PERUBAHAN SOSIAL DALAM NOVEL DWILOGI PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERUBAHAN SOSIAL DALAM NOVEL DWILOGI PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH"

Transkripsi

1 PERUBAHAN SOSIAL DALAM NOVEL DWILOGI PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) SAFITRI GUSMAYENTI NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014

2

3

4 PERUBAHAN SOSIAL DALAM NOVEL DWILOGI PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA Safitri Gusmayenti 1, Yasnur Asri 2, Titiek Fujita Yusandra 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh konflik antar tokoh yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam novel dwilogi Padang Bulan karya Andrea Hirata. Tujuan penelitian ini adalah untuk; (1) mendeskripsikan bentuk perubahan sosial dalam novel dwilogi Padang Bulan karya Andrea Hirata, (2) mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya perubahan sosial dalam novel dwilogi Padang Bulan karya Andrea Hirata. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam novel dwilogi Padang Bulan karya Andrea Hirata ditemukan tiga bentuk-bentuk perubahan sosial dan tiga faktor penyebab terjadinya perubahan sosial. Pertama, pada cerita Padang Bulan terdapat tiga perubahan sosial, yaitu (1) perubahan status dan peran sosial yang disebabkan oleh kemiskinan, (2) perubahan tradisi yang disebabkan oleh teknologi, (3) perubahan profesi yang disebabkan oleh kemiskinan. Kedua, pada cerita Cinta di Dalam Gelas terdapat tiga perubahan sosial, yaitu (1) perubahan status dan peran sosial yang disebabkan oleh konflik, (2) perubahan tradisi masyarakat yang disebabkan oleh konflik, (3) perubahan profesi yang disebabkan oleh kemiskinan. Kata kunci : Perubahan Sosial, Novel Dwilogi Padang Bulan

5 PERUBAHAN SOSIAL DALAM NOVEL DWILOGI PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA Safitri Gusmayenti 1, Yasnur Asri 2, Titiek Fujita Yusandra 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This research was conducted due to the phenomena indicating that there was a conflict among characters triggering the social changes in dwilogy novel Padang Bulan written by Andrea Hirata. This research was aimed at (1) describing the form of social changes in novel dwilogy Padang Bulan written by Andrea Hirata, (2) describing the factors triggering the social changes indwilogy Padang Bulan written by Andrea Hirata. This was a descriptive research which produced descriptive data in from of written language. This research concluded that there were three forms of social changes happened and three factors triggering the changes in dwilogy novel written by Andre Hirata. First, in the story of Padang Bulan there were three sosial changes which were (1) the changes on status and social roles caused by poverty, (2) the changes on tradition generated by technology, and (3) the changes on profession generated by poverty. Second, in the story of Cinta di Dalam Gelas, there were three social changes occurred which were (1) the changer on status and social roles generated by conflicts, (2) the changer on tradition triggered by conflicts, and (3) the changes on profession triggered by poverty. Keywords : Social Changes, Novel Dwilogi Padang Bulan

6 PENDAHULUAN Kehidupan masyarakat di dunia sudah pasti mengalami perubahan. Perubahan-perubahan yang terjadi pada kehidupan masyarakat tersebut merupakan fenomena sosial yang wajar karena setiap manusia mempunyai kebutuhan dan kepentingan masing-masing. Perubahan-perubahan akan terlihat setelah tatanan sosial dan kehidupan masyarakat yang lama dapat dibandingkan dengan kehidupan masyarakat yang baru. Menurut Abdulsyani (2007:162) bahwa unsur-unsur kemasyarakatan yang mengalami perubahan biasanya adalah mengenai nilai-nilai sosial, normanorma sosial, pola-pola organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya. Novel dwilogi Padang Bulan adalah salah satu karya sastra yang membahas tentang perubahan sosial. perubahan sosial yang dibicarakan dalam novel ini adalah perubahan yang dialami masyarakat Melayu kampung Belitong. Novel ini menceritakan tentang perubahanperubahan sosial yang terjadi pada masyarakat. Hal yang menarik yang dijadikan alasan dalam memilih novel ini adalah karena adanya konflik yang terjadi antar tokoh dalam keluarga mengakibatkan terjadinya perubahan sosial di masyarakat. Perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat direfleksikan ke dalam karya sastra. Perubahan sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat dapat dijadikan sebagai pokok permasalahan dalam menulis sebuah cerita atau novel. Salah satu pengarang yang menulis novel tentang perubahan sosial adalah Andrea Hirata dalam novel dwilogi Padang Bulan. Berdasarkan uraian di atas, fokus masalah penelitian ini adalah perubahan sosial dalam novel dwilogi Padang Bulan karya Andrea Hirata. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan bentuk-bentuk perubahan sosial yang terjadi dalam novel dwilogi Padang Bulan karya Andrea Hirata, (2) mendeskripsikan faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan sosial dalam novel dwilogi Padang Bulan karya Andrea Hirata. Menurut Abdulsyani (2007:163) perubahan sosial adalah perubahan fungsi kebudayaan dan perilaku manusia dalam masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan yang lain. Setiap kehidupan masyarakat manusia senantiasa mengalami perubahan. Perubahan-perubahan pada kehidupan masyarakat tersebut merupakan fenomena sosial yang wajar, oleh karena setiap manusia memunyai kepentingan yang tak terbatas. Perubahan-perubahan yang terjadi bisa merupakan kemajuan atau mungkin kemunduran. Selanjutnya Martono (2011:13-15), membagi perubahan sosial atas beberapa bentuk, yaitu (1) perubahan evolusi dan revolusi, (2) perubahan kecil dan perubahan besar, dan (3) perubahan yang direncanakan (dikehendaki) dan perubahan yang tidak direncanakan (tidak dikehendaki). Dalam novel dwilogi Padang Bulan karya Andrea Hirata ditemukan satu perubahan sosial yaitu perubahan yang tidak direncanakan. Perubahan tersebut terdiri atas, perubahan status dan peran sosial, perubahan tradisi masyarakat, dan perubahan profesi. Perubahan sosial bukanlah sebuah proses yang terjadi dengan sendirinya. Pada umumnya ada beberapa faktor yang berkonstribusi dalam memunculkan perubahan sosial. Abdulsyani (2007: 164) mengemukakan tiga faktor penyebab perubahan sosial, yaitu (1) timbunan kebudayaan dan penemuan baru. Kebudayaan dalam kehidupan masyarakat senantiasa terjadi penimbunan, yaitu suatu kebudayaan semakin lama semakin beragam dan bertambah secara akumulatif. Bertimbunnya kebudayaan ini oleh karena adanya penemuan baru dari anggota masyarakat pada umumnya, (2) Perubahan jumlah penduduk, juga merupakan penyebab terjadinya perubahan sosial, seperti pertambahan atau berkurangnya penduduk pada suatu daerah, dan (3) Pertentangan (conflict), pertentangan antara anggota-anggota masyarakat dapat terjadi karena perubahan masyarakat yang pesat. Faktor penyebab terjadinya perubahan sosial yang terdapat dalam novel dwilogi Padang Bulan karya Andrea Hirata adalah (1) kemiskinan, (2) teknologi, dan (3) konflik.

