motivasi eksternal diperoleh dari dorongan baik dari rumah sakit, atasan ataupun dari keluarga terdekat dan teman-teman. Motivasi internal perawat dapat diperoleh karena adanya dorongan atau panggilan dalam dirinya misalnya ada dorongan untuk sekolah atau meningkatkan pendidikan dengan tujuan menambah pengetahuan yang dimiliki, keterampilan dan sangat membutuhkan peningkatan ilmu pengetahuan. Penelitian yang dilakukan oleh Indrawaty dan Rattu (2012) mendapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kinerja perawat di Irina Rumah Sakit Datoe Binangkang Kota Kotamobagu. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kaseger, dkk (2012) mendapatkan bahwa ada hubungan antara motivasi dengan upaya penerapan patient safety 45

11 di Instalasi perawatan Intensif RSUD Datoe Binangkang Kota Kotamobagu. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mandagi, dkk (2015) mendapatkan bahwa ada hubungan antara motivasi dengan kinerja perawat di Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda Tomohon. Penelitian yang dilakukan oleh Muttaqillah, dkk (2015) mendapatkan bahwa motivasi kerja yang diberikan oleh perawat pada BLUD RSJA mempunyai pengaruh positif terhadap peningkatan kinerja perawat. Variabel yang Paling Dominan Berpearuh terhadap Penerapan Patient Safety di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih GMIM Manado Berdasarkan hasil analisis uji bivariat dengan menggunakan uji Chi-square diketahui bahwa variabel bebas pendidikan, pelatihan, pengetahuan dan motivasi memiliki hubungan dengan GMIM Pancaran Kasih Manado. Pada analisis multivariate dengan metode regresi logistic menunjukkan bahwa variabel pendidikan merupakan variabel yang paling berhubungan dengan penerapan patient safety dengan nilai OR = 3,99 (CI 95% = 1,7-9,5) diikuti variabel motivasi (OR = 3,57; CI 95% = 1,5-8,5) dan variabel pengetahuan (OR = 3,21; CI 95% = 1,4-7,5). Hal ini berarti dengan pendidikan yang tinggi kemungkinan 3,99 kali akan membuat penerapan patient safety baik baik dibandingkan pendidikan yang rendah. Pendidikan, motivasi dan pengetahuan dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Pancaran Kasih GMIM Manado. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin baik pendidikan, motivasi dan pengetahuan maka penerapan patient safety juga akan semakin baik. Hasil uji statistika menunjukkan bahwa pendidikan memiliki kontribusi paling besar terhadap penerapan patient safety. Pendidikan merupakan suatu solusi yang perlu diperhatikan oleh pihak RSU Pancaran Kasih GMIM Manado jika ingin meningkatkan penerapan patient safety. Salah satu upaya yang dilakukan oleh suatu instansi, dalam hal ini adalah rumah sakit, dalam meningkatkan kinerja perawat penerapan patient safety adalah dengan melengkapi meningkatkan pendidikan para perawat dengan cara membolehkan para perawat untuk sekolah. Jika perawat memiliki tingkat pendidikan yang tinggi bisa meningkatkan kinerja perawat dalam hal penerapan patient safety yang diharapkan bisa membuat puas pasien 46

12 yang menggunakan rumah sakit akibat pelayanan yang diberikan oleh perawat. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan yaitu: 1. Ada hubungan pendidikan perawat dengan penerapan patient safety di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih GMIM Manado. 2. Ada hubungan pelatihan dengan Pancaran Kasih GMIM Manado. 3. Ada hubungan pengetahuan perawat dengan penerapan patient safety di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih GMIM Manado. 4. Tidak ada hubungan sikap perawat dengan penerapan patient safety di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih GMIM Manado. 5. Ada hubungan motivasi perawat dengan penerapan patient safety di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih GMIM Manado 6. Pendidikan merupakan variabel yang paling dominan berhubungan terhadap penerapan patient safety di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih GMIM Manado. SARAN Saran yang bisa diberikan dari penelitian ini adalah 1. Bagi Rumah Sakit Upaya untuk meningkatkan penerapan patient safety dikalangan perawat, Rumah Sakit Umum GMIM Pancaran Kasih Manado perlu meningkatkan pendidikan perawat yang ada dengan cara memperbolehkan perawat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mengadakan pelatihan secara berkala mengenai penerapan patient safety. 2. Praktek keperawatan Hendaknya tenaga keperawatan aktif mengikuti perkembangan ilmu keperawatan terutama tentang penerapan patient safety sehingga menambah referensi atau wawasan baru dalam penerapan patient safety. 3. Bagi Peneliti lain a. Penelitian lebih lanjut menambah variabel-variabel lain diluar penelitian dan menggunakan metode penelitian yang berbeda. b. Penelitian lebih lanjut menambah jumlah sampel yang lebih banyak dan menggunakan instrument penelitian yang berbeda. 47

