BAB I PENDAHULUAN I.1.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN I.1."

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sejarah merupakan peristiwa-peristiwa penting di masa lampau yang terjadi di kehidupan manusia dan menyangkut perubahan serta perkembangan manusia (Ali, R.M., 2005). Hal ini menjadikan sejarah menjadi suatu ilmu yang perlu dipelajari karena merupakan pembentuk kebudayaan kita hingga kini. Ruang lingkup dan konsep sejarah dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, salah satunya adalah sejarah sebagai kisah. Sejarah sebagai kisah merupakan rekonstruksi dari suatu peristiwa yang diceritakan atau dituliskan sebagai sebuah narasi berdasarkan memori, kesan, atau tafsiran manusia (Ismaun, 2004). Kisah sejarah ini dapat ditemukan dalam bentuk tulisan ataupun lisan. Sumber sejarah dalam bentuk tulisan dapat lebih mudah ditemukan, contohnya seperti buku-buku atau literatur sejarah. Literatur sejarah Indonesia merupakan salah satu sumber yang paling berperan dalam menelusuri dan mempelajari peradaban Indonesia. Salah satu literatur sejarah yang terkenal adalah Babad. Arti kata babad dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kisahan berbahasa Jawa, Sunda, Bali, Sasak dan Madura yang berisi peristiwa sejarah; cerita sejarah; riwayat; sejarah; tambo; hikayat Tanah Jawa. Babad juga dianggap sebagai karya sastra sejarah karena disajikan dalam bentuk tembang jawa dengan gaya bahasa puitis yang isinya terdiri dari legenda, mitos dan ramalan. Berbagai macam babad yang dapat ditemukan seperti, Babad Pacitan, Babad Kandha, Babad Pasuruan, Babad Cirebon dan lainnya yang digolongkan berdasarkan peristiwa, lokasi ataupun periode waktunya. Salah satu babad yang cukup populer adalah Babad Tanah Jawi. Babad ini menjadi salah satu buku induk yang wajib dibaca apabila ingin mengetahui sejarah Jawa secara keseluruhan. Naskah Babad Tanah Jawi ini pun telah diterbitkan dalam berbagai versi. Salah satu sumber tertulis Babad Tanah Jawi ditulis oleh Olthof (2010) berisi silsilah raja di tanah Jawa, bahkan diceritakan mulai dari zaman nabi-nabi (dimulai dari Nabi Adam) hingga masa Kerajaan Kartasura tahun 1647.

2 Alur cerita sejarah dalam Babad Tanah Jawi terbilang cukup kompleks untuk dipahami karena mempunyai aspek temporal (waktu) dan aspek spasial yang luas. Usaha yang dapat dilakukan untuk menyusun aspek temporalnya agar lebih terstruktur adalah dengan melakukan periodisasi berdasarkan zaman, dimulai dari zaman nabinabi, zaman munculnya tokoh-tokoh pewayangan, hingga zaman kerajaan-kerajaan yang pernah berdiri di tanah Jawa. Apabila aspek temporal dapat disederhanakan dengan cara periodisasi waktu, maka aspek spasial dapat lebih mudah dipahami dengan cara visualisasi menggunakan peta. Atlas merupakan salah satu produk kartografi yang telah dikenal luas oleh masyarakat sebagai sarana untuk menyajikan peta, narasi, foto, dan grafik secara terpadu dan terstruktur. Atlas berisi kumpulan dan kombinasi peta-peta atau perangkat data yang saling terkait satu sama lain yang disusun dengan tema tertentu. Selain memiliki tema, peta pada atlas memiliki aspek spasial-temporal dan setiap petanya dapat dibandingkan antara satu dengan yang lainnya (Kraak & Ormeling 2010). Atlas memiliki banyak jenis dan beberapa jenis atlas dibuat dengan tema dan tujuan tertentu misalnya, atlas wisata, atlas referensi, atlas sejarah dan lain-lain. Handayaningsih (2013), dalam skripsinya telah menghasilkan atlas sejarah yaitu Atlas Babad Tanah Jawi yang dicetak dengan kertas dan bersifat statis non interaktif (tampilan saja). Produk atlas tersebut sangat membantu dalam memahami aspek spasial yang terdapat pada kisah sejarah Babad Tanah Jawi. Namun, pada atlas tersebut terdapat beberapa kekurangan, diantaranya kurangnya informasi tambahan yang ditampilkan dan keterbatasan visualisasi yang dapat ditampilkan pada peta. Untuk itu, kegiatan aplikatif ini dilakukan sebagai pengembangan produk atlas Babad Tanah Jawi (Handayaningsih, 2013) yang telah dibuat sebelumnya. Pengembangan atlas Babad Tanah Jawi pada skripsi ini dibuat dengan menggunakan media web dan bersifat interaktif. Atlas ini berisikan informasi spasial yang akan divisualkan dengan metode penuturan cerita. Menurut Crawford (2005) penuturan cerita adalah proses penyampaian pesan atau cerita secara naratif dan terstruktur berdasarkan urutan-urutan waktu kejadian tertentu. Hal ini menjadikan metode penuturan cerita sebagai metode yang tepat untuk menyederhanakan kompleksitas ide-ide sehingga informasi atau cerita menjadi lebih mudah dipahami oleh penerima informasi. Metode penuturan cerita yang ingin ditekankan pada kegiatan aplikatif ini adalah lebih berfokus pada

