BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 TINJAUAN UMUM II.1.1 Pengertian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia olah raga adalah suatu latihan gerak badan yang bertujuan untuk menguatkan dan menyehatkan badan. Olah raga dapat dilakukan di dalam maupun di luar ruangan sesuai dengan kebutuhan. Kegiatan olahraga terbagi menjadi 2 ( dua ) bagian yaitu latihan dan kompetisi. Dalam perancangan, gedung yang berfungsi sebagai tempat latihan tidak terlalu membutuhkan area untuk penonton. Sebaliknya jika gedung tersebut lebih berfungsi sebagai tempat pertandingan maka dibutuhkan area yang mencakupi kapasitas penonton. Gelanggang olahraga adalah suatu wadah dalam melakukan kegiatan yang berhubungan dengan olahraga. Didalam suatu gelanggang olahraga fasilitas yang disediakan beragam, mulai dari tempat sampai dengan alat-alat yang dibutuhkan. Kegiatan yang ada didalam gelanggang olahraga ada yang khusus satu kegiatan saja, contohnya lapangan bola, lapangan tennis, kolam renang, dan sebagainya. Gelanggang olahraga merupakan suatu bangunan dengan tujuan mengadakan kegiatan jasmani yang berupa olahraga yang dilakukan manusia dengan mengutamakan gerakan-gerakan fisik berupa permainan, perlombaan disertai dengan aturan-aturan tertentu untuk mencapai prestasi dalam berolahraga dan berkreasi 8

2 barsama keluarga dan terikat oleh suatu perjanjian perkumpulan dalam keanggotaan yang terbuka untuk siapa saja yang berminat untuk bergabung didalamnya. Klasifikasi Gedung Olahraga Jumlah Penonton ( Jiwa ) Tipe A Tipe B Tipe C Maksimal 1000 Tabel 1 Kapasitas Penonton Gedung Olahraga Sumber : Standar Tata Cara Teknik Bangunan Gelanggang Olahraga II.1.2 Jenis Olahraga Menurut Data Arsitek Jilid 2, hal 91, pada umumnya instansi keolahragaan pemerintah menetapkan ukuran ( dimensi ) untuk 3 ( tiga ) standar keolahragaan, yaitu: 1. Internasional dan Nasional 2. Tingkat Wilayah dan Perkumpulan 3. Hiburan dan Rekreasi Kegiatan olahraga dapat di lakukan di beberapa tempat, kegiatan olahraga itu sendiri terbagi menjadi 2 ( dua ) kategori, yaitu: Kegiatan di luar bangunan ( outdoor ) Kegiatan keolahragaan yang dilakukan di udara terbuka (open space). 9

3 Kegiatan di dalam bangunan ( indoor ) Kegiatan keolahragaan yang sangat membutuhkan ruangan tertutup yang terpisah atau ruangan tertutup yang khusus. Gelanggang olahraga memiliki fungsi sebagai wadah dalam melakukan kegiatan yang berhubungan dengan olahraga. Fungsi gelanggang olahraga di bagi menjadi 2 ( dua ), antara lain: 1. Kompetisi Gelanggang olahraga yang lebih bersifat kompetisi biasanya terdapat tribun untuk penonton. 2. Rekreasi Gelanggang olahraga yang lebih bersifat rekreasi biasanya tidak terdapat tribun untuk penonton, fasilitas didalamnya lebih santai dan tidak terlalu formal. II. 2 TINJAUAN KHUSUS II.2.1 Tujuan Bangunan gelanggang olahraga ini dibuat agar masyarakat lebih menggemari olahraga dan dapat meluangkan waktu untuk berolahraga. Di harapkan dengan adanya gelanggang olahraga ini, maka masyarakat dapat memanfaatkannya dengan baik dalam melakukan berbagai kegiatan olahraga dengan menggunakan fasilitas yang disediakan. 10

4 II.2.2 Sasaran Sasaran yang dituju pada pembahasan ini lebih di tekankan pada kegiatan para masyarakat dalam melakukan kegiatan olahraga, diantaranya: Penampilan Bangunan Penampilan bangunan meliputi desain bangunan gelanggang olahraga bagi para masyarakat yang memiliki kesan kokoh dan di bantu dengan system struktur dan elemen-elemen lainnya. Penampilan Teknologi Penampilan Teknologi meliputi penggunaan struktur bentang lebar guna mencapai fleksibilitas dan penampilan fasade bangunan itu sendiri. Penampilan Manusia Penampilan manusia meliputi pencahayaan, temperatur, keamanan, kemudahan dalam servis dan sirkulasi manusia. Penampilan Bangunan Dalam mendesain bangunan gelanggang olahraga, tema yang dipilih harus sesuai dengan fungsi bangunan itu sendiri. Dengan mengekspresikan struktur maka akan tercipta bangunan yang berkesan kuat, kokoh serta megah. Penampilan Ekonomi Dalam merancang bangunan gelanggang olahraga, pertimbangan faktor ekonomi juga sangat berpengaruh pada fasad bangunan, karena pada saat perencanaan dan perancangan suatu bangunan harus dihitung dari segi biaya 11

5 juga. Sehingga tidak terjadi kekurangan dana, karena hal ini dapat berpengaruh pada penampilan eksterior dan interior bangunan itu sendiri. II.3. TINJAUAN TOPIK DAN TEMA II.3.1 Pengertian Topik Ekspresi Struktur Pengertian Ekspresi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( hal. 222 ) adalah : Pengungkapan satu proses menyatakan ( yaitu memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, perasaan dan sebagainya ).some meanings intrinsic within a form which convey themselves directly ( Charles Jenks, Modern Movement in Architecture, Pinguin, 1982 ). Pengertian Struktur : Merupakan ekspresi dari suatu sistem konstruksi yang memenuhi suatu fungsi dalam / internal function ( Ibid, hal. 126 ). Cara bagaimana sesuatu disusun dan dibangun. Kerangka bangunan keseluruhan yang memungkinkan bangunan berdiri ( Ir. Soeryo Setiadi, Anatomi Struktur, hal. 1 ).. Pengertian ekspresi struktur adalah : Ungkapan untuk menyatakan elemenelemen pemikul beban yang saling terkait dalam membentuk suatu kerangka bangunan. Struktur adalah salah satu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari suatu 12

