PENGARUH KINERJA KEUANGANPERUSAHAANTERHADAP PEMBERIAN OPINI AUDITGOING CONCERN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH KINERJA KEUANGANPERUSAHAANTERHADAP PEMBERIAN OPINI AUDITGOING CONCERN"

Transkripsi

1 PENGARUH KINERJA KEUANGANPERUSAHAANTERHADAP PEMBERIAN OPINI AUDITGOING CONCERN Indrawan Joko Kurnia Bambang Suryono Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The purpose of this research is to find out whether profitability, liquidity, and solvability have significant influence to the provision of going concern audit opinion. The SPSS.20 statistics test instrument is used to carry out logistic regression analysis. The logistic regression analysis model shows that profitability has positive significant influence to the provision of going concern audit opinion, liquidity has negative and insignificant influence to the provision of going concern audit opinion, and solvability has positive and insignificant influence to the provision of going concern audit opinion. Keywords: profitability, liquidity, solvability, going concern audit opinion. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah profitabilitas, likuiditas dan solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini audit going concern.alat uji statistik SPSS.20 digunakan untuk melakukan analisis regresi logistik.analisis regresi logistik menunjukkan bahwa: profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemberian opini audit going concern, likuiditas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pemberian opini audit going concern, dan solvabilitas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pemberian opini audit going concern. Kata kunci: profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, opini auditgoing concern. PENDAHULUAN Sejak terjadinya krisis moneter yang berlanjut dengan krisis ekonomi dan politik pada tahun 1998 sampai sekarang membawa dampak yang signifikan terhadap perkembangan dunia bisnis di Indonesia. Perekonomian Indonesia mengalami keterpurukan, sehingga banyak perusahaan yang gulung tikar tidak bisa meneruskan usahanya.dampak dari memburuknya kondisi ekonomi tersebut mengakibatkan makin meningkatnya opini Unqualified Going Concern dan Disclaimer untuk penugasan auditor pada tahun Auditor tidak bisa lagi hanya menerima pandangan manajemen bahwa segala sesuatunya baik. Auditor memberikan penilaian going concern lebih didasarkan pada kemampuan perusahaan untuk melanjutkan operasinya dalam jangka waktu 12 bulan ke depan. Ketika kondisi ekonomi merupakan sesuatu yang tidak pasti, para investor mengharapkan auditor memberikan early warning akan kegagalan keuangan perusahaan (Chen dan Church, 1996 dalam Januarti,2009). Auditor juga bertanggung jawab untuk menilai apakah terdapat kesangsian besar terhadap kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern) dalam periode waktu tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan audit (SPAP, 2001).(Ross et al., 2002) menyatakan indikasi kebangkrutan dapat dilihat dari apakah perusahaan mengalami financial distress, yaitu suatu kondisi dimana arus kas operasi perusahaan tidak mencukupi untuk memenuhi kewajiban lancarnya. Financial distress akan menyebabkan perusahaan mengalami arus kas yang negatif, rasio keuangan yang buruk, dan kegagalan untuk membayar kewajiban. Pada

2 akhirnya, financial distress ini akan mengarah pada kebangkrutan perusahaan sehingga kelangsungan usaha perusahaan diragukan. Auditor mempunyai peranan penting dalam menjembatani antara kepentingan investordankepentingan perusahaan sebagai pemakai dan penyedia laporan keuangan. Data-data perusahaan akan lebih mudah dipercaya oleh investor dan pemakai laporan keuangan lainnya apabila laporan keuangan yang mencerminkan kinerja dan kondisi keuangan perusahaan telah mendapat pernyataan wajar dari auditor. Pernyataan auditor diungkapkan melalui opini audit, opini wajar tanpa pengecualian dari auditor menjamin angka-angka akuntansi dalam laporan keuangan yang telah diaudit bebas dari salah saji material. Going concern adalah kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya selama periode waktu pantas, yaitu tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan (SPAP, 2001:341). Opini audit going concern merupakan opini yang dikeluarkan oleh auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya (SPAP, 2001). Apabila auditor meragukan perusahaan untuk melanjutkan usahanya, maka auditor harus menerbitkan opini audit going concern dalam laporan auditnya yang dicantumkan dalam paragraf penjelas atau sesudah paragraf pendapat.opini audit going concern yang dikeluarkan oleh auditor sangat berguna bagi para pemakai laporan keuangan. Setelah opini yang diterbitkan tersebut, investor dapat menilai keadaan suatu perusahaan yang mana sangat bermanfaat sebelum melakukan keputusan investasi. Begitupun dengan pihak kreditur dalam mengambil keputusan untuk memberikan fasilitas kredit.dampak negatif yang ditimbulkan akibat diterbitkan opini audit going concern terhadap perusahaan adalah turunnya harga saham, kesulitan dalam meningkatkan modal pinjaman, ketidakpercayaan investor, kreditur, pelanggan, dan karyawan terhadap manajemen perusahaan.apabila perusahaan tidak segera mengambil tindakan penanganan maka kebangkrutan usaha akan benar-benar terjadi. Laba atau profit diperoleh daripendapatanbersih perusahaan dikurangidengan beban yang dikeluarkan pada periode yang bersangkutan(keown et al., 1991). Jadi, laba merupakan hasilakhirkinerja perusahaan. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.(brigham dan Houton, 2009) menyatakan profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan. Profitabilitassalah satunya dihitung dengan analisa Return On Assets(ROA). ROA menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkanlaba dengan menggunakan total aset atau total aktiva yang dimiliki perusahaan dalam periode tertentu.perusahaan yang memiliki nilai ROA yang negatif dalam periode waktu yang berurutan akan memicu masalah going concern karena ROA yang negatif artinya bahwa perusahaan tersebut mengalami kerugian dan ini akan mengganggu kelangsungan hidup perusahaan tersebut, sebaliknya jika nilai ROA positif maka efektif pula pengelolaan aktiva perusahaan. Dengan demikian semakin besar rasio profitabilitas menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin baik, sehingga auditor tidak memberikan opini going concern pada perusahaan yang memiliki laba tinggi. Likuiditas diartikan sebagai kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya. (Brigham dan Houston, 2009) menyatakantingkat likuiditas dapat diukur dengan current ratio (rasio lancar). Current ratio yaitu kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan seluruh aset lancar yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi current ratio semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya.dalam hubungannya dengan likuiditas semakin kecil likuiditas, perusahaan kurang likuid sehingga tidak dapat membayar para krediturnya maka auditor kemungkinan memberikan opini audit dengan going concern. 2

