BAB I PENDAHULUAN. dampak peningkatan permintaan akan batubara dunia sebesar ±280 Juta ton dari ±500
|
|
- Adi Sumadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Laju pertumbuhan ekonomi Cina 2011 terutama di sektor industri membawa dampak peningkatan permintaan akan batubara dunia sebesar ±280 Juta ton dari ±500 Juta ton kebutuhan batubara dunia. Kenaikan harga minyak dunia juga menyebabkan peralihan bahan bakar minyak untuk mesin-mesin industri menjadi bahan bakar batubara. Laju produksi batubara Indonesia meningkat cukup tinggi sebesar ±180 Juta ton yaitu rata-rata 11,9% per tahun. Indonesia menempati urutan kedua penyumbang produksi batubara dunia setelah Australia dengan produksi ±190 Juta ton dan diikuti oleh negara-negara lain seperti : India, Afrika, Colombia dan Amerika. Gambar 1.1. Proyeksi Kebutuhan Batubara Dunia Sumber Wood Mackanzie, Coal Market Service (2011) 1
2 Menurut Michael R. Baye (2009) menyatakan bahwa dengan melihat kurva supply dan demand akan didapatkan gambaran besar terhadap tren pemasaran serta terjadinya perubahan dalam lingkungan bisnis. Supply dan demand analisis adalah alat analisis kuantitatif yang dapat menjelaskan secara detail berapa besar perubahan harga, penjualan dan revenue akan bertambah (Michael R. Bay, 2009). Gambar 1.2. Proyeksi Kebutuhan Batubara di Negara Asia Sumber Wood Mackenzie, Coal Market Service (2011) Berdasarkan analisis Wood Mackenzie Coal Market Service (2011), kebutuhan akan batubara dunia akan terus naik sampai dengan tahun 2030 seiring dengan permintaan batubara diberbagai Negara di belahan dunia seperti : Korea Selatan, China, India dan Jepang. Jumlah pengiriman batubara dunia juga akan ikut naik seiring dengan tren kebutuhan permintaan batubara yang meningkat. Negara-negara yang akan menjadi pengirim batubara adalah negara-negara yang memiliki sumber 2
3 cadangan batubara yang banyak seperti : Australia, Rusia, Amerika, Afrika Selatan, Kolombia, Mozambik dan lain-lain. Indonesia akan menjadi penyumbang batubara nomer 2 dunia yang terbanyak disamping negara-negara lainnya. Gambar 1.3. Tren Pengiriman Batubara Dunia Sumber Wood Mackenzie, Coal Market (2011) Permintaan akan jumlah batubara dunia yang semakin bertambah menyebabkan harga batubara dunia menjadi semakin meningkat. Hal ini terbukti dengan naiknya harga batubara dari titik terlemah di tahun 2008 sebesar 60 dollar per ton menjadi 130 dollar per ton di tahun Namun, kondisi harga batubara dunia di tahun 2012 tidak sebaik yang diperkirakan. Harga batubara menurun dari 120 dollar per ton menjadi 85 dollar per ton. Salah satu penyebab dari penurunnya harga batubara dunia ini adalah krisis moneter negara-negara Eropa. Besarnya jumlah hutang di Yunani, krisis fiskal di Spanyol dan Italia, sinyal negative kekuatan inti ekonomi Eropa terhadap hasil terbaru pemilihan presiden di Prancis dan dikotomi peraturan Bank Sental Eropa 3
4 adalah faktor-faktor yang menyebabkan krisis ekonomi di Eropa ( Nahid Kalbasi Anaraki, International Jurnal of Economics and Finance, 2012). Menurut Nahid Kalbasi (2012) jumlah hutang public di negara-negara Eropa memberikan kontribusi terhadap melemahnya ekonomi di Eropa dan menurunnya index persaingan bisnis dengan turunnya suku bunga. Harga komoditas batubara dunia menjadi melemah di bulan-bulan pertengahan 2012 yang dapat terlihat dalam gambar 1.4. Gambar 1.4. Analisis Harga Komoditas Batubara Dunia sumber Global Coal Goldman Sach Research. Berdasarkan Laporan IMF (2012) pertumbuhan ekonomi dunia akan mengalami penurunan akibat krisis beberapa Negara di Eropa. Krisis ekonomi dan finansial menyebabkan kelemahan institusional dan struktural pada Economic dan Monetery Union (EMU) di Negara-negara tersebut. Krisis yang melanda ke -12 negara-negara persemakmuran eropa ini akan menyebabkan reaksi di berbagai belahan negara lain yang mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung termasuk Negara-negara di Asia Tenggara. Hal ini dapat dilihat dari tabel
5 Tabel 1.1. Proyeksi Penurunan Pertumbuhan Ekonomi Dunia Sumber Laporan IMF (2012) Untuk meningkatkan ekspor batubara suatu Negara khususnya Indonesia, perlu diketahui beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan ekspor batubara di pasar internasional. Faktor-faktor tersebut antara lain harga ekspor batubara Negara tujuan ekspor, GDP perkapita Negara tujuan ekspor, jumlah penduduk Negara tujuan ekspor, dan nilai tukar Negara tujuan ekspor terhadap mata uang masing-masing Negara tujuan ekspor. Dengan melihat faktor-faktor tersebut maka, harga batubara akan terproyeksikan mengalami penurunan dalam kurun waktu tertentu. Hal ini merupakan imbas dari krisis finansial dan ekonomi di Negara-negara eropa. Penurunan harga komoditas batubara dunia akan bepengaruh terhadap produksi batubara di negara-negara eksportir batubara global termasuk Indonesia. PT. Pamapersada sebagai salah satu anak perusahaan ASTRA dan kontraktor pertambangan di Indonesia akan mengalami pengaruh pada saat pelaksanaan 5
