BAB II DESKRIPSI KELURAHAN SOROSUTAN KECAMATAN UMBULHARJO KOTA YOGYAKARTA DAN GAMBARAN UMUM DRAMA SERIAL INDIA UTTARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II DESKRIPSI KELURAHAN SOROSUTAN KECAMATAN UMBULHARJO KOTA YOGYAKARTA DAN GAMBARAN UMUM DRAMA SERIAL INDIA UTTARAN"

Transkripsi

1 BAB II DESKRIPSI KELURAHAN SOROSUTAN KECAMATAN UMBULHARJO KOTA YOGYAKARTA DAN GAMBARAN UMUM DRAMA SERIAL INDIA UTTARAN A. Gambaran Umum RW 9 Kelurahan Sorosutan 1. Profil Kelurahan Sorosutan Sorosutan adalah sebuah kelurahan yang terletak di kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kantor kelurahan Sorosutan beralamat di Jalan Nitikan Uh/VI236, Umbulharjo, Yogyakarta. Wilayah Kelurahan Sorosutan memiliki luas sebesar 1,68 km 2. Dari luasnya wilayah Sorosutan menjadikan jumlah penduduk di wilayah ini cukup banyak, sejumlah jiwa dengan kepadatan penduduk sebanyak jiwa. Kelurahan ini didominasi oleh penduduk perempuan dengan jumlah sebanyak 7612 orang. Sementara, jumlah penduduk laki-laki sebanyak 7231 orang, Banyaknya rumah tangga di kelurahan ini sejumlah 4637 KK (Dukcapil, 2016). Wilayah Sorosutan merupakan wilayah kelurahan yang paling luas diantara 6 Kelurahan yang lain di Kecamatan Umbulharjo, dengan Jumlah RW sebanyak 18 dan jumlah RT sebanyak 70. Batas-batas yang dimiliki kelurahan ini pada bagian utara dibatasi oleh Kelurahan Wirogunan dan Kelurahan Pandeyan, bagian timur dibatasi oleh

2 Kelurahan Pandeyan dan Kelurahan Giwangan, pada bagian Selatan dibatasi oleh Desa Tamanan, Banguntapan, Bantul, pada bagian barat dibatasi oleh Desa Bangunharjo, Sewon, Bantul dan Kelurahan Brontokusuman (Dukcapil, 2016). RW 9 merupakan wilayah pemekaran di Kelurahan Sorosutan. RW 9 memiliki 5 RT yakni RT 32, 33, 34, 59, dan RT 69 RW 9 memiliki visi sebagai wilayah mandiri yang layak, aman dan nyaman untuk berkehidupan dan bermasyarakat dengan misinya yaitu meningkatkan kualitas kehidupan dan bermasyarakat dengan pemberdayaan potensi di bidang agama, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, dan keamanan. Kampung RW 9 ini diurus oleh beberapa pihak dalam bentuk struktur organisasi yang membidangi beberapa bagian bidang tertentu dengan diketuai oleh Bapak Beni Hendra Prasetya, SE (Sumber: (RW 09, 2012) diakses pada, 12/12/2016, 21:45 WIB) GAMBAR 1. STRUKTUR ORGANISASI RW 09 Sumber: rw09sorosutan.com/project

3 Pada bidang budaya dan pendidikan yang oleh bapak Srimanto dengan pekerjaan mengkoordinasi beberapa kegiatan-kegiatan kelompok masyarakat yang terus mempertahankan potensi seni dan budaya jawa. Seperti terbentuknya beberapa kelompok seni diantaranya Kelompok Mocopat Ngesthi Raras, Kelompok Karawitan Ciptorini, Kelompok Tari Jatilan Panji Surogeni, dan Kelompok Ruwahan. Kelompok Mocopat merupakan potensi seni dan budaya dalam hal tembang atau membaca puisi tradisional jawa. Sementara seni karawitan merupakan kesenian musik tradisional jawa yang mengacu kepada permainan musik gamelan. Kebudayaan tari jathilan juga terus dipertahankan di kampung RW 9 karena merupakan kesenian yang telah lama dikenal oleh masyarakat Yogyakarta. Tari jatilan hampir sama dengan kuda lumping, kuda kepang atau jaran kepang. Kelompok seni budaya ruwahan merupakan sebuah kelompok yang mempertahankan tradisi jawa (kejawen) yang mendoakan arwah-arwah nenek moyang sebelum memasuki bulan ramadhan. Pada bidang pembangunan dan ekonomi yang dipimpin oleh bapak Sugiono, bertugas untuk mengembangkan sarana dan prasarana di RW 9 dan melakukan beberapa kegiatan dengan mengasilkan ekonomi yang baik untuk masyarakat. Beberapa kegiatan yang memberikan hasil ekonomi yang baik bagi masyarakat RW 9 Sorosutan yakni melakukan lomba Daur Ulang Plastik yang kemudian hasilnya dipamerkan dan dijual, dan melakukan bank sampah di kampung RW 9. Pembangunan

4 yang telah dilaksanakan oleh RW 9 yakni saluran air meliputi 46 titik sumur peresapan air hujan, 278 meter saluran air hujan, 191 meter saluran irigasi, 288 titik biopori, dan 648 meter pembuatan talud. GAMBAR 2. PEMBANGUNAN SALURAN AIR RW 09 SOROSUTAN Sumber: rw09sorosutan.com/project Masyarakat di kampung RW 9 hampir sebagian besar bekerja sebagai karyawan swasta (buruh), sebanyak 263 Jiwa. 46 jiwa bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil, 29 jiwa bekerja di bidang pertanian dan peternakan, dan 117 jiwa bekerja dibidang wiraswasta. Seperti pada diagram Pekerjaan masyarakat kampung RW 9 sebagai berikut : GRAFIK 1. PEKERJAAN MASYARAKAT RW 09 SOROSUTAN Sumber: rw09sorosutan.com/project

