DISEMINASI HASIL PENELITIAN
|
|
- Sucianty Hermanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Highlight Balitsereal DISEMINASI HASIL PENELITIAN Open House dan Seminar Nasional Serealia Tema Inovasi Teknologi Serealai: Langkah Menuju Kemandirian Pangan dan Agroindustri dilaksanakan di lingkungan kantor Balitsereal dan KP. Maros dari tanggal 28-0 Juli 2009 bertujuan untuk: 1) Menyampaikan teknologi hasil-hasil penelitian terkini melalui gelar teknologi di lapangan. 2) Menginformasikan hasil-hasil penelitian yang sudah terpublikasi, baik dalam bentuk poster, brosur dan media lainnya agar dapat diakses oleh pengguna. ) Mengomunikasikan kepada stakeholder perihal hasil-hasil teknologi tanaman pangan di lapangan. dan 4) Mendiskusikan cara penerapan teknologi tersebut di lahan petani. Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka open house ini meliputi; gelar teknologi, temu lapang, pameran, dan seminar nasional. Pelaksanaan open house ini melibatkan seluruh staf dan peneliti Balitsereal, dibantu oleh staf dari BB-Padi dan Balitkabi Malang. Peserta yang hadir selama acara ini berlansung sebanyak ±000 peserta meliputi: peneliti, BPTP se Indonesia, dinas pertanian se Sulawesi Selatan, dinas pertanian Luwu Timur (Sulawesi Barat), dosen, mahasiswa, siswa SMA, SMP, SD, dan TK, kelompok tani, penangkar benih, serta produsen benih swasta nasional/multinasional. Gelar teknologi. dalam kegiatan gelar teknologi di lapangan ini, tidak hanya teknologi komoditas serealia saja yang digelar, tetapi Balitsereal melibatkan juga Balitkabi dan Balai Besar Tanaman Padi turut berpartisipasi dalam kegiatan gelar teknologi ini, untuk itu disiapkan selain lahan kering juga lahan sawah. Lahan yang disiapkan seluas + 10 ha, terdiri atas lahan sawah dan lahan kering. Pembukaan oleh Gubernur Sulawesi Selatan (Gambar 18), dan dihadiri oleh seluruh kepala dinas pertanian tingkat dua. Setelah pembukaan dilanjutkan dengan kunjungan gelar teknologi oleh para pengunjung, selain kepala Badan dan rombongan, Menteri Pertanian Malaysia yang disampingi oleh kepala Badan Litbang Pertanian juga melakukan kunjungan ke lapangan dengan acara panen padi pada lokasi Demplot IP 400 padi (Gambar 19). Dalam kegiatan gelar teknologi ini diperagakan varietas-varietas unggul baru padi dan show window IP Padi 400.
2 2 Highlight Balitsereal 2009 Gambar 18. Acara pembukaan open house Balitsereal tgl Juli 2009 oleh gubernur Sulawesi Selatan. Gambar 19. Kunjungan dan panen perdana IP Padi 400 oleh menteri pertanian Malaysia dan Ka.Badan Litbang Departemen Pertanian pada lokasi Demplot Open House di Balitsereal
3 Highlight Balitsereal 2009 Disamping itu juga komponen-komponen teknologi utama untuk komoditas jagung, plasmanutfah jagung, plasmnutfah hermada, sorgum dan kacang-kacangan. Beberapa plasmanutfah jagung antara lain jagung unyil (pendek) koleksi Balitsereal juga dilaksanakan, selain beberapa varietas unggul produk Badan Litbang Pertanian (hibrida dan komposit). Jagunghibrida yang ditampilkan pada gelar teknologi tersebit antara lain Bima 1 sampai Bima 6 (Gambar 20) berikut. Beberapa varietas sorgum baik yang sesuai untuk pangan dan bahan baku bioetanol (Gambar 21), tanaman kedelai, kacang tanah dan Nermada juga diperagakan dalam acara Open House tersebut. Gambar 20. Keragaan varietas jagung hibrida Bima 2 dan Bima 5 hasil Balitsereal. Gambar 21. Keragaan varietas sorgum (Kawali dan Numbu) hasil Balitsereal.
4 4 Highlight Balitsereal 2009 Peragaan varietas ini dimaksudkan agar calon pengguna dapat melihat langsung penampilan varietas-varietas unggul baru tanaman pangan dan meresponnya untuk pengembangan lebih lanjut. Dengan demikian Balai akan mendapatkan umpan balik sebagai masukan untuk perbaikan varietas ke depan. Adanya peragaan varietas-varietas ini dikunjungi oleh anggota kelompok tani se Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Dinas Pertanian tingkat Kabupaten se Sulawesi Selatan. Temu Lapang. Kegiatan ini terkait dengan kegiatan gelar teknologi varietasvarietas tanaman pangan dan komponen-komponen teknologi utama produksi jagung, padi, dan kacang-kacangan. Tujuan dari temu lapang ini adalah untuk menginformasikan dan sekaligus mendiskusikan tentang varietas-varietas yang ditampilkan. Dari pertemuan di lapangan ini diharapkan diperoleh umpan balik untuk perbaikan varietas-varietas baru yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan petani. Temu lapang ini dilangsungkan selama hari secara bergilir, sehingga diskusi dapat berlangsung efektif. Para kelompok tani juga mengunjungi demplot pada acara temu lapang (Gambar 22). Gambar 22. Kunjungan kelompok tani pada cara temu lapang di KP. Maros
5 Highlight Balitsereal Pameran. Kegiatan indoor berupa pameran hasil-hasil penelitian ini dilaksanakan selama hari di area halaman kantor Balitsereal. Materi yang dipamerkan berupa produk tanaman pangan hasil penelitian baik serealia (jagung, sorgum, gandum) olahan dan alat pendukung pascapanen, padi, maupun kacang-kacangan. Gambar 2. Kunjungan Ka.Badan Litbang, Ditjen dan staf ahli Menteri pada salah satu stand pameran. Bahan informasi yang dipamerkan tersebut dalam bentuk poster, leflet, brosur, demikian pula produk akhir tanaman pangan (baik produk primer maupun sekunder). Di stand pameran ini juga disediakan beberapa jenis benih tanaman pangan dengan harga terjangkau sehingga beberapa varietas unggul baru yang ada saat dapat lebih cepat tersebar luas di tingkat petani. Seminar Nasional. Kegiatan seminar ini dilaksanakan hanya 1 hari di auditorium Balitsereal. Materi yang disampaikan dalam seminar ini adalah hasil-hasil penelitian tanaman pangan (khususnya jagung), dan dihadiri oleh para peneliti dari berbagai institusi baik Balai, BPTP, Perguruan Tinggi, Penyuluh Pertanian Lapangan, Kelompok Tani, maupun instansi terkait. Jumlah peserta seminar sebanyak 250 orang. Pada Gambar berikut tampak kepala pusat penelitian tanaman pangan mewakilikepala Badan Litbang sedang membawakan makalah Antisipasi Penelitian Tanaman Serealia dalam menghadapi Pemanasan Global mendukung Kemandirian Pangan (Gambar 24).