6 operasional. PT. Pamapersada Nusantara sebagai kontraktor pertambangan batubara mengerjakan 13 lokasi penambangan yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan asing maupun lokal seperti : PT. Kaltim Prima Coal, PT. Kideco Jaya Agung, PT. Indominco Mandiri, PT. Adaro Indonesia, PT. Jembayan Muara baya dan lainlainnya. Gambar Proyeksi Revenue PT. Pamapersada Sumber Company Pleno (2011) Visi dan misi PT. Pamapersada Nusantara adalah menjadi perusahaan yang masuk fortune 500 di tahun 2035 dan melewati Astra di tahun 2025 akan terhambat dalam mencapai tujuan jangka panjangnya jika tidak memiliki strategi bisnis yang sustainable dalam menghadapi situasi ekonomi dunia yang tidak menentu. B. RUMUSAN MASALAH Sustainability adalah ukuran yang menggambarkan potensi perusahaan dalam mempertahankan atau meningkatkan daya saing dalam pandangan pelanggan dan 6
7 pemilik kepentingan saat perusahaan memberikan aksi dan reaksi di lingkungan bisnis yang kompetitif (Behrooz Hadi Zonooz, Vahid Farzam, Muhammad Satarifar, Lotfali Bakhshi, 2011). Kondisi perekonomian dunia dan harga komoditas batubara dunia yang melemah diperlukan suatu strategi bisnis perusahaan yang sustainable. Konsep Sustainable Development menjadi dasar untuk menjaga keberlangsungan perusahaan yang digunakan pertamakali oleh German Forestry pada abad ke-17 (Birnbacher and Schicha, 1996, p. 149; Kirchgassner, 1997, p. 3). Pada konsep ini mengenal tiga dimensi inti yang disebut pillar yaitu dimensi ekonomi, dimensi sosial dan dimensi lingkungan (Holme & Watt, 2000). Ketiga dimensi ini digunakan untuk melihat isu-isu yang terjadi di industri pertambangan saat ini dan keterkaitannya dengan PT. Pamapersada Nusantara Sebagai Salah satu kontraktor terbesar di Indonesia. a. Isu-isu Ekonomi Peningkatan ekonomi perusahaan merupakan indikator keberhasilan perusahaan dalam menjaga eksistensinya dalam dunia bisnis untuk jangka panjang. Pemasukan pendapatan perusahaan menjadi keharusan dalam menjaga sustainability sehingga dapat dikatakan sebagai perusahaan yang memiliki kreteria finansial yang sehat. Menurut Dow Jones Sustainability Assesment Criteria dalam Dow Jones Sustainability Indexes (DJSI), performa financial perusahaan dapat dilihat dari cash flow, shareholder value, profitabilitas, depth-equity ratio dan Liquiditas. Adanya 7
8 krisis ekonomi di beberapa negara di Eropa dengan disertai penurunan harga batubara dunia, akan membawa imbas bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang batubara terutama PT. Pamapersada Nusantara jika dilihat dari kreteria-kreteria DJSI. Strategi manajemen perusahaan dalam peningkatan kemampuan bersaing juga menjadi isu penting dalam melihat keberlangsungan perusahaan (Mintzberg, 1994; Bornn & Chistodoulou, 1996). Semakin banyak atau sedikitnya perencanaan strategi perusahaan dalam menghadapi situasi ekonomi yang tidak menentu akan membawa dampak keberlangsungan perusahaan (Mintzberg, 1994; Bornn & Chistodoulou, 1996). Efek eksternal perusahaan dalam group stakeholder adalah isu penting dalam ruang lingkup Sustainable Development (Reinhard Steurer, Markus E. Langer, Astrid Konrad, Andre Martinuzzi, 2005). Reinhard et al (2005) menyatakan bahwa perusahaan akan dapat bertahan apabila selalu membayar pajak kepada pemerintah, penetapan harga yang sesuai kepada pemasok, membayar gaji karyawan, membayar bunga pada kreditor dan membagi deviden yang sesuai kepada seluruh shareholders. Perusahaan yang tidak dapat memenuhi hal ini tidak akan dapat bertahan dalam waktu yang lama. Krisis harga batubara dunia diprediksikan akan membawa perusahaan-perusahaan pertambangan batubara mengurangi tingkat pembayaran terhadap hal-hal yang disebutkan Reinhard et al (2005) termasuk PT. Pamapersada Nusantara sebagai kontraktor pertambangan batubara. 8
