MULTIKULTURALISME DALAM NOVEL EDENSOR KARYA ANDREA HIRATA. Oleh
|
|
- Inge Yulia Atmadjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2
3
4 MULTIKULTURALISME DALAM NOVEL EDENSOR KARYA ANDREA HIRATA Oleh Refrina 1, Zulfitriyani², Putri Dian Afrinda³ 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) Dan 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh multikulturalisme dalam novel Edensor sebagai masalah keberagaman dan perbedaan budaya Timur dan Eropa yang masih minim dibicarakan dalam penelitian sastra. rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah bentuk-bentuk multikulturalisme dalam novel Edensor karya Andrea Hirata? penelitian ini bertujuan untuk, mendeskripsikan bentuk-bentuk multikulturalisme dalam novel Edensor karya Andrea Hirata. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode penelitiannya adalah metode deskriptif analisis. Data penelitian ini adalah peristiwa-peristiwa yang terdapat dalam novel Edensor karya Andrea Hirata yang memiliki multikulturalisme. Sumber data dalam penelitian ini adalah berupa kutipan dialog, monolog, dan tindakan dalam novel. Edensor karya Andrea Hirata. Novel ini diterbitkan oleh PT. Bentang Pustaka tahun 2008 dengan tebal 294 halaman. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa multikulturalisme yang terdapat dalam novel Edensor karya Andrea Hirata adalah, (1) multikulturalisme isolasionis, menerima keragaman budaya, tetapi pada saat yang sama berusaha mempertahankan budaya mereka secara terpisa, (2) multikulturalisme akomodatif, menerima keberagaman budaya dan mengemban gkannya tanpa menentang budaya dominan, (3 ) multikulturalisme kritikal/interaktif, kritikkan terhadap keragaman budaya, (4 ) multikulturalisme kosmopolitan, menghapuskan batas-batas budaya supaya tidak terikat pada budaya tertentu. Kata Kunci: multikulturalisme, novel.
5 MULTIKULTURALISME IN NOVEL of EDENSOR MASTERPIECE of ANDREA HIRATA By Refrina 1, Zulfitriyani², Putri Dian Afrinda 1) Student of STKIP PGRI West Sumatra 2) And 3) Lecturer Program Study Education of Ianguage and Art Indonesia STKIP PGRI West Sumatra ABSTRAC This research of background by multikulturalisme in novel of Edensor as problem of keberagaman and difference of East culture and Europe which still minim discussed in research of art. formula of is problem of at this research is " how forms of multikulturalisme in novel of Edensor masterpiece of Andrea Hirata?" this research aim to for the, mendeskripsikan of forms of multikulturalisme in novel of Edensor masterpiece of Andrea Hirata. Research type which is used in this research is research qualitative. its Research method is descriptive method of analysis. this Research data is events which there are in novel of Edensor masterpiece of Andrea Hirata owning multikulturalisme. Source of data in this research is in the form of citation dialogued, monologue, and action in novel. Masterpiece Edensor of Andrea Hirata. This Novel is published by PT. Unfold Book year 2008 thickly 294 page;yard. Pursuant to result of research can be concluded that multikulturalisme which there are in novel of Edensor masterpiece of Andrea Hirata is, ( 1) isolasionis multikulturalisme, accepting keragaman of culture, but at the (time) of is same try to maintain their culture by terpisa, ( 2) akomodatif multikulturalisme, accepting keberagaman of culture and developing [him/ it] without opposing dominant culture, ( 3) kritikal multikulturalisme / interaktif, criticizing to keragaman of culture, ( 4) cosmopolitan multikulturalisme, abolishing cultural boundarys so that independent of certain culture. Keyword: multikulturalisme, novel.