6 6 Highlight Balitsereal 2009 Gambar 24. Seminar nasional yang dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2009 di Auditorium Balitsereal. Seminar nasional dengan tema: Teknologi Serealia Sebagai Pendukung Kemandirian Pangan dan Agro-Industrialisasi 2020 disampaikan sebanyak sepuluh makalah utama sebagai makalah. Makalah poster juga diberi kesempatan untuk menyampaikan secara oral terdiri dari enam makalah. Seminar sehari yang dilaksanakan di Auditorium Balitsereal Maros tersebut telah menghasilkan beberapa rumusan sebagai berikut: 1. Swasembada jagung yang telah dicapai perlu terus dipertahankan dan ditingkatkan guna memenuhi kebutuhan dalam negeri dan peluang ekspor, dimana salah satunya adalah meningkatkan pengembangan jagung hibrida dan intensitas penggunaan lahan melalui penerapan IP Jagung Ketahanan dan kemandirian pangan nasional perlu didukung khususnya dengan penyediaan varietas jagung komposit berpotensi hasil tinggi, sedangkan varietas lokal yang telah digunakan untuk pangan perlu dukungan peningkatan potensi genetic yang telah dimiliki, mutu (rasa sesuai selera masyarakat) dan produktivitasnya juga perlu ditingkatkan.. Peran swasta dan pemerintah perlu ditingkatkan dalam rangka peningkatan produksi dan kesejahteraan petani jagung. 4. Pengembangan gandum tropis perlu dilakukan dan ditingkatkan sesuai dengan potensi yang ada untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor. 5. Pengembangan sorgum sebagai sumber pangan alternatif untuk bahan subtitusi tepung terigu dan sumber energi alternatif substitusi bioetanol perlu ditingkatkan.
7 Highlight Balitsereal Strategi Peningkatan Produksi Jagung perlu didukung dengan: a. Jaminan Harga Dasar b. Penyediaan Blending Plan (pupuk) c. Pembangunan Pabrik/Industri Benih d. Revitalisasi Kelompok Tani e. Pelatihan kelompok tani dan SL-PTT f. Pembangunan Irigasi (PATM) dan Jalan Agropolitan g. Show Window Jagung h. Modal/Dana Penjaminan Petani 7. Sebagai antisipasi dampak perubahan iklim global diperlukan langkah strategis berupa varietas jagung umur genjah, toleran kekeringan, toleran kemasaman tanah, toleran salinitas dan genangan serta varietas yang toleran pemupukan N dan P rendah guna mengantisipasi kelangkaan pupuk. 8. Tantangan Peningkatan Produksi saat ini dan kedepan adalah a. Terjadinya konversi dan degradasi lahan sawah subur b. Semakin terbatasnya ketersediaan air pengairan dan sumber air c. Perubahan iklim akibat pengaruh pemanasan global yg termanifestasikan pada anomali iklim dalam bentuk kekeringan, kebanjiran dan suhu yg lebih tinggi d. Banyaknya infrastruktur pertanian yang rusak, terutama prasarana irigasi dan pendangkalan bendungan/waduk e. Sempitnya kepemilikan lahan usaha pertanian 9. Pada dasarnya pengembangan Industri dan Ekspor Jagung berfokus pada dua hal, yaitu Produk dan Pengembangan Pasar (Marketing Development), sehingga terbentuk kepastian produksi dan harga/nilai jual 10. Upaya Pengembangan Jagung untuk Ketahanan Pangan: a. Litbang tentang penganekaragaman pangan perlu ditingkatkan b. Pengembangan teknologi pengolahan tepung jagung c. Mendorong terbentuknya kemitraan antara industri pengolah dengan petani d. Percepatan penganekaragam konsumsi pangan lokal berbasis jagung 11. Perlunya ada keterikatan (link) antara petani, pemerintah, dan swasta nasional dalam pengembangan jagung untuk meningkatkan pendapatan petani.
