lll DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "lll DATA DAN ANALISA PERANCANGAN"

Transkripsi

1 lll DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Aspek Fungsi Produk Rancangan 1. Photobook Photobook pada dasarnya mengombinasikan antara foto kreatif dan personal publishing dengan produk konvensional. Pembuatannya mengandalkan mesin cetak foto berteknologi tinggi. Photobook pun memiliki banyak keunggulan dibandingkan album foto konvensional, yakni memiliki hasil cetak tahan air, lebih tajam, warna anti pudar hingga puluhan tahun, serta bisa menyesuaikan permintaan pasar. Gambar 2. Photobook Sumber: (Kodak, 2012) Salah satu media promosi yang masih sedikit digunakan adalah photobook digital. Photobook merupakan sebuah buku yang berisi rangkaianfoto foto yang saling berkaitan satu sama lain. Sesuai namanya, photobook didominasi dengan foto-foto sedangkan teks hanya sebagai informasi pelengkap untuk menjelaskan foto tersebut. Fungsi praktis dari photobook ini adalah sebagai media promosi dengan menghadirkan foto-foto menarik yang mampu menampilkan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca. Sedangkan fungsi ekonominya untuk menarik sponsor, iklan untuk bekerjasama dalam mempromosikan pariwisata. Photobook ini biasanya digunakan pada industri pariwisata seperti: tempat wisata, resort, restoran, dan juga kuliner. Oleh karena itu, foto yang ditampilkanpun memiliki peran yang begitu penting, maka proses pengambilan foto harus dilakukan secara profesional dengan menerapkan teknik fotografi yang baik dan unik. 11

2 2. Fotografi landscape Landscape Photography atau dalam bahasa Indonesia disebut Foto Lanskap adalah salah satu genre fotografi yang menghususkan pemotretan pada eksplorasi keindahan alam. Biasanya Foto Lanskap ini dilakukan diluar atau biasa disebut outdoor photography. Objek utama yang dipakai pada Foto Lanskap ini biasanya adalah keindahan alam sekitar seperti pemandangan pantai, laut, tebing, karang, sungai, danau, kolam, gunung, hutan, air terjun dan lain sebagainya yang berbau alam. Walaupun Foto Lanskap ini sajiannya adalah keindahan alam, akan tetapi banyak juga fotografer yang mengkombinasikan alam dengan manusia, hewan, dan yang lainnya. Akan tetapi tetap saja prioritas utama mereka yaitu alam itu sendiri. Gambar 3. landscapes Sumber: (Digital, 2013) Tokoh-tokoh penting dalam fotografi landskap seperti Ansel Adams, Edward Weston dan Galen Rowell. Yang paling berpengaruh adalah Ansel Adams. Beliau lahir di San Fransisco, California pada tanggal 2 Agustus Lahir dengan nama lengkap Ansel Easton Adams, beliau adalah anak tunggal dari pasangan Charles dan Olive Adams. Terlahir dari keluarga kalangan atas membuat Adams tidak terlalu kesulitan untuk membeli peralatan fotografi yang mahal pada waktu itu. Kecintaannya terhadap lingkungan membuat ia begitu gemar mengabadikan gambar melalui bidikan lensa kamera. 12

3 3. Fotografi Seascape Foto paling spektakuler di dunia tidak perlu menggunakan peralatan yang paling mahal. Sebuah foto yang menakjubkan membutuhkan konsep dan keahlian mata yang terampil serta terlatih untuk menangkap momen dengan cara terbaik. Sebuah foto bukan hanya hasil representasi dari apa yang dilihat dalam kenyataan. Sebuah foto bisa bernilai seribu kata, dan memiliki kekuatan untuk menyampaikan arti baru dari situasi tertentu. Gambar 4. Seascapes Human Interest Sumber: (Adhadi, 2012) Menurut 4 (Sugimoto, 1994) dalam bukunya "Seascapes", fotografi seascapes merupakan jenis fotografi yang mengambil keindahan lautan. Fotokeindahan laut tersebut bisa dikombinasikan dengan objek karang, manusia, kapal, dan lain sebagainya, dengan catatan laut sebagai fokus utamanya. Seorang fotografer seascapes harus selalu siaga dan menunggu keindahan momen laut yang belum terungkap. Di sini, konsentrasi menjadi hal utama dalam menangkap berbagai suasana hati laut, dengan waktu dan hari yang berbeda, atau bahkan pada musim yang berbeda. 4. Sugimoto, H. (1994). Seascapes. New York: Ram Pubns & amp. 13

4 Teknik yang diambil untuk fotografi seascapes ini menggunakan teknik lowspeed atau disebut juga long eksposure. Fungsi mengapa menggunakanteknik ini dalam menjepretnya dikarenakan ingin membuat konsep promosi yang berbeda dan unik dari foto-foto wisata kebanyakan. Gambar 5. Seascapes Sumber: (Digital, 2013) B. Aspek Estetika Produk Rancangan berikut: Aspek estetika dalam perancangan tugas akhir ini antara lain, sebagai 1. Elemen Komposisi dalam Fotografi Menurut 5 (Peterson D., 2012) dalam jurnal nya, ada beberapa elemen komposisi dalam fotografi diantaranya adalah: (Benvie, 2001) a. Line (Garis) Garis merupakan unsur komposisi yang paling penting dalam foto. Tanpa ada garis, tidak akan ada bentuk, tanpa ada bentuk tidak akan ada wujud. Dan tanpa ada garis serta bentuk, tidak akan ada pola (pattern). Komposisi ingin menimbulkan kesan kedalaman dan kesan gerak pada objek. Garis juga dimaksudkan untuk membawa perhatian pengamat pada subjek utama. Garis dapat berupa lurus, melingkar, melengkung, yang memiliki kesan berbeda-beda. Berikut ini jenis-jenis garis dalam komposisi fotografi: 5 Peterson, D. (2012). Composition Rules for Photos. Digital Photo Secret,

5 Garis Horizontal Garis horizontal dalam sebuah foto dapat memberi kesan stabilitas, tenang, permanen, dan kokoh. Foto horizontal yang populer adalah garis langit dan dataran atau lautan. Garis Vertikal Garis vertikal memberikan kesan kekuasaan dan tinggi. Sebut saja tiang, gedung bertingkat, pohon, monumen, sebagai contohnya. Hanya saja, untuk komposisi yang baik, hindari meletakkan garis vertikal secara kaku di tengah foto karena akan memberikan kesan membagi foto menjadi dua. Garis Diagonal Komposisi dengan garis diagonal akan terasa lebih dinamis. Garis ini memberi nafas yang membuat kesan lebih hidup. Garis diagonal juga mempertegas unsur prespektif pada foto. Garis diagonal akan melahirkan efek kedalaman atau tiga dimensi dalam sebuah foto. Garis Lengkung Garis lengkung bersifat luwes dan dinamis. Garis lengkung lebih hidup dibandingkan diagonal. Selain itu juga memberi kesan lembut, rileks, dan bergerak. b. Shape (Bentuk) Bentuk merupakan tatanan dua dimensional, mulai dari titik, garis, dan pola. Bentuk juga termasuk kontras pencahayaan yang ekstrim seperti siluet, penonjolan detail benda, ataupun mengikutkan subjek menjadi garis luar atau outline dari sebuah tone warna tertentu. c. Texture (Tekstur) Tekstur memberikan kesan mengenai keadaan permukaan suatu benda. Bisa halus, kasar, beraturan, tidak beraturan, tajam, atau lembut. Tekstur akan tampak dari gelap terang atau bayangan dan kontras yang timbul dari pencahayaan pada saat pemotretan. 15

