ANALISIS KESULITAN-KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SDPILOTING SE-KABUPATEN GIANYAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KESULITAN-KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SDPILOTING SE-KABUPATEN GIANYAR"

Transkripsi

1 ANALISIS KESULITAN-KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SDPILOTING SE-KABUPATEN GIANYAR Ni Made Dwi Widyasari 1, I Gede Meter 2, I Gusti Agung Oka Negara 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia {widyasari74@gmail.com 1,igedemeter@gmail.com 2, igustiagungokanegara@yahoo.co.id 3 }@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) kesulitan-kesulitan belajar matematika yang dialami siswa kelas IV dalam implementasi kurikulum 2013 di SD Piloting Se-Kabupaten, (2) penyebab kesulitan-kesulitan belajar matematika yang dialami oleh siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV di 7 SD Piloting se-kabupaten yang berjumlah 476 siswa. Sampel dihitung dengan rumus Slovin sehingga diperoleh sampel sebanyak 217 siswa yang diambil secara random. Data dikumpulkan dengan metode tes dan angket. Tes digunakan untuk menganalisis kesulitan-kesulitan belajar matematika ditinjau dari kesulitan pada pemahaman konsep, keterampilan dan pemecahan masalah. Angket digunakan untuk mengetahui penyebab kesulitan-kesulitan belajar matematika. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kesulitan-kesulitan belajar matematika yang dialami siswa kelas IV dalam implementasi kurikulum 2013 di SD Piloting Se-Kabupaten meliputi kesulitan pemahaman konsep dengan kategori tinggi (47,54%), kesulitan pada penguasaan keterampilan matematika dengan kategori tinggi (61,29%), dan kesulitan pada pemecahan masalah dengan kategori tinggi (54,69%). (2) Faktor penyebab kesulitan belajar matematika meliputi faktor internal yaitu minat dengan kategori cukup berpengaruh (41,97%), motivasi dengan kategori cukup berpengaruh (46,98%), intelegensi dengan kategori berpengaruh (54,38%) dan faktor eksternal meliputi faktor guru dengan kategori cukup berpengaruh (42,11%) dan buku siswa dengan kategori cukup berpengaruh (33,96%). Kata kunci: kesulitan belajar matematika, implementasi kurikulum 2013, faktor penyebab kesulitan belajar Abstract This study aimed to describe (1) learning difficulties of mathematic by the students in the fourth grade the implementation of curriculum 2013 in piloting of Elementary school s regency, (2) the cause of learning difficulties of mathematic by the students. The population in this research is the fourth grade students in 7piloting of elementary school regency, which amounted 476 students. The sample is calculated by the Slovin s formula so that obtained a sample of 217 students were taken randomly. Data collected by the method of tests and questionnaires. The test is used to analyze the difficulties of learning mathematics in terms of difficulty in understanding the concepts, skills and problem solving. The questionnaire used to determine the cause of the difficulties in learning mathematics. The analytical method that used is descriptive analysis. The results showed that: (1) learning difficulties of mathematic by the students in the fourth grade the implementation of curriculum 2013 in piloting of Elementary school s regency include difficulty of understanding

2 the concept in the high category (47.54%), difficulty in mastering math skills in the high category (61.29%), and difficulty of solving problems in the high category (54.69%). (2) The cause of mathematic learning difficulties such as internal factors those are interest in influential enough category (41.97%), motivation in influential enough category (46, 98%), intelligence in influential category (54.38%) and external factors such as the teacher factor in influential enough category (42.11%) and student s books in influential enough category (33.96%). Keywords: learning difficulties of mathematic, implementation of curriculum 2013, the factors that cause learning difficulties PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Menurut Susanto (2014:185) matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi, memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari dan dalam dunia kerja, serta memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bidang studi matematika ini diperlukan untuk proses perhitungan dan proses berpikir yang dibutuhkan orang dalam menyelesaikan berbagai masalah. Matematika merupakan ilmu dasar yang sudah menjadi alat untuk mempelajari ilmuilmu yang lain. Oleh karena itu, penguasaan terhadap matematika mutlak diperlukan dan konsep matematika harus dipahami sejak dini. Karena belajar matematika merupakan suatu syarat yang cukup untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.cockroft (dalam Abdurrahman, 2012) mengemukakan bahwa alasan pentingnya matematika diajarkan kepada peserta didik yaitu a) matematika selalu digunakan dalam segala segi kehidupan b) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai c) matematika merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas d) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara e) meningkatkan kemampuan berpikir logis dan ketelitian f) Memberikan kepuasaan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang. Salah satu tujuan pembelajaran matematika pada kurikulum 2013 untuk semua jenjang pendidikan dasar dan menengah dalam Standar Isi (SI) yaitu siswa mampu memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah (Damayanti,2014:118). Jika dilihat dari tujuan tersebut, siswa dituntut untuk memahami keterkaitan antarkonsep agar dapat melakukan pemecahan masalah di sekitarnya. Pembelajaran matematika selama ini merupakan pelajaran yang berdiri sendiri (terpisah dari mata pelajaran lainnya). Namun, sejak diperkenalkannya kurikulum baru yaitu kurikulum 2013, pada jenjang pendidikan sekolah dasar mata pelajaran matematika disajikan berintegrasi dengan mata pelajaran lain dalam sebuah tema yang dikenal dengan pendekatan tematik integratif. Menurut Permendikbud No. 67 Tahun 2013 pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam tema. Hal ini berbeda dengan kurikulum KTSP dimana mata pelajaran untuk kelas tinggi yaitu IV, V dan VI disajikan secara terpisah. Metode tematik integratif membuat siswa harus aktif dalam pembelajaran dan mengobservasi setiap tema yang menjadi bahasan. Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara terpisah. Pembelajaran menggunakan tematik integratif memberikan makna yang utuh kepada peserta didik yang diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari (Kurniasih, 2014). Dengan adanya perubahan pada kurikulum ini, akan berdampak kepada kegiatan belajar yang dialami oleh siswa. Siswa tidak lagi mempelajari mata pelajaran matematika secara terpisah, namun dikaitkan dengan mata pelajaran lain sesuai dengan tema. Dengan demikian, para murid