6 karya Arsitektur. Definisi yang sederhana mengenai Struktur menurut buku STRUKTUR karangan Daniel L. Sodek ( 1991 : 3 ), menjelaskan bahwa struktur merupakan sarana untuk menyalurkan beban dan akibat penggunaan atau kehadiran bangunan ke dalam tanah.pengungkapan / pengekspresian struktur, dapat dilakukan dengan cara menonjolkan struktur pada bangunan tersebut. Struktur yang akan memberikan bentuk pada suatu karya Arsitektur, harus diungkapkan seutuhnya atau tidak di tutup-tutupi. Selain itu struktur juga harus mampu memperlihatkan suatu kekakuan dan kekuatan, sehingga orang merasa aman dan nyaman dalam bangunan itu. Menurut buku KONSTRUKSI RUANG BAJA karangan Z.S. Makowski, ITB : 8, Struktur rangka adalah system struktur yang merupakan kelanjutan pengembangan dari sistem struktur balok-tiang. Seperti Sistem Truss atau dari Sistem Struktur Dua Dimensi ( Dwimatra ) ke Sistem Struktur Tiga Dimensi ( Trimatra ). Dengan makin meninggalkan konstruksi klasik balok-tiang selama dasawarsa ini, Arsitektur Modern beralih pada struktur rangka karena sadar akan keuntungan yang diberikannya dipandang dari sudut Teknik dan Seni. Di bandingkan dengan system biasa ( balok-tiang ) system rangka lebih menguntungkan, karena perbandingan harga antara system biasa memperlihatkan suatu pengurangan berat bahan ( material ) untuk kisi ruang. Penghematan semakin dirasakan dengan makin besarnya bentangan, selain itu system struktur ini sudah selangkah lebih maju dibandingkan dengan system lain, karena system ini sudah ada yang menggunakan peredam suara. Hal ini yang menyebabkan pemakaian system struktur rangka batang pada bangunan gelanggang olahraga ini. 13

7 System struktur rangka batang ini sebenarnya dapat menggunakan berbagai macam jenis bahan seperti beton, baja, alumunium, sampai dengan kayu. Namun pada kenyataannya jenis bahan baja yang lebih banyak digunakan, selain bahannya yang sangat ringan dan ekonomis hal ini dapat terpeuhi jika segala keunggulannya dimanfaatkan dengan seksama. Berikut ini adalah beberapa bentuk dasar dari unitunit sistem struktur, yaitu: Rectangular Triangular Hexagonal Table 2 Bentuk dasar dari unit-unit sistem struktur 14

8 Bentuk-bentuk dasar diatas mulai dikembangkan oleh para parancang, diantaranya seperti: Table 3 Bentuk dasar dari unit-unit sistem struktur yang dikembangkan 15

9 Berikut ini adalah beberapa alternatif struktur bentang lebar yang dapat digunakan: No. Nama Struktur Keuntungan Kerugian 1 Goal Post Structure ( Struktur Portal) Terdiri dari kolomkolom untuk menahan beban rangka dan atap. - Pandangan penonton tidak. terganggu - Biaya tidak mahal. - Hanya untuk bangunan yang berbentuk persegi panjang dan secara visual tidak baik. - Mengurangi nilai estetika dari bangunan tersebut. Goal Post Structure ( Struktur Portal ) 16

10 2 Cantilever Structure (StrukturPenyangga) Beban atap disalurkan pada satu sisi dan sisi lainnya tergantung tanpa penahan kolom. - Tidak mengganggu pandangan penonton. - Lebar Kantilever dapat mencapai 45 meter. - Biaya cukup mahal. - Efek gaya Lateral dari angin yang cukup besar. 17

11 Cantilever Structure ( Struktur Penyangga ) 3 Tension Structure ( Struktur Kabel ) Sistem struktur yang menggunakan kabel tarik untuk menopang atapnya. - Lebih ekonomis - Dapat menahan atap yang lebar. - Lebih cepat pembangunannya - Mempunyai nilai estetika yang tinggi. - Lebih memerlukan perawatan yang intensif - Penanganan yang khusus, karena dapat terjadi deformasi dari kabel tarik tersebut. Tension Structure( Struktur Kabel ) 18

12 4 Space Frame Structure and Space Truss ( Struktur Rangka Ruang dan Rangka Batang ). Struktur rangka ruang merupakan komposisi dari batang-batang yang lurus, padat dan berada pada suatu rangkaian dalam bentuk 3 Dimensi, dan rangka batang terdiri dari batang-batang yang membentuk suatu rangkaian. - Dapat menahan beban dari bentangan yang sangat lebar. - Cocok dengan semua jenis atap dengan penyangga di sekelilingnya. - Hanya efisien jika bentangannya simetris kedua arah. - Biaya perawatannya cukup mahal. 19

13 Space Frame Structure and Space Truss(Struktur Rangka Ruang dan Rangka Batang) 20

14 5 Shell Structure ( Struktur Cangkang ) Merupakan system struktur yang bundar yang membagi beban strukturnya secara Geometris. - Nilai estetika yang baik. - Cocok untuk bentang lebar. - Faktor biaya yang sangat mahal. - Waktu pembangunan lama. Shell Structure ( Struktur Cangkang ) 6 Pneumatic Structure Merupakan sistem - Biaya relatif lebih murah. - Daya tahannya tidak lama. - Mudah rusak. struktur yang bekerja dengan tekanan udara dari dalam untuk mengimbangi beban atapnya. 21

