BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Detik.com dan Kompas.com Pada sub bab ini akan membahas tentang sejarah berdirinya Detik.com dan Kompas.com, kemudian struktur keredaksian Detik.com dan Kompas.com dan situs-situs pada portal berita Detik.com dan Kompas.com juga profil visual Detik.com dan Kompas.com Sejarah Berdiri Situs Berita Detik.com Server detik.com sebenarnya sudah siap diakses pada 30 Mei 1998, namun mulai online dengan sajian lengkap pada 9 Juli Tanggal 9 Juli itu akhirnya ditetapkan sebagai hari lahir Detik.com yang didirikan Budiono Darsono (eks wartawan DeTik), Yayan Sopyan eks wartawan DeTik), Abdul Rahman (mantan wartawan Tempo), dan Didi Nugrahadi. Semula peliputan utama detik.com terfokus pada berita politik, ekonomi, dan teknologi informasi. Baru setelah situasi politik reda dan ekonomi mulai membaik, detik.com memutuskan untuk juga melampirkan berita hiburan, dan olahraga. Dari situlah kemudian tercetus keinginan untuk membangun detik.com yang update-nya tidak lagi menggunakan karakteristik media cetak yang harian, 50 24

2 mingguan, dan bulanan. Yang dijual detik.com adalah breaking news.dengan bertumpu pada vivid description macam ini detik.com melesat sebagai situs informasi digital paling populer di kalangan users internet. Pada 3 Agustus 2011 CT Corp mengakuisisi detikcom (PT Agranet Multicitra Siberkom/Agrakom). Mulai pada tanggal itulah secara resmi detikcom berada di bawah Trans Corp. Chairul Tanjung, pemilik CT Corp membeli detikcom secara total (100 persen) dengan nilai US$60 juta atau Rp miliar. Setelah diambil alih, maka selanjutnya jajaran direksi akan diisi oleh pihak-pihak dari Trans Corp sebagai perpanjangan tangan CT Corp di ranah media. Dan komisaris Utama dijabat Jenderal (Purn) Bimantoro, mantan Kapolri, yang saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama Carrefour Indonesia, yang juga dimiliki Chairul Tanjung. Sebelum diakuisisi oleh CT Corp, saham detikcom dimiliki oleh Agranet Tiger Investment dan Mitsui & Co. Agranet memiliki 59% saham di detikcom, dan sisanya dimiliki oleh Tiger 39%, dan Mitsui 2%. Pada Juli 1998 situs detik.com per harinya menerima hits (ukuran jumlah pengunjung ke sebuah situs) dengan sekitar user (Pelanggan Internet). Sembilan bulan kemudian, Maret 1999, hits per harinya naik tujuh kali lipat, tepatnya rata-rata hits per hari atau hits per bulan dengan user. Pada bulan Juni 1999, angka itu naik lagi menjadi hits per hari dengan user mencapai Terakhir, hits detik.com mencapai 2,5 juta lebih per harinya. 51 Selain perhitungan hits, detikcom masih memiliki alat ukur lainnya yang sampai sejauh ini disepakati sebagai ukuran yang mendekati seberapa besar potensi yang dimiliki sebuah situs. Ukuran itu adalah page view (jumlah halaman yang diakses). Page view detikcom sekarang mencapai 3 juta 25

3 per harinya. Sekarang detik.com menempati posisi ke empat tertinggi dari alexa.com untuk seluruh kontent di Indonesia. Kisah awal media Detik ini menjadikan internet sebagai basis pemberitaan, berawal dari kisah pahit yang dialaminya. Ketika pada masa Orde Baru, media ini muncul dalam format sebagai majalah mingguan yang mengupas masalah politik sebagai pokok bahasan. Namun, kekuatan Orde Baru yang sangat ketat mengawasi pemberitaan di media massa, memaksa majalah tersebut menyudahi kiprahnya untuk terbit dalam format majalah. Hal ini karena Detik dianggap terlalu keras dalam pemberitaannya yang dianggap menyerang penguasa saat itu. Sehingga, dengan keputusan Menteri Penerangan saat itu, majalah Detik bersama Tempo dan forum harus dicabut surat Ijin Usaha Penerbitan yang merupakan surat ijin usaha media massa Visi dan Misi Detik.com a. Visi Detik.com Menjadi tujuan utama orang Indonesia untuk mendapatkan konten dan layanan digital, baik melalui internet maupun selular/mobile. b. Misi Detik.com Memiliki komitmen tinggi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan. Memberikan kesejahteraan kepada karyawan dan menjadi tempat yang baik untuk berkarier. 26

4 Memberikan hasil optimal yang berkesinambungan bagi pemegang saham Nilai Detik.com Cepat dan Akurat Kreatif dan Inovatif Integritas Kerjasama Independen Struktur Manajemen Detik.com Komisaris Utama: Drs Raden Suroyo Bimantoro Wakil Komisaris Utama: Zainal Rahman Komisaris: 1. Sutrisno Iwantono 2. Calvin Lukmantara Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur Sales dan Marketing: Nur Wahyuni Sulistiowati Direktur Entertainment : - Direktur IT: Direktur Keuangan dan HRD: Warnedy 27

5 4.1.5 Struktur Tim 1. Pemimpin Redaksi : Arifin Asydhad 2. Wakil Pemimpin Redaksi : Ine Yordenaya 3. Dewan Redaksi : Budiono Darsono 4. Redaktur Eksekutif : Nurul Hidayati 5. Redaktur Pelaksana : Andi A. Sururi (detiksport) Is Mujiarso (detikhot) Ardhi Suryadi (detiknet) Indra Subagja (detiknews) Dadan Kuswaharaja (detikoto) Nurvita Indriani (detikhealth) Fitraya Ramadhanny (detiktravel) Odilia Wineke (detikfood) Ferdy Thaeras (wolipop) Dikhy Sasra (detikfoto) Gagah Wijoseno (Koordinator Liputan) Triono Wahyu S (Koordinator Liputan Daerah Dan Luar negri) Situs-situs Detik.com 28

6 Detikcom merupakan portal kepada situs-situs: detiknews (news.detik.com) Berisi informasi berita politik-peristiwa detikfinance (finance.detik.com) Memuat berita ekonomi dan keuangan detikfood (food.detik.com) Informasi tentang resep makanan dan kuliner detikhot (hot.detik.com) Berisi info gosip artis/selebriti dan infotainment detiki-net (inet.detik.com) Memuat informasi teknologi informasi detiksport (sport.detik.com) Berisi info olahraga termasuk sepakbola detikhealth (health.detik.com) Memuat info dan artikel kesehatan detiktv (tv.detik.com) Memuat info mengenai berisi berita video (tv berita) detikfoto (foto.detik.com) Yang memuat berita Foto detikoto (oto.detik.com) Memuat informasi mengenai otomotif detiktravel (travel.detik.com) Memuat informasi tentang liburan dan pariwisata detiksurabaya (surabaya.detik.com) Info Surabaya dan Provinsi Jawa Timur detikbandung (bandung.detik.com) Informasi tentang Bandung dan Provinsi Jawa Barat detikforum (forum.detik.com) Tempat diskusi online antar komunitas pengguna Detikcom blogdetik (blog.detik.com) Tempat pengakses mengisi info atau artikel, foto, video di halaman blog pribadi wolipop (wolipop.detik.com) Berisi informasi tentang wanita dan gaya hidup TanyaSaja (tanyasaja.detik.com) Tempat para pengakses bertanya jawab mengenai hal apa pun 29

7 DetikMap (map.detik.com) Semacam alat/tool untuk melihat Peta lokasi IklanBaris (iklanbaris.detik.com) Berisi Iklan yang langsung diisi konsumen MyTRANS ( Live Streaming Trans TV dan Trans7, serta video program-program acara Trans TV dan Trans7 56 Harian Detik (harian.detik.com) Berisi berita dalam bentuk koran digital yang diterbitkan 2x sehari pada pukul 06:00 WIB & 16:00 WIB (untuk edisi akhir pekan terbit 1x sehari pada pukul 06:00 WIB) 30

