HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN KEHARMONISAN KELUARGA SAKINAH NASKAH PUBLIKASI
|
|
- Yuliana Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN KEHARMONISAN KELUARGA SAKINAH NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Nama: Hendri Tri P Nomor Mahasiswa : F UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS PSIKOLOGI UMS 2012
2
3
4 HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN KEHARMONISAN KELUARGA SAKINAH ABSTRAKSI Hendri Tri Putranto Zahrotul Uyun Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Kecerdasan spiritual merupakan salah satu aspek penting dari sakinah, berhasil tidaknya suatu hubungan keluarga di lihat dengan salah satu faktornya yaitu tersebut, seringkali pasangan yang mempunya kecerdasan spiritual yang tinggi di anggap mempunyai tingkat sakinah yang tinggi pula, sebaliknya pasangan yang mempunyai kecerdasan spiritual yang rendah sering kali di anggap mempunya yang rendah pula. tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap hubungan antara kecerdasan spiritual dengan keharmonisan keluarga sakinah. Kecerdasan spiritual akan membuat individu mampu dalam menghadapi pilihan dan realitas yang pasti akan datang dan harus dihadapi individu apapun bentuknya. Hipotesis yang diajukan ada hubungan positif antara kecerdasan spiritual dengan sakinah. Subjek penelitian adalah pasangan suami istri yang bertempat tinggal di desa Tanduk,Ampel Boyolali dengan subyek 30 pasangan atau 60 individu dengan metode random yaitu pemilihan subyek secara acak. Pengumpulan data menggunakan skala kecerdasan spiritual dan skala sakinah. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis product moment. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,423; p = 0,000 (p<0,01). Hasil tersebut menunjukkan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kecerdasan spiritual dengan sakinah. Sumbangan efektif variabel kecerdasan spiritual terhadap keharmonisan keluarga sakinah sebesar 17,9% ditunjukkan oleh koefisien determinan (r 2 ) = 0,179. Hal ini berarti masih terdapat 82,1% variabel lain yang mempengaruhi sakinah diluar variabel kecerdasan spiritual Kata kunci : kecerdasan spiritual, sakinah 1
5 2 PENDAHULUAN Dalam agama Islampun juga mewajibkan seseorang yang sudah mampu yaitu secara materi,fisik dan psikis untuk menikah,dan wajib hukumnya untuk menikah, sabda nabi muhammad S.A.W. Wahai para pemuda barang siapa di antara kalian telah mampu serta berkeinginan untuk menikah maka hendaklah ia menikah. sesungguhnya pernikah itu dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Dan barangsiapa tidak mampu hendaklah ia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu dapat menjadi tameng baginya Setiap insan yang akan membangun bahtera rumah tangga akan mempunyai harapan bahwa rumah tangga tersebut sakinah mawardah warahmah yang artinya ketenangan, saling mencintai dan penuh kasih sayang Oleh karena itu pada umumnya semua pasangan berharap mempunya keluarga yang sakinah. Seiring berjalannya waktu pasti ada saja permasalahan yang muncul dari suatu hubungan, mulai dari sifat asli individu yang baru muncul setelah lama mengenal, ataupun sifat yang kurang baik dari individu yang belum diketahui oleh pasangan dan baru mengetahui setelah pasangan tersebut menikah. Dalam kenyataannya banyak sekali pasangan suami istri yang cek cok, bertengkar yang hebat, saling tidak percaya antara satu sama yang lain, semua itu terjadi karena banyak faktor, seperti kurangnya kecerdasan spiritual, komunikasi antar individu dalam suatu keluarga sehingga terjadi kesalah pahaman dalam berkomunikasi Zohar & Marshal (2001) memberikan salah satu kunci untuk menghadapi tantangan tersebut yaitu dengan kecedasan spiritual, karena kecerdasan spiritual penting dalam kehidupan terutama dalam menjalin suatu hubungan keluarga. Seorang yang kecerdasan spiritualnya tinggi cenderung menjadi pemimpin yang penuh pengabdian, yaitu seorang yang bertanggung jawab untuk membawakan visi dan nilai yang lebih tinggi terhadap orang lain, dapat memberikan inspirasi terhadap orang lain. Penjelasan ini juga berlaku terhadap keluarga dimana kecerdasan ini sangat penting dalam membangun karakter manusia yaitu anggota keluarga yang mengilhami orang di sekitarnya, dan menciptakan pribadi utuh yang mampu bertindak bijaksana sehingga dalam keluarga tercipta suatu kesinambungan. Sikap individu dalam menyikapi suatu masalah juga sangatlah penting, dan yang berpengaruh terhadap pembentukan sikap positif ini adalah iklim keluarga yang harmonis. Sikap positif dapat menuntun individu dalam menghadapi masalah dan memecahkan masalah tersebut dengan arif Penulis mengemukakan rumusan masalah yang dijadikan landasan penelitian adalah Apakah ada Hubungan antara kecerdasan spiritual dengan keharmonisan keluarga sakinah?. Berdasarkan
