ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA SISWA KELAS IV TAHUN PELAJARAN 2015/2016 DI SD NEGERI 1 BANJAR BALI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA SISWA KELAS IV TAHUN PELAJARAN 2015/2016 DI SD NEGERI 1 BANJAR BALI"

Transkripsi

1 ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA SISWA KELAS IV TAHUN PELAJARAN 2015/2016 DI SD NEGERI 1 BANJAR BALI I Md. Aditya Dharma 1, I Md. Suarjana 2, I Kd. Suartama 3 1,2 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 3 Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia adityadharma34@yahoo.com, suarjana_undiksha@yahoo.co.id deksu@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis pelaksanaan pembelajaran matematika mengenai soal cerita pada siswa kelas IV tahun pelajaran 2015/2016 di SD Negeri 1 Banjar Bali. 2) Menganalisis kemampuan matematika pada siswa kelas IV tahun pelajaran 2015/2016 di SDN 1 Banjar Bali. 3) Menganalisis kendala-kendala yang dihadapi siswa matematika dan solusi mengatasi kendala-kendala tersebut. Subjek Dalam Penelitian Adalah seluruh siswa Kelas IV di SD Negeri 1 Banjar Bali yang berjumlah 32 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, tes, dan wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian pelaksanaan pembelajaran matematika mengenai soal cerita pada siswa kelas IV tahun pelajaran 2015/2016 di SDN 1 Banjar Bali diperoleh rata-rata guru dalam melaksanakan pembelajaran yaitu 65 dengan kategori cukup. Siswa yang memiliki kemampuan dalam memahami masalah sebanyak 81% dengan kategori baik. Kedua kemampuan merencanakan pemecahan masalah sebanyak 90% dengan kategori sangat baik. Kemampuan ketiga yaitu kemampuan melaksanakan rencana pemecahan masalah sebanyak 69% dengan kategori cukup. Kemampuan keempat yaitu memeriksa kembali upaya yang diperoleh sebesar 38% dengan kategori sangat kurang. Kendala-kendala yang dihadapi siswa dalam menyelesaikan soal cerita disebabkan oleh pengetahuan awal siswa, faktor guru, dan faktor kurikulum. Kata kunci : Analisis kemampuan, Soal cerita, SD Negeri 1 Banjar Bali Abstract This research aims to Analyze the implementation of 1) learning mathematics about a story on a grade IV year 2015/2016 lessons in SD Negeri 1 Banjar Bali. 2) analyze capabilities solve the story in mathematics at grade IV year 2015/2016 lessons in SDN 1 Banjar in Bali. 3) analyze the constraints faced by the students solve math story in and solutions addressing these constraints. Subjects in the study is the whole grade IV in SD Negeri 1 Banjar Bali totalling 32 people. Data collection methods used in this research is a method of observation, tests, and interviews. Technique of data analysis in this study uses descriptive analysis of quantitative and qualitative descriptive analysis. The results of the research implementation of mathematical learning about story at grade IV year 2015/2016 lessons in SDN 1 Banjar Bali obtained average teachers in implementing the learning that is 65 by category is enough. Students who have the ability to understand the problem as much as 81% with categories either. Both the ability of planning problem solving as much as 90% by category. The third ability, namely the ability of carrying out problem-solving plans as much as 69% by category is enough. The fourth abilities i.e. re-

2 examine efforts gained 38% of the category with very less. Constraints faced by the student in resolving the problem caused by the story's early knowledge of students, teachers, and curriculum. Key words: analysis capabilities, question the story, SD Negeri 1 Banjar Bali PENDAHULUAN Memecahkan suatu masalah diperlukan keterampilan berpikir yang melibatkan pemikiran kritis, sistematis, logis, kreatif dan mampu bekerja sama dengan yang lain. Cara berpikir seperti tersebut dapat dikembangkan melalui pembelajaran pendidikan matematika, hal ini terdapat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Permendiknas no 23 tahun 2006 (2006: 22), menyebutkan bahwa mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerja sama Matematika mampu memberikan bekal dalam penataan nalar dan pembentukan sifat mental. Selain itu, matematika merupakan pengetahuan yang penting untuk dipelajari oleh semua umur dan dalam kehidupan sehari-hari matematika banyak diterapkan dan dibutuhkan. Salah satu tujuan mata pelajaran matematika dalam KTSP adalah agar peserta didik memiliki kemampuan memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh (Depdiknas, 2006: 2). Salah satu fokus dalam pembelajaran matematika adalah pemecahan masalah. Dengan demikian kurikulum tersebut mengisyaratkan pentingnya mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dalam pembelajaran matematika. Menurut Polya (dalam Susanto, 2013), pemecahan masalah adalah untuk suatu usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan guna mencapai suatu tujuan yang tidak begitu mudah segera dapat dicapai. Untuk melakukan pemecahan masalah, diperlukan kemampuan pemecahan masalah. Untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah perlu dikembangkan keterampilan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh (Depdiknas, 2006: 1). Sejalan dengan pemikiran Polya (dalam Susanto, 2013), dalam suatu pemecahan masalah terdapat empat langkah yang harus dilakukan, yaitu: 1) memahami masalah, 2) merencanakan penyelesaiannya, 3) menyelesaikan masalah sesuai rencana, 4) melakukan pengecekan kembali terhadap semua langkah yang telah dikerjakan. Agar siswa dapat memiliki keterampilan dalam memahami dan memecahkan masalah matematika, maka materi matematika dapat diberikan dalam bentuk soal cerita yang mengandung pembelajaran matematika. Konsep-konsep matematika merupakan rangkaian sebab akibat. Suatu konsep matematika disusun berdasarkan konsep-konsep sebelumnya dan akan menjadi dasar bagi konsep-konsep selanjutnya, sehingga pemahaman yang salah terhadap suatu konsep, akan berakibat pada kesalahpahaman terhadap konsep-konsep selanjutnya. Oleh karena itu penguasaan terhadap matematika mutlak diperlukan dan konsep-konsep matematika harus dipahami betul dan benar sejak dini khusunya konsep yang diberikan dalam pembelajaran matematika di Sekolah Dasar (SD). Japa dkk, (2011) menyatakan bahwa pembelajaran matematika adalah proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan siswa melaksanakan kegiatan belajar matematika. Adapun tujuan pembelajaran matematika disekolah khususnya di sekolah dasar yang diungkapkan oleh (Japa dkk, 2011:2) adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut.