13 DAFTAR PUSTAKA Andermann, A., L. Ginsburg., P. Norton., N. Arora., D. Bates., A. Wu dan I. Larizgoitia Core Competencies for Patient Safety Research: a Cornerstone for Global Capacity Strengthening. BMJ Qualty Safety 20: Anonimous Joint Commission International Accreditation Standards for Hospitals Including Standards for Academic Medical Center Hospitals. 5th ed. Anonimous Data Rekam Medik Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih GMIM Manado. Bawelle, S. C., J. S. V. Sinolungan, R. S. Hamel Hubungan Pengetahuan dan Sikap Perawat dengan Pelaksanaan Keselamatan Pasien (Patient Safety) di Ruang Rawat Inap RSUD Liun Kendage Tahuna. Journal Keperawatan 1 (1): 1-7. Cahyono, A Hubungan Karakteristik dan Tingkat Pengetahuan Perawat terhadap Pengelolaan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit. Jurnal Ilmiah WIDYA 3(2): Efendi, Z Analisis Hubungan antara Beban Kerja dan Karakteristik Individu dengan Penerapan Keselamatan Pasien di RS Islam Ibnu Sina Yarsi Padang Tahun MNM 5 (2): Harus, B. D dan A. Sutriningsih Pengetahuan Perawat tentang Keselamatan Pasien dengan Pelaksanaan Prosedur Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KPRS) di Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang. Jurnal CARE 3 (1): Indrawaty, D. P., dan A. J. M Rattu Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Datoe Binangkang Kota Kotamobagu. JIKMU. Vol. 2, No. 1. Hal: Kaseger, H., J. M. L. Umboh., A. J. M. Rattu dan C. R. Tilaar Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Upaya Penerapan Patient Safety pada Perawat di Instalasi Perawatan Intensif RSUD Datoe Binangkang Kota Kotamobagu. JIKMU 2 (4): Kefine, D Pengaruh Pelatihan, Gaya Kepemimpinan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit Horas Insani Pematang Siantar Tahun Tesis. Universitas Sumatera Utara. Medan. Kuncoro, T Hubungan antara Pengetahuan, Sikap dan kualitas Kehidupan Kerja denga Kinerja 48

14 Perawat dalam Penerapan Sistem Keselamatan Pasien di Rumah Sakit XY Tahun Tesis. Universitas Indonesia. Depok. Mandagi, F. M., J. M. L Rattu dan A. J. M. Rattu Analisis Faktorfaktor yang Berhubungan dengan Kinerja Perawat dalam Menerapkan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Umu Bethesda GMIM Tomohon. Jurnal Biomedik 3 (3): Musta an dan S. Haryanti Hubungan antara Motivasi dengan Kinerja Perawat ditinjau dari Dokumentasi Asuhan Keperawatan di RS Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga. Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia. Vol. 1. No. 1. Hal: Muttaqillah, A. R. Lubis, dan M. S. A. Majid Pengaruh Stress Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Perawat Serta Implikasinya pada Kinerja Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa (BLUD RSJ) Aceh. Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. Vol. 4. No. 1. Hal: Salawati, L., N. H. Taufik, dan A. Putra Analisis Tindakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perawat dalam Pengendalian Infeksi Nosokomial di Ruang ICU RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala 14 (3) : Wowiling, F Analisis Faktorfaktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Perawat dalam Penerapan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di R.S Jiwa Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang Propinsi Sulawei Utara. Tesis. Universitas Sam Ratulangi. Manado. 49

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM MENERAPKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA GMIM TOMOHON

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM MENERAPKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA GMIM TOMOHON ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM MENERAPKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA GMIM TOMOHON 1 Fergie M. Mandagi 2 Jootje M. L. Umboh 3 Joy A. M. Rattu 1

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN Di bangsal penyakit dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang periode 1-31 Januari 2012 JURNAL PENELITIAN

Lebih terperinci

E-Jurnal Sariputra, Oktober 2016 Vol. 3(3)

E-Jurnal Sariputra, Oktober 2016 Vol. 3(3) HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN RUANG SARAH RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terjadinyainsiden patient safety disuatu rumah sakit, akan memberikan dampak yang merugikan bagi pihak rumah sakit, staf, dan pasien pada khususnya karena sebagai pemberi