5 2. Profil Responden Dari hasil wawancara peneliti kepada koordinator bidang pembangunan dan ekonomi RW 9 mengatakan bahwa, sebagian besar penduduk wanita dewasa di RW 9 tidak memiliki pekerjaan dengan kata lain hanya menjadi ibu-ibu rumah tangga, sebagai anggota PKK kampung, dan hanya mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh kampung saja. Sebagian besar waktu yang digunakan ibu-ibu rumah tangga hanya di dalam rumah. Melakukan pekerjaan rumah dan mengisi waktu istirahat dengan menonton televisi. Jika memang ibuibu rumah tangga sedang melakukan kegiatan kampung diluar rumah masing-masing, terkadang menggunakan waktu istirahat dan waktu senggang dengan menonton televisi bersama. GAMBAR 3. STRUKTUR ORGANISASI PKK RW 09 Sumber: rw09sorosutan.com/project Partisipasi Ibu-ibu rumah tangga diluar pekerjaannya sebagai IRT yaitu sebagai anggota PKK kampung dengan berbagai kegiatan yakni

6 mengumpulkan sampah dalam pengelolaan bank sampah di kampung RW 9 dengan nama Bank Sampah Sinar Lestari, kegiatan POKGI 3 Kampung Hijau, PAUD yang dilakukan tiga kali per bulan, Posyandu, Bina Keluarga Balita/ BKB, Bina Keluarga Lansia/ BKL, Bina Keluarga Remaja/ BKR, Aseptor KB Mandiri, Jumantik dan Tamantik. (Sumber: (RW 09, 2012), diakses pada tanggal 11/12/2016, 9:27 WIB). GAMBAR 4. BANK SAMPAH SINAR LESTARI Sumber: rw09sorosutan.com/project GAMBAR 5. BKB & POSYANDU Sumber: rw09sorosutan.com/project

7 GAMBAR 6. PAUD Sumber: rw09sorosutan.com/project GAMBAR 7. BINA KELUARGA LANSIA Sumber: rw09sorosutan.com/project Berikut grafik pie presentasi pekerjaan ibu rumah tangga di kampung RW 9 Sorosutan, Umbulharjo, Yogyakarta :

8 GRAFIK 2. PEKERJAAN RESPONDEN KAMPUNG SOROGEN RW 09 SOROSUTAN jenis pekerjaan 2% 3% 6% 7% 6% 14% 5% 57% IRT Swasta Wiraswasta PNS Karyawan Buruh Mahasiswi Siswi Sekolah (Sumber: Olah data Microsoft Word 2007) Berdasarkan penjelasan profil responden di atas, ada beberapa perihal gambaran sosial tentang karakteristik sosial dan budayanya. Berdasarkan hasil interview beberapa responden, yang sebagian besar adalah Ibu-Ibu rumah tangga. Keadaan sosial dilingkungan mereka lebih menjunjung tinggi kekeluargaan dan keramahan antar sesama. Kesenjangan sosial dan ekonomi di kelurahan sorosutan kampung 09 ini hanya terlihat pada perbedaan bangunan rumah dan pekerjaan mereka. Dikarenakan pekerjaan mereka berbeda, maka komunikasi satu sama lain antara keluarga di perumahan kompleks jarang dilakukan. Perbedaan hal tersebut tidak menjadi masalah bagi masyarakat kampung RW 9 di Sorosutan, selama mereka masih bisa saling menghargai satu sama lain.

9 B. Gambaran Umum Uttaran 1. Gambaran Umum Serial India Uttaran Serial India Uttaran merupakan serial India yang ditayangkan oleh stasiun ANTV paling booming di kalangan ibu-ibu rumah tangga. Serial India ini bergenre serial romansa Cinta dengan jumlah episode sebanyak 1549 episode. Uttaran tayang di Indonesia, setelah tayangan Mahabrata dan Jodha Akbar yang juga menarik minat yang sangat besar oleh pemirsa Indonesia. Uttaran tayang di Indonesia sejak 21 September 2015 yang telah sukses menjadi serial India terpopuler di Indonesia. Pada negara asalnya, Uttaran tayang mulai 1 Desember 2008 hingga 16 Januari Di negara India, serial romansa ini tayang selama 6 tahun mulai tahun 2008 hingga Penulis cerita dari genre serial romansa cinta ini bernama Mitali, yang disutradarai oleh Ketan Dubey, dengan produser yakni Pintoo Guha dan Rupali Guha. Di India, uttaran sendiri tayang di chanel Colors TV yang didistribusikan oleh Film Farm India. Tayangan perdana di ANTV mulai tanggal dengan durasi selama 1.5 jam, mulai pukul WIB. Seiring antusiasnya warga Indonesia dengan seria uttaran, maka jam tayang uttaran disiarkan selama 3 jam dalam satu hari, mulai pukul WIB. Dengan durasi iklan setiap segmennya selama 9 menit. Serial uttaran ini diperankan sebanyak 25 pemeran dengan karakter yang berbeda. Pemeran utamanya yakni Sparsh Khanchandani