8 Berikut adalah tampilan profil detik.com beserta rubrik-rubrik yang akan diteliti: Tampilan Profile detiknews: 31

9 Sumber Data: Media Online Kompas.com (PT.Kompas Cyber Media) 32 Kompas adalah surat kabar Indonesia telah terbit sejak 28 Juni Saat ini Koran Kompas diterbitkan oleh PT Kompas Media Nusantara yang merupakan bagian dari kelompok Kompas Gramedia (KG). dalam eskpansinya untuk memudahkan akses bagi pembaca diseluruh dunia, kompas juga terbit dalam bentuk daring bernama kompas.com yang dikelola oleh PT. Kompas Cyber Media. Kompas.com berisi berita

10 berita yang diperbarui secara actual dan juga memiliki sub kanal Koran Kompas dalam bentuk digital. Kompas.com berdiri pada tahun 1997 dengan nama Kompas Online. Saat itu kompas online hanya berperan sebagai edisi internet dari harian Kompas. Kemudian pada tahun 1998 Kompas Online merubah namanya menjadi Kompas.com dengan berfokus pada pengembangan isi, desain, dan strategi pemasaran yang baru. Kompas.com pun memulai langkahnya sebagai portal berita terpercaya di Indonesia. Pada tahun 2008 Kompas.com tampil dengan perubahan penampilan yang signifikan. Mengusung ide Reborn, Kompas.com membawa logo, tata letak, hingga konsep baru di dalamnya. Lebih kaya, lebih segar, lebih elegan dan tentunya tetap mengedepankan unsure user-friendy dan advertiser-friendly. Sinerga ini menjadikan Kompas.com sebagai sumber informasi lengkap, yang tidak hanya menghadirkan berita dalam bentuk teks, namun juga gambar, video, live streaming. Peubahan ini pun mendorong bertambahnya pengunjung aktif Kompas.com diawal tahun 2008 yang mencapai 20 juta pembaca aktif perbulan, dan total 40 juta page views/impression per bulan. Saat ini, Kompas.com telah mencapai 120 juta page view perbulan. Gembar Logo Kompas.com 33

11 Visi dan Misi Kompas.com Visi dan misi Kompas.com adalah Menjadi Perusahaan yang tersebar, terbaik, terpadu dan tersebar di Asia Tenggara melalui usaha berbasis pengetahuan yang menciptakan masyarakat terdidik, tercerahkan, menghargai kebhinekaandan adil sejahtera. Untuk mewujudkan Visi dan Misi tersebut, dibutuhkan manusia yang memahami dan menghayati nilai-nilai luhur sebagaimana telah diwariskan oleh para pendiri kompas, yaitu : Caring (kepedulian kepada sesama), Credible (dapat dipercaya dan dihandalkan ), Compotent (professional), Compettitve (berdaya asing), Customer Delight (berorientasi pada pelanggan) Organisasi Kompas.com Struktur manajemen dan redaksi Kompas.com sebagai berikut: 1. Direktur Utama : Taufik Hidayat Mihardja 2. Manajer Utama : Edi Taslim 3. Pemimpin Redaksi : Pepih Nugraha 4. Wakil Pemimpin Redaksi : Agustinus Wisnubrata 34

12 4.3 Hasil Penelitian Berikut ini hasil analisi objektivitas terhadap 6 berita Freddy Budiman di media detik.com : 1. Pada berita detik.com edisi 8 mei 2012 Kronologi Penyelendupan 1,4 juta pil ekstasi. Penelitian menunjukan bahwa aspek 5W + 1H sudah terpenuhi dalam berita ini. Aspek relevensi juga sudah terpenuhi melalui berbagai informasi kronologi penangkapan Freddy Budiman. Aspek cover both side terpenuhi, dengan adanya informasi yang jelas dan saling mendukung dari berbagai pihak pemerintah RI yang terlibat (Tim gabungan POLRI, BNN, intelejen dan bea cukai) mengenai penyelundupan 1,4 juta pil ekstasi. Sementara pada aspek netral tidak terpenuhi dengan seolah-olah memihak pernyataan tim gabungan membongkar 1,4 juta pil ekstasi milik Freddy Budiman sebagai informasi yang pasti benar dalam proses membongkar penyeludupan narkotika 1,4 juta milik Freddy Budiman Pada berita detik.com edisi 15 juli 2013 Freddy Budiman Pemilik 1,4 Juta Ekstasi Divonis Mati. 1 http//detik.com/detiknews/8 Mei 2012/Kronologi Penyelundupan 1,4 juta pil ekstasi 35

13 Penelitian ini menunjukan bahwa aspek 5W + 1H sudah terpenuhi dalam berita ini. Aspek relevensi sudah terpenuhi melalui pernyataan pengamat hukum dan HAM vonis yang dijatuhkan terhadap Freddy Budiman oleh ketua majelis hakim, Aswandi dalam persidangan di PN Jakarta barat sudah tepat. Karena terdakwa mengotrol pergerekan penyelundupan 1,4 juta pil ekstasi melalui dalam penjara. Dan dikenakan vonis hukuman mati dan denda 10 Milliar Pada berita detik.com edisi 22 Juli 2014 MA Tolak PK Gembong Narkoba Freddy Budiman. 2 http//detik.com/detiknews/15 Juli 2013/ Freddy Budiman Pemilik 1,4 Juta Ekstasi Divonis Mati 36

14 Penelitian ini menunjukan bahwa aspek 5W + 1H sudah terpenuhi dalam berita ini. Aspek relevansi sudah terpenuhi penyataan oleh Majelis Hakim PK yang terdiri atas Hakim Agung Syarifuddin sebagai ketua Majelis. Hakim Agung Andi Samsan Nganro. Dan Hakim Agung Salman Luthan selaku Anggota Majelis Hakim bahwan Pengajuan Kembali (PK) Freddy Budiman ditolak oleh Mahkamah Agung (MA). Aspek cover both side telah terpenuhi. 3 3 http//detik.com/detiknews/22 Juli 2014/ MA Tolak PK Gembong Narkoba Freddy Budiman 37

15 4. Pada berita detik.com edisi 29 Juli 2016 Kajari Jakbar: Jasad Freddy Budiman Dibawa ke Surabaya via Jalur Darat. penelitian menunjukan bahwa aspek 5W + 1H sudah terpenuhi dalam berita ini. Aspek relevansi sudah terpenuhi melalui pernyataan Kepala Kejaksaan Negri Jakarta Barat (Kajari Jakbar) Redha Mantovani menyebut jasad Freddy Budiman yang telah dieksekusi mati pada pukul akan dibawa ke Surabaya, Jawa Timur melalui jalur darat. Aspek cover both side terpenuhi, dengan adanya pernyataan langsung dari Kajari Jakbar Pada berita detik.com edisi 29 Juli 2016 Freddy Budiman Cerita Ke Haris Azhar Soal Setoran Suap ke Penegak Hukum. 4 http//detik.com/detiknews/19 Juli 2016/ Kajari Jakbar: Jasad Freddy Budiman Dibawa kesurabaya Via Jalur Darat 38

16 Penelitian menunjukan bahwa aspek 5W + 1H sudah terpenuhi dalam berita ini. Aspek relevansi sudah terpenuhi melalui pernyataan Freddy Budiman pernah membuat pengakuan ke Haris Azhar yang juga Koordinator Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras). Pada 2014, Freddy bertemu dengan Haris di Lapas Nusakambangan. Haris saat itu tengah melakukan kunjungan diajak seorang pelayan rohani. Apa yang disampaikan Freddy ke Haris sungguh mengejutkan. Haris menyebut selama Freddy Budiman berkarier di dunia hitam, dia berkerja sama bahkan menyetor sejumlah uang ke penagak hukum. Sementara pada aspek netral tidak terpenuhi setelah menyedutkan penegak hukum pihak yang disudutkan oleh Freddy Budiman. 5 5 http//detik.com/detiknews/29 Juli 2016/ Freddy Budiman Cerita Ke Haris Azhar Soal Setoran Suap Ke Penegak Hukum 39

17 6. Pada berita detik.com 3 Agustus 2016 Buwas Bentuk Tim Selidiki Internal BNN Soal Informasi Freddy Ke Haris Azhar. Penelitian menujukan bahwa aspek 5W + 1H sudah terpenuhi dalam berita ini. Aspek relevansi sudah terpenuhi melalui pernyataan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) kepala BNN Komisaris Budi Waseso (buwas) menyebutkan bahwa kasus suap yang dibilangkan oleh Haris Azhar terhadap penegak hukum oleh Freddy Budiman sedang di dalami kasus tersebut. Budi Waseso menyebut BNN sudah meminta keterangan langsung dari Haris Azhar terkait hal-hal yang bisa menjadi masukan bagi irtama BNN menyelidiki secara internal, namun Budi Waseso belum menyebut info dari Haris tersebut. Aspek cover both side 40

18 terpenuhi karena diwakili oleh ketua BNN Budi Waseso sebagai pihak yang mengusut kasus suap tersebut. 6 Adapun hasil analisis objektifitas terhadap 7 berita Freddy Budiman di media kompas.com, sebagai berikut: 1. Pada berita kompas.com edisi 27 Juli 2013 Freddy Budiman, Bandar Narkotika Sejak Hasil analisi menyatakan bahwa aspek kelengkapan 5W + 1H pada berita ini sudah terpenuhi dengan baik. Pada unsur relevansi berita dianggap relevan dengan kasus hukum Freddy Budiman dengan memberi informasi atas bukti yang dimiliki Freddy Budiman sebagai gembong narkoba sejak 6 http//detik.com/detiknews/3 Agustus 2016/ Buwas Bentuk Tim Selidiki Internal BNN Soal Informasi Freddy Budiman Ke Haris Azhar 41

19 2009 dalam aspek cover both side telah terpenuhi melalui klarifikasi paling valid dari pihak paling berwenang terhadap pemeriksaan kasus tersebut Pada berita kompas.com edisi 17 Oktober 2013 Komplotan Freddy Budiman Divonis Mati. Berita ini telah memenuhi aspek kelengkapan 5W + 1H. Selain itu berita ini telah memenuhi aspek relevan, penting bagi publik untuk mengatahui vonis apa yang diberikan terhadap gembong narkoba Freddy Budiman. Sedangkan pada aspek cover both side, telah terpenuhi oleh pernyataan ketua majelis hakim, Aswandi dalam persidangan di PN Jakarta Barat sudah tepat. Karena terdakwa mengontrol pergerakan penyelundupan 1,4 juta pil 7 http/kompas.com/27 Juli 2013/Freddy Budiman, Bandar Narkotika Sejak

20 ekstasi melalui dalam penjara. Dan dikenakan vonis hukuman mati dan denda 10 Milliar Pada berita kompas.com 22 Juli 2014 PK Ditolak, Freddy Budiman Tetap dihukum mati. Berita ini telah memenuhi aspek kelengkapan 5W + 1H. Dan pada aspek relevansi telah terpenuhi dengan baik sesuai dengan keinginan pembaca untuk mengetahui keseriusan pemerintah dalam memberantas narkoba melalui ditolaknya Peninjauan Kembali vonis hukuman mati Freddy Budiman. 9 8 http/kompas.com/17 oktober 2013/Komplotan Freddy Budiman Divonis Mati 9 http/kompas.com/22 Juli 2014/PK Ditolak, Freddy Budiman Tetap Dihukum Mati 43

21 4. Pada berita kompas.com 19 Juli 2016 Freddy Budiman Dieksekusi Mati Pertama Kali Sebelum 3 Napi WNA. Analisis memenuhi kelengkapan aspek 5W + 1H sudah terpenuhi. Dan aspek relevansi sudah terpenuhi dengan baik, karena ini sangat berkaitan dengan keingintahuan publik tentang hukuman mati yang dilaksanakan pada pukul http/kompas.com/19 Juli 2016/Freddy Budiman Dieksekusi Mati Pertama Kali sebelum 3 Napi WNA 44

22 5. Pada berita kompas.com 29 Juli 2016 Kontras Ungkap curhat Freddy Budiman Soal Keterlibatan Oknum Polri dan BNN. Berita ini memenuhi kelengkapan aspek 5W + 1H dengan baik. Aspek relevansi sudah terpenuhi, karena berita ini membahas dengan detail curhatan Freddy Budiman dengan Haris Azhar tentang suap milliaran rupiah terhadap para penegak hukum untuk melancarkan bisnis narkobanya dan membantu untuk meringankan hukaman Freddy Budiman http/kompas.com/29 Juli 2016/Kontras Ungkap curhat Freddy Budiman Soal Keterlibatan Oknum Polri dan BNN 45

23 6. Pada berita kompas.com 16 agustus 2016 Informasi dari Haris Azhar Jadi Fokus BNN dalam telusuri kesaksian Freddy Budiman. Berita ini telah memenuhi kelengkapan dari aspek dari 5W + 1H. Aspek relevansi sudah terpenuhi, Karena berita membahas dengan detail bagaiman Freddy Budiman bercerita kepada Haris Azhar tentang dirinya berkerjasama dengan para penegak hukum untuk membantu mempermudah bisnis narkobanya Freddy Budiman dibalik penjara dan menyuap penegak hukum dalam moncoba meringangkan hukumannya. Pada aspek cover both side terpenuhi dengan menjelaskan isi rekaman suara antara Freddy Budiman dengan Haris Azhar http/kompas.com/16 Agustus 2016/Informasi dari Haris Azhar Jadi Fokus BNN dalam Telusuri kesaksian Freddy Budiman. 46

24 Table Perbandingan Objektivitas Berita Detik.com dengan Kompas.com tentang kasus Gembong Narkoba Freddy Budiman Dilihat dari aspek 5W + 1H Detik.com Kompas.com Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak ,7% 14,3% % 0 Hampir seluruh pemberitaan Freddy Budiman yang ditampilkan oleh Detik.com dan Kompas.com telah memenuhi aspek 5W + 1H. Aspek objektivitas ini dianggap sebagai salah satu dasar penulisan berita dalam jurnalistik, sebagai kaidah penulisan untuk memenuhi persyaratan berita berkualitas, sistematis dan objektiv. 5W 1H membantu pembaca memahami inti informasi yang hendak disampaikan berita dengan lebih mudah dan menyeluruh. Tanpa menggunakan unsur 5W + 1H maka penulisan berita dikhawatirkan tidak fokus sehingga fokus berita menjadi semakin luas. Hanya terdapat satu berita detik.com yang tidak memenuhi aspek kelengkapan 5W + 1H. Tabel Perbandingan Objektivitas Berita Detik.com dengan Kompas.com Tentang Kasus Freddy Budiman Dilihat dari Aspek Relevansi. 47

25 Detik.com Kompas.com Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak % % 0 Pada pemberitaan Gembong Narkoba Freddy Budiman, aspek relevansi memegang pernan penting dalam menggambarkan bagaimana pembaca menilai apakah sebuah berita yang ditampilkan sesuai dengan keinginan pembaca, informasinya sesuai fakta, serta menggambarkan tema yang diungkapkan di judul. Berita yang relevan harus sesuai dengan update informasi yang terbaru. Pada kedua media : detik.com dan kompas.com, keseluruhan berita yang ditampilkan dianggap relevan, lebih menyajikan fakta lapangan dibandingkan dan beritanya cukup fokus terhadap perkembangan kasus hukum Freddy Budiman dan fenomenal publik yang menyertainya. Tabel Perbandingan Objektivitas Berita Detik.com dengan Kompas.com Tentang Kasus Freddy Budiman Dilihat dari Cover Both Side. Detik.com Kompas.com 48

26 Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak % % 0 Aspek cover both side sebagai salah satu aspek objektivitas pada pemberitaan Freddy Budiman memiliki peran penting sebagai klarifikasi pihak berkempentingan dan kompeten untuk memberikan pendapat dan saran, semakin banyak pihak berkempentingan memberikan klarifikasi opini yang sedang dibangun media. Pada media detil.com dan kompas.com, seluruh berit yang ditampilkan dinilai melakukan klarifikasi dengan tepat untuk mencapai aspek cover both side. Dengan demikian kedia media tersebut dinilai memiliki kemampuan untuk mendapatkan klarifikasi berita dari pihak yang dinilai kompeten dan tepat untuk memberikan pendapat sesuai tema berita. Table perbandingan Objektivitas berita Detik.com dengan Kompas.com tentang Kasus Freddy Budiman dilihat dari aspek netral Detik.com Kompas.com Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase 49

27 Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak % % 0 Kenetralan pada sebuah berita dinilai baik bila tidak melihat ataupun menyudutkan pihak tertentu sebagai pihak yang bertanggung jawab atas sebuah kesalahan/peristiwa tanpa berdasarkan bukti dan fakta yang jelas. Pada media detik.comtidak terdapat penulisan yang dinilai bersifat tidak memihak Berita yang dinilai tidak netrak dimungkinkan karena pendapat narasumber yang mendiskreditkan pihak tertentu, sehingga pemberitaan menjadi dianggap tidak netral, meskipun media berusaha untuk menghilangkan sentiment serta tuduhan tersebut dengan menggunakan kalimat pemberitaan yang lebih objektiv untuk memenuhi nilai-nilai jurnalisme yang netral, akan tetapi pembaca secara umum dapat terpengaruh dengan pendapat/opini narasumber yang dikutip secara langsung. Semakin tajam pembahasan pemberitaan akan memperbesar potensi untuk semakin mendukungpihak tertentu dan menyudutkan pihak lainnya. Tabel Perbandingan Objektivitas berita detik.com dengan kompas.com tentang kasus Freddy Budiman dilihat dari Aspek Informatif Detik.com Kompas.com Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase 50

28 Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak % % 0 Aspek informatif berita merupakan tolak ukur sejauh mana berita yang ditampilkan oleh media dinilai berguna dan penting bagi pembaca untuk mengetahuinya. Unsure informatif ini penting dalam menentukan skala objektivitas berita, namun merupakan penilaian yang cukup sulit dan cukup subjektif. Media harus memberia nilai edukasi dan informasi kepada pembaca dalam pengembangan berita yang menjadi trending topic. Sehingga berita yang ditampilkan dirasakan bermanfaat oleh pembaca. Karena pemberitaan kasus hukum dan politik di Indonesia seringkali dinail pembaca sebagai sarana edukasi dan sebagai berita hot pic dengan frekuensi pembicaraan tinggi di tingat public. Sehingga informasi dari berita dianggap penting untuk meng update informasi pembaca akan perkembangan kasus yang sedang menjadi hot topic. Dalam penulisan berita berbagai criteria cover both side yang baik cukup sulit untuk dipenuh dalam sebuah pemberitaan. Terkadang berita menggunakan narasumber yang dianggap kurang kompoten atau tidak berkaitan langsung dengan masalah, bersifat subjektif dan memiliki kredibilitas kurang baik di mata pembaca. Sementara kriteria 51

29 lainnya seperti banyaknya jumlah narasumber yang mengklarifikasi juga sering menjadi nilai tambah bagi aspek cover both side yang lebih baik. 4.4 Pembahasan Media adalah cermin dari sebuah masyrakat dan perubahan sosial, dengan fungsi control yang kuat dalam masyarakat. Keberadaan media tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Seringkali, media menjadi referensi beragam masalah yang timbul di tengah-tengah kehidupan sosial. Media dituntut harus objektif. Ini penting sehingga tidak lantas mengurangi fungsi control media dalam masyarakat tadi. Media harus menyediakan berita yang relevan dan latar belakang informasi yang objektiv dalam arti yang akurat, jujur, cukup lengkap dan sesuai kenyataan, serta terpercaya memisahkan antara kenyataan dan opini. Meskipun tidaklah mudah membuat kriteria mengenai sebuah pemberitaan yang objektiv. Berdasarkan teori Robert Entman, mengukur objektivitas media harus mengacu pada dua kriteria. Yaitu faktualitas dan imprialitas. Faktualitas berarti ditulis berdasarkan fakta. Jadi berita bukanlah sebuah rekayasa. Kedua, aspek imparialitas. Yaitu sebuah informasi atau berita yang tidak mengandung keberpihakan pada suatu pihak. Selain itu, objektivitas berita juga membutuhkan prinsip kesamaan perlakuan, yaitu sikap adil dan non diskriminatif terhadap narasumber dan objek berita. Idelanya media memiliki tanggung jawab untuk menemukan suatu informasi yang benar dan disampaikan dengan cara yang benar. Proses menghasilkan berita yang 52

30 merupak hasil akhir media haruslah terhindar dari kepentingan politik dengan menghalalkan suatu kebenaran fakta dengan cara menyembunyikan, membohongi, ataupun menjadikan wacana lebih kompleks. Tapi, terkadang memang sulit bagi media untuk sepenuhnya menyampaikan kebenaran dikarenakan harus dihadapkan dengan faktor lain. Seperti tekanan dan ancaman, menghindari regulasi dan sistem pers yang berlaku. Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi, khusunya teknologi media online menyebabkan semakin bayaknya perusahaan media online di Indonesia. Mereka berlomba-lomba dalam menggaet pembaca yang menjadi target utama mereka, yaitu pembaca yang serba mobile dengan perangkat teknologi berbasis internet serta pembaca yang mencari kemudahan dalam mengakses informasi terkini, selain itu bisnis media online juga menjajikan bagi perusahaan karena banyaknya investor iklan. Idealnya media memiliki tanggung jawab untuk menemukan suatu informasi yang benar dan disampaikan dengan cara yang benar. Proses menghasilkan berita yang merupakan hasil akhir media haruslah terhindar dari kepentingan politik dengan menghalalkan suatu kebenaran fakta dengan cara menyembunyikan, membohongi, ataupun menjadikan wacana lebih kompleks. Tapi, terkadang memang sulit bagi media untuk sepenuhnya menyampaikan kebenaran dikarenakan harus dihadapkan dengan faktor lain. Seperti, tekanan dan ancaman, menghindari regulasi dan sistem pers yang berlaku. 53

31 Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi, khususnya teknologi media online menyebabkan semakin banyaknya perubahan media online di Indonesia. Mereka berlomba-lomba dalam menggaet pembaca yang menjadi target utama mereka, yaitu pembaca yang serba mobile dengan perangkat teknologi berbasis internet serta pembaca yang mencari kemudahan dalam mengakses informasi terkini, selain itu bisnis media online juga menjanjikan bagi perusahaan kerena banyaknya investor iklan. Basis penulisan berita adalah peristiwa yang benar-benar terjadi dan bukan gagasan atau pendapat dari penulis. Karena menerangkan tentang berita, penulisan berita minimal harus memuat hal-hal yang ingin diketahui oleh pambaca. Setiap pembaca berita selalu ingin mengetahui peristiwa apa yang terjadi, mengapa peristiwa itu bisa terjadi, siapa saja yang terlihat, dimana peristiwa itu terjadi, mengapa peristiwa itu bisa terjadi, dan bagaimana mana runtutan kejadian peristiwa itu. Secara sederhana, prinsipini menjadi paradigma dasar bagi tiap penulisan berita dan dikenal dengan rumuh 5W + 1H. Pada berita detik.com dari 6 berita, yang memenuhi aspek 5W + 1H hanya 5 berita. Sementara itu keenam berita kompas.com memenuhi aspek 5W + 1H. untuk kelengkapan 5W + 1H redaksi beritra online masih sangat memperhatikan ketentuan-ketentuan dan standar penulisan yang baik, dalam melaksanakan tugas jurnalistik mereka masih berpegang pada pola dasar 5w + 1H, meskipun tidak sengaja terlupakan dalam proses pemerikasaan redaksi. Pemberitaan media online terhadap suatu perkara hukum adalah mutkal diperlukan, sebagai bentuk control terhadap pemeriksaan dan putusan hukum yang sedang berlangsung, selain untuk mendorong tercapainya hak masyarakat mengetahui 54

32 perkembangan masalah peradalian suatu perkara dalam skala nasional untuk mendukung transparansi hukum. Dalam hal ini, media tidak menyimpulkan dan menilai siapa hak yang benar dan salah dalam suatu persidangan hukum, melainkan menyajikan perbedaan pendapat yang terjadi dalam proses hukum, untuk itulah media perlu memiliki relevansi berita yang baik. Sehingga media mempertimbangkan bagaiman sebuah itu bermanfaat untuk masyarakat, relevan atau tidak untuk disajikan ke publik, apa dampak sosial serta manfaatnya. Dalam proses kompetisi tersebut, masyarakat pembaca diutungkan dengan banyakanya pilihan media online yang dapat diakses secara langsung, kapanpun dan dimanapun. Namun pembaca sebaiknya tetap memperhatikan kualitas pemberitaan yang ditampilkan oleh media online. Karena tingginya frekuensi banyaknya update pemberitaan maka dikhawatirkan berita yang ditampilkan menjadi kurang berkualitas, dan yang lebih dikhawatirkan apabila berita tersebut tidak objektif penyajiannya. Terutama pada berita-berita yang mengandung unsur konflik kepentingan, seperti misalanya pada kasus Gembong Narkoba Terpidana Mati Fredyy Budiman yang sedang ramai dibicarakan karena menyuap sejumlah penegak hukum. Berita ini pula yang ramau diberitakan oleh dua media onlie terkemuka : detik.com dan kompas.com. Basis penulisan berita adalah peristiwa yang benar-benar terjadi dan bukan gagasan atau pendapat dari penulis. Karena menerangkan tentang berita, penulisan berita minimal harus memuat hal-hal yang ingin diketahui oleh pembaca. Setiap pemvaca berita selalu ingin mengetahui peristiwa apa yang terjadi, lapam peristiwa itu terjadi, siapa saja yang terlibat, di mana peristiwa itu terjadi, mengapa peristiwa itu bisa terjadi 55

33 dan bagaiman runtutan kejadian peristiwa itu. Secara sederhana, prinsip ini menjadi paradigma dasar bagi tiap penulisan berita dan dikenal dengan rumus 5W + 1H. Pada berita detik.com dari 6 berita, yang memenuhi aspek 5W + 1H hanya 5 berita. Sementara itu keenam beritapada kompas.com memenuhi aspek 5W + 1H. Untuk kelengkapan 5W + 1H redaksi berita media online sangat memperhatikan ketentuanketentuan dan standar penulisa yang baik, dalam melaksanakan tugas jurnalistik mereka masih berpegang pada pola dasar 5W + 1H, meskipun mungkin tidak sengaja terlupakan dalam proses pemeriksaan redaksi. Media detik.com dan kompas.com mampu menampilkan seluruh beritanya dengan relevansi berita yang baik sesuai perkembangan minat pembaca dan perkembangan kasus hukum Freddy Budiman, sehingga tidak tampil monoton dengan membahasa berita yang sama berulang-ulang. Dalam kasus gembong narkoba Freddy Budiman, kedua media online mampu mengembangkan relevansi tema dan penulisan berita secara tepat dan sedikit meluas untuk mencari berbagai kaitan kasus atau peristiwa politik dan hukum lain yang mungkin berkenaan dengan Freddy Budiman. Liputan berita yang berimbang cover both side memberikan kesempatan kepada bergabagi pihak terkait untuk menjadi narasumber, terlepas dan sifatnya yang mungkin pro atau kontra sehingga tidak ada keberpihakan kepada kebenaran yang absolut. Ini berhubungan pula dengan proses fairness, sehingga wartawan harus adil kepada setiap narasumber yang berkompoten dan berkepentingan untuk menyampaikan narasi. Pada penelitian ini, aspek cover both side semua berita telah terpenuhi, baik pada detik.com dan kompas.com. Pemenuhan aspek cover both side menunjukan media onlie mampu 56

34 menunjuk narasumber yang tepat sesuai teman permasalahan untuk memberikan pendapat dan klarifikasi dalam berita. Yang hal ini sangat tidak diperbolehkan dalam dunia jurnalistik, sehingga permasalahan yang kompleks dapat diuraikan lebih rinci oleh narasumber berdasarkan pendekatan praktis dan keilmuan mereka. Sementara aspek informative pada detik,com dan kompas.com telah ditampilkan dengan baik. Aspek ini mempertimbangkan bagaimana suatu informasi yang disampaikan media tujuannya adalah untuk mengurangi ketidakpastian dalam masyarakat, sehingga sedikit banyak masyarakat bisa paham tentang apa yang disampaikan media, apa yang terjadi di sekitar, dan justru dengan adanya informasi tersebut tidak menambahkan bingung masyarakat. Pada penilitian ini, media online mampu menampilkan berita yang bermanfaat bagi pembaca untuk mengetahui perkembangan terbaru dari kasus Freddy Budiman dan berbagai fenomena yang menyertainnya. Hal ini juga dirasakan baik untuk memberikan pendidikan politik bagi publik. 57

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Detikcom. Sumber : Situs Detikcom

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Detikcom. Sumber : Situs Detikcom BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Detikcom ialah sebuah portal web yang berisi berita dan artikel online di Indonesia. Detikcom berdasarkan situs statshow.com memiliki jumlah daily visitors

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL PERUSAHAAN

BAB IV PROFIL PERUSAHAAN BAB IV PROFIL PERUSAHAAN 4.1. Gambaran Umum Kompas.com 4.1.1. Sejarah Kompas.com secara umum Kompas.com pertama kali muncul pada tahun 1995 dengan nama Kompas Online. Kompas Online ini pada mulanya merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang ini adalah jamannya menggunakan segala sesuatunya dengan online. Mulai dari menonton televisi, bermain game, mengirimkan pesan, memesan kendaraan

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL MEDIA ONLINE

BAB IV PROFIL MEDIA ONLINE BAB IV PROFIL MEDIA ONLINE 1.1. KOMPAS.COM PT. Kompas Cyber Media Gedung Kompas Gramedia Unit II Lt. 5. Jl. Palmerah Selatan No. 22 28 Jakarta 10270, Indonesia. 62-21 53699200/5350377 62-21 5360678 Redaksi:

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. bahas adalah berita mengenai pembunuhan Ade Sara dan profil perusahaan dari

BAB II DESKRIPSI OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. bahas adalah berita mengenai pembunuhan Ade Sara dan profil perusahaan dari BAB II DESKRIPSI OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN Bab ini mendeskripsikan mengenai obyek penelitian. Adapun yang peneliti bahas adalah berita mengenai pembunuhan Ade Sara dan profil perusahaan dari Detikcom

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL INSTANSI

BAB IV PROFIL INSTANSI BAB IV PROFIL INSTANSI Dalam proses penelitian yang peneliti tentukan, peneliti memilih dua portal berita nasional yang berbeda secara pandangan ideologis. Peneliti memilih detik.com dan republika.co.id

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. situs-situs berita berbahasa Indonesia lainnya, Detikcom hanya mempunyai edisi

BAB IV GAMBARAN UMUM. situs-situs berita berbahasa Indonesia lainnya, Detikcom hanya mempunyai edisi BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 Website Berita Detikcom Detikcom merupakan salah satu situs berita terpopuler di Indonesia. Berbeda dari situs-situs berita berbahasa Indonesia lainnya, Detikcom hanya mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada tahun 2016 periode 08 Oktober hingga 1 Maret 2016 pemberitaan dalam negeri melalui beberapa penyedia berita sangat ramai di bicarakan yaitu kasus tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak lepas dari media massa. Mulai dari membaca surat kabar, majalah,

BAB I PENDAHULUAN. tidak lepas dari media massa. Mulai dari membaca surat kabar, majalah, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, media menjadi sebuah keniscayaan. Setiap hidup manusia selalu tidak lepas dari media massa. Mulai dari membaca surat kabar, majalah, menonton televisi

Lebih terperinci

4.1 Gambaran Umum Kompas.com

4.1 Gambaran Umum Kompas.com BAB IV PROFIL PERUSAHAAN KOMPAS.COM DAN DETIK.COM 4.1 Gambaran Umum Kompas.com 4.1.1 Sejarah Kompas.com secara umum Harian Kompas lahir tanggal 28 Juni 1965, tiga bulan sebelum peristiwa politik G 30 S

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Detik.com (Sumber: diakses pada 3 Februari 2016)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Detik.com (Sumber:  diakses pada 3 Februari 2016) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek studi dari penelitian ini adalah media massa online yang menurut survei dari situs ranking Alexa menjadi website media massa online paling popular