3 visualisasi aspek spasial berdasarkan alur plot narasi sehingga cerita menjadi lebih terstruktur dan mudah untuk dipahami. Dengan dibuatnya atlas interaktif ini diharapkan nantinya visualisasi sejarah Babad Tanah Jawi akan bersifat interaktif dan infomatif sehingga sejarah Babad Tanah Jawi ini dapat dipelajari oleh masyarakat luas dengan mudah. I.2. Tujuan Kegiatan Aplikatif Tujuan umun yang ingin dicapai dari kegiatan aplikatif ini adalah membuat atlas daring yang menceritakan sejarah dalam Babad Tanah. Sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai dari kegiatan aplikatif ini, adalah: 1. Menghasilkan atlas tentang sejarah pada Babad Tanah Jawi (periode Kerajaan Mataram Islam) melalui media web secara interaktif dan berbasis metode penuturan cerita. 2. Menghasilkan atlas interaktif sejarah bagi pengguna agar dapat memahami alur peristiwa sejarah Kerajaan Mataram Islam dan lokasi sejarahnya. 3. Mendigitalkan Atlas Babad Tanah Jawi (Handayaningsih, 2013) bentuk analog sehingga atlas bersifat interaktif dengan menggunakan media web. 4. Membuat atlas sejarah digital dengan tampilan menarik dan mudah diakses oleh kalangan mahasiswa. I.3. Manfaat Kegiatan Aplikatif Kegiatan aplikatif ini merupakan aplikasi Geodesi dan Geomatika dalam bidang sejarah. Diharapkan produk kegiatan aplikatif ini dapat memberikan manfaat baik bagi penulis maupun untuk masyarakat luas, yaitu: 1. Sebagai media untuk memahami sejarah dengan metode penuturan cerita berbasis informasi geospasial. 2. Memberikan pemahaman terhadap peristiwa sejarah dengan visualisasi pada aspek spasial (lokasi) dan temporal serta dan memberikan media-media tambahan terkait Babad Tanah Jawi. 3. Sebagai media pembelajaran sejarah yang menarik dengan memanfaatkan layanan penyedia kustom peta daring dan interaktivitas peta.

4 I.4. Cakupan Kegiatan Cakupan kegiatan aplikatif pembuatan Atlas Daring Babad Tanah Jawi berbasis metode penuturan cerita ini adalah sebagai berikut: Visualisasi peta yang akan ditampilkan pada Atlas Interaktif Babad Tanah Jawi ini hanya mencakup Pulau Jawa saja. Hal ini mencakup lokasi sejarah, rute perjalanan, dan cakupan daerah kekuasaan yang berfokus di Pulau Jawa. 1. Atlas interaktif Babad Tanah Jawi menceritakan peristiwa sejarah periode awal berdirinya Kerajaan Mataram Islam sampai dengan masa perpecahannya (tahun M). 2. Desain tampilan dan isi atlas Babad Tanah Jawi ini menyesuaikan lebar tampilan layar komputer saja dan isi konten seluruhnya menggunakan bahasa Indonesia. I.5. Landasan Teori I.5.1. Peta berbasis web (Web Map) Peta merupakan penyajian grafis yang menampilkan sebagian ataupun seluruh permukaan bumi yang disajikan dengan skala tertentu dan menggunakan sistem proyeksi peta berdasarkan suatu referensi tertentu. Peta tak hanya disajikan dalam bentuk cetak pada selembar kertas namun dapat dibuat dan disimpan dalam bentuk digital. Peta digital tak hanya dapat ditampilkan dalam monitor, namun juga dapat diakses pada perangkat keras, seperti telepon genggam, tablet, dan perangkat keras lainnya. Dewasa ini, peta digital lebih sering digunakan karena dianggap lebih praktis penggunaannya dibandingkan peta cetak. Soendjojo dan Riqqi (2012) menyebutkan beberapa keuntungan peta digital diantaranya: a. Tampilan peta digital dapat diperbesar atau diperkecil dengan merubah skala petanya langsung. b. Penyajian peta digital tidak memperhatikan batas lembar peta. c. Peta digital bersifat multiguna sehingga mudah digeneralisasi. d. Peta digital lebih mudah untuk dilakukan perubahan dan pembaharuan peta. Peta digital dapat disajikan dalam bentuk daring dan luring. Peta digital yang disajikan secara daring lebih dikenal dengan sebutan web map atau peta berbasis web. Menurut Kraak dan Brown (2001), peta berbasis web dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu peta statis dan peta dinamis. Peta statis biasanya hanya merupakan tampilan peta

5 pada umumnya serta pengguna tidak dapat melakukan perubahan pada peta, sebaliknya peta dinamis dapat merepresentasikan perubahan peta oleh pengguna. Peta statis dan dinamis masing-masing dibedakan lagi menjadi dua tipe, yaitu peta tampilan saja dan peta interaktif. Skema klasifikasi peta berbasis web dapat dilihat pada Gambar I.1. Peta Web Statis Tampilan saja Interaktif Dinamis Tampilan saja Interaktif Gambar I. 1. Klasifikasi peta berbasis web (Sumber: Kraak dan Brown, 2001) Penjelasan dari masing-masing jenis peta pada Gambar I.1. sebagai berikut: 1. Peta Statis Tampilan saja: merupakan tampilan peta dari hasil pemindaian cetak peta aslinya dalam format raster (JPG, PNG, dan TIFF) yang dimasukkan kedalam web. Pengguna hanya dapat melihat tampilan peta tersebut dan tidak dapat melakukan kontrol peta seperti memperbesar dan memperkecil peta (zooming) dan menggeser (panning). 2. Peta Statis Interaktif: merupakan peta berbasis web yang peta dasarnya berasal dari hasil pemindaian peta aslinya. Berbeda dengan peta statis tipe tampilan saja, pengguna dapat melakukan kontrol peta seperti memperbesar dan memperkecil peta (zooming) dan menggeser (panning) pada tampilan peta ini. 3. Peta Dinamis Tampilan saja: merupakan peta berbasis web yang dibuat menggunakan skrip-skrip pembuat peta. Peta dinamis tipe tampilan saja menyediakan fungsi kontrol peta seperti memperbesar dan memperkecil peta (zooming) dan meggeser (panning) namun pengguna tidak dapat melakukan perintah atau perubahan data pada peta. 4. Peta Dinamis Interaktif: merupakan peta berbasis web yang dibuat menggunakan skrip-skrip pembuat peta. Pengguna dapat melakukan perintah dan perubahan data pada peta seperti, memperbesar dan memperkecil peta (zooming), menggeser (panning), geocoding, geotagging dan pencarian lokasi.