10 sebagai Ichcha kecil, Tina Dutta sebagai karakter Ichacha & Meethi, Rashami Desai sebagai pemeran Tapasya, Mrunal Jain sebagai Akash dan Nandish Sigh sebagai Veer, Pragati Meghya sebagai Divya Pemeran, Ayub Khan sebagai Jogi Thakur, Damini Bharati yang diperankan oleh Vaishali Thakkar, Devi yang diperankan oleh Pratima Kazmi dan karakter dari serial uttaran sangat membantu jalan cerita serial uttaran dengan kenaturalan mereka berakting. Program ANTV ini memiliki cerita yang tidak jauh berbeda dari drama-drama serial India yang sudah pernah tayang. Tidak jauh dari cerita khas India yang selalu mengangkat kesenjangan antara antara Si miskin dan Si kaya yang dibumbui oleh penderitaan dan hinaan Si miskin yang dilayangkan dari si Kaya. GAMBAR 8. UTTARAN DI ANTV Sumber: Google.com/picture 2. Sinopsis Serial India Uttaran Uttaran dalam bahasa Inggris sama dengan Discarded/Second hand/ (Already) Used, yang dalam pengertian bahasa kita bisa diartikan dibuang atau berarti kedua tangan yang menerima pemberian barang yang sudah digunakan

11 yaitu penerima barang lungsuran.uttaran berkisah tentang persahabatan dua anak perempuan dengan latar belakang ekonomi keluarga yang berbeda. Tapasya adalah seorang putri dari pasangan yang kaya, Divya dan Jogi Thakur. Sementara Ichcha adalah seorang putri dari keluarga miskin yang diasuh oleh ibunya bernama Damini Bharati. Ichcha dan ibunya hidup dari bantuan keluarga lain sebagai pembantu. Ichcha menggunakan pakaian dan harta benda lainnya yang diberikan oleh Tapasya. Walau semuanya barang bekas, Ichcha menerima dan memakainya dengan senang hati, karena gadis kecil itu bermimpi menjadi seorang bidadari. GAMBAR 9. SPARSH KHANCHANDANI SEBAGAI ICHCHA KECIL & TINA DUTA SEBAGAI PEMERAN ICHCHA BESAR & MEETI Sumber: Google.com/picture Terlepas dari perbedaan besar status sosial mereka, kedua gadis itu bersahabat. Jogi Thakur sebagai ayah Tapasya tanpa sengaja mengetahui kalau dulu dialah yang dengan tidak sengaja menyebabkan kematian ayah Ichcha. Kemudian Jogi dilanda perasaan bersalah dan memutuskan untuk menjadi bapak angkat Ichcha, dengan memberikan asuhan terbaik. Namun hal itu tidak berjalan dengan mulus. Rasa cemburu dirasakan oleh hati anak perempuan kandungnya sendiri, yaitu Tapasya. Karena hanya Ichcha yang bisa

12 memenangkan hati keluarga Tapasya dengan sifat sederhana dan karakter baik yang dimilikinya. GAMBAR 10. RASHAMI DESAI SEBAHAI TAPASYA DEWASA & ISHITA PANCAL SEBAGAI TAPASYA KECIL Sumber: Google.com/picture Bibi Ichcha yaitu Divya ibu dari Tapasya, dan Sumitra Devi yang diperankan oleh Pratima Kazmi, menjadi sangat benci pada Damini dan Ichcha. Keduanya meracuni pikiran Tapasya untuk memusuhi sahabat baiknya itu. Sumitra menyebarkan fitnah yang tidak-tidak tentang Ichcha dan Damini pada Tapasya, hingga Tapasya mulai membenci sahabatnya itu. Setelah dewasa, saat dua teman baik ini mulai mengenal cinta, semakin dalam kebencian yang dimiliki Tapsya oleh Ichcha. GAMBAR 11. NANDISH SIGH SEBAGAI VEER & MRUNAL JAIN SEBAGAI AKASH Sumber: google.com/picture

13 C. Penelitian Terdahulu Sebelum peneliti melakukan penelitian mengenai tingkat ketertarikan menonton serial India uttaran ini, sebelumnya telah ada peneliti yang mencari dan menelaah mengenai tingkat ketertarikan. Oleh sebab itu, penelitian kali ini menjadikan peneitian terdahulu sebagai bahan perbandingan untuk membantu dan mendukung penelitian ini kedepannya. Pertama penelitian dari Adityo Surya Halim dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan judul penelitian Tingkat Ketertarikan Pelajar dan Mahasiswa Yogyakarta Terhadap Informasi Dalam Akun Twitter Jogja Student, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan seberapa besar tingkat ketertarikan pelajar dan mahasiswa di Yogyakarta terhadap Informasi dalam akun Jogja Student. (Halim, 2016, hal. 11). Studi kasus pada penelitian ini adalah pada penggunaan akun twittter Jogja Student oleh Mahasiswa di Yogyakarta. Pada penelitian milik Adityo ini memiliki persamaan dengan penelitian sekarang yakni sama-sama menggunakan variabel tingkat ketertarikan dan menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang mmencari tendensi sentral. Perbedaannya adalah subyek penelitian yang diambil. Pada penelitian Adityo mengambil subyek mengenai tingkat ketertarikan terhadap informasi di dalam akun twitter Jogja Student, sedangkan

14 penelitian ini mengambil subyek pada tingkat ketertarikan menonton terhadap tayangan serial India Uttaran di ANTV. Kedua adalah penelitian dari Muhammad Adnan Maghribi dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan Judul Tingkat Pemahaman Siswa SD Kali Baru 01 Jakarta Utara terhadap Video Company Profile PT. Pelabuhan Tanjung Priok pada Acara Kampanye Field Trip to IPC (Indonesian Port Corporation) Aku Cinta Maritim. Penelitian milik Muhammad Adnan ini bertujuan untuk mendeskripsikan seberapa besar tingkat pemahaman siswa SD Kali Baru 01 Jakarta Utara terhadap Video Company Profile PT. Pelabuhan Tanjung yang diputar pada acara kampanye Field Trip to IPC Aku Cinta Indonesia (Maghribi, 2016, hal. 7). Persamaan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan tendensi sentral yakni mencari Mean, Median, Modus, dan Standar Deviasi). Sedangkan perbedaannya yakni pada penelitian milik Muhammad Adnan meneliti dan mendeskripsikan tingkat pemahaman Siswa terhadap Video Company Profile PT. Pelabuhan Tanjung Priok, sedangkan penelitian sekarang ini meneliti dan mendeskripsikan Tingkat Ketertarikan Ibu-Ibu Rumah Tangga dan Remaja Putri terhadap tayangan serial India uttaran di ANTV. Ketiga adalah penelitian skripsi oleh Rohmad Fajri Susetyo dari Universitas Sebelas Maret, dengan judul Tingkat Ketertarikan Terhadap

15 Tayangan FTV Malam SCTV dan Interaksi Sosial Dengan Minat Menonton. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara tingkat keterarikan terhadap tayangan FTV malam SCTV dengan minat menonton kembali FTV malam SCTV dikalangan siswa-siswi SMA Al-Hasra. Selain itu, untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara tingkat interaksi sosial di lingkungan pergaulan di sekolah dengan minat menonton kembali FTV malam SCTV dikalangan siswa-siswi SMA Al-Hasra. (Susetyo, 2012, hal ). Persamaan penelitian milik Rohmad Fajri Susetyo dengan penelitian ini adalah sama-sama mengenai tingkat ketertarikan terhadap tayangan televisi. Sedangkan perbedaannya ada pada jenis metode penelitiannya, pada penelitan terdahulu milik Rohmad menggunakan jenis penelitian korelasional dengan data kuantitatif, sedangkan penelitian sekarang menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. D. Kontribusi Penelitian Penelitian ini mengambil permasalahan penelitian mengenai sikap tertarik seseorang terhadap tayangan serial drama India uttaran, yang kemudian akan di olah secara statistik dan menghasilkan nilai tingkat ketertarikan serta menghasilkan kriteria penonton terhadap tayangan serial drama India uttaran ini. Peneliti mengambil masalah ini dikarenakan adanya perbedaan selera penonton mengenai tayangan yang disuguhkan oleh televisi dan faktor-faktor lain yang lebih membuat

16 penonton menyukai dan tertarik pada tayanagn impor luar negeri yang di tayangakan oleh stasiun televisi di Indonesia. Penelitian ini ikut berkontribusi kepada peneliti terdahulu yang telah meneliti tingkat ketertarikan dengan permasalahan yang berbeda, yakni tingkat ketertarikan Pelajar dan Mahasiswa Yogyakarta Terhadap Informasi Dalam Akun Twitter Jogja Student, yang telah dilaksanakan penelitiannya pada tahun 2016 lalu. Penelitian ini juga akan memberikan kontribusi kepada pihak stasiun televisi bagian departmen survei penonton agar dapat mengetahui kebutuhan penontonnya di kemudian hari berdasarkan penjelasan tiga indikator ketertarikan yang telah didapatkan hasil statistiknya. Sehingga, dapat dipahami bahwa telah terjadi perubahan selera daya tarik penonton secara perlahan antara tayangan televisi lokal dan tayangan televisi impor dubbing yang disuguhkan oleh stasiun televisi.

Disusun Oleh : Sintha Puspitaningrum Danu Atmaja ( )

Disusun Oleh : Sintha Puspitaningrum Danu Atmaja ( ) TINGKAT KETERTARIKAN MENONTON SERIAL DRAMA INDIA UTTARAN DI ANTV TERHADAP IBU-IBU RUMAH TANGGA DAN REMAJA PUTRI DI KELURAHAN SOROSUTAN KECAMATAN UMBULHARJO KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. dari tayangan serial India Uttaran. Namun, tidak menutup kemungkinan para

BAB III PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. dari tayangan serial India Uttaran. Namun, tidak menutup kemungkinan para BAB III PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Identitas Penonton Saat ini serial drama India uttaran telah lama tamat cerita dari tanggal 23 Oktober 2016. Oleh karena itu, penonton uttaran telah beralih tontonan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kuliah Kerja Nyata Alternatif Periode LI unit II.C.1 Universitas

BAB I PENDAHULUAN. Kuliah Kerja Nyata Alternatif Periode LI unit II.C.1 Universitas BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Kuliah Kerja Nyata Alternatif Periode LI unit II.C.1 Universitas Ahmad Dahlan tahun akademik 2015/2016, yang berlokasi di, Kelurahan Bener, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan salah satu media komunikasi massa yang sangat penting dan menjadi salah satu kebutuhan hidup masyarakat. Televisi memiliki kelebihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelurahan dan profil Rukun Warga (RW) 22 dari Kelurahan Wirogunan. Hasil