3 diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan setiap perkembangan pendidikan yang terjadi untuk mencapai keberhasilan dalam keseluruhan proses belajarnya. Proses penyesuaian tersebut memerlukan bantuan yang sistematis dari pendidik, namun jika bantuan tersebut tidak dipenuhi oleh guru akan dapat menyebabkan permasalahan dalam kegiatan pembelajaran siswa. Permasalahan tersebut dapat berupa kesulitan siswa dalam menghubungkan konsep-konsep pada mata pelajaran matematika serta kesulitan siswa dalam menghubungkan konsep antara mata pelajaran matematika dengan mata pelajaran lain pada pendekatan tematik integratif. Dengan adanya permasalahan seperti ini akan berdampak pada ketidaktercapaian kompetetensi dasar yang menjadi acuan pada muatan pelajaran matematika. Pembelajaran yang dilaksanakan pada tahap awal atau dasar harus benar-benar mantap, karena kesulitan belajar yang dialami siswa di tahap awal akan berpengaruh terhadap belajar pada tahap selanjutnya. Dalam kurikulum 2013 pada jenjang pendidikan sekolah dasar, siswa dituntut untuk memahami tema-tema yang menjadi acuan dalam pembelajaran. Muatan pelajaran pada tema 1 terkait dengan muatan pelajaran pada tema berikutnya. Di Kelas IV terdapat 9 tema yang harus dipelajari oleh peserta didik. Muatan pelajaran matematika terdapat dalam setiap tema. Pada tema indahnya negeriku, siswa dituntut untuk memahami materi operasi hitung desimal dan pecahan; luas bangun segiempat pada muatan pelajaran matematikanya. Berdasarkan wawancara pada Jumat, 9 Januari 2015 dengan wali kelas IV di SD Negeri 2 Blahbatuh sebagai salah satu SD yang menerapkan kurikulum 2013 di Kabupaten diperoleh informasi terkait dengan pembelajaran kurikulum 2013 pada muatan pelajaran matematika. Sebanyak 16 siswa dari 41 siswa hasil belajar dalam muatan pelajaran matematika pada ulangan semester 1 tahun ajaran 2014/2015 menunjukan belum memenuhi KKM. Terkait dengan proses pembelajaran, 25% siswa di kelas masih bingung mengaplikasikan konsep matematika dalam pemecahan soal cerita. Hal ini ditandai dengan kesalahan rumus yang digunakan dan cara menghitung pada soal cerita. Menurut Mulyadi (2010) rendahnya hasil belajar peserta didik merupakan salah satu patokan adanya gejala kesulitan belajar.burton (dalam Makmun, 2005) mengidentifikasi seseorang murid dapat diduga mengalami kesulitan belajar, kalau yang bersangkutan menunjukkan kegagalan tertentu dalam mencapai tujuantujuan belajarnya. Kegagalan belajar diidentifikasikan oleh Burton yaitu 1) Murid dikatakan gagal apabila dalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan minimal dalam pelajaran tertentu seperti yang telah ditetapkan oleh guru. 2) Murid dikatakan gagal apabila yang bersangkutan tidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi yang semestinya berdasarkan ukuran tingkat kemampuan, intelegansi, bakat yang ia ramalkan akan bisa mengerjakan atau mencapai prestasi tersebut. 3) Murid dikatakan gagal apabila yang bersangkutan tidak dapat mewujudkan tugas-tugas perkembangan, termasuk penyesuaian sosial.murid dikatakan gagal apabila yang bersangkutan tidak berhasil mencapai tingkat penguasaan yang diperlukan sebagai persyaratan bagi kelanjutan pada tingkat pelajaran berikutnya. Jadi seorang murid dikatakan mengalami kesulitan belajar matematika jika yang bersangkutan tidak berhasil mencapai tingkat penguasaan minimal yang ditetapkan oleh guru. Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam suatu proses belajar yang ditandai adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar (Mulyadi, 2010:6). Kesulitan siswa dalam memahami matematika tidak hanya pada satu bagian saja, dapat juga lebih dari satu bagian matematika yang dipelajari. Ditinjau dari keragaman materi pelajaran matematika, bahwa satu bahasan berkaitan dengan satu atau lebih bahasan yang lain, maka kesulitan siswa pada suatu bahasan akan berdampak kesulitan pada bahasan berikutnya. Dalam pembelajaran matematika, kesulitan peserta didik dapat dilihat dari tiga

4 elemen cakupan belajar matematika yakni konsep, keterampilan dan pemecahan masalah. 1) Konsep menunjuk pada pemahaman dasar siswa mengenai matematika. Peserta didik mengembangkan suatu konsep ketika mereka mampu mengklasifikasikan atau mengelompokan benda-benda atau ketika mereka dapat mengasosiasikan suatu nama dengan kelompok benda tertentu, sebagai contoh anak mengenal konsep segitiga sebagai suatu bidang yang dikelilingi oleh tiga garis lurus. 2) Keterampilan menunjuk pada sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, sebagai contoh : proses dalam menggunakan operasi dasar dalam penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian adalah suatu jenis keterampilan matematika. Suatu keterampilan dapat dilihat dari kinerja anak secara baik atau kurang baik dan secara cepat atau lambat. Keterampilan cenderung berkembang dan dapat ditingkatkan melalui latihan. 3) Pemecahan masalah yaitu aplikasi dari konsep dan keterampilan. Dalam pemecahan masalah biasanya melibatkan beberapa kombinasi konsep dan keterampilan dalam suatu situasi baru atau situasi yang berbeda dari sebelumnya. Sebagai contoh, pada saat peserta diminta untuk mengukur luas selembar papan, beberpa konsep dan keterampilan ikut terlibat.lerner (dalam Abdurrahman, 2012). Aktivitas belajar setiap siswa dalam mempelajari matematika tidak selamanya dapat berlangsung sesuai dengan harapan. Kesulitan belajar tersebut tidak selalu disebabkan karena faktor intelegensi yang rendah, akan tetapi dapat juga disebabkan oleh faktor faktor non intelegensi. Menurut Aunurrahman (2011) kegiatan belajar siswa dipengaruhi oleh factor internal yaitu sikap siswa, motivasi, konsentrasi, kebiasaan belajar dan factor eksternal meliputi factor guru, kurikulum sekolah, sarana dan prasarana, lingkungan social siswa. Perubahan kurikulum merupakan salah satu faktor eksternal penyebab kesulitan belajar dimana menurut Aunurrahman (2011) perubahan pada kurikulum akan berdampak pada perubahan buku-buku pelajaran dan perubahan pada kegiatan belajar mengajar. Bilamana teknik dan metode guru mengalami perubahan, maka siswa harus mempelajari cara-cara belajar yang sesuai dengan tuntutan tersebut. Namun, jika siswa tidak mampu menyesuaikan dengan perubahan tersebut akan berdampak pada kesulitan belajar yang dialami siswa. Pentingnya pemahaman konsep matematika bagi siswa dan masih banyaknya kesulitan yang dihadapi oleh para siswa maka dirasa perlu untuk dilakukan suatu pengkajian tentang kesulitan belajar siswa dalam mempelajari matematika pada kurikulum Hal itu perlu dilakukan agar guru dapat mengetahui letak kesulitan siswa dalam mempelajari matematika pada kurikulum 2013 khususnya pada kelas IV tema indahnya negeriku sehingga guru dapat meminimalisir kesalahan kesalahan siswa dalam mengerjakan soal-soal matematika. Selain itu guru juga dapat memberikan bantuan yang tepat pada jenis kesulitan belajar matematika sesuai dengan penyebab kesulitan belajar tersebut. Mengingat masalah tersebut sangat penting, maka dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mendeskripsikan 1) kesulitankesulitan belajar matematika yang dialami siswa kelas IV dalam implementasi kurikulum 2013 Tema Indahnya Negeriku di SD Piloting Se-Kabupaten. 2) penyebab kesulitan-kesulitan belajar matematika yang dialami siswa kelas IV dalam implementasi kurikulum 2013 Tema Indahnya Negeriku di SD Piloting Se- Kabupaten. METODE Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif yaitu untuk memaparkan jenis dan faktor-faktor penyebab kesulitan belajar matematika siswa dalam implementasi kurikulum 2013 tema indahnya negeriku. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SD Piloting se- Kabupaten. SD Piloting merupakan sekolah rintisan dalam penerapan kurikulum Di Kabupaten terdapat 7 sekolah yang ditunjuk untuk tetap menjalankan kurikulum 2013 yaitu SD Negeri 1, SD Negeri 2, SD Negeri 7, SD Negeri 2 Blahbatuh,