6 PENDAHULUAN Sastra pada hakikatnya hasil imajinasi seorang sastrawan yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat karena sastra pada umumnya menceritakan dan menggambarkan tentang masalah kehidupan sosial dan budaya masyarakat. Melalui karya sastra, pembaca dapat mengambil hikmah dari permasalahan yang diungkapkan pengarang, baik yang berkaitan dengan kehidupan pribadi maupun kelompok. Pikiran dan gagasan dari seorang pengarang yang diungkapkan dengan segala perasaannya, kemudian disusun menjadi sebuah karya sastra yang mengungkap makna hidup dan kehidupan sebagaimana yang terungkap oleh pikiran dan perasaan tersebut. Karya sastra pada umumnya berisi tentang permasalahan yang melengkapi kehidupan manusia. Novel umumnya berasal dari cerita yang merupakan cerminan dari kenyataan. Kenyataan tersebut mengungkapkan tentang masalah kehidupan, seperti masalah kebudayaan, percintaan, agama, psikologi, dan sosiologi. Masalah apapun yang terjadi di dalam kehidupan pada intinya tidak terlepas dari manusia. Manusia yang menjadi pelaku utama dari segala penyebab timbulnya masalah. Untuk mengatasi berbagai masalah, manusia akan menggunakan pikirannya untuk menghasilkan ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan menghasilkan kebudayaan. Selanjutnya kebudayaan memberikan kreativitas yang beragam sehingga dapat dipakai untuk menyelesaikan semua masalah dalam kehidupan manusia. Masalah kebudayaan merupakan tema yang menarik untuk dianalisis dalam karya sastra karena sastra, masyarakat, dan kebudayaan merupakan suatu jalinan yang erat kaitannya dan saling mempengaruhi karena sama-sama menyentuh sisi kemanusiaan dalam hidup yang diungkapkan. Kebudayaan selalu berubah sesuai dengan perkembangan zaman sedangkan sastra adalah ekspresi yang mencerminkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Menurut Semi (1989:54), sastra merupakan bagian dari kebudayaan. Kebudayaan merupakan hasil karya yang bersifat kreatif dan bersifat dinamis. Dengan mengkaji multikulturalisme manusia dapat memahami yang berkenaan dengan kebudayaan dan manusia. Novel yang di dalamnya terdapat multikulturalisme adalah novel Edensor karya Andrea Hirata. Dalam novel ini diceritakan tentang perjalanan dua orang pemuda yang dibesarkan dalam keluarga yang sederhana. Mereka tumbuh besar dalam keadaan yang menganut kebijakan zaman purba, yang selalu mengganti nama demi kebaikan tabiatnya. Bagi orang Melayu pedalaman seperti mereka, nama amat penting, nama berurusan dengan agama dan dianggap sumber aura. Meski selalu mengganti nama menjadi pilihannya, ia tidak pernah berubah, selalu membuat keributan di kampungnya dan tidak pernah merasa malu kena sidang beberapa kali oleh masyarakat karena kenakalannya. Di dalam novel ini juga diceritakan tentang kegigihan tokoh Ikal dan Arai untuk mencapai pendidikan dan mimpi-mimpinya. Meskipun menempuh jarak yang cukup jauh untuk sampai ke sekolah, mereka tetap bersemangat untuk mencapai cita-cita dan mimpinya keliling Eropa. Novel ini dapat menginspirasi anak-anak bangsa terutama mereka yang mau bermimpi dan punya cita-cita yang tinggi agar termotivasi untuk mendapakan pendidikan yang lebih baik di luar negeri. Meskipun mereka harus hidup di negara yang memiliki banyak budaya. Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan penelitian tentang multikulturalisme dalam novel Edensor karya Andrea Hirata. Alasan membahas mengenai multikultural karena penelitian yang membahas tentang keberagaman dan perbedaan budaya Timur dan Eropa yang masih minim. METODOLOGI PENELITIAN Data penelitian ini adalah peristiwa-peristiwa yang terdapat dalam novel Edensor karya Andrea Hirata yang memiliki multikulturalisme. Sumber data dalam penelitian ini adalah berupa kutipan dialog, monolog, dan tindakan dalam novel. Edensor karya Andrea Hirata. Novel ini diterbitkan oleh PT. Bentang Pustaka tahun 2008 dengan tebal 294 halaman. Teknik pengumpulan data yaitu, membaca dan menandai peristiwa yang ada dalam Edensor karya Andrea Hirata yang mengarah pada fokus penelitian, menginventarisasikan data dengan mencatat data yang berkaitan dengan multikulturalisme, dan mengklasifikasikan data sesuai inventarisasi data. Teknik penganalisisan data pada penelitian ini yaitu, mendeskripsikan data yang sesuai dengan konsep