6 d. Pattern (Pola) Pola merupakan tatanan dari kelompok sejenis yang diulang untuk mengisi bagian tertentu di dalam bingkai foto. Pola merupakan kesan keseragaman, dengan pola yang diatur sedemikian rupa, maka akan membentuk presepsi dan kesan tersendiri. Terkadang suatu pola akan menampilkan kesan abstrak. e. Color (Warna) Warna dapat memberi kesan elegan dan dinamis apabila dikomposisikan dengan baik. Komposisi warna juga dapat memberikan kesan anggun serta mampu dengan sempurna memunculkan mood color atau keserasian warna dalam sebuah foto. f. Value (Isi) Value dalam istilah fotografi adalah perpindahan warna terang ke gelap didalam sebuah foto. Sebagai contoh di dalam hal spektrum dari hitam menjadi putih dan nuansa abu-abu banyak. Setiap bayangan pada spektrum ini memiliki nilai, dari yang sangat ringan hingga yang sangat gelap. Value dapat memisahkan, menunjukkan suasana hati, menambah drama, dan menciptakan ilusi kedalaman. g. Framing(Bingkai) Framing merupakan salah satu komposisi foto yang populer. Foto seolaholah diberikan bingkai yang menggunakan objek-objek yang ada disekitar. Bisa saja dengan tumbuhan, pintu, jendela, terowongan dan lain-lain. Framing akan mengarahkan perhatian orang yang melihat foto akanlangsung tertuju pada objek utama. 2. Penerapan Komposisi dalam Fotografi Penerapan komposisi menurut 6 (Permana, Komposisi dalam Fotografi, 2014) adalah: 6 Permana, E. (2014). Komposisi dalam Fotografi. Penerapan Komposisi Fotografi,

7 a. View of Angel (Sudut Pandang Pemotretan) Posisi atau sudut pandang pemotretan dapat dieksplorasi dengan bebas. Beda posisi tentu saja akan memberikan hasil dan efek yang berbeda pula. Dalam fotografi dikenal 3 sudut pengambilan gambar yang mendasar, yaitu: Bird Eye View (Pandangan Mata Burung) Sudut pengambilan gambar ini dilakukan dengan memposisikan kamera berada di atas objek yang akan difoto. Posisi objek dibawah/lebih rendah dari kita berdiri sehingga posisi kamera otomatis menunduk ke bawah. Gambar 6. Fotografi Bird Eye View Sumber: (Rauls, 2014) Eye Level View (Pandangan Mata Normal) Sudut pandang kamera ditempatkan sejajar dengan objek. Biasanya digunakan untuk menghasilkan kesan menyeluruh dan merata terhadap background sebuah objek, menonjolkan sisi ekspresif dari sebuah objek dan biasanya sudut pemotretan ini juga dimaksudkan untuk memposisikan kamera sejajar dengan mata. 17

8 Gambar 7. Fotografi Eye Level View Sumber: (Amazonaws, 2015) Frog Eye View (Pandangan Mata Katak) Sudut pemotretan yang dimana objek lebih tinggi dari posisi kamera. Sudut pengembilan gambar ini digunakan untuk memotret agar memberikan kesan tinggi, kokoh, megah. Gambar 8. Fotografi Frog Eye View Sumber: (Patricks, 2015) b. View of Rule of Thirds (Aturan Sepertiga Bidang) Salah satu prinsip yang dapat membantu menempatkan unsur-unsur pembentuk sebuah foto adalah rule of thirds. Prinsipnya membagi foto menjadi sembilan bagian yang sama, dengan dua garis horizontal dan dua garis vertikal dengan ruang yang sama. Hal ini sangat berbeda dengan yang umum dilakukan dimana kita selalu menempatkan objek di tengah-tengah bidang foto. 18

9 Gambar 9. View of Rule Thirds Sumber: (Mujahidurrehman, 2013) c. Dimension (Dimensi) Foto yang memiliki dimensi adalah foto yang memiliki kedalaman, seolaholah dimensi ketiga. Unsur utama membentuk dimensi adalah jarak. Jika menampilkan satu objek dalam suatu dimensi maka akan membentuk jarak dalam setiap elemennya. Untuk membuat suatu dimensi diperlukan adanya permainan ruang tajam, permainan gelap terang dan garis. d. Perspektif (Perspektif) Perspektif adalah perubahan bentuk, ukuran, dan kedalaman bidang yang relatif akibat perbedaan cara pandang antara objek dan kamera. Perbedaan tersebut terjadi karena ada pergeseran posisi dalam melihat sesuatu dari sudut pandang, jarak, dan ketinggian yang tidak sama. Secara sederhana, perspektif adalah cara pandang terhadap suatu objek. e. Format Vertikal atau Horizontal Mengabadikan sebuah foto secara vertikal atau horizontal, bergantung kepada elemen apa saja yang ingin dimasukan atau dikeluarkan dari frame. Tidak ada yang benar atau salah, ini berhubungan dengan seleradan apa yang hendak disampaikan kepada pengamat. Pemotretan dengan orientasi vertikal (potrait) untuk menampilkan kesan tinggi dan megah, sedangkan pemotretan dengan orientasi horizontal (landcape) memberikan kesan tenang dan luas pada foto. 19

10 3. Teknik Fotografi Salah satu teknik dalam fotografi adalah Depth of field, yaitu ruang ketajaman atau ukuran seberapa jauh bidang fokus dalam foto. Depth of field dapat dihasilkan tergantung besar kecilnya diafragma pada lensa. Semakin kecil angka diafragma maka ruang ketajaman semakin sempit, sedangkan semakin besar angka diafragma maka semakin luas ruang ketajaman yang dihasilkan. Menurut 7 (Permana, Teknik Fotografi, 2014). Berikut uraian teknik dasar fotografi: a. Teknik Long Eksposure/Slow Speed (Kecepatan Rendah) Teknik long eksposure atau disebut juga teknik slow speed merupakan teknik yang ingin memberikan kesan bergerak, dramatis dan juga artistik pada objek, pada teknik long eksposure tidak semua objek yang difoto blur atau tidak jelas, sedangkan objek yang tidak bergerak tetap jelas ataufokus. Kunci untuk menghasilkan teknik slow speed yakni permainan shutter speed dengan kecepatan rendah. Objek pantai yang difoto dengan shutter speed rendah yaitu sekitar 1/5 detik kebawah, akan menghasilkangambar air menjadi buih. Gambar 10. Teknik Slow Speed Sumber: (Wallpaperus, 2012) 7 Permana, E. (2014). Teknik Fotografi. Teknik Dasar Fotografi,

11 b. Teknik Back Light (Cahaya Belakang) Teknik Back light hampir sama dengan siluet. Objek berada di depan arah datangnya cahaya. Pada teknik back light harus men-zoom in objek dengan mendekatkan diri kepada objek. Cahaya matahari diusahakan hanya sedikit yang masuk ke dalam foto. Hal ini akan menciptakan rimlight (cahaya pinggir atau tepi). Teknik back light istimewa karenamatahari seolah-olah memberi bingkai di sekeliling objek. Arah datangnya cahaya terhadap subyek foto memiliki beberapa kemungkinan yaitu: dari depan/frontlight, belakang/backlight, samping kiri atau kanan/sidelight, atas/toplight, dan bawah/bottomlight. Tiap-tiap arah datangnya cahaya tersebut mempunyai keuntungan, kerugian, dan kesulitannya masing-masing dalam pemotretan. Gambar 11. Teknik Back Light Sumber: (Setiawandri, 2012) c. Teknik Foto Landscape (Pemandangan) Fotografi landscape adalah fotografi dimana pamandangan/bentang alam menjadi subjek utama. Hewan dan manusia tidak termasuk dalam fotografi landscape, namun mereka bisa disertakan sebagai foreground untuk lebih memperkuat sense ofscale, dan biasanya hanya ditampilkan dalam ukuran yang relatif kecil. Beberapa fotografer bahkan menyebut fotografi laut dan kondisi perkotaan tidak termasuk dalam fotografi landscape, namun termasuk fotografi seascape/cityscape. Ada tiga kuncisukses memotret landscape, yaitu waktu, sudut pandang dan komposisi. 21