BAB I PENDAHULUAN. kelurahan dan profil Rukun Warga (RW) 22 dari Kelurahan Wirogunan. Hasil BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Hasil survei ini merupakan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi sesungguhnya dari wilayah Mergangsan Kidul, Kelurahan Wirogunan. Hasil survei ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI WILAYAH Hasil survei ini merupakan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini juga diperoleh dengan mengacu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan berita atau pesan kepada masyarakat. Dengan kata lain media massa adalah

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan berita atau pesan kepada masyarakat. Dengan kata lain media massa adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan sarana dan saluran resmi untuk mengkomunikasikan dan menyebarluaskan berita atau pesan kepada masyarakat. Dengan kata lain media massa adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Besarnya jumlah stasiun televisi di Indonesia, baik secara nasional maupun lokal menunjukkan bahwa perkembangan media massa khususnya media televisi kini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Hovland, komunikasi merupakan proses di mana individu menyampaikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Hovland, komunikasi merupakan proses di mana individu menyampaikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan tindakan yang setiap hari dilakukan oleh individu. Menurut Hovland, komunikasi merupakan proses di mana individu menyampaikan pesan, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mergangsan adalah sebuah kecamatan di Kota Yogyakarta, Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. Mergangsan adalah sebuah kecamatan di Kota Yogyakarta, Provinsi BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Mergangsan adalah sebuah kecamatan di Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kecamatan ini memiliki luas wilayah sebesar 133,705 Ha. Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Deskripsi Wilayah 1. Deskripsi Wilayah Desa/Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN Deskripsi Wilayah 1. Deskripsi Wilayah Desa/Kelurahan BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Musholla Darussalam adalah salah satu musholla yang berada di Kelurahan Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 1. Deskripsi Wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan media komunikasi yang efektif. stasiun-stasiun televisi di Indonesian seperti RCTI, SCTV, ANTV,

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan media komunikasi yang efektif. stasiun-stasiun televisi di Indonesian seperti RCTI, SCTV, ANTV, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pentingnya komunikasi tidak dapat dipungkiri sebagai alat untuk berinteraksi dari individu ke individu yang lain. Disadari atau tidak bahwa manusia selalu melakukan

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. A. DESKRIPSI SUBJEK, OBJEK, DAN LOKASI PENELITIAN 1. Subjek Penelitian

BAB III PENYAJIAN DATA. A. DESKRIPSI SUBJEK, OBJEK, DAN LOKASI PENELITIAN 1. Subjek Penelitian BAB III PENYAJIAN DATA A. DESKRIPSI SUBJEK, OBJEK, DAN LOKASI PENELITIAN 1. Subjek Penelitian Subyek penelitian ini adalah responden yang memberikan jawaban melalui angket. Adapun yang menjadi responden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tayangan yang menampilkan adegan-adegan kekerasan kini menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. Tayangan yang menampilkan adegan-adegan kekerasan kini menjadi salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tayangan yang menampilkan adegan-adegan kekerasan kini menjadi salah satu tayangan yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi sikap penontonnya, karena media televisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media.

BAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi adalah suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Media massa berperan sebagai sumber rujukan di bidang pendidikan dan penyebaran informasi yang cepat. Dalam hal ini, media dapat meningkatkan tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dilihat dari munculnya berbagai macam stasiun televisi swasta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. program hiburan mendapat posisi yang digemari dalam khalayak.

BAB I PENDAHULUAN. program hiburan mendapat posisi yang digemari dalam khalayak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyak program-program yang ditayangkan di media televisi Indonesia, termasuk program hiburan seperti Sinetron, Drama, Games, Music, Reality Show, Gosip

Lebih terperinci

yang terkumpul semata-mata untuk kepentingan penelitian, oleh karena itu pertanyaan tanpa ada yang terlewatkan.

yang terkumpul semata-mata untuk kepentingan penelitian, oleh karena itu pertanyaan tanpa ada yang terlewatkan. No responden 1 2 KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini dibuat dalam rangka melaksanakan penelitian yang berjudul Berita Televisi Mengenai Bencana Alam dan Respon Masyarakat di Kelurahan Sitirejo III Kecamatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah dilakukan mengenai analisis karakteristik profil pemirsa JTV melalui segmentasi, preferensi dan penentuan posisi

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. (a.d), L. S. (2010). Psikologi Media Entertainment. Yogyakarta: Jalasutra.

Daftar Pustaka. (a.d), L. S. (2010). Psikologi Media Entertainment. Yogyakarta: Jalasutra. Daftar Pustaka (a.d), L. S. (2010). Psikologi Media Entertainment. Yogyakarta: Jalasutra. Ahmadi, A. (2002). Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Ahmadi, A., & Umar. (1992). Psikologi Umum. Surabaya:

Lebih terperinci

INFORMASI PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN KOTA YOGYAKARTA TA BERBASIS WILAYAH KECAMATAN UMBULHARJO

INFORMASI PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN KOTA YOGYAKARTA TA BERBASIS WILAYAH KECAMATAN UMBULHARJO INFORMASI PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN KOTA YOGYAKARTA TA. 2016 BERBASIS WILAYAH KECAMATAN UMBULHARJO NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 16 18 19 1 Pemberdayaan masyarakat berbasis Terselenggaranya Kegiatan Pemberdayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pesatnya perkembangan Teknologi diiringi dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pesatnya perkembangan Teknologi diiringi dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan Teknologi diiringi dengan semakin berkembangnya media massa cetak dan elektronik. Di era digital saat ini, telah banyak gadget yang menawarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah untuk dicerna. Televisi secara universal juga mampu untuk menjangkau audiens

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah untuk dicerna. Televisi secara universal juga mampu untuk menjangkau audiens 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan salah satu jenis media massa yang paling diminati oleh masyarakat karena keunggulannya dalam memanjakan masyarakat melalui kemampuan audio

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH. singkatan dari produktif, profesional, ijo rojo-royo, tertib, aman, sehat, dan asri.

