BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM"

Transkripsi

1 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISEM III.1. Analisa Sistem Analisa berguna untuk mengetahui kebutuhan perangkat lunak dalam sistem pakar yang dibangun. Dalam tahap ini dilakukan pencarian dan pengumpulan data serta pengetahuan yang diperlukan oleh sistem pakar. Sehingga pada akhirnya didapatkan hasil analisa berupa sebuah sistem yang strukturnya dapat didefenisikan dengan baik dan jelas. Pada umumnya sistem pakar mendeteksi penyakit burung puyuh masih berjalan saat ini dilakukan secara manual, yaitu burung mengalami penyakit yang terkadang tidak terlihat oleh pemiliknya, dikarenakan penyakit penyakit tersebut tidak langsung diketahui unsur dan penyebab burung puyuh itu sakit. Maka dari itu perlu dievaluasi penyebab sakit, gejala sakit dan cara pengobatannya melalui ahlinya. III.1.1 Analisa Input Dalam mengidentifikasi penyakit burung, para ahli akan mencatat data penyakit ke dalam pembukuan data penyakit dan pada saat burung puyuh mengalami penyakit. Hasil data penyakit juga akan disimpan dalam bentuk arsip atau file data sehingga apabila burung puyuh membutuhkan pengobatan lebih lanjut. Maka pengobatan dan pencegahan bisa dilakukan dengan menganalisa penyakit tersebut. Dengan mengarsipkan setiap data maka penyakit burung puyuh 42

2 43 dapat diketahui. Dengan aplikasi ini kita hanya memutuhkan tempat penyimpanan data tanpa harus membuat ruangan atau memakan ruangan kerja kita. III.1.2 Analisa Proses Pakar akan mencari beberapa pertanyaan kepada peternak burung sehingga keluhan yang dialami bisa diketahui oleh pakar. Pada umumnya sistem yang akan dibangun masih harus mengumpulkan data penyakit yang sering dialami oleh burung, sehingga mempermudah peternak untuk mengatasi penyakit terhadap burung tersebut. Semua jawaban nantinya akan dicerna dan diidentifikasi oleh pakar sehingga dapat diketahui jenis penyakit yang dialami burung. Dengan proses yang seperti ini apabila kita berada disuatu tempat yang sulit menemukan tenaga medis maka akan berdapak serius bagi burung, namun aplikasi ini dapat digunakan dimana saja untuk berkonsultasi. III.1.3 Analisa Output Aplikasi sistem pakar yang dibangun memiliki cara kerja untuk menghasilkan suatu keluaran atau output dan cara kerja dari sistem pakar ini, pertama kali user diharuskan memilih salah satu topik permasalahan yang sedang dialami oleh user. Setelah dipilih salah satu topik permasalahan, sistem akan memunculkan pertanyaan-pertanyaan dimana user harus memberikan jawabanjawaban yang sesuai dengan apa yang user rasakan. Setiap pilihan jawaban yang dipilih oleh user akan mengarah pada pertanyaan berikutnya atau langsung menampilkan hasil diagnosa yang berisi kemungkinan penyebab dan tindakan

3 44 atau penanggulangan yang dapat dilakukan oleh user baik penanganan secara mandiri maupun penanganan yang membutuhkan pertolongan medis. III.2. Evaluasi Sistem Setelah penulis melakukan analisa terhadap sistem mendeteksi penyakit burung dalam saat ini maka perlu adanya evaluasi dalam beberapa hal antara lain : 1. Proses diagnosis penyakit burung pada saat ini masih manual terlihat dari proses pengolahan data untuk penyakit. 2. Proses untuk mengetahui beberapa penyakit yang dialami oleh burung puyuh masih bersifat manual, tidak dilakukan uji tes dilab. 3. Sistem mendeteksi penyakit burung ini, masih terlihat sederhana. Karena pakar tidak bisa melakukan pencarian beberapa penyakit yang sering timbul terbaru. Maka dari itu penyakit yang sering terinveksi virus dan bakteri masih diketahui lewat peternak burung puyuh. Berdasarkan pemaparan diatas maka diperlukan perbaikan sistem untuk memecahkan permasalahan yang ada. Untuk itu penulis akan membuat sistem pakar untuk mendeteksi penyakit burung puyuh dan pengobatannya menggunakan obat obatan dan pembersihan tempatnya. Sehingga permasalahan yang dihadapi saat ini dapat teratasi. Dengan menggunakan sistem pakar ini pengguna dapat dengan mudah dan cepat mengidentifikasi penyakit dalam tanpa harus berkonsultasi langsung dengan dokter atau ahli. Sistem ini diyakini mampu memberikan kontribusi positif bagi peternak, sehingga proses mendeteksi relatif lebih cepat.