3 a) Memahami konsep matematika, mengetahuan keterkaitan antar konsep dan mampu mengaplikasikan konsep; b) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi; c) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika; d) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; e) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan. Soal cerita merupakan permasalahan yang dinyatakan dalam bentuk kalimat bermakna dan mudah dipahami. Matematika merupakan persoalan-persoalan yang terkait dengan permasalahan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dicari penyelesaiannya dengan menggunakan kalimat matematika. Kalimat matematika yang dimaksud dalam penyataan tersebut adalah kalimat matematika yang memuat operasi-operasi hitung bilangan. Abidin (1989: 10) mengemukakan bahwa soal cerita adalah soal yang disajikan dalam bentuk cerita pendek. Cerita yang diungkapkan dapat merupakan masalah kehidupan sehari hari atau masalah lainnya. Bobot masalah yang diungkapkan akan mempengaruhi panjang pendeknya cerita tersebut. Makin besar bobot masalah yang diungkapkan, memungkinkan panjang cerita yang disajikan. Kemampuan berasal dari kata mampu yang artinya sanggup dan cakap. Seseorang dikatakan mampu apabila bisa atau sanggup melakukan sesuatu yang harus dilaksanakannya (KBBI, 2011:182). Robbins dan Timonthy (2015: 35) menyatakan kemampuan ( ability) berarti kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Menurut Susanto (2013) kemampuan merupakan potensi dasar bagi pencapaian hasil belajar yang dibawa sejak lahir. Sehingga, kemampuan dapat diartikan sebagai kesanggupan seseorang dalam melakukan kegiatan. Kemampuan sangat mempengaruhi terhadap cepat dan lambatnya penerimaan informasi serta mampu atau tidaknya suatu penyelesaian masalah. Hasil wawancara dengan guru matematika di SD Negeri 1 Banjar Bali, diketahui bahwa ternyata masih banyak terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal matematika dalam bentuk cerita, memahami bahasa, apa yang ditanyakan dalam soal, dan dalam perhitungan. Selain itu, hasil observasi yang pernah dilakukan di SD Negeri 1 Banjar Bali pada saat Pengembangan Pengalaman Lapangan (PPL) menunjukkan bahwa siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Banjar Bali kecamatan buleleng, Kabupaten Buleleng tahun pelajaran 2015/2016 mempunyai kemampuan pemecahan masalah yang masih rendah khususnya dalam menyelesaikan soal cerita. Siswa merasa kesulitan dalam memahami masalah dalam soal cerita dan menafsirkan ke dalam kalimat matematika. Dalam pelaksanaan pembelajaran, untuk mengetahui keberhasilan siswa maupun proses belajarnya, guru perlu mengadakan penilaian, termasuk penilaian terhadap kemampuan pemecahan masalah. Penilaian ini dapat dilakukan dengan berpadu pada empat langkah Polya dalam pemecahan masalah. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan suatu penelitian untuk menganalisis kemampuan siswa menyelesaikan soal matematika dalam bentuk cerita. Penelitian ini penting dilakukan agar dapat mengetahui kemampuan siswa dan kesalahankesalahan apa saja yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita. Penelitian ini mengambil objek penelitian pada siswa Kelas IV SD Negeri 1 Banjar Bali, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng. Penelitian ini akan menyajikan analisis deskriptif kualitatif tentang kemampuan matematika. 3

4 METODE Rancangan penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha untuk mendeskripsikan suatu gejala peristiwa atau kejadian secara sistematis sesuai dengan keadaan yang ada di dalam suatu populasi (Dantes, 2012). Agung (2014: 26) menyatakan bahwa penelitian deskriptif bisa mendeskripsikan suatu keadaan saja, tetapi bisa juga mendeskripsikan keadaan dalam tehapan-tahapan perkembangan. Sehingga penelitian ini mendeskripsikan kemampuan siswa kelas IV di SD Negeri 1 Banjar Bali dalam menyelesaikan soal cerita matematika. Untuk memperoleh data tentang analisis kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika, maka penelitian ini dilakukan pada SD Negeri 1 Banjar Bali, kecamatan buleleng, kabupaten buleleng. Waktu penelitian adalah Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Penentuan tempat dan waktu ini disesuaikan berdasarkan kebutuhan maksud dan tujuan dari penelitian ini. Jenis data yang dikumpulkan dari sampel penelitian adalah data primer. Agung (2014: 90) mengatakan data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama atau yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama. Data ini diperoleh sendiri dari hasil pengukuran, wawancara dan observasi. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh melalui jawaban tes tertulis, wawancara dan observasi yang dilakukan kepada siswa dan guru mengenai kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, tes, dan wawancara. Tes dapat diartikan sebagai suatu metode penelitian psikologis untuk memperoleh informasi tentang berbagai aspek tingkah laku dengan penggunaan pengukuran ( measurement) yang menghasilkan suatu deskripsi kuantitatif tentang aspek yang diteliti. Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono, 2013:317). Observasi dimaksudkan untuk melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang di selidiki secara cermat, kemudian dilanjutkan dengan mencatat hal-hal yang dianggap penting untuk memperkuat keakuratan data Instrumen penelitian berkaitan dengan kegiatan pengumpulan dan pengolahan informasi/data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian, pedoman wawancara dan pedoman observasi. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika akan diberikan tes yang berbentuk uraian dengan materi pecahan. Untuk mengetahui kendala kendala-kendala yang dihadapi siswa menyelesaikan soal cerita dalam matematika akan dilakukan wawancara dengan guru dan siswa yang memiliki kategori belum tuntas dalam mengerjakan soal cerita yang telah diberikan. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran matematika mengenai soal cerita pada siswa kelas IV di SDN 1 Banjar Bali akan dilakukan observasi kepada guru mata pelajaran matematika, untuk mengetahui apa saja yang dilakukan guru pada saat mengajarkan matematika di kelas. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kuantitatif. Metode analisis deskriptif kuantitatif ialah cara pengolahan data dengan jalan menyususn secara sistematis dalam bentuk angka-angka dan atau presentase, mengenai suatu objek yang diteliti sehingga diperoleh kesimpulan secara umum (Agung, 2014) HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini akan mendeskripsikan yang pertama mengenai hasil observasi yang dilakukan sebanyak dua kali di kelas IV SD Negeri 1 Banjar Bali, kedua hasil tes siswa dalam menyelesaikan soal cerita, ketiga hasil wawancara dengan guru kelas serta siswa. Observasi dilakukan untuk menjawab rumusan masalah yang pertama yaitu bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran matematika mengenai soal cerita pada siswa kelas IV di SD Negeri 1 Banjar Bali. Tes dilakukan untuk menjawab rumusan masalah yang kedua yaitu 4

