RANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN PENGETAHUAN STUDI KASUS BPFK SURABAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN PENGETAHUAN STUDI KASUS BPFK SURABAYA"

Transkripsi

1 RANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN PENGETAHUAN STUDI KASUS BPFK SURABAYA Hendri Daputra dan Daniel Oranova S Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember hendri_daputra@yahoo.co.id ABSTRAK BPFK (Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan) Surabaya sebagai salah satu organisasi penyedia jasa berdasarkan Permenkes No 363/Menkes/Per/IV/1998 untuk melakukan pengujian dan kalibrasi alat disarana pelayanan kesehatan. Data hasil dari pengujian atau kalibrasi akan disimpan dalam bentuk soft copy atau Hard copy, yang kemudian akan digunakan untuk membandingkan hasil kalibrasi berikutnya. Membandingkan hasil pengujian atau kalibrasi sangat penting terutama untuk alat kesehatan dan alat ukur yang tidak lulus pengujian atau kalibrasi, dan dibatalkan atau ditunda pengerjaan pengujian atau kalibrasi. Dengan melihat data hasil pengujian atau kalibrasi dapat diketahui penyebab tidak laiknya alat karena penurunan kinerja alat, tidak memiliki alat standar atau karena faktor pengukuran. Faktor pengukuran bukan karena tidak sesuai dengan Metode Kerja alat, pelatihan atau tidak sesuai dengan manual book, tetapi dikarenakan pemahaman terhadap alat kesehatan dan alat ukur tersebut yang berdasarkan dari pengalaman, uji coba dan praktek lapangan dari masing-masing individu petugas kalibrasi yang belum terdokumentasi. Untuk itu, dibutuhkan model pengelolaan pengetahuan yang dapat memenuhi kebutuhan penciptaan, pendistribusian dan pencarian pengetahuan secara cepat. Makalah ini menyajikan hasil rancangan aplikasi sistem pengelolaan pengetahuan berbasis teknologi informasi. Untuk merealisasikannya, digunakan pendekatan dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML). Dengan bantuan tool pengelolaan pengetahuan berbasis teknologi informasi, pengetahuan petugas/ pegawai dapat terdokumentasi, terdistribusi dan ditemukan kembali dengan mudah sehingga mempercepat proses inovasi pengatahuan baru. Kata kunci: Rancangan Aplikasi, Manajemen Pengetahuan, Kalibrasi. PENDAHULUAN BPFK (Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan) Surabaya berdasarkan Permenkes RI nomor : 530/MENKES/PER/IV/2007 adalah institusi penguji di bidang alat dan fasilitas kesehatan dengan wilayah kerja mencakup Indonesia bagian timur. Bardasarkan Permenkes No 363/Menkes/Per/IV/1998 untuk melakukan pengujian dan kalibrasi alat di sarana pelayanan kesehatan untuk menjamin mutu peralatan kesehatan dan Undang-Undang No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, peralatan medis harus diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh institusi pengujian fasilitas kesehatan yang berwenang. BPFK Surabaya sebagai salah satu penyelenggara kegiatan pengujian dan kalibrasi alat alat kesehatan atau kedokteran ingin berperan serta meningkatkan kemampuan teknis para teknisi di sarana penyelenggaraan layanan kesehatan. Peran

2 tersebut diwujudkan dalam bentuk penyelenggaraan kegiatan pelatihan berkelanjutan, khususnya dalam bidang teknologi pengamanan fasilitas kesehatan. Data hasil dari pengujian atau kalibrasi akan disimpan dalam bentuk soft copy atau Hard copy, yang kemudian akan digunakan untuk membandingkan hasil kalibrasi berikutnya. Membandingkan hasil pengujian atau kalibrasi sangat penting terutama untuk alat kesehatan dan alat ukur yang tidak lulus pengujian atau kalibrasi, dan dibatalkan atau ditunda pengerjaan pengujian atau kalibrasi. Hasil ini sangat penting dikarnakan alat kesehatan yang sangat penting terdapat di Kamar Operasi, ICU (Intensive Care Unit), Radiologi, Laboratorium, alat-alat kesehatan yang berada diruangan ini sering mengikuti perubahan perkembangan teknologi. Dengan melihat data hasil pengujian atau kalibrasi dapat diketahui penyebab tidak laiknya alat karena penurunan kinerja alat atau karena faktor pengukuran, dan penyebab dibatalkan atau penundaan karena BPFK Surabaya tidak memiliki alat standar atau karena faktor pengukuran. Di sisi lain, untuk meningkatkan kinerja petugas/ pegawai membutuhkan pendidikan, pelatihan dan pengembangan profesi yang berkelanjutan. Melalui pendidikan atau pelatihan tersebut pengetahuan yang bersifat prosedur dan mekanisme telah terdokumentasi. Sedangkan pengetahuan yang bersumber dari pengalaman, uji coba dan praktek lapangan belum terdokumentasi dan tersimpan dalam bentuk story telling. Ketergantungan akan suatu bidang tertentu kepada seorang senior. Pengetahuan yang berasal dari senior tentang pengalaman kalibrasi dan penerapan suatu metode belum disadari menjadi suatu pengetahuan yang dibutuhkan. Sedangkan untuk BPFK, pengetahuan dalam organisasi tersimpan dengan struktur dipikirkan (otak) karyawan sangat dibutuhkan. Minimal 1 sampai dengan 3 telah terjadi kasus perbulannya, dimana kasus ini terjadi akibat dari Faktor Pengukuran bukan karena tidak sesuai dengan Metode Kerja alat, pelatihan atau tidak sesuai dengan manual book, tetapi dikarenakan pemahaman terhadap alat kesehatan dan alat ukur tersebut yang berdasarkan dari pengalaman, uji coba dan peraktek lapangan dari masing-masing individu petugas kalibrasi yang belum terdokumentasi. Untuk mengatasi hal ini pihak BPFK harus melakukan penjadwalan ulang terhadap konsumen, bahkan meminta waktu di luar jam kerja kepada konsumen, terhambat proses pembuatan sertifikat alat, dan yang paling fatal adalah apabila BPFK harus menggantian label dari tidak layak pakai menjadi layak pakai dan sebaliknya. Contoh kasus, BPFK harus melakukan penjadwalan ulang untuk mengkalibrasi alat electrosugery unit (alat bedah yang biasa digunakan di Kamar Operasi) dengan merek xyz di salah satu rumah sakit umum di daerah Siduarjo, alat ini dibatalkan pengerjaannya pada jadwal yang telah ditentukan, karena setelah mengikuti prosedur alat ini tidak mengeluarkan output sebagai nilai yang diukur, tetapi alat ini telah terkalibrasi pada tahun sebelumnya, hal ini merupakan masalah di lapangan. Sehingga dilakukan cek hasil data pengerjaan pada tahun sebelumnya dan konsultasi terhadap petugas yang telah mengerjakan alat tersebut pada tahun sebelumya. Sehingga di dapat hasil, tidak seperti electrosugery unit yang biasa, pasien plate tidak butuh diberi jell dapat secara langsung bisa diukur, untuk pengerjaan electrosugery unit dengan merek xyz pasien plate harus diberi jell khusus (yang biasa di gunakan USG atau ECG) sehingga tanda alaram mati, dan alat siap diukur. Dari contoh kasus ini bagi pihak konsumen ini merupakan tanda tanya terhadap kinerja petugas kalibrasi BPFK dan dapat menghambat proses pelayanan kesehatan bagi konsumen itu sendiri karena harus melakukan penjadwalan ulang. C-12-2

3 Pengetahuan yang tersimpan dalam otak petugas itulah yang merupakan pengetahuan tacit. Dimana pengetahuan tersebut sangat sulit dipindahkan kepada orang lain karena pengetahuan tersebut tersimpan pada pikiran masing-masing individu. Dalam oraganisasi pengetahuan managemen ada untuk menjawab persoalan ini, yaitu proses mengubah pengetahuan tacit menjadi pengetahuan yang mudah dikomunikasikan dan mudah didokumentasikan, yang disebut pengetahuan explicit. Dalam tesis ini penulis menggunakan sistem Manajemen Pengetahuan. Diharapkan dengan penggunaan rancangan aplikasi ini dibuat untuk memberikan gambaran kepada pihak BPFK bagaimana menerapkan manajemen pengetahuan sebagai media untuk menambah pengetahuan para petugas kalibrasi yang bersumber dari pengalaman-pengalaman petugas lain. METODOLOGI Garis besar metodelogi dalam melakukan penelitian hingga pengembangan rancangan secara umum adalah seperti disajikan pada Gambar 1. Tahap pengembangan manajemen pengetahuannya sendiri juga melibatkan analisi terhadap budaya kerja yang mendasari pola ternsfer pengetahuan serta potensi pengetahuan yang dimiliki dan harus dimiliki sehingga dapat membentuk suatu map pengetahuan untuk seluruh organisasi. Tahapan-tahapan yang akan dilalui selama pelaksanaan tesis ini menggunakan metode 10-step roadmap for Knowledge Management (Tiwana, 1999) dengan melakukan penyesuaian-penyesuaia. Gambar 1 memperlihatkan langkah dari tahapan yang dilakukan. Gambar 1. Metodologi Penelitian C-12-3

4 Tahap I: Persiapan Tahap persiapan merupakan proses awal. Tahap ini terdiri atas kegiatan studi literature, yang meliputi pengumpulan referensi yang dapat mendukung penelitian desain KMS ini dengan daik berasal dari buku, maupun hasil penelitian sebelumnya. Tahap II: Evaluasi infrastruktur Dalam tahap evaluasi infrastruktur terdapat dua langkah yang akan dilakukan yaitu analisis infrastruktur yang ada dan Mendefinisikan kebutuhan pengguna dan Sistem Manajemen Pengetahuan, Tahap III: Rancangan Aplikasi dan Pengembangan Manajemen Pengetahuan Tahap ini adalah tahap pengembangan sistem yang dilakukan dengan menggunakan UML sebagai pemodelannya. Pengembangan Manajemen Pengetahuan merupakan tahap lanjutan dari hasil-hasil tahap analisa dan rancangan Manajemen Pengetahuan. Pada tahap ini akan dilakukan satu langkah, yaitu membuat interface Manajemen Pengetahuan. Tahap IV: Evaluasi Evaluasi merupakan tahap terakhir pada metodologi penelitian ini. Evaluasi desain aplikasi manajemen pengetahuan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keselarasan antara rancangan yang dibuat oleh peneliti dengan strategi manajemen pengetahuan yang diinginkan pihak BPFK Surabaya. Verifikasi yang dihubungkan dengan kebenaran perangkat lunak dan model, teknik ini digunakan untuk mencegah atau mendeteksi kesalahan dan ketidaklengkapan dari suatu perangkat lunak. Untuk mengurangi ketidaktelitian dalam melakukan verifikasi, maka digunakan metode perunutan dari akhir rancangan ke analisi kebutuhan system, sehingga tidak ada satu rancangan pun yang terlewatkan. PERANCANGAN DAN EVALUASI A. Sistem Saat ini Untuk memahami proses pengelolaan pengetahuan yang saat ini berjalan di BPFK Surabaya juga dilakukan observasi internal di BPFK Surabaya, hasilnya di uraikan dalam Gambar 2. Gambar 2. Proses Manajemen Pengetahuan C-12-4

5 1 Akuisisi Penegetahuan diakuisisi dari 2 sumber,yaitu pengetahuan yang terkodifikasi (buku, SOP, peraturan, handout pelatihan, notulan rapat, kendali mutu dan kompetensi pegawai) dan pengetahuan taxit pegawai (pengalaman, presepsi, pemahaman,ide dan keahlian). 2 Kegiatan penyaringan Proses digital atas beberapa dokuman antaralain peraturan intern dan akstern, pedoman dan surat keputusan. Proses standarisasi, dengan mengadopsi praktik terbaik di instansi lainnya. Restrukturisasi kebijakan, antara lain terkait budaya kerja yang mendorong pembentukan forum diskusi antar kelompok untuk mempercepat pengetahuan. 3 Penyimpanan pengetahuan Penyimpana pengetahuan masih mengikuti dau pendekatan yaitu hardcopy dan dokumen digital 4 Distribusi/ penyabaran pengetahuan Forum rapat dan diskusi terbatas Forum On the Job Training (OJT) Forum komunitas online melalui dan telepon Pemanfaatan sarana perpustakaan dan pelatihan 5 Pencarian pengetahuan bagi pegawai sebagian besar mengandalkan keaktifan pegawai sendiri. Pegawai yang memiliki pengetahuan tertent dilakukan secara manual. B. Rancangan Aplikasi Untuk memberi gambaran atas aktivitas pengelolaan pengetahuan yang akan dibangun, dengan memperhatikan kebutuhan sistem dan pengguna digunakan diagram aktivitas. Gambar 3 memperilihatkan diagram aktivitas pengelolaan pengetahuan tersebut. Gambar 3. Diagram Aktivitas Pengelolaan Pengetahuan C-12-5

6 Diagram diatas menjelaskan aliran kerja seluruh komponen didalam sistem dan mempresentasikan langkah-langkah kerja operasional. Seperti ditunjukkan dalam diagram aktivitas pengelolaan pengetahuan, terdapat 4 (empat) kegiatan utama pengelolaan pengetahuan yaitu mengumpulkan, memvalidasi dan mengotorisasi, menyebarkan dan menyimpan pengetahuan. Titik awal dimulai dengan kegiatan mengidentifikasikan pengetahuan yang dimiliki oleh masing-masing individu dan institusi. Proses sistem yang akan dibangun ditunjukkan di Gambar 4. Gambar 4. Proses Sistem Pengetahuan Ketika pegawai akan melakukan proses pengiriman pengetahuan, pegawai harus memilih halaman Kirim, pada hal ini pegawai akan mengisikan data-data tentang materi pengetahuan yang akan dikirimkan, yaitu judul, pengirim pengetahuan dan isi pengetahuan. Pegawai dapat melakukan pengiriman pengetahuan tanpa dibatasi jumlah. Setip kali melakukan pengiriman pengetahuan, data pegawai tersebut akan disimpan oleh sistem. Pengetahuan tersebut baru bisa diterbitkan sesudah memperoleh validasi dan otorisasi dan status pengetahuan akan dipublikasikan. Seperti telah disampaikan dalam tahap analisis kelas, pengetahuan artikel dapat langsung memilih artikel yang diinginkan. Pengetahuan berupa artikel mempunyai versi download. Proses pencarian pengetahuan dilakukan oleh pegawai dengan memasukkan kata pada textbox pencarian. Pegawai juga dapat memilih pencarian dengan mempersempit area pencarian melalui pemilihan kategori pengetahuan atau penulis pengetahuan. Ketika tombol cari ditekan oleh pengguna maka sistem melalui method proses cari pengetahuan akan membuat objek pencarian dari kelas pencarian. Objek pencarian pengetahuan akan mencari materi di kelas pengetahuan. Hasil pencarian disajikan di daftar pengetahuan. Setiap kali pegawai melakukan proses pencarian dengan menggunakan kata kunci, sistem akan menyimpan kata kunci yang digunakan. Dengan demikian, pengelola atau petugas KM akan memperoleh gambaran umum mengenai pengetahuan yang paling sering dicari atau diinginkan oleh pegawai. C-12-6

7 Pemberian komentar diberikan oleh pegawai atas seluruh pengetahuan yang sudah diterbitkan, baik pengetahuan yang berupa tacit maupun artikel. Bagi pegawai yang telah memberikan komentar lebih dari 3 kali, maka komentar selanjutnya tidak akan dimoderasikan tetapi akan langsung ditampilkan oleh sistem. Hanya petugas KM yang dapat melakukan edit atas komentar. Pegawai dapat mengajukan pertanyaan, saran atau informasi kepada petugas KM di halaman bantuan. Caranya adalah dengan mengetikkan hal tersebut kedalam kolom pertanyaan pada form Kirim Bantuan dan memilih tombol kirim. Pertanyaan akan ditampilkan dalam halaman Bantuan ketika sudah diberikan respon oleh petugas KM. Petugas KM melakukan atau menampilkan komentar dari pegawai, dan jika petuagas KM tidak melakukan persetujuan atas komentar, jika dianggap tidak sesuai, maka komentar tetap di halaman komentar. Petugas KM akan memberian jawaban pertanyaan dari pegawai. Selain itu, diberikan juga navigasi di halaman bantuan untuk pertanyaan yang sudah diberikan jawaban dan telah dipublikasi sehingga dapat mengetahui apakah pertanyaan yang akan diajukan sudah pernah dibahas. Ketua tim mempunyai otoritas untuk melakukan otorisasi untuk melakukan update pengetahuan maupun artikel. Update pengetahuan dapat dilakukan dalam hal terjadi kesalahan tulis, kategori, dan kondisi dimana pengetahuan tidak dianggap sebagai pengetahuan sehingga perlu dihapus dari database. Proses update pengetahuan dilakukan dengan melalui proses pembahasan terlebih dahulu, khususnya yang menyangkut masalah materi pengetahuan yang menjadi perdebatan atau membutuhkan telaah dan analisis yang lebih dalam. Proses persetujuan pengiriman pengetahuan didahului dengan adanya notifikasi melalui oleh sistem kepada Ketua timsaat ada pengetahuan baru yang dikirimkan oleh pegawai. Semua pengetahuan yang telah diotorisasi dan divalidsi akan ditampilkan di halaman utama sesuai dengan urutan waktu penerbitan. C. Pengembangan Manajemen Pengetahuan Setelah tahap perancangan selesai, maka selanjutnya adalah tahap pengembangan. Tahap ini akan dikembangkan menggunakan HTML karena sistem ini akan dijalankan di web browser. Pembuatan interface ini menggunakan software Dreamweaver. Pada tiap halaman akan diberikan link home untuk mengarah ke halaman utama. Interface pertama yang dibuat adalah interface halaman utama. Seperti pada Gambar 5 yang ditampilkan lewat komputer dan Gambar 6 apabila menggunakan web mobile di bawah ini. C-12-7

8 Gambar 5. Interface Utama Di halaman ini pegawai atau petugas dapat membaca artikel atau pengetahuan terbaru, mengirim pengetahuan, memberi komentar, mengunggah, dan dapat mencari materi yang diinginkan serta meminta bantuan yang berhubungan dengan sistem. Untuk Petugas KM dan Ketua Tim dapat melakukan akses dengan melakukan login terlebih dahulu, untuk melakukan kegitan pemuktahiran pengetahuan, menjawab komentar, dan member bantuan. Gambar 6. Interface Utama dengan menggunakan web mobile Di halaman ini pegawai atau petugas dapat membaca artikel atau pengetahuan terbaru, memberi komentar,mengunggah, dan dapat mencari materi yang diinginkan. Sedangakan untuk Petugas KMdan Ketua Tim tidak dapat melakukan akses melalui web mobile, jika ingin melakukan kegiatan pemrosesan pengetahuan. D. Evaluasi Setelah tahapan racangan sistem telah selesai, maka tahap selanjutnya adalah evaluasi terhadap rancangan yang telah dibuat. Kegiatan evaluasi dilakukan dengan membandingkan rancangan sistem yang telah dibuat dengan kebutuhan yang telah didapatkan dari hasil wawancara sebelumnya. Dari hasil evaluasi ini adalah rancangan yang telah dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna sistem BPFK Surabaya. C-12-8

9 KESIMPULAN Dari proses perancangan aplikasi manajemen pengetahuan yang telah dilakukan maka ditarik kesimpulan. Dari perancangan pegawai dapat membagi dan mendapatkan pengetahuan tanpa kendala waktu atau tempat, pengetahuan akan dapat didokumentasikan dan dikelola dengan baik dan lebih cepat, dan meningkanya kontrol terhadap perputaran pengetahuan, serta memberikan gambaran pendokumentasikan pengetahuan dengan memanfaatkan teknologi informasi. DAFTAR PUSTAKA Tiwana, Amrit. 6 Desember 1999, The Manajemen Pengetahuan Toolkit, 2 nd Edition., Prentice Hall Ilmukomputer.com, (2003), Pengantar Unified Modeling language (UML), Sri Dharwiyanti, dharwiyanti@rnd.inti.co.id Davenport, Thomas H. and Laurence Prusak (1998). Working Knowledge: How Organizations Manage What They Know. Nonaka, Ikujiro; Takeuchi, Hirotaka (1995). The knowledge creating company: how Japanese companies create the dynamics of innovation. Chen Hsinchun, Fuller Sherrilynne.S, Friedman Carol, dan Hersh William (2011) Knowledge Management, Data Mining, and Text Mining in Medical Informatics C-12-9

ANALISA DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEUANGAN PADA PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI

ANALISA DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEUANGAN PADA PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI ANALISA DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEUANGAN PADA PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI Veronika Dewi Puspitayani dan Aris Tjahyanto Program Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT MULTIMEDIA PADA PROSES PRODUKSI VIDEO PEMBELAJARAN STUDI KASUS DI BPMTV SURABAYA

PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT MULTIMEDIA PADA PROSES PRODUKSI VIDEO PEMBELAJARAN STUDI KASUS DI BPMTV SURABAYA PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT MULTIMEDIA PADA PROSES PRODUKSI VIDEO PEMBELAJARAN STUDI KASUS DI BPMTV SURABAYA Djoko Purnomo, Fajar Baskoro Magister Manajemen Teknologi - Manajemen Teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS DAN DESAIN APLIKASI WEB INTRANET SEBAGAI SARANA IMPLEMENTASI KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR

ANALISIS DAN DESAIN APLIKASI WEB INTRANET SEBAGAI SARANA IMPLEMENTASI KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR ANALISIS DAN DESAIN APLIKASI WEB INTRANET SEBAGAI SARANA IMPLEMENTASI KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR Anis Hidayah dan Fajar Baskoro Manajemen Teknologi Informasi Program

Lebih terperinci

MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN DISTRIBUTOR DAN CONSUMER PRODUCT DI PT. BINA SAN PRIMA

MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN DISTRIBUTOR DAN CONSUMER PRODUCT DI PT. BINA SAN PRIMA MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN DISTRIBUTOR DAN CONSUMER PRODUCT DI PT. BINA SAN PRIMA Asep Id Hadiana 1, Estiko Rijanto 2, Mira Kania Sabariah 3 UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA 1 ahadiana@gmail.com

Lebih terperinci

Pembahasan DESAIN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT UNTUK PELAYANAN PASIEN STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 7/21/2011 KRISTOFEL SANTA

Pembahasan DESAIN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT UNTUK PELAYANAN PASIEN STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 7/21/2011 KRISTOFEL SANTA DESAIN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT UNTUK PELAYANAN PASIEN STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KRISTOFEL SANTA 9109.205.503 Pembahasan BAB 1 PENDAHULUAN BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Lebih terperinci

4. Halaman mendownload video. Gambar Desain Halaman Mendownload Video

4. Halaman mendownload video. Gambar Desain Halaman Mendownload Video 4. Halaman mendownload video Gambar Desain Halaman Mendownload Video d. Desain antarmuka untuk hak akses PetugasPSB Gambar Desain Halaman PetugasPSB d. Desain antarmuka untuk hak akses AdminKMS 1. Halaman

Lebih terperinci

Penerapan Knowledge Managemen System Sales And Customer Care Pada PT. Telkomsel Regional Sumbagsel

Penerapan Knowledge Managemen System Sales And Customer Care Pada PT. Telkomsel Regional Sumbagsel Penerapan Knowledge Managemen System Sales And Customer Care Pada PT. Telkomsel Regional Sumbagsel Putri Silpiara 1,Ken Ditha Tania 2 1,2 Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya

Lebih terperinci

DESAIN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT UNTUK PELAYANAN PASIEN STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABSTRAKSI

DESAIN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT UNTUK PELAYANAN PASIEN STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABSTRAKSI DESAIN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT UNTUK PELAYANAN PASIEN STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Nama Mahasiswa : Kristofel Santa NRP : 9109205503 Pembimbing : Dr. Eng. Febriliyan Samopa, S.Kom., M.Kom

Lebih terperinci

MODEL PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENYUSUNAN TUGAS AKHIR BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE MENGGUNAKAN J2ME (STUDI KASUS STMIK SUBANG)

MODEL PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENYUSUNAN TUGAS AKHIR BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE MENGGUNAKAN J2ME (STUDI KASUS STMIK SUBANG) MODEL PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENYUSUNAN TUGAS AKHIR BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE MENGGUNAKAN J2ME (STUDI KASUS STMIK SUBANG) Andreas Eko Wijaya Program Studi Teknik Informatika, STMIK

Lebih terperinci

ANALISIS DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM STUDI KASUS : PEMBUATAN MATERI AJAR DI SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA (STIKI) MALANG

ANALISIS DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM STUDI KASUS : PEMBUATAN MATERI AJAR DI SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA (STIKI) MALANG ANALISIS DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM STUDI KASUS : PEMBUATAN MATERI AJAR DI SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA (STIKI) MALANG Eva Handriyantini dan Rully Soelaiman Program Studi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil rancangan dari

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil rancangan dari BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil rancangan dari knowledge management system maintenance hardware dan software berbasis web pada Universitas

Lebih terperinci

7 PERANCANGAN PORTAL MANAJEMEN PENGETAHUAN

7 PERANCANGAN PORTAL MANAJEMEN PENGETAHUAN 109 7 PERANCANGAN PORTAL MANAJEMEN PENGETAHUAN 7.1. Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem dimaksudkan untuk mendefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh sistem manajemen pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari rancangan implementasi knowledge management system berbasis web tentang import hortikultura pada PT. Lintas Buana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Pengertian Knowledge Secara umum, terdapat dua jenis pengetahuan yaitu pengetahuan tacit dan pengetahuan eksplisit. Pengetahuan tacit adalah pengetahuan

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI. Oleh :

KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI. Oleh : KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI Disusun sebagai tugas paper MK. Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan (TOMP) pada Kelas E35-Bogor. 22-Januari 2011 Oleh : Hary Purnama

Lebih terperinci

DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT UNTUK PEMERIKSAAN LKPD PADA BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT UNTUK PEMERIKSAAN LKPD PADA BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT UNTUK PEMERIKSAAN LKPD PADA BPK-RI PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR Bagus Respati Sasongko 1, Aris Tjahyanto 2 Manajemen Teknologi Informasi MMT ITS, Dosen MMT-ITS e-mail : bagus.sasongko@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada untuk dapat berkompetisi dan bertahan.(yuliazmi ; 2005 : 1)

BAB I PENDAHULUAN. ada untuk dapat berkompetisi dan bertahan.(yuliazmi ; 2005 : 1) BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi ini terjadi dengan sangat cepat. Kemampuan sebuah perusahaan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Pada bab ini akan di jelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat,

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Pada bab ini akan di jelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan di jelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Sistem

Lebih terperinci

PENERAPAN MANAJEMEN PENGETAHUAN DI PT UNITED TRACTORS,

PENERAPAN MANAJEMEN PENGETAHUAN DI PT UNITED TRACTORS, Tugas Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan Dosen : Dr.Ir. Arief Iman Suroso, M.Sc PENERAPAN MANAJEMEN PENGETAHUAN DI PT UNITED TRACTORS, Tbk. OLEH : NURUL HIDAYAH P056101491.46 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Report Passanger dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait didalam knowledge management system tentang layanan Report Passanger yang

Lebih terperinci

Institut Agama Islam Negeri Surabaya USER GUIDE SISTEM INFORMASI MANAJEMEN AKADEMIK (IAIN) MAHASISWA

Institut Agama Islam Negeri Surabaya USER GUIDE SISTEM INFORMASI MANAJEMEN AKADEMIK (IAIN) MAHASISWA Institut Agama Islam Negeri Surabaya USER GUIDE SISTEM INFORMASI MANAJEMEN AKADEMIK (IAIN) MAHASISWA 2013 Contents 1 BAGAIMANA CARA LOGIN SEBAGAI PENGGUNA?... 2 2 BAGAIMANA CARA MERUBAH PASSWORD LAMA DENGAN

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN PENGUJIAN. aplikasi ini adalah black box testing. Black box testing atau tes fungsional adalah

BAB III RANCANGAN PENGUJIAN. aplikasi ini adalah black box testing. Black box testing atau tes fungsional adalah BAB III RANCANGAN PENGUJIAN 3.1 Metode Pengujian Pada penelitian ini, metode pengujian yang akan dipakai dalam pengembangan aplikasi ini adalah black box testing. Black box testing atau tes fungsional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas merupakan intuisi akademis yang memiliki karakteristik yang sama dengan organisasi pembelajaran. Dimana dalam organisasi ini banyak subsub kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1. Pendahuluan 1.1.1. Tujuan Tujuan dari program ini adalah membantu jemaat suatu gereja untuk mendapatkan pelayanan berupa dukungan doa dan ayat-ayat dari pendeta, rangkuman

Lebih terperinci

Penerapan Knowledge Management System (KMS) Berbasis Web Studi Kasus Bagian Teknisi dan Jaringan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya

Penerapan Knowledge Management System (KMS) Berbasis Web Studi Kasus Bagian Teknisi dan Jaringan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya Penerapan Knowledge Management System (KMS) Berbasis Web Studi Kasus Bagian Teknisi dan Jaringan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya Winda Kurnia Sari 1, Ken Ditha Tania 2 1,2 Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Pengguna

Buku Petunjuk Pengguna BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Buku Petunjuk Pengguna Sistem Pendataan Ulang PNS Elektronik (e-pupns) NAMA DOKUMEN : BUKUPETUNJUKUSERPUPNS.DOC VERSI : 2.0 TANGGAL : JULI 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 I. PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem Informasi yang menunjukkan letak atau pemetaan pada suatu tempat. Dimana yang dapat menjelaskan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuntutan kebutuhan akan informasi dan penggunaan aplikasi komputer, mendorong terbentuknya suatu sistem yang mampu menampung kegiatan dan permasalahan pada karyawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kota yang memiliki Bayaknya Sekolah tinggi, salah satunya yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kota yang memiliki Bayaknya Sekolah tinggi, salah satunya yang dapat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Medan adalah ibu kota Provinsi Sumatera Utara, dan merupakan kota terbesar ke-3 di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Kota Medan merupakan salah satu kota

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 36 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Perancangan aplikasi E-Learning ini membahas seputar materi Microsoft Word 2003. Setiap penjelasan disertai dengan arahan berupa suara untuk melanjutkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Sebelum sistem ini dibuat, beberapa pengujung ke Kabupaten Labuhan Batu baik pengujung dalam negeri maupun pengujung luar negeri

Lebih terperinci

E-COMMERCE BARANG ELEKTRONIK MENGGUNAKAN METODE WATERFALL (STUDY KASUS: TOKO MITRA ELEKTRONIK LAMPUNG)

E-COMMERCE BARANG ELEKTRONIK MENGGUNAKAN METODE WATERFALL (STUDY KASUS: TOKO MITRA ELEKTRONIK LAMPUNG) Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 212~218 E-COMMERCE BARANG ELEKTRONIK MENGGUNAKAN METODE WATERFALL (STUDY KASUS: TOKO MITRA ELEKTRONIK LAMPUNG) 212 Risa Wati 1, Siti

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Perancangan Sistem Dalam membangun aplikasi ini metode yang digunakan adalah Prototyping Model. Prototyping Model membangun sebuah model dari sebuah sistem

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI CLINICAL PATHWAY PADA RUMAH SAKIT PHC SURABAYA

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI CLINICAL PATHWAY PADA RUMAH SAKIT PHC SURABAYA ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI CLINICAL PATHWAY PADA RUMAH SAKIT PHC SURABAYA Boby Boy Wally 1)* dan Joko Lianto Buliali 2) 1) Program Magister Manajemen Teknologi Bidang Keahlian Manajemen Teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Studio Tugas Akhir (TA) merupakan bagian di Program Studi S1 Ilmu Komputer FMIPA USU yang berperan dalam proses administrasi tugas akhir mahasiswa. Studio TA menangani

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB PADA BRT TRANS SEMARANG

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB PADA BRT TRANS SEMARANG SISTEM INFORMASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB PADA BRT TRANS SEMARANG Putri Hapsari 1, Purwatiningtyas 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang

Lebih terperinci

Daftar Isi I. PENDAHULUAN II. MEMBUKA APLIKASI P2KB IDI III. INFORMASI / LINK P2KB IDI A. Program 1 B. Program 2 C. Program 3 IV.

Daftar Isi I. PENDAHULUAN II. MEMBUKA APLIKASI P2KB IDI III. INFORMASI / LINK P2KB IDI A. Program 1 B. Program 2 C. Program 3 IV. Daftar Isi I. PENDAHULUAN II. MEMBUKA APLIKASI P2KB IDI III. INFORMASI / LINK P2KB IDI A. Program 1 B. Program 2 C. Program 3 IV. REGISTRASI ATAU MENDAFTAR A. Tahap 1 B. Tahap 2 C. Tahap 3 D. Tahap 4 V.

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Aplikasi ini dibuat berdasarkan Framework Cordova dan Jquery Mobile, sedangkan untuk bahasa pemrogramannya menggunakan HTML5, Javascript, CCS dan bracket sebagai editor untuk

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Rancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Rancangan Sistem 13 Bab 3 Metode dan Rancangan Sistem 3.1 Metode Pengembangan Sistem Pembahasan Metode Prototype Metode penelitian yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini adalah model prototype. Model prototype merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Riau atau yang sering disebut dengan Sekretariat Bakorluh Provinsi Riau adalah organisasi yang dibentuk berdasarkan

Lebih terperinci

Gambar 4.88 STD Guru Data Pribadi

Gambar 4.88 STD Guru Data Pribadi 230 STD Guru STD Guru Data Pribadi Gambar 4.87 STD Guru Gambar 4.88 STD Guru Data Pribadi 231 STD Guru Mata Pelajaran Gambar 4.89 STD Guru Mata Pelajaran STD Guru Materi Gambar 4.90 STD Guru Materi 232

Lebih terperinci

MANUAL PENGGUNAAN APLIKASI PELAKU USAHA

MANUAL PENGGUNAAN APLIKASI PELAKU USAHA 2016 MANUAL PENGGUNAAN APLIKASI PELAKU USAHA APLIKASI OBAT HEWAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DIREKTORAT KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang dibebankan.

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang dibebankan. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Biaya Operasional merupakan biaya yang memiliki peran besar dalam mempengaruhi keberhasilan instansi mencapai tujuan, yaitu memperoleh laba. Instansi umumnya akan

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Aplikasi E-Licensing Perbankan bagi User External

Petunjuk Teknis Aplikasi E-Licensing Perbankan bagi User External Petunjuk Teknis Aplikasi E-Licensing Perbankan bagi User External OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 PENDAHULUAN... 2 TEKNOLOGI PENDUKUNG... 3 TOMBOL, NOTASI DAN FUNGSI PADA APLIKASI

Lebih terperinci

APLIKASI LAPORAN TAHUNAN KJPP

APLIKASI LAPORAN TAHUNAN KJPP APLIKASI LAPORAN TAHUNAN KJPP Buku Manual aplikasi Laporan Tahunan KJPP Kementerian Keuangan Republik Indonesia Sekretariat Jenderal Pusat Pembinaan Profesi Keuangan Jakarta, Nopember 2015 i Daftar Isi

Lebih terperinci

Manual Book Website Adverse Drug Report

Manual Book Website Adverse Drug Report Manual Book Website Adverse Drug Report Latar Belakang... 3 Maksud dan Tujuan... 3 Solusi... 3 Tahapan - tahapan pembangunan... 3 Deskripsi Umum Sistem... 4 Spesifikasi Sistem... 16 Latar Belakang Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari tahun ke tahun sudah tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. Dari tahun ke tahun sudah tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dari tahun ke tahun sudah tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Ini merupakan bukti bahwa manusia senantiasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. data spasial berikut atribut-atributnya, seperti memodifikasi bentuk, warna,

BAB I PENDAHULUAN. data spasial berikut atribut-atributnya, seperti memodifikasi bentuk, warna, BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis) merupakan suatu teknologi mengenai geografis yang memiliki kemampuan dalam memvisualisasikan peta, data spasial berikut

Lebih terperinci

Layar Halaman Laporan Soal Guru

Layar Halaman Laporan Soal Guru 320 Halaman ini akan ditampilkan jika guru mengklik menu Jadwal Mengajar. Disini guru dapat melihat jadwal mengajarnya. Selain itu guru dapat melihat jadwal ujian dengan mengklik link Jadwal Ujian pada

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii DAFTAR ISI LAPORAN TUGAS AKHIR... i LAPORAN TUGAS AKHIR... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xiii INTISARI... xiv ABSTRACT... xv BAB

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum tentang sistem yang akan dibuat. Rancangan sistem ini secara umum mengidentifikasi komponen-komponen sistem yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 IMPLEMENTASI SISTEM Tahap implementasi adalah tahap dimana akan dijelaskan implementasi sistem dan kebutuhan sistem yang dibutuhkan untuk pengimplementasian

Lebih terperinci

database, hal inilah yang membedakan web pembelajaran ini dengan web pembelajaran lainnya.

database, hal inilah yang membedakan web pembelajaran ini dengan web pembelajaran lainnya. 1. Pendahuluan Perkembangan dan pemanfaatan teknologi saat ini berkembang pesat dengan berbagai pengaplikasiannya dalam bidang kehidupan. Teknologi informasi kini menjadi pendukung utama dalam aktifitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Rute jalur terpendek merupakan suatu persoalan untuk mencari lintasan menuju toko Majestyk yang dilalui dengan jumlah yang paling minimum. Maka

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Permasalahan Pada langkah analisa permasalahan ini dilakukan tahapan-tahapan untuk mengetahui permasalah yang dialami oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU)

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS DAN PROSES BISNIS YANG BERJALAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS DAN PROSES BISNIS YANG BERJALAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS DAN PROSES BISNIS YANG BERJALAN Proses pengelolaan surat yang sedang berjalan di Departemen Pengawasan Bank adalah 1. Dalam mengelola surat masih dengan manual

Lebih terperinci

Universitas Nadhlatul Ulama Surabaya USER GUIDE SISTEM INFORMASI MANAJEMEN AKADEMIK (UNUSA) MAHASISWA

Universitas Nadhlatul Ulama Surabaya USER GUIDE SISTEM INFORMASI MANAJEMEN AKADEMIK (UNUSA) MAHASISWA Universitas Nadhlatul Ulama Surabaya USER GUIDE SISTEM INFORMASI MANAJEMEN AKADEMIK (UNUSA) MAHASISWA 2014 Contents USER GUIDE... 0 1 BAGAIMANA CARA LOGIN SEBAGAI PENGGUNA?... 2 2 BAGAIMANA CARA MERUBAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah banyak menyebabkan munculnya kemajuan pada perangkat lunak dan

BAB I PENDAHULUAN. telah banyak menyebabkan munculnya kemajuan pada perangkat lunak dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang telah berkembang saat ini, telah mendorong percepatan di berbagai bidang khususnya pada bidang teknologi informasi. Hal ini telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis bisnis dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. jenis bisnis dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis, BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi telah menjadi komponen yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis dalam meningkatkan

Lebih terperinci

Petunjuk Penggunaan Moodle Bagi Pengajar

Petunjuk Penggunaan Moodle Bagi Pengajar Petunjuk Penggunaan Moodle Bagi Pengajar 1. Membuka Situs E-Learning Unsyiah Arahkan browser pada alamat situs e-learning Unsyiah: http://unsyiah.inherent-dikti.net/e-learning-unsyiah/. 2. Login Masukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi Geografis merupakan salah satu model sistem informasi

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi Geografis merupakan salah satu model sistem informasi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis merupakan salah satu model sistem informasi yang banyak digunakan untuk membuat berbagai keputusan, perencanaan, dan analisis. Sistem Informasi

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Pengguna

Buku Petunjuk Pengguna BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Buku Petunjuk Pengguna Sistem Pendataan Ulang PNS Elektronik (e-pupns) NAMA DOKUMEN : BUKUPETUNJUKUSERPUPNS.DOC VERSI : 2.0 TANGGAL : JULI 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 I. PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

Panduan Pengguna Individu APLIKASI GRATIFIKASI ONLINE (GOL)

Panduan Pengguna Individu APLIKASI GRATIFIKASI ONLINE (GOL) USAID CEGAH Empowering Community of Accountability Panduan Pengguna Individu APLIKASI GRATIFIKASI ONLINE (GOL) JANUARI, 2018 Publikasi ini didanai oleh Rakyat Amerika melalui melalui Badan Amerika Serikat

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Pada BAB 1 akan dijelaskan beberapa alasan, tujuan dan kebutuhan aplikasi yang akan dibuat. 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang sales atau tenaga penjual adalah ujung tombak perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun pengembang adalah berbasis web. Untuk dapat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun pengembang adalah berbasis web. Untuk dapat BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Implementasi Sistem yang dibangun pengembang adalah berbasis web. Untuk dapat menjalankan sistem tersebut dengan baik dibutuhkan beberapa persyaratan mengenai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman ini perkembangan teknologi berkembang dengan cepat salah satunya di bidang kesehatan, oleh karena itu setiap layanan kesehatan pemerintah atau swasta mempunyai

Lebih terperinci

3.2 Alat dan Bahan, Objek serta Tempat Pengujian a. Alat dan Bahan

3.2 Alat dan Bahan, Objek serta Tempat Pengujian a. Alat dan Bahan BAB III RANCANGAN PENGUJIAN 3.1 Metode Pengujian Dalam penelitian dibutuhkan beberapa alat dan bahan untuk mendukung berjalannya perancangan dan implementasi website ini. 3.2 Alat dan Bahan, Objek serta

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 34 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Pesantren Di Kota Medan. Sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam mengevaluasi suatu proses diperlukan tahap analisis untuk menguji tingkat kelayakan terhadap proses perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Jalannya Uji Coba Untuk menjalankan rancangan aplikasi web mobile ini, penginputan data ataupun informasi pertama. User harus membuka aplikasi web terlebih dahulu melalui

Lebih terperinci

PENGANTAR PERKULIAHAN

PENGANTAR PERKULIAHAN PENGANTAR PERKULIAHAN P E N G E N A L A N P R O G R A M S T U D I T E K N I K I N F O R M AT I K A Institut Teknologi Sumatera DOSEN PENGAJAR Nama: Masayu Leylia Khodra Fakultas/Sekolah: STEI Kelompok

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Implementasi bertujuan untuk menerapkan sistem yang dibangun agar dapat mengatasi permasalahan yang telah diangkat pada penelitian ini. Tahaptahap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat telah membawa manusia memasuki kehidupan yang berdampingan dengan informasi dan teknologi itu sendiri. Yang berdampak pada

Lebih terperinci

BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN

BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN 44 BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN 4.1 Implementasi Tahap implementasi pada sebuah aplikasi merupakan tahap dimana aplikasi yang dirancang pada tahap sebelumnya diterapkan, berupa perangkat lunak maupun

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Akper dan Akbid ini masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat oleh

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Pada toko Mutiara Fashion akan dibuat sebuah Sistem informasi penjualan berbasis web (e-commerce) itu sendiri. Perancangan aplikasi ini di bangun bertujuan

Lebih terperinci

DOKUMEN SPESIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK SISTEM PEMESANAN ONLINE PENGGUNAAN LAPANGAN FUTSAL UNTUK GOOL FUTSAL SURABAYA

DOKUMEN SPESIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK SISTEM PEMESANAN ONLINE PENGGUNAAN LAPANGAN FUTSAL UNTUK GOOL FUTSAL SURABAYA DOKUMEN SPESIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK SISTEM PEMESANAN ONLINE PENGGUNAAN LAPANGAN FUTSAL UNTUK GOOL FUTSAL SURABAYA Pendahuluan 1.1. Tujuan Dokumen ini berisi tentang spesifikasi kebutuhan perangkat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 31 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Gambaran Umum Sistem Sistem yang dibangun dalam Skripsi ini adalah Sistem Informasi Reminder guna membantu mengingatkan mahasiswa dalam mengikuti perbaikan nilai,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Hasil Karya/Implementasi Kegiatan implementasi atau penerapan dilakukan dengan dasar yang telah direncanakan dalam rencana implementasi. Pada penerapan sistem yang diusulkan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Panduan Penggunaan i

Kata Pengantar. Panduan Penggunaan i Kata Pengantar SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PENYUSUNAN RP2KPKP pada hakekatnya merupakan suatu sistem pengendalian proses dan substansi penyusunan RP2KPKP yang terintegrasi dan saling berinterkasi dari

Lebih terperinci

BAB 4. - Artikel, buku, majalah Sharing - Arsip karyawan. - Surat Keputusan (SK) - Rapat - Modul latihan.

BAB 4. - Artikel, buku, majalah Sharing - Arsip karyawan. - Surat Keputusan (SK) - Rapat - Modul latihan. BAB 4 PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT 4.1 Pemetaan Fitur Knowledge Management Tabel 4.1. Tabel Pemetaan Fitur Knowledge Management Knowledge Identification Structures - Job description - Proses bisnis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait didalam knowledge management system tentang layanan IT yang berjalan saat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. membantu untuk lebih memahami jalannya aplikasi ini. Sistem atau aplikasi dapat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. membantu untuk lebih memahami jalannya aplikasi ini. Sistem atau aplikasi dapat BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Implementasi Sistem Implementasi sistem adalah implementasi dari analisis dan desain yang telah dibuat sebelumnya. Sehingga diharapkan dengan adanya implementasi

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Penelitian

Bab 3 Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini, dilakukan beberapa tahapan yang saling berkaitan antara satu tahap dengan tahap lainnya. Flowchart tahapan penelitian yang dilakukan dapat

Lebih terperinci

Gambar 4.32 Tampilan Layar Inquiries. Pada halaman ini, terdapat pertanyaan yang ditanyakan oleh user beserta jawaban dari

Gambar 4.32 Tampilan Layar Inquiries. Pada halaman ini, terdapat pertanyaan yang ditanyakan oleh user beserta jawaban dari 158 sebelumnya dengan meng-klik link Delete yang ada di sebelah kanan. Untuk melihat jawaban dari pihak PT.Nexian, user cukup meng-klik subject dari pertanyaan yang ada. Gambar 4.32 Tampilan Layar Inquiries

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A. Kantor Pelayanan Pajak Pratama... 7

DAFTAR ISI. A. Kantor Pelayanan Pajak Pratama... 7 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 II. Tinjauan Pustaka... 3 A. Pengetahuan (Knowledge)... 3 B. Manajemen Pengetahuan... 4 C. Knowledge Sharing... 5 III.

Lebih terperinci

Buku Panduan Penggunaan Aplikasi KM

Buku Panduan Penggunaan Aplikasi KM 2012 Buku Panduan Penggunaan Aplikasi KM Aplikasi KM & SKI Online Versi 1.3 Telkom Management Consulting Center PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Daftar Isi Daftar Isi... i 1. Konfigurasi Pengguna...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV. Fajar merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis kontraktor dan pengadaan barang, yang berdiri pada tahun 2012 terletak di Jalan Pangkal

Lebih terperinci

3.2. Analisa Masalah 3-1.

3.2. Analisa Masalah 3-1. BAB 3. ANALISA SISTEM 3.1. Analisa Sistem Perusahaan PT Retail Department Store saat ini belum mempunyai sebuah sistem informasi yang terintegrasi. Ada banyak laporan-laporan yang diinput secara manual.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Dalam pembuatan aplikasi digunakan alat dan bahan untuk mendukung berjalannya perancangan dan pembuatan aplikasi. 3.1.1 Alat Alat yang digunakan untuk membuat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Informasi Geografis Rumah Sakit Swasta di Kota Medan Berbasis Web. IV.1.1. Tampilan Hasil Menu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Schedule shipment import yang masih bersifat manual membuat proses pendistribusiannya menjadi lama. Begitu juga dengan proses transaksi keuangan

Lebih terperinci

Pembuatan Sietem Pendaftaran Beasiswa (PPA/BBM) Secara Online

Pembuatan Sietem Pendaftaran Beasiswa (PPA/BBM) Secara Online Pembuatan Sietem Pendaftaran Beasiswa (PPA/BBM) Secara Online Latar Belakang Masalah Jumlah pendaftar tidak terkontrol dalam kurun waktu tertentu. Hal ini menyebabkan pengantrian yang panjang pada saat

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 234 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Pada bagian implementasi, penulis akan menjelaskan mengenai spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan sistem, jaringan yang dibutuhkan,

Lebih terperinci

SISTEM TES KEPRIBADIAN DENGAN SKALA LIKERT UNTUK MENENTUKKAN CALON KARYAWAN DI PERUSAHAAN

SISTEM TES KEPRIBADIAN DENGAN SKALA LIKERT UNTUK MENENTUKKAN CALON KARYAWAN DI PERUSAHAAN SISTEM TES KEPRIBADIAN DENGAN SKALA LIKERT UNTUK MENENTUKKAN CALON KARYAWAN DI PERUSAHAAN Makalah Program Studi Teknik Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika Diajukan Oleh : Viky Alvianita Dr.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN I.. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat telah membawa manusia memasuki kehidupan yang berdampingan dengan informasi dan teknologi itu sendiri. Yang berdampak pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Proses Bisnis Dari hasil observasi di lembaga Indonesia College, proses bisnis bimbingan privat di

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Proses Bisnis Dari hasil observasi di lembaga Indonesia College, proses bisnis bimbingan privat di BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan 3.1.1 Proses Bisnis Dari hasil observasi di lembaga Indonesia College, proses bisnis bimbingan privat di lembaga Indonesia College adalah sebagai berikut: 1. Siswa

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis 3.1.1 Gambaran Umum Jejaring sosial bukanlah hal yang asing lagi bagi manusia, saat ini hampir semua orang memiliki akun di jejaring sosial yang telah ada, bahkan

Lebih terperinci