4 45 III.3. Studi Kasus Desain sistem merupakan penggambaran dan pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan sistem. ujuan dari Desain sistem adalah untuk merancang sistem informasi yang baru, mengkonversikan spesifikasi sistem ke dalam sebuah desain yang handal dan dapat dipelihara. Sebelum mendesain sistem terlebih dahulu penulis akan menguraikan spectrum table yang akan digunakan, antara lain: abel III.1 abel Penyakit Kode Penyakit Nama Penyakit Nilai B P001 Radang Usus 0.7 P002 etelo 0.6 P003 Berak Putih 0.5 P004 Batuk Darah 0.6 P005 Salesma Burung 0.8 P006 Kolera Burung 0.6 P007 Gumboro Disease 0.6 P008 Produksi elur 0.6 P009 Produksi Awal 0.7 P010 Flu Burung 0.6 abel III.2 Daftar Gejala Kode Gejala Nama Gejala Nilai B G001 Nafsu Makan Berkurang 0.8 G002 Nafas Sesak 0.8 G003 Nafas Ngorok 0.8 G004 Nafas Cepat 0.7 G005 Bersin-bersin 0.7 G006 Batuk 0.6 G007 Badan Kurus 0.5 G008 Bulu Kusam dan berkerut 0.7 G009 Diare 0.8 G010 Produksi telur menurun 0.7 G011 Kualitas telur jelek 0.8 G012 Kelihatan Ngantuk dan bulu berdiri 0.6

5 46 G013 Kedinginan 0.8 G014 ampak lesu 0.8 G015 Mencret kehijau-hijauan 0.6 G016 Mencret keputih-putihan 0.7 G017 Mencret bercampur darah 0.8 G018 Ingin buang air terus menerus 0.6 G019 Banyak minum 0.8 G020 Muka pucat 0.6 G021 Nampak membiru 0.8 G022 Sempoyongan 0.6 G023 Jengger membegkak merah 0.6 G024 Jengger pucat 0.8 G025 Kaki bengkak 0.7 G026 Kaki meradang lumpuh 0.7 G027 Kaki pincang 0.7 G028 Kelopak mata kemerahan 0.6 G029 Keluar cairan berbusa dari mata 0.8 G030 Keluar cairan dari mata dan hidung 0.8 abel III.3 abel Solusi Kode Solusi S001 S002 S003 S004 S005 S006 S007 Kode Penyakit P001 P002 P003 P004 P005 P006 P007 Solusi Memperbaiki tata laksana pemeliharaan, serta memisahkan burung puyuh yang sehat dari yang telah terinfeksi. Berikan Vitamin secukupnya untuk membantu kondisi tubuh burung puyuh Berikan Master Coliprim dosis: 1 gr/1 ltr air selama 3-4 hari (1/2 hari) berturut-turut. setelah itu berikan Master Vit-Stress selama 3-4 hari untuk membantu proses penyembuhan Berikan vitamin Master Vit-Stress dosis: 1 gr/1 ltr air untuk membantu memperbaiki kondisi tubuh Berikan Master Cyprosyn-Plus dosis: 1 gr/1 ltr air selama 3-4 hari berturut-turut. selama pengobatan berikan vitamin Master Vit-Stress dosis: 1 gr/3 ltr air untuk membantu proses pengobatan. Berikan Master Kolericid dosis: 1 gr/1 ltr air selama 3-4 hari berturut-turut. berikan Master Vit-Stress dosis: 1 gr/3 ltr air untuk membantu proses penyembuhan Air gula gr/ltr air dan ditambah Master Vit-Stress dosis: 1 gr/2 ltr air untuk meningkatkan kondisi tubuh.

6 47 S008 P008 Berikan vitamin untuk membantu kondisi tubuh. S009 S010 P009 P010 BerikanM-10 dosis: 9 gr/100 kg makanan dan M- Poultry Formula dengan Antigerm-77 dosis: 2 st/3,8 ltr air. Dianjurkan untuk disingkirkan dan dimusnakan dengan cara dibakar dan bangkainya dikubur. Contoh perhitungan B abel III.4 Contoh Perhitungan No Gejala Penyakit Nilai B 1 Nafas Sesak Radang Usus 0,7 2 Nafas Ngorok Radang Usus 0,6 3 Nafas Cepat Radang Usus 0,5 4 Nafsu makan berkurang Radang Usus 0,5 adalah: Jika probabilitas gejala-gejala dengan memperhatikan penyakit yang terjadi 1. Nafas sesak : 0,7 2. Nafas Ngorok : 0,6 terjadi adalah: Jika probabilitas gejala-gejala dengan memperhatikan penyakit yang 1. Nafas Sesak : 0,5 2. Nafas Ngorok : 0,5 Perhitungan nilai bayes: P (Perikondritis Nafas Sesak) = P(Nafas sesak Perikondritis)*P(Perikondritis) P(Nafas Sesak Perikondritis)*P(Nafas Ngorok Perikondritis)

