PASIR BESI SECARA. ANALISIS Fe, Ti DALAM FLUORESENSI SINAR-X ABSTRAK ABSTRACT. /64 ISSN Yu.mf Nnnrpirn
|
|
- Sudirman Surya Sumadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 /64 ISSN Yu.mf Nnnrpirn ANALISIS Fe, Ti DALAM FLUORESENSI SINAR-X PASIR BESI SECARA Yusuf Nampira Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuk/ir - BATAN ABSTRAK ANA LlSIS KANDUNGAN Fe DAN Ti DALAM PASIR BESI SECARA FLUORESENSI SINAR-X. Nilai ekonomi pasir besi ditentukan oleh kandungan unsur Fe dan Ti dalam mineral tersebut. Ana/isis Fe dan Ti dapat dilakukan dengan menggunakan metode jlouresesi sinar-x. Untuk memperoleh hasi/ ana/isis yang presisi dan akurat maka diperlukan ketepatan penggunaan daya /istrik pembangkit sinar-x dari tabung dengan bahan target Mo, berat sampel yang diukur dan pemilihan sampel ana/isis yang merepresentasikan sampel menyeluruh. Sinar-x karakteristik dari sampel dihasi/kan dari interaksi atom dalam sampel dengan sinar-x yang berasal dari tabung sinar-x dengan bahan target Mo. Daya /istrik pembangkit sinar-x untuk mengana/isis Fe dan Ti dalam pasir besi, ditentukan dengan mengukur intensitas sinar-x karakteristik usurunsur dalam pasir besi menggunakan ButTalo River Sediment (SRM 2704), kuat arus /istrik pembagkit sumber sinar-x tetap (200 J1A) dengan tegangan /istrik bervariasi (/1 kv sid 15 kv) dan tegangan /istrik tetap (/2 kv) dengan kuat arus bervariasi (/00 J1A sid 300 J1A). Berat sampel optimum yang diana/isis pada tempat sampel berdiameter 6 mm ditentukandengan mengukur intensitas sinar-x karakteristik dari deret ana/isis SRM 2704 dengan tegangan dan kuat arus sumber sinar-x: 12 kv, 200 J1A. Fraksi sampel yang diukur agar hasi/ pengukuran meggambarkan kandungan Fe dan Ti dalam sampel ditentukan dari ana/isis parsir besi dengan ukuran butir 50 mesh, butir antara 50 mesh dan 200 mesh, dan butiran halus lebih kecilo dari 200 mesh. Ana/isis kandungan besi dan titanium dalam pasir besi berukuran antara 50 mesh 200 mesh dapat merepresentasikan kandungan Fe dan Ti dalam sampel pasir besi. Ana/isis Fe dan Ti hasil dari interaksi sinar-x yang dibangkitkan dengan menggunakan daya /istrik (/2 kv, 200 J1A) dengan atom atom dalam sampel pasir besi berukuran antara 50 mesh-200 mesh dengan berat sampel 50 mg yang ditempatkan dalam tempat sampel berdiameter 6mm, akan memberikan hasil ana/isis yang tepat dengan relatif deviasi dibawah 3% dan rentang ketidakpastian relatif lebih keci/ dari 5 %. Kandun1!an Fe dan Ti dalam pasir besi dari daerah Aceh lebih besardibandingkan pasir besi dari daerah Ci/acap dan Ujlmg Pandang, perbandingan kandungan Ti dan Fe ("/0 berat TilFe) dibawah 0,14. ABSTRACT ANAL YSIS OF Fe AND Ti CONTENT IN IRON SAND BY X-RA Y FLOURESCENCE. Economic value of iron sand determined by element Fe and Ti content in the mineral. Analyse Fe and Ti can be done by using X-ray fourencense method, To obtain result of analysis which precision and accurate is hence needed by accuracy of use of electricity of x-ray generating from tube with substance of targets Mo, weight sampel measured and election sampel analysis which represent of sampel totally. X-ray Characteristic from sampel yielded from atom interaction in sampel by x-ray coming from tube sinar-x with target Mo substance. Generating x-ray electricity to analyse Fe and Ti in iron sand, determined with measuring x-ray intensity characteristic of elements in iron sand by use Buffalo River Sediment (SRM 2704), electrics r-ray generatingsource sinar-x current strength remain ( 200 J1A) to with voltage vary (/1 kv sid 15 kv) and the voltage remain (/2 kv) to powerfully the current vary (/00 J1A sid 300 J1A). Weight of optimum sampel analysed in place of sampel of have diameter 6 mm determined with measuring intensity of x-ray characteristic from analyse of series weigh sample analyses of SRM 2704 with tension and strength of current of source sinar-x : 12 kv, 200 J1A. Faction sampel measured in order to result of obstetrical measurement represent of Fe And Ti in sampel determined from analysis iron sand of the granule size: 50 mesh, granule size between 50 mesh and 200 mesh, and the granule smaller than 200 mesh Analysis of titanium and iron content in granule iron sand between 50 mesh-200 mesh can represent of Fe and Ti in sample of iron sand. Result of analyse Fe and Ti from x-ray interaction was geerated by using electricity ( 12 kv, 200 A) with atom atom in sampel granule of iron sand between 50 mesh-200 mesh weighing sampel 50 mg placed in place sampel have diameter 6mm, will give result of correct analysis relative deviation below 3% and span uncertainty relative smaller than 5. Fe and Ti content in iron sand from Acheh area bigger than their content in iron sand from area Cilacap and from Ujung Pandang. The ratio conten ofti and Fe in iron sand ("/0 weigh TiIFe) is below 0,14. Kata kunci; ana/isis Fe danti. pasir besi,jluoresensi sinar-x. Prosiding PPI - PDIPTN 2006
2 Yusuf Nampira ISSN /65 PENDAHULUAN Pasir sumber besi merupakan utama dalambahan industri mineralbesi, dansebagai bahan mineral ini banyak terdapat di Indonesia diantaranya di Aceh, Cilacap, Ujung Pandang. Besar endapan mineral pada daerah tersebut diketahui dengan jalan melakukan survei dan analisis kandungan besi dan beberapa unsur yang mempunyai nilai ekonomi atau mempengaruhi pengolahan bahan tam bang ini, diantaranya kandungan titanium. Bahan tersebut disamping merupakan bahan strategis dalam bahan tersebut. Dalam pemumian besi, titanium akan berada pada permukaan cairan besi dan mudah teroksidasi degan membentuk Ti02 yang dapat menutup aliran cairan besi saat dicetak. Sehubunga dengan itu maka kandungan Ti dan Fe dalam pasir besi perlu dilakukan. Adapun analisis tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya menggunakan metode fluoresensi sinar-x. Metode fluoresensi sinar-x merupakan metode analisis kandungan unsur pada permukaan bahan, melalui penyinaran sinar-x pada bahan yang di analisis akan menyebabkan terjadinya interaksi atom atom pada permukaan hingga ketebalan maksimum jangkauan sinar/radiasi yang diarahkan kesampel yang dianalisis. Sinar-x yang digunakan untuk penyiaran berasal dari bahan radioaktif atau tabung sinar-x. Sinar-x yang besumber dari tabung sinar-x menghasilkan pola spektrum kontinu sesuai dengan tegangan listrik guna membangkitkan sinarx, semakin tinggi tegangan Iistrik yang digunakan akan menyebabkan kenaikan intensitas spektrum kontinu tersebut dan terjadinya pergeseran intensitas sinar-x maksimum ke energi yang lebih tinggi dan sedangkan kuat arus Iistrik akan menaikan pol a spektrum tersebut[l 3]. Dalam penyinaran bahan tersebut terjadi interaksi atom atom dalam daerah jangkauan sinar/radiasi dalam sam pel. Interaksi sinar dengan atom ini diantaranya dapat menyebabkan efek fotolistrik, diikuti transisi elektron ini dapat berlangsung dari kulit L ke kulit K, dari kulit M ke kulit L dan seterusnya. Transisi elektron ini diikuti dengan pelepasan energi yang besamya tertentu sesuai dengan jenis atom yang bersangkutan. Pelepasan energi ini berbentuk sebagai pelepasan sinar-x karakteristik [1.2). Oleh sebab itu sinar-x yang dihasilkan ini dapat mecerminkan jenis unsur pada permukaan sampel yang dianalisis. Sedangkan intensitas