BAB I PENDAHULUAN. pajak pratama kepada Wajib Pajak untuk menagih pajak yang terutang, selain dari

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Surat tagihan pajak merupakan surat yang diterbitkan oleh kantor pelayanan pajak pratama kepada Wajib Pajak untuk menagih pajak yang terutang, selain dari surat ketetapan pajak kurang bayar dan surat ketetapan pajak kurang bayar tambahan. Undang-undang KUP pasal 1 no. 20 menjelaskan bahwa, surat tagihan pajak adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda. Surat tagihan pajak yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees yang bertujuan untuk menagih para Wajib Pajak yang menunggak di KPP Pratama Karees. Jumlah Wajib Pajak yang menunggak dan Wajib Pajak yang membayar tunggakan dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut: Tabel 1.1 Jumlah Wajib Pajak yang Menunggak dan Wajib Pajak yang Membayar Tunggakan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karees Tahun Tahun Jumlah WP yang menunggak Jumlah WP yang membayar tunggakan Persentase WP yang membayar tunggakan ,48% ,71%

2 ,61% ,57% ,96% Rata-rata 3,47% Sumber: Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees Dari Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa pada tahun 2010 dan 2012 persentase wajib pajak yang membayar utangnya berada dibawah rata-rata yaitu sebesar 2,61% dan 1,96% dengan nilai rata-rata sebesar 3,47%. Pada tahun 2008, 2009 dan 2011 berada diatas rata-rata yaitu 4,48%, 4,71% dan 3,57%. Dengan adanya Wajib Pajak yang menunggak maka Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karees menerbitkan surat tagihan pajak kepada para Wajib Pajak yang menuggak. Jumlah Surat Tagihan Pajak yang diterbitkan kepada Wajib Pajak dan jumlah Surat Tagihan Pajak yang dilunasi dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut: Tabel 1.2 Jumlah STP yang Diterbitkan dan STP yang Dilunasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karees Tahun Tahun Jumlah STP yang Diterbitkan Jumlah STP yang Dilunasi Persentase Pelunasan STP ,67% ,56% ,25% ,66% ,28% Rata-rata 22,28% Sumber: Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees Dari Tabel 1.2 dapat dilihat pelunasan utang pajak dengan menggunakan surat tagihan pajak, dengan rata-rata pelunasan surat tagihan pajak 22,28%.

3 Persentase tahun 2008 dan 2009 berada diatas rata-rata pelunasan surat tagihan pajak yaitu 30,67% dan 35,56%. Pada tahun 2010, 2011 dan 2012 berada dibawah rata-rata pelunasan surat tagihan pajak yaitu 17,25%, 20,66% dan 7,28%. Dengan menerbitkan surat tagihan pajak kepada para Wajib Pajak yang menunggak maka diharapkan utang pajak dapat dilunasi oleh Wajib Pajak. Pelunasan utang pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees dengan menerbitkan surat tagihan pajak, dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut: Tabel 1.3 Pelunasan Utang Pajak dengan Surat Tagihan Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karees Tahun Tahun Utang Pajak (Rp) Pelunasan Utang Pajak Persentase Pelunasan (Rp) ,76% ,02% ,83% ,07% ,09% Rata - rata 12,15% Sumber: Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees Dari Tabel 1.3 dapat dilihat pelunasan utang pajak dengan menggunakan surat tagihan pajak, dengan rata-rata pelunasan utang pajak 12,15%. Persentase tahun 2008, 2009 dan 2010 berada dibawah rata-rata pelunasan utang pajak yaitu 1,76%, 8,02% dan 4,83%. Pada tahun 2011 dan 2012 berada diatas rata-rata pelunasan utang pajak dengan persentase sebesar 23,07% dan 23,09%.

4 Dari Tabel 1.2 terjadi masalah antara upaya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak untuk melunasi utang pajaknya. Ini dapat dilihat pada Tabel 1.2 Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees terus meningkatkan penerbitan surat tagihan pajaknya ini berbanding terbalik dengan kurangnya kepatuhan wajib pajak untuk melunasi surat tagihan pajak. Berdasarkan data dan tabel yang dikemukakan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh surat tagihan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak yang akan dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul : PENGARUH PENERBITAN SURAT TAGIHAN PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Survei Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees) 1.2.Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, masalah yang akan diteliti dan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Apakah penagihan pajak dengan surat tagihan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees?. 1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mencari, mengumpulkan, mengolah dan mendapatkan data yang dapat memberikan informasi dan gambaran mengenai pengaruh penerbitan Surat Tagihan Pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak,

5 disamping itu penelitian ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian sidang dalam menyelesaikan pendidikan sarjana jurusan Akuntansi Universitas Widyatama. Berdasarkan penulisan masalah yang telah dikemukakan di atas maka penulisan skripsi ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan dari penagihan pajak dengan surat tagihan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak Kegunaan Penelitian Dengan melakukan penelitian ini, penulis mengharapkan hasilnya dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan pada masalah ini : 1. Bagi penulis Merupakan salah satu proses sarana pembelajaran dalam menerapkan ilmu yang penulis dapatkan selama masa perkuliahan dan sebagai tambahan ilmu pengetahuan mengenai pengaruh penerbitan surat tagihan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak. Selain itu dengan adanya penelitian ini dapat mengetahui sejauh mana teori ini diterapkan dalam kenyataan. 2. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Dapat dipergunakan sebagai bahan masukan, bahan pertimbangan serta evaluasi dalam sistem penagihan dengan penerbitan surat tagihan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak.

6 3. Bagi peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya yang lebih spesifik mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan penerbitan surat tagihan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak Lokasi dan Waktu Penelitian Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karees, jalan Ibrahim Adjie No.372 Bandung. Waktu penelitian ini dimulai dari tanggal 1 April 2013 sampai dengan 28 Juni 2013.