15 Pneumatic Structure Tabel 4 Struktur bentamg lebar II.3.2 Pengertian Tema Tema pada bangunan ini adalah Ekspresi Sistem Struktur Bentang Lebar Dengan Menggunakan Space Truss Pada Bangunan Gelanggang Olahraga. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pengertiannya adalah : Penerapan : Memakai, Menggunakan. Penampilan : Membawa ke muka, Mengemukakan, Menunjukkan. Didalam perencanaan Gelanggang Olahraga Bola Basket ini memerlukan bentangan yang bebas kolom, oleh karena itu sistem struktur bentang lebar merupakan solusi untuk mengatasi tuntutan bangunan yang bebas kolom. Dari berbagi macam kriteria struktur bentang lebar diatas, maka struktur rangka batang merupakan struktur yang dipilih untuk digunakan dalam perancangan Gelanggang Olahraga Bola Basket Bintaro. Dikarenakan dapat mencapai bentangan yang sangat lebar dan ekspresif dari segi arsitektur maupun struktur. Selain itu lampu lampu penerangan dan spanduk spanduk sponsor juga dapat digantung pada struktur tersebut. 22

16 Penutup atap Penutup atap harus memenuhi syarat : Ringan Kuat dan tahan lama Tidak mudah terbakar Tahan terhadap cuaca Bernilai estetis Jenis jenis penutup atap : 1. Opaque coverings / penutup tak tembus cahaya : Lembaran metal, umumnya relatif murah, mudah diperbaiki dan banyak digunakan, Jenis aluminium lebih ringan dan lebih tahan terhadap sinar matahari, tetapi akan lebih mudah korosi jika berhubungan langsung dengan beton atau bahan metal lainnya. Beton, biayanya lebih mahal dan jarang digunakan. 2. Translucent coverings / penutup atap tembus cahaya Material dari bahan polycarbonate, PVC dan acrylic anti air dan kuat. 23

17 II.4. TINJAUAN PROYEK II.4.1. Deskripsi Proyek Judul Topik Tema : Gelanggang Olahraga. : Penerapan Ekspresi Struktur Bentang Lebar : Ekspresi Sistem Struktur Bentang Lebar Dengan Menggunakan Space Truss Pada Bangunan Gelanggang Olahraga Sifat Proyek Pemilik Lokasi : Fiktif : Swasta. : Jl. Rawa Belong Raya, Jakarta Barat Lahan Tapak : KDB = 60% KLB = 2,5 GSB = 15 m Ukuran Site = 150 x 100 m² Luas lahan = m 2 Pada perencanaan Gelanggang Olahraga Bola Basket ini lebih dikhususkan pada penggunaan sebagai tempat latihan dan pertandingan / kompetisi. Gelanggang ini dapat juga difungsikan sebagai tempat berlangsungnya suatu pertunjukkan pentas musik ataupun acara acara kegiatan hiburan dan juga penyewaan lapangan outdoor untuk digunakan sebagai tempat latihan bagi para mahasiswa maupun masyarakat umum. 24

18 II.4.2 Fasilitas fasilitas A. Fasilitas Utama : Lapangan basket outdoor, untuk latihan dan kompetisi. Tribun penonton biasa, kapasitas 1087 penonton. Tribun penonton VIP, kapasitas 10 penonton. B. Fasilitas Penunjang : Kantor pengelola. Loket tiket. Loker + ruang ganti pemain ( 2 buah ). Ruang pemanasan, sebagai tempat persiapan pemain sebelum masuk kedalam lapangan pertandingan. Gudang. C. Fasilitas Pelengkap : Ruang Fitness Ruang Aerobic Cafe and Lounge Sport Shop Jogging Track Kolam Renang Salon dan Spa Billiard 25

19 II.5 STUDI BANDING II.5.1 Studi Literatur Natwest Media Centre Location : Lords, United Kingdom Concept : Achitectural Future System Hongkong Stadium Location : Victoria, Hongkong Completion : March 1994 Architect : Hellmuth, Oabata dan Kassabaum Area : m² 26

20 Structure : caisson footings, cast in place concrete ; precast concrete ; high streght steel pipe roof frame, PTFE Fabric Roof. Material : Concrete, steel tube ; teflon coated fiber glass, tile ; light gauge framing, gypsum board, mansory partitions. II.5.2 Studi Lapangan Gelanggang Remaja Bulungan, Jakarta - Selatan 27

21 GOR Bulungan ini dibagi atas tiga massa bangunan, yaitu : 1. Unit Gedung Induk ( Auditorium ), yang dibangun pada tanggal 16 April 1970 dan digunakan sebagai sarana pelayanan dalam program pembinaan Remaja dalam bidang Kesenian dan Pendidikan Rohani. 2. Gedung Bulungan, dibangun pada tanggal 3 Oktober Gedung olahraga ini memiliki lapangan indoor yang dapat digunakan untuk permainan bola basket, futsal, voli, bulu tangkis, dan tennis meja. Gedung Olahraga indoor ini dapat menampung ± 1000 orang.. 3. Gelanggang Renang, dibangun pada tahun 21 Juni 1971 memiliki fasilitas kolam renang olimpic dengan ukuran 25 m x 50 m. 28

22 Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro Fasilitas Fasilitas fasilitas yang ada didalam Gelanggang meliputi : a. Stadion sepakbola / atletik ( kapasitas orang ). b. Hall basket ( kapasitas 3000 orang ). c. Gedung Olahraga ( memuat lapangan volley, ruang latihan anggar, fitness center, ruang latihan angkat besi, yudo, karate dan tinju ). d. Lapangan Hockey, softball, tennis ( 3 buah ). e. Kolam renang olimpic ( anak anak dan dewasa ). f. Auditorium ( kapasitas 1000 orang ). g. Pusdiklat. h. Pusat perbelanjaan ( Mal Pasar Festival ). Fasilitas yang berkaitan dengan Hall basket a. Lapangan bola basket indoor. b. Tribun penonton. c. Tribun VIP. d. Ruang ganti pemain. e. Kantor pengelola f. Gudang 29

BAB I PENDAHULUAN. Gelanggang olahraga merupakan suatu bangunan yang dapat menampung kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Gelanggang olahraga merupakan suatu bangunan yang dapat menampung kegiatan BAB I PENDAHULUAN Gelanggang olahraga merupakan suatu bangunan yang dapat menampung kegiatan yang berhubungan dengan olahraga. Di dalam gedung ini terdapat berbagai fasilitas yang mendukung segala aktivitas

Lebih terperinci

II Pengertian Gelanggang Olahraga. berarti arena, atau lingkaran. Recreational Building Design).

