SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR MENGGUNAKAN JAVA NASKAH PUBLIKASI

Transkripsi

1 SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR MENGGUNAKAN JAVA NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Janero Kennedy kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013

2 ii

3 INFORMATION SYSTEM PROCESSING DATA AT THE DIRECTORATE OF SPECIAL CRIMINAL POLICE DETECTIVES WEST SUMATRAN REGION USING JAVA SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR MENGGUNAKAN JAVA Janero Kennedy Andi Sunyoto Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Information system is a system in an agency that brings the daily data processing requirements to support operations functions that are managerial agency with strategic activities of an agency to be able to provide to the relevant parties with the information needed for decision making. Criminal cases is the most common cases in society, This makes the Directorate of Criminal Investigation into one measure police performance, with the computer -based information systems, is expected to expedite the processing of data and information delivery system allows precise and accurate. Data data relating to criminal cases collected was of course indispensable. To meet the needs of information retrieval and report to the relevant parties. The information system should be reliable to process data into information useful in decision making. It has led to an attempt to design an information system data collection criminal cases. The data used in designing and implementing these applications come from the Directorate of Criminal Investigation Special West Sumatra Police, supported by other references obtained from the study of literature and the internet, this app was built using Netbeans IDE software, the Java programming language and the MySQL Database Server. Keywords : Information Systems, Data Processing, Directorate of Criminal Investigation Special. iii

4 1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) salah satu bagian terpenting dalam institusi kepolisian. Ditreskrimsus menjadi ujung tombak kepolisian, bahkan kinerja kepolisian sering diukur oleh masyarakat melalui keberhasilan Ditreskrimsus dalam hal penanganan kasus-kasus tindak pidana khusus. Salah satu tugas Ditreskrimsus adalah mengenai pengolahan data berkas perkara yang jumlahnya sangat banyak dan kompleks. Pengelolaan data yang baik sangat dibutuhkan demi menjamin bahwa data - data tersebut dapat digunakan untuk menghasilkan informasi dan pengambilan keputusan. Hingga saat ini Ditreskrimsus Polda Sumbar dalam melakukan pengelolaan data perkara tindak pidana, masih menggunakan komputerisasi yang sederhana dengan Microsoft Word dan Excel, hal inilah yang membuat penulis mencoba memecahkan masalah tersebut dengan membuat skripsi berjudul Sistem Informasi Pengolahan Data pada Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumbar Menggunakan Java. penulis berharap hasil dari perancangan dan implementasi, dapat bermanfaat untuk membantu Ditreskrimsus dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi reserse kriminal dimasa mendatang. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka teridentifikasi rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana membuat sistem informasi pengolahan data pada Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumbar menggunakan Java.? 1.3 Batasan Masalah Pembatasan masalah dilakukan untuk menjaga agar perancangan aplikasi ini tidak meluas, tidak menyimpang dari pokok pemasalahan dan mudah dipelajari. Secara keseluruhan dalam pelaksanaannya, Ditreskrimsus Polda Sumbar dibantu oleh 4 (Empat) Sub Direktorat dalam pelaksanaan tugas pokok kepolisian, penulis menentukan lingkup dari penelitian yang dilaksanakan hanya sebatas 4 (Empat) Sub Direktorat yang ada. Dengan demikian Sistem Informasi Pengolahan Data pada Ditreskrimsus Polda Sumbar akan membahas bagaimana membuat laporan yang lebih baik, dengan tujuan untuk mempermudah dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari Ditreskrimsus Polda Sumbar yaitu meliputi permasalahan sebagai berikut: a. Laporan daftar personil yang ada di Ditreskrimsus Polda Sumbar. b. Laporan daftar tahanan yang ada di Ditreskrimsus Polda Sumbar. c. Laporan pengaduan masyarakat (Laporan Polisi Model A dan Model B). 1