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH. singkatan dari produktif, profesional, ijo rojo-royo, tertib, aman, sehat, dan asri. IV. KEADAAN UMUM WILAYAH Kabupaten Bantul merupakan kabupaten yang terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Bantul memiliki moto adalah projotamansari yaitu singkatan dari produktif, profesional,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari

BAB I PENDAHULUAN. Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari masyarakat karena memiliki daya tarik berupa program audio visualnya yang mampu menjangkau

Lebih terperinci

KUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV. : (diisi oleh peneliti)

KUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV. : (diisi oleh peneliti) KUESIONER SURVEI PERILAKU MENONTON DAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM JELAJAH DI TRANS TV Peneliti bernama Ruth Elisabeth Silitonga, merupakan mahasiswi Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan nilai-nilai dan penelitian normativ yang dibaurkan dengan berita dan

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan nilai-nilai dan penelitian normativ yang dibaurkan dengan berita dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan media informasi seperti media elektronik dan cetak kian mendekatkan kita dengan arus informasi serta globalisasi yang kian deras. Media menyuguhkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pertelevisian adalah dunia yang selalu menarik perhatian banyak masyarakat. Hampir setiap hari dan setiap waktu, banyak orang menghabiskan waktunya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media massa yang paling populer dan tersebar di seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di zaman sekarang ini. Media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan zaman yang terus meningkat, masyarakat juga terus mengadopsi nilai-nilai seni dan budaya yang dihadirkan pada dunia industri hiburan. Hal ini menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut berkembang. Terutama di dunia penyiaran. Hal ini berdampak dalam bidang komunikasi. Kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PROFIL WILAYAH A. Deskripsi Wilayah 1. Pedesaan/ Desa Ngoro-Oro a. Data Geografis b. Data Demografi

BAB I PROFIL WILAYAH A. Deskripsi Wilayah 1. Pedesaan/ Desa Ngoro-Oro a. Data Geografis b. Data Demografi BAB I PROFIL WILAYAH A. Deskripsi Wilayah Berdasarkan hasil survei dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi dari Desa Ngoro-Oro, baik melalui wawancara, curah pendapat,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media penerima suara dan gambar bergerak yang dapat menjangkau khalayak dalam jumlah besar dan dalam waktu yang bersamaan. Penggunaan elemen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara purposive sampling. Dalam analisa data ini peneliti menggunakan label

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara purposive sampling. Dalam analisa data ini peneliti menggunakan label BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menjabarkan hasil penelitian yang di peroleh dari lapangan dan juga melakukan pembahasan berdasarkan atas data yang di peroleh dari 97

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa lepas dari kegiatan komunikasi. Kegiatan komunikasi tersebut bisa dilakukan secara tatap muka, maupun menggunakan

Lebih terperinci

PROFIL KAMPUNG HIJAU RW 09 KELURAHAN SOROSUTAN KECAMATAN UMBULHARJO KOTA YOGYAKARTA D.I.Y 2015

PROFIL KAMPUNG HIJAU RW 09 KELURAHAN SOROSUTAN KECAMATAN UMBULHARJO KOTA YOGYAKARTA D.I.Y 2015 PROFIL KAMPUNG HIJAU RW 09 KELURAHAN SOROSUTAN KECAMATAN UMBULHARJO KOTA YOGYAKARTA D.I.Y 2015 VISI Sebagai wilayah mandiri yang layak, aman dan nyaman untuk berkehidupan dan bermasyarakat. MISI Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum TRANS7 TRANS7 semula bernama TV7 (di bawah naungan Kelompok Kompas Gramedia KKG). Pada tanggal 22 Maret 2000 keberadaan TV7 telah diumumkan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. verbal dan non verbal tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. verbal dan non verbal tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media, baik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman sekarang ini manusia tidak lagi hanya berkomunikasi melalui bahasa verbal dan non verbal tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media, baik komunikasi

Lebih terperinci

2015 PERTUNJUKAN KESENIAN EBEG GRUP MUNCUL JAYA PADA ACARA KHITANAN DI KABUPATEN PANGANDARAN

2015 PERTUNJUKAN KESENIAN EBEG GRUP MUNCUL JAYA PADA ACARA KHITANAN DI KABUPATEN PANGANDARAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesenian merupakan salah satu bagian dari kebudayaan yang mempunyai ciri khas dan bersifat kompleks, sebuah kebudayaan yang lahir di dalam suatu lingkungan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI 43 BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI 3.1 Umum Kelurahan Depok Berdasarkan ketentuan Pasal 45 ayat (3) Peraturan Daerah Kota Depok Nomor : 8 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah, Lurah bertanggung

Lebih terperinci

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang- Undang No 33 tahun 2009 dalam pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa film adalah karya seni budaya yang merupakan pranata sosial dan media komunikasi massa yang dibuat