7 METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Ratna (2004: 46) mengatakan bahwa, penelitian kualitatif adalah analisis isi secara keseluruhan dengan memanfaatkan cara-cara penafsiran dengan menyajikan data dalam bentuk deskripsi. Data penelitian ini adalah kata-kata, kalimat, atau dialog yang berkaitan dengan perubahan sosial yang telah diinventarisasikan dan diklasifikasikan sesuai dengan format pencatatan. Teknik pengabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik uraian rinci. Tahap analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan hasil bentuk-bentuk dan faktor penyebab perubahan sosial, (2) menganalisis data bentuk-bentuk dan faktor penyebab perubahan sosial, (3) menyimpulkan hasil penelitian, dan (4) menulis laporan penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Novel dwilogi Padang Bulan ini terdiri atas dua cerita, yaitu Padang Bulan dan Cinta di Dalam Gelas. Dalam novel dwilogi Padang Bulan karya Andrea Hirata ditemukan tiga bentuk perubahan sosial, yaitu (1) perubahan status dan peran sosial, (2) perubahan tradisi, dan (3) perubahan profesi. Faktor penyebab terjadinya perubahan sosial yang terdapat dalam novel dwilogi Padang Bulan karya Andrea Hirata adalah (1) kemiskinan, (2) teknologi, dan (3) konflik. Bentuk-bentuk perubahan sosial pada cerita Padang Bulan adalah sebagai berikut. 1) Perubahan status dan peran sosial Menurut Muin (2006:85) kedudukan sosial atau status sosial adalah salah satu tempat atau posisi seseorang dalam kelompok sosial atau masyarakat secara umum sehubungan dengan keberadaan orang lain di sekitarnya. Sedangkan peran sosial adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan status sosialnya. Perubahan status dan peran ini dialami oleh tokoh Enong, adik-adik Enong, dan ibu Enong. Status dan peran Enong dari seorang anak berubah menjadi seorang tulang punggung keluarga. Hal ini disebabkan oleh kemiskinan yang melanda keluarga Enong semenjak ayahnya meninggal. Perubahan tersebut terlihat pada kutipan berikut. Secara mendadak kehilangan tiang penopang, keluarga Syalimah langsung limbung. Tak punya modal, tak punya keahlian, dan tak ada keluarga lain dapat diminta bantuan karena semuanya miskin membuat keluarga itu mati kutu. Tak pernah terpikir nasib sepedih itu akan menimpa mereka secara tiba-tiba. Sang suami adalah tulang punggung keluarga satu-satunya dan hal itu baru disadari sepenuhnya setelah ia tiada (Hirata, 2010:24). Dari kutipan tersebut tergambar bahwa peubahan status dan peran yang dialami tokoh terjadi karena kemisikanan semenjak ayah mereka meninggal. Selanjutnya perubahan status dan peran juga dialami ketiga adik Enong. Status dan peran mereka sebagai seorang anak berubah menjadi anak yatim. Hal ini dikarenakan ayahnya yang meninggal dunia. Selain itu, perubahan status dan peran juga dialami Syalimah ibunya Enong. Status dan peran sebagai isteri berubah menjadi seorang janda. Perubahan ini terjadi setelah suaminya meninggal dunia. Perubahan status dan peran yang dialami tokoh dalam cerita Padang Bulan karya Andrea Hirata termasuk ke dalam perubahan ang tidak direncanakan, karena tidak ada rencana apa pun bahwa status dan peran mereka akan berubah. 2) Perubahan tradisi Menurut Sztompka (2010:69 74) tradisi berubah ketika orang memberikan perhatian khusus pada fragmen tradisi tertentu dan mengabaikan fragmen yang lain. Perubahan sosial itu terjadi karena rakyat mungkin bosan atau kecewa terhadap tradisi tertentu sehingga secara bertahap atau tiba-tiba meninggalkannya. Perubahan tradisi ini dialami oleh

8 masyarakat Melayu pada tradisi merayakan ulang tahun. Masyarakat Melayu sebelumnya tidak pernah merayakan ulang tahun. Bahkan mereka tidak mau tahu dengan hari kelahirannya. Berbeda dengan orang Tiong Hoa yang selalu merayakan ualng tahun. Tradisi ini mengalami perubahan karena teknologi yang semakin canggih. Perubahan tradisi merayakan ualng tahun itu berubah karena masyarakat melayu sering menonton televisi dan mendengarkan lagu barat. Barangkali karena orang Melayu seperti kami tak pernah merayakan ulang tahun, dan tak pernah peduli akan hari kelahiran, sebaliknya bagi orang Tionghoa hal itu amat penting maka waktu masih kecil, aku sering heran mendengar A Ling berbicara tentang hari ulang tahun yang kian dekat, dan betapa ia gembira. Waktu itu aku baru kelas 3 SD, baru kenal dengan dengannya (Hirata, 2010:51). Dewasa ini, mungkin karena terlalu banyak menonton televisi atau mendengar lagu Barat, orang Melayu pun mulai merayakan ulang tahun. Meriah, anak-anak kecil saling mengirim kartu undangan yang juga kecil-kecil. Huruf-huruf di dalam kartu itu mungil dan kalimat mengundangnya lucu. Keponakanku menulis untuk kawannya: kalau kau tak datang, aku akan menangis. Ulang tahun tak lagi misterius seperti kami masih SD dulu (Hirata, 2010:56). Perubahan ini termasuk ke dalam perubahan yang tidak direncanakan. Masyarakat Melayu tidak merencanakan akan mengadakan perubahan pada tradisi merayakan ulang tahun yang sebelumnya tidak pernah mereka lakukan. Hal itu hanya dikarenakan masyarakat Melayu terpengaruh oleh teknologi. 3) Perubahan Profesi Menurut Syahril (2009:8) profesi pada hakikatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka yang menyatakan bahwa seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau pelayanan karena orang tersebut merasa terpanggil untuk mengerjakan pekerjaan itu. Perubahan profesi yang terdapat dalam cerita Padang Bulan karya Andrea Hirata ini dialami oleh tokoh Enong. Enong terpaksa bekerja sebagai pendulang timah untuk menafkahi ibu dan adik-adiknya. Profesi Enong sebagai pelajar mengalami perubahan menjadi seorang pendulang timah. Hal ini disebabkan oleh faktor kemiskinan yang melanda keluarga Enong. Enong merupakan perempuan pertama yang bekerja sebagai pendulang timah. perubahan itu terlihat pada kutipan berikut ini. Sampai di rumah, ia mengambil pacul dan dulang milik ayahnya dulu, lalu segera ia kembali ke danau. Ia menyingsingkan lengan baju, turun ke bantaran dan mulai menggali lumpur. Ia terus menggali dan menggali. Ia berkecipak seperti orang kesurupan. Keringatnya bercucuran, tubunya berlumur lumpur. Ia mengumpulkan galianya ke dalam dulang, mengisinya dengan air, dan mengayak-ayaknya. Sore itu, pendulang timah perempuan pertama di dunia ini, telah lahir (Hirata, 2010:49). Perubahan yang dilakukan Enong ini mengakibatkan pada perempuan lainnya yang ada di kampung Enong. Semenjak Enong bekerja sebagai pendulang timah, perempuan lainnya juga ikut bekerja sebagai pendulang timah. Perubahan ini termasuk perubahan yang tidak direncanakan. Perubahan profesi yang dialami tokoh dalam cerita Padang Bulan ini tidak direncanakan akan terjadi. Pada cerita Cinta di Dalam Gelas akan dibahas tiga bentuk perubahan sosial yang disertai dengan faktor penyebabnya. Bentuk-bentuk perubahan sosial tersebut adalah sebagai berikut. 1) Perubahan status dan peran sosial Menurut Muin (2006:85) kedudukan sosial atau status sosial adalah salah satu tempat atau posisi seseorang dalam kelompok sosial atau masyarakat secara umum sehubungan dengan keberadaan orang lain di sekitarnya. Kedudukan sosial meliputi lingkungan pergaulan, prestasi, hak, dan kewajiban. Sedangkan peran sosial adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan status sosialnya. Perubahan status dan peran merupakan hal yang wajar terjadi dalam suatu kehidupan masyarakat. Pada cerita Cinta di