7 multikulturalisme yang terdapat dalam novel Edensor karya Andrea Hirata, menginterpretasikan data yang sudah dianalisis sesuai dengan kerangka teori, dan menyimpulkan data dan menulis laporan. HASIL PENELITIAN Setelah dilakukan analisis data, maka ditemukan data terkait dengan multikulturalisme yang terdapat dalam novel edensor karya Andrea Hirata. Bentuk multikulturalisme yang terdapat dalam novel edensor adalah multikulturalisme isolasionis, multikulturalisme akomodatif, multikulturalisme otonomis, multikulturalisme kritikal/interaktif, dan multikulturalisme kosmopolitan. PEMBAHASAN Multikulturalisme adalah sebuah paham menekankan pada kesederajatan dan kesetaraan budaya-budaya lokal dengan tanpa mengabaikan hak-hak dan eksistensi budaya yang ada (Parekh dalam Mahfud 2013:93). 1. Multikulturalisme Isolasionis Masyarakat yang tinggal di Eropa merupakan orang-orang yang berasal dari berbagai negara dan berbeda budaya. Sebagian diantara mereka dapat menerima perbedaan budaya tersebut, namun tetap mempertahankan budayanya sendiri dan tertutup dari masyarakat umum. Van Der Wall adalah seorang Building Manager di pinggir Belgia yaitu Brugge. Ia dapat menerima perbedaan cara kerja orang Indonesia dengan Belgia, namun pada saat yang bersamaan ia mempertahankan cara kerja negaranya yang sesuai dengan sistem dan efisien. Hal demikian juga terlihat pada orang-orang Tinghoa dan Hongkong. Mereka menerima perbedaan dari berbagai negara tersebut, namun pada saat itu juga mereka menututupi identitas asli dari negaranya sendiri dengan memiliki dua nama yaitu lokal dan internasional. 2. Multikulturalisme Akomodatif Orang Melayu di Tanjong Pandan Belitung menganggap sebuah nama seseorang sangatlah penting karena menurut budaya mereka arti sebuh nama berurusan dengan sikap, agama, dan aura seseorang. Orang Melayu ini tetap mempertahankan dan mengembangkan budayanya secara turuntemurun kepada anak-anaknya tanpa menentang budaya lain. 3. Multikulturalisme Kritikal/Interaktif Multikulturalisme ini adalah kritikan yang dilakukan oleh masyarakat minoritas terhadap masyarakat yang dominan. Pada novel Edensor dapat kita temukan, bahwa tokoh Ikal mengkritik perbedaan budaya orang-orang Eropa pada umumnya dengan orang Indonesia. Selama di Eropa Ikal banyak menemukan perbedaan dan karagaman budaya yang terjadi disana. Seperti orang Prancis yang menolak memiliki anak, bagi mereka memiliki seorang anak itu membutuhkan jaminan hidup yang tinggi, yang sangat berbeda dengan orang-orang Indonesia yang kerjanya beranak terus-menerus tanpa memikirkan timgginya kebutuhan hidup untuk anak tersebut. Lain lagi kehidupan orang-orang Paris yang mengadakan seni teater pada musim panas yang menampilkan cerita tentang kritikan orang-orang kaya baru Asia yang berbelanja ke Paris. Pulang ke tanah air, mereka petantangpetenteng mengaku telah mejelajahi butik L Avenue Des Champs-Elyees, padahal hanya memborong baju obral di sebuah Mal. 4. Multikulturalisme Kosmopolitan Pada novel ini, bentuk multikulturalisme kosmopolitan lebih dominan di bandingkan dari bentuk multikulturalisme yang sudah dijelaskan di atas. Orang-orang Eropa yang penduduknya lebih
8 banyak berasal dari berbagai bangsa dan tentunya memiliki berbagai budaya juga, namun dengan demikian mereka saling menghargai dan menghapuskan batas-batas budaya tertentu demi menjalin sebuah hubungan silaturahmi dengan orang-orang yang berbeda bangsa dan budaya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa multikultural yang terdapat dalam novel Edensor karya Andrea Hirata adalah, (1) multikulturalisme isolasionis menerima keragaman, tetapi pada saat yang sama berusaha mempertahankan budaya mereka secara terpisah dari masyarakat umum lainnya, (2) multikulturalisme akomodatif memberikan kebebasan kepada kaum minoritas untuk mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan mereka, sebaliknya kaum minoritas tidak menentang kultur dominan, (3) multikultu ralisme kritikal/interaktif, perjuangan masyarakat kulit hitam supaya keberadaannya dihargai, (4) multikulturalisme kosmopolitan menghapuskan batas-batas budaya untuk menciptakan masyarakat dimana setiap individu tidak lagi terikat kepada budaya tertentu. SARAN Setelah menganalisis temuan data multikulturalisme dalam novel Edensor karya Andrea Hirata, peneliti menyarankan beberapa hal yaitu. 1. Bagi pencipta sastra (pengarang) hendaknya selalu termotivasi untuk menciptakan karya sastra yang bernuansa kebudayaan. Karya-karyanya berisi tentang kebuadayan suatu daerah atau negara lain didalamnya, selain menyalurkan hobi maupun bakat juga menyampaikan keberagaman dan perbedaan kebudayaan disetiap daerah maupun negara yang dapat bermanfaat dalam menjalankan kehidupan,. 2. Bagi pembaca, khususnya masyarakat Indonesia agar mau mempelajari, memahami, serta melestarikan kebudayaan Indonesia dimanapun kita berada yang terdapat dalam novel ini untuk di pelajaran dalam kehidupan sehari-hari dan dapat menambah wawasan dan pemahaman tentang bentuk multikulturalisme dalam karya sastra. KEPUSTAKAAN Endaswara, Suwandi Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: CAPS. Hirata, Andrea Edensor. Yogyakarta. Bentang Pustaka. Koentjaraningrat Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta. Mahfud, Choirul Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
ANALISIS PANDANGAN HIDUP TOKOH ALIF DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI ARTIKEL ILMIAH
ANALISIS PANDANGAN HIDUP TOKOH ALIF DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) FITRI YANTI NIM.
Lebih terperinciANALISIS MORAL TOKOH UTAMA NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH
ANALISIS MORAL TOKOH UTAMA NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH AFDAL RIFNANDA NPM 10080248 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciINTERTEKSTUALITAS DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DENGAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA A FUADI ARTIKEL ILMIAH
INTERTEKSTUALITAS DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DENGAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA A FUADI ARTIKEL ILMIAH diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA
Lebih terperinciPENYIMPANGAN NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BULAN SUSUT KARYA ISMET FANANY E JURNAL ILMIAH
PENYIMPANGAN NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BULAN SUSUT KARYA ISMET FANANY E JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) ERIK ESTRADA NPM.09080045
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang
1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang penelitian. Ruang lingkup penelitian dibatasi pada unsur intrinsik novel, khususnya latar dan objek penelitian
Lebih terperinciANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL AMBA KARYA LAKSMI PAMUNTJAK ARTIKEL ILMIAH RIANTO NPM
ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL AMBA KARYA LAKSMI PAMUNTJAK ARTIKEL ILMIAH RIANTO NPM. 10080307 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada diri pembaca. Karya juga merupakan ungkapan pikiran dan perasaan, baik tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia ini di isi oleh penduduk dengan bermacam-macam perbedaan. Perbedaan tersebut mencangkup agama, profesi, jenis kelamin, dan wilayah. Walaupun sebenarnya tak hanya
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala. Kaitan tersebut dilakukan oleh peneliti berdasarkan observasinya.
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Untuk membahas sebuah karya sastra ada dua macam pendekatan, yaitu pendekatan intrinsik dan pendekatan ekstrinsik. Pendekatan intrinsik bertolak
Lebih terperinciKETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN BERDASARKAN TEKNIK MENGEMBANGKAN KATA KUNCI
KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN BERDASARKAN TEKNIK MENGEMBANGKAN KATA KUNCI ARTIKEL ILMIAH ` Oleh : MEZA RAHMADANI NPM 11080092 PROGRAM
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terjadi konflik-konflik yang akhirnya menyebabkan terjadinya perubahan jalan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu bentuk karya sastra adalah novel. Novel merupakan pengungkapan dari pragmen kehidupan manusia (dalam jangka yang lebih panjang) dan terjadi konflik-konflik
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP N 13 PADANG DENGAN BERBANTUAN MEDIA FILM Oleh
KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP N 13 PADANG DENGAN BERBANTUAN MEDIA FILM Oleh Meri Muziarti 1, Dra. Indriani Nisja 2, Titiek Fujita Yusandra 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan menggunakan bahasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan medium bahasa. Sebagai
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Politik Identitas. Sebagai suatu konsep yang sangat mendasar, apa yang dinamakan identitas
14 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Politik Identitas Sebagai suatu konsep yang sangat mendasar, apa yang dinamakan identitas tentunya menjadi sesuatu yang sering kita dengar. Terlebih lagi, ini merupakan konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain (Chaer dan Agustina, 1995: 14). Melalui bahasa dapat terungkap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kajian mengenai bahasa menjadi suatu kajian yang tidak pernah habis untuk dibicarakan karena bahasa telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Bahasa adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. analisis unsur intrinsiknya, yaitu unsur-unsur yang membangun karya sastra,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebuah karya sastra itu diciptakan pengarang untuk dibaca, dinikmati, ataupun dimaknai. Dalam memaknai karya sastra, di samping diperlukan analisis unsur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam peradaban manusia semenjak ribuan tahun yang lalu. Kehadiran sastra di tengah peradaban manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Optimis berarti selalu percaya diri dan berpandangan atau berpengharapan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Optimis berarti selalu percaya diri dan berpandangan atau berpengharapan baik dalam segala hal (Maulana dkk, 2008: 363). Optimis juga berarti memiliki pengharapan
Lebih terperinciNILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PADA SEBUAH KAPAL KARYA NH. DINI E-JURNAL ILMIAH
E-JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) TRI WIDOLA NIM. 09080075 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sebuah hasil ciptaan manusia yang mengandung nilai keindahan yang estetik. Sebuah karya sastra menjadi cermin kehidupan yang terjadi pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. realitas kehidupan sosial pengarangnya. Suatu karya sastra dapat dikatakan baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah karya sastra merupakan proses kreatif seorang pengarang terhadap realitas kehidupan sosial pengarangnya. Suatu karya sastra dapat dikatakan baik apabila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karya sastra merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia, selain memberikan hiburan juga sarat dengan nilai, baik nilai keindahan maupun nilai- nilai ajaran
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL ILMIAH
HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL ILMIAH IRESTUTI WAHYU NINGSIH NPM 11080134 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA
Lebih terperinciPERUBAHAN SIKAP TOKOH SAMSUL BAHRI DALAM NOVEL SITI NURBAYA KARYA MARAH RUSLI (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA) ARTIKEL ILMIAH
PERUBAHAN SIKAP TOKOH SAMSUL BAHRI DALAM NOVEL SITI NURBAYA KARYA MARAH RUSLI (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA) ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA
Lebih terperinciKRITIK SOSIAL DALAM NOVEL ANGKATAN BARU KARYA HAMKA ABSTRACT
KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL ANGKATAN BARU KARYA HAMKA Susi Susanti 1, Mila Kurnia Sari², Titiek Fujita Yusandra² 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sosiologi dan Sastra Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat, sedangkan objek ilmu-ilmu kealaman adalah gejala alam. Masyarakat adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan problematika yang
Lebih terperinciV. SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis tentang ciri-ciri tokoh dalam novel Edensor karya
V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis tentang ciri-ciri tokoh dalam novel Edensor karya Andrea Hirata yang dilihat dari ciri-ciri tokoh secara jasmaniah dan secara rohaniah dan jenis-jenis
Lebih terperinciKeterampilan Menulis Naskah Drama Berdasarkan Novel Populer Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan ARTIKEL ILMIAH