berkas sinarx karakteristik yang dihasilkan dalam peri ode waktu penyinaran dipakai sebagai landasan analisis kuantitatif unsur dalam pasir besi. Adapun nilai intesitas sinar-x karakteristik yang dideteksi (Y) tergantung pada: jumlah kejadian efekfotolistrik pad a partikel (n), jumlah atom dalam luasan sampel (N), tampang Iintang poduksi sinar-x untuk unsur yang yang dianalisis pada energi bersangkutan, crx(e) barn, T faktor transmisi untuk sinar-x yang melalui filter, geometri deteksi (<p) dan efisiensi detektor (E). Adapun hubungan faktor di atas dengan Intensitas sinar-x ditunjukkan dalam persamaan 1(4). Y = n N crx(e) T E <p141t. Sinar X hasil interaksi primer akan berinteraksi dengan atom sejenis dalam sampel dan menyebabkan interaksi sekunder maupun interaksi tersier dengan atom disekitamya. Bila sinar hasil interaksi tersebut berada pada jarak jangkauan maksimum sinar-x karakteriksik tersebut maka akan terjadikenaikan intesitas sinar-x yang terdeteksi, dan bila sinar-x yang terjadi diserap oleh atom atom yang mempunyai jarak antara atom yang beriteraksi dengan detektor lebih besar dari jarak jangkauan maksimum maka intensitas terjadi penurunan. Pasir besi mempunyai butiran dengan ukuran yang berbeda dengan kandungan unsur yang berbeda pula. Butiran butiran dalam pasir besi diasumsikan bahwa pasir besi dengan butiran besar (tertahan pada ayakan 50 mesh) akan mengalami pengikisan permukaan menjadi butiran halus (\olos dari ayakan 200 mesh) dan butiran sedang (\olos pada ayakan 50 mesh dan tertahan pada ayakan 200 mesh), sebagian besar pasir besi termasuk dalam pasir dengan butiran sedang. Dengan terkonsentrasinya besi pada bagian butiran yang mengandung besi paling besar dan mempunyai fraksi butiran paling besar, maka analisis kandungan Fe dan Ti dapat ditentukan melalui analisis sampel dengan butiran sedang. Hipotesa; Bila kandungan besi dalam butiran sedang lebih besar dari pada nilai kandungan besi butiran kasar dan butiran halus, maka besi berada pada bagian dalam butiran kasar. Agar analisis unsur besi, titanium, dan unsur lainnya sehingga dapat memberikan hasil yang tepat, maka dilakukan penelitian penetapan parameter peralatan yang tepat untuk analisis ini, dalam hal ini penetapan daya listrik pembagkit sinar-x dari tabung sinar-x. Disamping itu berat sampel yang diukur yang berada pada daerah linier dari hubungan berat dengan intensitas sinar-x dan pemilihan sampel yang merepresentasikan sampel menyeluruh. TATAKERJA Bahan yang digunakan Buffalo River Sediment (SRM 2704) digunakan sebagai bahan standar dalam analisis, (I) Prosiding PPI - PDIPTN 2006
3 166 ISSN Yusuf Nampira sedangkan sebagai bahan sampel adalah pasir besi dari daerah Aceh, Cilacap, Purworejo dan daerah Ujung Pandang. Peralatan yang digunakan Ayakan 50 mesh dan 200 mesh digunakan untuk memisahkan butiran serbuk, oven digunakan untuk mengeringkan sampel, sampel ditempatkan dalam tempat sampel dari poliethilen berdiameter 6 mm dan Spektrometer fluoresen sinar-x (EDX-95 PHILIPS) dengan tabung siar-x dengan target Mo dan detektor. Cara kerja 1. Peyiapan standar dan sam pel Standar dipanaskan 120 C selama 4 jam, sedangkan untuk sampel dipanaskan pada temperatur 120 C hingga berat sampel tersebut tetap. Sampel diambil dari bahan sampel lapangan dengan metode Quartering dan kemudian dilakukan pem isahan serbuk yang tertahan pad a penyaring 50 mesh, lewat 50 mesh dan tertahan pada penyaring 200 mesh, dan butiran halus yang lewat dari ayakan 200 mesh. Standar dan sampel masing masing dimasukkan dalam tempat sampel dengan diameter 6mm. 2. Penentuan parameter pengukuran a. Tegangan listrik pembangkit sinar-x yang digunakan untuk analisis pasir besi ditentukan, melalui pengukuran intensitas sinar-x Fe dan Ti yang dihasilkan dari pengukuran sampel standar sedimen yang ditumbuk dengan sinar-x dari tabung sinar-x yang dibangkitkan dengan kuat arus 200 ~A dan berbagai tegangan (II ky sampai dengan 15 ky) selama 300 detik. Tekanan udara ruang analisis 300 mtorr. b. Kuat arus listrik pembangkit sinar-x yang digunakan untuk analisis pasir besi ditentukan, melalui pengukuran intensitas sinar-x Fe dan Ti yang dihasilkan dari pengukuran sampel standar sedimen hasil penyiaran sinar-x selama 300 detik dari tabung sinar-x yang dibangkitkan dengan tegangan listrik 12 ky dan berbagai kuat arus ( 100 ~A sampai dengan 300 ~A). Tekanan udara ruang analisis 300 mtorr. c. Berat sampel optimum yang di analisis ditentukan dengan menganalisis standar sedimen dengan berat antara 20 sampai dengan 80 mg. anal isis dilakukan pad a tekanan udara ruang analisis 300 mtorr dan sinar-x sumber dari tabung sinar-x denga tegangan listrik 12 ky dan kuat arus 200 ~A. Pengukuran dilakuka selama 300 detik. d. Pengaruh perbedaan berat terhadap intensitas sinar-x yang dihasilkan ditentukan berdasarkan linieritas. pegukuran ditentukan dengan mengukur intesitas sinar-x karakteristik dari pegukuran dengan kondisi seperti pada langkah 2c pada sampel pasir besi yang 1010s ayakan 50 mesh dan tertahan pada ayakan 200 mesh. Kandungan Fe, Ti dalam pasir besi dari Aceh, Cilacap, Purworejo dan Ujung Pandang dianalisis dengan kondisi pengukuran pada langkah 2c. Kandungan Fe dilakukan dengan metode relatif yaitu dengan mengukur intensitas sinar-x karakteristik sampel (IFe)sampel dan intensitas karaktristik standar, (IFe)standa"dengan mengetahui kandungan Fe (CFe)Slanda,dan unsur lain dalam standar, maka kandungan Fe dalam sampel, (CFe)sampehdapat dihitung dengan persamaan: (CFe)sampel = {(IFe)sampel / (IFe)standa,}X(CFe)sampel(2), Kandungan Ti dihitung dengan persamaan di atas. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh tegangan dan kuat arus listrik pembangkit sinar-x Pada spektrum flouresensi sinar-x pasir dari analisis pasir besi (Gambar 1) menggambarkan adanya puncak sinar-x karakteristik pada energi 1,740 key; 1,739 key; 2,307 key; 3,3] I key: 3,668 key; 4,505 key dan 7,057 key, hal ini menunjukkan dalam pasir besi tersebut mengandung unsur-unsur AI, Si K, Ca, Ti dan Fe. II_ ~0It 2"",. 'l n,ju,i l1's:. (' :JJI. y:i~'.oi Gombar 1. Spektrum flouresensi sinar-x tlati sampel paslr besl Purworejo Ketinggian intesitas sinar-x dari suatu unsur dalam sampel dipengaruhi oleh ketinggian intensitas sinar-x dari spektrum sinar-x kontinu (sinar-x primer) dari tabung sumber sinar-x yang mempunyai energi sesuai untuk mengakibatkan terjadinya peristiwa efek fotolistrik atom yang bcrsangkutan. Kenaikan tegangan listrik tabung sumber sinar-x tcrsebut menycbabkan pcrubahan pola dan pergeseran intensitas maksimum spektrum Prosiding PPI - PDIPTN 2006