6 I.5.2. Atlas digital berbasis web (Web Atlas) Atlas merupakan kumpulan dan kombinasi peta-peta yang saling terkait satu sama lain yang disusun dengan tema tertentu. Setiap peta yang terkumpul mempunyai suatu rangkaian struktur yang memberikan informasi tertentu kepada penggunanya. Tak hanya memberikan informasi berupa data spasial, atlas juga menyediakan narasi untuk memperjelas dan memberi informasi tambahan pada setiap peta (Kraak dan Ormeling, 2010). Perkembangan atlas dalam bentuk digital sudah semakin menggantikan peran atlas dalam bentuk analog atau cetakan kertas. Atlas analog biasanya disajikan dalam bentuk buku yang berisi kumpulan peta. Berbeda dengan atlas analog, atlas digital lebih tepat didefinisikan sebagai kumpulan kombinasi perangkat data spasial yang telah diproses menggunakan perangkat lunak sehingga menghasilkan informasi yang disajikan dalam bentuk peta (Kraak dan Ormeling, 2010). Menurut Kraak dan Ormeling (2010), atlas digital terbagi menjadi tiga tipe, yaitu: a. Atlas tipe tampilan saja: merupakan atlas kertas yang diubah ke dalam bentuk digital. Atlas ini hanya menampilkan peta-peta dan tidak mempunyai fungsi interaksi pengguna. b. Atlas digital interaktif: merupakan atlas digital yang memungkinkan pengguna untuk memanipulasi perangkat data pada peta (bersifat interaktif). c. Atlas digital analitis: merupakan atlas yang memungkinkan pengguna untuk mengkombinasikan perangkat data pada peta sehingga pengguna tidak terbatas pada tema atlas yang telah ditentukan. Pengguna dapat melakukan analisis dengan menggunakan fungsi SIG. Penyajian atlas digital dengan menggunakan media web semakin banyak digunakan seiring dengan berkembangnya peta berbasis web. Atlas berbasis web atau atlas daring memberikan kemudahan akses kepada pengguna secara lebih luas. Selain itu, pembuat atlas daring dapat melakukan perubahan pada atlas secara mudah dan berkelanjutan. Atlas daring mempunyai keunggulan dalam kemampuan mengatur data geografis dan penyediaan interaksi peta.

7 I.5.3. Kartografi pada peta berbasis web Kartografi merupakan disiplin ilmu yang berhubungan dengan visualisasi pada informasi geospasial. Kartografi dapat diartikan sebagai seni dalam penyampaian informasi geospasial dengan cara memodelkan aspek geospasial dalam bentuk grafis (Kraak dan Ormeling, 2003). Perkembangan peta dalam bentuk digital juga turut mempengaruhi perkembangan kartografi digital yang menjadikan visualisasi peta semakin menarik, terutama dalam penyimpanan dan penyampaian data. Beberapa istilah yang berhubungan dengan perkembangan kartografi digital diantaranya, kartografi web, peta fantasi, pemetaan animasi, geovisualiasasi, kartografi sistem informasi dan lainnya. Kartografi digital dapat menjadikan sudut pandang visualisasi tak hanya terbatas pada bentuk 2 dimensi saja, namun juga bentuk 2.5 dimensi dan 3 dimensi (Soendjojo dan Riqqi, 2012). Konsep kartografi pada peta berbasis web sebenarnya sama dengan kartografi pada peta analog. Contohnya pada simbolisasi elemen peta, peta berbasis web juga perlu memperhatikan variabel visual. Menurut Bertin (1967) dalam Gartner et.al. (2009), terdapat tujuh variabel visual yaitu, posisi, ukuran, bentuk, nilai, warna, arah, dan tekstur seperti ditunjukkan pada Gambar I.2. Gambar I. 2. Variabel visual menurut Bertin (1967): posisi, ukuran, bentuk, nilai, warna, arah, dan tekstur. (Sumber: Gartner et.al. 2009)

8 Pada peta berbasis web pengguna dapat dengan mudah melakukan desain atau kustomisasi simbol pada peta. Elemen peta pada web ditampilkan sebagai fitur data spasial meliputi: titik, garis dan luasan. Contoh pembuatan simbol pada peta berbasis web dapat dilihat pada Gambar I.3. simbol garis konvensional simbol garis pada web simbol garis aliran peta statis: tampilan saja simbol titik piktorial simbol titik geometrik simbol titik numerik peta statis: interaktif Gambar I. 3. Simbol pada peta berbasis web: (a) luasan, (b) garis, (c) titik. (Sumber: Kraak dan Ormeling, 2010) I.5.4. Metode Penuturan Cerita dalam Geovisualisasi Visualisasi bertujuan untuk memudahkan pengamatan dan memberikan pengertian lebih pada suatu hal. Informasi geospasial atau data keruangan yang divisualkan lebih dikenal dengan sebutan geovisualisasi. Geovisualisasi merupakan istilah yang dipakai dalam bidang kartografi sebagai alat atau metode yang mendukung analisis data geospasial menggunakan metode visualisasi. Menurut Kraak (2003), geovisualisasi merupakan penggunaan tampilan data geospasial yang berguna untuk