II Pengertian Gelanggang Olahraga. berarti arena, atau lingkaran. Recreational Building Design). BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II. 1. Tinjauan Umum II. 1. 1. Pengertian Gelanggang Olahraga Pengertian Gelanggang menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia ( Balai Pustaka, 1995 ) adalah ruang / lapangan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI PROYEK

BAB III DESKRIPSI PROYEK 49 BAB III DESKRIPSI PROYEK A. Nama Proyek 1. Nama Bangunan : Pusat pembinaan Olahraga Bola Voli Kota Bandung 2. Pemilik : Swasta 3. Pengguna a. Pengguna Utama : Atlet Bola Voli Putra-Putri Usia dini Senior

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Kegiatan ini dalam perkembangannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Adapun dalam pembuatan laporan tugas akhir ini terdapat dua hal yang melatar belakanginya, yaitu : I.1.1 Latar Belakang Proyek I.1.2 Latar Belakang Topik dan Tema I.1.1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan dan kejayaan suatu bangsa tidak terlepas dari peranan generasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan dan kejayaan suatu bangsa tidak terlepas dari peranan generasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Perkembangan Olahraga Di Magetan Kemajuan dan kejayaan suatu bangsa tidak terlepas dari peranan generasi penerus yang dikemudian hari akan membawa nama harum bangsa pada tingkat

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Umum Proyek ini merupakan proyek fiktif yang diirencanakan pada lahan kosong yang berada di Jalan Soekarno-hatta dan diperuntukan untuk pertandingan renang internasional dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Gambaran Umum Proyek Judul Proyek Tema Lokasi Sifat Luas Tapak : Pusat Kebugaran dan Spa : Arsitektur Tropis : Jl. Gandul Raya, Krukut, Depok : Fiktif : ± 15.000 m² (1,5

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Kegiatan ini dilakukan oleh orang

Lebih terperinci

TUJUAN JENIS KEGIATAN. Latar Belakang Pemilihan OBJEK

TUJUAN JENIS KEGIATAN. Latar Belakang Pemilihan OBJEK Latar Belakang Pemilihan OBJEK OBJEK sebagai wadah pengembangan potensi dan bakat dalam bidang olahraga serta sebagai media hiburan. JENIS KEGIATAN Kegiatan Olah Raga dibagi menjadi dua, yaitu : Sepakbola

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP 4.1 IDE AWAL

BAB IV KONSEP 4.1 IDE AWAL BAB IV KONSEP 4.1 IDE AWAL Gedung Auditorium Musik Bandung ini merupakan fasilitas yang diperuntukkan kepada kaum remaja di Bandung. Kaum remaja yang senang berekspresi menjadi pertimbangan dalam pencarian

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung 5. HASIL RANCANGAN 5.1 Hasil Rancangan pada Tapak Perletakan massa bangunan pada tapak dipengaruhi oleh massa eksisting yang sudah ada pada lahan tersebut. Di lahan tersebut telah terdapat 3 (tiga) gedung

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya 165 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Dasar Rancangan Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep dan analisa yang terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya sebagai

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang serta proses penerapan

Lebih terperinci

BAB 6 DESAIN PERANCANGAN

BAB 6 DESAIN PERANCANGAN BAB 6 DESAIN PERANCANGAN 6.1 IDENTITAS PROYEK Nama Proyek : Re-desain GOR Saparua Bandung Tema : Structure Expose Pemilik Proyek : Pemerintah Sumber Dana : Swasta Jenis Bangunan : Gedung Olahraga Basket

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1 TINJAUAN UMUM II.1.1 Pengertian Gelanggang Olahraga Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia ( Balai Pustaka, 1995 ), pengertian Gelanggang adalah : Ruang / lapangan

Lebih terperinci

BAB III. Sport Hall/Ekspresi Struktur TINJAUAN KHUSUS. Laporan Skripsi dan Tugas Akhir. Pengertian Tema

BAB III. Sport Hall/Ekspresi Struktur TINJAUAN KHUSUS. Laporan Skripsi dan Tugas Akhir. Pengertian Tema BAB III TINJAUAN KHUSUS III.1 Pengertian Tema Pemilihan tema Ekspresi Struktur dalam penulisan skripsi ini berdasarkan kebutuhan akan sebuah bangunan yang mempunyai bentangan yang lebar sehingga membutuhkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kelayakan Proyek Ketersediaan Fasilitas Olahraga Di Atambua

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kelayakan Proyek Ketersediaan Fasilitas Olahraga Di Atambua BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan 1.1.1 Kelayakan Proyek Atambua merupakan Ibukota Kabupaten Belu yang termasuk dalam wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan rencana induk pengembangan,

Lebih terperinci

BAB V DESKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB V DESKRIPSI HASIL RANCANGAN BAB V DESKRIPSI HASIL RANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan mengenai hasil dari pembahasan penyelesaian persoalan yang akan mendukung dalam terbentuknya draft rancangan. Beberapa konsep berupa penyelesaian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan dari kondisi entropy ke negretropy. Entropy adalah keadaan kesadaran manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan dari kondisi entropy ke negretropy. Entropy adalah keadaan kesadaran manusia yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Remaja erat kaitannya dengan pengertian sebagai suatu periode transisi dari masa awal anakanak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Futsal sekarang ini berkembang salah satu olahraga terpavorit di Indonesia dan seiring dengan perkembangan gaya hidup sekarang, Futsal telah menjadi salah satu trend

Lebih terperinci

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB V HASIL RANCANGAN BAB V HASIL RANCANGAN 5.1 Perancangan Tapak 5.1.1 Pemintakatan Secara umum bangunan dibagi menjadi beberapa area, yaitu : Area Pertunjukkan, merupakan area dapat diakses oleh penonton, artis, maupun pegawai.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.I. Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan Akademi Spak Bola ini adalah menciptakan dan mewujudkan suatu bangunan yang merupakan wadah bagi

Lebih terperinci

PUSAT OLAH RAGA REKREASI DI DENPASAR, BALI

PUSAT OLAH RAGA REKREASI DI DENPASAR, BALI PUSAT OLAH RAGA REKREASI DI DENPASAR, BALI Made Dwi Guna Satyadi 1), I Putu Sugiantara 2), dan I Nym Widya Paramadhyaksa 3) 1) Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Dwigunasatyadi@yahoo.com

Lebih terperinci

Structure As Aesthetics of sport

Structure As Aesthetics of sport 154 BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan merupakan area olahraga dengan tema yang dipakai adalah Structure as Architecture, dengan dasar perancangan mengacu pada sebuah sistem struktur

Lebih terperinci

STADION RENANG DI KAWASAN GEDEBAGE LAPORAN PERANCANGAN AR-40Z0 TUGAS AKHIR PERANCANGAN SEMESTER II TAHUN 2006/2007

STADION RENANG DI KAWASAN GEDEBAGE LAPORAN PERANCANGAN AR-40Z0 TUGAS AKHIR PERANCANGAN SEMESTER II TAHUN 2006/2007 STADION RENANG DI KAWASAN GEDEBAGE LAPORAN PERANCANGAN AR-40Z0 TUGAS AKHIR PERANCANGAN SEMESTER II TAHUN 2006/2007 Sebagai Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Oleh: AMMY

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROYEK. Data umum dari proyek perancangan ini adalah sebagai berikut : Kel. Mengger Kec. Bandung Kidul

DESKRIPSI PROYEK. Data umum dari proyek perancangan ini adalah sebagai berikut : Kel. Mengger Kec. Bandung Kidul BANDUNG ICE SKATING CENTER II. DESKRIPSI PROYEK 2.1 Umum Data umum dari proyek perancangan ini adalah sebagai berikut : a. Lokasi : Jl. Batu Nunggal Indah Kel. Mengger Kec. Bandung Kidul b. Luas Lahan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP 5.1 Dasar Pendekatan Kolam Renang Universitas Diponegoro merupakan kolam renang tipe C. Program perencanaannya berdasarkan pada tinjauan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Gedung pusat kebugaran ini direncanakan untuk menjadi suatu sarana yang mewadahi kegiatan olahraga, kebugaran, dan relaksasi. Dimana kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb : BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG 4.1. Program Ruang Besaran ruang dan kapasitas di dalam dan luar GOR Basket di kampus Undip Semarang diperoleh dari studi

Lebih terperinci

Medan Tennis Center- Structure as Architecture BAB I PENDAHULUAN

Medan Tennis Center- Structure as Architecture BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan salah satu elemen penting dalam daur hidup manusia khususnya berperan dalam aspek biologis yaitu menjaga kondisi fisik dan organ tubuh tetap sehat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat dan gaya hidupnya dewasa ini semakin berkembang. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat dan gaya hidupnya dewasa ini semakin berkembang. Hal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan 1.1.1. Kelayakan Proyek Masyarakat dan gaya hidupnya dewasa ini semakin berkembang. Hal ini membuat tingkat kebutuhannya juga semakin bertambah, salah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surakarta, Desember Penulis

KATA PENGANTAR. Surakarta, Desember Penulis KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya, serta atas izinnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul Redesain Gelanggang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1.Konsep Dasar Konsep dasar pada bangunan baru ini adalah dengan pendekatan arsitektur kontekstual, dimana desain perancangannya tidak lepas dari bangunan eksisting yang ada.

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP. Tema arsitektur biomorfik menggunakan struktur dari sistem dan anggota

BAB 5 KONSEP. Tema arsitektur biomorfik menggunakan struktur dari sistem dan anggota BAB 5 KONSEP 5.1. Konsep Dasar Tema arsitektur biomorfik menggunakan struktur dari sistem dan anggota gerak makhluk hidup sebagai ide bentuk. Dalam setiap karya arsitektur biomorfik, selalu memberikan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Dari analisa yang dilakukan dalam Bab V, berikut adalah perhitungan perkiraan kebutuhan besaran

Lebih terperinci

BAB V. Sport Hall/Ekspresi Struktur KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB V. Sport Hall/Ekspresi Struktur KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Sport Hall pada dasarnya merupakan sebuah tempat untuk melakukan kegiatan olahraga tertentu dalam ruangan tertutup dimana di dalamnya terdapat sarana

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep yang mendasari perancangan Pusat Pelatihan Sepakbola Bandung ini adalah sebagai berikut; 1. Konsep Filosofis yaitu Kerjasama yang terarah. Konsep tersebut

Lebih terperinci

BAB III ELABORASI TEMA

BAB III ELABORASI TEMA BAB III ELABORASI TEMA 3.1. Definisi Estetika Aesthetics (juga dibaca estetika) merupakan cabang dari ilmu filosofi, sejenis teori nilai atau axiologi, yang mempelajari nilai persepsi (emosi sensor),terkadang

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM PROJEK AKHIR ARSITEKTUR Periode LXVI, Semester Gasal, Tahun 2014/2015 LANDASAN TEORI DAN PROGRAM GOR TRI LOMBA JUANG DI SEMARANG Tema Desain HIGH TECH ARCHITECTURE Fokus Kajian KENYAMANAN PENGGUNA PADA