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Kuesioner Penelitian. 2. Tabel Fortran Cobol. 3. Surat Izin Penelitian dari Departemen Ilmu Komunikasi USU

LAMPIRAN. 1. Kuesioner Penelitian. 2. Tabel Fortran Cobol. 3. Surat Izin Penelitian dari Departemen Ilmu Komunikasi USU LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian 2. Tabel Fortran Cobol 3. Surat Izin Penelitian dari Departemen Ilmu Komunikasi USU 4. Surat Izin Penelitian dari Kelurahan Cinta Damai 5. Lembar Catatan Bimbingan Skripsi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN EMPANG

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN EMPANG 24 BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN EMPANG 4.1 Letak dan Keadaan Fisik Kelurahan Empang merupakan kelurahan yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Secara administratif, batas-batas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program televisi di Indonesia kian beragam jenisnya. Setiap stasiun televisi berlomba-lomba untuk membuat program-program acara yang menarik, yang informatif dan menghibur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini, salah satu media massa yang sangat mudah di akses dan paling berpengaruh adalah televisi. Televisi ibarat kotak ajaib yang tanpa kita sadari mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di semua belahan dunia. Komunikasi adalah suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di semua belahan dunia. Komunikasi adalah suatu proses 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan informasi dan komunikasi merupakan hal penting bagi masyarakat di semua belahan dunia. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan yang bersifat

Lebih terperinci

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Obyek penelitian ini terdiri dari 15 program berita sore

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam program acara. Hal tersebut menjadikan banyaknya bermunculan televisi

BAB I PENDAHULUAN. dalam program acara. Hal tersebut menjadikan banyaknya bermunculan televisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari masyarakat. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang memilih menghabiskan waktu istirahatnya di depan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Media massa cetak dan elektronik merupakan salah satu unsur penting dalam proses komunikasi. Setiap media mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kekurangan surat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak tahun 1962, stasiun televisi yang pertama kali muncul di Indonesia adalah TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki makna sesuatu yang beragam, sesuatu yang memilik banyak perbedaan begitupun dengan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya, komunikasi berkembang semakin pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya, komunikasi berkembang semakin pesat dan BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangannya, komunikasi berkembang semakin pesat dan menjadi sedemikian penting. Hal tersebut mendorong terciptanya media media yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai macam jenis program seperti edukatif, informatif, hingga hiburan pun ditayangkan di TRANS TV. Dari berbagai macam jenis program acara yang ada di TRANS TV,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. definisi Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. definisi Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Everett M Rogers, Seorang pakar sosiologi pedesaan Amerika membuat definisi Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis dan Demografis Desa Petir merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Jumlah penduduk Desa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. Karena melalui informasi, manusia dapat mengetahui peristiwa yang sedang dan telah terjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah belajar bagaimana proses editing pada sebuah program acara televisi (TV)

BAB I PENDAHULUAN. adalah belajar bagaimana proses editing pada sebuah program acara televisi (TV) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan yang ingin dicapai dalam Kerja Praktik ini adalah melatih kerja secara langsung di sebuah perusahaan, yaitu PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi juga dikenal sebagai media hiburan, informasi dan juga media edukasi.

BAB I PENDAHULUAN. Televisi juga dikenal sebagai media hiburan, informasi dan juga media edukasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan teknologi yang sudah di kenal akrab oleh masyarakat luas. Televisi juga dikenal sebagai media hiburan, informasi dan juga media edukasi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada empat macam golongan media, antara lain media antarpribadi,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON FTV BERTEMAKAN CINTA DAN INTENSITAS

BAB II GAMBARAN UMUM RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON FTV BERTEMAKAN CINTA DAN INTENSITAS BAB II GAMBARAN UMUM RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON FTV BERTEMAKAN CINTA DAN INTENSITAS KOMUNIKASI ORANG TUA & ANAK DENGAN PERILAKU PACARAN REMAJA Pada masa perkembangan teknologi seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan, sehingga media massa memiliki peran penting bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. wilayah Kelurahan Basen, Kecamatan Kotagede. Perumahan Winong termasuk

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. wilayah Kelurahan Basen, Kecamatan Kotagede. Perumahan Winong termasuk BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Perumahan Winong terletak di bagian Selatan kota Yogyakarta, tepatnya berda di wilayah Kelurahan Basen, Kecamatan Kotagede. Perumahan Winong termasuk

Lebih terperinci

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan faktor yang diduga mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. stasiun televisi lokal maupun luar negeri. Setiap harinya stasiun televisi

BAB I PENDAHULUAN. stasiun televisi lokal maupun luar negeri. Setiap harinya stasiun televisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini televisi telah berkembang secara pesat dan menjadi media yang dibutuhkan oleh masyarakat. Berbagai acara televisi dapat disaksikan baik dari stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dusun Dermojurang, Seloharjo, Pundong, Bantul, Yogyakarta. Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. Dusun Dermojurang, Seloharjo, Pundong, Bantul, Yogyakarta. Mahasiswa BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode LXI Divisi XIV Kelompok C Unit 3 Universitas Ahmad Dahlan tahun akademik 2016/2017, berlokasi di Dusun, Seloharjo, Pundong,

Lebih terperinci

KUESIONER. Tayangan Sinetron India dan Pemenuhan Kebutuhan akan Hiburan

KUESIONER. Tayangan Sinetron India dan Pemenuhan Kebutuhan akan Hiburan 100 KUESIONER Tayangan Sinetron India dan Pemenuhan Kebutuhan akan Hiburan (Studi Korelasional Pengaruh Sinetron India terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan pada Ibu Rumah Tangga di Dusun V, Graha Tanjung

