BAB I PENDAHULUAN. tua maupun yang muda. Selain dijadikan sebagai hobi, fotografi bisa juga
|
|
- Ivan Budiono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Masalah Fotografi saat ini cukup berkembang pesat. Fotografi tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang beda, maksudnya bukan hanya terbatas pada kalangan tertentu saja. Fotografi banyak dijadikan sebagai hobi oleh siapapun, baik yang tua maupun yang muda. Selain dijadikan sebagai hobi, fotografi bisa juga dijadikan sebagai ladang penghasilan atau profesi. Orang yang mempunyai profesi di bidang fotografi dinamakan fotografer. Foto tidak hanya dijadikan sebagai dokumentasi pribadi saja atau untuk mengabadikan kenangan, tetapi ada orang yang memang benar-benar menjadikan seni fotografi sebagai hobi. Maksudnya disini adalah orang tersebut benar-benar mempelajari fotografi baik dari segi tehnik pengambilan gambar, segi pencahayaan, angle yang bagus, maupun momen yang pas ataupun yang jarang didapatkan. Dalam seni rupa, fotografi adalah proses pembuatan lukisan dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera ( Kemajuan fotografi ditandai dengan meningkatnya penjualan kamera digital. Kamera digital bukan lagi dianggap sebagai suatu barang yang mewah atau hanya
2 dimiliki oleh individu-individu tertentu saja. Sudah banyak orang yang memiliki kamera digital. Pengiriman kamera digital naik 118 persen pada pertengahan pertama tahun ini. Demikian menurut laporan terbaru dari Camera & Imaging Products Association (CIPA) di Jepang, yang bertanggung jawab untuk penjualan kamera sekitar 80 persen dari total penjualan di seluruh dunia. Peningkatan pengiriman untuk kamera digital dengan Single Lens Reflex (SLR) masih sangat kuat, yakni mencapai 145,5 persen. Volume pengiriman kamera digital setiap tahunnya meningkat, termasuk hingga Juni lalu (2007) sebesar 7,570,000 unit. Sementara nilai pengirimannya setiap tahunnya naik 33 persen atau setara dengan 164,1 milyar yen ($1,387 milyar), katatetsuya Wadaki, salah satu analis Security Nomura yang berkantor di Tokyo. Ini lebih tinggi dibandingkan perkiraan pertumbuhan dunia. Berdasarkan riset IC Insights, pengiriman kamera digital kompak diprediksi akan tumbuh sebesar 10 persen saja, menjadi 96,5 juta unit dengan peningkatan penjualan sebesar 6 persen atau setara dengan 21,7 juta dolar AS. Sehingga pada tahun 2010, 9 dari 10 kamera yang dijual diperkirakan adalah kamera digital kompak. ( Mereka yang hobi dengan fotografi biasanya suka mencari tempat-tempat atau pun momen-momen yang bagus untuk difoto. Kegiatan seperti ini disebut hunting. Karena semakin banyak penggemar fotografi, maka terbentuklah berbagai perkumpulan-perkumpulan fotografi. Perkumpulan fotografi itu tidak hanya ada di dunia nyata saja, tetapi mereka juga membuat forum-forum atau situs-situs fotografi yang banyak terdapat di dunia maya (internet). Munculnya media komunikasi internet dalam kehidupan manusia memang menghadirkan
3 suatu peradaban baru khususnya dalam proses komunikasi dan informasi baik yang bersifat massa maupun pribadi. Internet sebagai media komunikasi dan informasi, menunjukkan sebuah tanda bahwa manusia telah berada dalam arus globalisasi yang akan membawa perubahan terhadap jarak, ruang dan waktu. Globalisasi ini jugalah yang akan membawa suatu efek sosial yang bermuatan perubahan nilai-nilai sosial dan budaya dalam kehidupan manusia. Dalam laporan US Departement Of Commerce, The Emerging Digital Economy yang diterbitkan pada bulan Mei 1998, menyebutkan bahwa internet tumbuh dengan sanga cepat, mencapai 50 juta user, hanya dalam waktu 4 tahun sejak diperkenalkan kepada publik. Pertumbuhan ini sangat cepat dibandingkan dengan teknologi lain seperti pesawat TV, PC (personal computer) dan radio (Febrian, 2005:40). Manusia sebagai khalayak yang menikmati media massa juga harus bisa memilih informasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Banyak situs fotografi yang telah ada, salah satunya adalah situs fotografi Artphotomania.com (APM). Artphotomania hadir untuk melengkapi situs fotografi yang sudah ada. Artphotomania sebagai sarana untuk bertukar pikiran antar sesama fotografer, yaitu dengan memberikan komentar atas sebuah foto, memberikan info ataupun tips fotografi, serta sebagai wadah perkumpulan fotografer di dunia maya. Fotofoto yang ada didalam situs Artphotomania ini, semuanya sudah mengalami proses digital imaging. Digital imaging adalah pengolahan gambar secara digital pada suatu gambar/foto. Dengan adanya proses digital imaging maka membuat sebuah foto semakin bernilai lebih.