5 Bagaimanakah kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika pada siswa kelas IV di SD Negeri 1 Banjar Bali. Wawancara dilakukan untuk mengetahui apa saja kendala-kendala yang dihadapi siswa matematika dan upaya untuk mengatasi kendala-kendala tersebut. Hasil observasi yang telah dilakukan pada guru saat pembelajaran matematika, pada saat observasi standar kompetensi yang sedang diajarkan oleh guru yaitu mengenai operasi hitung pecahan. Guru melakukan pembelajaran operasi hitung pecahan sesuai dengan pedoman observasi yang telah disusun. Seperti menyiapkan ruang, alat dan media pembelajaran yang berkaitan dengan operasi hitung pecahan. Tetapi ada beberapa komponen yang belum dilaksanakan oleh guru saat melaksanakan pembelajaran operasi hitung pecahan. Saat melakukan observasi pertama pada tanggal 31 Maret 2016, Guru hanya menggunakan metode ceramah. Guru menjelaskan mengenai materi operasi penjumlahan pecahan dan menggunakan alat peraga berupa kertas untuk mengajarkan operasi penjumlahan pecahan. Selanjutnya siswa diberikan 3 soal untuk dikerjakan sendiri dan guru membimbing siswa pada saat menjawab soal. Hasil pekerjaan yang telah dijawab oleh siswa ditulis di papan dan dicocokan dengan kunci jawaban serta jawaban dari siswa lain. Pada observasi yang pertama ini, guru tidak ada menyinggung masalah soal cerita dalam matematika, namun guru sudah memberikan permasalahan yang berupa soal cerita untuk dikerjakan siswa. Observasi kedua tanggal 4 April 2016, guru tidak menggunakan alat peraga tetapi guru menggunakan metode diskusi untuk menyelesaikan soal yang diberikan. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang. Diskusi dilakukan selama 20 menit dengan menjawab 3 soal cerita yang diberikan. Guru membimbing siswa saat melakukan diskusi dengan kelompok, dengan cara memberikan satu contoh menyelesaikan soal cerita, guru hanya menekankan pada konsep operasi hitungnya tanpa menghiraukan tahapantahapan penyelesaian soal cerita. Setelah selesai mengerjakan soal yang telah diberikan, guru menyuruh salah satu perwakilan kelompok untuk membacakan hasil yang telah didiskusikan. Setelah selesai melakukan diskusi, siswa kembali duduk di bangku masing-masing dan guru menanyakan soal mana yang dirasa sulit oleh siswa. Di akhir pembelajaran pada observasi pertama dan kedua, guru melakukan refleksi dan menanyakan kembali hal yang belum dipahami oleh siswa dan memberikan 5 soal untuk dikerjakan di rumah. Secara keseluruhan guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan sehingga siswa dapat beristirahat tepat waktu. Setelah dianalisis sesuai dengan pedoman observasi pelaksanaan pembelajaran matematika mengenai soal cerita pada siswa kelas IV di SD Negeri 1 banjar bali, diperoleh rata-rata guru dalam melaksanakan pembelajaran yaitu 65 dengan kategori cukup. Seperti yang telah diutarakan sebelumnya, untuk mengatahui kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika pada siswa kelas IV di SD Negeri 1 Banjar Bali dilakukan tes menggunakan tes uraian sebanyak 2 soal. Tes uraian dikerjakan oleh responden dimana responden dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SD Negeri 1 Banjar Bali. Berikut ini akan disajikan dalam bentuk tabel hasil dari pekerjaan siswa matematika. 5

6 Tabel 01 Rata-rata kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa. Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Kemampuan memahami masalah Kemampuan merencanakan pemecahan masalah Melaksanakan rencana pemecahan masalah Memeriksa kembali upaya yang diperoleh Soal 1 81% 98% 74% 39% Soal 2 81% 81% 65% 38% Rata -rata 81% 90% 69% 38% Kriteria Baik Sangat Baik Cukup Sangat Kurang Tabel 01 mengenai rekapitulasi pengerjaan tes kemampuan menyelesaikan soal cerita dapat dianalisis sebagai berikut. a) Analisis Kemampuan Memahami Masalah Kemampuan memahami masalah memiliki rata-rata yaitu sebesar 81 persen dengan kriteria baik, ini artinya didalam menyelesaikan soal cerita dari 32 orang responden, sebanyak 81 persen siswa sudah memiliki kemampuan memahami masalah, siswa sudah mampu memahami masalah yang ada pada soal. Berdasarkan data temuan dilapangan, siswa mampu mengerjakan soal dengan menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan berdasarkan contoh pada buku, hal inilah yang mampu membuat siswa dapat mengerjakan soal dengan baik, sehingga 81 persen siswa mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan. b) Analisis Kemampuan Merencanakan Pemecahan Masalah Setelah siswa sudah mampu memahami masalah, selanjutnya siswa merencanakan pemecahan masalah yang dugunakan, jika siswa memiliki kemampuan memahami masalah yang rendah akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan yang lainnya. Untuk kemampuan merencanakan pemecahan masalah memiliki rata-rata yaitu sebesar 90 persen dengan kriteria sangat baik, ini artinya didalam menyelesaikan soal cerita dari 32 orang responden, sebanyak 90 persen siswa sudah memiliki kemampuan merencanakan pemecahan masalah, siswa sudah mampu merencanakan pemecahan masalah yang ada pada soal, namun pada hal ini siswa tidak menuliskan secara langsung perencanaan tersebut sesuai seperti teori yang dikemukakan, akan tetapi siswa menuliskan perencanaan pemecahan masalah tersebut secara langsung menjadi satu dengan kemampuan yang ketiga. Siswa tidak dapat menuliskan secara terpisah hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan siswa yang diberikan oleh guru, guru tidak pernah memberikan contoh yang menunjukan siswa harus mengerjakan soal cerita membuat perencanaan secara terpisah, hampis semua siswa mengerjakan soal cerita dengan membuat perencanaan tersebut secara include didalam kemampuan penyelesaian soal cerita. c) Analisis Kemampuan Melaksanakan Rencana Pemecahan Masalah Kemampuan melaksanakan rencana pemecahan masalah, merupakan kemampuan setelah siswa menuliskan perencanaan. Kemampuan melaksanakan rencana pemecahan masalah dalam menyelesaiakn soal cerita yang diberikan memiliki rata-rata yaitu sebesar 69 persen dengan kriteria cukup baik, ini artinya didalam menyelesaikan soal cerita dari 32 orang responden, sebanyak 69 persen siswa sudah memiliki kemampuan melaksanakan rencana pemecahan masalah, siswa sudah mampu melaksanakan rencana pemecahan masalah yang ada pada soal. Hal ini ditunjukan dengan hasil pengerjaan siswa yang menuliskan pelaksanaan rencana pemecahan masalah. 6

