PROSIDING. Bagian II. Peran Strategis Sains dan Teknologi Dalam Mencapai Kemandirian Bangsa SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI III

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROSIDING. Bagian II. Peran Strategis Sains dan Teknologi Dalam Mencapai Kemandirian Bangsa SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI III"

Transkripsi

1 PROSIDING Bagian II ISBN: SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI III Peran Strategis Sains dan Teknologi Dalam Mencapai Kemandirian Bangsa Universitas Lampung, Oktober 2010 Supported by:

2 PROSIDING Seminar Nasional Sains dan Teknologi III Universitas Lampung, Oktober 2010 Penyunting Dr. Eng. Admi Syarif Prof. Dr. John Hendri, M.S. Dr. Irwan Ginting Suka, M.Eng. Dr. Murhadi, M. S. Dra. Nuning Nurcahyani, M.Sc. Warji, S.TP., M.Si. Wasinton Simanjuntak, Ph.D. Dr. G. Nugroho S, M.Sc. Dr. Wamiliana Prof. Dr. Cipta Ginting, M.Sc. Dr. FX Susilo Dr. Diah Permata, S.T., M.T. Dr. Ahmad Zakaria, M.S. Dr. Helmy Fitriawan, S.T., M.Sc. Dr. Suripto Dwi Yuwono,M.Sc. Dwi Asmi, Ph.D. Asnawi Lubis,S.T., M.Sc., PhD. Dr. Ir. I Gede Swibawa, M.S. Penyunting Pelaksana Adiguna Setiawan Hasan Azhari N. Wawan Yulistio Prosiding Seminar Hasil-Hasil Seminar Sains dan Teknologi : Oktober 2010 Penyunting, Admi Syarif...[et al.].-bandar Lampung Lembaga Penelitian, Universitas Lampung hlm. ; 21 X 29,7 cm Diterbitkan oleh : LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG JL. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro no.1 Gedungmeneng Bandar Lampung Telp. (0721) , ext. 136, 138, Fax. (0721) lemlit@unila.ac.id Design Layout by adiguna.setiawan@ymail.com

3 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga terlaksananya Seminar Nasional Sains dan Teknologi III, Oktober 2010 dengan lancar dan tiada kurang suatu apapun. Seminar nasional dengan Tema : PERAN STRATEGIS SAINS DAN TEKNOLOGI DALAM MENCAPAI KEMANDIRIAN BANGSA ini bertujuan sebagai (a) Wadah penyebar luasan informasi hasil penelitian (b) Ajang pertemuan ilmiah para peneliti dan (c) Sarana tukar informasi kalangan para peneliti di bidang Sains dan Teknologi. Seminar nasional ini ternyata mendapatkan sambutan yang sangat baik dari berbagai kalangan yang terkait dengan Sains dan Teknologi. Antusiasme ini terlihat dari jumlah peserta yang mencapai lebih kurang 200 orang yang berasal dari perguruan tinggi, lembaga penelitian dan juga para mahasiswa dari Sabang sampai Merauke. Kehadiran para peserta dari berbagai daerah di Indonesia ini merupakan cerminan kepercayaan yang sangat besar kepada Universitas Lampung. Oleh karena itu, kami berharap kiranya kegiatan seminar ilmiah terus dapat dikembangkan di tahun-tahun mendatang. Pertama-tama kami menyampaikan terimakasih yang setulusnya kepada Bapak Rektor Universitas Lampung beserta seluruh jajaran pimpinan Universitas Lampung atas kepercayaan dan dukungan moril maupun material yang diberikan kepada panitia sehingga seluruh kegiatan seminar dapat terlaksana dengan baik. Kami juga menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada seluruh peserta yang telah berkenan berpartisipasi, sehingga gerak langkah pengembangan Sains dan Teknologi di seluruh Nusantara terpapar secara luas. Ucapan terimakasih yang tulus juga kami sampaikan kepada seluruh civitas akademika Universitas Lampung, yang berpartisipasi langsung dalam kegiatan seminar, maupun

4 partisipasinya dalam menjaga suasana Kampus Unila sebagai tempat yang nyaman dan bersahabat. Kami juga berterima kasih kepada para reviewer, penyunting dan kepada berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu atas partisipasinya memfasilitasi dan membantu, baik dana, sarana dan dukungan lainnya untuk terselenggaranya Seminar Nasional Sains dan Teknologi III tahun 2010 dan sehingga prosiding ini dapat diterbitkan. Atas nama Panitia, kami mohon maaf sebesar-besarnya atas keterlambatan penerbitan Proisiding ini disebabkan satu dan lain hal yang tidak dapat dihindari. Semoga prosiding ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, utamanya bagi pengambil kebijakan pembangunan di bidang Sains dan Teknologi dalam upaya Mencapai Kemandirian Bangsa. Bandar Lampung, 08 Desember 2010 Ketua Panitia Seminar Nasional Sains dan Teknologi III Prof. Dr. John Hendri, M. S.

5 DAFTAR ISI PERANAN SUMBERDAYA HUTAN PULAU-PULAU KECIL DALAM MENGHASILKAN ENERGI TERBARUKAN DAN PENYIMPANAN CARBON Agustinus Kastanya Halaman 1 16 AN ORGANIC AGROFORESTRY MODEL FOR SMALL ISLANDS IN THE MOLUCCAS Agustinus Kastanya Halaman PEMANFAATAN LIMBAH CAIR BIOGAS (SLURRY) SEBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN CABE MERAH Ahmad Rifai, Subiharta dan Budi Utomo Halaman INDUKSI EMBRIO SOMATIK DARI BERBAGAI BAGIAN BENIH DENGAN UMUR KECAMBAH TIGA HARI PADA DUA VARIETAS KACANG TANAH (ARACHIS HYPOGAEA L.) Akari Edy dan Hidayat Pujisiswanto Halaman PENYAKIT PASCA PANEN PADA PISANG (MUSA PARADISIACA) DAN UPAYA PENGENDALIANNYA Alvi Yani Halaman EVALUASI MUTU FISIK DAN NILAI GIZI BERAS MERAH VARIETAS AEK SIBONDONG SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL DI LAMPUNG Alvi Yani dan Junita Barus Halaman TOLERANSI BEBERAPA GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH TERHADAP INFEKSI CENDAWAN PERONOSPORA MAYDIS (PENYAKIT BULAI) Amrizal Nazar dan Andareas MM. Halaman 69 73

6 RESPON TANAMAN TOMAT (LYCOPERSICUM ESCULENTUM. MILL VAR. KALIURANG) TERHADAP PEMANGKASAN TUNAS AIR DAN PEMBERIAN PUPUK HAYATI Azlina Heryati Bakrie Halaman INTRODUCTION OF REARING MANAGEMENT FOR IMPROVING THE PRODUCTION AND REPRODUCTION PERFORMANCE ONGOLE CROSSBREED UNDER VILLAGE FARMING CONDITION Budi Utomo dan Subiharta Halaman KAJIAN SISTEM PERKAWINAN DAN PARITAS TERNAK SAPI POTONG BERANAK KEMBAR DI JAWA TENGAH Budi Utomo, Rini Nurhayati Dan Ernawati Halaman PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH ORGANIK PASAR SEBAGAI PENGGANTI DEDAK DALAM RANSUM TERNAK ITIK PETELUR Bachtar Bakrie, Umming Sente dan Dini Andayani Halaman KAJI ULANG PROGRAM PENGEMBANGAN TERNAK SAPI POTONG DI BEBERAPA WILAYAH SENTRA PENGEMBANGAN Bambang Winarso Halaman STRATEGI PEMULIAAN NYAMPLUNG (CALOPHYLLUM INOPHYLLUM) UNTUK BAHAN BAKU BIOFUEL Budi Leksono dan AYPBC Widyatmoko Halaman PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM RINTISAN DAN AKSELERASI PEMASYARAKATAN INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN (PRIMA TANI) DI KABUPATEN TANGGAMUS DAN KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Dame Trully Gultom Halaman ANALISIS PERTUMBUHAN TOMAT PADA BERBAGAI JENIS PUPUK KANDANG Darwin H Pangaribuan Halaman