Lebih terperinci

by N a d j m a A c h m a d _ Arena Olahraga (Sportainment) Dosen Pembimbing : Ir. HARI PURNOMO, M.BDG.SC

by N a d j m a A c h m a d _ Arena Olahraga (Sportainment) Dosen Pembimbing : Ir. HARI PURNOMO, M.BDG.SC by N a d j m a A c h m a d _ 3 2. 0 6 1 0 0. 0 8 0 Arena Olahraga (Sportainment) Dosen Pembimbing : Ir. HARI PURNOMO, M.BDG.SC Arena Olahraga (Sportainment) Why??? AKTIVITAS YANG PADAT Lupa akan pentingnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dan merupakan salah satu kota besar di Indonesia, penduduknya berjumlah 2.109.339 dengan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 KONSEP DASAR Museum kereta api merupakan bangunan yang mewadahi aktivitas memajang / memamerkan lokomotif, dan menampung pengunjung museum dan aktivitas yang terjadi dalam

Lebih terperinci

Fasilitas Olah Raga dan Rekreasi di Jakarta BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK

Fasilitas Olah Raga dan Rekreasi di Jakarta BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK III.1 Tema Sebagaimana kita ketahui struktur merupakan suatu bagian dalam bangunan yang memiliki fungsi penahan beban vertical dan horizontal tetapi bersamaan dengan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan yang dapat memberikan kesehatan dan kesenangan kepada manusia. Olahraga juga merupakan satu keharusan dari aspek biologis manusia guna

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. harus diperhatikan dengan teliti agar menghasilkan hasil yang maksimal.

BAB III METODE PERANCANGAN. harus diperhatikan dengan teliti agar menghasilkan hasil yang maksimal. 94 BAB III METODE PERANCANGAN Metode Perancangan Sebuah proses perancangan merupakan proses yang panjang dengan sistematika yang harus jelas, dimana di dalam proses perancangan dari awal sampai akhir harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kolam renang merupakan fasilitas umum yang digemari oleh anakanak, remaja dan juga dewasa. Terutama remaja dan anak-anak sangat menyukai tempat yang menyediakan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK II.1 Umum Nama Proyek Tema Sifat Proyek Pemilik Proyek Pemilik Dana Lokasi Luas Lahan : BANDUNG BADMINTON CENTER : Form Follow Function : Fiktif : Pemerintah : Pemerintah : Jalan

Lebih terperinci

HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG

HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG Nama : Karuna Darani NPM : 24312037 Jurusan : Teknik Arsitektur Skripsi Deskripsi Project Jenis akomodasi yang menyediakan jasa penginapan yang berlokasi di daerah pegunungan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI BAHAN BUATAN YOYOGI NATIONAL GYMNASIUM

TEKNOLOGI BAHAN BUATAN YOYOGI NATIONAL GYMNASIUM PROGRAM STUDI ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TEKNOLOGI BAHAN BUATAN YOYOGI NATIONAL GYMNASIUM ANALISA STRUKTUR BAJA DAN PERBANDINGANNYA DENGAN STRUKTUR

Lebih terperinci

BAB II. Sport Hall/Ekspresi Struktur TINJAUAN UMUM. II.2 Pengertian Olahraga. Laporan Skripsi dan Tugas Akhir. Gambaran Umum Proyek

BAB II. Sport Hall/Ekspresi Struktur TINJAUAN UMUM. II.2 Pengertian Olahraga. Laporan Skripsi dan Tugas Akhir. Gambaran Umum Proyek BAB II TINJAUAN UMUM II.1 Gambaran Umum Proyek Judul Proyek : Sport Hall Tema : Ekspresi Struktur Site : Kembangan Lokasi : Jl. Puri Lingkar Luar Sifat Proyek : Fiktif Pemilik/Pengelola : Swasta Luas Lahan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 PROGRAM DASAR PERENCANAAN Sekolah Alam di Kabupaten Gunungkidul memiliki karakter yang kuat dan khas, yang mencirikan alam di wilayah pengunungan batuan karst

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam konsep dasar pada perancangan Fashion Design & Modeling Center di Jakarta ini, yang digunakan sebagai konsep dasar adalah EKSPRESI BENTUK dengan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan meliputi pembahasan mengenai pemanfaatan penghawaan dan pencahayaan alami pada City Hotel yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN GELANGGANG FUTSAL UNDIP 5.1 Program Dasar Perencanan 5.1.1 Program Ruang Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan, maka diperoleh hasil besaran ruang

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 62 BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar peranncangan Semarang Internasional Convention and Exhibition Center (COEXs) Bertujuan untuk mewujudan sebuah rancangan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. digunakan adalah High-Tech Expression yaitu hith tech yang tidak hanya

BAB VI HASIL RANCANGAN. digunakan adalah High-Tech Expression yaitu hith tech yang tidak hanya BAB VI HASIL RANCANGAN Seperti dijelaskan pada bab sebelumnya, konsep dasar perancangan yang digunakan adalah High-Tech Expression yaitu hith tech yang tidak hanya terpaku pada satu unsur saja tetapi unsur

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1. Konsep Dasar Konsep dasar perancangan Pusat Seni Pertunjukan ini adalah mendesain suatu bangunan dengan fasilitas pertunjukan yang dapat berfungsi dengan baik secara sistem

Lebih terperinci

Fasilitas Informasi dan Pelatihan Futsal di Surabaya

Fasilitas Informasi dan Pelatihan Futsal di Surabaya JURNAL edimensi ARISTEKTUR, No. 1 (2012) 1-7 1 Fasilitas Informasi dan Pelatihan Futsal di Surabaya Kong Young Fuk dan Anik Juniwati Jurusan Teknik Arsitektur, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan - Luas lahan : 30.400,28 m² - KDB 20% : 20% x 30.400,28 m² = 6.080,06 m² - KLB 0,8 : 0,8 x 30.400,28 m² = 24.320,22 m² -