4 Di dalam Artphotomaniapara pemilik account biasanya memiliki galeri untuk memamerkan fotonya masing-masing, saling bertukar info fotografi, memberi komentar terhadap foto orang lain dan lain sebagainya, dan masih banyak lagi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh APM. Fasilitas-fasilitas tersebut disediakan untuk para pemilik account, dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan dan informasi di dalam bidang fotografi. Berangkat dari kondisi tersebut di atas maka penelitian ini diarahkan ke kalangan fotografer, yaitu anggota MPC (Medan Photogarphy Club) yang memiliki account di situs fotografi Artphotomania Medan Photography Club adalah sebuah komunitas fotografer di kota Medan. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk meneliti Profil Pengguna Situs Artphotomania di kalangan Anggota(MPC) Medan Photography Club. I.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka dapat dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa alasan mereka (anggota MPC yang memiliki account di website Artphotomania ) mengakses situs Artphotomania? 2. Kebutuhan apa saja yang ingin mereka penuhi? 3. Puas atau tidakkah mereka dengan kehadiran situs Artphotomania?
5 I.3 Pembatasan Masalah Untuk menghindari lingkup penelitian yang terlalu luas dapat mengaburkan penelitian, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah tersebut adalah sebagi berikut: 1. Penelitian ini bersifat Deskriptif, yaitu hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Tidak menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 2. Penelitian terbatas pada situs Artphotomania 3. Objek penelitian adalah anggota MPC (Medan Photography Club) yang memiliki account di situs Artphotomania.com 4. Penelitian dilakukan untuk mengetahui profil para pengguna (users) situs Artphotomania di kalangan anggota MPC (Medan Photography Club). 5. Penelitian dimulai pada bulan Maret I.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian I.4.1 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui isi situs Artphotomania 2. Untuk mengetahui profil pengguna situs Artphotomania di kalangan anggota MPC 3. Untuk mengetahui intensitas penggunaan situs Artphotomania di Kalangan anggota MPC.
6 I.4.2 Manfaat Penelitian 1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mahasiswa Ilmu Komunikasi tentang internet dan fotografi. 2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tempat bagi Penulis untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama masa kuliah dan menjadi wadah memperluas cakrawala pengetahuan khususnya mengenai media massa. 3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak yang membutuhkan pengetahuan berkenaan dengan penelitian ini. I.5 Kerangka Teori Kerlinger menyebutkan, teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Rakhmat, 1993: 6). Teori merupakan generalisasi yang menjelaskan pola-pola tetap, seperti perilaku komunikasi. Teori juga merupakan sebagai perangkat pernyataan yang menjelaskan suatu hubungan antara dua atau lebih fenomena komunikasi (Bulaeng, 2004: 29). Dalam penelitian ini, teori yang dianggap relevan adalah Uses and Gratifications.