5 d. Laporan berita acara pemeriksaan (BAP). e. Laporan rekapitulasi perkara tindak pidana Ditreskrimsus Polda Sumbar. 2. Landasan Teori Definisi Sistem Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu sama lain, yang berfungsi bersama - sama untuk mencapai tujuan tertentu Daur Hidup Sistem (System Life Cycle) Mengenali Adanya Kebutuhan Agar sistem tidak kehilangan arah dan efektivitasnya Pembangunan Sistem Seperangkat prosedur guna menganalisis kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk memenuhi kebutuhan tersebut Pemasangan Sistem Langkah akhir dari tahap pembangunan menuju tahap operasional Pengoperasian Sistem Sistem harus diperbaiki dan diperbaharui. Program - program komputer dan prosedur - prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi yang bersifat statis Sistem Menjadi Usang Perubahan yang begitu drastis tidak dapat diatasi dengan hanya melakukan perbaikan sehingga perlu sistem yang baru untuk menggantikannya Definisi Informasi Informasi adalah data yang diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi akan mengolah data dari bentuk yang tidak berguna menjadi berguna. Nilai informasi dilukiskan paling berarti dalam konteks pengambilan keputusan Siklus Informasi (Information Cycle) 3 Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut: 1 Tata Sutabri, Analisis Sistem Informasi (Yogyakarta: Andi Offset, 2012) hal. 6 2 Ibid. hal Ibid. hal.20 2

6 Gambar 2.3 Siklus Informasi (Tata Sutabri 2012) Definisi Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan - laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu Analisis 3.1 Definisi Analisis Sistem Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian - bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian - bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka. 5 Tujuan utama analisis sistem adalah untuk menentukan hal - hal detail yang akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan, analisis sistem mencakup spesifikasi perangkat lunak yang diinginkan dengan harapan agar terjadi komunikasi antar pembuat perangkat dengan pemakai. 3.2 Analisis Sistem Informasi Ditreskrimsus Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (System Planning). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan penting, karena kesalahan pada tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan selanjutnya. Tujuan utama dalam tahap analisis untuk melihat secara keseluruhan permasalahan yang dihadapi suatu organisasi dalam hal ini adalah Ditreskrimsus Polda Sumbar. Hal ini bertujuan menemukan kelemahan dalam sistem lama sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Dalam tahap analisis terdapat langkah - langkah dasar yang harus dilakukan yaitu sebagai berikut: a. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah. b. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. 4 Ibid. hal Hanif Al Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern (Yogyakarta: ANDI, 2007) hal. 44 3

7 c. Analyze, yaitu menganalisis sistem. d. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis, 3.3 Analisis Kelemahan Sistem Mengidentifikasi masalah merupakan langkah dimana kita menganalisa masalah - masalah yang ada, baik itu kemungkinan adanya ketidakberesan di dalam sistem yang lama maupun semakin meningkatnya kebutuhan informasi, Metode yang digunakan untuk menganalisa sistem informasi pengolahan data pada Ditreskrimsus Polda Sumbar adalah SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threads). Sebagai dasar untuk mendapatkan pokok - pokok permasalahan yang lebih jelas dan spesifik. Kemudian berdasarkan hasil analisa ini nantinya dapat diusulkan sistem baru sebagai alternatif pemecahan masalah pengolahan data perkara tindak pidana kriminal khusus pada Ditreskrimsus Polda Sumbar, hasil analisa dijelaskan sebagai berikut: a. Kekuatan (Strength) Dengan adanya sistem baru, maka kekuatan yang akan bertambah adalah sebagai berikut: 1. Proses pelayanan pada masyarakat akan lebih mudah. 2. Petugas kepolisian sebagai user akan lebih mudah dalam melakukan pendataan pada data perkara tindak pidana khusus, dalam hal ini adalah melakukan pengolahan data Laporan Polisi, Berita Acara Pemeriksaan, Daftar Tahanan, Daftar Personil, Data Rekapitulasi Tindak Pidana (Insert, Update, Delete) dan pencarian data secara instan. 3. Pembuatan laporan - laporan yang dibutuhkan akan menjadi mudah dan cepat serta data yang dihasilkan akan lebih valid, jauh dari human error. 4. Penggunaan dan pengoperasian sistem yang user friendly. b. Kelemahan (Weakness) Dengan adanya sistem yang baru, kelemahan dari sistem yang lama akan berkurang, diantaranya sebagai berikut: 1. Adanya kebutuhan pada sumber daya manusia (Personil) yang mampu dalam melakukan proses pemeliharaan dan back-up data - data kasus kriminal. 2. Apabila pemeliharaan (Maintenance) dan back-up data tidak dilakukan secara berkala, kemungkinan yang akan timbul adalah kerusakan file yang mengakibatkan kehilangan data. c. Peluang / Kesempatan (Opportunity) Dengan adanya sistem informasi pengolahan data pada Ditreskrimsus Polda Sumbar maka akan membantu kinerja pihak Ditreskrimsus dalam melakukan tugas pokok dan fungsi dalam penanganan kasus perkara tindak pidana khusus. 4