9 berbagai kepentingan seperti, eksplorasi data dalam pembuatan hipotesis, pemecahan masalah, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Salah satu teknik geovisualisasi yang saat ini sedang dikembangkan adalah metode penuturan cerita. Metode penuturan cerita memberikan kemudahan dalam mengkomunikasikan suatu informasi geospasial dilengkapi dengan tambahan unsur 4W, yaitu Where (Dimana), What (Apa), Why (Mengapa) dan When (Kapan). Selain direpresentasikan dengan menggunakan teks cerita, metode penuturan cerita juga dilengkapi dengan visualisasi yang komunikatif dan menarik. Secara konseptual, geovisualisasi dengan metode penuturan cerita memiliki 3 karakteristik kegiatan utama, yaitu eksplorasi data, menceritakan dan publikasi. Eksplorasi data dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang akan disajikan, meliputi data tekstual dan data spasial beserta atributnya. Selanjutnya data-data tersebut disusun hingga menjadi suatu struktur cerita. Produk akhir nantinya dipublikasikan dalam bentuk halaman web sehingga dapat digunakan oleh pengguna secara luas. Konsep geovisualisasi dengan metode penuturan cerita dijelaskan pada Gambar I.4. Data Analisis dan bercerita Publikasi Halaman Web Gambar I. 4. Konsep geovisualisasi dengan metode penuturan cerita (Sumber: Ho et al., 2013) Metode penuturan cerita memiliki peranan penting dan termasuk media komunikasi untuk menyatukan ide ide yang berlainan (Crawford, 2005). Dalam arti lain, untuk mengkomunikasikan ide dan pengalaman, metode penuturan cerita digunakan secara luas untuk menyampaikan informasi dan pesan dalam hiburan, komunikasi dan pendidikan, dan area lain dalam bentuk cerita lisan, tertulis, atau bentuk visual lain (Laurel 1991; Mateas and Sengers 2003 dalam Aditya 2007). Atlas dengan metode penuturan cerita merupakan atlas yang dilengkapi narasi atau struktur

10 cerita didalamnya. Dengan kata lain, atlas berbasis metode penuturan cerita merupakan salah satu cara visualisasi aspek spasial dengan menambahkan narasi pada atlas tersebut sesuai dengan tema atlas. Struktur narasi yang terdapat aspek spasial (seperti pada atlas) dapat disebut dengan narasi geografis. Riedl dan Young (2006) dalam Aditya (2007) menjelaskan bahwa terdapat dua jenis model plot narasi dalam bercerita yaitu model linier dan bercabang. Jenis penulisan model linier merupakan penulisan narasi dengan cara menyusun kejadian dari awal sampai akhir tanpa ada kemungkinan pengguna untuk mengubah alur cerita, sedangkan model narasi jenis bercabang memungkinkan pengguna untuk mengubah alur cerita. Model plot narasi yang biasanya digunakan pada buku atau atlas terdiri dari 3 model narasi, yaitu radial, linear reguler dan linear irreguler (Ormeling, 1997). Ketiga model struktur narasi tersebut digambarkan pada Gambar I.5. Gambar I. 5. Model struktur narasi pada atlas: (A) sentripetal (B) sentrifugal (C) linear irreguler (Ormeling, 1997) Model radial menceritakan informasi secara bertahap dengan menggunakan referensi khusus sebagai fokus utama. Model radial terdiri 2 macam, yaitu model sentrifugal dan sentripetal. Sedangkan model linier menganggap semua aspek topik cerita yang diberikan sama penting dan plot narasi diceritakan secara runtut dan menyeluruh berkebalikan dengan model linear irregular yang menceritakan narasi berdasarkan peristiwa tertentu mengikuti alur cerita. I.5.5. Pembuatan Halaman Web Pembuatan halaman web dapat diartikan sebagai proses atau cara penyusunan suatu web dengan menggunakan bahasa skrip tertentu sehingga web dapat digunakan dan dijalankan. Skrip yang digunakan biasanya mengacu pada bahasa standar pemrograman web untuk memberikan perintah pada komputer dan menampilkan web pada mesin pencarian web. Halaman web dibuat dengan menggunakan HyperText

11 Markup Language yang disingkat dengan nama HTML. HTML merupakan bahasa penanda (markup) yang didefinisikan pemakaiannya oleh World Wide Web Consortium (W3C). Bahasa HTML digunakan untuk menggambarkan struktur halaman web dengan menggunakan kode-kode tertentu (tag) yang mempunyai fungsi masing-masing dalam tampilan web. Selain menyusun struktur web, hal yang perlu diperhatikan dalam membangun sebuah web adalah mengatur tampilan dari web tersebut. Bahasa yang digunakan dalam untuk mengatur tampilan dalam suatu web yaitu Cascading Style Sheets (CSS). CSS berfungsi untuk mengatur layout utama web meliputi warna, tata letak, jenis font teks dan sebagainya. CSS merupakan bagian dari HTML namun terpisah untuk memudahkan dalam mengatur layout halaman web sesuai dengan desain yang diinginkan. Sebuah web dapat dikatakan interaktif apabila terjadi komunikasi dua arah antara web dengan pengguna. JavaScript berperan sebagai bahasa pemrograman yang memungkinkan pengguna dapat berinteraksi atau melakukan action pada web. JavaScript bersifat client-side sama seperti HTML dan CSS yang artinya dapat diolah langsung di mesin pencarian web tanpa harus terhubung ke server terlebih dahulu. Hal ini menjadikan pemrosesan yang dilakukan pengguna dengan situs web menjadi lebih cepat tanpa harus menunggu pemrosesan di web server. Sebelum adanya Javascript, setiap interaksi dari user harus diproses oleh web server. Pembuat web interaktif telah mempengaruhi perkembangan peta berbasis web atau biasa disebut web map. Pembuatan tampilan web map tidak terlepas dari penggunaan JavaScript. Pengguna dapat dengan mudah menggunakan JavaScript yang telah dibuat sebelumnya dengan memanggil layanan tersebut pada pustaka JavaScript. I.5.6. Layanan Web Hosting Web hosting merupakan layanan untuk menyimpan berkas berupa skrip atau jenis data lainnya untuk kemudian ditampilkan dalam bentuk web dan dapat diakses melalui situs internet. Github merupakan salah satu layanan web hosting yang sering digunakan oleh para pengembang perangkat lunak sebagai sarana untuk berbagi kode secara daring. Github menyediakan layanan penyimpanan (repository) yang bersifat umum secara gratis dan tak terbatas serta versi berbayar untuk penyimpanan yang bersifat pribadi. Selain layanan berbagi kode, pengguna dapat mengunggah berkas

12 tanpa batas dan cocok untuk membuat halaman web yang bersifat statis dan berbasis klien. Github menggunakan sistem kontrol yang dinamakan Git. Git merupakan sistem kontrol versi terdistribusi (Distributed Version Control System) yang dapat menyimpan setiap perubahan berkas yang dilakukan oleh pengguna secara lokal.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Menurut Badan Informasi Geospasial luas negara Indonesia adalah 5.180.053 km 2, 1.922.570 km 2 diantaranya adalah daratan atau hanya 37,11% luas Indonesia berupa daratan.