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado HUBUNGAN ANTARA PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT TINGKAT III R.W.MONGISIDI MANADO Kasubay Indah*,Adisty A.Rumayar*,Nancy S.H.Malonda* *Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO Jessiliani A. Patodo*, Franckie R.R Maramis*, Adisti A. Rumyar* *Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan di rumah sakit yaitu: keselamatan pasien, keselamatan

Lebih terperinci

ANALISIS TINDAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERAWAT DALAM PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUANG ICU RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

ANALISIS TINDAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERAWAT DALAM PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUANG ICU RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH ANALISIS TINDAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERAWAT DALAM PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUANG ICU RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH Liza Salawati, Nasyaruddin Herry Taufik dan Andi Putra Abstrak.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kepada masyarakat dalam lingkup lokal maupun internasional.

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kepada masyarakat dalam lingkup lokal maupun internasional. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan haruslah memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam lingkup lokal maupun internasional. Berdasarkan hal tersebut,

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulanfi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulanfi HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN INSENTIF DAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. dr.v.l.ratumbuysang MANADO Cyntya Bukunusa*, Adisti A. Rumayar*, Sulaemana Engkeng *Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

Relationship Knowledge, Motivation And Supervision With Performance In Applying Patient Safety At RSUD Haji

Relationship Knowledge, Motivation And Supervision With Performance In Applying Patient Safety At RSUD Haji HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI, DAN SUPERVISI DENGAN KINERJA PENERAPAN KESELAMATAN PASIEN DI RSUD HAJI Relationship Knowledge, Motivation And Supervision With Performance In Applying Patient Safety At

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN STANDARD PRECAUTIONS OLEH PERAWAT DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III MANADO

ANALISIS PENERAPAN STANDARD PRECAUTIONS OLEH PERAWAT DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III MANADO ANALISIS PENERAPAN STANDARD PRECAUTIONS OLEH PERAWAT DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III MANADO Justitia Lantu*, Tubagus D. E. Abeng**, Grace D. Kandou** *Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi risiko, identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi risiko, identifikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi risiko, identifikasi dan pengelolaan hal

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA TOMOHON Gabriela A. Pang*, Woodford B.S Joseph*, Ricky C. Sondakh* *Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN ULANG PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD MARIA WALANDA MARAMIS Sherly Nayoan*

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN ULANG PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD MARIA WALANDA MARAMIS Sherly Nayoan* FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN ULANG PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD MARIA WALANDA MARAMIS Sherly Nayoan* *Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Dengan adanya

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI DAN KEAMANAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSJ PROF. DR. V.L RATUMBUYSANG SARIO

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI DAN KEAMANAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSJ PROF. DR. V.L RATUMBUYSANG SARIO HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI DAN KEAMANAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSJ PROF. DR. V.L RATUMBUYSANG SARIO Rantung Natalia Gabriel*, Febi K. Kolibu*, Chreisye K.F Mandagi* *Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN KINERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM PANCARAN KASIH GMIM MANADO Gladys M. Anggoronggang*, Jootje M. L. Umboh*, A.Joy M. Rattu* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Lebih terperinci

KARMILA /IKM

KARMILA /IKM PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DAN KEPATUHAN PERAWAT TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DALAM PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT SARI MUTIARA MEDAN TAHUN 2014 TESIS Oleh KARMILA

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Mayarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Mayarakat Universitas Sam Ratulangi Manado HUBUNGAN ANTARA JENIS KELAMIN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG PROVINSI SULAWESI UTARA Raden R. O. K. Soeprodjo*, Chreisye K. F. Mandagi *, Sulaemana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Peningkatan jumlah sarana pelayanan kesehatan di Indonesia masih belum diikuti dengan peningkatan kualitas layanan medik. Rumah sakit yang sudah terakreditasi pun belum

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA GMIM TOMOHON

ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA GMIM TOMOHON ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA GMIM TOMOHON J. M. L. Umboh 1, Grace D. Kandou 2, J. M. Pangemanan 1) FKM Unsrat, 2) PS IKM Pascasarjana

Lebih terperinci

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar Laporan hasil penelitian Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap, Beban Kerja Perawat dengan Kelengkapan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di IRNA IGD RSUP Sanglah Denpasar Putri Mastini 1,2, N.T. Suryadhi 2,3,