6 3 rumusan masalah tersebut maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul Hubungan antara kecerdasan spiritual dengan sakinah Tujuan Penelitian Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui: 1. Untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan spiritual dengan keharmonisan keluarga sakinah 2. Mengetahui sumbangan efektif kecerdasan spiritual terhadap keharmonisan keluarga sakinah 3. Mengetahui tingkat kecerdasan spiritual suami istri. 4. Mengetahui tingkat sakinah antara suami dan istri 5. Manfaat Penelitian Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Bagi Subyek Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi subyek penelitian mengenai hubungan atas kecerdasan spiritual terhadap keharmonisan keluarga sakinah sehingga subyek dapat meningkatkan kecerdasan spiritual guna meningkatkan sakinah. 2. Bagi Masyarakat Umum Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat umum terutama bagi pasangan yang sudah menikah mengenai hubungan antara kecerdasan spiritual dengan sakinah sehingga diharapkan masyarakat dapat meningkatkan kecerdasan spiritual guna mencapai keharmonisan keluarga sakinah. 3. Bagi Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa tambahan kepustakaan/ referensi empiris mengenai hubungan antara kecerdasan spiritual dengan sakinah. LANDASAN TEORI Definisi Keharmonisan Keluarga Sakinah Menurut kamus besar bahasa Indonesia (1998), secara terminologi keharmonisan berasal dari kata harmonis yang berarti serasi, selaras. Titik berat dari keharmonisan adalah kedaan selaras atau serasi, keharmonisan bertujuan untuk mencapai keselarasan dan keserasian. Kehidupan rumah tangga perlu menjaga kedua hal tersebut untuk mencapai keharmonisan rumah tangga. Aspek Pembentuk Keharmonisan Keluarga Sakinah
7 4 Menurut Hawari (1997), aspekaspek dari sakinah ada 5 yaitu: a. saling pengertian b. saling menerima c. saling menghargai d. saling percaya e. saling mencintai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keharmonisan Keluarga Sakinah. Menurut Gunarsa (2000) sakinah dipengaruhi oleh : a. Perhatian, yaitu menaruh hati pada seluruh anggota keluarga sebagai dasar utama hubungan baik antar anggota keluarga. b. Pengetahuan, yaitu perlunya menambah pengetahuan tanpa henti-hentinya untuk memperluas wawasan sangat dibutuhkan dalam menjalani kehidupan keluarga. c. Pengenalan terhadap semua anggota keluarga, hal ini berarti pengenalan terhadap diri sendiri dan pengenalan diri sendiri kepada anggota keluarga yang lain sangat penting untuk memupuk rasa saling pengertian di antara anggota keluarga d. Sikap menerima, yaitu langkah lanjutan dari sikap pengertian adalah sikap menerima, yang berarti dengan segala kelemahan, kekurangan, dan kelebihan anggota keluarga. Pengertian Kecerdasan Spiritual Pengertian dari kecerdasan spiritual menurut Zohar & Marshal (2001) adalah kemampuan seseorang untuk menghadapi dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan nilai, batin, dan kejiwaan. Kecerdasan ini terutama berkaitan dengan abstraksi pada suatu hal di luar kekuatan manusia yaitu kekuatan penggerak kehidupan dan semesta. Sedangkan Kecerdasan spiritual menurut Covey (2005) adalah pusat paling mendasar di antara kecerdasan yang lain, karena individu menjadi sumber bimbingan bagi kecerdasan lainnya. Kecerdasan spiritual mewakili kerinduan akan makna dan hubungan dengan yang tak terbatas. Aspek Aspek kecerdasan spiritual Menurut Zohar (2005) ciri aspek yang mempengaruhi kecerdasan spiritual: a) Memiliki prinsip dan visi yang kuat. Prinsip manusia secara jelas tidak akan berubah, yang berubah adalah cara kita mengerti dan melihat prinsip tersebut. Semakin banyak kita tahu mengenai prinsip yang benar semakin besar kebebasan pribadi kita untuk bertindak dengan bijaksana. b) Kesatuan dan keragaman. Seorang dengan spiritualitas yang tinggi mampu melihat ketunggalan dalam keragaman. Ia adalah prinsip yang mendasari SQ c) memaknai. Seorang yang memiliki SQ tinggi akan mampu memaknai atau menemukan makna terdalam dari segala sisi kehidupan, baik karunia Tuhan yang berupa
8 5 kenikmatan atau ujian dari-nya, ia juga merupakan manifestasi kasih sayang dari-nya. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Spiritual Zohar & Marshall (2001) mengindikasikan ciri faktor yang mempengaruhi kecerdasan spiritual adalah: a) Kemampuan bersikap fleksibel. b) Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai. c) Kecenderungan untuk bertanya untuk mencari jawaban yang mendasar. d) Bertanggung jawab untuk membawakan visi dan dan nilai yang lebih tinggi pada orang lain Hubungan Antara Kecerdasan Spiritual dengan Keharmonisan Keluarga Sakinah Menurut Zohar dan Marshal (2001) kecerdasan spiritual penting dalam kehidupan. Seorang yang kecerdasan spiritual-nya tinggi cenderung menjadi menjadi pemimpin yang penuh pengabdian, yaitu seorang yang bertanggung jawab untuk membawakan visi dan nilai yang lebih tinggi terhadap orang lain, dan dapat memberikan inspirasi terhadap orang lain. Penjelasan ini juga berlaku terhadap keluarga dimana kecerdasan ini sangat penting dalam membangun karakter manusia yaitu anggota keluarga yang mengilhami orang di sekitarnya, dan menciptakan pribadi utuh yang mampu bertindak bijaksana sehingga dalam keluarga tadi tercipta suatu kesinambungan. Zohar dan Marshall (2001) juga menerangkan bahwa; kecerdasan spiritual akan membuat individu mampu dalam menghadapi pilihan dan realitas yang pasti akan datang apapun bentuknya, baik atau buruk, jahat atau dalam segala penderitaan yang tiba-tiba datang tanpa di duga. Kecerdasan spiritual adalah pusat paling mendasar di antara kecerdasan yang lain, individu menjadi sumber bimbingan bagi kecerdasan lainnya. Menurut Sukidi (2004) kecerdasan spiritual membimbing atau mempengaruhi kecerdasan lain sehingga membuat kesemuanya berjalan sinergis, termasuk dalam kematangan psikis individu. Dalam rumah tangga kesinergisan tersebut mutlak diperlukan. Kecerdasan spiritual dapat menumbuhkan ketenangan batin yang berpengaruh langsung terhadap sakinah, karena ketenangan batin tersebut berpengaruh terhadap timbulnya rasa cinta dan penyandaran diri, juga dapat mempengaruhi pertumbuhan psikologis individu. Hal ini sangat penting untuk terbentuknya keluarga harmonis. Sukidi (2004) menjelaskan bahwa Kecerdasan Spiritual membimbing individu menuju kedamaian hidup secara emosi dan spiritual. Senada dengan pernyataan ini Daradjat (1997) menjelaskan bahwa pada waktu seseorang batinnya tenang maka. individu bisa menentramkan batin orang lain, dan membuat orang di sekitarnya akan nyaman. Hawari (2004) menjelaskan betapa pentingnya kehidupan