Lebih terperinci

MOTIF PENGGUNA PORTAL BERITA ONLINE DETIKCOM DI SURABAYA (Studi Deskriptif Motif Masyarakat Surabaya Dalam Membaca Portal Berita Detikcom)

MOTIF PENGGUNA PORTAL BERITA ONLINE DETIKCOM DI SURABAYA (Studi Deskriptif Motif Masyarakat Surabaya Dalam Membaca Portal Berita Detikcom) MOTIF PENGGUNA PORTAL BERITA ONLINE DETIKCOM DI SURABAYA (Studi Deskriptif Motif Masyarakat Surabaya Dalam Membaca Portal Berita Detikcom) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh

Lebih terperinci

OBJEKTIVITAS BERITA FILM DOKUMENTER COWBOYS IN PARADISE DI MEDIA ON LINE KOMPAS.COM

OBJEKTIVITAS BERITA FILM DOKUMENTER COWBOYS IN PARADISE DI MEDIA ON LINE KOMPAS.COM OBJEKTIVITAS BERITA FILM DOKUMENTER COWBOYS IN PARADISE DI MEDIA ON LINE KOMPAS.COM (Analisis Objektivitas Berita Film Documenter Cowboys in Paradise di media on line kompas.com edisi 26 April 30 April

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media massa merupakan sarana manusia untuk memahami realitas. Oleh sebab itu, media massa senantiasa dituntut mempunyai kesesuaian dengan realitas dunia yang benar-benar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi massa. Wilbur Scramm menggunakan ide yang telah dikembangkan oleh seorang psikolog, yaitu Charles

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pengantar pesan. Setiap informasi yang dimuat dapat

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pengantar pesan. Setiap informasi yang dimuat dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media menjadi sarana informasi yang dibutuhkan masyarakat. Tujuannya memberikan gambaran mengenai alat komunikasi yang bekerja dari skala terbatas hingga melibatkan

Lebih terperinci

Ancaman UU ITE terhadap Pengguna Media Sosial

Ancaman UU ITE terhadap Pengguna Media Sosial Ancaman UU ITE terhadap Pengguna Media Sosial Drs. Rusmanto, M.M. rusmanto@gmail.com Narasumber DPR RI: Pembahasan RUU ITE 2008 Pemimpin Redaksi Majalah InfoLINUX 2001-2013 Dosen STT-NF & Pengajar NF Computer

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 31 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tentang kecenderungan ketidakberpihakan (impartiality) media dalam pemberitaan konflik KPK dan POLRI dalam kasus pengadaan simulator

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini, kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan informasi sangatlah besar. Informasi secara tidak langsung harus didapatkan dengan cepat dan tepat, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita hidup ditengah derasnya perkembangan sistem komunikasi. Media massa adalah media atau sarana penyebaran informasi secara massa dan dapat diakses oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kasus korupai yang terungkap dan yang masuk di KPK (Komisi. korupsi telah merebak ke segala lapisan masyarakat tanpa pandang bulu,

BAB I PENDAHULUAN. kasus korupai yang terungkap dan yang masuk di KPK (Komisi. korupsi telah merebak ke segala lapisan masyarakat tanpa pandang bulu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindak pidana korupsi merupakan salah satu bentuk kejahatan yang belakangan ini cukup marak di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari banyaknya kasus korupai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki cukup banyak koruptor. Korupsi di Indonesia sudah menjadi suatu budaya atau trend yang menjamur. Trend korupsi tersebut terindikasi

Lebih terperinci

BAB V. Penutup. Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar

BAB V. Penutup. Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar BAB V Penutup A. Kesimpulan Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar Kompas dan Republika dapat ditarik beberapa kesimpulan. Pertama, produksi wacana mengenai PKI dalam berita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bukan lagi di televisi ataupun radio melainkan internet. Detik.com, vivanews.com,

BAB I PENDAHULUAN. bukan lagi di televisi ataupun radio melainkan internet. Detik.com, vivanews.com, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang kita ketahui bersama banyak sudah portal berita yang bermunculan bukan lagi di televisi ataupun radio melainkan internet. Detik.com, vivanews.com, kompas.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan Model framing yang digunakan dalam menganalisis konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan oleh Pan dan Kosicki. Dalam model ini, perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita sudah menjadi hal yang dapat dinikmati oleh masyarakat dengan berbagai macam bentuk media seperti media cetak dalam wujud koran dan berita gerak (media

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Media massa merupakan sarana menyebarkan informasi kepada masyarakat. Oleh karena itu, media massa memiliki peranan penting dalam penyebaran informasi yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. perilaku global yang ketat pada semua karyawan. Samsung meyakini bahwa

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. perilaku global yang ketat pada semua karyawan. Samsung meyakini bahwa BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Samsung, Raksasa Elektronik Korea Samsung merupakan perusahaan yang berkomitmen untuk mematuhi berbagai undang-undang dan peraturan setempat serta menerapkan pedoman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah pemilik peran penting dalam menyampaikan berbagai informasi pada masyarakat. Media komunikasi massa yaitu cetak (koran, majalah, tabloid), elektronik

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM MAJALAH TEMPO DAN GOENAWAN MOHAMAD

BAB IV GAMBARAN UMUM MAJALAH TEMPO DAN GOENAWAN MOHAMAD BAB IV GAMBARAN UMUM MAJALAH TEMPO DAN GOENAWAN MOHAMAD 1. Goenawan Mohamad Goenawan Mohamad atau GM lahir di Batang, pada tanggal 29 Juli 1941. Saat masih duduk di bangku SMA dalam usia 17 tahun GM menulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan komunikasi, lisan maupun tulisan. Seiring perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. tentang analisis kebijakan redaksi dalam penentuan headline (judul berita)

BAB III PENYAJIAN DATA. tentang analisis kebijakan redaksi dalam penentuan headline (judul berita) BAB III PENYAJIAN DATA A. Penyajian Data Berikut ini penyajian data berdasarkan penelitian yang dilakukan di harian surat kabar Pekanbaru Pos. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nilai berita (news value). Nilai berita ini menjadi ukuran yang berguna, atau yang

BAB I PENDAHULUAN. nilai berita (news value). Nilai berita ini menjadi ukuran yang berguna, atau yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media memiliki peran penting dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Hal ini tergambarkan dalam salah satu fungsi media massa sebagai penyebar informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan oleh media massa. Secara sederhana komunikasi massa didefinisikan

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan oleh media massa. Secara sederhana komunikasi massa didefinisikan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dalam menyampaikan informasi dapat dilakukan dengan berbagai cara melalui berbagai saluran, salah satunya komunikasi massa yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kasus sengketa lahan di Indonesia lebih banyak merupakan. dengan akses dan kepemilikan lahan yang kemudian berujung pada konflik

BAB I PENDAHULUAN. Kasus sengketa lahan di Indonesia lebih banyak merupakan. dengan akses dan kepemilikan lahan yang kemudian berujung pada konflik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kasus sengketa lahan di Indonesia lebih banyak merupakan pertentangan antara warga setempat dengan perusahaan swasta terkait dengan akses dan kepemilikan lahan yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melakukan analisa dengan menggunakan analisis framing model Robert N.Entman dan Urs Dahinden terhadap teks berita di okezone.com dan kompas.com pada bab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas, yaitu media baru atau yang lebih dikenal dengan media online.

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas, yaitu media baru atau yang lebih dikenal dengan media online. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gaya hidup serba instan membuat masyarakat kini gemar dengan hal-hal yang serba cepat. Selain aktualitas dan akurasi, masyarakat juga membutuhkan kecepatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan jaman mengakibatkan semakin banyaknya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan jaman mengakibatkan semakin banyaknya kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman mengakibatkan semakin banyaknya kebutuhan manusia dalam berbagai hal, salah satunya kebutuhan akan informasi. Informasi adalah data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, media baru (internet) berkembang dengan pesat setiap tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan ketersediaan infrastruktur

Lebih terperinci

Public Relations Humas Simetris & Objektivitas Pemberitaan Oleh: Rachmat Kriyantono, Ph.D

Public Relations Humas Simetris & Objektivitas Pemberitaan Oleh: Rachmat Kriyantono, Ph.D Public Relations Humas Simetris & Objektivitas Pemberitaan Oleh: Rachmat Kriyantono, Ph.D Hasil wawancara di atas adalah situasi yang terjadi secara umum di lembaga kehumasan dan media massa dalam aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Masyarakat informasi saat ini, telah menjadikan berita sebagai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Masyarakat informasi saat ini, telah menjadikan berita sebagai kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Masyarakat informasi saat ini, telah menjadikan berita sebagai kebutuhan yang penting, bahkan menjadi primer terutama untuk mengisi kebutuhan pikiran tentang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Dari hasil temuan penelitian yang dilakukan peneliti yang mencoba

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Dari hasil temuan penelitian yang dilakukan peneliti yang mencoba BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil temuan penelitian yang dilakukan peneliti yang mencoba mengkaji unsur objektivitas media republika.co.id dalam pemberitaan penolakan Ahok sebagai gubernur DKI jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan selalu ingin berkomunikasi dengan manusia lain untuk mencapai tujuannya. Sebagai makhluk sosial, manusia harus taat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir masyarakat. Fenomena media online (new media) di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir masyarakat. Fenomena media online (new media) di Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan perkembangan teknologi komunikasi saat ini, ilmu komunikasi pada saat ini lebih banyak tertuju pada media massa, baik cetak seperti koran dan majalah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa yang setiap hari selalu memberitakan mengenai kasus-kasus kejahatan dan

BAB I PENDAHULUAN. massa yang setiap hari selalu memberitakan mengenai kasus-kasus kejahatan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini, kasus kejahatan begitu marak terjadi dalam hitungan detik dan meniti di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari pemberitaan di berbagai media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini

BAB I PENDAHULUAN. uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemunculan korupsi di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk ringan atau berat, terorganisasi atau tidak. Walaupun korupsi sering memudahkan kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggabungkan information (informasi) dan infotainment (hiburan). Artinya

BAB I PENDAHULUAN. menggabungkan information (informasi) dan infotainment (hiburan). Artinya BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kata infotainment merupakan neologisme, atau kata bentukan baru yang menggabungkan information (informasi) dan infotainment (hiburan). Artinya infotainment adalah informasi

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. 1. Nama Perusahaan : PT. Aksara Solopos. 2. Alamat : Jalan Adi Sucipto Nomor Kota : Surakarta

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. 1. Nama Perusahaan : PT. Aksara Solopos. 2. Alamat : Jalan Adi Sucipto Nomor Kota : Surakarta BAB III DESKRIPSI INSTANSI A. Data Perusahaan 1. Nama Perusahaan : PT. Aksara Solopos 2. Alamat : Jalan Adi Sucipto Nomor 190 3. Kota : Surakarta 4. Provinsi : Jawa Tengah 5. Pemimpin Umum : Prof.Dr.H.Sukamdani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Mencermati hasil analisis data dan pembahasan mengenai profesionalisme wartawan / jurnalis pada stasiun televisi lokal

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Mencermati hasil analisis data dan pembahasan mengenai profesionalisme wartawan / jurnalis pada stasiun televisi lokal BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Mencermati hasil analisis data dan pembahasan mengenai profesionalisme wartawan / jurnalis pada stasiun televisi lokal Batu Televisi (Batu TV) Kota Batu Jawa Timur pada bulan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Tentang SuaraKomunitas.net Suarakomunitas.net bagian dari platform ketersediaan sistem informasi dan komunikasi Suara Komunitas, milik COMBINE Resource Institution.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media cetak seperti majalah, koran, tabloid maupun media elektronik seperti

BAB I PENDAHULUAN. media cetak seperti majalah, koran, tabloid maupun media elektronik seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Adanya kemajuan teknologi canggih seperti saat ini, informasi bisa kita dapatkan dari berbagai media. Informasi tersebut tidak lagi hanya kita dapatkan melalui media

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media yang paling mudah dijangkau oleh berbagai kalangan, baik kalangan atas, menengah, maupun kalangan bawah. Harga televisi yang ramah di kantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. elemen yang saling membutuhkan. Dalam menjalankan kewajibannya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. elemen yang saling membutuhkan. Dalam menjalankan kewajibannya sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa telah begitu erat dengan masyarakat. Keduanya merupakan elemen yang saling membutuhkan. Dalam menjalankan kewajibannya sebagai pembawa berita, media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan media sebagai salah satu alatnya (Maryani, 2011:3).

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan media sebagai salah satu alatnya (Maryani, 2011:3). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut perspektif Cahil (dikutip dari Kovach & Rosenstiel, 2001:10) dalam Rahayu (2006:5), menuturkan bahwa betapa besar pengharapan publik atas media massa. Pengharapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk penerimanya sehingga dapat bermanfaat dan dapat digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. untuk penerimanya sehingga dapat bermanfaat dan dapat digunakan oleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi dibutuhkan dalam segala aspek kehidupan manusia. Informasi sendiri merupakan data yang sudah diolah/diproses ke dalam bentuk yang sangat berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Menurut sumber dari PT. Pikiran Rakyat Bandung Pikiran Rakyat adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis media massa. Perusahaan ini didirikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum TRANS7 TRANS7 semula bernama TV7 (di bawah naungan Kelompok Kompas Gramedia KKG). Pada tanggal 22 Maret 2000 keberadaan TV7 telah diumumkan dalam

Lebih terperinci

BAB 3 OBYEK PENELITIAN

BAB 3 OBYEK PENELITIAN BAB 3 OBYEK PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. MCF dan PT. MAF adalah perusahaan pembiayaan sepeda motor yang berkembang dengan pesat, didirikan pada 24 September

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: MIP No. 209 Putusan Vonis Kasus Korupsi Anas Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 25/09/2014

Analisis Isi Media Judul: MIP No. 209 Putusan Vonis Kasus Korupsi Anas Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 25/09/2014 Analisis Isi Media Judul: MIP No. 209 Putusan Vonis Kasus Korupsi Anas Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 25/09/2014 Sebaran Media. Media online yang terbanyak memberitakan adalah Detik.com (28 berita).

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. konten tayangan televisi inspiratif dan menghibur untuk keluarga Indonesia.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. konten tayangan televisi inspiratif dan menghibur untuk keluarga Indonesia. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan KOMPAS GRAMEDIA TV (KGTV) dilaksanakan dengan mendirikan PT GRAMEDIA MEDIA NUSANTARA pada tahun 2008 dengan brand name KOMPASTV. KOMPASTV adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat langsung tersampaikan kepada khalayak dalam waktu singkat.

BAB I PENDAHULUAN. dapat langsung tersampaikan kepada khalayak dalam waktu singkat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media memiliki peran penting dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Hal ini tergambarkan dalam salah satu fungsi media massa sebagai penyebar informasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. GRAMEDIA MEDIA NUSANTARA pada tahun 2008 dengan brand name

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. GRAMEDIA MEDIA NUSANTARA pada tahun 2008 dengan brand name BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan KOMPAS GRAMEDIA TV (KGTV) dilaksanakan dengan mendirikan PT GRAMEDIA MEDIA NUSANTARA pada tahun 2008 dengan brand name KOMPASTV. KOMPASTV adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Dalam Cangara (2012:158) disebutkan penemuan televisi sebagai kombinasi antara radio dan film merupakan penemuan yang luar biasa dalam abad ke-20. Hal ini ditandai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Data Perusahaan 2.1.1 Identitas Perusahaan Rumah.com adalah sebuah perusahaan media online yang ideal untuk pencarian properti, seperti rumah, bangunan komersial, dan

Lebih terperinci

Etika Jurnalistik dan UU Pers

Etika Jurnalistik dan UU Pers Etika Jurnalistik dan UU Pers 1 KHOLID A.HARRAS Kontrol Hukum Formal: KUHP, UU Pers, UU Penyiaran Tidak Formal: Kode Etik Wartawan Indonesia 2 Kode Etik Jurnalistik Kode Etik Jurnalistik dikembangkan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Opini adalah pendapat, ide, atau pikiran untuk menjelaskan kecenderungan tertentu terhadap perspektif dan ideologi yang bersifat kontroversial. Publik adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap daerah. Perkembangan ini dibuktikan dengan semakin banyaknya surat kabar yang