7 48 P (Perikondritis Nafas Sesak) = (0,5)*(0,7) (0,5)*(0,5) = 0,35 1 P (Perikondritis Nafas Sesak) = 0,35 P (Perikondritis Nafas Ngorok) P(Nafas sesak Perikondritis)*P(Perikondritis) = P(Nafas sesak Perikondritis)*P(Nafas Ngorok Perikondritis) P (Perikondritis Nafas Ngorok) = (0,5)*(0,6) (0,5)*(0,5) = 0,3 1 P (Perikondritis Nafas Ngorok) = 0,3 otal bayes = bayes 1 + bayes bayes n; = 0,35 + 0,3 = 0,65 Jadi total bayes penyakit perikondritis adalah 0,65 abel III.5 Aturan Spektrum Penyakit dan Gejala Kode Gejala Kode Penyakit P001 P002 P003 P004 P005 P006 P007 P008 P009 P010 G001 * G002 * G003 * G004 * G005 * G006 * G007 * G008 * G009 * G010 * G011 *

8 49 G012 * G013 * G014 * G015 * G016 * G017 * G018 * G019 * G020 * G021 * G022 * G023 * G024 * G025 * G026 * G027 * G028 * G029 * G030 * Setiap spektrum diatas akan dibuat kombinasi untuk setiap kemungkinan gejala terpenuhi dan disesuaikan dengan jenis penyakitnya. Berikut ini akan digambarkan dalam pohon keputusan:

9 50 G1 G8 G2 G3 G5 G7 G6 PO2 END G10 G4 P01 PO3 G9 P04 G11 G13 G25 P02 G16 G4 G17 G12 G24 END G18 P08 G29 G25 G14 G27 G25 G28 P06 G26 P09 G23 END G23 G21 G19 G20 G23 G15 P07 G22 END A IDAK PO5 END G30 / :Gejala A \ :Gejala IDAK Gambar III.1.Pohon Keputusan Sistem Pakar Burung Puyuh

10 51 III.4. Desain Sistem Desain sistem pada penelitian ini dibagi menjadi dua desain, yaitu desain sistem secara global untuk penggambaran model sistem secara garis besar dan desain sistem secara detail untuk membantu dalam pembuatan sistem. III.4.1. Desain Sistem Secara Global Pada sub bab ini penulis akan membahas tentang perancangan secara umum menggunakan bahasa pemodelan yang berorientasi objek Unified Modelling Language (UML) yaitu Use Case Diagram, Class Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram. III Use Case Diagram Berikut ini merupakan bentuk use case diagram dari sistem pakar mendeteksi penyakit burung puyuh :

11 52 Login Macam Penyakit <<include>> Konsultasi Pakar Data Gejala Data Penyakit <<include>> <<include>> <<include>> Hasil Diagnosa User <<include>> Data Aturan Logout Gambar III.2. Use Case Diagram Sistem Pakar Burung Puyuh Keterangan : 1. Actor a. Pakar : Admin yang bertindak sebagai pengelola sistem pakar. b. User : Pengguna sistem pakar 2. Usecase a. Daftar : Sebelum masuk kehalaman kerja pakar, seorang pakar harus terlebih dahulu mendaftar sebagai anggota dengan mengisi form yang disediakan.

12 53 b. Login : Sebelum masuk kehalaman kerja pakar, seorang pakar harus login terlebih dahulu dengan cara mengisi Username dan Password sesuai dengan ketentuan. c. Konsultasi : User yang akan melakukan konsultasi harus mengisi data user. Kemudian menjawab pertanyaan dari sistem mengenai gejala-gejala penyakit burung puyuh. Sistem akan memberikan hasil diagnose penyakit yang diderita user berdasarkan jawaban user. d. Penyakit : Setelah login, pakar memiliki berbagai hak akses. Salah satu hak aksesnya adalah pengelolahan penyakit. Pengolahan penyakit berupa pengubahan, penghapusan dan penambahan data penyakit. e. Gejala : Olah gejala berupa pengubahan, penghapusan dan penambahan gejala. f. Relasi : Input relasi digunakan untuk menghubungkan antara gejala dengan jenis penyakit yang telah diinputkan sebelumnya. g. Daftar : user harus memasukkan nama untuk dapat berkonsultasi III Class Diagram puyuh: Berikut ini Merupakan Class diagram sistem pakar penyakit burung

13 54 Anggota 1 Autocode PK Nama_abel Value 1 Admin PK Username Password PK Kode_Anggota 1 Jenis_Kelamin 1 anggal_lahir M Penyakit Alamat PK Kode_Konsul 1 Username Gejala Kode_Anggota Password PK Kode_Gejala Kode_Gejala 1 Hasil 1 Nama_Gejala Bobot Kode_Hasil anggal 1 PK Kode_Hasil Kode_Penyakit M M M Nilai Konsultasi 1 PK Kode_Konsul Kode_Anggota M Aturan Kode_Gejala PK Kode_aturan Kode_Hasil Kode_Gejala anggal 1 a idak Gambar III.3. Class Diagram Sistem Pakar Burung Puyuh III Activity Diagram Berikut ini merupakan activity diagram untuk menggambarkan logika program pada perancangan sistem pakar penyakit burung puyuh : 1. Diagram Activity Login Pakar Berikut ini rancangan diagram activity untuk login pakar :