7 I.5.1 Model Teori yang digunakan : Uses and Gratification Salah satu dari teori komunikasi massa yang populer dan sering digunakan sebagai kerangka teori dalam mengkaji realitas komunikasi massa adalah uses and gratifications. Teori ini secara radikal menandai pergeseran fokus pandangan dari apa yang media lakukan untuk khalayak menjadi apa yang orang lakukan terhadap media. Asumsinya tentu saja karena khalayak itu sangat aktif. Para pendukung teori ini menyatakan bahwa orang secara aktif menggunakan media massa untuk memuaskan kebutuhan tertentu yang dapat dispesifikasikan. Dan karenanya terpaan media belum tentu diterima dan ditiru oleh khalayak. ( Herbert blumer dan Elihu Katz adalah orang pertama yang mengenalkan teori ini. Teori ini diperkenalkan pada tahun 1974 dalam bukunya The Uses Of Mass Communications: current Perspectives and Gratification research. Dikatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media itu adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Katz juga mengatakan bahwa penelitian ini diarahkan kepada jawaban terhadap pernyataan Apa yang dilakukan Media untuk khalayak (What do the media do to people?) (Effendy, 2003: 289). Effendy mengatakan, penggunaan (uses) isi media untuk mendapatkan pemenuhan (gratification) atas kebutuhan seseorang atau uses and gratification, teori dan pendekaan ini tidak mencakup atau mewakili keseluruhan proses komunikasi, karena sebagian besar perilaku audience hanya dijelaskan melalui berbagai kebutuhan (needs) dan kepentingan (interest) mereka sebagai suatu fenomena mengenai proses penerimaan (pesan media). Pendekatan uses and
8 gratification ditujukan untuk mengambarkan proses penerimaan dalam komunikasi massa dan menjelaskan penggunaan media oleh individu atau agregasi individu ( Bungin, 2006: 284). Pendekatan uses and gratification sebenarnya juga tidak baru. Di awal decade 1940-an dan 1950-an para pakar melakukan penelitian mengapa khalayak terlibat dalam berbagai jenis perilaku komunikasi. Penelitian yang sistematik dalam rangka membina teori uses and gratification telah dilakukan pada dekade 1960-an dan 1970-an, bukan saja Amerika, tetapi juga di Inggris, Finlandia, Swedia, Jepang, dan negara-negara lain. Perkembangan teori Uses and Gratification Media dibedakan dalam tiga fase (dalam Rosengren dkk., 1974), yaitu: Fase pertama ditandai oleh Elihu Katz dan Blumler (1974) memberikan deskripsi tentang orientasi subgroup audiens untuk memilih dari ragam isi media. Dalam fase ini masih terdapat kelemahan metodologis dan konseptual dalam meneliti orientasi audiens. Fase kedua, Elihu Katz dan Blumler menawarkan operasionalisasi variabel-variabel sosial dan psikologis yang diperkirakan memberi pengaruh terhadap perbedaan pola pola konsumsi media. Fase ini juga menandai dimulainya perhatian pada tipologi penelitian gratifikasi media. Fase ketiga, ditandai adanya usaha menggunakan data gratifikasi untuk menjelaskan cara lain dalam proses komunikasi, dimana harapan dan motif audiens mungkin berhubungan. ( Uses & Gratification < )
9 Elihu Katz, Jay G. Blumler, dan Michael Gurevitch, uses and gratifications meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan (atau keterlibatan pada kegiatan lain), dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain, barangkali termasuk juga yang tidak kita inginkan. Blumler dan Katz 1974 menjelaskan bahwa mereka juga merumuskan asumsi-asumsi dasar dari teori ini 1. Khalayak dianggap aktif, artinya: sebagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan. 2. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak. 3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah bagian dari rentangan kebutuhan manusia yang lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan. 4. Banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak; artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu. 5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus diangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak. Model used and gratification memandang individu sebagai mahluk suprarasional dang sangat efektif. Ini memang mengundang kritik. Tetapi yang
10 jelas, dalam model ini perhatian bergeser dari proses pengiriman pesan ke proses penerimaan pesan. Jumlah kebutuhan yang dapat diopenuhi media belum disepakati, sebagaimana para psikolog mempunyai klasifikasi motif yang bermacam-macam. Sigmund Freud menyebut dua macam motif : eros (hasrat bercinta) dan thanatos (hasrat merusak). Henry A. Murray (1968) menyebutkan 28 macam kebutuhan psikogenis yang pokok. Ericson (1963) menyebutkan delapan kebutuhan psikologis. Abraham Maslow (1970) mengusulkan lima kelompok kebutuhan yang disusunnya dalam tangga hierarkis dari kebutuhan fisiologis sampai kebutuhan pemenuhan diri. Sedangkan berdasarkan berbagai aliran dalam psikologi motivasional. William J. McGuire menyebutkan 16 motif yang dibagi menjadi dua kelompok besar : motif kognitif (berhubungan dengan pengetahuan) dan motif afektif (berkaitan dengan perasaan ). Pendekatan uses and gratification di atas mempersoalkan apa yang dilakukan prang pada media, yakni menggunakan media untuk pemuasan kebutuhannya. Umumnya kita lebih tertarik bukan kepada apa yang kita lakukan pada media, tetapi kepada apa yang dilakukan media pada kita. (httpjurnal.bl.ac.idwpcontentuploads200711blcom%20hadiono%20sept% pdf) Teori Uses and Gratifications lebih menekankan pada pendekatan manusiawi di dalam melihat media. Artinya, manusia itu punya otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Blumer dan Katz percaya bahwa tidak hanya ada satu jalan bagi khalayak untuk menggunakan media. Sebaliknya, mereka percaya bahwa ada banyak alasan khalayak untuk menggunakan media (Rakhmat, 2005: 205).