BAB I PENDAHULUAN. setiap daerah. Perkembangan ini dibuktikan dengan semakin banyaknya surat kabar yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media cetak merupakan media yang berpengaruh besar dalam sejarah kehidupan manusia. Sebelum kemunculan media elektronik, media cetak menjalankan fungsinya sebagai media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media televisi sebagai media komunikasi massa adalah mengutamakan suatu proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat lainnya saat yang

Lebih terperinci

Media Siber. Imam Wahyudi Anggota Dewan Pers

Media Siber. Imam Wahyudi Anggota Dewan Pers Media Siber Imam Wahyudi Anggota Dewan Pers 2013-2016 Bagian 1 Platform Pers Cetak Radio Televisi Online UU 40/1999 tentang Pers Kode Etik Jurnalistik Pedoman Pemberitaan Media Siber Media Siber Kegiatan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau sering disebut sebagai media baru, membuat seorang public relations harus

BAB I PENDAHULUAN. atau sering disebut sebagai media baru, membuat seorang public relations harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Berkembangnya zaman dari hari ke hari, seiring pula dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi. Segala bentuk kegiatan manusia pun dapat dipermudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi seperti yang dikatakan oleh Onong Uchyana Effendy adalah media komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Cikal bakal berdirinya Kelompok Kompas Grameda (KKG) diawali dengan diterbitkannya Majalah Intisari pada tahun 1963. Dua tahun kemudian, tepatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan informasi yang terjadi setiap harinya, sudah menjadi kebutuhan penting di setiap harinya. Media massa merupakan wadah bagi semua informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebebasan pers merupakan salah satu indikator penting dalam membangun suatu negara yang menganut sistem demokrasi seperti Indonesia. Pasca reformasi 1998 media massa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut Maman (2002; 3) penelitian deskriptif berusaha menggambarkan suatu gejala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini akan membahas mengenai pembingkaian berita penundaan eksekusi mati Mary Jane dalam majalah Tempo edisi 4 Mei 2015, dan Gatra edisi 10 Mei 2015.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Berita adalah proses simbolis di mana realitas diproduksi, diubah, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Berita adalah proses simbolis di mana realitas diproduksi, diubah, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Berita adalah proses simbolis di mana realitas diproduksi, diubah, dan dipelihara (Carey, 1999, h.243). Media massa memiliki kekuatan dalam membentuk persepsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sasaran. Pasca kran demokrasi dibuka lebar-lebar pasca Reformasi 98, banyak

BAB I PENDAHULUAN. sasaran. Pasca kran demokrasi dibuka lebar-lebar pasca Reformasi 98, banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Media massa di masa kini bisa diumpamakan sebagai jembatan untuk meraih sasaran. Pasca kran demokrasi dibuka lebar-lebar pasca Reformasi 98, banyak bermunculan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan dari hukum acara pidana adalah untuk mencari dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan dari hukum acara pidana adalah untuk mencari dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan dari hukum acara pidana adalah untuk mencari dan mendapatkan atau setidak-tidaknya mendekati kebenaran materil. Kebenaran materil merupakan kebenaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai 9 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Memasuki era reformasi kebebasan pers seolah-olah seperti terlepas dari belenggu yang sebelumnya mengekang arti kebebasan itu sendiri. Dengan sendirinya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Korupsi adalah suatu perbuatan untuk menguntungkan diri sendiri, dan secara tidak langsung dapat merugikan negara dan orang banyak. Korupsi menurut Mahzar

Lebih terperinci

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan

Lebih terperinci

Redaksi : Jln. Soekarno-Hatta No.77 Bandung Pos 1254, Telp. (022) ;

Redaksi : Jln. Soekarno-Hatta No.77 Bandung Pos 1254, Telp. (022) ; BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT. Pikiran Rakyat PT. Pikiran Rakyat Bandung adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis media massa. Perusahaan ini didirikan

Lebih terperinci

MANTAN BOS ADHI KARYA KEMBALI DAPAT POTONGAN HUKUMAN.

MANTAN BOS ADHI KARYA KEMBALI DAPAT POTONGAN HUKUMAN. MANTAN BOS ADHI KARYA KEMBALI DAPAT POTONGAN HUKUMAN www.kompasiana.com Mantan Kepala Divisi Konstruksi VII PT Adhi Karya Wilayah Bali, NTB, NTT, dan Maluku, Imam Wijaya Santosa, kembali mendapat pengurangan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. terhadap kinerja Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti dan objek penelitian yaitu Koran

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. terhadap kinerja Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti dan objek penelitian yaitu Koran 27 BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Pada bab ini peneliti mendeskripsikan berita tentang kritik seniman terhadap kinerja Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti dan objek penelitian yaitu Koran Tempo. Data diperoleh

Lebih terperinci

Peranan Peradilan Dalam Proses Penegakan Hukum UU No.5/1999. Putusan KPPU di PN dan Kasasi di MA

Peranan Peradilan Dalam Proses Penegakan Hukum UU No.5/1999. Putusan KPPU di PN dan Kasasi di MA Peranan Peradilan Dalam Proses Penegakan Hukum UU No.5/1999 Dalam Perkara Keberatan Terhadap Putusan KPPU di PN dan Kasasi di MA Fenomena proses penegakan hukum di Indonesia Dibentuknya berbagai Komisi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PEMBINGKAIAN BERITA PAPA MINTA SAHAM PADA MEDIA ONLINE (Kompas.com dan Viva.co.id)

PERBANDINGAN PEMBINGKAIAN BERITA PAPA MINTA SAHAM PADA MEDIA ONLINE (Kompas.com dan Viva.co.id) PERBANDINGAN PEMBINGKAIAN BERITA PAPA MINTA SAHAM PADA MEDIA ONLINE (Kompas.com dan Viva.co.id) Oleh : Asri Saraswati 1B815842 Dosen Pembimbing : Dr. Edy Prihantoro Kasus Papa Minta Saham Media Online

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Okezone.com resmi didirikan pada 29 Desember 2006 dan merupakan bisnis online pertama milik PT Media Nusantara Citra Tbk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung

KATA PENGANTAR. Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung LAMPIRAN 1 Alat Ukur KATA PENGANTAR Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung sedang melakukan penelitian mengenai Model Kompetensi pada reporter. Kuesioner ini terdiri dari

Lebih terperinci

KONSTRUKSI BERITA PERKOSAAN OLEH SITOK SRENGENGE DI MEDIA ONLINE TEMPO DAN REPUBLIKA

KONSTRUKSI BERITA PERKOSAAN OLEH SITOK SRENGENGE DI MEDIA ONLINE TEMPO DAN REPUBLIKA KONSTRUKSI BERITA PERKOSAAN OLEH SITOK SRENGENGE DI MEDIA ONLINE TEMPO DAN REPUBLIKA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik 1 Bab 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik dalam diri seseorang, terutama wartawan. Seorang wartawan sebagai penulis yang selalu

Lebih terperinci

POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK

POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK A. PENDAHULUAN Salah satu agenda pembangunan nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan

Lebih terperinci

HASIL WAWANCARA. Wawancara ke-2 dilakukan pada hari senin tanggal 02 September 2013 jam

HASIL WAWANCARA. Wawancara ke-2 dilakukan pada hari senin tanggal 02 September 2013 jam 1 HASIL WAWANCARA Wawancara ke-2 dilakukan pada hari senin tanggal 02 September 2013 jam 14.30 WIB di Gedung Komisi Yudisial RI. Narasumber yang diwawancara adalah Dr.Taufiqurrohman Syahuri, S.H., M.H.,

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL MEDIA CETAK

BAB IV PROFIL MEDIA CETAK BAB IV PROFIL MEDIA CETAK 4.1. Profil Harian Jawa Pos 4.1.1. Sejarah Jawa Pos Jawa Pos didirikan pada 1 Juli 1949 oleh The Chung Shen, staf marketing film teater di Surabaya. Pada awal berdiri Jawa Pos

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat yang dipakai manusia untuk membentuk pikiran, perasaan, keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi dan dipengaruhi

Lebih terperinci