4 YusufNampira ISSN kontinu tersebut kearah pajang gelombang yang lebih pendek (energi yang lebih tinggi). Hal ini menyebabkan intesitas sinar-x karakteristik yang lebih dekat dengan intensitas maksimum sinar-x primer mempunyai laju kenaikan lebih besar dibandingkan dengan intensitas sinar-x yang lebih jauh. Keadaan ini ditunjukkan besar laju kenaikan intensitas sinar-x dari transisi elektron Fe ke kulit K (26,586 cacah/300dt.kv) lebih besar dari pada laju kenaikan intensitas dari transisi elektron Ti ke kujit K (\,4792 cacah/300dt.kv). Keadaan ini ditunjukkan dalam Gambar 2. Elektron kulit K unsur unsur dalam pasir besi yang dianalisis mempunyai energi rendah, maka bila dalam analisis dilakukan dengan menggunakan tegangan listrik yang lebih tinggi akan menyebabkan lebih banya sinar-x primer yang tidak digunakan. Oleh sebab itu analisis akan lebih efisien jika dalam pembangkitan sinar-x primer menggunakan tegangan listrik rendah dan peningkatan intensitas hingga mencapai intensitas optimum analisis dapat dilakukan dengan menaikkan kuat arus pembangkit sinar-x primer. Gambar 2. Hubungan tegangan /istrik tabung sinar-x pembangkit sinar-x ter"adap intensitas sinar-x karakteri.'itik yang di"a:;'i/kan dengan menggunakan kuat arus 200 pa.tetap pada 200 pa Bila kuat arus listrik yang bekerja pada tabung sumber sinar-x dinaikkan menyebabkan kenaikan berkas elektron yang mengenai target tabung sinar-x, hal ini menyebabkan spektrum kontinu sinar-x primer dari tabung sumber sinar-x akan mengalami kenaikan intesitasnya tanpa mengubah poja spektrum. Kenaikan intesitas ini akan menyebabkan kenaikan intensitas sinar-x karakteristik atom unsur-unsur dalam sampel. Laju kenaikan ini sesuai dengan kandungan unsur tersebut dalam sampel. Karena pola spektrum kotinu dari sinar-x primer tidak mengalami perubahan maka laju perubahan intensitas tersebut tidak dipengaruhi oleh kedekatan energi ikat elektron kulit K dari atom unsur dalam sampel dengan intensitas maksimum dari sinar-x primer. Hal ini ditunjukkan dalam Gambar 3. 1~ 1~ R _ O,g W 100 ~ ~ W o ~...-- Y O.~~73.+ 4, Y O.O:) ~:l.+ O,BVb Gambar 3. Hubungan antara kuat arus tabung sinar-x dengan intensitas sinar-x karakteristik dan tegangan /istrik tabung sinar-x tetap 12 k V Pegaruh Berat sampel terhadap intesitas sinar-x karakteristik unsur unsur dalam pasir besi Peningkatan berat sampel akan menyebabkan bertambah tebalnya sampel dalam tempat untuk analisis. Semakin tebal sam pel yang dianalisis menyebabkan semakin banyak atom sejenis ada dalam sampel akan berinteraksi dengan sinar-x primer. Sinar-x hasil interaksi tersebut akan mengalami interaksi juga dengan atom atom dalam sampel. Pada berat sampel antara 20 mg sampai dengan 60 mg, pancaran sinar-x dari peristiwa tersebut mampu menembus ketebalan sam pel tersebut dan terdeteksi oleh detektor. Oleh sebab itu kenaikan berat sampel tersebut menyebabkan kenaikan intesintas sinar-x unsur unsur dalam sampel yang diukur. Sedangkan pad a berat sampel di atas 60 mg sampel lebih tebal dari pada ketebalan sampel 5 mm, sehingga jumlah atom yang tidak mengalami efek fotolistrik dari sinar-x primer meningkat. Sedangkan sinar-x karaktristik yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut dipancarkan dan diserap oleh atom sejenis dalam sampel, sinar-x karakteristik sekunder atau tersier hash interaksi atom dalam sampel dengan sinar-x yang dipancarkan oleh sampel tidak terdeteksi oleh detektor. Pada pengukuran intensitas sinar-x karakteristik Fe dan Ti transisi elektron unsur Fe dan Ti dalam pasir besi hash interaksi primer diserap oleh atom sejenis sekitamya. Peristiwa tersebut menyebabkan terjadinya penurunan intesitas sinar-x karakteristik unsur tersebut yang dideteksi. Hal ini ditunjukkan dalam Gambar 4. Intensitas sinar-x unsur-unsur dalam pasir besi dengan berat sampel diperoleh dari analisis dengan berat dibawah 50 mg menunjukkan hubungan linier dengan berat sampel yang diukur (Gambar 5). Kenaikan sinar-x karakteristik besi lebih besar dari intensitas sinar-x karakteristik Ti, keadaan ini sesuai dengan persamaan I, kandungan unsur-unsur dalam pasir besi dimana kandungan Fe lebih besar dari Ti dalam sampel dan sinar-x karakteristik Fe dari transisi elektron ke kulit K Presiding PPI PDlPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan BATAN Yogyakarta, 10 Jull 2006
5 -168 ISSN berada pad a intesitas maksimum spektrum kotinu sehingga laju kenaikan intensitas sinar-x Fe lebih besar dari intensitas Ti. i '" 180 l--- j :: n. ~ Gambar 4.,--I m _ ~:2 80 I Wi ~ ~ 60 ~- ' H ~ ' _, ::j ro0 ~ ii be rat sampel (mg) I-'l'": l-"i ~ ~ ' i I , 2' 50 ~I I 30 o 10 Hubungan antara berat sampe/ pasir besi dengan intesitas sinar-x unsur unsur yang terdeteksi yang diukur dari berat sampe/ 30 mg sampai 80 mg dengan sinar-x yang dibangkitkan meggunakan tegangan 12 k V dan kuat arus 200 pa y ""..., Gambar 5. Daeralr Irubungan linier antara berat sampel terlradap ;ntensita..\';nar-x karakterist;k dari pengukuran sampel d;antara 20 sampa; dengan 50 mg. Analisis unsur dalam berbagai butiran pasir besi Analisis sam pel pasir besi dengan berbagai ukuran butir pasir menunjukkan bahwa pada butiran besar mempunyai kandungan besi paling keeil dibandingkan dengan pasir besi butiran sedang dan pasir butiran halus. Pasir besi butiran besar Yusuf Nampira 80 mempunyai luas permukaan keeil, sedangkan dalam metode analisis ini intesitas sinar-x merupakan dasar penentuan kandungan unsur dalam sampel. Oi samping itu dalam Gambar 6 menunjukkan bahwa pasir besi butiran sedang mengandung Fe dan Ti lebih besar dibandingkan dengan kandungan mereka dalam pasir besi butiran besar dan pasir besi butiran halus, keadaan sebaliknya ditunjukkan oleh kandungan Si dalam sampel tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pada permukaan pasir butiran besar lebih banyak mengandung Si tersebut, sedangkan pasir ukuran kecil merupakan hasil pelapukan dari pasir besi butiran besar mempunyai kandungan Si paling besar. Berdasarkan hal tersebut maka melalui pengukuran kandungan Fe dan Ti dalam butiran antara 50 mesh-200 mesh dapat merepresentasikan kandungan mereka dalam pasir besi. Ii B t 25 i f 15 o < ukuran butlr sampe' (mesh) >200 Gambar 6. Kandungan Fe, Ti dalam berbagai ukuran pa. ;r bes; Oalam menentukan kandungan tersebul terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya rentang nilai hasil analisis kandungan unsur tersebut. Penentuan kandungan terse but dimulai dari penimbangan sam pel dan standar serta pengukuran intensitas sinar-x karakteristik dari unsur sejenis dalam sam pel dan standar. Sumbangan faktor tersebut dalam penenluan ditunjukkan dengan Gambar 7. Proslding PPI - PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan BATAN
6 Yusuf Nampira ISSN penimbangan sampel kalibrasi timbangan kemampuan pembaeaan pengulangan pengukuran intesitas ketidakpastian kandungan unsur pengulangan pengukuran intesitas kalibrasi timbangan penimbangan standar Gambar 7. Fishbone faktor-faktor yang berpengaruh pada ketidakpastian penentuan serbuk dengan metode perbandingan relatif intesitas sinar-x karakteristik. EVALUASI Adapun peghitungan ketidakpastian dari analisis ini adalah sebagai berikut : Ketidakoastian TYPE oenimbanl!an samoel 0, KETIDAKP Bb 0, Apenimbangan 1.1 total Be 0,13 PENIMBANGAN KETIDAKP ASTIAN 1.1 (mg) 0, ASTIAN 0,13 0,4 KUANTIT AS = 0,849 X 0, ukuran intesitas sam pel NILAI (eaeah/300 dt) 846,49 TYPE EVALUASI A Ketidak pastian intensitas sam pel gabungan (aturan 1) cacah/300dt = 9, Ketidakpastian penimbangan TYPE standar 0, Bb 0, Apenimbangan 1.1 total 0,13 Be KETIDAKP 0, ASTIAN 0,13 0,4 EVALUASI = 0,849 X 0, (mg) ukuran intesitas standar NILAI (eaeah/300 dt) 86,56 TYPE EVALUASI A Ketidak pastian intensitas sam pel gabungan (aturan 1) cacah/300dt = 0, Pro:iiding PPI PDJPTN 2006