3 Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh hutang yang ada dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya.(munawir, 2002) menyatakan solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannnya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan, baik kewajiban jangka pendeknya maupun kewajiban jangka panjangnya. Solvabilitas dapat dihitung dengan total debt to total asset ratio. Total debt to total asset ratio adalah rasio yang digunakan untuk menghitung seberapa jauh dana yang disediakan oleh kreditur. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan perusahaan beresiko, hal ini menyebabkan kreditur meminta imbalan semakin tinggi.rasio solvabilitas yang tinggi dapat berdampak buruk bagi kondisi keuangan perusahaan. Semakin tinggi rasio solvabilitas ini, maka semakin pula menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang buruk dan dapat menimbulkan ketidakpastian mengenai kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini menyebabkan perusahaan lebih berpeluang mendapatkan opini audit going concern. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah kinerja keuangan perusahaan, yang terdiri dari profitabilitas, likuiditas dan solvabilitas berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh profitabilitas, likuiditas dan solvabilitas terhadap pemberian opini audit going concern. TINJAUAN TEORETIS DAN HIPOTESIS Teori Agensi (Jensen dan Meckling, 1976) mendefinisikan hubungan keagenan sebagai suatu kontrak dimana satu orang atau lebih (principal) meminta pihak lainnya (agen) untuk melaksanakan sejumlah pekerjaan atas nama principal yang melibatkan pendelegasian beberapa wewenang pembuatankeputusan kepada agen. Agen diberi wewenang oleh pemilik untuk melakukan operasional perusahaan, sehingga agen lebih banyak mempunyai informasi dibandingkan pemilik. Ketimpangan informasi ini biasa disebut sebagai asymetri information. Baik pemilik maupun agen diasumsikan mempunyai rasionalisasi ekonomi dan semata-mata mementingkan kepentingannya sendiri. Agen mungkin akan takut mengungkapkan informasi yang tidak diharapkan oleh pemilik, sehingga terdapat kecenderungan untuk memanipulasi laporan keuangan tersebut. Berdasarkan asumsi tersebut, maka dibutuhkan pihak ketiga yang independen, dalam hal ini adalah akuntan publik. Tugas dari akuntan publik (auditor) memberikan jasa untuk menilai laporan keuangan yang dibuat oleh agen, dengan hasil akhir adalah opini audit. Masalah timbul ketika banyak terjadi kegagalan audit (audit failures) menyangkut opini going concern(mayangsari, 2003). Beberapa penyebabnya antara lain, masalah selffulfilling prophecy yang mengakibatkan auditor enggan mengungkapkan status going concern dalam laporan audit. Hal ini terkait dengan kekhawatiran auditor tentang akibat opini going concern yang justru dapat mempercepat kegagalan perusahaan yang bermasalah. Namun di lain pihak, opini going concern yang diungkapkan dengan segera dapat mempercepat upaya penyelamatan perusahaan yang bermasalah. Dengan demikian, hampir tidak ada panduan yang jelas atau hasil penelitian yang tersedia untuk dapat dijadikan acuan dalam menentukan opini audit going concern. Karena itu pemberian status going concern bukanlah suatu tugas yang mudah. (Mutchler, 1984) menemukan bukti bahwa keputusan opini audit going concern sebelum terjadinya kebangkrutan secara signifikan berkorelasi dengan probabilitas kebangkrutan dan variabel lag laporanaudit serta adanya contrary information, seperti default. Jika default ini telah terjadi atau proses negosiasi untuk menghindari default tengah berlangsung, maka kecenderungan auditor untuk mengeluarkan opini auditgoing concern akan meningkat. 3

4 Teori Signalling Teori signalling memberikan indikasi bahwa perusahaan akan memilih auditor berkualitas tinggi untuk menunjukkan kinerja superior mereka (Komalasari, 2004). (Scott dalam Komalasari, 2004) menyatakan manajer yang rasional tidak akan memilih auditor berkualitas tinggi dan membayar fee yang tinggi apabilia karakteristik perusahaan tidak bagus. Pendapat ini didasarkan dengan anggapan bahwa auditor berkualitas tinggi akan mampu mendeteksi karakteristik-karakteristik perusahaan yang tidak bagus dan menyampaikannya kepada publik. Auditing Menurut (Mulyadi, 2002) secara umum auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan. Menurut (Jusup, 2001) auditing atau pengauditan adalah suatu proses sistematis untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara objektif untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa auditing adalah proses untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti secara objektif pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi sehingga dapat ditentukan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan dan memberikan pendapat mengenai kewajaran pernyataan tersebut. Dalam setiap audit baik audit pada perusahaan besar maupun pada perusahaan kecil selalu terdapat empat tahapan kegiatan (Jusup, 2001), berikut ini: (1) Penerimaan penugasan audit, (2) Perencanaan audit, (3) Pelaksanaan pengujian audit, dan (4) Pelaporan temuan. Auditor Auditor adalah seseorang yang menyatakan pendapat atas kewajaran dalam semua hal yang material, posisi keuangan hasil usaha dan arus kas yang sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum di Indonesia (Arens, 2003). Ditinjau dari sudut profesi akuntan publik, auditor adalah pemeriksaan (examination) secara objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain dengan tujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan atau organisasi tersebut(mulyadi, 2002).(Mulyadi, 2002) menggolongkan auditor menjadi tiga kategori, yaitu: (1) Auditor independen, (2) Auditor pemerintah, (3) Auditor intern. Tanggung Jawab Auditor Dalam SA Seksi 341 paragraf 03 dinyatakan bahwa auditor bertanggung jawab untuk mengevaluasi apakah terdapat kesangsian besar terhadap kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam perioda waktu pantas, tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan yang sedang diaudit (IAI, 2001). SA Seksi 341 paragraf 04 menyatakan bahwa auditor tidak bertanggung jawab untuk memprediksi kondisi atau peristiwa yang akan datang. Fakta bahwa entitas kemungkinan akan berakhir kelangsungan hidupnya setelah menerima laporan dari auditor yang tidak memperlihatkan kesangsian besar, dalam jangka waktu satu tahun setelah tanggal laporan 4

5 keuangan, tidak berarti dengan sendirinya menunjukkan kinerja audit yang tidak memadai. Oleh karena itu, tidak dicantumkannya kesangsian besar dalam laporan audit tidak seharusnya dipandang sebagai jaminan mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya (SPAP, 2001). Opini Audit Dalam SA Seksi 110 paragraf 01 dijelaskan bahwa tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan auditor merupakan sarana bagi auditor untuk menyatakan pendapatnya, atau apabila keadaan mengharuskan, untuk menyatakan tidak memberikan pendapat. Baik dalam hal auditor menyatakan pendapat maupun menyatakan tidak memberikan pendapat, ia harus menyatakan apakah auditnya telah dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia (SPAP, 2001). Auditor mempunyai tanggung jawab untuk menilai apakah terdapat kesangsian besar terhadap kemampuan suatu usaha dalam mempertahaankan kelangsungan hidupnya dalam periode waktu pantas. Pada saat auditor menetapkan bahwa ada keraguan yang pasti terhadap kemampuan klien untuk melanjutkan usahanya sebagai going concern, auditor diijinkan untuk memilih apakah akan mengeluarkan unqualified report atau disclaimer opinion. Paragraf ketiga dalam laporan audit baku merupakan paragraf yang digunakan oleh auditor untuk menyatakan pendapatnya mengenai laporan keuangan yang disebutkannya dalam paragraf pengantar. (Mulyadi, 2002) menyatakan ragam pendapat tersebut, antara lain: pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion), pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan yang ditambahkan dalam laporan audit bentuk baku, pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion), pendapat tidak wajar (adverse opinion), dan pernyataan tidak memberikan pendapat (disclaimer of opinion atau no opinion). Going Concern (Belkaoui, 1997)goingconcern adalah suatu dalil yang menyatakan bahwa kesatuan usaha akan menjalankan terus operasinya dalam jangka waktu yang cukup lama untuk mewujudkan proyeknya, tanggung jawab serta aktivitas-aktivitasnya yang tidak berhenti.dengan adanya going concern maka suatu badan usaha dianggap akan mampu mempertahankan kegiatan usahanya dalam jangka waktu panjang, tidak akan dilikuidasi (untuk perusahaan perbankan) dalam jangka waktu pendek. (Rahayu, 2007) menyatakan bahwa istilah going concern dapat diinterpretasikan dalam dua hal, yang pertama adalah going concern sebagai konsep dan yang kedua adalah going concern sebagai opini audit. Sebagai konsep, istilah going concern dapat diinterpretasikan sebagai kemampuan perusahaan mempertahankan kelangsungan usahanya dalam jangka panjang. Sebagai opini audit, istilah opini going concern menunjukkan auditor memiliki kesangsian mengenai kemampuan perusahaan untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Dalam SA Seksi 341 paragraf 01 dinyatakan bahwa kelangsungan hidup entitas dipakai sebagai asumsi dalam pelaporan keuangan sepanjang tidak terbukti adanya informasi yang menunjukkan hal yang berlawanan. Biasanya, informasi yang secara signifikan berlawanan dengan asumsi kelangsungan hidup entitas adalah berhubungan dengan ketidakmampuan entitas dalam memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo tanpa melakukan penjualan sebagian besar aktiva kepada pihak luar melalui bisnis biasa, restrukturisasi utang, perbaikan operasi yang dipaksakan dari luar, dan kegiatan serupa 5