9 Dalam Gelas perubahan status dan peran sosial dialami oleh ketiga adik Enong. Status dan peran adik Enong sebagai seorang anak gadis berubah menjadi seorang isteri. Status dan peran Enong juga berubah menjadi seorang isteri. Enong menikah dengan Matarom, Namun status dan peran sebagai seorang isteri tidak bertahan lama. Status dan peran Enong berubah menjadi seorang janda setelah bercerai dengan Matarom. Hal ini terjadi karena adanya konflik antara Enong dan Matarom yang mengakibatkan rumah tangga mereka berantakan. Hal ini terlihat pada kutipan berikut. Tak seperti perkawinan ibu dan ketiga adiknya, Enong tidak beruntung. Kelakuan buruk suaminya telah tampak sejak awal perkawinan, namun ia bertahan. Seburuk apa pun ia diperlakukan, ia menganggap dirinya telah mengambil keputusan dan dia ingin menjaga perasaan ibunya. Namun, pertahanan Enong berakhir ketika suatu hari datang seorang perempuan yang mengaku sebagai istri Matarom. Perempuan itu dalam hamil. Ia tidak datang dengan marah-marah karena tahu apa yang telah terjadi bukan kesalahan Enong. Enong meminta maaf dan mengatakan bahwa sepanjang hidupnya ia tak pernah mengenal lelaki dan tak tau banyak tentang Matarom. Enong mengakhiri perkawinannya secara menyedihkan. Ia minta diceraikan (Hirata, 2010:17). Dari kutipan tersebut tergambar bahwa perubahan status dan peran sosial yang dialami tokoh disebabkan oleh konflik antar tokoh. Selanjutnya perubahan status dan peran kembali dialami tokoh enong dan ketiga adiknya. Mereka yang sebelumnya hanya anak yatim berubah menjadi anak yatim piatu. Perubahan tersebut terjadi setalah ibu mereka meninggal dunia. Perubahan ini termasuk perubahan sosial yang tidak direncanakan. Tokoh Enong dan adik-adiknya tidak merencanakan mereka akan mengalami perubahan status dan peran sosial. 2) Perubahan tradisi Sztompka (2010:69 74) mengemukakan bahwa tradisi dalam arti yang lebih lengkap adalah keseluruhan benda material dan gagasan yang berasal dari masa lalu namun benarbenar masih ada kini, belum dihancurkan, dirusak, dibuang, atau dilupakan. Perubahan sosial itu terjadi karena rakyat mungkin bosan atau kecewa terhadap tradisi tertentu sehingga secara bertahap atau tiba-tiba meninggalkannya. Pada cerita Cinta di Dalam Gelas terdapat perubahan tradisi. Tradisi yang mengalami perubahan adalah tradisi permainan catur. Masyarakat Melayu biasanya melakukan permainan catur dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Permainan ini biasanya dilakukan oleh kaum laki-laki sedangkan kaum perempuan tidak boleh ikut permainan catur. Tradisi permainan catur tersebut diubah oleh Maryamah (Enong). Maryamah ingin ikut pertandingan catur melawan Matarom. Perubahan ini disebabkan oleh konflik yang terjadi antara Maryamah dan Matarom sewaktu mereka masih sepasang suami isteri. Maryamah ingin balas dendam kepada Matarom atas perlakuan Matarom kepadanya dulu. Perubahan ini termasuk pada perubahan yang tidak direncanakan. Karena tidak ada rencana dari tokoh untuk mengubah suatu tradisi yang sudah ada sejak lama di kampung Melayu. Hal ini terlihat pada kutipan berikut ini. Mitoha, ketua klub catur Di Timoer Matahari itu, marah-marah dan nyata-nyata menentang Maryamah. Dajal, dajal! Perempuan berani bertanding catur melawan laki-laki, pertanda dunia sudah kiamat! Mitoha menekan bener kata perempuan dalam kaliamtnya. Di tengah sekondangnya sekondang adalah sebutan untuk pendukung di dalam catur ia menyebarkan berita yang sinis soal seorang perempuan yang berniat balas dendam pada mantan suaminya dengan cara putus asa melalui catur, dan bahwa tindakan itu lantaran sakit hati pada calon istri Matarom. Hal itu lalu menjadi umpan gossip yang panas (Hirata, 2010:82). Pada kutipan tersebut tergambar bahwa tokoh Maryamah (Enong) ingin bermain catur hanya untuk balas dendam kepada Matarom. Selanjutnya, perubahan tradisi lainnya yang terdapat dalam cerita Cinta di Dalam Gelas adalah tradisi minum kopi di warung.

10 Masyarakat Melayu suka minum kopi sejak zaman nenek moyangnya. Mereka duduk di warung hanya sekedar pergi bercengkrama. Tradisi tersebut mengalami perubahan semenjak maskapai penambang timah mengalami kebangkrutan, Masyarakat Melayu sering duduk di warung karena semakin banyaknya keluh kesah yang mau certitakan di warung sambil minum kopi. Semenjak itu, masyarakat Melayu tidak suka lagi minum kopi di rumah dengan alasan kopi di rumah tidak seenak kopi di warung. Hal ini terlihat pada kutipan berikut ini. Kopi adalah minuman yang ajaib, setidaknya bagi lidah orang Melayu, karena rasanya dapat berubah berdasarkan tempat. Keluhan isteri soal suami yang tak mau minum kopi di rumah padahal bubuk kopinya sama seperti di warung kopi adalah keluhan turun temurun. Alasan kaum suami kompak, bahwa kopi di rumah tidak seenak kopi di warung (Hirata, 2010:26). Dari kutipan tersebut tergambar bahwa masyarakat Melayu tidak suka lagi minum kopi buatan isterinya di rumah. Mereka lebih senang minum kopi di warung kopi. Perubahan ini terjadi karena kemiskinan yang melanda masyarakat Melayu. Kekurangan lapangan pekerjaan mengakibatkan mereka sering duduk di warung. Perubahan tradisi ini termasuk ke dalam perubahan yang tidak direncanakan. Karena perubahan tradisi minum kopi di warung itu tidak pernah direncanakan. Semua itu terjadi karena kemiskinan yang melanda masyarakat Melayu. 3) Perubahan profesi Menurut Syahril (2009:8) salah satu ciri profesi adalah kontrol yang ketat atas para anggotanya. Suatu profesi ada dan diakui masyarakat karena ada usaha dari anggotnya untuk menghimpun diri. Perubahan profesi yang terdapat dalam cerita Cinta di Dalam Gelas dialami oleh Paman. Paman yang dulunya bekerja sebagai operator telepon di maskapai penambang timah berubah profesi sebagai pemilik warung kopi. Hal ini terjadi karena maskapai timah tempat Paman bekerja mengalami kebangkrutan. Waktu itu paman telah bekerja sebagai tenaga langkong semacam capeg alias calon pegawai. Ia magang pada jabatan juru muda telepon alias operator di maskapai timah. Tugasnya menyambungkan telepon melalui sebuah papan vessel (Hirata, 2010:227). Perubahan profesi ini termasuk pada perubahan yang tidak direncanakan. Paman tidak merencanakan ia akan menjadi pemilik warung kopi yang sekarang banyak dikunjungi masyarakat Melayu. Warung kopi milik Paman juga dijadikan tempat berlangsungnya pertandingan catur. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa dalam novel dwilogi Padang Bulan karya Andrea Hirata terdapat beberapa perubahan sosial. Pertama, pada cerita Padang Bulan terdapat tiga bentuk-bentuk perubahan sosial, yaitu (1) perubahan status dan peran sosial yang tergambar pada perubahan status dan peran yang dialami Enong dan ketiga adiknya. Hal ini disebabkan oleh kemiskinan yang melanda keluarga Enong; (2) perubahan tradisi yang tergambar pada tradisi merayakan ulang tahun yang tidak pernah dilakukan oleh masyarakat Melayu. Hal ini disebabkan oleh faktor teknologi. Masyarakat Melayu mulai merayakan ulang tahun karena sering menonton televisi; (3) perubahan profesi yang tergambar pada profesi yang ditekuni Enong sebagai pendulang timah. Perubahan ini disebabkan oleh kemiskinan. Perubahan profesi lainnya juga dialami Ikal sebagai pelayan

