KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan. Disusun Oleh: DEFI FRITASARI NIM.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan. Disusun Oleh: DEFI FRITASARI NIM."

Transkripsi

1 TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA-TANDA PERSALINAN DI BPS DYAH SUMARMO DESA TANJUNGSARI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh: DEFI FRITASARI NIM. B PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

2

3

4 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tanda- Tanda Persalinan di BPS Dyah Sumarmo Desa Tanjungsari Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat untuk dapat menyusun tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis berterima kasih kepada: 1. Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. 3. Ernawati, S.ST, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan bantuan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. 4. Hutari Puji Astuti, S.SiT, M.Kes., selaku penguji Karya Tulis Ilmiah. 5. Ibu Dyah Sumarmo, SST yang telah memberikan ijin penelitian. 6. Seluruh dosen dan staff Prodi Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang diberikan. 7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut membantu selesainya Karya Tulis Ilmiah ini. iv

5 Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun saya harapkan. Surakarta, Juli 2013 Penulis v

6 Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013 Defi Fritasari B ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA-TANDA PERSALINAN DI BPS DYAH SUMARMO DESA TANJUNGSARI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2013 xiii + 48 Halaman + 16 Lampiran + 4 Tabel + 2 Gambar Latar belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN. Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 AKI di Indonesia masih berada pada angka 228 per kelahiran hidup. Kejadian kematian Ibu maternal paling banyak adalah sewaktu bersalin sebesar 49,5%, kematian waktu hamil 26%, pada waktu nifas 24%. Penulis melakukan wawancara terhadap 10 ibu primigravida didapatkan 2 ibu hamil dengan pengetahuan baik, 3 ibu hamil dengan pengetahuan cukup, dan 5 ibu hamil dengan pengetahuan kurang. Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tandatanda persalinan di BPS Dyah Sumarmo Boyolali Desa Tanjungsari Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali tahun Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan pada tanggal 8-13 Maret Lokasi penelitian di BPS Dyah Sumarmo Boyolali. Populasi adalah seluruh ibu hamil primigravida di BPS Dyah Sumarmo Desa Tanjungsari sebanyak 32 responden bulan September sampai dengan bulan November Jumlah sampel sebanyak 32 responden. Teknik sampling dengan menggunakan total sampling. Instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner. Analisa dengan analisa univariat. Hasil Penelitian: Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tandatanda persalinan dengan kategori pengetahuan baik sebanyak 5 responden (15,6%).Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan dengan kategori pengetahuan cukup sebanyak 20 responden (62,5%).Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan dengan kategori pengetahuan kurang sebanyak 7 responden (21,9%). Kesimpulan: Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan di BPS Dyah Sumarmo Boyolali Desa Tanjungsari Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali tahun 2013 mayoritas dengan kategori pengetahuan cukup sebanyak 20 responden (62,5%). Kata Kunci : Pengetahuan, Kehamilan, Persalinan. Kepustakaan : 26 literatur (tahun 2003s/d 2011) vi

7 MOTO DAN PERSEMBAHAN Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan maka setelah selesai suatu urusan segeralah menyelesaikan urusan yang lain dan kepada tuhan Mu lah hendaknya kamu berharap (QS Al Insyirah, 6-7) Pintu kebahagiaan terbesar adalah doa kedua orangtua. Doa mereka akan menjadi benteng yang kuat yang menjaga dari semua hal (La Tahzan) PERSEMBAHAN 1. ALLAH SWT yang selalu memberikan perlindungan dan selalu memberi kemudahan dalam setiap langkahku. 2. Ayah dan bunda tercinta (Indardjo, dan Alm. Indiyah Wijayanti) yang selalu memberikan do a, kasih sayang dan semangat. Selalu memberikan yang terbaik buat aku dan selalu bekerja keras demi kebahagiaan anakmu. 3. Seluruh dosen dan staf STIKes Kusuma Husada, Ibu Ernawati,Ibu Hutari Puji Astuti dan Ibu Leni Kurniawati terima kasih atas bimbingan, masukan dan motivasinya. 4. Kakakku dan adikku Erica,Chandra dan Dodit yang selalu memberi semangat dan kasih sayang. 5. Sahabat-sahabat Princess (Evi, Dika, Iga, Puput) dan 3 serangkai (Andi, Adi, Ali) terimakasih atas support dan terima kasih sudah menjadi sahabat yang baik. 6. Almamater tercinta vii

8

9 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... MOTO DAN PERSEMBAHAN... CURRICULUM VIATE... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vi vii viii ix xi xii xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 3 D. Manfaat Penelitian... 4 E. Keaslian Penelitian... 4 F. Sistematika Penulisan... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan... 7 B. Kehamilan C. Persalinan D. Kerangka Teori E. Kerangka Konsep Penelitian ix

10 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian B. Lokasi dan Tempat Penelitian C. Populasi, sampel dan Teknik Pengambilan Sampel D. Instrumen Penelitian E. Validitas dan Reliabilitas F. Teknik Pengumpulan Data G. Variabel Penelitian H. Defini Operasional I. Metode Pengolahan dan Analisa Data J. Etika penelitian K. Jadwal Penelitian BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum B. Hasil Penelitian C. Pembahasan D. Keterbatasan Penelitian BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x

11 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1. Kisi-Kisi Kuesioner Tabel 3.2. Definisi Operasional Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Tanda-Tanda Persalinan Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Tanda- Tanda Persalinan di BPS Dyah Sumarmo xi

12 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Kerangka Teori Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian xii

13 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Jadwal Penelitian Surat Permohonan Ijin Studi pendahuluan Surat Keterangan Studi pendahuluan Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas Surat Keterangan Uji Validitas dan Reliabilitas Surat Permohonan Ijin Penelitian Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lembar Permohonan Menjadi Responden Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 10 Kuesioner Lampiran 11 Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 12 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 13 Tabel R Product Moment Lampiran 14 Hasil Tabulasi Data Penelitian Lampiran 15 Hasil Uji Statistik Lampiran 16 Lembar Konsultasi xiii