6 yang lain (SPAP, 2001). Kelangsungan hidup suatu entitas selalu dihubungkan dengan kemampuan manajemen untuk membawa entitas tersebut untuk bertahan selama mungkin. Opini Audit Going Concern Auditor mempunyai tanggung jawab untuk mengevaluasi status kelangsungan hidup suatu perusahaan dalam setiap pekerjaannya (Ramadhany, 2004). Mengacu pada Statement On Auditing Standard No. 59 (AICPA dalam Januarti, 2009), auditor harus memutuskan apakah mereka yakin bahwa perusahaan klien akan bisa bertahan di masa yang akan datang. PSA29 paragraf 11 huruf d menyatakan bahwa keragu-raguan yang besar tentang kemampuan satuan usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern) merupakan suatu keadaan yang mengharuskan auditor menambahkan paragraf penjelas (bahasa penjelas lainnya) dalam laporan audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion) yang dinyatakan oleh auditor. Termasuk dalam opini audit going concern ini adalah opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas, opini wajar dengan pengecualian, opini tidak wajar dan tidak memberikan pendapat (MutchlerdalamRahayu, 2007). Profitabilitas (Keownet al., 1991) menyatakan bahwa profitabilitas adalah laba atau profit diperoleh dari pendapatan bersih perusahaan dikurangi dengan beban yang dikeluarkan pada periode yang bersangkutan. Jadi, laba merupakan hasil akhir kinerja perusahaan.rasio profitabilitas merupakan salah satu alat untuk mengukur kondisi keuangan perusahaan. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri (Sartono dan Agus, 2001). Return on assets adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Setelah mengetahui rasio ini, maka akan dapat diketahui apakah perusahaan efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan (Munawir, 2002). Likuiditas Likuiditas diartikan sebagai kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya.likuiditas perusahaan menunjukkan kemampuan untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktunya. Likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah untuk diubah menjadi kas yang meliputi kas, surat berharga, piutang dan persediaan. Dengan menggunakan laporan keuangan yang terdiri atas neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, perusahaan dapat menghitung rasio likuiditas. Solvabilitas Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh utang yang ada dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya.(munawir, 2002) menyatakan solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannnya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan, baik kewajiban jangka pendeknya maupun kewajiban jangka panjangnya. 6

7 Penelitian Terdahulu Penelitian-penelitian tentang opini audit going concern yang dilakukan di Indonesia antara lain dilakukan oleh (Hani et al., 2003) yang memberikan bukti bahwa rasio profitabilitas dan rasio likuiditas berpengaruh signifikan negatif terhadap penerbitan opini audit going concern. Penelitian (Kristina, 2012) menguji bagaimana pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan pertumbuhan perusahaan terhadap opini audit going concern. Hasil penelitiannya menyimpulkan semua varibel bebas berpengaruh negatif terhadap audit opini going concern. Penelitian (Mettani, 2012) menguji bagaimana pengaruh opini audit, kualitas auditor, profitabilitas,likuiditas dan solvabilitas terhadap penerimaan opini audit going concern. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa opini audit, profitabilitas,likuiditas dan solvabilitas berpengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern sementara kualitas auditor berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going concern. Model Penelitian Profitabilitas 7 LikuiditLas Opini Audit Going Concern Solvabilitas Gambar 1 Model Penelitian Pengembangan Hipotesis Pengaruh profitabilitas dengan opini audit going concern. Tujuan dari analisa profitabilitas adalah untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Return on asset (ROA) adalah rasio yang diperoleh dengan membagi laba atau rugi bersih dengan total aset. Rasio ini digunakan untuk menggambarkan kemampuan manajemen perusahaan dalam memperoleh laba dan manajerial efisiensi secara keseluruhan. Semakin tinggi nilai ROA semakin efektif pula pengelolaan aktiva perusahaan. Dengan demikian semakin besar rasio profitabilitas menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin baik, sehingga auditor tidak memberikan opini audit going concern pada perusahaan yang memiliki laba tinggi.(mutchler, 1984) menemukan bahwa rasio ini berpengaruh negatif signifikan untuk memprediksi pembuatan keputusan opini going concern. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H 1: Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap pemberian opini auditgoing concern. Pengaruh likuiditas dengan opini audit going concern. Likuiditas diartikan sebagai kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibankewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. (Behn et al., 2001) membuktikan bahwa current ratio menunjukkan hasil negatif signifikan untuk memprediksi dikeluarkannya opini going concern. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H 2 : Likuiditas berpengaruh negatif terhadap pemberian opini audit going concern.

8 Pengaruh solvabilitas dengan opini audit going concern. Rasio solvabilitas merupakan rasio yang mengukur seberapa jauh kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban keuangannya. Solvabilitas mengacu pada jumlah pendanaan yang berasal dari utang perusahaan kepada kreditur. Rasio solvabilitas diukur dengan menggunakan rasio debt to total assets. Rasio solvabilitas yang tinggi dapat berdampak buruk bagi kondisi keuangan perusahaan. Semakin tinggi rasio solvabilitas ini, maka semakin menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang buruk dan hal tersebut dapat menimbulkan ketidakpastian mengenai kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini menyebabkan perusahaan lebih berpeluang mendapatkan opini audit going concern. (Masyitoh dan Adhariani, 2010) menemukan bahwa leverage berhubungan positif dengan pemberian opini audit going concern.hipotesis dalam penelitian ini adalah: H 3 : Solvabilitas berpengaruh positif terhadap pemberian opini audit going concern. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah sebagai berikut: (1)Perusahaan sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelum 1 Januari 2008, (2)Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan selama 5 (lima) tahun berturut-turut dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, (3)Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan memuat informasi yang lengkap selama tahun pengamatan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, (4) Menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen selama tahun Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah dengan metode dokumentasiberupa laporan tahunan perusahaan yang menjadi sampel selama periode penelitian yaitu Sumber data dalam penelitian ini berasal dari Bursa Efek Indonesia dan Website Bursa Efek Indonesia, Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Independen a. Profitabilitas Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba pada tingkat yang diterima. Dalam penelitian ini diukur dengan analisa rasio return on asset: Laba bersih ROA = x 100% Total aset b. Likuiditas Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau hutang yang segera harus dibayar dengan harta lancarnya. Tingkat likuiditas dapat diukur dengan 8

9 rasio likuiditas. Pada penelitian ini rasio likuiditas diukur dengan current ratio (rasio lancar).current ratio (rasio lancar) yaitu kemampuan perusahaan memenuhui kewajiban jangka pendeknya dengan seluruh aset lancar yang dimiliki perusahaan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus : Aset lancar CR = x 100% Kewajiban lancar c. Solvabilitas Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh utang yang ada dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya. Penelitian ini solvabilitas dihitung dengan rasio total debt to total asset, total debt to total asset ratio adalah rasio yang digunakan untuk menghitung seberapa jauh dana yang disediakan oleh kreditur. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus: Total kewajiban DR= x 100% Total aset Variabel Dependen Opini Audit Going Concern Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah pemberian opini audit going concern.variabel pemberian opini audit going concern diukur dengan menggunakan variabel dummy. Dimana kategori 1 untuk perusahaan yang menerima opini audit wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion) dan 0 untuk perusahaan yang menerima opini audit wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas, opini wajar dengan pengecualian, opini tidak wajar dan tidak memberikan pendapat. Pengujian Hipotesis Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi logistik karena variabel terikatnya yaitu opini audit going concern merupakan data kualitatif yang menggunakan variabel dummy (Sumodiningrat, 2007). (Ghozali, 2005) menyatakan bahwa regresi logistik digunakan untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya. Teknik analisis regresi logistik tidak memerlukan asumsi normalitas data pada variabel bebasnya (Ghozali, 2005) dan mengabaikan heteroskedastisitas (Gujarati, 2003). Pada penelitian ini regresi logistik digunakan untuk menguji pengaruh profitabilitas, likuiditas dan solvabilitas terhadap penerimaan opini audit going concern.model regresi logistik yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan dalam persamaan berikut: GC Ln = α+ β1roa+ β2cr+ β3dr+ e 1-GC Keterangan: GC Ln = : Opini audit going concern 1-GC 9

10 α β ROA CR DR e : Konstanta : Koefisien regresi : Profitabilitas : Likuiditas : Solvabilitas : error Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut : (1) Menilai kelayakan model regresi, (2) Menilai keseluruhan model (overall model fit), (3) Koefisien determinasi, (4) Tabel klasifikasi, (5) Koefisien regresi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Statistik Deskriptif Tabel 1 menunjukkan statistik deskriptif masing-masing variabel penelitian yaitu opini audit going concern (GC), return on asset (ROA), current ratio (CR) dan debt to asset ratio (DR). Tabel 1 Statistik Deskriptif 10 N Min. Max. Mean Std. Deviation Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic GC 30,00 1,00 0,3000 0,46609 ROA 30-20,05 13,80 2,3533 7,86552 CR 30 10,00 966,00 182, ,54459 DR 30 7,00 70,00 45, ,24448 Valid N (listwise) 30 Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah responden (N) sebanyak 30. GC memiliki nilai minimum sebesar 0,00 dan nilai maksimum sebesar 1,00. Mean GC adalah 0,3000 dengan deviasi standar sebesar 0,46609.ROA memiliki nilai minimum sebesar -20,05 dan nilai maksimum sebesar 13,80. Mean ROA adalah 2,3533 dengan deviasi standar sebesar 7,86552.CR memiliki nilai minimum sebesar 10,00 dan nilai maksimum sebesar 966,00. Mean CR adalah 182,3000 dengan deviasi standar sebesar 228,54459.DR memiliki nilai minimum sebesar 7,00 dan nilai maksimum sebesar 70,00. Mean DR adalah 45,3667 dengan deviasi standar sebesar 18, Analisis Regresi Logistik a. Pengujian Kelayakan Model Regresi. Tabel 2menunjukkan hasil uji Hosmer and Lemeshow. Tabel 2 Hasil Uji Hosmer and Lemeshow Step Chi-square Df Sig. 1 9, ,333 Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi uji Hosmer and Lemeshow menunjukkan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti model regresi layak untuk digunakan dalam analisis selanjutnya, karena tidak ada perbedaan yang nyata antara

11 klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati atau dapat dikatakan bahwa model mampu memprediksi nilai observasinya. b. Pengujian Keseluruhan Model (Overall Model Fit).Tabel 3 menunjukkan perbandingan nilai antara -2LogLikelihood (-2LL) pada awal (Block number = 0) dengan nilai - 2LL akhir (Block number = 1).Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log Likelihood (-2LL) pada awal ( Block 0=Beginning Block) dengan nilai -2 Log Likelihood (-2LL) pada akhir (Block 1: Method=Enter). 11 Tabel 3 Perbandingan Nilai -2LL awal dengan -2LL akhir -2 LL awal (Block number = 0) 36,652-2 LL akhir (Block number = 1) 28,856 Tabel di atas menunjukkan bahwa adanya pengurangan nilai antara -2LL awal dengan nilai - 2LL pada langkah berikutnya menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data. Nilai likelihood (-2LL) awal adalah sebesar 36,652. Setelah dimasukkan ketiga variabel independen, maka nilai likelihood (-2LL) akhir mengalami penurunan menjadi sebesar 28,856. Penurunan likelihood (-2LL) ini menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data. c.koefisien Determinasi. Tabel 4 menunjukkan uji koefisien determinasi.koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabilitas variabel-variabel independen mampu memperjelas variabilitas variabledependen.nilai koefisien determinasi merupakan modifikasi dari koefisien Nagel Karke untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 sampai 1. Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Nagel Karke R2 dengan nilai maksimumnya. Tabel 4 Uji Koefisien Determinasi Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square 1 28,856 a 0,229 0,324 Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Nagelkerke R Square adalah sebesar 0,324 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 32,4%, sedangkan sisanya sebesar 67,6% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian. d. TabelKlasifikasi. Tabel 5 menunjukkan tabel klasifikasi. Tabel klasifikasi menunjukkankekuatan prediksidari model regresi untuk memprediksi kemungkinan terjadinya variabel terikat. Tabel 5 Tabel Klasifikasi Predicted Observed GC Percentage GC 0,00 1,00 Correct 0, ,5 Step 1, ,4 Overall 76,7 Percentage