5 SD Negeri 2 Batubulan, SD Negeri 1 Ubud, dan SD Negeri 4 Sebatu. Jumlah sampel yang digunakan dihitung menggunakan rumus pengambilan sampel dari Slovin sehingga diperoleh 217 siswa yang diambil dengan teknik random sampling secara proporsional dari masing-masing sekolah. Untuk pengumpulan data menggunakan metode tes dan angket. Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Sudaryono dkk, 2013:40). Dalam penelitian ini menggunakan tes berbentuk uraian. Tes ini diberikan kepada siswa untuk mengetahui kesulitan-kesulitan belajar matematika siswa. Melalui cara pengerjaan tes uraian ini akan diketahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi matematika ditinjau dari pemahaman konsep, keterampilan dan pemecahan masalah yang telah mereka pahami. Tes uraian terdiri dari 9 soal yang valid. Soal yang digunakan telah reliabel dengan rhitung > rtabel yaitu > 0.334untuk taraf signifikan 5% dengan N=35 orang. Sesudah data hasil tes terkumpul maka data diolah menggunakan teknik analisis persentase tingkat kesulitan siswa menggunakan rumus: P = S S+ B x 100% (1) Keterangan: P : Persentase yang dilakukan siswa S : Langkah yang tidak ditulis atau salah B : Langkah yang benar Hasilnya dibandingkan dengan kriteria tingkat kesulitan siswa yang dimodifikasi dari kriteria pemahaman menurut Arikunto (2013:281). Kriteria ini digunakan untuk menentukan tingkat kesulitan yang dialami oleh siswa dalam mempelajari matematika pada Tema Indahnya Negeriku. Kriteria tingkat kesulitan siswa dapat dilihat pada tabel 1 Tabel 1. Kriteria Tingkat Kesulitan Siswa Taraf/Tingkat Kesulitan (%) Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah 0-21 Sangat Rendah Angket adalah seperangkat pertanyaan yang disusun secara logis, sistematis tentang konsep yang menerangkan tentang variable-variabel yang diteliti (Iskandar, 2010:77). Data yang ingin diperoleh dari angket ini adalah untuk mengetahui penyebab kesulitan-kesulitan belajar matematika siswa pada implementasi kurikulum Angket yang digunakan berjumlah 40 pertanyaan yang valid. Untuk hasil perhitungan reliabilitas angket diperoleh rhitung = 0,927, sedangkan rtabel=0.279 untuk taraf signifikan 5% dengan N=50 orang. Jadi rhitung > rtabel yaitu > 0.279, sehingga dapat dikatakan angket yang digunakan sudah reliabel. Sedangkan jawaban angket siswa dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) tabulasi hasil pengisian angket terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar matematika dengan kategori tinggi dan sangat tinggi; (2) menghitung persentase jawaban siswa pada aspek faktor penyebab kesulitan belajar; (3) membandingkan persentase dengan kualifikasi faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa yang dimodifikasi dari Riduwan (2005). Adapun kualifikasi faktorfaktor penyebab kesulitan belajar siswa tertera pada tabel 2.

6 Tabel 2. Kualifikasi Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa Persentase Penyebab (%) Kualifikasi Penyebab Sangat Berpengaruh Berpengaruh Cukup Berpengaruh 0 25 Tidak Berpengaruh HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam memeriksa tes diagnostik peserta didik, peneliti menganalisis letak kesalahan peserta didik dalam menjawab soal berdasarkan pemahaman konsep, penguasaan keterampilan matematika, dan pemecahan masalah. Pemahaman konsep menunjuk pada pemahaman dasar peserta didik pada konsep matematika. Indikator kesulitan dalam pemahaman konsep matematika yaitu kesulitan dalam menentukan rumus untuk menyelesaikan suatu masalah dan peserta didik dalam menggunakan rumus tidak sesuai dengan kondisi prasyarat berlakunya rumus tersebut atau tidak menuliskan rumus. Kesulitan belajar dalam pemahaman konsep matematika yang diberikan pada sampel penelitian yang berjumlah 217 siswa disajikan dalam bentuk tabel berikut. Kategori Sangat Tinggi Tabel 3. Kesulitan Belajar dalam Pemahaman Konsep Matematika SD N 7 Blahbatuh Batubulan Ubud SD N 4 Sebatu Jml % ,6 Tinggi ,2 Sedang ,5 Rendah ,4 SangatRe ndah ,2 Berdasarkan tabel 3. dapat dilihat kesulitan belajar dalam pemahaman konsep matematika. Dari 217 siswa, 33,6% mengalami kesulitan dalam pemahaman konsep dengan kategori sangat tinggi, 9,2% berkategori tinggi, 11,5% berkategori sedang, 36,4% berkategori rendah, dan 9,2% dengan kategori sangat rendah. Keterampilan menunjuk pada sesuatu yang dilakukan oleh seseorang. Dalam muatan pelajaran matematika penguasaan keterampilan menunjuk pada penggunaanoperasi dasar dalam penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Indikator kesulitan matematika pada elemen keterampilan yaitu kesalahan menggunakan operasi dasar dalam penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, perhitungan akar dan kuadrat. Kesulitan belajar dalam penguasaan keterampilan matematika yang diberikan pada sampel penelitian yang berjumlah 217 siswa disajikan dalam bentuk tabel berikut.

7 Kategori Sangat Tinggi Tabel 4. Kesulitan Belajar dalam Penguasaan Keterampilan Matematika SD N 7 Blahbatuh Batubulan Ubud SD N 4 Sebatu Jml % ,3 Tinggi ,5 Sedang ,4 Rendah ,1 Sangat Rendah ,7 Berdasarkan tabel 4. dapat dilihat kesulitan belajar dalam penguasaan keterampilan matematika. Dari 217 siswa, 43,3% mengalami kesulitan dalam penguasaan keterampilan dengan kategori sangat tinggi, 23,5% berkategori tinggi, 13,4% berkategori sedang, 16,1% berkategori rendah, dan 3,7% dengan kategori sangat rendah. Pemecahan masalah adalah aplikasi dari konsep dan keterampilan. Indikator kesulitan matematika dalam elemen pemecahan masalah yaitu peserta didik tidak dapat melanjutkan pekerjaannya dalam menyelesaikan soal dan langkah yang digunakan tidak sesuai dengan penyelesaian soal yang diminta. Kesulitan belajar dalam pemecahan masalah matematika yang diberikan pada sampel penelitian yang berjumlah 217 siswa disajikan dalam bentuk tabel berikut Kategori Sangat Tinggi Tabel 5. Kesulitan Belajar dalam Pemecahan Masalah Matematika SD N 7 Blahbatuh Batubulan Ubud SD N 4 Sebatu Jml % ,0 Tinggi ,1 Sedang ,9 Rendah ,6 Sangat Rendah ,3 Berdasarkan tabel 5.dapat dilihat kesulitan belajar dalam pemecahan masalah matematika. Dari 217 siswa, 41,0% mengalami kesulitan dalam pemecahan masalah dengan kategori sangat tinggi, 4,1% berkategori tinggi, 18,9% berkategori sedang, 33,6% berkategori rendah, dan 2,3 berkategori sangat rendah. Adapun hasil penelitian mengenai rata-rata tingkat kesulitan belajar matematika siswa dalam implementasi kurikulum 2013 tema indahnya negeriku tertera pada tabel 6. Tabel 6. Rata-rata Jenis Kesulitan Belajar Matematika pada Tes Diagnostik Jenis Kesulitan Rata-rata (%) Kategori Pemahaman Konsep 47,54 Tinggi Penguasaan Keterampilan 61,29 Tinggi Pemecahan Masalah 54,69 Tinggi