14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN. Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 AKI di Indonesia masih berada pada angka 228 per kelahiran hidup. Kejadian kematian Ibu maternal paling banyak adalah sewaktu bersalin sebesar 49,5%, kematian waktu hamil 26%, pada waktu nifas 24% (Kementrian Kesehatan RI, 2012). WHO memprediksikan bahwa 15% ibu hamil dapat mengalami komplikasi yang membahayakan jiwa. Faktor penting dalam mengurangi mortalitas maternal ialah memilki tenaga kesehatan yang terampil saat persalinan. Selain itu, sangat penting bekerja dengan ibu, keluarga dan masyarakat dalam mempersiapkan persalinan atau kelahiran serta membuat rencana tindakan apabila terjadi komplikasi pada kehamilan dan persalinan (Tri Ningsih, dkk, 2010). Persalinan merupakan tahap tertinggi di mana semua persiapan selama kehamilan telah dilaksanakan. Persalinan dapat membuat cemas sebagian besar kaum wanita, di mana setiap wanita mengharapkan persalinannya lancar dan membahagiakan bagi dirinya sendiri maupun semua keluarga. Persalinan yang sehat juga dipengaruhi oleh pengetahuan ibu tentang kehamilan dan persalinannya. Mengetahui tanda-tanda persalinan merupakan hal yang penting yang perlu dimiliki oleh setiap ibu hamil. Hal ini bertujuan 1

15 2 untuk mendeteksi adanya komplikasi yang akan terjadi pada saat persalinan nantinya, misalnya KPD, pre eklampsi, persalinan macet dan lain-lain, sehingga akan tercipta persalinan yang normal, aman bagi ibu dan bayinya (Stoppard, 2008) Proses persalinan berbeda-beda pada setiap wanita, namun tandatanda dari persalinan sama, sehingga dapat membantu, khususnya pada ibu primigravida untuk memperkirakan kapan waktu persalinan tiba. Ibu yang pernah hamil dan melahirkan (multigravida) sudah memiliki pengalaman. Pada ibu primigravida kehamilan dan persalinan merupakan hal yang baru bagi mereka, apalagi bila ibu pernah mendengar trauma atau kegagalan dalam menghadapi perubahan yang terjadi selama kehamilan dan persalinan yang dapat menimbulkan kecemasan, selain itu ibu yang kurang mengetahui tanda persalinan maka ibu tidak mengetahui kapan waktu yang tepat untuk pergi ke pelayanan kesehatan dan tidak tau apa saja yang dapat dilakukan bila ada tanda-tanda persalinan pada dirinya (Lubis, 2009). Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada tanggal 19 November 2012 di BPS Dyah Sumarmo Boyolali Desa Tanjungsari Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali. Jumlah ibu hamil primigravida yang melakukan kunjungan pada bulan September sampai dengan November 2012 sebanyak 32 ibu. Penulis melakukan wawancara terhadap 10 ibu primigravida didapatkan 2 ibu hamil dengan pengetahuan baik, 3 ibu hamil dengan pengetahuan cukup, dan 5 ibu hamil dengan pengetahuan kurang. Berdasarkan hasil tersebut didapatkan banyak ibu hamil primigravida yang belum mengetahui tentang persiapan melahirkan dan tanda-tanda persalinan.

16 3 Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tandatanda Persalinan di BPS Dyah Sumarmo Desa Tanjungsari Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah penelitian sebagai berikut Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan di BPS Dyah Sumarmo Desa Tanjungsari Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali tahun 2013?. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan di BPS Dyah Sumarmo Boyolali Desa Tanjungsari Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali tahun Tujuan Khusus a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan di BPS Dyah Sumarmo Desa Tanjungsari Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali tahun 2013 pada tingkat baik. b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan di BPS Dyah Sumarmo Desa Tanjungsari

17 4 Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali tahun 2013 pada tingkat cukup. c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan di BPS Dyah Sumarmo Desa Tanjungsari Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali tahun 2013 pada tingkat kurang. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ilmu Pengetahuan Untuk menambah kajian pustaka mengenai kehamilan dan persalinan khususnya pengetahuan tentang tanda-tanda persalinan. 2. Bagi Peneliti Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peneliti mengenai kehamilan dan persalinan. 3. Bagi BPS Dyah Sumarmo Digunakan gambaran tentang pengetahuan masyarakat mengenai kesiapan dalam menghadapi persalinan yang dilihat dari tingkat pengetahuan ibu tentang tanda-tanda persalinan. E. Keaslian Penelitian Tri Ningsih, dkk (2010), penelitian dengan judul Gambaran Pengetahuan Ibu Primigravida tentang Persiapan Melahirkan dan Tanda-tanda Persalinan di Poli Hamil RSUD dr. R. Koesma Tuban. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu primigravida di Poli Hamil RSUD Dr. R Koesma Tuban Kabupaten Tuban

18 5 berjumlah 22 orang. Besar sampel yang didapat yaitu 21 orang. Sampel dipilih secara purposive sampling. Sebagai variabel penelitian adalah pengetahuan ibu primigravida tentang persiapan melahirkan dan tanda tanda persalinan. Analisa data dengan Analisa Univariat. Hasil penelitian sebagian besar ibu primigravida berumur antara tahun, hampir seluruhnya berpendidikan di atas SD, sebagian kecil ibu primigravida masing-masing bekerja sebagai petani dan swasta, Sebagian besar ibu primigravida memiliki pengetahuan baik tentang persiapan melahirkan, semua ibu primigravida mempunyai pengetahuan yang baik tentang tanda-tanda persalinan. Persamaan dengan penelitian yang dilakukan adalah sama-sama meneliti pengetahuan tentang tanda-tanda persalinan, menggunakan metode penelitian yang sama, yaitu metode desktiptif serta metode analisa data yang sama yaitu analisa univariat. Perbedaan keaslian penelitian diatas dengan penelitian ini terletak pada tempat, waktu penelitian, dan sampel penelitian. F. Sistematika Penelitian Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini disusun menjadi lima BAB. Adapun penyusunannya sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang teori pengetahuan, teori kehamilan, teori persalinan, kerangka teori, dan kerangka konsep.

19 6 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan data, etika penelitian, dan jadwal penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini terdiri dari gambaran umum lokasi penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan. BAB V PENUTUP Bab ini terdiri kesimpulan dan saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

20 BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan merupakan pencapain seseorang dalam memperoleh informasi dan dapat mengingat kembali informasi tersebut. Pengetahuan merupakan hasil mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak disengaja dan terjadi setelah orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu objek tertentu (Mubarak et al, 2007). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan indra peraba. Akan tetapi, sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Novita, 2011). 2. Tingkat Pengetahuan Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan yang mencakup dalam domain kognitif ada 6 tingkatan yaitu: 7

21 8 a. Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya. b. Memahami (Comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. c. Aplikasi (aplication) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi nyata.

22 9 d. Analisis (analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya. e. Sintesis (synthesis) Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. f. Evaluasi (evaluation) Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan kriteria sendiri atau kriteria yang telah ada. 3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Menurut Mubarak et al (2007), Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu: a. Pendidikan Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat

23 10 dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya, sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan seseorang terhadap penerimaan, informasi, dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan. b. Pekerjaan Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. c. Umur Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental). Pertumbuhan pada fisik secara garis besar ada empat kategori perubahan, yaitu perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis atau mental taraf berpikir seseorang semakin matang dan dewasa. d. Minat Minat sebagai suatu kecenderunagan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.