8 8 Highlight Balitsereal 2009 Kerjasama Selama tahun 2009 Balitsereal telah melakukan kolaborasi dan koordinasi dengan berbagai institusi di dalam dan luar negeri (Tabel 15). Kerjasama dengan PT. Advanta Seed Indonesia dalam kegiatan Suporting the development of hybrid maize technology,dengan tujuan uji multi lokasi jagung hibrida. Kegiatan ini dilakukan di, Jawa Timur, NTT, dan NTB, Gorontalo, Lampung, dan Sumatera Utara. Selain dengan PT. Advanta, kerjasama penelitian yang sama telah dilakukan yaitu dengan PT. Tossa Ago. Kerjasama penelitian dalam kegiatan Produksi dan pengembangan benih jagung hibrida varietas Bima-1 (Tabel 15). Tabel 15. Kerjasama penelitian Balitsereal dengan lembaga/institusi di dalam negeri, 2009 Judul Kerjasama Nama Mitra Jangka Waktu Suport the development of hybrid Maize teknology Potash and Phosphate Institute of Canada (PPI-PPIC) Produksi dan pembangunan benih Jagung hibrida varietas Bima-1 PT. Tossa Agro Kunjungan Tamu Dengan dikenalnya Balitsereal sebagai sumber inovasi teknologi serealia, menjadikan Balai ini sebagai salah satu obyek kunjungan para pencari informasi teknologi utamanya jagung oleh berbagai pihak. Selama tahun 2009, Balitsereal telah menerima kunjungan dari berbagai pihak yang tertera pada Tabel 16. Tabel 16. Kunjungan ke Balai Penelitian Tanaman Serealia No. Uraian Jumlah (orang) 1. Kunjungan lapang/kerja Perum Perhutani Sulawesi selatan Kunjungan lapang Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Air Rahmah Kunjungan lapang Madras Neg. Banggae Kunjungan lapang SMA Neg. 2. Bulukumba Kunjungan lapang Kelompok Tani Desa Biccoing Kabupaten Bone Kunjungan dari Universitas Hasanuddin Makassar 7. Dinas Pertanian Tanaman dan Peternakan Kabupaten Ende, NTT S.M.K. Makassar
9 Highlight Balitsereal Balitsereal selain sebagai tempat kunjungan tamu yang berkunjung ke Kabupaten Maros dan Sulawesi Selatan, juga sebagai tempat untuk magang pada siswa dan mahasiswa yang dari tahun ke tahun semakin berkembang. Selama tahun 2007, Balitsereal telah menerima mahasiswa dan siswa dari berbagai sekolah kejuruan yang ada di Sulawesi untuk magang. Kegiatan magang ini telah menjadi komitmen Balai untuk dapat berpartisipasi aktif dalam memajukan bidang pendidikan akademik/sekolah kejuruan yang berkaitan dengan aktivitas Balitsereal, data siswa dan mahasiswa yang yang telah magang disajikan pada Tabel 17. No. Tabel 17. Siswa dan mahasiswa yang magang di Balitsereal selama Tahun 2009 Na m a se ko lah Jumla h Sis w a (o ra ng) Lam a m a ga ng (bulan 1. SM K Ne g. T ut ar, M anda r SM K Ne g. 4 Je neponto 1 8. A MIK M ak as sa r 2 4. SM K Ne g. T aliabu Sela tan SM A Ne g. I. Tuta r SM K Tridha rm a M aros 8 7. SM K Ne g. I Ma ro s SM K Ne g. T upoyo M andar 1 9. SM K Ne g. 2. Jene pont o Unive rs itas Ha sa nuddin M aka ss ar SM K Ne g. T apango P o lm an SM K Ne g. 2 Enre ka ng SM K Ne g. 1 M am uju Utara SM K Ne g To pa yo 1 Jum lah 15 4
10 40 Highlight Balitsereal 2009 PENGELOLAAN SUMBER DAYA Sumberdaya Manusia Sampai dengan Desember 2009, jumlah pegawai Balitsereal sebanyak 245 orang, terdiri atas 21 pegawai negeri dan 14 tenaga honorer. Rincian jumlah pegawai negeri menurut tingkat pendidikan dan golongan kepangkatan sesuai dengan peraturan Pegawai Negeri Sipil yang berlaku, masing-masing tersaji pada Tabel 18 dan 19. Tabel 18. Jumlah dan Tingkat Pendidikan Pegawai Negeri Sipil pada setiap unit kerja Balai Penelitian tanaman Serealia, Keadaaan sampai 1 Desember 2009 Tingkat P endidikan Unit Ke rja S S2 S1 SM SLT A <SLTA Jumlah Sub Bagian Tata Usaha Seksi P elayanan Teknis Seksi Jasa Penelitian KP. Maros KP. Bontobili KP. Bajeng KP. Buluku mba Ke lti P emuliaan Tanaman dan Plasma Nut fah Ke lti Ekofisiologi Ke lti Hama dan P enyakit Ke lti Fisiologi Hasil Jumlah
11 Highlight Balitsereal Tabel 19. Jumlah dan Golongan Pegawai Negeri Sipil pada setiap Unit Kerja Lingkup Balai Penelitian Tanaman Serealia. Keadaan sampai dengan 1 Desember 2009 Unit Kerja Golongan IV III II I Jumlah Sub Bagian Tata Usaha Seksi Pelayanan Teknis Seksi Jasa Penelitian KP. Maros KP. Bontobili KP. Bajeng KP. Bulukumba Kelti Pemuliaan Tanaman dan Plasma Nutfah Kelti Ekofisiologi Kelti Hama dan Penyakit Kelti Fisiologi Hasil Jumlah Dari 80 orang tenaga sarjana pegawai negeri sipil (Strata 1 - ), 45 orang diantaranya yang mempunyai jabatan fungsional. Selain jabatan fungsional Peneliti, terdapat 5 orang fungsional Pustakawan, 10 orang fungsional Litkayasa, dan Arsiparis 1 orang. Jumlah pegawai yang mempunyai jabatan fungsional peneliti serta tingkat jabatannya disajikan pada Tabel 20.
12 42 Highlight Balitsereal 2009 Tabel 20. Jumlah dan jenjang fungsional peneliti Balai Penelitian Tanaman Serealia. Keadaan sampai dengan 1 Desember 2009 Unit Kerja Peneliti Utama Peneliti Madya Peneliti Muda Peneliti Pertama Sub Bagian Tata Usaha Seksi Pelayanan Teknis Seksi Jasa Penelitian KP.Maros KP. Bontobili KP. Bajeng KP. Bulukumba Jumlah Kelti Pemuliaan Tanaman dan Plasma Nutfah Kelti Ekofisiologi Kelti Hama dan Penyakit Kelti Fisiologi Hasil Jumlah Pembinaan tenaga terus dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan mutu tenaga peneliti maupun tenaga penunjangnya. Pembinaan tenaga melalui pelatihan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Pembinaan tenaga penunjang melalui pendidikan formal juga dinilai sangat penting untuk mengimbangi peningkatan mutu tenaga peneliti, sehingga proses pelaksanaan tugas dapat berlangsung dengan baik.
13 Highlight Balitsereal Selama tahun 2009, Balitsereal melakukan peningkatan kemampuan staf (peneliti dan teknisi) dengan mengikutsertakan training baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Peneliti yang masih mengikuti training jangka panjang (pendidikan formal) untuk program S sampai 1 Desember 2007 sejumlah 6 orang, baik dananya dari bantuan luar negeri maupun biaya sendiri dan yang mengikuti program pendidikan S2 sejumlah 2 orang (Table 21). Tabel 21. Staf Balitsereal yang mengikuti program pendidikan S dan S2. Keadaan sampai 1 Desember 2009 Perguruan Sumber Nama Pegawai Program Tinggi Dana Nuning Argo Subekti,SP, MSc S UGM DIPA Badan Litbang Rahmawary S2 UGM DIPA Badan Litbang Sigit Budisantoso S2 IPB DIPA Badan Litbang
14 44 Highlight Balitsereal 2009 Sumber Dana Selama tahun anggaran 2009, dana APBN yang diperoleh Balitsereal sebesar Rp ,- dengan rincian seperti tersaji pada Tabel 22. Tabel 22. Rekapitulasi Anggaran Balai Penelitian Tanaman Serealia yang bersumber dari dana APBN dan LOAN selama TA Jenis Pengeluaran A P B N Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) (%) Belanja Pegawai ,61 Belanja barang ,7 Belanja Modal , ,84 Jumlah (I) L O A N Belanja Pegawai Belanja barang ,75 Belanja Modal ,28 Jumlah (II) Jumlah (I + II) Realisasi anggaran APBN dan LOAN tahun 2009 sebesar ,- atau 9,22% dari anggaran yang tersedia sebesar Rp ,-.
15 Highlight Balitsereal Fasilitas Kantor dan Penelitian Selama tahun anggaran 2009, dalam lingkup Balitsereal terdapat beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain penambahan, pengembangan, dan/atau perbaikan gedung/fasilitas kantor dan penelitian, sebagai berikut: A. Pengadaaan Jasa Konsultasi 1. Pengembangan fasilitas dan rehabilitasi gedung operasional B. Pengadaan Jasa Pemborongan 1. Perbaikan/penimbunan surjan KP. Maros 2. Penambahan ruang Perpustakaan dan ruang kepala Balai serta rehabilitasi lantai, pintu dan meja laboratorium C. Pengadaana Barang 1. Mesin absensi sidik jari 2. Air Condation. Buku laporan penelitian 4. Semi tailler 5. Transportable water Pump 6. Gene Amp Per system 7. Freezer 0 deraja celcius 8. Detector HPLC 9. Lemari Es 10. PC Unit 11. IPC Suplier 12. GT Damp ICA 1. Vortex mixer Fasilitas Perpustakaan yang dimiliki Balitsereal turut dikembangkan. Pengelolaan koleksi bahan pustaka diperoleh dari pembelian langsung, pertukaran dan hadiah dari lembaga ilmiah dalam negeri. Koleksi ini sebagian besar dalam bentuk majalah/jurnal ilmiah dan buku/laporan dari sub sektor tanaman pangan. Informasi teknologi hasil penelitian dalam bentuk media cetak serta melalui internet yang tersedia di perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh pengguna melalui jasa pelayanan perpustakaan, yang meliputi jasa penelusuran, peminjaman dan fotokopi. Kegiatan jasa penelusuran atas permintaan yang telah dilayani selama Tahun 2009 tidak kurang dari judul/materi dalam berbagai disiplin ilmu, yang umumnya berasal dari perguruan tinggi. Selain itu tersedia pula informasi strategis hasil penelitian dalam bentuk Bibliografi dan Indeks, sebagai panduan dalam penelusuran. Pengunjung Perpustakaan Balitseral diluar peneliti dan staf administrasi, selama Tahun 2009 sejumlah 2.78 orang yang sebagian besar adalah mahasiswa.
45 Highlight Balitsereal 2007
45 Highlight Balitsereal 2007 PENGELOLAAN SUMBERDAYA Sumberdaya Manusia Sampai dengan Desember 2007, jumlah pegawai Balitsereal sebanyak 266 orang, terdiri atas 244 pegawai negeri dan 22 tenaga honorer.
Lebih terperinciPEKAN SEREALIA NASIONAL I JULI 2010
PEKAN SEREALIA NASIONAL I 26-30 JULI 2010 Kerjasama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Badan Litbang Kementerian Pertanian 2010 PENDAHULUAN Pemanasan global yang melanda dunia dalam dasa warsa terakhir
Lebih terperinciPENGELOLAAN SUMBER DAYA Sumberdaya Manusia
Highlight 2013 51 PENGELOLAAN SUMBER DAYA Sumberdaya Manusia Balitsereal sebagai lembaga penelitian nasional didukung oleh 238 staf, terdiri atas 217 pegawai negeri sipil dan 21 tenaga honorer, dengan
Lebih terperinciPELUANG DAN MASALAH PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN KERING DENGAN PTT JAGUNG DI SULAWESI SELATAN. M. Arsyad Biba Balai Penelitian Tanaman Serealia
PELUANG DAN MASALAH PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN KERING DENGAN PTT JAGUNG DI SULAWESI SELATAN M. Arsyad Biba Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK adalah terkenal sebagai penghasil utama jagung di
Lebih terperinciV. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM
V. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM Hingga tahun 2010, berdasarkan ketersediaan teknologi produksi yang telah ada (varietas unggul dan budidaya), upaya mempertahankan laju peningkatan produksi sebesar
Lebih terperinciFORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016
FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 1. Kementrian/Lembaga : KEMENTERIAN PERTANIAN 2. Program : Program Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian Bio-Industri Berkelanjutan
Lebih terperinciX.82. Pengembangan tanaman jagung yang adaptif di lahan masam dengan potensi hasil 9,0 t/ha. Zubachtirodin
X.82 Pengembangan tanaman jagung yang adaptif di lahan masam dengan potensi hasil 9,0 t/ha Zubachtirodin BALAI PENELITIAN TANAMAN SEREALIA 2012 LATAR BELAKANG PROGRAM KEMTAN 2010-2014 - EMPAT SUKSES: SWASEMBADA
Lebih terperinciIII. RUMUSAN, BAHAN PERTIMBANGAN DAN ADVOKASI ARAH KEBIJAKAN PERTANIAN 3.3. PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN : ALTERNATIF PEMIKIRAN
III. RUMUSAN, BAHAN PERTIMBANGAN DAN ADVOKASI ARAH KEBIJAKAN PERTANIAN Pada tahun 2009, Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian melakukan kegiatan analisis dan kajian secara spesifik tentang
Lebih terperinciLAPORAN HASIL JUDUL KEGIATAN PENDAMPINGAN PROGRAM SL-PTT DI KABUPATEN GOWA. Andi Ella, dkk
LAPORAN HASIL JUDUL KEGIATAN PENDAMPINGAN PROGRAM SL-PTT DI KABUPATEN GOWA Andi Ella, dkk PENDAHULUAN Program strategis Kementerian Pertanian telah mendorong Badan Litbang Pertanian untuk memberikan dukungan
Lebih terperinciProspek Produksi Benih Sumber Jagung Komposit di Provinsi Sulawesi Utara
Prospek Produksi Benih Sumber Jagung Komposit di Provinsi Sulawesi Utara Bahtiar 1), J. W. Rembang 1), dan Andi Tenrirawe 2) Peneliti pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara 1) Balai Penelitian
Lebih terperinciDISEMINASI HASIL TEKNOLOGI
18 Highlight Balitsereal 2008 DISEMINASI HASIL TEKNOLOGI Penyebarluasan dan Penerapan Teknologi Inovatif Produksi Serealia Kegiatan penyebarluasan dan penerapan teknologi inovatif produksi serealia yang
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG PERTANIAN UNTUK MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN PANGAN DAN ENERGI BERBASIS PERTANIAN
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG PERTANIAN UNTUK MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN PANGAN DAN ENERGI BERBASIS PERTANIAN Dr. Suswono, MMA Menteri Pertanian Republik Indonesia Disampaikan pada Seminar Nasional Universitas
Lebih terperinciPROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 AGRO INOVASI MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2014 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) SURABAYA Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahun
Lebih terperinciBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2012
KODE PENELITIAN: X.75 Pengembangan Varietas Hibrida Jagung Pulut (waxy corn), Tahan Penyakit Bulai (Perenosclerospora maydis L.), dan Toleran Kekeringan (Drought Tolerance) Memiliki Potensi Hasil Tinggi
Lebih terperinciPerkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung
Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung Siwi Purwanto Direktorat Budi Daya Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan PENDAHULUAN Jagung (Zea mays) merupakan salah satu
Lebih terperinciPROPOSAL POTENSI, Tim Peneliti:
PROPOSAL PENELITIAN TA. 2015 POTENSI, KENDALA DAN PELUANG PENINGKATAN PRODUKSI PADI PADA LAHAN BUKAN SAWAH Tim Peneliti: Bambang Irawan PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN
Lebih terperinciKAJIAN POLA PENDAMPINGAN PROGRAM SL-PTT DI KABUPATEN LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN
Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013 KAJIAN POLA PENDAMPINGAN PROGRAM SL-PTT DI KABUPATEN LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN Sahardi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan ABSTRAK
Lebih terperinciRENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU
RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
Lebih terperinciWilayah Produksi dan Potensi Pengembangan Jagung
Wilayah Produksi dan Potensi Pengembangan Jagung Zubachtirodin, M.S. Pabbage, dan Subandi Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros PENDAHULUAN Jagung mempunyai peran strategis perekonomian nasional, mengingat
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI PADA LAHAN PERTANIAN BUKAN SAWAH
LAPORAN AKHIR KEBIJAKAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI PADA LAHAN PERTANIAN BUKAN SAWAH Oleh : Bambang Irawan Herman Supriadi Bambang Winarso Iwan Setiajie Anugrah Ahmad Makky Ar-Rozi Nono Sutrisno PUSAT SOSIAL
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Jl. Merdeka No. 147 Bogor, 16111 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Lebih terperincidalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013
Sarana dan Kegiatan Prasarana Penelitian KKegiatan Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013 jumlah relatif
Lebih terperinciPengembangan Varietas Hibrida Jagung Tahan Penyakit Bulai (Perenosclerospora maydis L.), Umur Genjah(<90 hst), Potensi Hasil Tinggi(11 t/ha)
KODE PENELITIAN: X.70 Pengembangan Varietas Hibrida Jagung Tahan Penyakit Bulai (Perenosclerospora maydis L.), Umur Genjah(
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor utama yang mampu menyediakan dan memenuhi kebutuhan akan pangan secara langsung bagi sebuah negara. Kemajuan dan perkembangan pada sektor
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Jawa Timur, sebagai salah satu lumbung pangan nasional, telah mampu memberikan sumbangan yang cukup besar dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional melalui pembangunan
Lebih terperinciPERAN UNIT PENGELOLA BENIH SUMBER DALAM PENGUATAN SISTEM PERBENIHAN DI KALIMANTAN TENGAH
non SL-PTT dan dapat memberikan alternatif pilihan varietas yang dapat digunakan untuk pergiliran varietas. 3. Pada lahan rawa pasang surut/rawa lebak melalui pengawalan ini telah diadopsi beberapa varietas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi aneka kacang (kacang tanah dan kacang hijau) memiliki peran yang cukup besar terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakan. Peluang pengembangan aneka kacang
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.
PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Petunjuk teknis ini disusun untuk menjadi salah satu acuan bagi seluruh pihak yang akan melaksanakan kegiatan tersebut.
KATA PENGANTAR Kekayaan sumber-sumber pangan lokal di Indonesia sangat beragam diantaranya yang berasal dari tanaman biji-bijian seperti gandum, sorgum, hotong dan jewawut bila dikembangkan dapat menjadi
Lebih terperinciTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG UNTUK PRODUKSI BIOMAS PADA LAHAN MARJINAL. M. Akil Balitsereal Maros ABSTRAK
TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG UNTUK PRODUKSI BIOMAS PADA LAHAN MARJINAL M. Akil Balitsereal Maros ABSTRAK Pengembangan pertanaman jagung akan lebih produktif dan berorientasi pendapatan/agribisnis, selain
Lebih terperinciPERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS
PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS CATUR HERMANTO dan Tim Disampaikan pada seminar proposal kegiatan BPTP Sumatera Utara TA. 2014 Kamis, 9 Januari 2014 OUTLINE 1.
Lebih terperinciPENGUATAN KELEMBAGAAN PENANGKAR BENIH UNTUK MENDUKUNG KEMANDIRIAN BENIH PADI DAN KEDELAI
Policy Brief PENGUATAN KELEMBAGAAN PENANGKAR BENIH UNTUK MENDUKUNG KEMANDIRIAN BENIH PADI DAN KEDELAI Pendahuluan 1. Produksi benih tanaman pangan saat ini, termasuk benih padi dan benih kedelai, merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang hal-hal yang mendasari penelitian diantaranya yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.
Lebih terperinciPeran Teknologi Pertanian dalam Meningkatkan Produktivitas Tanaman Jagung Senin, 22 Maret 2010
Peran Teknologi Pertanian dalam Meningkatkan Produktivitas Tanaman Jagung Senin, 22 Maret 2010 Dalam artikel terdahulu telah disinggung teori Thomas Robert Malthus yang mengatakan bahwa jumlah penduduk
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL
Eko Srihartanto et al.: Penerapan Sistem Tanam Jajar PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL Eko Srihartanto 1), Sri Wahyuni
Lebih terperinciGUBERNUR SULAWESI TENGAH
GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN SINKRONISASI PROGRAM KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN PROVINSI SULAWESI TENGAH SELASA, 01 MARET 2011 ASSALAMU ALAIKUM WAR,
Lebih terperinciPENETAPAN KINERJA ( PK ) TAHUN 2013 (REVISI) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR
PENETAPAN KINERJA ( PK ) TAHUN 2013 (REVISI) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR LAMPIRAN - 3
Lebih terperinciBAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2010 2014 (Edisi Revisi Tahun 2011), Kementerian Pertanian mencanangkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor agribisnis merupakan sektor ekonomi terbesar dan terpenting dalam perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah kemampuannya dalam menyerap
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 3C Tahun 2008 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 3C Tahun 2008 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG INTENSIFIKASI PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN TAHUN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciTabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Renja SKPD sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 Dinas Pertanian Kabupaten Lebak
Sasaran RKPD yang akan dicapai dalam Renja SKPD : Meningkatkan Perekonomian Daerah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Renja SKPD sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 Dinas Pertanian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L] Merr.) merupakan tanaman komoditas pangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai (Glycine max [L] Merr.) merupakan tanaman komoditas pangan terpenting ketiga di Indonesia setelah padi dan jagung. Kedelai juga merupakan tanaman sebagai
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN EKONOMI USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BIMA 1 DI NUSA TENGGARA TIMUR
ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BIMA 1 DI NUSA TENGGARA TIMUR Helena Da Silva dan Bambang Murdolelono Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT ABSTRAK Pengembangan jagung hibrida di
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategi, merupakan satu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi karena
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak memberi
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak memberi manfaat tidak saja digunakan sebagai bahan pangan tetapi juga sebagai bahan baku industri
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN
RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010 2014 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian
I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian nasional. Peran strategis pertanian tersebut digambarkan melalui kontribusi yang nyata melalui pembentukan
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk di dunia semakin meningkat dari tahun ketahun. Jumlah penduduk dunia mencapai tujuh miliar saat ini, akan melonjak menjadi sembilan miliar pada
Lebih terperinciLaporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016
Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016 1. Keuangan BAB VI SUMBERDAYA Pada tahun 2016 Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat memperoleh anggaran dari APBN yang bersumber dari Rupiah
Lebih terperinciKajian Produksi Benih Sumber Padi UPBS BPTP Kalimantan Tengah
Kajian Produksi Benih Sumber Padi UPBS BPTP Kalimantan Tengah Suparman BPTP Kalimantan Tengah Jl. G. Obos Km. 5 Palangka Raya E-mail : arman.litbang@gmail.com Abstrak Ketersediaan benih dengan prinsip
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR ANALISIS KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: ANTISIPATIF DAN RESPON TERHADAP ISU AKTUAL. Oleh :
LAPORAN AKHIR ANALISIS KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: ANTISIPATIF DAN RESPON TERHADAP ISU AKTUAL Oleh : Pantjar Simatupang Agus Pakpahan Erwidodo Ketut Kariyasa M. Maulana Sudi Mardianto PUSAT PENELITIAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ketergantungan terhadap bahan pangan impor sebagai akibat kebutuhan. giling (Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, 2015).