7 KERAGAAN PERTUMBUHAN LIMA VARIETAS PEPAYA (CARICA PAPAYA L.) DI LUBUK ALUNG Dewi Fatria dan Tri Budiyanti Halaman EKOLOGI JENIS SAWOKECIK (Manilkara kauki (L.) Dubard) SEBAGAI JENIS PENGHASIL KAYU KERAJINAN DI PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT Dewi Maharani dan Resti Wahyuni Halaman PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS UNGGUL PADI SAWAH DI DESA KOTA GAJAH, LAMPUNG TENGAH Dewi Rumbaina Mustikawati Halaman MEASUREMENT OF STORABILITY VIGOR OF SEVERAL GENOTYPES OF SORGHUM SEEDS (SORGHUM BICOLOR L.) WITH CRAMES Eko Pramono, Sungkono, A.H.A. Mashudi dan Sugiman Halaman SUPERIOR APPEARANCE OF RICE VARIETY INPARI-1 AND CIHERANG IN RAINFED LOWLAND MARGOREJO IN VILLAGE, SUB DISTRIC JATI AGUNG DISTRIC SOUTH LAMPUNG Endriani Halaman FORMULASI MINUMAN KESEHATAN DARI JAHE DAN TEMULAWAK Feri Manoi Halaman PENGARUH KADAR AIR TANAH TERKONTROL TERHADAP KELIMPAHAN NEMATODA PARASIT TUMBUHAN I Gede Swibawa dan Hardi Oktarino Halaman PENGARUH PARTISIPASI PETERNAK SAPI TERHADAP KEBERHASILAN KEMITRAAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG PT. GREAT GIANT LIVESTOCK COMPANY (GGLC) DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH Indah Listiana dan Helvi Yanfika Halaman

8 EFISIENSI PENGGUNAAN AIR DAN PRODUKSI PADI SAWAH MELALUI PENGATURAN AIR IRIGASI PADA FASE VEGETATIF DAN PUPUK ORGANIK CAIR DI WILAYAH BERIKLIM KERING Laode Sabaruddin, Andi Bahrun dan La Ode Afa Halaman PENGEMBANGAN TERNAK ITIK DI KAWASAN PRIMA TANI LAHAN SAWAH INTENSIF KABUPATEN ASAHAN Lermansius Haloho dan Marsudin Silalahi Halaman MODEL PENGEMBANGAN DOMBA DI EKOSISTEM PERKEBUNAN SAWIT DAN KARET, DESA HASANG, KEC. KUALUH SELATAN, KAB. LABUHANBATU Lermansius Haloho, Tatang M. Ibrahim, M. Prama Yufdy dan Marsudin Silalahi Halaman STRATEGI KONSERVASI SUMBERDAYA GENETIK DAN PEMULIAAN JENIS-JENIS SHOREA PENGHASIL TENGKAWANG Lukman Hakim dan Budi Leksono Halaman KELAYAKAN FINANSIAL DAN NILAI TAMBAH VARIASI PRODUK AGROINDUSTRI BERBASIS PISANG DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN M. Irfan Affandi Halaman EFEKTIVITAS PEMANFAATAN SERESAH JAGUNG SEBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN JAGUNG Makka Murni dan Soraya Halaman BEBERAPA ASPEK EKOLOGI POHON NYAMPLUNG (CALOPHYLLUM INOPHYLLUM L.) DI HUTAN PANTAI PULAU DATO, KECAMATAN SUKADANA, KALIMANTAN BARAT Mukhlisi Halaman STRATEGI PEMBERIAN PAKAN LIMBAH PERTANIAN PADA SAPI DI KECAMATAN NEGERI KATON, KABUPATEN PESAWARAN Nandari Dyah Suretno dan Elma Basri Halaman

9 APLIKASI MIKORIZA ARBUSKULA UNTUK PENINGKATAN KETAHANAN PISANG AMBON KUNING TERHADAP PENYAKIT LAYU FUSARIUM Nina Mulyanti Halaman PENGGUNAAN KOMPOS EKSTRAK SAMPAH ORGANIK UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT BUSUK BUAH KAKAO (PHYTOPHTHORA PALMIVORA) Nur Amin dan Andi Nasruddin Halaman VARIABILITAS GENETIK, HERITABILITAS, DAN KEMAJUAN GENETIK FREKUENSI STOMATA DAN KANDUNGAN KLOROFIL BEBERAPA GENOTIPE KEDELAI GENERASI F 4 Nyimas Sa diyah Halaman REGENERASI TANAMAN DURIAN SECARA IN VITRO MELALUI SISTEM EMBRIOGENESIS SOMATIK Rahayu Triatminingsih, Yosi Zendra Joni dan Agus Sutanto Halaman PENGGUNAAN BAP DAN KINETIN UNTUK INISIASI KALUS PADA PERBANYAKAN SALAK MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN Rahayu Triatminingsih, Ida Fitrianingsih dan Edison HS Halaman ANALISIS MUTU SIROP GLUKOSA DENGAN MENGGUNAKAN BEBERAPA JENIS ADSORBEN Ratna Wylis Arief Halaman PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP PENURUNAN KUALITAS BENIH KEDELAI Ratna Wylis Arief Halaman IDENTIFIKASI SAPI BERANAK KEMBAR DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Retna Qomariah, Ahmad Subhan dan Akhmad Hamdan Halaman PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN MENGGUNAKAN METODE LQ, LI, DAN SI Robet Asnawi Halaman

10 THE CHEMICAL AND PHYSICAL CHANGE AND SHELFLIFE OF MANGOSTEEN (GARCINIA MANGOSTANA L.) FRUIT DURING STORAGE AT MODIFIED ATMOSPHERE Rofandi Hartanto dan Freddy Halaman GROWTH OF CUTTING-DERIVED RED BETEL (PIPER CROCATUM RUIZ AND PAV.) PLANTS AS AFFECTED BY TYPES OF ORGANIC MATERIALS Rugayah Halaman UJI EFIKASI EKSTRAK DAUN MIMBA TERHADAP LARVA DOLESCHALLIA POLIBETE CRAMER (NYMPHALIDAE: LEPIDOPTERA) PADA TANAMAN HANDEULEUM (GRAPTOPHYLLLUM PICTUM) Rulita Aftina, Purnomo, dan Agus M. Hariri Halaman ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF GREEN CINCAU SINBIOTIC BEVERAGE ADDED BY SUCROSE SOLUTION TOWARD PATHOGENIC BACTERIA CAUSING DIAREHEA DURING STORAGE Suharyono, A.S. dan Samsul Rizal Halaman MODIFIKASI ALAT PERAJANG SINGKONG TIPE HORIZONTAL Sandi Asmara Halaman REGENERASI IN VITRO DARI EKSPLAN BUKU KOTILEDON ENAM VARIETAS KEDELAI MELALUI ORGANOGENESIS PADA MEDIUM MS Setyo Dwi Utomo, Fitri Yelli dan Akari Edy Halaman THE EFFECT OF TRELLIS SYSTEM AND LEVEL OF FRUIT MATURITY ON WEIGHT AND QUALITY OF PURPLE PASSION FRUIT AFTER STORAGE Silalahi, F.H., A. E. Marpaung dan Endriani Halaman UJI PEMUPUKAN NPK DAN KOMPATIBILITAS BATANG BAWAH PADA MARKISA ASAM SAMBUNG (PASSIFLORA EDULIS SIMS) Silalahi, F.H., A. E. Marpaung dan Endriani Halaman