7 Kemampuan melaksanakan rencana pemecahan masalah berkaitan erat dengan konsep matematika yang dimiliki siswa, antara lain konsep penjumlahan pecahan dan pengurangan pecahan, apabila siswa memiliki konsep penjumlahan dan pengurangan yang rendah makan siswa akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita yang diberikan. Hal ini akan berdapak pada rendahnya kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa. Selain itu, ada siswa yang sudah memiliki kemampuan melaksanakan rencana pemecahan masalah, namun pada konsep penjumlahan dan penguranngannya masih rendah. Hal ini dikarenakan sebagian siswa lupa akan cara penyelesaian penjumlahan pecahan, selain itu kurangnya latihan yang diberikan guru menyebabkan siswa lupa terhadap cara penyelesaian operasi penjumlahan pecahan. d) Analisis Kemampuan Memeriksa Kembali Upaya yang Diperoleh Dalam kemampuan ini siswa diharapkan mampu menyimpulkan atau menulis kembali jawaban yang sudah diperoleh. Namun, kebanyakan siswa lupa akan hal ini, terbukti dari 32 orang responden hanya 38 persen atau hanya 12 orang yang memiliki kemampuan memeriksa kembali upaya yang diperoleh, kemampuan memeriksa kembali upaya yang diperoleh ini memiliki kriteria sangat kurang dibanding kemampuan menyelesaikan soal cerita lainnya. Siswa yang mampu memeriksa kembali upaya yang diperoleh hanya sebanyak 12 orang dari 32 orang responden, sisanya sebanyak 20 orang tidak memeriksa kembali upaya yang diperoleh. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengarahan dari guru untuk menuliskan kesimpulan pada saat mengerjakan soal cerita. Guru hanya mementingkan hasil akhir dari soal cerita yang diberikan, hal inilah yang menyebabkan rendahnya kemampuan siswa dalam memeriksa kembali upaya yang diperoleh. Siswa yang sudah mampu menuliskan kembali upaya yang diperoleh, didapat dari siswa membaca buku, latihan diluar sekolah seperti les yang diikuti beberapa siswa diluar jam sekolah. Kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika pada siswa kelas IV di SD Negeri 1 Banjar Bali khususnya pada materi pecahan diukur berdasarkan 4 indikator. Hasil tes kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika pada siswa kelas IV di SD Negeri 1 Banjar Bali secara individu diperoleh nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 28. Untuk rata-rata hasil tes siswa menyelesaikan soal cerita khususnya pada materi pecahan kelas IV di SD Negeri 1 Banjar Bali secara klasikal diperoleh nilai 70 yang termasuk dalam kriteria baik. Hasil tes diagnosis yang dilakukan pada siswa kelas IV di SD Negeri 1 Banjar Bali, diperoleh gambaran secara umum mengenai rata-rata kemampuan matematika. Kemampuan menyelesaikan soal cerita yang dilakukan pada keseluruhan 2 butir soal dari hasil penelitian yang dapat divisualisasikan melalui gambar 4.1. Dua butir soal yang dikerjakan merupakan pokok bahasan operasi hitung pecahan yang merupakan pokok bahasan yang harus dikuasai oleh siswa kelas IV semester genap pada Tahun Pelajaran 2015/2016 sebagai berikut. Tes dilakukan sebanyak satu kali yaitu pada tanggal 09 April Soal yang diberikan tersebut mencakup 4 kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita. memahami masalah merencanakan pemecahan masalah Kemampuan memahami masalah Kemampuan memahami masalah Gambar 08. Rata-rata Persentase kemampuan menyelesaikan soal cerita Kemampuan dalam memahami masalah dengan indikator dapat menuliskan apa yang diketahui dan dapat menuliskan apa yang ditanyakan dalam 7

8 soal. Hasil tes yang diperoleh untuk indikator pertama adalah sebesar 29%, hal ini menenunjukkan bahwa sebanyak 29% siswa sudah memiliki kemampuan memahami masalah dengan indikator menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal yang telah diberikan. Kemampuan dalam merencanakan pemecahan masalah dengan indikator dapat menunjukan hubungan antara yang diketahui dan yang ditanyakan, dan menentukan strategi atau cara yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Hasil tes yang diperoleh untuk kemampuan kedua adalah 32%, ini menunjukkan 32% siswa sudah memiliki kemampuan dalam merencanakan pemecahan masalah. Kemampuan melaksanakan rencana pemecahan masalah dengan indikator dapat menuliskan rencana yang telah ditetapkan pada tahap merencanakan pemecahan masalah, dan mengecek setiap langkah yang dilakukan. Hasil tes yang diperoleh untuk kemampuan ketiga adalah sebesar 25%, ini menunjukkan sebanyak 25% siswa sudah memiliki kemampuan melaksanakan rencana pemecahan masalah yang terdapat pada soal yang telah diberikan. Kemampuan memeriksa kembali upaya yang diperoleh dengan indikator dapat mengecek atau menguji upaya yang telah diperoleh. Hasil tes yang diperoleh untuk kemampuan keempat adalah 14%, ini menunjukkan sebanyak 14% siswa sudah memiliki kemampuan memeriksa kembali upaya yang diperoleh pada soal yang telah diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa kelas IV SD Negeri 1 Banjar Bali dalam kemampuan memahami masalah sudah baik, kemampuan dalam merencanakan pemecahan masalah sangat baik, dalam kemampuan melaksanakan rencana pemecahan masalah sudah cukup baik, namun pada memeriksa kembali upaya yang diperoleh masih sangat kurang. Jika dilihat dari hasil tes yang telah diberikan, diproleh hasil kemampuan siswa menyelesaikan operasi hitung khususnya pada materi pecahan kelas IV di SD Negeri 1 Banjar Bali baik. Dilihat dari hasil tes secara klasikal rata-rata siswa memperoleh nilai 70. Berikut ini disajikan hasil wawancara dengan narasumber yaitu siswa kelas IV SD Negeri 1 Banjar Bali. Narasumber yang diwawancarai sebanyak 5 orang siswa. Narasumber ditentukan berdasarkan hasil dari pengerjaan tes kemampuan menyelesaikan soal cerita, pada mata pelajaran matematika yang mendapat nilai tertinggi dan nilai terendah. Hasil wawancara yang disajikan sudah melalui tahap editing, artinya hasil wawancara yang disampaikan sudah diperbaiki namun tidak mengurangi makna yang disampaikan. Contoh, siswa yang menjawab dengan menggunakan bahasa daerah sudah diperbaiki menggunakan bahasa Indonesia. Berikut adalah kesimpulan hasil wawancara dari 5 orang siswa tersebut. Terkait dengan kesenangan siswa dalam belajar matematika, hampir kelima siswa tersebut yang diwawancarai senang dalam belajar matematika. Materi yang disenangi siswa jika sedang belajar matematika bermacam-macam, ada yang menyenangi penjumlahan dan pengurangan, belajar pecahan, ada juga yang senang belajar FPB dan KPK. Respon siswa terhadap cara guru mengajar matematika, ada siswa yang senang diajar oleh guru dan ada juga siswa yang megatakan bahwa guru terlalu cepat menjelaskan. Ada juga siswa mengatakan senang dengan cara guru mengajar, tapi kadang-kadang guru sering marah. Pertanyaan keempat terkait dengan peran orang tua siswa dirumah apakah selalu membantu siswa didalam mengerjakan PR, tanggapan siswa bermacam-macam, mulai dari ada yang dibimbing, ada yang jarang dan bahkan tidak sama sekali. Interaksi siswa dengan temannya saat menghadapi kesulitan dalam menjawab soal, siswa cenderung akan bekerja sama didalam mengerjakan soal yang sulit dikerjakan sendiri. Apabila siswa merasa kesulitan mengerjakan soal siswa ada yang bertanya dengan guru, ada juga malu-malu bertanya kepada guru mata pelajaran matematika, siswa lebih memilih 8