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014 (Factors Related to Hygiene of Scabies Patients in Panti Primary Health Care 2014) Ika Sriwinarti, Wiwien Sugih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sakit. Infeksi nosokomial/hospital acquired infection (HAI) adalah infeksi

BAB I PENDAHULUAN. sakit. Infeksi nosokomial/hospital acquired infection (HAI) adalah infeksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi nosokomial merupakan masalah besar yang dihadapi rumah sakit. Infeksi nosokomial/hospital acquired infection (HAI) adalah infeksi yang didapatkan dan berkembang

Lebih terperinci

Pendahuluan. *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Abstrak

Pendahuluan. *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Abstrak HUBUNGAN LAMA KERJA DENGAN KINERJA PRAKTIK KEPERAWATAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG PROVINSI SULAWESI UTARA Adisti A. Rumayar* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Permenkes RI No. 340/MENKES/PER/III/2010). Dalam memberikan

BAB I PENDAHULUAN. (Permenkes RI No. 340/MENKES/PER/III/2010). Dalam memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR RESIKO KEJADIAN FLEBITIS DI RUANG MAWAR RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

ANALISIS FAKTOR RESIKO KEJADIAN FLEBITIS DI RUANG MAWAR RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO ANALISIS FAKTOR RESIKO KEJADIAN FLEBITIS DI RUANG MAWAR RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S-1) Oleh : CAHYO

Lebih terperinci

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: ) JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN TENAGA KESEHATAN

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado HUBUNGAN ANTARA UMUR, KELELAHAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NOONGAN KECAMATAN LANGOWAN BARAT KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2016 Timothy Wowor *, Odi Pinontoan *, Rahayu

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD TOBELO KABUPATEN HALMAHERA UTARA TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD TOBELO KABUPATEN HALMAHERA UTARA TAHUN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD TOBELO KABUPATEN HALMAHERA UTARA TAHUN 2017 Mei Adrina TongoTongo*, Joyce Lapian*, A. Joy M. Rattu** *Program Pascasarjana

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Putu Rivan Gregourian Budiarta 1), Chreisye K. F. Mandagi 1),

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keras mengembangkan pelayanan yang mengadopsi berbagai. perkembangan dan teknologi tersebut dengan segala konsekuensinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. keras mengembangkan pelayanan yang mengadopsi berbagai. perkembangan dan teknologi tersebut dengan segala konsekuensinya. BAB PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Millenium Development Goals yang dipicu oleh adanya tuntutan untuk menghadapi era globlalisasi membawa dampak yang sangat signifikan terhadap berbagai bidang kehidupan.

Lebih terperinci

RUS DIANA NOVIANTI J

RUS DIANA NOVIANTI J HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KESELAMATAN PASIEN DENGAN KEPATUHAN PELAKSANAAN PRINSIP PEMBERIAN OBAT INJEKSI DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA Virginia M.A. Tompodung*, Chreisye K.F. Mandagi*, Febi K. Kolibu* *Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN SUPERVISI DENGAN KINERJA PRAKTEK PERAWAT DI PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO.

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN SUPERVISI DENGAN KINERJA PRAKTEK PERAWAT DI PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO. HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN SUPERVISI DENGAN KINERJA PRAKTEK PERAWAT DI PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO. Malinda Janet Watania*, Jane M. Pangemana*, Febi Kolibu*. *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Lebih terperinci

PERILAKU PERAWAT DALAM PENERAPAN MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI ACEH

PERILAKU PERAWAT DALAM PENERAPAN MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI ACEH PERILAKU PERAWAT DALAM PENERAPAN MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI ACEH Nurses Behavior in The Implementation of The Occupational Health and Safety in Aceh Riska Nazirah 1 ; Yuswardi 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia, terlebih lagi di negara berkembang seperti Indonesia. Penyakit infeksi didapatkan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat akan kesehatan, semakin besar pula tuntutan layanan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat akan kesehatan, semakin besar pula tuntutan layanan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akreditasi internasional merupakan konsep keselamatan pasien menjadi salah satu penilaian standar sebuah rumah sakit. Keselamatan pasien (patient safety) telah menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat pasien

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat pasien 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mutu pelayanan kesehatan khususnya pelayanan keperawatan di rumah sakit dapat dinilai melalui berbagai indikator, salah satunya adalah melalui penilaian terhadap

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENDIDIKAN, MASA KERJA DAN BEBAN KERJA DENGAN KESELAMATAN PASIEN RSUD HAJI MAKASSAR