12 Tampilan dalam tabel tersebut menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan perusahaan menerima opini audit going concern adalah sebesar 90,5%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model regresi tersebut, terdapat sebanyak 19 perusahaan (90,5%) yang diprediksi akan menerima opini audit going concern dari total 21 perusahaan yang menerima opini audit going concern. Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan perusahaan menerima opini audit non going concern adalah 44,4%. Hal ini berarti bahwa dengan model regresi tersebut, terdapat sebanyak 4 perusahaan (44,4%) yang diprediksi menerima opini audit non going concern dari total 9 perusahaan yang menerima opini audit non going concern. e. Pengujian Koefisien Regresi. Berikut adalah koefisien regresi yang dihasilkan dari rgresi logistik antara variabel independen, yaitu: profitabilitas (ROA), likuiditas (CR), dan solvabilitas (DR) terhadap variabel dependen pemberian yaitu opini audit going concern (GC): Tabel 6 Uji Koefisien Regresi B S.E. Wald Df Sig. Exp(B) ROA,213,101 4,474 1,034 1,238 Step 1 a CR -,001,003,045 1,832,999 DR,010,036,073 1,787 1,010 Constant -2,125 2,183,947 1,330,119 Variabel rasio profitabilitas (ROA) menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 0,213 dengan tingkat signifikansi 0,034 yang lebih kecil dari α 0,05 atau 5%. Jadi, dapat disimpulkan rasio profitabilitas (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemberian opini audit going concern. Untuk variabel rasio likuiditas (CR) menunjukkan koefisien negatif sebesar -0,001 dengan tingkat signifikansi 0,832 lebih besar dari α 0,05 atau 5%. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel likuiditas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pemberian opini audit going concern. Untuk variabel rasio solvabilitas (DR) menunjukkan koefisien positif sebesar 0,010 dengan tingkat signifikansi 0,787 lebih besar dari α 0,05 atau 5%. Jadi, dapat disimpulkan rasio solvabilitas (DR) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pemberian opini audit going concern. PEMBAHASAN a. Pengaruh Profitabilitas terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern.Berdasarkan hasil analisis regresi logistik yang telah dilakukan, diperoleh bahwa rasio profitabilitas (ROA) menunjukkan koefisien positif sebesar 0,213 dengan tingkat signifikansi 0,034 lebih kecil dari α 0,05 atau 5%. Jadi, dapat disimpulkan rasio profitabilitas (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemberian opini audit going concern.hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semakin besar rasio profitabilitas (ROA), maka kinerja perusahaan semakin baik dengan ditunjukan memiliki laba yang tinggi. Sebaliknya, apabila semakin kecil rasio profitabilitas (ROA), maka kinerja perusahaan semakin buruk dengan ditunjukkan dengan mengalami kerugian. b. Pengaruh Likuiditas terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern.Berdasarkan hasil analisis regresi logistik yang telah dilakukan, diperoleh bahwa rasio likuiditas (CR) menunjukkan koefisien negatif sebesar -0,001 dengan tingkat signifikansi 0,832 lebih besar dari α 0,05 atau 5%. Jadi, dapat disimpulkan rasio likuiditas (CR) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pemberian opini audit going concern. Hal ini disebabkan karena hasil dari analisis current ratio menunjukkan hasil rata-rata sebesar 182,3% yang artinya lebih besar dari 100%. Artinya, dapat disimpulkan bahwa rasio likuiditas tidak berpengaruh dengan pemberian opini audit going concern. 12

13 c. Pengaruh Solvabilitas terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern.Uberdasarkan hasil analisis regresi logistik yang dilakukan, diperoleh bahwa variabel rasio solvabilitas (DR) menunjukkan koefisien positif sebesar 0,010 dengan tingkat signifikansi 0,787 lebih besar dari α 0,05 atau 5%. Jadi, dapat disimpulkan rasio solvabilitas (DR) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pemberian opini audit going concern.jadi, dapat disimpulkan rasio solvabilitas (DR) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pemberian opini audit going concern. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semakin besar rasio solvabilitas (DR), maka semakin menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang buruk dan hal tersebut dapat menimbulkan ketidakpastian mengenai kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini menyebabkan perusahaan lebih berpeluang mendapatkan opini audit going concern. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Simpulan hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut : (1)Variabel rasio profitabilitas (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemberian opini audit going concern. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai ROA semakin efektif pula pengelolaan aktiva perusahaan. Dengan demikian semakin besar rasio profitabilitas menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin baik dan sebaliknya apabila semakin rendah rasio profitabilitas maka perusahaan tidak efektif dalam mengelola aktiva perusahaan sehingga auditor tidak memberikan opini audit going concern pada perusahaan yang memiliki laba tinggi; (2)Variabel rasio likuiditas (CR) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pemberian opini audit going concern. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat likuiditas maka semakin tinggi kemampuan perusahaan membayar hutang-hutang jangka pendeknya. Hubungan likuiditas dengan opini audit yakni semakin kecil likuiditas, perusahaan kurang likuid karena banyak kredit macet sehingga opini audit harus memberikan keterangan mengenai going concern;(3)variabel rasio solvabilitas (DR) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pemberian opini audit going concern. Hasil dari penelitian ini menunjukkan semakin tinggi rasio solvabilitas ini, maka semakin menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang buruk dan hal tersebut dapat menimbulkan ketidakpastian mengenai kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini menyebabkan perusahaan lebih berpeluang mendapatkan opini audit going concern. Keterbatasan Keterbatasan utama yang terdapat dalam penelitian ini adalah bahwa data sampel perusahaan yang digunakan terlalu sedikit dan tahun yang digunakan kurang dari 10 tahun, sehingga distribusi hasil analisis data kurang terdistribusi. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya menggunakan perusahaan manufaktur dengan tahun penelitian minimal selama 10 tahun. Saran Saranyang dapat dikemukakan untuk kepentingan lebih lanjut sebagai berikut: (1) Penelitian ini hanya dilakukan pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar dibursa Efek Indonesia, penelitian berikutnya dapat melakukan penelitian dengan objek yang berbeda misalnya perusahaan sektor keuangan untuk memperoleh konsistensi hasil penelitian; (2) Penelitian selanjutnya disarankan menambah atau mengganti variabel independen selain profitabilitas, likuiditas dan solvabilitas agar diperoleh pengaruh yang lebih kuat dari ketiga variabel tersebut terhadap variabel dependennya sehingga hasil 13

14 penelitian akan lebih baik dalam memprediksi pemberian opini audit going concern secara tepat; (3)Menambah jumlah populasi dan sampel, semakin banyak jumlah perusahaan semakin baik dalam memprediksi pemberian opini audit going concern; (4) Bagi calon investor yang ingin berinvestasi disarankan untuk berhati-hati dalam memilih perusahaan yang akan di pilih dan mempertimbangkan opini yang diberikan oleh auditor; (5) Bagi manajemen perusahaan hendaknya mengenali sejak dini kondisi keuangan perusahaan yang terjadi, sehingga bila terjadi masalah yang serius dapat dilakukan upaya penyelamatan sejak awal; (6) Bagi auditor hendaknya mewaspadai kondisi keberlanjutan usaha auditee serta berhati-hati dalam memberikan opini going concern; (7) Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya menambah periode pengamatan opini audit going concern sebanyak 10 tahun agar memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk memperoleh hasil yang mendekati kondisi sebenarnya. DAFTAR PUSTAKA Arens, A Auditing dan Pelayanan Verifikasi: Pendekatan Terpadu (Judul Asli: Auditing and Anssurance Service: An Integrated Approach). Edisi Sembilan. Indeks. Jakarta. Behn, K Further Evidence on the Auditor s Going-Concern Report: The Influence of Management Plans. A Journal of Practice & Theory20 (1): Belkaoui, A Teori Akuntansi. Edisi Terjemahan. Jilid 1. Salemba Empat. Jakarta. Brigham, E. F. dan J. F. Houston Fundamentals of Financial Management (Dasar-dasar Manajemen Keuangan). Edisi 10. Salemba Empat. Jakarta. Ghozali, I Aplikasi Analisis Multivariant Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Gujarati, D Basic Econometrics. 4 th ed. McGraw-Hill. New York. Hani. dkk Going-Concern dan Opini Audit: Suatu Studi Pada Perusahaan Perbankan di BEJ. Simposium Nasional Akuntansi: Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat.Jakarta. Januarti, I Analisis Pengaruh Faktor Perusahaan, Kualitas Auditor, Kepemilikan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going concern (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Simposium Nasional Akuntansi: 4-6. Jensen M. dan W.H. Meckling Theory of The Firm: Managerial Behaviour Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economics3(4): Jusup, A Auditing (Pengauditan). Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Yogyakarta. Komalasari, A Analisis Pengaruh Kualitas Auditor dan Proxy Going Concern Terhadap Opini Auditor. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Universitas Lampung 2(9): Kristina, I Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern. Berkah Ilmiah Mahasiswa Akuntansi1(1): Masyitoh, O. dan D. Adhariani The Analysis of Determinants of Going concern Audit Report. Journal of Modern Accounting and Auditing 6(4): Mayangsari, S Pengaruh Kualitas Audit dan Independensi terhadap Integritas Laporan Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi VI Surabaya: McKeown, J., J. F. Mutchler, dan W. Hopwood Toward an Explanation of Auditor Failure to Modify the Audit Reports of Bankrupt Companies. Auditing: A Journal of Practice and Theory89(2):

15 Mettani, N Pengaruh Opini Audit, Kualitas Auditor, Profitabilitas, Likuiditas, Aktivitas Dan Solvabilitas Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern.Skripsi.Universitas Gunadarma. Depok. Mulyadi Auditing. Buku 2. Salemba Empat. Yogyakarta. Munawir Analisa Laporan Keuangan. Andi. Yogyakarta. Mutchler, J Auditor s Perception of the Going-Concern Opinion Decision. A Journal of Practice and Theory3(2): Rahayu, P Assesing Going Concern Opinion: A Study Based On Financial And Non- Financial Informations (Empirical Evidence Of Indonesian Banking Firm Listed On JSX and SSX). Simposium Nasional Akuntansi X Makassar. Ramadhany, A Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Mengalami Financial Distress Di Bursa Efek Jakarta. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang. Ross. dan J. Jaffe Corporate Finance. McGraw-Hill. New York. Sartono R dan Agus Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4. BPFE. Yogyakarta. Sumodiningrat, G Ekonometrika Pengantar. Edisi Kedua. BPFE. Yogyakarta. 15

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. sebagai suatu kontrak dimana satu orang atau lebih (principal) meminta

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. sebagai suatu kontrak dimana satu orang atau lebih (principal) meminta BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Agensi Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan hubungan keagenan sebagai suatu kontrak dimana satu orang atau lebih (principal)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak terjadinya krisis moneter yang berlanjut dengan krisis ekonomi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak terjadinya krisis moneter yang berlanjut dengan krisis ekonomi dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak terjadinya krisis moneter yang berlanjut dengan krisis ekonomi dan politik pada tahun 1998 sampai sekarang membawa dampak yang signifikan terhadap perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012

Lebih terperinci

Lie et al. / Berkala Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 1, No. 2 (2016):

Lie et al. / Berkala Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 1, No. 2 (2016): Lie et al. / Berkala Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 1, No. 2 (2016): 84-105 84 Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas, dan Rencana Manajemen terhadap Opini Audit Going Concern (Studi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari variabel-variabel yang terdapat di dalam penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari variabel-variabel yang terdapat di dalam penelitian ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Dalam landasan teori ini dijelaskan mengenai teori yang mendasari atau mendukung perumusan hipotesis dalam penelitian ini, selain itu juga deskripsi dari variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Agensi Jensen dan Meckling (1976) dalam Januarti (2009) menggambarkan adanya hubungan kontrak antara agen (manajemen) dengan pemilik (principal).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Masing-masing akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Masing-masing akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini merupakan tinjauan pustaka. Pada bab ini terdiri dari landasan teori yang menguraikan teori-teori yang relevan dengan penelitian, telaah penelitian terdahulu, kerangka pemikiran,

Lebih terperinci

significantly not influented to audit opinion going concern, liquidity ratio significantly not influented to audit opinion going concern, Activity rat

significantly not influented to audit opinion going concern, liquidity ratio significantly not influented to audit opinion going concern, Activity rat PENGARUH KONDISI KEUANGAN, RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada sampel penelitian yang digunakan yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode

Lebih terperinci

Dewi Ratna Sari Sri Wahyuni Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT

Dewi Ratna Sari Sri Wahyuni Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT PENGARUH KUALITAS AUDIT, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2013 Dewi Ratna Sari Sri Wahyuni

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Kelangsungan hidup suatu usaha selalu dihubungkan dengan kemampuan manajemen dalam mempertahankan usahanya dalam jangka waktu panjang. Ole

PENDAHULUAN Kelangsungan hidup suatu usaha selalu dihubungkan dengan kemampuan manajemen dalam mempertahankan usahanya dalam jangka waktu panjang. Ole FACTORS THAT INFLUENCE THE ACCEPTANCE OF A GOING CONCERN AUDIT OPINION MANUFACTURING COMPANIES LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE (BEI) Wulandari Juandini Undergraduate Program, Faculty of Economics Gunadarma

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah dilakukan oleh Warnida (2012), Yaitu faktot faktor yang mempengaruhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah dilakukan oleh Warnida (2012), Yaitu faktot faktor yang mempengaruhi 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Penelitian yang akan dilakukan kali ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan oleh Warnida (2012), Yaitu faktot

Lebih terperinci

NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Iman Murtono Soenhadji, Ph.D

NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Iman Murtono Soenhadji, Ph.D ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTIMBANGAN AUDITOR DALAM MENGELUARKAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris: Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI 2007-2011) 2011) Nama : Dwi Astuti

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun )

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun ) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2013-2015) Uun Kumalasari, Arief Rahman, Tri Lestari Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum (SPAP, 2004 alinea 1).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum (SPAP, 2004 alinea 1). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Opini Audit Dalam melakukan penugasan umum, auditor ditugasi memberikan opini atas laporan keuangan perusahaan. Opini yang diberikan merupakan pernyataan kewajaran, dalam semua

Lebih terperinci

by: Maulidah Rahmita Supervisor: Dr.Waseso Segoro UNIVERSITAS GUNADARMA

by: Maulidah Rahmita Supervisor: Dr.Waseso Segoro UNIVERSITAS GUNADARMA PENGARUH SOLVABILITAS, PROFITABILITAS, KUALITAS AUDIT, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN by: Maulidah Rahmita Supervisor: Dr.Waseso Segoro

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Agensi Teori agensi merupakan konsep yang menjelaskan hubungan kontraktual antara principals dan agents. Pihak principals adalah pihak yang memberikan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2010 yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan)/individuindividu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto, 2012: 93).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. B. Jenis Data Jenis data pada penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH GROWTH, SIZE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE

PENGARUH GROWTH, SIZE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE PENGARUH GROWTH, SIZE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE Wita Kurnia Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Wita_selomita@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberanian mengungkapkan kelangsungan (going concern) perusahaan klien.

BAB I PENDAHULUAN. keberanian mengungkapkan kelangsungan (going concern) perusahaan klien. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tingkat pertumbuhan jumlah bank di Indonesia begitu pesat dan menciptakan persaingan begitu besar, yang akhirnya menimbulkan praktik-praktik tidak sehat. Dimana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teori keagenan (Agency Theory) adalah teori yang menjelaskan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teori keagenan (Agency Theory) adalah teori yang menjelaskan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan (Agency Theory) adalah teori yang menjelaskan mengenai konflik yang tercipta antara pihak manajemen perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Agensi Kajian teori agensi pada penelitian opini audit going concern. principal (pemilik) mendelegasikan pembuatan keputusan mengenai perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan hasil analisis data dari pengolahan data dengan menggunakan analisis regresi logistik. Objek

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. auditee. Ada lima jenis pendapat auditor (IAI,2001), yaitu: 1. pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. auditee. Ada lima jenis pendapat auditor (IAI,2001), yaitu: 1. pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion), BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendapat Auditor Penyampaian hasil audit dilakukan secara tertulis dalam bentuk laporan audit mengenai temuan-temuan audit yang ditemukan auditor independen terhadap auditee.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. likuiditas, dan pertumbuhan perusahaan terhadap opini audit going concern

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. likuiditas, dan pertumbuhan perusahaan terhadap opini audit going concern BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Kristiana (2012) meneliti pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas, dan pertumbuhan perusahaan terhadap opini audit going concern

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor 39 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN IV.1 Gambaran Umum Objek Penelitian IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 100 perusahaan kecil yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas, 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang lebih menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-variabel penelitian

Lebih terperinci

Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern

Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (The Effect of Profitability and Liquidity acceptance of Audit Opinion Going Concern) Maya Indriastuti *) Abstract Going

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan operasional perusahaan, sehingga agen lebih banyak. dalam Aiisiah 2012). Agen diberi wewenang oleh prinsipal untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan operasional perusahaan, sehingga agen lebih banyak. dalam Aiisiah 2012). Agen diberi wewenang oleh prinsipal untuk 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Teori ini menjelaskan hubungan antara agen (manajemen usaha) dan principal (pemilik usaha). Agen diberi kewenangan oleh

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH DEBT DEFAULT

ANALISIS PENGARUH DEBT DEFAULT ANALISIS PENGARUH DEBT DEFAULT, AUDITOR CLIENT TENURE, KUALITAS KAP, DISCLOSURE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bawah satu prinsipal atau lebih yang melibatkan agen untuk melaksanakan beberapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bawah satu prinsipal atau lebih yang melibatkan agen untuk melaksanakan beberapa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Teori agensi, menggambarkan hubungan agensi sebagai suatu kontrak di bawah satu prinsipal atau lebih yang melibatkan agen untuk melaksanakan beberapa layanan

Lebih terperinci

Retno Pudjiastuti 1) Untara 2) Abstrak

Retno Pudjiastuti 1) Untara 2) Abstrak ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR DALAM PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris: Perusahaan Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi yang Terdaftar di BEI 2007-2011). Retno

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian adalah kemampuan perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian adalah kemampuan perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian suatu Negara dapat ditandai dengan pergerakan dunia bisnis di Negara tersebut. Dunia bisnis dapat dijadikan indikator utama untuk melihat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta diperingkat oleh Pefindo. Data peringkat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengkajian dan Analisis Data 1. Statistik deskriptif Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis perusahaan seluruh sektor manufaktur. Data yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis perusahaan seluruh sektor manufaktur. Data yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis memakai data laporan keuangan audit perusahaan yang masuk dalam Bursa Efek Indonesia yang tergolong kedalam jenis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Table 4.1 Statistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada suatu periode akan melaporkan semua kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada suatu periode akan melaporkan semua kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan pada suatu periode akan melaporkan semua kegiatan keuangannya dalam bentuk laporan keuangan. Peran laporan keuangan tidak hanya berlaku di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang termasuk dalam BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2013-2015 yang laporan keuangannya

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa : 1. Peramalan manajemen tidak berpengaruh terhadap pemberian opini going concern karena perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Data penelitian yang meliputi laporan keuangan yang telah dipublikasi yang

BAB III METODA PENELITIAN. Data penelitian yang meliputi laporan keuangan yang telah dipublikasi yang 27 BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data penelitian yang meliputi laporan keuangan yang telah dipublikasi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selama 3 tahun dari tahun Perusahaan manufaktur dipilih dengan

BAB III METODE PENELITIAN. selama 3 tahun dari tahun Perusahaan manufaktur dipilih dengan A. Objek / Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama 3 tahun dari tahun 2013 2015. Perusahaan manufaktur dipilih dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensi Jensen dan Meckling (1976) menggambarkan hubungan kontrak antara agen (manajer) dengan prinsipal (pemilik). Prinsipal dalam teori agensi ini adalah

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN Feri Setiawan ferishofi@gmail.com Bambang Suryono Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A.Karakteristik Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan tingkat total

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan tahun 2015 berdasarkan metode purposive sampling pada. TABEL 4. 1 Prosedur Pengambilan Sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan tahun 2015 berdasarkan metode purposive sampling pada. TABEL 4. 1 Prosedur Pengambilan Sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang berturut-turut terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi atau universe adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuansatuan)/individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015 yang per 10 Agustus 2016 berjumlah 143 perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan gambaran hasil penelitian, hasil pengujian hipotesis hipotesis, dan pembahasan. Ketiga bagian tersebut dijelaskan secara terpisah. Hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan obligasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk dapat survive melainkan harus mampu memiliki keunggulan bersaing

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk dapat survive melainkan harus mampu memiliki keunggulan bersaing BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan global pada saat ini mengharuskan perusahaan berfikir tidak hanya bertujuan untuk dapat survive melainkan harus mampu memiliki keunggulan bersaing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010- BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2015. Data yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel dependen merupakan variabel dengan ketertarikan utama dari

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel dependen merupakan variabel dengan ketertarikan utama dari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel dengan ketertarikan utama dari peneliti, dimana faktor keberadaannya dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang diambil yaitu perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laporan auditan perusahaan jasa sub sektor property dan real estate yang

BAB III METODE PENELITIAN. laporan auditan perusahaan jasa sub sektor property dan real estate yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun 2017. Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data sekunder atau data yang diambil dari pihak kedua.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan, menjadi sorotan penting bagi pihak-pihak

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan, menjadi sorotan penting bagi pihak-pihak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelangsungan hidup perusahaan, menjadi sorotan penting bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan terutama investor. Investor menanamkan modalnya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan memperoleh laba (profit oriented). Menurut Anthony dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan memperoleh laba (profit oriented). Menurut Anthony dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan sebuah entitas bisnis yang menjalankan usahanya dengan tujuan memperoleh laba (profit oriented). Menurut Anthony dan Govindarajan (2008:175)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan memperoleh laba (profit oriented). Laba menjadi tolok ukur

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan memperoleh laba (profit oriented). Laba menjadi tolok ukur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan sebuah entitas bisnis yang menjalankan usahanya dengan tujuan memperoleh laba (profit oriented). Laba menjadi tolok ukur yang penting atas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan yang telah diaudit dari perusahaan manufaktur yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012. Pemilihan sampel dalam

Lebih terperinci

DETERMINAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

DETERMINAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN DETERMINAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2013-2016 Sustari Alamsyah doni.alamsyah06@gmail.com Universitas Muhammadiyah Tangerang Abstrak Tujuan penelitian ini untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan merupakan mesin perekonomian yang sangat berperan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan merupakan mesin perekonomian yang sangat berperan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan mesin perekonomian yang sangat berperan penting di setiap negara sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 64 Tahun 1999 (dengan diberlakukan Surat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas (PSAK No. 1 revisi 2009, 2012). Pada umumnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas (Syahrul,2000). Asumsi going concern memiliki arti bahwa

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas (Syahrul,2000). Asumsi going concern memiliki arti bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Going concern adalah kelangsungan hidup suatu badan usaha dan merupakan asumsi dalam pelaporan keuangan suatu entitas sehingga, jika entitas mengalamai kondisi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usahanya dan tidak jarang perusahaan akan mengalami kebangkrutan jika tidak

BAB I PENDAHULUAN. usahanya dan tidak jarang perusahaan akan mengalami kebangkrutan jika tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perusahaan dituntut untuk dapat mempertahankan kelangsungan usahanya dan tidak jarang perusahaan akan mengalami kebangkrutan jika tidak mampu mempertahankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder karena data diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PENELITIAN VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN KUALITAS AUDIT (X1) OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA (X2) OPINI AUDITOR TENTANG GOING CONCERN (Y) PREDIKSI KEBANGKRUTAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Jensen dan Meckling (1976) mengatakan hubungan agensi adalah hubungan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Jensen dan Meckling (1976) mengatakan hubungan agensi adalah hubungan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Agensi Jensen dan Meckling (1976) mengatakan hubungan agensi adalah hubungan kontrak antara prinsipal dan agen dimana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memberi mandat kepada pihak lain, yaitu agen. Agen disini melakukan semua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memberi mandat kepada pihak lain, yaitu agen. Agen disini melakukan semua BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan merupakan suatu konsep yang menjelaskan hubungan antara principal dan agen yang pertama kali dikemukakan oleh Jensen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha dan mempertahankan kelangsungan usaha (going concern). Salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. usaha dan mempertahankan kelangsungan usaha (going concern). Salah satu cara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan didirikannya suatu entitas atau perusahaan selain untuk memperoleh laba ada juga tujuan serta tanggung jawab besar yang harus dibebankan oleh perusahaan. Tanggung

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN...

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan selalu dihubungkan dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan selalu dihubungkan dengan kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kelangsungan hidup perusahaan selalu dihubungkan dengan kemampuan manajemen dalam mengelola perusahaan agar bertahan hidup. Ketika kondisi ekonomi tidak pasti,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh solvabilitas, leverage, profitabilitas, dan likuiditas terhadap peringkat

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan yaitu laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana data yang digunakan sebanyak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melaksanakan beberapa layanan bagi mereka dengan melakukan. dan dan semata-mata termotivasi oleh kepentingan pribadi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melaksanakan beberapa layanan bagi mereka dengan melakukan. dan dan semata-mata termotivasi oleh kepentingan pribadi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Teori agensi, menggambarkan hubungan agensi sebagai suatu kontrak di bawah satu prinsipal atau lebih yang melibatkan agen untuk melaksanakan beberapa layanan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya, dan reputasi KAP terhadap opini audit going concern pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya, dan reputasi KAP terhadap opini audit going concern pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menguraikan hasil penelitian mengenai pengaruh dari ukuran perusahaan, debt default, kondisi keuangan perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, dan reputasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan manufaktur yang telah go public berjenis miscellaneous industry dan data diperoleh dari Bursa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Keagenan (Agency Theory) Agency Theory (Teory Keagenan) menurut Jensen dan Meckling (1979) dalam Mirna dan Indira (2007), menggambarkan adanya hubungan suatu kontrak antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan obligasi yang diperingkat

Lebih terperinci

YENIASARI RIZKIA BUDI AKUNTANSI PEMBIMBING : Rina Nofiyanti, SE., MM

YENIASARI RIZKIA BUDI AKUNTANSI PEMBIMBING : Rina Nofiyanti, SE., MM PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN (ALTMAN Z- SCORE), LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN YENIASARI RIZKIA BUDI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan. Perusahaan yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Prosedur pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dijelaskan sebagai berikut: No 1 2 3 4 Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan

Lebih terperinci

1. Dr. M. Anas, S.E., M.M., M.Si., Ak., CA. 2. Dian Kusumaningtyas, S.E., M.M JURNAL

1. Dr. M. Anas, S.E., M.M., M.Si., Ak., CA. 2. Dian Kusumaningtyas, S.E., M.M JURNAL JURNAL Analisis Pengaruh Kualitas Auditor, Likuiditas, Profitabilitas, Dan Solvabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peran laporan keuangan tidak hanya berlaku di internal suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Peran laporan keuangan tidak hanya berlaku di internal suatu perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran laporan keuangan tidak hanya berlaku di internal suatu perusahaan saja, namun juga memiliki pengaruh ke pihak-pihak lain, seperti kreditur, investor,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. Dibagian ini akan dijelaskan teori-teori mengenai opini audit going

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. Dibagian ini akan dijelaskan teori-teori mengenai opini audit going BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis Dibagian ini akan dijelaskan teori-teori mengenai opini audit going concern dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Selain itu dibagian ini juga dijelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi akhir-akhir ini sebagai rangkaian dari krisis

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi akhir-akhir ini sebagai rangkaian dari krisis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis global yang terjadi akhir-akhir ini sebagai rangkaian dari krisis moneter pada pertengahan tahun 1997 yang kemudian disusul dengan krisis multidimensi

Lebih terperinci

Lanny Wijaya Stefanus Ariyanto Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta (021)

Lanny Wijaya Stefanus Ariyanto Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta (021) ANALISIS PENGARUH OPINI AUDIT, PERUBAHAN STRUKTUR DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK SERTA PERTUMBUHAN PERUSAHAAN KLIEN TERHADAP PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK SECARA VOLUNTARY Lanny Wijaya Stefanus

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Bab ini memuat uraian teori-teori yang mendukung penelitian ini. Teori-teori

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Bab ini memuat uraian teori-teori yang mendukung penelitian ini. Teori-teori BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka Bab ini memuat uraian teori-teori yang mendukung penelitian ini. Teori-teori yang digunakan sebagai acuan dalam memecahkan permasalahan ini

Lebih terperinci

Kata Kunci : Disclosure, Debt Default, Kualitas Audit, Opini audit tahun sebelumnya, Going Concern.

Kata Kunci : Disclosure, Debt Default, Kualitas Audit, Opini audit tahun sebelumnya, Going Concern. Judul Nama : : Analisis Pengaruh Disclosure, Debt default, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya pada Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

Lebih terperinci

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM PENGARUH UKURAN KAP, QUICK RATIO, TOTAL DEBT TO ASSET RATIO, TOTAL DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET, DAN AUDITOR CHANGES TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. erat dengan perusahaan yaitu sebagai salah satu stakeholder. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. erat dengan perusahaan yaitu sebagai salah satu stakeholder. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investor merupakan salah satu pelaku investasi yang memiliki kaitan erat dengan perusahaan yaitu sebagai salah satu stakeholder. Dalam mengambil suatu keputusan investasi,

Lebih terperinci