11 UJI EFIKASI EKSTRAK DAUN MIMBA TERHADAP LARVA DOLESCHALLIA POLIBETE CRAMER (NYMPHALIDAE: LEPIDOPTERA) PADA TANAMAN HANDEULEUM (GRAPTOPHYLLLUM PICTUM) Rulita Aftina, Purnomo, dan Agus M. Hariri Jurusan Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Unila ABSTRAK Handeuleum (Graptophyllum pictum (L.) Griff) merupakan salah satu tanaman obat yang telah dikembangkan di Indonesia. Salah satu kendala dalam budidaya tanaman ini adalah adanya serangan hama ulat pemakan daun, Doleschalia polibete. Upaya penanggulangan serangan ulat tersebut dapat dilakukan dengan insektisida nabati, karena aman dan diharapkan tidak mahal. Salah satu tanaman yang yang berpotensi sebagai insektisida nabati adalah mimba (Azadirachta indica). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak daun mimba yang efektif terhadap mortalitas larva Doleschalia polibete. Penelitian yang berupa percobaan telah dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan Fakultas Pertanian Unila pada bulan Mei hingga Juli Hasil percobaan menunjukkan bahwa ekstrak daun mimba dapat menyebabkan mortalitas larva D. polibete serta menghambat pembentukan pupa dan imago serangga hama tersebut.. Aplikasi ekstrak daun mimba akan membunuh larva D. polibete sebanyak 50% (LC 50 ) pada konsentrasi ekstrak 50 g/l pada pengamatan 132 jam setelah aplikasi. Kata kunci: Graptophyllum pictum, Doleschalia polibete, Azadirachta indica, PENDAHULUAN Handeuleum (Graptophyllum pictum (L.) Griff) atau daun ungu merupakan salah satu tanaman obat yang penting dan digunakan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti ambeien, memperlancar haid, bisul, reumatik, melancarkan buang air seni, wasir, batu empedu, dan penyakit lainya (Thomas, 1992). Tanaman ini baik digunakan sebagai obat tradisional karena tidak menyebabkan efek samping bagi tubuh. Kandungan kimia dari tanaman ini adalah alkaloid, pektin, asam formiat, saponin, flavonoid, tanin, steroid, dan glukosa (Hutapea & Syamsuhidayat, 1991). Tanaman handeuleum sangat disukai oleh ulat daun. Adanya serangga hama tersebut dapat menurunkan kualitas dan hasil daun handeuleum. Ulat pemakan daun yang menyerang daun handeuleum (G. pictum) adalah

12 PROSIDING II Doleschallia polibete Cramer (Lepidoptera : Nymphalidae) (Soedibjo, 1990). Cara penanggulanngan yang sudah diketahui adalah dengan insektisida sintetik. Monokrotofos, klorpirifos, diklorfos, dan piretroid merupakan contoh insektisida sintetik yang cukup efektif untuk mengendallikan ulat D. polibete (Baringbing & Karmawati, 1992). Namun, penggunaan insektisida sintetik ternyata memiliki banyak sekali dampak buruk, baik terhadap ekosistem maupun terhadap keamanan pangan dan kesehatan lingkungan. Untuk itu penggunaan insektisida nabati tampaknya perlu dilirik untuk dikembangkan. Salah satu tanaman yang banyak terdapat di Indonesia yang memenuhi persyaratan untuk dikembangkan menjadi sumber bahan dasar pembuatan pestisida nabati untuk mengendalikan hama D. polibete adalah mimba (Azadirachta indica). Menurut Prijono (2007), mimba mengandung senyawa aktif azadirachtin,meliantriol, dan salanin. Mimba bersifat efektif sebagai penolak makan, mencegah serangga mendekati tanaman, toksikan, sterilan dan mengganggu pertumbuhan terhadap berbagai jenis hama dan aman terhadap manusia dan hewan. TUJUAN Penelitian ini bertujuan untuk : 1. mengetahui konsentrasi ekstrak daun mimba yang efektif terhadap mortalisasai larva Doleschallia polibete Cramer 2. mengetahui pengaruh ekstrak daun mimba terhadap perkembangan larva Doleschallia polibete Cramer METODE Penelitian yang berupa percobaan ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Lmpung dari bulan Mei sampai dengan Juli Percobaan dirancang dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan enam perlakuan dan tiga ulangan. Enam perlakuan tersebut berupa taraf konsentrasi daun mimba, yaitu 0 g/l (kontrol), 30 g/l, 40 g/l, 50 g/l, 60 g/l, dan 70 g/l Tanaman inang yang digunakan untuk pemeliharaan D. polibete dan pengujian ekstrak adalah daun handeuleum (daun ungu). Tanaman ini ditanam pada 30 polibag dengan stek batang. Proses pembiakan serangga uji dimulai dengan mengambil telur D. polibete yang ada pada tanaman handeuleum yang telah ditanam di sekitar Laboratorium Hama Tumbuhan. Telur-telur tersebut dipelihara hingga menetas. Larva yang diperoleh dipelihara di dalam toples yang ditutup dengan kain kassa hingga menjadi imago. Imago yang muncul dipindahkan kedalam kurungan plastik bening yang beraerasi. Di dalam kurungan tersebut diletakkan pot kecil yang berisi tanaman handeuleum yang dapat digunakan oleh imago sebagai tempat meletakkan telur. Selain daun ungu, di dalam kurungan juga ditambahkan kapas yang telah dicelupkan madu 10%, tujuannya adalah sebagai pakan bagi imago D. polibete. Telur yang dihasilkan oleh serangga betina dipelihara sampai menetas dan menjadi instar III. 406 Seminar Nasional Sains & Teknologi III

13 PROSIDING II Ekstraksi daun mimba dilakukan dengan air dengan cara menyiapkan daun mimba segar. Daun mimba yang telah ditimbang kemudian dihaluskan menggunakan mortar, setelah itu dicampur dengan air sesuai dengan konsentrasi pada perlakuan yaitu 0 g/1, 30 g/1, 40 g/1, 50 g/1, 60 g/1, dan 70 g/1. Sebelum digunakan, cairan ekstrak disaring terlebih dahulu. Metode pengujian yang digunakan adalah menggunakan residu pakan. Tahapannya adalah sebagai berikut: daun handeuleum yang akan digunakan dicuci bersih terlebih dahulu lalu dikeringanginkan kemudian daun tersebut dipotong menjadi segi empat dengan ukuran 5 x 5cm, kemudian dicelupkan ke dalam ekstrak daun mimba sesuai dengan konsentrasi selama tiga menit, lalu ditiriskan. Daun ungu kemudian dimasukan kedalam toples. Kedalam toples juga diinfestasikan larva D. polibete masing-masing 10 ekor larva instar III. Daun ungu yang digunakan sebagai kontrol dicelupkan ke dalam air akuades. Pengamatan dilakukan 6 jam setelah aplikasi dan dilanjutka pada 12, 18 dan 24 jam setelah aplikasi. Pengamatan dilanjutkan pada 12 jam berikutnya yang dilakukan secara terus-menerus hingga terbentuk pupa. Selain kematian larva, dilakukan juga pengamatan terhadap pupa dan imago yang terbentuk dan muncul. Mortalitas larva Doleschallia polibete dihitung dengan cara: Jumlah serangga yang mati Mortalitas (%) = X 100 % Jumlah / total serangga uji Hubungan antara konsentrasi bahan uji dan tingkat kematian serangga uji diolah dengan analisis probit MS-DOS menurut Thomas & Sparks tahun Persentase pembentukan pupa dihitung menggunakan rumus : Σ Pupa yang terbentuk Pembentukan pupa (%) = X 100 % Σ Larva yang digunakan Persentase kemunculan imago dihitung dengan rumus : Σ Imago yang terbentuk Pembentukan imago (%) = X 100 % Σ Larva yang digunakan HASIL DAN PEMBAHASAN MORTALITAS LARVA D. POLIBETE Secara umum, hasil percobaan kontaminasi pakan yang dilakukan menunjukan bahwa ekstrak daun mimba mampu mematikan D. polibete. Kematian larva D. polibete (serangga uji) mulai tampak sejak pengamatan 12 jam setelah aplikasi (jsa), namun perbedaan antar perlakuan mulai terlihat pada 96 jsa (Tabel 1). Seminar Nasional Sains & Teknologi III 407

14 PROSIDING II Pada pengamatan 96 jsa ekstrak daun mimba dengan konsentrasi 50 g/1 telah menyebabkan mortalitas larva sebesar 33,33%. Secara stastistik kematian tersebut berbeda nyata dengan kontrol. Tabel 1. Pengaruh taraf konsentrasi ekstrak daun mimba (Azadirachta indica) terhadap mortalitas larva D. Polibete Konsentrasi Mortalitas larva D. polibete (%) (g/1) 12 jsa 96jsa 132 jsa 156 jsa 204 jsa 216 jsa 0 0,00 a 0,00 b 0,00 c 0,00 c 0,00 c 0,00 d 30 3,33 a 20,00 ab 23,33 bc 26,67 b 36,67 b 36,67 b 40 0,00 a 16,67 ab 26,62 ab 26,67 b 36,67 b 43,33 bc 50 0,00 a 33,33 a 50,00 a 50,00 a 50,00 a 50,00 ab 60 3,33 a 23,33 ab 30, 00 ab 43,33 ab 43,33 ab 53,33 ab 70 3,33 a 30,00 a 40,00 ab 50,00 a 50,00 a 53,33 a F Hitung 1,00 tn 1,91 tn 4,47* 7,82* 28,54** 65,94** Keterangan : tn = Tidak nyata pada taraf 5 % * = Berbeda nyata pada taraf 5 % ** = Berbeda sangat yang pada taraf 1 % jsa = jam setelah aplikasi Nilai dalam kolom yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukan tidak berbeda nyata pada uji BNT taraf 5 % Pada pengamatan 156 dan 204 jsa, masing-masing perlakuan berbeda nyata terhadap kontrol. Perlakuan dengan konsentrasi ekstrak daun mimba paling rendah yaitu 30 g/1 menyebabkan kematian D. polibete sebesar 26,67%, sedangkan pada konsentrasi 50 g/1 kematian meningkat menjadi 50 %. Namun demikian peningkatan konsentrasi 50 g/1 menjadi 60 g/1 maupun 70 g/1 tidak menunjukan peningkatan mortalitas D. polibete. Secara keseluruhan, pada pengamatan 12 jsa hingga 216 jsa tidak ada satu pun tingkat konsentrasi yang menyebabkan mortalitas larva D. polibete mencapai 100 %. Gejala yang tampak pada pada larva D. polibete yang mati akibat aplikasi ekstrak daun mimba adalah adanya perubahan panjang tubuh larva (tubuh mengerut) dan mengeluarkan cairan yang berwarna hijau kecoklatan. Gejala yang tampak pada larva yang belum mati adalah gerakan yang menjadi lebih lambat, aktivitas makan menurun, warna tubuh larva menjadi lebih pucat (hitam keabu-abuan) dan sangat sensitif apabila tubuhnaya disentuh. Toksisitas insektisida terhadap serangga dapat dinyatakan dengan besarnya konsentrasi insektisida yang dapat mengakibatkan kematian 50% serangga uji dalam waktu tertentu (LC 50 ) (Heinrich et al., 1981). Untuk menentukan daya racun ekstrak daun mimba (Azadirachta indica) terhadap mortalitas larva D. polibete dilakukan analisis probit untuk mengetahui LC 50. Nilai LC 50 dihitung dari data mortalitas larva D. polibete pada pengamatan 216 jsa. Dari hasil analisis probit menunjukan bahwa angka LC 50 ekstrak daun mimba adalah sebesar 50 g/1. Nilai tersebut dapat diartikan bahwa mortalitas 50% serangga uji pada waktu pengamatan 216 jsa terjadi karena aplikasi ekstrak daun mimba dengan konsentrasi 50 g/ Seminar Nasional Sains & Teknologi III

15 PROSIDING II PEMBENTUKAN PUPA DAN KEMUNCULAN IMAGO D. POLIBETE Perlakuan ekstrak daun mimba terhadap larva D. polibete dapat mengakibatkan kelainan morfologi atau salah bentuk pada individu yang berkembang. Sejumlah serangga uji menunjukan gejalanya setelah munculnya serangga dewasa (imago). Larva yang tidak mati umumnya berhasil menjadi pupa. Pupa mulai terlihat pada pengamatan hari ke Persentase larva yang menjadi pupa dan imago terlihat pada Tabel 2. Meskipun sebagian besar larva yang hidup berhasil menjadi pupa, namun sebagian pupa yang terbentuk tidak sempurna (abnormal). Hal ini ditunjukan dengan adanya pupa yang mengerut dan sedikit terkoyak sehingga permukaannya terlihat kasar. Tabel 2. Pengaruh ekstrak daun mimba terhadap pembentukan pupa dan kemunculan imago D. polibete (%). Perlakuan (g/1) Pembentukan Pupa (%) Kemunculan Imago (%) 0 100,00 a 96,67 a 30 56,67 b 53,33 b 40 53,33 bc 53,33 b 50 40,00 c 40,00 b 60 43,33 bc 43,33 b 70 43,33 bc 43,33 b F Hitung 20,01 ** 12,21 ** Keterangan : * = Berbeda pada taraf nyata 5 % ** = Berbeda pada taraf nyata 5 % dan 1 % Nilai pada kolom yang diikuti dengan huruf yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata pad uji BNT 5 % Serangga uji yang mendapat perlakuan ekstrak daun mimba pada saat larva, selain mengalami mortalitas larva juga mengalami mortalitas pupa sehingga tidak seluruh pupa berhasil menjadi imago. Pada kontrol, seluruh serangga uji yang tidak mengalami mortalitas berhasil membentuk pupa. Pada konsentrasi terendah (30 g/1) pupa yang terbentuk sebesar 56,67 % sedangkan pada konsentrasi tertinggi (70 g/1) pupa yang berhasil terbentuk sebesar 43,33 %. Pada pengamatan persentase kemunculan imago, aplikasi ekstrak mimba dengan konsentrasi 30 g/1 memunculkan imago sebesar 53,33%, dan tidak berbeda nyata dengan kemunculan imago dari larva yang mendapat perlakuan ekstrak daun mimba pada konsentrasi yang lain. KESIMPULAN Ekstrak daun mimba dapat menyebabkan mortalitas larva D. polibete dan menghambat pembentukan pupa dan imago. Perlakuan ekstrak daun mimba dengan konsentrasi 50 g/1 mengakibatkan mortalitas D. polibete yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan konsentrasi dibawahnya. Tetapi, peningkatan konsentrasi menjadi 60 g/1 dan 70 g/1 tidak mengakibatkan peningkatanya mortalitas serangga uji. Adapun LC 50 ekstrak daun mimba terhadap larva D. polibete adalah sebesar 50 g/1. Seminar Nasional Sains & Teknologi III 409

16 PROSIDING II DAFTAR PUSTAKA Baringbing, B. & E. Karmawati Biologi dan Pengendalian Hama Daun Handeuleum (Graptophyllum pictum (L) Griff.). Medkom Littri. No. 10: Heinrich, E.A., S. Chelliah, S.L. Valencia, M.B. Arceo, L.T. Fabellar, G.B. Aquino, & S. Pickin Manual for testing insecticides. IRRI. Los Banos Philipines. Hutapea, J.R. & S. Syamsuhidayat Inventarisasi Tanaman Obat Indonesia I. Badan Litbang Kesehatan, Departemen Kesehatan RI. Jakarta. Prijono, D Pengembangan dan Pemanfaatan Pestisida Nabati. Departemen Proteksi Tanaman IPB. Bogor. Soedibjo, M Perlunya Penelitian Tanaman Obat untuk Pengembangan Jamu dan Obat Tradisional. Buku IV Prosiding Simposium I Hasil Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri. Puslitbangtri. Bogor. Thomas, A.N.S Tanaman Obat Tradisional 2. Kanisius. Yogyakarta. 410 Seminar Nasional Sains & Teknologi III

UJI EFIKASI EKSTRAK DAUN MIMBA TERHADAP LARVA DOLESCHALLIA POLIBETE CRAMER (NYMPHALIDAE: LEPIDOPTERA) PADA TANAMAN HANDEULEUM (GRAPTOPHYLLLUM PICTUM)

UJI EFIKASI EKSTRAK DAUN MIMBA TERHADAP LARVA DOLESCHALLIA POLIBETE CRAMER (NYMPHALIDAE: LEPIDOPTERA) PADA TANAMAN HANDEULEUM (GRAPTOPHYLLLUM PICTUM) UJI EFIKASI EKSTRAK DAUN MIMBA TERHADAP LARVA DOLESCHALLIA POLIBETE CRAMER (NYMPHALIDAE: LEPIDOPTERA) PADA TANAMAN HANDEULEUM (GRAPTOPHYLLLUM PICTUM) Rulita Aftina, Purnomo, dan Agus M. Hariri Jurusan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Jurusan Proteksi Tanaman

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Jurusan Proteksi Tanaman 8 III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Jurusan Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari bulan Januari hingga April

Lebih terperinci

PROSIDING. Bagian II. Peran Strategis Sains dan Teknologi Dalam Mencapai Kemandirian Bangsa SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI III

PROSIDING. Bagian II. Peran Strategis Sains dan Teknologi Dalam Mencapai Kemandirian Bangsa SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI III PROSIDING Bagian II ISBN: 978 979-8510-20-5 SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI III Peran Strategis Sains dan Teknologi Dalam Mencapai Kemandirian Bangsa Universitas Lampung, 18-19 Oktober 2010 Supported

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Komponen Bioaktif, Jurusan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Komponen Bioaktif, Jurusan III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Komponen Bioaktif, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian untuk kegiatan fraksinasi daun mint (Mentha arvensis

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan September 2012

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan September 2012 11 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan September 2012 bertempat di Laboratorium Hama Tumbuhan Jurusan Agroteknologi,

Lebih terperinci

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2014 di Laboratorium. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2014 di Laboratorium. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. I. MATERI DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2014 di Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam

Lebih terperinci

PENGARUH EKSTRAK ETANOL CABAI MERAH

PENGARUH EKSTRAK ETANOL CABAI MERAH PENGARUH EKSTRAK ETANOL CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) TERHADAP MORTALITAS HAMA ULAT GRAYAK (Spodoptera litura F.) Oleh: Ani Nihayah 1), Asep Ginanjar 2), Taufik Sopyan 3) 1) Alumni Prodi.Pend.Biologi

Lebih terperinci

Uji Toksisitas Potensi Insektisida Nabati Ekstrak Kulit Batang Rhizophora mucronata terhadap Larva Spodoptera litura

Uji Toksisitas Potensi Insektisida Nabati Ekstrak Kulit Batang Rhizophora mucronata terhadap Larva Spodoptera litura Sidang TUGAS AKHIR, 28 Januari 2010 Uji Toksisitas Potensi Insektisida Nabati Ekstrak Kulit Batang Rhizophora mucronata terhadap Larva Spodoptera litura Nama : Vivid Chalista NRP : 1505 100 018 Program

Lebih terperinci

'), T'} UNIVERSITAS LAMPUNG, 17-1 ISBN

'), T'} UNIVERSITAS LAMPUNG, 17-1 ISBN '), T'} UNIVERSITAS LAMPUNG, 17-1 ISBN 978 979 1165 74 7 Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 2008 PROSIDING Seminar Nasional Sains dan Teknologi 17-18 November 2008 Pcnyunting : Or.lohn Hendri,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biocontrol, Divisi Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biocontrol, Divisi Research and III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biocontrol, Divisi Research and Development, PT Gunung Madu Plantations (PT GMP), Kabupaten Lampung Tengah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat : Penelitian ini dilaksanakan di Green House Kebun. Biologi FMIPA UNY.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat : Penelitian ini dilaksanakan di Green House Kebun. Biologi FMIPA UNY. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Tempat : Penelitian ini dilaksanakan di Green House Kebun Biologi FMIPA UNY. 2. Waktu : Penelitian ini berlangsung selama ± 2 bulan dari bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan bahan pangan pokok terutama ketergantungan masyarakat yang besar

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan bahan pangan pokok terutama ketergantungan masyarakat yang besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia saat ini menghadapi masalah yang serius berkaitan dengan usaha penyediaan bahan pangan pokok terutama ketergantungan masyarakat yang besar terhadap padi,

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BATANG MIMBA

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BATANG MIMBA PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BATANG MIMBA (Azadirachta indica A. Juss.) SEBAGAI PESTISIDA NABATI HAMA Spodoptera litura PADA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annuum (L.)) TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Pestisida, Medan Sumut dan Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Medan

BAHAN DAN METODE. Pestisida, Medan Sumut dan Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Medan III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengujian Mutu dan Residu Pestisida, Medan Sumut dan Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Medan Area

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Tanaman, serta Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Tanaman, serta Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas 13 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama dan Penyakit Bidang Proteksi Tanaman, serta Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Gambar 1 Persiapan tanaman uji, tanaman G. pictum (kiri) dan tanaman A. gangetica (kanan)

BAHAN DAN METODE. Gambar 1 Persiapan tanaman uji, tanaman G. pictum (kiri) dan tanaman A. gangetica (kanan) BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Kelompok Peneliti Hama dan Penyakit, Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, Bogor. Penelitian dimulai dari bulan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pepaya merupakan salah satu tanaman yang digemari oleh seluruh lapisan

I. PENDAHULUAN. Pepaya merupakan salah satu tanaman yang digemari oleh seluruh lapisan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pepaya merupakan salah satu tanaman yang digemari oleh seluruh lapisan masyarakat, khususnya di Indonesia. Buah ini tersedia sepanjang tahun tanpa mengenal musim. Pertumbuhan

Lebih terperinci

UJI EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta indica) DAN EKSTRAK DAUN KLUWEK (Pangium edule) TERHADAP KEMATIAN ULAT GRAYAK (Spodoptera sp.

UJI EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta indica) DAN EKSTRAK DAUN KLUWEK (Pangium edule) TERHADAP KEMATIAN ULAT GRAYAK (Spodoptera sp. UJI EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta indica) DAN EKSTRAK DAUN KLUWEK (Pangium edule) TERHADAP KEMATIAN ULAT GRAYAK (Spodoptera sp.) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mudah ditembus oleh alat-alat pertanian dan hama atau penyakit tanaman

BAB I PENDAHULUAN. mudah ditembus oleh alat-alat pertanian dan hama atau penyakit tanaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kubis merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak dikonsumsi karena berbagai manfaat yang terdapat di dalam kubis. Kubis dikenal sebagai sumber vitamin A, B, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lengkap (RAL) yang terdiri atas kontrol positif dan lima perlakuan variasi

BAB III METODE PENELITIAN. Lengkap (RAL) yang terdiri atas kontrol positif dan lima perlakuan variasi A. Rancangan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Rancangan penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas kontrol positif dan lima perlakuan variasi dosis pestisida

Lebih terperinci

ADAPTASI BEBERAPA GALUR TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) DI LAHAN MEDIUM BERIKLIM BASAH DI BALI DENGAN BUDIDAYA ORGANIK

ADAPTASI BEBERAPA GALUR TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) DI LAHAN MEDIUM BERIKLIM BASAH DI BALI DENGAN BUDIDAYA ORGANIK ADAPTASI BEBERAPA GALUR TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) DI LAHAN MEDIUM BERIKLIM BASAH DI BALI DENGAN BUDIDAYA ORGANIK Ida Bagus Aribawa dan I Ketut Kariada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

Lebih terperinci

(Piper retrofractum VAHL.) DAN CABE JAWA PERDU DARI TIGA SENTRA PRODUKSI DENGAN KERAGAMAN INTENSITAS CAHAYA DAN PEMUPUKAN.

(Piper retrofractum VAHL.) DAN CABE JAWA PERDU DARI TIGA SENTRA PRODUKSI DENGAN KERAGAMAN INTENSITAS CAHAYA DAN PEMUPUKAN. STUDI CABE JAWA BIASA (Piper retrofractum VAHL.) DAN CABE JAWA PERDU DARI TIGA SENTRA PRODUKSI DENGAN KERAGAMAN INTENSITAS CAHAYA DAN PEMUPUKAN (Hibah Bersaing) 1. Dr. Ir. Maya Melati, MS, MSc (Peneliti

Lebih terperinci

Oleh: Nur Alindatus Sa Diyah

Oleh: Nur Alindatus Sa Diyah PROPOSAL TUGAS AKHIR - SB 091351 UJI POTENSI EKSTRAK DAUN BINTARO (Cerbera odollam) SEBAGAI BIOINSEKTISIDA TERHADAP MORTALITAS HAMA ULAT GRAYAK (Spodoptera litura F.) DENGAN MEDIA DAUN CABAI RAWIT (Capsicum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sayuran sawi sehari-harinya relatif cukup tinggi, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sayuran sawi sehari-harinya relatif cukup tinggi, sehingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman sawi (Brassica juncea L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang digemari dan dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat. Untuk konsumsi sehari-hari, sawi biasa

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penyiapan Tanaman Pakan Pembiakan Serangga Uji

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penyiapan Tanaman Pakan Pembiakan Serangga Uji BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Toksikologi Serangga, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB), dari awal

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian Perbanyakan B. tabaci dan M. persicae

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian Perbanyakan B. tabaci dan M. persicae 10 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di Laboratorium Biosistematika Serangga, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian,Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini berlangsung dari

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Biologi Sitophilus oryzae L. (Coleoptera: Curculionidae)

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Biologi Sitophilus oryzae L. (Coleoptera: Curculionidae) TINJAUAN PUSTAKA 1. Biologi Sitophilus oryzae L. (Coleoptera: Curculionidae) Gambar 1: Telur, larva, pupa dan imago S. oryzae S. oryzae ditemukan diberbagai negara di seluruh dunia terutama beriklim panas.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bahan baku pangan, dan bahan lain. Ketersediaan pangan yang cukup jumlahnya,

I. PENDAHULUAN. bahan baku pangan, dan bahan lain. Ketersediaan pangan yang cukup jumlahnya, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). B. Waktu dan Tempat Penelitian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lebih dari setengah penduduk menggantungkan hidupnya pada beras yang

I. PENDAHULUAN. lebih dari setengah penduduk menggantungkan hidupnya pada beras yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Padi (Oryza sativa L.) di Indonesia merupakan tanaman pangan terpenting karena lebih dari setengah penduduk menggantungkan hidupnya pada beras yang dihasilkan tanaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat: Penelitian dilakukan di Green House Kebun Biologi, Fakultas. 2. Waktu: Bulan Desember Februari 2017.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat: Penelitian dilakukan di Green House Kebun Biologi, Fakultas. 2. Waktu: Bulan Desember Februari 2017. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat: Penelitian dilakukan di Green House Kebun Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta. 2. Waktu:

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija yang

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija yang berguna untuk bahan pangan, pakan, dan bahan baku industri. Selain itu, kacang tanah merupakan

Lebih terperinci

AGRIBISNIS Dukungan Aspek Mekanisasi Pertanian

AGRIBISNIS Dukungan Aspek Mekanisasi Pertanian PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS Dukungan Aspek Mekanisasi Pertanian Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 AGRO INOVASI MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menggunakan satu eksplan yang ditanam pada medium tertentu dapat

I. PENDAHULUAN. menggunakan satu eksplan yang ditanam pada medium tertentu dapat I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban manusia. Padi sudah dikenal sebagai tanaman pangan penghasil beras sejak jaman prasejarah.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pelaksanaan dimulai bulan April

Lebih terperinci

Pengendalian hama dan penyakit pada pembibitan yaitu dengan menutup atau mengolesi luka bekas pengambilan anakan dengan tanah atau insektisida,

Pengendalian hama dan penyakit pada pembibitan yaitu dengan menutup atau mengolesi luka bekas pengambilan anakan dengan tanah atau insektisida, PEMBAHASAN PT National Sago Prima saat ini merupakan perusahaan satu-satunya yang bergerak dalam bidang pengusahaan perkebunan sagu di Indonesia. Pengusahaan sagu masih berada dibawah dinas kehutanan karena

Lebih terperinci

AKTIVITAS ANTIFIDAN EKSTRAK DAUN MINT (Mentha arvensis L.) DAN BUAH LADA HITAM (Piper nigrum L.) TERHADAP ULAT KROP KUBIS (Crocidolompa pavonana F.

AKTIVITAS ANTIFIDAN EKSTRAK DAUN MINT (Mentha arvensis L.) DAN BUAH LADA HITAM (Piper nigrum L.) TERHADAP ULAT KROP KUBIS (Crocidolompa pavonana F. J. Agrotek Tropika. ISSN 2337-4993 124 Jurnal Agrotek Tropika 2(1):124-129, 2014 Vol. 2, No. 1: 124 129, Januari 2014 AKTIVITAS ANTIFIDAN EKSTRAK DAUN MINT (Mentha arvensis L.) DAN BUAH LADA HITAM (Piper

Lebih terperinci

AKTIVITAS ANTIFIDAN EKSTRAK DAUN MINT (Mentha arvensis L.) DAN BUAH LADA HITAM (Piper nigrum L.) TERHADAP ULAT KROP KUBIS (Crocidolompa pavonana F.

AKTIVITAS ANTIFIDAN EKSTRAK DAUN MINT (Mentha arvensis L.) DAN BUAH LADA HITAM (Piper nigrum L.) TERHADAP ULAT KROP KUBIS (Crocidolompa pavonana F. J. Agrotek Tropika. ISSN 2337-4993 124 Jurnal Agrotek Tropika 2(1):124-129, 2014 Vol. 2, No. 1: 124 129, Januari 2014 AKTIVITAS ANTIFIDAN EKSTRAK DAUN MINT (Mentha arvensis L.) DAN BUAH LADA HITAM (Piper

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kedelai dan industri pakan ternak. Rata rata kebutuhan kedelai setiap tahun sekitar ± 2,2 juta

BAB I PENDAHULUAN. kedelai dan industri pakan ternak. Rata rata kebutuhan kedelai setiap tahun sekitar ± 2,2 juta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap tahun kebutuhan kedelai nasional selalu meningkat disebabkan karena peningkatan jumlah penduduk disamping berkembangnya industri pangan berbahan baku kedelai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan Januari 2010. Daun gamal diperoleh dari Kebun Percobaan Natar, Lampung Selatan

Lebih terperinci

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan ridho

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyerang hewan jenis unggas. Ascaridia galli merupakan cacing parasit yang

BAB I PENDAHULUAN. menyerang hewan jenis unggas. Ascaridia galli merupakan cacing parasit yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cacing gelang Ascaridia galli merupakan cacing parasit yang umum menyerang hewan jenis unggas. Ascaridia galli merupakan cacing parasit yang dalam kehidupannya mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan produksi kubis di Indonesia banyak mengalami hambatan, di

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan produksi kubis di Indonesia banyak mengalami hambatan, di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan produksi kubis di Indonesia banyak mengalami hambatan, di antaranya disebabkan serangan hama tanaman. Banyak hama yang menyerang tanaman kubis, salah satunya

Lebih terperinci

VI. PEMBUATAN PESTISIDA NABATI. Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP

VI. PEMBUATAN PESTISIDA NABATI. Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP PEMBUATAN PESTISIDA NABATI VI. PEMBUATAN PESTISIDA NABATI Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP MODUL-06 Department of Dryland Agriculture Management, Kupang State Agriculture Polytechnic

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Entomologi Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat (BALITTAS) Karangploso,

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Entomologi Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat (BALITTAS) Karangploso, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2010, bertempat di Laboratorium Entomologi Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM. i PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI. ii ABSTRACT.... iii ABSTRAK..... iv RINGKASAN. v HALAMAN PERSETUJUAN viii TIM PENGUJI. ix RIWAYAT HIDUP. x KATA PENGANTAR. xi DAFTAR ISI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sirih hijau (Piper betle L.) sebagai pengendali hama Plutella xylostella tanaman

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sirih hijau (Piper betle L.) sebagai pengendali hama Plutella xylostella tanaman BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian mengenai efektivitas pestisida nabati daun sirih hijau (Piper betle L.) sebagai pengendali hama Plutella xylostella tanaman sawi (Brassica juncea

Lebih terperinci

PENGARUH PERBEDAAN TANAMAN INANG TERHADAP PRODUKTIVITAS DAN DAYA TETAS TELUR Spodoptera litura Fabricius SKRIPSI

PENGARUH PERBEDAAN TANAMAN INANG TERHADAP PRODUKTIVITAS DAN DAYA TETAS TELUR Spodoptera litura Fabricius SKRIPSI PENGARUH PERBEDAAN TANAMAN INANG TERHADAP PRODUKTIVITAS DAN DAYA TETAS TELUR Spodoptera litura Fabricius SKRIPSI Oleh : Ratna Setiawati NIM 060210103007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) SEBAGAI INSEKTISIDA NABATI UNTUK MEMBASMI LARVA NYAMUK Aedes aegypti L.

SKRIPSI. EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) SEBAGAI INSEKTISIDA NABATI UNTUK MEMBASMI LARVA NYAMUK Aedes aegypti L. SKRIPSI EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) SEBAGAI INSEKTISIDA NABATI UNTUK MEMBASMI LARVA NYAMUK Aedes aegypti L. Disusun oleh : Ratna Herawati NPM : 05 08 00976 UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA FAKULTAS

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Proses ekstraksi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Proses ekstraksi 30 III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). B. Waktu dan Tempat

Lebih terperinci

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PISANG

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PISANG Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PISANG Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan ridho

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perlindungan tanaman secara preventif dan kuratif merupakan bagian yang

BAB I PENDAHULUAN. Perlindungan tanaman secara preventif dan kuratif merupakan bagian yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perlindungan tanaman secara preventif dan kuratif merupakan bagian yang sangat penting dalam upaya menekan kehilangan hasil pertanian yang diakibatkan oleh Organisme

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Pembiakan P. fluorescens dari Kultur Penyimpanan

BAHAN DAN METODE. Pembiakan P. fluorescens dari Kultur Penyimpanan BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi Tumbuhan, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor mulai bulan Februari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pisang raja bulu (Musa paradisiaca L var. sapientum) merupakan salah

I. PENDAHULUAN. Pisang raja bulu (Musa paradisiaca L var. sapientum) merupakan salah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pisang raja bulu (Musa paradisiaca L var. sapientum) merupakan salah satu tanaman buah tropis yang dapat tumbuh baik pada dataran tinggi dengan kisaran ketinggian

Lebih terperinci

Lingkup Kegiatan Adapun ruang lingkup dari kegiatan ini yaitu :

Lingkup Kegiatan Adapun ruang lingkup dari kegiatan ini yaitu : PROJECT DIGEST NAMA CLUSTER : Ternak Sapi JUDUL KEGIATAN : DISEMINASI INOVASI TEKNOLOGI pembibitan menghasilkan sapi bakalan super (bobot lahir > 12 kg DI LOKASI PRIMA TANI KABUPATEN TTU PENANGGUNG JAWAB

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan pangan terus menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup manusia. Peningkatan jumlah populasi dunia, peningkatan suhu bumi yang disebabkan efek pemanasan global,

Lebih terperinci

Kultur Jaringan Menjadi Teknologi yang Potensial untuk Perbanyakan Vegetatif Tanaman Jambu Mete Di Masa Mendatang

Kultur Jaringan Menjadi Teknologi yang Potensial untuk Perbanyakan Vegetatif Tanaman Jambu Mete Di Masa Mendatang AgroinovasI Kultur Jaringan Menjadi Teknologi yang Potensial untuk Perbanyakan Vegetatif Tanaman Jambu Mete Di Masa Mendatang Tanaman jambu mete (Anacardium occidentale. L.) merupakan salah satu tanaman

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September - Oktober 2014 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September - Oktober 2014 di III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September - Oktober 2014 di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada bulan Januari

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KOMPOSISI MEDIA DASAR DAN BAP UNTUK INDUKSI ORGANOGENESIS ANTHURIUM WAVE OF LOVE (Anthurium plowmanii) SECARA IN VITRO

PENGGUNAAN KOMPOSISI MEDIA DASAR DAN BAP UNTUK INDUKSI ORGANOGENESIS ANTHURIUM WAVE OF LOVE (Anthurium plowmanii) SECARA IN VITRO PENGGUNAAN KOMPOSISI MEDIA DASAR DAN BAP UNTUK INDUKSI ORGANOGENESIS ANTHURIUM WAVE OF LOVE (Anthurium plowmanii) SECARA IN VITRO Oleh Riyanti Catrina Helena Siringo ringo A34404062 PROGRAM STUDI PEMULIAAN

Lebih terperinci

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 AGRO INOVASI MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tanaman lada (Piper nigrum L) merupakan salah satu komoditi ekspor.

I. PENDAHULUAN. Tanaman lada (Piper nigrum L) merupakan salah satu komoditi ekspor. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanaman lada (Piper nigrum L) merupakan salah satu komoditi ekspor. Sebagai salah satu tanaman rempah yang bernilai ekonomi tinggi, tanaman lada dijadikan komoditas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tanah, mengandung unsur-unsur hara untuk pertumbuhan tanaman. Akan

BAB 1 PENDAHULUAN. tanah, mengandung unsur-unsur hara untuk pertumbuhan tanaman. Akan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lahan di Indonesia secara tidak langsung sering digunakan sebagai media penanaman tanam pangan, karena lahan yang sebagian besar adalah tanah, mengandung unsur-unsur

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL

PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL Eko Srihartanto et al.: Penerapan Sistem Tanam Jajar PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL Eko Srihartanto 1), Sri Wahyuni

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Serangan O. furnacalis pada Tanaman Jagung Larva O. furnacalis merusak daun, bunga jantan dan menggerek batang jagung. Gejala serangan larva pada batang adalah ditandai dengan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA DKI Jakarta merupakan wilayah terpadat penduduknya di Indonesia dengan kepadatan penduduk mencapai 13,7 ribu/km2 pada tahun

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat 7 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengendalian Hayati, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada bulan Februari

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Bahan

BAHAN DAN METODE. Bahan 9 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Patologi Serangga, dan Laboratorium Fisiologi dan Toksikologi Serangga, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian evaluasi ketahanan beberapa aksesi bunga matahari (Halianthus

METODE PENELITIAN. Penelitian evaluasi ketahanan beberapa aksesi bunga matahari (Halianthus 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian evaluasi ketahanan beberapa aksesi bunga matahari (Halianthus annus L.) terhadap ulat grayak (Spodoptera litura F.) ini merupakan penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L) PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L) The Effect of Local Micro Organisms and NPK Fertilizers on Growth

Lebih terperinci

1) Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulawesi Selatan 2) Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor ABSTRAK

1) Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulawesi Selatan 2) Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor ABSTRAK PENGUJIAN LAPANG EFIKASI INSEKTISIDA CURBIX 100 SC (ETIPZOL 100 g/l) DAN CONFIDOR 5 WP (IMIDAKLOPRID 5 %) TERHADAP KEPIK HITAM RAMPING (Pachybarachlus pallicornis var. Baihaki) PADA TANAMAN PADI SAWAH

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Chilo sacchariphagus Boj. (Lepioptera: Crambidae) Bentuk telur jorong dan sangat pipih, diletakkan dalam 2-3 baris tersusun

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Chilo sacchariphagus Boj. (Lepioptera: Crambidae) Bentuk telur jorong dan sangat pipih, diletakkan dalam 2-3 baris tersusun TINJAUAN PUSTAKA 1. Chilo sacchariphagus Boj. (Lepioptera: Crambidae) 1.1 Biologi Bentuk telur jorong dan sangat pipih, diletakkan dalam 2-3 baris tersusun seperti atap genting (Gambar 1). Jumlah telur

Lebih terperinci

Keterangan : Yijk = H + tti + Pj + (ap)ij + Sijk. Sijk

Keterangan : Yijk = H + tti + Pj + (ap)ij + Sijk. Sijk m. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Riau Kampus Bina Widya Jin. Bina Widya Km 12,5 Kelurahan Simpang Baru,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) PADA BEBERAPA SISTEM BUDIDAYA ABRIANI FENSIONITA

PERKEMBANGAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) PADA BEBERAPA SISTEM BUDIDAYA ABRIANI FENSIONITA PERKEMBANGAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) PADA BEBERAPA SISTEM BUDIDAYA ABRIANI FENSIONITA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 ABSTRAK ABRIANI FENSIONITA. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Isolat M. anisopliae pada Berbagai Konsentrasi terhadap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Isolat M. anisopliae pada Berbagai Konsentrasi terhadap BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Isolat M. anisopliae pada Berbagai Konsentrasi terhadap Mortalitas H. armigera Mortalitas larva H. armigera merupakan parameter pengukuran terhadap banyaknya jumlah

Lebih terperinci

Pemuliaan Tanaman dan Hewan

Pemuliaan Tanaman dan Hewan Pemuliaan Tanaman dan Hewan Apakah kamu tahu bahwasanya dewasa ini makin banyak macam-macam tanaman dan hewan apa itu pemuliaan tanaman dan hewan? Berbagai macam tanaman dan hewan yang memiliki bibit unggul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. faktor struktur tanah, pencemaran, keadaan udara, cuaca dan iklim, kesalahan cara

BAB I PENDAHULUAN. faktor struktur tanah, pencemaran, keadaan udara, cuaca dan iklim, kesalahan cara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan pada tanaman dapat disebabkan oleh faktor biotik ataupun abiotik. Faktor pengganggu biotik adalah semua penyebab gangguan yang terdiri atas organisme atau makhluk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pengendalian hama dan penyakit melalui insektisida

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pengendalian hama dan penyakit melalui insektisida BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan pengendalian hama dan penyakit melalui insektisida sintetik telah menimbulkan banyak efek yang membahayakan bagi kesehatan. Salah satunya adalah timbulnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kepik hijau (Nezara viridula L.) merupakan salah satu hama penting pengisap

I. PENDAHULUAN. Kepik hijau (Nezara viridula L.) merupakan salah satu hama penting pengisap 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kepik hijau (Nezara viridula L.) merupakan salah satu hama penting pengisap polong pada pertanaman kedelai, padi, dan kacang panjang. Hama kepik hijau termasuk

Lebih terperinci

EFEK MINYAK ATSIRI DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum) TERHADAP MORTALITAS ULAT DAUN Spodoptera exigua PADA TANAMAN BAWANG MERAH

EFEK MINYAK ATSIRI DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum) TERHADAP MORTALITAS ULAT DAUN Spodoptera exigua PADA TANAMAN BAWANG MERAH EFEK MINYAK ATSIRI DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum) TERHADAP MORTALITAS ULAT DAUN Spodoptera exigua PADA TANAMAN BAWANG MERAH SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia.

I. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia. Buah nenas merupakan produk terpenting kedua setelah pisang. Produksi nenas mencapai 20%

Lebih terperinci

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Rangkuman Kebutuhan Investasi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Rangkuman Kebutuhan Investasi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Rangkuman Kebutuhan Investasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran penting dibanding dengan jenis sayuran lainnya. Cabai tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN PISANG (Musa paradisiaca L.) SECARA KULTUR TEKNIS DAN HAYATI MIFTAHUL HUDA

PENGENDALIAN LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN PISANG (Musa paradisiaca L.) SECARA KULTUR TEKNIS DAN HAYATI MIFTAHUL HUDA PENGENDALIAN LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN PISANG (Musa paradisiaca L.) SECARA KULTUR TEKNIS DAN HAYATI MIFTAHUL HUDA DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 ABSTRAK MIFTAHUL

Lebih terperinci

KAJIAN TOKSISITAS EKSTRAK DAUN MINT (Mentha arvensis L.) TERHADAP MORTALITAS ULAT KROP KUBIS (Crocidolomia pavonana F.)

KAJIAN TOKSISITAS EKSTRAK DAUN MINT (Mentha arvensis L.) TERHADAP MORTALITAS ULAT KROP KUBIS (Crocidolomia pavonana F.) J. Agrotek Tropika. ISSN 2337-4993 Ekaristi et al.:kajian toksisitas ekstrak daun mint (Mentha arvensis L.) 119 Vol. 2, No. 1: 119 123, Januari 2014 KAJIAN TOKSISITAS EKSTRAK DAUN MINT (Mentha arvensis

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Variabel Hama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya dengan berbagai

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Variabel Hama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya dengan berbagai IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Variabel Hama 1. Mortalitas Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya dengan berbagai fase dan konsentrasi tidak memberikan pengaruh nyata terhadap mortalitas hama

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan ini memiliki

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan ini memiliki I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kacang hijau adalah tanaman budidaya palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang produknya digunakan sebagai bahan baku industri serta sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. yang produknya digunakan sebagai bahan baku industri serta sangat penting 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Vanilla planifolia Andrews atau panili merupakan salah satu tanaman industri yang produknya digunakan sebagai bahan baku industri serta sangat penting peranannya

Lebih terperinci

Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat

Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat Yuliana Susanti & Bq. Tri Ratna Erawati Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (Bptp) NTB Jl.

Lebih terperinci

PERLUASAN HAMA SASARAN FORMULASI INSEKTISIDA NABATI RSA1 PADA TIGA SPESIES SERANGGA HAMA SAYURAN NUR ASYIYAH

PERLUASAN HAMA SASARAN FORMULASI INSEKTISIDA NABATI RSA1 PADA TIGA SPESIES SERANGGA HAMA SAYURAN NUR ASYIYAH PERLUASAN HAMA SASARAN FORMULASI INSEKTISIDA NABATI RSA1 PADA TIGA SPESIES SERANGGA HAMA SAYURAN NUR ASYIYAH DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 ABSTRAK NUR

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dijadikan sebagai bahan pangan utama (Purwono dan Hartono, 2011). Selain

I. PENDAHULUAN. dijadikan sebagai bahan pangan utama (Purwono dan Hartono, 2011). Selain 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat kedua setelah beras. Sebagai salah satu sumber bahan pangan, jagung menjadi komoditas

Lebih terperinci

KETAHANAN PADI (WAY APO BURU, SINTA NUR, CIHERANG, SINGKIL DAN IR 64) TERHADAP SERANGAN PENYAKIT BERCAK COKLAT (Drechslera oryzae) DAN PRODUKSINYA

KETAHANAN PADI (WAY APO BURU, SINTA NUR, CIHERANG, SINGKIL DAN IR 64) TERHADAP SERANGAN PENYAKIT BERCAK COKLAT (Drechslera oryzae) DAN PRODUKSINYA 8 AGROVIGOR VOLUME 2 NO. 1 MARET 2009 ISSN 1979 5777 KETAHANAN PADI (WAY APO BURU, SINTA NUR, CIHERANG, SINGKIL DAN IR 64) TERHADAP SERANGAN PENYAKIT BERCAK COKLAT (Drechslera oryzae) DAN PRODUKSINYA (THE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat : Penelitian ini dilakukan di Green House Kebun Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat : Penelitian ini dilakukan di Green House Kebun Biologi BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat : Penelitian ini dilakukan di Green House Kebun Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta. Waktu

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS DAN PUPUK KIMIA TERHADAP SERAPAN HARA DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG

PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS DAN PUPUK KIMIA TERHADAP SERAPAN HARA DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS DAN PUPUK KIMIA TERHADAP SERAPAN HARA DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) MUSIM TANAM KEDUA DI TANAH ULTISOL GEDUNGMENENG Dermiyati 1), Jamalam Lumbanraja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat : Penelitian ini dilakukan di Green House Kebun Biologi,

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat : Penelitian ini dilakukan di Green House Kebun Biologi, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat : Penelitian ini dilakukan di Green House Kebun Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta.

Lebih terperinci

Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair

Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair Pupuk Organik Unsur hara merupakan salah satu faktor yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Penggunaan pupuk sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sayuran sangat erat hubungannya dengan kesehatan, sebab sayuran banyak mengandung vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama adanya kandungan karotin,

Lebih terperinci

III. BAHANDAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman Pangan dan

III. BAHANDAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman Pangan dan III. BAHANDAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Gadingrejo, Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) atau completely randomized design yang

III. METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) atau completely randomized design yang III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) atau completely randomized design yang terdiri dari 4 perlakuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mudah diperbanyak dan jangka waktu berbuah lebih panjang. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. mudah diperbanyak dan jangka waktu berbuah lebih panjang. Sedangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara generatif dan vegetatif. Perbanyakan tanaman secara generatif biasanya dilakukan melalui biji dan mengalami penyerbukan

Lebih terperinci