9 mengerjakan langsung dari pada bertanya dengan guru. Sedangkan, keadaan siswa dirumah, siswa belajar kalau dirumah bermacam-macam dari 1 jam, ada siswa yang belajarnya 30 menit, ada siswa yang hanya belajar jika hanya ada PR saja, dan ada pula siswa yang tidak pernah belajar kalau dirumah. Terkait dengan bimbingan belajar yang diikuti oleh siswa selain disekolah, ada beberapa siswa yang mengikuti bimbingan belajar selain disekolah. Hasil wawancara dengan guru matematika kelas IV terlihat bahwa kendala-kendala yang dihadapi siswa matematika disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah pengetahuan awal siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika. Berdasarkan ringkasan hasil temuan dari wawancara dengan guru matematika kelas IV dapat disimpulkan bahwa pengetahuan awal siswa yang rendah menjadi penyebab banyaknya siswa yang mengalami kesulitan belajar matematika. Pengetahuan awal siswa yang kurang dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam menerima informasi saat mengikuti mata pelajaran matematika. Hal ini dapat ditunjukkan dengan banyak siswa yang masih bingung mengenai konsep baru yang mereka terima sehingga muncul kendala-kendala yang dihadapi siswa menyelesaikan soal cerita dalam matematika. Sedangkan faktor eksternal yang menyebabkan adanya kendala-kendala yang dihadapi siswa matematika ialah faktor guru dalam membelajarkan metematika, lingkungan sosial, dan kurikulum. Abdurrahman (2012) menyatakan bahwa faktor guru dapat berupa strategi pembelajaran yang keliru seperti persiapan mengajar, pengelolaan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar anak, metode yang kurang bervariasi sehingga pembelajaran matematika menjadi membosankan, kurangnya penggunaan media pembelajaran atau alat peraga serta penguatan yang kurang. Data temuan menunjukan media pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran matematika terbatas hanya pada bendabenda disekitar ruangan kelas. Faktor kurikulum juga merupakan faktor eksternal yang menyebabkan adanya kendalakendala yang dihadapi siswa matematika, karena kurikulum dapat merubah banyak elemen penting dalam proses pembelajaran yang aktivitas pembelajaran, mulai dari penyusunan rencana pembelajaran, pemilihan materi pembelajaran, menentukan pendekatan dan strategi/metode, memilih dan menentukan media pembelajaran, menentukan teknik evaluasi, kesemuanya harus berpedoman pada kurikulum. SIMPULAN DAN SARAN Pelaksanaan pembelajaran matematika mengenai soal cerita pada siswa kelas IV di SD Negeri 1 banjar bali secara umum sudah baik, hal ini terlihat dari nilai yang diperoleh guru berdasarkan pedoman observasi. Rata-rata yang diperoleh guru dalam melaksanaan pembelajaran matematika mengenai soal cerita 65 dengan kategori cukup baik. Kemampuan menyelesaikan soal cerita dalam matematika pada siswa kelas IV di SD Negeri 1 Banjar Bali dapat dikatakan baik, rata-rata nilai siswa dikelas yaitu 70 dengan kategori baik. Rata-rata siswa yang memiliki kemampuan dalam memahami masalah sebanyak 81 persen dengan kategori baik. Kedua kemampuan merencanakan pemecahan masalah sebanyak 90 persen dengan kategori sangat baik. Kemampuan ketiga yaitu kemampuan melaksanakan rencana pemecahan masalah sebanyak 69 persen dengan kategori cukup. Kemampuan keempat yaitu memeriksa kembali upaya yang diperoleh sebesar 31 dengan kategori sangat kurang. Kendala yang dihadapi siswa matematika berdasarkan hasil wawancara dengan guru wali kelas meliputi faktor internal yaitu pengetahluan awal siswa yang dalam pembelajaran matematika belumdapat tereksplorasi dengan baik. Hal ini ditunjukan dari siswa yang tidak aktif 9

10 pada saat pembelajaran di kelas, mereka cenderung tidak mau bertanya pada saat guru memberikan kesempatan untuk bertanya. Selain faktor internal, faktor eksternal juga dapat menyebabkan kesulitan belajar matematika. Faktor eksternal meliputi faktor guru (strategi pembelajaran guru), dan kurikulum sekolah. Strategi pembelajaran yang dipilih guru belum secara optimal dapat dilakukan. Hal tersebut dapat ditunjukan dengan terbatasnya media yang dipergunakan guru dalam membelajarkan matematika. Selain itu, kurikulum juga dapat menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan pemikiran demi meningkatkan mutu pendidikan, khususnya dalam pengajaran matematika. Untuk itu diberikan beberapa saran antara lain. Kepada penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian yang mampu menganalisis dan menginterpretasikan kemampuan menyelesaikan soal cerita dalam matematika pada jenis dan jenjang pendidikan yang lebih luas lagi dengan menggunakan teori yang lebih luas dan mendalam. Kepada guru agar dapat memaksimalkan pembelajaran matematika dengan tidak hanya mengejar target kurikulum terselesaikan, tetapi juga memperhatikan tingkat penguasaan siswanya terhadap materi yang dimaksud. Sebaiknya setiap akhir tatap muka senantiasa dilakukan tes dan juga diberikan pekerjaan rumah yang selalu diperiksa oleh guru sekaligus meminta untuk menjelaskan setiap langkah yang ditempuh dalam mengerjakan soal. Dengan demikian guru dapat mengetahui langkah mana yang belum dikuasai siswa agar dapat melakukan bimbingan secara intensif maupun remedial teaching. Kepada sekolah agar selalu melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan lebih optimal dan memperhatikan aspek-aspek penting dalam menunjang pembelajaran bagi guru dan siswa. Kepada peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut dan sejenis agar lebih mengembangkan analisis yan lebih mendalam dengan menggunakan kajian model statistik inferensia seperti analisis regresi untuk mencari signifikansi faktorfaktor yang menyebabkan kesulitan belajar. UCAPAN TERIMAKASIH Terimakasih diucapkan untuk bapak Drs.I Made Suarjana, M.Pd dan Bapak I Kadek Suartama, S.Pd.,M.Pd selaku pembimbing 1 dan pembimbing 2 atas bimbingannya selama penyusunan artikel ilmiah ini. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:Rineka Cipta. Abidin, Zamal Studi Tentang Prestasi Siswa Kelas VI SD Negeri di Kodya Banda Aceh dalam Menyelesaikan Soal Hitungan dan Soal Cerita. Tesis. Malang : PPs IKIP Malang Agung, A. A. Gede Metode Penelitian Pendidikan. Malang: Aditya Media Publishing. Japa, I Gusti Ngurah, dkk Pendidikan Matematika.Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Permendiknas Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD dan MI. Jakarta : Depdiknas. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Susanto, Ahmad Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Predana Media Group. 10

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG PECAHAN PADA SISWA KELAS V

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG PECAHAN PADA SISWA KELAS V ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG PECAHAN PADA SISWA KELAS V Ni Wyn Suaryani 1, I Md Suarjana 2, I Kdk Suartama 3 1,2 Jurusan PGSD, 3 Jurusan TP, FIP Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI BILANGAN BULAT KELAS IV

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI BILANGAN BULAT KELAS IV ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI BILANGAN BULAT KELAS IV Ni Pt Sri Widiyastuti., I Md Suarjana 2, I Md Citra Wibawa 3 1,2,3 Jurusan PGSD, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD Oleh: Liyandari 1, Wahyudi. 2, Imam Suyanto 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN PERKALIAN PECAHAN DESIMAL PADA SISWA KELAS V

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN PERKALIAN PECAHAN DESIMAL PADA SISWA KELAS V ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN PERKALIAN PECAHAN DESIMAL PADA SISWA KELAS V Md Suwariyasa 1, I Md Suarjana 2, Luh Putu Putrini Mahadewi 3 1,2 Jurusan PGSD, 3 Jurusan TP, FIP Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.

