BERKARYA DI MASA PURNABAKTI proposal.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BERKARYA DI MASA PURNABAKTI proposal."

Transkripsi

1 BERKARYA DI MASA PURNABAKTI proposal

2 Masa Purnabakti dan Entrepreneurship Masa purnabakti seseorang dari suatu perusahaan atau instansi tidaklah identik dengan berakhirnya masa berkarya. Setelah memasuki masa purnabakti, seseorang masih dapat terus berkarya dan produktif melalui bidang yang ditekuni dan dipilih secara tepat. Masa purnabakti dapat diisi dengan berbagai macam kegiatan atau aktivitas sebagai suatu karya baik yang bersifat sosial, bisnis/kewirausahaan (entrepreneurship) maupun gabungan antara sosial dan kewirausahaan (social entrepreneurship) yang dapat dipilih dan ditentukan secara lebih leluasa. Tetap berkarya setelah memasuki masa purnabakti adalah jawaban yang sangat tepat untuk mengatasi berbagai macam persoalan yang biasanya menyertai seseorang ketika memasuki masa ini seperti diantaranya kondisi mental yang rapuh (post power syndrome), masalah keuangan dan lainnya yang akibatnya bisa mempengaruhi kondisi kesehatan. Namun demikian untuk tetap berkarya setelah memasuki masa purnabakti bisa jadi akan berbeda kondisi dan kesempatannya dengan saat ketika masih menjadi karyawan atau pegawai sehingga diperlukan suatu persiapan yang memadai untuk memulainya. Oleh karenanya menjadi suatu hal yang sangat bernilai bagi para karyawannya bila suatu perusahaan atau instansi menyelenggarakan suatu program pembekalan bagi para karyawan yang akan memasuki masa purnabakti atau karyawan yang baru saja memasuki masa purnabakti. Melanjutkan karya yang murni bersifat sosial biasanya hanya dilakukan oleh para mantan karyawan atau pegawai yang sudah memiliki kemapanan finansial yang sangat tinggi. Oleh karena itu sebaiknya dan juga memang pada umumnya program pembekalan yang 1

3 diberikan lebih mengarah kepada entrepreneurship (kewirausahaan) yang bisa juga bersinergi dengan aktivitas yang sifatnya sosial (social entrepreneurship). Pada proses pembekalan yang diantaranya berbentuk pelatihan tersebut, keikutsertaan pasangan (istri atau suami) dalam prosesnya akan lebih memberikan nilai positif dalam kaitan terealisasinya suatu usaha sebagai tindak lanjut dari program pembekalan tersebut. Program pembekalan yang diberikan dapat bersifat sekedar membuka wawasan saja melalui pelatihanpelatihan yang bersifat teknis seperti umumnya yang diselenggarakan saat ini oleh berbagai lembaga pelatihan namun akan menjadi lebih baik bila meliputi juga pembukaan forum dalam pembekalan tersebut yang bersifat penjajakan untuk kemitraan (partnership) dalam rangka realisasi dan implementasi untuk memulai berwirausaha. Dalam masa purnabakti, seseorang harus diarahkan untuk memilih bidang usaha yang merupakan minatnya (passion) dan secara hitungan bisnis tetap harus dapat menghasilkan profit yang memadai dibandingkan dengan bila dana yang dimiliki disimpan di Bank (deposito/tabungan). Pemilihan bidang usaha pun ditekankan pada aspek ketenangan dari lokasi tempat usaha tersebut dijalankan, tidak memerlukan mobilitas yang tinggi dan resiko usaha yang tidak terlalu tinggi. Demikian juga dalam menjalankan usahanya seseorang yang memasuki masa purnabakti sebaiknya memiliki partner yang dari sisi usia masih muda sehingga menjadi perpaduan antara kemapanan manajerial-keuangan dengan ide-enerjiktivitas. 2

4 Ganesha Entrepreneur Club (GEC) Wirausaha atau kata entrepreneurship cukup asing Pikiran Rakyat 26 Januari 2008 hal. 1 bagi umumnya mahasiswa dan alumni ITB pada era tahun 1990-an dan sebelumnya, namun seiring dengan berjalannya waktu dimana kondisi ekonomi negeri ini makin menurun, jalur kewirausahaan pun menjadi salah satu alternatif bagi para lulusan ITB dan perguruan tinggi lainnya karena makin terbatasnya lapangan kerja yang tersedia. Atas dasar kondisi tersebut beberapa alumni Wirausahawan dari kampus Ganesha yaitu Amar Rasyad (alumni Teknik Kimia angkatan 1977), R. Utju Suiatna (alumni Teknik Fisika angkatan 1987), Firdaus Ishak (alumni Biologi angkatan 1992), Niknik D. Pramanik (alumni Biologi angkatan 1993) dan Riza Nurjanah (alumni Biologi angkatan 1993) membentuk Ganesha Entrepreneur Club/GEC yang pada awalnya untuk mewadahi dan menyebarluaskan semangat kewirausahaan bagi para alumni ITB yang pada akhirnya kemudian semakin meluas tidak hanya terbatas bagi para alumni ITB tetapi mewadahi juga para mahasiswa ITB dan alumni dari almamater lain serta masyarakat umum lainnya. GEC saat ini melakukan berbagai fungsi terkait kewirausahaan ini yaitu diantaranya sebagai inkubasi bisnis melalui penyelenggaraan berbagai macam pelatihan kewirausahaan seperti workshop 3

5 entrepreneurship, pelatihan budidaya jamur, produksi kuliner berbahan dasar jamur, produksi yoghurt, produksi frozen yoghurt (froyo), narasumber pada berbagai pelatihan seperti pada pelatihan persiapan purnabakti, temu bisnis secara rutin dan pelatihan lainnya, penyelenggaraan seminar, dan eventevent sejenis. Kemudian menjalankan fungsi untuk pemberdayaan usaha melalui penyelenggaraan pelatihan lanjutan seperti pembuatan business plan, penyelenggaraan expo, pendampingan untuk para wirausahawan termasuk pelatihan pertanian dan pendampingannya bagi para petani melalui kerjasama dengan program CSR perusahaan dan berbagai kegiatan lainnya bagi para wirausahawan yang sudah tergabung sebagai anggota GEC. Untuk terus mengkampanyekan semangat kewirausahaan ini secara lebih luas lagi dengan melibatkan liputan media massa GEC melakukan berbagai macam kegiatan lainnya seperti penyelenggaran diskusi terbuka antara pemerintah maupun calon pimpinan daerah dengan para pelaku usaha, terlibat dalam produksi reality show di televisi dengan konten kewirausahaan dan upaya-upaya lainnya. Para wirausahawan yang tergabung di GEC saat ini mayoritas masih berusia muda dan siap menjalin kemitraan dengan berbagai pihak. Salah satu unit usaha hasil inkubasi GEC adalah Ganesha organic SRI (GO SRI) yang bergerak di bidang agribisnis. 4

6 Pelatihan Persiapan Purnabakti Dengan kondisi alamnya yang cocok untuk usaha pertanian (termasuk didalamnya perkebunan, peternakan dan perikanan) dan masih mendominasinya bidang pertanian dalam kontribusi penyediaan lapangan pekerjaan, maka umumnya masyarakat Indonesia masih tinggi naluri dan keinginannya untuk terjun di bidang pertanian maupun pengelolaan hasil pertanian. Hal ini berlaku juga bagi sebagian besar masyarakat pekerja di Indonesia yang selama puluhan tahun posisinya adalah sebagai seorang pegawai atau karyawan suatu perusahaan atau instansi yang pada saat memasuki masa purnabakti atau pensiun memiliki keinginan kuat untuk bergerak sebagai wirausahawan di bidang pertanian dan produk berbahan dasar hasil pertanian. Keinginan ini biasanya dilandasi oleh latar belakangnya yang berangkat dari pedesaan/daerah pertanian/keluarga petani ataupun karena ingin menikmati hidup dengan ketenangan di daerah pertanian yang masih segar. Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut dalam penyelenggaraan pelatihan untuk para karyawan atau pegawai yang akan atau sudah memasuki masa purnabakti, GEC lebih menitikberatkan kepada bidang yang terkait dengan pertanian dan pengolahan produk pertanian. Namun demikian mengingat sumberdaya anggota GEC yang memiliki usaha yang cukup beragam, pelatihan kewirausahaan untuk bidang lainnya sangat memungkinkan untuk diselenggarakan bila ada pihak yang memerlukannya. 5

7 MATERI Pelatihan berlangsung selama 3 (tiga) hari terhitung sejak kedatangan ke lokasi penginapan/pelatihan sampai meninggalkan lokasi pelatihan. Penyampaian materi dilakukan baik dengan pemaparan melalui presentasi dan diskusi, praktek lapangan, kunjungan ke lokasi usaha dan diskusi dengan pelaku usaha di lokasi yang bersangkutan. Materi-materi yang disampaikan pada pelatihan ini adalah sebagai berikut: Penelusuran minat Entrepreneurship/Dasar kewirausahaan Budidaya jamur Kuliner berbahan dasar jamur Budidaya padi organik pola tanam SRI dan kaitannya dengan kesehatan manusia Ternak domba, kelinci dan ayam arab Pemasaran on line dan off line Partnership usaha Materi yang bersifat hiburan seperti ice breaker, games dan materi untuk refreshing lainnya di selasela materi pokok dan untuk mengisi acara pada malam hari. Evaluasi 6

8 FASILITAS Fasilitas yang diperoleh peserta selama pelatihan berlangsung adalah : Penginapan selama pelatihan, 1 kamar untuk 2 orang Makan pagi, siang dan malam Snack pagi, sore dan malam Tas dan alat tulis menulis Dokumentasi selama pelaksanaan pelatihan Soft copy dan hard copy materi pelatihan Kaos Polo dan topi berlogo GEC dan perusahaan/instansi asal peserta NARASUMBER Materi-materi pelatihan diberikan oleh narasumber yang merupakan pelaku langsung di bidang usahanya masing-masing sehingga yang disampaikan bukan sekedar teori melainkan pengalaman langsung dari pelaku usaha. Narasumber merupakan anggota maupun pengurus dari GEC diantaranya : Ir. Amar Rasyad, MBA (Puspita Wira Raharja) Ir. H. R. Utju Suiatna (Ganesha Organic SRI) Wayan Yudi, SS (Raja Yoghurt) Rial Aditya, SS (Ganesha Mycosoft) Niknik D. Pramanik, SS (Wisma Joglo), dll. 7

9 LOKASI PELATIHAN Pelatihan diselenggarakan di Desa Cijambe Kecamatan Cijambe Kabupaten Subang yang mudah di jangkau dari Ibu Kota Negara melalui jalan tol Cipularang, keluar dari pintu tol Sadang menuju Kalijati, Kota Subang dan menuju Desa Cijambe dengan waktu tempuh dihitung mulai dari pintu tol Pondok Gede adalah sekitar 2 jam. Kondisi alam di Desa Cijambe dengan ketinggian sekitar 400 meter dari permukaan laut ini masih asri dan segar sehingga menjadi tempat yang cukup nyaman untuk diselenggarakannya suatu pelatihan. Di desa Cijambe, berdekatan dengan beberapa lokasi usaha seperti pertanian padi organik, peternakan ayam arab, rumah herbal, dan usaha lainnya ini sudah berdiri beberapa penginapan dengan kualitas dan fasilitas yang memadai. Bila akan diselenggarakan kunjungan wisata setelah acara pelatihan, beberapa objek wisata seperti pemandian air panas Ciater, Kawah Putih Gunung Tangkuban Parahu dan Factory Outlet di Bandung (berjarak 46 km, atau sekitar 2 jam dari Desa Cijambe) dapat menjadi alternatif sebagai acara penutup. 8

10 BIAYA Kontan Kamis, 21 April 2011 hal. 16 Biaya keikutsertaan pelatihan yang diajukan untuk kelompok peserta karyawan atau pegawai yang akan/sudah memasuki masa purnabakti per orang adalah sebesar Rp ,- (empat juta rupiah) selama 3 (tiga) hari untuk jumlah peserta antara 20 sampai 40 orang bila peserta diterima dan dilepas di Desa Cijambe Kabupaten Subang. Bila peserta dijemput di Jakarta dan seusai pelatihan diantar kembali ke Jakarta maka biaya pelatihan per orang adalah sebesar Rp ,- (empat juta lima ratus ribu rupiah). Penawaran biayabiaya tersebut diluar biaya tiket masuk dan lainnya bila ada acara kunjungan ke tempat tujuan wisata dan tambahan sewa kendaraan serta penginapan bila melebihi waktu 3 (tiga) hari. Biaya ini berlaku untuk pelaksanaan pelatihan pada tahun

11 Program Paska Pelatihan Keinginan yang kuat saja untuk berwirausaha setelah memasuki masa purnabakti tentu tidak mencukupi untuk mulai menggeluti dunia usaha, dibutuhkan penguasaan ilmu/informasi yang cukup serta dengan mempertimbangkan usia dari karyawan/pegawai yang akan atau sudah memasuki masa purnabakti terkait dengan kemampuan mobilitasnya yang mungkin menurun maka mitra usaha yang dapat dipercaya dan diandalkan menjadi hal yang sangat diperlukan. Mitra usaha ini haruslah orang-orang muda yang memiliki kejujuran, energi, spirit dan idealisme yang tinggi sehingga bila dikombinasikan dengan mitra/partner usaha yang berasal dari karyawan/pegawai yang akan atau sudah memasuki masa purnabakti yang sarat dengan pengalaman terutama dari segi manajerial maka akan saling memperkuat dalam mendorong lajunya suatu usaha. Program paska pelatihan yang perlu ditindaklanjuti adalah program kemitraan dengan mempertemukan antara para calon mitra ini untuk proses penjajakan untuk kecocokan dalam membentuk dan mengembangkan usaha bersama yang memang nyata dikelola bersama-sama secara langsung dengan pembagian peran dan tugas masing-masing. GEC tidak mengembangkan pola kemitraan berbentuk franchise karena satu dan lain hal diantaranya masih cukup sering ditemukan faktor kemapanan usaha/reliability dari franchisor (pemilik franchise) yang diabaikan. GEC saat ini memiliki anggota baik yang sudah mapan dalam menjalankan usahanya, masih memerlukan partner untuk mengembangkan usahanya dan anggota yang masih sebatas belajar untuk memulai wirausaha sehingga hal ini akan mendukung terealisasinya pola kemitraan usaha. 10

12 Kontak Alamat Kantor Jl. Cimanuk No. 5A Bandung Telepon/Faksimili (022) / (022) info@infoorganik.com Website No. Rekening Bank BCA KCP Riau Bandung a/n R. Utju Suiatna no Bank Mandiri KCP Bandung Alun-alun a/n Utju Suiatna H.R. Ir no

13 Penutup Pelatihan yang diselenggarakan untuk para karyawan/pegawai yang akan/sudah memasuki masa purnabakti ini diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada mereka untuk terus berkarya dan produktif melalui bidang yang diminati terutama di sektor pertanian dan produk olahan hasil pertanian dengan bekal ilmu yang cukup dan tepat serta kemitraan yang saling menguntungkan sehingga memungkinkan mereka tetap memberikan kemanfaatan seluasluasnya bagi keluarga dan masyarakat. Hormat Kami, Ganesha Organic SRI R. Utju Suiatna

PROPOSAL PELATIHAN BERKARYA DI MASA PURNAKARYA (MANAJEMEN PERSIAPAN MENJELANG PURNABHAKTI)

PROPOSAL PELATIHAN BERKARYA DI MASA PURNAKARYA (MANAJEMEN PERSIAPAN MENJELANG PURNABHAKTI) PROPOSAL PELATIHAN BERKARYA DI MASA PURNAKARYA (MANAJEMEN PERSIAPAN MENJELANG PURNABHAKTI) DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN PELATIHAN C. SASARAN PELATIHAN D. MATERI PELATIHAN E. TEMPAT KUNJUNGAN

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Lokasi dan Letak Geografis Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng terletak di Desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Lokasi ini berjarak 11 km dari Kota

Lebih terperinci

Cara Untuk Memasuki Dunia Usaha

Cara Untuk Memasuki Dunia Usaha Cara Untuk Memasuki Dunia Usaha A. Merintis usaha baru (starting) B. Dengan membeli perusahaan orang lain (buying) C. Kerjasama manajemen (franchising) MERINTIS USAHA BARU (STARTING) Bentuk usaha baru

Lebih terperinci

AgroinovasI. Badan Litbang Pertanian. Edisi Desember 2011 No.3436 Tahun XLII

AgroinovasI. Badan Litbang Pertanian. Edisi Desember 2011 No.3436 Tahun XLII Dusun Subak Berbasis Social-Industry of Agriculture Meningkatkan Potensi Pertanian Bali dan Kesejahteraan Para Abdi Bumi Melalui Dusun Subak Berbasis Social-Industry of Agriculture Indonesia adalah salah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam mempertahankan kelangsungan bisnisnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba.

Lebih terperinci

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS TEKNIK SENAT MAHASISWA EXPO ENGINEERING

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS TEKNIK SENAT MAHASISWA EXPO ENGINEERING LOMBA & PAMERAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA TINGKAT NASIONAL 2017 PERAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DALAM SEKTOR PERIKANAN & KELAUTAN DI 1. Latar Belakang INDONESIA Dalam upaya mengantisipasi tantangan di era globalisasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan kepariwisataan saat ini telah menjadi sektor yang cukup strategis di dalam perekonomian nasional karena memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pendapatan

Lebih terperinci

Mengangkat Harkat dan Martabat Petani Dengan Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Hasil Pertanian Padi Melalui Pengembangan Pola Tanam SRI Organik

Mengangkat Harkat dan Martabat Petani Dengan Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Hasil Pertanian Padi Melalui Pengembangan Pola Tanam SRI Organik Mengangkat Harkat dan Martabat Petani Dengan Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Hasil Pertanian Padi Melalui Pengembangan Pola Tanam SRI Organik LATAR BELAKANG Indonesia dikenal sebagai negara agraris

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Keadaan Umum Wilayah Kota Bogor Kota Bogor terletak diantara 16 48 BT dan 6 26 LS serta mempunyai ketinggian minimal rata-rata 19 meter, maksimal 35 meter dengan

Lebih terperinci

Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR

Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR 69 Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR Feryanto W. K. 1 1 Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

PANDUAN OPERASIONAL PENGEMBANGAN JEJARING USAHA KELEMBAGAAN PETANI

PANDUAN OPERASIONAL PENGEMBANGAN JEJARING USAHA KELEMBAGAAN PETANI PANDUAN OPERASIONAL PENGEMBANGAN JEJARING USAHA KELEMBAGAAN PETANI I. Pendahuluan Upaya pemberdayaan dapat dilakukan melalui berbagai cara antara lain: (1) pemberdayaan sumberdaya manusia (SDM) baik secara

Lebih terperinci

BAB III HASIL TEMUAN PENELITIAN PENGARUH KOMPETENSI KOMUNIKASI MENTOR, MOTIVASI MAHASISWA DAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN PMW

BAB III HASIL TEMUAN PENELITIAN PENGARUH KOMPETENSI KOMUNIKASI MENTOR, MOTIVASI MAHASISWA DAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN PMW 60 BAB III HASIL TEMUAN PENELITIAN PENGARUH KOMPETENSI KOMUNIKASI MENTOR, MOTIVASI MAHASISWA DAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN PMW Bab ini menguraikan hasil temuan penelitian mengenai

Lebih terperinci

SOSIALISASI POLA TANAM PADI SRI ORGANIK

SOSIALISASI POLA TANAM PADI SRI ORGANIK SOSIALISASI POLA TANAM PADI SRI ORGANIK tanggung jawab sosial untuk masyarakat petani Mengangkat Harkat dan Martabat Petani Dengan Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Hasil Pertanian Padi Melalui Pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. yang telah dirancang untuk program acara event Go Entrepreneur sesuai konsep

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. yang telah dirancang untuk program acara event Go Entrepreneur sesuai konsep BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini membahas tentang proses produksi sarana komunikasi visual yang telah dirancang untuk program acara event Go Entrepreneur sesuai konsep yang meliputi pemilihan media

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Hal ini berdasarkan pada pengakuan berbagai organisasi

Lebih terperinci

PERTEMUAN NASIONAL PETA HIJAU 2010

PERTEMUAN NASIONAL PETA HIJAU 2010 PERTEMUAN NASIONAL PETA HIJAU 2010 Bandung dan Lembang, Jawa Barat Sabtu Selasa, 31 Juli 2 Agustus 2010 A. Latar Belakang Kegiatan Gerak geliat pegiat Peta Hijau di Indonesia telah sampai pada tahap lanjut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fantastis dan memiliki potensi yang strategis jika dipandang sebagai potensi

BAB I PENDAHULUAN. fantastis dan memiliki potensi yang strategis jika dipandang sebagai potensi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar dan merupakan negara keempat di dunia dengan penduduk terbesar. Menurut BPS (2010), tercatat jumlah penduduk Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai bisnis keuntungan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam kurun waktu yang sangat panjang perhatian pembangunan pertanian

I. PENDAHULUAN. Dalam kurun waktu yang sangat panjang perhatian pembangunan pertanian I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kurun waktu yang sangat panjang perhatian pembangunan pertanian terfokus kepada peningkatan produksi, terutama pada peningkatan produksi tanaman pangan, khususnya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN. Proses perencanaan program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN. Proses perencanaan program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Proses perencanaan program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh CSR Bank Indonesia KC Yogyakarta adalah menggunakan pendekatan kelompok. Pemilihan pada level kelompok

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Berdasarkaan uraian sebelumnya, maka kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Topografinya, Kabupaten Subang dapat dibagi ke dalam 3 (tiga) zona/klasifikasi

Lebih terperinci

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG 78 VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG 7.1. Perumusan Strategi Penguatan Kelompok Tani Karya Agung Perumusan strategi menggunakan analisis SWOT dan dilakukan melalui diskusi kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebagai negara kepulauan yang sebagian besar terdiri dari perairan dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebagai negara kepulauan yang sebagian besar terdiri dari perairan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai negara kepulauan yang sebagian besar terdiri dari perairan dengan potensi sumber daya yang jenis maupun jumlahnya cukup besar, kegiatan perikanan mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang harus dilakukan. Salah satunya adalah bekerja. Bekerja adalah aktifitas yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang harus dilakukan. Salah satunya adalah bekerja. Bekerja adalah aktifitas yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam kelangsungan hidupnya memerlukan berbagai aktifitas yang harus dilakukan. Salah satunya adalah bekerja. Bekerja adalah aktifitas yang dilakukan dalam

Lebih terperinci

Sri Zuliarni PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS FISIP, UNIVERSITAS RIAU RAHASIA. Lampiran 1: Kuestioner Riset. Selamat pagi/ siang/ sore/ malam,

Sri Zuliarni PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS FISIP, UNIVERSITAS RIAU RAHASIA. Lampiran 1: Kuestioner Riset. Selamat pagi/ siang/ sore/ malam, Lampiran 1: Kuestioner Riset PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS FISIP, UNIVERSITAS RIAU RAHASIA Selamat pagi/ siang/ sore/ malam, Saya dari Program Studi Administrasi Bisnis, FISIP Universitas Riau sedang

Lebih terperinci

Menumbuhkan dan Mengembangkan Jiwa Wirausaha Mahasiswa

Menumbuhkan dan Mengembangkan Jiwa Wirausaha Mahasiswa Menumbuhkan dan Mengembangkan Jiwa Wirausaha Mahasiswa Oleh : Nama : Angga Dwi Saputra NIM : 10.12.4714 Kelas : S1 SI 2E STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bebas tanpa hambatan tarif maupun non-tarif. Dari total. penduduk Indonesia. Indonesia dengan SDM dan SDA nya

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bebas tanpa hambatan tarif maupun non-tarif. Dari total. penduduk Indonesia. Indonesia dengan SDM dan SDA nya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia telah memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Suatu era dimana terjadinya pasar tunggal dan basis produksi bersama, yang tentunya akan membuat arus

Lebih terperinci

PROGRAM PENGEMBANGAN KAPASITAS Capacity Development Program e-gov Training & Consulting Jogjakarta SEMESTER I A. MANAJEMEN KELEMBAGAAN

PROGRAM PENGEMBANGAN KAPASITAS Capacity Development Program e-gov Training & Consulting Jogjakarta SEMESTER I A. MANAJEMEN KELEMBAGAAN A. MANAJEMEN KELEMBAGAAN AA.01 Penataan Kelembagaan Organisasi Perangkat Daerah 18-20 AA.02 Penyusunan Tugas Pokok dan Fungsi SKPD 08-10 AA.03 Teknik Evaluasi SOTK 20-22 AA.04 Teknik Analisis Jabatan 22-24

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global telah memberikan dampak perekonomian negatif terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global telah memberikan dampak perekonomian negatif terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis global telah memberikan dampak perekonomian negatif terhadap negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Semua orang berusaha untuk mendapatkan penghasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pariwisata merupakan sektor industri yang sangat berkembang pesat di negara kita, selain itu pariwisata adalah salah satu sektor yang meningkatkan taraf perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan sangat penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Horne (Mulyasana, 2011, h. 5) menyatakan bahwa : peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Horne (Mulyasana, 2011, h. 5) menyatakan bahwa : peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan suatu

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN KOMPETENSI DAN POTENSI KEWIRAUSAHAAN

MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN KOMPETENSI DAN POTENSI KEWIRAUSAHAAN Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2018 ISSN 2085-4218 MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN KOMPETENSI DAN POTENSI KEWIRAUSAHAAN Endra Yuafanedi Arifianto 1), Dwi Hadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan kita telah berhasil menghasilkan lulusan dengan tanda lulus belajar untuk masuk ke pasar kerja namun sayangnya kenaikan jumlah lapangan kerja kalah

Lebih terperinci

2. CURUG PAMANDIAN TUAN

2. CURUG PAMANDIAN TUAN Jalur geotrek terletak di sungai cimuja cikoneng, sekitar 2km dari kantor desa ciater, mengikuti jalan cicadas. Perjalanan dimulai dari pintu masuk curug sadim, namun perjalanan tidak melalui curug sadim.

Lebih terperinci

Proposal Kemitraan. Indonesia Bangun

Proposal Kemitraan.  Indonesia Bangun Proposal Kemitraan YAYASAN BINA DESA INDONESIA Jl. Bungur Besar No. 152, Kelurahan Bungur, Kec. Senen. Jakarta Pusat Telp. 021 424 3755 Hp. 081319156556 www.indonesiabangundesa.org Indonesia Bangun Desa

Lebih terperinci

CONTRACT FARMING SEBAGAI SUMBER PERTUMBUHAN BARU DALAM BIDANG PETERNAKAN

CONTRACT FARMING SEBAGAI SUMBER PERTUMBUHAN BARU DALAM BIDANG PETERNAKAN CONTRACT FARMING SEBAGAI SUMBER PERTUMBUHAN BARU DALAM BIDANG PETERNAKAN PENDAHULUAN Sektor pertanian (dalam arti luas termasuk peternakan, perikanan dan kehutanan) merupakan sektor yang paling besar menyerap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk mengembangkan kemampuan dirinya melalui proses pembelajaran. Pendidikan yang ditempuh dapat melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung merupakan salah satu kota pariwisata di Indonesia. Kota ini

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung merupakan salah satu kota pariwisata di Indonesia. Kota ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan salah satu kota pariwisata di Indonesia. Kota ini telah dikenal oleh wisatawan domestik dan wisatawan manca negara. Berbagai lokasi wisata

Lebih terperinci

Majalah INFO ISSN : Edisi XV, Nomor 3, Oktober 2013

Majalah INFO ISSN : Edisi XV, Nomor 3, Oktober 2013 IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK TANI TERNAK KAMBING SEDAYU DESA MARGOREJO, KABUPATEN KUDUS C. S Utama, B. Sulistiyanto dan S. Sumarsih ABSTRAK Tujuan kegiatan adalah untuk membentuk/mengembangkan sekelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat sekaligus menjadi Ibu Kota provinsi Jawa Barat. Kota yang terletak di 140 km sebelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Melalui pendidikan potensi seseorang akan berkembang dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pelatihan Pembekalan Keterampilan Berwirausaha Dalam Menumbuhkan Kemampuan Wirausaha Bagi Purnabakti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pelatihan Pembekalan Keterampilan Berwirausaha Dalam Menumbuhkan Kemampuan Wirausaha Bagi Purnabakti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Usia lanjut adalah anugrah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa bagi umatnya. Perkembangan penduduk usia lanjut di Indonesia hal yang menarik untuk diamati.

Lebih terperinci

PANDUAN BUSINESS PLAN COMPETITION 2015 Go Studentpreneur untuk Mencapai Kemandirian Bangsa dalam Menghadapi MEA 2015

PANDUAN BUSINESS PLAN COMPETITION 2015 Go Studentpreneur untuk Mencapai Kemandirian Bangsa dalam Menghadapi MEA 2015 PANDUAN BUSINESS PLAN COMPETITION 2015 Go Studentpreneur untuk Mencapai Kemandirian Bangsa dalam Menghadapi MEA 2015 Organized By : BPC Fe UNY @BPC_diksifeuny bpc.fe.uny@gmail.com businessplancompetitionuny.blogspot.com

Lebih terperinci

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA Esti Dwi Rinawiyanti Jurusan Teknik Industri, Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut 1, Surabaya, Indonesia E-mail: estidwi@ubaya.ac.id

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Visi Pembangunan Pertanian adalah terwujudnya sistem pertanian bioindustri

BAB. I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Visi Pembangunan Pertanian adalah terwujudnya sistem pertanian bioindustri Laporan Tahunan SMK-PPNegeri Sembawa / 205 BAB. I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Visi Pembangunan Pertanian adalah terwujudnya sistem pertanian bioindustri berkelanjutan yang menghasilkan beragam pangan sehat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja, dunia kerja yang semula menggunakan tenaga kerja manusia pada akhirnya

BAB I PENDAHULUAN. kerja, dunia kerja yang semula menggunakan tenaga kerja manusia pada akhirnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini negara Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang sedang mengalami perkembangan perekonomian, yaitu dari era pertanian menuju ke era industri dan jasa.

Lebih terperinci

PANDUAN USULAN RENCANA USAHA PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

PANDUAN USULAN RENCANA USAHA PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA PANDUAN USULAN RENCANA USAHA PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA BIDANG KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Data

Lebih terperinci

VISI, MISI & PROGRAM KERJA

VISI, MISI & PROGRAM KERJA VISI, MISI & PROGRAM KERJA Bersama Meningkatkan Budaya Intelektualitas dalam Mengawal Perubahan V O T E W I T H YOUR HEART YOUR BRAIN & E-Vote I PPI Prancis Dec, 6-21 1 Visi: Berkontribusi dalam pembangunan

Lebih terperinci

Laporan Kegiatan. Akulah Sang Juara #6. Enter the Entrepeneurship Voyage

Laporan Kegiatan. Akulah Sang Juara #6. Enter the Entrepeneurship Voyage Laporan Kegiatan Enter the Entrepeneurship Voyage Akulah Sang Juara #6 Akulah Sang Juara! http://akulahsangjuara.com/ @akulahsangjuara +6281321786359 20f1749f Laporan Kegiatan Akulah Sang Juara #6 Enter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sudah diketahui secara umum bahwa untuk mencukupi kebutuhan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Sudah diketahui secara umum bahwa untuk mencukupi kebutuhan hidup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sudah diketahui secara umum bahwa untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari dan merasakan kesejahteraan hidup, orang-orang tidak dapat lagi hanya mengandalkan pekerjaannya

Lebih terperinci

IbM USAHA RUMAH TANGGA OLAHAN BUAH SALAK DI KABUPATEN KARANGASEM BALI

IbM USAHA RUMAH TANGGA OLAHAN BUAH SALAK DI KABUPATEN KARANGASEM BALI 476 IbM USAHA RUMAH TANGGA OLAHAN BUAH SALAK DI KABUPATEN KARANGASEM BALI Ni Luh W. Sayang Telagawathi STIE Triatma Mulya gemilangsuryawan@gmail.com ABSTRAK Program IbM ini bertujuan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Program Kreativitas Mahasiswa

Program Kreativitas Mahasiswa 2011 pedoman 1. PENJELASAN UMUM Program Kreativitas Mahasiswa Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional Jakarta 2011 1 Lulusan

Lebih terperinci

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI CALON PURNABAKTI KOTA SALATIGA TAHUN

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI CALON PURNABAKTI KOTA SALATIGA TAHUN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI CALON PURNABAKTI KOTA SALATIGA TAHUN 2016 Oleh : Susantiningrum 1), Eddy Triharyanto 2), Joko Sutrisno 2) 1) Staff Pengajar Fakultas KIP Universitas Sebelas Maret 2) Staff

Lebih terperinci

VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG

VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG Pengunjung yang berwisata di TRKWC memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang berbeda-beda. Latar belakang atau karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Manusia sebagai Makhluk Mobile Pada dasarnya manusia memiliki sifat nomaden atau berpindah tempat. Banyak komunitas masyarakat yang suka berpindah-pindah tempat

Lebih terperinci

PEMBEKALAN PRA-PENSIUN MELALUI POTENSIPRENEUR

PEMBEKALAN PRA-PENSIUN MELALUI POTENSIPRENEUR PEMBEKALAN PRA-PENSIUN MELALUI POTENSIPRENEUR A. KELEMAHAN MENDASAR PEMBEKALAN YANG BIASA DIJALANKAN Ada dua kelemahan mendasar yang sering terjadi dalam proses pembekalan terhadap (karyawan) pra pensiun,

Lebih terperinci

Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta

Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta Sumber : Kementerian Pendidikan Nasional/Dirjen Dikti/Direktorat Kelembagaan 15 November 2008 Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta LATAR BELAKANG Hasil Survei Sosial Ekonomi

Lebih terperinci

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN MANAJEMEN KEUANGAN, MANAJEMEN DIRI DAN KEWIRAUSAHAAN PADA SISWA SMA HASYIM ASY ARI 2 GLAGAH LAMONGAN

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN MANAJEMEN KEUANGAN, MANAJEMEN DIRI DAN KEWIRAUSAHAAN PADA SISWA SMA HASYIM ASY ARI 2 GLAGAH LAMONGAN LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN MANAJEMEN KEUANGAN, MANAJEMEN DIRI DAN KEWIRAUSAHAAN PADA SISWA SMA HASYIM ASY ARI 2 GLAGAH LAMONGAN Pelaksana: Widhi Ariestianti Rochdianingrum, S.E., M.M.

Lebih terperinci

1.1. PENGERTIAN MANUSIA PEMBANGUNAN

1.1. PENGERTIAN MANUSIA PEMBANGUNAN Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN MANUSIA PEMBANGUNAN Pada saat bangsa Indonesia menghadapi permasalahan komplek yang disebabkan oleh berbagai krisis yang melanda, maka tantangan kita di era globalisasi

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Pada saat kerja praktek di PT. Khatulistiwa Multi Lintas, penulis ditempatkan di bagian pelaksanaan pelatihan yang dalam pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nisa Fadilah, 2014 Peran Pelatih Pada Pelatihan Pra Purnabakti dalam Kemampuan Berwirausaha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nisa Fadilah, 2014 Peran Pelatih Pada Pelatihan Pra Purnabakti dalam Kemampuan Berwirausaha BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagai makhluk hidup manusia harus bekerja untuk dapat mempertahankan hidupnya, karena dengan bekerja segala yang berhubungan dengan kebutuhan sandang, pangan,

Lebih terperinci

RKA DPKHA (CDA) 2017

RKA DPKHA (CDA) 2017 RKA DPKHA (CDA) 2017 No. Program Kerja 1 Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Aktivitas Output Unit yang terlibat Mekanisme Pelaksanaan Dana (Rp x 1000) 1) Sosialisasi Program 2) Persiapan tim pelaksana dan

Lebih terperinci

PANDUAN LOMBA KARYA ESAI 2018 BERSAMA INQU-ID

PANDUAN LOMBA KARYA ESAI 2018 BERSAMA INQU-ID PANDUAN LOMBA KARYA ESAI 2018 BERSAMA INQU-ID Meraih Sustainable Development Goals dengan Ide dan Passion-mu PENDAHULUAN INQU-ID adalah platform penghubung investor dengan petani dan UMKM yang memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pariwisata menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang penting, dimana dalam perekonomian suatu Negara, apabila dikembangkan secara terencana dan terpadu, peran pariwisata

Lebih terperinci

Program Kewirausahaan Mahasiswa. Indonesia (PKMI) 2017

Program Kewirausahaan Mahasiswa. Indonesia (PKMI) 2017 Program Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (PKMI) 2017 TUJUAN PKMI Pertama membentuk karakter wirausaha mahasiswa berupa proses pengintegrasian antara hardskill dan softskill (knowledge, skill, personal

Lebih terperinci

SYARAT REGISTRASI ULANG CALL FOR PAPER TRACIVAL (Tirtayasa Research Competition and Festival) 2016

SYARAT REGISTRASI ULANG CALL FOR PAPER TRACIVAL (Tirtayasa Research Competition and Festival) 2016 SYARAT REGISTRASI ULANG CALL FOR PAPER TRACIVAL (Tirtayasa Research Competition and Festival) 2016 1. Konfirmasi kehadiran dilakukan paling lambat pada tanggal 27 April 2016 ke nomor 087871447957 (Dian).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara maju. Pada saat krisis ekonomi

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA TAHUN Tim Penyusun: Divisi PMW IWJC Tim PMW Unesa

PANDUAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA TAHUN Tim Penyusun: Divisi PMW IWJC Tim PMW Unesa PANDUAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA TAHUN 2017 Tim Penyusun: Divisi PMW IWJC Tim PMW Unesa DIVISI PMW BIDANG KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

KEGIATAN PENGEMBANGAN INOVASI PERTANIAN MELALUI INISIATIF LOKAL POOR FARMERS INCOME IMPROVEMENT THROUGH INNOVATION. Tahun Anggaran 2007

KEGIATAN PENGEMBANGAN INOVASI PERTANIAN MELALUI INISIATIF LOKAL POOR FARMERS INCOME IMPROVEMENT THROUGH INNOVATION. Tahun Anggaran 2007 KEGIATAN PENGEMBANGAN INOVASI PERTANIAN MELALUI INISIATIF LOKAL POOR FARMERS INCOME IMPROVEMENT THROUGH INNOVATION Tahun Anggaran 2007 STRATEGI PENYULUHAN DAN PERANANNYA TERHADAP KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI

Lebih terperinci

BAB 5. SIMPULAN dan SARAN

BAB 5. SIMPULAN dan SARAN 124 BAB 5 SIMPULAN dan SARAN 5.1 Simpulan Dengan memperhatikan hasil analisa dan pembahasan di atas mengenai usulan alat ukur jiwa wirausaha untuk mengembangkan jiwa wirausaha, maka dapat ditarik simpulan

Lebih terperinci

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

INSTITUT PERTANIAN BOGOR SUSUNAN ACARA STUDENT TECHNOPRENEURSHIP PROGRAM INTENSIF TRAINING BOGOR, 28 JULI 15 AGUSTUS Pra - Acara 1. Penjemputan peserta Sabtu, 29 Juli 2. Breafing dan pengenalan kampus Minggu, 30 Juli Panitia melakukan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PELATIHAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PELATIHAN BAB IV GAMBARAN UMUM PELATIHAN 4.1 Deskripsi Peserta Pelatihan 4.1.1 Peserta Pelatihan Berdasarkan Daerah Asal Peserta pelatihan Penumbuhan jiwa kewira usaahaa bagi UKM berasal dari 11 (sebelas) kabupaten/kota

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BELAJAR MENCIPTAKAN PENGHASILAN ONLINE

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BELAJAR MENCIPTAKAN PENGHASILAN ONLINE KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BELAJAR MENCIPTAKAN PENGHASILAN ONLINE Karya ilmiah ini dibuat untuk syarat kelulusan matakuliah lingkungan bisnis Disusun oleh: Aditya Chandra Buana 10.12.4603 STMIK AMIKOM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lulusan sarjana tetap saja sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai

BAB I PENDAHULUAN. lulusan sarjana tetap saja sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian global sekarang ini sangat tidak menentu, walaupun lulusan sarjana tetap saja sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan jurusannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memutuskan untuk hidup berkeluarga. Setiap calon pasangan yang akan menikah

BAB I PENDAHULUAN. memutuskan untuk hidup berkeluarga. Setiap calon pasangan yang akan menikah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pernikahan merupakan sebuah fase yang akan dialami oleh setiap manusia yang memutuskan untuk hidup berkeluarga. Setiap calon pasangan yang akan menikah berusaha menjadikan

Lebih terperinci

*** CORPORATION KEWIRAUSAHAAN FI 557. Semester : 5 dan 7 SKS : 2 Status : Pilihan Program : S1 Pend Fisika S1 Fisika Prasyarat : -

*** CORPORATION KEWIRAUSAHAAN FI 557. Semester : 5 dan 7 SKS : 2 Status : Pilihan Program : S1 Pend Fisika S1 Fisika Prasyarat : - KEWIRAUSAHAAN FI 557 Semester : 5 dan 7 SKS : 2 Status : Pilihan Program : S1 Pend Fisika S1 Fisika Prasyarat : - STANDAR KOMPETENSI Mengembangkan iklim dan budaya kewirausahaan berbasis IPTEKS di PT untuk

Lebih terperinci

PERATURAN PANITIA PEKAN HUKUM NASIONAL (PHN) 2015 TENTANG DELEGASI BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN PANITIA PEKAN HUKUM NASIONAL (PHN) 2015 TENTANG DELEGASI BAB I KETENTUAN UMUM 1 PERATURAN PANITIA PEKAN HUKUM NASIONAL (PHN) 2015 TENTANG DELEGASI BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Delegasi adalah finalis terdaftar atau finalis dan ofisial

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang disajikan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan mengenai bagaimana praktik promosi produk wisata XT Square

Lebih terperinci

FORMULIR RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI ADVERTISING AND MARKETING COMMUNICATIONS FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

FORMULIR RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI ADVERTISING AND MARKETING COMMUNICATIONS FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI Judul Mata Kuliah : Kewirausahaan Semester : 4 (empat) Sks : 2 (dua) Kode:... Dosen : Tim Dosen Kewirausahaan Diskripsi Mata Kuliah : Sudah bukan rahasia umum bahwa Usaha Kecil dan Menengah (UKM) atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor pariwisata khususnya industri perhotelan di

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor pariwisata khususnya industri perhotelan di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sektor pariwisata khususnya industri perhotelan di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya

Lebih terperinci

PROPOSAL KERJASAMA PIRG 4 RUMAH KIR INDONESIA

PROPOSAL KERJASAMA PIRG 4 RUMAH KIR INDONESIA PROPOSAL KERJASAMA PIRG 4 RUMAH KIR INDONESIA KIR adalah program kegiatan sekolah yang mendudukung peserta didik untuk melakukan penyelidikan ilmiah dan kemudian menjadikannya sebagai suatu tindakan penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Era Globalisasi dan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat ini, pemerintah sedang melaksanakan pembangunan di segala bidang yang pada hakekatnya bertujuan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Potensi kepariwisataan di Indonesia sangat besar. Sebagai negara tropis dengan sumberdaya alam hayati terbesar ketiga di dunia, sangat wajar bila pemerintah Indonesia memberikan

Lebih terperinci

Karya Tulis INKUBATOR BISNIS. Murbanto Sinaga DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2001

Karya Tulis INKUBATOR BISNIS. Murbanto Sinaga DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2001 Karya Tulis INKUBATOR BISNIS Murbanto Sinaga DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2001 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 2 II. INKUBATOR BISNIS... 3 III. JASA PELAYANAN

Lebih terperinci

TRAINING PUBLIK PRESENTASI MEMUKAU. Sabtu, 06 Juni 2015 Hotel Millennium Jakarta PROPOSAL

TRAINING PUBLIK PRESENTASI MEMUKAU. Sabtu, 06 Juni 2015 Hotel Millennium Jakarta PROPOSAL TRAINING PUBLIK PRESENTASI MEMUKAU Sabtu, 06 Juni 2015 Hotel Millennium Jakarta PROPOSAL Latar Belakang Membuat presentasi yang efektif sekaligus menarik menjadi tantangan buat banyak orang. Sebagai seorang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang berpotensi untuk dijadikan objek pariwisata. Perkembangan industri pariwisata Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan

Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan Modul ke: 09 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Arkeologi : adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang hasil

BAB I PENDAHULUAN. 1. Arkeologi : adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang hasil 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Diskripsi Judul Agar dapat memberikan kejelasan mengenai maksud dari judul yang diangkat, maka setiap kata dari judul tersebut perlu dijabarkan pengertiannya, yaitu sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menarik untuk kita teliti, terlebih di era globalisasi terutama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. menarik untuk kita teliti, terlebih di era globalisasi terutama dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis di Indonesia merupakan fenomena yang sangat menarik untuk kita teliti, terlebih di era globalisasi terutama dalam bidang ekonomi yang

Lebih terperinci

PROYEK PROPOSAL INVESTASI. PT Ternaknesia Farm Innovation Jalan Manyar Jaya VII No 40, Sukolilo, Surabaya

PROYEK PROPOSAL INVESTASI. PT Ternaknesia Farm Innovation Jalan Manyar Jaya VII No 40, Sukolilo, Surabaya PROYEK Periode : 5 tahun Lokasi: Subang PROPOSAL INVESTASI PT Ternaknesia Farm Innovation Jalan Manyar Jaya VII No 40, Sukolilo, Surabaya 60117 admin@ternaknesia.com 0822-4777-4717 Proyek Udang Baba Rafi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor

BAB II URAIAN TEORITIS. Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU Kampus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dalimunthe dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dalimunthe dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dalimunthe dengan judul penelitian Pengaruh Karakteristik Individu, Kewirausahaan, Gaya Kepemimpinan

Lebih terperinci

PROPOSAL MAGANG PERIODE 17 JULI 16 SEPTEMBER 2017 DIAJUKAN KEPADA BURSA EFEK INDONESIA KANTOR PERWAKILAN BANDA ACEH

PROPOSAL MAGANG PERIODE 17 JULI 16 SEPTEMBER 2017 DIAJUKAN KEPADA BURSA EFEK INDONESIA KANTOR PERWAKILAN BANDA ACEH PROPOSAL MAGANG PERIODE 17 JULI 16 SEPTEMBER 2017 DIAJUKAN KEPADA BURSA EFEK INDONESIA KANTOR PERWAKILAN BANDA ACEH FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS UBUDIYAH INDONESIA 2017 I. LATAR BELAKANG Perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu bangsa yang sedang berkembang. Kemajuan atau

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu bangsa yang sedang berkembang. Kemajuan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Balakang Masalah Kewirausahaan (entrepreneurship) merupakan persoalan penting di dalam perekonomian suatu bangsa yang sedang berkembang. Kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masyarakat bisa terpenuhi dari hasil peningkatan kualitas hidup mereka melalui pemenuhan

I. PENDAHULUAN. masyarakat bisa terpenuhi dari hasil peningkatan kualitas hidup mereka melalui pemenuhan I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu bidang yang sangat penting dan krusial. Dikatakan demikian, sebab majunya suatu bangsa atau negara dapat diukur dari, bagaimana kesejahteraan

Lebih terperinci

SAMBUTAN REKTOR. Malang, Maret 2015 a.n. Rektor Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, TTD. Prof. Dr. Ir. Arief Prajitno, MS

SAMBUTAN REKTOR. Malang, Maret 2015 a.n. Rektor Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, TTD. Prof. Dr. Ir. Arief Prajitno, MS SAMBUTAN REKTOR Upaya untuk membangun spirit wirausaha dikalangan mahasiswa sudah sejak lama dilakukan oleh pemerintah dengan memasukkan Mata Kuliah Kewirausahaan kedalam kurikulum pendidikan tinggi. Upaya

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wirausaha memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara, salah satu contohnya adalah negara adidaya Amerika. Penyumbang terbesar perekonomian Amerika

Lebih terperinci

Proposal Penawaran Space Iklan & Promo Post di infopalembang.id

Proposal Penawaran Space Iklan & Promo Post di infopalembang.id Proposal Penawaran Space Iklan & Promo Post di infopalembang.id Jl. Nurdin Panji No.123 Talang Buruk, Palembang rulianto.kurniawan@gmail.com 085764413160 Lamp. : 1 (satu) set proposal Perihal : Penawaran

Lebih terperinci