Lebih terperinci

GELANGGANG REMAJA DI JAKARTA

GELANGGANG REMAJA DI JAKARTA P LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GELANGGANG REMAJA DI JAKARTA (PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH-TECH PADA STRUKTUR DAN MATERIAL DENGAN PENDEKATAN KARAKTER REMAJA) Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar perancangan Stadion Renang Gedebage ini adalah membangun sebuah wadah bagi para penggemat olahraga berenang, baik secara khusus (private dan atlet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita sehari-hari, walaupun kini berbagai krisis melanda bangsa kita.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita sehari-hari, walaupun kini berbagai krisis melanda bangsa kita. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat pertumbuhan sosial, ekonomi, dan budaya yang cukup tinggi, hal ini bisa dilihat buktinya dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema BAB VI HASIL RANCANGAN Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang konsep perancangan yang mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema yang terkandung antara lain celebration

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN Konsep perancangan bangunan didapatkan dari hasil studi literatur dan lapangan berdasarkan topik terkait. Penjelasan pemikiran penulis pada pendekatan konsep yang telah

Lebih terperinci

KONSEP: KONTRADIKSI SPONTAN

KONSEP: KONTRADIKSI SPONTAN LOKASI: Jl. Mayjend. Sungkono KONSEP: MELINGKAR Pattern merupakan salah satu unsur estetika yang sering hadir pada arsitektur Timur Tengah. Lingkaran merupakan salah satu dari beberapa jenis bentuk pattern

Lebih terperinci

Lingkungan Sebagai Ide Dasar Pemikiran & Perancangan pada Gedung Olahraga dan Pusat Pembinaan PB. Suryanaga di Surabaya

Lingkungan Sebagai Ide Dasar Pemikiran & Perancangan pada Gedung Olahraga dan Pusat Pembinaan PB. Suryanaga di Surabaya JURNAL edimensi ARISTEKTUR, No. 1 (2012) 1-6 1 Lingkungan Sebagai Ide Dasar Pemikiran & Perancangan pada Gedung Olahraga dan Pusat Pembinaan PB. Suryanaga di Surabaya Penulis Agnes Tanso dan Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN BAB I: PENDAHULUAN

ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN BAB I: PENDAHULUAN DAFTAR ISI UCAPAN TERIMKASIH... i ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR DIAGRAM... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Maksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan Olahraga Terhadap Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan Olahraga Terhadap Kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Peranan Olahraga Terhadap Kesehatan Berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, hal-hal yang terkait pentingnya olahraga

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KHUSUS BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang

Lebih terperinci

BAB V PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Konsep Perencanaan 6.1.1 Tujuan Perencanaan dan Perancangan Stadion Sepakbola Kota Boyolali akan menjadi suatu sarana olahraga di Kota

Lebih terperinci

Pengertian struktur. Macam-macam struktur. 1. Struktur Rangka. Pengertian :

Pengertian struktur. Macam-macam struktur. 1. Struktur Rangka. Pengertian : Pengertian struktur Struktur adalah sarana untuk menyalurkan beban dalam bangunan ke dalam tanah. Fungsi struktur dalam bangunan adalah untuk melindungi suatu ruang tertentu terhadap iklim, bahayabahaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA Pada bab ini akan dilakukan evaluasi mengenai Gedung Kesenian Gde Manik (GKGM) dari aspek kondisi fisik, non-fisik, dan spesifikasi khusus GKGM

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP DAN DASAR PROGRAM PERANCANGAN RELOKASI STADION LEBAK BULUS, JAKARTA

BAB VI KONSEP DAN DASAR PROGRAM PERANCANGAN RELOKASI STADION LEBAK BULUS, JAKARTA BAB VI KONSEP DAN DASAR PROGRAM PERANCANGAN RELOKASI STADION LEBAK BULUS, JAKARTA 6.1. Konsep Dasar Perancangan 6.1.1. Tujuan Perancangan Relokasi Stadion Lebak Bulus ke Kecamatan Pesanggrahan bertujuan

Lebih terperinci

Revitalisasi GOR Trilomba Juang Semarang

Revitalisasi GOR Trilomba Juang Semarang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gelanggang menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Balai Pustaka,1995) adalah ruang/lapangan tempat menyabung ayam, bertinju, berpacu(kuda), olahraga dan sebagainya.

Lebih terperinci

GEDUNG PERSATUAN BULUTANGKIS SEMARANG

GEDUNG PERSATUAN BULUTANGKIS SEMARANG GEDUNG PERSATUAN BULUTANGKIS SEMARANG Oleh : Fiky Wahyu Perdana, Bambang Setioko, Eddy Prianto Bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang menjadi tumpuan prestasi Indonesia di kancah Internasional.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SPORT CENTER

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SPORT CENTER DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SPORT CENTER Diajukan sebagai Pelengkap dan Syarat guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Zoning Gamabar 5.1.a Spilt Level Gamabar 5.1.e Stepped-down Parking Area Gamabar 5.1.b Spilt Level Gamabar 5.1.d single and Double Parking Gamabar 5.1.c grading stair

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Tabel... viii Daftar Gambar...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Tabel... viii Daftar Gambar... DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Tabel... viii Daftar Gambar... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tujuan dan Sasaran...

Lebih terperinci

BAB 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA 3.1 NARASI DAN ILUSTRASI HASIL RANCANGAN

BAB 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA 3.1 NARASI DAN ILUSTRASI HASIL RANCANGAN BAB 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA 3.1 NARASI DAN ILUSTRASI HASIL RANCANGAN Hasil yang muncul dari perancangan Kantor Sewa dengan Tata Ruang dan Material dengan tema ECO-Office Design ini memecahkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. menggunakan dinding yang sifatnya masif.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. menggunakan dinding yang sifatnya masif. BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Orientasi Massa Bangunan Bagian massa bangunan apartemen menghadap arah utara-selatan sedangkan massa bangunan pusat perbelanjaan berbentuk masif dan mengarah ke dalam.