14 Gambar III.4. Diagram Activity Login Pakar 55

15 56 2. Diagram Activity User Berikut ini rancangan diagram activity User : idak Valid Gambar III.5. Diagram Activity Login User

16 57 3. Diagram Activity Konsultasi Berikut ini rancangan diagram activity konsultasi : Konsultasi User Sistem Login Pilih Menu Konsultasi Form Pertanyaan Gejala Jawab Pertanyaan Gejala Baca Jawaban Pertanyaan Hasil Diagnosa Pilih Pertanyaan Gambar III.6. Diagram Activity Konsultasi

17 58 4. Diagram Activity Penyakit Berikut ini rancangan diagram activity Penyakit : Data Penyakit Admin Sistem Database Akses Data Penyakit ambah a Masukan Data Penyakit Baru ekan ombol Simpan idak Ubah a Pilih Data Penyakit yang diubah Ubah Data Penyakit idak Hapus a Pilih Data Penyakit yang akan dihapus Simpan Perubahan Data idak Hapus Data Simpan Penyakit Gambar III.7. Diagram Activity Penyakit

18 59 5. Diagram Activity Gejala Berikut ini rancangan diagram activity penambahan data gejala : Data Gejala Admin Sistem Database Akses Data Gejala ambah a Masukan Data Gejala Baru ekan ombol Simpan idak Ubah a Pilih Data Gejala yang diubah Ubah Data Gejala idak Hapus a Pilih Data Gejala yang akan dihapus Simpan Perubahan Data idak Hapus Data Simpan Gejala Gambar III.8. Diagram Activity Gejala

19 60 6. Diagram Activity Relasi Berikut ini rancangan diagram activity relasi antara gejala dengan penyakit: Gambar III.9. Diagram Activity Relasi

20 61 III Diagram Sequence 1. Diagram Sequence Login Pakar Untuk medapatkan hak akses di halama kerja pakar, maka pakar harus login terlebih dahulu. Username dan Password yang diinputkan saat login akan diperiksa validasinya oleh database. Pakar Form Login Database Menu Pakar Login Validasi Login Username atau Password Salah Result 2. Diagram Sequence Konsultasi Gambar III.10. Diagram Sequence Login Pakar Berikut ini adalah bentuk diagram sequence konsultasi user pada sistem pakar Burung puyuh : Username dan Password Benar User Cetak Input Data Konsultasi Database Nama User Baca NamaUser Hasil Cetak Jawaban Pertanyaan Gejala Hasil Diagnosa Baca Data Gejala Gejala dan Penyakit yang Dijawab Gambar III.11. Diagram Sequence Konsultasi

21 62 3. Diagram Sequence Penyakit Pakar mengolah data penyakit ke form penyakit, kemudian data penyakit yang diolah akan disimpan di database aplikasi. Pakar Menu Pakar Penyakit Database Input, edit, hapus data penyakit Simpan data penyakit ampilan Informasi data penyakit yang diinput, edit, hapus Gambar III.12. Diagram Sequence Penyakit 4. Diagram Sequence Gejala Pakar mengolah data gejala ke form Gejala, kemudian data gejala yang telah diolah akan disimpan di database aplikasi. Pakar Menu Pakar Gejala Database Input, edit, hapus data gejala Simpan data gejala ampilan Informasi data gejala yang diinput, edit, hapus Gambar III.13. Diagram Sequence Gejala

22 63 5. Diagram Sequence Rule Pakar mengolah data rule ke form rule, kemudian data rule yang telah diolah akan disimpan di database aplikasi. Pakar Menu Pakar Rule Database tambah, edit, hapus data rule Simpan data Rule ampilan Informasi data Rule yang diinput, edit, hapus Gambar III.14. Diagram Sequence Rule 6. Diagram Sequence Relasi Pakar mengolah data relasi ke form relasi, kemudian data relasi yang telah diolah akan disimpan di database aplikasi. Pakar Menu Pakar Relasi Database tambah, edit, hapus data relasi Simpan relasi ampilan Informasi data relasi yang ditambah, edit, hapus Gambar III.15. Diagram Sequence Relasi

23 64 III.4.2 Desain Sistem Secara Detail Desain sistem secara detail atau terinci ini berfungsi untuk memberikan gambaran sistem yang akan diusulkan agar dapat dilihat secara lebih detail berdasarkan pada gambaran sistem keseluruhan yang terdapat pada desain global. III Desain Output ampilan atau output adalah hasil dari sistem informasi yang dapat dilihat. Dalam tahapan desain output ini berupa tampilan di layar. Berikut ini adalah desain output sistem pakar yang dirancang: 1. Desain ampilan Hasil Konsultasi Berikut ini merupakan tampilan rancangan hasil konsultasi : Gambar III.16. Desain ampilan Hasil Konsultasi

24 65 2. Desain ampilan Cetak Hasil Konsultasi Berikut ini merupakan tampilan rancangan cetak hasil konsultasi dalam bentuk pdf: Hasil Konsultasi Nama : Gejala Penyakit ingkat Kepastian anggal Konsultasi Solusi : : Gambar III.17. Desain ampilan Cetak Hasil Konsultasi III Desain Input Desain input merupakan masukan yang penulis rancang guna lebih memudahkan dalam entry data. Entry data yang dirancang akan lebih mudah dan cepat dan meminimalisir kesalahan penulisan dan memudahkan perubahan.

