Team Teknis IVasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006 PENYAKIT-PENYAKIT MENULAR Penyakit Antraks Antraks atau penyakit radang limpa merupakan penyaki
|
|
- Widya Pranoto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MENGENAL BEBERAPA PENYAKIT TERNAK YANG DAPAT MENULAR PADA MANUSIA (ZOONOSIS) NANA SURYANA' DAN BAMBANG KUSHARTONO 2 'Balai Besar Penelitian Veleriner P.O.Box 52, Bogor 'Balai Penelitian Ternak P.O. Box 221 Bogor RINGKASAN Meningkatnya kesadaran gizi, bertambahnya jurnlah penduduk dan membaiknya pendapatan masyarakat telah menimbulkan gelombang permintaan akan produk peternakan, seperti daging, telur, dan susu. Sejak dahulu ternak telah berdampingan dengan manusia sebagai tenaga kerja, ternak piaraan, kesayangan bahkan sebagai hewan percobaan semua itu ditujukan untuk kesejahteraan manusia. Namun dibalik itu semua ternak juga sebagai penular langsung maupun tak langsung penyakit ke manusia ( zoonosis ). Makin meluasnya penyakit ternak yang dapat menularnya pada manusia maka perlu kiranya kita mengenal penyakit-penyakit yang umum seperti Antraks, Rabies, Toksoplasmosis, Skabies, Influenza, Brucellosis. Dengan mengenal penyakitpenyakit tersebut diharapkan dapat mencegah penularan dan penyebar luasannya. Kata kunci : penyakit ternak zoonosis, Antraks, Rabies, Toksoplasmosis, Skabies, Influenza, Brucellosis PENDAHULUAN Semakin tinggi tingkat pengetahuan masyarakat akan semakin terasa oleh mereka pentingnya produk peternakan. Salah satu pentingnya produk peternakan ialah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan protein hewani khususnya dan kebutuhan akan gizi pada umumnya. Kebutuhan akan produk peternakan khususnya daging, telur dan susu terus meningkat, hingga cenderung tidak mampu diikuti oleh perkembangan produksinya. Meningkatnya kesadaran gizi, bertambahnyajumlah penduduk terlebih lagi membaiknya pendapatan masyarakat telah menimbulkan gelombang peningkatan permintaan akan hasil produk peternakan tersebut. Sudah lama ternak menyatu dalam kehidupan manusia, pemeliharaan ternak bukan hanya di daerah pedesaan, di daerah perkotaanpun banyak ternak dipelihara meskipun dalam jumlah terbatas. Sejak dahulu ternak telah berdampingan dengan manusia. Manusia banyak menggunakan ternak sebagai tenaga kerja, piaraan dan kesayangan bahkan sebagai percobaan untuk penelitian-penelitian di laboratorium, semuanya itu tentunya ditujukan untuk kesejahteraan manusia. Nanum dibalik itu semua ternak dapat merupakan bencana, yaitu sebagai penular langsung maupun tak langsung penyakit-penyakit pada manusia (zoonosis) yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat bahkan berakibat fatal. Penyakit-penyakit ternak yang dapat menular pada manusia telah mendapat perhatian khusus dalam pencegahan maupun pemberantasannya baik dilakukan oleh Departemen Kesehatan maupun Departemen Pertaniain. Diantara penyakit-penyakit tersebut adalah Antraks, Rabies, Toksoplasmosis, Skabies, Influensa, Brucellosis serta penyakit-penyakit yang ditularkan serangga seperti demam berdarah. Tujuan penulisan makalah ini adalah dengan makin meluasnya penyakit-penyakit ternak yang dapat menular pada manusia maka perlu kiranya kita mengetahui apa dan bagaimana penyakit-penyakit tersebut, juga bagaimana cara penularan ke manusia disertai gejala-gejala klinis yang dapat ditimbulkannya. Dengan demikian diharapkan kita dapat mencegah penyebarluasan penyakit-penyakit dikalangan masyarakat. Pusat Penelitian dan Pengemhangan Peternakan 179
2 Team Teknis IVasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006 PENYAKIT-PENYAKIT MENULAR Penyakit Antraks Antraks atau penyakit radang limpa merupakan penyakit infeksius yang bersifat akut dapat menyerang semua hewan berdarah panas dan manusia (Mardinah dkk 1998). Penyakit ini disebabkan oleh Bacillus anthrac s yaitu gram positif, bersifat patogenik dan membentuk spora yang sulit dimusnahkan. Penyakit ini dapat menular pada manusia dan dikelompokan ke dalam penyakit zoonosis yang berbahaya. Di Indonesia Antraks telah diketahui sejak tahun 1885 (Soemanagara,1958 dalam Koko Barkah dkk 1996). Ternak yang dapat diserang adalah hampir semua jenis ternak peliharaan seperti sapi, kerbau, domba, kambing, babi, burung unta dan ternak unggas seperti angsa, itik. Penyakit antraks bisa juga menyerang hewan kesdyangan seperti harimau, singa, kijang, beruang, gajah, anjing, kucing. Tikus, marmut dan kelinci merupakan ternak percobaan yang peka. Kerentanan berbagai jenis ternak terhadap serangan antraks berbeda-beda. Ruminansia besar (sapi, kerhau), ruminansia kecil (domba, kambing) serta kuda termasuk katagori sangat rentan, sedangkan babi, anjing dan manusia tergolong rentan (HARDJOUTOMO dkk 1986). Penularan penyakit antraks ke manusia melalui beberapa cara a. Peroral dari makanan/minuman yang terkontaminasi spora antraks atau makanan berasal dari ternak yang menderita antraks. b. Perinhalasi dari bulu-bulu mederita antraks domba yang Perkutan melalui kulit yang luka atau lecet Gejala-gejala klinis pads manusia antara lain a. Mual, muntah, dernam, sakit kepala, tinja bercampur darah dan sesak nafas. b. Bentuk luka di kulit ditandai dengan adanya abses (Bisul) yang pusatnya berwarna hitam dan terasa panas Tindakan pencegahan : Ternak piaraan seperti sapi, kerbau, domba, kambing dan lainnya