UNIVERSITAS INDONESIA. X-Ray Fluoresence TULISAN ILMIAH. Muhammad Arfiadi Pratama ( ) Giri Yudho Prakoso ( )
|
|
- Ida Kusnadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 UNIVERSITAS INDONESIA X-Ray Fluoresence TULISAN ILMIAH Muhammad Arfiadi Pratama ( ) Giri Yudho Prakoso ( ) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEPARTEMEN FISIKA DEPOK 2015
2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolongannya kami dapat menyelesaiakan karya ilmiah yang berjudul X-Ray Fluoresence. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu kami dalam mengerjakan proyek ilmiah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan karya ilmiah ini. Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil karya ilmiah ini. Karena itu kami berharap semoga karya ilmiah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama. Semoga karya ilmiah yang kami buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih baik lagi. Depok, 24 Februari 2015 Penulis 2
3 ABSTRAK Nama : Muhammad Arfiadi Pratama ( ) Giri Yudho Prakoso ( ) Program Studi : Fisika Judul : X-Ray Fluoresence Tulisan ilmiah ini membahas tentang X-Ray Fluoeresence, Spektroskopi XRF adalah teknik analisis unsur yang membentuk suatu material dengan dasar interaksi sinar-x dengan material analit. Teknik ini banyak digunakan dalam analisa batuan karena membutuhkan jumlah sample yang relative kecil ( sekitar 1 gram). Teknik ini dapat digunakan untuk mengukur unsure-unsur yang tertutama banyak terdapat dalam batuan atau mineral. Kata kunci: XRF, X-Ray, Bragg, Fluoresence, Spektroskopi 3
4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 2 ABSTRAK... 3 DAFTAR ISI... 4 BAB I... 5 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG TUJUAN MANFAAT RUMUSAN MASALAH... 5 BAB II... 6 PEMBAHASAN PRINSIP DASAR Sinar X Pencacahan Sinar-X Persamaan Bragg Rancangan Instrumentasi Jenis X-Ray Fluoresence APLIKASI KELEBIHAN DAN KEKURANGAN Kelebihan Kekurangan BAB III KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan nanoteknologi terus dilakukan oleh para peneliti dari dunia akademik maupun dari dunia industri. Para peneliti seolah berlomba untuk mewujudkan karya baru dalam dunia nanoteknologi. Salah satu bidang yang menarik minat banyak peneliti adalah pengembangan metode sintesis nanopartikel. Nanopartikel dapat terjadi secara alamiah ataupun melalui proses sintesis oleh manusia. Sintesis nanopartikel bermakna pembuatan partikel dengan ukuran yang kurang dari 100 nm dan sekaligus mengubah sifat atau fungsinya. Orang umumnya ingin memahami lebih mendalam mengapa nanopartikel dapat memiliki sifat atau fungsi yang b erbed a d ari m at eri al sejeni s dalam ukuran bes ar TUJUAN 1. Mengetahui prinsip dasar X-Ray Fluoresence 2. Mengetahui aplikasi X-Ray Fluoresence di dunia instrumentasi. 3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari X-Ray Fluoresence 1.3. MANFAAT 1. Penulis dapat memahami prinsip dasar X-Ray Fluoresence. 2. Penulis dapat mengetahui aplikasi X-Ray Fluoresence di dunia instrumentasi. 3. Penulis dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari X-Ray Fluoresence RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana prinsip dasar X-Ray Fluoresence? 2. Bagaimana aplikasi X-Ray Fluoresence dalam dunia instrumentasi? 3. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari X-Ray Fluoresence? 5
6 BAB II PEMBAHASAN 2.1. PRINSIP DASAR Sinar X Sinar X adalah gelombang Elektromagnetik dengan panjang gelombang antara 0, 5 2, 5 A. Sinar X dihasilkan dari tumbukan elektron berkecepatan tinggi dengan logam sasaran. Oleh karena itu, suatu tabung sinar X harus mempunyai suatu sumber elektron, voltase tinggi, dan logam sasaran. Selanjutnya elektron electron yang ditumbukan ini mengalami pengurangan kecepatan dengan cepat dan energinya dirubah menjadi foton Pencacahan Sinar-X Dasar analisis alat X-Ray Fluorescent ini adalah pencacahan sinar x yang dipancarkan oleh suatu unsur akibat pengisian kembali kekosongan elektron pada orbital yang lebih dekat dengan inti (karena terjadinya eksitasi elektron) oleh elektron yang terletak pada orbital yang lebih luar. Ketika sinar x yang berasal dari radioisotop sumber eksitasi menabrak elektron dan akan mengeluarkan elektron kulit dalam, maka akan terjadi kekosongan pada kulit itu. Elektron dari kulit yang lebih tinggi akan mengisi kekosongan itu. Perbedaan energi dari dua kulit itu akan tampil sebagai sinar X yang dipancarkan oleh atom. Spektrum sinar X selama proses tersebut menunjukan peak/puncak yang karakteristik, dimana setiap unsur akan menunjukkan peak yang karakteristik yang merupakan landasan dari uji kualitatif untuk unsur-unsur yang ada dalam sampel. Tahap 1 : Ketika photon X-Ray memiliki energy yang cukup untuk menabrak atom, ini menyebabkan electron terlepas dari kulitnya (dalam hal ini Kulit K) Tahap 2: 6