11 Sementara Schramm dan Porter dalam bukunya Men, Women, Message, and Media (1982) pernah memberikan formula untuk menjelaskannya teori ini Janji Imbalan = Probabilitas seleksi Upaya yang diperlukan Imbalan di sini bisa berarti imbalan yang saat itu juga diterima (segera) atau imbalan yang tertunda. Imbalan memenuhi kebutuhan khalayak. Upaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sangat bergantung pada tersedia atau tidaknya media dan kemudahan memanfaatkannya. Bila kita membagi janji imbalan dengan upaya yang diperlukan, kita memperoleh probabilitas seleksi dari media massa tertentu ( Nurudin, 2006: 193). Alasan khalayak aktif memilih media adalah karena masing-masing orang berbeda tingkat pemanfaatan medianya. I.6 Variabel Operasional Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep di atas, maka dibuat operasional variabel untuk membentuk kesatuan dan kesesuaian dalam penelitian, yaitu:
12
13
14
15
16
17
18 I. 7 Defenisi Operasional Variabel : Menurut Singarimbun (1995:46). Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya untuk mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama. 1. Latar belakang pengguna adalah oleh sebab apa mereka mengakses website Artphotomania. 2. Ketertarikan untuk mengakses website Artphotomania adalah dorongan apa yang menimbulkan rasa ketertarikan pengguna untuk mengakses website Artphotomania. 3. Kebutuhan Kognitif meliputi : - Informasi : Informasi mengenai tips, artikel, dan apa saja yang berhubungan dengan dunia fotografi yang diperoleh dari website Artphotomania - Pengetahuan : Pengetahuan tentang fotografi, setelah mengakses website Artphotomania
19 - Pemahaman : Pengertian yang timbul dalam diri pengguna website Artphotomania setelah memperoleh informasi dan pengetahuan setelah mengakses website tersebut 4. Kebiasaan mengakses meliputi : - Intensitas mengakses adalah rata rata waktu yang habis digunakan oleh Pengguna website Artphotomania dalam menggunakan website tersebut, setiap kali dia menggunakannya. - Focus Strategier adalah kebiasaan users ketika mengakses website Artphotomania. 5. Kepuasaan adalah yakni kemampuan media untuk memberikan kepuasan. Dalam hal ini apakah website artphotomania dapat membantu users memperjelas suatu masalah sebagai dependensi media.
Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa
Modul ke: 11 Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa Teori Penggunaan dan Gratifikasi dan Teori Pencarian Informasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Teori Uses and Gratification Salah satu dari teori komunikasi massa yang populer dan sering digunakan sebagai kerangka teori dalam mengkaji realitas komunikasi massa adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Teori Uses and Gratifications menjelaskan bahwa bukanlah media yang mengubah sikap dan perilaku khalayak, namun bagaimana media tersebut dapat memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Youtube telah menjadi fenomena yang mendunia yang merupakan situs video sharing yang berfungsi sebagai sarana untuk berbagi video secara online. Situs ini memfasilitasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Begitu banyak kebutuhan manusia yang secara tidak langsung media turut serta untuk memenuhinya. Secara umum, kebutuhan manusia
BAB I PENDAHULUAN I.1. LatarBelakang Penelitian ini berfokus pada motif pendengar di Surabaya dalam mendengarkan program dari colors radio 87,7 FM Casual and Fun. Motif merupakan penggerak untuk melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebudayaannya, media mengalami kemajuan pula melalui alat komunikasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya masyarakat beserta peradaban dan kebudayaannya, media mengalami kemajuan pula melalui alat komunikasi yang dipergunakannya. Semua digunakan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. kebutuhannya dalam kegiatan kelompok (Rakhmat, 2001 : 160). Pernyataan
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu kelompok dikatakan efektif apabila kelompok tersebut dapat menjalankan fungsi-nya yaitu untuk saling berbagi informasi. Karena itu keefektifan suatu kelompok dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi menjadi salah satu aktivitas yang sangat penting dan kompleks bagi kehidupan manusia, dimana dapat kita lihat komunikasi dapat terjadi pada setiap gerak
Lebih terperinciModul Perkuliahan VII Komunikasi Massa
Modul ke: 8 Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa Teori DeFleur dan Ball-Rokeach Tentang Pertemuan Dengan Media Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pusat Seni Fotografi Semarang. Ilham Abi Pradiptha Andreas Feininger, Photographer,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keinginan seseorang untuk bercerita tentang suatu pengalaman ekspresi diri, peristiwa yang aktual, nostalgia, menjadikan foto sebagai media yang akurat untuk mengungkapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan. mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, baik itu yang berorientasi sosial apalagi profit, keberadaan public relations sangat penting. Pengertian public relations
