MATRIKS PENYEMPURNAAN STATISTIK EKONOMI DAN KEUANGAN INDONESIA (SEKI) INDONESIAN FINANCIAL STATISTICS ENHANCEMENT MATRIX
|
|
- Devi Hermanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ENHANCEMENT MATRIX Judul Tabel pada Title on Previous SEKI I. UANG DAN BANK/MONEY AND BANKING 1 Uang Beredar dan Faktor - Faktor yang I.1. I.1. Tetap Mempengaruhinya Broad Money And Its Affecting Factors I.1. I.1. No change 2 Neraca Analitis Otoritas Moneter (Uang I.2. I.2. Tetap Primer) Analytical Balance Sheet Of Monetary I.2. I.2. No change Authority (Base Money) 3 Neraca Analitis Bank Umum Dan BPR I.3. I.3. Tetap Analytical Balance Sheet Of Commercial And I.3. I.3. No change Rural Banks 4 Posisi Pinjaman Rupiah & Valas yang Diberikan I.4. I.4. Tetap Bank Umum dan BPR Menurut Kelompok Bank & Lapangan Usaha Outstanding Of Loans In Rupiah And Foreign I.4. I.4. No change Currency Of Commercial And Rural Banks By Group Of Banks And Economic Sector 5 Posisi Pinjaman Rupiah yang Diberikan Bank I.5. I.5. Tetap Umum dan BPR Menurut Kelompok Bank & Lapangan Usaha Outstanding Of Loans In Rupiah Of I.5. I.5. No change Commercial And Rural Banks By Group Of Banks And Economic Sector 6 Posisi Pinjaman Investasi Rupiah & Valas Yang Diberikan Bank Umum dan BPR Menurut Kelompok Bank & Lapangan Usaha I.6. I.6. Tetap Outstanding Of Invesment Loans In Rupiah And Foreign Currency Of Commercial And Rural Banks By Group Of Banks And Economic Sector 7 Posisi Pinjaman Investasi Rupiah Yang Diberikan Bank Umum & BPR Menurut Kelompok Bank & Lapangan Usaha Outstanding Of Invesment Loans In Rupiah Of Commercial And Rural Banks By Group Of Banks And Economic Sector 8 Posisi Pinjaman Modal Kerja Rupiah & Valas Yang Diberikan Bank Umum dan BPR Menurut Kelompok Bank & Lapangan Usaha I.6. I.6. No change I.7. I.7. Tetap I.7. I.7. No change I.8. I.8. Tetap
2 ENHANCEMENT MATRIX Judul Tabel pada Title on Previous SEKI Outstanding Of Working Capital Loans In Rupiah And Foreign Currency Of Commercial and Rural Banks By Group Of Banks And Economic Sector 9 Posisi Pinjaman Modal Kerja Rupiah Yang Diberikan Bank Umum dan BPR Menurut Kelompok Bank & Lapangan Usaha Outstanding Of Working Capital Loans In Rupiah Of Commercial And Rural Banks By Group Of Banks And Economic Sector 10 Posisi Pinjaman Konsumsi Yang Diberikan Bank Umum Dan BPR Menurut Kelompok Bank Outstanding Of Consumption Loans Of Commercial And Rural Banks By Group Of Banks 11 Posisi Pinjaman yang Diberikan Bank Umum Dan BPR Menurut Golongan Debitur Outstanding Of Loans Of Commercial And Rural Banks By Group Of Debtors 12 Posisi Pinjaman Yang Diberikan Rupiah Dan Valas Bank Umum Dan BPR Menurut Lokasi Proyek Provinsi Outstanding Of Loans In Rupiah And Foreign Currency Of Commercial And Rural Banks By Project Location Of Provinces 13 Posisi Pinjaman Yang Diberikan Rupiah Bank Umum Dan BPR Menurut Lokasi Proyek Provinsi Outstanding Of Loans In Rupiah Of Commercial And Rural Banks By Project Location Of Provinces 14 Persetujuan Pinjaman Yang Diberikan Bank Umum Menurut Kelompok Bank Dan Jenis Penggunaan Loans Approval Of Commercial Banks By Group Of Banks And Type Of Loans 15 Posisi Pinjaman Properti Yang Diberikan Bank Umum Dan BPR Menurut Kelompok Bank dan Jenis Pemanfaatan Outstanding Of Property Credits Of Commercial And Rural Banks By Group Of Banks And Type Of Utilization I.8. I.8. No change I.9. I.9. Tetap I.9. I.9. No change I.10. I.10. Tetap I.10. I.10. No change I.11. I.11. Tetap I.11. I.11. No change I.12. I.12. Tetap I.12. I.12. No change I.13. I.13. Tetap I.13. I.13. No change I.14. I.14. Tetap I.14. I.14. No change I.15. I.15. Tetap I.15. I.15. No change
3 ENHANCEMENT MATRIX Judul Tabel pada Title on Previous SEKI 16 Posisi Kredit Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Bank Umum Outstanding Micro, Small and Medium Enterprises Credits Of Commercial Banks 17 Posisi Simpanan Masyarakat Pada Bank Umum Dan BPR Menurut Kelompok Bank Outstanding Of Private Deposits Of Commercial And Rural Banks By Group Of Banks 18 Posisi Simpanan Masyarakat Pada Bank Umum Dan BPR Menurut Golongan Pemilik Outstanding Of Private Deposits Of Commercial And Rural Banks By Ownership 19 Posisi Simpanan Masyarakat Rupiah Dan Valas Bank Umum Dan BPR Menurut Provinsi Outstanding Of Private Deposits In Rupiah And Foreign Currency Of Commercial And Rural Banks By Provinces 20 Posisi Simpanan Masyarakat Rupiah Bank Umum Dan BPR Menurut Provinsi Outstanding Of Private Deposits In Rupiah Of Commercial And Rural Banks By Provinces 21 Posisi Giro Rupiah Dan Valas Bank Umum Menurut Golongan Pemilik Outstanding Of Demand Deposits In Rupiah And Foreign Currency Of Commercial Banks By Ownership 22 Posisi Tabungan Rupiah Dan Valas Bank Umum Dan BPR Menurut Golongan Pemilik Outstanding Of Saving Deposits Of Commercial And Rural Banks By Ownership 23 Posisi Simpanan Berjangka Rupiah Dan Valas Bank Umum Dan BPR Menurut Golongan Pemilik Outstanding Of Time Deposits Of Commercial And Rural Banks By Ownership 24 Posisi Simpanan Berjangka Bank Umum Dan BPR Menurut Jangka Waktu Outstanding Of Time Deposits Of Commercial And Rural Banks By Maturity I.16. I.16. Tetap I.16. I.16. No change I.17. I.17. Tetap I.17. I.17. No change I.18. I.18. Tetap I.18. I.18. No change I.19. I.19. Tetap I.19. I.19. No change I.20. I.20. Tetap I.20. I.20. No change I.21. I.21. Tetap I.21. I.21. No change I.22. I.22. Tetap I.22. I.22. No change I.23. I.23. Tetap I.23. I.23. No change I.24. I.24. Tetap I.24. I.24. No change
4 ENHANCEMENT MATRIX Judul Tabel pada Title on Previous SEKI 25 Suku Bunga, Diskonto, Imbalan I.25. I.25. Tetap Interest Rate, Discount, Rate Of Return I.25. I.25. No change 26 Suku Bunga Pinjaman Rupiah Yang Diberikan I.26. I.26. Tetap Menurut Kelompok Bank Interest Rate Of Rupiah Loans By Group Of I.26. I.26. No change Banks 27 Suku Bunga Pinjaman Yang Diberikan US I.27. I.27. Tetap Dollar Menurut Kelompok Bank Interest Rate Of US Dollar Loans By Group Of I.27. I.27. No change Banks 28 Suku Bunga Simpanan Berjangka Rupiah I.28. I.28. Tetap Menurut Kelempok Bank Interest Rate Of Time Deposits In Rupiah By I.28. I.28. No change Group Of Banks 29 Suku Bunga Simpanan Berjangka US Dollar I.29. I.29. Tetap Menurut Kelompok Bank Interest Rate Of Time Deposits In US Dollar By I.29. I.29. No change Group Of Banks 30 Suku Bunga Tabungan Menurut Kelompok I.30. I.30. Tetap Bank Interest Rate Of Saving Deposits By Group Of Banks I.30. I.30. No change II KEGIATAN USAHA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN/BUSSINES OPERATION OF FINANCE COMPANIES 1 Neraca Perusahaan Pembiayaan II.1. II.1. Tetap Balance Sheet Of Finance Companies II.1. II.1. No change 2 Posisi Pembiayaan dan Kewajiban Perusahaan II.2. II.2. Tetap Pembiayaan Dalam Rupiah Dan Valuta Asing Menurut Jenis Outstanding Of Financing And Liabilities Of Finance Companies in Rupiah And Foreign Currency By Type II.2. II.2. No change III TRANSAKSI PASAR UANG DAN PASAR III. III. MODAL/MONEY AND CAPITAL MARKET 1 Posisi Operasi Moneter dan Transaksi Pasar III.1. III.1. Tetap Uang Position Of Monetary Operation And III.1. III.1. No change Transaction Of Money Market 2 Emisi Saham Dan Obligasi Pada Pasar Modal III.2. III.2. Tetap Stocks And Bonds Issued In The Capital Market III.2. III.2. No change
5 ENHANCEMENT MATRIX Judul Tabel pada Title on Previous SEKI 3 Transaksi Indeks dan Harga Saham di Bursa Efek Indonesia Transaction And Stock Price Indices At Indonesia Stock Exchange III.3. III.3. Tetap III.3. III.3. No change IV KEUANGAN PEMERINTAH/GOVERNMENT FINANCE 1 Pendapatan Pemerintah IV.1. IV.1. Tetap Government Revenues IV.1. IV.1. No change 2 Belanja Pemerintah IV.2. IV.2. Tetap Government Expenditures IV.2. IV.2. No change 3 Pembiayaan Pemerintah IV.3. IV.3. Tetap Government Financing IV.3. IV.3. No change 4 Posisi Surat Berharga Negara (SBN) IV.4. IV.4. Tetap Outstanding Of Government Securities IV.4. IV.4. No change V NERACA PEMBAYARAN/BALANCE OF V. V. PAYMENTS 1 Neraca Pembayaran : Ringkasan V.1. V.1. Tetap Balance Of Payments : Summary V.1. V.1. No change 2 Transaksi Berjalan, Barang V.2.A. V.2. Perubahan Nomor Tabel V.2.A. menjadi V.2. Current Account, Goods V.2.A. V.2. Table Number V.2.A. changed into V.2. Transaksi Berjalan: Ekspor Barang Menurut Sektor V.2.B. Relokasi, data dipindahkan ke tabel baru V.10. Current Account: Exports of Goods by Sectors V.2.B. Relocated, data moved to new table V.10. Transaksi Berjalan: Impor Barang Menurut Kategori Ekonomi V.2.C. Relokasi, data dipindahkan ke tabel baru V.19. Current Account: Imports of Goods by Broad Economic Categories V.2.C. Relocated, data moved to new table V Transaksi Berjalan: Jasa-Jasa V.2.D. V.3. Perubahan Nomor Tabel V.2.D. menjadi V.3. Current Account: Services V.2.D. V.3. Table Number V.2.D. changed into V.3. 4 Transaksi Berjalan: Pendapatan V.2.E. V.4. Perubahan Nomor Tabel V.2.E. menjadi V.4. Current Account: Income V.2.E. V.4. Table Number V.2.E. changed into V.4. 5 Transaksi Berjalan: Transfer Berjalan V.2.F. V.5. Perubahan Nomor Tabel V.2.F. menjadi V.5. Current Account: Current Transfers V.2.F V.5. Table Number V.2.F. changed into V.5.
6 ENHANCEMENT MATRIX Judul Tabel pada Title on Previous SEKI 6 Transaksi Finansial: Investasi Langsung V.3. V.6. Perubahan Nomor Tabel V.3. menjadi V.6. Financial Account: Direct Investment V.3. V.6. Table Number V.3. changed into V.6. 7 Transaksi Finansial: Investasi Portopolio V.4. V.7. Perubahan Nomor Tabel V.4. menjadi V.7. Financial Account: Portfolio Investment V.4. V.7. Table Number V.4. changed into V.7. 8 Transaksi Finansial: Investasi Lainnya V.5. V.8. Perubahan Nomor Tabel V.5. menjadi V.8. Financial Account: Or Investment V.5. V.8. Table Number V.5. changed into V.8. 9 Posisi Cadangan Devisa V.6. V.9. Perubahan Nomor Tabel V.6 menjadi V.9. Official Reserve Assets Position V.6. V.9. Changed Table Number V. 6 changed into V.9. Volume Dan Nilai Ekspor Minyak Dan Gas V.7. Dihapus Volume And Value Of Oil and Gas Export V.7. Deleted Nilai Ekspor Menurut Kelompok Barang V.8. Dihapus Value Of Export By Group Of Commodities V.8. Deleted Nilai Ekspor Nonmigas Menurut Kode SITC 2 V.10. Dihapus Digit Value Of Non Oil And Gas Export By 2 Digits V.10. Deleted SITC Code 10 Transaksi Berjalan: Ekspor Barang Menurut Sektor V.2.B. V.10. Relokasi dari tabel V.2.B., Perubahan nama tabel menjadi "Nilai Ekspor Menurut Sektor" Current Account: Exports of Goods by Sectors V.2.B. V.10. Relocated from table V.2.B., Changed table name: "Value of Exports by Sectors" 11 Volume Ekspor Nonmigas Menurut Kode SITC 2 Digit V.11. V.11. Dihapus, diganti menjadi tabel Nilai Ekspor Menurut Negara Tujuan Volume Of Non Oil And Gas Export By 2 Digits SITC Code V.11. V.11. Removed, and replaced by table Value of Exports By Country of Destination 12 V.12. Tabel baru: "Nilai Ekspor Menurut Jenis Valuta" V.12. New table: "Value Of Export By Currency" 13 Nilai Impor Menurut Kelompok Barang V.13. V.13. Dihapus, diganti menjadi tabel Nilai Ekspor Nonmigas Menurut Sektor
7 ENHANCEMENT MATRIX Judul Tabel pada Title on Previous SEKI Value Of Import By Group Of Commodities V.13. V.13. Removed, and replaced by table Value of Non Oil And Gas Export By Sector 14 V.14. Tabel baru: "Volume Ekspor Nonmigas Menurut Sektor" V.14. New table: "Volume Of Non Oil And Gas Export By Sector" 15 Nilai Ekspor Nonmigas Menurut Negara Tujuan V.9. V.15. Relokasi dari tabel V.9. Value Of Non Oil And Gas Export By Country V.9. V.15. Relocated from table V.9. Of Destination 16 Nilai Ekspor Nonmigas Menurut Jenis Valuta V.12. V.16. Relokasi dari tabel V.12. Value Of Non Oil And Gas Export By Currency V.12. V.16. Relocated from table V.12. Nilai Impor Nonmigas Menurut Kode SITC 2 V.15. Dihapus Digit Value Of Non Oil And Gas Import By 2 Digits V.15. Deleted SITC Code Volume Impor Nonmigas Menurut Kode SITC V.16. Dihapus 2 Digit Volume Of Non Oil And Gas Import By 2 Digits SITC Code V.16. Deleted 17 V.17. Tabel baru: Nilai Ekspor Migas Menurut Negara Tujuan V.17. New table: Value Of Oil And Gas Export By Country of Destination 18 V.18. Tabel baru: "Nilai Ekspor Migas Menurut Jenis Valuta" V.18. New table: "Value Of Oil And Gas Export By Currency" 19 Transaksi Berjalan: Impor Barang Menurut Kategori Ekonomi V.2.C. V.19. Relokasi dari tabel V.2.C., Perubahan nama tabel menjadi "Nilai Impor Menurut Kategori Ekonomi" Current Account: Imports of Goods by Broad Economic Categories V.2.C. V.19. Relocated from table V.2.C., Changed table name: "Value of Import By Broad Economic Categories" 20 V.20. Tabel baru: "Nilai Impor Menurut Negara Asal" V.20. New table: "Value of Import By Country of Origin" 21 V.21. Tabel baru: "Nilai Impor Menurut Jenis Valuta"
8 ENHANCEMENT MATRIX Judul Tabel pada Title on Previous SEKI V.21. New table: "Value of Import By Currency" 22 V.22. Tabel baru: "Nilai Impor Nonmigas Menurut Sektor" V.22. New table: "Value of Non Oil And Gas Import By Sector" 23 V.23. Tabel baru: "Volume Impor Nonmigas Menurut Sektor" V.23. New table: "Volume of Non Oil And Gas Import By Sector" 24 Nilai Impor Nonmigas Menurut Negara Asal V.14. V.24. Relokasi dari tabel V.14. Value Of Non Oil And Gas Import By Country V.14. V.24. Relocated from table V.14. Of Origin 25 Nilai Impor Nonmigas Menurut Jenis Valuta V.17. V.25 Relokasi dari tabel V.17. Value Of Non Oil And Gas Import By Currency V.17. V.25 Relocated from table V V.26. Tabel baru: "Nilai Impor Migas Menurut Negara Asal" V.26. New table: "Value of Oil And Gas Import By Country of Origin" 27 V.27. Tabel baru: "Nilai Impor Migas Menurut Jenis Valuta" V.27. New table: "Value of Oil And Gas Import By Currency" 28 V.28. Tabel baru: "Jumlah Pelawat Mancanegara Menurut Pintu Masuk" V.28. New table: "Number Of Inbound Travelers By Port Of Entry" 29 V.29. Tabel baru: "Jumlah Pelawat Nasional Menurut Pintu Keluar " V.29. New table: "Number Of Outbound Travelers By Exit Point 30 V.30. Tabel baru: "Jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Menurut Negara Penempatan" V.30. New table: "Number Of Indonesian Migrant Workers (IMWs) By Host Country" 31 V.31. Tabel baru: "Remitansi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Menurut Negara Penempatan"
9 ENHANCEMENT MATRIX Judul Tabel pada Title on Previous SEKI V.31. New table: "Remittances Of Indonesian Migrant Workers (IMWs) By Host Country" 32 V.32. Tabel baru: "Remitansi Tenaga Kerja Asing (TKA) Menurut Negara Asal" 33 Investasi Asing Langsung Di Indonesia Menurut Negara Asal Foreign Direct Investment Flows In Indonesia By Country Of Origin V.32. New table: "Remittances Of Foreign Workers By Country Of Origin" V.18. V.33 Perubahan Nomor Tabel V.18 menjadi V.33 Perubahan Nama Tabel "Investasi Asing Langsung Di Indonesia Menurut Negara Asal menjadi Investasi Langsung Di Indonesia Menurut Negara Asal Menghapus Panama dari rincian negara Amerika Tengah dan Selatan Menambahkan Turki dalam rincian negara Eropa Memasukkan Jepang (sebelumnya berdiri sendiri) dalam rincian negara Asia, menambahkan Arab Saudi dalam rincian negara Asia, mengeluarkan Pakistan dan ANIEs (saat ini setiap negara di bawah ANIEs berdiri sendiri-sendiri) dari rincian negara Asia Perubahan nama rincian negara Australasia menjadi Australia dan Oseania Menghapus Organisasi Internasional V.18. V.33 Changed Table Number V.18 changed into V.33 Changed Table Name, Foreign Direct Investment Flows In Indonesia By Country Of Origin into Direct Investment Flows In Indonesia By Country Of Origin Removed Panama from Central and South America group countries Added Turkey to Europe group countries
10 ENHANCEMENT MATRIX Judul Tabel pada Title on Previous SEKI 34 Aliran Modal Saham Dalam Investasi Asing Langsung Di Indonesia Menurut Negara Asal Foreign Direct Investment-Equity Capital Flows In Indonesia By Country Of Origin Asia group countries now included Japan (former independently), added Saudi Arabia, removed Pakistan and ANIEs (now, member of ANIEs independently) from Asia group countries Changed Group Countries Name, Autralasia changed into Australia and Oceania Removed International Organization V.18.A V.34 Perubahan Nomor Tabel V.18a menjadi V.34 Perubahan Nama Tabel Aliran Modal Saham Dalam Investasi Asing Langsung Di Indonesia Menurut Negara Asal menjadi Aliran Modal Saham Dalam Investasi Langsung Di Indonesia Menurut Negara Asal Menghapus Panama dari rincian negara Amerika Tengah dan Selatan Menambahkan Turki dalam rincian negara Eropa Memasukkan Jepang (sebelumnya berdiri sendiri) dalam rincian negara Asia, menambahkan Arab Saudi dalam rincian negara Asia, mengeluarkan Pakistan dan ANIEs (saat ini setiap negara di bawah ANIEs berdiri sendiri-sendiri) dari rincian negara Asia Perubahan nama rincian negara Australasia menjadi Australia dan Oseania Menghapus Organisasi Internasional V.18.A V.34 Changed Table Number V.18a changed into V.34
11 ENHANCEMENT MATRIX Judul Tabel pada Title on Previous SEKI Changed Table Name, Foreign Direct Investment Equity Capital Flows In Indonesia By Country Of Origin into Direct Investment Equity Capital Flows In Indonesia By Country Of Origin 35 Aliran Modal Ditanam Kembali Dalam Investasi Asing Langsung Di Indonesia Menurut Negara Asal Removed Panama from Central and South America group countries Added Turkey to Europe group countries Asia group countries now included Japan (former independently), added Saudi Arabia, removed Pakistan and ANIEs (now, member of ANIEs independently) from Asia group countries Changed Group Countries Name, Autralasia changed into Australia and Oceania Removed International Organization V.18.B V.35 Perubahan Nomor Tabel V.18b menjadi V.35 Perubahan Nama Tabel Aliran Modal Ditanam Kembali Dalam Investasi Asing Langsung Di Indonesia Menurut Negara Asal menjadi Aliran Modal Ditanam Kembali Dalam Investasi Langsung Di Indonesia Menurut Negara Asal Menghapus Panama dari rincian negara Amerika Tengah dan Selatan Menambahkan Turki dalam rincian negara Eropa. Memasukkan Jepang (sebelumnya berdiri sendiri) dalam rincian negara Asia, menambahkan Arab Saudi dalam rincian negara Asia, mengeluarkan Pakistan dan ANIEs (saat ini setiap negara di bawah ANIEs berdiri sendiri-sendiri) dari rincian negara Asia
12 ENHANCEMENT MATRIX Judul Tabel pada Title on Previous SEKI Foreign Direct Investment - Reinvested Earning Flows In Indonesia By Country Of origin Perubahan nama rincian negara Australasia menjadi Australia dan Oseania Menghapus Organisasi Internasional V.18.B. V.35 Changed Table Number V.18b changed into V.35 Changed Table Name, Foreign Direct Investment Reinvested Earnings Flows In Indonesia By Country Of Origin into Direct Investment Reinvested Earnings Flows In Indonesia By Country Of Origin 36 Aliran Modal Modal Lainnya Dalam Investasi Asing Langsung Di Indonesia Menurut Negara Asal Removed Panama from Central and South America group countries Added Turkey to Europe group countries Asia group now included Japan (former independently), added Saudi Changed Group Countries Name, Autralasia changed into Australia and Oceania V.18.C V.36 Perubahan Nomor Tabel V.18c menjadi V.36 Perubahan Nama Tabel Aliran Modal Lainnya Dalam Investasi Asing Langsung Di Indonesia Menurut Negara Asal menjadi Aliran Modal Lainnya Dalam Investasi Langsung Di Indonesia Menurut Negara Asal Menghapus Panama dari rincian negara Amerika Tengah dan Selatan Menambahkan Turki dalam rincian negara Eropa
13 ENHANCEMENT MATRIX Judul Tabel pada Title on Previous SEKI Memasukkan Jepang (sebelumnya berdiri sendiri) dalam rincian negara Asia, menambahkan Arab Saudi dalam rincian negara Asia, mengeluarkan Pakistan dan ANIEs (saat ini setiap negara di bawah ANIEs berdiri sendiri-sendiri) dari rincian negara Asia Perubahan nama rincian negara Australasia menjadi Australia dan Oseania Menghapus Organisasi Internasional Foreign Direct Investment - Or Capital Flows In Indonesia By Country Of Origin V.18.C. V.36 Changed Table Number, table V.18c changed into V.36 Changed Table Name, Foreign Direct Investment Or Capital Flows In Indonesia By Country Of Origin into Direct Investment Or Capital Flows In Indonesia By Country Of Origin Removed Panama from Central and South America group countries Added Turkey to Europe group countries Asia group now included Japan (former independently), added Saudi Arabia, removed Pakistan and ANIEs (now, member of ANIEs independently) from Asia group countries Changed Group Countries Name, Autralasia changed into Australia and Oceania Removed International Organization 37 Aliran Investasi Asing Langsung Di Indonesia Menurut Sektor Ekonomi V.19. V.37 Perubahan Nomor Tabel V.19 menjadi V.37 Perubahan Nama Tabel Aliran Investasi Langsung Asing Di Indonesia Menurut Sektor Ekonomi menjadi Aliran Investasi Langsung Di Indonesia Menurut Sektor Ekonomi
14 ENHANCEMENT MATRIX Judul Tabel pada Title on Previous SEKI Foreign Direct Investment Flows In Indonesia By Economic Sectors 38 Aliran Investasi Asing Langsung Di Indonesia Menurut Sektor Ekonomi Dan Negara Asal Menghapus sektor Rumah Tangga dan Organisasi dan Badan Ekstrateritorial V.19. V.37 Changed Table Number V.19 changed into V.37 Changed Table Name, Foreign Direct Investment Flows In Indonesia By Economic Sectors into Direct Investment Flows In Indonesia By Economic Sector Removed Private Household and Extraterritorial Organizations and V.20. V.38a V.38b V.38c Bodies sector Penomoran Tabel V.20 dibagi menjadi Tabel V.38a, 38b, 38c Perubahan Nama Tabel Aliran Investasi Asing Langsung Di Indonesia Menurut Sektor Ekonomi Dan Negara Asal menjadi Aliran Investasi Langsung Di Indonesia Menurut Sektor Ekonomi Dan Negara Asal Foreign Direct Investment Flows In Indonesia By Economic Sectors And Country Of Origin V.20. V.38a V.38b V.38c Menghapus Hongkong, Taiwan, dan India dari rincian negara Asia Splitted Table V.20 into Table V.38a, V.38b, V.38c Changed Table Name, Foreign Direct Investment Flows In Indonesia By Economic Sectors And Country Of Origin into Direct Investment Flows In Indonesia By Economic Sectors And Country Of Origin 39 Aliran Investasi Asing Langsung Di Indonesia Menurut Sektor Ekonomi Dan Negara ASEAN V.21. V.39a V.39b V.39c Removed Hongkong, Taiwan, and India from Asia group countries Penomoran Tabel V.21 dibagi menjadi menjadi Tabel V.39a, 39b, 39c
15 ENHANCEMENT MATRIX Judul Tabel pada Title on Previous SEKI Perubahan Nama Tabel Aliran Investasi Asing Langsung Di Indonesia Menurut Sektor Ekonomi dan Negara ASEAN menjadi Aliran Investasi Langsung Di Indonesia Menurut Sektor Ekonomi Dan Negara ASEAN Foreign Direct Investment Flows In Indonesia By Economic Sectors And Asean Countries V.21. V.39a V.39b V.39c Menghapus sektor Rumah Tangga dan Organisasi dan Badan Ekstrateritorial Splitted Table V.21 into Table V.39a, V.39b, V.39c Changed Table Name, Foreign Direct Investment Flows In Indonesia By Economic Sectors And ASEAN Countries into Direct Investment Flows In Indonesia By Economic Sectors And ASEAN Countries Removed Private Household and Extraterritorial Organizations and Bodies sector 40 Posisi Investasi Internasional Indonesia V.22. V.40 Perubahan Nomor Tabel V.22 menjadi V.40 Indonesia s International Investment Position V.22. V.40 Changed Table Number V. 22 changed into V Kurs Tengah Beberapa Mata Uang Utama Terhadap Rupiah Di Bank Indonesia Selected Foreign Exchange Middle Rates Againts Rupiah At Bank Indonesia 42 Indeks Nilai Tukar Nominal Rupiah Terhadap Mata Uang Mitra Dagang Utama V.23. V.41 Perubahan Nomor Tabel V.23 menjadi V.41 V.23. V.41 Changed Table Number V. 23 changed into V.41 V.24. V.42 Perubahan Nomor Tabel V.24 menjadi V.42 Indices Of Rupiah Nominal Exchange Rate Againts Currencies Of Major Trading Partners V.24. V.42 Changed Table Number V. 24 changed into V.42 PINJAMAN LUAR NEGERI/EXTERNAL DEBT VI Posisi Pinjaman Luar Negeri VI.1. VI.1. Tetap 1 External Debt Outstanding VI.1. VI.1. No change
16 ENHANCEMENT MATRIX Judul Tabel pada Title on Previous SEKI Pinjaman Luar Negeri Pemerintah Yang Disanggupi Dalam Sidang CGI Menurut Negara/Badan Kreditur 2 Pledges For Government External Debt Of CGI Meeting By Creditor Posisi Pinjaman Luar Negeri Pemerintah Dan Bank Indonesia Menurut Mata Uang Utama VI.2. VI.2. Tetap VI.2. VI.2. No change VI.3. VI.3. Tetap 3 Outstanding Of Government And Central VI.3. VI.3. No change Bank External Debt By Major Currencies Posisi Pinjaman Luar Negeri ODA Pemerintah VI.4. VI.4. Tetap Menurut Kreditur 4 Outstanding Of ODA Government External VI.4. VI.4. No change Debt By Creditor Posisi Pinjaman Luar Negeri Swasta VI.5. VI.5. Tetap 5 Outstanding Of Private External Debt VI.5. VI.5. No change Posisi Pinjaman Luar Negeri Swasta (Bukan VI.6. VI.6. Tetap Bank) Menurut Sektor Ekonomi 6 Outstanding Of Private Non-Bank External VI.6. VI.6. No change Debt By Economic Sectors Pembayaran Pokok Dan Bunga Pinjaman Luar VI.7. VI.7. Tetap Negeri 7 External Debt Repayment VI.7. VI.7. No change PRODUK DOMESTIK BRUTO/GROSS DOMESTIC PRODUCT VII Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku 1 Gross Domestic Product By Industrial Origin At Current Prices Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Gross Domestic Product By Industrial Origin At 2000 Constant Prices Produk Domestik Bruto Menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku 3 Gross Domestic Product By Expenditure At Current Prices Produk Domestik Bruto Menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan 2000 VII.1. VII.1. Tetap VII.1. VII.1. No change VII.2. VII.2. Tetap VII.2. VII.2. No change VII.3. VII.3. Tetap VII.3. VII.3. No change VII.4. VII.4. Tetap 4 Gross Domestic Product By Expenditure At VII.4. VII.4. No change 2000 Constant Prices Indeks Implisit Produk Domestik Bruto VII.5. VII.5. Tetap 5 Gross Domestic Product Implicit Index VII.5. VII.5. No change
17 ENHANCEMENT MATRIX Judul Tabel pada Title on Previous SEKI Laju Implisit (Deflator) Produk Domestik Bruto VII.6. VII.6. Tetap 6 Gross Domestic Product Deflator VII.6. VII.6. No change VIII HARGA - HARGA/PRICES VIII. VIII. 1 Indeks Harga Konsumen Gabungan Di 66 Kota VIII.1. VIII.1. Tetap Composite Consumer Price Index Of 66 Cities VIII.1. VIII.1. No change 2 Indeks Harga Perdagangan Besar VIII.2. VIII.2. Tetap Wholesale Price Index VIII.2. VIII.2. No change IX INDIKATOR EKONOMI DAN MONETER INTERNASIONAL/INTERNATIONAL ECONOMIC AND MONETARY INDICATORS IX. IX. 1 Pertumbuhan Ekonomi Tujuh Negara Industri Utama Dan Beberapa Negara Tertentu Economic Growth Of The Seven Major Industrial Countries And Selected Countries 2 Laju Inflasi Tujuh Negara Industri Utama Dan Beberapa Negara Tertentu Inflation Rate Of The Seven Major Industrial Countries And Selected Countries IX.1. IX.1. Disempurnakan dengan mengubah judul tabel menjadi "Produk Domestik Bruto Beberapa Negara/Kawasan Menambah jumlah negara G20 yang belum tercantum Mengubah sumber data dari semula The Economist dan World Economic Outlook menjadi Bloomberg IX.1. IX.1. Modified by changing table title to Gross Domestic Product Of The Selected Economies Adding G20 countries which was not included in previous data Changing data sources from The Economist and World Economic Outlook to Bloomberg. IX.2. IX.2. Disempurnakan dengan mengubah judul tabel menjadi "Laju Inflasi Beberapa Negara/Kawasan Menambah jumlah negara G20 yang belum tercantum Mengubah sumber data dari semula The Economist dan World Economic Outlook menjadi Bloomberg IX.2. IX.2. Modified by changing table title to Inflation of The Selected Economies
18 ENHANCEMENT MATRIX Judul Tabel pada Title on Previous SEKI 3 Transaksi Berjalan Tujuh Negara Industri Utama Dan Beberapa Negara Tertentu Current Account Of The Seven Major Industrial Countries And Selected Countries 4 Pertumbuhan Ekspor Dan Impor Tujuh Negara Industri Utama Dan Beberapa Negara Tertentu Adding G20 countries which was not included in previous data Changing data sources from The Economist and World Economic Outlook to Bloomberg. IX.3. IX.3. Disempurnakan dengan mengubah judul tabel menjadi "Transaksi Berjalan Beberapa Negara/Kawasan Menambah jumlah negara G20 yang belum tercantum Mengubah sumber data dari semula The Economist dan World Economic Outlook menjadi Bloomberg IX.3. IX.3. Modified by changing table title to Current Account of The Selected Economies Adding G20 countries which was not included in previous data Changing data sources from The Economist and World Economic Outlook to Bloomberg. IX.4. IX.4. Disempurnakan dengan mengubah judul tabel menjadi "Ekspor dan Impor Beberapa Negara/Kawasan
DAFTAR ISI STATISTIK EKONOMI KEUANGAN INDONESIA KATA PENGANTAR TABEL-TABEL
STATISTIK EKONOMI KEUANGAN INDONESIA DAFTAR ISI KATA PENGANTAR TABEL-TABEL I. UANG DAN BANK I.1. Uang Beredar dan Faktor - Faktor yang Mempengaruhinya... 2 I.2. Neraca Analitis Otoritas Moneter ( Uang
Lebih terperinciMATRIKS PENYEMPURNAAN STATISTIK EKONOMI DAN KEUANGAN INDONESIA (SEKI) INDONESIAN FINANCIAL STATISTICS ENHANCEMENT MATRIX
MATRIKS PENYEMPURNAAN STATISTIK EKONOMI DAN KEUANGAN INDONESIA () Judul Tabel pada Lama Lama Title on Baru I. UANG DAN BANK/MONEY AND BANKING 1 Uang Beredar dan Faktor - Faktor yang I.1. I.1. Tetap Mempengaruhinya
Lebih terperinciSTATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA ISSN
STATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA Vol. 16 No. 08 Agustus 2016 August 2016 REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA ISSN 1411-7347 ISSN 1411-7347 Vol.16 No.08 Agustus
Lebih terperinciSTATISTIK EKONOMI KEUANGAN INDONESIA
VOL : XVII NO. 12 BULANAN - MONTHLY ISSN 0126-3846 DESEMBER - DECEMBER 2015 STATISTIK EKONOMI KEUANGAN INDONESIA INDONESIAN FINANCIAL STATISTICS VOL.XVII NO.12 BULANAN - MONTHLY STATISTIK EKONOMI - KEUANGAN
Lebih terperinciSTATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA ISSN
STATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA Vol.15 No.12 Desember 2015 December 2015 REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA ISSN 1411-7347 ISSN 1411-7347 Vol.15 No.12 Desember
Lebih terperinciSTATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA
Vol.16 No.05 Mei 2016 May 2016 STATISTIK EKONOMI KEUANGAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA REGIONAL ECONOMIC FINANCIAL STATISTICS PROVINCE DKI JAKARTA ISSN 1411-7347 ISSN 1411-7347 Vol.16 No.05 Mei 2016 May
Lebih terperinciUang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa i Posisi Uang Beredar (M2) pada i tercatat sebesar Rp3.861,7 T, atau tumbuh 13,1% (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan Mei (10,5%;yoy). Berdasarkan
Lebih terperinci(juta rupiah). Jumlah
483 Sumber bagi pembiayaan pembangunan kota Surabaya salah satunya adalah pajak. Jumlah wajib pajak yang membayar mencapai 596.366. Jumlah pendapatan asli daerah tahun 2016 mencapai Rp. 4.091.867.015.500,-
Lebih terperinciMATRIKS PENYEMPURNAAN STATISTIK EKONOMI DAN KEUANGAN INDONESIA (SEKI) - Bab V
Judul Tabel pada V NERACA PEMBAYARAN 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA : RINGKASAN V.1 V.1 Perubahan klasifikasi pada neraca Barang menjadi "Barang Dagangan Umum" (Nonmigas dan Migas) dan "Barang Lainnya".
Lebih terperinciNumber of Taxpayers based on the Type per Sub Distric
419 Jumlah wajib pajak yang membayar menurut jenisnya paling banyak adalah dari pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), yakni sebanyak 590.238. Sedangkan untuk rekapitulasi perhitungan APBD Tahun 2015
Lebih terperinciPerekonomian Suatu Negara
Menteri Keuangan RI Jakarta, Maret 2010 Perekonomian Suatu Negara Dinamika dilihat dari 4 Komponen= I. Neraca Output Y = C + I + G + (X-M) AS = AD II. Neraca Fiskal => APBN Total Pendapatan Negara (Tax;
Lebih terperinciPENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME
PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME NUSA TENGGARA BARAT DALAM ANGKA 2013 NUSA TENGGARA BARAT IN FIGURES 2013 Pendapatan Regional/ BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME Produk Domestik
Lebih terperinciNERACA PEMBAYARAN. Oleh : Bambang Haryadi - FE UKP
NERACA PEMBAYARAN A statistical statement that systematically summarizes, for a specific period, the economic transactions of an economy with the rest of the world Definisi Berdasarkan Balance of Payments
Lebih terperinciPendapatan Regional/ Regional Income
Nusa Tenggara Barat in Figures 2012 559 560 Nusa Tenggara in Figures 2012 BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada tahun
Lebih terperinciLAMPIRAN: GAMBARAN EKONOMI INDONESIA
LAMPIRAN: GAMBARAN EKONOMI INDONESIA Gambar Lampiran : Pertumbuhan PDB (persen pertumbuhan) Year on year Gambar Lampiran : Kontribusi terhadap PDB (pengeluaran) (pertumbuhan trimulan-ke-triwulan), seasonally
Lebih terperinci2. Derivasi Atau Perolehan Kurva BP (Neraca Pembayaran BOP)
Bahan 5 - Ekonomi Terbuka PEREKONOMIAN TERBUKA (AN OPEN ECONOMY) DAN DERIVASI KURVA BP (NERACA PEMBAYARAN) SERTA SISTEM KURS DAN SISTEM DEVISA YANG DIBERLAKUKAN 1. Transaksi Internasional Perekonomian
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan nilai tukar mengambang, tentu saja Indonesia menjadi sangat rentan terhadap
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Sebagai negara small open economy yang menganut sistem devisa bebas dan nilai tukar mengambang, tentu saja Indonesia menjadi sangat rentan terhadap serangan krisis
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF Utang Pemerintah Pusat berperan dalam mendukung pembiayaan APBNP 2017. Penambahan utang neto selama bulan September 2017 tercatat sejumlah Rp40,66 triliun, berasal dari penerbitan Surat
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF Pembiayaan APBNP 2017 masih didukung oleh peran utang Pemerintah Pusat. Penambahan utang neto selama bulan Agustus 2017 tercatat sejumlah Rp45,81 triliun, berasal dari penarikan pinjaman
Lebih terperinciBAB V KERAGAAN MODEL MAKROEKONOMETRIKA MEKANISME TRANSMISI KEBIJAKAN MONETER INDONESIA
139 BAB V KERAGAAN MODEL MAKROEKONOMETRIKA MEKANISME TRANSMISI KEBIJAKAN MONETER INDONESIA 5.1. Hasil Estimasi Model Model makroekonometrika yang telah dibangun dalam bab sebelumnya diestimasi dengan menggunakan
Lebih terperinciMekanisme transmisi. Angelina Ika Rahutami 2011
Mekanisme transmisi Angelina Ika Rahutami 2011 the transmission mechanism Seluruh model makroekonometrik mengandung penjelasan kuantitatif yang menunjukkan bagaimana perubahan variabel nominal membawa
Lebih terperinciDAFTAR ISI DISCLAIMER
DAFTAR ISI 1. Tujuan dan Kebijakan Pengelolaan Utang 2. Realisasi APBNP 2017 dan Defisit Pembiayaan APBN 3. Perkembangan Posisi Utang Pemerintah Pusat dan Grafik Posisi Utang Pemerintah Pusat 4. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Small open economic, merupakan gambaran bagi perekonomian Indonesia saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap perekonomian dunia,
Lebih terperinciPendapatan Regional/ Regional Income
2011 541 542 BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME PDRB atas dasar berlaku pada tahun 2010 sebesar 49.362,71 milyar rupiah, sedang pada tahun sebelumnya 43.985,03 milyar rupiah, atau mengalami
Lebih terperinciSistem Moneter Internasional
Materi 2 Sistem Moneter Internasional http://www.deden08m.com 1 Sistem Moneter Internasional dapat didefinisikan sebagai struktur, instrumen, institusi, dan perjanjian yang menentukan kurs atau nilai berbagai
Lebih terperinciNERACA PEMBAYARAN (BALANCE OF PAYMENT)
NERACA PEMBAYARAN (BALANCE OF PAYMENT) Mohammad Abdul Mukhyi 1 Pengertian Neraca Pembayaran (balance of payment): Balance of Payments Manual (BPM) IMF (1993): suatu catatan yang disusun secara sistematis
Lebih terperinciCHAPTER 14. Asrofi Rama Saputra 11/316615/EK/18639
CHAPTER 14 Asrofi Rama Saputra 11/316615/EK/18639 The International Flow of Financial Resources Pada chapter ini, kita akan membahas tentang The International Flow of Financial Resources, yang mempunyai
Lebih terperinciM E T A D A T A INFORMASI DASAR. Departemen Statistik Bank Indonesia. Jakarta DEFINISI DATA
M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Posisi Investasi Internasional Indonesia (PIII) 2 Penyelenggara Statistik Departemen Statistik : Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 4
Lebih terperinciTabel 1 Neraca Pembayaran Indonesia: Ringkasan
Tabel 1 Neraca Pembayaran Indonesia: Ringkasan I. Transaksi Berjalan I. Transaksi Berjalan A. Barang 1) A. Barang 1) - Ekspor - Ekspor 1. Nonmigas 1. Barang Dagangan Umum a. Ekspor - Ekspor b. Impor 2.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010
PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak Juni 2010 viii Ringkasan Eksekutif: Keberlanjutan di tengah gejolak Indonesia terus memantapkan kinerja ekonominya yang kuat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu instrumen ekonomi yang dewasa ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu instrumen ekonomi yang dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pasar modal dianggap sebagai sarana pembentuk modal dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. B. Belanja Negara (triliun Rupiah)
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang fokus terhadap pembangunan nasional. Menurut data Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal
Lebih terperinciPengukuran Pendapatan Nasional / output domestik
Pengukuran Pendapatan Nasional / output domestik Pengertian /bagaimana GDP didefinisikan Pengukuran /bagaimana GDP diukur Pendekatan dalam pengukuran Nominal vs Riil Indeks Harga Contoh PDB Indonesia KelemahanKonsepGDP
Lebih terperinciPendapatan Regional/ Regional Income
2010 539 540 BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME PDRB atas dasar berlaku pada tahun 2008 sebesar 35.261,68 milyar rupiah, sedang pada tahun sebelumnya 33522,22 milyar rupiah, atau mengalami
Lebih terperinciFigur Data Kota Surakarta Tahun
KEUANGAN & PERBANKAN Finance & Banking 10 Figur Data Kota Surakarta Tahun 2014 244 Keuangan Pendapatan asli daerah Kota Surakarta pada tahun 2014 meningkat sebesar 13,49 % dari 298,4 milyar menjadi 335,16
Lebih terperinciAsset Liabilities Management (ALMA) Foreign Exchange Management
Asset Liabilities Management (ALMA) Foreign Exchange Management Foreign Exchange Management Poundsterling Exchange of currencies on a specified date Counterparty B Counterparty A US Dollar Trading Hours
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian, baik di dalam negeri maupun di tingkat dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan
Lebih terperinciPENDAPATAN NASIONAL. Andri Wijanarko,SE,ME. 1
PENDAPATAN NASIONAL Andri Wijanarko,SE,ME andri_wijanarko@yahoo.com 1 Output Nasional 2 Output Nasional (#1) Merupakan gambaran awal tentang seberapa efisien sumber daya yang ada dalam perekonomian untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan ekonomi suatu negara pada dewasa ini tidak dapat dipisahkan dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan negara lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan uang sangat penting dalam perekonomian. Seluruh barang dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan perkembangan perekonomian atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian global yang terjadi saat ini sebenarnya merupakan perkembangan dari proses perdagangan internasional. Indonesia yang ikut serta dalam Perdagangan internasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permintaan energi di Asia Tenggara terus meningkat dan laju
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permintaan energi di Asia Tenggara terus meningkat dan laju pertumbuhannya merupakan yang tercepat di dunia sejak tahun 1990. Energy Information Administration (EIA)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini ditunjukkan dengan hubungan multilateral dengan beberapa negara lain di dunia. Realisasi dari
Lebih terperinciAlamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 15 Jl.
September 2014-1 Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 15 Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350 Telepon
Lebih terperinciBAB. XI. PENDAPATAN REGIONAL Regional Income
BAB. XI PENDAPATAN REGIONAL Regional Income 515 516 BAB XI CHAPTER XI PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME 1. PDRB Jawa Tengah menurut Sektor Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tahun 2008 yang ditunjukkan
Lebih terperinciBAB 2 Data Makroekonomi
BAB 2 Data Makroekonomi Tutorial PowerPoint untuk mendampingi MAKROEKONOMI, edisi ke-6 N. Gregory Mankiw oleh Mannig J. Simidian 1 Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP) adalah nilai mata
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. negeri, seperti tercermin dari terdapatnya kegiatan ekspor dan impor (Simorangkir dan Suseno, 2004, p.1)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi internasional semakin pesat sehingga hubungan ekonomi antar negara menjadi saling terkait dan mengakibatkan peningkatan arus perdagangan barang,
Lebih terperinciBAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Sejak pertengahan tahun 2006, kondisi ekonomi membaik dari ketidakstabilan ekonomi tahun 2005 dan penyesuaian kebijakan fiskal dan moneter yang
Lebih terperinciInterest Rate and Agriculture. agus pakpahan bahan disampaikan pada Perspektif Perhepi Seri I Bogor, 28 April 2016
Interest Rate and Agriculture agus pakpahan bahan disampaikan pada Perspektif Perhepi Seri I Bogor, 28 April 2016 U.S. long-term interest rates have fallen over the past 30 years and are near historic
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 7 /PBI/2014 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 7/1/PBI/2005 TENTANG PINJAMAN LUAR NEGERI BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat, di mana di dalam pembangunan ini tidak bisa terlepas. penggerak pertumbuhan dan mengurangi kemiskinan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan prosesnya yang berkelanjutan merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi. Dalam pelaksanaannya tujuan
Lebih terperinciManajemen Investasi. SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
Manajemen Investasi SUTIA BUDI sutia_budy@yahoo.com sutiabudi19@gmail.com STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA INVESTMENT MANAGEMENT Session 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times Chapter Introduction
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian masih sangat bergantung pada negara lain. Teori David Ricardo menerangkan perdagangan
Lebih terperinciPETUNJUK PENGISIAN PELAPORAN PINJAMAN LUAR NEGERI PERUSAHAAN BUKAN BANK
PETUNJUK PENGISIAN PELAPORAN PINJAMAN LUAR NEGERI PERUSAHAAN BUKAN BANK BANK INDONESIA 1 Form Pengantar Laporan PLN Perusahaan Bukan Bank PROFIL PERUSAHAAN PELAPOR 1 Nama Perusahaan : 2 Alamat Lengkap
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat ditunjang oleh indikator tabungan dan investasi domestik yang digunakan untuk menentukan tingkat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Lebih terperinciPROFIL EKONOMI AMERIKA SERIKAT
PROFIL EKONOMI AMERIKA SERIKAT UNITED STATES of AMERICA Populasi: 309.349.689 Import Utama: Pasokan industri ( minyak mentah, dll ), barang modal ( komputer, peralatan telekomunikasi, otomotif, mesin kantor,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Uang mempermudah manusia untuk saling memenuhi kebutuhan hidup dengan cara melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keadaan perekonomian dunia pada era sekarang ini semakin bebas dan terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal menjadi semakin mudah menembus
Lebih terperinciEKONOMI MAKRO RINA FITRIANA,ST,MM
EKONOMI MAKRO RINA FITRIANA,ST,MM EKONOMI MAKRO Ekonomi Tertutup : Ekonomi yang tidak berinteraksi dengan ekonomi lain di dunia Ekonomi Terbuka : Ekonomi yang berinteraksi secara bebas dengan ekonomi lain
Lebih terperinciTABEL 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA RINGKASAN (Juta USD) 2014*
TABEL 1 RINGKASAN 2014 2015 Q1 Q2 Q3 Q4 Total Q1 Q2 Q3 I. Transaksi Berjalan -4,926-9,592-7,040-5,958-27,516-4,178-4,250-4,011 A. Barang 1) 3,350-375 1,560 2,448 6,983 3,063 4,130 4,054 - Ekspor 43,937
Lebih terperinciM E T A D A T A INFORMASI DASAR
M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data Uang Beredar dan Faktor-Faktor yang : Mempengaruhinya 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Secara umum perekonomian Indonesia 2005 menghadapi tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang menguntungkan, terutama meningkatnya
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORTIS
23 BAB II URAIAN TEORTIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Pertiwi (2007) pada perusahaan perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI),yang berjudul pengaruh faktorfaktor
Lebih terperinciBAB 10. PENDAPATAN REGIONAL
BAB 10. PENDAPATAN REGIONAL 10.1. Produk Domestik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha PDRB Kalimantan Selatan menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku dengan migas tahun 2009 mencapai 51.177 milyar
Lebih terperinciTABEL 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA RINGKASAN (Juta USD)
TABEL 1 RINGKASAN 2013 2014 I. Transaksi Berjalan -6,007-10,126-8,640-4,342-29,115-4,149-8,939-6,963-6,181-26,233 A. Barang 1) 1,602-556 85 4,703 5,833 3,350-375 1,560 2,368 6,902 - Ekspor 44,945 45,244
Lebih terperinciTABEL 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA RINGKASAN (Juta USD) 2014*
TABEL 1 RINGKASAN 2014 2015 I. Transaksi Berjalan -4,927-9,585-7,035-5,953-27,499-4,159-4,296-4,190-5,115-17,761 A. Barang 1) 3,350-375 1,560 2,448 6,983 3,063 4,125 4,141 1,953 13,281 - Ekspor 43,937
Lebih terperinciBab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA
Bab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA Makroekonomi Perekonomian Terbuka : Konsep Dasar Perekonomian Tertutup dan Terbuka Perekonomian tertutup adalah perekonomian yang tidak berinteraksi dengan perekonomian lain
Lebih terperinciNERACA PEMBAYARAN, KURS VALUTA ASING DAN KEGIATAN PEREKONOMIAN TERBUKA SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP
NERACA PEMBAYARAN, KURS VALUTA ASING DAN KEGIATAN PEREKONOMIAN TERBUKA SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP Neraca Pembayaran Definisi Adalah suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai transaksi perdagangan
Lebih terperinciBAB 5 HASIL ESTIMASI DAN ANALISIS
59 BAB 5 HASIL ESTIMASI DAN ANALISIS 5.1 DETERMINAN TINGKAT TABUNGAN ASEAN 5+3 (1991-2007) Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, metode yang digunakan adalah regresi data panel. Pengujian
Lebih terperinciSEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH?
Edisi Maret 2015 Poin-poin Kunci Nilai tukar rupiah menembus level psikologis Rp13.000 per dollar AS, terendah sejak 3 Agustus 1998. Pelemahan lebih karena ke faktor internal seperti aksi hedging domestik
Lebih terperinciTabel Statistik. Tabel 1 Suku Bunga Pasar Uang, Deposito Berjangka, dan Kredit (Persen per Tahun) Tabel Statistik
Tabel Statistik Tabel 1 Suku Bunga Pasar Uang, Deposito Berjangka, dan Kredit (Persen per Tahun) Periode Suku Bunga Pasar Uang Antarbank Tingkat Diskonto SBI 1 Suku Bunga Deposito Berjangka * Suku Bunga
Lebih terperinciI.6 POSISI PINJAMAN INVESTASI RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp)
I.6 POSISI PINJAMAN INVESTASI RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA (Miliar Rp) KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec 2016 Jan 1 1.
Lebih terperinciI.6 POSISI PINJAMAN INVESTASI RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK DAN LAPANGAN USAHA (Miliar Rp)
I.6 POSISI PINJAMAN INVESTASI RUPIAH & VALAS YANG DIBERIKAN BANK UMUM DAN BPR MENURUT KELOMPOK BANK DAN LAPANGAN USAHA (Miliar Rp) KELOMPOK BANK & LAPANGAN USAHA Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr
Lebih terperinciMateri Minggu 6. Lalu Lintas Pembayaran Internasional
E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 43 Materi Minggu 6 Lalu Lintas Pembayaran Internasional 6.1. Gambaran Umum Lalu Lintas Pembayaran Internasional Transaksi-transaksi pembayaran antar daerah tidak
Lebih terperinciDEVISA DAN KESEIMBANGAN DAN KETIDAKSEIMBANGAN NERACA PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
DEVISA DAN KESEIMBANGAN DAN KETIDAKSEIMBANGAN NERACA PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL PENGERTIAN : DEVISA Adalah semua benda yang bisa digunakan untuk transaksi pembayaran dengan luar negeri yang diterima
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar Daftar Isi... iii Daftar Tabel.. v Daftar Gambar ix
DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar i Daftar Isi... iii Daftar Tabel.. v Daftar Gambar ix Bab I. PENDAHULUAN. 2 1.1 Pengertian Pendapatan Regional. 2 1.2 Kegunaan Statistik Pendapatan Regional.. 5 1.3 Perubahan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORI. Anggraeni (2003) melakukan penelitian dengan judul The Foreign
BAB II URAIAN TEORI A. Penelitian Terdahulu Anggraeni (2003) melakukan penelitian dengan judul The Foreign Exchange Exposure pada Bank-Bank yang Go Public di Bursa Efek Jakarta menunjukkan adanya foreign
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selama tiga dekade terakhir, perekonomian Indonesia sudah mengalami perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan melakukan kebijakan deregulasi.
Lebih terperinciNERACA PEMBAYARAN Konsep, Metodologi dan Penerapan
Seri Kebanksentralan No. 4 NERACA PEMBAYARAN Konsep, Metodologi dan Penerapan F.X. Sugiyono PUSAT PENDIDIKAN DAN STUDI KEBANKSENTRALAN (PPSK) BANK INDONESIA SERI KEBANKSENTRALAN Seri Kebanksentralan Bank
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan perekonomian dunia. Hal ini terjadi setelah dianutnya sistem perekonomian terbuka yang dalam aktivitasnya
Lebih terperinciProyeksi beberapa Indikator Ekonomi Mohammad Indra Maulana Alumni FEB UGM
Proyeksi beberapa Indikator Ekonomi Mohammad Indra Maulana Alumni FEB UGM 12/31/ DAFTAR ISI 1 2 3 Metodologi Data Hasil 12/31/ M. Indra Maulana 2 Bagian 1 Metodologi 12/31/ M. Indra Maulana 3 1.Uji Stasionaritas
Lebih terperinciPlease purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark. NILAI TUKAR DAN NERACA PEMBAYARAN MEET-11
NILAI TUKAR DAN NERACA PEMBAYARAN MEET-11 HAKEKAT TRANSAKSI VALUTA ASING Pasar valuta asing Pasar valuta asing (foreign exchange market / forex) atau disingkat valas merupakan suatu jenis perdagangan atau
Lebih terperinciKAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM. A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist
KAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist Isi Presentasi Mengapa perlu kenaikan harga BBM? Beban Anggaran Kemiskinan dan BLSM Benarkah keputusan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan Ekonomi Indonesia didominasi sektor pertanian dan perkebunan yang lebih dikenal dengan istilah negara agraris. Sejak dari proklamasi kemerdekaan, hingga dikeluarkannya
Lebih terperinciSISTEM MONETER INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Chairul Anam, SE
SISTEM MONETER INTERNASIONAL Oleh : Dr. Chairul Anam, SE PENGERTIAN KURS VALAS VALUTA ASING (FOREX) Valas atau Forex (Foreign Currency) adalah mata uang asing atau alat pembayaran lainnya yang digunakan
Lebih terperinci9. UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN
9. UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN Uang dan Lembaga Keuangan Sistem Keuangan di Indonesia Fungsi Uang Komponen uang beredar (Mo,M1, M2, M3) Peran Bank Sentral Perkembangan terbaru kasus uang dan perbankan (Indonesian
Lebih terperinciI.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan
I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nilai tukar atau kurs merupakan indikator ekonomi yang sangat penting karena pergerakan nilai tukar berpengaruh luas terhadap aspek perekonomian suatu negara. Saat
Lebih terperinciProduk Domestik Regional Bruto Gross Regional Domestic Product
Produk Domestik Regional Bruto Gross Regional Domestic Product X Produk Domestik Regional Bruto 306 Kabupaten Bandung Barat Dalam Angka 2013 Gross Regional Domestic Product 10.1 PRODUK DOMESTIK REGIONAL
Lebih terperinciGlobal Small Business Confidence Monitor
Global Small Business Confidence Monitor HSBC Commercial Banking INDONESIA SMALL BUSINESS CONFIDENCE MONITOR Survey terbesar yang memotret pandangan UKM secara global. Memberikan gambaran mengenai pandangan
Lebih terperinciPENENTUAN TINGKAT KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT DI PASAR VALUTA ASING INDONESIA (PERIODE )
PENENTUAN TINGKAT KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT DI PASAR VALUTA ASING INDONESIA (PERIODE 1998.1 2014) THE DETERMINATION OF FOREIGN EXCHANGE RUPIAH TO US DOLLAR IN INDONESIAN FOREX MARKET
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan masyarakat demokratis, yang
Lebih terperinciOUTPUT DAN PENDAPATAN NASIONAL
OUTPUT DAN PENDAPATAN NASIONAL Arus Sirkuler: Klasik Revenue Goods and services sold MARKETS FOR GOODS AND SERVICES Firms sell Households buy Spending Goods and services bought FIRMS Produce and sell goods
Lebih terperinciDari hasil perhitungan PDRB Kota Bandung selama periode dapat disimpulkan sebagai berikut :
Penyajian statistik Produk Domestik Regional Bruto dapat digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan nasional dan regional khususnya di bidang ekonomi karena angka-angkanya dapat dipakai sebagai ukuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga-harga barang dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga-harga barang dan jasa. Jika suatu negara memiliki hubungan ekonomi dengan negara-negara lain maka
Lebih terperinciKONSEP PURCHASING POWER PARITY DALAM PENENTUAN KURS MATA UANG
KONSEP PURCHASING POWER PARITY DALAM PENENTUAN KURS MATA UANG Yovita Vivianty Indriadewi Atmadjaja Dosen Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi ABSTRAKSI Salah satu konsep
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa yang
Lebih terperinciSTIE DEWANTARA Pengelolaan Risiko Pasar
Pengelolaan Risiko Pasar Manajemen Risiko, Sesi 7 Latar Belakang Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar Modal merupakan salah satu tempat (media) yang memberikan kesempatan berinvestasi bagi investor perorangan maupun institusional. Oleh karena itu, arah
Lebih terperinci