25 66 1. Desain ampilan Login User Halaman Konsultasi Berikut ini merupakan rancangan tampilan halaman konsultasi : Gambar III.18. Desain ampilan Halaman Konsultasi 2. Desain ampilan Halaman Awal User Gambar III.19.Desain ampilan Halaman Awal User

26 67 3. Desain ampilan Daftar Pertanyaan Konsultasi Berikut ini merupakan rancangan tampilan daftar pertanyaan konsultasi : Gambar III.20. Desain ampilan Daftar Pertanyaan Konsultasi 4. Desain ampilan Halaman Login Pakar Berikut ini desain tampilan halaman login pakar : Gambar III.21. Desain ampilan Halaman Login Pakar

27 68 5. Desain ampilan Halaman Utama Pakar Berikut ini merupakan rancangan tampilan halaman utama pakar : HEADER Home Macam Penyakit Selamat Datang xxxxxxxxxxxx Data Gejala Data Penyakit Data Aturan Logout : : FOOER Gambar III.22. Desain ampilan Halaman Utama Pakar 6. Desain ampilan Halaman Menu Gejala Berikut ini desain tampilan halaman menu gejala: Gambar III.23. Desain ampilan Halaman Menu Gejala

28 69 7. Desain ampilan Halaman Ubah Gejala Berikut ini desain tampilan halaman ubah gejala: HEADER Home Macam Penyakit Data Gejala Data Penyakit Data Aturan Logout Data Gejala Kode Gejala xxxx Nama Gejala xxxxxx Bobot xx Ubah Reset : Kode Gejala Nama Gejala Bobot Aksi : xxxx xxxxxx xx Edit Delete FOOER Gambar III.24. Desain ampilan Halaman Ubah Gejala 8. Desain ampilan Halaman Menu Penyakit Berikut ini desain tampilan halaman menu penyakit: HEADER Home Macam Penyakit Data Gejala Data Penyakit Data Penyakit Kode Penyakit Nama Penyakit Solusi xxxx Data Aturan Logout Simpan : : Kode Penyakit Nama Penyakit Solusi Aksi xxxx xxxxxx xxxxxxx Edit Delete FOOER Gambar III.25. Desain ampilan Halaman Menu Penyakit

29 70 9. Desain ampilan Halaman Ubah Penyakit Berikut ini desain tampilan halaman ubah penyakit: HEADER Home Macam Penyakit Data Gejala Data Penyakit Data Penyakit Kode Penyakit Nama Penyakit Solusi xxxx xxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxx Data Aturan Logout Ubah Reset : Kode Penyakit Nama Penyakit Solusi Aksi xxxx xxxxxx xxxxxxx Edit Delete FOOER Gambar III.26. Desain ampilan Halaman Edit Penyakit 10. Desain ampilan Halaman Relasi Gejala dan Penyakit Berikut ini desain tampilan halaman relasi gejala dan Penyakit: HEADER Home Macam Penyakit Data Gejala Data Penyakit Data Aturan / Rule Gejala a idak Gejala Penyakit Gejala Penyakit Data Aturan Logout Simpan : Kode Gejala Nama Gejala a idak Aksi xxxx xxxxxx xxxx xxxx Edit Delete FOOER Gambar III.27. Desain ampilan Halaman Relasi Gejala dan Penyakit

30 71 III Desain Database Desain struktur database adalah untuk menentukan file database yang digunakan seperti field, tipe data, ukuran data. Sistem ini dirancang dengan menggunakan database MySQL. III Kamus Data Kamus data merupakan uraian yang menjelaskan tentang tabel data atau entitas serta field-field yang terdapat pada entitas yang ada. Kamus data digunakan sebagai acuan dalam pembangunan suatu database dan sebagai panduan bagi pemakai sistem maupun untuk keperluan pengembangan sistem database. Adapun tabel data atau entitas yang dibentuk adalah seperti berikut ini : 1. Penyakit + Nama_Penyakit + Solusi 2. Gejala 3. Aturan = {Kode_Aturan + Kode_Gejala+a+idak} 4. Admin = username + password username = *username pakar yaitu admin* passid = *password pakar yaitu 12345* 5. Hasil = Kode_Hasil + Kode_Penyakit + Nilai 6. Konsultasi=@Kode_Konsul+Kode_Aggota+ Kode_Gejala+Kode_Hasil+anggal 7. Anggota=@Kode_Anggota+Nama+Jenis_kelamin+anggal_Lahir+Alamat+ Username+password