divaksinasi anthraks secara teratur. Sanitasi dan kebersihan kandang harus dijaga. Hasil ternak seperti daging dimasak secara sempurna sebelum dikonsumsi. Penyakit Rabies Dari sejumlah penyakit hewan menular yang bersifat zoonosis rabies merupakan penyakit yang ditakuti, karena rabies dapat menyebabkan kematian yang mengenaskan bila tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Rabies merupakan infeksi akut pada susunan syaraf pusat yang berakibat fatal. Pola penyebaran rabies di lapangan berawal dari kondisi anjing yang tidak terpelihara dengan baik atau anjing liar yang sulit dikendalikan. Anjing yang positif rabies akan menggigit siapapun yang ditemui. Anjing liar yang positif rabies dan anjing peliharaan bila saling menggigit akan tertular rabies, tentunya hal ini akan sulit dikendalikan. Pada umumnya manusia merupan korban gigitan terakhir, karena anjing liar dan anjing peliharaan setiap saat dapat menggigit manusia. Masa inkubasi di manusia 2-16 minggu atau lebih. Namun dalam beberapa kasus hanya 2-3 minggu, dan biasanya pada anak-anak lebih pendek bila dibandingkan orang dewasa Tindakan pencegahan : Hewan piaraan seperti anjing, kucing, kera sebaiknya harus divaksinasi secara teratur ke petugas Dinas Peternakan atau Dokter Hewan. Menangkap dan membunuh (mengeliminasi) anjing-anjing dan kucing liar atau yang tidak ada pemiliknya dilingkungan kita. Tindakan pengobatan 1. Bila seseorang digigit anjing sebaiknya segera luka bekas gigitan dicuci dengan air sabun berulang-ulang dan dikeringkan. 2. Luka bekas gigitan diberi alkohol 70% dan obat nierah/betadine Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
3 3. Kemudian pasien dibawa ke Rumah Sakit terdekat untuk memperoleh pengobatan lebih lanjut. Toksoplasmosis Toksoplasmosis disebabkan oleh Toxoplasma gondii dan tergolong zoonosis yang dapat menimbulkan keguguran dan kelahiran bayi yang abnormal. Dewasa ini toksoplasmosis pada manusia menjadi masalah karena Toxoplasma gondii menimbulkan ensefasilitis (radang selaput otak) yang serius dan fatal. Sementara itu toksoplasmosis pada ternak menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar yang menyebabkan keguguran, cacat dan lain-lain (MATSUO 1996) Penularan penyakit ke manusia dapat terjadi beberapa cara antara lain : Pada orang dewasa bisa terjadi bila orang tersebut bergaul erat dengan kucing, kucing ternyata merupakan host potensial penyebar penyakit toksoplasmosis Penyebab infeksi penyakit ini paling dominan adalah kontaminasi bibit penyakit didaging mentah, susu, sayuran dan buah-buahan. Penularan secara aktif dapat terjadi karena mengkonsumsi daging yang mengandung cista txoplasma gondoii atau mengkonsumsi susu yang mengandung tachizoii Gejala-gejala klinis pada manusia Ada 2 cara transmisi penularan yaitu secara pasif yang umumnya transplasental dan aktif melalui perolehan. Penularan secara transplasental dapat terjadi pada ibu hamil yang sama sekali tidak menunjukkan gejala klinis. Pada infeksi yang terjadi dengan usia kehamilan muda dapat menyebabkan keguguran spontan, kematian bayi didalam rahim dan radang pada selaput pembungkus otak dan bahkan dapat terjadi pengapuran di dalam tengkorak. Sedangkan infeksi yang terjadi pada usia kehamilan tua (6-9 bulan) biasanya memperlihatkan kelahiran normal, namun 20% dapat menyebabkan retinochoroiditis (radang selaput mata) setelah remaja atau dewasa. Tindakan pencegahan penyakit : Cara pencegahan yang sangat dianjurkan adalah agar dalam mengkonsumsi makanan, mencuci bersih tangan sebelum makan adalah langkah yang utama dan penting. Memasak daging dengan sempurna sekitar 88 C selama 20 menit. Membatasi populasi kucing dalam suatu area, dan mengingat kucing sebagai hospes definitif, maka memberikan makanan yang baik adalah patut dilakukan dan hindarkan kucing berburu tikus. Tindakan pengobatan 1. Dengan minimnya informasi yang muncul dari gejala klinis pada hewan atau manusia,ini berarti menjadikan sulit dalam menentukan diagnostic penyakit tersebut. 2. Pengobatan terhadap infeksi ini adalah dengan pemberian obat derivate sulfa (Sulfanamida) seperti Sulfadiazine, sulfamerazin, sulfa inetazine dan pvrimethami ne. Skabies Skabies atau kudis adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh tungau/kutu Sat-copies scabiei yang dapat menyerang hewan dan manusia. Penyakit ini sulit disembuhkan karena tungau berkembang biak didalam lapisan tanduk kulit dan merusak kulit. Berbagai jenis hewan seperti kerbau, babi, kelinci,anjing dan kucing dapat diserang oleh tungau tersebut. Penyakit ini menimbulkan kegatalan, menurunkan produksi daging dan kualitas kulit juga mengganggu kesehatan masyarakat. (MANURUNG et al.,1999). Penyakit skabies banyak dijumpai didaerah tropis terutama di kalangan anakanak dari masyarakat yang hidup dalam lingkungan yang tertutup atau berkelompok, dengan tingkat sanitasi dan sosial ekonomi yang relatif rendah. Timbulnya penyakit ini disebabkan pola dan kebiasaan hidup yang kurang bersih dan benar, salah satu faktor yang dominan yaitu, penyediaan air yang Pus at Penelitian dan Pengembangan Peternakan 1 8 1
4 Tenni Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006 kurang atau kehidupan bersama dengan kontak yang relatif erat. Gejala klinis scabies pada manusia Gejala yang ditimbulkan adalah gatal-gatal terutama pada malam hari yang dapat mengganggu ketenangan tidur. Gatalgatal ini disebabkan karena sensitisasi terhadap ekskret dan secret tungau pada bagiaan yang terinfeksi yang didahului dengan timbulnya bintik-bintik merah. Tempat yang terserang terutama terjadi pada lapisan kulit yang tipis seperti jari tangan, pergelangan tangan bagian dalam, siku bagian luar, lipatan ketiak depan, pusar, daerah pantat, alat kelamin bagian luar. Pada bayi dapat menyerang telapak tangan dan kaki. (K/SWORO, 1995) Cara oengobatan pada manusia ; Obat-obatan yang dapat digunakan pada manusia antara lain : emulsi benzin benzoat 20-35% dioleskan keseluruh tubuh, kecuali muka, dibiarkan selam 24 jam dapat diulang I minggu kemudian. Krim/salep krotamiton, obat ini mempunyai efek anti gatal dan anti skabies, pemakaian dengan cara dioleskan setiap hari selama 2 hari kemudian dicuci 24 jam setelah pemakaian ke dua. Salep sulfur 5-10% obat ini sudah dipakai sejak lama, denagn sulfur presipitatus 5-10% dalam Vaseline, dipakai 3 hari berturut-urut dan diulang setelah 1 minggu. Pencegahan dan pengendalian penyakit : Dalam pencegahan dan pengendalian penyakit ini perlu diperhatikan pola hidup, sanitasi, pemindahan hewan, karantina dan pengobatan. Pola dan kebiasaan hidup yang kurang bersih dan benar memungkinkan berlangsungnya siklus hidup skabies dengan baik. Sanitasi termasuk kualitas penyediaan air yang kurang dan ternak yang terlalu padat perlu dihindari. Influenza Suatu penyakit yang akut dan sangat menular, terutama perubahannya pada saluran pernafasan, biasanya timbul pada musim dingin dan hujan. Penyakit ini mulamula terjadi infeksi oleh virus dan kemudian diikuti bakteria, mikroorganisme itu ditularkan melalui cairan-cairan yang dibatukkan. Kandang yang kurang ventilasi atau ternak yang kedinginan merupakan penyebab utama. Influenza bisa menyerang manusia dan ternak seperti ayam, itik, babi dan kuda. Penularan dari ternak ke manusia adalah melalui kontak dengan ternak yang sakit. Masa inkubasi pada manusia 1-3 hari. Penyakit influenza pada manusia dimulai dengan kedinginan, diikuti dengan kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, kemudian batuk-batuk. Gejala-gelala Minis : Tanda permulaan demam, lemah, batuk-batuk dan keluar cairan dari mata dan hidung, kemudian diikuti dengan diare. Penyakit ini penyebarannya sangat cepat pada kelompok ternak tersebut. Pada ternak yang terserang suka bergerombol dan tidak mau dipisahkan. Tindakan pencegahan : Tempatkan ternak pada kandang yang bersih, hangat, ventilasi cukup,tidak lembab pada musim dingin dan hujan, dan beri makanan yang bergizi balk Brocellosis Penyakit Brucellosis disebabkan oleh bakteri Brucella yang terdiri beberapa spesies, yaitu Brucella abortus, Brucella melitensis, Brucella suis,dan Brucella canis. Brucellosis adalah penyakit bakterial menular pada ternak khususnya sapi perah, sapi potong dan babi. Penyakit ini dapat menular pada manusia, sehingga dikenal sebagai salah satu penyakit zoonosis pada manusia. Penyebab utama penyakit ini adalah kuman yang menyebabkan keguguran berasal dari spesies Brucella abortus Penyakit brucellosis telah menimbulkan kerugian ekonomi bagi peternak. Kerugian yang ditimbulkan dari penyakit brucellosis sebagai berikut : (1) abortus atau keguguran, (2) kematian dini pada pedet, (3) gangguan reproduksi seperti infertilitas, (4) penurunan produksi susu, (5) penurunan daya kerja ternak akibat peradangan persendian lutut, (6) penurunan nilai ekonomi ternak yang terinfeksi Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
5 Penyebaran penyakit Brucellosis disebabkan karena meningkatnya mutasi dan aktivitas penyebaran ternak dari sumber bibit ternak yang terinfeksi ke berbagai wilayah di Indonesia (SETIAWAN dkk, 1995). Pada manusia, infeksi Brucellosis dapat terjadi akibat kontak dengan ternak yang terinfeksi atau mengkonsumsi produk ternak yang terkontaminasi oleh Brucella. Infeksi penyakit ini pada manusia umumnya berkaitan dengan pekerjaan, seperti pekerja pada rumah potong hewan, pada peternakan.manusia dapat terinfeksi kuman Brucella akibat kontak langsung juga peroral melalui susu dari ternak yang sakit atau dari hasil produksinya, perinhalasi dan perkutan misalnya ketika menolong ternak yang positif Brucellosis yang mengalami abortus. Gejala klinis pada manusia yang terinfeksi Brucellosis a. b. Demam, kedinginan, sakit kepala, sakit persendian, lemah dan lymphonodus membengkak. Sering terjadi komplikasi sendi, tulang dan syaraf. PENUTUP Pengetahuan mengenai penyakitpenyakit ternak ataupun hewan yang dapat menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya (zoonosis) sangat perlu diketahui terutama bagi masyarakat pertanian, khususnya dibidang peternakan yang langsung berhubungan dengan ternak atau merupakan individu-individu yang rentan terhadap semua penyakit zoonosis tadi. Bagi orang-orang yang sangat rentan terhadap penyakit-penyakit zoonosis harus selalu mematuhi prosedur operasional standar yaitu : Memakai alat pelindung yang diharuskan apabila mcmasuki kandang atau laboratorium ternak. Mencuci tangan apabila kontak dengan hewan sakit. Tidak makan atau minum didalam kandang atau laboratorium. Untuk menghindari atau mencegah tertularnya penyakit-penyakit zoonosis adalah dengan cara : Pencegahan yang sangat dianjurkan adalah agar dalam mengkonsumsi makanan, mencuci bersih tangan sebelum makan adalah langkah yang utama dan penting. Memasak daging dengan sempurna sekitar 80 C selama 20 menit. DAFTAR BACAAN HARDJO UTOMO,S., M.B. POERWADIKARTA, DAN E. MARTINDAH Antraks pada hewan dan manusia di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Cisarua-Bobor, 7-8 November H : KtswoRO, B Prevalensi skabies pada balita di kecamatan Laclubar, Timor Timur Medika. 21 : KOKO BARKAH DAN M.B. POERWADIKARTA Teknik isolasi kuman antraks pada Bahan pemeriksaan dari daerah. Prosiding Lokakarya Fungsional Non Peneliti. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Hal MANURUNG, J.T. ISKANDAR, DAN BERIAJAYA Penanggulangan kudis pada kambing di Kecamatan Cigudeg, Tenjo dan Parung Panjang Kabupaten Bogor. Pros. Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner, Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Departemen Pertanian. Hal MARTINDAH, E. DAN S. WAHYUWARDANI POIa kasus Antraks pada ternak di Propinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 3 (1). H : MATSUO, K Survei serologik antibodi Toxoplasma gondii dengan uji Aglotinasi lateks pada ayam di propinsi Lampung. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner. Pusat Peneltian dan Pengembangan Peternakan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 3 (1) Hal Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan 1 8 3
6 PRAYOGO Diktat Kapita Selekta Penyakit. Sekolah Peternakan Menengah Atas. Mal ang. SETIAWAN, E.D., A. SUDIBYO DAN PRIADI Brucellosis pada ternak dan manusia. Prosiding Semenar Nasional Peternakan dan Veteriner. Jilid 1. Cisarua, 7-8 November Hal Pusat Penelittan don Pengembangan Peternakan
umum digunakan untuk brucellosis yang di Indonesia umumnya menggunakan teknik Rose Bengal Plate Test (RBPT), Serum Agglutination Test (SAT), dan Compl
DIAGNOSA PENYAKIT BRUCELLOSIS PADA SAP] DENGAN TEKNIK UJI PENGIKATAN KOMPLEMEN Yusuf Mukmin Balai Penelitian Veteriner, Jalan R.E. Martadinata 30, Bogor 11614 PENDAHULUAN Brucellosis adalah penyakit bakterial
Lebih terperinciAnjing Anda Demam, Malas Bergerak dan Cepat Haus? Waspadai Leptospirosis
Anjing Anda Demam, Malas Bergerak dan Cepat Haus? Waspadai Leptospirosis Leptospirosis adalah penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh bakteri Leptospira interrogans sensu lato. Penyakit ini dapat menyerang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu malaria, schistosomiasis, leismaniasis, toksoplasmosis, filariasis, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit parasiter saat ini menjadi ancaman yang cukup serius bagi manusia. Ada 6 jenis penyakit parasiter yang sangat serius melanda dunia, yaitu malaria, schistosomiasis,
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENYAKIT AVIAN
69 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENYAKIT AVIAN INFLUENZA DI KELURAHAN WANGUNSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEMBANG KECAMATAN LEMBANG TAHUN 2007 1. Nama : 2. Alamat : Kelurahan
Lebih terperinciBAB III VIRUS TOKSO PADA KUCING
BAB III VIRUS TOKSO PADA KUCING 3.1. Virus Tokso Pada Kucing Toksoplasmosis gondii atau yang lebih sering disebut dengan tokso adalah suatu gejala penyakit yang disebabkan oleh protozoa toksoplasmosis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis, yaitu bakteri berbentuk batang (basil)
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penyakit antraks merupakan salah satu penyakit zoonosa yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis, yaitu bakteri berbentuk batang (basil) dengan ujung siku-siku bersifat
Lebih terperinciLAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA
LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA (AI) DI RW02 KELURAHAN PANUNGGANGAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANUNGGANGAN KOTA TANGERANG
Lebih terperinciMATRIKS DOMESTIK MASUK MEDIA PEMBAWA HPHK BKP KELAS II GORONTALO
MATRIKS DOMESTIK MASUK MEDIA PEMBAWA HPHK BKP KELAS II GORONTALO NO JENIS MEDIA PEMBAWA PEMERIKSAAN DOKUMEN TINDAKAN KARANTINA HEWAN PEMERIKSAAN TEKNIS MASA KARANTINA KETERANGAN 1. HPR 14 hari Bagi HPR
Lebih terperinciLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran
Menimbang PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN RABIES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, : a. bahwa rabies merupakan
Lebih terperinciBAB II VIRUS TOKSO Definisi Virus Tokso
BAB II VIRUS TOKSO 2.1. Definisi Virus Tokso Tokso adalah kependekan dari toksoplasmosis, istilah medis untuk penyakit ini. Toksoplasmosis gondii atau yang lebih sering disebut dengan tokso adalah suatu
Lebih terperinciLAPORAN ANALISIS RISIKO PEMASUKAN SAPI BIBIT BALI YANG DIKIRIM DARI LOMBOK- NTB KE MAKASSAR TERHADAP PENYAKIT ANTHRAKS
LAPORAN ANALISIS RISIKO PEMASUKAN SAPI BIBIT BALI YANG DIKIRIM DARI LOMBOK- NTB KE MAKASSAR TERHADAP PENYAKIT ANTHRAKS Oleh : 1. Drh. Muhlis Natsir NIP 080 130 558 2. Drh. Sri Utami NIP 080 130 559 BALAI
Lebih terperinciBAB I. Leptospirosis adalah penyakit zoonosis, disebabkan oleh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Leptospirosis adalah penyakit zoonosis, disebabkan oleh mikroorganisme Leptospira interogans yang mempengaruhi baik manusia maupun hewan. Manusia terinfeksi melalui
Lebih terperinci1. Penyakit Tetelo (ND=Newcastle Disease) Penyebab : Virus dari golongan paramyxoviru.
Ayam kampong atau kita kenal dengan nama ayam buras (bukanras) merupakan salah satu potensi unggas lokal, yang mempunyai prospek dikembangkan terutama masyarakat di perdesaan. Ayam buras, selain memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit ini adalah hewan yang ada di sekitar kita, seperti ayam, kucing, anjing, burung,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG TORCH adalah singkatan dari toxoplasma, rubella, citomegalovirus, dan herpes, yaitu penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa atau parasit darah dan virus. Penyebab
Lebih terperinciPENYAKIT-PENYAKIT ZOONOSIS DI NUSA TENGGARA TIMUR
PENYAKIT-PENYAKIT ZOONOSIS DI NUSA TENGGARA TIMUR Lokakarya Nasional Penyakit Zoonosis PENYAKIT-PENYAKIT ZOONOSIS DI NUSA TENGGARA TIMUR D. KANA HAU, A. POHAN dan J. NULIK Balai Pengkajian Tenologi (BPTP)
Lebih terperinciBAB 4 ANTRAKS. 1. Defenisi Penyakit Antraks
BAB 4 ANTRAKS 1. Defenisi Penyakit Antraks Kuman antraks pertama kali di isolasi oleh Robert Koch pada tahun 1877. Meskipun penyakit alaminya sudah banyak berkurang, antraks menarik perhatian karena dapat
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI
KOTA DUMAI Hasil Rapat Bersama DPRD Tanggal 21 Juli 2008 LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI Nomor : 10 Tahun 2008 Seri : D Nomor 06 PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMELIHARAAN TERNAK DAN
Lebih terperinci1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang lnfeksi saluran cerna memiliki angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi di seluruh dunia, dengan angka kejadian tertinggi didapatkan di negara berkembang terutama
Lebih terperinciProses Penularan Penyakit
Bab II Filariasis Filariasis atau Penyakit Kaki Gajah (Elephantiasis) adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Filariasis disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1996
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu,
Lebih terperinciAKABANE A. PENDAHULUAN
AKABANE Sinonim : Arthrogryposis Hydranencephaly A. PENDAHULUAN Akabane adalah penyakit menular non contagious yang disebabkan oleh virus dan ditandai dengan adanya Arthrogryposis (AG) disertai atau tanpa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kondisi ekonomi menengah kebawah. Skabies disebabkan oleh parasit Sarcoptes
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Skabies 1. Definisi Skabies adalah penyakit kulit yang banyak dialami oleh penduduk dengan kondisi ekonomi menengah kebawah. Skabies disebabkan oleh parasit Sarcoptes scabiei.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. zoonoses (host to host transmission) karena penularannya hanya memerlukan
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Leptospirosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri patogen Leptospira, yang ditularkan secara langsung maupun tidak langsung dari hewan ke manusia,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN LALU LINTAS TERNAK DAN PEREDARAN BAHAN ASAL HEWAN DI KABUPATEN BULUKUMBA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN LALU LINTAS TERNAK DAN PEREDARAN BAHAN ASAL HEWAN DI KABUPATEN BULUKUMBA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut WHO infeksi Toxoplasmosis sudah ada sejak tahun 1975, juga menurut survei WHO tahun 2009 Toxoplasmosis telah menyebar diseluruh dunia dan sekitar 300
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. parasit spesies Toxoplasma gondii. Menurut Soedarto (2011), T. gondii adalah parasit
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Toksoplasmosis merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit spesies Toxoplasma gondii. Menurut Soedarto (2011), T. gondii adalah parasit intraseluler
Lebih terperinciNYAMUK SI PEMBAWA PENYAKIT Selasa,
PLEASE READ!!!! Sumber: http://bhell.multiply.com/reviews/item/13 Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes Albopictus yang mengandung virus dengue dapat menyebabkan demam berdarah dengue (DBD) yang ditandai dengan
Lebih terperinciMateri Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru
1.1 Pengertian Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi kronis
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN RABIES DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN RABIES DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN BARAT Menimbang : a. bahwa Rabies adalah merupakan
Lebih terperinciProses Penyakit Menular
Proses Penyakit Menular Bagaimana penyakit berkembang? Spektrum penyakit Penyakit Subklinis (secara klinis tidak tampak) Terinfeksi tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit; biasanya terjadi perubahan
Lebih terperinciStudi tentang Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas 4 dan 5 Dalam Pencegahan Flu Burung SDN Cisalak 1 Kecamatan Sukmajaya Kota Depok tahun 2009
1 P a g e Studi tentang Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas 4 dan 5 Dalam Pencegahan Flu Burung SDN Cisalak 1 Kecamatan Sukmajaya Kota Depok tahun 2009 I. IDENTITAS RESPONDEN Nama Lengkap : Kelas:
Lebih terperinciKesehatan Anak - Aneka penyakit anak yg perlu diketahui semua ortu
Kesehatan Anak - Aneka penyakit anak yg perlu diketahui semua ortu Fakta tentang penyakit Anak Sementara vaksin telah membuat beberapa penyakit masa kanak-kanak yang langka, yang lain masih banyak fakta
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Toxoplasma gondii, merupakan penyakit yang banyak dijumpai di seluruh dunia.
PENDAHULUAN Latar Belakang Toksoplasmosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii, merupakan penyakit yang banyak dijumpai di seluruh dunia. Luasnya penyebaran toksoplasmosis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan hewan dapat menularkan penyakit, manusia tetap menyayangi hewan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehidupan manusia sulit terlepas dari kehidupan hewan, baik sebagai teman bermain atau untuk keperluan lain. Meskipun disadari bahwa kedekatan dengan hewan dapat menularkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media pertumbuhan mikroorganisme. Daging (segar) juga mengandung enzim-enzim
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daging adalah salah satu pangan asal hewan yang mengandung zat gizi yang sangat baik untuk kesehatan dan pertumbuhan manusia, serta sangat baik sebagai media pertumbuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan. Indonesia. Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan Nasional Indonesia. Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tinggi. Berbagai program telah dilaksanakan oleh pemerintah guna menurunkan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui berbagai media. Penyakit menular masih menjadi masalah kesehatan yang besar dihampir semua negara
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK,
LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 24 SERI E. 24 ================================================================ PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 14 TAHUN 2003 TENTANG PENCEGAHAN, PEMBERANTASAN DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan pesantren yang memberikan pendidikan dan pengajaran agama Islam dengan cara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan gabungan antara sistem pondok dan pesantren yang memberikan pendidikan dan pengajaran agama Islam dengan cara non klasikal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii. Infeksi toksoplasmosis dapat terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit zoonosis merupakan penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Salah satu penyakit zoonosis adalah toksoplasmosis yang disebabkan oleh
Lebih terperinciLAPORAN GAMBARAN DURATION OF IMMUNITY VAKSIN RABIVET 92. Pusat Veterinaria Farma ABSTRAK
LAPORAN GAMBARAN DURATION OF IMMUNITY VAKSIN RABIVET 92 Darmawan, Dyah Estikoma dan Rosmalina Sari Dewi D Pusat Veterinaria Farma ABSTRAK Untuk mendapatkan gambaran antibodi hasil vaksinasi Rabivet Supra
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN RABIES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN RABIES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM, Menimbang: bahwa untuk melindungi masyarakat terhadap rabies
Lebih terperinciWALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN RABIES
1 WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN RABIES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PARIAMAN, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh virus dan bersifat zoonosis. Flu burung telah menjadi perhatian yang luas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Flu burung merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus dan bersifat zoonosis. Flu burung telah menjadi perhatian yang luas bagi masyarakat karena
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tingginya angka kejadian Rabies di Indonesia yang berstatus endemis
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingginya angka kejadian Rabies di Indonesia yang berstatus endemis Rabies, kini menjadi tantangan bagi pencapaian target Indonesia bebas Rabies pada 2015. Guna penanggulangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kepercayaan, kita dihadapkan lagi dengan sebuah ancaman penyakit dan kesehatan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat negara kita baru mulai bangkit dari krisis, baik krisis ekonomi, hukum dan kepercayaan, kita dihadapkan lagi dengan sebuah ancaman penyakit dan kesehatan,
Lebih terperinciBab 4 P E T E R N A K A N
Bab 4 P E T E R N A K A N Ternak dan hasil produksinya merupakan sumber bahan pangan protein yang sangat penting untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Perkembangan populasi ternak utama
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1983 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1983 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kesehatan masyarakat veteriner mempunyai peranan penting
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID
ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID Definisi: Typhoid fever ( Demam Tifoid ) adalah suatu penyakit umum yang menimbulkan gejala gejala sistemik berupa kenaikan suhu dan kemungkinan penurunan kesadaran. Etiologi
Lebih terperinciPenyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio
Pengertian Polio Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, bisa menyebabkan kesulitan 1 / 5 bernapas,
Lebih terperinciKUESIONER SURVEY MAWAS DIRI
I. IDENTITAS RESPONDEN Nama Responden : Alamat : Tanggal Wawancara : KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI II. DATA KELUARGA 1. Nama KK :... 2. Umur :... 3. Jenis Kelamin : L / P 4. Agama : 5. Pendidikan :... 6.
Lebih terperinciPENYAKIT-PENYAKIT DITULARKAN VEKTOR
PENYAKIT-PENYAKIT DITULARKAN VEKTOR dr. I NYOMAN PUTRA Kepala Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok DEMAM BERDARAH DENGUE (DHF) Definisi Merupakan penyakit
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proses Tugas Akhir ini di peroleh dari berbagai sumber, yaitu: 1. Wawancara dan survey kepada Dr.dr.Raditya wratsangka,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian pedesaan di Kabupaten Bima. Sebagian besar petani peternak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bidang peternakan merupakan sektor penting dalam menunjang perekonomian pedesaan di Kabupaten Bima. Sebagian besar petani peternak masih mengandalkan hidupnya dari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendapatan nasional per kapita tahun 2012 yakni ,07 sedangkan tahun 2013
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendapatan nasional per kapita tahun 2012 yakni 9.665.117,07 sedangkan tahun 2013 yakni 9.798.899,43 (BPS, 2014 a ). Konsumsi protein hewani asal daging tahun 2011 2,75
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Toxoplasma
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii, dapat menginfeksi pada hewan dan manusia dengan prevalensi yang bervariasi (Soulsby, 1982). Hospes
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEMELIHARAAN HEWAN PENULAR RABIES (HPR) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEMELIHARAAN HEWAN PENULAR RABIES (HPR) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciGejala Penyakit CAMPAK Hari 1-3 : Demam tinggi. Mata merah dan sakit bila kena cahaya. Anak batuk pilek Mungkin dengan muntah atau diare.
PENYAKIT CAMPAK Apakah setiap bintik-bintik merah yang muncul di seluruh tubuh pada anak balita merupakan campak? Banyak para orangtua salah mengira gejala campak. Salah perkiraan ini tak jarang menimbulkan
Lebih terperinci: Clostridium perfringens
Clostridium perfringens Oleh : Fransiska Kumala W 078114081 / B Clostridium perfringens adalah salah satu penyebab utama infeksi luka berakibat gangrene gas. Seperti banyak clostridia, organisme ini banyak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Imunisasi 1. Definisi Imunisasi Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap suatu penyakit dengan cara memasukkan kuman atau produk kuman yang sudah dilemahkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 ayat (1). Pembangunan bidang kesehatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan amanat Undang-Undang
Lebih terperinciINFO TENTANG H7N9 1. Apa virus influenza A (H7N9)?
INFO TENTANG H7N9 1. Apa virus influenza A (H7N9)? Virus influenza A H7 adalah kelompok virus influenza yang biasanya beredar di antara burung. Virus influenza A (H7N9) adalah salah satu sub-kelompok di
Lebih terperinciPENYAKIT-PENYAKIT ZOONOSIS DI NUSA TENGGARA TIMUR
PENYAKIT-PENYAKIT ZOONOSIS DI NUSA TENGGARA TIMUR D. KANA HAU, A. POHAN dan J. NULIK Balai Pengkajian Tenologi (BPTP) Nusa Tenggara Timur Jl. Timor raya Km 32 Naibonat Kupang ABSTRAK Peternakan merupakan
Lebih terperinciTema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016
Tema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016 TEMA 1 : Tuberkulosis (TB) A. Apa itu TB? TB atau Tuberkulosis adalah Penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis. Kuman
Lebih terperinciBerikut tips mengenali dan memilih pangan yang berasal dari hewan yang memenuhi kriteria Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).
Selama bulan puasa dan saat Lebaran tiba, sudah menjadi kebiasaan khususnya umat Islam menyajikan makanan yang bergizi serta lezat dalam cita rasa bagi keluarga. Berbagai bahan makanan disiapkan untuk
Lebih terperinciPilihlah salah satu jawaban yang paling benar dan tepat
LEMBAR KUESIONER Nama : Tanggal : Alamat : Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dan tepat Beri tanda silang (x) pada jawaban yang benar Jenjang pendidikan terakhir yang anda jalani : a. SD b.
Lebih terperinciMATRIK RENSTRA DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN
MATRIK RENSTRA DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2009-2014 1. VISI : Terwujudnya peningkatan kontribusi subsektor peternakan terhadap perekonomian. 2. MISI : 1. Menjamin pemenuhan kebutuhan produk
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Rabies merupakan suatu penyakit zoonosis yaitu penyakit hewan berdarah panas yang
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rabies merupakan suatu penyakit zoonosis yaitu penyakit hewan berdarah panas yang ditularkan kepada manusia dan menyerang susunan saraf pusat. Penyakit ini mendapat
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Tempat Penjualan Daging Ayam Sampel daging ayam yang diteliti diperoleh dari pasar-pasar di Kota Tangerang Selatan. Selama pengambilan kuisioner terdapat 24 pedagang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Giardia intestinalis. Penyakit ini menjadi salah satu penyakit diare akibat infeksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Giardiasis adalah penyakit diare yang disebabkan oleh protozoa patogen Giardia intestinalis. Penyakit ini menjadi salah satu penyakit diare akibat infeksi protozoa
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2007 SERI E.5 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2007
2 Menimbang : BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2007 SERI E.5 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMELIHARAAN UNGGAS DI PEMUKIMAN MASYARAKAT BUPATI CIREBON a. bahwa
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Tempat Sasaran Waktu : Imunisasi Campak : Pentingnya Imunisasi Campak bagi bayi : Puskesmas : Masyarakat : 09.00-09.35 WIB Hari dan Tanggal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Infeksi Nosokomial 1. Pengertian Infeksi nosokomial atau hospital acquired infection adalah infeksi yang didapat klien ketika klien tersebut masuk rumah sakit atau pernah dirawat
Lebih terperinciSwine influenza (flu babi / A H1N1) adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae.
Arie W, FKM Undip FLU BABI PIG FLU SWINE FLU Terbaru : Influensa A H1N1 Swine influenza (flu babi / A H1N1) adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae. Bersifat wabah
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI A. PENGERTIAN Chikungunya berasal dari bahasa Shawill artinya berubah bentuk atau bungkuk, postur penderita memang kebanyakan membungkuk
Lebih terperinciWALIKOTA PAYAKUMBUH PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA PAYAKUMBUH PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN, PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN RABIES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAYAKUMBUH,
Lebih terperinciMANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN PENDAHULUAN Seorang ibu akan membawa anaknya ke fasilitas kesehatan jika ada suatu masalah atau
Lebih terperinciS T O P T U B E R K U L O S I S
PERKUMPULAN PELITA INDONESIA helping people to help themselves * D I V I S I K E S E H A T A N * S T O P T U B E R K U L O S I S INGAT 4M : 1. MENGETAHUI 2. MENCEGAH 3. MENGOBATI 4. MEMBERANTAS PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. protozoa parasit Toxoplasma gondii (T.gondii), parasit tersebut dapat menginfeksi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Toxoplasmosis adalah penyakit zoonotik yang disebabkan oleh protozoa parasit Toxoplasma gondii (T.gondii), parasit tersebut dapat menginfeksi semua mamalia dan spesies
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rabies merupakan penyakit menular akut yang dapat menyerang susunan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rabies merupakan penyakit menular akut yang dapat menyerang susunan syaraf pusat hewan berdarah panas disebabkan oleh virus dan dapat menular pada manusia. Penyakit
Lebih terperinciBuku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan
Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan Rahmawati Minhajat Dimas Bayu Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2014 KETERAMPILAN SANITASI
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) OSTEOARTHRITIS
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) OSTEOARTHRITIS Topik Sub Topik : Nyeri sendi degeneratif (Osteoartritis) : Pengertian Osteoartritis, Penyebab osteoarthritis, Tanda-tanda nyeri sendi (osteoartritis), Cara
Lebih terperinciJurnal Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Infeksi Rubella
Jurnal Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Infeksi Rubella TORCH adalah istilah untuk menggambarkan gabungan dari empat jenis penyakit infeksi yaitu TOxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat jenis
Lebih terperinciCOXIELLA BURNETII OLEH : YUNITA DWI WULANSARI ( )
COXIELLA BURNETII OLEH : YUNITA DWI WULANSARI (078114113) KLASIFIKASI ILMIAH Kingdom : Bacteria Phylum : Proteobacteria Class : Gamma Proteobacteria Order : Legionellales Family : Coxiellaceae Genus :
Lebih terperinci- 1 - BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG
- 1 - BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebesar 3,5% (kisaran menurut provinsi 1,6%-6,3%) dan insiden diare pada anak balita
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit diare merupakan penyakit endemis di Indonesia yang terus terjadi di suatu tempat tertentu biasanya daerah pemukiman padat penduduk, termasuk penyakit
Lebih terperinciKUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN
KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN NOMOR RESPONDEN PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER Berikut
Lebih terperinciMengapa disebut sebagai flu babi?
Flu H1N1 Apa itu flu H1N1 (Flu babi)? Flu H1N1 (seringkali disebut dengan flu babi) merupakan virus influenza baru yang menyebabkan sakit pada manusia. Virus ini menyebar dari orang ke orang, diperkirakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Chikungunya merupakan penyakit re-emerging disease yaitu penyakit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Chikungunya merupakan penyakit re-emerging disease yaitu penyakit yang keberadaannya sudah ada sejak lama, tetapi kemudian merebak kembali. Chikungunya berasal dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan hidup
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan hidup manusia yang harus dicapai, untuk itu diperlukan upaya-upaya dalam mengatasi masalah kesehatan
Lebih terperinciPENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK
PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK Demam pada anak merupakan salah satu pertanda bahwa tubuhnya sedang melakukan perlawanan terhadap kuman yang menginfeksi. Gangguan kesehatan ringan ini sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ternak babi merupakan salah satu jenis ternak yang memiliki banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ternak babi merupakan salah satu jenis ternak yang memiliki banyak keunggulan dibandingkan ternak lain, yaitu laju pertumbuhan yang cepat, mudah dikembangbiakkan,
Lebih terperinciAPA ITU TB(TUBERCULOSIS)
APA ITU TB(TUBERCULOSIS) TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tubercolusis. Penyakit Tuberkolusis bukanlah hal baru, secara umum kita sudah mengenal penyakit ini. TB bukanlah
Lebih terperinciMamah: susuku tercemar!
Mamah: susuku tercemar! ABSTRAK Akhir-akhir ini marak diberitakan tentang susu bubuk formula bayi tercemar bakteri. Bakteri yang marak diperbincangkan tersebut adalah Enterobacter sakazakii (dibaca: enterobakter
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Pedagang Daging
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Pedagang Daging Sampel daging sapi dan ayam diperoleh dari pasar-pasar tradisional di 12 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat. Sebagian besar pedagang daging sapi (54.2%)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan lingkungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan lingkungan hidup dapat mempengaruhi perubahan pola penyakit yang dapat menimbulkan epidemik dan membahayakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha pembibitan ayam merupakan usaha untuk menghasilkan ayam broiler
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembibitan Ayam Usaha pembibitan ayam merupakan usaha untuk menghasilkan ayam broiler konsumsi yang memiliki produksi unggul. Bibit- bibit yang bisa dikembangkan di Indonesia
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Kebutuhan konsumsi pangan asal hewan di Indonesia semakin meningkat
PENDAHULUAN Latar Belakang Kebutuhan konsumsi pangan asal hewan di Indonesia semakin meningkat seiring dengan pertambahan penduduk yang pesat, membaiknya keadaan ekonomi dan meningkatnya kesadaran masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tikus. Manusia dapat terinfeksi oleh patogen ini melalui kontak dengan urin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Leptospirosis atau penyakit kuning merupakan penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Penyakit ini disebabkan bakteri Leptospira Icterohaemorrhagiae
Lebih terperinciMODUL 2 DASAR DASAR FLU BURUNG, PANDEMI INFLUENZA DAN FASE FASE PANDEMI INFLUENZA MENURUT WHO
MODUL 2 DASAR DASAR FLU BURUNG, PANDEMI INFLUENZA DAN FASE FASE PANDEMI INFLUENZA MENURUT WHO DepKes RI 2007 Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Umum : Dapat menjelaskan dasar dasar Flu Burung, pandemi
Lebih terperinci