PERBANDINGAN PEMBINGKAIAN BERITA PAPA MINTA SAHAM PADA MEDIA ONLINE (Kompas.com dan Viva.co.id)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERBANDINGAN PEMBINGKAIAN BERITA PAPA MINTA SAHAM PADA MEDIA ONLINE (Kompas.com dan Viva.co.id)"

Transkripsi

1 PERBANDINGAN PEMBINGKAIAN BERITA PAPA MINTA SAHAM PADA MEDIA ONLINE (Kompas.com dan Viva.co.id) Oleh : Asri Saraswati 1B Dosen Pembimbing : Dr. Edy Prihantoro

2 Kasus Papa Minta Saham Media Online Latar Belakang Masalah Framing

3 Rumusan Masalah 1 Bagaimana perbandingan pembingkaian yang dilakukan oleh media online Kompas.com dan Viva.co.id pada berita mengenai Kasus Papa Minta Saham? Apa bingkai yang digunakan oleh Kompas.com dan Viva.co.id pada berita mengenai Kasus Papa Minta Saham? 2 Batasan Masalah Pada pembingkaian berita terkait dengan Kasus Papa Minta Saham pada Kompas.com dan Viva.co.id yang terbit pada tanggal 16 November 19 Desember Tujuan Penelitian Untuk mengetahui bagaimana perbandingan pembingkaian dan apa bingkai yang digunakan oleh media online Kompas.com dan Viva.co.id terkait berita Kasus Papa Minta Saham.

4 Internalisasi Konstruksi Realitas Sosial Objektivasi Proses sosial melalui tindakan dan interaksinya, dimana individu menciptakan secara terus menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subyektif. Eksternalisasi

5 Pendekatan Penelitian Paradigma Penelitian Teknik Pengumpulan Data 1. Dokumentasi 2. Kepustakaan 3. Observasi Teknik Analisis Data Analisis Framing Pan Kosicki Subjek dan Objek Penelitian 4. Wawancara

6 Analisis & Pembahasan

7 Kompas.com dan Viva.co.id 21 November 2015 Elemen Kompas.com Viva.co.id Judul Fadli Zon Duga Ada Operasi Intelijen dalam Kasus Setya Novanto Fadli Zon: Tak Hanya Freeport, Sudirman Harus Dilaporkan Sintaksis Dari keseluruhan unsur sintaksis, terlihat bahwa pemberitaan Kompas.com Dari keseluruhan unsur sintaksis, terlihat bahwa pemberitaan Viva.co.id tidak netral. Hal ini terbukti pada contoh dibagian netral. Hal ini terbukti pada contoh bagian lead berita : penutup : Fadli Zon menduga Setya Novanto dijebak dalam kasus pencatutan Yang dilakukan Sudirman membuat heboh dan jelas-jelas salah. nama Presiden dan Wapres. Dan pada bagian lead berita : Menurut Heru Margianto selaku Wakil Redaktur Pelaksana Kompas.com, Tersebarnya rekaman percakapan antara Ketua DPR RI pemilihan lead dipilih dengan alasan Karena ini adalah informasi terbaru Setya Novanto dengan Direktur Utama PT Freeport yang diberikan narasumber dalam pemberitaan kasus ini. Indonesia Maroef Sjamsuddin, dan pengusaha Riza Chalid Dari pernyataan tersebut, terlihat bahwa Kompas.com menaruh berita diduga sengaja dilakukan dirut Freeport dan Menteri paling aktual yang dimiliki terkait pembahasan kasus tersebut. Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Sudirman Said untuk melancarkan kepentingan asing.. Skrip What : Novanto dijebak dalam pencatutan Presiden & Wapres Where : Jakarta When : 21 November 2015 Who : Fadli Zon Why : Transkrip percakapan tidak terdapat pernyataan Novanto meminta saham kepada Freeport untuk Presiden dan Wapres. How : laporan Sudirman Said ke MKD dan beredarnya transkrip percakapan Novanto sehingga Novanto terseret dalam kasus pencatutan nama Presiden dan Wapres What : Tersebarnya rekaman percakapan antara Novanto, Maroef dan Riza Where : Jakarta When : 21 November 2015 Who : Fadli Zon Why : - How : -

8 Tematik 1) Paragraf pertama dan kedua yang menjelasan bahwa Novanto 1) Penjelasan bahwa Novanto sebagai pihak yang dijebak dalam kasus pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden dengan tidak adanya pernyataan pada transkrip percakapan yang beredar bahwa Novanto meminta saham kepada Freeport untuk Presiden dan Wakil Presiden. dijebak oleh Sudirman dan Maroef. Kita dapat melihat dengan memperhatikan pada bagian paragraf awal hingga paragraf kelima dalam artikel berita 2) Paragraf keempat melalui penjelasan mengenai renegosiasi kontrak yang dapat dilakukan oleh Freeport. 2) Dirut Freeport yakni Maroef dan Menteri ESDM yakni Sudirman Said harus di laporkan ke polisi. 3) Paragraf kelima dan keenam melalui penjelasan mengenai pelaporan Novanto ke polisi jika laporan Sudirman Said ke Terlihat pada penjelasan paragraf keenam hingga paragraf ketujuh. Mahkamah Kehormatan Dewan tidak terbukti. 3) Paragraf kedelapan hingga paragraf akhir pada artikel berita yang menjelaskan bahwa tindakan Sudirman yang melanggar Undang-undang. Retoris 1) Penggunaan kata menduga terlihat bahwa Kompas.com tidak berpihak dan berupaya mengedepankan asas praduga tidak bersalah. 2) Gambar memperlihatkan Fadli Zon yang tengah diwawancarai oleh awak media. Frame Dilihat dari semua unsur diatas, Kompas.com menggunakan frame sosiologis dimana Kompas.com menggunakan sudut pandang kepada pembaca dengan menambahkan informasi yang sudah divalidasi dengan tidak terkesan berpihak pada yang memberi pernyataan, tetapi hanya bertujuan menjelaskan. 1) Pada paragraf ketiga, terdapat penggunaan tanda kurung buka dan tutup dengan didalamnya tertulis nama dirut Freeport dan Menteri ESDM (Sudirman dan Maroef) 2) Gambar memperlihatkan Fadli Zon yang tengah diwawancarai oleh awak media. Dilihat dari semua unsur diatas, Viva.co.id menggunakan frame psikologis. Dimana terlihat pada artikel berita yang menduga suatu hal tanpa diterangkan siapa yang mengatakan. sehingga terlihat seperti realitas padahal itu adalah ucapan dari narasumber. Namun terlihat seperti narasumber membenarkan atau menegaskan berita tersebut.

9 Kompas.com dan Viva.co.id 3 Desember 2015 Elemen Kompas.com Viva.co.id Judul Cerita Bos Freeport Soal Tiga Kali Pertemuannya dengan Setya Novanto Bos Freeport Indonesia: Pertemuan Inisiatif Setya Novanto Sintaksis Dari keseluruhan unsur sintaksis, terlihat bahwa pemberitaan Kompas.com netral. Hal ini terbukti pada contoh pada headline berita : Cerita Bos Freeport Soal Tiga Kali Pertemuannya dengan Setya Novanto, terlihat bahwa Kompas.com ingin memberikan gambaran kronologis pertemuan Maroef dengan Novanto yang terjadi sebanyak tiga kali. Hal tersebut juga perkuat oleh Heru Margianto selaku Wakil Redaktur Pelaksana Kompas.com : Orang kan pengen tahu ada apa cerita pertemuan dengan Setya Novanto, balik lagi untuk pembaruan informasi dari Maroef agar pembaca tahu bagaimana tiga kali pertemuan itu terjadi. Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Kompas.com hanya ingin memberikan informasi bagaimana kronologi pertemuan Maroef dengan Novanto, demi kepentingan publik dalam mendapatkan pembaharuan informasi terkait hal tersebut. Dari keseluruhan unsur sintaksis, terlihat bahwa pemberitaan Viva.co.id netral. Hal ini terbukti pada contoh dibabagian penutup : Latar informasi yang diberikan oleh Viva.co.id pada artikel berita ini, menunjukan bahwa Viva.co.id ingin menggiring pembaca pada pemahaman bahwa Maroef yang sedang memberikan keterangannya di hadapan MKD, agar pembaca melihat keterangan pertemuan antara Maroef, Novanto dan Riza dari sisi Maroef Sjamsoeddin. Hal senada juga disampaikan oleh Umi Kalsum selaku Redaktur Pelaksana Viva.co.id : Supaya pembaca tahu kronologisnya seperti ini dan dari kronologi yang disampaikan oleh Maroef Sjamsoeddin diketahui bahwa kasus papa minta saham yang banyak mencuri perhatian publik ternyata pertemuannya diinisiatif atas ide dari Setya Novanto. Supaya menjelaskan juga bahwa ternyata dibalik pertemuan tersebut ini loh yang terjadi. Skrip What : Maroef merekam pembicaraan dengan Setya Novanto dan Riza Chalid pada pertemuan ketiga. Where : Jakarta When : 3 Desember 2015 Who : Maroef Sjamsoeddin Why : dipertemuan ketiga Maroef curiga dengan Novanto dan Riza, akhirnya memutuskan untuk merekam How : dari permintaan Marzuki dimana Maroef diminta bertemu Novanto, Pertemuan kedua di Hotel namun Novanto membawa Riza, pada pertemuan ketiga di lokasi yang sama Maroef curiga dan merekam pembicaraan mereka, lalu menyerahkan rekaman ke Sudirman, lalu Sudirman melaporkan ke MKD What : Maroef merekam percakapan dirinya, Novanto dan Riza pada pertemuan ketiga Where : Jakarta When : 3 Desember 2015 Who : Maroef Sjamsoeddin Why : Maroef curiga terhadap Novanto dan Riza How : Berawal dari pertemuan pertama di gedung DPR, pertemuan kedua dihotel dimana Novanto mengajak Riza Chalid sehingga timbul kecurigaan Maroef dipertemuan kedua, lalu pertemuan ketiga di hotel yang sama Novanto kembali mengajak Riza dan atas dasar kecurigaan karena membicarakan kontrak perpanjangan Freeport, maka Maroef merekam percakapan mereka.

10 Tematik Dari keseluruhan paragraf dalam artikel ini secara berkesinambungan merupakan penyampaian penjelasan dari Maroef Sjamsoeddin mengenai bagaimana kronologis pertemuan tersebut. Dari keseluruhan paragraf yang terdapat pada artikel berita Viva.co.id ini, artikel secara berkesinambungan merupakan penjelasan dari penyampaian Maroef mengenai pertemuannya dengan Novanto dan Riza. Retoris 1. Penggunaan frasa empat mata pada paragraf kelima. 1. Penggunaan kata curiga pada paragraf 2. Gambar memperlihatkan Maroef yang tengah berada di sembilan dan paragraf sebelas. Redaksi Kompas 2. Gambar memperlihatkan Maroef yang tengah memberikan keterangan di hadapan Mahkamah Kehormatan Dewan Frame Dilihat dari semua unsur diatas, Kompas.com menggunakan frame Dilihat dari semua unsur diatas, Viva.co.id sosiologis. Kompas.com hanya memberikan penjelasan pada pernyataan-pernyataan narasumber tanpa cenderung membenarkan dengan selalu memberikan keterangan bahwa seluruhnya merupakan perkataan dari narasumber. menggunakan frame sosiologis. Viva.co.id hanya memberikan kronologis apa yang disampaikan langsung oleh narasumber dari awal pertemuan hingga perekaman perbincangan.

11 Kompas.com dan Viva.co.id 16 & 19 Desember 2015 Elemen Kompas.com Viva.co.id Judul Setya Novanto Mundur, MKD Anggap Sidang Etika Telah Happy Ending Sudah Mundur, MKD Pastikan Tutup Kasus Setya Sintaksis Novanto Dari keseluruhan unsur sintaksis, terlihat bahwa pemberitaan Kompas.com Dari keseluruhan unsur sintaksis, terlihat bahwa pemberitaan Viva.co.id tidak netral. Hal ini terbukti pada netral. Hal ini terbukti pada contoh pada lead berita : contoh dibagian penutup : 10 dari 17 orang anggota MKD meminta Novanto mundur dari jabatannya, maka Novanto mengundurkan diri. Dari pernyataan diatas, Kompas.com hanya mencoba menyajikan informasi terbaru mengenai kasus ini, dalam hal ini yang disajikan adalah alasan pengunduran diri Setya Novanto sebagai penguat lead berita. Viva.co.id menggunakan kutipan Arminsyah sebagai penutup. Terlihat jelas, bahwa Viva.co.id menyampaikan sesuatu yang tidak sesuai denga fakta karena jika berita ini dikeluarkan tanggal 19 Desember 2015, Kejagung belum memberikan respon apapun terkait kasus ini. Skrip What : Pengunduran diri Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI Where : Jakarta When : 16 Desember 2015 Who : Surahman Hidayat Why : Sebanyak 10 dari 17 orang anggota MKD meminta Novanto mundur dari jabatannya. How : pada rapat pleno MKD mengenai kasus Novanto, anggota MKD sebanyak 10 dari 17 orang meminta Novanto mundur dari jabatannya, lalu Novanto mengundurkan diri melalui surat pengunduran dirinya. What : Kasus Setya Novanto di MKD telah selesai. Where : Jakarta When : 16 Desember 2015 Who : Sufmi Dasco dan Arminsyah Why : Karena Setya Novanto mengundurkan diri dari jabatannya How : Berawal dari mundurnya Novanto dari jabatannya, akhirnya sidang MKD ditutup dan Novanto bebas dari sanksi.

12 Tematik 1) Paragraf pertama hingga paragraf keempat yang menjelaskan pengunduran diri Setya Novanto dari jabatannya. 2) Paragraf kelima sampai dengan paragraf akhir yang menjelaskan ditutupnya sidang MKD mengenai dugaan pelanggaran etika oleh Setya Novanto dengan alasan adanya surat pengunduran diri dari teradu. 1) Paragraf pertama dan paragraf kedua, artikel berita membahas mengenai pengunduran diri Novanto dari jabatannya 2) Paragraf ketiga dan keempat membahas peristiwa sewaktu Novanto bersama Riza meminta saham kepada pihak Freeport dan akhirnya Novanto terjerat Kasus Papa Minta Saham yang mencatut nama Presiden dan Wapres 3) Paragraf kelima dan keenam menjelaskan bahwa atas selesainya masalah Novanto di MKD dan Novanto tidak dikenakan sanksi apapun 4) Paragraf ketujuh dan kedelapan membahas Novanto yang telah dipanggil oleh Kejaksaan Agung dan ia mangkir sehingga akan dipanggil sekali lagi. Retoris 1. Penggunaan istilah bahasa inggris happy ending pada headline 1. Penggunaan kata pucuk pada paragraf pertama atau pada lead berita. 2. Gambar memperlihatkan sejumlah anggota DPR yang menyematkan pita hitam bertuliskan #SaveDPR karena merasa citra DPR tercoreng akibat keterlibatan Novanto pada Kasus Papa Minta Saham. 2. Gambar memperlihatkan suasana saat sidang putusan MKD. Frame Dilihat dari semua unsur diatas, Kompas.com menggunakan frame Dilihat dari semua unsur diatas, Viva.co.id menggunakan frame psikologis. sosiologis. Kompas.com hanya menjelaskan kemunduran Setya Novanto dengan menekankan surat pengunduran diri dari yang bersangkutan, tetapi tidak menuding bahwa Setya Novanto bersalah. Karena terdapat manipulasi tanggal bahwa dikatakan berita itu dikeluarkan pada tanggal 19 Desember dengan alasan yang disampaikan oleh Umi Kalsum selaku Redaktur Pelaksana Viva.co.id karena tidak ada kepastian dari MKD apakah kasus tersebut ditutup atau tidak. Namun, Viva.co.id memiliki informasi berita pada tanggal 13 Januari 2016 yang dimuat dalam artikel tanggal 19 Desember Ini merupakan suatu keanehan dan kejanggalan yang terjadi

13 Kesimpulan Pada berita Kompas.com, frame yang digunakan terlihat lebih mendekati objektivitas dalam pemberitaannya. Terlihat pada tiga artikel berita yang diteliti menunjukan usaha untuk menyampaikan realitas yang terjadi pada Kasus Papa Minta Saham sesuai dengan fakta dan sumber yang dimiliki, hal ini sesuai dengan independensi yang melekat pada Kompas.com. Sedangkan pada berita Viva.co.id realitas kurang objektif dengan realitas sesungguhnya. Seperti pada opini berita dan penafsiran atas komentar-komentar sumber berita, serta kesalahan yang seperti disengaja. Hal ini semakin menegaskan bahwa pengaruh pemilik media dapat mempengaruhi berita yang disampaikan. Saran Pada media massa online memperhatikan kelengkapan berita 5W+1H agar terpenuhi pada setiap artikel berita supaya pembaca lebih dapat memahami apa yang disampaikan oleh berita. Dapat memperhatikan ruang publik atau kepentingan masyarakat terhadap suatu berita dengan berlandaskan asas kenetralan yang tidak condong kepada pihak tertentu.

14 Sekian Terima Kasih

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan analisis framing, analisis framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari

BAB I PENDAHULUAN. Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berita pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden terkait kasus PT Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari Menteri Energi dan Sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) adalah salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan rakyat. DPR terdiri atas

Lebih terperinci

Surat Terbuka untuk Ketua DPR Setya Novanto

Surat Terbuka untuk Ketua DPR Setya Novanto Surat Terbuka untuk Ketua DPR Setya Novanto Mencermati jalannya persidangan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR yang menyidangkan Ketua DPR Setya Novanto 15 Desember 2015 18:20 Paulus Mujiran OPINI dibaca:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah menciptakan peradaban manusia itu sendiri yang berganti-ganti tapi semakin

BAB I PENDAHULUAN. telah menciptakan peradaban manusia itu sendiri yang berganti-ganti tapi semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konstek Penelitan Saat ini perkembangan manusia dengan potensi bawaannya tentang memunculkan ide, telah menciptakan peradaban manusia itu sendiri yang berganti-ganti tapi semakin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan Model framing yang digunakan dalam menganalisis konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan oleh Pan dan Kosicki. Dalam model ini, perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun bentuk penelitiannya adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan suatu objek yang berkenaan dengan masalah yang diteliti tanpa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan untuk mengurai atau menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Menurut Crasswell, beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis. Menurut Bogdan dan Bikien, paradigma adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan Negara penganut sistem Demokrasi, dimana kekuasaan yang berada ditangan rakyat (pemerintahan rakyat). Maksud dari pemerintahan rakyat

Lebih terperinci

Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Artis Olga Syahputra di Detikcom dan Kapanlagi.com Tanggal 27 Maret 2015

Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Artis Olga Syahputra di Detikcom dan Kapanlagi.com Tanggal 27 Maret 2015 Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Artis Olga Syahputra di Detikcom dan Kapanlagi.com Tanggal 27 Maret 2015 Izmi Dwi Apriani 1B815838 Ilmu Komunikasi Latar Belakang Masalah 27 Maret 2015 Rumusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan. Kekotaan menyangkut sifat-sifat yang melekat pada kota dalam artian fisikal, sosial,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif, yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK Lembar Persetujuan... Lembar Pengesahan... Riwayat Hidup... iii Motto dan Persembahan... Kata Pengantar... Daftar Isi...

DAFTAR ISI ABSTRAK Lembar Persetujuan... Lembar Pengesahan... Riwayat Hidup... iii Motto dan Persembahan... Kata Pengantar... Daftar Isi... DAFTAR ISI ABSTRAK Lembar Persetujuan... Lembar Pengesahan... Riwayat Hidup... Motto dan Persembahan... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... i ii iii iv vi ix xiv xviii BAB

Lebih terperinci

Headline Berita Hari Ini Periode: 05/12/2015 Tanggal terbit: 05/12/2015

Headline Berita Hari Ini Periode: 05/12/2015 Tanggal terbit: 05/12/2015 Headline Berita Hari Ini Periode: 05/12/2015 Tanggal terbit: 05/12/2015 Sebaran Bidang. Bidang isu yang banyak diangkat media dalam headline-nya hari ini adalah bidang Polhukam 21 headline ( 91,3%) dan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan. 1. Ditinjau dari aspek sintaksis, bingkai jurnalisme profetik yang terlihat di

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan. 1. Ditinjau dari aspek sintaksis, bingkai jurnalisme profetik yang terlihat di BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan 1. Ditinjau dari aspek sintaksis, bingkai jurnalisme profetik yang terlihat di harian umum Republika adalah dengan cara penyusunan fakta yang sederhana, apa adanya, netral dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif, merupakan penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa Kisruh APBD DKI merupakan salah satu peristiwa sedang ramai diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan berita yang di dalamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebutuhan akan informasi saat ini berkembang sangat pesat. Setiap harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi mereka. Media menjadi pilihan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif-kualitatif dengan menggunakan studi dokumentasi yang diperoleh berupa

Lebih terperinci

Apa itu Straight News?

Apa itu Straight News? Fakhrurradzie Gade Apa itu Straight News? Merupakan bentuk berita langsung, bisa juga disebut berita aktual atau terkini (spotnews/hardnews). Berita straight news umumnya memerlukan publikasi lebih cepat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yaitu seperangkat pengetahuan tentang langkahlangkah yang sistematis dan logis tentang pencairan data yang berkenaan dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisis,

Lebih terperinci

2 2. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1607); MEMUTU

2 2. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1607); MEMUTU No.547, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DPR-RI. Kode Etik. PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DENGAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5. 1. Kesimpulan Analisis framing adalah analisis untuk mengetahui perspektif atau cara pandang yang digunakan wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Asumsi dasar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Dalam bab sebelumnya penulis menguraikan bangunan konsep dan teori-teori yang relevan sebagai bahan rujukan berkaitan dengan topik penelitian. Selanjutnya dalam bab tiga ini, penulis

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008 31 BAB 3 METODOLOGI 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana dikatakan Patton (1990), paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi

Lebih terperinci

BAB V PEMBINGKAIAN KOMPAS.COM DAN DETIK.COM TERHADAP SBY PASCA PEMILU 2014

BAB V PEMBINGKAIAN KOMPAS.COM DAN DETIK.COM TERHADAP SBY PASCA PEMILU 2014 BAB V PEMBINGKAIAN KOMPAS.COM DAN DETIK.COM TERHADAP SBY PASCA PEMILU 2014 Pada bab ini, penulis ingin menguraikan data hasil dari penelitian dan memulainya dengan pembahasan. Hal yang akan dibahas disini

Lebih terperinci

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom Konsep dan Model-Model Analisis Framing Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom Konsep framing telah digunakan secara luas dalam literatur ilmu komunikasi untuk menggambarkan proses penseleksian dan penyorotan

Lebih terperinci

13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI

13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI 13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI KELOMPOK 12 : DEWI KUSUMA ( 056182 ) DEWI PUSPITA ( 056058 ) MOCH. AKBAR ( 056179 ) NURMAWATI D. LIANA ( 056080 ) SUCHI MAHADEWI ( 056067 ) Zhongdang Pan dan Gerald

Lebih terperinci

Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1

Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 JURNAL PEMBINGKAIAN METROTVNEWS.COM DAN SINDONEWS.COM MENGENAI MUNDURNYA HARY TANOESOEDIBJO DARI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan

Lebih terperinci

KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH. LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Desember 2015

KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH. LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Desember 2015 KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Desember 2015 Kepercayaan Terhadap DPR Di Titik Terendah Menjelang akhir 2015, kepercayaan publik terhadap para wakilnya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Uraian ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Konteks Penelitian... 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif, yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

Lebih terperinci

KONTROVERSI MISS WORLD 2013 DI MEDIA

KONTROVERSI MISS WORLD 2013 DI MEDIA KONTROVERSI MISS WORLD 2013 DI MEDIA Yudin Taqyudin dan Rulli Nasrullah Abstrak Berita tidak sekadar merupakan realitas dari peristiwa yang ada di lapangan dan dilaporkan oleh wartawan dan media. Dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA Elemen dasar seluruh isi media massa, entah itu hasil liputan seperti berita, laporan pandangan mata, hasil analisis berupa artikel berupa artikel opinion adalah bahasa (verbal dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan 49 BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan konstruksionis. Dan pendekatan ini mempunyai paradigma yang mempunyai posisi dan pandangan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Temuan

BAB V PENUTUP A. Temuan BAB V PENUTUP A. Temuan Harian Jogja merupakan media lokal yang cukup aktif dalam memantau berbagai perkembangan mengenai pembangunan bandara di Kulon Progo. Arah pemberitaan (September 2014 - Oktober

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Penelitian ini menggunakan analisis framing dengan pendekatan Zhongdand Pan dan Gerald M. Kosicki yang terdiri dari empat struktur yaitu: struktur sintaksis. struktur

Lebih terperinci

Mahkamah Kehormatan yang Semakin Tidak Terhormat

Mahkamah Kehormatan yang Semakin Tidak Terhormat Mahkamah Kehormatan yang Semakin Tidak Terhormat 26 November 2015 12:02:26 Setelah mempertontonkan perilakunya yang serba janggal dan jauh dari predikat terhormat yang disandang pada nama Mahkamah yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma dalam penelitian berita berjudul Maersk Line Wins European Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan kritis secara ontologi berpandangan bahwa realitas yang teramati (virtual reality) merupakan realitas semu yang telah terbentuk oleh proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri media di Indonesia yang kini berorientasi pada kepentingan modal telah menghasilkan suatu konsekuensi yang tidak dapat dihindarkan, yaitu berupa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia seringkali menjadi sorotan karena konflik pertanahan. Hafid

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia seringkali menjadi sorotan karena konflik pertanahan. Hafid BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia seringkali menjadi sorotan karena konflik pertanahan. Hafid (2001: 1-2) mengatakan, semenjak tahun 1970an persoalan ini menjadi krusial karena Soeharto

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRACT... ii DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN Konteks Penelitian Fokus Penelitian dan Peranyaan Penelitian...

DAFTAR ISI. ABSTRACT... ii DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN Konteks Penelitian Fokus Penelitian dan Peranyaan Penelitian... DAFTAR ISI ABSTRAKSI..... i ABSTRACT..... ii KATA PENGANTAR.... iii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR BAGAN. viii... xii... xiv... xv DAFTAR LAMPIRAN. xvi BAB I PENDAHULUAN. 1 1.1 Konteks Penelitian.

Lebih terperinci

Dari Fadli dan Novanto: Welcome Papa Trump...

Dari Fadli dan Novanto: Welcome Papa Trump... Dari Fadli dan Novanto: Welcome Papa Trump... Reporter Dede Suryana Sumber Rimanews http://rimanews.com/nasional/politik/read/20161110/307857/dari-fadli-dan-novanto-welcome-papa-trump- 10 NOV 2016 06:01

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Tanggal 15 Februari 2017 merupakan pesta demokrasi bagi sebagian masyarakat di Indonesia yang melaksanakan pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah

Lebih terperinci

Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom. Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer

Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom. Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer Menulis di Media Massa Jenis-jenis Tulisan di Media Massa Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer Peluang Dimuat Berita Opini Berita Ditulis oleh wartawan Bisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis framing (bingkai), yang dalam penelitian ini selanjutnya menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari model analisis

Lebih terperinci

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA 1Pratiwi Asri, 1 Abdurrahman Jemat, M.S. 1Program Studi Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul Jalan Arjuna

Lebih terperinci

TEKNIK MENULIS RILIS WORKSHOP MEDIA KEMENTERIAN PERTANIAN RI

TEKNIK MENULIS RILIS WORKSHOP MEDIA KEMENTERIAN PERTANIAN RI TEKNIK MENULIS RILIS WORKSHOP MEDIA KEMENTERIAN PERTANIAN RI RILIS? Press Release atau Siaran Pers adalah informasi dalam bentuk berita yang dibuat oleh Humas suatu organisasi/perusahaan yang disampaikan

Lebih terperinci

KONSTRUKSI BERITA PERKOSAAN OLEH SITOK SRENGENGE DI MEDIA ONLINE TEMPO DAN REPUBLIKA

KONSTRUKSI BERITA PERKOSAAN OLEH SITOK SRENGENGE DI MEDIA ONLINE TEMPO DAN REPUBLIKA KONSTRUKSI BERITA PERKOSAAN OLEH SITOK SRENGENGE DI MEDIA ONLINE TEMPO DAN REPUBLIKA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

TEKNIK MENULIS BERITA YANG BAIK. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

TEKNIK MENULIS BERITA YANG BAIK. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom TEKNIK MENULIS BERITA YANG BAIK Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom Pada hari Selasa, 1 September 2015, Lembaga OKI melalui Seksi Bidang IKO menyelenggarakan Seminar IKI yang bertempat di Ruang Auditorium

Lebih terperinci

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT KONSULTASI KOMISI III DPR RI DENGAN MAHKAMAH AGUNG RI --------------------------------------------------------------- (BIDANG HUKUM, HAM DAN KEAMANAN) Tahun Sidang : 2016-2017.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan simpulan dan saran penelitian ini. Simpulan dan saran diberikan berdasarkan temuan penelitian dalam menjawab pertanyaan

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 20/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 20/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 20/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan informasi yang terjadi setiap harinya, sudah menjadi kebutuhan penting di setiap harinya. Media massa merupakan wadah bagi semua informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia yang senantiasa membutuhkan informasi yang dapat memperkaya hidupnya. Media merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Peristiwa Bom Thamrin yang terjadi pada tanggal 14 Januari 2016 ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan banyak pihak karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gratifikasi seks sudah tidak asing lagi saat ini. Sejak dulu Gratifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Gratifikasi seks sudah tidak asing lagi saat ini. Sejak dulu Gratifikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gratifikasi seks sudah tidak asing lagi saat ini. Sejak dulu Gratifikasi berada di konteks apapun. Kata gratifikasi berasal dari bahasa Belanda yaitu Gratificatie

Lebih terperinci

Bab III. Metodologi Penelitian

Bab III. Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian Dalam bab ini, penulis akan membahas mengenai metodologi yang akan mendasari penulis dalam melakukan penelitian ini. Metodologi (Creswell 2003; leedy & Ormrod 2005 dalam Sarosa

Lebih terperinci

Pembingkaian Berita Media Online : Kasus Kekerasan terhadap Perempuan. sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW)

Pembingkaian Berita Media Online : Kasus Kekerasan terhadap Perempuan. sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) Pembingkaian Berita Media Online : Kasus Kekerasan terhadap Perempuan sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) Imanda Aulia Akbarian Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai 9 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Memasuki era reformasi kebebasan pers seolah-olah seperti terlepas dari belenggu yang sebelumnya mengekang arti kebebasan itu sendiri. Dengan sendirinya

Lebih terperinci

PENCITRAAN PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO & WAKIL PRESIDEN JUSUF KALLA di SURAT KABAR MERYATI PRISKA SIANTURI

PENCITRAAN PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO & WAKIL PRESIDEN JUSUF KALLA di SURAT KABAR MERYATI PRISKA SIANTURI PENCITRAAN PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO & WAKIL PRESIDEN JUSUF KALLA di SURAT KABAR (Analisis Framing Terhadap Pembentukan Citra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla Pasca

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Pemberitaan seputar eksekusi terpidana mati Amrozi cs 2008 telah menarik

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Pemberitaan seputar eksekusi terpidana mati Amrozi cs 2008 telah menarik BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pemberitaan seputar eksekusi terpidana mati Amrozi cs 2008 telah menarik perhatian besar beberapa surat kabar dan menjadi berita hangat di beberapa surat kabar di

Lebih terperinci

2. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1607); 1

2. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1607); 1 PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilu yang bersifat demokratis di Indonesia terwujud untuk pertama kalinya pada tahun 1999. Di mana rakyat dapat memilih sendiri wakil-wakil lembaga pemerintahan

Lebih terperinci

09Ilmu. Analisis Framing. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom

09Ilmu. Analisis Framing. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Modul ke: Analisis Framing Memahami analisis framing dalam Pemberitaan Media. Jenis analisis framing, framing dan ideologi. Fakultas 09Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini memiliki fokus penelitian yang kompleks dan luas. Ia bermaksud memberi makna

Lebih terperinci

BAB IV. KESIMPULAN dan SARAN

BAB IV. KESIMPULAN dan SARAN BAB IV KESIMPULAN dan SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis secara menyeluruh pada level teks dan konteks di masing-masing Koran, peneliti kemudian memperbandingkan temuan-temuan tersebut khususnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Framing Analisis framing secara sederhana dapat digambarkan sebagai analisis untuk mengetahui bagaimana realitas (peristiwa, aktor, kelompok, atau apa saja) dibingkai

Lebih terperinci

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA Tuesday, April 29, 2014 http://www.esaunggul.ac.id/article/framing-berita-gayus-tambunan-di-surat-kabar-media-indonesia-dan-r

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing)

BAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing) terhadap sebuah isu atau peristiwa melalui berita atau opini yang diterbitkannya. Praktik pembingkaian

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. sebuah realitas media yang dianggap benar oleh khalayak. Masyarakat percaya

BAB IV PENUTUP. sebuah realitas media yang dianggap benar oleh khalayak. Masyarakat percaya BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Pembentukan makna merupakan pokok dari komunikasi menggunakan media massa terutama surat kabar, karena makna yang dibangun membentuk sebuah realitas media yang dianggap benar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam menjembatani atau sebagai penghubung informasi kepada khalayak luas dalam bidang politik, sosial, keamanan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, sebagai prosedur penelitian data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini etika jurnalistik atau pemberitaan media seakan krisis objektivitas. Etika yang seharusnya menjunjung tinggi objektvitas berita kini seakan semakin

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. peneliti menemukan makna-makna atas pelanggaran-pelanggaran kode etik

BAB IV PENUTUP. peneliti menemukan makna-makna atas pelanggaran-pelanggaran kode etik BAB IV PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dan dianalisis menggunakan metode semiotika Charles Sanders Peirce mengenai representasi etika jurnalistik dalam drama Pinocchio,

Lebih terperinci

Keywords: Framing, frame, Ganjar Pranowo, TribunNews, Jawa Pos, Suara Merdeka.

Keywords: Framing, frame, Ganjar Pranowo, TribunNews, Jawa Pos, Suara Merdeka. Analisis Framing Pemberitaan Ganjar Pranowo Dalam Kasus Korupsi E-KTP (Tribun News, Jawa Pos, dan Suara Merdeka periode Agusutus-Nobember 2015 dan Maret 2017) Citra Hayati Nainggolan, S. Rouli Manalu,

Lebih terperinci

SARIPATI. Kata kunci: media online, framing, Kompas.com, Detik.com, LP Cebongan.

SARIPATI. Kata kunci: media online, framing, Kompas.com, Detik.com, LP Cebongan. Konstruksi Media Terhadap Kasus Penembakan di LP Cebongan (Analisis Framing Atas Berita-Berita Mengenai Kasus Penembakan di LP Cebongan di Portal Berita Kompas.com dan Detik.com) Valen Liey 1 ; Seto Herwandito

Lebih terperinci

Ancaman UU ITE terhadap Pengguna Media Sosial

Ancaman UU ITE terhadap Pengguna Media Sosial Ancaman UU ITE terhadap Pengguna Media Sosial Drs. Rusmanto, M.M. rusmanto@gmail.com Narasumber DPR RI: Pembahasan RUU ITE 2008 Pemimpin Redaksi Majalah InfoLINUX 2001-2013 Dosen STT-NF & Pengajar NF Computer

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Media Massa Media adalah pengantara atau saluran dalam menyebarkan suatu informasi atau pesan dari komunikator kepada komunikan. Menurut McLuhan (Nova. 2009: 204) media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita sudah menjadi hal yang dapat dinikmati oleh masyarakat dengan berbagai macam bentuk media seperti media cetak dalam wujud koran dan berita gerak (media

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melakukan analisa dengan menggunakan analisis framing model Robert N.Entman dan Urs Dahinden terhadap teks berita di okezone.com dan kompas.com pada bab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini berfokus pada bingkai sosok Jokowi sebagai Presiden dalam pemberitaan setahun pemerintahan pasangan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan Jusuf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. intensitas tinggi seiring dengan terjadinya kebebasan pers yang dimulai sejak

BAB I PENDAHULUAN. intensitas tinggi seiring dengan terjadinya kebebasan pers yang dimulai sejak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pemberitaan media massa di Indonesia meningkat dengan intensitas tinggi seiring dengan terjadinya kebebasan pers yang dimulai sejak munculnya Undang

Lebih terperinci

PEMBERITAAN MENGENAI CALON GUBERNUR JAWA BARAT 2018 RIDWAN KAMIL

PEMBERITAAN MENGENAI CALON GUBERNUR JAWA BARAT 2018 RIDWAN KAMIL PEMBERITAAN MENGENAI CALON GUBERNUR JAWA BARAT 2018 RIDWAN KAMIL [Analisis Framing pada Media Online Tribun Jabar dan Pikiran Rakyat Edisi September 2017] Anggian Lasmarito Pasaribu 1) 1)Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wardi Bahtiar dalam bukunya Metodologi Penelitian Dakwah. kesimpulan dan selanjutnya dicarikan cara pemecahannya 26.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wardi Bahtiar dalam bukunya Metodologi Penelitian Dakwah. kesimpulan dan selanjutnya dicarikan cara pemecahannya 26. 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada dasarnya penelitian itu merupakan usaha menemukan, mengembangkan dan melakukan verifikasi terhadap kebenaran suatu peristiwa atau

Lebih terperinci

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT SUMBERDAYA MANUSIA PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMBINAAN APARATUR PNS BERMASALAH

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT SUMBERDAYA MANUSIA PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMBINAAN APARATUR PNS BERMASALAH 1. TUJUAN Tujuan Prosedur Operasional Baku (POB) ini adalah untuk melakukan penanganan terhadap pegawai berstatus PNS yang melakukan pelanggaran terhadap aturan kepegawaian yang berlaku (PNS bermasalah).

Lebih terperinci

KECENDERUNGAN PEMBERITAAN KASUS MALINDA DEE DI SURAT KABAR. (Analisis Framing Pada Harian Jawa Pos dan Harian Kompas Edisi 30 Maret 8 April 2011)

KECENDERUNGAN PEMBERITAAN KASUS MALINDA DEE DI SURAT KABAR. (Analisis Framing Pada Harian Jawa Pos dan Harian Kompas Edisi 30 Maret 8 April 2011) KECENDERUNGAN PEMBERITAAN KASUS MALINDA DEE DI SURAT KABAR (Analisis Framing Pada Harian Jawa Pos dan Harian Kompas Edisi 30 Maret 8 April 2011) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kualitatif, Menurut Ardianto (2011:60), Metode deskriptif kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Kualitatif, Menurut Ardianto (2011:60), Metode deskriptif kualitatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Pada penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode Deskriptif Kualitatif, Menurut Ardianto (2011:60), Metode deskriptif kualitatif berguna untuk melahirkan

Lebih terperinci

PELANGGARAN ETIK DAN HAK PRIBADI DALAM KASUS KODE ETIK DI MAHKAMAH KONSTITUSI

PELANGGARAN ETIK DAN HAK PRIBADI DALAM KASUS KODE ETIK DI MAHKAMAH KONSTITUSI PELANGGARAN ETIK DAN HAK PRIBADI DALAM KASUS KODE ETIK DI MAHKAMAH KONSTITUSI Oleh: Rahma Fitri * Naskah diterima: 7 Maret 2018; disetujui: 9 Maret 2018 Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai salah satu pelaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. politikus atau tokoh publik tertentu. Pesan politik yang disampaikan oleh media bukanlah realitas

BAB I PENDAHULUAN. politikus atau tokoh publik tertentu. Pesan politik yang disampaikan oleh media bukanlah realitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu konsekuensi kognitif dari komunikasi politik, baik secara langsung maupun melalui media massa, yang sangat penting ialah terbentuknya citra politik khayalak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir masyarakat. Fenomena media online (new media) di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir masyarakat. Fenomena media online (new media) di Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan perkembangan teknologi komunikasi saat ini, ilmu komunikasi pada saat ini lebih banyak tertuju pada media massa, baik cetak seperti koran dan majalah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di banyak negara demokrasi pemilihan umum dianggap lambang, sekaligus tolak ukur dari demokrasi itu. Hasil pemilihan umum yang diselenggarakan dalam suasana keterbukaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang akan. baik dalam perkembangan pengetahuan, penguasaan keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang akan. baik dalam perkembangan pengetahuan, penguasaan keterampilan, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya tujuan dari pendidikan adalah membimbing siswa untuk memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang akan digunakannya untuk menjalani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung yang menuai polemik

BAB I PENDAHULUAN. Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung yang menuai polemik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung yang menuai polemik di kalangan publik, belakangan telah menjadi isu hangat dan terus menjadi sorotan pemberitaan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 181 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penjelasan pada permasalahan yang peneiliti teliti, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara Sintaksis a. Berdasarkan dari Pikiran

Lebih terperinci

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SIMULATOR SIM SKRIPSI

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SIMULATOR SIM SKRIPSI PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SIMULATOR SIM (Analisis Framing Berita Tentang Kasus Korupsi Simulator SIM Yang Melibatkan Djoko Susilo Pada Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas Edisi Desember 2012

Lebih terperinci