11 warung kopi milik Pamannya. Hal ini terjadi karena tidak adanya pekerjaan yang mau menerima Ikal. Kedua, pada cerita Cinta di Dalam Gelas terdapat tiga perubahan sosial, yaitu (1) perubahan status dan peran sosial yang tergambar pada status dan peran adik-adik Enong sebagai seorang isteri. Perubahan status dan peran juga dialami Enong sebagai seorang isteri. Status dan peran tersebut mengalami perubahan. Enong yang berperan sebagai isteri berubah menjadi menjadi seorang janda. Hal ini disebabkan karena adanya konflik antara Enong dengan Matarom; (2) perubahan tradisi masyarakat yang tergambar pada perubahan tradisi pertandingan catur. Hal itu dilakukan karena adanya konflik antara Enong (Maryamah) dengan Matarom. Perubahan tradisi lainnya juga terjadi pada tradisi minum kopi di warung. Hal ini terjadi karena tidak adanya lapangan pekerjaan sehingga masyarakat Melayu menghabiskan waktunya di warung; (3) perubahan profesi yang tergambar pada profesi yang ditekuni Paman sebagai pemilik warung semenjak berhenti bekerja di maskapai timah. hal ini terjadi karena maskapai penambang timah mengalami kebangkrutan dan masyarakat Melayu kehilangan pekerjaan. SARAN Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan di atas, saran peneliti adalah sebagai berikut: (1) bagi pengarang lainnya yang akan menulis novel dengan tema perubahan sosial hendaknya menceritakan tentang perubahan ke arah yang lebih baik. Perubahan yang memiliki dampak positif terhadap perkembangan masyarakat; (2) bagi pembaca agar lebih mengetahui tentang perubahan-perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dewasa ini. DAFTAR PUSTAKA Abdulsyani Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hirata, Andrea Dwilogi Padang Bulan: Padang Bulan dan Cinta di Dalam Gelas. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka. Martono, Nanang Sosiologi Perubahan Sosial: Perspektif Klasik, Modern, Posmodern, dan Poskolonial. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Muin, Idianto Sosiologi SMA/MA untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga. Ratna, Nyoman Kutha Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra Indonesia. Yogyakarta: Pustaka pelajar. Syahril Profesi Kependidikan. Padang: UNP Press. Sztompka, Piotr Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada.

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada diri pembaca. Karya juga merupakan ungkapan pikiran dan perasaan, baik tentang

Lebih terperinci

ASPEK MORAL TOKOH DALAM DWILOGI NOVEL PADANG BULAN DAN NOVEL CINTA DI DALAM GELAS KARYA ANDREA HIRATA

ASPEK MORAL TOKOH DALAM DWILOGI NOVEL PADANG BULAN DAN NOVEL CINTA DI DALAM GELAS KARYA ANDREA HIRATA ASPEK MORAL TOKOH DALAM DWILOGI NOVEL PADANG BULAN DAN NOVEL CINTA DI DALAM GELAS KARYA ANDREA HIRATA Oleh: Putri Nia Effendi 1, Harris Effendi Thahar 2, Ermawati Arief 3 Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

LATAR DALAM NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA DAN KELAYAKANNYA. Oleh

LATAR DALAM NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA DAN KELAYAKANNYA. Oleh LATAR DALAM NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA DAN KELAYAKANNYA Oleh Sukesi Hermansyah Kahfie Nazaruddin Munaris Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung e-mail : sukesihermansyah@yahoo.co.id

Lebih terperinci

ANALISIS MORAL TOKOH UTAMA NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH

ANALISIS MORAL TOKOH UTAMA NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH ANALISIS MORAL TOKOH UTAMA NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH AFDAL RIFNANDA NPM 10080248 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ANALISIS MASALAH SOSIAL DALAM KUMPULAN CERPEN KERETA TIDUR KARYA AVIANTI ARMAND JURNAL ILMIAH

ANALISIS MASALAH SOSIAL DALAM KUMPULAN CERPEN KERETA TIDUR KARYA AVIANTI ARMAND JURNAL ILMIAH ANALISIS MASALAH SOSIAL DALAM KUMPULAN CERPEN KERETA TIDUR KARYA AVIANTI ARMAND JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata I) FRANKY ALVA CINO NPM

Lebih terperinci

ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH PEREMPUAN DALAM KUMPULAN CERPEN LELAKI YANG MEMBELAH BULAN KARYA NOVIANA KUSUMAWARDHANI ARTIKEL ILMIAH

ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH PEREMPUAN DALAM KUMPULAN CERPEN LELAKI YANG MEMBELAH BULAN KARYA NOVIANA KUSUMAWARDHANI ARTIKEL ILMIAH ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH PEREMPUAN DALAM KUMPULAN CERPEN LELAKI YANG MEMBELAH BULAN KARYA NOVIANA KUSUMAWARDHANI ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

INTERAKSI SOSIAL DALAM NOVEL SENANDUNG SABAI: CINTA DAN LUKA KARYA VERA YUANA ARTIKEL ILMIAH

INTERAKSI SOSIAL DALAM NOVEL SENANDUNG SABAI: CINTA DAN LUKA KARYA VERA YUANA ARTIKEL ILMIAH INTERAKSI SOSIAL DALAM NOVEL SENANDUNG SABAI: CINTA DAN LUKA KARYA VERA YUANA ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memeroleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata I) TRINESIA WIDIYA NINGSIH

Lebih terperinci

ANALISIS ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA

ANALISIS ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA ANALISIS ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA SKRIPSI Oleh Heru Widiyanto NIM 080110201022 JURUSAN SATRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS JEMBER 2013 ANALISIS ASPEK SOSIAL DALAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi menyampaikan ide-ide atau gagasan-gagasan seorang penulis

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi menyampaikan ide-ide atau gagasan-gagasan seorang penulis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sebuah karya imajinatif seorang pengarang. Hal ini sesuai dengan ungkapan Wallek dan Austin Warren (1989:3) bahwa karya sastra adalah

Lebih terperinci

INTERTEKSTUALITAS DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DENGAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA A FUADI ARTIKEL ILMIAH

INTERTEKSTUALITAS DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DENGAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA A FUADI ARTIKEL ILMIAH INTERTEKSTUALITAS DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DENGAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA A FUADI ARTIKEL ILMIAH diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA

Lebih terperinci

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar S-1, Jurusan. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar S-1, Jurusan. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. PERSPEKTIF GENDER DALAM NOVEL CINTA DI DALAM GELAS KARYA ANDREA HIRATA: TINJAUAN SASTRA FEMINIS DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL ANGKATAN BARU KARYA HAMKA ABSTRACT

KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL ANGKATAN BARU KARYA HAMKA ABSTRACT KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL ANGKATAN BARU KARYA HAMKA Susi Susanti 1, Mila Kurnia Sari², Titiek Fujita Yusandra² 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra memuat perilaku manusia melalui karakter tokoh-tokoh cerita. Hadirnya tokoh dalam suatu karya dapat menghidupkan cerita dalam karya sastra. Keberadaan

Lebih terperinci

WARNA LOKAL MINANGKABAU DALAM NOVEL SALAH PILIH KARYA NUR ST. ISKANDAR ARTIKEL ILMIAH

WARNA LOKAL MINANGKABAU DALAM NOVEL SALAH PILIH KARYA NUR ST. ISKANDAR ARTIKEL ILMIAH WARNA LOKAL MINANGKABAU DALAM NOVEL SALAH PILIH KARYA NUR ST. ISKANDAR ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1) ENZI PATRIANI NPM 10080297 PROGRAM

Lebih terperinci

KRITIK SOSIAL TERHADAP ADAT MINANGKABAU DALAM NOVEL MERANTAU KE DELI KARYA HAMKA

KRITIK SOSIAL TERHADAP ADAT MINANGKABAU DALAM NOVEL MERANTAU KE DELI KARYA HAMKA KRITIK SOSIAL TERHADAP ADAT MINANGKABAU DALAM NOVEL MERANTAU KE DELI KARYA HAMKA Oleh,, 1) Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Januari 2015 CITRA TOKOH ENONG DALAM NOVEL CINTA DI DALAM GELAS SEBAGAI BAHAN AJAR.

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Januari 2015 CITRA TOKOH ENONG DALAM NOVEL CINTA DI DALAM GELAS SEBAGAI BAHAN AJAR. CITRA TOKOH ENONG DALAM NOVEL CINTA DI DALAM GELAS SEBAGAI BAHAN AJAR Oleh Ria Apriyanti Kahfie Nazaruddin Mulyanto Widodo Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung e-mail : Riaapriyanti33@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini memasuki era globalisasi yang ditandai dengan arus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini memasuki era globalisasi yang ditandai dengan arus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini memasuki era globalisasi yang ditandai dengan arus informasi dan teknologi yang canggih yang menuntut masyarakat untuk lebih berperan aktif

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. 1. Nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam novel Maryamah Karpov,

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. 1. Nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam novel Maryamah Karpov, BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka disimpulkan sebagai berikut: 1. Nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam novel Maryamah Karpov, berdasarkan

Lebih terperinci

PENYESUAIAN DIRI MENJADI SINGLE PARENT. Studi Kasus: Terhadap Janda di Nagari Abai Siat Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya ARTIKEL E JURNAL

PENYESUAIAN DIRI MENJADI SINGLE PARENT. Studi Kasus: Terhadap Janda di Nagari Abai Siat Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya ARTIKEL E JURNAL PENYESUAIAN DIRI MENJADI SINGLE PARENT Studi Kasus: Terhadap Janda di Nagari Abai Siat Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya ARTIKEL E JURNAL YULIZA ANGGRAINI NPM. 10070051 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tulisan yang menggunakan bahasa sebagai media pengantar dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. tulisan yang menggunakan bahasa sebagai media pengantar dan memiliki 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil karya manusia, baik lisan maupun tulisan yang menggunakan bahasa sebagai media pengantar dan memiliki nilai estetika yang dominan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. Karya sastra seperti novel memiliki unsur-unsur yang membentuk

BAB VI KESIMPULAN. Karya sastra seperti novel memiliki unsur-unsur yang membentuk 116 BAB VI KESIMPULAN Karya sastra seperti novel memiliki unsur-unsur yang membentuk kesatuan antara satu unsur dengan unsur yang lain sehingga mewujudkan sebuah dunia di dalamnya. Novel Mahar Cinta Gandoriah

Lebih terperinci

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BAIT-BAIT MULTAZAM KARYA ABIDAH EL KHALIEQY ARTIKEL ILMIAH SUCI LIDIA VITRI NPM

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BAIT-BAIT MULTAZAM KARYA ABIDAH EL KHALIEQY ARTIKEL ILMIAH SUCI LIDIA VITRI NPM KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BAIT-BAIT MULTAZAM KARYA ABIDAH EL KHALIEQY ARTIKEL ILMIAH SUCI LIDIA VITRI NPM 11080347 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain (Chaer dan Agustina, 1995: 14). Melalui bahasa dapat terungkap

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain (Chaer dan Agustina, 1995: 14). Melalui bahasa dapat terungkap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kajian mengenai bahasa menjadi suatu kajian yang tidak pernah habis untuk dibicarakan karena bahasa telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Bahasa adalah

Lebih terperinci

PERUBAHAN SIKAP TOKOH SAMSUL BAHRI DALAM NOVEL SITI NURBAYA KARYA MARAH RUSLI (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA) ARTIKEL ILMIAH

PERUBAHAN SIKAP TOKOH SAMSUL BAHRI DALAM NOVEL SITI NURBAYA KARYA MARAH RUSLI (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA) ARTIKEL ILMIAH PERUBAHAN SIKAP TOKOH SAMSUL BAHRI DALAM NOVEL SITI NURBAYA KARYA MARAH RUSLI (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA) ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Idiom salah satu istilah dalam bidang kebahasaan yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Idiom salah satu istilah dalam bidang kebahasaan yang digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Idiom salah satu istilah dalam bidang kebahasaan yang digunakan untuk berkomunikasi oleh manusia, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Idiom bertujuan untuk memperhalus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang 1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang penelitian. Ruang lingkup penelitian dibatasi pada unsur intrinsik novel, khususnya latar dan objek penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL AMBA KARYA LAKSMI PAMUNTJAK ARTIKEL ILMIAH RIANTO NPM

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL AMBA KARYA LAKSMI PAMUNTJAK ARTIKEL ILMIAH RIANTO NPM ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL AMBA KARYA LAKSMI PAMUNTJAK ARTIKEL ILMIAH RIANTO NPM. 10080307 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman yang telah dialaminya sendiri atau pengalaman yang dialami oleh orang

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman yang telah dialaminya sendiri atau pengalaman yang dialami oleh orang BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Karya sastra merupakan suatu hasil cipta sastrawan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Karya sastra diciptakan pengarang berdasarkan pengalaman

Lebih terperinci

ANALISIS WATAK TOKOH UTAMA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI. Oleh. 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

ANALISIS WATAK TOKOH UTAMA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI. Oleh. 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat ANALISIS WATAK TOKOH UTAMA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI Oleh,, 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3)Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan kreativitas manusia. Karya sastra lahir dari pengekspresian endapan pengalaman yang telah ada dalam jiwa

Lebih terperinci

Keluarga 117. Bab 11. Keluarga

Keluarga 117. Bab 11. Keluarga Keluarga 117 Bab 11 Keluarga Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) menirukan dialog drama yang dibacakan guru; 2) menceritakan peristiwa yang pernah dialami; 3) membaca

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merasa senang, lebih bebas, lebih terbuka dalam menanyakan sesuatu jika berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merasa senang, lebih bebas, lebih terbuka dalam menanyakan sesuatu jika berkomunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peran dan fungsi ibu dalam kehidupan seorang anak sangat besar. Anak akan lebih merasa senang, lebih bebas, lebih terbuka dalam menanyakan sesuatu jika berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembicaraan karya sastra tidak lepas dari penilaian-penilaian. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu seni adalah yang imajinatif,

Lebih terperinci

NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL KEMI CINTA KEBEBASAN YANG TERSESAT KARYA ADIAN HUSAINI ARTIKEL ILMIAH DELVI SEPTIANI NPM

NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL KEMI CINTA KEBEBASAN YANG TERSESAT KARYA ADIAN HUSAINI ARTIKEL ILMIAH DELVI SEPTIANI NPM NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL KEMI CINTA KEBEBASAN YANG TERSESAT KARYA ADIAN HUSAINI ARTIKEL ILMIAH DELVI SEPTIANI NPM 10080100 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI PERGURUAN

Lebih terperinci

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24 Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/2014 11:41:24 2 Buku BI 3 (12 des).indd 2 16/12/2014 11:41:25 Bintang berkunjung ke rumah Tante Menik, adik ibunya. Tante Menik seorang wartawati. Rumah Tante Menik kecil,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi dalam batin seseorang (Damono, 2002: 1).

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi dalam batin seseorang (Damono, 2002: 1). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sastra adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium, bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran kehidupan dan kehidupan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Simpulan Umum Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa pola interaksi keluarga pada pasangan suami istri yang bertempat

Lebih terperinci

SAAT TERJADI KONFLIK

SAAT TERJADI KONFLIK SAAT TERJADI KONFLIK Dalam berumah tangga, tak dapat dihindari yang namanya konflik atau permasalahan. Ibarat sendok dan garpu pasti ada gesekan walaupun kadang tidak disadari. Karena sekali lagi, perempuan

Lebih terperinci

KONSEP GENDER DALAM NOVEL NUN PADA SEBUAH CERMIN KARYA AFIFAH AFRA

KONSEP GENDER DALAM NOVEL NUN PADA SEBUAH CERMIN KARYA AFIFAH AFRA KONSEP GENDER DALAM NOVEL NUN PADA SEBUAH CERMIN KARYA AFIFAH AFRA Sylvia Dharmayani 1, Samsiarni ², Emil Septia 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

Lebih terperinci

PERUBAHAN GAYA HIDUP TOKOH HASAN DALAM NOVEL ATHEIS KARYA ACHDIAT K. MIHARDJA ARTIKEL ILMIAH RATNA ARIANI HASIBUAN NPM

PERUBAHAN GAYA HIDUP TOKOH HASAN DALAM NOVEL ATHEIS KARYA ACHDIAT K. MIHARDJA ARTIKEL ILMIAH RATNA ARIANI HASIBUAN NPM PERUBAHAN GAYA HIDUP TOKOH HASAN DALAM NOVEL ATHEIS KARYA ACHDIAT K. MIHARDJA ARTIKEL ILMIAH RATNA ARIANI HASIBUAN NPM. 10080178 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau di kota. Namun banyak manusia yang sudah mempunyai kemampuan baik

BAB I PENDAHULUAN. atau di kota. Namun banyak manusia yang sudah mempunyai kemampuan baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan bermasyarakat, hampir semua manusia hidup terikat dalam sebuah jaringan dimana seorang manusia membutuhkan manusia lainnya untuk dapat hidup

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan wadah yang digunakan oleh pengarang dalam menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap berbagai masalah yang diamati

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 20 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CERPEN E JURNAL

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 20 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CERPEN E JURNAL KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 20 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CERPEN E JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I) ASMAWATI

Lebih terperinci

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Lampiran Ringkasan Novel KoKoro Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Kamakura menjadi sejarah dalam kehidupan keduanya. Pertemuannya dengan sensei merupakan hal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah seni yang banyak memanfaatkan simbol atau tanda untuk mengungkapkan dunia bawah sadar agar kelihatan nyata dan lebih jelas, pengarang menggunakan

Lebih terperinci

Analisis Cerpen Kartu Pos dari Surga

Analisis Cerpen Kartu Pos dari Surga Analisis Cerpen Kartu Pos dari Surga A. Unsur Interensik 1. Tema Tema cerpen Kartu Pos dari Surga adalah kepercayaan seseorang yang menjadikan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Ulasan Tema Tema

Lebih terperinci

SINOPSIS. Universitas Darma Persada

SINOPSIS. Universitas Darma Persada SINOPSIS Watanabe Toru adalah seorang pria berusia 37 tahun yang sedang menaiki pesawat Boeing 737 menuju ke bandara Hamburg, Jerman. Sesampainya di bandara, dia mendengar suara lantunan instrumentalia

Lebih terperinci

BAB V MODEL PEMBELARAN DAN RANCANGANNYA. 5.1 Model Pembelajaran Novel Laskar Pelangi melalui Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMP

BAB V MODEL PEMBELARAN DAN RANCANGANNYA. 5.1 Model Pembelajaran Novel Laskar Pelangi melalui Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMP 207 BAB V MODEL PEMBELARAN DAN RANCANGANNYA 5.1 Model Pembelajaran Novel Laskar Pelangi melalui Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMP Dalam pelaksanaan pembelajaran novel yang digunakan sebagai materi pembelajaran

Lebih terperinci

KAJIAN PSIKOLOGIS TENTANG PERJUANGAN DAN KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PEREMPUAN NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

KAJIAN PSIKOLOGIS TENTANG PERJUANGAN DAN KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PEREMPUAN NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KAJIAN PSIKOLOGIS TENTANG PERJUANGAN DAN KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PEREMPUAN NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Wiwid Widiyanto Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PADA SEBUAH KAPAL KARYA NH. DINI E-JURNAL ILMIAH

NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PADA SEBUAH KAPAL KARYA NH. DINI E-JURNAL ILMIAH E-JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) TRI WIDOLA NIM. 09080075 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA JURNAL ILMIAH

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA JURNAL ILMIAH ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA JURNAL ILMIAH diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan NILA SUSANTI NPM 09080144 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. yang terkandung dalam novel tersebut sebagai berikut.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. yang terkandung dalam novel tersebut sebagai berikut. BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis data pada Bab IV, dapat disimpulkan bahwa novel Sebelas Patriot merupakan novel yang berlatar belakang kecintaan terhadap tanah air,

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1. Ada 81 buah idiom yang digunakan dalam novel Ayah karya Andrea

BAB IV PENUTUP. 1. Ada 81 buah idiom yang digunakan dalam novel Ayah karya Andrea BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan. 1. Ada 81 buah idiom yang digunakan dalam novel Ayah karya Andrea Hirata, yaitu 1) gurat nasib, 2) kucing

Lebih terperinci

TRILOGI NOVEL MARITO

TRILOGI NOVEL MARITO TRILOGI NOVEL MARITO Izinkan Aku Memelukmu Ayah Dalam Pelarian Ketika Aku Kembali Marito, terlahir sebagai perempuan di suku Batak. Ia memiliki empat kakak perempuan. Nasibnya lahir di masa terpelik dalam

Lebih terperinci

PERUBAHAN NILAI-NILAI BUDAYA MINANGKABAU DALAM NOVEL TAMU KARYA WISRAN HADI ARTIKEL ILMIAH

PERUBAHAN NILAI-NILAI BUDAYA MINANGKABAU DALAM NOVEL TAMU KARYA WISRAN HADI ARTIKEL ILMIAH PERUBAHAN NILAI-NILAI BUDAYA MINANGKABAU DALAM NOVEL TAMU KARYA WISRAN HADI ARTIKEL ILMIAH diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA 1) ALVINO PRASETYAWAN NPM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Patriakat merupakan sistem pengelompokkan sosial yang menempatkan posisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Patriakat merupakan sistem pengelompokkan sosial yang menempatkan posisi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Patriakat merupakan sistem pengelompokkan sosial yang menempatkan posisi laki-laki sebagai pemilik otoritas lebih tinggi daripada perempuan. Karena laki-laki

Lebih terperinci

NILAI-NILAI ADAT MINANGKABAU DALAM NOVEL MEMANG JODOH KARYA MARAH RUSLI ARTIKEL ILMIAH

NILAI-NILAI ADAT MINANGKABAU DALAM NOVEL MEMANG JODOH KARYA MARAH RUSLI ARTIKEL ILMIAH NILAI-NILAI ADAT MINANGKABAU DALAM NOVEL MEMANG JODOH KARYA MARAH RUSLI ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) RIKA AGUSTIN NPM 09080066

Lebih terperinci

KOMITMEN PERNIKAHAN PADA PASANGAN SUAMI ISTRI YANG SUAMINYA MENGALAMI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung

KOMITMEN PERNIKAHAN PADA PASANGAN SUAMI ISTRI YANG SUAMINYA MENGALAMI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung KOMITMEN PERNIKAHAN PADA PASANGAN SUAMI ISTRI YANG SUAMINYA MENGALAMI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) Eneng Nurlaili Wangi 1, Yunikeu Gusnendar 2 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung 1,2 Email

Lebih terperinci

pelajaran 1 keluarga setiap anak pasti punya ayah ibu kakek nenek dan saudara semua itu disebut keluarga tahukah kamu anggota keluargamu keluarga 1

pelajaran 1 keluarga setiap anak pasti punya ayah ibu kakek nenek dan saudara semua itu disebut keluarga tahukah kamu anggota keluargamu keluarga 1 pelajaran 1 keluarga setiap anak pasti punya ayah ibu kakek nenek dan saudara semua itu disebut keluarga tahukah kamu anggota keluargamu keluarga 1 menulis kapital bertanya melengkapi cerita memperkenalkan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dibutuhkan dalam penelitian sebab di dalamnya akan ditemui aspekaspek

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dibutuhkan dalam penelitian sebab di dalamnya akan ditemui aspekaspek BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep dibutuhkan dalam penelitian sebab di dalamnya akan ditemui aspekaspek yang menyangkut masalah yang akan diteliti sehingga ruang lingkup

Lebih terperinci

Informasi 107. Bab 10. Informasi

Informasi 107. Bab 10. Informasi Informasi 107 Bab 10 Informasi Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) menirukan percakapan teks drama yang dibacakan guru; 2) menceritakan peristiwa yang pernah dialami;

Lebih terperinci

Kupersembahkan skripsi ini untuk Ibunda, Almarhum Ayahanda dan Ani

Kupersembahkan skripsi ini untuk Ibunda, Almarhum Ayahanda dan Ani Just remember, there's a right way and a wrong way to do everything and the wrong way is to keep trying to make everybody else do it the right way (Colonel Potter) Kupersembahkan skripsi ini untuk Ibunda,

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI ARTIKEL ILMIAH

KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI ARTIKEL ILMIAH KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI ARTIKEL ILMIAH diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

KEMISKINAN DALAM NOVEL TAK PUTUS DIRUNDUNG MALANG KARYA SUTAN TAKDIR ALISJAHBANA PENDEKATAN SOSIOLOGI SASTRA

KEMISKINAN DALAM NOVEL TAK PUTUS DIRUNDUNG MALANG KARYA SUTAN TAKDIR ALISJAHBANA PENDEKATAN SOSIOLOGI SASTRA KEMISKINAN DALAM NOVEL TAK PUTUS DIRUNDUNG MALANG KARYA SUTAN TAKDIR ALISJAHBANA PENDEKATAN SOSIOLOGI SASTRA ARTIKEL ILMIAH MICANIA NPM 10080164 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan gambaran tentang kehidupan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan gambaran tentang kehidupan yang ada dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan gambaran tentang kehidupan yang ada dalam masyarakat. Kehidupan sosial, kehidupan individu, hingga keadaan psikologi tokoh tergambar

Lebih terperinci

BAB III BEBERAPA UPAYA ORANG TUA DALAM MEMBINA EMOSI ANAK AKIBAT PERCERAIAN. A. Fenomena Perceraian di Kecamatan Bukit Batu

BAB III BEBERAPA UPAYA ORANG TUA DALAM MEMBINA EMOSI ANAK AKIBAT PERCERAIAN. A. Fenomena Perceraian di Kecamatan Bukit Batu BAB III BEBERAPA UPAYA ORANG TUA DALAM MEMBINA EMOSI ANAK AKIBAT PERCERAIAN A. Fenomena Perceraian di Kecamatan Bukit Batu Upaya orang tua dalam membina emosi anak akibat perceraian di Kecamatan Bukit

Lebih terperinci

MULTIKULTURALISME DALAM NOVEL EDENSOR KARYA ANDREA HIRATA. Oleh

MULTIKULTURALISME DALAM NOVEL EDENSOR KARYA ANDREA HIRATA. Oleh MULTIKULTURALISME DALAM NOVEL EDENSOR KARYA ANDREA HIRATA Oleh Refrina 1, Zulfitriyani², Putri Dian Afrinda³ 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) Dan 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

KELAS SOSIAL DALAM PERKAWINAN MUSTAQIMAH KARYA ZULFAISAL PUTERA

KELAS SOSIAL DALAM PERKAWINAN MUSTAQIMAH KARYA ZULFAISAL PUTERA KELAS SOSIAL DALAM PERKAWINAN MUSTAQIMAH KARYA ZULFAISAL PUTERA Agung Nasrullah Saputro 1) 1) Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, IKIP PGRI Madiun Email: 1) goeng_15@yahoo.co.id.; Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. turun temurun. Kebiasaan tersebut terkait dengan kebudayaan yang terdapat dalam

BAB I PENDAHULUAN. turun temurun. Kebiasaan tersebut terkait dengan kebudayaan yang terdapat dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tradisi merupakan kebiasaan dalam suatu masyarakat yang diwariskan secara turun temurun. Kebiasaan tersebut terkait dengan kebudayaan yang terdapat dalam suatu masyarakat.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa peran perempuan pengarang dalam sejarah sastra Indonesia masih sukar untuk dipetakan,

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGISIAN. 4. Jawablah dengan jujur sesuai dengan keadaan diri Anda. Kerahasiaan jawaban Anda serta Identitas Anda akan di jamin sepenuhnya.

PETUNJUK PENGISIAN. 4. Jawablah dengan jujur sesuai dengan keadaan diri Anda. Kerahasiaan jawaban Anda serta Identitas Anda akan di jamin sepenuhnya. PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah dengan teliti sebelum menjawab. 2. Pengisian jawaban di lakukan secara urut. Usahakan agar jangan sampai ada jawaban yang terlewat. 3. Pilih salah satu dari 4 alternatif jawaban

Lebih terperinci

Pelajaran 07: LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN (Bagian 2) Kau Tidak Bisa Kembali 17 Agustus 2013

Pelajaran 07: LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN (Bagian 2) Kau Tidak Bisa Kembali 17 Agustus 2013 Pelajaran 07: LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN (Bagian 2) Kau Tidak Bisa Kembali 17 Agustus 2013 Kau tidak bisa kembali! (Apa kira-kira hubungan ilustrasi berikut dengan ayat-ayat Alkitab di pelajaran hari Rabu?)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang disepanjang hidup mereka pasti mempunyai tujuan untuk. harmonis mengarah pada kesatuan yang stabil (Hall, Lindzey dan

BAB I PENDAHULUAN. orang disepanjang hidup mereka pasti mempunyai tujuan untuk. harmonis mengarah pada kesatuan yang stabil (Hall, Lindzey dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia pasti mempunyai harapan-harapan dalam hidupnya dan terlebih pada pasangan suami istri yang normal, mereka mempunyai harapan agar kehidupan mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan karya imajinasi yang inspirasinya berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan karya imajinasi yang inspirasinya berasal dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan karya imajinasi yang inspirasinya berasal dari fenomena yang dialami atau terjadi di sekeliling pengarang. Karya sastra yang diciptakan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak

BAB V PENUTUP. memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Novel Surga Yang Tak Dirindukan adalah karya Asma Nadia. Penelitian ini memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak Dirindukan Karya Asma Nadia Kajian

Lebih terperinci

PENYIMPANGAN NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BULAN SUSUT KARYA ISMET FANANY E JURNAL ILMIAH

PENYIMPANGAN NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BULAN SUSUT KARYA ISMET FANANY E JURNAL ILMIAH PENYIMPANGAN NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BULAN SUSUT KARYA ISMET FANANY E JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) ERIK ESTRADA NPM.09080045

Lebih terperinci

KEBUDAYAAN BUGIS DALAM NOVEL CALABAI PEREMPUAN DALAM TUBUH LELAKI KARYA PEPI AL-BAYQUNIE ABSTRACT

KEBUDAYAAN BUGIS DALAM NOVEL CALABAI PEREMPUAN DALAM TUBUH LELAKI KARYA PEPI AL-BAYQUNIE ABSTRACT KEBUDAYAAN BUGIS DALAM NOVEL CALABAI PEREMPUAN DALAM TUBUH LELAKI KARYA PEPI AL-BAYQUNIE Yudi Zulhendra 1, Wahyudi Rahmat 2, Aruna Laila 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

KESENJANGAN SOSIAL PADA NASKAH DRAMA BILA MALAM BERTAMBAH MALAM KARYA PUTU WIJAYA

KESENJANGAN SOSIAL PADA NASKAH DRAMA BILA MALAM BERTAMBAH MALAM KARYA PUTU WIJAYA KESENJANGAN SOSIAL PADA NASKAH DRAMA BILA MALAM BERTAMBAH MALAM KARYA PUTU WIJAYA Pradistya Arifah Dwiarno Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Modern Ngawi Email: pradistyaarifa@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Aku tahu cara mencapai cita cita adalah dengan berusaha dengan ujur Salinlah 2 :

Aku tahu cara mencapai cita cita adalah dengan berusaha dengan ujur Salinlah 2 : Nama: KEJUJURAN 1 MENDATANGKAN MANFAAT Selasa, 17 Jumadil Ula 1435 / 18 Maret 2014 Ttd Orang Tua: Tema: Tempat Umum Sub Tema: Cita cita anak muslim untuk naik haji 1. Tujuan Aku tahu cara mencapai cita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi fisik yang lebih lemah dan dikenal lembut sering menjadi alasan untuk menempatkan kaum perempuan dalam posisi yang lebih rendah dari lakilaki. Secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sejalan dengan perkembangan masyarakatnya. Hal tersebut dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sejalan dengan perkembangan masyarakatnya. Hal tersebut dapat dilihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesusastraan pada umumnya selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Demikian halnya dengan kesusastraan Indonesia. Perkembangan kesusastraan Indonesia sejalan

Lebih terperinci

Lima Belas Tahun Tidak Lama

Lima Belas Tahun Tidak Lama Dari Kumpulan Cerpen "Keberanian Manusia" Lima Belas Tahun Tidak Lama Kota kami telah hampir berusia setengah abad, dan hampir saja hanyut karena kecelakaan gunung berapi. Beberapa tahun belakangan ini

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. proses kultural budaya di masa lalu, kini telah berganti sebab. Di masyarakat

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. proses kultural budaya di masa lalu, kini telah berganti sebab. Di masyarakat BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bukan merupakan hal yang tabu ketika terdapat fenomena pernikahan dini yang masih terjadi dewasa ini, pernikahan dini yang awal mulanya terjadi karena proses kultural

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Ratu Ester yang Cantik

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Ratu Ester yang Cantik Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Ratu Ester yang Cantik Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Janie Forest Disadur oleh: Ruth Klassen Diterjemahkan oleh:

Lebih terperinci

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan BAB VI SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis data, hasil analisis, dan pembahasan dapat disimpulkan dari cerpen Indonesia pengarang perempuan dekade 1970-2000-an beberapa hal berikut. Struktur

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP Identitas Diri Nama : Tanggal : Jenis Kelamin : L / P Kelas : PETUNJUK PENGISIAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Angket ini bukan suatu tes, tidak ada

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 11. KETERAMPILAN BERSASTRALatihan Soal 11.2

SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 11. KETERAMPILAN BERSASTRALatihan Soal 11.2 1. Bacalah kutipan cerpen di bawah ini dengan saksama! SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 11. KETERAMPILAN BERSASTRALatihan Soal 11.2 Konflik pada diri ibu dalam kutipan tersebut adalah cinta

Lebih terperinci

STRATEGI KOPING ANAK DALAM PENGATASAN STRES PASCA TRAUMA AKIBAT PERCERAIAN ORANG TUA

STRATEGI KOPING ANAK DALAM PENGATASAN STRES PASCA TRAUMA AKIBAT PERCERAIAN ORANG TUA STRATEGI KOPING ANAK DALAM PENGATASAN STRES PASCA TRAUMA AKIBAT PERCERAIAN ORANG TUA Skripsi Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana S-1 Psikologi Disusun oleh : Agung

Lebih terperinci

LIFE HISTORY. Note : II (12-18 tahun) Nama : Tetni br Tarigan Usia : 16 tahun

LIFE HISTORY. Note : II (12-18 tahun) Nama : Tetni br Tarigan Usia : 16 tahun LIFE HISTORY Note : II (12-18 tahun) Nama : Tetni br Tarigan Usia : 16 tahun Tetni seorang anak perempuan berusia 16 tahun, yang tinggal dalam keluarga yang serba kekurangan. Ia, orang tuannya dan empat

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 PADANG ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 PADANG ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada semua masyarakat (Chamamah-Soeratno dalam Jabrohim, 2003:9). Karya sastra merupakan

Lebih terperinci

TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH

TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai Dinamika Personal Growth periode anak anak dewasa muda pada individu yang mengalami masa perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua nilai dan norma dalam kehidupan manusia. Karya sastra tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua nilai dan norma dalam kehidupan manusia. Karya sastra tersebut harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra adalah hasil pemikiran dan imajinasi pengarang yang menyentuh hampir semua nilai dan norma dalam kehidupan manusia. Karya sastra tersebut harus dipahami

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANAK TURUN MENJADI ANAK JALANAN Terdapat tiga faktor internal yang disebutkan dalam penelitian ini, yaitu impian bebas, ingin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. objektivitas menempatkan dirinya sebagai instrumen kunci (Semi, 1990:20).

BAB I PENDAHULUAN. objektivitas menempatkan dirinya sebagai instrumen kunci (Semi, 1990:20). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan sebuah karya sastra yang membutuhkan hati nurani untuk dapat membuat karya sastra dan peneliti juga harus sadar bahwa akhirnya objektivitas menempatkan

Lebih terperinci

NILAI MUHASABAH (STUDI BIOGRAFI PADA SESEORANG YANG MENGALAMI EVALUASI DIRI POSITIF)

NILAI MUHASABAH (STUDI BIOGRAFI PADA SESEORANG YANG MENGALAMI EVALUASI DIRI POSITIF) NILAI MUHASABAH (STUDI BIOGRAFI PADA SESEORANG YANG MENGALAMI EVALUASI DIRI POSITIF) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana (S-1) Psikologi Disusun oleh: Wijayanti Tri

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 12 Universitas Indonesia

BAB 2 LANDASAN TEORI. 12 Universitas Indonesia BAB 2 LANDASAN TEORI Kehidupan sosial dapat mendorong lahirnya karya sastra. Pengarang dalam proses kreatif menulis dapat menyampaikan ide yang terinspirasi dari lingkungan sekitarnya. Kedua elemen tersebut

Lebih terperinci

MATERI Bahan Ajar Penyiaran Radio Pendidikan BPMR

MATERI Bahan Ajar Penyiaran Radio Pendidikan BPMR MATERI Bahan Ajar Penyiaran Radio Pendidikan BPMR IDENTIFIKASI NASKAH 1. Nama Program : Apresiasi Sastra 2. Topik : Feminisme dalam Novel 3. Judul Karya yang Diulas : Novel Geni Jora, Namaku Teweraut,

Lebih terperinci