7 170 ISSN YIl.mf Nampira ngan Fe FeTYPE Bb Ketidakpastian 0,05 11EVALUASI NILAI KANDUNGAN 0,05 (% 4,11 (% berat) (% berat) berat) UNSlJR 0,1 Ketidakpastian kandungan Fe dajam sertifikat standar KUANTIT AS SUR MPEL KETIDAKPASTIAN KUANTITAS Jl GABUNGAN KANDUNGAN TYPE DIPERLUAS Jl0, KANDUNGAN NILAI 1, EV ALUASI (% berat) UNSUR 40,1926 ATURAN 2 Dari perhitungan terse but besar hasil analisis pasir besi dari daerah Aceh mengandung Fe 40, 19± 1,44 % berat. Kandungan unsur dalam pasir besi (% berat) dari Aceh, Ci]acap, Purworejo dan Ujung Pandang yang dianalisis dengan metode perbandingan relatif intensitas sinar-x karakteristik ditunjukkan dalam Tabe] I. Kandungan unsur Fe dari daerah Aceh lebih tinggi dari daerah Cilacap, Purworejo dan Ujung Pandang. Hal ini kemungkinan disebabkan daerah Aceh lebih dekat dengan daratan continent, yang merupakan daerah batuan tua. Sedangkan kandungan besi dalam pasir pantai Purworejo sangat rendah (11,56% be rat), oleh sebab itu pasir ini tidak ekonomis untuk dilakukan penambangan. Hal ini ditunjukkan dalam Gambar 8, sedangkan simpangan relatif analisis sampel pasir besi tersebut ditunjukkan dalam Gambar 9. Tabel1. Kandungan Fe dan Ti (% berat) dalam pasir besi dari beberapa daerah UNSUR 30,94 4,26 0,24 ~ 40,19 1,44 Aceh 5,80 0,054 0,40 11,56 25,78 0,20 1,]0 3,32 unilai 1,02 0,16 0,9] u Cilacao PUr\voreio Uiung Pan dang Gambar 8. Kandungan unsur Fe dan Ti da/am berbagai pa:.ir besi Aceh CUac.-p PUF"WOreJo U.P.ndang D r.h rnpllng Gambar 9. Deviasi re/atif hasil pengukuran kandungan unsur da/am berbagai pasir besi KESIMPULAN Dari beberapa keadaan dalam hasil dan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa analisis kandungan besi dan titanium da]am pasir besi berukuran antara 50 mesh-200 mesh dapat merepresentasikan kandungan Fe dan Ti dalam sampel pasir besi. Analisis Fe dan Ti hasil dari interaksi sinar-x yang dibangkitkan dengan menggunakan daya Iistrik (12 kv, 200 IlA) dengan atom atom dalam sampel pasir besi berukuran antara 50 mesh-200 mesh dengan berat sampel 50 mg yang ditempatkan dalam tempat sampcl berdiameter 60101, akan memberikan hasil analisis yang tepat dengan relatif deviasi dibawah 3% dan rentang ketidakpastian relatiflebih keci] dari 5 %. Kandungan Fe dan Ti dalam pasir besi dari daerah Aceh lebih besar dibandingkan pasir besi dari daerah Cilacap dan Ujung Pandang dan perbandingan kandungan Ti/Fe dibawah 0, ]4. PUST AKA I. JENKINS,RON; GOULD,R. W., GEDCKE,DALE, Quantitative X-Ray Spectrometry, Marcel Dekker, Inc 1981, hal Prosiding PPI - PDIPTN 2006 Yogyakarta. 10 Juli 2006
8 Yusuf Nampira ISSN TERTlAN,R., CLAISSE,F, Principles of Quantitative X-ray Flourescece Analysis,Heyden &son Ltd. 1982, hal 8-11 dan JENKINS,R.,DE VIES,J.L.,Worked Examples in X-Ray Analysis, Springer-Verlag New York Inc 2nd ed. 1978,hal MITCHELL, 1.V., BARFOOT, K.M., Particle Induced X-ray Emission Analysis Application to Analytical Problems, Nuclear Science Application, vol , hal CIT AC, Quantifying Uncertenty in Analytical Measurement, Eurochem, 1sl ed.1995 TANYAJAWAB Prayitno Analisis Fe dan Ti pasir besi dibandingkan cara yang lain bagaimana? Pengaruh ukuran butiran terhadap hasil Fe, Ti? Bagaimana prospek Fe dan Ti terhadap industri? Yusuf Nampira Analisis Fe dan Ti dengan cara ini lebih mudah dibandingkan dengan cara lain (analisis dengan XRF merupakan analisis atom permukaan sampel) oleh sebab itu perlu dipilih fraksi yang paling besar dalam sampel dan dapat mewakilinya. Sedang metoda lain per/u dilakukan pelarutan atau memerlukan biaya yang mahal seperti dengan metoda AAN. Besar butiran berpengaruh pada analisis karena pada butiran yang kecil akan memberikan luas permukaan dan luas permukaan ini akanberpengaruh pada atom yang tereksitasi. maka bila kandungan unsur dalam butiranbutiran dalam pasir besi homogen pengukuran dengan sampel halus akan memberikan intensitas sinar-x yang lebih tinggi. Pasir dari Aceh. Cilacap dan Ujung Pandang mempunyai kandungan Fe yang secara ekonomis layak untuk dilakukan penambangan (kandungan Fe lebih besar dari 25%). Muryono Bagaimana implementasi jaminan mutu penelitian ini? Masih berapa jauh proses pengolahan ke skala industri? Yusuf Nampira ini masuk Sejak pengamhilan sampel hingga analisis diterapkan sistem jaminan mutu. Sampel dilakukan dalam 3 lokasi untuk satu daerah sampel. Sampel yang dianalisis diambil secara random dengan sistem quatering. Dalam analisis sampel yang diukur dalam daerah linear itas. Setiap parameter yang mempengaruhi dilakukan kontribusi penyimpangan pada pengukuran. Akurasi ditentukan bahan bersertijikat. dengan Untuk pasir besi daerah Aceh. Cilacap dan Ujung Pandang telah dilakukan penambangan. Pro:iiding PPI PDIPTN Z006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan BATAN
ANALISIS Fe, Ti DALAM PASIR BESI SECARA FLUORESENSI SINAR-X
164 ISSN 216-3128 Yusuf Nampira ANALISIS, DALAM PASIR BESI SECARA FLUORESENSI SINAR-X Yusuf Nampira Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN ABSTRAK ANALISIS KANDUNGAN DAN DALAM PASIR BESI SECARA FLUORESENSI
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE INTENSITAS SINAR-X KARAKTERISTIK RELATIF Cr, Mn DAN Ni TERHADAP Fe PADA ANALISIS KANDUNGAN Cr, Mn DAN Ni, DALAM PADUAN BESI
Yusuf Nampira, dkk. ISSN 216 3128 171 PENGGUNAAN METODE INTENSITAS SINAR-X KARAKTERISTIK RELATIF, DAN TERHADAP PADA ANALISIS KANDUNGAN, DAN, DALAM PADUAN BESI Yusuf Nampira dan Rosika Kriswarini P2TBDU
Lebih terperinciPENGGUNAAN SINAR-X KARAKTERISTIK U-Ka2 DAN Th-Ka1 PADA ANALISIS KOMPOSISI ISOTOPIK URANIUM SECARA TIDAK MERUSAK
ISSN 0852-4777 Penggunaan Sinar-X Karakteristik U-Ka2 dan Th-Ka1 Pada Analisis Komposisi Isotopik Uranium Secara Tidak Merusak (Yusuf Nampira) PENGGUNAAN SINAR-X KARAKTERISTIK U-Ka2 DAN Th-Ka1 PADA ANALISIS
Lebih terperinciVALIDASI METODA XRF (X-RAY FLUORESCENCE) SECARA TUNGGAL DAN SIMULTAN. UNTUK ANALISIS UNSUR Mg, Mn DAN Fe DALAM PADUAN ALUMINUM
VALIDASI METODA XRF (X-RAY FLUORESCENCE) SECARA TUNGGAL DAN SIMULTAN UNTUK ANALISIS UNSUR Mg, Mn DAN Fe DALAM PADUAN ALUMINUM Rosika Kriswarini, Dian Anggraini, Agus Djamaludin Pusat Teknologi Bahan Bakar
Lebih terperinciPENENTUAN UNSUR PEMADU DALAM BAHAN ZIRCALOY-2 DENGAN METODE SPEKTROMETRI EMISI DAN XRF
Dian Anggraini, dkk. ISSN 0216-3128 29 PENENTUAN UNSUR PEMADU DALAM BAHAN ZIRCALOY-2 DENGAN METODE SPEKTROMETRI EMISI DAN XRF Dian Anggraini, Rosika Kriswarini, Yusuf N. Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN
Lebih terperinciX-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF)
X-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF) X-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF) Philips Venus (Picture from http://www.professionalsystems.pk) Alat X-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF) memanfaatkan sinar
Lebih terperinciDISTRIBUSI LOGAM Fe, Ca, Ti, Ba, Sr, Zr dan Ce DALAM BATUBARA DAN LIMBAH PEMBAKARANNYA PLTU CILACAP MENGGUNAKAN XRF
DISTRIBUSI LOGAM Fe, Ca, Ti, Ba, Sr, Zr dan Ce DALAM BATUBARA DAN LIMBAH PEMBAKARANNYA PLTU CILACAP MENGGUNAKAN XRF M. Miqdam Musawwa 1, Agus Taftazani 2, Riyanto 1 1 Program Studi Ilmu Kimia, FMIPA, UII
Lebih terperinciISSN , A'NALISIS ZIRKONI{l
ISSN 0852-4777, A'NALISIS ZIRKONI{l ANALISIS ZIRKONIUM SECARA SPEKTROPHOTOMETRI UV-VIS *, **Yusuf Nampira~ ***Supardi ABSTRAK Telah dilakukan analisis zirkonium menggunakan metode spektrophotometri UV-,VIS.