7 Atom akan mengisi kekosongan pada kulit K dengan electron dari kulit L; sebagai penurunan electron ke tingkat energy rendah dan melepaskan energy yang disebut K alfa X-Ray. Tahap 3: Atom mengisi kekosongan kulit K dengan electron dari kulit M, sebagai penurunan electron ke tingkat energy rendah, dan melepaskan energy yang disebut K betha X- ray. Gambar Prinsip Dasar XRF Persamaan Bragg Persamaan Bragg diberikan sebagai arah dari kristal difraksi sinar-x dari persamaan. 2dsinθ = nλ, n = 1,2,3,4,. Dimana, d adalah jarak interplanar, θ adalah insiden sinar-x dan sudut sesuai bidang kristal, λ adalah panjang gelombang sinar-x, n adalah urutan difraksi, dan artinya adalah: iradiasi hanya dua pesawat yang berdekatan dari perbedaan jalur optik adalah n kali panjang gelombang hanya difraksi sinar-x. Persamaan di atas menunjukkan bahwa ketika kristal pesawat sinar-x memenuhi hubungan geometris antara, intensitas difraksi sinar-x akan memperkuat satu sama lain. 7
8 Rancangan Instrumentasi Gambar Box Diagram Dari X-Ray Source (Tabung Sinar-X) X-Ray Source. Electron energy tinggi ditembakkan pada anoda (biasanya terbuat dari Ag atau Rh). Energy eksitasi dapat bervariasi dari kv dan arusnya µa. Silicon Drift Detector (SDD) and digital pulse processor. Energy dispersive, multi channel analyzer tidak monokromatik, inilah yang diperlukan. Energy foton dalam kev adalah terkait dengan jenis elemen. Tingkat emisi (cps) berhubungan dengan konsentrasi unsur. Perangkat lunak analyzer mengkonversi data spectral untuk pembacaan hasil secara langsung. Konsentrasi unsur ditentukan dari data kalibrasi pabrik, ketebalan sampel seperti yang diperkirakan dari sumber backscatter, dan parameter lainnya. Gambar Hasil Pengukuran pada X-Ray Fluoresence 8
9 Jenis X-Ray Fluoresence Wavelength-dispresive X-Ray Fluoresence Wavelength-dispersive X-Ray Fluoresence adalah jenis XRF dimana dispersi sinar- X didapat dari difraksi dengan menggunakan analyzer yang berupa cristal yang berperan sebagai grid. Kisi kristal yang spesifik memilih panjang gelombang yang sesuai dengan hukum bragg. Gambar Illustrasi Prinsip Kerja WDXRF Sampel yang terkena radiasi sinar-x akan mengemisikan radiasi ke segala arah. Radiasi dengan dengan arah yang spesifik yang dapat mencapai colimator. Sehingga refleksi sinar radiasi dari kristal ke detektor akan memberikan sudut θ. Sudut ini akan terbentuk jika, panjang gelombang yang diradiasikan sesuai dengan sudut θ dan sudut 2θ dari kisi kristal. Maka hanya panjang gelombang yang sesuai akan terukur oleh detektor. Karena sudut refleksi spesifik bergantung panjang gelombang, maka untuk pengukuran elemen yang berbeda, perlu dilakukan pengaturan posisi colimator, kristal serta detektor Energy-dispersive X-Ray Fluoresence EDXRF (Energy-dispersive X-ray Fluorescence) spektrometri bekerja tanpa menggunakan kristal, namun menggunakan software yang mengatur seluruh radiasi dari sampel kedetektor (PANalytical, 2009). Radiasi Emisi dari sample yang dikenai sinar-x akan langsung ditangkap oleh detektor. Detektor menangkap foton 9
10 foton tersebut dan dikonversikan menjadi impuls elektrik. Amplitudo dari impuls elektrik tersebut bersesuaian dengan energi dari foton foton yang diterima detektor. Impuls kemudian menuju sebuah perangkat yang dinamakan MCA (Multi-Channel Analyzer) yang akan memproses impuls tersebut. Sehingga akan terbaca dalam memori komputer sebagai channel. Channel tersebut yang akan memberikan nilai spesifik terhadap sampel yang dianalisa. Pada XRF jenis ini, membutuhkan biaya yang relatif rendah, namun keakuratan kurang. Gambar Illustrasi prinsip kerja EDXRF 2.2. APLIKASI X-Ray fluoresensi digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk penelitian di petrologi beku, sedimen, dan metamorf survei tanah pertambangan (misalnya, mengukur nilai dari bijih) produksi semen keramik dan kaca manufaktur metalurgi (misalnya, kontrol kualitas) lingkungan studi (misalnya, analisis partikel pada filter udara) minyak industri (misalnya, kandungan sulfur minyak mentah dan produk minyak bumi) 10
11 bidang analisis dalam studi geologi dan lingkungan (menggunakan portabel, tangan memegang spektrometer XRF) 2.3. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN Kelebihan Cukup mudah, murah dan analisanya cepat Jangkauan elemen Hasil analisa akurat Membutuhan sedikit sampel pada tahap preparasinya(untuk Trace elemen) Dapat digunakan untuk analisa elemen mayor (Si, Ti, Al, Fe, Mn, Mg, Ca, Na, K, P) maupun tace elemen (>1 ppm; Ba, Ce, Co, Cr, Cu, Ga, La, Nb, Ni, Rb, Sc, Sr, Rh, U, V, Y, Zr, Zn) Akurasi yang tinggi Dapat menentukan unsur dalam material tanpa adanya standar Dapat menentukan kandungan mineral dalam bahan biologik maupun dalam tubuh secara langsung Kekurangan Tidak cocok untuk analisa element yang ringan seperti H dan He Analisa sampel cair membutuhkan Volume gas helium yang cukup besar Preparasi sampel biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama dan memebutuhkan perlakuan yang banyak Tidak dapat mengetahui senyawa apa yang dibentuk oleh unsur-unsur yang terkandung dalam material yang akan kita teliti. Tidak dapat menentukan struktur dari atom yang membentuk material itu. 11