9 6 beragama atau spiritualitas dalam melihat keharmonisan/setidaknya rumah tangga. Dalam agama terdapat nilai-nilai moral atau etika kehidupan yang akan menjadi landasan bersikap dan bertidak dalam kehidupan. Kehidupan beragama atau spiritualitas selalu melandaskan kasih sayang dalam memandang kehidupan terutama keluarga. Dengan kecerdasan spiritual individu akan memiliki pribadi utuh di mana individu dapat mengambil keputusan-keputusan dalam keluarga secara bijaksana, dan berpusat pada prinsip yang benar, sehingga tindakan, ucapan, dan sikapnya menjadi bijaksana dan penuh kebaikan. Ketika hal tersebut menjadi karakter dan terus dilakukan maka taraf kepercayaanpun akan meningkat, sehingga keharmonisan rumah tangga akan terjalin. Kecerdasan spiritual sangat berpengaruh terhadap keharmonisan keluarga sakinah karena kecerdasan tersebut akan membimbing individu dalam bertindak berdasarkan prinsip yang benar. Manifestasinya akan keluar dalam tindakan, sikap dan ucapan yang akan membawa terhadap iklim keluarga yang harmonis. Dengan kecerdasan spiritual pribadi akan memiliki paradigma pribadi utuh yang berpusat pada prinsip hakiki, sehingga tindakan, ucapan, dan sikapnya menjadi bijaksana dan penuh kebaikan. Ketika hal tersebut menjadi karakter dan terus dilakukan maka keharmonisan rumah tangga akan terjalin. Hipotesis Ada hubungan positif antara kecerdasan spiritual dengan sakinah. Semakin positif atau tinggi kecerdasan spiritual maka semakin tinggi sakinah, begitu pula sebaliknya. Semakin negatif atau rendah kecerdasan spiritual maka semakin rendah pula kecerdasan spiritual. METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Variabel Bebas : Kecerdasan Spiritual Variabel Tergantung : Kehamoisan Keluarga Sakinah Subjek Penelitian 1. Pasangan suami istri yang tinggal kabupaten Boyolali yang usia pernikahannya lebih dari 5 tahun. Hal ini karena anggapan peniliti dalam kurun waktu tersebut telah terjadi berbagai interaksi dan penyesuaian antar pribadi, baik dalam menjalani dan menghadapi berbagai masalah yang timbul, serta menghadapi berbagai keadaan, sehingga dapat dilihat sikap dan kualitas dari hubungan mereka. 2. Minimal lulus SLTP (pertimbangan bisa membaca dan menulis). Alat Ukur Ada 2 skala yang di gunakan untuk menguji hipotesis,yaitu skala kecerdasan spiritual dan skla sakinah 1. Kecerdasan Spiritual Skala Kecerdasan Spiritual bertujuan untuk mengukur tingkat kecerdasan spiritual individu, dalam hal ini yang di ungkap adalah dari
10 7 aspek spiritual keagamaan, relasi sosial keagamaan,dan etika sosial (khavari). Terdapat dua jenis pernyataan dalam angket ini yaitu favorabel dan unfavorabel. Pernyataan favorabel adalah pernyataan yang mendukung indikator, memihak, atau menunjukkan adanya ciri atribut yang diukur, skala ini di buat oleh Hisbullah pada tahun Keharmonisan keluarga sakinah Skala sakinah bertujuan untuk mengukur tingkat sakinah suatu pasangan keluarga, dalam hal ini yang di ungkapkan adalah dari aspek saling pengertian, saling menerima, saling menghargai, saling percaya, saling mencintai (Hawari 2007) Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis product moment. Pembahasan Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi r = 0,423, p = 0,001 (p < 0,01). Hasil ini menunjukkan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kecerdasan spiritual dengan sakinah. Artinya semakin tinggi kecerdasan spiritual maka semakin tinggi pula sakinah. Dengan demikian hipotesis penelitian yang diajukan penulis dapat diterima atau terbukti. Hasil kategorisasi sebagai berikut : 1. Kecerdasan spiritual tergolong sedang, karena mean empirik berada pada angka 74,50 2. Keharmonisan keluarga sakinah tergolong sedang, karena mean empirik berada pada angka 83,93 Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Gunarsa (2000) sakinah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang salah satunya ialah: Pengetahuan, yaitu perlunya menambah pengetahuan tanpa hentihentinya untuk memperluas wawasan sangat dibutuhkan dalam menjalani kehidupan keluarga. Dalam hal ini yang ditekankan adalah pengetahuan atau kecerdasan. Oleh karena itu kecerdasan spiritual menjadi kunci akan terwujudnya keharmonisan keluarga sakinah. Dengan memiliki kecerdasan spiritual maka akan timbul yang sakinah. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil perhitungan teknik analisis product moment hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,423; p = 0,000 (p<0,01). Hasil tersebut menunjukkan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kecerdasan spiritual dengan sakinah. Sumbangan efektif variabel kecerdasan spiritual dengan sakinah sebesar 17,9% ditunjukkan oleh koefisien determinan (r 2 ) = 0,179. Hal ini berarti masih terdapat 82,1% variabel lain yang mempengaruhi sakinah di luar kecerdasan spiritual sakinah.