HUBUNGAN PENDIDIKAN, MASA KERJA DAN BEBAN KERJA DENGAN KESELAMATAN PASIEN RSUD HAJI MAKASSAR HUBUNGAN PENDIDIKAN, MASA KERJA DAN BEBAN KERJA DENGAN KESELAMATAN PASIEN RSUD HAJI MAKASSAR Relation of Education, Years of Work and Workload on Patient Safety Of Haji Makassar Hospital Astriana 1, Noer

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI, KOMPETENSI DAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI TESIS

HUBUNGAN MOTIVASI, KOMPETENSI DAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI TESIS HUBUNGAN MOTIVASI, KOMPETENSI DAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Lebih terperinci

HUBUNGAN SUPERVISI DAN MOTIVASI DENGAN PEMBERIAN CAIRAN INFUS SESUAI SPO OLEH PERAWAT PELAKSANA

HUBUNGAN SUPERVISI DAN MOTIVASI DENGAN PEMBERIAN CAIRAN INFUS SESUAI SPO OLEH PERAWAT PELAKSANA Jurnal Endurance (3) October 07 (80-84) HUBUNGAN SUPERVISI DAN MOTIVASI DENGAN PEMBERIAN CAIRAN INFUS SESUAI SPO OLEH PERAWAT PELAKSANA Susi Widiawati Ona Apriana Diah Merdekawati 3 Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan pasien (patient safety) adalah sistem dimana Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan pasien (patient safety) adalah sistem dimana Rumah Sakit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan pasien (patient safety) adalah sistem dimana Rumah Sakit membuat asuhan pasien lebih aman, yang bertujuan untuk mencegah terjadinya harm/ cedera yang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Rumah Sakit merupakan tempat yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Rumah Sakit merupakan tempat yang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah Sakit merupakan layanan jasa yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Rumah Sakit merupakan tempat yang sangat komplek, terdapat ratusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasien lain dan dari lingkungan yang tercemar kepada pasien. Hand hygiene

BAB I PENDAHULUAN. pasien lain dan dari lingkungan yang tercemar kepada pasien. Hand hygiene BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi nosokomial atau yang saat ini lebih dikenal dengan Health-care Associated Infections (HAIs) adalah penyebab paling penting mortalitas dan morbiditas pasien di

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INTENSIVE CARE UNIT DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INTENSIVE CARE UNIT DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INTENSIVE CARE UNIT DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO Trifena Rumagit Mulyadi Reginus Malara Program Studi Ilmu KeperawatanFakultas

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN KEAMANAN PEMBERIAN TERAPI OBAT

PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN KEAMANAN PEMBERIAN TERAPI OBAT PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN KEAMANAN PEMBERIAN TERAPI OBAT Dewi Andriani* *Akademi Keperawatan Adi Husada, Jl. Kapasari No. 95 Surabaya. Email : andridewi64@gmail.com. ABSTRAK Pendahuluan:

Lebih terperinci

Kata kunci : Rumah Sakit, Infeksi Nosokomial, Antiseptic Hand rub Kepustakaan : 55 (15 Jurnal+20 Buku+6 Skrispi & tesis+14 Website)

Kata kunci : Rumah Sakit, Infeksi Nosokomial, Antiseptic Hand rub Kepustakaan : 55 (15 Jurnal+20 Buku+6 Skrispi & tesis+14 Website) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN ANTISEPTIC HAND RUB PADA PENUNGGU PASIEN RAWAT INAP DI BANGSAL DAHLIA KELAS III RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BREBES Dea Afra Firdausy *),

Lebih terperinci

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017 HUBUNGAN SIKAP CARING PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN TOTAL CARE DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO Erdianti Wowor Linnie Pondaag Yolanda Bataha Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berawal ketika Institute of Medicine menerbitkan laporan To Err Is

BAB I PENDAHULUAN. yang berawal ketika Institute of Medicine menerbitkan laporan To Err Is BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan pasien menjadi isu prioritas dalam perawatan kesehatan, dimana gerakan keselamatan pasien dimulai sejak tahun 2000 yang berawal ketika Institute of Medicine

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Adanya kekhawatiran mengenai keselamatan pasien, telah meningkat secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Adanya kekhawatiran mengenai keselamatan pasien, telah meningkat secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya kekhawatiran mengenai keselamatan pasien, telah meningkat secara signifikan selama dekade terakhir (Silverstone, 2013), sehingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Lebih terperinci