Keterampilan Menulis Naskah Drama Berdasarkan Novel Populer Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karya sastra tidak lahir dalam situasi kekosongan budaya, budaya tidak hanya. konvensi atau tradisi yang mengelilinginya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra diciptakan oleh pengarang untuk dipahami dan dinikmati oleh pembaca pada khususnya dan oleh masyarakat pada umumnya. Hal-hal yang diungkap oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN. Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang telah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN 2.1 Tinjauan pustaka Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Hal itu dapat dijadikan sebagai titik tolak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari kebudayaan. Usianya sudah cukup tua. Kehadiran hampir bersamaan dengan adanya manusia. Karena ia diciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tulisan yang menggunakan bahasa sebagai media pengantar dan memiliki
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil karya manusia, baik lisan maupun tulisan yang menggunakan bahasa sebagai media pengantar dan memiliki nilai estetika yang dominan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra sebagai sebuah ungkapan pribadi pengarang berdasarkan kreativitas/ imajinasi pengarang. Sastra juga dapat dijadikan sebagai wadah seorang pengarang untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti baik dan sastra (dari bahasa Sansekerta) berarti tulisan atau karangan. Dari pengertian
Lebih terperinciKRITIK SOSIAL TERHADAP ADAT MINANGKABAU DALAM NOVEL MERANTAU KE DELI KARYA HAMKA
KRITIK SOSIAL TERHADAP ADAT MINANGKABAU DALAM NOVEL MERANTAU KE DELI KARYA HAMKA Oleh,, 1) Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciKAJIAN INTERTEKSTUALITAS NOVEL PUKAT KARYA TERE LIYE DENGAN NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH
KAJIAN INTERTEKSTUALITAS NOVEL PUKAT KARYA TERE LIYE DENGAN NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra mempunyai dua manfaat atau fungsi sebagaimana yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra mempunyai dua manfaat atau fungsi sebagaimana yang dikemukakan oleh Horatius, yaitu dulce et utile yang berarti menghibur dan mengajar. Kesenangan dan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL)
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai salah
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG
KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG Oleh 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) Dosen Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN METODE LATIHAN/DRILL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII MTsN TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH
PENGARUH PENGGUNAAN METODE LATIHAN/DRILL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII MTsN TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak makna dan banyak aspek didalamnya yang dapat kita gali. Karya sastra lahir karena ada daya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan problematika yang dialaminya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan yang terjadi di masyarakat ataupun kehidupan seseorang. Karya sastra merupakan hasil kreasi
Lebih terperinciKEBUDAYAAN BUGIS DALAM NOVEL CALABAI PEREMPUAN DALAM TUBUH LELAKI KARYA PEPI AL-BAYQUNIE ABSTRACT
KEBUDAYAAN BUGIS DALAM NOVEL CALABAI PEREMPUAN DALAM TUBUH LELAKI KARYA PEPI AL-BAYQUNIE Yudi Zulhendra 1, Wahyudi Rahmat 2, Aruna Laila 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak pernah terlepas dari realitas sosial (Pradopo, 2009:114).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra tidak pernah terlepas dari realitas sosial (Pradopo, 2009:114). Suatu karya sastra menampilkan pelbagai permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak dengan tiba-tiba mendapat berkah misterius, kemudian dengan elegannya mencipta suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra adalah suatu tulisan yang memiliki keindahan yang luar biasa karena menggambarkan tentang kehidupan. Seseorang yang berjiwa sastra akan menghasilkan suatu karya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan ungkapan kehidupan manusia yang memiliki nilai dan disajikan melalui bahasa yang menarik. Karya sastra bersifat imajinatif dan kreatif
Lebih terperinciPERUBAHAN NILAI-NILAI BUDAYA MINANGKABAU DALAM NOVEL TAMU KARYA WISRAN HADI ARTIKEL ILMIAH
PERUBAHAN NILAI-NILAI BUDAYA MINANGKABAU DALAM NOVEL TAMU KARYA WISRAN HADI ARTIKEL ILMIAH diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA 1) ALVINO PRASETYAWAN NPM
Lebih terperinciNILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA Oleh: Intani Nurkasanah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciKETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMPN 3 X KOTO SINGKARAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR ARTIKEL ILMIAH
KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMPN 3 X KOTO SINGKARAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR ARTIKEL ILMIAH DESRIZA EKA PUTRA NPM 100803 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Lebih terperinciANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL EDENSOR KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL EDENSOR KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Ginanjar Subekti Pendidikan Bahasa dan Sastra indonesia ginanjarsubekti10@yahoo.com ABSTRAK:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan alat pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan hasil kebudayaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan berbahasa seseorang dapat menunjukkan kepribadian serta pemikirannya.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita yang di antaranya adalah novel.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita yang di antaranya adalah novel. Novel memiliki dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik
Lebih terperinciPENYIMPANGAN MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK KARYA TERE LIYE ARTIKEL ILMIAH
PENYIMPANGAN MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK KARYA TERE LIYE ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) AHMAD RESKI NPM.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat melakukan komunikasi, mengemukakan gagasan baik dari dalam maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa terdiri atas empat aspek, yaitu menyimak, berbicara membaca dan menulis.menulis merupakan kegiatan berbahasa yang memegang peranan penting
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembicaraan karya sastra tidak lepas dari penilaian-penilaian. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu seni adalah yang imajinatif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan berbagai fenomena kehidupan manusia. Fenomena kehidupan manusia menjadi hal yang sangat menarik
Lebih terperinciPERUBAHAN GAYA HIDUP TOKOH HASAN DALAM NOVEL ATHEIS KARYA ACHDIAT K. MIHARDJA ARTIKEL ILMIAH RATNA ARIANI HASIBUAN NPM
PERUBAHAN GAYA HIDUP TOKOH HASAN DALAM NOVEL ATHEIS KARYA ACHDIAT K. MIHARDJA ARTIKEL ILMIAH RATNA ARIANI HASIBUAN NPM. 10080178 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan emosi yang spontan yang mampu mengungkapkan aspek estetik baik yang berdasarkan aspek kebahasaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia yang berupa karya bahasa. Dari zaman ke zaman sudah banyak orang
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN JURNAL ILMIAH
KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN JURNAL ILMIAH diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata I) DESI MELIA
Lebih terperinciKETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG BERDASARKAN KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH RIRIN SEPRIWINNI NPM
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG BERDASARKAN KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH RIRIN SEPRIWINNI NPM 09080190 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebuah imitasi. Karya sastra merupakan bentuk dari hasil sebuah kreativitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah merupakan ciptaan, sebuah kreasi bukan semata-mata sebuah imitasi. Karya sastra merupakan bentuk dari hasil sebuah kreativitas imajinatif, pada
Lebih terperinciOleh ABSTRAK. Kata kunci: merevisi, kekurangan teks laporan hasil observasi, diskusi
KETERAMPILAN MEREVISI KEKURANGAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DISKUSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh Dwiyara Kusuma 1, Upit Yulianti DN, M.Pd
Lebih terperinciINTERAKSI SOSIAL DALAM NOVEL SENANDUNG SABAI: CINTA DAN LUKA KARYA VERA YUANA ARTIKEL ILMIAH
INTERAKSI SOSIAL DALAM NOVEL SENANDUNG SABAI: CINTA DAN LUKA KARYA VERA YUANA ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memeroleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata I) TRINESIA WIDIYA NINGSIH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui berbagai kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai lingkungan fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya.
Lebih terperinciFilm yang mengupas proses pelestarian lingkungan. Film yang menceritakan pengabdian seorang pelestari bumi. Cara melestarikan lingkungan yang baik
1. SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 7. TEKS ULASANLatihan Soal 7.3 Cermatilah teks berikut. Dalam rangka memperingati Hari Bumi Sedunia, sederet film asing mengenai lingkungan hidup diputar. Film-film
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah seni yang banyak memanfaatkan simbol atau tanda untuk mengungkapkan dunia bawah sadar agar kelihatan nyata dan lebih jelas, pengarang menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra lahir karena adanya daya imajinasi yang di dalamnya terdapat gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu membedakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang pengarang dalam memaparkan berbagai permasalahan-permasalahan dan kejadian-kejadian dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian terhadap karya sastra penting dilakukan untuk mengetahui nilainilai yang terkandung dalam karya sastra. Sebuah karya sastra pada dasarnya mencerminkan
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENGEMBANGKAN KALIMAT TOPIK SISWA KELAS X SMA N 8 PADANG ARTIKEL ILMIAH
KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENGEMBANGKAN KALIMAT TOPIK SISWA KELAS X SMA N 8 PADANG ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan ungkapan pikiran dan perasaan, baik tentang
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR ARTIKEL ILMIAH
HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR ARTIKEL ILMIAH SHINTA FEBRIA NENGSIH NPM 10080349 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya satra merupakan sebuah karya seni yang diciptakan seorang sastrawan yang mengandung unsur keindahan untuk dinikmati masyarakat, bukan hanya sekedar dibaca akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan karya sastra di Indonesia saat ini cukup pesat. Terbukti dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan drama. Hasil
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG ARTIKEL ILMIAH
KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG ARTIKEL ILMIAH RUMIATI NPM 11080100 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Lebih terperinciKLASIFIKASI EMOSI TOKOH UTAMA NOVEL DI BAWAH CAHAYA LANGIT NEGERI SERIBU MENARA KARYA MIFTAHUR RAHMAN EL- BANJARY
KLASIFIKASI EMOSI TOKOH UTAMA NOVEL DI BAWAH CAHAYA LANGIT NEGERI SERIBU MENARA KARYA MIFTAHUR RAHMAN EL- BANJARY ARTIKEL E-JOURNAL Oleh: Desy Ermawati NIM 100388201209 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. budaya. Menurut Semi (1993:1) sastra tidak hanya dinilai sebagai karya seni yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam peradaban manusia sejak ribuan tahun yang lalu, kehadiran sastra diterima sebagai salah satu realitas
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa konsep, yaitu:
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa konsep, yaitu: a. psikosastra b. kesepian c. frustasi d. kepribadian a. Psikologi Sastra
Lebih terperinciKONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BAIT-BAIT MULTAZAM KARYA ABIDAH EL KHALIEQY ARTIKEL ILMIAH SUCI LIDIA VITRI NPM
KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BAIT-BAIT MULTAZAM KARYA ABIDAH EL KHALIEQY ARTIKEL ILMIAH SUCI LIDIA VITRI NPM 11080347 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa yang terdapat dalam karya sastra memiliki keunikan tersendiri. Begitu pun penggunaan bahasa dalam novel angkatan Balai Pustaka. Penulis novel angkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertentu. Kenyataan ini tidak dapat dipungkiri, bahwa sastra merupakan cerminan. nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat tertentu.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Melalui karya sastra dapat diketahui eksistensi kehidupan suatu masyarakat di suatu tempat pada suatu waktu meskipun hanya pada sisi-sisi tertentu. Kenyataan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan suatu bentuk institusi sosial dan hasil pekerjaan seni kreatif dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Hubungan antara sastra, masyarakat
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG DENGAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA JURNAL ILMIAH
KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG DENGAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA JURNAL ILMIAH diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan hiburan atau kesenangan juga sebagai penanaman nilai edukatif.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra dipakai untuk menyebutkan gejala budaya yang dapat dijumpai pada semua masyarakat global meskipun secara sosial, ekonomi dan keagamaan keberadaanya tidak merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra sangat berperan penting sebagai suatu kekayaan budaya bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal, mempelajari adat
Lebih terperinci1. Identitas Buku. Judul : Sang Pemimpi. Penulis : Andrea Hirata. Judul Resensi:3 Sahabat Mengejar Mimpi. Tahun Terbit:2009
1. Identitas Buku Judul : Sang Pemimpi Penulis : Andrea Hirata Judul Resensi:3 Sahabat Mengejar Mimpi Tahun Terbit:2009 Penerbit : PT Bentang Pustaka Cetakan:II Halaman :292 Halaman Tebal:7cm Warna:Ungu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai macam masalah kehidupan manusia secara langsung dan sekaligus.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra hadir sebagai wujud nyata hasil imajinasi dari seorang penulis. Penciptaan suatu karya sastra bermula dari pengalaman batin pengarang yang dikontruksikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keberagaman sering kali lupa terhadap nilai-nilai kebudayaan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam menjalani kehidupannya di masyarakat yang penuh dengan berbagai macam keberagaman sering kali lupa terhadap nilai-nilai kebudayaan yang dimilikinya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat menhadi objek penelitian ialah tokoh. Tokoh merupakan satu bagian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra ialah proyeksi kenyataan yang diramu dengan menggunakan daya imajinasi pengarang dan disampaikan melalui media bahasa dan mengandung unsur-unsur yang membentuk
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS POSTER SISWA KELAS VIII SMPN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK ARTIKEL ILMIAH
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS POSTER SISWA KELAS VIII SMPN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA MELALUI TEKNIK BERMAIN DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM ARTIKEL ILMIAH
KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA MELALUI TEKNIK BERMAIN DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM ARTIKEL ILMIAH IMELDA NOFRIANI NPM 11080238 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan bahasa di dalam masyarakat untuk wujud pemakaian bahasa berupa kata, frase, klausa, dan kalimat. Oleh sebab itu, perkembangan bahasa terjadi pada tataran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia yang berupa karya bahasa. Dari zaman ke zaman sudah banyak orang menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan apa yang ingin diutarakan pengarang. Hal-hal tersebut dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara tentang fenomena kesusastraan tentu tidak lepas dari kemunculannya. Hal ini disebabkan makna yang tersembunyi dalam karya sastra, tidak lepas dari maksud pengarang.
Lebih terperinci