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep 2.1.1 Kebutuhan Pada dasarnya manusia mempunyai kebutuhan dasar. Katz, Gurevitch, dan Haas (dalam Effendi, 2003 : 296) mendeskripsikan lima kebutuhan dasar tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Setiap usaha dan tindakan manusia selalu berlandaskan motif. Motif menjadi alasan untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu, seperti kegiatan belajar, bekerja,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia pada hakikatnya ialah mahluk sosial dimana membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia pada hakikatnya ialah mahluk sosial dimana membutuhkan manusia lain untuk berinteraksi dan bertahan hidup. Dengan begitu manusia di dunia tidak dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakarat Indonesia. Terlebih kamera aksi ini banyak dimiliki oleh kalangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Belakangan ini fenomena digital mengalami perkembangan yang cukup pesat. Kemudahan dalam penggunaannya menjadi kelebihan digital dibandingkan pendahulunya yaitu analog.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah hal terpenting dalam kehidupan manusia. Sebagai makhluk sosial, komunikasi sudah menjadi kebutuhan sehari-hari yang harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini sangat cepat. Perkembangan tersebut berpengaruh pada kehidupan masyarakat termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam era informasi sekarang ini, kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari peran media. Dari zaman ke zaman media massa mengalami perkembangan yang pesat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masyarakat telah secara bebas dalam memilih jenis media yang disukai. Sesuai dengan pendekatan Uses and Gratifications yang menjelaskan bahwa pengguna
Lebih terperinciBAB V PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
62 BAB V PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Latar Belakang Penggunaan Email sebagai Media Komunikasi Dalam kehidupan sehari-hari orang begitu sering membicarakan masalah teknologi. Tanpa
Lebih terperinciKEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7)
JUDUL SKRIPSI : KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7) OLEH : CHRISTINE, PEMBIMBING : BIROWO PROGRAM
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dilihat dari munculnya berbagai macam stasiun televisi swasta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Teori Uses and Gratifications ini mengenai bagaimana individu memenuhi kebutuhan dalam menggunakan media. Uses and Gratification menurut Nurudin (2007:192),
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Hasil Penelitian Terdahulu No. Skripsi 1. Judul: Talk Show dan Kesenjangan Kepuasan (Studi Deskriptif Kesenjangan Kepuasan yang Diperoleh Pemirsa dari
Lebih terperinciDalam teori Uses and Gratifications bahwa audience aktif untuk menentukan media mana yang harus dipilih untuk memuaskan kebutuhannya.
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori Setiap penelitian memerlukan kejelesan titik tolak atau landasan pikir dalam memecahkan masalah atau menyoroti masalahnya.untuk itu,perlu disusun kerangka teori
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1. PENDAHULUAN Pada Bab ini akan dibahas mengenai pendahuluan yang meliputi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Pembahasan, Ruang Lingkup Kajian sampai Sistematika Penyajian Tugas akhir ini. 1.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang apa yang terjadi di seluruh dunia dan di sekitar mereka, selalu ada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, informasi berkembang dengan sangat cepat. Fenomena tersebut membuat setiap orang ingin mengikuti perkembangan informasi yang terjadi agar dianggap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia pada masing-masing era, yaitu era kesukuan (tribal), tulisan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran teknologi tak pelak memberikan pengaruh sangat besar dalam kehidupan manusia. Manusia menggunakan teknologi hampir dalam setiap gerak kehidupannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dianggap sebagai sebuah hobi yang mahal. Hal ini disebabkan karena untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hobi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan kesenangan tersedendiri. Ada berbagai kegiatan yang bisa seseorang lakukan untuk dijadikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi
1 I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi para produsen produk sejenis. Perubahan gaya hidup, kemajuan pemikiran, membuat konsumen
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin Rahmat (000:4), Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fotografi dan desain grafis pada dasarnya adalah bagian dari seni karya visual. Fotografi yaitu pendokumentasian segala moment yang dianggap unik dengan teknik dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus menghadapi persaingan yang ketat. Dalam era perkembangan zaman yang UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat ini menjadikan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat. Dalam era perkembangan zaman yang semakin cepat dan batas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. subyek yang dapat diproyeksikan ke sebuah layer; dan penemuan sebuah medium
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fotografi pada dasarnya adalah kemampuan menciptakan citra dari suatu subyek yang dapat diproyeksikan ke sebuah layer; dan penemuan sebuah medium yang dapat
Lebih terperinciDI KALANGAN MAHASISWA