31 72 III Desain abel Berikut adalah desain tabel dari sistem yang dirancang. 1. abel Penyakit abel yang berisi seluruh data mengenai penyakit. Nama Database Nama abel Primary Key : Sp_Burung_puyuh : Penyakit : Kode_penyakit abel III.6. Struktur abel Penyakit Nama Field ipe Data Ukuran Kode_Penyakit varchar 10 Nama_penyakit varchar 100 Solusi text - 2. abel Gejala abel yang berisi seluruh data mengenai gejala-gejala dari suatu penyakit. Nama Database Nama abel Primary Key : Sp_Burung_puyuh : Gejala : Kode_gejala abel III.7. Struktur abel Gejala Nama Field ipe Data Ukuran Kode_gejala varchar 10 Nama_gejala varchar 100 Bobot double

32 73 3. abel Aturan abel relasi merupakan tabel aturan yang merelasikan antara penyakit dengan gejalanya. Nama Database Nama abel Primary Key : Sp_Burung_puyuh : Aturan : Kode_Aturan abel III.8. Struktur abel Relasi Nama Field ipe Data Ukuran Kode_aturan Int 10 Kode_gejala varchar 10 a varchar 10 idak varchar abel Admin abel pakar digunakan sebagai tabel untuk login pakar Nama Database Nama abel Primary Key : Sp_Burung_puyuh : Admin : Username abel III.7. Struktur abel Admin Nama Field ipe Data Ukuran Username varchar 30 Password varchar abel Hasil abel Solusi digunakan untuk menampung hasil kansultasi pasien. Nama Database Nama abel Primary Key : Sp_Burung_puyuh : Hasil : Kode_hasil

33 74 abel III.9. Struktur abel Analisa Hasil Nama Field ipe Data Ukuran Kode_hasil Int 10 Kode_penyakit varchar 10 Nilai double 6. abel Konsultasi abel konsultasi berisi data dari para pasien yang berkonsultasi. Nama Database Nama abel Primary Key : Sp_Burung_puyuh : konsultasi : kode_konsultasi abel III.10. Struktur abel Nilai Konsultasi Nama Field ipe Data Ukuran Kode_konsultasi Int 11 Kode_anggota Varchar 10 Kode_gejala Varchar 10 Kode_hasil Varchar 10 anggal Date 7. abel Anggota abel komentar merupakan tabel untuk menampung saran yang dimasukkan oleh user. Nama Database Nama abel Primary Key : Sp_Burung_puyuh : anggota : Kode_anggota

34 75 abel III.11. Struktur abel Anggota Nama Field ipe Data Ukuran Kode_anggota Int 11 Nama varchar 30 Jensi_kelamin varchar 10 anggal_lahir Date Alamat text Username varchar 30 Password varchar 30 Rumus eorema Bayes p(e H) p(h) p(h E) = p(e) Gejala yang dialami pasien: 1. Nafsu Makan berkurang(0,8)=p(e H1) 2. Nafas Sesak (0,8)= P(E H2) 3. Nafas Ngorok(0,8)= P(\ H3) 4. Nafas cepat (0,7)= P(\ H4) Mencari semesta dengan Menjumlahkan dari Hipotesa diatas: 0,8+0,8+0,8+0,7=3,1 Menghitung Nilai Semesta Sebagai Berikut: P(H1)= = 0,25806 P(H2)= = 0,25806 P(H3)= = 0,25806 P(41)= = 0, 22581

35 76 Nilai P(H1) diketahui,probabilitas hipotesis H tanpa Memandang Evidence apapun,maka langakah selanjutnya adalah : P(HI)*P(E\H1) =P(H1)*P(E H1)+ P(H2)*P(E H2)+ P(H3)*P(E H3)+ P(H4)*P(E H4) =(0,25806*0,8)+ (0,25806*0,8)+ (0,25806*0,8)+(0,22581*0,7) =0, , , ,15807 =0,77742 Mencari Nilai P(H1\E) atau probabilitas hipotesis Hi benar jika diberikan Evidence E: P(H1\E)= =0,26556 P(H1\E)= =0,26556 P(H1\E)= =0,26556 P(H1\E)= =0,20333 Setelah Seluruh Nilai P(H1\E) diketahui,maka jumlahkan seluruh niali bayesnya dengan rumus Sebagai Berikut: Bayes = Bayes1+Bayes2+Bayes3+Bayes4 = 0,8*0, ,8*0, ,8*0, ,7*0,20333 =0, , , ,14233 =0,77968*100% =77,968 Nilai Kepastiannya=78%.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari Sistem Pakar Mendeteksi Penyakit Burung Puyuh Dan cara pengobatannya. Tampilan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Mendiagnosa Penyakit Akromegali Dengan Metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem yang sedang berjalan di tempat praktek Drh. Salisah Anggita Ningsih Tandam Hilir masih menggunakan sistem yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 25 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar mendiagnosa herpes

Lebih terperinci

Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Penyakit Ayam Muhammad Hasbi 7)

Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Penyakit Ayam Muhammad Hasbi 7) ISSN : 1693 1173 Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Penyakit Ayam Muhammad Hasbi 7) Abstrak Penentuan penyakit ayam dapat digunakan dengan sistem pakar. Perancangan aplikasi untuk menentukan penyakit ayam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem pakar mendeteksi penyakit rheumatic pada manusia dengan menggunakan metode dempster shafer yang meliputi analisa sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap diagnosis penyakit Ovarium Dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seseorang yang ingin memeriksa kesehatannya cenderung untuk berkonsultasi ke dokter ahli, namun terkadang hal ini dapat menyulitkan seseorang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 24 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada ng berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar mendiagnosa kanker

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Semangka merupakan salah satu buah yang sangat digemari masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis, renyah dan kandungan airnya yang banyak.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam mencari kepastian terjangkitnya sebuah penyakit, masyarakat harus pergi berkonsultasi ke dokter ahli untuk melakukan pemeriksaan dari gejala

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam sistem informasi geografis lokasi kantor telkom di kota medan masih bersifat manual. Bentuk manual

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode certainty Factor yang meliputi

Lebih terperinci

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses. deteksi adanya viskositas darah dalam tubuh adalah sebagai berikut :

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses. deteksi adanya viskositas darah dalam tubuh adalah sebagai berikut : 37 3. Jenis Kelamin Contoh input data jenis kelamin adalah : Jenis Kelamin : Laki-Laki III.1.2. Analisa Proses Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses deteksi adanya viskositas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan selama ini masih menggunakan sistem yang manual. Analisa input yang ada pada sistem yang sedang berjalan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Saat ini, banyak orang yang sering menderita penyakit alergi pada kulit seperti gatal-gatal, timbul bintik-bintik merah, atau timbul benjolan pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1.Analisa Masalah Berbagai upaya telah dilakukan oleh perusahaan untuk menanggulangi penyakit seperti gejala-gejala, nilai akurasi di data, namun tanpa peran serta

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah tahapan yang memiliki tujuan untuk mempelajari prosedur yang sedang berjalan saat ini dan kebutuhan pengguna dari aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa sistem yang sedang berjalan Analisa sistem yang dijelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Adapun sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty Factor yang meliputi analisa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Pakar Mendiagnosa Perkembangan Dan Kesehatan Pada Anak yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem Kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang berjalan yaitu : 1. Sebagian besar masyarakat tidak perduli akan penyakit yang dideritanya.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 40 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh RSUD Lukas Nias Selatan adalah kesulitan dalam mengolah data rekam medis akan pasien dan pelayanan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 37 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai sistem informasi geografis lokasi wedding solution

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Adanya kegiatan perkreditan pada merupakan salah satu keuntungan bagi pihak penyedia kredit juga pada nasabah. Dalam perkreditan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Berjalan Analisa sistem yang berjalan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan di rancang. Penulis akan memaparkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Mendiagnosa Penyakit Alzheimer Dengan Metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Masalah Sistem yang sedang berjalan belum tersedia sistem pakar tempat konsultasi yang berbasis komputer yang menjelaskan tentang penyakit dan jamur penyebab

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. kecamatan di kota medan masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat oleh petugas

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. kecamatan di kota medan masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat oleh petugas BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam sistem informasi geografis lokasi posyandu pada kecamatan di kota medan masih bersifat manual. Bentuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 26 8 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Penyakit usus merupakan penyakit yang tidak asing lagi dalam kehidupan, penyakit ini muncul dikarenakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah tahapan yang memiliki tujuan untuk mempelajari prosedur yang sedang berjalan saat ini dan kebutuhan pengguna dari aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian lokasi objek wisata di Pulau Nias memiliki kendala mengenai informasi lokasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai Sistem Informasi Geografis letak SD Negeri di kecamatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Penyakit sifilis atau biasa dikenal dengan penyakit Raja Singa pada priabiasanya banyak diderita oleh kaum pria, akan tetapi saat ini wanita pun

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem pakar kerusakan dinamo listrik dengan metode forward chaining yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pada pembahasan bab ini, akan dilakukan penganalisaan mengenai analisa dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam sistem informasi geografis lokasi kolam renang di kota medan masih bersifat manual. Bentuk manual

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan akan dimulai setelah tahap analisis terhadap sistem selesai dilakukan. Perancangan dapat didenifisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem merupakan proses awal yang harus dilaksanakan untuk menentukan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 46 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISEM III.1. Analisis Masalah Adapun analisis masalah system yang ada adalah sebagai berikut : III.1.1. Analisa Input Dalam analisa input yang akan penulis bahas yaitu terdari

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisis Sistem yang Berjalan Sistem yang sedang berjalan belum tersedia sistem informasi yang berbasis komputer atau dengan kata lain masih dengan cara manual.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Analisis sistem merupakan proses awal yang harus dilaksanakan untuk menentukan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini bertujuan untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan untuk proses pengadaan alat kerja clening service yang dilakukan pada CV. Sapta Darma Utama Medan ini masih

Lebih terperinci

Lampiran 1. DFD Level 1 (Data Flow Diagram). Lampiran 2. Halaman utama sistem.