8 Pada tabel 3. dapat dilihat rata-rata jenis kesulitan belajar matematika pada tes diagnostik. Ketiga jenis kesulitan matematika berdasarkan pada tes diagnostic berada pada kategori tinggi dengan masing-masing persentase kesulitan pada pemahaman konsep 47,54%, kesulitan pada penguasaan keterampilan 61,29% dan kesulitan pada pemecahan masalah 54,69%. Sementara rata-rata faktor-faktor penyebab kesulitan belajar matematika yang diperoleh dari penyebaran angket dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Rata-rata Pengaruh Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Matematika Faktor yang Diteliti Rata-rata (%) Kategori Minat 41,97 Cukup Berpengaruh Motivasi 46,98 Cukup Berpengaruh Intelegensi 54,38 Berpengaruh Guru 42,11 Cukup Berpengaruh Buku Siswa 33,96 Cukup Berpengaruh Pada tabel 4. dapat dilihat rata-rata pengaruh faktor penyebab kesulitan belajar matematika yang diperoleh dari penyebaran angket. Faktor minat siswa memiliki kategori cukup berpengaruh dengan persentase 41,97%, faktor motivasi siswa memiliki kategori cukup berpengaruh dengan persentase 46,98%, faktor intelegensi siswa memiliki kategori berpengaruh dengan persentase 54,38%, faktor guru memiliki kategori cukup berpengaruh dengan persentase 42,11%, dan faktor buku siswa memiliki kategori cukup berpengaruh dengan persentase 33,96%. Hasil analisis data berdasarkan tes diagnostik yang diberikan menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan dengan kesalahankesalahan siswa dalam menjawab soal yang diberikan. Dalam pembelajaran matematika, kesulitan peserta didik dapat dilihat dari kesalahan pada tiga elemen cakupan belajar matematika yakni konsep, keterampilan dan pemecahan masalah Lerner (dalam Abdurrahman, 2012: 253). Kesulitan siswa tentang ketiga hal tersebut mengakibatkan siswa menggunakan prosedur penyelesaian soal yang tidak benar. Rata-rata tingkat kesalahan yang dilakukan siswa pada pemahaman konsep berada di kategori tinggi dengan persentase 47,54%. Sehingga dapat dikatakan sebagian siswa masih banyak yang mengalami kesulitan dalam menentukan konsep atau pemahaman dasar yang digunakan untuk menyelesaikan soal matematika. Dalam hal ini, siswa masih banyak yang menggunakan rumus tidak sesuai dengan kondisi prasyarat berlakunya rumus tersebut dan tidak menuliskan rumus dalam menyelesaikan soal. Rata-rata tingkat kesalahan yang dilakukan siswa pada penguasaan keterampilan matematika berada di kategori tinggi dengan persentase 61,29%. Jika dilihat dari tabel 4.4 persentase kesulitan penguasaan keterampilan memiliki nilai paling tinggi ini berarti masih banyak siswa melakukan kesalahan dalam menggunakan operasi dasar dalam perhitungan. Kesalahan yang dilakukan siswa pada penguasaan keterampilan meliputi kesalahan dalam melakukan penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian pada bilangan asli. Tidak hanya pada bilangan asli, pada jawaban siswa juga dijumpai kesalahan dalam menghitung persentase dan desimal. Rata-rata kesalahan siswa dalam pemecahan masalah matematika berada di kategori tinggi dengan persentase 54,69%. Sehingga dapat dikatakan, masih banyak siswa yang tidak mampu mengaplikasikan kombinasi antara konsep dan keterampilan untuk menyelesaikan masalah. Hal ini terlihat dari jawaban siswa yang tidak mampu melanjutkan langkah dalam menyelesaikan masalah dan langkah yang

9 digunakan tidak sesuai dengan langkah penyelesaian yang seharusnya. Hal ini didukung oleh pendapat dari Mulyadi (2010) yang mengatakan bahwa rendahnya hasil belajar peserta didik merupakan salah satu patokan adanya gejala kesulitan belajar. Jika dilihat dari pendapat tersebut, hasil belajar yang diperoleh dibawah kriteria ketuntasan minimal dapat diidentifikasikan ia telah mengalami kesulitan dalam pembelajaran tersebut. Pemahaman konsep dan keterampilan berhitung dalam memecahkan masalah matematika yang dikemas dalam soal tersebut sesungguhnya telah diajarkan kepada siswa. Namun dalam menyelesaikan soal-soal pada tema indahnya negeriku yang diberikan, siswa cenderung banyak melakukan kesalahankesalahan. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal tersebut menandakan siswa masih belum memahami konsep dasar yang diharapkan dari pembelajaran tersebut sehingga ia mengalami kesulitan belajar. Hal ini diperkuat oleh pendapat yang mengatakan bahwa Seorang atau sekelompok murid yang mendapat kesulitan dalam mencapai tingkat ketuntasan yang diharapkan dapat disebabkan karena ada konsep dasar yang belum dikuasai (Mulyadi, 2010:16). Dengan demikian dapat dikatakan memang benar bahwa siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika pada tema indahnya negeriku ditinjau dari pemahaman konsep, keterampilan dan pemecahan masalah matematika. Faktor penyebab kesulitan belajar matematika selain ditinjau dari perubahan pada kurikulum juga akan meninjau dari faktor internal yang mempengaruhinya. Sehingga penulis mengklasifikasikan faktorfaktor tersebut ke dalam dua faktor, yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal ini akan ditinjau dari perubahan pada kurikulum yang dibagi menjadi aspek guru dan buku siswa sedangkan faktor internal ditinjau dari aspek minat, motivasi dan intelegensi. Pada faktor eksternal penulis membagi menjadi 2 aspek yaitu faktor guru dan buku siswa yang digunakan. Faktor guru memiliki pengaruh yang berada pada kategori cukup berpengaruh dengan persentase 42,11%. Faktor guru ini ditinjau dari kualitas pembelajaran yang diberikan oleh guru dan metode mengajar yang digunakan oleh guru. Sedangkan faktor buku siswa memiliki pengaruh yang berada pada kategori cukup berpengaruh dengan persentase 33,96%. Selanjutnya penulis membagi faktor internal ke dalam tiga aspek yaitu faktor minat, motivasi dan intelegensi siswa. Secara umum, faktor minat memiliki pengaruh yang berada pada kategori cukup berpengaruh dengan persentase 41,97%. Minat ini berkaitan dengan ketertarikan peserta didik untuk mempelajari matematika serta sikap siswa terhadap pembelajaran matematika. Faktor Motivasi memiliki pengaruh yang berada pada kategori cukup berpengaruh dengan persentase 46,98%. Motivasi ini akan tampak pada kesungguhan siswa untuk terlibat di dalam proses belajar. Motivasi berkaitan dengan perhatian siswa terhadap pembelajaran matematika serta usaha siswa untuk belajar matematika dalam meningkatkan hasil belajar. Sedangkan faktor intelegensi memiliki pengaruh pada kategori berpengaruh dengan persentase 54,38%. Faktor intelegensi berkaitan dengan pemahaman terhadap matematika dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika. Jika dilihat pada tabel 4.11, persentase faktor tertinggi yang berpengaruh terhadap kesulitan belajar matematika berasal dari faktor internal siswa, yaitu faktor intelegensi dengan persentase 54,38% dan faktor minat dengan persentase 46,98%. Sehingga dapat dikatakan bahwa kesulitan belajar matematika siswa di SD Piloting se- Kabupaten paling tinggi disebabkan oleh faktor internalnya bukan karena perubahan pada kurikulum. Dengan kata lain, meskipun kurikulum KTSP telah berubah menjadi kurikulum 2013, namun minat, motivasi dan intelegensi siswa masih kurang terhadap pembelajaran matematika sehingga menyebabkan adanya kesulitan belajar. Hal ini didukung oleh pendapat dari Aunurrahman (2011) yang mengatakan bahwa jika ditinjau dari dimensi siswa, masalah-masalah belajar yang dapat