9 b. Isu-isu Sosial Isu-isu sosial merupakan salah satu perhatian perusahaan dalam mempertahankan keberlanjutannya di dunia usaha. Pada saat kegiatan operasional pertambangan batubara baru dimulai dapat terlihat jelas oleh masyarakat sebagai suatu kesempatan usaha yang besar, perlunya sumberdaya yang banyak dan adanya pembentukan infrastruktur bagi warga setempat. Banyak perusahaan-perusahaan yang tidak memperhatikan tanggaban masyarakat terhadap proses bisnis yang dilakukan. Program-program CSR yang dilakukan oleh masyarakat hanya sebatas pemberian perusahaan ke masyarakat tetapi tidak melibatkan masyarakat secara utuh di lingkungannya. Isu lain yang lebih spesifik adalah pengaruh usaha pertambangan batubara antara pertambangan lokal masyarakat atau illegal minner dengan pertambangan resmi sesuai dengan ijin usaha pertambangan dalam memperebutkan konsesi lahan pertambangan. Pemangku adat atau kepala dusun akan lebih memperhatikan kegiatan usaha masyarakat sekitarnya dibandingkan dengan perusahaan resmi. Industri pertambangan secara tidak langsung terdapat impact sosial terburuk terhadap kegiatan opersional, kehilangan sumber daya ekonomi bahkan penghentian kegiatan perusahaan jika perusahaan tidak mendapatkan legitimasi sosial di masyarakat sekitarnya (Helled Jenkins & Louise Obara, 2008). Hal ini dapat mempersulit keberlangsungan kegiatan perusahaan jika PT. Pamapersada Nusantara 9
10 yang bergerak di kontraktor pertambangan tidak memiliki strategi untuk mendapatkan legitimasi sosial pada kegiatan operasionalnya. c. Isu-isu Lingkungan Faktor lain yang harus terjaga guna mempertahankan keberlangsungan perusahaan adalah lingkungan. Salah satu usaha pemerintah melalui departemen pertambangan adalah Good Mining Practice (GMP) yang berorientasi terhadap lingkungan. Didalam GMP terdapat aspek-aspek lingkungan yang harus dijaga oleh perusahaan agar dampaknya tidak mengenai masyarakat sekitar kegiatan usaha pertambangan. Usaha pertambangan batubara akan berhadapan dengan ekploitasi sumberdaya, pengerusakan lingkungan dan emisi gas yang harus disikapi dengan seksama oleh semua perusahaan pertambangan batubara. Berdasarkan Deklarasi Rio dan Agenda 21 pada saat pertemuan internasional di Rio Jenero tahun 1992, Pemerintah dan perusahaan diharuskan bahu-membahu dalam mengatasi dampak terhadap lingkungan dan melaporkannya secara public semua kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan. Good Mining Practice merupakan salah satu upaya dalam mendukung deklarasi yang sudah menjadi keputusan pemerintah Indonesia melalui kementrian ESDM. Tingginya tingkat asam di sungai-sungai dekat lokasi pertambangan khususnya di Indonesia merupakan salah satu contoh isu mengenai lingkungan yang belum dicermati dengan seksama sebagai strategi perusahaan pada saat kegiatan operasionalnya di lapangan. 10
11 C. PERTANYAAN dan TUJUAN PENELITIAN C.1. PERTANYAAN PENELITIAN Pertanyaan yang mendasari tujuan penelitian adalah bagaimana strategi perusahaan menghadapi dampak krisis eropa yang berimbas terhadap penurunan harga batubara sehingga dapat tetap sustain di pasar global (sustainable in competitive advantage). Dalam menghadapi masalah tersebut, apakah perusahaan dalam merencanakan sustainable strategy yang berpedoman pada tiga dimensi yaitu : Dimensi Ekonomi, Dimensi Sosial dan Dimensi Lingkungan (Reinhard at al, 2005), terhadap tantangan kedepan perusahaan sehingga dapat mencapai visi perusahaan untuk masuk ke fortune 500. C.2. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa tiga dimensi yaitu : Dimensi Ekonomi, Dimensi Sosial dan Dimensi Lingkungan (Reinhard at al, 2005) dalam perumuskan sustainable strategy yang tepat berdasarkan kondisi bisnis yang berkembang saat ini. Mengetahui sejauhmana management perusahaan sudah menerapkan strategi yang memperhatikan tiga dimensi sustainable development pada perumusan strategi bisnis dalam kondisi iklim bisnis batubara yang meredup. Memberikan rekomendasi strategi sebagai solusi masalah yang berkembang di 11
12 lingkungan eksternal dan internal perusahaan berdasarkan hasil analisis tiga dimensi sustainable development. D. BATASAN PENELITIAN Penelitian ini dilakukan penilaian terhadap kinerja perusahaan pada aspek financial dan non-finansial perusahaan. Data yang diambil dari tahun 2008 sampai dengan kondisi saat ini dan data proyeksi perusahaan sampai dengan tahun Hasil penelitian dibatasi sampai dengan rencana penerapan strategi tiga tahunan perusahaan, bagaimana implementasinya dan proyeksi atau gambaran kedepan pencapaiaan perusahaan sampai tahun Langkah analisis tiga dimensi Sustainable Development yang diambil pada penelitian ini dibatasi dalam ruang lingkup mikro ekonomi perusahaan PT. Pamapersada Nusantara. E. MANFAAT PENELITIAN Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan bahan penyesuaian dalam pedoman yang digunakan untuk pembentukan strategi di kemudian waktu yang akan datang. 12
13 2. Bagi para akademisi dan peneliti lain menjadi masukan dalam implementasi praktis teori strategi, implementasi strategi dan penilaian strategi serta aplikasinya di dunia bisnis. 13