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Aplikasi Web Aplikasi merupakan sekumpulan program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melakukan tugas tertentu. Dengan kata lain, aplikasi bisa disebut juga dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan fisik di Kota Malang dalam beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan yang pesat ini tentunya juga membawa masalah baru. Salah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Informasi Geografis Pencarian Apotik terdekat di Kota Yogyakarta. Pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Informasi Geografis Pencarian Apotik terdekat di Kota Yogyakarta. Pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian yang sama pernah dilakukan sebelumnya oleh Bambang Pramono (2016) di STMIK AKAKOM dalam skripsinya yang berjudul Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser dan diakses melalui jaringan komputer. Aplikasi berbasis web

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia memiliki angka perpindahan penduduk dari desa ke kota yang terus menerus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi tiap tahunnya. Menurut Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Fotografi Amir Hamzah Sulaeman mengatakan bahwa fotografi berasal dari kata foto dan grafi yang masing-masing kata tersebut mempunyai arti sebagai berikut: foto artinya cahaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan pada saat ini, maka turut berkembang pula teknologi yang digunakan. Dalam kesehariannya, manusia selalu membutuhkan teknologi

Lebih terperinci

FERNANDYA RISKI HARTANTRI / F DASAR-DASAR HTML

FERNANDYA RISKI HARTANTRI / F DASAR-DASAR HTML FERNANDYA RISKI HARTANTRI 09018173 / F DASAR-DASAR HTML Hypertext Markup Language, atau seperti yang lebih dikenal, HTML, adalah bahasa computer dari World Wide Web. Bila Anda membuat situs Web, Anda dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya,

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Web Pada awalnya aplikasi web dibangun dengan hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kartografi berasal dari bahasa Yunani karto atau carto yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Kartografi berasal dari bahasa Yunani karto atau carto yang berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kartografi berasal dari bahasa Yunani karto atau carto yang berarti permukaan dan graft yang berarti gambaran atau bentuk, sehingga kartografi merupakan gambaran permukaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Berbasis Web Yang dimaksud dengan aplikasi web atau aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser. Aplikasi seperti ini pertama kali dibangun hanya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi BAB II LANDASAN TEORI 2.1Perangkat Lunak Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi memberikan fungsi dan petunjuk kerja seperti yang diinginkan. Struktur data yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Pengertian sistem informasi tidak bisa dilepaskan dari pengertian sistem dan informasi. Definisi dari sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponenkomponen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan Aplikasi Web yang semakin berkembang pesat sejak munculnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan Aplikasi Web yang semakin berkembang pesat sejak munculnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan Aplikasi Web yang semakin berkembang pesat sejak munculnya teknologi internet sangat membantu dalam kemudahan serta kecepatan pengiriman, penyampaian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Data statistik telah menjadi kebutuhan publik untuk lingkup yang lebih luas. Pengguna data statistik kini tak hanya instansi-instansi pemerintahan saja, tetapi juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara Kepulauan dengan ribuan pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, baik pulau-pulau kecil maupun pulau-pulau besar. Indonesia adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan keefisienan dalam melakukan setiap pekerjaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Sistem Menurut Jogiyanto (2001) terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen

Lebih terperinci

Rekayasa Web: Web Applications. WebOS. Oleh : 1. Qutsiyah Rahilah Novia Sulviatin

Rekayasa Web: Web Applications. WebOS. Oleh : 1. Qutsiyah Rahilah Novia Sulviatin Rekayasa Web: Web Applications WebOS Oleh : 1. Qutsiyah 09.04.111.00005 2. Rahilah 09.04.111.00026 3. Novia Sulviatin 09.04.111.00066 Pengertian WebOS Dalam bidang metacomputing, Web Operating System atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disajikan secara deskriptif. Selain itu, beberapa website

BAB I PENDAHULUAN.  disajikan secara deskriptif. Selain itu, beberapa website BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta tidak hanya memiliki karakteristik yang unik dan menarik yang sebatas pada sosial dan budayanya. Akan tetapi, keunikan lain khususnya dari

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar belakang

PENDAHULUAN. Latar belakang PENDAHULUAN I.1. Latar belakang Yogyakarta adalah Kota yang terletak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kota Yogyakarta berbatasan dengan Kabupaten Sleman, Bantul dan Kulon Progo yang terletak

Lebih terperinci

[Type the document title]

[Type the document title] SEJARAH ESRI Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisa, dan menghasilkan data yang mempunyai referensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada zaman yang telah maju ini manusia telah dimanjakan dengan berbagai kecanggihan teknologi. Hampir diseluruh aspek kehidupan manusia terdapat teknologi yang canggih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Sistem informasi merupakan suatu sistem yang menerima masukan data dan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Sistem informasi merupakan suatu sistem yang menerima masukan data dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem informasi merupakan suatu sistem yang menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai dengan intruksi dan mengeluarkan hasilnya. Sistem informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil-hasil penelitia terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun hasil penelitian

Lebih terperinci

Bab 5. Cascading Style Sheet (CSS)

Bab 5. Cascading Style Sheet (CSS) Bab 5. Cascading Style Sheet (CSS) Overview Cascading Style Sheets (CSS) adalah suatu bahasa stylesheet yang digunakan untuk mengatur tampilan sebuah dokumen yang ditulis dalam bahasa markup. CSS diperkenalkan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pencatatan Data Warga Kelurahan Berbasis Mobile

Sistem Informasi Pencatatan Data Warga Kelurahan Berbasis Mobile Sistem Informasi Pencatatan Warga Kelurahan Berbasis Mobile Suryo Mulyawan Raharjo, Oky Dwi Nurhayati, Kurniawan Teguh Martono Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jalan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. di jaman sekarang, namun apakah Anda mengetahui sejarah nya itu?. Mungkin,

BAB II LANDASAN TEORI. di jaman sekarang, namun apakah Anda mengetahui sejarah nya itu?. Mungkin, BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sekilas Mengenai Web Internet sudah menjadi hal yang sangat dekat bagi masyarakat ataupun penggunanya di jaman sekarang, namun apakah Anda mengetahui sejarah nya itu?. Mungkin,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi. Karena topik dari penulis memiliki sedikit nilai fotografi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek, ide, berikut saling keterkaitannya (inter-relasi) di dalam (usaha) mencapai suatu tujuan (atau sasaran bersama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Belum pernah ada penelitian tentang website pre order back sound dan musik sebelumnya, secara umum website tentang musik yang sudah ada adalah website tempat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sisttem informasi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan atau kebijakan dan menjalankan operasional

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu 6 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian tentang pariwisata yang telah dilakukan sebelumnya, seperti yang dikemukakan dalam penelitian yang berjudul Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian pertama berjudul Alkisah dan Legenda Menggunakan PHP dan MYSQL (Erlinda,2014). Dalam website tersebut berisi tentang pokok pembahasan yang menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pengertian sistem menurut Jogianto (2005 : 2) mengemukakan

BAB III LANDASAN TEORI. Pengertian sistem menurut Jogianto (2005 : 2) mengemukakan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Informasi Pengertian sistem menurut Jogianto (2005 : 2) mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

Pengertian Sistem Informasi Geografis

Pengertian Sistem Informasi Geografis Pengertian Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang selanjutnya akan disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk

Lebih terperinci

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI Perancangan Website Ujian Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML OLEH: AULIA RAHMAN 21060113120007 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014 Abstrak

Lebih terperinci

BAB III Validasi HTML5

BAB III Validasi HTML5 1 Modul Praktikum Pemprograman Web BAB III Validasi HTML5 A. Tujuan Memahami konsep dasar active web page, Mampu menghasilkan halaman web yang interaktif, Mampu memanfaatkan validasi data menggunakan HTML5.

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Bab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah suatu teknologi informasi berbasis komputer yang digunakan untuk memproses, menyusun, menyimpan, memanipulasi dan menyajikan

Lebih terperinci

WEBGIS. Tujuan. Arna fariza. Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan dapat: Memahami tentang Web GIS Mengetahui software2 untuk Web GIS

WEBGIS. Tujuan. Arna fariza. Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan dapat: Memahami tentang Web GIS Mengetahui software2 untuk Web GIS WEBGIS Arna fariza Politeknik elektronika negeri surabaya Tujuan Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan dapat: Memahami tentang Web GIS Mengetahui software2 untuk Web GIS 1 Overview Web GIS GIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin maju seiring dengan perkembangan zaman dengan pesat, memungkinkan terjadinya perubahan pola kehidupan manusia yang semakin maju

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan teknologi komputer saat ini berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan teknologi komputer saat ini berkembang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan teknologi komputer saat ini berkembang dengan sangat pesat. Kebutuhan akan itu pun semakin diminati oleh semua kalangan masyarakat,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Yosef Murya Kusuma Ardhana. ST., M.Kom

PENDAHULUAN Yosef Murya Kusuma Ardhana. ST., M.Kom PENDAHULUAN Yosef Murya Kusuma Ardhana. ST., M.Kom WWW World Wide Web atau lebih sering dikenal sebagai Web adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), yang memudahkan

Lebih terperinci

Bahasa Pemrograman Untuk Pembuatan Web

Bahasa Pemrograman Untuk Pembuatan Web Bahasa Pemrograman Untuk Pembuatan Web Iman Amalludin iman.llusion@gmail.com :: http://blog.imanllusion.hostzi.com Abstrak Bahasa Pemrograman (Programming Language). Apa itu? Bahasa Pemrograman adalah

Lebih terperinci

HTML 5 TIMOTIUS FLOREAN,

HTML 5 TIMOTIUS FLOREAN, HTML 5 TIMOTIUS FLOREAN, 111120124 Apa itu HTML 5? HTML5 adalah sebuah markup language untuk menstrukturkan dan menampilkan isi dari World Wide Web, sebuah teknologi inti dari Internet. HTML5 adalah revisi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI...

BAB II LANDASAN TEORI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii SURAT PERNYATAAN KARYA ASLI SKRIPSI...iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO...vi ABSTRAK... vii KATA

Lebih terperinci

Materi 1 Komputer Aplikasi IT (KAIT) 2 SKS Semester 1 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com

Materi 1 Komputer Aplikasi IT (KAIT) 2 SKS Semester 1 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com Materi 1 Komputer Aplikasi IT (KAIT) 2 SKS Semester 1 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com Nama Mahasiswa NIM Kelas Memahami cakupan materi dan sistem perkuliahan

Lebih terperinci

Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN

Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN WEB DESIGN? Design merupakan hasil karya manusia yang harus dapat berfungsi untuk memecahkan suatu masalah (problem solving) www (world wide web) merupakan kumpulan web server

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti- peneliti sebelumnya yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti- peneliti sebelumnya yaitu : BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti- peneliti sebelumnya yaitu : Tabel 2.1. Tabel Perbandingan Tinjauan Pustaka PARAMETER PENULIS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II TINJUN PUSTK 2.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis atau Geographic Information Sistem (GIS) merupakan sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hotel Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang melakukan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007 : 119) Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas hal-hal yang mendasari dibuatnya aplikasi JOGIFT, arsitektur, bahasa pemrograman dan tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi JOGIFT. 3.1 Produk Pengertian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berkaca dari pesatnya laju perkembangan teknologi. modern, sistem penjadwalan guru di sebuah sekolah akan lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berkaca dari pesatnya laju perkembangan teknologi. modern, sistem penjadwalan guru di sebuah sekolah akan lebih BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Berkaca dari pesatnya laju perkembangan teknologi modern, sistem penjadwalan guru di sebuah sekolah akan lebih efektif jika menggunakan sebuah aplikasi. Aplikasi

Lebih terperinci

Interactive Broadcasting

Interactive Broadcasting Modul ke: Interactive Broadcasting HTML Fakultas Ilmu Komunikasi Bagus Rizki Novagyatna Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Pengertian HTML Program adalah kata, ekspresi, pernyataan atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas hal-hal yang mendasari dibuatnya aplikasi Futsal Track, arsitektur, bahasa pemrograman dan tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi Futsal Track. 3.1 Arsitektur

Lebih terperinci

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR Nganjuk, XX XX Oktober 2016

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR Nganjuk, XX XX Oktober 2016 KISI-KISI dan PEDOMAN PELAKSANAAN KELOMPOK TEKNOLOGI INFORMASI BIDANG LOMBA : WEB DESIGN A. Pendahuluan LKS Jawa Timur tahun 2016, bidang lomba Web Design akan memperlombakan kompetensi pada kemampuan

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN BERBASIS WEB. Part 1,2 HTML. By Rolly Yesputra Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Royal Kisaran, 2018

PEMROGRAMAN BERBASIS WEB. Part 1,2 HTML. By Rolly Yesputra Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Royal Kisaran, 2018 PEMROGRAMAN BERBASIS WEB Part 1,2 HTML By Rolly Yesputra Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Royal Kisaran, 2018 Referensi HTML5, JavaScript, and jquery 24-Hour Trainer, Copyright 2015 by

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PETA 2.1.1. Pengertian peta Peta merupakan suatu representasi konvensional (miniatur) dari unsur-unsur (fatures) fisik (alamiah dan buatan manusia) dari sebagian atau keseluruhan

Lebih terperinci

DASAR-DASAR WEB DESIGN

DASAR-DASAR WEB DESIGN DASAR-DASAR WEB DESIGN Pengenalan website dan istilah-istilah internet By Reynaldi Wilianata Web Design? Asal Design hasil karya manusia yang harus dapat berfungsi untuk memecahkan suatu masalah (problem

Lebih terperinci

Dasar Pemrograman Web. Pemrograman Web. Adam Hendra Brata

Dasar Pemrograman Web. Pemrograman Web. Adam Hendra Brata Dasar Pemrograman Web Pemrograman Web Adam Hendra Brata Konsep Dasar Desain Web HTML CSS HTML HTML (HyperText Markup Language) Bahasa standar yang digunakan untuk menampilkan document web. Mengontrol tampilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Sistem Menurut Alfattah (2007:3) sistem adalah sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek yang biasa dilihat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi internet maka kebutuhan dalam memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi internet maka kebutuhan dalam memperoleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya teknologi internet maka kebutuhan dalam memperoleh informasi dengan cepat,akurat dan mudah dalam segala kegiatan baik itu dalam bisnis, pendidikan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Bagian-bagian yang memiliki keterkaitan pengoperasian dalam mencapai suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem informasi dapat dibuat

Lebih terperinci

PEMODELAN RESPONSIVE WEB MENGGUNAKAN FOUNDATION FRAMEWORK DALAM PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS PERANGKAT BERGERAK

PEMODELAN RESPONSIVE WEB MENGGUNAKAN FOUNDATION FRAMEWORK DALAM PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS PERANGKAT BERGERAK PEMODELAN RESPONSIVE WEB MENGGUNAKAN FOUNDATION FRAMEWORK DALAM PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS PERANGKAT BERGERAK Subur Anugerah Program Studi Teknik Informatika STMIK Balikpapan Jl. K.P. Tendean

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. subset perangkat lunak untuk perangkat mobile yang meliputi sistem operasi,

BAB II DASAR TEORI. subset perangkat lunak untuk perangkat mobile yang meliputi sistem operasi, BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Informasi Menurut Kenneth C Laudon dan Jane P Laudon Sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan (atau mendapatkan), memproses, menyimpan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Perancangan Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu (Kamus Bahasa Indonesia, 1988, h: 927). Perancangan merupakan penggambaran, perencanaan,

Lebih terperinci

BELAJAR HTML DASAR CARA MEMBUAT TABEL

BELAJAR HTML DASAR CARA MEMBUAT TABEL BELAJAR HTML DASAR CARA MEMBUAT TABEL Sandira Kurniawan sandira@raharja.info Abstrak Hypertext Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markah yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 Latar Belakang PENDAHULUAN Berdasarkan data historis hampir semua jenis bencana pernah berulangkali terjadi di Indonesia, seperti: gempa bumi, letusan gunung api, tsunami, longsor, banjir, kekeringan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Visualisasi Visualisasi adalah tampilan pada layar monitor baik dalam bentuk gambar yang bergerak ataupun tidak, serta dapat pula gambar yang disertai dengan suara.

Lebih terperinci

Untuk siswa Kelas X TKJ SMK Negeri 3 Balikpapan.

Untuk siswa Kelas X TKJ SMK Negeri 3 Balikpapan. Untuk siswa Kelas X TKJ SMK Negeri 3 Balikpapan www.bambangherlandi.web.id Pemrograman web diambil dari 2 suku kata yaitu pemrograman dan web. Pemrograman diartikan proses, cara, perbuatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Karya tulis ini mengacu beberapa karya tulis yang telah dibuat sebelumnya yang teknologi dan sistem kerjanya berhubungan dengan karya tulis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 World Wide Web Dunia internet semakin berkembang, terutama penggunaanya dalam bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer global, sedangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan dan pola pikir manusia. Salah satu bidang yang turut serta menikmati hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan dan pola pikir manusia. Salah satu bidang yang turut serta menikmati hasil BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini pembelajaran tentang ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang, khususnya dalam pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). TIK terus mengalami

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007 : 119) Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN WEBSITE JURNAL ILMIAH BIDANG KOMPUTER (STUDI KASUS : PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MULAWARMAN)

RANCANG BANGUN WEBSITE JURNAL ILMIAH BIDANG KOMPUTER (STUDI KASUS : PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MULAWARMAN) Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 10 No. 2 September 2015 25 RANCANG BANGUN WEBSITE JURNAL ILMIAH BIDANG KOMPUTER (STUDI KASUS : PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MULAWARMAN) Dana Pranata 1), Hamdani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini telah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini telah membawa perubahan pesat dalam aspek kehidupan manusia, perkembangan tersebut telah mengubah

Lebih terperinci

WEBSITE PEMILIHAN CALON KETUA HIMPUNAN JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA. Angga Indrajaya /

WEBSITE PEMILIHAN CALON KETUA HIMPUNAN JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA. Angga Indrajaya / WEBSITE PEMILIHAN CALON KETUA HIMPUNAN JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Angga Indrajaya / 1027014 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik,. Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH. No

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Berbagai macam cara yang dilakukan seorang programmer untuk memperoleh suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Berbagai macam cara yang dilakukan seorang programmer untuk memperoleh suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Berbagai macam cara yang dilakukan seorang programmer untuk memperoleh suatu perkembangan ilmu yang up to date terkususnya dalam dunia IT. Mereka mengekspresikan perkembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Website toko komputer ini juga sudah pernah ada sebelumnya. Website toko komputer tersebut adalah website toko komputer yang pernah dibangun oleh Donny

Lebih terperinci

Pokok Bahasan 2 Teknologi Dasar Internet dan Web. L. Erawan

Pokok Bahasan 2 Teknologi Dasar Internet dan Web. L. Erawan Pokok Bahasan 2 Teknologi Dasar Internet dan Web L. Erawan Materi User Agent, Web Browser, server web Jaringan: Jaringan client-server, TTL Protokol: HTTP, TCP/IP, FTP, SMTP, UDP, OSI Bahasa: HTML, XHTML,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi merupakan suatu sistem yang menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Sekilas Tentang Sistem Ujian Konevensional

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Sekilas Tentang Sistem Ujian Konevensional BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sekilas Tentang Sistem Ujian Konevensional Dalam ujian konvensional,ada beberapa hal yang harus dipenuhi agar ujian bisa dilaksanakan secara layak. Hal yang utama adalah kertas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internet yang sangat membantu dalam kemudahan serta kecepatan pengiriman,

BAB I PENDAHULUAN. internet yang sangat membantu dalam kemudahan serta kecepatan pengiriman, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan aplikasi web saat ini begitu pesat terutama sejak munculnya teknologi internet yang sangat membantu dalam kemudahan serta kecepatan pengiriman,

Lebih terperinci

Materi 2 Komputer Aplikasi IT (KAIT) 2 SKS Semester 1 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com

Materi 2 Komputer Aplikasi IT (KAIT) 2 SKS Semester 1 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com Materi 2 Komputer Aplikasi IT (KAIT) 2 SKS Semester 1 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com Nama Mahasiswa NIM Kelas Kompetensi Dasar 1. Memahami cara kerja world

Lebih terperinci

DASAR-DASAR Web Programing(WP) copyright by : japikinfo.com

DASAR-DASAR Web Programing(WP) copyright by : japikinfo.com DASAR-DASAR Web Programing(WP) OLEH : ARIRIK JAPIK, S.KOM Defenisi Website : Website adalah suatau halaman di internet yang menyediakan berbagai layanan informasi. Internet merupakan singkatan dari interconnected

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan komputer saat ini sudah semakin pesat perkembangannya. Untuk setiap bidang ilmu yang ada, ilmu komputer dapat diterapkan didalam ilmu suatu bidang. Hal ini

Lebih terperinci

BAB II. Gambar 1. Komponen Kunci Sistem Informasi Geografis

BAB II. Gambar 1. Komponen Kunci Sistem Informasi Geografis BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografi (SIG) sebagai kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografis, metode, dan personil

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bidang Informasi Geospasial Pusat Standardisasi dan Kelembagaan Informasi Geospasial Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial Badan Informasi Geospasial

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007), Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh karena

Lebih terperinci

DESAIN WEB STATIS DAN HTML. Dahlan Abdullah Website :http://dahlan.unimal.ac.id

DESAIN WEB STATIS DAN HTML. Dahlan Abdullah   Website :http://dahlan.unimal.ac.id DESAIN WEB STATIS DAN HTML Dahlan Abdullah Email : dahlanrpl@yahoo.com Website :http://dahlan.unimal.ac.id HALAMAN WEB KONSEP DASAR DAN TEKNOLOGI WEB World Wide Web secara luas lebih dikenal dengan istilah

Lebih terperinci

Desain Elemen Animasi

Desain Elemen Animasi INTERACTIVE BROADCASTING Modul ke: Desain Elemen Animasi Fakultas Ilmu Komunikasi Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id Pengantar Multimedia Dewasa ini perkembangan

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN Bab I berisikan penjabaran dan pembahasan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan laporan Tugas Akhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kepadatan arus lalu lintas akhir akhir ini semakin sering ditemui di kota-kota besar di Indonesia, dan permasalahan terkait kepadatan arus lalu lintas ini menjadi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1. Pengenalan HTML 2.1.1. Pendahuluan HTML Hypertext Markup Language merupakan kepanjangan dari kata HTML. Adalah script dimana kita bisa menampilkan informasi dan daya kreasi kita

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok dalam pendekatan mendefinisikan system, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Multimedia Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk teks, audio, grafik, animasi, dan video.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan aplikasi web yang semakin pesat sejak munculnya teknologi internet sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan aplikasi web yang semakin pesat sejak munculnya teknologi internet sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan aplikasi web yang semakin pesat sejak munculnya teknologi internet sangat membantu dalam kemudahan serta kecepatan pengiriman, penyampaian dan penerimaan

Lebih terperinci