8 d. Tantangan (Threats) Dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dan kebutuhan akan informasi yang semakin meningkat. tidak tertutup kemungkinan akan banyak pihak - pihak mengembangkan sistem seperti ini yang bahkan lebih kompleks, menjadikan daya saing tinggi, sehingga diperlukan pengembangan secara berkelanjutan. 3.4 Analisis Kebutuhan Sistem Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional sistem informasi Ditreskrimsus adalah sebagai berikut: a. Sistem dapat mengolah data Login. b. Sistem dapat mengolah data Pengguna. c. Sistem dapat mengolah data Personil. d. Sistem dapat mengolah daftar Tahanan. e. Sistem dapat mengolah Laporan Polisi. f. Sistem dapat mengolah laporan Berita Acara Pemeriksaan. g. Sistem dapat menyajikan Laporan Rekapitulasi Data Tindak Pidana Kebutuhan Non Fungsional Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) Adapun perangkat keras yang dibutuhkan dalam tahapan pembuatan sistem adalah sebagai berikut: a. Prosesor Intel Core 2 Duo. b. RAM 2 Gb. c. HDD 320 Gb. d. Mouse, Keyboard, Monitor. Sedangkan kebutuhan perangkat keras dalam tahapan penerapan sistem adalah sebagai berikut: a. Processor Intel Pentium IV ke atas atau yang sederajat. b. RAM minimal 256 MB. c. HDD 80 GB. d. Laptop atau PC. e. Mouse, Keyboard, Monitor, Printer Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan sistem adalah sebagai berikut: 1. NetBeans IDE. 2. MySQL sebagai DBMS. 3. Visual Paradigm sebagai pemodelan UML. 4. ireport sebagai pembuatan format laporan. 5

9 5. Advanced Installer. Kebutuhan perangkat lunak dalam tahapan penerapan sistem adalah sebagai berikut: 1. Microsoft Windows / Linux atau Mac. 2. Browser (Mozilla Firefox / Internet Explorer) Kebutuhan Informasi Informasi yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem adalah sebagai berikut: 1. Analis membutuhkan informasi bagaimana proses penyelidikan dan penyidikan berlangsung, serta laporan - laporan apa saja yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas pokok Ditreskrimsus. 2. Programmer membutuhkan informasi tentang bagaimana aliran data serta contoh laporan yang telah berjalan pada sistem lama, sehingga programmer dapat melakukan perancangan laporan sesuai dengan yang diharapkan. Informasi yang dibutuhkan dalam penerapan sistem adalah sebagai berikut: 1. Admin dalam hal ini adalah pihak yang bertugas, dapat dengan cepat dan tepat memperoleh informasi yang dibutuhkan Kebutuhan Pengguna (Brainware) Kebutuhan pengguna dalam tahapan pembuatan sistem adalah sebagai berikut: 1. Analisis, tugas analisis adalah menggali fitur - fitur atau fungsi yang dibutuhkan oleh Ditreskrimsus Polda Sumbar untuk membantu dalam operasional perusahaan. 2. Programmer, tugas programmer adalah merancang program sesuai dengan spesifikasi yang diberikan oleh analis ke dalam instruksi yang bisa dijalankan oleh komputer (Coding). Kebutuhan pengguna dalam tahapan penerapan sistem adalah sebagai berikut: 1. Admin adalah yang mengelola data - data dalam sistem. Dalam hal ini adalah anggota personil yang bertugas. 3.5 Analisis Kelayakan Sistem Tujuan dari analisis ini adalah menelusuri apakah sistem informasi pengolahan data pada Ditreskrimsus ini layak untuk dilanjutkan atau tidak, hal tersebut dimaksudkan agar sistem baru benar - benar bermanfaat Kelayakan Teknologi Teknologi yang diterapkan dalam sistem saat ini merupakan teknologi yang terbukti efektif dan efisien menunjang kegiatan operasional, perangkat keras dan perangkat lunak untuk membangun sistem informasi sudah banyak tersedia di pasaran dan telah banyak pihak yang sudah menggunakannya. 6

