BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang seharusnya dikemukakan, dan kaidah-kaidah apa yang

Transkripsi

1 55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma menggariskan apa yang seharusnya dipelajari, penyataanpernyataan apa yang seharusnya dikemukakan, dan kaidah-kaidah apa yang seharusnya diikuti dalam menafsirkan jawaban yang diperoleh. Paradigma penelitian dapat diartikan sebagai suatu sudut pandang dalam melihat suatu fenomena atau gejala sosial. 68 Pada penelitian ini, penulis menggunakan paradigma constructivism (konstruktivis). Paradigma konstruktivis memiliki asumsi sebuah ontologi relativis (bahwa terdapat beragam realita), sebuah epistimologi subjektivis (peneliti dan informan sama-sama menciptakan pemahaman), dan serangkaian prosedur metodologi naturalistis (dalam dunia alami). Penemuan biasanya ditampilkan dari teori dasar. Terminologi seperti misalnya credibility, transferability, dependibilty, dan confirmability menggantikan kriteria umum yang terdapat dalam paradigma positivis yakni validitas internal dan validitas eksternal, reliabilitas, dan objektivitas. 69 Dari konteks tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi pemasaran melalui kegiatan event marketing yang dilakukan oleh departemen Marketing Communication (Marcomm) PT MNC 68 Bambang Prasetyo, Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta hal Norman K. Denzin & Yvonne S. Lincoln. The Sage Handbook of Qualitative Research (3rd edition). Sage Publication, Inc. California hal 24

2 56 Kabel Mediacom dalam membangun kesadaran merek produk Play Media pada konsumen di wilayah Sunter yang dilakukan pada periode bulan Juni hingga Agustus Tipe Penelitian Pada penulisan skripsi ini tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Jenis penelitian ini hanya terbatas pada bahasan untuk menggambarkan suatu masalah, peristiwa secara objektif, sistematis, dan cermat sebagaimana keadaan sebenarnya terhadap objek tersebut. Penelitian ini bersifat analisa dalam mengungkapkan fakta mengenai keadaan yang sebenarnya terhadap objek penelitian dan peneliti hanya bertindak sebagai pengamat. 70 Guna mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan PT MNC Kabel Mediacom melalui kegiatan event marketing produk Play Media, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dimana penelitian ini tidak menggunakan rumus atau simbol statik. Proses penelitian ini hanya mengumpulkan data kemudian mengembangkan suatu teori dari data yang ada. Nantinya melalui penggunaan kualitatif, data tersebut akan diolah dan diinterpretasikan secara sistematis dan searah. 71 Menurut Rakhmat, penelitian deskriptif digunakan untuk: Mengumpulan informasi yang aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. 70 Jalaludin Rakhmat: Metode Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya. Bandung Deddy Mulyana: Metode Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya. Bandung Jalaludin Rakhmat: Metode Penelitian Komunikasi. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 2005

3 57 2. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktik-praktik yang berlaku. 3. Membuat perbandingan atau evaluasi. 4. Menentukan apa yang akan dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang Metode Penelitian Pemilihan metode penelitian yang digunakan dalam suatu penelitian kualitatif pada dasarnya mempertimbangkan kesesuaian metode dengan tujuan serta subjek penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode studi kasus (case study) untuk menangkap fenomena-fenomena yang terjadi dalam objek penelitian yang diteliti. Alasan peneliti memilih metode ini karena secara umum studi kasus menggunakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berhubungan dengan how dan why atau bagaimana dan kenapa, bila penulis hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata. 73 Studi kasus merupakan suatu inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas, dan dimana multisumber dimanfaatkan Robert K. Yin. Studi Kasus, Desain, dan Metode. Divisi Buku Perguruan Tinggi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta hal Ibid. hal 18

4 58 Kekuatan yang unik dari studi kasus adalah kemampuannya untuk berhubungan sepenuhnya dengan berbagai jenis bukti seperti dokumen, peralatan, wawancara, dan observasi. Lebih dari itu, dalam beberapa situasi seperti observasi partisipan, manipulasi informal juga dapat terjadi. Metode penelitian studi kasus terbagi ke dalam beberapa kategori penelitian. Berdasarkan tujuan, Robert K. Yin mengkategorikan penelitian studi kasus sebagai berikut: Studi Kasus Eksplanatoris Tipe ini digunakan apabila peneliti ingin menjawab pertanyaan penelitian untuk mengeksplanasi hubungan sebab akibat yang terlalu kompleks jika menggunakan survei atau eksperimental. Dengan kata lain, eksplanasi menghubungkan program implementasi dengan efek. 2. Studi Kasus Eksploratoris Tipe ini digunakan untuk mengekplorasi situasi yang diintervensi dan menghasilkan serangkaian keluaran. 3. Studi Kasus Deskriptif Syudi deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan intervensi atau fenimen dan konteks kehiduapan nyata yang terjadi menyertainya. Kasus yang diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi komunikasi pemasaran melalui kegiatan event marketing yang dilakukan PT MNC Kabel Mediacom dalam membangun kesadaran merek produk Play Media. Oleh karenanya penulis memilih metode studi kasus deskriptif dimana peneliti 75 Ibid. hal 20

5 59 hanya ingin menggambarkan secara jelas apa yang ada pada benak key informan sebagai subjek penelitian. Dokumen, peralatan event marketing, dan observasi pada acara event marketing ini akan menjadi data pendukung dalam penelitian. Setelah menentukan metode studi kasus yang akan digunakan, penulis juga harus menyesuaiakan desain metode studi kasus yang akan diimplementasikan dalam penelitian dengan tujuan penelitian. Robert K. Yin membagi studi kasus menjadi empat desain penelitian, yaitu: Single-case Holistic Desain ini digunakan apabila hanya ada satu kasus dengan satu level yang diteliti. 2. Single-case Embedded Desain ini digunakan apabila terdapat beberapa kasus dan hanya terdapat satu unit analisis. 3. Multiple-case Holistic Desain ini digunakan apabila terdapat beberapa kasus dan terdapat satu unit analisis. 4. Multiple-case Embedded Desain ini digunakan apabila terdapat beberapa kasus dan beberapa unit analisis. Desain studi kasus yang penulis pilih untuk digunakan dalam penelitian ini adalah single-case holistic, yaitu fokus pengamatan penelitian dibatasi satu kasus dalam satuan waktu tertentu (atau dapat juga melibatkan satu satuan waktu yang 76 Ibid. hal 22

6 60 panjang namun fokus terhadap satu kasus atau peristiwa tertentu. Dalam penelitian ini fokus kasus yang diteliti yaitu strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan PT MNC Kabel Mediacom melalui kegiatan event marketing untuk membangun kesadaran merek dalam rangka soft launching produk Play Media yang berlangsung pada periode bulan Juni sampai Agustus 2014 di wilayah Sunter Subjek Penelitian Narasumber atau subjek penelitian yang dipilih untuk diwawancarai dalam mengumpulan data yang berkaitan dengan judul penelitian Strategi Komunikasi Pemasaran melalui Kegiatan Event Marketing dalam Membangun Kesadaran Merek (Studi Kasus pada Kegiatan Event Marketing dalam Rangka Soft Launching Produk Play Media di Wilayah Sunter) yang dirasa berkompeten untuk dimintai informasi yang berhubungan dengan penelitian ini di PT MNC Kabel Mediacom dan pihak lain yang terlibat dalam objek penelitian ini, antara lain: 1. Aditya Haikal (General Manager departemen Marketing Communication/Marcomm - PT MNC Kabel Mediacom) Alasanya karena jabatanya adalah General Manager sehingga seluruh strategi komunikasi pemasaran dan pemilihan serta perencanaan kegiatan event marketing yang diselenggarakan oleh departemen Marcomm PT MNC Kabel Mediacom dikerjakan oleh beliau. 2. Leonardo Widodo (Supervisor Event & Brand Activation PT MNC Kabel Mediacom)

7 61 Alasannya karena jabatannya adalah supervisor Event & Brand Activation departemen Marcomm PT MNC Kabel Mediacom dan yang mengimplementasikan secara langsung strategi komunikasi pemasaran melalui kegiatan event marketing tersebut di lapangan. 3. Masril Effendi (Branch Manager Sales PT MNC Kabel Mediacom) Alasannya karena beliau yang membantu dalam penentuan lokasi event marketing dan mengkoordinir tim salesnya untuk hadir pada saat acara event marketing berlangsung Teknik Pengumpulan Data Untuk meneliti bagaimana implementasi dari strategi komunikasi pemasaran melalui kegiatan event marketing yang dilakukan oleh departemen Marcomm PT MNC Kabel Mediacom, penulis membutuhkan data-data yang mendukung melalui pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam studi kasus ini adalah mengumpulkan data melalui wawancara dengan narasumber yang terkait dengan objek penelitian dan juga melakukan observasi serta studi dokumentasi dari data-data pada departemen Marketing Communication PT MNC Kabel Mediacom. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1. Data Primer Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam (indepth interview) yaitu melakukan tanya jawab langsung dengan pihak departemen Marcomm PT MNC Kabel Mediacom. Wawancara yang dilakukan dengan kondisi yang tidak terstruktur ketat,

8 62 akrab, kekeluargaan, dan tidak formal dengan jaminan rasa aman bagi narasumber. Dengan demikian informasi yang diperoleh akan lengkap dan mendalam. Selain itu penulis juga melakukan observasi yang merupakam teknik pengumpulan data dimana peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian. Melalui teknik observasi peneliti dapat memahami bagaimana tugas dan kinerja dari departemen Marcomm PT MNC Kabel Mediacom dan juga mengetahui bagaimana implementasi dari strategi komunikasi pemasaran melalui kegiatan event merketing ini berlangsung di lapangan. 2. Data Sekunder Teknik pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengumpulkan data dari dokumen perusahaan, kepustakaan, serta buku-buku yang berkaitan langsung dengan informasi tentang perusahaan yang akan menjadi objek penelitian dalam skripsi ini Teknik Analisis Data Analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara mendalam (indepth interview) dengan narasumber. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya Ibid. hal 247

9 63 Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara mendalam dengan narasumber, pengamatan, dokumen perusahaan, dan juga kepustakaan atau literatur lainnya, maka penelitian ini akan dideskripsikan dan dijabarkan secara kualitatif sesuai dengan fakta yang ada terlebih dahulu melalui proses pengolahan data yang dilakukan peneliti dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran melalui kegiatan event marketing dalam membangun kesadaran merek. Tahap selanjutnya adalah intepretasi data. Intepretasi data merupakan upaya untuk mempreroleh arti dan makna yang lebih mendalam dan luas terhadap hasil penelitian yang dilakukan. Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan cara meninjau hasil penelitian secara kritis dengan teori yang relevan dan infomasi akurat yang diperoleh dari lapangan Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Pemeriksaan keabsahan data sangat diperlukan dalam penelitian kualitatif demi kesahihan dan keandalan serta tingkat kepercayaan data yang terkumpul. Validitas dan realibilitas data perlu diuji melalui teknik keabsahan data atau teknik menguji dan memastikan temuan. 79 Teknik umum pengujian keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah kombinasi beberapa sudut pandang yang sering digunakan untuk menguatkan data, sebab teknik ini diklaim memberikan gambaran yang lebih lengkap. Triangulasi digunakan meliputi empat hal pokok 78 Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya. Bandung hal Matthew B. Miles & A. Michael Huberman. Qualitative Data Analysis Second Edition. Sage Publication Inc. California hal

10 64 yakni triangulasi data, triangulasi peneliti, triangulasi teori, dan triangulasi metodologi. 80 Melalui teknik pemeriksaan ini, penulis menggunakan teknik triangulasi data dan triangulasi teori dimana data dikumpulkan serta dikaitkkan juga dengan teori-teori dan terlaksananya seluruh kegiatan komunikasi pemasaran melalui kegiatan event marketing dalam membangun kesadaran merek produk Play Media. Fakta, data, dan informasi harus diyakini dapat dipertanggungjawabkan dan memenuhi persyaratan kesahihan dan keandalan. Pemeriksaan dan pengecekan dilakukan peneliti pada penelitian ini adalah dengan cara membandingkan data hasil wawancara key informan dan hasil pengamatan melalui teknik observasi. Hal ini juga termasuk dokumen yang berkaitan dengan studi literatur melalui data sekunder yang diperoleh dimana penulis juga melakukan pengecekan terhadap teori Chriss Fill terkait Strategi Komunikasi Pemasaran, teori R. Ruslan terkait tahapan event, serta teori Durianto dkk terkait aktivitas branding dan membandingkan dengan implementasinya di lapangan. 80 Christine Daymon & Immy Holloway. Riset Kualitatif dalam Public Relation dan Marketing Communications. Bintang. Yogyakarta hal 153