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta KES MAS ISSN : 1978-0575 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN, STATUS EKONOMI DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA ORANG DEWASA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUAN-TUAN KABUPATEN KETAPANG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Hepatitis akut. Terdapat 6 jenis virus penyebab utama infeksi akut, yaitu virus. yang di akibatkan oleh virus (Arief, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. Hepatitis akut. Terdapat 6 jenis virus penyebab utama infeksi akut, yaitu virus. yang di akibatkan oleh virus (Arief, 2012). 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hepatitis didefinisikan sebagai suatu penyakit yang ditandai dengan adanya peradangan pada hati. Hepatitis merupakan suatu proses terjadinya inflamasi atau nekrosis

Lebih terperinci

DETERMINAN KEWASPADAAN UMUM DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR

DETERMINAN KEWASPADAAN UMUM DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR DETERMINAN KEWASPADAAN UMUM DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR Determinant of Universal Precaution in Inpatient Unit of Stella Maris Hospital Hastuti, M.Alimin Maidin, Rini Anggraeni

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM PENERAPAN PROGRAM PATIENT SAFETY

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM PENERAPAN PROGRAM PATIENT SAFETY HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM PENERAPAN PROGRAM PATIENT SAFETY DI RUANG PERAWATAN INAP RSUD ANDI MAKKASAU KOTA PAREPARE Relationship of Knowledge and Motivation with

Lebih terperinci

ejournal Keperawatan (ekp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

ejournal Keperawatan (ekp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017 HUBUNGAN FAKTOR PERSONAL DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO Christian Marcelino Mailool Linnie Pondaag Jill Lolong Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. dapat berasal dari komunitas (community acquired infection) atau berasal dari

PENDAHULUAN. dapat berasal dari komunitas (community acquired infection) atau berasal dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit merupakan tempat berkumpulnya segala macam penyakit, baik menular maupun tidak menular. Ditinjau dari asal atau didapatnya infeksi dapat berasal dari komunitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI, DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA KESELAMATAN PASIEN RSUD SYEKH YUSUF GOWA

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI, DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA KESELAMATAN PASIEN RSUD SYEKH YUSUF GOWA HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI, DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA KESELAMATAN PASIEN RSUD SYEKH YUSUF GOWA Relation Knowledge, Motivation, and Workload with Performance of Patient Safety Sheikh Yusuf Gowa

Lebih terperinci

*Pascasarjana Universtas Sam Ratulang Manado **Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Pascasarjana Universtas Sam Ratulang Manado **Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP C RSUP Prof. Dr. R.D KANDOU MANADO Ake. R.C. Langingi*, Grace D. Kandou**, J.M.L Umboh *Pascasarjana Universtas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit (K3RS). Dampak dari proses pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit (K3RS). Dampak dari proses pelayanan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh masyarakat, maka rumah sakit dituntut untuk melaksanakan pengelolaan program Keselamatan dan Kesehatan

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Hubungan Antara Kepuasan Pasien Dengan Pineleng Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa Daniel Turangan*, Ardiansa A.T. Tucunan, Ricky C. Sondakh** *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Lebih terperinci

*Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

*Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT, KETERSEDIAAN SARANA, DISIPLIN DAN SUPERVISI DENGAN PENERAPAN STANDRAD PRECAUTIONS OLEH PERAWAT DI RS TKT III ROBERT WOLTER MONGISIDI MANADO Maya Pelle*, J. M. L Umboh*,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PERAWAT DI RUANGAN RAWAT INAP RSU GMIM PANCARAN KASIH MANADO Brenda Umboh*, J.A.M. Rattu*, Hilman Adam* *Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk. Rumah Sakit. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety)

Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk. Rumah Sakit. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk Rumah Sakit. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety) di rumah sakit yaitu:

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENDIDIKAN, MOTIVASI KERJA, SUPERVISI KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT RSUD H.HANAFIE MUARA BUNGO

HUBUNGAN PENDIDIKAN, MOTIVASI KERJA, SUPERVISI KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT RSUD H.HANAFIE MUARA BUNGO HUBUNGAN PENDIDIKAN, MOTIVASI KERJA, SUPERVISI KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT RSUD H.HANAFIE MUARA BUNGO 1 Maulani 2 Dasuki 1,2, Program Studi Profesi Ners STIKES Harapan Ibu, Jambi, Indonesia.

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Terhadap Kepatuhan Melakukan Cuci Tangan dengan Metode Hand Wash

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Terhadap Kepatuhan Melakukan Cuci Tangan dengan Metode Hand Wash Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Terhadap Kepatuhan Melakukan Cuci Tangan dengan Metode Hand Wash di IGD RSUD Dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Endiyono 1*, Faisal Dwi Prasetyo 2 1,2 Program

Lebih terperinci

KEPATUHAN HAND HYGIENE DI RUMAH SAKIT MISI RANGKASBITUNG

KEPATUHAN HAND HYGIENE DI RUMAH SAKIT MISI RANGKASBITUNG KEPATUHAN HAND HYGIENE DI RUMAH SAKIT MISI RANGKASBITUNG Sarma Eko Natalia Sinaga * ekosarma@yahoo.co.id ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pendidikan, pengetahuan, sikap, ketersediaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perpanjangan masa rawat inap bagi penderita. Risiko infeksi di

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perpanjangan masa rawat inap bagi penderita. Risiko infeksi di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi masih merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kesakitan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Di Indonesia, infeksi merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat, maka syarat mutu makin bertambah penting. Hal tersebut mudah saja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat, maka syarat mutu makin bertambah penting. Hal tersebut mudah saja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehatan, serta makin baiknya tingkat pendidikan serta keadaan sosial ekonomi masyarakat, maka syarat mutu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan layanan jasa yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Rumah sakit merupakan tempat yang sangat kompleks, terdapat ratusan macam

Lebih terperinci

Infeksi yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan adalah salah satu penyebab utama kematian dan peningkatan morbiditas pada pasien rawat

Infeksi yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan adalah salah satu penyebab utama kematian dan peningkatan morbiditas pada pasien rawat BAB 1 PENDAHULUAN Setiap kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan atau meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat

Lebih terperinci

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2) ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2) Abstrak :Peranan tenaga kesehatan dalam penyelenggarraan pelayanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan masyarakat sekitar rumah sakit ingin mendapatkan perlindungan dari gangguan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan masyarakat sekitar rumah sakit ingin mendapatkan perlindungan dari gangguan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuntutan pengelolaan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit (K3RS) pada era globalisasi ini semakin tinggi. Pekerja, pengunjung, pasien dan masyarakat

Lebih terperinci

JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : ISSN

JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : ISSN JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : 90 96 ISSN 2252-5416 HUBUNGAN MOTIVASI EKSTRINSIK DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DALAM PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN The Correlation between the Extrinsic Motivation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Infeksi nosokomial merupakan problem klinis yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Infeksi nosokomial merupakan problem klinis yang sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi nosokomial merupakan problem klinis yang sangat penting pada saat sekarang ini, karena akan menambah masa perawatan pasien di rumah sakit sekaligus akan memperberat

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721) PANDUAN CUCI TANGAN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) 787799, Fax (0721) 787799 Email : rsia_pbh2@yahoo.co.id BAB I DEFINISI Kebersihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini keselamatan pasien merupakan salah satu dari sekian banyak persoalan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini keselamatan pasien merupakan salah satu dari sekian banyak persoalan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini keselamatan pasien merupakan salah satu dari sekian banyak persoalan kritis dalam rumah sakit yang sering dipublikasikan dan menjadi fokus internasional.

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN SECARA BENAR DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DADURAT (IGD) RSUP PROF. DR. R. D.

HUBUNGAN PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN SECARA BENAR DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DADURAT (IGD) RSUP PROF. DR. R. D. HUBUNGAN PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN SECARA BENAR DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DADURAT (IGD) RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Thisna Sari Umaternate Lucky T. Kumaat Mulyadi Program Studi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO Renaldi S. Sondakh*, Sulaemana Engkeng*, Christian R. Tilaar*

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN KUALITAS JASA PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN DI RS BHAYANGKARA Tk. III MANADO Maria Queency

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. infeksi tersebut. Menurut definisi World Health Organization. (WHO, 2009), Healthcare Associated Infections (HAIs)

BAB I PENDAHULUAN. infeksi tersebut. Menurut definisi World Health Organization. (WHO, 2009), Healthcare Associated Infections (HAIs) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Healthcare Associated Infections (HAIs) atau sering disebut dengan istilah infeksi nosokomial adalah merupakan masalah penting di seluruh dunia dan menjadi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak* HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak* *Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Abstrak Mutu pelayanan kesehatan merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh tenaga kesehatan melalui program-program yang telah ditetapkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. oleh tenaga kesehatan melalui program-program yang telah ditetapkan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan pasien merupakan prioritas utama yang harus dilaksanakan oleh rumah sakit. Hal ini sangat erat kaitannya baik dengan citra rumah sakit maupun keamanan pasien.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety) di rumah sakit yaitu : keselamatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memperhatikan masalah keselamatan. Kementerian Kesehatan Republik