12 Dalam jurnal 8 (Haftarczyk, 2014) ada beberapa gaya pemotretan dalam fotografi landscape. Gaya pemotretan landscape itu dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: Representational Gaya representational yakni menghadirkan perspektif realistis secara langsung sesuai dengan pemandangan alam yang ada tanpa manipulasi. Jadi apa yang anda lihat, itu yang akan anda dapat. Impressionistic Gaya Impressionistik adalah gambar landscape namun memiliki efek unreal/tidak nyata sesuai kondisi aslinya. Sebagai contoh penggunaan shutter speed lambat yang membuat air nampak lembut,penggunaan shutter speed lambat untuk fotografi malam hari sehingga bintang nampak berputar, serta berbagai macam efek kreatif lain. Abstrak Abstrak adalah menjadikan elemen landscape sebagai elemen grafik untuk membentuk komposisi tertentu. Fotografer dapat melakukan extreme close up, membentuk siluet, melakukan underexposure dansebagainya sehingga gambar tampak abstrak. Gambar 12. Fotografi Landscape Sumber: (Aliyamuafa, 2012) 8 Haftarczyk, N. (2014). Landscape Photography Techniques. Photography Tips,

13 4. Layout Menurut 9 (Rustan, Layout Dasar & Penerapannya, 2008) dalam bukunya yang berjudul Layout dasar dan penerapannya mengemukakan bahwa pada dasarnya layout dapat dijabarkan sebagai tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya. Layout yang baik dapat membantu menyampaikan informasi dengan lengkap dan tepat serta memberikan kenyamanan dalam membaca, yaitu memudahkan mencari informasi yang dibutuhkan, sebagai navigasi/mengarahkan mata dalam membaca dan estetika. Pengaturan layout dalam photobook cenderung didominasi oleh elemen foto. 5. Tipografi Tipografi adalah perpaduan antara seni dan teknik mengatur tulisan, agar maksud dan arti tulisan dapat tersampaikan dengan baik secara visual kepada pembaca. Pengolahan tipografi tidak hanya terbatas lewat pemilihan jenis huruf, ukuran huruf, dekorasi, kesesuaian dengan tema, tetapi juga meliputi tata letak vertikal atau horizontal tulisan pada sebuah bidang desain. Menurut (Rustan, Huruf Font Tipografi, 2014) pada bukunya yang berjudul Huruf Font Tipografi ada 2 aspek penting penilaian terhadap tipografi sebagai penyampai pesan yang erat kaitannya dengan faktor optis, yaitu: Legibility: prinsip yang mengutamakan karekter huruf yang satudengan yang lain harus dapat dibedakan dan dapat tetap terbaca. Suatu jenis huruf dikatakan legibility apabila masing-masing huruf/karakter-karakternya mudah dikenali dan dibedakan dengan jelas satu sama lain. Readability: prinsip yang terfokus pada terbaca atau tidaknya huruftersebut sehingga pembaca mendapatkan informasi selengkaplengkapnya tanpa tersesat. 9 Rustan, S. (2008). Layout Dasar & Penerapannya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 23

14 6. Warna Pada photobook dan cd, warna yang ditampilkan adalah warna natural dari hasil jepretan foto. Untuk menghasilkan warna yang menarik, fotografer menerapkan efek-efek tertentu seperti efek warm, sunset, dan grayscale. Penerapan efek warna yang berbeda dapat memberikan kesan lebihmenarik dan bervariasi sehingga foto tersebut tidak membosankan saat dilihat. Sedangkan elemen lain, sepert elemen teks hanya sebagai tambahan sehingga warna yang dipakai tidak lebih dominan dari pada warna foto. Warna yang digunakan pun tidak terlalu banyak. Contohnya, warna grayscale jika dikombinasikan dengan warna sunset dengan nilai dan intensitas yang berbeda akan menciptakan suatu perpaduan yang harmonis serta menciptakan kesatuan yang utuh pada komposisi desain. Gambar 13. Warna Sumber: (colorschemedesigner, 2015) C. Aspek Teknis Produk Rancangan Aspek teknis yang perlu diperhatikan dalam perancangan photobook dan CD sebagai media promosi: 1. Kamera Digital Single Lens Reflex (Digital SLR atau DSLR) adalah kamera digital yang menggunakan sistem cermin otomatis dan pentaprisma atau pentamirror untuk meneruskan cahaya dari lensa menuju ke 24

15 viewfinder. Kamera DSLR terdiri dari beberapa bagian diantaranya aperture, shutter speed, dan ISO. Fotografer kenamaan, 10 (Peterson B., 2013), dalam bukunya yang berjudul Understanding Exposure yang didalamnya diterangkan konsep exposure secara mudah. Peterson member ilustrasi tentang tiga elemenyang harus diketahui untuk memahami exposure, dia menamai hubungan ketiganya sebagai sebuah "Segitiga Fotografi". Setiap elemen dalam segitiga fotografi ini berhubungan dengan cahaya, bagaimana cahaya masuk dan berinteraksi dengan kamera. Ketiga elemen tersebut adalah: ISO ukuran seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya. Aperture seberapa besar lensa terbuka saat foto diambil. Shutter Speed rentang waktu "jendela" didepan sensor kamera. Interaksi ketiga elemen inilah yang disebut exposure. Perubahan dalam salah satu elemen akan mengakibatkan perubahan dalam elemen lainnya. a. Aperture Aperture adalah bukaan lensa kamera dimana cahaya masuk. Bila bukaan besar, akan banyak cahaya yang masuk dibandingkan dengan bukaan kecil. Selain merupakan salah satu cara mengendalikan cahaya yang masuk, bukaan di gunakan juga untuk mengendalikan kedalaman ruang (depth of field/dof). Nilai aperture yang umum pada sebuah lensa: f/1.4, f/1.8, f/2, f/2.2, f/2.8, f/4.0, f/5.6, f/8. f/11, f/16, f/22, f/32, pengaturan aperture dari f/1.4 ke f/1.8 akan membuat cahaya berkurang setengahdari sebelumnya karena diameter diagfragma mengecil. Aperture yang digunakan dalam perancangan fotografi ini antara f/8 sampai f/22. b. Shutter Speed Kecepatan rana (shutter speed) adalah durasi kamera membuka sensor untuk menyerap cahaya. Semakin lama durasinya, semakin banyak cahaya yang masuk ke kamera dan hasil foto akan bertambah terang. 10 Peterson, B. (2013). Understanding Exposure. Manchester: Hudson Hills Press LLC. 25

16 Satuan shutter speed adalah dalam detik atau pecahan detik. Biasanya berawal dari 1/4000 detik sampai to 30 detik. Variasi shutter speed ini diatur dari badan kamera bukan dari lensa. Rata-rata sutter speed yang digunakan untuk memotret fotografi seascapes dalam perancangan ini 10' sampai 30'. c. ISO ISO adalah ukuran sensitivitas sensor terhadap cahaya. Ukuran dimulai dari angka 100, 200 atau 400 dan akan berlipat ganda sampai 3200 atau lebih besar lagi. ISO dengan ukuran angka kecil berarti sensivitas terhadap cahaya rendah, ISO dengan angka besar berarti sebaliknya. ISO dengan angka besar atau disebut juga ISO tinggi akan menurunkan kualitas gambar karena munculnya bintik-bintik yang dinamakan noise. Foto akan terlihat berbintik-bintik seperti pasir dan detail yang halus akan hilang. Tapi untuk kondisi yang sulit seperti sedikit cahaya dalam ruangan, ISO tinggi seringkali diperlukan. ISO yang digunakan dalam perancangan ini konstan memakai ISO 100, hal ini dilakukan untuk mengurangai noise pada gambar, dan juga memaksimal kan dengan lensa yang digunakan. 2. Kertas Ada beberapa jenis kertas yang biasa digunakan pada percetakan, diantaranya sebagai berikut: a. HVS Jenis bahan kertas yang memiliki permukaan kasar. Biasa digunakan untuk fotocopy atau printer. Biasanya untuk mencetak buku. Gramaturnya mulai dari 60 gr, 70 gr, 80 gr, 100 gr. b. Art Paper Jenis kertas ini mempunyai tekstur permukaan yang licin dan halus. Biasa digunakan untuk mencetak brosur, majalah atau katalog. Gramaturnya mulai dari 80 gr, 85 gr, 100 gr, 120 gr dan 150 gr. 26

17 c. Art Carton Kertas jenis ini krakteristiknya sama dengan Art Paper, hanya lebih tebal. Biasa dipakai untuk mencetak kartu nama, cover buku, brosur, paperbag, map dan lain sebagainya. Gramaturnya mulai 190 gr, 210gr, 230 gr, 260gr, 310 gr, 350 gr, dan 400 gr. d. Fancy Paper Jenis kertas dengan beragam warna dan karakteristik. Ada banyak jenisnya seperti Prophoto, Jasmine, Java Emboss, Hawaii dan lain-lain. Gramaturnya juga cukup beragam mulai dari 80 gr, 100 gr, 150gr, 220 gr, dan 300 gr. 3. Teknis Finishing a. Laminating Fungsi utama laminating adalah sebagai pelindung suatu media sehingga menjadi lebih awet, tahan gores dan mencegah terjadinya retak atau rusak. Ada 2 jenis laminating yang biasa digunakan yaitu laminating glossy dan laminating doff. Laminating glossy menghasilkan efek mengkilat pada hasil cetak sedangkan laminating doff menghasilkan efek warna yang lembut pada hasil cetakan. b. Jilid Jilid atau binding adalah sentuhan akhir untuk menyatukan lembaranlembaran kertas menjadi sebuah buku yang sempurna. Banyak pilihan jenis binding yang bisa diaplikasikan untuk finishing buku, antara lain adalah sebagai berikut: Wire Binding (Spiral) Jilid dengan menggunakan spiral kawat ataupun spiral plastik. Jilid spiral ini tersedia dengan beragam jenis ukuran dari yang kecil sampai besar tergantung ketebalan kertas yang akan dijilid. Teknik penjilidan ini banyak digunakan selain karena mudah namun harganya yang juga terjangkau. 27

18 Gluer Book Binding (Lem Panas) Mesin Lem Panas (book binding machine/binder) digunakan untuk melekatkan cover buku dengan isi buku (halaman) secara otomatis dengan menggunakan lem panas, dimana lem tersebut dipanaskan dulu sebelumnya. Teknik penjilidan ini membutuhkan waktu yang cepat dan hasil yang rapi. Hard Cover Adalah jenis cover yang diberikan tambahan board sebagai penguat atau menimbulkan kesan lebih kokoh. Penjilidan hardcover membuat buku lebih awet untuk disimpan dalam jangka waktu yang lama namun biaya yang diperlukan lebih besar dibanding jilid spiral dan lem panas. D. Aspek Ekonomi Produk Rancangan Suatu produk dapat bermanfaat apabila memiliki nilai guna dan dapat memenuhi kebutuhan. Tidak hanya diliat dari nilai guna suatu produk, perancangan produk juga perlu memikirkan aspek ekonominya. Kesuksesan ekonomi pada suatu produk tergantung pada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen, kemudian secara tepat tercipta produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang terjangkau. Biaya yang terjangkau dapat dihasilkan dengan memperhatikan penggunaan material pada produk tersebut. Banyaknya produk yang diproduksi secara langsung juga dapat mempengaruhi biaya produksi. Contohnya mencetak brosur dalam jumlah ribuan exemplar akan berbeda harganya dengan mencetak brosur dengan jumlah satuan. Oleh karena itu perlu adanya identifikasi kebutuhan konsumen pada proses perancangan sebuah produk. 28

Komposisi dalam Fotografi

Komposisi dalam Fotografi Tujuan: mengorganisasikan berbagai komponen foto yang saling berlainan, menjadi sedemikian rupa sehingga gambar tersebut menjadi suatu kesatuan yang saling mengisi, serta mendukung satu sama lainnya; dengan

Lebih terperinci

LCC LP3I Balikpapan 20 Maret

LCC LP3I Balikpapan 20 Maret LCC LP3I Balikpapan 20 Maret 2017 Fotografi berasal dari kata photos yang artinya cahaya dan Graphos yang artinya melukis. Jadi Fotografi artinya melukis dengan cahaya. Tanpa cahaya, tidak akan

Lebih terperinci

Siapa Saja Bisa Motret! FB:

Siapa Saja Bisa Motret! FB: 081522640424 Siapa Saja Bisa Motret! 085298002228 budiekoharto@gmail.com ppekalimantan@gmail.com FB: budihartoeko76@yahoo.com Materi sudah lengkap (aspek legal, teknis website dan penulisan, fotografi)

Lebih terperinci

METODE PERANCANGAN. A. Orisinalitas

METODE PERANCANGAN. A. Orisinalitas BAB II. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Negara Indonesia dikenal sebagai suatu wilayah yang memiliki banyak potensi sumber daya alam khususnya dibidang pariwisata, yang dapat menjadi nilai jual tersendiri

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Fotografi. Multimedia SMKN 1 Bojongsari

Dasar-Dasar Fotografi. Multimedia SMKN 1 Bojongsari Dasar-Dasar Fotografi Multimedia SMKN 1 Bojongsari Pengenalan Fotografi Fotografi artinya melukis dengan cahaya. Tanpa cahaya, tidak akan ada fotografi. Seni fotografi pada dasarnya adalah melihat dan

Lebih terperinci

Basic Photography. Setting & Composition PART II

Basic Photography. Setting & Composition PART II Basic Photography Setting & Composition PART II Bagaimana Melakukan Setting Pada Kamera Komposisi dan penempatan subyek dalam foto 2 Anatomi Kamera DSLR Anatomi Kamera DSLR Creative Mode CREATIVE MODE

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PENCAHAYAAN (LIGHTING)

KONSEP DASAR PENCAHAYAAN (LIGHTING) KONSEP DASAR PENCAHAYAAN (LIGHTING) JENIS CAHAYA INDOOR OUTDOOR Hal.: 2 Arah cahaya Jenis Pencahayaan Cahaya Langsung (Direct Light) Cahaya yang langsung dari matahari yang paling mudah dikenali. Cahaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perahu adalah salah satu alat transportasi bagi manusia yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perahu adalah salah satu alat transportasi bagi manusia yang berada di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perahu adalah salah satu alat transportasi bagi manusia yang berada di pesisir pantai atau di sepanjang aliran sungai, pinggiran danau, atau pantai. Untuk menggerakan

Lebih terperinci

DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

DATA DAN ANALISA PERANCANGAN III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Photobook merupakan sebuah buku yang berisi rangkaian foto-foto yang memiliki cerita yang ingin disampaikan

Lebih terperinci

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Data verbal dan visual disusun dengan gaya desain Fun Fullcolour. Proses pembelajaran bentuk dan warna disajikan dengan singkat dan jelas dengan didukung

Lebih terperinci

11/15/2013 JENIS KAMERA FOTOGRAFI KAMERA TWIN LENS REFLEX ( TLR )

11/15/2013 JENIS KAMERA FOTOGRAFI KAMERA TWIN LENS REFLEX ( TLR ) JENIS KAMERA Kamera sederhana FOTOGRAFI JENIS KAMERA Rangefinder (RF) Camera RANGEFINDER (RF) CAMERA Menggunakan dua buah alat untuk menyatukan gambar yang kita lihat. Gambar dilihat melalui viewfinder

Lebih terperinci

Rancang Teknik Fotografi

Rancang Teknik Fotografi Rancang Teknik Fotografi Dalam fotografi juga dibutuhkan adanya rancang konsep, bagaimana suatu pengambilan nanti dilakukan. Apa pun kameranya, jika berdasarkan konsep dan kepekaan terhadap objek dan arah

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI. A. Tujuan dan Manfaat Perancangan. 1. Tujuan Perancangan

BAB II METODOLOGI. A. Tujuan dan Manfaat Perancangan. 1. Tujuan Perancangan BAB II METODOLOGI A. Tujuan dan Manfaat Perancangan 1. Tujuan Perancangan Tujuan Perancangan Buku adalah menyampaikan kepada pembaca tentang tahapan-tahapan membuat ilustrasi karakter mecha dari tahapan

Lebih terperinci

II METODE PERANCANGAN

II METODE PERANCANGAN II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Negara Indonesia dikenal sebagai suatu wilayah yang memiliki banyak potensi sumber daya alam khususnya dibidang pariwisata, yang dapat menjadi nilai jual tersendiri

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan Pada perancangan buku cerita anak ini memiliki konsep yang Beragam yaitu adanya bermacam jenis bentuk, pola, warna, teks mencakup cara penggambaran karakter

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Perancangan photobook ini bertemakan sosial, yang berjudul Ruang. Perancangan photobook ini menggunakan teknik

BAB V KONSEP. Perancangan photobook ini bertemakan sosial, yang berjudul Ruang. Perancangan photobook ini menggunakan teknik BAB V KONSEP 5.1 Konsep Kreatif Perancangan Perancangan photobook ini bertemakan sosial, yang berjudul Ruang Publik Ibukota Jakarta. 5.1.1 Tema Secara Global Human Interest Perancangan photobook ini menggunakan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 7! Hal-Hal yang Perlu Dimiliki Seorang Pewarta Foto. 1. Naluri Berita. 2. Rasa Ingin Tahu. 3. Pantang Menyerah. 4. Perilaku yang Baik

PERTEMUAN 7! Hal-Hal yang Perlu Dimiliki Seorang Pewarta Foto. 1. Naluri Berita. 2. Rasa Ingin Tahu. 3. Pantang Menyerah. 4. Perilaku yang Baik PERTEMUAN 7! Hal-Hal yang Perlu Dimiliki Seorang Pewarta Foto 1. Naluri Berita 2. Rasa Ingin Tahu 3. Pantang Menyerah 4. Perilaku yang Baik 5.Kecepatan 6.Wawasan dan Kreativitas 7. Tanggung Jawab kepada

Lebih terperinci

Komposisi dalam Foto Portrait

Komposisi dalam Foto Portrait Fotografi 2 b@yu widi@ntoro Komposisi dalam Foto Portrait komposisi adalah sebuah proses penggabungan beberapa elemen menjadi satu kesatuan yang utuh Komposisi dalam Fotografi merupakan sebuah proses dimana

Lebih terperinci

PHOTOGRAPHY DEFINISI Photography adalah ilmu melukis dengan cahaya

PHOTOGRAPHY DEFINISI Photography adalah ilmu melukis dengan cahaya PHOTOGRAPHY DEFINISI Photography adalah ilmu melukis dengan cahaya BIDANG-BIDANG DALAM FOTOGRAFI JOURNALISTIC HUMAN INTEREST ARCHITECTURE INDUSTRIAL/COMMERCIAL FOOD WEDDING BIDANG-BIDANG FOTOGRAFI TERSEBUT

Lebih terperinci

DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA

DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA Anita Iskhayati, S.Kom Apa Itu Three-Point Lighting? Three-point lighting (pencahayaan tiga titik) adalah metode standar pencahayaan yang digunakan dalam fotografi,

Lebih terperinci

Modul. SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) JURNALISTIK MEDIA ELEKTRONIK (FOTOGRAFI) 1 Kamaruddin Hasan 2

Modul. SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) JURNALISTIK MEDIA ELEKTRONIK (FOTOGRAFI) 1 Kamaruddin Hasan 2 MATERI: 14 Modul SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) JURNALISTIK MEDIA ELEKTRONIK (FOTOGRAFI) 1 Kamaruddin Hasan 2 Deskripsi Materi Materi ini memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang teori-teori

Lebih terperinci

PRAKTIKUM FOTOGRAFI TAHAP I

PRAKTIKUM FOTOGRAFI TAHAP I PRAKTIKUM FOTOGRAFI TAHAP I DASAR-DASAR FOTOGRAFI 1. Antara Mata Manusia Dan Mata Kamera Secara sekilas melakukan potret-memotret adalah perkara yang mudah.beberapa tipe produk kamera saku memang disediakan

Lebih terperinci

4. Sampul (Cover) Cerita Bergambar PASOSORÉ

4. Sampul (Cover) Cerita Bergambar PASOSORÉ 83 4. Sampul (Cover) Cerita Bergambar PASOSORÉ a. Sampul (Cover) Depan Gambar 3.30 Sampul Depan Buku Cerita Bergambar PASOSORÉ Sampul cerita bergambar berjudul PASOSORÉ dengan subjudul Kaulinan Barudak

Lebih terperinci

SEKILAS TENTANG PHOTOGRAPHY

SEKILAS TENTANG PHOTOGRAPHY SEKILAS TENTANG PHOTOGRAPHY Kata photography berasal dari kata photo yang berarti cahaya dan graph yang berarti gambar. Jadi photography bisa diartikan menggambar/melukis dengan cahaya. Kamera film, sekarang

Lebih terperinci

Foto landscape natural lebih menampakkan tempat apa adanya tanpa adanya perubahan maupun imajinasi yang aneh bagi mata manusia.

Foto landscape natural lebih menampakkan tempat apa adanya tanpa adanya perubahan maupun imajinasi yang aneh bagi mata manusia. Landscape(Bahasa Indonesia : Lansekap) adalah salah satu jenis fotografi yang pada umumnya banyak disukai karena mengabadikan keindahan suatu tempat yang dituju. Di dalam fotografi landscape sendiri terbagi

Lebih terperinci

Elemen Elemen Desain Grafis

Elemen Elemen Desain Grafis Elemen Elemen Desain Grafis Desain grafis sebagai seni dekat dengan apa yang kita sebut sebagai keindahan (estetika). Keindahan sebagai kebutuhan setiap orang, mengandung nilai nilai subyektivisme. Oleh

Lebih terperinci

Esensial Tip Memotret Foto dengan Tablet

Esensial Tip Memotret Foto dengan Tablet 1 Esensial Tip Memotret Foto dengan Tablet Salah satu keunggulan yang membuat tablet menjadi sebuah perangkat yang sempurna untuk fotografi adalah kamera yang tersedia pada tablet Anda. Dengan semakin

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Setelah proses penelitian dan pembuatan sketsa yang telah diterangkan pada bab III, pada bab ini membahas mengenai proses dan implementasi desain pada berbagai media yang telah

Lebih terperinci

Tips Dasar Black & White Photography

Tips Dasar Black & White Photography Instagram : @geonusantara Twitter : @geonusantaraid Facebook : facebook.com/geonusantara LINE ID geonusantara Program Belajar Bersama Keluarga Geonusantara Tips Dasar Black & White Photography Ary Hastono

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Buku lazim disimpan sebagai koleksi bacaan keluarga atau perpustakan, sehingga umur sebuah buku relatif lebih lama daripada media lainnya. Secara