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil analisis 3 Dimensi Sustainable yang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil analisis 3 Dimensi Sustainable yang telah dilakukan pada PT. Pamapersada Nusantara. Kesimpulan hasil analisis yang akan dikemukakan terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagus untuk memperoleh keuntungan. kemampuan menciptakan nilai tambah (value added creation) dari setiap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan manufaktur merupakan penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur di sebuah negara juga dapat digunakan untuk melihat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi dunia akan semakin besar seiring dengan pesatnya perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap terpenuhi agar roda
Lebih terperinciLAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA
2017 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA BAB I: PELUANG DAN TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA 1 1.1. PELUANG INDUSTRI BATUBARA 2 1.1.1. Potensi Pasar 2 Grafik 1.1. Prediksi Kebutuhan Batubara untuk
Lebih terperinciLAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA
2017 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA BAB I: PELUANG DAN TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA 1 1.1. PELUANG INDUSTRI BATUBARA 2 1.1.1. Potensi Pasar 2 Grafik 1.1. Prediksi Kebutuhan Batubara untuk
Lebih terperinciLAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA
2016 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA 2016 Diterbitkan Oleh: PT. Indo Analisis Copyright @ 2016 DISCALIMER Semua informasi dalam Laporan Industri
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Perdagangan Internasional Menurut Oktaviani dan Novianti (2009) perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan negara lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia. Kontribusi batubara terhadap kebutuhan total energi dunia berkisar 23%.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batubara merupakan sumber energi yang penting dan banyak digunakan di dunia. Kontribusi batubara terhadap kebutuhan total energi dunia berkisar 23%. Penggunaan batubara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Batubara telah digunakan sebagai sumber energi selama beratus-ratus tahun dan telah diperdagangkan secara internasional mulai jaman Kekaisaran Romawi. Batubara tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi Indonesia tidak terlepas dari pengaruh kondisi global
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kondisi ekonomi Indonesia tidak terlepas dari pengaruh kondisi global yang masih diwarnai krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat dan Kawasan Eropa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan tambang mineral lainnya, menyumbang produk domestik bruto (PDB)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batubara menempati posisi strategis dalam perekonomian nasional. Penambangan batubara memiliki peran yang besar sebagai sumber penerimaan negara, sumber energi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomensa globalisasi dalam bidang ekonomi mendorong perkembangan ekonomi yang semakin dinamis antar negara. Dengan adanya globalisasi, terjadi perubahan sistem ekonomi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada beberapa perusahaan, apakah ini perusahaan jasa maupun perusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada beberapa perusahaan, apakah ini perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur selalu memerlukan persediaan. Tanpa persediaan para pengusaha suatu waktu akan dihadapkan
Lebih terperinciBAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi industri otomotif di benua Eropa sejak tahun 2009 mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi industri otomotif di benua Eropa sejak tahun 2009 mengalami penurunan yang signifikan. Krisis Eropa yang terjadi pada akhir tahun 2008 ini berakibat pada penurunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi bukanlah merupakan hal yang baru bagi kita. Globalisasi
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi bukanlah merupakan hal yang baru bagi kita. Globalisasi merupakan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proyeksi dan data Energy Information Administration (EIA) menyatakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Proyeksi dan data Energy Information Administration (EIA) menyatakan pertumbuhan konsumsi batubara global diperkirakan akan melambat pada tahun 2012 menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar Modal merupakan salah satu tempat (media) yang memberikan kesempatan berinvestasi bagi investor perorangan maupun institusional. Oleh karena itu, arah
Lebih terperinciBAB I. peranan yang sangat penting dengan memberikan benefit secara langsung pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perekonomian Indonesia sektor perdagangan internasional mempunyai peranan yang sangat penting dengan memberikan benefit secara langsung pada sektor perdagangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber. energi yang dominan dalam permintaan energi dunia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber energi yang dominan dalam permintaan energi dunia. Dibandingkan dengan kondisi permintaan energi beberapa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan perusahaan adalah sumber
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan perusahaan adalah sumber daya manusia nya. Keberhasilan perusahaan diukur oleh kemampuan perusahaan mencapai sasaran
Lebih terperinciCara Pemesanan: Customer Support: Spesifikasi: Harga : Rp
2015 Copyright @ 2015 Spesifikasi: Tipe Laporan : Laporan Industri Terbit : April 2015 Halaman : 121 Format : Hardcopy (Book Full Colour) Softcopy (Data Grafik Excel) Harga : Rp 6.750.000 Cara Pemesanan:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. suatu negara dan sebagai tujuan alternatif investasi yang menguntungkan. Pasar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini hampir semua negara menaruh perhatian besar terhadap pasar modal karena memiliki peranan strategis bagi penguatan ketahanan ekonomi suatu negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya sumber daya alam dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya sumber daya alam dan mengakibatkan perkembangan pada sektor pertambangan seperti minyak dan gas bumi, mineral
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekonomi global merujuk kepada ekonomi yang berdasarkan ekonomi nasional masing-masing negara yang ada di belahan dunia. Saat ini, fenomena krisis global menunjukkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Krisis Global yang belum mereda sangat mempengaruhi Industriindustri
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Krisis Global yang belum mereda sangat mempengaruhi Industriindustri di India, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia, Thailand, Vietnam dan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang penting terhadap perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. alam. Meskipun minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan minyak bumi dan gas alam. Meskipun minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam strategis tidak terbarukan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan perdagangan internasional semakin ketat. Untuk itu Indonesia perlu meningkatkan kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Proses tersebut adalah suatu perubahan di dalam perekonomian dunia, yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memasuki era globalisasi dan sekaligus menghadapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam rangka memasuki era globalisasi dan sekaligus menghadapi persaingan bebas dan juga mengatasi krisis moneter yang berkepanjangan maka kebijaksanaan pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) yang cukup besar, yaitu sekitar 14,43% pada tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto
Lebih terperinciANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV
ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dalam Bahasa Inggris disebut juga Jakarta Composite Index, JCI, atau JSX Composite merupakan salah satu indeks pasar
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi memainkan perananan yang sangat vital dan strategis dalam pembangunan. Tanpa energi, tidak mungkin menjalankan berbagai aktivitas ekonomi seperti mengoperasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Small open economic, merupakan gambaran bagi perekonomian Indonesia saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap perekonomian dunia,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi di dalam
BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi di dalam upaya peningkatan devisa Indonesia. Ekspor Karet Indonesia selama 0 tahun terakhir terus menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Resesi yang terjadi di benua Amerika dan Eropa pada tahun 2012
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Resesi yang terjadi di benua Amerika dan Eropa pada tahun 2012 menyebabkan tekanan besar pada harga komoditas dagang dan permintaan sumber daya alam. Dampak tekanan
Lebih terperinciFokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global
Fokus Negara IMF Orang-orang berjalan kaki dan mengendarai sepeda selama hari bebas kendaraan bermotor, diadakan hari Minggu pagi di kawasan bisnis Jakarta di Indonesia. Populasi kaum muda negara berkembang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terhadap dunia investasi di Indonesia. Di samping itu, pemerintah juga. internasional adalah Cina dan Mexico (Deperindag, 2002).
I. PENDAHULUAN A. DESKRIPSI UMUM Pertumbuhan ekonomi nasional berdasarkan proyeksi pemerintah pada tahun 2004, berada pada kisaran angka 4,5%-5% (BPS, 2003). Harapan yang optimis ini dibarengi dengan kebijakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor rill dan sektor keuangan. Salah satu sektor yang cukup baik untuk dicermati
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perekonomian dalam negeri mengalami perbaikan pada tahun 2010 ini. Fenomena pertumbuhan ekonomi negara yang terus bergerak naik serta dukungan pemerintah terhadap iklim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat sesuai dengan kemajuan teknologi. Dalam era globalisasi peran transportasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi dari sisi ekonomi adalah suatu perubahan dunia yang bersifat mendasar atau struktural dan akan berlangsung terus dalam Iaju yang semakin pesat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Masyarakat Ekonomi ASEAN Tahun 2015 Dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN Tahun 2015 maka ada beberapa kekuatan yang dimiliki bangsa Indonesia, di antaranya: (1)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengungkapkan pada 2015 ini diperkirakan jumlah penduduk Indonesia sekitar 250 juta jiwa dengan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belahan dunia, termasuk Amerika Serikat, China, Australia, India, Rusia, dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertambangan batubara merupakan kegiatan industri yang penting di berbagai belahan dunia, termasuk Amerika Serikat, China, Australia, India, Rusia, dan Afrika Selatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat, dan Indonesia masih tetap menduduki urutan ke empat terbanyak di dunia setelah Cina,
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia PMDN dapat diartikan sebagai kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, menganut sistem perekonomian terbuka dimana lalu lintas perekonomian internasional sangat penting dalam perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang beroperasi selalu ingin mencapai kinerja yang baik dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan yang beroperasi selalu ingin mencapai kinerja yang baik dan pencapaiannya tidak akan terlepas dari strategi. Hal tersebut berarti bahwa setiap perusahaan
Lebih terperinciKOPI ANDALAN EKSPOR INDONESIA
JURNAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN ISSN : 2337-9572 MARKET INTELLIGENCE KOPI ANDALAN EKSPOR INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN RI
Lebih terperinciGambar 1.1. Cadangan Batu Bara Indonesia
2 Gambar 1.1. Cadangan Batu Bara Indonesia Sumber: Direktorat Jendral Mineral dan Batubara Cadangan batu bara di Indoensia tersebar di darah Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. institution) sendiri mempunyai peran yang sangat penting bagi perkembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediately institution) sendiri mempunyai peran yang sangat penting bagi perkembangan perekonomian. Sebagai lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam membangun perekonomian. Pembangunan ekonomi diarahkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang selalu ingin menciptakan kesempatan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui usahausahanya dalam membangun perekonomian.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003)
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara dapat diukur dan digambarkan secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003) menyatakan bahwa pertumbuhan
Lebih terperinci2015 LAPORAN INDUSTRI PELUANG & TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA
2015 LAPORAN INDUSTRI PELUANG & TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA LAPORAN INDUSTRI PELUANG & TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA 2015 Copyright @2015 PT. INDO ANALISIS Hak Cipta dilindungi Undang-undang DAFTAR ISI I.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi dapat definisikan sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu tertentu (Jogiyanto, 2008: 5).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setelah dua tahun sebelumnya sempat mengalami goncangan akibat krisis ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak tahun 1999 kondisi perekonomian nasional terlihat berangsur membaik setelah dua tahun sebelumnya sempat mengalami goncangan akibat krisis ekonomi dan moneter
Lebih terperinciTUGAS ESSAY EKONOMI ENERGI TM-4021 POTENSI INDUSTRI CBM DI INDONESIA OLEH : PUTRI MERIYEN BUDI S
TUGAS ESSAY EKONOMI ENERGI TM-4021 POTENSI INDUSTRI CBM DI INDONESIA OLEH NAMA : PUTRI MERIYEN BUDI S NIM : 12013048 JURUSAN : TEKNIK GEOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2015 POTENSI INDUSTRI CBM DI INDONESIA
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pada Tahun 2012, terjadi penurunan harga komoditas dunia seperti emas, minyak, batubara dan minyak kelapa sawit sebagai dampak dari krisis di Eropa yang berkepanjangan. Sepanjang
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Perkembangan pasar modal Indonesia Perusahaan Kapitalisasi Pasar
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan pasar modal Indonesia sampai dengan tahun 2015 terus menunjukkan pencapaian positif. Hal ini diantaranya dapat dilihat dari jumlah emiten yang mencatatkan diri
Lebih terperinciMEMINIMALISIR DEPRESIASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA
MEMINIMALISIR DEPRESIASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA ABSTRAKS Ketidakpastian perekonomian global mempengaruhi makro ekonomi Indonesia. Kondisi global ini ikut mempengaruhi depresiasi nilai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor penggerak perekonomian dunia saat ini adalah minyak mentah. Kinerja dari harga minyak mentah dunia menjadi tolok ukur bagi kinerja perekonomian dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kestabilan suatu negara sangat bergantung pada kestabilan mata uang negara tersebut. Kehidupan politik, ekonomi, pertahanan dan keamanan, serta bidang-bidang lainnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari masyarakat yang ingin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat dan memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari masyarakat yang ingin berinvestasi di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan yang baik harus mampu mengontrol potensi finansial maupun potensi non finansial di dalam meningkatkan nilai perusahaan untuk eksistensi
Lebih terperinciDini Hariyanti.
Dini Hariyanti dinih@jurnas.co.id PEMERINTAH dalam hal ini Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba) mengakui pendataan di sektor pertambangan belum sepenuhnya tersusun berbasis teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permintaan energi di Asia Tenggara terus meningkat dan laju
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permintaan energi di Asia Tenggara terus meningkat dan laju pertumbuhannya merupakan yang tercepat di dunia sejak tahun 1990. Energy Information Administration (EIA)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bumi. Benda ini biasanya berwarna hitam, dan kadang berwarna coklat tua.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batubara adalah batu sedimen organik yang terbentuk oleh tekanan di perut bumi. Benda ini biasanya berwarna hitam, dan kadang berwarna coklat tua. Batubara umumnya
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGUATAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kamis, 16 Juli 2009
KEBIJAKAN PENGUATAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kamis, 16 Juli 2009 Â Krisis keuangan global yang melanda dunia sejak 2008 lalu telah memberikan dampak yang signifikan di berbagai sektor perekonomian, misalnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cukup baik di tengah situasi perekonomian global yang masih dibayang-bayangi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Keadaan perekonomian Indonesia pada tahun 2012 menunjukkan kinerja yang cukup baik di tengah situasi perekonomian global yang masih dibayang-bayangi oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak sedikit jumlahnya di dalam pembangunan nasional. Dalam konteks pembangunan nasional maupun
Lebih terperinciSusu : Komoditi Potensial Yang Terabaikan
Susu : Komoditi Potensial Yang Terabaikan Oleh : Feryanto W. K. Sub sektor peternakan merupakan salah satu sumber pertumbuhan baru khususnya bagi sektor pertanian serta bagi perekonomian nasional pada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sembilan persen pertahun hingga disebut sebagai salah satu the Asian miracle
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini peranan minyak bumi dalam kegiatan ekonomi sangat besar. Bahan bakar minyak digunakan baik sebagai input produksi di tingkat perusahaan juga digunakan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investasi dapat dilakukan dibanyak sektor, salah satunya adalah sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi dapat dilakukan dibanyak sektor, salah satunya adalah sektor properti. Pada umumnya banyak masyarakat yang tertarik menginvestasikan dananya di sektor properti
Lebih terperinciE-BISNIS INTERIM MANAGEMENT REPORT ( SAP ) Disusun oleh : Bil Muammar ( ) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
E-BISNIS INTERIM MANAGEMENT REPORT ( SAP ) Disusun oleh : Bil Muammar (09.11.3371) Dosen : M. Suyanto, Prof. Dr, M.M. JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM
Lebih terperinciBAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)
BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD) 3.1. Asumsi Dasar yang Digunakan Dalam APBN Kebijakan-kebijakan yang mendasari APBN 2017 ditujukan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan pertanian memiliki peran strategis dalam menunjang perekonomian Indonesia. Sektor pertanian berperan sebagai penyedia bahan pangan, pakan ternak, sumber bahan baku
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tugas dari seorang manajer adalah mengambil keputusan secara tepat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tugas dari seorang manajer adalah mengambil keputusan secara tepat untuk perusahaan. Bagi seorang manajer keuangan, salah satu tugasnya adalah mengambil keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Sepuluh Besar Produsen Batubara Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam dan mineral. Sejak lama Indonesia dikenal sebagai penghasil sumber daya alam, salah satunya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang melanda Asia pada tahun 1997 telah menelan banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis moneter yang melanda Asia pada tahun 1997 telah menelan banyak korban diberbagai negara Asia tenggara, seperti Singapura, Thailand Malaysia bahkan mengimbas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi negara maju, untuk mewujudkan cita-cita tersebut dibutuhkan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki citacita menjadi negara maju, untuk mewujudkan cita-cita tersebut dibutuhkan suatu kerja sama dari berbagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Mencermati data laporan Bank Indonesia dari berbagai seri dapat
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mencermati data laporan Bank Indonesia dari berbagai seri dapat dinyatakan bahwa perekonomian Indonesia pada tahun 1997 telah mengalami kontraksi dari tahun sebelumnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara yang mempunyai fungsi sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan
Lebih terperinciBoks 1. Analisis Singkat Dampak Krisis Finansial Amerika Serikat terhadap Kinerja Perekonomian Kaltim
Boks 1. Analisis Singkat Dampak Krisis Finansial Amerika Serikat terhadap Kinerja Perekonomian Kaltim Krisis finansial yang tengah melanda Amerika Serikat (AS) diperkirakan dapat membawa kepada resesi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Agustus 2014, neraca perdagangan Thailand dengan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan demi kemakmuran para pemegang saham. Di era globalisasi sekarang ini, perkembangan dunia bisnis
Lebih terperinciRingkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Semester I 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan
Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan Juni 1 IKHTISAR Kondisi Industri Batubara masih terus berada dibawah tekanan sebagai dampak melemahnya
Lebih terperinciDampak Krisis Ekonomi Global Tahun 2008 Terhadap Ekspor Batubara di Indonesia (Studi Literatur di Negara Kawasan Asia Timur)
Dampak Krisis Ekonomi Global Tahun 2008 Terhadap Ekspor Batubara di Indonesia (Studi Literatur di Negara Kawasan Asia Timur) Sugiarti Sugiarti676@ymil.com Sri Rahayu Budiani srbudiani@yahoo.com Batubara
Lebih terperinciBAB II PROFILE PERUSAHAAN
BAB II PROFILE PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Pamapersada Nusantara PT Pamapersada Nusantara (PAMA) adalah anak perusahaan milik PT United Tractors Tbk, distributor kendaraan konstruksi berat Komatsu
Lebih terperinciMengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro
Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro Melemahnya nilai tukar rupiah dan merosotnya Indeks Harga Saham Gabungan membuat panik pelaku bisnis. Pengusaha tahu-tempe, barang elektronik, dan sejumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang membutuhkan investasi besar, teknologi yang memadai serta beresiko tinggi terutama pada tahap eksplorasi. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pernah mengalami goncangan besar akibat krisis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia pernah mengalami goncangan besar akibat krisis ekonomi yang terjadi tahun 1997 sampai 1998 lalu. Peristiwa ini telah membawa dampak yang merugikan
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012
[Type text] LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 BUKU I: Prioritas Pembangunan, serta Kerangka Ekonomi Makro dan Pembiayaan Pembangunan
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. 10-Mar-2004 Pasar Uang 100% Obligasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses pembangunan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses pembangunan yang terjadi secara terus menerus dan bersifat dinamis. Sasaran pembangunan yang dilakukan oleh negara sedang
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Kerangka ekonomi makro daerah akan memberikan gambaran mengenai kemajuan ekonomi yang telah dicapai pada tahun 2010 dan perkiraan tahun
Lebih terperinciKAJIAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM BERBASIS EKSPORT
KAJIAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM BERBASIS EKSPORT I. Perumusan Masalah Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang optimal membutuhkan sebuah pemahaman yang luas dimana pengelolaan SDA harus memperhatikan aspek
Lebih terperinci