11 8 Kecerdasan spiritual tergolong sedang ditunjukan dengan rerata empiric (ME) sebesar 83,93 dengan rerata hipotetik (MH) sebesar 80. Kemudian keharmonisan keluarga sakinah tergolong sedang ditunjukkan oleh rerata empirik (ME) sebesar 74,50 dengan rerata hipotetik sebesar 80. SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian di atas dapat di ambil kesimpulan sbb 1. Ada hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan spiritual dengan sakinah dengan nilai korelasi 0,423 dan nilai signifikansi yaitu 0, Sumbangan efektif atau koefisien determinan (r 2 ) sebesar 0,179 sehingga kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap sakinah sebesar sebesar 17,9%, maka masih terdapat 82,1% pengaruh dari variabel lain. Adapun faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi keharmonisan keluarga sakinah merupakan bukan bagian dari variabel kecerdasan spiritual. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi Subyek Penelitian Hendaknya sejak dini mengembangkan kecerdasan spiritual. Karena menjalankan hidup ini bukanlah hanya dengan kepuasan duniawi saja namun untuk mendapatkan kebahagiaan hakiki hendaknya kita lebih melibatkan unsur yang paling mendasar yaitu spiritualitas sebagai sandaran hidup, misi hidup, dan cara menjalankan kehidupan. 2. Bagi masyarakat Di harapkan menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat dalam hal kecerdasan spiritual dan sakinah 3. Bagi ranah keilmuan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan, dan sumbengan terhadap semua fihak yang berhubungan dengan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Agustian, AG Rahasia Sukses Membangun ESQ Power, Sebuah Inner Journey Melalui Ihsan. Jakarta: Penerbit Arga. Arikunto, S Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Reinika Cipta. Azwar, S Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
12 9 Azwar, S Penyusunan Skala Psikologi.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Basri, H Keluarga Sakinah Tinjauan Psikologi dan Agama. Yogyakarta: Pustaka pelajar Merawat Cinta Kasih. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Buzan, T Head First, 10 Cara Memanfaatkan 99% Dari Kehebatan Otak Anda Yang Selama Ini Belum Pernah Anda Gunakan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. The Power Of Spiritual Intelegence, Sepuluh Cara Jadi Orang Cerdas Secara Spiritual. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Covey, RS The 7 Habit of Highly Effective People. Jakarta: Binapura Aksara. The8th Habit: Melampaui Efektifitas, Menggapai Keagungan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Dlori, MM Dicinta Suami (Istri) Sampai Mati. Jogjakarta: Katahati. Departemen Agama Republik Indonesia Al Qur an dan Terjemahnya, Surabaya: Al-Hidayah. Dradjat, Z Ketenangan dan Kebahagiaan Dalam Keluarga. Jakarta: Bulan Bintang, Doe, M SQ Untuk Ibu: Caracara Praktis dan Inspiratif Untuk Mewujudkan Ketentraman Ruhani. Bandung: Penerbit Kaifa Prinsip Spritual Parenting: Bagaimana Menumbuhkan dan merawat Sukma Anak Anda. Bandung: Penerbit Kaifa. Gunarsa, S Psikologi Praktis Anak Remaja dan Keluarga. Jakarta: Gunung Mulia. Singgih DGY Psikologi untuk Keluarga. Jakarta: Gunung Mulia. Hadi, S Metodologi Reserch Jilid II. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM. Hasan, I Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Bogor: Ghalia Indonesia. Zohar, D. dan Marshal, I SQ: Memanfaatkan Kecerdasan Spritual dalam Berfikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan. Bandung: Mizan Ahmad. F Cita Keluarga Islam. Yogya: serambi
13 10 Syaikh. A.H Fiqih keluarga. Bandung: pustaka alkautsar Ali. T Bimbingan keluarga & wanita islam, jakarta: pustaka hidayah Aisyiyah. P.P Tuntunan Menuju Keluarga Sakinah, yogyakarta Tim penyusun kamus Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Balai Pustaka. Zohar, Danah dan Marshal, Ian SQ: Memanfaatkan Kecerdasan Spritual dalam Berfikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan. Bandung: Mizan Qaimi, Ali Menggapai Langit Masadenpan Anak Bogor: Cahaya. Lebih Penting dari Pada IQ dan EQ. Jakarta: Gramedia. Nazir, Moh Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Nggermanto, Agus Quantum Quotient: Cara Praktis Melejitkan IQ,EQ, dan SQ yang Harmonis. Bandung: Nuansa. Mujib, Abdul dan Mudzakir, Jusuf Nuansa-nuansa Psikologi Islam. Jakarta: Rajawali Press. Sarlito Wirawan Sarwono Menuju Keluarga Bahagia 2. Jakarta: Bhatara Karya Aksara. Sarwono, Wirawan, Sarlito Menuju Keluarga Bahagia 4. Jakarta: Bhatara Karya Aksara. Sugiono Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Suharsono Melejitkan IQ, IE, dan IS. Depok: Inisiasi press. Sukidi Rahasia Sukses Hidup Bahagia, Mengapa SQ
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PERKEMBANGAN MORAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA (UMS)
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PERKEMBANGAN MORAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA (UMS) Naskah Publikasi Oleh : RAHMAD SETYAWAN F 100 070 035 FAKULTAS
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Rasulullah di Masa kini, Jogjakarta: IRCiSoD. 2006
DAFTAR PUSTAKA Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Nuansa-Nuansa Psikologi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002 Abdul Wahid Hasan, SQ NABI Aplikasi Strategi & Model Kecerdasan Spiritual (SQ) Rasulullah
Lebih terperinciHUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP PAWYATAN DAHA 2 KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015
HUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP PAWYATAN DAHA 2 KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Keharmonisan Pada Pasangan Menikah Yang Belum Mempunyai Keturunan. Keluarga harmonis merupakan keluarga yang penuh dengan ketenangan, ketentraman, kasih sayang, keturunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sayangnya, kemajuan dibidang ini tidak diimbangi dengan kemajuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berjalan dengan sangat pesat, mewarnai seluruh lini kehidupan manusia. Semua berlombalomba menciptakan sesuatu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demikian pesatnya. Sebagai konsekuensi logis, kita harus menyiapkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi demikian pesatnya. Sebagai konsekuensi logis, kita harus menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa :
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Ada hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan
Lebih terperinciPENGARUH KEGIATAN PEMBINAAN ROHANI TERHADAP PERKEMBANGAN KECERDASAN SPIRITUAL MAHASISWA SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA JAFFRAY MAKASSAR SKRIPSI
PENGARUH KEGIATAN PEMBINAAN ROHANI TERHADAP PERKEMBANGAN KECERDASAN SPIRITUAL MAHASISWA SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA JAFFRAY MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Dalam Menyelesaikan
Lebih terperinciKECERDASAN SPIRITUAL DAN KECENDERUNGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA SMK. Nur Indah Rachmawati, Anggun Resdasari Prasetyo. Abstrak.
KECERDASAN SPIRITUAL DAN KECENDERUNGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA SMK Nur Indah Rachmawati, Anggun Resdasari Prasetyo Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. penelitian tentang pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan
86 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan secara teoritis dan empiris data hasil penelitian tentang pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritualterhadap prestasi belajar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan, Terj. Rahmani Astuti, dkk, (Bandung: Mizan, 2002), hlm. 3.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memiliki anak dengan kecerdasan intelektual tinggi merupakan dambaan bagi setiap orang tua, sehingga berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan prestasi intelektual
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PACE KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PACE KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejak terjadinya conception antara sel telur dan sel kelamin laki-laki
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hakekat manusia sejak terbentuknya seorang manusia baru yakni sejak terjadinya conception antara sel telur dan sel kelamin laki-laki sampai menjadi tua, ia akan mengalami
Lebih terperinciTatik Haryani, Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENGARUH KECERDASAN SPIRITUAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMP IT ULUL ALBAB PURWOREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 Tatik Haryani, Bambang Priyo Darminto
Lebih terperinciHubungan antara Kematangan Emosi dan Happiness pada Remaja Wanita yang Menikah Muda
Hubungan antara Kematangan Emosi dan Happiness pada Remaja Wanita yang Menikah Muda Nama : Rifka Putri Kusuma NPM : 16512337 Jurusan Pembimbing : Psikologi : Dr. Muhammad Fakhrurrozi, M.psi, Psikolog LATAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya manusia mulai diperkenalkan sebagai suatu pendekatan baru. Pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai salah satu cabang ilmu manajemen, manajemen sumber daya manusia mulai diperkenalkan sebagai suatu pendekatan baru. Pada dasarnya pendekatan sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan data skala penyalahgunaan narkoba, dan kecerdasan spiritual dilakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian dengan menggunakan teknik
Lebih terperinciKecerdasan Spiritual ( Spiritual Quotient )
Resensi Buku Judul : SQ, Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual Dalam Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan Penulis : Danah Zohar dan Ian Marshall Penerjemah : Rahmani Astuti, Ahmad Najib
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang ada dalam diri peserta didik. Pendidikan dianggap sebagai. diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha yang diharapkan dapat mengembangkan segala potensi yang ada dalam diri peserta didik. Pendidikan dianggap sebagai aspek yang penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perilaku pemimpin pada lembaga-lembaga pendidikan seringkali menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku pemimpin pada lembaga-lembaga pendidikan seringkali menjadi titik perhatian para ahli, baik dibidang ilmu pendidikan itu sendiri maupun bidang disiplin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wilda Akmalia Fithriani, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan memiliki arti penting dalam kehidupan seluruh umat manusia. Betapa pentingnya pendidikan sehingga siapapun tidak dapat lepas dari proses pendidikan,
Lebih terperinciDAFTAR RUJUKAN. Agustian, AryGinanjar Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan
DAFTAR RUJUKAN Agustian, AryGinanjar.2001. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosidan Spiritual (ESQ) Berdasarkan 6 Rukun Ima ndan 5 Rukun Islam(Jakarta: Arga) Al Ghazali, Ihya Ulum Al-din, (ttp: DaruIkhya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang sempurna. Pernikahan adalah suatu cara yang dipilih Allah SWT
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan salah satu pokok hidup yang paling utama dalam pergaulan masyarakat yang sempurna. Pernikahan adalah suatu cara yang dipilih Allah SWT sebagai jalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang primer dan fundamental. Pengertian keluarga disini berarti nuclear family
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan kesatuan yang terkecil dalam masyarakat, tetapi menempati kedudukan yang primer dan fundamental. Pengertian keluarga disini berarti nuclear
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
24 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kecerdasan Emosional Menurut Stain dan Book (2002) kecerdasan emosional adalah serangkaian kecakapan yang memungkinkan kita melapangkan jalan kedunia yang rumit, aspek pribadi,
Lebih terperinciDAFTAR KEPUSTAKAAN. Abdul Mujib dan Yusuf Muzakir, Nuansa-Nuansa Psikologi Islam, Jakarta : Rajawali Pers, 2001.