Lebih terperinci

Indah Purnama *) Kartini dan Susda Heleni **) Progam Studi Pendidikan Matematika FKIP UR HP :

Indah Purnama *) Kartini dan Susda Heleni **) Progam Studi Pendidikan Matematika FKIP UR   HP : APPLICATION OF STRUCTURAL APPROACHES COOPERATIVE LEARNING MODEL THINK PAIR SQUARE TO IMPROVE STUDENT LEARNING MATHEMATICS CLASS OF IV SD NEGERI 036 SERUSA KECAMATAN BANGKO KABUPATEN ROKAN HILIR Indah Purnama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu. pengetahuan dan teknologi. Pendidikan mampu menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu. pengetahuan dan teknologi. Pendidikan mampu menciptakan sumber daya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan mampu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Tinggi rendahnya

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016. Naely Muflikhah 1, Imam Suyanto 2, Triyono

Lebih terperinci

Seprotanto Simbolon 1, Sakur 2, Syofni 3 Contact :

Seprotanto Simbolon 1, Sakur 2, Syofni 3  Contact : 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS (TWO STAY TWO STRAY) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII B SMPN 10 TAPUNG Seprotanto Simbolon 1, Sakur 2, Syofni 3 Seprotantobest@yahoo.co.id,

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Puji Asmiyati 1), Suhartono 2), Suripto 3) FKIP, PGSD Universitas

Lebih terperinci

Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir. M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir. M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo PROSES BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA Nuri Fatmawati 148620600229 Semester 6 A3 Nurifatmawati23@gmail.com Abstrak Artikel penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU 1 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU Oleh: Adillah Harniati 1 Sehatta Saragih 2 Syarifah Nur Siregar 2 flo_anteredium@yahoo.com

Lebih terperinci

a. Kemampuan komunikasi matematika siswa dikatakan meningkat jika >60% siswa mengalami peningkatan dari pertemuan I dan pertemuan II.

a. Kemampuan komunikasi matematika siswa dikatakan meningkat jika >60% siswa mengalami peningkatan dari pertemuan I dan pertemuan II. 11 a. Kemampuan komunikasi matematika siswa dikatakan meningkat jika >60% siswa mengalami peningkatan dari pertemuan I dan pertemuan II. b. Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dikatakan meningkat

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015 PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh: Caturini Galuh Prameswari 1, Imam Suyanto 2,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016. Naely Muflikhah 1, Imam Suyanto 2, Triyono

Lebih terperinci

Mivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1

Mivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1 Mivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1 Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan untuk Meningkatkan dan Hasil Belajar Kelas IV Materi Penjumlahan dan Pengurangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang diberikan pada setiap jenjang pendidikan di Indonesia mengindikasikan bahwa matematika sangatlah penting untuk

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MEDIA ARSIRAN KELAS IV SDN 27

HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MEDIA ARSIRAN KELAS IV SDN 27 HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MEDIA ARSIRAN KELAS IV SDN 27 Indrawati, K.Y. Margiati, Rosnita Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan e-mail:indrawati

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS PEMECAHAN MASALAH MODEL POLYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 JEMBER SUB POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN

Lebih terperinci

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Alis Suryanti Guru SDN 1 Purwosari Kec. Padangratu E-mail: Alissurnyanti@gmail.com

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD Oleh: Ika Yuliastuti 1, Suhartono. 2, Imam Suyanto 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret.

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL Muryatin SDN Pakunden 1, Jalan Bogowonto 48A Kota Blitar E-mail: muryatin2@gmail.com Abstract: Improvement Efforts of Learning

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pengembangan kemampuan matematis peserta didik. Matematika

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pengembangan kemampuan matematis peserta didik. Matematika 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peranan penting dalam pengembangan kemampuan matematis peserta didik. Matematika merupakan salah

Lebih terperinci

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA TULANG NAPIER DALAM PEMBELAJARAN OPERASI PERKALIAN BILANGAN CACAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA TULANG NAPIER DALAM PEMBELAJARAN OPERASI PERKALIAN BILANGAN CACAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang dewasa ini telah berkembang cukup pesat, baik secara teori maupun praktik. Oleh sebab itu maka konsep-konsep

Lebih terperinci

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI TEKNIK KOMPUTER JARINGAN (TKJ) 2 SMK NEGERI 2 PEKANBARU

Lebih terperinci

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X-A SMA AL-HUDA PEKANBARU Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** )

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN Nurhaidah, Japet Ginting, Suhermi Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Wirdah Pramita N. 1, Didik S.P. 2, Arika I.K. 3

Wirdah Pramita N. 1, Didik S.P. 2, Arika I.K. 3 PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH MENURUT POLYA MATERI PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAKELAS VII B SMP NEGERI 10 JEMBER TAHUN AJARAN 2012/2013 Wirdah Pramita N. 1,

Lebih terperinci

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP Ismarwan, Bambang, Hamdani Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNTAN Email : marwanis@rocketmail.com

Lebih terperinci

JUPENDAS, Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN:

JUPENDAS, Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MENGUBAH PECAHAN BIASA KE BENTUK DESIMAL DAN PERSEN DENGAN METODE DISCOVERY DI KELAS V SD NEGERI 1 PEUSANGAN email: raudhatuljannah183@yahoo.com email: asrulkarim@ymail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI SD Negeri 01 Kebonsari,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING Rahmatiah SMP Negeri 33 Makassar Rahmatiah33makassar@gmail.com

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CBSA PADA PESERTA DIDIK KELAS V.A SDN 18 LEMBAH MELINTANG Arjuni 1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CBSA PADA PESERTA DIDIK KELAS V.A SDN 18 LEMBAH MELINTANG Arjuni 1) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CBSA PADA PESERTA DIDIK KELAS V.A SDN 18 LEMBAH MELINTANG Arjuni 1) 1 SDN 18 Lembah Melintang email: arjuni@gmail.com Abstract The problems

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA LINGKARAN SISWA KELAS IV SDN SOKA 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA LINGKARAN SISWA KELAS IV SDN SOKA 1 Peningkatan Hasil Belajar... (Lilik Endang Dewani) 1.353 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA LINGKARAN SISWA KELAS IV SDN SOKA 1 IMPROVING MATHEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT THROUGH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN (1982:1-2):

BAB I PENDAHULUAN (1982:1-2): BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu. Karena itu matematika sangat diperlukan, baik untuk

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SPLDV BERDASARKAN LANGKAH PENYELESAIAN POLYA

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SPLDV BERDASARKAN LANGKAH PENYELESAIAN POLYA ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SPLDV BERDASARKAN LANGKAH PENYELESAIAN POLYA Shofia Hidayah Program Studi Magister Pendidikan Matematika Universitas Negeri Malang shofiahidayah@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD Suciono Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan, kab. Langkat Abstract: This study aims to determine whether

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SDN 2 GEMEKSEKTI TAHUN AJARAN 2015/2016 Siti Rokhmah 1, Wahyudi

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TEROPONG KELAS IV SD

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TEROPONG KELAS IV SD 184 Jurnnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun ke-6 2017 U PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TEROPONG KELAS IV SD IMPROVING THE MATHEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT USING