10 3.5.2 Kelayakan Hukum Perancangan sistem dikatakan layak secara hukum jika hasil dari perancangan sistem tidak menimbulkan masalah dikemudian hari akibat melanggar hukum yang berlaku, sistem yang dirancang ini telah memenuhi aturan dan undang - undang yang berlaku, dikarenakan sistem ini menggunakan perangkat lunak legal dan perangkat lunak open source, berdasarkan uraian di atas, maka sistem dapat dikatakan layak secara hukum Kelayakan Operasional Kelayakan operasional dinilai dengan menggunakan kerangka kerja SWOT teknik yang dibuat oleh Albert Humphrey, bertujuan untuk mengukur apakah sistem yang akan dikembangkan dapat dioperasikan dengan baik atau tidak di dalam organisasi. Penjelasan mengenai kerangka analisis SWOT telah diuraikan pada subbab analisis kelemahan sistem di atas. 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan Tahap perancangan sistem dan program diperlukan sebagai usulan pemecahan masalah secara logikal dengan menggunakan alat bantu pemodelan berdasarkan penjelasan sebelumnya dalam subbab analisa kebutuhan sistem 4.1 Perancangan Proses Tujuan dari tahap perancangan ini adalah sebagai berikut: a. Melakukan evaluasi serta memutuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari informasi yang dihasilkan. b. Mengumpulkan data dan mempelajari agar susunan menjadi sebuah struktur data teratur sesuai dengan sistem yang dibuat sehingga memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem c. Dapat menyusun kriteria tampilan informasi secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam pengidentifikasian, analisis dan evaluasi terhadap aspek permasalahan sistem yang ada Unified Modeling Language (UML) Pemodelan di dalam UML meliputi beberapa diagram yaitu, use case diagram, class diagram, sequence diagram serta activity diagram seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada subbab konsep pemodelan sistem. 4.2 Perancangan Basis Data Normalisasi Normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data menjadi tabel yang menunjukkan entitas sekaligus relasinya. Tujuan utama dari normalisasi (Umumnya minimal sampai pada level normalisasi ketiga) adalah mencegah terjadinya redudansi 7

11 (Kerangkapan Data), mencegah timbulnya permasalahan pengelolaan dalam basis data Relasi Antar Tabel Hubungan berfungsi untuk menunjukkan relasi antar tabel sehingga membentuk suatu jaringan data. Adapun hubungan antar tabel pada Sistem Informasi Pengolahan Data Ditreskrimsus Polda Sumbar. 4.3 Pembahasan Interface / Antarmuka Program Antarmuka program diintegrasikan dengan kode program dan disesuaikan juga dengan kebutuhan pengguna. Sistem Ditreskrimsus dibuat sesuai rancangan antar muka yang telah dijelaskan sebelumnya Antarmuka Form Login Gambar 4.31 Tampilan Form Login Gambar diatas merupakan antarmuka login yang berfungsi sebagai kebutuhan login Antarmuka Form Menu Utama Gambar 4.32 Tampilan Form Menu Utama 8

12 Gambar diatas menggambarkan secara keseluruhan fitur fitur apa saja yang dimiliki oleh sistem Antarmuka Laporan Tampilan antarmuka laporan, dirancang sesuai dengan format laporan pada sistem yang lama. Sehingga kebutuhan dalam penanganan perkara tindak pidana di Ditreskrimsus Polda Sumatera Barat dapat terpenuhi. Laporan yang dihasilkan dari Sistem Ditreskrimsus Terdiri dari Laporan Polisi Model A dan Model B, Daftar Personil, Berita Acara Pemeriksaan, Daftar Tahanan dan Laporan Rekapitulasi Data Tindak Pidana, berikut antarmuka dari laporan yang dibutuhkan oleh Ditreskrimsus Polda Sumbar. 9

13 a. Antarmuka Laporan Polisi Model A Gambar 4.51 Tampilan Laporan Polisi Model A 10

14 b. Antarmuka Laporan Polisi Model B Gambar 4.52 Tampilan Laporan Polisi Model B 11

15 c. Antarmuka Laporan BAP 12

16 d. Antarmuka Laporan Daftar Tahanan Gambar 4.54 Tampilan Laporan BAP Gambar 4.55 Tampilan Laporan Daftar Tahanan 13

17 e. Antarmuka Laporan Rekapitulasi Data Tindak Pidana Gambar 4.56 Tampilan Laporan Rekapitulasi Data Tindak Pidana f. Antamuka Laporan Data Personil Gambar 4.53 Tampilan Laporan Daftar Personil 14

18 5. Kesimpulan Dari penelitian yang dilakukan pada sistem Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumatera Barat yang telah berjalan serta melakukan analisa, perancangan dan mengimplementasikannya, maka dapat disimpulkan bahwa pengolahan data Ditreskrimsus Polda Sumbar masih menggunakan komputerisasi yang sederhana dengan menggunakan Microsoft Word dan Excel dalam pengolahan data perkara tindak pidana. sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan proses pengolahan data. Sistem yang sedang berjalan merupakan dasar untuk perancangan sistem yang baru. Sedangkan penggunaan sistem baru yang terkomputerisasi diharapkan dapat menghasilkan informasi yang berkualitas, sehingga meningkatkan kinerja kepolisian dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi reserse kriminal. 5.1 Sistem Lama 1. Pembuatan laporan terkadang kurang bersahabat dengan pengguna. 2. Informasi yang dihasilkan tidak maksimal, karena terkadang tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan sebelumnya serta proses pencarian membutuhkan waktu lama karena masih menggunakan cara manual. 3. Data yang ada terkadang kurang tepat karena mengalami redudancy data atau kerangkapan data. Sehingga mengurangi kualitas informasi yang dibutuhkan. 4. Tidak konsistennya penyajian informasi sehingga pelayanan menjadi kurang memuaskan. 5. Banyaknya waktu yang dihabiskan dengan menginputkan data yang sama berulang ulang. 6. Biaya yang dikeluarkan cukup tinggi akibat sering terjadinya kesalahan dalam mencetak laporan. 7. Data perkara tindak pidana dapat diakses dengan mudah oleh pihak yang tidak berwenang, sehingga memiliki resiko keamanan tinggi terhadap penyalahgunaan data perkara tindak pidana. 5.2 Sistem Baru 1. Dapat membantu proses pengolahan data sesuai dengan kebutuhan, penyajian laporan cukup akurat dan cepat, mudah digunakan serta bersahabat dengan pengguna (User Friendly). 2. Sistem dapat menghemat waktu pencarian, pencatatan dan pemasukan data. 3. Sistem yang dibuat telah terintegrasi secara optimal dan tersimpan di database dengan baik, sehingga tidak ada lagi data tindak pidana yang terduplikasi (Redudancy) yang disebabkan oleh human error.

19 4. Penyajian informasi telah tersaji dengan konsisten, sehingga meningkatkan kualitas dalam pelayanan masyarakat. 5. Dapat mengurangi pekerjaan berulang - ulang dengan hanya melakukan pengeditan terhadap data. 6. Menghemat biaya yang relatif lebih rendah karena kesalahan hasil laporan dapat diminimalkan. 7. Sistem dapat mengendalikan hak akses pengguna sehingga meminimalisir resiko penyalahgunaan data, dengan cara pemberian password dan level pada tiap tiap pengguna. 16

20 DAFTAR PUSTAKA Al Fatta, Hanif Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. Yogyakarta: Andi. Hariyanto, Bambang Esensi-Esensi Bahasa Pemrograman JAVA - Revisi Ketiga. Bandung: Informatika. Huda, Miftakhul dan Bunafit Nugroho Trik Rahasia Pemrograman Database dengan JAVA. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Huda, Miftakhul dan Bunafit Komputer Membuat Aplikasi Mini / Supermarket dengan JAVA. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Huda, Miftakhul dan Bunafit Nugroho Membuat Aplikasi Penggajian dengan Java &MySQL. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Kepolisian Negara Republik Indonesia Himpunan Bujuklak, Bujuklap dan Bujukmin Proses Penyidikan Tindak Pidana Catatan Ke 2. Jakarta. Nugroho, Adi. et.al Rekayasa Perangkat Lunak - Buku 1: Roger S.Pressman,Ph.D. Yogyakarta: Andi. Sunyoto, Andi Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL. Yogyakarta: Andi Offset. Sutabri, Tata Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. Mulawarman. Jurnal Informatika Vol: 6, No.1. (Februari 2011). Hal: Riyan, Pratama, Mudafiq Membuat Installer Untuk Project Java Desktop Application Menggunakan Advanced Installer, diakses 8 Juli