DAFTAR KEPUSTAKAAN Abdul Mujib dan Yusuf Muzakir, Nuansa-Nuansa Psikologi Islam, Jakarta : Rajawali Pers, 2001. Abdul Wahid Hasan, SQ Nabi : Aplikasi Strategi & Model Kecerdasan Spiritual (SQ) Rasulullah
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA. NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Derajat Sarjana S-1 Psikologi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. a. Membaca Al-Qur an mempunyai peranan dalam peningkatan kecerdasan intelektual
82 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut: a. Membaca Al-Qur an mempunyai peranan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Agustian, Ary Ginanjar. (2001). Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan. Spiritual (ESQ). Jakarta : Arga Wijaya Persada
130 DAFTAR PUSTAKA Agustian, Ary Ginanjar. (2001). Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual (ESQ). Jakarta : Arga Wijaya Persada Akdon dan Hadi, Sahlan. (2005). Aplikasi Statistik dan Metode
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT. KRAKATAU STEEL CILEGON
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT. KRAKATAU STEEL CILEGON NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh : ALLIFIA DIANNIAR F 100 080
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA
HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA Rita Sinthia Dosen Prodi Bimbingan Konseling FKIP Universitas Bengkulu Abstract:This study was
Lebih terperinciKEPUASAN PERNIKAHAN DITINJAU DARI KEMATANGAN PRIBADI DAN KUALITAS KOMUNIKASI
KEPUASAN PERNIKAHAN DITINJAU DARI KEMATANGAN PRIBADI DAN KUALITAS KOMUNIKASI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : Dewi Sumpani F 100 010
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan memiliki potensi diri serta perilaku yang berbeda-beda satu dengan yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan memiliki potensi diri serta perilaku yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Dalam
Lebih terperinciMachfudhotin Masruroh. Program Sarjana Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri. Maulana Malik Ibrahim (UIN) Malang
Hubungan Antara Kecerdasan Spiritual Dengan Motivasi Belajar Siswa Di MA Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran Lamongan Kecerdasan spiritual adalah kemampuan seseorang untuk menghadapi dan memecahkan masalah
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN PERILAKU KONSUMTIF KOSMETIK MAKE UP WAJAH PADA MAHASISWI. Naskah Publikasi
HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN PERILAKU KONSUMTIF KOSMETIK MAKE UP WAJAH PADA MAHASISWI Naskah Publikasi Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciKEBAHAGIAAN DAN KETIDAKBAHAGIAAN PADA WANITA MENIKAH MUDA
KEBAHAGIAAN DAN KETIDAKBAHAGIAAN PADA WANITA MENIKAH MUDA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh : Rachmad Darmawan F100090178 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA OLEH: RITA SINTHIA ABSTRACT
HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA OLEH: RITA SINTHIA ABSTRACT This study was aimed to investigate the relationship between social
Lebih terperinciSUSI RACHMAWATI F
HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN PERKAWINAN DENGAN KEHARMONISAN KELUARGA PADA AWAL PERKAWINAN PASANGAN BERSTATUS MAHASISWA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA RASA HUMOR DAN STRES PADA SANTRI PONDOK PESANTREN IMAM BUKHORI KARANGANYAR
HUBUNGAN ANTARA RASA HUMOR DAN STRES PADA SANTRI PONDOK PESANTREN IMAM BUKHORI KARANGANYAR SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh: Titin Qomariyah
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi Oleh : SEPTIANI BAROROH
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi Oleh: GALUH TRI DAMAYANTI F. 100 030 007 FAKULTAS
Lebih terperinciKEHARMONISAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Volume 3 Nomor 1, Halaman 114-122, Januari-Juni 2017 RISTEKDIK Jurnal Bimbingan dan Konseling P-ISSN: 2527-4244, E-ISSN : 2541-206X KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pemaknaan Keharmonisan Pernikahan Pemuda Dewasa Dini. berbunyi sebagaimana berikut :
98 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. PEMBAHASAN 1. Pemaknaan Keharmonisan Pernikahan Pemuda Dewasa Dini Keharmonisan pernikahan dalam Islam adalah Sakinah, Mawaddah wa Rahmah. Disebutkan dalam surat ar-rum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) anggapan dasar
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini akan diuraikan beberapa hal tentang: (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) anggapan dasar dan hipotesis, (5) kegunaan penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan negara 1. yang tersebar diseluruh tubuh 2.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam UU tentang sistem pendidikan nasional pasal nomor 20 tahun 2013 mengemukakan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PERKEMBANGAN MORAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA (UMS)
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PERKEMBANGAN MORAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA (UMS) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PROFESIONALISME GURU NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PROFESIONALISME GURU NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Intelligent Quotient
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Intelligent Quotient 2.1.1.1 Pengertian Intelligent Quotient Dalam memahami akuntansi adanya intelligent quotient merupakan hal yang penting juga untuk
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ali, Prabu Airlangga, ESQ Training For Kids, Surabaya: Pandawa Kalimasada Press, 2011.