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memperhatikan masalah keselamatan. Kementerian Kesehatan Republik 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu institusi penyelenggara pelayanan kesehatan dituntut untuk memperhatikan masalah keselamatan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA KOTAMOBAGU

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA KOTAMOBAGU HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA KOTAMOBAGU Novita P. Mardianto 1), Febi Kolibu 1), Ardiansah. A.T Tucunan 1) 1) Fakuktas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam

Lebih terperinci

Identifikasi Komunikasi Efektif SBAR (Situation, Background, Assesment, Recommendation) Di RSUD Kota Mataram ABSTRAK

Identifikasi Komunikasi Efektif SBAR (Situation, Background, Assesment, Recommendation) Di RSUD Kota Mataram ABSTRAK Identifikasi Komunikasi Efektif SBAR (Situation, Background, Assesment, Recommendation) Di RSUD Kota Mataram Agus Supinganto 1), Misroh Mulianingsih 2), Suharmanto 3) 1,2,3) STIKES Yarsi Mataram agusping@gmail.com

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM

SKRIPSI. Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM HUBUNGAN PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM dr. H. KOESNADI KABUPATEN BONDOWOSO SKRIPSI Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM 092310101070

Lebih terperinci

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015 ABSTRACT

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015 ABSTRACT 25 PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KESELAMATAN PASIEN DENGAN PELAKSANAAN PROSEDUR KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT (KPRS) DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG Bernadeta Dece Harus 1) ; Ani Sutriningsih

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Manajemen Kepala Ruang terhadap Pencapaian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak

Analisis Pengaruh Manajemen Kepala Ruang terhadap Pencapaian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Volume 01 No.02 Agustus 2013 Analisis Pengaruh Manajemen Kepala Ruang terhadap Pencapaian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DAN PELAYANAN PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DAN PELAYANAN PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DAN PELAYANAN PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO RELATIONSHIP BETWEEN THE DOCTOR SERVICES AND NURSING SERVICES WITH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kepada pasien (Komisi disiplin ilmu kesehatan, 2002). kebutuhan pasien, tenaga pemberi layanan dan institusi.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kepada pasien (Komisi disiplin ilmu kesehatan, 2002). kebutuhan pasien, tenaga pemberi layanan dan institusi. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan kesehatan dirumah sakit merupakan pelayanan kesehatan yang bersifat integrative dengan melibatkan sejumlah tenaga kesehatan yang bersamasama memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari tenaga medis, tenaga paramedis dan tenaga non medis. Dari

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari tenaga medis, tenaga paramedis dan tenaga non medis. Dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tenaga kesehatan secara umum merupakan satu kesatuan tenaga yang terdiri dari tenaga medis, tenaga paramedis dan tenaga non medis. Dari semua katagori tenaga

Lebih terperinci

Kata Kunci : Variasi Makanan, Cara Penyajian Makanan, Ketepatan Waktu Penyajian Makanan, Kepuasan Pasien

Kata Kunci : Variasi Makanan, Cara Penyajian Makanan, Ketepatan Waktu Penyajian Makanan, Kepuasan Pasien FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PADA PENYELENGGARAAN MAKANAN DI BLU IRINA C. RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO R. B Purba*, Grace Kandou*, Alfa C. Laode*

Lebih terperinci

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH Liza Salawati Abstrak. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan disabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal

Lebih terperinci

KESELAMATAN PASIEN. Winarni, S. Kep., Ns., M. KM

KESELAMATAN PASIEN. Winarni, S. Kep., Ns., M. KM KESELAMATAN PASIEN Winarni, S. Kep., Ns., M. KM Keselamatan Pasien diatur dlm : - UU No. 29 Tahun 2004 Ttg Praktik Kedokteran, Pasal 2. - UU No. 36 Tahun 2009 Ttg Kesehatan, Pasal 5 (2), Pasal 19, Pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. World Health Organization (WHO) telah mencanangkan World

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. World Health Organization (WHO) telah mencanangkan World BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Patient Safety dewasa ini menjadi spirit dalam pelayanan rumah sakit di seluruh dunia. World Health Organization (WHO) telah mencanangkan World Alliance for Patient

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa kesehatan. Keberhasilan sebuah rumah sakit dinilai dari mutu

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa kesehatan. Keberhasilan sebuah rumah sakit dinilai dari mutu BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Rumah sakit merupakan salah satu unit usaha yang memberikan pelayanan jasa kesehatan. Keberhasilan sebuah rumah sakit dinilai dari mutu pelayanan kesehatan yang diberikan,

Lebih terperinci