12 BAB III KESIMPULAN 1. XRF (X-ray fluorescence spectrometry) digunakan untuk identifikasi serta penentuan konsentrasi elemen yang ada pada padatan, bubuk ataupun sample cair. 2. Prinsip Dasar analisis alat XRF (X-ray fluorescence spectrometry) ini adalah pencacahan Sinar-X yang dipancarkan oleh suatu unsur akibat pengisian kembali kekosongan elektron pada orbital yang lebih dekat dengan inti. 3. Terdapat dua jenis XRF, WDXRF (Wavelength-dispersive X-ray Fluorescence) dan EDXRF. EDXRF (Energy-dispersive X-Ray Fluoresence) 4. X-Ray Fluorescent Spectroscocy (XRF) mempunyai banyak keuntungannya yaitu analisis tidak merusak, cepat, multi elemen dan murah. 5. X-Ray Fluorescent Spectroscocy (XRF digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk keramik dan kaca manufaktur 12
13 DAFTAR PUSTAKA Scott, Ryland.XRF and SEM analysis of glass.florida Dept. of Law Enforcement Numako, Chiya, Misato Kazama. X-Ray Fluoresence Analysis. Chiba University, Department of Chemistry X-ray Techniques: Overview Ron Jenkin in Encyclopedia of Analytical Chemistry R.A. Meyers (Ed.) pp , Ó John Wiley & Sons Ltd, Chichester,
MAKALAH XRF (X-ray fluorescence spectrometry)
MAKALAH XRF (X-ray fluorescence spectrometry) Disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Sains Kaca Disusun oleh : Vera Rizchi Cahyani Putri 4211410017 Muh. Gufron Faza 4211410016 JURUSAN FISIKA FAKULTAS
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SPEKTROSKOPI XRF DENGAN DETEKTOR SEMIKODUKTOR Cd Te
1. TUJUAN PRATIKUM Tujuan pratikum Instrumentasi nuklir khususnya XRF (X-ray fluorescence spectrometry) adalah : 1. Mahasiswa mengetahui prinsip kerja dan cara-cara menggunakan XRF 2. Mahasiswa mampu mengkalibrasi
Lebih terperinciX-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF)
X-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF) X-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF) Philips Venus (Picture from http://www.professionalsystems.pk) Alat X-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF) memanfaatkan sinar
Lebih terperinciKARAKTERISASI DIFRAKSI SINAR X DAN APLIKASINYA PADA DEFECT KRISTAL OLEH: MARIA OKTAFIANI JURUSAN FISIKA
KARAKTERISASI DIFRAKSI SINAR X DAN APLIKASINYA PADA DEFECT KRISTAL OLEH: MARIA OKTAFIANI 140310110018 JURUSAN FISIKA OUTLINES : Sinar X Difraksi sinar X pada suatu material Karakteristik Sinar-X Prinsip
Lebih terperinciUJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL MATA KULIAH SPEKTOSKOPI 1. ANALISA UJI XRF (X-ray fluorescence spectrometry) PADA SAMPEL BAHAN AIR METAL (59)
UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL MATA KULIAH SPEKTOSKOPI 1 ANALISA UJI XRF (X-ray fluorescence spectrometry) PADA SAMPEL BAHAN AIR METAL (59) Nama : Diah Ayu Suci Kinasih Nim : 24040115130099 Mata Kuliah :
Lebih terperinciX-Ray Fluorescence Analysis. (Analisa XRF)
X-Ray Fluorescence Analysis (Analisa XRF) Analisis X-ray Fluoresensi Pendahuluan Prinsip Kerja Skema Cara Kerja Alat Preparasi Sampel Instrumen XRF Contoh spektra Radiasi Elektromagnetik 1Hz - 1kHz Extra-Low
Lebih terperinciMAKALAH FABRIKASI DAN KARAKTERISASI XRD (X-RAY DIFRACTOMETER)
MAKALAH FABRIKASI DAN KARAKTERISASI XRD (X-RAY DIFRACTOMETER) Oleh: Kusnanto Mukti / M0209031 Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta 2012 I. Pendahuluan
Lebih terperinciOXEA - Alat Analisis Unsur Online
OXEA - Alat Analisis Unsur Online OXEA ( Online X-ray Elemental Analyzer) didasarkan pada teknologi fluoresens sinar X (XRF) yang terkenal di bidang laboratorium. Dengan bantuan dari sebuah prosedur yang
Lebih terperinciSpektroskopi Difraksi Sinar-X (X-ray difraction/xrd)
Spektroskopi Difraksi Sinar-X (X-ray difraction/xrd) Spektroskopi difraksi sinar-x (X-ray difraction/xrd) merupakan salah satu metoda karakterisasi material yang paling tua dan paling sering digunakan
Lebih terperinci+ + MODUL PRAKTIKUM FISIKA MODERN DIFRAKSI SINAR X
A. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mempelajari karakteristik radiasi sinar-x 2. Mempelajari pengaruh tegangan terhadap intensitas sinar x terdifraksi 3. Mempelajari sifat difraksi sinar-x pada kristal 4. Menentukan
Lebih terperinciMETODE X-RAY. Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
METODE X-RAY Kristalografi X-ray adalah metode untuk menentukan susunan atom-atom dalam kristal, di mana seberkas sinar-x menyerang kristal dan diffracts ke arah tertentu. Dari sudut dan intensitas difraksi
Lebih terperinciDjoko Prakoso Dwi Atmodjo, Dadang Suryana, Hengki Wibowo. ABSTRAK
PENGUJIAN UNJUK KERJA SAMPLE HOLDER XRF EPSILON 5 Djoko Prakoso Dwi Atmodjo, Dadang Suryana, Hengki Wibowo. Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri BATAN Jln. Tamansari No 71, Bandung 40132 Email:
Lebih terperinciSPEKTROMETRI SINAR X. Divisi Kimia Analitik Departemen Kimia FMIPA IPB
SPEKTROMETRI SINAR X Divisi Kimia Analitik Departemen Kimia FMIPA IPB 1 1. Absorpsi sinar X 2. Difraksi Sinar X 3. Fluoresense Sinar X APLIKASI ANALITIK 2 Absorpsi Sinar X Jika panjang gelombang sinar
Lebih terperinciSPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)
SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA) SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA) Veetha Adiyani Pardede M0209054, Program Studi Fisika FMIPA UNS Jl. Ir. Sutami 36 A, Kentingan, Surakarta, Jawa Tengah email: veetha_adiyani@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciSPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)
SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA) Veetha Adiyani Pardede M2954, Program Studi Fisika FMIPA UNS Jl. Ir. Sutami 36 A, Kentingan, Surakarta, Jawa Tengah email: veetha_adiyani@yahoo.com ABSTRAK Aras-aras inti dipelajari
Lebih terperinciTINGKAT PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA-PT) SUB KIMIA FISIK. 16 Mei Waktu : 120menit
OLIMPIADE NASIONAL MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM TINGKAT PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA-PT) BIDANG KIMIA SUB KIMIA FISIK 16 Mei 2017 Waktu : 120menit Petunjuk Pengerjaan H 1. Tes ini terdiri atas
Lebih terperinciANALISIS KANDUNGAN LOGAM OKSIDA MENGGUNAKAN METODE XRF (X-RAY FLOURESCENCE) SARI BACAAN
ANALISIS KANDUNGAN LOGAM OKSIDA MENGGUNAKAN METODE XRF (X-RAY FLOURESCENCE) Jamaluddin 1,Muh.Altin Massinai 1, Dahlang Tahir 2 1 Program StudiGeofisika 2 Program Studi Fisika Fakultas MatematikadanIlmuPengetahuan
Lebih terperinciKOMPARASI ANALISIS KOMPOSISI PADUAN AlMgSI1 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK X RAY FLUOROCENCY (XRF) DAN EMISSION SPECTROSCOPY (
120 ISSN 0216-3128 Masrukan, dkk. KOMPARASI ANALISIS KOMPOSISI PADUAN AlMgSI1 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK X RAY FLUOROCENCY (XRF) DAN EMISSION SPECTROSCOPY ( Masrukan, Rosika, Dian Anggraini dan Joko Kisworo
Lebih terperinciKALIBRASI TENAGA DAN STANDAR MENGGUNAKAN ALAT X-RAY FLUORESENCE (XRF) UNTUK ANALISIS UNSUR ZIRKONIUM DALAM MINERAL
KALIBRASI TENAGA DAN STANDAR MENGGUNAKAN ALAT X-RAY FLUORESENCE (XRF) UNTUK ANALISIS UNSUR ZIRKONIUM DALAM MINERAL Mulyono, Sukadi, Sihono, Rosidi. Bambang Irianto -BATAN Yogyakarta Jl Babarsari Nomor
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN. peralatan sebagai berikut : XRF (X-Ray Fluorecense), SEM (Scanning Electron
BAB V HASIL PENELITIAN Berikut ini hasil eksperimen disusun dan ditampilkan dalam bentuk tabel, gambar mikroskop dan grafik. Eksperimen yang dilakukan menggunakan peralatan sebagai berikut : XRF (X-Ray
Lebih terperinciEVALUASI PENERAPAN ENERGI DISPERSIVE X-RAY FLUORESCENCE (ED-XRF) UNTUK ANALISIS COAL FLY ASH
EVALUASI PENERAPAN ENERGI DISPERSIVE X-RAY FLUORESCENCE (ED-XRF) UNTUK ANALISIS COAL FLY ASH Woro Yatu Niken Syahfitri, Syukria Kurniawati, Natalia Adventini dan Diah Dwiana Lestiani Pusat Teknologi Nuklir
Lebih terperinciAlat Analisa Abu di Sabuk Konveyor (Online) Indutech
Alat Analisa Abu di Sabuk Konveyor (Online) Indutech Indutech menawarkan berbagai macam alat analisa abu untuk mengatasi berbagai aplikasi secara optimal. Gamma Transmission Ash Analyzers (GTA) Model dari
Lebih terperinciANALISIS KANDUNGAN MINERAL PASIR PANTAI LOSARI KOTA MAKASSAR MENGGUNAKAN XRF DAN XRD.
19 ANALISIS KANDUNGAN MINERAL PASIR PANTAI LOSARI KOTA MAKASSAR MENGGUNAKAN XRF DAN XRD Alimin 1,Maryono 2, dan Suriati Eka Putri 3 1,2,3 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Universitas Negeri
Lebih terperinciUJIAN I - KIMIA DASAR I A (KI1111)
KIMIA TAHAP PERSIAPAN BERSAMA Departemen Kimia, Fakultas MIPA Institut Teknologi Bandung E-mail: first-year@chem.itb.ac.id UJIAN I - KIMIA DASAR I A (KI1111) http://courses.chem.itb.ac.id/ki1111/ 22 Oktober
Lebih terperinciANALISIS KERUSAKAN X-RAY FLUORESENCE (XRF)
ISSN 1979-2409 Analisis Kerusakan X-Ray Fluoresence (XRF) (Agus Jamaludin, Darma Adiantoro) ANALISIS KERUSAKAN X-RAY FLUORESENCE (XRF) Agus Jamaludin, Darma Adiantoro Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir
Lebih terperinciOLIMPIADE NASIONAL MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM TINGKAT PERGURUAN TINGGI (ONMIPA-PT) Bidang Kimia Sub bidang Kimia Anorganik
OLIMPIADE NASIONAL MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM TINGKAT PERGURUAN TINGGI (ONMIPA-PT) 2017 Bidang Kimia Sub bidang Kimia Anorganik 16 Mei 2017 Waktu : 120 menit Petunjuk Pengerjaan 1. Tes ini berlangsung
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PENGARUH VARIASI UKURAN BUTIRAN TERHADAP UNSUR DAN STRUKTUR KRISTAL CANGKANG TELUR AYAM RAS
Prosiding SNaPP2012 : Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 IDENTIFIKASI PENGARUH VARIASI UKURAN BUTIRAN TERHADAP UNSUR DAN STRUKTUR KRISTAL CANGKANG TELUR AYAM RAS DENGAN MENGGUNAKAN X-RAY FLUORESCENCE