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Televisi dapat didefinisikan sebagai media massa yang menampilkan sebuah

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Televisi dapat didefinisikan sebagai media massa yang menampilkan sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi dapat didefinisikan sebagai media massa yang menampilkan sebuah tayangan yang berupa gambar dan suara dari jarak jauh. Media massa dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wawancara, curah pendapat, serta mengacu buku profil desa dan profil Dusun

BAB I PENDAHULUAN. wawancara, curah pendapat, serta mengacu buku profil desa dan profil Dusun BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Berdasarkan hasil survey dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Pudak, Desa Terbah, baik melalui wawancara, curah pendapat,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang lain dengan menggunakan sarana-sarana tertentu guna untuk mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu perubahan dalam kehidupan sosial, budaya dan gaya hidup yang di sebabkan dari media massa baik media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tabel 1.1 Indikator Sosial Budaya 2003, 2006, 2009, dan 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tabel 1.1 Indikator Sosial Budaya 2003, 2006, 2009, dan 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Besarnya jumlah stasiun televisi di Indonesia, baik secara nasional maupun lokal menunjukkan bahwa perkembangan media massa khususnya media televisi kini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hajatan menyediakan pertunjukan keyboard bongkar pada umumnya berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. hajatan menyediakan pertunjukan keyboard bongkar pada umumnya berdasarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keyboard bongkar adalah salah satu jenis kesenian musik untuk menghibur orang-orang yang hadir dalam pesta hajatan, baik itu perkawinan maupun sunatan. Adapun yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif kuantitatif, yaitu dimana si peneliti ingin mengetahui gambaran suatu hal, tidak menghubunghubungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Berdasarkan hasil survey dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik melalui wawancara, curah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat belakangan ini. Berbagai media penyiaran saat ini dimungkinkan untuk dibuka. Industri penyiaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban baru yang mempermudah manusia untuk saling berhubungan serta meningkatkan mobilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Setiap usaha dan tindakan manusia selalu berlandaskan motif. Motif menjadi alasan untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu, seperti kegiatan belajar, bekerja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam penyebaran informasi atau sebagai proses komunikasi massa yang bersifat komersil maupun sosial.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pengetahuan dan berita kepada penonton. Sementara Program. Musik (4) Pertunjukan (Morissan, 2013, pp ).

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pengetahuan dan berita kepada penonton. Sementara Program. Musik (4) Pertunjukan (Morissan, 2013, pp ). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program-program yang disukai oleh penonton di Indonesia adalah program yang secara garis besar berkaitan dengan program informasi dan program hiburan. program infomasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan penyelenggaraan siaran radio dan televisi. Radio dan televisi

BAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan penyelenggaraan siaran radio dan televisi. Radio dan televisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang sangat menarik dan menantang yang selalu menarik perhatian banyak masyarakat. Penyiaran merupakan suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa,

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi terjadi dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Banyak cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa, telepon, surat dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 127 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bagian ini merupakan akhir dari seluruh tahapan studi yang telah dilakukan. Bab ini berisi temuan dan kesimpulan studi yang menjelaskan secara umum mengenai ketersediaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada Era Globalisasi saat ini, media televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, media televisi juga tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, teknologi sekarang ini semakin berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan luas wilayah 82,83 Ha. yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan luas wilayah 82,83 Ha. yang terdiri BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Desa/Kelurahan 1. Data Geografis a. Lokasi, Nama dan Luas Desa Kelurahan Kricak berada di Kecamatan Kota, Provinsi Daerah Istimewa dengan luas wilayah 82,83 Ha. yang terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa yang sangat berpengaruh terhadap masyarakat. Menurut kamus besar

BAB I PENDAHULUAN. massa yang sangat berpengaruh terhadap masyarakat. Menurut kamus besar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Televisi atau yang sering disebut TV merupakan salah satu media massa yang sangat berpengaruh terhadap masyarakat. Menurut kamus besar bahasa Indonesia,

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keberadaan

I PENDAHULUAN. Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keberadaan 1 I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keberadaan kebudayaan adalah hasil dari karya manusia. Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,

Lebih terperinci

VISI Menjadikan Bogor Sebagai Kota yang Nyaman, Beriman dan Transparan

VISI Menjadikan Bogor Sebagai Kota yang Nyaman, Beriman dan Transparan EXPOSE KETUA POKJANAL POSYANDU Disampaikan pada Tim Evaluasi Pokjanal Tingkat Provinsi Jawa Barat Oleh : AZRIN SYAMSUDDIN Asisten Administrasi Kemasyarakatan & Pembangunan PEMERINTAH KOTA BOGOR Bogor,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program non berita merupakan program yang dapat dibedakan berupa program hiburan musik, drama, olahraga dan agama. Program non berita yang banyak digemari oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berbagai kebutuhan mereka, salah satu industri yang berperan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berbagai kebutuhan mereka, salah satu industri yang berperan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri media massa telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sekarang ini orang dihadapkan kepada berbagai macam media massa yang sesuai dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. televisi yang ada sekarang ini, batas-batas negara pun tidak lagi merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. televisi yang ada sekarang ini, batas-batas negara pun tidak lagi merupakan hal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya media massa di Indonesia, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Hampir semua orang memiliki televisi di rumahnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan

Lebih terperinci