Lebih terperinci

Perancangan Arsitektur V Bangunan Bentang Lebar

Perancangan Arsitektur V Bangunan Bentang Lebar Perancangan Arsitektur V Bangunan Bentang Lebar Tugas I Studi Preseden Nama : Muhammad Afief Akbar NIM : 03101006043 PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Sepakbola merupakan olahraga paling populer dan digemari diseluruh dunia, termasuk Indonesia. Di lihat dari perkembangan olahraga sepakbola dunia yang semakin pesat ini, baik dari pelaku, sistem,

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM ( DOKUMEN UNTUK SIDANG UJIAN )

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM ( DOKUMEN UNTUK SIDANG UJIAN ) KELOMPOK C PROYEK AKHIR ARSITEKTUR Periode LXV, Semester Genap, Tahun2013/2014 LANDASAN TEORI DAN PROGRAM ( DOKUMEN UNTUK SIDANG UJIAN ) SEMARANG INTERNATIONAL ROLLER SPORT CENTRE Tema Desain Arsitektur

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu Sustainable architecture, dengan tiga unsur

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu Sustainable architecture, dengan tiga unsur BAB VI HASIL RANCANGAN Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang konsep perancangan yang mengacu pada tema dasar yaitu Sustainable architecture, dengan tiga unsur pokoknya yaitu keberlanjutan lingkungan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Proyek

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Proyek BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Proyek Kebutuhan akan sarana hiburan pada saat ini terutama di kota-kota besar semakin meningkat seiring dengan laju pertumbuhan kota tersebut. Selain itu pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PERANCANGAN. aktifitas olahraga, hal itu disebabkan karena kurangnya fasilitas yang ada.

BAB 3 METODE PERANCANGAN. aktifitas olahraga, hal itu disebabkan karena kurangnya fasilitas yang ada. BAB 3 METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Ide perancangan Lamongan Sport Park didapat dari sebuah permasalah terhadap kebutuhan fasilitas olahraga yang ada di Kabupaten Lamongan pada saat ini. Animo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepadatan penduduk yang cukup besar, berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun

BAB I PENDAHULUAN. kepadatan penduduk yang cukup besar, berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Blitar adalah sebuah kabupaten yang sedang berkembang dengan kepadatan penduduk yang cukup besar, berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 2010, jumlah penduduk

Lebih terperinci

GELANGGANG REMAJA MUSIK DI BANDUNG

GELANGGANG REMAJA MUSIK DI BANDUNG GELANGGANG REMAJA MUSIK DI BANDUNG LAPORAN PERANCANGAN AR 40Z0 STUDIO PERANCANGAN TUGAS AKHIR SEMESTER I TAHUN 2007/2008 Sebagai Sebagian Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur oleh:

Lebih terperinci

BAGIAN 5 EVALUASI RANCANGAN

BAGIAN 5 EVALUASI RANCANGAN BAGIAN 5 EVALUASI RANCANGAN 5.1 Kesimpulan Review Evaluatif Klien atau Pengguna atau Peserta Seminar Desain Taman Rekreasi dan Olahraga Kridosono, Kotabaru,Yogyakarta ditujukan kepada masyarakat kota Yogyakarta

Lebih terperinci

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep perancangan mengacu pada karakteristik arsitektur organik, yaitu 1. Bukan meniru bentuk dari alam tapi mengembangkan prinsip yang ada di alam Mengembangkan

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. pemikiran mengenai sirkulasi angin kawasan serta pemaksimalan lahan sebagai

BAB 6 HASIL RANCANGAN. pemikiran mengenai sirkulasi angin kawasan serta pemaksimalan lahan sebagai BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1. Rancangan Tapak Hasil akhir dari rancangan mengacu pada konsep yang telah ada. Dengan demikian rancangan yang dihasilkan tidak jauh berbeda dari konsep yang telah dibuat. Konsep

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Gedung Sinepleks di Kota Semarang bertujuan untuk mewujudkan suatu rancangan fasilitas hiburan dan rekreasi

Lebih terperinci

PENGENALAN OBJEK. SIDANG TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI MODE SURABAYA Tema HAUTE COUTURE Cherry Candsevia Difarissa

PENGENALAN OBJEK. SIDANG TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI MODE SURABAYA Tema HAUTE COUTURE Cherry Candsevia Difarissa PENGENALAN OBJEK LATAR BELAKANG PEMILIHAN OBJEK Perkembangan dunia mode yang begitu pesat, kompetitif dan selalu berubah Mode menjadi salah satu gaya hidup (lifestyle) Antusiasme masyarakat terhadap mode

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN 4.1. Konsep perancangan utama Konsep perancangan dari extreme sport center ini adalah memadukan beberapa fungsi aktivitas kedalam satu bangunan. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan bertujuan untuk meningkatkan kesehatan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY 81 BAB V KESIMPULAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Keterkaitan Konsep dengan Tema dan Topik Konsep dasar pada perancangan ini yaitu penggunaan isu tentang Sustainable architecture atau Environmental

Lebih terperinci

PROYEK AKHIR ARSITEKTUR Periode LXIV, Semester Gasal, Tahun 2013/2014 JURNAL. GELANGGANG OLAHRAGA di KOTA PATI

PROYEK AKHIR ARSITEKTUR Periode LXIV, Semester Gasal, Tahun 2013/2014 JURNAL. GELANGGANG OLAHRAGA di KOTA PATI PROYEK AKHIR ARSITEKTUR Periode LXIV, Semester Gasal, Tahun 2013/2014 JURNAL GELANGGANG OLAHRAGA di KOTA PATI Penekanan desain PENERAPAN ARSITEKTUR NEO MODERN HIGH TECH PADA DESAIN BANGUNAN UTAMA GELANGGANG

Lebih terperinci