24 11 e. Pengalaman Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderunagan pengalaman yang kurang baik seseorang akan berusaha untuk melupakan, namun juka pengalaman terhadap obyek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akan timbul kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaannya, dan akhirnya dapat pula membentuk sikap positif dalam kehidupannya. f. Kebudayaan lingkungan sekitar Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan, karena lingkunagn sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap pribadi atau sikap seseorang. g. Informasi Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru. 4. Cara Pengukuran Pengetahuan Cara mengukur pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara, angket atau kuesioner yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden (Mubarak, 2007). Hasil pengukuran tingkat pengetahuan tentang tanda-tanda persalinan menurut Riwidikdo (2010) dibagi menjadi:

25 12 a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh adalah X > mean + 1SD b. Cukup, bila nilai responden yang diperoleh adalah mean - 1SD X mean + 1 SD c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh adalah X< mean - 1SD. B. Kehamilan 1. Pengertian Masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir, kehamilan terbagi dalam tiga triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai tiga bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai ke enam, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Ambarwati dan Wulandari, 2008). Masa mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari atau 43 minggu (Wiknjosastro, 2005). 2. Tanda gejala kehamilan Menurut Prawirohardjo (2005), tanda gejala kehamilan sebagai berikut: a. Tanda presumtif/tidak pasti 1) Amenorea/ tidak hamil 2) Mual muntah (nausea and vomiting)

26 13 3) Mengidam 4) Tidak tahan bau-bauan 5) Pingsan di tempat yang sesak 6) Anoreksia (hilang nafsu makan) 7) Lelah/fatigue 8) Payudara membesar, tegang, dan sedikit nyeri 9) Sering miksi dan kencing 10) Konstipasi 11) Pigmentasi kulit 12) Varises b. Tanda kemungkinan hamil 1) Perut membesar 2) Uterus membesar 3) Tanda hegar: konsistensi uterus lebih lunak 4) Tanda chadwik: warna vulva dan vagina lebih merah/agak kebiru-biruan 5) Tanda piscaseck: uterus membesar kesalah satu jurusan 6) Tanda brakxton his: bila uterus di rangsang berkontraksi 7) Teraba ballottement 8) Reaksi kehamilan positif c. Tanda pasti /positif hamil 1) Terdapat gerakan janin yang dapat dilihat/dirasakan/diraba juga bagian-bagian janin

27 14 a) Denyut jantung janin didengar dengan stetoskop moral Laennec b) Dicatat dan didengar dengan alat dopler c) Dicatat dengan foto-elektro kardiogram d) Dilihat pada ultrasonografi 2) Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen. C. Persalinan 1. Pengertian Persalinan Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin+uri), yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain (Mochtar, 2003). Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang ditandai oleh perubahan progresif pada serviks, dan diakhiri dengan pelahiran plasenta (Varney, 2008) 2. Macam-Macam Persalinan Menurut Mochtar (2003), macam-macam persalinan sebagai berikut: a. Persalinan Spontan Adalah persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir.

28 15 b. Persalinan Buatan Persalinan yang dibantu dengan tenaga dari luar misalnya ekstraksi dengan forceps atau dilakukan dengan operasi sectio caesarea. c. Persalinan Anjuran Persalinan yang terjadi bila bayi sudah cukup besar untuk hidup diluar, tetapi tidak sedemikian besarnya sehingga menimbulkan kesulitan dalam persalinan. 3. Sebab-Sebab Mulainya Persalinan Menurut Mochtar (2003), sebab-sebab mulainya persalinan sebagai berikut: a. Penurunan kadar progesteron Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim sebaliknya estrogen meninggikan kerentanan otot rahim. Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen didalam darah tetapi pada akhir progesteron dan estrogen didalam darah tetapi pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga timbul his. b. Teori Oxytocin Pada akhir kehamilan kadar oxyton bertambah, oleh karena itu timbul kontraksi otot-otot rahim.

29 16 c. Keregangan otot Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung, bila dindingnya teregang oleh karena isinya. Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan makin teregang otot-otot dan otot-otot rahim makin rentan d. Pengaruh janin Hypofise dan kelenjar suprarenal janin juga memegang peranan oleh karena pada anencepalus kehamilan sering lebih lama dari biasa. e. Teori prostaglandin Prostaglandin yang dihasilkan oleh decidua disangka menjadi salah satu sebab permulaan persalinan. Hasil dari percobaan menunjukkan bahwa prostaglandin F2 atau E2 yang diberikan secara intravena, intra dan extraamnial menimbulkan kontraksi myometrium pada setiap umur prostaglandin yang tinggi baik dalam air ketuban maupun darah perifer pada ibu hamil sebelum melahirkan atau selama persalinan. 4. Tanda-Tanda Permulaan Persalinan Tanda-tanda pemulaan persalinan menurut Rose (2007), sebagai berikut: a. Adanya Kontraksi Rahim Secara umum, tanda awal bahwa ibu hamil untuk melahirkan adalah mengejangnya rahim atau dikenal dengan istilah kontraksi.

30 17 Kontraksi tersebut berirama, teratur, dan involuter, umumnya kontraksi bertujuan untuk menyiapkan mulut lahir untuk membesar dan meningkatkan aliran darah di dalam plasenta. Setiap kontraksi uterus memiliki tiga fase yaitu: 1) Increment : Ketika intensitas terbentuk. 2) Acme : Puncak atau maximum. 3) Decement : Ketika otot relaksasi Mulanya kontraksi terasa seperti sakit pada punggung bawah berangsur-angsur bergeser ke bagian bawah perut mirip dengan mules saat haid (Rose, 2007). Kontraksi terjadi simetris di kedua sisi perut mulai dari bagian atas dekat saluran telur ke seluruh rahim, kontraksi rahim terus berlangsung sampai bayi lahir (Indiarti, 2008). Kontraksi uterus memiliki periode relaksasi yang memiliki fungsi penting untuk mengistirahatkan otot uterus, memberi kesempatan istirahat bagi wanita, dan mempertahankan kesejahteraan bayi karena kontraksi uterus menyebabkan konstraksi pembuluh darah plasenta. Ketika otot uterus berelaksasi diantara kontraksi, uterus terasa lembut dan mudah ditekan, karena uterus berkontraksi, ototnya menjadi keras dan lebih keras, dan keseluruhan uterus terlihat naik ke atas pada abdomen sampai ke ketinggian yang tertinggi. Setiap kali otot berkontraksi, rongga uterus menjadi lebih kecil dan bagian presentasi atau kantong amnion didorong ke bawah ke dalam serviks. Serviks pertama-tama menipis, mendatar, dan

31 18 kemudian terbuka, dan otot pada fundus menjadi lebih tebal. Durasi kontraksi uterus sangat bervariasi, tergantung pada kala persalinan wanita tersebut. Kontraksi pada persalinan aktif berlangsung dari 45 sampai 90 detik dengan durasi rata-rata 60 detik. Pada persalinan awal, kontraksi mungkin hanya berlangsung 15 sampai 20 detik. Frekuensi kontraksi ditentukan dengan mengukur waktu dari permulaan satu kontraksi ke permulaan kontraksi selanjutnya. Kontraksi biasanya disertai rasa sakit, nyeri, makin mendekati kelahiran. Kejang nyeri tidak akan berkurang dengan istirahat atau elusan, wanita primipara ataupun yang sedang dalam keadaan takut dan tidak mengetahui apa yang terjadi pada dirinya serta tidak dipersiapkan dengan teknik relaksasi dan pernapasan untuk mengatasi kontraksinya akan menagis dan bergerak tak terkendali di tempat tidur hanya karena kontraksi ringan, sebaliknya wanita yang sudah memiliki pengalaman atau telah dipersiapkan dalam menghadapi pengalaman kelahiran dan mendapat dukungan dari orang terdekat atau tenaga professional yang terlatih memimpin perslinan, atau wanita berpendidikan tidak menunjukkan kehilangan kendali atau menagis bahkan pada kontraksi yang hebat sekalipun (Varney, 2007). Ketika merasakan kontraksi uterus, mulailah untuk menghitung waktunya. Catatlah lamanya waktu antara satu kontraksi dengan kontraksi berikutnya, dan lamanya kontraksi berlangsung.

32 19 Jika ibu merasakan mulas yang belum teratur akan lebih baik menunggu di rumah sambil beristirahat dan mengumpulkan energi untuk persalinan. Jika kontraksi sudah setiap 5 menit sekali atau sangat sakit dapat berangkat ke rumah sakit dengan membawa perlengkapan yang sudah dipersiapkan (Indiarti, 2008). b. Keluarnya lendir bercampur darah Lendir disekresi sebagai hasil proliferasi kelenjar lendir servik pada awal kehamilan. Lendir mulanya menyumbat leher rahim, sumbatan yang tebal pada mulut rahim terlepas, sehingga menyebabkan keluarnya lendir yang berwarna kemerahan bercampur darah dan terdorong keluar oleh kontraksi yang membuka mulut rahim yang menandakan bahwa mulut rahim menjadi lunak dan membuka. Lendir inilah yang dimaksud sebagai blood slim (Maulana, 2008). Blood slim paling sering terlihat sebagai rabas lendir bercampur darah yang lengket dan harus dibedakan dengan cermat dari perdarahan murni. Ketika melihat rabas sering, wanita sering kali berpikir bahwa ia melihat tanda persalinan. Bercak darah tersebut biasanya akan terjadi beberapa hari sebelum kelahiran tiba, tetapi tidak perlu khawatir dan tidak perlu tergesa-gesa ke rumah sakit, tunggu sampai rasa sakit di perut atau bagian belakang dan dibarengi oleh kontraksi yang teratur. Jika keluar pendarahan hebat, dan banyak seperti menstruasi segera ke rumah sakit (Maulana, 2008).

33 20 c. Keluarnya air-air (ketuban) Proses penting menjelang persalinan adalah pecahnya air ketuban. Selama sembilan bulan masa gestasi bayi aman melayang dalam cairan amnion. Keluarnya air-air dan jumlahnya cukup banyak, berasal dari ketuban yang pecah akibat kontraksi yang makin sering terjadi (Maulana, 2008). Ketuban mulai pecah sewaktu-waktu sampai pada saat persalinan. Kebocoran cairan amniotik bervariasi dari yang mengalir deras sampai yang menetes sedikit demi sedikit, sehingga dapat ditahan dengan memakai pembalut yang bersih. Tidak ada rasa sakit yang menyertai pemecahan ketuban dan alirannya tergantung pada ukuran, dan kemungkinan kepala bayi telah memasuki rongga panggul ataupun belum (Stoppard, 2008). Jika ketuban yang menjadi tempat perlindungan bayi sudah pecah, maka sudah saatnya bayi harus keluar. Bila ibu hamil merasakan ada cairan yang merembes keluar dari vagina dan keluarnya tidak dapat ditahan lagi, tetapi tidak disertai mulas atau tanpa sakit, merupakan tanda ketuban pecah dini, yakni ketuban pecah sebelum terdapat tanda-tanda persalinan, sesudah itu akan terasa sakit karena ada kemungkinan kontraksi. Bila ketuban pecah dini terjadi, terdapat bahaya infeksi terhadap bayi. Ibu akan dirawat sampai robekannya sembuh dan tidak ada lagi cairan yang keluar atau sampai bayi lahir. Normalnya air ketuban ialah cairan yang bersih, jernih, dan tidak berbau. Segera hubungi dokter

34 21 bila dicurigai ketuban pecah, dan jika pemecahan ketuban tersebut disertai dengan ketuban yang berwarna coklat kehijauan, berbau tidak enak, dan jika ditemukan warna ketuban kecoklatan berarti bayi sudah buang air besar di dalam rahim, yang sering sekali menandakan bahwa bayi mengalami distres (meskipun tidak selalu dan perlu segera dilahirkan), pemeriksaan dokter akan menentukan apakah janin masih aman untuk tetap tinggal di rahim atau sebaliknya (Nolan, 2003). d. Pembukaan servik Pembukaan servik Penipisan mendahului dilatasi servik, pertama-pertama aktivitas uterus dimulai untuk mencapai penipisan, setelah penipisan kemudian aktivitas uterus menghasilkan dilatasi servik yang cepat (Liu, 2003). Membukanya leher rahim sebagai respon terhadap kontraksi yang berkembang. Tanda ini tidak dirasakan oleh pasien tetapi dapat diketahui dengan pemeriksaan dalam. Petugas akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan pematangan, penipisan, dan pembukaan leher rahim (Simkin, 2008). Servik menjadi matang selama periode yang berbeda-beda sebelum persalinan, kematangan servik mengindikasikan kesiapanya untuk persalinan (Varney, 2007). 5. Tanda persalinan palsu Kontraksi ini terjadi pada trimester tiga dan sering salah memperkirakan kontraksi Braxton Hicks yang kuat sebagai kontraksi

35 22 awal persalinan. Kontraksi Braxton Hicks yang kuat dapat disalah artikan sebagai tanda datangnya persalinan, dan ini dikenal sebagai persalinan palsu. Menghitung waktu awal kontraksi selama lebih dari satu jam dan jika kontraksi tersebut terjadi berdekatan satu sama lain dan berlangsung lama, mungkin memasuki persalinan (Stoppard, 2008). Persalinan palsu dapat terjadi selama berhari-hari atau secara intermiten bahkan tiga atau empat minggu sebelum persalinan yang sebenarnya. Persalinan palsu terasa sangat nyeri dan wanita dapat mengalami kurang tidur dan kekurangan energi dalam menghadapinya. Wanita tidak tahu cara memastikan apakah ia benar-benar mengalami persalinan yang sebenarnya karena hal tersebut hanya dapat dipastikan dengan pemeriksaan dalam. Persalinan palsu dapat memberikan indikasi bahwa persalinan sudah dekat (Varney, 2007). 6. Tanda-tanda Persalinan Menurut Indarti (2008), tanda-tanda persalinan sebagai berikut: a. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur b. Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil pada serviks c. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya d. Pada pemeriksaan dalam serviks mendatar dan pembukaan telah ada 7. Faktor-faktor yang berperan dalam persalinan a. Power : kekuatan his adekuat dan tambahan kekuatan mengejan b. Passage : jalan lahir tulang, jalan lahir otot c. Passanger : janin, plasenta dan selapu ketuban (Manuaba, 2007).

36 23 8. Tahapan Persalinan Ada beberapa tahapan dalam persalinan, yaitu: a. Persalinan kala I Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai pembukaan lengkap. Pada permulaan his, kala pembukaan berlangsung tidak begitu kuat sehingga parturient masih dapat berjalan-jalan. Lamanya kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam sedangkan multigravida sekitar 8 jam. Berdasarkan kurve friedman, diperhitungkan pembukaan primigravida 1 cm/jam dan pembukaan multigravida 2 cm/jam. Dengan perhitungan tersebut maka waktu pembukaan lengkap dapat diperkirakan (Manuaba, 2003). b. Persalinan kala II Gejala dan tanda kala II dalam persalinan adalah: 1) Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi. 2) Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rectum dan vaginanya. 3) Perineum menonjol 4) Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah (JNPK-KR, 2008). Pada kala II His menjadi lebih kuat dan cepat, kira-kira 2-3 menit sekali. Karena biasanya dalam hal ini kepala janin sudah masuk di ruang panggul, yang secara reflektoris menimbulkan rasa

37 24 mengejan. Wanita merasa pula tekanan rectum dan hendak buang air besar. Perineum menonjol dan menjadi besar dengan anus membuka. Labia mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala janin tampak dalam vulva pada waktu his. Bila dasar panggul sudah baik berelaksasi, kepala janin tidak masuk lagi di luar his, dibawah simpisis dan dahi, muka, dan dagu melewati perineum, setelah istirahat sebentar, his mulai lagi untuk mengeluarkan badan dan anggota badan lainnya. pada primigravida kala II berlangsung ratarata 1,5 jam dan pada multipara rata-rata 0,5 jam (Prawirohardjo, 2007). c. Persalinan kala III Setelah bayi lahir, kontraksi rahim istirahat sebentar. Uterus teraba keras dengan fundus uteri setinggi pusat, dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2x sebelumnya. Beberapa saat kemudian, timbul his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-10 menit seluruh plasenta terlepas, terdorong kedalam vagina dan akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas simpisis atau fundus uteri. Seluruh proses biasanya berlangsung 5-30 menit seluruh bayi lahir. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira cc (Mochtar, 2003). d. Persalinan kala IV Menurut Prawirohardjo (2007), kala ini dianggap perlu untuk mengamat-amati apakah ada perdarahan post partum setelah plasenta lahir:

38 25 1) Lakukan rangsangan taktil (masase) uterus untuk merangsang uterus berkontraksi baik dan kuat. 2) Evaluasi tinggi fundus dengan meletakkan jari tangan pada anda secara melintang dengan pusat sebagai patokan. Umumnya, fundus uteri setinggi atau beberapa jari di bawah pusat. 3) Memperkirakan kehilangan darah secara keseluruhan. 4) Periksa kemungkinan perdarahan dari robekan (laserasi dan episiotomi) perineum. 5) Evaluasi keadaan umum ibu. 6) Dokumentasikan semua Asuhan dan temuan selama persalinan kala IV di bagian belakang potografi, segera setelah asuhan diberikan penilaian dilakukan (JNPK-KR, 2008).

39 26 D. Kerangka Teori Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. Pendidikan 2. Pekerjaan 3. Umur 4. Minat 5. pengalaman 6. Kebudayaan lingkungan sekitar 7. Informasi Pengetahuan Tingkat Pengetahuan : a. Tahu b. Paham c. Aplikasi d. Analisa e. Sintesis f. Evaluasi Persalinan Meliputi : a. Pengertian Persalinan b. Macam-macam persalinan c. Sebab-sebab mulainya persalinan d. Tanda-tanda Persalinan: 1) Adanya kontraksi rahim 2) Keluarnya lendir bercampur darah 3) Keluarnya air-air (ketuban) 4) pembukaan serviks Gambar 2.1 Kerangka Teori Modifikasi dari Notoatmodjo (2010) dan Mubarak (2007) E. Kerangka Konsep Penelitian Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan a. Baik b. Cukup c. Kurang Gambar : 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran/dekriptif suatu keadaan secara obyektif, sedangkan kuantitatif adalah pemaparan data statistik (data berbentuk) angka. Kemudian melakukan analisa dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Notoatmodjo, 2005). Pada penelitian ini menggambarkan tentang tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan di BPS Dyah Sumarmo Desa Tanjungsari Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali tahun B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama penelitian berlangsung (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilaksanakan di BPS Dyah Sumarmo Desa Tanjungsari Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2003). 27

41 28 Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8 sampai dengan 13 Maret C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010) Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil primigravida di BPS Dyah Sumarmo Desa Tanjungsari pada bulan September sampai dengan bulan November Rata-rata ibu hamil prmigravida yang melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak 32 ibu hamil. 2. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2010) Menurut Arikunto (2006), apabila jumlah populasi atau subjeknya besar, maka dapat diambil 10-15% atau 20-30% tergantung pada kemampuan peneliti. Jika populasi kecil (<100) maka semua anggota populasi menjadi sampel. Sampel dalam penelitian ini diambil 32 responden.

42 29 Sampel dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, sebagai berikut: a. Kriteria Inklusi Merupakan batasan ciri atau karakter umum pada suatu obyek penelitian Hidayat (2007), yaitu : 1) Ibu hamil primigravida 2) Ibu hamil periksa di BPS Dyah sumarmo 3) Ibu hamil tanpa disertai komplikasi kehamilan 4) Ibu hamil bersedia menjadi responden (Hidayat, 2007). b. Kriteria Ekslusi Adalah sebagian subyek yang memenuhi kriteria inklusi, harus dikeluarkan dari penelitian karena berbagai sebab yang dapat mempengaruhi hasil penelian (Hidayat, 2007). 1) Ibu hamil multrigravida 2) Ibu hamil dengan komplikasi kehamilan 3) Tidak bersedia menjadi responden 3. Teknik Pengambilan Sampel. Teknik Pengambilan Sampel adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada. Karena keterbatasan waktu dan dana, maka pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling yaitu pengambilan sampel dimana semua anggota populasi menjadi sampel (Hidayat, 2007).

43 30 D. Instrumen Penelitian. Penelitian ini menggunakan cara kuesioner tertutup yang diisi langsung oleh responden. Kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang diketahui dan sudah disediakan jawabannya. Sistem penilaian untuk pernyataan favorable (pernyataan positif) apabila jawaban benar diberi nilai 1 dan jawaban salah diberi nilai 0. Sedangkan pertanyaan unfavorable (pernyataan negatif) apabila jawaban benar diberi nilai 0 dan jawaban salah diberi nilai 1: Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Pengetahuan Tentang Tanda-Tanda Persalinan Variabel Indikator Pernyataan Jumlah Favorable Un Favorable Tingkat Pengertian 1, pengetahuan ibu Persalinan hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan Sebab-sebab mulainya persalinan 4,5,6 7, 8 4 Tanda-tanda Permulaan Persalinan 9,10,11, , 22 6 Tanda Persalinan palsu 14, 15, 16, 17 3 Tanda inpartus persalinan 18, 19, 20 23, 24, 15 6 Total 22

44 31 E. Validitas dan Reliabilitas Untuk mengetahui kuesioner untuk penelitian ini berkualitas, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian. 1. Uji Validitas Sebelum instrumen/alat ukur digunakan untuk mengumpulkan data penelitian maka perlu dilakukan uji coba kuesioner untuk mencari kevalidan alat ukur tersebut (Riwidikdo, 2008). Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006). Instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi, dan instrumen yang kurang valid maka dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skore total, dengan rumus product moment (Arikunto, 2006). Uji validitas dilakukan BPM Dyah Susillowati Ngemplak Kabupaten Boyolali. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik product moment. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut r= N ( xy) ( x. y) { N x ( x) { N y ( y) 2 } Keterangan: r x y xy N : koefisien korelasi : pernyataan : skor total : skor pernyataan : Jumlah sampel

45 32 Secara keseluruhan uji validitas didapat jika r hitung > r tabel maka, Item pernyataan dinyatakan valid, dan jika r hitung < r tabel maka item pertanyaan dikatakan tidak valid. Uji validitas dilakukan pada tanggal 10 Februari 2013.Uji valididas dilakukan di BPM Dyah Susilowati. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan 3 item pernyataan yaitu pernyataan no 12 dengan r hitung < r tabel 0.361, pernyataan no 16 dengan r hitung < r tabel 0.361, dan pernyataan no 25 dengan r hitung < r tabel 0.361, sehingga ketiga pernyataan dinyatakan tidak valid. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah keajegan alat ukur, artinya konsistenitas alat ukur, alat ukur digunakan saat ini pada waktu dan tempat tertentu akan sama apabila digunakan pada waktu dan tempat berbeda (Riwidikdo, 2008). Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006). Rumus untuk mengukur reliabel atau tidaknya instrumen penelitian menggunakan pendekatan rumus Alpha Cronbach adapun rumusnya sebagai berikut: r i 2 k S = 1 i k 1 2 S t

46 33 Keterangan: r 1 k = Reliabilitas internal seluruh instrumen = mean kuadrat antara subjek S 2 = jumlah mean kuadrat kesalahan i S 2 t = varian total Instrumen dikatakan reliabel jika nilai Alpha Chronbach minimal 0,7 (Riwidikdo, 2008). Hasil uji reliabilitas didapatkan nilai koefisien alpha sebesar 0,980. Hasil pengujian menunjukkan nilai koefisien alpha (0,950) > (0,700) sehingga instrumen penelitian dinyatakan reliabel. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan kegiatan penelitian untuk mengumpulkan data (Hidayat, 2007). 1. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner (Hidayat, 2007). Sebelum mengisi kuesioner responden diberi penjelasaan tentang cara mengisi kuesioner dan selanjutnya memberikan informed concent yang diikuti penyerahan kuesioner. Setelah kuesioner diterima oleh responden, responden langsung mengisi kuesioner yang diberikan sesuai dengan ketentuan yang ada.

47 34 2. Data Sekunder Data sekunder adalah pengumpulan data yang diperoleh dari orang atau tempat lain dan bukan dilakukan oleh peneliti sendiri (Hidayat, 2007). Data sekunder dalam penelitian diperoleh dari jumlah ibu hamil primigravida di BPS Dyah Sumarmo Boyolali. G. Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008). Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal, yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan. H. Definisi Operasional Definisi Operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati ketika melakukan pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena dengan menggunakan parameter yang jelas (Hidayat, 2008). Definisi pada penelitian ini dijabarkan sebagai berikut.

48 35 No Variabel 1. Tingkat Pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan Tabel 3.2 Definisi Operasional Penelitian Definisi Operasional Segala sesuatu yang diketahui oleh ibu hamil primigravi da tentang tandatanda persalinan Alat Ukur Kuesioner Skala Hasil Ukur Ukur Ordinal a. Baik: apabila X > mean + SD b. Cukup: apabila mean - SD X mean + SD c. Kurang : apabila skor X < mean - SD (Riwidikdo, 2008). I. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data Setelah data terkumpul maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan dara. Proses pengolahan data menurut Notoadmodjo (2005) adalah: a. Editing Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh para pengumpul data, pemeriksaan daftar pertanyaan yang telah selesai ini dilakukan terhadap: 1) Kelengkapan jawaban, apakah tiap pertanyaan sudah ada jawabannya, meskipun jawaban hanya hanya berupa tidak tahu atau tidak mau menjawab.

49 36 2) Keterbacaan tulisan, tulisan yang tidak terbaca akan mempersulit pengolahan data atau berakibat pengolah data salah membaca. 3) Relevansi jawaban, bila ada jawaban yang kurang atau tidak relevan maka editor harus menolaknya. Pada penelitian ini peneliti melakukan editing pada saat menerima kuesioner yang telah di isi oleh responden, di periksa kebenaran dan kelengkapannya. Bila didapatkan seorang responden yang belum lengkap maka peneliti meminta responden tersebut untuk melengkapinya. b. Coding Coding adalah memberikan kode dalam hubungan dengan pengolahan data jika akan menggunakan komputer. Dalam hal ini pengolah data memberikan kode pada semua variabel, kemudian mencoba menetukan tempatnya di dalam coding sheet/ coding form (Arikunto, 2010). Coding pada penelitian ini peneliti memberikan kode atau tanda pada setiap jawaban untuk mempermudah dalam pengolahan dan analisis data serta berpedoman pada definisi operasional. c. Tabulating Tabulasi adalah pekerjaan menyusun tabel mulai dari penyusunan tabel utama yang berisi seluruh data dan informasi yang berhasil dikumpulkan dengan daftar pertanyaan sampai dengan

50 37 tabel khusus yang telah benar-benar ditentukan bentuk dan isinya sesuai dengan tujuan penelitian. Yang termasuk dalam kegiatan tabulasi ini antara lain: memberi skor terhadap aitem- aitem yang perlu diberi scor, memberi kode, mengubah jenis data, memberikan kode (Arikunto, 2010) 2. Analisis Data Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisa univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2007). Selanjutnya hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang tanda-tanda persalinan maka, ditunjukan dengan prosentase dengan keterangan sebagai berikut : a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh adalah X > mean + SD b. Cukup, bila nilai responden yang diperoleh adalah mean - SD X mean + SD c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh adalah X < mean - SD (Riwidikdo, 2008). Nilai rata-rata diperoleh dengan rumus sebagai berikut: Xi X = n X : nilai rata-rata Xi : jumlah nilai total dari data n : jumlah data Standar deviasi dihitung dengan rumus sebagai berikut:

51 38 SD = ( Xi) Xi n n 1 2 Xi : jumlah nilai total dari data n : jumlah data Prosentase diperoleh dengan rumus: Besar prosentase Keterangan: = f n x100% f n : jumlah atau distribusi frekuensi : jumlah total data J. Etika Penelitian Etika penelitian menurut Hidayat (2007) adalah etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Setiap penelitian yang menggunakan obyek manusia tidak boleh bertentangan dengan etika agar hak responden dapat terlindungi, kemudian kuesioner dikirim ke subyek yang diteliti dengan menekankan pada masalah etika penelitian. Untuk penelitian ini menekankan pada masalah etika yang meliputi: 1. Informed Consentt Informent consent diberikan sebelum melakukan penelitian. Informent consent ini berupa lembar persetuan untuk menjadi responden. Pemberian informent consent ini bertujuan agar subyek mengerti maksud

52 39 dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika subyek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan tersebut (Hidayat, 2007). Pada penelitian ini semua responden akan di beri lembar persetujuan. 2. Anonymity (Kerahasiaan nama/ identitas) Anonimity, berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data (kuisioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data tersebut. Pada penelitian ini peneliti tidak akan mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data (Hidayat, 2007). 3. Confidentiality (kerahasiaan hasil) Sub bab ini menjelaskan masalah-masalah responden yang harus dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti,hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian (Hidayat, 2007) Dalam penelitian ini kerahasiaan hasil/ informasi yang telah dikumpulkan dari setiap subyek akan di jamin oleh peneliti. K. Jadwal Penelitian Bagian ini menguraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun proposal penelitian sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Notoadmodjo, 2010). Jadwal penelitian terlampir.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan 1. Pengertian persalinan Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo. 2005.hlm.180).

Lebih terperinci

Istilah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan

Istilah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan Mata Kuliah Semester/Kelas Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Dosen Pengampu : Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir : III/Reguler : Konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk menunjukkan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian non-eksperimental. Metode yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat quasy experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group design. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory research (penelitian penjelasan) yaitu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang menghubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan studi analitik untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu tingkat pengetahuan dan variabel terikat yaitu praktik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sectional (sekali waktu) antara faktor risiko/ paparan dengan penyakit.

BAB III METODE PENELITIAN. sectional (sekali waktu) antara faktor risiko/ paparan dengan penyakit. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang bertujuan mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi BAB III METODEOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi non-eksperimental yaitu penelitian korelasi dengan metode cross sectional. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang bertujuan untuk melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif pendekatan survey. B. Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG. Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang

BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG. Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang 1 BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepasnya dari

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA Sinopsis Rencana Tesis Oleh : Husna Maulida, SST BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini yang digunakan adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga pada ibu hamil dengan Hiperemesis

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan tipe atau jenis penelitian quasi eksperimen kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan memberikan sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p.

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p. 45 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian 26 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode pendekatan survey yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan stroke. Sebagai alat pengumpul data utama

Lebih terperinci

Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas tentang Perawatan Luka Perineum

Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas tentang Perawatan Luka Perineum GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN LUKA PERINEUM DI RUANG NIFAS RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN Rina Purnamawati*, Istiqomah 1, Siti Hateriah 2 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian yang data-datanya berhubungan dengan angka-angka baik yang diperoleh dari pengukuran maupun dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi indikator keberhasilan pembangunan kesehatan. Sehingga kesehatan ibu merupakan komponen yang penting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan jenis korelasi dan pendekatan cross sectional. Penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Kehamilan. 2.1.1. Pengertian Kehamilan Kehamilan dimulai dari proses pembuahan (konsepsi) sampai sebelum janin lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan metode deskriptif studi korelasi (Correlation Study) dengan pendekatan belah lintang (Cross

Lebih terperinci

Mekanisme Persalinan Normal. Dr. Iskandar Syahrizal SpOG

Mekanisme Persalinan Normal. Dr. Iskandar Syahrizal SpOG Mekanisme Persalinan Normal Dr. Iskandar Syahrizal SpOG Mekanisme Persalinan dan Kemajuan Persalinan Persalinan / Partus Adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup, dari dalam uterus

Lebih terperinci

O1 (X) O2. BAB lll METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design:

O1 (X) O2. BAB lll METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design: BAB lll METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design: one group pre and post test design atau disebut juga rancangan sebelum dan sesudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu penelitian untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau menjelaskan fenomena. Fenomena

Lebih terperinci

TANDA-TANDA KEHAMILAN

TANDA-TANDA KEHAMILAN Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Kehamilan Kode : BD 301 Dosen : Rosmainun, M.Kes Materi: 1. Menjelaskan tentang tanda tidak pasti kehamilan 2. Menjelaskan tentang tanda kemungkinan kehamilan 3. Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian studi deskriptif untuk mendeskripsikan atau memaparkan peristiwa-peristiwa yang terjadi. Deskripsi peristiwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau mendeskripsikan tentang suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep merupakan landasan berfikir dalam melakukan penelitian yang dikembangkan berdasarkan teori. 40 Variabel yang akan diteliti adalah faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002, hlm. 180). Menurut Mochtar, 1998, jenis persalinan terbagi :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002, hlm. 180). Menurut Mochtar, 1998, jenis persalinan terbagi : 21 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan 1. Pengertian Persalinan Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi, yang mampu hidup, dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002,

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENELITIAN. Mempengaruhi Bidan Praktek Swasta (BPS) dalam Pengaplikasian 58 Langkah Asuhan

BAB III KERANGKA PENELITIAN. Mempengaruhi Bidan Praktek Swasta (BPS) dalam Pengaplikasian 58 Langkah Asuhan BAB III KERANGKA PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep penelitian yang berjudul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bidan Praktek Swasta (BPS) dalam Pengaplikasian 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal

Lebih terperinci

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH Perawatan kehamilan & PErsalinan Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH 1 Pokok Bahasan Pendahuluan Konsep kehamilan Tanda tanda kehamilan Tanda tanda persalinan Kriteria tempat bersalin Jenis tempat bersalin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Definisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan proses pengalaman khusus yang bertujuan menciptakan perubahan terus menerus dalam perilaku atau pemikiran (Seifert,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Peneliti korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan melibatkan minimal dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran variabel bebas (dukungan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran variabel bebas (dukungan 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran variabel bebas (dukungan suami)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survai analitik yaitu survai atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, dan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu data yang menyangkut variabel bebas atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang bersifat penjelasan (Explanatory), yaitu menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2012 memperkirakan di seluruh dunia lebih dari 585.000 ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di Indonesia menurut

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK Kasmuning*, Faizzatul Ummah**..............................ABSTRAK........................................................

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian survai analitik. Survei analitik merupakan survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian studi diskriptif frekuentif untuk mendeskripsikan atau memaparkan peristiwa-peristiwa yang terjadi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Ciri penelitian korelasional mengkaji hubungan antar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya).

Lebih terperinci

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 %

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 % BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional (correlational research) yang bertujuan untuk menentukan besar variasi variasi pada satu atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini pengukuran perilaku menggunakan kuesioner. Dengan 15 pernyataan yang berisikan tentang perawatan kejang demam pada balita usia 0-5 tahun.

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KONTRASEPSI MAL DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2013

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KONTRASEPSI MAL DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2013 TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KONTRASEPSI MAL DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah analitik yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik, adalah penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi,

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu 38 BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN Endang Rusdjianti, Iga Puput Akademi Kebidanan YAPPI Sragen ABSTRAK Latar Belakang: ASI merupakan makanan terbaik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah descriptive comparative dengan pendekatan cross-sectional.

Lebih terperinci

deskriptif korelation yaitu

deskriptif korelation yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan korelasi antara variabel independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif dengan metode diskriptif korelasi, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif, yaitu rancangan penelitian yang menelaah hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kompetensi dalam kehamilan, jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kompetensi dalam kehamilan, jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan kompetensi dalam kehamilan, jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi karena menjelaskan hubungan korelatif antar variabel (Nursalam, 2008). Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2010). Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey

BAB III METODE PENELITIAN. 2010). Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi penelitian : Lokasi penelitian dilaksanakan di Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, prodi D-III Keperawatan Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan termasuk dalam penelitian korelasional, yaitu penelitian yang mengkaji hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan lahirnya bayi, placenta dan membran dari rahim ibu (Depkes, 2004). Persalinan dan kelahiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan survei analitik menggunakan rancangan Cross Sectional yaitu suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan metode korelasional. Kerangka penelitian ini menggambarkan korelasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN Nur Aini Rahmawati 1), Sutaryono 2), Sri Lestari 3) STIKES Muhammadiyah Klaten ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama. digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap Dari data subjektif didapatkan hasil, ibu bernama Ny. R umur 17 tahun, dan ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002).

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002). BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian Non Experimental karena tidak ada intervensi atau rekayasa dari peneliti. Desain yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang BAB I METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kader terhadap motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

BAB III METODE PENELITIAN. kader terhadap motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah termasuk penelitian non ekperimental yaitu merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif mengenai hubungan dukungan kader

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Descriptive Korelasional yang bertujuan untuk menjelaskan adanya hubungan antar

Lebih terperinci

KEPERAWATAN SELAMA PERSALINAN DAN MELAHIRKAN. ESTI YUNITASARI, S.Kp

KEPERAWATAN SELAMA PERSALINAN DAN MELAHIRKAN. ESTI YUNITASARI, S.Kp ASUHAN KEPERAWATAN SELAMA PERSALINAN DAN MELAHIRKAN. ESTI YUNITASARI, S.Kp TANDA PERSALINAN : KELUAR LENDIR BERCAMPUR DARAH (BLOODY SHOW) TERDAPAT HIS YANG ADEKUAT DAN TERATUR TERDAPAT PEMBUKAAN/DILATASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan diskriptif korelasi untuk mengetahui hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi yaitu perdarahan, infeksi dan pre eklampsia ( Saifuddin, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. terjadi yaitu perdarahan, infeksi dan pre eklampsia ( Saifuddin, 2009). BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun kedalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu penelitian yang berorientasi pada masa sekarang atau saat ini dan didesain

Lebih terperinci

EFFEKTIFITAS SENAM HAMIL TERHADAP LAMA PERSALINAN KALA I PRIMIPARA ABSTRAK

EFFEKTIFITAS SENAM HAMIL TERHADAP LAMA PERSALINAN KALA I PRIMIPARA ABSTRAK EFFEKTIFITAS SENAM HAMIL TERHADAP LAMA PERSALINAN KALA I PRIMIPARA Sri Mintarsih STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta Jl. Tulang Bawang Selatan No. 26 Tegalsari RT 01 RW 32 Kadipiro Banjarsari Surakarta Email

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Obstetri

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Obstetri BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Obstetri Ginekologi, khususnya Obstetri Sosial. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan analitik,adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.(

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang digunakan dalam melakukan prosedur penelitian. Jenis ini adalah Survey Analitik yaitu survey atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami hambatan dalam persalinan. 1. interaksi secara sinkron antara kekuatan his dan mengejan (power), jalan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami hambatan dalam persalinan. 1. interaksi secara sinkron antara kekuatan his dan mengejan (power), jalan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan merupakan suatu proses fisiologis dimana uterus mengeluarkan hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang dapat hidup ke dunia luar melalui vagina baik dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksplanatory digunakan untuk menjelaskan suatu keadaan atau fenomena sosial yang terjadi secara objektif,

Lebih terperinci