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sebuah buku materi pendidikan yang bersifat akademis umumnya berupa buku formal yang dibuka halaman per halaman. Begitu juga dengan buku teoriteori tentang tipografi,

Lebih terperinci

Jurus Komposisi dan Lensa

Jurus Komposisi dan Lensa Jurus Komposisi dan Lensa Foto yang bagus tak lepas dari peran dari dua hal berikut, yaitu komposisi yang rapi dan penggunaan lensa yang tepat. Komposisi itu sendiri artinya adalah seni meletakkan objek

Lebih terperinci

JENIS-JENIS FOTO DAN TEKNIS DASAR PEMOTRETAN

JENIS-JENIS FOTO DAN TEKNIS DASAR PEMOTRETAN JENIS-JENIS FOTO DAN TEKNIS DASAR PEMOTRETAN Memotret adalah proses kreatifitas yang tidak hanya sekedar membidik obyek yang akan kita rekam dan kemudian menekan tombol shutter pada kamera. Dalam menciptakan

Lebih terperinci

Mengenal Komposisi, POI, Rule of Third/Nine Point, Golden Mean, dan Framing Agar Foto Lebih Menawan

Mengenal Komposisi, POI, Rule of Third/Nine Point, Golden Mean, dan Framing Agar Foto Lebih Menawan What is Composition in Photography? Mengenal Komposisi, POI, Rule of Third/Nine Point, Golden Mean, dan Framing Agar Foto Lebih Menawan oleh Erwin Rizaldi Professional Photographer Indonesia erizaldi.multiply.com

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab V ini akan dipaparkan simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Simpulan yang dapat diuraikan dalam analisis kualitas tugas fashion photography

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN KERJA PRAKTEK PERANCANGAN FOTO PRODUK. 3.1 Peranan Praktikan Dalam Perusahaan

BAB III LAPORAN KERJA PRAKTEK PERANCANGAN FOTO PRODUK. 3.1 Peranan Praktikan Dalam Perusahaan BAB III LAPORAN KERJA PRAKTEK PERANCANGAN FOTO PRODUK 3.1 Peranan Praktikan Dalam Perusahaan Peranan Praktikan selama kerja di CV. Nepstate, Praktikan sebagai Fotografer, yang diberi tugas untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Toys photography atau foto mainan akhir-akhir ini telah menjadi salah satu bidang yang cukup banyak diminati dalam perkembang didunia fotografi, banyak hal yang

Lebih terperinci

Setting Kamera. mengcapture gambar Freezing, Panning, Moving. Fotografi. berdasar Kondisi lapangan. Bayu Widiantoro. Unika SOEGIJAPRANATA

Setting Kamera. mengcapture gambar Freezing, Panning, Moving. Fotografi. berdasar Kondisi lapangan. Bayu Widiantoro. Unika SOEGIJAPRANATA Setting Kamera berdasar Kondisi lapangan mengcapture gambar Freezing, Panning, Moving Fotografi Bayu Widiantoro Unika SOEGIJAPRANATA Hal apa yang paling penting dilakukan saat akan menghasilkan sebuah

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses pelaksanaan umum BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN Dalam operasional studio setiap bagian pekerjaan haruslah saling mendukung. Dalam studio ini pembagian divisi dilakukan secara mutlak atau harus

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. Camera Angle ( Sudut Pengambilan Gambar )

BAB IV KONSEP DESAIN. Camera Angle ( Sudut Pengambilan Gambar ) BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Fotografi Camera Angle ( Sudut Pengambilan Gambar ) Dalam buku Basic Lighting for Beauty yang ditulis oleh Adimodel menjelaskan bahwa agar foto yang

Lebih terperinci

Cahaya sebagai media Fotografi. Syarat-syarat fotografi. Cahaya

Cahaya sebagai media Fotografi. Syarat-syarat fotografi. Cahaya Cahaya sebagai media Fotografi Pencahayaan merupakan unsur dasar dari fotografi. Tanpa pencahayaan yang optimal, suatu foto tidak dapat menjadi sebuah karya yang baik. Pengetahuan tentang cahaya mutlak

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL. JUDUL KARYA : Sunset. PENCIPTA : Alit Kumala Dewi, S.Sn.,M.Ds

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL. JUDUL KARYA : Sunset. PENCIPTA : Alit Kumala Dewi, S.Sn.,M.Ds KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA : Sunset PENCIPTA : Alit Kumala Dewi, S.Sn.,M.Ds PAMERAN PAMERAN SENI RUPA INTERNATIONAL EXHIBITION International Studio For Art And Culture FSRD & ALVA

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus : Tujuan Instruksional Umum : 1. Memberikan pemahaman fungsi bagian tubuh kamera dengan perhitungan kombinasi angka angka. 2. Memberikan pemahaman mengenai bagian - bagian tubuh kamera. 3. Memberikan pemahaman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Vespa Indonesia Vespa merupakan salah satu merek sepeda motor yang berkembang di Indonesia sejak tahun 1960-an, yaitu pada saat kembalinya para tentara Indonesia dari Kongo

Lebih terperinci

Oleh : Ari Bowo Sucipto

Oleh : Ari Bowo Sucipto Oleh : Ari Bowo Sucipto PENGENALAN KAMERA A. KAMERA Secara umum pengertian kamera adalah alat untuk merekam obyek, gambar, imaji melalui sebuah lubang pada lensa yang melibatkan pencahayaan disekitar obyek

Lebih terperinci

PRODUCT PHOTOGRAPHY. Pertemuan ke 1. Dosen Pembimbing : Muhammad Fauzi S.Des., M.Ds Program Studi : Desain Produk Universitas Esa Unggul

PRODUCT PHOTOGRAPHY. Pertemuan ke 1. Dosen Pembimbing : Muhammad Fauzi S.Des., M.Ds Program Studi : Desain Produk Universitas Esa Unggul PRODUCT PHOTOGRAPHY Pertemuan ke 1 Dosen Pembimbing : Muhammad Fauzi S.Des., M.Ds Program Studi : Desain Produk Universitas Esa Unggul INTRODUCTION PRODUCT PHOTOGRAPHY Foto Produk adalah bagian dari advertising.

Lebih terperinci

Karena ada yang menanyakan apa itu Bukaan Diafragma di kotak komentar pada blog ini, maka bersama ini saya coba menjelaskannya, semoga bermanfaat.

Karena ada yang menanyakan apa itu Bukaan Diafragma di kotak komentar pada blog ini, maka bersama ini saya coba menjelaskannya, semoga bermanfaat. Bukaan Lensa Karena ada yang menanyakan apa itu Bukaan Diafragma di kotak komentar pada blog ini, maka bersama ini saya coba menjelaskannya, semoga bermanfaat. Bukaan lensa biasa juga disebut bukaan diafragma

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dilakukan disimpulkan dari beberapa pemecahan masalah dari bahaya minuman beralkohol pada remaja

Lebih terperinci

Teknik Dasar Fotografi. Daniar Wikan Setyanto, M.Sn

Teknik Dasar Fotografi. Daniar Wikan Setyanto, M.Sn Teknik Dasar Fotografi Daniar Wikan Setyanto, M.Sn A. FOKUS Focusing ialah kegiatan mengatur ketajaman objek foto, dilakukan dengan memutar ring fokus pada lensa sehingga terlihat pada jendela bidik objek

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA. 1 Merencanakan Konsep Design. diwujudkan ke dalam buku yang kemudian dari situlah menjadi. 2 Membuat Sketsa Layout

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA. 1 Merencanakan Konsep Design. diwujudkan ke dalam buku yang kemudian dari situlah menjadi. 2 Membuat Sketsa Layout 51 BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 4.1. Proses Perancangan Buku 1 Merencanakan Konsep Design Proses perancangan buku ini berawal dari pengembangan konsep desain yang mencakup informasi apa saja yang akan

Lebih terperinci

Pelatihan Dasar Fotografi, PPI Goetingen 21 April 2011 [FOTOGRAFI DASAR]

Pelatihan Dasar Fotografi, PPI Goetingen 21 April 2011 [FOTOGRAFI DASAR] Pelatihan Dasar Fotografi, PPI Goetingen 21 April 2011 [FOTOGRAFI DASAR] ANATOMI KAMERA Secara sederhana, kamera adalah sebuah kotak kedap cahaya yang didalamnya terdapat tempat memasang film. Kotak tersebut

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Analisis SWOT Strength : Minimnya Komik Edukatif yang bersifat Nasionalis untuk kalangan Remaja Weakness : Rendahnya minat belajar para Remaja Oportunities : Komik berfungsi

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN BAB IV TEKNIS PERANCANGAN 4.1 Media Utama Dalam perancangan ini media utama yang akan diproduksi adalah photobook. Dalam photobook tersebut terdapat 90% foto yang dihasilkan dengan kamera digital ber-refleksi

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK PERANCANGAN Macammacam 1. Wedding Gambar Sumber : Picbit Fungsi Acara pernikahan adalah sebuah acara yang sakral

Lebih terperinci

a) Kamera film, sekarang juga disebut dengan kamera analog oleh beberapa orang.

a) Kamera film, sekarang juga disebut dengan kamera analog oleh beberapa orang. Kata photography berasal dari kata photo yang berarti cahaya dan graph yang berarti gambar. Jadi photography bisa diartikan menggambar/melukis dengan cahaya. Jenis-jenis kamera a) Kamera film, sekarang

Lebih terperinci

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

BAB IV PEMECAHAN MASALAH BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi Konsep komunikasi yang akan digunakan dalam perancangan coffee table book tentang kesenian Lais yang berasal dari Kampung Sayang, Desa Cisayad, Kabupaten

Lebih terperinci

HOBY, mengabadikan momen indah dengan kamera Friday, 03 September :40

HOBY, mengabadikan momen indah dengan kamera Friday, 03 September :40 Sobat emotioner pasti dah gak asing lagi ama yang namanya kamera digital, nah dikesempatan ini kita lebih mengenalkan kamera digital ni ke sobat-sobat, nah salah satu temen kita juga kebetulan hoby ama

Lebih terperinci

III. DATA PERANCANGAN A. Kelompok Data berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Media cetak adalah sebuah media yang memiliki fungsi sebagai penyampaian informasi yang memiliki manfaat dan terkait

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Dapat memberikan identitas bagi komunitas atau untuk unit tertentu terhadap orang yang memakai kaos tersebut. Seperti, kominutas sepeda dengan nama BIKE

Lebih terperinci

SMK INFORMATIKA PUGER MODUL FOTOGRAFI

SMK INFORMATIKA PUGER MODUL FOTOGRAFI SMK INFORMATIKA PUGER MODUL FOTOGRAFI Mengenal Mode Pengaturan Pada Kamera Digital Fotografi Pemula - Mode Pemotretan apa yang sering Sobat gunakan? Menurut satu sumber yang telah melakukan survei terhadap

Lebih terperinci

BAB VI ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB VI ULASAN KARYA PERANCANGAN BAB VI ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Karya Perancangan 1. Cover Buku Gambar 65 Rancangan Bagian Luar Cover Rancangan soft cover buku bagian luar terdiri dari bagian depan buku dan bagian belakang buku. Ukuran

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.3 Desain Grafis Menurut Blanchard (1986) mendefinisikan desain grafis sebagai suatu seni komunikasi yang berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam menghasilkan gambaran

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A.. KONSEP PERANCANGAN 1. Latar Belakang Perencanaan Konsep perancangan adalah segala sesuatu yang melatar belakangi dalam perancangan karya, yaitu pembuatan identitas visual

Lebih terperinci

THE ART OF PHOTOGRAPHY. M.S. GUMELAR https://www.facebook.com/ultima.

THE ART OF PHOTOGRAPHY. M.S. GUMELAR https://www.facebook.com/ultima. THE ART OF PHOTOGRAPHY M.S. GUMELAR 2012 ms.gumelar@gmail.com http://michaelgumelar.blogspot.com/ https://www.facebook.com/ultima.michael Know your camera Shutter Speed Focal Length Aperture ISO Shutter

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. 4.1 Referensi karya. Penulis juga membuat studi banding dari beberapa buku Jakarta yang ada ditoko buku seperti :

BAB IV ANALISA DATA. 4.1 Referensi karya. Penulis juga membuat studi banding dari beberapa buku Jakarta yang ada ditoko buku seperti : BAB IV ANALISA DATA 4.1 Referensi karya Penulis juga membuat studi banding dari beberapa buku Jakarta yang ada ditoko buku seperti : Jelajah Masa Lalu Lewat Wisata Sejarah Gambar 3.3 Buku Jelajah Masa

Lebih terperinci

Mengenal Karakter Cahaya Untuk Portraiture Outdoor oleh Erwin Rizaldi, Professional Photographer Indonesia

Mengenal Karakter Cahaya Untuk Portraiture Outdoor oleh Erwin Rizaldi, Professional Photographer Indonesia Lighting Outdoor Photography: Mengenal Karakter Cahaya Untuk Portraiture Outdoor oleh Erwin Rizaldi, Professional Photographer Indonesia Kita semua paham, bahwa cahaya (light) adalah sahabat yang harus

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Format Teknis Buku 5.1.1 Jenis Cover Jenis cover yang digunakan adalah hardcover, sehingga buku lebih kuat dan tidak cepat rusak. Buku dilengkapi dengan slipcase yang

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Visual yang ditampilkan dalam buku ini bersifat kaku dan tegas agar terkesan heroik, maskulin dan gagah.

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Visual yang ditampilkan dalam buku ini bersifat kaku dan tegas agar terkesan heroik, maskulin dan gagah. BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Buku 5.1.1 Konsep Visual Visual yang ditampilkan dalam buku ini bersifat kaku dan tegas agar terkesan heroik, maskulin dan gagah. Ukuran : 20 cm x 28 cm (portrait)

Lebih terperinci

Lensa Tele (Telephoto)

Lensa Tele (Telephoto) Lensa Tele (Telephoto) Telephoto Zoom Lenses These high-magnification lenses cover a broad range of focal lengths from wide to telephoto and exhibit outstanding performance whether shooting faraway athletes

Lebih terperinci

a. Katun Combed Nama cotton combed (katun combed) diambil dari nama mesin pemintalnya, yaitu mesin combing. Mesin combing sendiri berfungsi untuk memb

a. Katun Combed Nama cotton combed (katun combed) diambil dari nama mesin pemintalnya, yaitu mesin combing. Mesin combing sendiri berfungsi untuk memb BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Buku merupakan salah satu media yang bisa digunakan dalam hal penyampaian informasi. Diantara faktor-faktor

Lebih terperinci

Fotografi 1. Anatomi. KAMERA SLR (single-lens Reflector) Lensa & Jenis Film

Fotografi 1. Anatomi. KAMERA SLR (single-lens Reflector) Lensa & Jenis Film Anatomi KAMERA SLR (single-lens Reflector) Lensa & Jenis Film KAMERA Kotak kedap cahaya yang mempunyai lobang untuk meloloskan cahaya dan tempat untuk memasang film Cahaya yang masuk melalui lobang akan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. 4.1 Pengumpulan Data

BAB IV ANALISA DATA. 4.1 Pengumpulan Data BAB IV ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data yang penyusun kumpulkan terdiri dari metode pengumpulan data gabungan, data gabungan yaitu dengan metode kuesioner serta wawancara dengan ketua serikat don

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI & KONSEPTUAL. paradise in tidung island adalah menciptakan panduan lengkap, informatif dan

BAB III STRATEGI & KONSEPTUAL. paradise in tidung island adalah menciptakan panduan lengkap, informatif dan 53 BAB III STRATEGI & KONSEPTUAL 3.1 Strategi Perancangan Bentuk rancangan yang akan dibuat dalam buku panduan wisata little paradise in tidung island adalah menciptakan panduan lengkap, informatif dan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual Menggunakan layout yang disesuaikan dengan teknologi dan kamera masa kini, didukung dengan penggunaan garis bantu dan elemen desain yang

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENCIPTAAN

BAB III PROSES PENCIPTAAN BAB III PROSES PENCIPTAAN 1. Metode Penciptaan Sebuah proses penggarapan fotografi diawali dari pemahaman atas persoalan atau permasalahan, dan dilanjutkan dengan menggali tentang seluk beluk yang ada

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Definisi Publikasi Publikasi berarti penyiaran, pengumuman atau penerbitan suatu karya yang telah diciptakan agar diketahui publik. Pengumuman tersebut dilakukan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Teknis Buku 5.1.1 Jenis Cover Jenis Cover yang digunakan adalah hard cover dengan menggunakan kertas dengan gramatur yang lebih tebal dan di-laminating doff tipis,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Konsep perancangan photobook tentang abdi dalem ini memiliki keterkaitan dengan tataran lingkungan (non fisik). Photobook ini dirancang bukan hanya

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Pemilihan Hewan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Pemilihan Hewan BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Komunitas/Lingkungan Dari hasil Perancangan media kampanye berupa katalog dan informasi mengenai edukasi hewan hewan langka yang berada di Fauna Land Indonesia, dapat

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat mengenai bangunan bersejarah di kawasan Dago adalah dengan merancang buku sebagai media informasi

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Perancangan sign system dan media informasi pada Museum Geologi Bandung dibuat dengan dilatarbelakangi oleh data-data yang nyata

Lebih terperinci

Supaya Foto Tidak Blur

Supaya Foto Tidak Blur Supaya Foto Tidak Blur Supaya Foto Tidak Blur Perhatikan gambar diatas, bagian sisi kanan subjek sangat blur. Biasanya, kesalahan fotografer pemula adalah salah memperhitungkan shutter speed (kecepatan

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Literatur Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini berasal dari berbagai sumber, yaitu : 2.1.1 Hardcopy Buku The Working Camera Buku

Lebih terperinci

BAB IV PRODUKSI MEDIA

BAB IV PRODUKSI MEDIA BAB IV PRODUKSI MEDIA 4.1 Gambaran Media Produksi Berdasarkan data dan informasi lapangan yang penulis dapat, maka penulis kemudian menggunakan beragam elemen desain grafis (garis, bidang, ruang gempal,

Lebih terperinci

concept&creation Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel. SUMBER Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel

concept&creation Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel. SUMBER Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel Sudah tahukah kamu bagaimana menghasilkan foto yang bagus hanya dengan kamera ponsel? Coba baca dulu artikel ini yuk! Simak 20 tips jitu dari kami yuk! Concept & Creation Indonesia Creative Imaging Solution

Lebih terperinci

Teknik dan Komposisi Fotografi/Sinematografi

Teknik dan Komposisi Fotografi/Sinematografi Teknik dan Komposisi Fotografi/Sinematografi Pertemuan I Perancangan Audio Visual Dosen : Donny Trihanondo, S.Ds., M.Ds. Freddy Yusanto, S.Sos., MDs. finisi Fotografi dan Sinematografi Fotografi : Kegiatan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. sumber :

BAB 4 KONSEP DESAIN. sumber : BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teoritis 4.1.1 Teori Komunikasi 1. Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah

Lebih terperinci

BAB IV Konsep Perancangan

BAB IV Konsep Perancangan BAB IV Konsep Perancangan A. Ide / Gagasan Perancangan 1. Ide Desain Pada Tugas Akhir saya, saya ingin membuat buku tutorial fotografi produk. Buku ini merupakan sebuah buku yang memuat berbagai info teknik

Lebih terperinci

TUGAS KOMPUTER PHOTOGRAPHY

TUGAS KOMPUTER PHOTOGRAPHY TUGAS KOMPUTER PHOTOGRAPHY SMA SANTO ALOYSIUS BATUNUNGGAL -BANDUNG- Disusun oleh: Stella (10A/17) Kata Pengantar Puji syukur kepada Tuhan, saya dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan sebaik mungkin.

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI. 2.1 Identifikasi Masalah. 2.2 Rumusan Malasah. 2.3 Batasan dan Ruang Lingkup Masalah

BAB II METODOLOGI. 2.1 Identifikasi Masalah. 2.2 Rumusan Malasah. 2.3 Batasan dan Ruang Lingkup Masalah BAB II METODOLOGI 2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa kebanyakan buku biografi tentang grup musik legendaris yang beredar

Lebih terperinci

- cover dalam: kolase poster film, cuplikan film, foto tokoh perfilman, semua digabung menjadi satu dan dijadikan hitam putih.

- cover dalam: kolase poster film, cuplikan film, foto tokoh perfilman, semua digabung menjadi satu dan dijadikan hitam putih. V. Ulasan Karya Perancangan A. Ulasan Karya Perancangan - Cover depan dan belakang: warna didominasi abu abu, dengan ilustrasi line art ruang projectionis dan mesin berwarna putih. Logo majalah di pojok

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Dewasa ini komik merupakan salah satu media komunikasi yang sedang populer. Selain karena mudah dipahami, komik juga media yang menarik untuk

Lebih terperinci

LENSA TELE. Sejauh ini, bukaan terbesar sebuah lensa vario adalah f/2,8 dan tidak sedikit. umumnya f/3,5 sampai

LENSA TELE. Sejauh ini, bukaan terbesar sebuah lensa vario adalah f/2,8 dan tidak sedikit. umumnya f/3,5 sampai LENSA Lensa terdiri dari beberapa keping kaca khusus yang sifatnya cembung, cekung arau kombinasi keduanya. Fungsi lensa adalah untuk menyalurkan cahaya dari luar tubuh kamera ke dalam kamera. Lensa bertugas

Lebih terperinci

Bab V Konsep Perancangan

Bab V Konsep Perancangan Bab V Konsep Perancangan 1.1. Konsep rancangan buku 1.1.1. Judul rancangan buku Judul dari buku ini adalah It s Free Day. Bila diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, menjadi Ini Hari Bebas. Adalah sebuah

Lebih terperinci

Bab 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

Bab 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN Bab 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Format Teknis Buku 5.3.1 Logotype Gambar 5.1 Logotype Pamanaka ( Peta Informasi Fauna Langka) Logotype tersebut dimulai dari sketsa yang berdasar pada mind map tentang

Lebih terperinci

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Media Utama 1. Judul Buku Judul buku ini adalah Baco : Serba Tau Tentang Bakso buku ini membahas tentang Bakso mengenalkan tentang apa itu bakso, sejarah bakso dan resep

Lebih terperinci

Muhammad Shofi IR. R. Adi Wardoyo, M.Mt

Muhammad Shofi IR. R. Adi Wardoyo, M.Mt Muhammad Shofi 3410100059 IR. R. Adi Wardoyo, M.Mt DESAIN INTERIOR Desain interior adalah bidang keilmuan yang bertujuan untuk dapat menciptakan suatu lingkungan binaan (ruang dalam) beserta elemenelemen

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Pengguna Karya/Komunitas Karya Target pasar Pembuatan katalog ini ditujukan kepada para traveller yang tidak mau pusing memikirkan biaya transport atau biaya

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005)

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005) BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Layout Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005) adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga

Lebih terperinci