PEMANFAATAN YOUTUBE DI KALANGAN MAHASISWA (Studi Penggunaan Youtube di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Medan dengan Pendekatan Uses and Gratification) Aritas Puica Sianipar 080904123 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan televisi dapat menjadi candu (Morrisan, 2004:41) harus menyajikan acara yang bermutu.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini televisi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih lama di depan pesawat televisi dibandingkan
Lebih terperinci6/13/2012 KOMUNIKASI MASSA (DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI KOMUNIKASI) SEJARAH SINGKAT ANEKA ALIRAN DALAM PENELITIAN MEDIA MASSA
KOMUNIKASI MASSA (DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI KOMUNIKASI) Diyah Ayu Amalia Avina M.Si Fitri Hariana Oktaviani M.Commun SEJARAH SINGKAT ANEKA ALIRAN DALAM PENELITIAN MEDIA MASSA Bullet Theory Limited Effect
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fenomena yang ada di sekitar kita tidaklah sesusah zaman dahulu. Hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman sekarang ini mengabadikan sebuah momen atau fenomena yang ada di sekitar kita tidaklah sesusah zaman dahulu. Hal tersebut juga sudah umum dilakukan oleh semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar yang sudah terfasilitasi oleh provider jaringan-jaringan internet.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini internet sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat secara umum. Kebutuhan akan internet sudah sangat tinggi, terutama di kotakota besar yang sudah terfasilitasi
Lebih terperinciBAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN
66 BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN A. Hasil Temuan Penelitian Temuan penelitian berupa data lapangan diperoleh melalui penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Ini sangat diperlukan sebagai
Lebih terperinciMEDIA KOMUNIKASI DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA SMAN 9 KENDARI. *Muh. Isnaeni**C1D **Sitti Harmin**Marsia Sumule G.
1 MEDIA KOMUNIKASI DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA SMAN 9 KENDARI *Muh. Isnaeni**C1D1 14191**Sitti Harmin**Marsia Sumule G. Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan
Lebih terperinciHUBUNGAN KEBUTUHAN INFORMASI DENGAN PEMANFAATAN INTRANET OLEH KARYAWAN PT. PLN PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA
HUBUNGAN KEBUTUHAN INFORMASI DENGAN PEMANFAATAN INTRANET OLEH KARYAWAN PT. PLN PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA Ria Purnama Sembiring Staf Peneliti FIKOM Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta ria_ps@plasa.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan berkembangnya teknologi komunikasi yang begitu cepat menyebabkan masyarakat memiliki kemudahan dalam mengakses informasi yang diinginkan, tanpa batasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ternyata dihabiskan di media digital antara lain untuk mengelola website personal
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika Internet sudah menjadi suatu hal yang biasa dan kini bergeser menjadi salah satu kebutuhan masyarakat umum di Indonesia. Para pelaku bisnis pun melihat hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak dapat terbendung lagi. Perkembangan tersebut diiringi juga dengan perkembangan media internet yang biasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, informasi mengenai berbagai hal bisa kita dapatkan dengan mudah dan cepat. Berkomunikasi adalah cara yang digunakan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini berfokus pada motif audiens atau khalayak masyarakat Surabaya dalam mendengarkan program acara Good Morning Hard Rockers Surabaya. Motif merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Televisi adalah gambar yang paling kompleks pada media ruparungu dwimantra
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Televisi adalah gambar yang paling kompleks pada media ruparungu dwimantra dinamis (moving audiovisual media). Beberapa hasil pengamatan sayamenunjukan bahwa rata
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan industri media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut menjadi andalan dari televisi, karena gambar yang disajikan bukanlah gambar
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Salah satu media massa yang digunakan untuk menyebarkan informasi adalah televisi. Televisi merupakan gabungan dari media dan gambar. Kekuatan dari gambar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan terakhir situasi segala aspek kehidupan. Salah satu media yang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perubahan dan perkembangan zaman yang bergerak semakin cepat, masyarakat membutuhkan informasi secara cepat akurat tentang perkembangan terakhir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memang sudah umum dilakukan oleh semua orang. Hal ini dilakukan agar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengabadikan sebuah fenomena yang terjadi di sekitar kita memang sudah umum dilakukan oleh semua orang. Hal ini dilakukan agar memiliki kenangan untuk mengingat kembali
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dengan peranan media. Media massa dianggap penting karena berfungsi sebagai pemberi informasi dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciPengaruh Terpaan Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku. Hidup Sehat Remaja (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Rubrik
Pengaruh Terpaan Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku Hidup Sehat Remaja (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku Hiidup Sehat Remaja
Lebih terperinciHubungan Twitter Jatinangorku dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Seputar Daerah Jatinangor bagi Followers
Hubungan Twitter Jatinangorku Kebutuhan Informasi Seputar Daerah Jatinangor bagi Followers Cepti Rachman Gilang Perdana 1, Edwin Rizal 2, Ute Lies Siti Khadijah 3 Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gambar melalui cahaya pada film atau permukaan yang dipekakan. 2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia fotografi telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan manusia di seluruh dunia. Bahkan, dapat berhadapan dengan ratusan hasil fotografi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hubungan antar sesama dan senantiasa menjaga hubungan tersebut dengan sebaikbaiknya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia dikenal sebagai makhluk sosial, meraka terus berusaha menjalin hubungan antar sesama dan senantiasa menjaga hubungan tersebut dengan sebaikbaiknya. Disamping
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan dapat terekam dan terus terkenang. Di era kemajuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini Indonesia sedang menghadapi era globalisasi serta perkembangan teknologi yang semakin cepat. Indonesia harus mempersiapkan diri dan mampu terjun dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perkembangan informasi yang sangat cepat serta mempermudah. individu dalam berkomunikasi satu dengan lainnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi era digital dewasa ini sangat pesat. Dengan begitu banyak bermunculan teknologi yang semakin canggih dari tahun ke tahun. Hal ini menyebabkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Komunitas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Gambaran Umum Komunitas Komunitas Hobi Foto Bandung yang disingkat dengan HFB adalah salah satu komunitas yang bergerak pada bidang fotografi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Proses komunikasi dapat diartikan sebagai transfer komunikasi atau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Proses komunikasi dapat diartikan sebagai transfer komunikasi atau pesan pesan (message) dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima pesan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Bidang teknologi informasi saat ini telah berkembang secara massal dan cepat. Teknologi tersebut telah berhasil mengubah bentuk masyarakat manusia, dari masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbaru sampai kemudahan proses transaksi. Akhirnya teknologi berbasis online
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa semakin hari perkembangan teknologi semakin signifikan. Hadirnya teknologi semakin mempermudah komunikasi antar individu dimanapun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang ditujukan kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronis
Lebih terperinciEFEKTIVITAS WEBSITE SMAN 5 SAMARINDA SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DAN INFORMASI SISWA. Arif Fadillah 1. Abstrak
ejournal Ilmu Komunikasi,2013, 1(1):113-124 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.or.id Copyright 2013 EFEKTIVITAS WEBSITE SMAN 5 SAMARINDA SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DAN INFORMASI SISWA Arif Fadillah 1 Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat dan mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan dewasa ini. Istilah internet sudah bukan sesuatu yang asing di tengah-tengah
Lebih terperinciBAB I I. PENDAHULUAN
BAB I I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan berkembang masyarakat beserta peradaban dan kebudayaannya, media massa mengalami kemajuan melalui alat komunikasi yang dipergunakannya. Semua digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pusat Komunitas Fotografi di Denpasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan pecinta fotografi di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat signifikan karena perkembangan fotografi mengalami banyak perubahan fungsi. Awalnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORETIS. Review Penelitian Terdahulu. Tabel 2.1. Metode. Studi. Jejaring sosial Deliana. Korelasi. Facebook.
BAB II TINJAUAN TEORETIS 2.1 Kajian Pustaka Peneliti melakukan peninjauan (reviews) terhadap beberapa penelitian terdahulu yang sejenis, hal tersebut dilakukan untuk memepertegas peta dan posisi bahwa
Lebih terperinciSalah satu unsur terpenting dalam proses komunikasi adalah saluran/media. Seorang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Salah satu unsur terpenting dalam proses komunikasi adalah saluran/media. Seorang komunikator dalam proses komunikasi pastilah menggunakan unsur media sebagai alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang diharapkan siswa setelah melaksanakan pengalaman belajar (Sadirman,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan yang artinya sesuatu hal yang dilakukan berdasarkan atas tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian Deskriptif, yakni metode penelitian yang digunakan untuk
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengunakan metode penelitian penelitian Deskriptif, yakni metode penelitian
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara.
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Publisitas menjadi sangat penting dalam aktivitas humas di organisasi, banyak sekali media yang bisa digunakan untuk menunjang publikasi humas. Salah satunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di era digital ini perkembangan internet di Indonesia semakin melaju pesat ditandai dengan meningkatkan jumlah penggunaan internet pertahunnya. Hanya penyedia layanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Foto pada umumnya identik dengan kegiatan yang berkaitan dengan pengabadian suatu momen penting. Melalui media foto, kegiatan atau aktivitas akan menjadi lebih bermakna,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi suatu kebutuhan saat ini. Masyarakat tidak bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi telah menjadi suatu kebutuhan saat ini. Masyarakat tidak bisa lepas dari informasi untuk menjalani kehidupan sosial mereka. Informasi yang dikonsumsi dapat
Lebih terperinciB A B I PENDAHULUAN. beragam, sehingga makin disadari bahwa pelayanan dan kepuasan pelanggan
B A B I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini banyak perusahaan yang menyatakan bahwa tujuan perusahaan yang bersangkutan adalah untuk memuaskan pelanggan. Cara pengungkapannya pun sangat beragam,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. itu secara konvensional maupun moderen. Secara moderen, komunikasi dapat
BAB I PENDAHULUAN! 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat pada bidang teknologi komunikasi saat ini, memungkinkan berbagai macam cara dilakukan untuk berkomunikasi. Baik itu secara konvensional maupun
Lebih terperinciEFEKTIVITAS WEBSITE SMAN 5 SAMARINDA SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DAN INFORMASI SISWA. Arif Fadillah 1. Abstrak
ejournal Ilmu Komunikasi,2013, 1(1):113-124 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.or.id Copyright 2013 EFEKTIVITAS WEBSITE SMAN 5 SAMARINDA SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DAN INFORMASI SISWA Arif Fadillah 1 Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Televisi menampilkan gambar yang menarik dan menghibur, gambar televisi terkadang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Uses and Gratification sangat menonjolkan sisi audiens sebagai pihak yang paling aktif menentukan pilihan media mana yang hendak digunakan. Teori Uses and Gratification
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia baik individu maupun kelompok. Setiap saat manusia berpikir, bertindak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi selalu digunakan dan mempunyai peran yang penting dalam segala aspek kehidupan manusia. Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu
Lebih terperincirepository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman modern ini segala sesuatu sudah dapat dilakukan dengan berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman modern ini segala sesuatu sudah dapat dilakukan dengan berbagai cara yang sangat mudah dan terkesan instan. Hal itu tak lepas dari peranan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan sumber informasi yang disajikan oleh media. Masyarakat menjadikan media sebagai subjek pembicaraan di
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Radio Sebagai Media Massa Radio adalah salah satu bentuk dari media massa elektronik selain televisi. Radio siaran ( broadcasting ) dimulai sejak tahun 1920, sedangkan penerbitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan sebagai pengganggu ketika sedang serius menonton acara televisi. Namun iklan juga ibarat darah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen penting bagi kehidupan masyarakat modern terutama fungsinya dalam bersosialisasi dan berinteraksi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fitur-fitur yang ditawarkan internet yang disebut juga dengan jejaring sosial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi sekarang ini telah banyak menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Ini terbukti dengan hadirnya internet sebagai sebuah media baru yang memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi dari berbagai sumber, agar manusia dapat memenuhi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia akan informasi dewasa ini menjadi sebuah kebutuhan yang tidak dapat dikesampingkan. Hal tersebut mendorong manusia untuk mencari informasi dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai individu dan anggota masyarakat mempunyai berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai individu dan anggota masyarakat mempunyai berbagai macam kebutuhan salah satu kebutuhan yang mendasar adalah kebutuhan akan informasi. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam berbagai segi aspek kehidupan yang dijalaninnya, baik dari segi politik,
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupan sehari-hari merupakan makhluk sosial yang setiap saat membutuhkan informasi. Informasi tersebut dapat meliputi bagian kehidupan manusia
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh
BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Komunikasi Massa Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner, yakni komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada
Lebih terperinciBAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Analisa data merupakan temuan data yang diperoleh dari data lapangan
BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN A. ANALISIS DATA Analisa data merupakan temuan data yang diperoleh dari data lapangan melalui penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Dalam hal ini peneliti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi massa semakin pesat dan mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan dewasa ini, sehingga informasi dapat berpindah dengan
Lebih terperinciMOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO
MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Pengertian Komunikasi Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. televisi telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan, baik
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak gerakan reformasi tahun 1998, media massa khususnya televisi telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan, baik fungsi maupun tujuan pembentukannya. Sejak
Lebih terperinciMEDIA INTERNAL PERUSAHAAN DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI
MEDIA INTERNAL PERUSAHAAN DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI (Studi Korelasional Pemanfaatan Majalah MINAT Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV) Indra
Lebih terperinci