Lebih terperinciDualisme Partikel Gelombang
Dualisme Partikel Gelombang Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung agussuroso10.wordpress.com, agussuroso@fi.itb.ac.id 19 April 017 Pada pekan ke-10 kuliah
Lebih terperinciX- RAY DIFFRACTION. Naufal Fauzan You and Affandy Baskoro Adhi Pradana Gilmar Wicaksono M. Helmi Faisal Nicky Rahmana Putra KELOMPOK VI
X- RAY DIFFRACTION Naufal Fauzan You and Affandy Baskoro Adhi Pradana Gilmar Wicaksono M. Helmi Faisal Nicky Rahmana Putra KELOMPOK VI Agenda Persentasi X-ray Diffraction Latar Belakang Dasar Teori Metedologi
Lebih terperinciBANK SOAL SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI BIDANG KIMIA 1 BAB I STRUKTUR ATOM
BANK SOAL SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI BIDANG KIMIA 1 BAB I 1. Suatu partikel X memiliki 16 proton, 16 neutron, dan 18 elektron. Partikel tersebut dapat dikategorikan sebagai A. Anion X bermuatan -1
Lebih terperinciSpektrofotometer UV /VIS
Spektrofotometer UV /VIS Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Spektrofotometer merupakan gabungan dari alat optic dan elektronika
Lebih terperinciPenentuan Spektrum Energi dan Energi Resolusi β dan γ Menggunakan MCA (Multi Channel Analizer)
Penentuan Spektrum Energi dan Energi Resolusi β dan γ Menggunakan MCA (Multi Channel Analizer) 1 Mei Budi Utami, 2 Hanu Lutvia, 3 Imroatul Maghfiroh, 4 Dewi Karmila Sari, 5 Muhammad Patria Mahardika Abstrak
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Untuk mempelajari sintesis geopolimer maka dibuat sampel yang selanjutnya akan dikarakterisasi dimana langkah pembuatan dan pengujiannya tertera pada
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR... TAHUN 2012 TENTANG TINGKAT KLIERENS
KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR... TAHUN 2012 TENTANG TINGKAT KLIERENS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN
Lebih terperinciBAB V RANCANGAN ALAT PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK
BAB V RANCANGAN ALAT PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK Seperti dijelaskan pada sub bab 2.2 diatas, pada prinsipnya efek fotolistrik terjadi karena elektron pada suatu atom menerima energi dari foton yang dipancarkan
Lebih terperinciCATATAN KULIAH PENGANTAR SPEKSTOSKOPI. Diah Ayu Suci Kinasih Departemen Fisika Universitas Diponegoro Semarang 2016
CATATAN KULIAH PENGANTAR SPEKSTOSKOPI Diah Ayu Suci Kinasih -24040115130099- Departemen Fisika Universitas Diponegoro Semarang 2016 PENGANTAR SPEKTROSKOPI Pengertian Berdasarkan teori klasik spektoskopi
Lebih terperinciU Th He 2
MODUL UNSUR RADIOAKTIF dan RADIOISOTOP Radiasi secara spontan yang di hasilkan oleh unsure di sebut keradioaktifan, sedangkan unsure yang bersifat radioaktif disebut unsure radioaktif.unsur radioaktif
Lebih terperinci12/03/2015 SEKILAS SEJARAH. PERTEMUAN KE-3 PEMBENTUKAN DAN PENDETEKSIAN SINAR-X Nurun Nayiroh, M.Si TABUNG SINAR-X SKEMA TABUNG SINAR-X
MK DIFRAKSI SINAR-X SEKILAS SEJARAH PERTEMUAN KE-3 PEMBENTUKAN DAN PENDETEKSIAN SINAR-X Nurun Nayiroh, M.Si William Roentgen menemukan sinar-x yang memiliki sifat: 1. Merambat dengan lintasan lurus 2.
Lebih terperinciLaporan Kimia Analitik KI-3121
Laporan Kimia Analitik KI-3121 PERCOBAAN 5 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Nama : Kartika Trianita NIM : 10510007 Kelompok : 1 Tanggal Percobaan : 19 Oktober 2012 Tanggal Laporan : 2 November 2012 Asisten
Lebih terperinciOPTIMISASI APLIKASI AIR FILTER UNTUK PENGUKURAN UNSUR Co, Cr, DAN Ni PADA SPEKTROMETER ENERGY DISPERSIVE X-RAY FLUORESCENCE (EDXRF) EPSILON 5
OPTIMISASI APLIKASI AIR FILTER UNTUK PENGUKURAN UNSUR Co, Cr, DAN Ni PADA SPEKTROMETER ENERGY DISPERSIVE X-RAY FLUORESCENCE (EDXRF) EPSILON 5 Natalia Adventini, Dyah Kumala Sari, Diah Dwiana Lestiani Pusat
Lebih terperinciALAT ANALISA. Pendahuluan. Alat Analisa di Bidang Kimia
Pendahuluan ALAT ANALISA Instrumentasi adalah alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks Secara umum instrumentasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan nanoteknologi terus dilakukan oleh para peneliti dari dunia akademik maupun dari dunia industri. Para peneliti seolah berlomba untuk mewujudkan karya
Lebih terperinciSIMULASI PENGUKURAN EFFISIENSI DETEKTOR HPGe DAN NaI (Tl) MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO MCNP5
ABSTRAK SIMULASI PENGUKURAN EFFISIENSI DETEKTOR HPGe DAN NaI (Tl) MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO MCNP5 Annisatun Fathonah dan Suharyana Jurusan Fisika FMIPA Universitas Sebelas Maret Jl. Ir Sutami No.36
Lebih terperinciVALIDASI METODA XRF (X-RAY FLUORESCENCE) SECARA TUNGGAL DAN SIMULTAN. UNTUK ANALISIS UNSUR Mg, Mn DAN Fe DALAM PADUAN ALUMINUM
VALIDASI METODA XRF (X-RAY FLUORESCENCE) SECARA TUNGGAL DAN SIMULTAN UNTUK ANALISIS UNSUR Mg, Mn DAN Fe DALAM PADUAN ALUMINUM Rosika Kriswarini, Dian Anggraini, Agus Djamaludin Pusat Teknologi Bahan Bakar
Lebih terperinciPASI NA R SI NO L SI IK LI A KA
NANOSILIKA PASIR Anggriz Bani Rizka (1110 100 014) Dosen Pembimbing : Dr.rer.nat Triwikantoro M.Si JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Lebih terperinciANALISIS KUALITATIF PADA BATU KECUBUNG KOPI MENGGUNAKAN LIBS
ANALISIS KUALITATIF PADA BATU KECUBUNG KOPI MENGGUNAKAN LIBS Ida Ayu Gede Kusuma Dewi 1, Hery Suyanto 1 dan Ida Bagus Alit Paramarta 1 Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciDEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR
SPEKTROSKOPI SINAR X Bagian Kimia Analitik DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR POKOK BAHASAN 1 SIFAT DASAR SINAR X SIFAT DASAR SINAR X Sinar X ditemukan
Lebih terperincikimia KONFIGURASI ELEKTRON
K-13 Kelas X kimia KONFIGURASI ELEKTRON Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami konfigurasi elektron kulit dan subkulit. 2. Menyelesaikan
Lebih terperinciPELURUHAN RADIOAKTIF. NANIK DWI NURHAYATI,S.Si,M.Si nanikdn.staff.uns.ac.id
PELURUHAN RADIOAKTIF NANIK DWI NURHAYATI,S.Si,M.Si nanikdn.staff.uns.ac.id 081556431053 Istilah dalam radioaktivitas Perubahan dari inti atom tak stabil menjadi inti atom yg stabil: disintegrasi/peluruhan
Lebih terperinciMekanika Kuantum. Orbital dan Bilangan Kuantum
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Mendeskripsikan struktur atom dan sifat-sifat periodik serta struktur molekul dan sifat-sifatnya. Menerapkan teori atom mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasi
Lebih terperinciANALISIS FASA KARBON PADA PROSES PEMANASAN TEMPURUNG KELAPA
ANALISIS FASA KARBON PADA PROSES PEMANASAN TEMPURUNG KELAPA Oleh : Frischa Marcheliana W (1109100002) Pembimbing:Prof. Dr. Darminto, MSc Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut
Lebih terperinciKIMIA INTI DAN RADIOKIMIA. Stabilitas Nuklir dan Peluruhan Radioaktif
KIMIA INTI DAN RADIOKIMIA Stabilitas Nuklir dan Peluruhan Radioaktif Oleh : Arif Novan Fitria Dewi N. Wijo Kongko K. Y. S. Ruwanti Dewi C. N. 12030234001/KA12 12030234226/KA12 12030234018/KB12 12030234216/KB12
Lebih terperinciPENENTUAN KANDUNGAN Sn, Fe, Cr, Ni DAN PENGOTOR ZIRCALOY-2 SEBAGAI BAHAN KELONGSONG DAN TUTUP UJUNG ELEMEN BAKAR REAKTOR DAYA
Urania Vol. 14 No. 4, Oktober 2008: 161-233 ISSN 0852-4777 PENENTUAN KANDUNGAN Sn, Fe, Cr, Ni DAN PENGOTOR ZIRCALOY-2 SEBAGAI BAHAN KELONGSONG DAN TUTUP UJUNG ELEMEN BAKAR REAKTOR DAYA Arif Nugroho (1),
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV.1 FENOMENA FADING PADA KOMPOSISI PADUAN AC4B Pengujian komposisi dilakukan pada paduan AC4B tanpa penambahan Ti, dengan penambahan Ti di awal, dan dengan penambahan
Lebih terperinciKaidah difraksi sinar x dalam analisis struktur kristal KBr
Kaidah difraksi sinar x dalam analisis struktur kristal KBr Esmar Budi a,* a Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda No. 10 Rawamangun Jakarta
Lebih terperinciLaporan Praktikum KI-3121 Percobaan 06 Spektrofotometri Emisi Atom (Spektrofotometri Nyala)
Laporan Praktikum KI-3121 Percobaan 06 Spektrofotometri Emisi Atom (Spektrofotometri Nyala) Nama : Ivan Parulian NIM : 10514018 Kelompok : 10 Tanggal Praktikum : 06 Oktober 2016 Tanggal Pengumpulan : 13
Lebih terperinciLaboratorium Teknik Analisis Radiometri Dan Spektrometri Serapan Atom Pusat Teknologi Nuklir Bahan Dan Radiometri
Laboratorium Teknik Analisis Radiometri Dan Spektrometri Serapan Atom Pusat Teknologi Nuklir Bahan Dan Radiometri Laboratorium Teknik Analisis Radiometri (TAR) merupakan salah satu laboratorium Badan Tenaga
Lebih terperinciBAB II RADIASI PENGION
BAB II RADIASI PENGION Salah satu bidang penting yang berhubungan dengan keselamatan radiasi pengukuran besaran fisis radiasi terhadap berbagai jenis radiasi dan sumber radiasi. Untuk itu perlu perlu pengetahuan
Lebih terperinciTES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112)
TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI112) NAMA : Tanda Tangan N I M : JURUSAN :... BERBAGAI DATA. Tetapan gas R = 0,082 L atm mol 1 K 1 = 1,987 kal mol 1 K 1 = 8,314 J mol 1 K 1 Tetapan Avogadro = 6,023 x 10
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di Laboratorium Fisika Material FMIPA Unila, Laboratorium Kimia Instrumentasi
Lebih terperinciPENGUKURAN RADIOAKTIF MENGGUNAKAN DETEKTOR NaI, STUDI KASUS LUMPUR LAPINDO
PENGUKURAN RADIOAKTIF MENGGUNAKAN DETEKTOR NaI, STUDI KASUS LUMPUR LAPINDO Insan Kamil Institut Teknologi Bandung Abstrak Pengukuran radioaktif dengan metode scintillation menggunakan detektor NaI untuk
Lebih terperinciAnalisa Bauksit dengan Thermo Niton Niton XL3 GOLDD+
Analisa Bauksit dengan Thermo Niton Niton XL3 GOLDD+ Alat Analisa Niton Seris XL3 GOLDD+ Memungkinkan Analisis Cepat terhadap Elemen Ringan Disusun Oleh : Slamet Riyadi Product Applicator PT Tawada Scientific
Lebih terperinciLaporan Praktikum Fisika Eksperimental Lanjut Laboratorium Radiasi. PERCOBAAN R2 EKSPERIMEN RADIASI β DAN γ Dosen Pembina : Drs. R. Arif Wibowo, M.
Laporan Praktikum Fisika Eksperimental Lanjut Laboratorium Radiasi PERCOBAAN R2 EKSPERIMEN RADIASI β DAN γ Dosen Pembina : Drs. R. Arif Wibowo, M.Si Septia Kholimatussa diah* (891325), Mirza Andiana D.P.*
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental dan pembuatan keramik film tebal CuFe 2 O 4 dilakukan dengan metode srcreen
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG NILAI BATAS RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN DENGAN
Lebih terperinciBAB 14. SPEKTROSKOPI SINAR-X Oleh : Tri Siswandi Pendahuluan
BAB 14 SPEKTROSKOPI SINAR-X Oleh : Tri Siswandi 14.1 Pendahuluan Seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman, William Conrad Rontgen pada tahun 1895 berhasil menemukan sinar-x atau sinar rontgen. Penemuan sinar-x
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sinar-X ditemukan pertama kali oleh Wilhelm Conrad Rontgen pada tahun 1895. Karena asalnya tidak diketahui waktu itu maka disebut sinar-x. Sinar-X digunakan untuk tujuan
Lebih terperinciPENGUJIAN KEMAMPUAN XRF UNTUK ANALISIS KOMPOSISI UNSUR PADUAN Zr-Sn-Cr-Fe-Ni
PENGUJIAN KEMAMPUAN XRF UNTUK ANALISIS KOMPOSISI UNSUR PADUAN Zr-Sn-Cr-Fe-Ni Rosika K., Dian A., dan Djoko K. Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir, BATAN, Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang, Banten ABSTRAK
Lebih terperinciBab III Metoda Penelitian
28 Bab III Metoda Penelitian III.1 Lokasi Penelitian Sintesis senyawa target dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik dan Laboratorium Kimia Fisik-Material Departemen Kimia, Pengukuran fotoluminesens
Lebih terperinciKarakterisasi XRD. Pengukuran
11 Karakterisasi XRD Pengukuran XRD menggunakan alat XRD7000, kemudian dihubungkan dengan program dikomputer. Puncakpuncak yang didapatkan dari data pengukuran ini kemudian dicocokkan dengan standar difraksi
Lebih terperinciFISIKA ATOM & RADIASI
FISIKA ATOM & RADIASI Atom bagian terkecil dari suatu elemen yang berperan dalam reaksi kimia, bersifat netral (muatan positif dan negatif sama). Model atom: J.J. Thomson (1910), Ernest Rutherford (1911),
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Pengujian dalam tugas akhir ini dilakukan dalam beberapa tahapan penting, meliputi: menentukan tujuan pengujian, mengumpulkan landasan teori untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
88 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kimia analitik memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagian besar negara memiliki laboratorium kimia analitik yang mapan
Lebih terperinciMetodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian III. 1 Diagram Alir Penelitian Penelitian ini telah dilakukan dalam tiga bagian. Bagian pertama adalah penelitian laboratorium yaitu mensintesis zeolit K-F dari kaolin dan
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG BAB I
DAFTAR ISI ABSTRAK... Error! Bookmark not ABSTRACT... Error! Bookmark not KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... iii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR ISTILAH... v DAFTAR SINGKATAN
Lebih terperinciPELURUHAN GAMMA ( ) dengan memancarkan foton (gelombang elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar gamma ( ).
PELURUHAN GAMMA ( ) Peluruhan inti yang memancarkan sebuah partikel seperti partikel alfa atau beta, selalu meninggalkan inti pada keadaan tereksitasi. Seperti halnya atom, inti akan mencapai keadaan dasar
Lebih terperinciUnnes Physics Journal
Unnes Physics 1 (1) (2012) Unnes Physics Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upj PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN DI SEKITAR INSTALASI RADIODIAGNOSTIK RUMAH SAKITDI SEMARANG Lely. N*,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebutuhan pada senyawa berukuran atau berstruktur nano khususnya dalam
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan pada senyawa berukuran atau berstruktur nano khususnya dalam bidang sintesis material, memacu para peneliti untuk mengembangkan atau memodifikasi metode preparasi
Lebih terperinciUJIAN I - KIMIA DASAR I A (KI1111)
KIMIA TAHAP PERSIAPAN BERSAMA Departemen Kimia, Fakultas MIPA Institut Teknologi Bandung E-mail: first-year@chem.itb.ac.id UJIAN I - KIMIA DASAR I A (KI1111) http://courses.chem.itb.ac.id/ki1111/ 20 Oktober
Lebih terperinciBAB I PRINSIP-PRINSIP DIFRAKSI SINAR-X
BAB I PRINSIP-PRINSIP DIFRAKSI SINAR-X I. PENDAHULUAN Sejarah mengenai difraksi sinar-x telah berjalan hampir satu abad ketika tulisan ini disusun. Tahun 191 adalah awal dari studi intensif mengenai difraksi
Lebih terperinciAnalisa AAS Pada Bayam. Oleh : IGNATIUS IVAN HARTONO MADHYRA TRI H ANGGA MUHAMMAD K RAHMAT
Analisa AAS Pada Bayam Oleh : IGNATIUS IVAN HARTONO MADHYRA TRI H ANGGA MUHAMMAD K RAHMAT AAS itu apa cih??? AAS / Spektrofotometer Serapan Atom adalah suatu alat yang digunakan pada metode analisis untuk
Lebih terperinciPenentuan Kadar Besi dalam Pasir Bekas Penambangan di Kecamatan Cempaka dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN)
Penentuan Kadar Besi dalam Pasir Bekas Penambangan di Kecamatan Cempaka dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN) Prihatin Oktivasari dan Ade Agung Harnawan Abstrak: Telah dilakukan penentuan kandungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Logam Berat Istilah "logam berat" didefinisikan secara umum bagi logam yang memiliki berat spesifik lebih dari 5g/cm 3. Logam berat dimasukkan dalam kategori pencemar lingkungan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Modifikasi Ca-Bentonit menjadi kitosan-bentonit bertujuan untuk
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Modifikasi Ca-Bentonit menjadi kitosan-bentonit bertujuan untuk merubah karakter permukaan bentonit dari hidrofilik menjadi hidrofobik, sehingga dapat meningkatkan kinerja kitosan-bentonit
Lebih terperinciMAKALAH Spektrofotometer
MAKALAH Spektrofotometer Nama Kelompok : Adhitiya Oprasena 201430100 Zulfikar Adli Manzila 201430100 Henky Gustian 201430100 Riyan Andre.P 201430100 Muhammad Khairul Huda 20143010029 Kelas : A Jurusan
Lebih terperinciTEORI ATOM. Awal Perkembangan Teori Atom
TEORI ATOM Awal Perkembangan Teori Atom Teori atom pada masa peradaban Yunani Demokritus, Epicurus, Strato, Carus Materi tersusun dari partikel yang sangat kecil yang tidak dapat dibagi lagi Partikel
Lebih terperinciSPEKTROMETRI MASSA. Kuliah Kimia Analisis Instrumen Pertemuan Ke 7.
SPEKTROMETRI MASSA Kuliah Kimia Analisis Instrumen Pertemuan Ke 7 siti_marwati@uny.ac.id Spektrometri massa, tidak seperti metoda spektroskopi yang lain, tidak melibatkan interaksi antara radiasi ektromagnetik
Lebih terperinciHand out ini merupakan kelengkapan perkuliahan Karakterisasi Material dan merangkum prinsip dasar teknik karakterisasi material padat serta
Hand out ini merupakan kelengkapan perkuliahan Karakterisasi Material dan merangkum prinsip dasar teknik karakterisasi material padat serta dasar-dasar interpretasinya. Tujuan tersebut merupakan bagian
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA PROSES PEMBUATAN KURVA STANDAR DARI LARUTAN - KAROTEN HAIRUNNISA E1F109041
LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA PROSES PEMBUATAN KURVA STANDAR DARI LARUTAN - KAROTEN HAIRUNNISA E1F109041 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU
Lebih terperinciPENGARUH KEVAKUMAN TERHADAP ANALISIS UNSUR TI DAN SI DALAM AlMg 2 MENGGUNAKAN XRF (X-RAY FLUORESCENCE)
Rosika Kriswarini, dkk. ISSN 0216-3128 11 PENGARUH KEVAKUMAN TERHADAP ANALISIS UNSUR TI DAN SI DALAM AlMg 2 MENGGUNAKAN XRF (X-RAY FLUORESCENCE) Rosika Kriswarini, Dian Anggraini, Djoko Kisworo Pusat Teknologi
Lebih terperinciBAB FISIKA ATOM I. SOAL PILIHAN GANDA
FISIK TOM I. SOL PILIHN GND 0. Pernyataan berikut yang termasuk teori atom menurut Dalton adala... agian terkecil suatu atom adala elektron. lektron dari suatu unsur sama dengan elektron dari unsure lain.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Raman merupakan teknik pembiasan sinar yang memiliki berbagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Dasar Spektroskopi Raman Raman merupakan teknik pembiasan sinar yang memiliki berbagai keunggulan dalam penggunaannya. Dalam spektrum Raman tidak ada dua molekul yang
Lebih terperinciPENEMUAN RADIOAKTIVITAS. Sulistyani, M.Si.
PENEMUAN RADIOAKTIVITAS Sulistyani, M.Si. Email: sulistyani@uny.ac.id APA ITU KIMIA INTI? Kimia inti adalah ilmu yang mempelajari struktur inti atom dan pengaruhnya terhadap kestabilan inti serta reaksi-reaksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. cair atau kristal-cair selama proses karbonisasi dan terdiri dari karbon non-grafit.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Defenisi Kokas Kokas merupakan hasil pirolisis dari bahan organik dengan kandungan karbon yang sangat tinggi yang mana setidaknya bagian di dalam kokas tersebut telah melewati
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen secara kualitatif dan kuantitatif. Metode penelitian ini menjelaskan proses degradasi fotokatalis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian ini dilakukan dengan metode experimental di beberapa laboratorium dimana data-data yang di peroleh merupakan proses serangkaian percobaan
Lebih terperinciANALISIS KUALITATIF PADA BATU KECUBUNG KOPI MENGGUNAKAN LIBS
ANALISIS KUALITATIF PADA BATU KECUBUNG KOPI MENGGUNAKAN LIBS Ida Ayu Gede Kusuma Dewi 1, Hery Suyanto 1, Ida Bagus Alit Paramarta 1 dan K. Suastika 2 1 Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciANALISIS KONSENTRASI I-131 LEPASAN UDARA CEROBONG DI REAKTOR SERBA GUNA GA. SIWABESSY
ANALISIS KONSENTRASI I-131 LEPASAN UDARA CEROBONG DI REAKTOR SERBA GUNA GA. SIWABESSY YULIUS SUMARNO, UNGGUL HARTOYO, FAHMI ALFA MUSLIMU Pusat Reaktor Serba Guna-BATAN Kawasan Puspitek Serpong, Tangerang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Kebutuhan energi dalam kehidupan makin meningkat, sementara sumber energi yang tak dapat terbarukan menjadi makin berkurang. Oleh karena itu perlu
Lebih terperinciRekayasa Bahan untuk Meningkatkan Daya Serap Terhadap Gelombang Elektromagnetik dengan Matode Deposisi Menggunakan Lucutan Korona
Rekayasa Bahan untuk Meningkatkan Daya Serap Terhadap Gelombang Elektromagnetik dengan Matode Deposisi Menggunakan Lucutan Korona Vincensius Gunawan.S.K Laboratorium Fisika Zat Padat, Jurusan Fisika, Universitas
Lebih terperinci