10 muncul sebelum kegiatan belajar dapat berhubungan dengan minat dari peserta didik, dan selama proses belajar masalah belajar seringkali berkaitan dengan sikap terhadap belajar, motivasi dan intelegensi siswa. Beliau juga menekankan bahwa rendahnya motivasi merupakan masalah dalam belajar, karena hal ini memberikan dampak bagi ketercapaian hasil belajar yang diharapkan (Aunurrahman,2011:180). Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor internal seperti minat, motivasi dan intelegensi dapat mempengaruhi kesulitan belajar pada peserta didik. Namun, kurangnya minat dan motivasi siswa terhadap pembelajaran matematika juga tidak dapat lepas dari faktor eksternal yang mempengaruhinya. Jika dilihat dari faktor eksternal, dalam hasil penelitian menunjukan persentase pengaruh guru lebih tinggi jika dibandingkan dengan buku siswa yang digunakan dalam hal ini terkait dengan kurikulum 2013 yaitu 42,11%. Ini berarti bahwa guru mempengaruhi hasil belajar siswanya. Hal ini senada dengan ungkapan jika guru tidak dapat melaksanakan fungsifungsi strategis pembelajaran, siswa-siswa akan mengalami masalah yang kemungkinan dapat menghambat pencapaian hasil belajar mereka (Aunurrahman, 2011: 193). SIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan-kesulitan belajar matematika yang dialami siswa kelas IV dalam implementasi kurikulum 2013 Tema Indahnya Negeriku di SD Piloting Se-Kabupaten meliputi kesulitan pemahaman konsep dengan kategori tinggi (47,54%), kesulitan pada penguasaan keterampilan matematika dengan kategori tinggi (61,29%), dan kesulitan pada pemecahan masalah dengan kategori tinggi (54,69%). Sementara faktor penyebab kesulitan belajar matematika meliputi faktor internal yaitu minat dengan kategori cukup berpengaruh (41,97%), motivasi dengan kategori cukup berpengaruh (46,98%), intelegensi dengan kategori berpengaruh (54,38%) dan faktor eksternal meliputi faktor guru dengan kategori cukup berpengaruh (42,11%) dan buku siswa dengan kategori cukup berpengaruh (33,96%). Adapun saran yang dapat disampaikan setelah melaksanakan dan memperoleh hasil penelitian ini yaitu: a) Kepada guru, untuk mengurangi jumlah peserta didik yang mengalami kesulitan belajar matematika hendaknya melakukan analisis kesulitan belajar secara berkala kepada peserta didik yang menunjukkan gejala kesulitan belajar sehingga kesulitan yang dialami peserta didik dapat diatasi dengan cepat dan dengan cara yang tepat. b) Kepada peneliti yang lain yang berminat mengadakan penelitian lebih lanjut dan sejenis hendaknya tidak terfokus pada faktor dari siswa saja, tetapi harus memperhatikan faktor lain seperti metode guru, sarana dan prasarana serta instrumen penunjang dalam proses pembelajaran. DAFTAR RUJUKAN Abdurrahman, Mulyono Anak Berkesulitan Belajar: Teori, Diagnosis, dan Remediasinya. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara. Aunurrahman Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Damayanti, Deni Panduan Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta:Araska. Iskandar Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press. Kurniasih, Imas Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan. Surabaya: Kata Pena. Makmun, Abin Syamsuddin Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Mulyadi Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan Terhadap Kesulitan Belajar Khusus. Yogyakarta: Nuha Litera. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

11 Nomor 67 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SD Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. Riduwan Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sudaryono, dkk Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Susanto, Ahmad Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.

Ni Nym. Yuni Darjiani, I Gd. Meter, I Gst. Agung Oka Negara. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Ni Nym. Yuni Darjiani, I Gd. Meter, I Gst. Agung Oka Negara. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia ANALISIS KESULITAN-KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SD PILOTING SE-KABUPATEN GIANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Ni Nym. Yuni Darjiani, I Gd. Meter, I Gst.

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia ANALISIS KESULITAN-KESULITAN BELAJAR IPS SISWA KELAS IV DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SD PILOTING SE-KABUPATEN GIANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 1 Gita Candra Nurani, 2 I Gd. Meter, 3 I Gst. Agung

Lebih terperinci

ANALISIS KESULITAN-KESULITAN BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SD PILOTING SE-KABUPATEN GIANYAR

ANALISIS KESULITAN-KESULITAN BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SD PILOTING SE-KABUPATEN GIANYAR ANALISIS KESULITAN-KESULITAN BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SD PILOTING SE-KABUPATEN GIANYAR Ni Putu Listya Dewi Lestari 1, I Gede Meter 2, I Gusti Agung Oka

Lebih terperinci

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI ALJABAR BAGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALATIGA

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI ALJABAR BAGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALATIGA p-issn 2086-6356 e-issn 2614-3674 Vol. 9, No. 1, April 2018, Hal. 30-36 ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI ALJABAR BAGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALATIGA Asri Dwi Kusumawati 1, Sutriyono

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) DAMPAK TEHNIK REMEDIAL TEACHING TERHADAP KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI GUGUS VI MATARAM TAHUN 2016/2017 JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGETAHUAN DAN KESULITAN BELAJAR SISWA TENTANG VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 2 TANJUNGBALAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

ANALISIS PENGETAHUAN DAN KESULITAN BELAJAR SISWA TENTANG VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 2 TANJUNGBALAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 ANALISIS PENGETAHUAN DAN KESULITAN BELAJAR SISWA TENTANG VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 2 TANJUNGBALAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 ANALYSIS OF STUDENTS KNOWLEDGE AND LEARNING DIFFICULTIES OF VIRUS IN CLASS

Lebih terperinci

PELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL OLEH GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN

PELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL OLEH GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN PELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL OLEH GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN (Studi Deskriptif Analitis pada Peserta Didik Kelas VIII di SMP Negeri 28 Padang) Oleh: Mita Anggela

Lebih terperinci

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA KELAS VIII SMP KARTIKA I-7 PADANG.

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA KELAS VIII SMP KARTIKA I-7 PADANG. ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA KELAS VIII SMP KARTIKA I-7 PADANG Selfi Yudika 1, Zulfa Amrina 1, Yusri Wahyuni 1 1 Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

ANALISIS KESULITAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PASURUAN PADA POKOK BAHASAN TEKNIK PENGINTEGRALAN

ANALISIS KESULITAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PASURUAN PADA POKOK BAHASAN TEKNIK PENGINTEGRALAN Jurnal Psikologi September 2015, Vol. III, No. 1, hal 20-27 ANALISIS KESULITAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PASURUAN PADA POKOK BAHASAN TEKNIK PENGINTEGRALAN Andika Setyo Budi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh MARYATI FITRIA AKHYAR SUGIYANTO

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh MARYATI FITRIA AKHYAR SUGIYANTO HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL Oleh MARYATI FITRIA AKHYAR SUGIYANTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015

Lebih terperinci

ANALISIS KESULITAN-KESULITAN BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SD PILOTING SE-KABUPATEN GIANYAR

ANALISIS KESULITAN-KESULITAN BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SD PILOTING SE-KABUPATEN GIANYAR ANALISIS KESULITAN-KESULITAN BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SD PILOTING SE-KABUPATEN GIANYAR Remaita Manalu 1, I Gede Meter 2, I Gusti Agung Oka Negara 3 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG PECAHAN PADA SISWA KELAS V

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG PECAHAN PADA SISWA KELAS V ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG PECAHAN PADA SISWA KELAS V Ni Wyn Suaryani 1, I Md Suarjana 2, I Kdk Suartama 3 1,2 Jurusan PGSD, 3 Jurusan TP, FIP Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

JURNAL MENDIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA OPERASI BENTUK ALJABAR MELALUI PEMBELAJARAN REMEDIAL PADA. SISWA KELAS VIII MTs AL-ITTIHADIYAH

JURNAL MENDIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA OPERASI BENTUK ALJABAR MELALUI PEMBELAJARAN REMEDIAL PADA. SISWA KELAS VIII MTs AL-ITTIHADIYAH JURNAL MENDIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA OPERASI BENTUK ALJABAR MELALUI PEMBELAJARAN REMEDIAL PADA SISWA KELAS VIII MTs AL-ITTIHADIYAH DIAGNOSING STUDENTS LEARNING DIFFICULTIES IN OPERATING THE

Lebih terperinci

Mega Selvia 2), Drs. Khairudin, M.Si 1), Karmila Suryani, M.Kom 2)

Mega Selvia 2), Drs. Khairudin, M.Si 1), Karmila Suryani, M.Kom 2) Pengaruh Motivasi Belajar dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kelas X di SMA N 1 Tigo Nagari (Kabupaten Pasaman) Mega Selvia

Lebih terperinci

ANALISIS KESULITAN-KESULITAN BELAJAR BAHASA INDONESIA KELAS V DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SD PILOTINGSE-KABUPATEN GIANYAR

ANALISIS KESULITAN-KESULITAN BELAJAR BAHASA INDONESIA KELAS V DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SD PILOTINGSE-KABUPATEN GIANYAR ANALISIS KESULITAN-KESULITAN BELAJAR BAHASA INDONESIA KELAS V DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SD PILOTINGSE-KABUPATEN GIANYAR I Gst. Ayu Winiari 1, Dr. I Gede Meter, M.Pd. 2, Drs.I Gusti Agung Oka

Lebih terperinci

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal EEAJ 3 (1) (2014) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, MINAT BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN SIKAP SISWA TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA. Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2)

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA. Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2) ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2) ardiyanti23@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika 2 Dosen Program

Lebih terperinci

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMAHAMAN MATERI FUNGSI KOMPOSISI SISWA KELAS XI SEMESTER 2 MAN PESANGGARAN TAHUN PELAJARAN

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMAHAMAN MATERI FUNGSI KOMPOSISI SISWA KELAS XI SEMESTER 2 MAN PESANGGARAN TAHUN PELAJARAN ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMAHAMAN MATERI FUNGSI KOMPOSISI SISWA KELAS XI SEMESTER 2 MAN PESANGGARAN TAHUN PELAJARAN 2014-2015 Nawal Ika Susanti 12, Siswi Yulaida 13 Abstrak. Prestasi yang didapatkan

Lebih terperinci

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI ALJABAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANGIL

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI ALJABAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANGIL ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI ALJABAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANGIL Bunga Ayu Desy Permatasari 31, Toto Bara Setiawan 32, Arika Indah Kristiana 33 Abstract: This research

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN DAN KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 PADANG

ANALISIS KESALAHAN DAN KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 PADANG ANALISIS KESALAHAN DAN KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 PADANG Rika Sri Wahyuni 1, Niniwati 1, Fauziah 1 1 Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA KELAS VII SMP NEGERI 7 PADANG

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA KELAS VII SMP NEGERI 7 PADANG ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA KELAS VII SMP NEGERI 7 PADANG Ana Mulia 1, Edrizon 1, Niniwati 1 1 Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA 1 HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN Silvia Afdalina 1, Rahma Wira Nita 2, Rici Kardo 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan

Lebih terperinci

STUDI EKSPLORASI KESULITAN GURU IPS SMP DI KOTA YOGYAKARTA DALAM PENILAIAN PEMBELAJARAN IPS BERDASARKAN KURIKULUM 2013

STUDI EKSPLORASI KESULITAN GURU IPS SMP DI KOTA YOGYAKARTA DALAM PENILAIAN PEMBELAJARAN IPS BERDASARKAN KURIKULUM 2013 1 STUDI EKSPLORASI KESULITAN GURU IPS SMP DI KOTA YOGYAKARTA DALAM PENILAIAN PEMBELAJARAN IPS BERDASARKAN KURIKULUM 2013 EXPLORATION STUDY OF DIFFICULTIES OF THE JHSs SOCIAL STUDIES TEACHERS IN THE YOGYAKARTA

Lebih terperinci

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS 1 ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS by Yuda Ardi Saputra *, Erni Mustakim **, Syaifuddin Latif *** Bandar Lampung City Email: Yudaardisaputra@gmail.com

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI 1 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 2 HALAMAN PENGESAHAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK DENGAN MENGGUNAKAN PHP-MySQL PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI UNTUK SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK DENGAN MENGGUNAKAN PHP-MySQL PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI UNTUK SMA KELAS XI PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK DENGAN MENGGUNAKAN PHP-MySQL PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI UNTUK SMA KELAS XI THE DEVELOPMENT OF DIAGNOSTIC TEST USED PHP-MySQL IN SUBJECT REACTION RATE FOR SENIOR HIGH SCHOOL

Lebih terperinci

STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL. Oleh

STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL. Oleh 1 STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL Oleh INDAH PERMATA SARI NAZARUDDIN WAHAB ROCHMIYATI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Gathut Limardani et al., Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan...

Gathut Limardani et al., Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan... 1 Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Operasi Aljabar Berdasarkan Teori Pemahaman Skemp pada Siswa Kelas VIII D SMP Negeri 4 Jember (The Analysis of Student's difficulties in Solving Algebraic

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED SISWA KELAS X SMA TAMAN MADYA JETIS YOGYAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED SISWA KELAS X SMA TAMAN MADYA JETIS YOGYAKARTA UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED SISWA KELAS X SMA TAMAN MADYA JETIS YOGYAKARTA Firman 1)

Lebih terperinci

Keywords: Difficulties of physical education teachers, Learning aquatic

Keywords: Difficulties of physical education teachers, Learning aquatic TINGKAT KESULITAN GURU PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULONPROGO TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AKUATIK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 DIFFICULTY LEVEL OF PHYSICAL

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI Oleh: DEDE KURNIA YUZA NPM. 1010013411153 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING DI SD NEGERI 37 ALANG LAWEH PADANG Oleh RANTI EFRIZAL NPM 1210013411035 PROGRAM

Lebih terperinci

Arif Priyanto et al., Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika...

Arif Priyanto et al., Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika... 1 Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Pokok Bahasan Teorema Pythagoras Berdasarkan Kategori Kesalahan Newman di Kelas VIII A SMP Negeri 10 Jember (Analysis of 8th Grade

Lebih terperinci

PENYEBAB KETIDAKHADIRAN PESERTA DIDIK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMP NEGERI 11 PADANG. Oleh. Mita Fauzia. Afrizal Sano. Ahmad Zaini ABSTRACT

PENYEBAB KETIDAKHADIRAN PESERTA DIDIK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMP NEGERI 11 PADANG. Oleh. Mita Fauzia. Afrizal Sano. Ahmad Zaini ABSTRACT PENYEBAB KETIDAKHADIRAN PESERTA DIDIK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMP NEGERI 11 PADANG Oleh Mita Fauzia Afrizal Sano Ahmad Zaini ABSTRACT This study aimed to describe the causes of absenteeism of

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PADA SISWA KELAS V SD N 1 KAYUMAS KECAMATAN JATINOM

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PADA SISWA KELAS V SD N 1 KAYUMAS KECAMATAN JATINOM UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015 UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PADA SISWA KELAS V SD N 1 KAYUMAS KECAMATAN JATINOM Margono

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENGAJARAN REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS II SD N 1 SEDAYU

PELAKSANAAN PENGAJARAN REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS II SD N 1 SEDAYU 1.362 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 14 Tahun ke-5 2016 PELAKSANAAN PENGAJARAN REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS II SD N 1 SEDAYU IMPLEMENTATION OF MATHEMATICS REMEDIAL TEACHING

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL WORD SQUARE BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL WORD SQUARE BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD PENERAPAN MODEL WORD SQUARE BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD Ni Komang Santi Nopiyanti 1, Made Sulastri 2, Ign. I Wayan Suwatra 3 1 Jurusan PGSD,

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL SUDUT, LUAS, DAN KELILING SEGITIGA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 MLATI, SLEMAN

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL SUDUT, LUAS, DAN KELILING SEGITIGA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 MLATI, SLEMAN UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 3, November 2015 ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL SUDUT, LUAS, DAN KELILING SEGITIGA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 MLATI, SLEMAN Amalia Sulistyowati

Lebih terperinci

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL SILVIA RINA NPM: 10060102 PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS VII SEKOLAH MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BINTAN TIMUR TAHUN PELAJARAN

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS VII SEKOLAH MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BINTAN TIMUR TAHUN PELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS VII SEKOLAH MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BINTAN TIMUR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MEDIA ARSIRAN KELAS IV SDN 27

HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MEDIA ARSIRAN KELAS IV SDN 27 HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MEDIA ARSIRAN KELAS IV SDN 27 Indrawati, K.Y. Margiati, Rosnita Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan e-mail:indrawati

Lebih terperinci

Asmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK

Asmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI KECAMATAN LEMBAH GUMANTI Asmaul Husna Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

2 Eksternal a. Faktor Keluarga 77,62% Tinggi b. Faktor Sekolah 78,45% Tinggi c. Faktor Masyarakat 78,01% Tinggi Rata-rata 78,03% Tinggi

2 Eksternal a. Faktor Keluarga 77,62% Tinggi b. Faktor Sekolah 78,45% Tinggi c. Faktor Masyarakat 78,01% Tinggi Rata-rata 78,03% Tinggi ANALISIS PENYEBAB KESULITAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN Imron Setiawan, RRP Megahati, Febri Yanti Program Studi

Lebih terperinci

FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK JURNAL

FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK JURNAL FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK JURNAL YOLA MARDILA NPM. 10060157 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 4 Nomor 3 September 2015 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 334-339 PREVALENSI ANAK KESULITAN BELAJAR di SEKOLAH DASAR NEGERI Se- KECAMATAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL Oleh RENANTI WIDYA DARA NAZARUDDIN WAHAB ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN GURU SEKOLAH DASAR TENTANG PEMBELAJARAN TERPADU PADA KURIKULUM 2013 JURNAL. Oleh MARYENI ROCHMIYATI SASMIATI

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN GURU SEKOLAH DASAR TENTANG PEMBELAJARAN TERPADU PADA KURIKULUM 2013 JURNAL. Oleh MARYENI ROCHMIYATI SASMIATI 1 ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN GURU SEKOLAH DASAR TENTANG PEMBELAJARAN TERPADU PADA KURIKULUM 2013 JURNAL Oleh MARYENI ROCHMIYATI SASMIATI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENGERJAKAN SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR KELAS V SE-KECAMATAN LOANO TAHUN AJARAN 2011/2012

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENGERJAKAN SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR KELAS V SE-KECAMATAN LOANO TAHUN AJARAN 2011/2012 ANALISIS KESALAHAN DALAM MENGERJAKAN SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR KELAS V SE-KECAMATAN LOANO TAHUN AJARAN 2011/2012 Oleh: Dwi Yana Setiyasih Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No. 5 Tahun 2016 ISSN :

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No. 5 Tahun 2016 ISSN : MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No. 5 Tahun 2016 ISSN : 2301-9085 PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Lisfuriyah Anindya Putri Pendidikan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 1 KONTRIBUSI MINAT BELAJAR DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA DIKLAT SENI GRAFIS JURUSAN MULTIMEDIA DI SMK NEGERI 1 KECAMATAN LUAK ISRANIKA BUKHARLA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN JURNAL

LEMBAR PERSETUJUAN JURNAL LEMBAR PERSETUJUAN JURNAL Deskripsi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Siswa Memahami Deskripsi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesulitan Siswa Memahami Operasi Hitung Bilangan Bulat di Kelas Tinggi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONDISI BELAJAR SENI MUSIK SISWA SMP NEGERI 2 PEKALONGAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONDISI BELAJAR SENI MUSIK SISWA SMP NEGERI 2 PEKALONGAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi (Lulut Kusumaningtyas) 1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONDISI BELAJAR SENI MUSIK SISWA SMP NEGERI 2 PEKALONGAN FACTORS INFLUENCING STUDENT S MUSIC LEARNING CONDITION

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL. Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL. Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 HALAMAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD Oleh: Liyandari 1, Wahyudi. 2, Imam Suyanto 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas

Lebih terperinci

Korelasi antara Motivasi Belajar dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Peserta Didik Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL)

Korelasi antara Motivasi Belajar dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Peserta Didik Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 3 No. 1, Maret 2017 Korelasi antara Motivasi Belajar dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Peserta Didik Menggunakan Model Problem Based

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII KURIKULUM 2013

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII KURIKULUM 2013 ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII KURIKULUM 213 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Srata I pada Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKAPESERTA DIDIK KELAS VIII.2 SMP NEGERI 21 PEKANBARU Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK PROBING-PROMPTING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK PROBING-PROMPTING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK PROBING-PROMPTING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS Mega Oktaviana, Nurhanurawati, Arnelis Djalil Pendidikan Matematika, Universitas Lampung megao@rocketmail.com

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG Rustiana Primasari 1, Wahyudi 2, Joharman 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang 67A

Lebih terperinci

dapat menggabungkan keistimewaankeistimewaan

dapat menggabungkan keistimewaankeistimewaan PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING KERANGKA TANDUR TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMAN 12 SIJUNJUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Ulva Syukra *), Sefna Rismen

Lebih terperinci

Menurut Jhonson dan Myklebust (1967:244), matematika adalah bahasa. simbolik yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan

Menurut Jhonson dan Myklebust (1967:244), matematika adalah bahasa. simbolik yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA Oleh: Dra.Hj.Ehan, M.Pd. A. PENDAHULUAN Menurut Jhonson dan Myklebust (1967:244), matematika adalah bahasa simbolik yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI KEMBANGARUM 2 MRANGGEN DEMAK

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI KEMBANGARUM 2 MRANGGEN DEMAK HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI KEMBANGARUM 2 MRANGGEN DEMAK Oleh : Moh. Aniq, Khairul Mar ati UNIVERSITAS PGRI SEMARANG Abstrak

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN UMPAN BALIK TERHADAP KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

PENGARUH PEMBERIAN UMPAN BALIK TERHADAP KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR PENGARUH PEMBERIAN UMPAN BALIK TERHADAP KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR Siti Rahayu Pendidikan Matematika, STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung Email : rahayuperbun@gmail.com

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL Muryatin SDN Pakunden 1, Jalan Bogowonto 48A Kota Blitar E-mail: muryatin2@gmail.com Abstract: Improvement Efforts of Learning

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM 1 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 2 HALAMAN PENGESAHAN

Lebih terperinci

JURNAL PELITA PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 pissn : Surbakti, J., Napitupulu, M.A. eissn : Halaman :

JURNAL PELITA PENDIDIKAN VOL. 5 NO. 2 pissn : Surbakti, J., Napitupulu, M.A. eissn : Halaman : ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI INVERTEBRATA DI KELAS X SMA SE-KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Jesaya Surbakti, Martina Asiati Napitupulu Program

Lebih terperinci

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017 PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DAN PENDEKATA KETERAMPILAN PROSES PADA MATA PELAJARAN IPA. Oka Sandya Santi Email: ida.yani37@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

INJAUAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN

INJAUAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN INJAUAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN Oleh : Irawati, Nurhadi, dan Renny Risdawati Program

Lebih terperinci

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA CARA BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel Skripsi) Oleh Imam Basuki

HUBUNGAN ANTARA CARA BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel Skripsi) Oleh Imam Basuki HUBUNGAN ANTARA CARA BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (Artikel Skripsi) Oleh Imam Basuki PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG Widya Danu Fadilah 1, Edrizon 1, Hendra Hidayat 1 1

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA BERPRESTASI RENDAH DI KELAS IV SD NEGERI SE-KECAMATAN NGEMPLAK

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA BERPRESTASI RENDAH DI KELAS IV SD NEGERI SE-KECAMATAN NGEMPLAK Faktor-faktor Kesulitan (Novi Sanggra Pangestika) 81 FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA BERPRESTASI RENDAH DI KELAS IV SD NEGERI SE-KECAMATAN NGEMPLAK THE LEARNING DIFFICULTY FACTORS OF UNDER ACHIEVEMENT

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH I PATUK PADA POKOK BAHASAN PELUANG JURNAL SKRIPSI

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH I PATUK PADA POKOK BAHASAN PELUANG JURNAL SKRIPSI ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH I PATUK PADA POKOK BAHASAN PELUANG JURNAL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR Tiara Rosalina E-mail: tiararosalina99@yahoo.co.id Universitas Negeri Malang, Jl. Surabaya 5 Malang 65145 Abstract: The purpose

Lebih terperinci

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian Jurnal Geografi Volume 13 No 2 (114 dari 224) Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian PEMANFAATAN PANTAI AYAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI KELAS X MATERI POKOK HIDROSFER

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA SISWA SMPN 1 SURUH SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA SISWA SMPN 1 SURUH SEMARANG FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA SISWA SMPN 1 SURUH SEMARANG Indriati Purnami Yasmi Teni Susiati Prodi PKK JPTK FKIP UST Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK N 3 WONOSARI

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK N 3 WONOSARI Faktor-faktor Kesulitan... ( Arum Setiya ) 1 FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK N 3 WONOSARI LEARNING DIFFICULTIES FACTORS

Lebih terperinci

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 EFEKTIVITAS MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM UPAYA PENINGKATKAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 PADANG PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 PADANG Lisnawati 1, Susi Herawati 1, Khairudin 1 1 Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014 UPAYA MENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATIC PROJECT SISWA KELAS X MC SMK TAMANSISWA

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS SMP NEGERI 4 SIAK HULU

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS SMP NEGERI 4 SIAK HULU 1 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS SMP NEGERI 4 SIAK HULU Puji Astuti 1, Zulkarnain 2, Jalinus 3 pujiastuti2695@gmail.com, toper65@yahoo.com,

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA Hubungan Kemampuan Membaca... (Fajar Deany Subekti) 995 HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA RELATIONSHIP BETWEEN READING SKILLS AND MATH STORIES PROBLEM SOLVING

Lebih terperinci

PENGAJARAN REMEDIAL KERJA KELOMPOK DALAM PENGUASAAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

PENGAJARAN REMEDIAL KERJA KELOMPOK DALAM PENGUASAAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PENGAJARAN REMEDIAL KERJA KELOMPOK DALAM PENGUASAAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT Novie Asih Anggreini 1), Jenny IS Poerwanti 2), Samidi 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi

Lebih terperinci

Alviyana, Baedhowi, Kristiani * *Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret

Alviyana, Baedhowi, Kristiani * *Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret ANALISIS EFEKTIVITAS PELAKSANAAN KURIKULUM 2013, MINAT BELAJAR, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PEMASARAN PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK NEGERI 6 SURAKARTA Alviyana, Baedhowi,

Lebih terperinci

Pengaruh Hasil Belajar Matematika Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa Kelas IX SMP Negeri 13 Jember

Pengaruh Hasil Belajar Matematika Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa Kelas IX SMP Negeri 13 Jember Pengaruh Hasil Belajar Matematika Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa Kelas IX SMP Negeri 13 Jember Sheila Wahyu Septiana 1, Sunardi 2, Ervin Oktavianingtyas 3 Abstract This research describse the influence

Lebih terperinci

Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika; Vol. 4, No. 1; 2015 ISSN Diterbitkan oleh PYTHAGORAS Universitas Riau Kepulauan

Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika; Vol. 4, No. 1; 2015 ISSN Diterbitkan oleh PYTHAGORAS Universitas Riau Kepulauan Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika; Vol. 4, No. 1; 2015 ISSN 2301-5314 Diterbitkan oleh PYTHAGORAS Universitas Riau Kepulauan HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI LISAN DAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN

Lebih terperinci

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN BENTUK TES DAN MOTIVASI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PERINTIS 2 BANDAR LAMPUNG

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN BENTUK TES DAN MOTIVASI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PERINTIS 2 BANDAR LAMPUNG 1 PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN BENTUK TES DAN MOTIVASI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PERINTIS 2 BANDAR LAMPUNG Oleh : Arief Nurmansyah, Herpratiwi, Arnelis Djalil FKIP Unila, Jl. Prof.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan. Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti

Lebih terperinci

Penggunaan Media Tiruan Untuk Meningkatkan Keterampilan dan Pemahaman Siswa Friska Eris Novitasari,Titin Kartini Abstrak:

Penggunaan Media Tiruan Untuk Meningkatkan Keterampilan dan Pemahaman Siswa Friska Eris Novitasari,Titin Kartini Abstrak: Penggunaan Media Tiruan Untuk Meningkatkan Keterampilan dan Pemahaman Siswa (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Negeri Arjasa Semester Genap Tahun Pelajaran 2012-2013 Mata Pelajaran Akuntansi Kompetensi

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PEMBERIAN PENGUATAN DENGAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III

KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PEMBERIAN PENGUATAN DENGAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PEMBERIAN PENGUATAN DENGAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III Reno, Sri Utami, Suhardi Marli Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Email : Renoelzio@gmail.com

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN Oleh: Eti Riana 1, Suhartono 2, Joharman 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE DI KELAS X SMA NEGERI 6 KOTA TASIKMALAYA TAHUN AJARAN 2012/2013 JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI Oleh: Oktavia Andrika 1, Atmazaki 2, Ena Noveria 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU 1 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU Oleh: Adillah Harniati 1 Sehatta Saragih 2 Syarifah Nur Siregar 2 flo_anteredium@yahoo.com

Lebih terperinci

Titi Solfitri 1, Yenita Roza 2. Program Studi Pendidikan Matematika ABSTRACT

Titi Solfitri 1, Yenita Roza 2. Program Studi Pendidikan Matematika   ABSTRACT ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL GEOMETRI SISWA KELAS IX SMPN SE-KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU (THE ANALYSIS OF ERROR ON SOLVING GEOMETRY PROBLEM OF STUDENT AT CLASS IX JUNIOR HIGH SCHOOL

Lebih terperinci

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KALENG TAHUN AJARAN 2014/2015 Nurul Syifa Urohmah 1, Wahyudi

Lebih terperinci

Analisis Kesulitan Belajar Mahasiswa pada Matakuliah Matematika Dasar

Analisis Kesulitan Belajar Mahasiswa pada Matakuliah Matematika Dasar Analisis Kesulitan Belajar Mahasiswa pada Matakuliah Matematika Dasar Iik Nurhikmayati Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Majalengka Email: ik.nurhikmayati@gmail.com Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 3, November 2015 PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING Setiyabudi 1) dan Agustina Sri Purnami

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR Rismawati Amin Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci