PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MEDIA INTERAKTIF PENGENALAN MUSEUM SEBAGAI SARANA PROMOSI MUSEUM NEGERI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NASKAH PUBLIKASI

Transkripsi

1 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MEDIA INTERAKTIF PENGENALAN MUSEUM SEBAGAI SARANA PROMOSI MUSEUM NEGERI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Aditya Himawan kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2016

2

3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MEDIA INTERAKTIF PENGENALAN MUSEUM SEBAGAI SARANA PROMOSI MUSEUM NEGERI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Aditya Himawan 1), Emha Taufiq Luthfi 2), 1,2) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia aditya.hi@students.amikom.ac.id 1), emhataufiqluthfi@amikom.ac.id 2) Abstract - Museum as one of the institutions that serve as the object of recognition of the historical heritage of a place is a good location for a attraction and education tourism. However, today functions as a museum attraction and education is not as attractive as before, it is evident from the reduction in the public interest in visiting the museum. That problem also happen in West Nusa Tenggara Museum. In this research, the author tried to find those key issues and create interactive multimedia applications that can maximize the promotion of the museum. Using the method of multimedia design and development cycle, from formulating the problem, create a program to test the system. This research will produce in the form of Interactive Multimedia system with a simply and easy to understand interface by all people, in the hope this system can be the new promoting media in the West Nusa Tenggara museum. Keywords: interactive multimedia, promotion, museum 1. Pendahuluan Multimedia merupakan salah satu media atau alat untuk mempermudah dalam penyampaian informasi, Multimedia dapat digunakan dalam berbagai bidang serta dapat menjadi alat bantu promosi yang baik dan menyenangkan. Museum sebagai salah satu lembaga yang berfungsi sebagai tempat pengenalan tentang berbagai objek warisan sejarah di suatu tempat. Namun, saat ini fungsi museum sebagai objek wisata edukasi sudah tidak semenarik dulu, hal ini dibuktikan dari semakin berkurangnya minat masyarakat dalam mengunjungi museum. Museum Negeri Provinsi Nusa Tenggara Barat yang merupakan satu-satunya museum di ibu kota Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu museum dengan promosi yang masih tergolong kurang, dapat dilihat dari masih sedikitnya minat masyarakat untuk mengunjunginya. Perlu adanya inovasi dalam mempromosikan museum Negeri Provinsi Nusa Tenggara Barat ini agar dapat menjadi salah satu objek wisata edukasi yang baik dan menarik bagi masyarakat. 2. Landasan Teori 2.1 Definisi Aplikasi Aplikasi adalah penggunaan dalam suatu komputer, instruksi atau pernyataan yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat memproses input menjadi output. 2.2 Definisi Multimedia Multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari data, media ini dapat berupa audio (suara,musik), animasi, video, teks, grafik, dan gambar, juga diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi. [1] 2.3 Definisi Multimedia Interaktif Multimedia interaktif (berbasis komputer) adalah hubungan antara manusia (sebagai user/pengguna produk) dan komputer (sofware/aplikasi/produk dalam format file tertentu, biasanya dalam bentuk CD). Dengan demikian produk/cd/aplikasi yang diharapkan memiliki hubungan dua arah antara aplikasi dengan pengguna. 2.4 Pengembangan Sistem Multimedia pengembangan sistem multimedia harus mengikuti tahapan pengembangan sistem multimedia, yaitu mulai dari mendefinisikan masalah, studi kelayakan, melakukan analisis kebutuhan, merancang konsep, merancang isi, menulis naskah, memproduksi sistem, melakukan tes pemakai, menggunakan sistem hingga pada proses memelihara sistem.[2] 2.5 Promosi Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dapat mengarahkan organisasi atau seseorang untuk menciptakan kesan berbeda dari produk yang ditawarkan.[3] 2.6 Teori Analisis SWOT Analisis SWOT merupakan metode perencanaan strategi yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strenghts), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekuasi bisnis. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam bentuk gambar matrik SWOT.[4] 1

4 3. Analisis dan Perancangan Sistem 3.1 Tinjauan Umum Museum Negeri Nusa Tenggara Barat berlokasi di Jalan Panji Tilar Negara No. 6 Mataram, dengan areal seluas m2. Museum ini merupakan Museum Negeri Provinsi yang dirintis pembangunannya sejak tahun 1976/ Analisis Kebutuhan Sistem, bertujuan untuk mengurai analisis kebutuhan sistem untuk menyelesaikan masalah pada sistem. Berikut adalah hasil dari analisis SWOT, Kelayakan dan Kebutuhan Sistem. Tabel 1. Analisis SWOT Museum Negeri Provinsi Nusa Tenggara Barat yang merupakan satu-satunya museum di ibu kota Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu museum dengan promosi yang masih tergolong kurang, dapat dilihat dari masih sedikitnya minat masyarakat untuk mengunjunginya. Perlu adanya inovasi dalam mempromosikan museum Negeri Provinsi Nusa Tenggara Barat ini agar dapat menjadi salah satu objek wisata edukasi yang baik dan menarik bagi masyarakat. Kurangnya promosi yang dilakukan oleh beberapa museum di Indonesia mengakibatkan banyak diantara museum tersebut mulai kehilangan pengunjung, selain itu proses dalam promosi museum juga masih hanya terbatas pada media cetak yaitu melalui brosur maupun iklan di koran yang belum tentu bisa dibaca dan diperhatikan keberadaan iklan tersebut oleh para pembaca. Museum Negeri Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki divisi khusus yang bertugas mempromosikan dan mengenalkan museum kepada masyarakat sebagai wisata edukasi yang dapat dikunjungi. 3.2 Identifikasi Masalah Tahapan pertama dalam proses pengembangan aplikasi multimedia adalah tahapan pendefinisian masalah. Dalam sistem, masalah yang dihadapi adalah masalah yang dihadapi oleh user dalam kasus ini adalah masyarakat atau pengunjung museum yang mana nantinya akan menggunakan informasi yang tersaji oleh sistem aplikasi tersebut. 3.3 Analisis Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Konsep kegiatan analisis akan dibagi menjadi tiga langkah yaitu : 1. Analisis Sistem, bertujuan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari sistem itu sendiri. Model analisis yang dipakai adalah analisis SWOT. 2. Analisis Kelayakan Sistem, bertujuan untuk menguraikan kelayakan sistem jika diimplementasikan Strenghts (Kekuatan) Kekuatan dari aplikasi multimedia interaktif pengenalan museum ini adalah aplikasi dapat menjelaskan secara umum, singkat, dan interaktif dalam menjelaskan bagian-bagian museum,profil museum, serta dilengkapi dengan video dan galeri gambar agar lebih menarik bagi user dalam menjalankan aplikasi Weaknesses (Kelemahan) Kelemahan dari aplikasi ini adalah gambar dan animasi yang dipakai masih besifat 2D serta informasi yang ada hanya menjelaskan secara singkat tentang bagian-bagian museum, selain itu gambar yang di update terbatas sesuai dengan jumlah objek gambar yang sudah ada Opportunities (Peluang) Peluang yang didapat dari aplikasi ini adalah jarang bahkan tidak ada wisata edukasi (selain museum) di provinsi Nusa Tenggara Barat yang menggunakan atau menerapkan konsep pengembangan multimedia dalam proses promosinya Threats (Ancaman) Semakin cepat dan canggihnya perkembangan teknologi multimedia saat ini, tidak menutup kemungkinan akan semakin modern pula multimedia interaktif yang dibuat dengan tambahan fitur-fitur yang lebih canggih, seperti 3D serta teknologi augmented reality yang tentunya akan menghasilkan multimedia interaktif lebih menarik. 2

5 3.3.5 Analisis Kelayakan Sistem Analisis kelayakan ditujukan untuk mengevaluasi sistem. Sistem dianggap layak ketika memenuhi kriteria kelayakan seperti kelayakan teknis, kelayakan hukum, kelayakan operasional, dan kelayakan ekonomi Analisis Kebutuhan Sistem Kebutuhan Fungsional - Aplikasi dapat menjadi media promosi yang baik bagi museum. - Aplikasi dapat menjelaskan secara umum tentang museum. (profil hingga jenis koleksi) - Sistem dapat menampilkan menu pilihan bagian museum yaitu bagian Geologika/Geografika, Filologika, dan Etnografika. - User dapat memilih dan menampilkan menumenu yang diinginkan. - Sistem dapat menyajikan gambar dan video serta dapat mengeluarkan suara yang dapat dilihat dan didengar user. - Konten aplikasi berupa teks penjelasan singkat mengenai museum. Kebutuhan Non-Fungsional a. Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) 1. Processor Intel Core I5 2. VGA Intel HD Harddisk 750GB HDD 4. RAM 4 GB DDR3 PC Operating System Windows 7 b. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) 1. Adobe Flash CS6 2. Adobe Illustrator CS6 3. Adobe Photoshop CS6 4. CorelDraw X7 3.4 Perancangan Sistem 5. Microsoft Word Siklus Pengembangan Sistem Multimedia pengembangan sistem multimedia harus mengikuti tahapan pengembangan sistem multimedia, yaitu mulai dari mendefinisikan masalah, studi kelayakan, melakukan analisis kebutuhan, merancang konsep, merancang isi, menulis naskah, memproduksi sistem, melakukan tes pemakai, menggunakan sistem hingga pada proses memelihara sistem. Gambar 1. Siklus Pengembangan Sistem Multimedia 4. Pembahasan 4.1 Produksi Sistem Aplikasi Pembuatan Sistem Aplikasi Bagian ini merupakan kegiatan yang meliputi tentang pembuatan desain grafis yang mendukung semua dialog, membuat animasi yang sesuai dengan perancangan, merancang teks sebagai penyampai pesan, mengimport file yang sudah jadi, yang semuanya akan digunakan di Adobe Flash CS6 sebagai software utama. Gambar 2. Perancangan Interface Aplikasi Gambar 3. Rancangan Interface Tombol 3

6 4.1.2 Implementasi Rancangan Dalam tahap implementasi rancangan, desain yang sudah dibuat kemudian di implementasikan ke dalam aplikasi yang dibuat. Gambar 11. Implementasi memulai game Gambar 12. Implementasi desain game selesai Gambar 4. Implementasi desain beranda Gambar 13. Implementasi desain Bantuan Gambar 5. Implementasi desain Profil dan Sejarah Gambar 6. Implementasi desain Bagian Gambar 7. Implementasi desain Sub-Bagian Gambar 8. Implementasi desain Galeri Gambar 9. Implementasi desain Video Gambar 10. Implementasi desain Game Gambar 14. Implementasi desain Keluar Implementasi Kode Program (Coding) Pengkodean program aplikasi dilakukan untuk memberikan sentuhan yang lebih menarik dalam sebuah aplikasi seperti suara, animasi dan coding untuk menentukan waktu dan tanggal. Terdapat pula script pada game yang ada di multimedia interaktif ini, game yang dimaksud berupa game puzzle yang terdiri dari 10 level dimana terdapat tingkat kesulitan yang berbeda dari setiap level yanga ada. Script pada game terdapat di hampir seluruh elemen game mulai dari potongan-potongan puzzle hingga board atau papan tempat puzzle. Selain itu itu, script juga ditambahkan pada layer jika user atau pengguna berhasil menyelesaikan game. 5. Penutupan 5.1 Kesimpulan Dari penjelasan, uraian dan pembahasan secara keseluruhan materi pada bab-bab sebelumnya tentang pembuatan aplikasi multimedia interaktif promosi Museum Negeri Nusa Tenggara Barat. Maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Pembuatan multimedia interaktif pengenalan Museum Negeri Nusa Tenggara Barat ini untuk menjadi pengganti brosur kovensional dalam memberikan informasi tentang museum. 2. Multimedia interaktif ini menggunakan Adobe Flash CS6 sebagai software utama pembuatan animasi. 3. Teknik dalam mengumpulkan data berdasarkan hasil wawancara dengan bagian edukasi dan promosi museum serta melalui website resmi museum Negeri Nusa Tenggara Barat. 4. Multimedia interaktif ini dibuat dengan interface yang sederhana agar memudahkan user/pengguna dalam menggunakannya 4

7 5.2 Saran Untuk pengembangan sarana promosi menggunakan multimedia interaktif, berdasarkan analisa dan kesimpulan yang telah dibuat sebelumnya masih terdapat beberapa kelemahan dan kekurangan sehingga perlu adanya perbaikan komponen. Ada beberapa hal yang disarankan oleh penulis, antara lain : 1. Memperbaiki tampilan interface agar lebih menarik dan interaktif. 2. Menambah penjelasan tentang bagian koleksikoleksi yang ada di museum. 3. Diharapkan akan dikembangankan multimedia interaktif promosi museum dalam bentuk 3D khususnya untuk koleksi yang dimiliki agar lebih menarik user/pengguna dalam membuka aplikasi. 4. Harapannya semoga aplikasi ini dapat bermanfaat bagi user / pengguna dan pihak museum Negeri Nusa Tenggara Barat. 5. Biodata Penulis Aditya Himawan, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun Emha Taufiq Luthfi, memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T), Jurusan Teknik Eletro FT UGM. Memperoleh gelar Magister Komputer (M.Kom) Program Pasca Sarjana Ilmu Komputer FMIPA UGM. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta. Daftar Pustaka [1] A. H. P. Staff, American Heritage Electronic Dictionary, New York: Hougton Mifflin Company Trade & Reference Devision, [2] M. Suyanto, Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Yogyakarta: Andi Yogyakarta, Hal [3] I. Binanto, Multimedia Digital Dasar Teori + Pengembangannya, Yogyakarta: Andi Yogyakarta, Hal. 2. [4] Sofyan, AF & Purwanto, Agus, Digital Multimedia, Yogyakarta : Penerbit Andi Yogyakarta Hal [5] Daryanto, Sari Kuliah Manajemen Pemasaran, Bandung: Satu Nusa, Hal. 106 [6] A. S. Madjadikara, Biro Iklan Memproduksi Iklan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, Hal. 11. [7] J. John A. Pearce II dan Richard B. Robinson, Management Strategis-Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian, Edisi 10 buku 1, Jakarta: Selemba Empat, Hal.200. [8] P. D. M. Siagian Sondang P., Manajemen Strategik, Jakarta: Bumi Aksara, Hal [9] A. H. Sutopo, Multimedia Interaktif dengan Flash, Yogyakarta: Penerbit ANDI, [10] T. Vaughan, Multimedia Making It Work Edisi 6, Yogyakarta: Andi Yogyakarta,