DAFTAR PUSTAKA Ali, Prabu Airlangga, ESQ Training For Kids, Surabaya: Pandawa Kalimasada Press, 2011. Armai, Arief. Upaya Pemberdayaan Anak Jalanan. http://anjal.blogdrive.com/archive/11.html 2002. Bagong
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Usaha yang dilakukan keluarga MRA dan keluarga AL dalam membina. Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya adalah dengan memenuhi
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Usaha yang dilakukan keluarga MRA dan keluarga AL dalam membina keluarga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dewasa dikatakan waktu yang paling tepat untuk melangsungkan pernikahan. Hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menikah merupakan salah satu tujuan hidup bagi setiap orang. Usia dewasa dikatakan waktu yang paling tepat untuk melangsungkan pernikahan. Hal tersebut merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama merupakan sarana atau wadah yang penting menuju terbinanya insan manusia yang islami serta beriman, dan berakhlak mulia sehingga nantinya generasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Analisis Deskriptif Data Hasil Penelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Data Hasil Penelitian a. Kecerdasan Spiritual Untuk mengetahui tingkat kecerdasan spiritual pada responden maka kategori pengukuran
Lebih terperinciMENGATASI KONFLIK RUMAH TANGGA (STUDI BK KELUARGA)
GUIDENA, Vol.1, No.1, September 2011 MENGATASI KONFLIK RUMAH TANGGA (STUDI BK KELUARGA) Nurul Atieka Universitas Muhammadiyah Metro PENDAHULUAN Semua orang dalam membina keluarga, menginginkan keluarga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agar hubungan laki-laki dan perempuan mampu menyuburkan ketentraman,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah Yang Maha Indah sengaja menciptakan manusia secara berpasang-pasangan, laki-laki dan perempuan sebagai salah satu bagian dari romantika kehidupan. Supaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kegiatan alam yang lainnya. Namun menurut Giri (2009), mengungkapkan bahwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pecinta alam memang sebuah ajang penyaluran hobi dan pengisi waktu luang bagi sejumlah orang yang memiliki kecintaan pada kegiatan yang bertempat di alam bebas seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diri dan lingkungan sekitarnya. Cara pandang individu dalam memandang dirinya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia banyak mengalami masalah-masalah kompleks dalam kehidupannya yang sebenarnya berasal dari diri sendiri, sehingga tanpa sadar manusia menciptakan mata
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK. pencarian pengetahuan yang relevan dan reliable tentang dunia
32 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Berpikir kritis dimaksudkan sebagai berpikir yang benar dalam pencarian pengetahuan yang relevan dan reliable tentang
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KESEJAHTERAAN DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PT.HAMUDHA PRIMA MEDIA
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KESEJAHTERAAN DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PT.HAMUDHA PRIMA MEDIA NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai gelar sarjana S1 Psikologi Diajukan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Tingkat Kecerdasan Spiritual pengurus PC IPNU IPPNU Tulungagung
BAB V PEMBAHASAN A. Tingkat Kecerdasan Spiritual pengurus PC IPNU IPPNU Tulungagung Dari 27 responden, ada 5 responden yang mendapatkan kategori tinggi, 18 responden mendapatkan kategori sedang dan 4 responden
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA LANSIA MUSLIM NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA LANSIA MUSLIM NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN PT. SANDANG PANGAN SUKSES MAKMUR NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN PT. SANDANG PANGAN SUKSES MAKMUR NASKAH PUBLIKASI Disusun Guna Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA. Skripsi
HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar derajat sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh: Sagantoro Sambu F 100 050 232
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Oleh : EGRIT PUSVITAWATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selama ini manusia di dunia telah terpesona oleh kecerdasan (Intelligence Quotient), yang telah ditemukan oleh ilmuwan barat. Bahwa seseorang yang dianggap
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMPN 4 KOTA JAMBI
ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMPN 4 KOTA JAMBI Oleh: NONONG WAZIR NIM: ERA 1D 010116 PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinciPENGARUH KECERDASAN SPIRITUAL PADA TOTAL QUALITY SERVICE DI RUMAH SAKIT UMUM QUEEN LATIFA YOGYAKARTA
PENGARUH KECERDASAN SPIRITUAL PADA TOTAL QUALITY SERVICE DI RUMAH SAKIT UMUM QUEEN LATIFA YOGYAKARTA Aliyah Nur Rochmah aliyah_nur@yahoo.com Early Maghfiroh Inayati earlyinnayati@gmailcom Abstrak Banyaknya
Lebih terperinciKORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI
KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Sejalan dengan tujuan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini, maka jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan analisis
Lebih terperinciPANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP KELUARGA SAKINAH DI DESA KOTO CENGAR KECAMATAN KUANTAN MUDIK KABUPATEN KUANTAN SINGINGI
PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP KELUARGA SAKINAH DI DESA KOTO CENGAR KECAMATAN KUANTAN MUDIK KABUPATEN KUANTAN SINGINGI HASANAH Guru SMP Negeri 1 Kuantan Mudik hasanahh193@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keluarga. Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memerlukan organisasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga adalah unit sosial terkecil dalam masyarakat yang berperan sangat besar terhadap perkembangan sosial dan perkembangan kepribadian setiap anggota keluarga. Sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia
Lebih terperinciHUBUNGAN KONFORMITAS DENGAN KEMATANGAN EMOSI PADA REMAJA. Gani Tri Utomo H. Fuad Nashori INTISARI
HUBUNGAN KONFORMITAS DENGAN KEMATANGAN EMOSI PADA REMAJA Gani Tri Utomo H. Fuad Nashori INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas dengan kematangan emosi pada remaja.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KONFLIK PERAN GANDA PADA WANITA BEKERJA. Naskah Publikasi. Diajukan kepada Fakultas Psikologi
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KONFLIK PERAN GANDA PADA WANITA BEKERJA Naskah Publikasi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Sebagian Syaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)
Lebih terperinci2016 HUBUNGAN ANTARA FAMILY RESILIENCE DENGAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA PNS WANITA DI KOTA BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan dari skripsi yang akan membahas beberapa hal terkait penelitian, termasuk latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA ATRIBUSI DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA REMAJA PANTI ASUHAN
HUBUNGAN ANTARA ATRIBUSI DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA REMAJA PANTI ASUHAN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Psikologi Disusun oleh : Nova Handayani F 100 040
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seorang laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki hak dan kewajiban didalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hakekat perkawinan adalah penyatuan dua pribadi yang saling mengikatkan diri dalam interaksi atau hubungan suami istri, yaitu hubungan yang menjadikan seorang laki-laki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Membangun dan mempertahankan hubungan dengan pasangan merupakan
BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Masalah Membangun dan mempertahankan hubungan dengan pasangan merupakan salah satu aspek yang penting perkembangan individu dewasa (Kelley & Convey dalam Lemme, 1995).
Lebih terperinciHUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Artikel Skripsi HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Jurusan Bimbingan Konseling FKIP UNP Kediri Oleh: SUCI
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH :
PERAN KEGIATAN MSG (MORNING SPIRITUAL GATHERING) UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA DI SMA MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. karena analisisnya menggunakan data-data numerikal yang kemudian
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena analisisnya menggunakan data-data numerikal yang kemudian diolah dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk itu. Perkawinan merupakan faktor untuk membina kerja sama antara laki-laki dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan sunnah Rasulullah Saw kepada umatnya. Beliau menganjurkan agar segera menikah apabila telah sampai pada masanya dan ada kemampuan untuk
Lebih terperinciPENYESUAIAN DIRI DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN SEKOLAH
PENYESUAIAN DIRI DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN SEKOLAH NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan oleh: HESTI WININGTYAS
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI OPTIMISME MASA DEPAN PADA SISWA SMP N 2 JENAWI
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI OPTIMISME MASA DEPAN PADA SISWA SMP N 2 JENAWI TESIS Oleh : ANTON FAJAR HIDAYAT Q 100 040 087 PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER MANAJEMEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tergantung pada SDM yang dimilikinya. Oleh karena itu setiap perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan unsur yang sangat penting bagi setiap perusahaan atau organisasi, karena sukses tidaknya sebuah perusahaan tergantung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identitas Variabel Variabel merupakan suatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda, menurut (Sugioyo, 2001), variabel
Lebih terperinciHUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN TINGKAH LAKU SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 JEPON, KECAMATAN JEPON, KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015
HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN TINGKAH LAKU SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 JEPON, KECAMATAN JEPON, KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan sangat cepat. Perubahan yang terjadi dalam bidang teknologi, informasi dan juga ledakan populasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data, yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pernikahan merupakan salah satu tahapan dalam kehidupan manusia. Hal ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan merupakan salah satu tahapan dalam kehidupan manusia. Hal ini sering terjadi di belahan bumi manapun dan terjadi kapanpun. Pernikahan itu sendiri
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Deskripsi hasil penelitian meliputi gambaran umum/ profil
BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi hasil penelitian meliputi gambaran umum/ profil kecerdasan spiritual siswa, kegiatan yang dilakukan siswa dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. akuntansi, hal ini disebabakan karena banyaknya faktor-faktor diluar faktor
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian sebelumnya Penelitian Trisnawati dkk (2003) menemukan kecerdasan emosional secara statistik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi,
Lebih terperinciBAB IV. variabel terikat (Y) dan tiga variabel bebas (X 1, X 2, X 3 ). Variabel terikat (Y)
BAB IV HASIL PENELITIAN TENTANG HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN INTELEKTUAL, EMOSIONAL, DAN SPRITUAL DENGAN KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SUNGAI TABUK KABUPATEN BANJAR
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. kecerdasan spiritual pada nilai kejujuran di MTs Al-Ma arif pondok. pesantren Salafiyah As-Syafi iyah Panggung Tulungagung.
BAB V PEMBAHASAN A. Strategi guru pembimbing ekstrakurikuler robotik dalam menanamkan kecerdasan spiritual pada nilai kejujuran di MTs Al-Ma arif pondok pesantren Salafiyah As-Syafi iyah Panggung Tulungagung.
Lebih terperinciKepemimpinan: MENGENALI POTENSI DIRI
Kepemimpinan: MENGENALI POTENSI DIRI Oleh: Dr. Alimatus Sahrah, M.Si. MM UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARA 1 Aline-UMBY Aline-UMBY 2 Aline-UMBY 3 7 Habit & 8 Habit Apakah 7 Habits yang diperkenalkan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. hakekat itu, manusia selalu berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhannya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Manusia merupakan makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri, saling membutuhkan dan saling tergantung terhadap manusia lainnya, dengan sifat dan hakekat
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasar kan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasar kan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan, yaitu: 1. Nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,270; p= 0,003 (p
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA MASYARAKAT MISKIN DI BANTARAN SUNGAI BENGAWAN SOLO JEBRES SURAKARTA.
HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA MASYARAKAT MISKIN DI BANTARAN SUNGAI BENGAWAN SOLO JEBRES SURAKARTA Naskah Publikasi Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciKecerdasan Emosi, Kecerdasan Spiritual Dan Perilaku Prososial Remaja
Persona, Jurnal Psikologi Indonesia Januari 2014, Vol. 3, No. 01, hal 22-31 Kecerdasan Emosi, Kecerdasan Spiritual Dan Perilaku Prososial Remaja Ermi Yantiek Alumni Program Magister Psikologi Universitas
Lebih terperinci