Lebih terperinciKARAKTERISASI DIFRAKSI SINAR X DAN APLIKASINYA PADA DEFECT KRISTAL OLEH: MARIA OKTAFIANI JURUSAN FISIKA
KARAKTERISASI DIFRAKSI SINAR X DAN APLIKASINYA PADA DEFECT KRISTAL OLEH: MARIA OKTAFIANI 140310110018 JURUSAN FISIKA OUTLINES : Sinar X Difraksi sinar X pada suatu material Karakteristik Sinar-X Prinsip
Lebih terperinciPENENTUAN KANDUNGAN Sn, Fe, Cr, Ni DAN PENGOTOR ZIRCALOY-2 SEBAGAI BAHAN KELONGSONG DAN TUTUP UJUNG ELEMEN BAKAR REAKTOR DAYA
Urania Vol. 14 No. 4, Oktober 2008: 161-233 ISSN 0852-4777 PENENTUAN KANDUNGAN Sn, Fe, Cr, Ni DAN PENGOTOR ZIRCALOY-2 SEBAGAI BAHAN KELONGSONG DAN TUTUP UJUNG ELEMEN BAKAR REAKTOR DAYA Arif Nugroho (1),
Lebih terperinciMETODE ANALISIS UNTUK PENENTUAN UNSUR AS DAN SB MENGGUNAKAN ICP AES PLASMA 40
Arif Nugroho, dkk. ISSN 0216-3128 295 METODE ANALISIS UNTUK PENENTUAN UNSUR AS DAN SB MENGGUNAKAN ICP AES PLASMA 40 Arif Nugroho, Hendro Wahyono, S. Fatimah Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir ABSTRAK METODE
Lebih terperinciKOMPARASI ANALISIS KOMPOSISI PADUAN AlMgSI1 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK X RAY FLUOROCENCY (XRF) DAN EMISSION SPECTROSCOPY (
120 ISSN 0216-3128 Masrukan, dkk. KOMPARASI ANALISIS KOMPOSISI PADUAN AlMgSI1 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK X RAY FLUOROCENCY (XRF) DAN EMISSION SPECTROSCOPY ( Masrukan, Rosika, Dian Anggraini dan Joko Kisworo
Lebih terperinciOXEA - Alat Analisis Unsur Online
OXEA - Alat Analisis Unsur Online OXEA ( Online X-ray Elemental Analyzer) didasarkan pada teknologi fluoresens sinar X (XRF) yang terkenal di bidang laboratorium. Dengan bantuan dari sebuah prosedur yang
Lebih terperinciANALISIS KERUSAKAN X-RAY FLUORESENCE (XRF)
ISSN 1979-2409 Analisis Kerusakan X-Ray Fluoresence (XRF) (Agus Jamaludin, Darma Adiantoro) ANALISIS KERUSAKAN X-RAY FLUORESENCE (XRF) Agus Jamaludin, Darma Adiantoro Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir
Lebih terperinciKALIBRASI TENAGA DAN STANDAR MENGGUNAKAN ALAT X-RAY FLUORESENCE (XRF) UNTUK ANALISIS UNSUR ZIRKONIUM DALAM MINERAL
KALIBRASI TENAGA DAN STANDAR MENGGUNAKAN ALAT X-RAY FLUORESENCE (XRF) UNTUK ANALISIS UNSUR ZIRKONIUM DALAM MINERAL Mulyono, Sukadi, Sihono, Rosidi. Bambang Irianto -BATAN Yogyakarta Jl Babarsari Nomor
Lebih terperinciPENENTUAN KESTABILAN SPARKING SPEKTROMETER EMISI MENGGUNAKAN BAHAN PADUAN ALUMINIUM
ISSN 1979-2409 Penentuan Kestabilan Sparking Spektrometer Emisi Menggunakan Bahan Paduan Aluminium (Agus Jamaludin, Djoko Kisworo, Darma Adiantoro) PENENTUAN KESTABILAN SPARKING SPEKTROMETER EMISI MENGGUNAKAN
Lebih terperinciPROGRAM JAMINAN KUALITAS PADA PENGUKURAN. RADIONUKLIDA PEMANCAR GAMMA ENERGI RENDAH:RADIONUKLIDA Pb-210
ARTIKEL PROGRAM JAMINAN KUALITAS PADA PENGUKURAN RADIONUKLIDA PEMANCAR GAMMA ENERGI RENDAH:RADIONUKLIDA Pb-210 ABSTRAK Arief Goeritno Pusat Teknologi Limbah Radioaktif BATAN PROGRAM JAMINAN KUALITAS PADA
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PENGARUH VARIASI UKURAN BUTIRAN TERHADAP UNSUR DAN STRUKTUR KRISTAL CANGKANG TELUR AYAM RAS
Prosiding SNaPP2012 : Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 IDENTIFIKASI PENGARUH VARIASI UKURAN BUTIRAN TERHADAP UNSUR DAN STRUKTUR KRISTAL CANGKANG TELUR AYAM RAS DENGAN MENGGUNAKAN X-RAY FLUORESCENCE
Lebih terperinciANALISIS KANDVNGAN PENGOTOR DALAM PELET VOz SINTER
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-5561 ANALISIS KANDVNGAN PENGOTOR DALAM PELET VOz SINTER Asminar ABSTRAK ANALISIS KANDUNGAN PENGOTOR DALAM PELET U02 SINTER. Telah dilakukan analisis pengotor
Lebih terperinciPENGARUH KEVAKUMAN TERHADAP ANALISIS UNSUR TI DAN SI DALAM AlMg 2 MENGGUNAKAN XRF (X-RAY FLUORESCENCE)
Rosika Kriswarini, dkk. ISSN 0216-3128 11 PENGARUH KEVAKUMAN TERHADAP ANALISIS UNSUR TI DAN SI DALAM AlMg 2 MENGGUNAKAN XRF (X-RAY FLUORESCENCE) Rosika Kriswarini, Dian Anggraini, Djoko Kisworo Pusat Teknologi
Lebih terperinciPENGARUH APLIKASI METODA STANDAR INTERNAL PADA PENENTUAN UNSUR Cr DAN Ni DALAM ZIRKALOY 2 DENGAN METODA SPEKTROMETRI EMISI
Urania Vol. 15 No. 2, April 2009 : 61-115 ISSN 0852-4777 PENGARUH APLIKASI METODA STANDAR INTERNAL PADA PENENTUAN UNSUR Cr DAN Ni DALAM ZIRKALOY 2 DENGAN METODA SPEKTROMETRI EMISI Dian Anggraini (1), Yusuf
Lebih terperinciVALIDASI METODA PENENTUAN UNSUR RADIOAKTIF Pb-212, Cs-137, K-40 DENGAN SPEKTROMETER GAMMA
VALIDASI METODA PENENTUAN UNSUR RADIOAKTIF Pb-212, Cs-137, K-40 DENGAN SPEKTROMETER GAMMA Noviarty Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN ABSTRAK VALIDASI METODA PENENTUAN UNSUR RADIOAKTIF Pb-212, Cs-137,
Lebih terperinciX-Ray Fluorescence Analysis. (Analisa XRF)
X-Ray Fluorescence Analysis (Analisa XRF) Analisis X-ray Fluoresensi Pendahuluan Prinsip Kerja Skema Cara Kerja Alat Preparasi Sampel Instrumen XRF Contoh spektra Radiasi Elektromagnetik 1Hz - 1kHz Extra-Low
Lebih terperinciKONTROL KURVA KALIBRASI SPEKTROMETER EMISI DENGAN STANDAR ALUMINIUM CERTIFIED REFERENCE MATERIALS (CRM)
YOGYAKARTA, 31 OKTOBER 213 ISSN 1978-176 KONTROL KURVA KALIBRASI SPEKTROMETER EMISI DENGAN STANDAR ALUMINIUM CERTIFIED REFERENCE MATERIALS (CRM) Rosika Kriswarini, Dian Anggraini, Boybul, Yusuf Nampira
Lebih terperinciSIMULASI EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM DI LABORATORIUM AAN PTNBR DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5
290 Simulasi Efisiensi Detektor Germanium Di Laboratorium AAN PTNBR Dengan Metode Monte Carlo MCNP5 ABSTRAK SIMULASI EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM DI LABORATORIUM AAN PTNBR DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5
Lebih terperinciANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM HASIL STRIPPING EFLUEN URANIUM BIDANG BAHAN BAKAR NUKLIR
ISSN 1979-2409 Analisis Unsur Pb, Ni Dan Cu Dalam Larutan Uranium Hasil Stripping Efluen Uranium Bidang Bahan Bakar Nuklir (Torowati, Asminar, Rahmiati) ANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM
Lebih terperinciHubungan Ukuran Butir Terhadap Suseptibilitas Magnetik dan Kandungan Unsur Mineral Magnetik Pasir Besi Pantai Sunur Kabupaten Padang Pariaman
ISSN 2302-8491 Jurnal Fisika Unand Vol. 5, No. 3, Juli 2016 238 Hubungan Ukuran Butir Terhadap Suseptibilitas Magnetik dan Kandungan Unsur Mineral Magnetik Pasir Besi Pantai Sunur Kabupaten Padang Pariaman
Lebih terperinciUNJUK KERJA METODE FLAME ATOMIC ABSORPTION SPECTROMETRY (F-AAS) PASCA AKREDITASI
246 ISSN 0216-3128 Supriyanto C., Samin UNJUK KERJA METODE FLAME ATOMIC ABSORPTION SPECTROMETRY (F-AAS) PASCA AKREDITASI Supriyanto C., Samin Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN ABSTRAK
Lebih terperinciPENGUJIAN KEMAMPUAN XRF UNTUK ANALISIS KOMPOSISI UNSUR PADUAN Zr-Sn-Cr-Fe-Ni
PENGUJIAN KEMAMPUAN XRF UNTUK ANALISIS KOMPOSISI UNSUR PADUAN Zr-Sn-Cr-Fe-Ni Rosika K., Dian A., dan Djoko K. Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir, BATAN, Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang, Banten ABSTRAK
Lebih terperinciVALIDASI METODA SPEKTROMETRI PENDAR SINAR-X
90 ISSN 0216-3128 Sri Murniasih, dkk. VALIDASI METODA SPEKTROMETRI PENDAR SINAR-X Sri Murniasih dan Sukirno Pusat Teknologi Akselerator Dan Proses Bahan BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 YKBB Yogyakarta
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Karakterisasi Awal Serbuk ZrSiO 4 dan ZrO 2 Serbuk ZrSiO 4 dan ZrO 2 sebagai bahan utama membran merupakan hasil pengolahan mineral pasir zirkon. Kedua serbuk tersebut
Lebih terperinciPENGARUH PENGOTOR PADA PENENTUAN BORON DALAM U 3 O 8 MENGGUNAKAN SPEKTROFLUOROMETRI LUMINESEN. Giyatmi*, Noviarty**, Sigit**
Pengaruh Pengotor Pada Penentuan Boron Dalam U 3 O 8 Menggunakan Metoda Spektrofluorometri Luminesen Giyatmi, Noviarty, Sigit PENGARUH PENGOTOR PADA PENENTUAN BORON DALAM U 3 O 8 MENGGUNAKAN SPEKTROFLUOROMETRI
Lebih terperinciAPLIKASI SPEKTROMETER EMISI PADA ANALISIS UNSUR-UNSUR BAHAN PADUAN ALUMINIUM AlMgSi-1
ISSN 1907 2635 Aplikasi Spektrometer Emisi pada Analisis Unsur-Unsur Bahan Paduan Alumunium AlMgSi-1 (Dian Anggraini, Boybul, Arif N.) APLIKASI SPEKTROMETER EMISI PADA ANALISIS UNSUR-UNSUR BAHAN PADUAN
Lebih terperinciMAKALAH FABRIKASI DAN KARAKTERISASI XRD (X-RAY DIFRACTOMETER)
MAKALAH FABRIKASI DAN KARAKTERISASI XRD (X-RAY DIFRACTOMETER) Oleh: Kusnanto Mukti / M0209031 Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta 2012 I. Pendahuluan
Lebih terperinciPENAFSIRAN NILAI KETIDAKPASTIAN ANALISIS Fe, Ca, Zr, Ba, La, Ti DAN Ce DALAM CUPLIKAN SEDIMEN DENGAN METODA XRF
Penafsiran Nilai Ketidakpastian Analisis Fe, Ca, Zr, Ba, La, Ti dan Ce Dalam Cuplikan Sedimen Dengan Metoda XRF (Sukirno, dkk.) PENAFSIRAN NILAI KETIDAKPASTIAN ANALISIS Fe, Ca, Zr, Ba, La, Ti DAN Ce DALAM
Lebih terperinci4 Hasil dan Pembahasan
4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Sintesis Padatan TiO 2 Amorf Proses sintesis padatan TiO 2 amorf ini dimulai dengan melarutkan titanium isopropoksida (TTIP) ke dalam pelarut etanol. Pelarut etanol yang digunakan
Lebih terperinciKETIDAKPASTIAN PENGUKURAN ISOTOP CS-137 DALAM BAHAN BAKAR U3Sh PASCA IRRADIASI
KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN ISOTOP CS-137 DALAM BAHAN BAKAR U3Sh PASCA IRRADIASI Dian Anggraini, Arif N., Noviarty ABSTRAK KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN ISOTOP CS-137 DALAM BAHAN BAKAR U3Si2 PASCA IRRADIASI.
Lebih terperinciDjoko Prakoso Dwi Atmodjo, Dadang Suryana, Hengki Wibowo. ABSTRAK
PENGUJIAN UNJUK KERJA SAMPLE HOLDER XRF EPSILON 5 Djoko Prakoso Dwi Atmodjo, Dadang Suryana, Hengki Wibowo. Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri BATAN Jln. Tamansari No 71, Bandung 40132 Email:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada gelombang listrik dari pada peralatan yang dimaksudkan ialah X-Ray (sinar-
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perkembangan teknologi sangat cepat pertumbuhannya dari suatu negara, perkembangan tersebut hampir menyeluruh disegala bidang terutama dibidang kelistrikan. Sejak berkembangnya
Lebih terperinciEVALUASI PENERAPAN ENERGI DISPERSIVE X-RAY FLUORESCENCE (ED-XRF) UNTUK ANALISIS COAL FLY ASH
EVALUASI PENERAPAN ENERGI DISPERSIVE X-RAY FLUORESCENCE (ED-XRF) UNTUK ANALISIS COAL FLY ASH Woro Yatu Niken Syahfitri, Syukria Kurniawati, Natalia Adventini dan Diah Dwiana Lestiani Pusat Teknologi Nuklir
Lebih terperinciPENGENDALIAN MUTU METODE NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DENGAN UJI
110 ISSN 0216-3128 Supriyanto C., dkk. PENGENDALIAN MUTU METODE NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DENGAN UJI PROFISIENSI TINGKAT NASIONAL Supriyanto C., Samin B.K. Pusat Teknologi Akselerator dan Proses
Lebih terperinciBab III Metodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Kimia Analitik, Program Studi Kimia FMIPA ITB sejak September 2007 sampai Juni 2008. III.1 Alat dan Bahan Peralatan
Lebih terperinciANALISIS KANDUNGAN LOGAM OKSIDA MENGGUNAKAN METODE XRF (X-RAY FLOURESCENCE) SARI BACAAN
ANALISIS KANDUNGAN LOGAM OKSIDA MENGGUNAKAN METODE XRF (X-RAY FLOURESCENCE) Jamaluddin 1,Muh.Altin Massinai 1, Dahlang Tahir 2 1 Program StudiGeofisika 2 Program Studi Fisika Fakultas MatematikadanIlmuPengetahuan
Lebih terperinciANALISIS UNSUR Fe, Ca, Ti, Ba, Ce, Zr DAN La DALAM SEDIMEN LAUT DI SEMENANJUNG MURIA DENGAN METODE XRF
ISSN 1410-6957 Akreditasi No. 129/Akred-LIPI/P2MBI/06/2008 ANALISIS UNSUR Fe, Ca, Ti, Ba, Ce, Zr DAN La DALAM SEDIMEN LAUT DI SEMENANJUNG MURIA DENGAN METODE XRF Sukirno, Sri Murniasih Pusat Teknologi
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Fisika Kuantum - Latihan Soal Doc. Name: AR12FIS0799 Version: 2012-09 halaman 1 01. Daya radiasi benda hitam pada suhu T 1 besarnya 4 kali daya radiasi pada suhu To, maka T 1
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA. X-Ray Fluoresence TULISAN ILMIAH. Muhammad Arfiadi Pratama ( ) Giri Yudho Prakoso ( )
UNIVERSITAS INDONESIA X-Ray Fluoresence TULISAN ILMIAH Muhammad Arfiadi Pratama (1206238936) Giri Yudho Prakoso (1206237463) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEPARTEMEN FISIKA DEPOK 2015 KATA
Lebih terperinciPenentuan Kadar Besi dalam Pasir Bekas Penambangan di Kecamatan Cempaka dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN)
Penentuan Kadar Besi dalam Pasir Bekas Penambangan di Kecamatan Cempaka dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN) Prihatin Oktivasari dan Ade Agung Harnawan Abstrak: Telah dilakukan penentuan kandungan
Lebih terperinciPENENTUAN UNSUR IMPURITAS DALAM SERBUK U 3 SI 2 DENGAN MENGGUNAKAN ALAT ICPS
PENENTUAN UNSUR IMPURITAS DALAM SERBUK U 3 SI 2 DENGAN MENGGUNAKAN ALAT ICPS Dian A (1), Arif N (1) dan Sutri I (1) 1. Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang ABSTRAK
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu produk kosmetik yang banyak menggunakan bahan pengawet sebagai bahan tambahan adalah hand body lotion. Metode analisis yang sensitif dan akurat diperlukan untuk mengetahui
Lebih terperinciKUALIFIKASI AIR TANGKI REAKTOR (ATR) KARTINI BERDASARKAN DATA DUKUNG METODA NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DAN ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE)
224 ISSN 0216-3128 Supriyanto C., Iswani G. KUALIFIKASI AIR TANGKI REAKTOR (ATR) KARTINI BERDASARKAN DATA DUKUNG METODA NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DAN ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE) Supriyanto
Lebih terperinciVALIDASI METODA PENGUKURAN ISOTOP 137 Cs MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA
VALIDASI METODA PENGUKURAN ISOTOP MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA Rosika Kriswarini(*), Dian Anggraini(*), Noviarty(**) (*) Fungsional Peneliti, Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBN), BATAN, Gedung
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Serbuk Awal Membran Keramik Material utama dalam penelitian ini adalah serbuk zirkonium silikat (ZrSiO 4 ) yang sudah ditapis dengan ayakan 400 mesh sehingga diharapkan
Lebih terperinciPELURUHAN GAMMA ( ) dengan memancarkan foton (gelombang elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar gamma ( ).
PELURUHAN GAMMA ( ) Peluruhan inti yang memancarkan sebuah partikel seperti partikel alfa atau beta, selalu meninggalkan inti pada keadaan tereksitasi. Seperti halnya atom, inti akan mencapai keadaan dasar
Lebih terperinciOPTIMASI PENGUKURAN KEAKTIVAN RADIOISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA
OPTIMASI PENGUKURAN KEAKTIVAN RADIOISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA NOVIARTY, DIAN ANGGRAINI, ROSIKA, DARMA ADIANTORO Pranata Nuklir Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN Abstrak OPTIMASI
Lebih terperinciLaporan Kimia Analitik KI-3121
Laporan Kimia Analitik KI-3121 PERCOBAAN 5 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Nama : Kartika Trianita NIM : 10510007 Kelompok : 1 Tanggal Percobaan : 19 Oktober 2012 Tanggal Laporan : 2 November 2012 Asisten
Lebih terperinciIDENTIFIKASI Fase KOMPOSIT OKSIDA BESI - ZEOLIT ALAM
IDENTIFIKASI Fase KOMPOSIT OKSIDA BESI - ZEOLIT ALAM HASIL PROSES MILLING Yosef Sarwanto, Grace Tj.S., Mujamilah Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir - BATAN Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15314.
Lebih terperinci3.5 Karakterisasi Sampel Hasil Sintesis
7 konsentrasi larutan Ca, dan H 3 PO 4 yang digunakan ada 2 yaitu: 1) Larutan Ca 1 M (massa 7,6889 gram) dan H 3 PO 4 0,6 M (volume 3,4386 ml) 2) Larutan Ca 0,5 M (massa 3,8449) dan H 3 PO 4 0,3 M (volume
Lebih terperinciUNSUR Pb, Fe, Cd, DAN Cu DALAM IKAN TUNA DENGAN METODE SPEKTROMETRI SERAP AN ATOM (SSA) UNTUK UJI PROFISIENSI.
PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR PENENTUAN UNSUR Pb,, Cd, DAN Cu DALAM IKAN TUNA DENGAN METODE SPEKTROMETRI SERAP AN ATOM (SSA) UNTUK UJI PROFISIENSI. Samiardjo, Y. Wasito Pustek Ake/erator
Lebih terperinciPRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN :
Analisis Kualitas Air Sumur Bor di Pontianak Setelah Proses Penjernihan Dengan Metode Aerasi, Sedimentasi dan Filtrasi Martianus Manurung a, Okto Ivansyah b*, Nurhasanah a a Jurusan Fisika, Fakultas Matematika
Lebih terperinciRekayasa Bahan untuk Meningkatkan Daya Serap Terhadap Gelombang Elektromagnetik dengan Matode Deposisi Menggunakan Lucutan Korona
Rekayasa Bahan untuk Meningkatkan Daya Serap Terhadap Gelombang Elektromagnetik dengan Matode Deposisi Menggunakan Lucutan Korona Vincensius Gunawan.S.K Laboratorium Fisika Zat Padat, Jurusan Fisika, Universitas
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR URANIUM DALAM SAMPEL YELLOW CAKE MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA
ISSN 1979-2409 Penentuan Kadar Uranium Dalam Sampel Yellow Cake Menggunakan Spektrometer Gamma (Noviarty, Iis Haryati) PENENTUAN KADAR URANIUM DALAM SAMPEL YELLOW CAKE MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA Noviarty
Lebih terperinciUJI KESESUAIAN PESAWAT CT-SCAN MEREK PHILIPS BRILIANCE 6 DENGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN NOMOR 9 TAHUN 2011
UJI KESESUAIAN PESAWAT CT-SCAN MEREK PHILIPS BRILIANCE 6 DENGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN NOMOR 9 TAHUN 2011 Ivonne Chirsnia 1, Dian Milvita 1, Heru Prasetio 2, Helfi Yuliati 2 1 Jurusan Fisika FMIPA Universitas
Lebih terperinci4 Hasil dan Pembahasan
4 Hasil dan Pembahasan Reaktor-separator terintegraasi yang dikembangkan dan dikombinasikan dengan teknik analisis injeksi alir dan spektrofotometri serapan atom uap dingin (FIA-CV-AAS) telah dikaji untuk
Lebih terperinciAnalisis Persamaan Respon Dosis Thermoluminescent Dosimeter (TLD) Pada Spektrum Sinar-X Menggunakan Metode Monte Carlo
Analisis Persamaan Respon Dosis Thermoluminescent Dosimeter (TLD) Pada Spektrum Sinar-X Menggunakan Metode Monte Carlo Merina Handayani 1, Heru Prasetio 2, Supriyanto Ardjo Pawiro 1 1 Departemen Fisika,
Lebih terperinciPENGARUH WAKTU PENGAMBILAN SAMPLING PADA ANALISIS UNSUR RADIOAKTIF DI UDARA DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA
PENGARUH WAKTU PENGAMBILAN SAMPLING PADA ANALISIS UNSUR RADIOAKTIF DI UDARA DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA Noviarty, Iis Haryati, Sudaryati, Susanto Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN Kawasan
Lebih terperinciPENGUKURAN INDUKSI MAGNETIK TOTAL DAN IDENTIFIKASI KANDUNGAN ELEMEN ENDAPAN PASIR BESI DI PANTAI BAGIAN SELATAN KOTA PADANG SUMATERA BARAT
Jurnal Komunikasi Fisika Indonesia http://ejournal.unri.ac.id./index.php/jkfi Jurusan Fisika FMIPA Univ. Riau Pekanbaru. http://www.kfi.-fmipa.unri.ac.id Edisi April 2017. p-issn.112-2960.; e-2579-521x
Lebih terperinciVALIDASI METODE ANALISIS UNSUR TANAH JARANG (Ce, Eu, Tb) DENGAN ALAT ICP-AES PLASMA 40
VALIDASI METODE ANALISIS UNSUR TANAH JARANG (Ce, Eu, Tb) DENGAN ALAT ICP-AES PLASMA 40 Erlina Noerpitasari, Arif Nugroho Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN Kawasan Puspiptek Gd. 20 Serpong Tangerang
Lebih terperinciMETODE PENGUJIAN KADAR RONGGA AGREGAT HALUS YANG TIDAK DIPADATKAN
METODE PENGUJIAN KADAR RONGGA AGREGAT HALUS YANG TIDAK DIPADATKAN SNI 03-6877-2002 1. Ruang Lingkup 1.1 Metoda pengujian ini adalah untuk menentukan kadar rongga agregat halus dalam keadaan lepas (tidak
Lebih terperinciPENENTUAN TINGKAT KEMAGNETAN DAN INDUKSI MAGNETIK TOTAL ENDAPAN PASIR LAUT PANTAI PADANG SEBAGAI FUNGSI KEDALAMAN
Jurnal Komunikasi Fisika Indonesia http://ejournal.unri.ac.id./index.php/jkfi Jurusan Fisika FMIPA Univ. Riau Pekanbaru. http://www.kfi.-fmipa.unri.ac.id Edisi April 217. p-issn.1412-296.; e-2579-521x
Lebih terperinci+ + MODUL PRAKTIKUM FISIKA MODERN DIFRAKSI SINAR X
A. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mempelajari karakteristik radiasi sinar-x 2. Mempelajari pengaruh tegangan terhadap intensitas sinar x terdifraksi 3. Mempelajari sifat difraksi sinar-x pada kristal 4. Menentukan
Lebih terperinciANALISIS UNSUR RADIOAKTIVITAS UDARA BUANG PADA CEROBONG IRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA
No.05 / Tahun III April 2010 ISSN 1979-2409 ANALISIS UNSUR RADIOAKTIVITAS UDARA BUANG PADA CEROBONG IRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA Noviarty, Sudaryati, Susanto Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir -
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi geografis Indonesia yang 75% luas wilayahnya merupakan lautan memiliki potensi kekayaan yang tak ternilai. Oleh karenanya diperlukan perhatian serta penanganan
Lebih terperinciSTUDI EKSTRAKSI RUTILE (TiO 2 ) DARI PASIR BESI MENGGUNAKAN GELOMBANG MIKRO DENGAN VARIABEL WAKTU PENYINARAN GELOMBANG MIKRO
STUDI EKSTRAKSI RUTILE (TiO 2 ) DARI PASIR BESI MENGGUNAKAN GELOMBANG MIKRO DENGAN VARIABEL WAKTU PENYINARAN GELOMBANG MIKRO IGA A RI H IMANDO 2710 100 114 D O SEN P E MBIMBING SUNGGING P INTOWA N T ORO,
Lebih terperinciVALIDASI METODA ANALISIS ISOTOP U-233 DALAM STANDAR CRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER ALFA
ISSN 1979-2409 Validasi Metoda Analisis Isotop U-233 Dalam Standar CRM Menggunakan Spektrometer Alfa ( Noviarty, Yanlinastuti ) VALIDASI METODA ANALISIS ISOTOP U-233 DALAM STANDAR CRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER
Lebih terperinciKUALIFIKASI AIR TANGKI REAKTOR (ATR) KARTINI BERDASARKAN DATA DUKUNG METODA NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DAN ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE)
ISSN 1410-697 KUALIFIKASI AIR TANGKI REAKTOR (ATR) KARTINI BERDASARKAN DATA DUKUNG METODA NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DAN ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE) Supriyanto C., Iswani G. PTAPB BATAN, Jl.
Lebih terperinciYoungster Physics Journal ISSN : Vol. 2, No. 1, April 2013, Hal 27-34
Youngster Physics Journal ISSN : 2302-7371 Vol. 2, No. 1, April 2013, Hal 27-34 PENGARUH VARIASI JARAK DETEKTOR, LUAS LAPANGAN RADIASI DAN POSISI DETEKTOR DARI PUSAT BERKAS RADIASI MENGGUNAKAN MULTI PURPOSE
Lebih terperinciPENCEMBANCAN METODE ANALISIS MENCCUNAKAN" ALAT ICP AES PLASMA 40 UNTUK PENENTUAN UNSUR AS DAN Sb
SSN 0854-5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005 PENCEMBANCAN METODE ANALSS MENCCUNAKAN" ALAT CP AES PLASMA 40 UNTUK PENENTUAN UNSUR AS DAN Sb Arif Nugroho, Hendro Wahyono, S. Fatimah Abstrak PENGEMBANGAN
Lebih terperinciUNJUK KERJA METODE FLAME ATOMIC --- ABSORPTION SPECTROMETR Y (F-AAS) PASCA AKREDIT ASI
246 ISSN 0216-3128 Supriyanto C, Samin UNJUK KERJA METODE FLAME ATOMIC --- ABSORPTION SPECTROMETR Y (F-AAS) PASCA AKREDIT ASI Supriyanto C., Samin Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN ABSTRAK
Lebih terperinciOPTIMISASI APLIKASI AIR FILTER UNTUK PENGUKURAN UNSUR Co, Cr, DAN Ni PADA SPEKTROMETER ENERGY DISPERSIVE X-RAY FLUORESCENCE (EDXRF) EPSILON 5
OPTIMISASI APLIKASI AIR FILTER UNTUK PENGUKURAN UNSUR Co, Cr, DAN Ni PADA SPEKTROMETER ENERGY DISPERSIVE X-RAY FLUORESCENCE (EDXRF) EPSILON 5 Natalia Adventini, Dyah Kumala Sari, Diah Dwiana Lestiani Pusat
Lebih terperinciPENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK
PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh filter warna kuning terhadap efesiensi Sel surya. Dalam penelitian ini menggunakan metode
Lebih terperinciTabel 1. Metode pengujian logam dalam air dan air limbah NO PARAMETER UJI METODE SNI SNI
UNJUK KERJA METODE FLAME ATOMATIC ABSORPTION SPECTROMETER (F-AAS) AIR SUPPLY PADA PRA AKREDITASI UPT LABORATORIUM LINGKUNGAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PROVISI BANTEN UPT Labortaorium Lingkungan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Analisis difraksi sinar X serbuk ZrSiO 4 ZrSiO 4 merupakan bahan baku utama pembuatan membran keramik ZrSiO 4. Untuk mengetahui kemurnian serbuk ZrSiO 4, dilakukan analisis
Lebih terperinci: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-15 CAKUPAN MATERI
MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-122 : Dr. Budi Mulyanti, MSi Pertemuan ke-15 CAKUPAN MATERI 1. EKSITASI ATOMIK 2. SPEKTRUM EMISI HIDROGEN 3. DERET SPEKTRUM HIDROGEN 4. TINGKAT ENERGI DAN
Lebih terperinciPENGARUH URANIUM TERHADAP ANALISIS THORIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS
PENGARUH URANIUM TERHADAP ANALISIS THORIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS SYAMSUL FATIMAH, IIS HARYATI, AGUS JAMALUDIN Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN, Kawasan Puspiptek Gd 20, Serpong, 15313
Lebih terperinci12/03/2015 SEKILAS SEJARAH. PERTEMUAN KE-3 PEMBENTUKAN DAN PENDETEKSIAN SINAR-X Nurun Nayiroh, M.Si TABUNG SINAR-X SKEMA TABUNG SINAR-X
MK DIFRAKSI SINAR-X SEKILAS SEJARAH PERTEMUAN KE-3 PEMBENTUKAN DAN PENDETEKSIAN SINAR-X Nurun Nayiroh, M.Si William Roentgen menemukan sinar-x yang memiliki sifat: 1. Merambat dengan lintasan lurus 2.
Lebih terperinciPENENTUAN KANDUNGAN LOGAM DI DALAM SEDIMEN WADUK GAJAH MUNGKUR DENGAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON CEPAT
PENENTUAN KANDUNGAN LOGAM DI DALAM SEDIMEN WADUK GAJAH MUNGKUR DENGAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON CEPAT Sudaryo 1, Sutjipto 2 1 STTN-Batan Yogyakarta 2 PTAPB Batan Yogyakarta Jln Babarsari PO Box
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental dan pembuatan keramik film tebal CuFe 2 O 4 dilakukan dengan metode srcreen
Lebih terperinciKonversi Paparan pada Perubahan kv Pesawat Sinar- X Rigaku-RF-250EGM
Suparno, Konversi Paparan pad a Perubahan KV Pesawat Sinar-X Rigaku-RF-250EGM Konversi Paparan pada Perubahan kv Pesawat Sinar- X Rigaku-RF-250EGM Suparno, Anda, Sutrasno Pusdiklat - Badan Tenaga Nuklir
Lebih terperinciUnjuk Kerja Metode Flame -AAS Page 1 of 10
UNJUK KERJA METODE FLAME ATOMATIC ABSORPTION SPECTROMETER (F-AAS) AIR LIMBAH PADA PRA AKREDITASI UPT LABORATORIUM LINGKUNGAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PROVISI BANTEN UPT Labortaorium Lingkungan
Lebih terperinciSIMULASI PENGUKURAN EFFISIENSI DETEKTOR HPGe DAN NaI (Tl) MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO MCNP5
ABSTRAK SIMULASI PENGUKURAN EFFISIENSI DETEKTOR HPGe DAN NaI (Tl) MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO MCNP5 Annisatun Fathonah dan Suharyana Jurusan Fisika FMIPA Universitas Sebelas Maret Jl. Ir Sutami No.36
Lebih terperinciVII. PELURUHAN GAMMA. Sub-pokok Bahasan Meliputi: Peluruhan Gamma Absorbsi Sinar Gamma Interaksi Sinar Gamma dengan Materi
VII. PELURUHAN GAMMA Sub-pokok Bahasan Meliputi: Peluruhan Gamma Absorbsi Sinar Gamma Interaksi Sinar Gamma dengan Materi 7.1. PELURUHAN GAMMA TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS: Setelah mempelajari Sub-pokok
Lebih terperinciANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK HASIL PROSES HYDRIDING-DEHYDRIDING PADUAN U-Zr
ISSN 0854-5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK HASIL PROSES HYDRIDING-DEHYDRIDING PADUAN U-Zr Asminar, Rahmiati, Siamet Pribadi ABSTRAK ANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK
Lebih terperinciPenentuan Energi Ball Mill dengan Menggunakan Metode Indeks Kerja Bond. Jl. Tamansari No. 1 Bandung
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Penentuan Energi Ball Mill dengan Menggunakan Metode Indeks Kerja Bond 1 Teja Sukmana 1 Prodi Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung, Jl.
Lebih terperinciANALISIS KANDUNGAN MINERAL PASIR PANTAI LOSARI KOTA MAKASSAR MENGGUNAKAN XRF DAN XRD.
19 ANALISIS KANDUNGAN MINERAL PASIR PANTAI LOSARI KOTA MAKASSAR MENGGUNAKAN XRF DAN XRD Alimin 1,Maryono 2, dan Suriati Eka Putri 3 1,2,3 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Universitas Negeri
Lebih terperinci10. PENETAPAN KADAR AIR TANAH DENGAN NEUTRON PROBE
Penetapan Kadar Air Tanah dengan Neutron Probe 111 10. PENETAPAN KADAR AIR TANAH DENGAN NEUTRON PROBE Fahmuddin Agus, Robert L. Watung, dan Deddy Erfandi 1. PENDAHULUAN Penetapan kadar air tanah dengan
Lebih terperinciPERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER
PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER Oleh: Muhammad Anwar Widyaiswara BDK Manado ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
Lebih terperinciPEMANFAATAN BIJI ASAM JAWA (TAMARINDUS INDICA) SEBAGAI KOAGULAN ALTERNATIF DALAM PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI
85 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.7 No.2 PEMANFAATAN BIJI ASAM JAWA (TAMARINDUS INDICA) SEBAGAI KOAGULAN ALTERNATIF DALAM PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI Fitri Ayu Wardani dan Tuhu Agung. R Program Studi
Lebih terperinciPENGUKURAN AKTIVITAS ISOTOP 152 Eu DALAM SAMPEL UJI PROFISIENSI MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA
ISSN 1979-2409 Pengukuran Aktivitas Isotop 152 Eu Dalam Sampel Uji Profisiensi Menggunakan Spektrometer Gamma (Noviarty) PENGUKURAN AKTIVITAS ISOTOP 152 Eu DALAM SAMPEL UJI PROFISIENSI MENGGUNAKAN SPEKTROMETER
Lebih terperinciMETODE STANDARDISASI SUMBER 60 Co BENTUK TITIK DAN VOLUME MENGGUNAKAN METODE ABSOLUT PUNCAK JUMLAH
Pujadi, dkk. ISSN 0216-3128 5 METODE STANDARDISASI SUMBER Co BENTUK TITIK DAN VOLUME MENGGUNAKAN METODE ABSOLUT PUNCAK JUMLAH Pujadi, Hermawan Chandra P3KRBiN BATAN ABSTRAK METODE STANDARDISASI SUMBER
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
88 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kimia analitik memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagian besar negara memiliki laboratorium kimia analitik yang mapan
Lebih terperinci