Monica Purnama Sari ABSTRACT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Monica Purnama Sari ABSTRACT"

Transkripsi

1 PERANAN DIVISI CORPORATE PUBLIC RELATIONS DALAM IMPLEMENTASI KOMUNIKASI VERTIKAL (STUDI KASUS : PROJECT EVENT TOPPING OFF BINUS UNIVERSITY DI ALAM SUTERA) Monica Purnama Sari Universitas Bina Nusantara Jl.Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat , monicapurnamasari21@gmail.com Dosen Pembimbing : Yuanita Safitri, S.Sos., M.I.Kom ABSTRACT BINUS UNIVERSITY is one of the educational institutions under the auspices of BINA NUSANTARA. Commitment to provide the best quality education, evidenced by the construction of BINUS UNIVERSITY campus in Alam Sutera shades of green campus who have successfully built up the final stages of development. Topping Off event BINUS UNIVERSITY in Alam Sutera as a form of gratitude. SEARCH GOAL is, is to know how the vertical communication conducted by the Corporate Public Relations Division which became the coordinator of the event and the Corporate Communications Manager in charge of the event in the event Topping Off BINUS UNIVERSITY in Alam Sutera and at any corporate event. METHODS used case study method, the technique of collecting data through in-depth interviews, observation, documentation related to this research. ANALYSIS of data collected using triangulation. THE RESULTS achieved from this research is that vertical communication is done at the time the project is already underway intense event and using the right media. CONCLUSION vertical communication conducted smoothly and has been optimized, it's just better in preparing for an event in a longer time, so that preparations are made more leverage. (MP) Keywords : Corporate Public Relations, Organizational Communication, Vertical Communications, Project Event

2 ABSTRAK BINUS UNIVERSITY merupakan salah satu institusi pendidikan yang berada dibawah naungan BINA NUSANTARA. Komitmen untuk memberikan kualitas pendidikan terbaik, dibuktikan dengan pembangunan kampus BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera bernuansa green campus yang sudah berhasil dibangun sampai tahap pembangunan akhir. Untuk itu, BINA NUSANTARA mengadakan event Topping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera sebagai wujud rasa syukur. TUJUAN PENELITIAN ini, ialah untuk mengetahui bagaimana komunikasi vertikal yang dilakukan oleh divisi Corporate Public Relations yang menjadi koordinator event dan Corporate Communication Manager sebagai penanggung jawab event dalam event Topping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera dan pada setiap event corporate. Maka, dibutuhkan komunikasi yang baik diantara atasan dan bawahan agar event dapat berjalan dengan sukses. METODE PENELITIAN yang digunakan adalah metode studi kasus, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian ini. ANALISIS data yang terkumpul dengan menggunakan triangulasi sumber. HASIL YANG DICAPAI dari penelitian ini adalah komunikasi vertikal yang dilakukan pada saat project event ini sudah berlangsung intens dan menggunakan media yang tepat. SIMPULAN komunikasi vertikal yang dilakukan sudah lancar dan optimal, hanya saja sebaiknya dalam mempersiapkan sebuah event dalam waktu yang lebih lama, agar persiapan yang dilakukan lebih maksimal. (MP) Kata Kunci : Corporate Public Relations, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Vertikal, Project Event PENDUHULUAN BINA NUSANTARA merupakan organisasi yang bergerak di bidang pendidikan, dengan BINUS UNIVERSITY sebagai salah satu institusinya yang paling banyak dikenal oleh masyarakat, akan mengadakan event Topping off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera. Event ini merupakan ceremonial wujud rasa syukur BINA NUSANTARA karena sudah berhasil melaksanakan tahap pembangunan akhir, sebelum mencapai tahap finishing agar dapat diresmikan pada September 2014 nanti. Pada project event ini, Corporate Public Relations bertugas menjadi koordinator event dan Corporate Communication Manager menjadi penanggung jawab event karena sudah menjadi tugas mereka pada setiap event yang diadakan oleh Corporate. Oleh karena itu, diperlukan komunikasi vertikal yang baik diantara mereka karena jaringan komunikasi ke atas yang optimal, akan mempermudah Corporate Communication Manager dalam mempersiapan event. Hal ini, dikarenakan ia mendapatkan banyak ide dan gagasan dari Corporate Public Relations, yang dapat digunakan untuk mensukseskan event ini. Sedangkan komunikasi ke bawah yang optimal, akan mempermudah Corporate Public Relations untuk melaksanakan tugasnya dalam event ini, karena seluruh informasi yang dibutuhkan telah disediakan oleh Corporate Communication Manager. Kajian pustaka berupa landasan teori dalam penelitian ini adalah teori integratif dalam komunikasi organisasi, komunikasi organisasi, komunikasi vertikal. Agar penelitian ini tidak meluas, maka penelitan ini akan difokuskan pada : Bagaimana Peranan Divisi Corporate Public Relations dalam Implementasi Komunikasi Vertikal (Studi Kasus : Project EventTopping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera)? Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti akan membuat pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana peranan divisi Corporate Public Relations dalam melakukan implementasi komunikasi vertikal pada saatproject Event Topping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera?

3 2. Apa hambatan yang dihadapai oleh divisi Corporate Public Relations dalam melakukan implementasi komunikasi vertikal pada saat Project Event Topping Off BINUSUNIVERSITY di Alam Sutera? 3. Apa solusi yang diambil oleh divisi Corporate Public Relationsuntuk mengatasi hambatan dalam melakukan implementasi komunikasi vertikal pada saatproject EventTopping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui peranan divisi Corporate Public Relations dalam melakukan implementasi komunikasi vertikal pada saatproject EventTopping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera. 2. Mengetahui hambatan yang dihadapai oleh divisi Corporate Public Relations dalam melakukan implementasi komunikasi vertikal pada saat Project Event Topping Off BINUSUNIVERSITY di Alam Sutera. 3. Mengetahui solusi yang diambil oleh divisi Corporate Public Relations untuk mengatasi hambatan dalam melakukan implementasi komunikasi vertikal pada saat Project Event Topping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Studi kasus. Studi kasus adalah salah satu metode penelitian ilmu ilmu sosial. Secara umum, studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how dan why, bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata. (K.Yin, 2009 : 1). Sedangkan, untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan, maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, Bogdan dan Taylor mendefinisikan kualitatif sebagai : prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang dapat diamati. (Moleong, 2006 : 4). Untuk menghasilkan data deskriptif, maka dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan wawancara mendalam observasi non partisipan untuk mendapatkan data primer dan dokumentasi berupa dokumen privat untuk mendapatkan data sekunder. HASIL DAN BAHASAN Pada subbab ini, akan disajikan data penelitian dari data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari hasil wawancara dan observasi, sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumentasi yang dilampirkan pada halaman lampiran sebagai bukti pendukung hasil penelitian. 1. Wawancara dilakukan pada tanggal 20 Mei 2014 untuk informan kunci dan pada tanggal 21 Mei 2014 untuk informan pendukung. Wawancara bertempat di Kantor BINA NUSANTARA yang bertempat di kampus syahdan, Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah. 2. Observasi dilakukan di Corporate Communication khususnya di divisi Corporate Public Relations selama 3 bulan, dari 10 Februari sampai 10 Mei Dokumen yang akan dilampirkan berupa yang digunakan dalam berkomunikasi vertikal oleh Corporate Public Relations dan Corporte Communication Manager BINA NUSANTARA dalam Project event Topping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera sebagai sumber data sekunder untuk mendukung keperluan data primer dalam penelitian ini.

4 Pengertian komunikasi organisasi menurut Reading dan Sanborn (Muhammad, 2008 : 65) : Bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang temasuk dalam bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan manusia, komunikasi downward atau komunikasi dari atasan ke bawahan, komunikasi upward atau komunikasi dari bawahan ke atasan, komunikasi horizontal atau komunikasi dari orang-orangyang sama level/tingkatnya dalam organisasi. Di BINA NUSANTARA penyampaian informasi pada saat project event Topping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera ini memiliki alur komunikasi vertikal yaitu komunikasi dari atasan ke bawahan dan juga komunikasi dari bawahan ke atasan. Dalam project event ini, Corporate Communication Manager mendapatkan tugas dari Pimpinan untuk melaksanakan project event Topping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera ini. Maka ia langsung mendelegasikan tugas kepada Corporate Public Relations untuk menjadi koordinator event atau bisa disebut ketua event. Selanjutnya dibuat rapat internal untuk membuat kepanitiaan dan Corporate Public Relations sebagai ketua event langsung berhubungan dengan Corporate Communication Manager selaku penanggung jawab event untuk mempersiapkan event ini. Alur penyampaian informasi di dalam kepanitiaan saat project event Topping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera Dari Panitia ke Corporate Public Relations, selanjutnya ke Corporate Communication Manager Namun, karena persiapan untuk event singkat, untuk menghemat waktu maka alur penyampaian informasinya dipagkas yaitu : dari panitia langsung ke Corporate Communication Manager. Melalui send to : Corporate Communication Manager, di cc : Corporate Public Relations Jenis informasi yang biasa dikomunikasikan dari atasan kepada bawahan (Katz dan khan): 1. Informasi mengenai bagaimana melakukan pekerjaan 2. Informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan 3. Informasi mengenai kebijakan dan praktik praktik organisasi 4. Informasi mengenai kinerja karyawan 5. Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas (sense of mission) (Pace, 2010 : 185) Dari ke 5 Jenis informasi yang biasa dikomunikasikan dari atasan kepada bawahan, Corporate Communication Manager telah menjalankan 4 ketika berkomunikasi dengan Corporate PublicRelations pada saat project event ini yaitu informasi mengenai bagaimana melakukan pekerjaan, informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan, informasi mengenai kebijakan dan praktik praktik organisasi, informasi mengenai kinerja karyawan. Metode komunikasi ke bawah yang digunakan (Muhammad, 2011 : 114) : 1. Metode Lisan : meeting, laporan lisan berupa daily report secara face to face, telepon 2. Tulisan : dan BBM

5 Penyampaian informasi ke bawah pada saat project event ini sudah efektif karena berdasarkan hasil penelitian Dahle (1981) Menunjukkan bahwa : pesan akan lebih efektif bila dikirimkan dalam bentuk lisan dan tulisan. Jadi bukan hanya bentuk tertulis saja. Komunikasi tatap muka lebih disenangi karyawan dari pada media cetak. metode penyampaian pesan tersebut dipilih pada saat project event ini karena : a. Ketersediaan : ruang meeting, tersedianya perangkat komputer dan internet di kantor. b. Respons : penyampaian informasi yang cepat dan respon yang cepat membuat media seperti dipilih. Hal hal yang harus dikomunikasikan ke atas (Pace, 2010 : 190) : 1. Memberitahukan apa yang dilakukan bawahan (pekerjaan mereka, prestasi, kemajuan, dan rencana rencana untuk waktu mendatang) 2. Menjelaskan persoalan persoalan kerja yang belum dipecahkan bawahan yang mungkin memerlukan beberapa macam bantuan 3. Memberikan saran atau gagasan untuk perbaikan dalam unit unit mereka atau dalam organisasi secara keseluruhan. 4. Mengungkapkan bagaimana pikiran dan perasaan bawahan tentang pekerjaan mereka, rekan kerja mereka, dan organisasi. 5. Dari ke 4 hal yang harus dikomunikasikan ke atas, pada saat project event ini, Corporate Public Relations sudah menjalankan 3 ketika berkomunikasi dengan Corporate Communication Manager, yaitu Memberitahukan apa yang dilakukan bawahan (pekerjaan mereka, prestasi, kemajuan, dan rencana rencana untuk waktu mendatang), Menjelaskan persoalan persoalan kerja yang belum dipecahkan bawahan yang mungkin memerlukan beberapa macam bantuan, Memberikan saran atau gagasan untuk perbaikan dalam unit unit mereka atau dalam organisasi secara keseluruhan. Prinsip prinsip komunikasi ke atas (Planty dan Machaver), Program komunikasi yang efektif (Muhammad, 2011 : ) : 1. harus direncanakan. 2. berlangsung secara terus menerus. 3. menggunakan saluran yang rutin. 4. menekankan kesensitifan dan penerimaan ide ide yang menyenangkan dari level yang lebih rendah. 5. Supervisor dan manajer hendaklah memberikan waktu untuk mendengarkan bawahan dengan objektif. 6. memerlukan pengambilan tindakan berespon terhadap masalah. 7. menggunakan bermacam macam media dan metode untuk memajukan arus informasi. Ketujuh prinsip diatas sudah dipedomani oleh Corporate Communication Manager pada saat merencanakan metode komunikasi keatas saat project event ini. Hambatan melakukan komunikasi ke bawah (Pace, 2010 : 190) : 1. Keterbukaan 2. Kepercayaan pada pesan tulisan 3. Pesan berlebihan

6 4. Timing 5. Penyaringan Di dalam project event Topping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera ini tidak terjadi hambatan yang disebabkan oleh faktor faktor diatas. Kendala yang dihadapai oleh Corporate Communication Manager saat project event Topping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera karena harus paralel dengan pekerjaan lainnya sehingga proses updateing mengenai persiapan event ini kadang ada kendala. Hambatan melakukan komunikasi ke bawah : Perasaan bahwa penyelia dan manajer tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap terhadap apa yang disampaikan pegawai (berdasarkan teori : 4 alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat lebih sulit menurut Sharma (1979). Salain itu, terdapat juga kendala yang tidak sesui dengan teori, yaitu kendala Psikologis. Solusi untuk mengatasi hambatan dalam melakukan komunikasi ke atas : 1. Memiliki time management, maka waktu dapat diatur dengan baik 2. Memiliki skala prioritas, maka Corporate Communication Manager dapat mengetahui pekerjaan mana yang harus lebih diutamakan untuk dikerjakan. Solusi untuk mengatasi hambatan dalam melakukan komunikasi ke bawah : 1. Corporate Public Relations menggunakan media lainnya untuk mengingatkan Corporate Communication Manager agar segera memberikan approval 2. untuk mengatasi kendala psikologis Corporate Communication Manager yang menjadi sensitif menjelang hari H event yaitu dengan cara menunggu Corporate Communication Manager tenang terlebih dahulu, baru setelah itu berkomunikasi. Namun, apabila ada urusan mendesak, Corporate Public Relations akan memberanikan diri untuk berkomunikasi dengan Corporate Communication Manager. SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan terhadap penelitian yang dilakukan di organisasi pendidikan BINA NUSANTARA yaitu : 1. Komunikasi vertikal yang dilakukan oleh Corporate Communication Manager dan Corporate Public Relations dalam project event Topping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera sudah berlangsung dengan lancar. Hal ini dikarenakan didalan project event ini sudah menjalankan 4 dari 5 jenis informasi yang biasa dikomunikasikan atasan (Katz dan khan, 1996) dalam Pace (2010 : 185) yaitu : Corporate Communication Manager sudah memberikan detail informasi mengenai bagaimana melakukancorporate Public Relations untuk melakukan pekerjaannya dalam event ini, dalam project event ini, Corporate Communication Manager memberikan informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan kepada Corporate Public Relations, Informasi mengenai deadline dalam mempersiapkan setiap pekerjaan dalam event ini juga diberikan oleh Corporate Communication Manager, informasi mengenai kinerja Corporate Public Relationssudah

7 diberikan oleh Corporate Communication Managermelalui saran dan kritik untuk Corporate Public Relations. Selain itu, dalam project event ini Corporate Public Relations sudah melakukan 3 dari 4 hal yang harus dikomunikasikan ke atas pada project event Topping Off BINUS UNIVERSITY di Alam Sutera (Pace, 2010 : 190) yaitu : Corporate Public Relations memberitahukan update setiap perkembangan dari pekerjaan yang dilakukannya dalam event ini,meminta Bantuan Corporate Communication Manager mengenai hal hal dalam mempersiapkan eventini yang tidak dia mengerti, Corporate Public Relations diberikan kesempatan untuk memberikan masukan atau saran mengenai isi acara untukevent ini. Hal ini didukung juga oleh pemilihan 2 metode komunikasidari untuk berkomunikasi yang tepat, berupa : metode lisan (meeting, baik itu daily meeting maupunweekly meeting, telepon dan laporan lisan berupa daily report secara face to face) dan metode tulisan ( dan BBM (blackberry messanger)).contohnya seperti penggunaan yang membuat Corporate Communication Manager dapat mengetahui informasi mengenai event secara cepat, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Seperti pada saat penyampaian report dari panitia event dapat langsung ditujukan kepada Corporate Communication Manager dan di cc ke Corporat Public Relations. Padahal secara struktural panitia sudah mengetahui penyampaian report ditujukan untuk Corporate Public Relations dulu dan di cc ke Corporate Communication Manager. Namun, karena waktu untuk mempersiapkan event ini sangat singkat, maka hal tersebut diperbolehkan untuk menghemat waktu. Sehingga nantinya event ini dapat telaksana dengan baik pada saat hari H, karena melalui penggunaan saat penyampaian report, Corporate Public Relations bisa mengetahui mengenai report tersebut karena sudah di cc juga melalui Kendala ketika melakukan komunikasi ke bawah pada saat project event ini adalah Corporate Communication Manager harus paralel dengan pekerjaannya karena ia merupakan Manager di Corporate Communication dan juga Manager di BINUS Square. Selain itu,terdapat 1 kendala yang dihadapi oleh Corporate Public Relations pada saat project event Topping Off BINUS UNIVERSITY ini adalah berdasarkan alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat lebih sulit menurut Sharma (1979) (Pace, 2010 : 190) yaitu perasaan Corporate Communication Managertidak dapat dihubungi dan tidak tanggap terhadap apa yang disampaikan pegawai karena Corporate Communication Manager selaku penanggung jawab event, sehingga tiap hari senin bertugas di BINUS Square. Sehingga pemberian approvallebih lama yang akan menghambat persiapan untuk project event ini. Hambatan lain yang dihadapi oleh Corporate Public Relations yaitu hambatan psikologis karena pekerjaan Corporate Communication Manager yang paralel atau bisa dibilang double job mengakibatkan Corporate Communication Manager memiliki banyak pekerjaan yang harus dipikirkan dan dikerjakannya, sehingga menjadi sensitif menjelang hari H event, yang menyebabkan ketakutan Corporate Public Relations untuk berkomunikasi. 3. Solusi yang diambil untuk mengatasi hambatan dalam berkomunikasi dalam project event ini yang dilakukan oleh Corporate Communication Manageryaitu dengan cara memiliki time management dan skala prioritas. sedangkan solusi yang diambil oleh Corporate Public Relations yaitu dengan mengingatkan melalui media komunikasi lain untuk mendapatkan tanggapan segera ketika Corporate Communication Manager sulit dihubungi, dan mengatasi hambatan psikologis dengan cara membiarkan Corporate Communication Managertenang terlebih dahulu, baru setelah itu berkomunikasi, namun apabila ada kepentingan yang mendesak akan memberanikan diri untuk tetap berkomunikasi sehingga tidak menghambat proses untuk mempersiapkan event ini. Saran yang ingin disampaikan oleh peneliti selama melakukan penelitian pada divisi Corporate Public Relations BINA NUSANTARA yaitu : 1. Berdasarkan 5 jenis informasi lagi yang biasa dikomunikasikan dari atasan kepada bawahan menurut Katz dan Khan, dalam project event ini sudah digunakan 4. Sebaiknya Corporate Communication Manager menambahkan 1 jenis informasi lagi yang harus dikomunikasikan kepada Corporate Public Relations dalam melaksanakan sebuah project event yaitu informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas (sense of mission). Sedangkan, untuk menyempurnakan komunikasi ke atas yang dilakukan oleh Corporate Public Relations, ada baiknya untuk menambahkan 1 hal lagi yang harus dikomunikasikan ke atas yaitu mengungkapkan bagaimana pikiran dan perasaan bawahan tentang pekerjaan mereka, rekan kerja mereka, dan organisasi. Dan juga, Sebaiknya menambahkan metode gambar untuk digunakan dalam berkomunikasi ketika mempersipkan project event, agar komunikasi yang dilakukan lebih optimal. Selain itu, untuk mempersiapkan event sebesar dan sepenting

8 ini sebaiknya dipersiapkan dalam waktu yang lebih lama yaitu minimal 6 bulan sebelumnya, sehingga persiapan yang dilakukan dapat berjalan dengan lebih maksimal. 2. Dalam melaksanakan sebuah event ada baiknya Corporate Communication Manager mendelegasikan tugas secara total kepada Corporate Public Relations. Sehingga dalam menjalankan tugasnya sebagai penanggung jawab eventhanya sebagai pengarah, pengawas dan pemberi saran saja, bukan sebagai decision maker. 3. Ketika mengerjakan sebuah event sebaiknya baiknya Corporate Communication Manager konsisten dalam menjalankan time management dan skala prioritas yang telah dibuatnya, sehingga mengetahui secara jelas pekerjaan mana yang harus didahulukan untuk dikerjakan dan bagaimana mengatur waktunya. Sedangkan, Corporate Public Relations fokus terhadap work in progress (WIP) yang sudah dibuat tiap minggunya untuk mempersiapkan event. Sehingga ketika sudah hampir memasuki hari H event tidak dikejar kejar deadline yang nantinya akan mengalami kendala dengan sikap sensitif CorporateCommunication Manager menjelang hari H event. REFERENSI Buku : Ardianto, Elvinaro. (2011). Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Cutlip, Scot.M. (2007). Effective Public Relations. Jakarta: Kencana Kencana Predana Media Group. Danandjaja. (2011). Peranan Humas dalam perusahaan. Jakarta : Graha Ilmu. K. Yin, Robert. (2009). Studi Kasus : Desain dan Metode. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada Kriyantono, Rachmat. (2012). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana Predana Media Group. Kriyantono, Rachmat. (2012). Public Relations dan Crisis Management : Pendekatan Critical Public Relations, Etnografi Kritis dan Kualitatatif. Jakarta : PT. Kencana Predana Media Group. Muhammad, Arni. (2008). Komunikasi Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara. Mulyana, Deddy. (2010) Metodologi Penelitian Kualitatif : Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset. Noor, Ani. (2009). Management Event. Bandung : Alfabeta. Pace, R. Wayne dan F. Faules, Komunikasi Organisasi : Strategi MeningkatkanKinerja Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset. Pudjiastuti, Wahyuni. (2010). Special Event : Alternatif Jitu Membidik Pasar. Jakarta : Elex Media Komputindo Rakhmat, Jalaluddin. (2009). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Ruslan, Rosady. (2008). Management Public Relations & Media Komunikasi. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada Ruslan, Rosady. (2010). Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations & Media Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Rohim, Syaiful. (2009). Teori Komunikasi : Perspetif, Ragam dan Aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta.

9 Senjaya, Sasa Djuarsa dkk. (2007). Teori Komunikasi. Jakarta : Universitas Terbuka. Wiryanto. (2008). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT Grasindo. Jurnal : Adelman, Kimberly PhD : Stokes, Charles D, BSN, MHA, FACHE. (2013). Promoting Employee Voice and Upward Communication in Healthcare : The CEO's Influence/PRACTITIONER APPLICATIO, Journal of Healthcare Management. volume 2, No. 57 : diakses 24 April 2014 dari : tid=38628 Bangun, Theofaldy. (2013). Alur Komunikasi Vertikal Dalam MeningkatkanSemangat Kerja Pegawai Di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Samarinda (Studi Pada Bagian Pelayanan Pajak Bumi Dan Bangunan), ejournal Ilmu Komunikasi, volume 1, No. 3 : diakses 4 April 2014 dari : Eni, Fitriyani. (2013). Analisis Kegiatan Komunikasi Organisasi Pada PT. Kresna Duta Agroindo Perkebunan Sinar Mas Group Kecamatan Kombeng Kabupaten Kutai Timur. ejournal Ilmu Komunikasi, volume 1, No. 2 : diakses 4 April 2014 dari : %29.pdf Mega Dini, Pradani. (2014). Analisis Komunikasi Organisasi Vertikal Mengenai Masalah Kompensasi Insentif Di Cv Semoga Jaya Excelso Samarinda, ejournal llmu Komunikasi, volume 2, No. 1 : diakses 4 April 2014 dari : %0%28BARU%29%20% %29.pdf Tariszka Semegine, Eva. (2012). Representatives Of Organizational Theories Have Already Dealt With The Question Of Organizational Communication. European Scientific Journal. July edition volume 8, No. 15 diakses pada 27 Martet 2014 dari : ountid=31532

10 RIWAYAT HIDUP Nama : Monica Purnama Sari Tempat tanggal lahir : Kuala Enok, 21 Juli 1991 Pendidikan Terakhir : S1 di Bina Nusantara Fakultas : Ekonomi dan Komunikasi Jurusan : Marketing Komunikasi Pada Tahun : monicapurnamasari21@gmail.com

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BINA NUSANTARA merupakan sebuah organisasi yang bergerak di bidang pendidikan. BINUS UNIVERSITY merupakan salah satu bentuk lembaga pendidikan yang di jalankan oleh

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan, maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang dalam analisis

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Tabel 2.1. State Of The Art

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Tabel 2.1. State Of The Art BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art Tabel 2.1 State Of The Art Nama Tahun Judul Penelitian Hasil penelitian Perbandingan Penelitian Mega Dini Pradani 2014 Analisis Komunikasi Organisasi Vertikal

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Annoname Kajian Tentang Fungsi, Peran dan Tugas Humas. Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA. Annoname Kajian Tentang Fungsi, Peran dan Tugas Humas. Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Annoname. 2007. Kajian Tentang Fungsi, Peran dan Tugas Humas. Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. A, Suhartini. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA.

DAFTAR PUSTAKA. DAFTAR PUSTAKA Adya Atep, Brata. Dasar-Dasar Pelayanan Prima, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. 2004. Ardianto, Elvinaro. Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu ingin mengetahui strategi humas Departemen Agama dalam mengkampanyekan penyelenggaraan ibadah haji untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Dalam menjawab fokus penelitian yaitu Analisis Aliran Informasi Vertikal dan Horizontal dalam Komunikasi Internal melalui Gaya Kepemimpinan periode Maret sampai dengan Juni 2014

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptifkualitatif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptifkualitatif, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe dan Sifat Penelitian. Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptifkualitatif, yaitu memberikan gambaran dari gejala sosial tertentu

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Penelitian ini adalah penelitian survei downward communication di PT. Jago Rental Sidoarjo yang dilihat dari jenis informasi dan metode yang digunakan dalam menyampaikan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai Event Topping Off Kampus Alam Sutera, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Metode publikasi yang

Lebih terperinci

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen 44 B A B III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan metode penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik

Lebih terperinci

Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa

Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa (Studi Pada Event Pajak Creactive 2012 di UMM) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip Scott M, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eight Edition, Prentice Hall International Inc, 2000.

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip Scott M, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eight Edition, Prentice Hall International Inc, 2000. 103 DAFTAR PUSTAKA Agenti Paul A, The Power of Corporate Communication, Crafting the voice & image of your business, Jakarta : Salemba Humanika. Ardianto Elvinaro dan Bambang Q-Anees, Filsafat Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma A. Post Positivisme Paradigma ini merupakan aliran yang ingin memperbaiki kelemahankelemahan Positivisme yang hanya mengandalkan kemampuan pengamatan langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap manusia tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not communicate) sebab setiap manusia tidak mungkin dapat hidup sendiri dan akan selalu memerlukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 127 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian tentang kepuasan komunikasi organisasi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, adalah tinggi. Karyawan PLN Disjatim menjawab

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan yang bersifat deskriptif. Dalam penelitian deskriptif data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Menurut M. Nazir: Metode penelitian deskriptif ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan yang bersifat deskriptif. Dalam penelitian deskriptif data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang seharusnya dikemukakan, dan kaidah-kaidah apa yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang seharusnya dikemukakan, dan kaidah-kaidah apa yang 55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma menggariskan apa yang seharusnya dipelajari, penyataanpernyataan apa yang seharusnya dikemukakan, dan kaidah-kaidah apa yang seharusnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma merupakan suatu pandangan, persepektif umum atau cara untuk memilah-milahkan dunia nyata yang kompleks dan kemudian memberikan arti dan penafsiran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. interpretatif. Sesuai dengan pendapat Van Wynsberghe dan Khan paradigma

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. interpretatif. Sesuai dengan pendapat Van Wynsberghe dan Khan paradigma BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih untuk menggunakan paradigma interpretatif. Sesuai dengan pendapat Van Wynsberghe dan Khan paradigma interpretif

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. perbedaan karakteristik antara mall dengan department store yang meliputi luas

BAB IV PENUTUP. perbedaan karakteristik antara mall dengan department store yang meliputi luas BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep Mall dan konsep Department Store memiliki perbedaan dan persamaan dalam menerapkan konsep Employee Relations pada

Lebih terperinci

KOMUNIKASI FORMAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KOMUNIKASI FORMAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KOMUNIKASI FORMAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Studi Korelasional Mengenai Komunikasi Formal Dan Pengambilan Keputusan Kerja Karyawan Di KPU Kota Pematang Siantar) Suranta Sembiring Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Komunikasi Organisasi Yang Berlangsung Dalam Pelaksanaan

BAB IV PEMBAHASAN Komunikasi Organisasi Yang Berlangsung Dalam Pelaksanaan BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Komunikasi Organisasi Yang Berlangsung Dalam Pelaksanaan Distribusi Penjualan PT. Putri Daya Usahatama adalah suatu organisasi perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi penjualan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapatkan peneliti mengenai efektivitas komunikasi pimpinan kepada karyawan di PT. Terminal Teluk Lamong adalah: 1. Secara keseluruhan komunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif untuk judul yang diajukan dimana penulis bisa memberikan gambaran mengenai strategi Public Relations

Lebih terperinci

R. R Dinar Soelistyowati

R. R Dinar Soelistyowati Prosiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 EISSN 2303-2472 APLIKASI KOMUNIKASI ORGANISASI UNTUK MEMBANGUN MOTIVASI KERJA KARYAWAN BUMN R. R Dinar Soelistyowati Universitas Persada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kualitatif, bahwa penelitian ini hanya terbatas pada usaha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kualitatif, bahwa penelitian ini hanya terbatas pada usaha BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat Penelitian Studi Kasus dengan pendekatan deskriptif kualitatif, bahwa penelitian ini hanya terbatas pada usaha mengungkapkan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesan dalam komunikasi organisasi menurut Muhammad (2009:

BAB I PENDAHULUAN. Pesan dalam komunikasi organisasi menurut Muhammad (2009: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi selalu melibatkan komunikasi dalam upaya pertukaran dan penyebaran informasi. Komunikasi organisasi sendiri dapat didefinisikan sebagai pertunjukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1980an. Pemikirannya dinamai post-positivisme. Paham ini menentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1980an. Pemikirannya dinamai post-positivisme. Paham ini menentang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan oleh Peneliti adalah paradigma post positivisme. Munculnya gugatan terhadap positivisme di mulai tahun 1970-1980an. Pemikirannya

Lebih terperinci

Hubungan antara Iklim Komunikasi Organisasi dengan Kinerja Karyawan Zoya

Hubungan antara Iklim Komunikasi Organisasi dengan Kinerja Karyawan Zoya Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN 2460-6510 Hubungan antara Iklim Komunikasi Organisasi dengan Kinerja Karyawan Zoya 1 Isyana Ratu Azizah, 2 Dadan Mulyana 1,2 Bidang Kajian Public Relations,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan oleh Peneliti adalah paradigma konstruktivistik. Menurut Harmon, paradigma adalah cara mendasar untuk mempersepsi, berpikir,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kebenaran, sehingga penelitian juga merupakan metode berpikir secara kritis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kebenaran, sehingga penelitian juga merupakan metode berpikir secara kritis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian (research) adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip, suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus informasi mengalir secara tidak terbatas. Aliran informasi ini disertai dengan perubahan yang signifikan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI UPWARD TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN DI PT. GRAHA FARMA SOLO

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI UPWARD TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN DI PT. GRAHA FARMA SOLO PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI UPWARD TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN DI PT. GRAHA FARMA SOLO Liliana Setiawan/ Ike Devi Sulistyaningtyas, S.Sos.,M.Si. Program Studi Ilmu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dimana metode ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang faktafakta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Berbagai cara dapat dilakukan oleh pelaku usaha untuk membuat nama perusahaannya berkembang luas dan mendapatkan citra yang baik dari masyarakat. Terlebih di jaman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian menurut Soerjono Soekanto 41 Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis,sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Menurut Whitney metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001

DAFTAR PUSTAKA. Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001 DAFTAR PUSTAKA Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001 Arifin, Anwar, Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas, Yogyakarta, Rajawali Pers, 1998 Assegaf, Jaffar, Jurnallistik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 70 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Hasil dari peneltian yang telah penulis lakukan mengenai efektifitas downward communication di Kebun Binatang Surabaya yaitu tidak efektif. Sebanyak 69% karyawan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang peneliti dapatkan melalui hasil wawancara dan observasi mengenai bagaimana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang peneliti dapatkan melalui hasil wawancara dan observasi mengenai bagaimana BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang peneliti dapatkan melalui hasil wawancara dan observasi mengenai bagaimana Pelindo III membangun brand awareness kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Type Penelitian Type penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Rakhmat 38 penelitian deskriptif hanyalah memaparkan situasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 127 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka pada bab terakhir ini dapat penulis simpulkan sebagai berikut: 1. Pemahaman

Lebih terperinci

V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil analisis terhadap strategi media relations yang

V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil analisis terhadap strategi media relations yang V. Kesimpulan dan Saran V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap strategi media relations yang dilakukan oleh Public Relations PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, di mana analisis ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DA SARAN

BAB V KESIMPULAN DA SARAN 1 BAB V KESIMPULAN DA SARAN 5.1 Kesimpulan Perubahan perilaku yang dialami oleh warga RT 36 Taman, Yogyakarta tidaklah terjadi dengan sendirinya. Perubahan tersebut terjadi seiring dengan aktifnya warga

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP INTENSITAS KOMUNIKASI VERTIKAL DALAM PERUSAHAAN. (Studi Pada Karyawan PT Indomarco Prismatama Malang)

PENGARUH MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP INTENSITAS KOMUNIKASI VERTIKAL DALAM PERUSAHAAN. (Studi Pada Karyawan PT Indomarco Prismatama Malang) PENGARUH MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP INTENSITAS KOMUNIKASI VERTIKAL DALAM PERUSAHAAN (Studi Pada Karyawan PT Indomarco Prismatama Malang) SKRIPSI Heni Tri Novianti 08220374 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI BAGIAN CUSTOMER SERVICE PT. POS INDONESIA WILAYAH BANDUNG Oleh : TEJA DARMAWAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI BAGIAN CUSTOMER SERVICE PT. POS INDONESIA WILAYAH BANDUNG Oleh : TEJA DARMAWAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI BAGIAN CUSTOMER SERVICE PT. POS INDONESIA WILAYAH BANDUNG Oleh : TEJA DARMAWAN 41809705 PENDAHULUAN Berawal dari gagasan, kemudian berkembang seiring kebutuhan, gagasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan unsur pokok pada suatu organisasi karena di dalam organisasi terdapat interaksi sosial berlandaskan adanya pertukaran makna. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Deskriptif yaitu memberikan gambaran dari suatu gejala sosial tertentu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Deskriptif yaitu memberikan gambaran dari suatu gejala sosial tertentu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat / Tipe Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunaan metode Deskriptif. Menurut Robert K Yin dalam bukunya Studi Kasus Desain dan Metode mengatakan bahwa metode

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA. dapat diperoleh temuan-temuan mengenai: 1. Pola Komunikasi elit NU Cabang Istimewa Malaysia dalam. nahdliyin di Malaysia.

BAB V ANALISIS DATA. dapat diperoleh temuan-temuan mengenai: 1. Pola Komunikasi elit NU Cabang Istimewa Malaysia dalam. nahdliyin di Malaysia. 64 BAB V ANALISIS DATA A. Hasil Temuan Peneliti Dari hasil deskripsi dan penyajian data yang dilakukan oleh peneliti dapat diperoleh temuan-temuan mengenai: 1. Pola Komunikasi elit NU Cabang Istimewa Malaysia

Lebih terperinci

White, John., and Laura Mazur. Strategic Communications Management, UK, Addison-Wesley, 1994 Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta, Grasindo,

White, John., and Laura Mazur. Strategic Communications Management, UK, Addison-Wesley, 1994 Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta, Grasindo, DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Elvinaro. Public Relations Praktis, Bandung, Widya Padjajaran, 2009 Barnes, James G. Secret of Customer Relations Management, Yogyakarta, Andi, 2003 Cangara, Haffied. Pengantar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu memaparkan situasi atau peristiwa, penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. landasan untuk menjawab masalah penelitian. 1

BAB III METODELOGI PENELITIAN. landasan untuk menjawab masalah penelitian. 1 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Menurut Kirk dan Miller (1986) dalam buku karangan Lexy

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Menurut Kirk dan Miller (1986) dalam buku karangan Lexy 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Kirk dan Miller (1986) dalam buku karangan Lexy

Lebih terperinci

ANALISIS ISI MEDIA INTERNAL HUMAS PERGURUAN TINGGI DI MALANG

ANALISIS ISI MEDIA INTERNAL HUMAS PERGURUAN TINGGI DI MALANG ANALISIS ISI MEDIA INTERNAL HUMAS PERGURUAN TINGGI DI MALANG (Studi pada Media Humas Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Malang Periode Tahun Terbitan 2007) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan oleh

Lebih terperinci

PERAN PETUGAS (PRO) HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PERUSAHAAN (Studi pada PT. Sinar Mas Malang) SKRIPSI

PERAN PETUGAS (PRO) HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PERUSAHAAN (Studi pada PT. Sinar Mas Malang) SKRIPSI PERAN PETUGAS (PRO) HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PERUSAHAAN (Studi pada PT. Sinar Mas Malang) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata, dimana paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para pengaruh dan praktisinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. R. Wayne Pace dan Don F. Faules (2013 :31-32) mengemukakan. penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. R. Wayne Pace dan Don F. Faules (2013 :31-32) mengemukakan. penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN R. Wayne Pace dan Don F. Faules (2013 :31-32) mengemukakan definisi fungsional komunikasi organisasi sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit

Lebih terperinci

Kata Kunci : sosialisasi, konsep, integrasi, media komunikasi. 1. Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal yang mendasar bagi aktivitas manusia untuk

Kata Kunci : sosialisasi, konsep, integrasi, media komunikasi. 1. Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal yang mendasar bagi aktivitas manusia untuk Konsep Sosialisasi mengenai Strategi Perusahaan kepada Karyawan Lapangan di PT HM Sampoerna Tbk. Studi Kasus pada 5 Key Operations Strategies 2013-2015 Angeline Linda Dian Hartono / Ike Devi Sulistyaningtyas,

Lebih terperinci

KETERLIBATAN HUMAS DALAM PROGRAM PENCITRAAN

KETERLIBATAN HUMAS DALAM PROGRAM PENCITRAAN KETERLIBATAN HUMAS DALAM PROGRAM PENCITRAAN (Studi pada Deputi Pelayanan Dan Pengaduan Masyarakat PLN Kota Ambon) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Kuhn dalam The Structure Of Scientific Revolutions mendefinisikan paradigma ilmah sebagai contoh yang diterima tentang praktek ilmiah sebenarnya. 1 Dari definisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terperinci, mengidentifikasikan masalah, membuat perbandingan atau. rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terperinci, mengidentifikasikan masalah, membuat perbandingan atau. rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ditujukan untuk mengumpulkan informasi secara aktual dan terperinci, mengidentifikasikan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. organisasi mempunyai peran penting dalam perusahaan karena mempunyai

BAB IV PENUTUP. organisasi mempunyai peran penting dalam perusahaan karena mempunyai BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Setiap organisasi memiliki budaya yang berbeda-beda. Suatu budaya organisasi mempunyai peran penting dalam perusahaan karena mempunyai sejumlah fungsi dalam organisasi yaitu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. George Ritzer mendefinisikan paradigma sebagai subject matter (substansi)

BAB III METODE PENELITIAN. George Ritzer mendefinisikan paradigma sebagai subject matter (substansi) BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Paradigma George Ritzer mendefinisikan paradigma sebagai subject matter (substansi) dalam ilmu pengetahuan. Menurut George Ritzer, paradigma adalah pandangan yang mendasar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma post positivis. Post positivis 36 yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma post positivis. Post positivis 36 yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian ini menggunakan paradigma post positivis. Post positivis 36 yaitu didasarkan pada observasi dan pengujian yang sangat cermat terhadap realitas objektif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dianggap telah mapan dan dominan di dalam komunitas ilmiah. 1 Sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dianggap telah mapan dan dominan di dalam komunitas ilmiah. 1 Sedangkan 3.1 Paradigma Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Paradigma adalah cara pandang atau kerangka berpikir berdasarkan fakta atau gejala hasil interpretasi. Kuhn mendefinisikan paradigma merujuk pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif menurut Drs. Mardalis bertujuan untuk Mendeskripsikan, mencatat,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif menurut Drs. Mardalis bertujuan untuk Mendeskripsikan, mencatat, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang dipakai dalam penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Drs. Mardalis bertujuan untuk Mendeskripsikan, mencatat,

Lebih terperinci

Daftar pustaka. Bungin, Burhan Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Daftar pustaka. Bungin, Burhan Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: RajaGrafindo Persada Daftar pustaka A. Buku. Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: RajaGrafindo Persada Budyatna, M, Muthmainnah Nina., 2004. Komunikasi Antar Pribadi, Pusat Penerbitan Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan deskritif kualitatif. Deskritif adalah memaparkan situasi, peristiwa, tidak mencari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris yaitu research. Ada ahli

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris yaitu research. Ada ahli 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris yaitu research. Ada ahli yang mengindonesiakan research mejadi riset. Kata riset berasal dari kata re, yang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. komunikasi karyawan Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. komunikasi karyawan Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik 122 BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, tetang tingkat kepuasan komunikasi karyawan Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia stasiun Jawa

Lebih terperinci

AKTIVITAS HUMAS KANTOR PAJAK DALAM KAMPANYE BANGGA BAYAR PAJAK

AKTIVITAS HUMAS KANTOR PAJAK DALAM KAMPANYE BANGGA BAYAR PAJAK AKTIVITAS HUMAS KANTOR PAJAK DALAM KAMPANYE BANGGA BAYAR PAJAK (Studi pada Bidang Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III) SKRIPSI Oleh : Adelin Yuanita NIM

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma pada penelitian ini menggunakan paradigma penelitian konstruktivisme memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi, apapun bentuknya selalu melibatkan komunikasi dalam upaya pertukaran dan penyebaran informasi. Thoha (2007:113) menyatakan Organisasi merupakan

Lebih terperinci

: Aji prakoso : 1B : ILMU KOMUNIKASI

: Aji prakoso : 1B : ILMU KOMUNIKASI EFEKTIVITAS PERAN HUMAS PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DALAM MENJAGA HUBUNGAN BAIK ANTAR KARYAWAN ( Studi kasus PT. Kereta Api Indonesia DAOP I Jakarta) Nama NPM PRODI : Aji prakoso : 1B815829 : ILMU

Lebih terperinci

ANALISA PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM MEMBANGUN CITRA PURI INDAH MALL (STUDI KASUS ACARA DONOR DARAH 5 MARET 2012)

ANALISA PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM MEMBANGUN CITRA PURI INDAH MALL (STUDI KASUS ACARA DONOR DARAH 5 MARET 2012) ANALISA PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM MEMBANGUN CITRA PURI INDAH MALL (STUDI KASUS ACARA DONOR DARAH 5 MARET 2012) Marries Stella Jurusan Komunikasi Pemasaran, Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab terakhir ini dapat disimpulkann sebagai berikut: a. Strategi public

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA.

DAFTAR PUSTAKA. DAFTAR PUSTAKA Arni Muhammad. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara. 2004 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kencan, Jakarta, 2008 Cutlip and Center.Effective Public Relations Edisi

Lebih terperinci

Komunikasi Organisasi

Komunikasi Organisasi Modul ke: Komunikasi Organisasi Efek Struktur Organisasi Fakultas FIKOM Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom Program Studi PUBLIC RELATIONS www.mercubuana.ac.id A. Efek Struktur Organisasi Bagaimana informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut: Paradigma menurut Lexy J. Moleong merupakan pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur (bagian dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian ini menggunakan metode penelitian Konstruktif dengan pendekatan kualitatif, yaitu Paradigma Konstruksionis memandang realitas kehidupan sosial bukanlah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan bersifat deskriptif kualitatif, dimana peneliti mendeskripsikan dan memaparkan tentang wawancara mendalam dan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya menerangkan proses penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti yang meliputi penjelasan lokasi, strategi dan jenis penelitian, sumber data yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe dan Sifat Penelitian Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif, data

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio TA TV, dari pengamatan peneliti pada 6 episode program acara UNS Menyapa di TA TV, dan dari hasil

Lebih terperinci

TEORI-TEORI KOMUNIKASI ORGANISASI

TEORI-TEORI KOMUNIKASI ORGANISASI Modul ke: 09 SOFIA Fakultas ILMU KOMUNIKASI TEORI KOMUNIKASI TEORI-TEORI KOMUNIKASI ORGANISASI AUNUL, M.SI Program Studi BROADCASTING http://www.mercubuana.ac.id TEORI-TEORI KOMUNIKASI ORGANISASI Komunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Didalam menjawab pertanyaan yang terdapat pada permasalahan, penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Didalam menjawab pertanyaan yang terdapat pada permasalahan, penelitian 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Didalam menjawab pertanyaan yang terdapat pada permasalahan, penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model model tertentu. Model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model model tertentu. Model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma. 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Menurut Bogdan dan Taylor yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Menurut Bogdan dan Taylor yaitu 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini adalah sebuah penelitian kualitatif yang didasarkan pada fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Menurut Bogdan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian penelitian berasal dari Bahasa Inggris, research artinya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian penelitian berasal dari Bahasa Inggris, research artinya BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Pengertian penelitian berasal dari Bahasa Inggris, research artinya pencarian kembali atau penyelidikan kembali untuk menjawab berbagai fenomena yang ada,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe ini hanya terbatas pada bahasan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 80 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, baik secara deskriptif maupun kuantitatif maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tingkat kepuasan

Lebih terperinci