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA MEMECAHKAN MASALAH DENGAN METODE MIND MAPPING DI KELAS BILINGUAL SMP NEGERI 1 PALEMBANG

KEMAMPUAN SISWA MEMECAHKAN MASALAH DENGAN METODE MIND MAPPING DI KELAS BILINGUAL SMP NEGERI 1 PALEMBANG KEMAMPUAN SISWA MEMECAHKAN MASALAH DENGAN METODE MIND MAPPING DI KELAS BILINGUAL SMP NEGERI 1 PALEMBANG Weni Dwi Pratiwi 1), Nyimas Aisyah 1), Purwoko 1) 1) FKIP Universitas Sriwijaya Email: wenidwipratiwi@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS SMP NEGERI 4 SIAK HULU

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS SMP NEGERI 4 SIAK HULU 1 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS SMP NEGERI 4 SIAK HULU Puji Astuti 1, Zulkarnain 2, Jalinus 3 pujiastuti2695@gmail.com, toper65@yahoo.com,

Lebih terperinci

ANALISIS KESULITAN SISWA PADA MATERI TEOREMA SISA DI SMA NEGERI 1 AEK KUASAN

ANALISIS KESULITAN SISWA PADA MATERI TEOREMA SISA DI SMA NEGERI 1 AEK KUASAN ANALISIS KESULITAN SISWA PADA MATERI TEOREMA SISA DI SMA NEGERI 1 AEK KUASAN Ira Permata Nasution 1, Irwan 2 Pendidikan Matematika Universitas Asahan, Email: irapn@gmail.com Abstract This study aims to

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH I PATUK PADA POKOK BAHASAN PELUANG JURNAL SKRIPSI

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH I PATUK PADA POKOK BAHASAN PELUANG JURNAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH I PATUK PADA POKOK BAHASAN PELUANG JURNAL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN SOAL CERITA DALAM MATEMATIKA

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN SOAL CERITA DALAM MATEMATIKA 1 PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN SOAL CERITA DALAM MATEMATIKA Reny Puspitasari, Sularmi, Djaelani PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet

Lebih terperinci

Dwi Ratnasari Dewi SMP Negeri 11 Madiun

Dwi Ratnasari Dewi SMP Negeri 11 Madiun PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG LINGKARAN DI KELAS VIII A SMPN 11 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Dwi Ratnasari Dewi SMP Negeri

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKn PADA SISWA KELAS XI, SMKN 1 SUKAWATI GIANYAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKn PADA SISWA KELAS XI, SMKN 1 SUKAWATI GIANYAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKn PADA SISWA KELAS XI, SMKN 1 SUKAWATI GIANYAR Dw. Pt. Raka Tista, S.Pd. SMKN 1 Sukawati Gianyar, Bali Email: rakatista123@gmailcom

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika sebagai salah satu ilmu dasar yang diberikan sejak pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika sebagai salah satu ilmu dasar yang diberikan sejak pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika sebagai salah satu ilmu dasar yang diberikan sejak pendidikan dasar, mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan yaitu sebagai sarana. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs Nego Linuhung 1), Satrio Wicaksono Sudarman 2) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN DI SMP

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN DI SMP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN DI SMP Polina Kristina Tiun, Bambang Hudiono, Agung Hartoyo Program Studi Pendidikan Matematika FKIP

Lebih terperinci

ARTIKEL. Oleh : I MADE SEPTI ASTAWAN

ARTIKEL. Oleh : I MADE SEPTI ASTAWAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS XI KRIA KAYU DAN KERAMIK SMK NEGERI 1 SUKASADA KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam mata pelajaran matematika sejauh ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam mata pelajaran matematika sejauh ini telah mengalami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Penelitian Pendidikan adalah salah satu faktor penting dalam perkembangan suatu negara. Dengan pendidikan yang lebih baik akan mengarah pada perkembangan suatu negara

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA JEN PATRIS A 441 09 043 JURNAL PENELITIAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

Kata Kunci : Model pembelajaran kooperatif TPS, Kemampuan membaca pemahaman, Penelitian tindakan kelas.

Kata Kunci : Model pembelajaran kooperatif TPS, Kemampuan membaca pemahaman, Penelitian tindakan kelas. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS III SDN AJUNG 03 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2014/2015 (Improving Student's

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam suatu pembelajaran terdapat dua aktivitas inti yaitu belajar dan mengajar. Menurut Hermawan, dkk. (2007: 22), Belajar merupakan proses perubahan perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu ilmu yang mendasari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu ilmu yang mendasari perkembangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu ilmu yang mendasari perkembangan kemajuan sains dan teknologi, sehingga matematika dipandang sebagai suatu ilmu yang terstruktur

Lebih terperinci

PEMANFAATAN DIAGRAM DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN KELAS VII SMP NEGERI 6 PONTIANAK

PEMANFAATAN DIAGRAM DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN KELAS VII SMP NEGERI 6 PONTIANAK PEMANFAATAN DIAGRAM DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN KELAS VII SMP NEGERI 6 PONTIANAK Eza, Bambang, Yulis Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Email : eza.niez@yahoo.com Abstrak:

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG Widya Danu Fadilah 1, Edrizon 1, Hendra Hidayat 1 1

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Ni Kt. Maha Putri Widiantari 1, I Md. Suarjana 2, Nym. Kusmariyatni 3 1,2,3 Jurusan PGSD, FIP Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

PENGGUNAAN POHON FAKTOR PADA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN POHON FAKTOR PADA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PENGGUNAAN POHON FAKTOR PADA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ARTIKEL PENELITIAN Oleh MASNUR NADEAK NIM F34211765 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG SISWA KELAS V SD NEGERI 3 PANJER TAHUN AJARAN 2015/2016 Tasirah 1, Wahyudi 2, Imam Suyanto 3 PGSD FKIP

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015 Ary Wardani 1, Triyono 2, Ngatman 3 1 Mahasiswa, 2

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN Oleh: Eti Riana 1, Suhartono 2, Joharman 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dua dimensi yang harus dipahami oleh guru yaitu: (1) guru harus menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. Dua dimensi yang harus dipahami oleh guru yaitu: (1) guru harus menetapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru memiliki peran yang sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan. Dua dimensi yang harus dipahami oleh guru yaitu: (1) guru harus menetapkan perubahan

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK (Penelitian di Kelas VII SMP Negeri 3 Tasikmalaya) Mopyani Cahyaty e-mail: mopyani.cahyaty@student.unsil.ac.id

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 CANDIPURO MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 CANDIPURO MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN TEKNIK MIND MAPPING MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 CANDIPURO MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN TEKNIK MIND MAPPING Increasing Ability to Write Report Text by VIIIA Students

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE NHT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DI SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE NHT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DI SEKOLAH DASAR PENGGUNAAN METODE NHT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DI SEKOLAH DASAR Oleh: Istiqomah 1, H. Setyo Budi 2, Kartika Chrysti S 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret e-mail: istyqomah_8778@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui bidang pendidikan merupakan salah satu kunci sukses dalam menghadapi era globalisasi. Sehubungan dengan hal

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS TERHADAP SOAL-SOAL OPEN ENDED