Lampiran 1. DFD Level 1 (Data Flow Diagram). Lampiran 2. Halaman utama sistem. LAMPIRAN 5 Lampiran. DFD Level (Data Flow Diagram). Lampiran 2. sistem. 6 Lampiran 3. Halaman pengisian form input untuk data pengguna. Lampiran 4. Halaman pengisian data klinis. Lampiran 5. untuk. 7 Lampiran

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISEM III. 1. Analisa Sistem ang Berjalan Analisa sistem yang berjalan dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi geografis lokasi apotek 24 jam yang tersebar

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai sistem informasi geografis lokasi supermarket Irian di

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis masalah Analisis masalah merupakan masalah ng terjadi dalam sistem ng lama baik dalam melakukan pengolahan data dan penmpaian informasi ng ada. Adapun

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem yang sedang berjalan dalam Sistem Informasi Geografis Letak Kantor Pusat Dan Cabang Provinsi Sumatera.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 28 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi akuntansi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada SMPN 13 yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam Perancangan Sistem Informasi Geografis Objek Pariwisata Kabupaten Serdang Bedagai masih bersifat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Sistem yang sedang berjalan saat ini dalam membudidayakan ikan lele belum dilakukan secara baik dan benar. Karena para peternak lele sering menebar

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Hampir setiap tahunnya SAMSAT Wilayah Medan Selatan Medan melakukan penerimaan pegawai baru untuk dipekerjakan didalam memenuhi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN. sistem yang akan dirancang, evaluasi pada masalah yang ada adalah : informasi lokasi SMU dan SMK di kota medan.

BAB III ANALISA DAN DESAIN. sistem yang akan dirancang, evaluasi pada masalah yang ada adalah : informasi lokasi SMU dan SMK di kota medan. BAB III ANALISA DAN DESAIN III.1. Analisis Masalah Pada tahap analisis ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai masalah yang ada guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan pada sistem yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi geografis letak lokasi baliho di Kota Medan, yakni menganalisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP), masih bersifat manual, yaitu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Penyakit Meningitis dapat menyerang siapa saja, namun dalam kenyataannya, kasus terbanyak pada bayi dan anak-anak. Maka diperlukannya seorang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Analisa merupakan tahap awal yang harus dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini sangat penting karena dengan proses

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi yang didapat dan dikeluarkan oleh sistem itu sendiri. Menganalisa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis mendapati beberapa kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Letak Kantor Cabang BRI di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi Sistem Informasi Geografis Lokasi Support Center Resmi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai sistem informasi geografis tempat pelayanan dan rehabilitasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Ovis aries (kambing biri-biri) merupakan herbivora yang merumput. Ovis aries (kambing biri-biri) dipelihara terutama untuk keperluan produksi daging,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Analisa sistem pada penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sistem yang sedang berjalan yang terdiri dari input, proses, dan output sistem sehingga

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh Dinas Perhubungan Sumatra Utara adalah kesulitan dalam pencatatan serta menentukan banyak setoran pendapatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam mengevaluasi suatu proses diperlukan tahap analisis untuk menguji tingkat kelayakan terhadap proses perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem Informasi lokasi rawan narkoba di kota Medan adalah menggambarkan lingkungan rawan narkoba yang harus dihindari oleh

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pemilihan Jurusan SMK Pada Sekolah Marisi Medan ini merupakan sistem pendukung keputusan untuk membantu siswa siswi dalam memilih jurusan yang sesuai

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang sedang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian lokasi ATM di kota Medan masih bersifat manual. Bentuk manual yaitu dengan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 26 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Adapun analisa sistem yang sedang berjalan dalam mendiagnosa penyakit saraf tulang belakang pada manusia adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Berjalan Didalam sistem yang sedang berjalan saat ini informasi mengenai data sarana dan prasarana yang ada didalam wilayah kecamatan Medan Deli

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem yang sedang berjalan mengenai informasi data pemasaran selection cotton pada PT.TarunaKusuma Purinusa saat ini masih menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 30 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Adapun analisa sistem yang sedang berjalan saat ini meliputi analisa input, analisa proses dan analisa output yang akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan dari penerapan metode Teorema

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 34 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Pesantren Di Kota Medan. Sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui informasi tentang lokasi dan letak dari depo kontainer yang ada di kota Medan, Permasalahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Apotik 24 Jam di Kota Medan masih bersifat manual, banyaknya

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Di Kota Medan pencarian suatu lokasi service center perangkat komputer selama ini masih dilakukan secara manual yaitu dengan cara bertanya kepada

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Adapun sistem yang berjalan pada Dinas Pariwisata Kota Medan yaitu masih menggunakan sistem semi komputerisasi, yakni hanya

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 24 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Sistem ng Berjalan Analisa sistem yang berjalan dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi geografis tempat penjualan oleh-oleh khas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar identifikasi penyakit pada pohon Pepaya dengan menggunakan metode certainty Factor yang meliputi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Penyewaan Gaun Pengantin di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci