UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL EKSPERIMEN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL EKSPERIMEN"

Transkripsi

1 ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL EKSPERIMEN PADA KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI OLEH: 1. PUTRI INDAWAI (RRA1C310021) 2. Drs. MAISON M.Si P.hD 3. TUGIYO AMINOTO M.Si M.Ed FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI Agustus, 2014

2 1 LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Artikel ilmiah berjudul Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa Dengan Menggunakan Model Eksperiment Pada Kelas XI SMA Negeri 11 Kota Jambi yang disusun oleh Puteri Indawani RRA1C telah diperiksa dan disetujui. Jambi, Agustus 2014 Pembimbing I Drs. Maison, M.Si P.hD NIP Jambi, 2014 Pembimbing II Tugiyo Aminoto, M.Si M,Ed NIP

3 2 Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa dengan Menggunakan Model Eksperimen Pada Kelas XI IPA SMA Negeri 11 Kota Jambi OLEH: 1. PUTERI INDAWANI (RRA1C310021) 2. Drs. MAISON M.Si P.hD 3. TUGIYO AMINOTO M.Si M.Ed ABSTRAK Kata kunci: Aktivitas, Hasil Belajar, Model eksperimen Permasalahan yang sering muncul dalam bidang pendidikan adalah tidak sesuainya modelpembelajaran yang diterapkan guru dengan materi dan kemampuan siswa. Penggunaan pembelajaran konvensional yang terlalu sering tanpa divariasikan dengan model pembelajaran yang lain oleh guru fisika di kelas XI IPA 2 SMA Negeri 11 Kota Jambi telah menyebabkan siswa kurang berperan aktif dalam mengikuti kegiatan belajar fisika yang akhirnya berimbas pada rendahnya hasil belajar siswa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan upaya dengan menerapkan model eksperimen. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Reseach) yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus melalui tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, analisis dan refleksi. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru melalui lembar observasi. Penilaian hasil belajar dilakukan dengan evaluasi yakni melaksanakan ulangan formatif di setiap akhir siklus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah melalui model eksperimen dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 11 Kota jambi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan tindakan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, yaitu pada siklus I dengan jumlah rata-rat aktivitas 61,6, pada siklus II dengan jumlah persentase keaktivitas meningkat menjadi 68 dan pada siklus III meningkat menjadi 76,9. Peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran juga diiringi dengan peningkatan hasil belajar yang didapat siswa tiap akhir siklusnya, dimana pada siklus I nilai rata-ratanya 60, meninghat pada siklus II menjadi 69 dan pada siklus III juga meningkat menjadi 77. Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian, dapatlah disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran dengan menggunakan model eksperimen dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa di kelas XI IPA SMA Negeri 11 Kota Jambi pada pokok bahasan fluida. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan aktivitas. Hal ini sesuai dengan pendapat Sardiman (2003) aktivitas merupakan prinsip atau azas yang penting dalam belajar mengajar. Jika aktivitas belajar menurun maka hasil belajar akan menurun pula serta akan menjadi hambatan yang sangat berarti pada proses pembelajaran, oleh karena itu seseorang guru di harapakan dapat mempunyai ide-ide untuk meningkatkan aktivitas belajar sehingga siswa dapat aktif dan bisa meningkatkan prestasi serta hasil belajarnya.

4 3 Dari uraian tersebut di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa dengan Menggunakan Model Eksperimen Pada Kelas XI IPA SMA Negeri 11 Kota Jambi. 1.2 Rumusan Masalah Apakah pembelajaran fisika dengan menggunakan model eksperimen dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 11 Kota Jambi. 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas XI IPA 2 semester 2 SMA Negeri 11 Kota Jambi tahun ajaran 2013/2014 dengan tujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 11 Kota Jambi selama pembelajaran dengan menggunakan model eksperimen. 1.4 Kegunaan Hasil Penelitian 1. Memberi sumbangan pemikiran bagi para guru dan lembaga pendidikan pada umumnya tentang penerapan model eksperimen. 2. Mengembangkan wawasan peneliti dalam perkembangan proses belajar mengajar. 3, Sebagai referensi bagi penelitian-penelitian yang sejenis. 4. Memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan study. 1.5 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian 1.Penelitian dilaksanakan di kelas XI IPA 2 SMA Negeri 11 Kota Jambi. Semester II tahun ajaran dengan materi fluida yang tercantum dalam mata pelajaran Fisika kelas XI. 2. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran fisika yang dianalisa adalah hasil belajar pada aspek kognitif dengan menggunakan tes objektif.. II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian tindakan kelas Penelitian Tindakan Kelas berasal dari bahasa Inggris, yaitu Classrom Action Research, diartikan penelitian dengan tindakan yang dilakukan dikelas. Suhardjono (2007) mengatakan bahwa Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dikelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran Karakteristik penelitian tindakan kelas Suhardjono (2007) mengemukakan beberapa karakteristik penelitian tindakan kelas, antara lain (1) adanya tindakan, (2) Penelitian tindakan kelas merupakan bagian penting dari upaya pengembangan profesional guru karena penelitian tindakan kelas mampu membelajarkan guru untuk berpikir kritis dan sistematis, mampu membiasakan guru untuk menulis dan membuat catatan, (3) Penelitian tindakan kelas dimulai dari permasalahan yang sederhana, nyata, jelas, dan tajam mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas, (4) Adanya kolaborasi (kerjasama) antara praktisi (guru, kepala sekolah, siswa, dan lain-lain) dan peneliti dalam pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang akhirnya melahirkan kesamaan tindakan (action).

5 Tujuan Penelitian tindakan Kelas 1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah. 2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam kelas. 3. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan 4. Menumbuh-kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan. 2.2 Pengertian Belajar Gagne (1992) mengemukakan bahwa : belajar merupakan perubahan yang terlihat pada perubahan tingkah laku siswa setelah melakukan suatu proses dalam situasi belajar. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah. 2.3 Hakikat Belajar mengajar Belajar mengajar merupakan proses interaksi antara guru dan siswa. Dalam proses belajar, guru memberikan bimbingan dan menyediakan beberapa kemungkinan yang dapat mendorong siswa untuk belajar, dapat memperoleh pengalaman belajar sesuai tujuan. 2.4 Aktivitas siswa dalam belajar Indikator yang mengatakan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar menurut Paul B. Diedrich yang dikutip Sadirman (2010) adalah : a. Visual activities seperti membaca, memperhatikan gambar, demontrasi mengamati percobaan b. Oral activities seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi dan interupsi c. Listening activities seperti mendengarkan uraian, mendengarkan percakapan, mendengarkan diskusi dan mendengarkan pidato d. Writing activities seperti menulis, membuat laporan, mengisi angket dan menyalin e. Drawing activities seperti menggambar, membuat grafik, membuat peta dan diagram f. Motor activities seperti melakuka percobaan, membuat kontruksi model dan melakukan demontrasi g. Mental activities seperti menanggapai, menginat, memecaghkan soal, menganalisa, melihat hubungan dan mengambil keputusan h. Emotional activities seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tegang dan gugup 2.5 Pengertian Model Eksperimen Menurut Djamarah (2010) bahwa Model eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dimana peserta didik melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan model percobaan ini peserta didik diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan atau proses sesuatu Tahap-tahap Model Eksperimen Pada pelaksanaan eksperimen agar hasil yang diharapkan dapat dicapai dengan baik maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Langkah persiapan b. Langkah pelaksanaan c. Tindak lanjut model eksperimen

6 Kelebihan dan kekurangan model eksperimen Model eksperimen menurut Djamarah (2010) mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut: a. Kelebihan Model Eksperimen 1. Membuat peserta didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya. 2. Dapat membina peserta didik untuk membuat trobosan-trobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. 3. Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia. b. Kekurangan Model Eksperimen 1. Model ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi. 2. Model ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan mahal. 3. Model ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan. 4. Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktorfaktor tertentu yang berada diluar jangkauan kemampuan atau pengendalian. 2.6 Hasil Belajar Hasil belajar pada dasarnya merupakan akibat dari suatu proses belajar. Ini berarti bahwa optimalnya hasil belajar siswa bergantung pula pada proses belajar siswa dan proses mengajar guru. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penilaian terhadap proses belajar mengajar. Hasil belajar merupakan dasar yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam memahami suatu materi pelajaran Faktor-Faktor yang mempengaruhi hasil belajar Faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar meliputi 1. faktor eksternal 2. faktor internal 2.8 Materi Pengertian Fluida. Fluida adalah zat yang dapat mengalir (Halliday,1978). fluida dapat mencakup zat cair atau gas. Zat cair adalah Fluida yang non kompresibel (tidak dapat ditekan) artinya tidak berubah volumenya jika mendapat tekanan. Gas adalah fluida yang kompresibel, atau fluida yang dapat ditekan Tekanan Dalam Fluida Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Zat tersebut adalah cair dan gas. Tekanan didefinisikan sebagai gaya dibagi luas bidang tekanan. Secara sistematis : P = F / A Keterangan : P = Tekanan(N/m 2 ) F = Gaya(N) A = Luas(m 2 ) Hukum Pascal Menurut Giancolli (2001), Prinsip Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada fluida dalam suatu tempat akan menambah tekanan keseluruhan dengan besar yang sama Hukum Archimedes Menurut Giancolli (2001), Prinsip Archimedes adalah gaya apung yang berkerja pada benda yang dimasukkan dalam fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan.

7 Terapung, Tenggelam, dan Melayang Berdasarkan hukum Archimedes kita bisa menentukan syarat sebuah benda dikatakan terapung, tenggelam, atau melayang di dalam suatu fluida. Syarat terapung : syarat tenggelam : Syarat melayang : Tegangan Permukaan Tegangan permukaan disebabkan oleh interaksi molekul-molekul zat cair dipermukaan zat cair Kapilaritas Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair pada pipakapiler Persamaan Kontinuitas Persamaan Kontinuitas adalah suatu ungkapan matematis mengenaihal bahwa jumlah netto massa yang mengalir ke dalam sebuah permukaan terbatas sama dengan pertambahan massa di dalam permukaan itu. III. MODEL PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Desain penelitian ini adalah desain penelitian tindakan kelas (PTK) yang merupakan gabungan dari penelitian kuantitatif dan kualitatif. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 11 Kota Jambi tahun ajaran semester II dari tanggal 1 Februari hingga 28 Februari. 3.3 Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 11 Kota Jambi tahun ajaran Instrumen Penelitian Data tentang hasil belajar siswa diambil melalui tes ( Ulangan Formatif ) dan lembar observasi yang diadakan setiap akhir siklus pembelajaran. Untuk soal tes yang digunakan dalam penelitian ini telah dilakukan uji coba dan analisa untuk memperoleh validitas, tingkat kesukaran tiap soal, daya pembeda, dan reliabilitas yang memenuhi kriteria tertentu. 3.5 Pengumpulan Data 1. Jenis Data Jenis data yang diambil dalam penelitian ini berupa : a. Data Kuantitatif yaitu data tentang hasil belajar siswa setiap akhir siklus dan data aktivitas siswa b. Data Kualitatif yaitu data tentang aktivitas guru dalam proses belajar mengajar.

8 7 2. Cara Pengambilan Data a. Data hasil belajar diambil dengan memberikan tes kepada siswa setiap akhir siklus b. Data tentang situsi belajar mengajar pada saat dilaksanakannya tindakan diambil dengan menggunakan lembar observasi yang diisi oleh guru fisika. 3.6 Analisis Data Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam penelitian digunakan beberapa teknik analisis data sebagai berikut : 1. Data Kuantitatif Data kuantitatif yang digunakan untuk mengamati penilaian hasil belajar siswa pada masingmasing siklus digunakan rumus yang dikemukakan oleh Nurkencana (1986), dengan menggunakan persamaan berikut : W S R xwt n 1 Keterangan : S = Skor Wt = Bobot R = Jumlah jawaban yang benar n = Jumlah option Nilai rata-rata kelas dihitung dengan menggunakan persamaan yang dikemukakan oleh sudjana (1992), sebagai berikut ; _ Na N Keterangan : X = Nilai rata-rata Na = Jumlah nilai ulangan siswa N = Jumlah siswa keseluruhan 2. Data Kualitatif Pengambilan data kualitatif dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa dan lembar pengamatan aktivitas guru dan lembar pengamatan sikap selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. 3.7 Indikator Kinerja Indikator yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan tindakan yang dilakukan adalah meningkatnya aktivitas dan keaktifan siswa dalam belajar serta hasil belajar yang diperoleh siswa IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Siklus I Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus I terdiri dari dua kali pertemuan, pertemuan pertama mengenai sub materi Tekanan Hidroststik dan hukum Pascal dan pertemuan kedua mengenai Hukum Archimedes. pada siklus I ini disertai dengan percobaan pada masing-masing sub materi pembelajaran.

9 Hasil Observasi Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus I Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Secara keseluruhan aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar belum berlangsung secara optimal. Aktivitas siswa yang teramati belum sesuai dengan yang diharapkan karena masih ada aktivitas yang skor totalnya masih dibawah kategori skor siswa yang aktif, dimana skor maksimum untuk siswa yang aktif adalah Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran aktifitas guru selama proses pembelajaran berlangsung. Secara keseluruhan aktifitas guru dalam proses belajar mengajar belum berlangsung secara optimal. Dari hasil pengamatan terlihat bahwa pada kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru terdapat 14 indikator aktivitas guru yang terdapat pada tabel tercapai dengan baik dan 5 indikator aktivitas guru masih dikategorikan kurang Hasil Belajar Setelah pelaksanaan tindakan siklus I berlangsung, maka diadakan ulangan formatif I. hasil yang diperoleh siswa dari tes formatif I dapat dilihat pada tabel berikut No Variabel yang diamati Jumlah Nilai rata-rata siswa Siswa yang berhasil Siswa yang belum berhasil Refleksi I Berdasarkan hasil lembar observasi aktivitas siswa maupun lembar observasi guru, serta hasil belajar siswa maka pelaksanaan siklus I dapat dikatakan belum berhasil dan perlu ditingkatkan pada siklus II Siklus II Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II terdiri dari dua kali pertemuan, pertemuan pertama mengenai sub materi Fluida Ideal dan Persamaan Kontinuitas, pada pertemuan kedua mengenai sub materi asas bernaoulli, pada siklus II ini disertai dengan percobaan pada masingmasing sub materi pembelajaran Hasil Observasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Secara keseluruhan aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar belum berlangsung secara optimal. Dari hasil pengamatan terlihat bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah mengalami peningkatan dari siklus I Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran aktifitas guru selama proses pembelajaran berlangsung. Secara keseluruhan aktifitas guru dalam proses belajar mengajar sudah ada peningkatan dari pertemuan sebelumnya

10 9 Hasil Belajar Setelah pelaksanaan tindakan siklus II berlangsung, maka diadakan ulangan formatif II. Hasil yang diperoleh siswa dari tes formatif II dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5 : Hasil belajar siswa pada siklus II yang diikuti oleh 40 orang siswa. No Variabel yang diamati Jumlah/Persentase Nilai rata-rata siswa Jumlah siswa yang berhasil Jumlah siswa yang belum berhasil Refleksi II Berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa maupun guru, serta hasil belajar yang di peroleh siswa maka pelaksanaan siklus II sudah mengalami peningkatan dari siklus I. Ini dapat dilihat dari peningkatan aktivitas siswa dimana siswa sudah banyak yang berani merumuskan masalah berdasarkan fenomena yang di tunjukan guru. Begitu juga hasil belajar siswa pada tes formatif akhir siklus telah mengalami peningkatan dari sebelumnya. 4.3 Siklus III Pelaksanaan tindakan Siklus III ini terdiri dari 2 rencana pembelajaran dengan materi pembelajaran pertama yakni Tegangan Permukaan, Kapilaritas dan pembelajaran ke dua dengan materi Viskositas Fluida. Pada siklus III ini disertai pula dengan percobaan pada masing-masing sub materi pembelajaran Hasil Observasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III Setelah dilakukan perbaikan terhadap kegiatan pembelajaran yang telah direfleksikan pada siklus II dan berdasarkan pengamatan data observasi aktivitas siswa dapat dilihat bahwa pada siklus III ini aktivitas siswa mengalami peningkatan Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus III Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru pada siklus III ini guru telah melaksanakan langkah-langkah dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan yang telah dirancang Hasil Belajar Setelah pelaksanaan tindakan siklus III berlangsung, maka diadakan ulangan formatif III. Hasil yang diperoleh siswa dari tes formatif III dapat dilihat pada table berikut : Tabel : Hasil belajar siswa pada siklus III yang diikuti oleh 40 orang siswa. No Variabel yang diamati Jumlah/Persentase Nilai rata-rata siswa Siswa yang berhasil Siswa yang belum berhasil

11 10 Dari tabel diketahui bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus III sudah mengalami peningkatan. Ini dapat diketahui dari siklus I yang diikuti oleh 40 orang siswa, nilai rata-rata yang diperoleh meningkat dari 60 pada siklus I menjadi 69 pada siklus II dan meningkat menjadi 77 pada siklus III Refleksi III Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa serta evaluasi yang diadakan melalui ulangan formatif III, aktivitas dan hasil belajar yang diperoleh siswa telah mengalami peningkatan sesuai dengan yang diharapkan. V. PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model eksperimen dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa pada materi fluida di kelas XI IPA 2 SMA Negeri 11 Kota Jambi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang telah aktif dalam belajar dimana pada siklus I rata-rata skor aktivitas siwa adalah 61 kemudian meningkat pada siklus II menjadi 68 dan pada siklus III menjadi 76 serta rata-rata persentase hasil belajar siswa yang meningkat pada setiap siklus dimana rata-rata pada siklus I 60 dengan jumlah yang berhasil 13 orang (32,5%) meningkat pada siklus II menjadi 69 dengan jumlah siswa yang berhasil 24 orang (60%), kemudian meningkat lagi pada siklus III menjadi 77 dengan jumlah siswa yang berhasil 33 orang (82,5%). Dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam belajar memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa, dimana aktivitas siswa yang terus meningkat seiring dengan hasil belajar siswa yag terus meningkat disetiap siklus. 5.2 Saran-saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh di atas serta untuk lebih meningkatkan hasil belajar fisika siswa, maka penulis menyarankan beberapa hal : 1. Diharapkan kepada guru agar dapat menggunakan model eksperimen sebagai alternatif dalam pembelajaran, khususnya pelajaran fisika. 2. Penelitian ini masih terbatas pada aktivitas dan hasil belajar siswa pada aspek kognitif, diharapkan lebih lanjut dilakukan penelitian terhadap hasil belajar pada aspek afektif dan psikomotor. 3. sama memiliki hasil belajar yang berbeda. Jadi, diharapkan untuk peneliti selanjutnya untuk mengakali hal ini, agar penelitiannya lebih baik.

12 11 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010,. Prosedur Penelitian., Jakarta: Rineka Cipta Arikunto,Suharsimi Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, Djamarah S.B Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah S.B Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Slameto Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Putra, Sitiatava Rizema Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jogjakarta: Diva Press, Sardiman AM Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Yamin,Martinis Strategi dan Model dalam Model Pembelajaran. Jakarta: Referensi. Hamalik, Oemar Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Sagala Syaiful Konsep dan Magna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Arikunto, Suharsimi Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Asrori, mohammad, Penelitian tindakan kelas. Bandung: Wacana Prima Dimiati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Jakarta: Rineka Cipta Haliday, Fisika Jilid I. Jakarta: Erlangga Nunik, Penerapan Model Praktikum Dalam Pembelajaran Kimia Untuk Meningkatkan Keterampilan Berfikir Tingkat Tinggi Siswa Pada Materi Pokok Kesetimbangan Kimia Kelas Xi Smk Diponegoro Banyuputih Batang. Disertasi tidak diterbitkan, Semarang : Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Salisongo. Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dekdikbud. Jakarta : Balai Pustaka Suhardjono, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Sudjana, N Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Remaja Rosda karya Sumiati, Dan Asra, Model Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi. Jambi; Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi. Saripudin Aib,Dkk Praktis Belajar Fisika. Jakarta: Visindo Kanginan Marthen Fisika. Jakarta: Erlangga Sulaiman Albertus Fisika. Jakarta: Widya Utama.

13 12 Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dekdikbud. Jakarta : Balai Pustaka Purwanto,1991. Dari Pengajaran ke Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Winataputra, Udin S Materi Pokok Stategi Belajar Mengajar IPA. Jakarta: Dekdikbud

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA Lina Wahyuningrum, Pujayanto, Dewanto Harjunowibowo 1) Karangtalun Rt 04 RW

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY 1 ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA MATERI SUHU DAN KALOR SISWA KELAS Xc SMA XAVERIUS 2 JAMBI OLEH : 1. MEIRI ANDRIANI

Lebih terperinci

BAB.II. KAJIAN PUSTAKA. seseorang, sehinga menyebabkan munculnya perubahan prilaku (Wina Sanjaya,

BAB.II. KAJIAN PUSTAKA. seseorang, sehinga menyebabkan munculnya perubahan prilaku (Wina Sanjaya, BAB.II. KAJIAN PUSTAKA A. Konsep belajar Belajar dianggap sebagai proses perubahan perilaku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan. Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehinga

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUICK ON THE DRAW

ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUICK ON THE DRAW ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUICK ON THE DRAW PADA MATERI TEORI KINETIK GAS DI KELAS XI IPA SMA XAVERIUS

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. mampu merangsang peserta didik untuk menggali potensi diri yang sebenarnya

II. TINJAUAN PUSTAKA. mampu merangsang peserta didik untuk menggali potensi diri yang sebenarnya II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendekatan Keterampilan Proses Sains Keberhasilan proses pembelajaran sangat bergantung pada peran seorang guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif. Proses pembelajaran

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: LULUK RIF ATIN A54F100033

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: LULUK RIF ATIN A54F100033 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA DALAM MENGIDENTIFIKASI SUMBER ENERGI DAN KEGUNAANNYA MELALUI METODE STAD PADA SISWA KELAS III SEMESTER II SD NEGERI 2 RAWOH KECAMATAN KARANGRAYUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

jadikan sebagai indikator aktivitas belajar siswa adalah:

jadikan sebagai indikator aktivitas belajar siswa adalah: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Aktivitas Belajar Aktivitas belajar merupakan proses interaksi kegiatan jasmani dan rohani, dibantu oleh faktor-faktor lain untuk mencapai tujuan belajar yang

Lebih terperinci

OLEH : ZAKIAH A1C309043

OLEH : ZAKIAH A1C309043 ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT PADA MATERI IMPULS MOMENTUN DAN TUMBUKAN KELAS XI IPA 1 SMAN 5 KOTA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum menurut Gagne dan Briggs (2009:3) yang disebut konstruktivisme

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum menurut Gagne dan Briggs (2009:3) yang disebut konstruktivisme BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Teori Belajar 1. Teori Belajar a. Teori Belajar Konstruktivisme Secara umum menurut Gagne dan Briggs (2009:3) yang disebut konstruktivisme menekankan kontribusi seseorang pembelajar

Lebih terperinci

PEMBERIAN REWARD PENGARUHNYA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH FISIKA DASAR

PEMBERIAN REWARD PENGARUHNYA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH FISIKA DASAR JIPFRI, Vol. No. Halaman: 9-3 Mei 07 Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah PEMBERIAN REWARD PENGARUHNYA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH FISIKA DASAR Effendi * Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CORPORAT IDENTITY

ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CORPORAT IDENTITY ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CORPORAT IDENTITY DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MIA 9 SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI OLEH: 1. Tiara Lyfirda

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Sebagai suatu disiplin ilmu, matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang memiliki kegunaan besar dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, konsepkonsep dalam

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA Prosiding Seminar Nasional 9 Mei 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA Finisica Dwijayati Patrikha Universitas Negeri Surabaya

Lebih terperinci

PERSETUJUAN ARTIKEL. Oleh: Indriyani Nalole Jurusan Pendidikan Ekonomi. Nip Nip

PERSETUJUAN ARTIKEL. Oleh: Indriyani Nalole Jurusan Pendidikan Ekonomi. Nip Nip PERSETUJUAN ARTIKEL Artikel yang berjudul Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di Kelas VIII SMP Negeri 1 Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten

Lebih terperinci

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games Tournament

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games Tournament UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS VIIB SMP PGRI KASIHAN Exa Jati Purwani Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. belajar. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. belajar. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aktivitas Belajar Aktivitas belajar adalah tindakan atau perbuatan yang dilakukan dalam belajar. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADPEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE DI SDN 08 KINALI PASAMAN BARAT

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADPEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE DI SDN 08 KINALI PASAMAN BARAT PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADPEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE DI SDN 08 KINALI PASAMAN BARAT Rosmiati 1, Yusrizal 2, Hendrizal 1 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Secara umum, semua aktivitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru. 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Model Inkuiri Inkuiri merupakan model pembelajaran yang membimbing siswa untuk memperoleh dan mendapatkan informasi serta mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap

Lebih terperinci

Ratih Rahmawati Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Ratih Rahmawati Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW GUNA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IS 2 SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Ratih Rahmawati Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pengajaran dimana para siswa bekerja

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pengajaran dimana para siswa bekerja II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar SUSANTI A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar SUSANTI A PENERAPAN STRATEGI SURVEY, QUETION, READ, RECITE AND REVIEW (SQ3R) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV DI SD NEGERI NGLOROG 5 SRAGEN NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN Lalfakhiroh, Atmadji, Implementasi Metode Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Teknik Komputer dan Jaringan IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

Singgih Bayu Pamungkas Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Singgih Bayu Pamungkas Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATI DENGAN TIPE THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IPS 3 SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

KAJIAN PUSTAKA. makna tersebut dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri atau bersama orang

KAJIAN PUSTAKA. makna tersebut dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri atau bersama orang II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Alat Peraga Gambar Alat peraga adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam pendidikan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengacu pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengacu pada II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengacu pada strategi pembelajaran yang digunakan sehingga siswa dituntut bekerjasama dalam kelompok-kelompok

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2001: 37) belajar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2001: 37) belajar 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Belajar Belajar merupakan proses perkembangan yang dialami seseorang menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2001: 37) belajar merupakan proses perubahan tingkah

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TIPE GUIDED INQUIRY

ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TIPE GUIDED INQUIRY ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TIPE GUIDED INQUIRY DI KELAS XI MIA 2 SMAN 11 KOTA JAMBI OLEH: 1. Risna Yenti Simatupang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari kehidupan manusia, bahkan sejak manusia lahir sampai akhir hayat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari kehidupan manusia, bahkan sejak manusia lahir sampai akhir hayat. 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Belajar merupakan aktivitas manusia yang penting dan tidak dapat dipisahkan, dari kehidupan manusia, bahkan sejak manusia lahir sampai akhir hayat. Pernyataan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan,

BAB I PENDAHULUAN. yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa. Interaksi yang bernilai edukatif

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X.BSMA FERDY FERRY PUTRA JAMBI OLEH: 1. ESTI NURMA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

Lebih terperinci

Alumni Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jambi 2,3)

Alumni Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jambi 2,3) ISSN:2777935 Penerapan RPP berbasis...(dina) hal:712 PENERAPAN RPP BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR KELAS

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Talking Stick Model pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Saat proses pembelajaran dikelas, kemampuan yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertanya, mengajukan pendapat, dan menimbulkan diskusi dengan guru.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertanya, mengajukan pendapat, dan menimbulkan diskusi dengan guru. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Aktivitas Belajar Slameto (2001 : 36) berpendapat bahwa penerimaan pelajaran jika dengan aktivitas siswa sendiri kesan itu tidak akan berlalu begitu saja, tetapi difikirkan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

BAB II KAJIAN TEORI. usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah 9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoritis 1. Keaktifan Belajar Sebelum penulis membahas tentang keaktifan belajar, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan pengertian belajar. Belajar adalah suatu proses

Lebih terperinci

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI MTs MUHAMMADIYAH 7 HASAHATAN JULU Muhammad Darwis Dosen Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI OLEH: 1. INTRATI AYUNING TRYAS (RRA1C309021)

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG. PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG Dian Arima Gusti 1, Iing Rika Yanti 2, Silvi Trisna 2 1 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

Alit Verfitasari Aryaningrum Pendidikan Sosiologi Antropologi Universitas Sebelas Maret. Abstrak

Alit Verfitasari Aryaningrum Pendidikan Sosiologi Antropologi Universitas Sebelas Maret. Abstrak PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI DI KELAS XI IIS 3 SMA NEGER 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Alit Verfitasari

Lebih terperinci

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA CD PEMBELAJARAN DISERTAI PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BANJAR MARGO SUMBOGO B. M. SMP Negeri 1 Banjar Margo

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan. dapat menunjang hasil belajar (Sadirman, 1994: 99).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan. dapat menunjang hasil belajar (Sadirman, 1994: 99). BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktivitas Belajar Keberhasilan siswa dalam belajar bergantung pada aktivitas yang dilakukannya selama proses pembelajaran, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat,

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. OLEH: 1. RELI NURLIZESWATI (A1C309047) 2. Dra.ASTALINI, M.Si 3. HAERUL PHATONI,S.Pd, M.Pd.Fis

ARTIKEL ILMIAH. OLEH: 1. RELI NURLIZESWATI (A1C309047) 2. Dra.ASTALINI, M.Si 3. HAERUL PHATONI,S.Pd, M.Pd.Fis 1 ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 MERANGIN OLEH: 1. RELI NURLIZESWATI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN. Pembelajaran matematika membutuhkan proses bernalar yang tinggi

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN. Pembelajaran matematika membutuhkan proses bernalar yang tinggi 7 BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Landasan Teori 1. Pembelajaran Matematika Pembelajaran matematika membutuhkan proses bernalar yang tinggi dalam mengaitkan simbol-simbol dan mengaplikasikan konsep matematika

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Perubahan tersebut mencakup aspek tingkah laku, keterampilan dan

BAB II KERANGKA TEORITIS. Perubahan tersebut mencakup aspek tingkah laku, keterampilan dan BAB II KERANGKA TEORITIS A. Kajian Teori 1. Belajar dan Pembelajaran Matematika Belajar merupakan proses perubahan dari hasil interaksi dengan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental dan spiritual.

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING KELAS XI MIA 2 SMA NEGERI 3 KOTA JAMBI

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING KELAS XI MIA 2 SMA NEGERI 3 KOTA JAMBI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING KELAS XI MIA 2 SMA NEGERI 3 KOTA JAMBI Amanda Imalia Mutiara 1), Menza Hendri 2), dan Ahmad Syarkowi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi belajar. aktivitas tersebut. Beberapa diantaranya ialah:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi belajar. aktivitas tersebut. Beberapa diantaranya ialah: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar Belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 3, no 1Februari2016 PERANAN PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOKDENGAN MEDIA BELAJAR GAMBARTERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TANDUR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENERAPAN METODE TANDUR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENERAPAN METODE TANDUR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Eka Fermantika 1), Mukhni 2), Suherman 3) 1) FMIPA UNP, email: Eka_Fermantika@ymail.com 2,3)

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN ARIAS

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN ARIAS ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN ARIAS Terintegratif DI KELAS X SMAN 11 KOTA JAMBI OLEH: 1. Eka Sulastri NIM. RRA1C312014

Lebih terperinci

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN

Lebih terperinci

Jeffry Gagah Satria Frigatanto

Jeffry Gagah Satria Frigatanto PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS V SD NEGERI 03 BANTARBOLANG KECAMATAN BANTARBOLANG KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Aktivitas, Hasil Belajar Siswa, Metode Demonstrasi PENDAHULUAN

ABSTRAK. Kata Kunci : Aktivitas, Hasil Belajar Siswa, Metode Demonstrasi PENDAHULUAN 1 2 1 ABSTRAK Berdasarkan hasil observasi dan data yang diperoleh ternyata hasil belajar siswa rata-rata masih rendah dan sebagian kecil siswa sudah tuntas belajarnya. Penggunaan metode demonstrasi yang

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL KOMPAK UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PKn PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GEBANGSARI 02

PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL KOMPAK UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PKn PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GEBANGSARI 02 PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL KOMPAK UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PKn PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GEBANGSARI 02 Darsino SDN GEBANGSARI 02 GENUK ABSTRAK Penelitian ini terfokus pada peningkatan

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara

I. TINJAUAN PUSTAKA. tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara I. TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar Menurut Gegne dalam Suprijono (2009 : 2), belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 06 November sampai 28 November 2009. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG Widia Ningsih 1, Niniwati 1, Fazri Zuzano 1 1 Jurusan Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA TEMA INDAHNYA NEGERIKU MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFC DI SDN 07 SUNGAI AUR PASAMAN BARAT ABSTRACT

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA TEMA INDAHNYA NEGERIKU MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFC DI SDN 07 SUNGAI AUR PASAMAN BARAT ABSTRACT PENINGKATAN AKTIVITAS BELAAR SISWA KELAS IV PADA TEMA INDAHNYA NEGERIKU MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFC DI SDN 07 SUNGAI AUR PASAMAN BARAT Efa Susanti 1, Nurharmi 1, Hendrizal 1 Program Studi Pendidikan Guru

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 2, Mei - Agustus 2015 STKIP PGRI Banjarmasin MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Lebih terperinci

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK 131 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PESAWAT SEDERHANA DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 SIMEULU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SITI ARFAH, S.Pd 1 Oleh: ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Setiap siswa yang ada dalam kelompok

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF Journal of Mechanical Engineering Education, Vol. 3, No. 2, Desember 2016 256 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF Saepuloh 1, Dede Suhayat

Lebih terperinci

Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII B di MTs Muhammadiyah 1 Ponorogo

Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII B di MTs Muhammadiyah 1 Ponorogo Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII B di MTs Muhammadiyah 1 Ponorogo Dosen Pembimbing : Intan Sari Rufiana Siti Munawaroh Mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan salah satu 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan siswa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan

BAB II KAJIAN TEORI. teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Metode Pembelajaran Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara mengajar yang dipergunakan olah seorang guru atau instruktur. Pengertian lain adalah teknik penyajian

Lebih terperinci

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X No. 1 Juni 2012

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X No. 1 Juni 2012 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP N 1 ARGAMAKMUR Nurul Astuty Yensy. B Program Studi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI

PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI Halim Hi. Djaham Lumuan Guru Fisika SMA Negeri 1 Banggai Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN USAHA

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X G SMAN 8 MUARO JAMBI Mona Erliza 1), Astalini 2), Darmaji 3)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Belajar Belajar adalah hal yang penting dalam kehidupan seseorang. Dengan belajar kita dapat melakukan sesuatu hal yang awalnya kita tidak bisa atau tidak kita ketahui.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Huda (2014) mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap

II. TINJAUAN PUSTAKA. Huda (2014) mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) Think-Pair-Share (TPS) adalah suatu struktur yang dikembangkan pertama kali oleh Profesor Frank Lyman di Universitas Meryland pada tahun

Lebih terperinci

Nurhikma Ramadhana Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Sulawesi Barat

Nurhikma Ramadhana Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Sulawesi Barat PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XII IPA 2 SMAN 1 MAKASSAR (Studi pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan) Nurhikma Ramadhana

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Alat - Alat Laboratorium Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah perantara

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PLANTED QUESTIONS PADA SISWA KELAS V SD N NGAGLIK, SAMBI, BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PLANTED QUESTIONS PADA SISWA KELAS V SD N NGAGLIK, SAMBI, BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PLANTED QUESTIONS PADA SISWA KELAS V SD N NGAGLIK, SAMBI, BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh: INTAN PRATAMA WULANDARI A510090

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. TTW merupakan model pembelajaran kooperatif dimana perencanaan dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. TTW merupakan model pembelajaran kooperatif dimana perencanaan dari 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model pembelajaran TTW TTW merupakan model pembelajaran kooperatif dimana perencanaan dari tindakan yang cermat mengenai kegiatan pemebelajaran yaitu lewat kegiatan berifikir

Lebih terperinci

BAB. II KAJIAN PUSTAKA

BAB. II KAJIAN PUSTAKA 7 BAB. II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktivitas Belajar Pengertian aktivitas adalah semua kegiatan seseorang dalam mengikuti suatu kegiatan baik secara kelompok maupun perorangan atau individu. Menurut

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PEMASANGAN ANTENA PARABOLA PESERTA DIDIK KELAS XI TAV SMKN 1 SUMARORONG

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PEMASANGAN ANTENA PARABOLA PESERTA DIDIK KELAS XI TAV SMKN 1 SUMARORONG PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PEMASANGAN ANTENA PARABOLA PESERTA DIDIK KELAS XI TAV SMKN 1 SUMARORONG 221 1 Roberth Pabotak 1 SMKN 1 SUMARORONG KAB. MAMASA

Lebih terperinci

2 BAB II KAJIAN PUSTAKA

2 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasi Belajar IPA Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik jika hasil belajar sesuai dengan standar yang diharapkan dalam proses pembelajaran tersebut.

Lebih terperinci

Inayatul Uliya

Inayatul Uliya PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR PENJUMLAHKAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SD NEGERI 02 KEBON GEDE KECAMATAN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO. 067252 MEDAN DELI Herawati Bukit Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED Surel : herawatibukit@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK ERIKA NADAPDAP Guru SMP Negeri 1 Patumbak Email : seriussembiring@gmail.com

Lebih terperinci

Penerapan Pembelajaran Pakem pada Materi Pemanasan Global untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII MTsS Darul Aman

Penerapan Pembelajaran Pakem pada Materi Pemanasan Global untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII MTsS Darul Aman JURNAL EDUKASI KIMIA e-issn: 2548-7825 p-issn: 2548-4303 Penerapan Pembelajaran Pakem pada Materi Pemanasan Global untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII MTsS Darul Aman Mariana* Madrasah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja jika pembelajaran tidak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja jika pembelajaran tidak II. TINJAUAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja jika pembelajaran tidak didukung dengan aktivitas belajar. Aktivitas belajar merupakan rangkaian kegiatan

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn MELALUI STRATEGI ACTIVE DEBATE PADA SISWA KELAS V SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn MELALUI STRATEGI ACTIVE DEBATE PADA SISWA KELAS V SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn MELALUI STRATEGI ACTIVE DEBATE PADA SISWA KELAS V SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT Desi Susanti 1, Pebriyenni 2, Hendrizal 1 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke Volume 6 Nomor ISSN :

Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke Volume 6 Nomor ISSN : Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-6 2015 97 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS X MIA

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut. Sehubungan dengan pengertian

II. TINJAUAN PUSTAKA. belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut. Sehubungan dengan pengertian II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Belajar kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pengajaran yang memungkinkan siswa bekerja bersama untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan pemanfaatan kelompok kecil dua hingga

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan pemanfaatan kelompok kecil dua hingga 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Examples Non Examples Pembelajaran kooperatif merupakan pemanfaatan kelompok kecil dua hingga lima orang dalam pembelajaran yang memungkinkan siswa bekerja

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan sasarannya. Sutikno (2005: 29) mengemukakan bahwa pembelajaran efektif

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan sasarannya. Sutikno (2005: 29) mengemukakan bahwa pembelajaran efektif II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian teori 1. Efektivitas Pembelajaran Efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Sutikno (2005: 29) mengemukakan bahwa pembelajaran

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. siswa yang melakukan kegitan belajar. Keberhasilan kegiatan pembelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. siswa yang melakukan kegitan belajar. Keberhasilan kegiatan pembelajaran II. TINJAUAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang direncanakan dan disadari untuk mencapai tujuan belajar, yaitu perbaikan pengetahuan dan keterampilan pada siswa

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF (INNOVATIVE LEARNING) TIPE PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF (INNOVATIVE LEARNING) TIPE PICTURE AND PICTURE Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan ISSN 2407-4268 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF (INNOVATIVE LEARNING) TIPE PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KETUNTASAN BELAJAR

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. juga mengalami sehingga akan menyebabkan proses perubahan tingkah laku pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. juga mengalami sehingga akan menyebabkan proses perubahan tingkah laku pada II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya. Belajar bukan hanya sekedar mengetahui, tetapi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Aktivitas Belajar Siswa Menurut Sardiman (2011), pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN EKONOMI PADA SISWA XI IPS 2 SMA MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KUALIT

UPAYA MENINGKATKAN KUALIT ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN KINEMATIKA DAN DINAMIKA MESIN MELALUI IMPLEMENTASI LEMBAR KERJA TERSTRUKTUR DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN Oleh : Asnawi, M.Pd. Paryanto, M.Pd.

Lebih terperinci

Peningkatan Keaktifan Metrik Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Aktif Tipe Modeling The Way pada Kelas XI MOA SMK Purnama 2 Gombong

Peningkatan Keaktifan Metrik Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Aktif Tipe Modeling The Way pada Kelas XI MOA SMK Purnama 2 Gombong Peningkatan Keaktifan Metrik Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Aktif Tipe Modeling The Way pada Kelas XI MOA SMK Purnama 2 Gombong Faisol Al Amin, Wakhid Akhdinirwanto, Arif Maftukhin Program

Lebih terperinci

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN:

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Eka Kurniawati Prodi Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas Bengkulu Email

Lebih terperinci

Rahayu Dwi Mastuti Widayati Guru IPS SMP Negeri 2 Merbau Mataram ABSTRAK

Rahayu Dwi Mastuti Widayati Guru IPS SMP Negeri 2 Merbau Mataram ABSTRAK PENGGUNAAN ALGA SIAPA-AKU PADA MATERI KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 2 MERBAU MATARAM Rahayu Dwi Mastuti Widayati rahayuwidayati25@yahoo.co.id

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MASRI MANSYUR Guru SMP Negeri YASFII Dumai masrimansyur449@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N 23 Sabang

Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N 23 Sabang Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(1), 2017,69-76 Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N

Lebih terperinci