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketergantungan terhadap bahan pangan impor sebagai akibat kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap komoditas beras sebagai bahan pangan utama cenderung terus meningkat setiap
Lebih terperinciRencana Strategis. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Tahun Kementerian Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Rencana Strategis Tahun 2015-2019 Kementerian Pertanian Kata Pengantar dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) ke depan semakin Visi Balitbangtan sebagai l Kepala Balitbangtan Dr. Haryono i DAFTAR
Lebih terperinciPengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan
Pengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan Anton J. Supit Dewan Jagung Nasional Pendahuluan Kemajuan teknologi dalam budidaya jagung semakin
Lebih terperinciPOLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT
POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT Ir. Mewa Ariani, MS Pendahuluan 1. Upaya pencapaian swasembada pangan sudah menjadi salah satu
Lebih terperinciPERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG
PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1 Meningkatkan kandungan bahan dan Meningkatnya luas sawah dengan kadar BO naik
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPOLITIK KETAHANAN PANGAN MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN
POLITIK KETAHANAN PANGAN MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN Emlan Fauzi Pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar dari suatu bangsa. Mengingat jumlah penduduk Indonesia yang sudah mencapai sekitar 220
Lebih terperinciBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2012
KODE PENELITIAN: X.71 Pengembangan Jagung Hibrida berkadar Nutrisi Tinggi, Tahan Penyakit Bulai (Peronosclerospora maydis L.), dan Hama Gudang (Sitophilus zeamais) Potensi Hasil 11 t/ha Peneliti/Perekayasa:
Lebih terperinciModel Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi (m-p3mi) Berbasis Padi Palawija
Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi (m-p3mi) Berbasis Padi Palawija Badan Litbang Pertanian mulai tahun 2011 mencanangkan Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi (M-P3MI)
Lebih terperinciSEBARAN DAN POTENSI PRODUSEN BENIH PADI UNGGUL MENDUKUNG PENYEDIAAN BENIH BERMUTU DI KALIMANTAN SELATAN
SEBARAN DAN POTENSI PRODUSEN BENIH PADI UNGGUL MENDUKUNG PENYEDIAAN BENIH BERMUTU DI KALIMANTAN SELATAN Fakhrina dan Agus Hasbianto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan Jl. P.
Lebih terperinciSAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK
1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK Yang terhormat: Hari/Tanggal : Senin /11 Pebruari 2008 Pukul : 09.00 WIB Bupati
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Kerangka Pemikiran
31 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi merupakan salah satu program pemerintah (dalam hal ini Kementrian Pertanian) untuk meningkatkan
Lebih terperinciPEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENYEBARAN INOVASI T PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU JAGUNG MELALUI DEMONSTRASI TEKNOLOGI DI KABUPATEN LUWU
Seminar Nasional Serealia, 2013 EFEKTIVITAS PENYEBARAN INOVASI T PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU JAGUNG MELALUI DEMONSTRASI TEKNOLOGI DI KABUPATEN LUWU Hasnah Juddawi dan Novia Qomariyah Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,
BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN
Lebih terperinci[ ] Pengembangan Varietas Jagung Putih untuk Pangan, Berumur Genjah dan Toleran Kekeringan Muhammad Azrai
[1.04.04] Pengembangan Varietas Jagung Putih untuk Pangan, Berumur Genjah dan Toleran Kekeringan Muhammad Azrai [BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN
Lebih terperinciINDEKS. biofuel 63, ceteris paribus 164 constant return to scale 156, 166
INDEKS A adopsi teknologi 94, 100, 106, 111, 130, 171, 177 agregat 289, 295, 296, 301, 308, 309, 311, 313 agribisnis 112, 130, 214, 307, 308, 315, 318 agroekosistem 32, 34, 35, 42, 43, 52, 55, 56, 57,
Lebih terperinciJayapura, 31 Desember 2014 Kepala Dinas, Ir. SEMUEL SIRIWA, M.Si Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkanke-hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karen aatas Rahmat-Nya sehingga Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Lebih terperinciPENGUATAN INFORMASI PERTANIAN DI PEDESAAN MELALUI KEGIATAN DISEMINASI TEKNOLOGI PERTANIAN. M. Arsyad Biba Balai Penelitian Tanaman Serealia
PENGUATAN INFORMASI PERTANIAN DI PEDESAAN MELALUI KEGIATAN DISEMINASI TEKNOLOGI PERTANIAN M. Arsyad Biba Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Upaya Badan Litbang untuk memperkuat informasi pertanian
Lebih terperinciPEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN
Lebih terperinciKERAGAAN USAHATANI JAGUNG VARIETAS KOMPOSIT PADA BERBAGAI JARAK TANAM DI LAHAN KERING
KERAGAAN USAHATANI JAGUNG VARIETAS KOMPOSIT PADA BERBAGAI JARAK TANAM DI LAHAN KERING Margaretha SL dan Zubachtirodin Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Penelitian keragaan usahatani jagung komposit
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Beras merupakan makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia. Pada tahun 1960, Indonesia mengimpor beras sebanyak 0,6 juta ton. Impor beras mengalami peningkatan pada tahun-tahun
Lebih terperinci1. Penjabaran Nawacita di dalam program dan kegiatan
1. Penjabaran Nawacita di dalam program dan kegiatan 2. Arahan pimpinan terkait penugasan UPSUS Pencapaian Swasembada Padi, Jagung & Kedelai 3. Indikator kinerja harus jelas & terukur. Tambahan dukungan
Lebih terperinciTENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG
BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR i2- TAHUN 2014 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya peningkatan produksi tanaman pangan khususnya pada lahan sawah melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang. Pertambahan jumlah penduduk
Lebih terperinciANALISIS PUBLIKASI PROSIDING TEMU TEKNIS FUNGSIONAL NON-PENELITI
Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian Tahun 004 ANALISIS PUBLIKASI PROSIDING TEMU TEKNIS FUNGSIONAL NON-PENELITI SUTARDJI Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian,
Lebih terperinciAnalisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara
Analisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara Bahtiar 1), J. Sondakh 1), dan Andi Tenrirawe 2) 1)Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Sulawesi Utara dan 2)Balai Penelitian
Lebih terperinciPELUANG AGRIBISNIS BENIH JAGUNG KOMPOSIT DI JAWA TENGAH
PELUANG AGRIBISNIS BENIH JAGUNG KOMPOSIT DI JAWA TENGAH Endang Iriani, Joko Handoyo dan Cahyati Setiani Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Abstrak. Di Jawa Tengah, pada umumnya tanaman jagung
Lebih terperinciFORM D A. URAIAN KEGIATAN
FORM D A. URAIAN KEGIATAN Latar Belakang Masalah Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu tanaman sayuran penting di Indonesia. Namun, dalam pengembangan mengalami kendala biaya usahatani yang
Lebih terperinciJUDUL KEGIATAN: KAJIAN MODEL PTT DALAM BUDIDAYA JAGUNG LOKAL DAN POTENSI PENGEMBANGAN JAGUNG QPM SEBAGAI SUMBER PANGAN ALTERNATIF
JUDUL KEGIATAN: KAJIAN MODEL PTT DALAM BUDIDAYA JAGUNG LOKAL DAN POTENSI PENGEMBANGAN JAGUNG QPM SEBAGAI SUMBER PANGAN ALTERNATIF FORM B.3.6.RISTEK A PERKEMBANGAN ADMINITRASI 1. Perkembangan Pengelolaan
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2013
Lampiran 1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2013 BALITBANGTAN SETBALIT BANGTAN PUSLITBANG TAN PUSLITBANG
Lebih terperinciProspek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005
Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan ridho
Lebih terperinciProspek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS JAGUNG. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005
Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS JAGUNG Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan ridho
Lebih terperinciPeluang Produksi Parent Stock Jagung Hibrida Nasional di Provinsi Sulawesi Utara
Peluang Produksi Parent Stock Jagung Hibrida Nasional di Provinsi Sulawesi Utara Bahtiar 1), Andi Tenrirawe 2), A.Takdir 2) 1)Balai Pengkajian Teknologi pertanian Sulawesi Utara dan 2)Balai Penelitian
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 91 TAHUN 2008
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 91 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG :
Lebih terperinciSelanjutnya tugas pembantuan tersebut meliputi : 1. Dasar Hukum 2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan
BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Penyelenggaraan tugas pembantuan menurut Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan / atau
Lebih terperinciKE-2) Oleh: Supadi Valeriana Darwis
LAPORAN AKHIR TA. 2013 STUDI KEBIJA AKAN AKSELERASI PERTUMBUHAN PRODUKSI PADI DI LUAR PULAUU JAWAA (TAHUN KE-2) Oleh: Bambang Irawan Gatoet Sroe Hardono Adreng Purwoto Supadi Valeriana Darwis Nono Sutrisno
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Dalam Mendukung KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Dalam Mendukung KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan Disampaikan dalam Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan
Lebih terperinciRENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN PENDAMPINGAN PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN PERTANIAN DI SULAWESI SELATAN:
1 RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN PENDAMPINGAN PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN PERTANIAN DI SULAWESI SELATAN: PENDAMPINGAN PROGRAM SLPTT PADI DAN JAGUNG DI KABUPATEN BANTAENG LATAR BELAKANG
Lebih terperinciPEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN BALAI BESAR
Lebih terperinciPENYEBARAN VARIETAS UNGGUL JAGUNG DI SULAWESI SELATAN. Sumarni Panikkai Balai Penelitian Tanaman Serealia
PENYEBARAN VARIETAS UNGGUL JAGUNG DI SULAWESI SELATAN Sumarni Panikkai Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Studi tentang Penyebaran varietas unggul jagung yang dihasilkan oleh Lembaga Penelitian
Lebih terperinciBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian 8 Januari 2014
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian 8 Januari 2014 Outline: Pendahuluan Ruang Lingkup Proposal Yang Didanai 2014 Seleksi & Pelaksanaan Hasil Seleksi & Pengiriman Proposal
Lebih terperinciPENDAMPINGAN SL-PTT JAGUNG DI KABUPATEN BULUKUMBA
PENDAMPINGAN SLPTT JAGUNG DI KABUPATEN BULUKUMBA Ir. Andi Darmawida A., dkk I. PENDAHULUAN.. Latar Belakang Untuk memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat akibat bertambahnya jumlah penduduk, kualitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi sumberdaya manusia suatu bangsa. Untuk mencapai ketahanan pangan diperlukan ketersediaan pangan dalam jumlah dan kualitas
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA
Lebih terperinciSTABILISASI HARGA PANGAN
STABILISASI HARGA PANGAN Oleh : Dr.Ir. Nuhfil Hanani AR DEWAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2008 PERANAN KOMODITAS PANGAN PRODUSEN KESEMPATAN KERJA DAN PENDAPATAN KONSUMEN RUMAH TANGGA AKSES UNTUK GIZI KONSUMEN
Lebih terperinciSISTEM PRODUKSI JAGUNG DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT. Muhammad Aqil dan Bunyamin Z. ABSTRAK
Muhammad Aqil dan Bunyamin Z.: Sistem Produksi Jagung... SISTEM PRODUKSI JAGUNG DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Muhammad Aqil dan Bunyamin Z. Balai Penelitian Tanaman Serealia Jl. Dr. Ratulangi No. 274
Lebih terperinci