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS TERHADAP SOAL-SOAL OPEN ENDED ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS TERHADAP SOAL-SOAL OPEN ENDED Dian Nopitasari Universitas Muhammadiyah Tangerang, Jl. Perintis Kemerdekaan 1/33, d_novietasari@yahoo.com ABSTRAK Tujuan penelitian

Lebih terperinci

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Ahmad HeruWibowo NIM

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Ahmad HeruWibowo NIM PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI KONSEP PECAHAN SEDERHANA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SISWA KELAS III SD NEGERI KARANGWUNI I GUNUNGKIDUL ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

Sri Niswati. SD Negeri Bintoro 16 Demak Kata kunci: hasil belajar, pembelajaran matematika, metode diskusi

Sri Niswati. SD Negeri Bintoro 16 Demak   Kata kunci: hasil belajar, pembelajaran matematika, metode diskusi Volume 6 Nomor 1 Juli 2016 PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI MENGUBAH BENTUK PECAHAN MELALUI METODE DISKUSI DI KELAS VI SD NEGERI BINTORO 16 SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Sri Niswati

Lebih terperinci

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

Rahmawati et al., Metode Problem Solving... Penerapan Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pokok Bahasan Menghargai Keputusan Bersama Di SD Darul Hikmah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah yang dihadapi manusia, suatu cara yang menggunakan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. masalah yang dihadapi manusia, suatu cara yang menggunakan informasi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika adalah salah satu cara untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia, suatu cara yang menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG Rustiana Primasari 1, Wahyudi 2, Joharman 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang 67A

Lebih terperinci

PENDEKATAN RESOURCE BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU JURNAL. Oleh

PENDEKATAN RESOURCE BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU JURNAL. Oleh PENDEKATAN RESOURCE BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU JURNAL Oleh FITRI ANDRIANA RAPANI ASMAUL KHAIR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Teori Belajar dan Belajar Matematika Belajar menurut Gagne dalam Agus Suprijono (2013: 2), adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR,, 1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Kampus Kebumen 2 3 Dosen FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Eryuni, Sri Utami, Kartono Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Email : eryunisingkawang@yahoo.co.id

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO Oleh Eviyanti ABSTRACT This study is an action research aimed to find out

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL WORD SQUARE BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL WORD SQUARE BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD PENERAPAN MODEL WORD SQUARE BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD Ni Komang Santi Nopiyanti 1, Made Sulastri 2, Ign. I Wayan Suwatra 3 1 Jurusan PGSD,

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU Desi Fitria 1, Pebriyenni 1, Asrul Thaher 2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Lebih terperinci

Bella Agustin Hariyanto Bambang Soerjono. Program Sarjana, STKIP PGRI Sidoarjo Jalan Kemiri Sidoarjo. Abstak

Bella Agustin Hariyanto Bambang Soerjono. Program Sarjana, STKIP PGRI Sidoarjo Jalan Kemiri Sidoarjo. Abstak PROFIL KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII-C SMP NEGERI 2 WONOAYU TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DALAM MEMECAHKAN MASALAH KONTEKSTUAL BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH PEMECAHAN MASALAH POLYA (PROFILE OF MATHEMATIC

Lebih terperinci

Asmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK

Asmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI KECAMATAN LEMBAH GUMANTI Asmaul Husna Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU Sisdiknas 2003:5).

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU Sisdiknas 2003:5). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam pengertian pengajaran di sekolah adalah suatu usaha yang bersifat sadar, sistematis dan terarah agar peserta didik secara aktif mengembangkan

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA. Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2)

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA. Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2) ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2) ardiyanti23@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika 2 Dosen Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam dunia yang terus berubah dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang pesat, manusia dituntut memiliki kemampuan berpikir kritis, sistematis,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING MODEL POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING MODEL POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pembentukan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia dalam menghadapi kemajuan zaman.

Lebih terperinci

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKAPESERTA DIDIK KELAS VIII.2 SMP NEGERI 21 PEKANBARU Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING DI SD NEGERI 37 ALANG LAWEH PADANG Oleh RANTI EFRIZAL NPM 1210013411035 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita menjumpai suatu hal yang erat kaitannya dengan kegiatan berhitung. Bagi setiap orang dan tidak menutup kemungkinan

Lebih terperinci

ANALYSIS OF STUDENT REASONING ABILITY BY FLAT SHAPE FOR PROBLEM SOLVING ABILITY ON MATERIAL PLANEON STUDENTS OF PGSD SLAMET RIYADI UNIVERSITY

ANALYSIS OF STUDENT REASONING ABILITY BY FLAT SHAPE FOR PROBLEM SOLVING ABILITY ON MATERIAL PLANEON STUDENTS OF PGSD SLAMET RIYADI UNIVERSITY ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA UNTUK MEMECAHKAN MASALAH MATERI BANGUN DATAR PADA MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS SLAMET RIYADI ANALYSIS OF STUDENT REASONING ABILITY

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HOREY PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS X SMA NEGERI 13 PADANG

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HOREY PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS X SMA NEGERI 13 PADANG PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HOREY PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS X SMA NEGERI 13 PADANG Sri Arnita 1), Arnellis 2), Suherman 3) 1) FMIPA UNP, e-mail: sri.arnita@gmail.com 2,3) Staf Pengajar Jurusan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE PADA KONSEP DAUR HIDUP

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE PADA KONSEP DAUR HIDUP EDUSCOPE, Vol. 1 No. 1 Juli 2015 ISSN : 2460-4844 MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE PADA KONSEP DAUR HIDUP Rumini SD Negeri Tanjungrejo rumini@gmail.com

Lebih terperinci

ISSN Oleh. (I Dewa Made Warnita) Guru Mata Pelajaran Fisika SMA Negeri 1 Selemadeg

ISSN Oleh. (I Dewa Made Warnita) Guru Mata Pelajaran Fisika SMA Negeri 1 Selemadeg ISSN 0216-3241 181 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 1 SELEMADEG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh I Dewa Made

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V B SD Negeri 19 Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan masyarakat menyebabkan perubahan-perubahan dalam masyarakat, perubahan ini akan menyebabkan perubahan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DALAM BENTUK PEMECAHAN MASALAH BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PAGAR AIR ACEH BESAR

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DALAM BENTUK PEMECAHAN MASALAH BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PAGAR AIR ACEH BESAR KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DALAM BENTUK PEMECAHAN MASALAH BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PAGAR AIR ACEH BESAR Mursalin, Fauzi, Israwati, mursalin_ip@yahoo.com ABSTRAK Dalam konteks

Lebih terperinci

ANALISIS KESULITAN-KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SDPILOTING SE-KABUPATEN GIANYAR

ANALISIS KESULITAN-KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SDPILOTING SE-KABUPATEN GIANYAR ANALISIS KESULITAN-KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SDPILOTING SE-KABUPATEN GIANYAR Ni Made Dwi Widyasari 1, I Gede Meter 2, I Gusti Agung Oka Negara 3 1,2,3

Lebih terperinci

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA CD PEMBELAJARAN DISERTAI PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BANJAR MARGO SUMBOGO B. M. SMP Negeri 1 Banjar Margo

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA ARTIKEL Oleh : NI NYOMAN GUNIATI 0914041089 JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGRAAAN FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci