BAB 4 KONSEP PERENCANAAN INTERIOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 KONSEP PERENCANAAN INTERIOR"

Transkripsi

1 BAB 4 KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 KONSEP PERANCANGAN Konsep Gaya dan Tema Dalam tahapan perancangan, konsep desain merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan. Konsep berperan penting untuk membuat sebuah desain menjadi hidup dan memiliki citra tertentu. Pada perancangan interior stasiun Sudirman Baru ini adalah gaya modern dengan tema Heritage of Betawi in Urban Lifestyle. Gaya modern didapat berdasarkan analisa lokasi tapak, gaya hidup masyarakat sekitar, serta transportasi yang selalu mengikuti perkembangan zaman dan teknologi. Heritage juga didapatkan berdasarkan hasil analisa dari lokasi tapak yang berada di ibu kota Jakarta yang merupakan asal dari suku Betawi. Heritage memiliki arti sempit yaitu kebudayaan turun temurun. Untuk pemilihan konsep Urban Life Style, konsep urban ditujukan untuk mewakili pola dan gaya hidup masyarakat yang beragam dengan karakteristiknya yang berbeda-beda. Jadi, maksud dari tema Heritage of Betawi in Urban Lifestyle berarti warisan budaya Betawi turun temurun yang tetap tumbuh pada masyarakat urban di zaman modern. Selain itu dengan mengangkat konten lokal, kita juga ikut berpartisipasi untuk melestarikan kekayaan budaya Indonesia. a. Gaya Modern Gaya modern diterapkan pada penggunaan material dengan teknik modern, seperti laser cutting, kaca, alumunium, stainless steel, warna, furniture, material finishing, dan aksesoris interior. Page 151

2 b. Tema Heritage Diterapkan pada penggunaan furniture serta bentuk yang mengadopsi dari ragam hias betawi, dan elemen estesis pada dinding Konsep Bentuk Karakter garis di stasiun Sudirman Baru dominan menggunakan garisgaris lengkung yang memberikan kesan lembut dan halus. Selain itu di stasiun Sudirman Baru juga banyak menggunakan garis lurus untuk mempertajam dan mempertegas ruangan tersebut. Gambar 4.1 Garis Lengkung (Sumber : Google Images Photo) Tekstur pada desain interior stasiun Sudirman Baru ini lebih dominan memakai tekstur halus dan glossy, namun pada beberapa bagian area juga ada bagian tekstur yang kasar untuk menunjukan kesan natural. Bidang pada perancangan interior stasiun Sudirman Baru yakni, menggunakan bidang geometris, dimana bidang tersebut merupakan bentuk dasar dari ragam hias betawi Gambar 4.2 Bidang Geometris (Sumber : Google Images Photo) Pada perancangan interior Stasiun Sudirman Baru, bentuk yang diterapkan yakni mengambil bentuk transformasi atau metafora ragam hias Betawi kepada bentukan elemen interior dalam gaya modern urban agar tidak terkesan kuno, seperti maksud dari tema perancangan, yaitu Page 152

3 membawa warisan budaya Betawi turun temurun yang tetap tumbuh pada masyarakat urban di zaman modern. Peran faktor sosial perilaku, gaya hidup, dan karakteristik sosial sebagai calon penumpang kereta api cukup berpengaruh terhadap interior stasiun ini, gaya hidup masyarakat urban yang serba simple, instan, praktis, dan cepat juga mempengaruhi desain stasiun Sudirman Baru. Pemilihan bentuk ini sebagai penguat dari tema ruang yang diinginkan yakni Betawi. No Ragam Hias Betawi Ragam Hias Betawi Arti/ Makna Simbol Awal 1. Tumpal/ Gunung Kekuatan dan keseimbangan alam. Tumpal/ Gunung Menunjukkan harapan si pemilik rumah agar hatinya 2. senantiasa diterangi seperti matahari yang menerapi bumi Matahari (mendapatkan rezeki atau kebahagiaan yang banyak). Bentuk penghormatan pemilik 3. rumah kepada tamu yang Gigi Balang berkunjung. Gigi Balang Kedekatan masayarakat Betawi 4. dengan alam serta pengetahuan masyarakat Betawi mengenai Tapak Dara tanaman obat. Tapak Dara Page 153

4 5. Kecubung Kedekatan masayarakat Betawi dengan alam serta pengetahuan masyarakat Betawi mengenai tanaman obat. Kecubung 6. Bunga Delima Berkaitan dengan tanaman yang kerap ditanam oleh masyarakat Betawi di halaman rumah yang berkhasiat untuk mengobati penyakit. Bunga Delima 7. Bunga Cempaka Keagungan Bunga Cempaka Tabel 4.1 Ragam Hias Betawi. (Sumber : Penulis) 4.2 CITRA RUANG Konsep citra ruang mengacu pada unsur yang melengkapi gaya dan tema desain interior. Konsep citra ruang memiliki pengaruh penting terhadap pemilihan gaya dan tema yang akan digunakan dan berpengaruh terhadap penumpang stasiun. Tema dari perancangan adalah Heritage of Betawi in Urban Lifestyle berarti warisan budaya Betawi turun temurun yang tetap tumbuh pada masyarakat urban di zaman modern. Citra ruang yang ingin ditampilkan oleh desain interior ini adalah modern, simpel, terbuka, serta ramah lingkungan, tanpa meninggalkan faktor kenyamanan. Page 154

5 Gambar 4.3 Image Citra Ruang Stasiun Sudirman Baru (Sumber : Google Images Photo) a. Modern Modern, adalah suatu kondisi yang berpola pikir mengikuti perkembangaan saat ini dan untuk mengikuti gaya hidup masyarakat yang cukup dominan dengan hal-hal yang bersifat modernisasi, pemilihan konsep modern juga ditujukan untuk menggambarkan kemajuan dunia perkeretaapian yang selalu mengikuti kemajuan zaman dan teknologi yang telah berkembang sangat pesat dewasa ini. Modern dihadirkan dengan penggunaan material modern, warna modern, dan bentuk yang modern b. Simpel Simpel merupakan salah satu ciri dari desain modern yang menampilkan kesan bersih yang juga menjadi citra dari desain stasiun ini. Simpel di dapat dari gaya hidup masyarakat urban yang serba cepat, praktis, dan instan. Citra dari kata kunci simpel diterapkan pada furnitur dan dinding. Page 155

6 c. Terbuka (Open Space) Ruangan memiliki citra terbuka, artinya ruangan tidak memiliki sekat antar ruang. Ruangan bersifat terbuka memiliki kesan yang dinamis, serta menjadi titik fokus utama pada stasiun. Ruangan bersifat terbuka akan diterapkan pada area yang dilalui banyak pengunjung, yakni area public stasiun Sudirman Baru agar ruang terkesan luas serta sirkulasi baik jalan maupun udara lancar sebab tidak ada sekat antar ruang. d. Ramah Lingkungan Citra ramah lingkungan didapatkan dari kereta api yang merupakan transportasi umum, dimana transportasi umum merupakan salah satu gerakan ramah lingkungan guna mengurangi dampak penggunaan energi dan polusi. Dengan adanya citra ramah lingkungan dapat menghadirkan rasa peduli masyarakat terhadapat perlunya menjaga lingkungan. Ramah lingkungan yang dimaksud adalah perancangan yang sangat memperhatikan efisiensi energi, air, material dan ergonomi manusia. 4.3 KONSEP WARNA Warna memiliki peran penting dalam interior, karena warna sangat berpengaruh terhadap psikologi manusia. Konsep warna dalam perancangan interior stasiun Sudirman Baru menggunakan warna netral, yakni hitam, putih, abu-abu, dan coklat untuk mewakili warna modern. Sedangkan untuk warna biru, jingga, kuning, dan hijau sebagai warna aksen pendukung warna. Warna biru, jinggga, dan kuning diambil dari warna logo PT Railink, sedangkan warna hijau diambil untuk mewakili citra ramah lingkungan (Green Design). Page 156

7 Gambar 4.4 Konsep Warna (Sumber :Penulis) Warna putih dijadikan sebagai dasar dari setiap desain perancangan stasiun, sebab warna putih terlihat bersih dan menjadikan ruangan terlihat luas dan rapi serta menjadikan ruangan terlihat sejuk. Warna hitam dijadikan warna dasar dari ruang tunggu karena dapat menonjolkan warna aksen serta menonjolkan kesan modern dan elegan. Dan menggunakan aksen coklat dengan tekstur kayu, dapat menimbulkan kesan nyaman dan hangat pada ruangan. Warna biru, jingga, kuning, dan hijau dijadikan warna pada furniture serta pada beberapa bagian tertentu saja. Dengan menggunakan warna-warna dasar tersebut, warna biru, jingga, kuning, dan kuning dapat menimbulkan kesan warna yang menarik. Warna kuning, hijau, biru, putih, dan hitam juga merupakan warna khas betawi yang mendukung tema dari perancangan stasiun Sudirman Baru ini. Warna kuning dalam etnis betawi yang melambangkan kehangatan, cerdik, dan berbakat dalam bisnis. Hijau yang melambangkan harmoni, biru yang Page 157

8 artinya konservatif, putih yaitu murni atau religius, dan hitam yang artinya petualang, imajinatif, serta misterius. Jika dihubungkan dengan perilaku masyarakat Betawi, warna-warni ini bisa diindikasikan sebagai perilaku yang senang berkelompok, supel, mudah bergaul, dan jujur atau mudah berterus terang. Beberapa hal yang sering kita rasakan jika memiliki kerabat atau teman yang berasal dari Tanah Betawi. 4.4 KONSEP MATERIAL (LANTAI, DINDING, PLAFOND) Pemilihan material pada perancangan interior merupakan salah satu hal yang vital. Material yang sesuai dengan style dan konsep perancaganan akan menciptakan kesan yang sesuai. Dan pada perancangan kali ini mengikuti konsep modern yang digunakan. Baja, kaca, steel, serta alumunium merupakan beberapa material yang mencerminkan konsep modern. Kemudian material kayu yang biasa digunakan pada furniture memberikan kesan ruang yang lebih hangat dan nyaman Material Lantai Material lantai yang digunakan pada setiap ruangnya berbeda- beda sesuai dengan aktifitas dan suasana ruang yang ingin dibangun dari ruang itu sendiri. Berikut material lantai yang digunakan: Area Material Keterangan Ruang Tunggu, Loket, Commercial Area, Welcoming Area (Mini Gallery), Toilet Homogenous Tile/Granit Tile Digunakan pada area public yang sering dilalui oleh orang banyak. Alasan penggunaan material ini didasari dari ketahanan serta perawatan yang mudah. Penggunaan Homogenous Tile/Granit Tile untuk memberi nilai estesis Page 158

9 pada area public stasiun Sudirman Baru, selain karena motif nya yang beragam, homogenous tile memiliki nat yang kecil dan tidak terlihat. Peron Polished Concrete Floor Merupakan material penutup lantai yang ramah lingkungan karena minimnya penggunaan material yang digunakan. Mempunyai daya tahan yang kuat dan mudah dibersihkan. Customer Service, Musholla, Bussiness Center, Gallery ATM Wooden Floor Penggunaan lantai kayu pada area customer service, Cafe, dan Musholla untuk membuat suasana ruang menjadi hangat.parquet yang dipilih yang sudah di beri sertifikat green label. Meeting Room, Kantor PT Railink, Ruang Kepala Stasiun, Area Bermain Anak. Carpet Tile Carpet tile bersifat lentur dan material peredam suara yang baik. Mempunyai banyak motif yang dapat disesuaikan dengan konsep. Digunakan pada area Meeting Room, Kantor PT Railink, dan Ruang Kepala Stasiun sebagai material lantai akustik untuk meredam suara dan hentakan kaki. Digunakan pada area Page 159

10 Kantor Pengawasan Peron, Security Room, Smoking Room, Janitor, ruang Laktasi, Ruang Kesehatan, Gudang. Keramik Tile anak, karena dari segi keamanan, material lantai ini sangat sesuai dan meredam hentakan kaki ketika anakanak bermain. Alasan penggunaan material ini didasari dari ketahanan serta perawatan yang mudah, motif yang beragam, serta harga nya yang terjangkau, namun dari segi estesis kurang, karena keramik memiliki nat yang besar. Untuk itu penggunaan keramik pada stasiun Sudirman baru hanya pada beberapa ruang yang tertutup. Keramik yang memiliki tekstur digunakan sebagai lantai pada toilet agar tidak licin. Tabel 4.2 Material Lantai (Sumber : Penulis) Berikut adalah konsep lantai dari ragam hias betawi yang ditransformasikan dalam perencanaan stasiun Sudirman Baru: Gambar 4.5 Transformasi Motif Kecubung (Sumber : Penulis) Page 160

11 Gambar diatas adalah motif kecubung, yang ditransformasi menjadi furniture serta motif lantai yang digabung dilihat dari tampak atas. Motif kecubung sendiri memiliki makna karena kedekatan masayarakat Betawi dengan alam serta pengetahuan masyarakat Betawi mengenai tanaman obat dengan harapan agar pemilik rumah dijauhkan dari segala penyakit atau bahaya. Gambar 4.6 Transformasi Motif Cempaka (Sumber :Penulis) Gambar diatas adalah motif Cempaka, yang ditransformasi menjadi motif lantai dilihat dari tampak atas. Motif cempaka memiliki makna keagungan. Penerapannya dalam perancangan interior stasiun ini yaitu, agar pengunjung mendapat keagungan dari Yang Maha Kuasa dan senantiasa selalu dilindungi-nya. Berikut adalah contoh image konsep lantai yang akan diterapkan pada perancangan stasiun Sudirman Baru: Gambar 4.7 Image Konsep Lantai (Sumber : Google Image Photo) Page 161

12 4.4.2 Material Dinding Dinding harus memiliki permukaan yang kuat, rata, berwarna terang. Untuk dinding, pada beberapa tempat tertentu pada area public, menggunakan bentuk ragam hias betawi yang sudah ditransformasi kedalam bentuk modern yang dijadikan spot utama dengan material multiplek atau gypsum serta finishing yang mendukung gaya dan tema. Material dinding yang digunakan pada setiap ruangnya berbeda- beda sesuai dengan kebutuhan, aktifitas, dan suasana ruang yang ingin dibangun dari ruang itu sendiri. Berikut material dinding dan finishing yang digunakan: Material Keterangan Digunakan sebagai pembatas ruang atau backing pada treatment dinding. Multiplek Digunakan sebagai pembatas ruang atau backing pada treatment dinding. Gypsum Digunakan sebagai pembatas ruang yang bersifat terbuka, seperti pada ruang Customer Service. Kaca Page 162

13 Emultion Paint HPL Material finishing emultion paint menjadi material finishing dinding dominan yang digunakan pada hampir seluruh area. Cat yang digunakan yaitu cat yang tidak luntur dan tidak menggunakan cat yang mengandung logam berat serta yang sudah di sertifikat green label. Material finishing HPL digunakan pada bagian tertentu pada stasiun Sudirman Baru. Penggunaan HPL yang memiliki motif kayu memberikan kesan hangat serta dapat menghemat penggunaan kayu utuh. Selain itu HPL memiliki banyak motif dan mudah dibersihkan. Pemilihan HPL yang sudah memiliki sertifikat green label. Particle Board Penggunaan Particle Board pada beberapa dinding area stasiun Sudirman Baru agar memberikan kesan yang lebih hangat dengan warna kayu natural. Untuk Particle Board menggunakan material sisa sisa kayu bekas yang sudah tidak terpakai yang didaur ulang, dipadatkan dengan resin. Penggunaan material daur ulang ini bertujuan untuk menciptakan sustainable material, serta ramah lingkungan. Penyerap Panel Penggunaan material akustik penyerap panel pada dinding ruangan yang membutuhkan ketenangan seperti Meeting Room, kantor PT Railink, Ruang Kepala Stasiun, serta Customer Service untuk meredam suara bising yang berasal dari luar ruangan yang berasal dari bunyi speaker, kereta api, dan sebagainya. Tabel 4.3 Material Dinding (Sumber : Penulis Page 163

14 Berikut adalah konsep dinding dari ragam hias betawi yang ditransformasikan dalam perencanaan stasiun Sudirman Baru: Gambar 4.8 Transformasi Motif Gigi Balang (Sumber :Penulis) Gambar diatas adalah motif Gigi Balang, yang ditransformasi menjadi elemen estetis interior pada dinding kolom. Pada dinding kolom ini, motif Gigi Baling dibentuk dari motif Kecubung dan terbuat dari material alumunium sheet. Motif Gigi Balang memiliki makna, yaitu bentuk penghormatan pemilik rumah kepada tamu yang berkunjung. Sedangkan motif kecubung memiliki makna, yaitu kedekatan masayarakat Betawi dengan alam serta pengetahuan masyarakat Betawi mengenai tanaman Page 164

15 obat dengan harapan agar pemilik rumah dijauhkan dari segala penyakit atau bahaya. Gambar 4.9 Motif Mural Mozaik (Sumber :Penulis) Gambar diatas adalah motif mural mozaik betawi yang akan diaplikasikan pada dinding pada stasiun. Gambar mural tersebut menceritakan kebudayaan masyarakat betawi. Berikut adalah contoh image konsep dinding yang akan diterapkan pada perancangan stasiun Sudirman Baru: Gambar 4.10 Image Konsep Diniding (Sumber : Google Image Photo) Page 165

16 4.4.3 Material Plafond Persyaratan plafond yang baik yakni plafonsd yang memiliki struktur yang kuat, tidak rapuh, dan terbuat dari bahan kuat.dan harus selalu dalam keadaan bersih. Konsep material plafond pada perancangan stasiun Sudirman Baru menggunakan plafond gypsum dengan permainan up ceiling dan down ceiling agar terlihat dinamis dan menarik. Pada area yang membutuhkan ketenangan seperti kantor PRT Railink, ruang Kepala Stasiun, Meeting Room, serta Customer Service menggunakan Accoustic Tile, guna menyerap suara. Terdapat permainan up ceiling dan down ceiling pada area public, ceiling diberi treatment khusus, agar terlihat dinamis dan menarik. Berikut adalah contoh image konsep plafond yang akan diterapkan pada perancangan stasiun Sudirman Baru: Gambar 4.11 Image Konsep Plafond (Sumber : Google Image Photo) Page 166

17 4.5 KONSEP FURNITURE Konsep furniture dalam perancangan stasiun Sudirman Baru menggunakan konsep modern dengan bentuk-bentuk yang menarik, nyaman, dan aman digunakan serta menggunakan teori ergonomi, dikarenakan furniture digunakan pada area public. Berikut adalah tabel furniture dan fixture yang akan diterapkan pada perancangan interior stasiun Sudirman Baru. No Ruang Jenis Status Dimensi Furnitur Furnitur 1. Peron Bench Custom 240 cm x 45 cm Gambar 2. Ruang Meja Custom 400 cm x 60 cm Tunggu Informasi Kursi Informasi Custom 50 cm x 50 cm x 45 cm Bench Custom Sofa Custom 140 cm x 77 cm x 42 cm 3. Welcoming Area (Mini Gallery) Meja Display Custom 220 cm x 100 cm Page 167

18 4. Loket Meja Counter Kursi Custom Manufacture 5. Meeting Room (Bisa Disewakan) Bench Custom Meja Rapat Manufacture 100 cm x 180 cm x 70 cm Kursi Manufacture 6. Customer Service Meja Kabinet Custom 400 cm x 50 cm Meja Custom 250 cm x 70 cm Kursi Manufacture Kursi Hadap Manufacture Filling Cabinet Custom 45 cm x 45 cm 7. Lounge Area Sofa Custom 210 cm x 100 cm x 45 cm Coffee Table Custom 150 cm x 65 cm Page 168

19 Mini Pantry Custom 500 cm x 800 cm 8. Smoking Room 9. Kantor Operasional Charger Booth Meja Kursi Bar Meja Kursi Custom Custom Manufacture Custom Manufacture 51 cm x 46 cm x 30 cm Filling Cabinet Manufacture 45 cm x 45 cm Meja Rapat Manufacture D = 100 cm h = 70 cm Kursi Rapat Manufacture 10. Kantor PT Railink Meja Kerja Manufacture 120 cm x 60 cm x 73 cm Kursi Kerja Manufacture Page 169

20 Mobile Pedestal Manufacture 114,5 cm x 60 cm 11. Ruang Kepala Stasiun Meja Kerja Custom 150 cm x 90 cm Kursi Kerja Manufacture Kursi Hadap Manufacture Meja Rapat Manufacture D = 100 cm h = 70 cm Kursi Rapat Manufacture Meja Kabinet Custom Sofa Manufacture 208 cm x 89 cm x 44 cm 12. Security Room Coffee Table Manufacture 70 cm x 100 cm x 45 cm Kursi Manufacture Meja Filling Cabinet Custom Custom 45 cm x 45 cm Page 170

21 Sofa Manufacture 154 cm x 95 cm x 49 cm 13. Bussiness Center Coffee Table Manufacture 79 cm x 79 cm x 42 cm Charger Custom Booth Bench Manufacture 160 cm x 50 cm x 40 cm Etalase Kaca Custom 425 cm x 60 cm x 90 cm 14. Janitor Rak Penyimpanan Custom 1000 cm x 700 cm Kursi Manufacture 45 cm x 45 cm x 45 cm 15. Toilet Wastafel Manufacture Closet Toilet Manufacture Page 171

22 16. Mushola Lemari Mukena Custom 220 cm x 60 cm x 200 cm 17. Ruang Kesehatan Bed Manufacture 90 cm x 200 cm x 50 cm Rak Meja Kursi Custom Custom Manufacture 18. Ruang Laktasi Kursi Custom 800 cm x 600 cm x 45 cm Changing Diaper Bed Custom 800 cm x 600 cm x 750 cm Wastafel Manufacture 19. Area Anak Tempat Bermain Manufacture 20. Gudang Rak Penyimpanan Manufacture 1000 cm x 700 cm Tabel 4.4 Furniture dan Fixture (Sumber : Penulis) Page 172

23 Beberapa desain furniture yang ditampilkan pada perancangan interior stasiun ini adalah metamorfosa atau transformasi dari ragam hias betawi. Gambar 4.12 Image Konsep Furniture (Sumber :Pinterest.com) Gambar 4.13 Bentuk Transformasi Tapak Dara (Sumber : Penulis) Gambar diatas adalah motif bunga Tapak Dara, yang ditransformasi menjadi furniture dilihat dari tampak atas. Motif bunga Tapak Dara memiliki makna, yaitu karena kedekatan masayarakat Betawi dengan alam serta pengetahuan masyarakat Betawi mengenai tanaman obat dengan harapan agar pemilik rumah dijauhkan dari segala penyakit atau bahaya. Sementara penerapannya pada perencanaan stasiun yaitu, agar pengunjung dijauhkan dari bahaya dan penyakit. Page 173

24 Gambar 4.14 Transformasi Motif Bunga Delima (Sumber :Penulis) Gambar diatas adalah motif bunga Delima, yang ditransformasi menjadi furniture dilihat dari tampak atas. Motif bunga Delima memiliki makna yang sama dengan motif Kecubung dan Tapak Dara, yaitu memiliki makna karena kedekatan masayarakat Betawi dengan alam serta pengetahuan masyarakat Betawi mengenai tanaman obat dengan harapan agar pemilik rumah dijauhkan dari segala penyakit atau bahaya. Page 174

25 4.6 SHOP FRONT TENANT Gambar 4.5 Desain Shop Front Tenant (Sumber :Penulis) Gambar diatas merupakan desain shop front yang akan diterapkan pada perancangan interior stasiun Sudirman Baru. Shop front memiliki ketinggian 4 m, dengan area ketinggian signage 60 cm. Font signage yang diterapkan menggunakan huruf Arial dengan ketinggian 40 cm. Material huruf signage yang digunakan yaitu acrylic putih yang diberi lampu LED. Untuk bidang signage, material yang digunakan yaitu printed acrylic sticker sesuai desain yang sudah dibuat seperti diatas. Bentuknya merupakan memorfosa dari motif tapak dara. Tapak dara sendiri memiliki makna karena kedekatan masayarakat Betawi dengan alam serta pengetahuan masyarakat Betawi mengenai tanaman obat, yang dimaknai dapat mengusir segala bahaya dan dijauhi dari penyakit. Warna yang diterapkan pada shop front yaitu warna kuning, karena menurut masyarakat betawi warna kuning membawa kehangatan, cerdik, serta berbakat dalam bisnis. Page 175

26 4.7 KONSEP PENCAHAYAAN Pencahayaan yang akan digunakan pada perancangan ini adalah pencahayaan buatan dan alami. Pencahayaan alami (skylight) yang digunakan memanfaatkan kaca-kaca besar yang menjadi dinding bangunan stasiun Sudirman Baru. Penggunaan pencahayaan alami ini bertujuan untuk menghemat energi listrik. Gambar 4.12 Skylight (Sumber :Pinterest.com) Pencahayaan buatan yang akan digunakan pada perancangan ini secara umum adalah general lighting yang berfungsi untuk menerangi seluruh bagian ruangan secara umum. Untuk mendukung general lighting. Selain itu, juga akan digunakan accent lighting yang berfungsi untuk menonjolkan bagian menarik dari ruangan tersebut dan Decorative Lighting sebagai elemen dekoratif dalam ruangan. Pencahayaan buatan pada perancangan ini secara keseluruhan akan menggunakan lampu LED, sehingga dapat menghemat penggunaan energi listrik. Page 176

27 No. Jenis Pencahayaan Area Keterangan A. General Lighting 1. Downlight Cool white: Public area Ruang Kepala Stasiun Ruang Laktasi. Ruang Kesehatan. Smoking Room Meeting Room Customer Service Toilet Berfungsi sebagai pencahayaan umum untuk menerangi seluruh bagian ruangan. Menggunakan lampu LED untuk mengurangi energi listrik. Warm white: Welcoming Area (Mini Gallery of Betawi) Musholla Lounge Area 2. LED strip light Lounge Meeting Room Welcoming Area (Mini Gallery of Betawi) Customer Service Ruang Tunggu LED strip light akan dibuat sebagai indirect lighting Page 177

28 3. Flourescent Ruang Kerja Security Room Kantor Pengawasan Peron (Operasional) Janitor Berfungsi sebagai pencahayaan umum untuk menerangi seluruh bagian ruangan. B. Accent Lighting 4. Mini Spot Welcoming Area (Mini Gallery of Betawi) Lounge Ruang Tunggu Berfungsi untuk menonjolkan bagian tertentu dari ruangan. 5. Wall washer Welcoming Area (Mini Gallery of Betawi) Lounge Ruang Tunggu Berfungsi untuk menampilkan tekstur dinding C. Decorative Lighting 6. Pendant lamp Public Area Juga berfungsi sebagai penunjang dekorasi ruangan Page 178

29 7. Pendant lamp Public Area Juga berfungsi sebagai penunjang dekorasi ruangan Tabel 4.5 Konsep Lampu (Sumber : Penulis) 4.8 KONSEP PENGHAWAAN Penghawaan yang akan digunakan pada stasiun Sudirman Baru ini adalah penghawaan alami dan penghawaan buatan. Penghawaan alami yang digunakan akan memanfaatkan bukaan-bukaan besar yang ada di dalam ruangan, terutama pada posisi peron dan rel kereta api yang berada di ruang terbuka membuat udara/penghawaan alami masuk kedalam ruangan secara maksimal. Selain itu, penghawaan alami didapat dari ventilasi bangunan serta pintu stasiun Sudriman Baru yang memiliki bukaan besar untuk mendapatkan tingkat kenyamanan yang maksimal. Penghawaan alami ini selain bertujuan untuk menghemat biaya operasional juga bertujuan untuk memberikan kesan alami pada ruangan. Untuk mendukung penghawaan alami, maka akan diperlukan penghawaan buatan, terutama pada area-area yang tertutup seperti Meeting Room, Customer Service, Kantor PT Railink, Ruang Kepala Stasiun, serta ruang lain yang tertutup dengan tingkat aktivitas tinggi yang menyebabkan kelembapan udara tinggi dan kondisi iklim tropis yang membuat suhu udara cenderung terasa panas. Oleh karena itu diperlukan penghawaan buatan untuk membantu menurunkan suhu di dalam ruang tersebut dengan menggunakan Air Conditioner (AC). Page 179

30 4.9 KONSEP AKUSTIKA RUANG Sistem akustik yang akan digunakan pada perancangan ini bervariasi, tergantung dari ruangan dan aktivitas di dalam ruangan tersebut. Pada ruang publik yang memiliki tingkat kebisingan tinggi pada umumnya tidak diperlukan sistem akustik khusus, hanya saja perlu dipertimbangkan untuk menggunakan material-material yang cukup keras sehingga dapat mengurangi pantulan suara. Pada fasilitas olahraga seperti kantor PT Railink, Kantor kepala stasiun, customer service, dan meeting room. perlu menggunakan material-material khusus yang dapat meredam suara baik dari dalam maupun luar ruangan seperti material penutup lantai berupa karpet, sehingga dapat mengurangi pantulan suara akibat hentakan kaki.sleain lantai, dinding dan plafond juga memerlukan treatment khusus KONSEP SIGNAGE Area pada sebuah stasiun biasanya terbuka tanpa banyak dinding pemisah didalamnya. Namun penggunaan signage tetap menjadi salah satu hal yang penting untuk diperhatikan dalam sebuah public space. Penggunaan signage yang baik akan memudahkan pengunjung selama berada didalamnya. Pada perancangan kali ini desain signage yang akan digunakan tetap memunculkan konsep modern yang menjadi konsep utama. Material yang digunakan yakni metal dan acrylic. Yang kemudian konsep modern ini akan dipadukan dengan bentuk ragam hias Betawi. Page 180

31 Gambar 4.17 Konsep Signage (Sumber :Pinterest.com) 4.11 KONSEP KEAMANAN DAN KESELAMATAN Konsep Keamanan dan keselamatan adalah konsep untuk penanganan kebakaran, tindak kriminalitas dan pencegahan terror. Berikut konsep keamanan dan keselamatan yang di gunakan: 1. Fire alarm secara otomatis memberikan alarm tanda bahaya mengenai kebakaran. Bunyi alarm harus terdengar di seluruh ruangan. Gambar 4.18 Fire Alarm (Sumber : Google Image Photo) 2. Smoke detector dan heat detector, pemadaman dengan cara mendeteksi asap yang muncul, kemudian disampaikan kepada fire alarm dan sprinkler. jarak antara smoke detector 75m2/unit. Page 181

32 Gambar 4.19 Smoke Detector dan Heat Detector (Sumber : Google Image Photo) 3. Sprinkler alat ini akan mengeluarkan air jika terkena api. Di letakkan di plafon, jarak antar sprinkler 25m2/unit. Gambar 4.20 Sprinkler (Sumber : Google Image Photo) 4. Hydrant dan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) untuk pemadaman setempat, pemadaman yang bisa dilakukan sesegera mungkin. Gambar 4.21 Hydrant dan APAR (Sumber : Google Image Photo) 5. Exit atau pintu keluar, pintu ini menghubungkan langsung keluar. Tahan api selama 2 jam, shaft tertutup dan terbuat dari beton tahan api. Gambar 4.22 Exit (Sumber : Google Image Photo) Page 182

33 6. CCTV camera, mengawasi aktivitas di dalam Indonesia food center. Dipadang di ceiling dan terletak di tempat trategis sehingga bisa memantau keseluruhan ruang. Gambar 4.23 Kamera CCTV (Sumber : Google Image Photo) 7. Walk Through Metal Detector, Pemeriksaan badan dengan melewati metal detector jika membawa benda tajam dan bahan peledak maka akan berbunyi Gambar 4.24 Walk Through Metal Detector (Sumber : Google Image Photo) Aspek keselamatan lain yang juga perlu diterapkan pada perancangan stasiun Sudirman Baru ini adalah ruang kesehatan yang berfungsi untuk memberikan pertolongan pertama jika ada pengunjung yang mengalami kecelakaan. Ruang kesehatan sebaiknya memiliki perlengkapan standar untuk pertolongan pertama diantaranya: Kotak P3K; tabung oksigen; obat-obatan; dan tandu untuk mengangkat korban jika diperlukan. Page 183

34 4.11 ZONING, GROUPING, LAYOUT Zoning Terpilih (Lantai Dasar) Hall Barat Hall Timu (Lantai 1) (Lantai 2) Gambar 4.10 Zoning Terpilih (Sumber :Penulis) Grouping Terpilih Page 184

35 (Lantai Dasar) (Lantai 1) (Lantai 2) Gambar 4.11 Grouping Terpilih (Sumber:Penulis) Page 185

36 Layout Page 186

37 Page 187

38 Gambar 4.27 Layout (Sumber:Penulis) Page 188

PERANCANGAN INTERIOR DAN FURNITURE PADA STASIUN SUDIRMAN BARU DI JAKARTA

PERANCANGAN INTERIOR DAN FURNITURE PADA STASIUN SUDIRMAN BARU DI JAKARTA TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTERIOR DAN FURNITURE PADA STASIUN SUDIRMAN BARU DI JAKARTA DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA DESAIN INTERIOR Disusun Oleh: Hanifah 41713010035

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Perancangan interior Sing a Song Family Karaoke ini mengambil gaya modern dan tema Pop Art, karena ingin menciptakan suasana

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 4.1. Konsep Perancangan 1. Konsep Gaya Dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Showroom BMW Eurokars ini mengarah pada gaya Modern Hi-tech. Pemilihan gaya

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Didalam sebuah perancangan interior, fasilitas sangat menunjang dalam aktifitas yang dilakukan di dalamnya. Fasilitas merupakan hal penting dalam mendesain

Lebih terperinci

Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan 4.1.1 Konsep Gaya Konsep desain pada perancangan Petlove Pet Center ini menggunakan pendekatan terhadap konsep fungsi dan citra. Perancangan Petlove

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep/Citra Ruang Citra atau image yang digunakan dalam mendukung karakter desain adalah modern natural with batavian etnic, dengan menggunakan bentuk bentuk yang geometris

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Konsep pada Fitness Center, interior desain yang ditampilkan oleh Fitness Center ini bergaya Modern Retro. Tema perancangan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya modern etnik. Pemilihan gaya modern etnik berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pusat es krim merupakan fasilitas yang dirancang untuk penikmat es krim. Pusat es krim menyediakan berbagai jenis es krim dan kebutuhan mengenai es krim bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Kerangka Berpikir Konsep Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep 105 106 Dari kerangka berpikir diatas dapat penulis memilih konsep Batik Pekalongan : The Diversity of Culture

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR

BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan Konsep dan Tema perancangan interior Terminal 1 area Check-in dan area Komersial Bandar Udara Soekarno-Hatta mempunyai Tema Beautiful of Indonesia,

Lebih terperinci

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Zen. Zen merupakan konsep yang terinspirasi dari konsep interior Jepang, yang memadukan antara

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN 1 BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN Pengaplikasian wall treatment menggunakan bata exposed, lantai bermaterial concrete tanpa finishing Penerapan modul atau bentuk abstrak dan geometris pada furnitur dan partisi

Lebih terperinci

Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN

Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN 4.1. Konsep Desain 4.1.1 Kerangka Konsep Desain Gambar 4.1 Kerangka Konsep Sumber : Analisa Pribadi 4.1.2 Tema Tema yang di gunakan dalam perancangan ini adalah bee (lebah).

Lebih terperinci

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, BAB.IV. KONSEP DESAIN IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, Refreshing, berarti tidak kaku, mampu memotivasi pengguna Relaxing, mampu

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user digilib.uns.ac.id 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Bali Style. Bali Style merupakan konsep yang sering digunakan pada bangunan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan 73 BAB IV KONSEP DESAIN IV.1 Konsep Ruang (Citra Ruang) Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan dengan bergaya futurisctic. Konsep fun ini diartikan sebagai sesuatu

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Konsep Sebuah konsep desain tempat pendidikan yang ramah lingkungan dengan membawa suasana yang asri membawa kehangatan keluarga dalam sebuah wadah pendidikan. Anak anak

Lebih terperinci

Bab IV. Konsep Perancangan

Bab IV. Konsep Perancangan Bab IV Konsep Perancangan 4.1 Konsep Perancangan Konsep perancangan pada proyek ini didasari oleh tinjauan data mengenai sifat dan karakteristik pasien, dimana beberapa dari pasien dewasa maupun anak-anak

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Penerapan Tema Pada Perancangan Untuk bioskop mini ini prioritas utama adalah ruang menonton dan area menunggu, baik dari segi ukuran maupun bentuk. Ruangan yang selapang

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN BAB 4 KONSEP PERANCANGAN 4.1 Tema Interior Konsep desain pada perancangan fasilitas Pusat Pengembangan Kreativitas Anak ini menggunakan pendekatan terhadap konsep fungsi dan citra. Fasilitas ini mengambil

Lebih terperinci

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 5.1 Konsep Citra Ruang Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruangan yang memberikan suasana kondusif kepada pengguna perpustakaan. citra ruang dimana pengguna

Lebih terperinci

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious BAB IV SINTESA PEMBAHASAN 4.1 Gaya Dan Tema Perancangan Menentukan jenis tema merupakan langkah awal dalam membangun suatu ruangan. Untuk dapat memberikan rekomendasi kepada klien akan interior Hotel Mulia

Lebih terperinci

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic BAB V KONSEP 5.1 Kerangka Konsep Konsep Sekolah Fotografi Darwis Triadi adalah sebuah sekolah fotografi yang didirikan oleh seorang fotografer profesional bernama Andreas Darwis Triadi pada tahun 2003.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman V.1. Konsep Gaya dan Tema BAB V KONSEP PERANCANGAN Kebutuhan : Natural Gaya yang dapat membuat nyaman pengunjung Gaya yang dapat menarik masyarakat umum Gaya yang dapat menampilkan kebudayaan Informatif

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Interior Gambar 4.1 Mind Map Sumber: Penulis Konsep perancangan interior pada museum ini ingin mengubah sebuah museum yang memiliki pencitraan yang sedikit

Lebih terperinci

BAB 4. Analisis dan Bahasan

BAB 4. Analisis dan Bahasan BAB 4 Analisis dan Bahasan 4.1 Konsep Perancangan Makanan kini tak lagi hanya menjadi sekedar pengisi perut. Masyarakat kini menyadari makanan dengan segi kultural yang varian telah menjadi lifestyle yang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep perancangan 4.1.1 Konsep Gaya Konsep gaya pada perancangan Showroom Mabua Harley Davidson ini di desain dengan unik dan memberi kesan tempo dulu, berdasarkan analisa

Lebih terperinci

BAB IV Konsep Perancangan Museum Mobil Klasik. ini adalah Vintage Industrial. Tema ini terdiri dari kata Vintage dan

BAB IV Konsep Perancangan Museum Mobil Klasik. ini adalah Vintage Industrial. Tema ini terdiri dari kata Vintage dan BAB IV Konsep Perancangan Museum Mobil Klasik 4.1 Tema Tema yang diambil dalam perancangan Museum Mobil Klasik ini adalah Vintage Industrial. Tema ini terdiri dari kata Vintage dan Industrial. Vintage

Lebih terperinci

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai BAB V KONSEP DESAIN 5.1 Konsep Citra Konsep merupakan solusi dari permasalahan desain yang ada. Oleh karena itu, dalam pembuatan konsep harus mempertimbangkan mengenai simbolisasi, kebutuhan pengguna,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Gaya dan Tema Perancangan Gaya dan tema dari perancangan interior Sekolah Lukis Ohayo ini mengarah pada gaya modern pop art. Pemilihan gaya modern pop art karena gaya

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN 4.1 Konsep Desain 4.1.1 Kerangka Konsep Desain Gambar 4.1 Kerangka Konsep (Sumber : Qoni ah Azrina,2015) 101 102 4.1.2 Tema Tema yang digunakan dalam perancangan ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BANDUNG CITY HOTEL. di kota Bandung mulai dari pemerintahan pusat daerah, pendidikan,

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BANDUNG CITY HOTEL. di kota Bandung mulai dari pemerintahan pusat daerah, pendidikan, BAB IV KONSEP PERANCANGAN BANDUNG CITY HOTEL 4.1. Fungsi Perancangan Perkembangan kota Bandung yang sangat pesat karena mudahnya sarana transportasi baik darat maupun udara yang dapat ditempuh menuju kota

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Zoning dan Grouping 4.1.1 Analisa Zoning Zoning 1 Gambar 4.1. Zoning 1 Zona private memiliki view langsung melihat keluar. Tetapi terletak jauh dari zona public,

Lebih terperinci

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1 BAB V KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 5. 1. Dasar dan Tujuan Setelah melewati proses analisis, penulis mengambil tema refreshment atau penyegaran sebagai konsep desain yang akan diterapkan pada perancangan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN 5.1 KONSEP 5.1.1 Ide Dasar Perancangan Konsep Desain merupakan salah satu proses dalam tahapan mendesain. Pada Gaya yang di angkat untuk penerapan desain playgroup ini adalah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Zoning dan Grouping 1.1.1 Zoning Alternatif 1 (Gambar 4.1 Lantai 1 Alternatif Zoning 1) Publik Semi Privat Semi Privat Privat (Gambar 4.2 Lantai 2 Alternatif Zoning 1) Publik

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan Konsep yang didesain perancang dengan mengandalkan imajinasi tentang ruangan yang akan digunakan di masa depan, biasanya material menggunakan bahan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perencanaan Gambar 4.1 Mind Mapping Konsep Terminal 3 (Sumber : Dokumentasi Penulis) Konsep perencanaan pada interior Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta salah satunya

Lebih terperinci

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen. BENTUK Bentuk yang digunakan dapat berupa transformasi dari bentuk Tongkonan, ragam hias tradisional Makassar dan Toraja, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan budaya Makassar dan Toraja. Untuk menciptakan

Lebih terperinci

A. IDE GAGASAN PERANCANGAN

A. IDE GAGASAN PERANCANGAN BAB V KONSEP DESAIN A. IDE GAGASAN PERANCANGAN Perencanaan dan perancangan Music Center ini merupakan proyek perancangan fasilitas komersial yang dapat menunjang kegemaran masyarakat terhadap band The

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 4.1 Alternatif Zoning 1 ANALISA : Letak zona publik berada di dekat pintu masuk karena zona tersebut diperunttukan bagi pengunjung yang baru datang. Pada alternative zona

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar A Gambar Gambar Gambar 2.18.

DAFTAR GAMBAR Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar A Gambar Gambar Gambar 2.18. DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Logo Badan Tenaga Nuklir Nasional... 20 Gambar 2.2. Struktur Organisasi Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT) BATAN... 23 Gambar 2.3. Site Plan Gedung PSTNT-BATAN...

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan HEPOL BUILDING HANNINE RESTO Suasana khas Korea Budaya Korea Hanok Nyaman Tenang Gedung Perkantoran Bangunan dengan konsep modern Restoran Korea

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PROYEK. 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Rumah Beryl. 1. Membantu membenahi layout yang diberikan owner kepada perusahaan.

BAB IV ANALISA PROYEK. 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Rumah Beryl. 1. Membantu membenahi layout yang diberikan owner kepada perusahaan. BAB IV ANALISA PROYEK 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Rumah Beryl Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai drafter 2 Dimensi dan 3 Dimensi, selain itu juga membantu memberikan masukan

Lebih terperinci

Dramatic Lighting. Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini.

Dramatic Lighting. Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini. APARTEMEN LU: 60 m² Dramatic Lighting Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini. TEKS FRANSISCA WUNGU PRASASTI FOTO ADELINE KRISANTI PROPERTI SUMARTONO TAN

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BANK INDONESIA BANDUNG

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BANK INDONESIA BANDUNG BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BANK INDONESIA BANDUNG 3.1 Tema Dan Gaya a. Tema Tema yang akan diterapkan pada Museum Bank Indonesia ini adalah Menemani Perjalanan Panjang Bank Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III STUDI LAPANGAN. Syariah Hotel Lor In Solo adalah sebuah Hotel syariah berbintang 4

BAB III STUDI LAPANGAN. Syariah Hotel Lor In Solo adalah sebuah Hotel syariah berbintang 4 BAB III STUDI LAPANGAN III. III. A. OBSERVASI A.1. Syariah Hotel Lor In Solo Syariah Hotel Lor In Solo adalah sebuah Hotel syariah berbintang 4 terbesar di kota Solo. Hotel yang memiliki luasan yang tidak

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR IV.1. Konsep Perancangan Konsep Perancangan hotel resort merupakan kesimpulan dari analisis Perancangan hotel resort. Konsep Perancangan hotel resort di pantai Jakarta

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG

BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG 3.1 Tema Perancangan Tema Dalam Perancangan Interior Rumah Sakit Anak di Bandung ini adalah Wonderland (Tanah Impian). Konsep tema ini didasari oleh tinjauan

Lebih terperinci

REDESAIN KANTOR PT. TELKOMSEL DI GEDUNG GRAHA MERAH PUTIH LANTAI 2 JALAN JAPATI NO. 1 BANDUNG, JAWA BARAT DENGAN PRINSIP ECO-DESIGN

REDESAIN KANTOR PT. TELKOMSEL DI GEDUNG GRAHA MERAH PUTIH LANTAI 2 JALAN JAPATI NO. 1 BANDUNG, JAWA BARAT DENGAN PRINSIP ECO-DESIGN e-proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 1329 REDESAIN KANTOR PT. TELKOMSEL DI GEDUNG GRAHA MERAH PUTIH LANTAI 2 JALAN JAPATI NO. 1 BANDUNG, JAWA BARAT DENGAN PRINSIP ECO-DESIGN Andi

Lebih terperinci

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO KONSEP MAKRO & KONSEP MAKRO Pemilihan langgam Post-modern di rasa lebih sesuai pengaplikasian nya pada konsep desain interior clubhouse eastcoast residence ini, ditambah dengan nuansa natural. Konsep ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 123 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Konsep perancangan Pusat Rehabilitasi Narkoba didasarkan pada pentingnya memberikan sebuah kenyamanan bagi pasien/residen supaya dapat mempercepat

Lebih terperinci

BAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING

BAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING BAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING A. Permasalahan Umum Permasalahan umum ini berisi tentang pertanyaan-pertanyaan mengenai apa saja yang berkaitan dengan desain interior sebuah showroom mobil.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN. 5.1 Konsep Desain

BAB V KONSEP PERENCANAAN. 5.1 Konsep Desain BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1 Konsep Desain Jakarta sebagai ibu kota negara merupakan kota tersibuk di Indonesia, banyak sekali kejadian-kejadian yang dapat membuat orang menjadi stress seperti, kemacetan,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Rumah Sakit Ibu Dan Anak Bintaro ini mengarah pada gaya modern natural. Pemilihan gaya modern natural didasarkan pada

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 189 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Penentuan konsep perancangan interior didasarkan atas analisa dan pertimbangan beberapa faktor yang telah dibahas pada bab 2 yaitu tinjauan museum

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1.1 Konsep Perencanaan Dan Perancangan Proyek perencanaan dan perancangan untuk interior SCOOTER OWNERS GROUP INDONESIA Club di Bandung ini mengangkat tema umum

Lebih terperinci

BAB III STUDI LAPANGAN

BAB III STUDI LAPANGAN BAB III STUDI LAPANGAN A. Perpustakaan Grhatama Pustaka Berlokasi di Jl. Janti, Banguntapan Bantul, D.I. Yogyakarta. Jam layanan untuk hari Senin-Jumat : 08.00 s.d. 22.00 WIB, hari Sabtu : 08.00 s.d. 16.00

Lebih terperinci

TEoRI DAN DeSAIN TERPILIH

TEoRI DAN DeSAIN TERPILIH TEoRI DAN DeSAIN TERPILIH ARFIEL ZAQTA SURYA 13-57 Teori dan konsep interior desain merupakan sebuah gagasan atau dasar pemikiran desainer di dalam memecahkan permasalahn atau problem desain. Konsep desain

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring 151 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Perkembangan jaman yang melaju dengan pesat, membuat sebuah kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring dengan itu, sebuah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DESAIN. dikawasan pusat keramaian dengan lokasi yang strategis.

BAB IV ANALISA DESAIN. dikawasan pusat keramaian dengan lokasi yang strategis. BAB IV ANALISA DESAIN A. ANALISA EKSISTING 1. Asumsi Lokasi Dasar pertimbangan penentuan siteplan Museum Film Horor mengambil lokasi di daerah Jakarta Pusat lebih tepatnya di JL. Cikini Raya (kawasan TIM).

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN EKSEKUSI DESAIN

BAB V KONSEP DAN EKSEKUSI DESAIN BAB V KONSEP DAN EKSEKUSI DESAIN 5.1 Konsep Desain 5.1.1 Konsep secara umum Konsep Bandung Art and Design College secara umum menggunakan pendekatan berdasarkan citra dan misi utama dari BADC ini. Citra

Lebih terperinci

5.2 Konsep Citra Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruang yang memberikan kesan menyegarkan, nyaman dan menonjolkan suasana alami namun teta

5.2 Konsep Citra Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruang yang memberikan kesan menyegarkan, nyaman dan menonjolkan suasana alami namun teta BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1 Penelusuran Konsep Berdasarkan Analisa Konsep perencanaan interior yang digunakan dalam perancangan ini adalah refresh yang berarti to give new freshness or brightness to;

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.I. Fungsi Perancangan Fashion center ini bertujuan untuk menghimpun aktivitas dan kegiatan yang bergerak di bidang fashion. Untuk menciptakan efisiensi,efektivitas dan optimalitas

Lebih terperinci

Studi aktifitas dan kebutuhan ruang

Studi aktifitas dan kebutuhan ruang Studi aktifitas dan kebutuhan ruang No Pemakai Aktifitas Kebutuhan Ruang Fasilitas Dimensi Perawatan rambut 1.Mencuci rambut sebeum meakukan perawatan untuk rambut 2.Perawatan rambut (cutting/creambath/hairspal/

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. aktivitas dan kegiatan yang bergerak di bidang fashion muslimah dan. optimalitas dalam mendukung perkembangan dunia

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. aktivitas dan kegiatan yang bergerak di bidang fashion muslimah dan. optimalitas dalam mendukung perkembangan dunia BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.I. Fungsi Perancangan Muslimah Fashion center ini bertujuan untuk menghimpun aktivitas dan kegiatan yang bergerak di bidang fashion muslimah dan kebutuhan wanita. Untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Gaya Berdasarkan hasil analisa telah didapatkan bahwa gaya yang sesuai dengan perancangan Museum ini adalah Gaya Parametrik. Gaya Parametrik merupakan gaya desain yang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR

BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR 4.1 Latar Belakang Pemilihan Tema Tema yang diangkat untuk mendukung bangunan perpustakaan umum ini adalah Dinamis dan Ceria. Adapun yang melatar belakangi pemilihan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR

BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR IV.1 Gaya dan Tema Perancangan Dalam tahapan perancangan, konsep desain merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan. Konsep berperan penting untuk membuat sebuah

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini menggunakan pendekatan sustainable design sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin

KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin 01 02 KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin Good design is good business. Inilah yang terwujud pada desain klinik yang berhasil mengakomodasi kegiatan konsultasi dokter

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN Gaya dan Tema Perancangan Hotel Santika di Rest Area Semarang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN Gaya dan Tema Perancangan Hotel Santika di Rest Area Semarang BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Gaya dan Tema Perancangan Hotel Santika di Rest Area Semarang Gaya dari perancangan interior Hotel Santika ini mengarah pada gaya modern. Pemilihan gaya modern didasarkan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. TUJUAN PERANCANGAN Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan sebuah fasilitas kesehatan berupa hunian bagi kaum lansia agar dapat terlihat lebih nyaman

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN LAPANGAN

BAB III KAJIAN LAPANGAN BAB III KAJIAN LAPANGAN A. Ieke Coffe and Gelato (survei café es krim) 1. Lokasi: Jl. Yos Sudarso No. 197 Solo. Merupakan jalan utama ke arah Solo Baru. Letaknya di pinggir jalan. 2. Aktivitas a. Pengunjung:

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dantemaperancangan 5.1.1 Tinjauan Terhadap Gaya (MODERN) Gaya dari perancangan interior Rumah Sakit Ibu Dan Anak Puri Kencana ini mengarah pada gaya modern natural. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Berdasarkan analisa yang telah dibahas pada BAB III, maka citra ruang yang akan diangkat pada Japan Foundation ini adalah citra yang dapat / mampu menopang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR

BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 Mind Map Bagan 4.1 Mind Map Konsep Galeri Batik Pekalongan Galeri Batik Pekalongan di Jakarta 1 4. Konsep Perancangan Perancangan pada Galeri Batik Pekalongan di

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY 81 BAB V KESIMPULAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Keterkaitan Konsep dengan Tema dan Topik Konsep dasar pada perancangan ini yaitu penggunaan isu tentang Sustainable architecture atau Environmental

Lebih terperinci

Putih Abu Hitam Coklat

Putih Abu Hitam Coklat KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM Tema yang saya terapkan pada tugas Perancangan Ruang Dalam ini adalah konsep Kontemporer. Karakteristik dari konsep kontemporer adalah konsep ruang yang terkesan terbuka

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KHUSUS BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Kebutuhan : Kekinian, penataannya simetris, dapat diartikan bercampur dengan gaya lain sebelumnya

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Kebutuhan : Kekinian, penataannya simetris, dapat diartikan bercampur dengan gaya lain sebelumnya BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep perancangan Dalam perancangan spa and Fitness centre ini mengambil suatu bran lifespa fitness, dan menggunakan konsep bali kontemporer, karena produk yang digunakan

Lebih terperinci

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA 2011 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA RUMAH TINGGAL BAPAK Ir. Budiman, M.A. Jl. Merdeka Barat 12 Jakarta Designed by: Karina Larasati NIM. 00987654333 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FBS UNY

Lebih terperinci

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program a. Kelompok Kegiatan Utama Terminal Antarmoda Tabel 5.1 Program Kegiatan Utama Fasilitas Utama Terminal

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR IV.1 Gaya dan Tema Perancangan Konsep gaya dan tema perancangan interior Condotel di Jimbaran, Bali. Mempunyai tema the fascination culture of Bali with deluxe touch

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB V. PENGOLAHAN INTERIOR DENAH KHUSUS

BAB V. PENGOLAHAN INTERIOR DENAH KHUSUS BAB V. PENGOLAHAN INTERIOR DENAH KHUSUS Pengolahan interior medical spa ini berdasarkan inspirasi dari kebudayaan Sunda dan unsur spa itu sendiri yaitu air. Penggabungan unsur natural dari budaya setempat

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Konsep Dasar Perancangan

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Konsep Dasar Perancangan BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam mendesain sebuah fasilitas kesehatan hewan peliharaan, faktor teknis adalah yang utama, dimana dalam keputusan penggunaan material yang mudah dirawat,

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Fasilitas Fisik 1) Sekat Pemisah Saat ini belum terdapat sekat pemisah yang berfungsi sebagai pembatas antara 1 komputer dengan komputer yang lainnya pada Warnet

Lebih terperinci

Studi Antropometri TEMPAT DUDUK HAIR TREATMENT

Studi Antropometri TEMPAT DUDUK HAIR TREATMENT Studi Antropometri salon TEMPAT DUDUK Terletak pada ruang tunggu area salon & spa. Gunanya untuk menunggu antrian atau sekedar menunggu teman/kerabat yang sedang ke salon HAIR TREATMENT Pada area ini dilakukan

Lebih terperinci

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR Ruangan interior dibentuk oleh beberapa bidang dua dimensi, yaitu lantai, dinding, plafon serta bukaan pintu dan jendela. Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), apabila

Lebih terperinci

ABSTRAK. Beberapa tempat olahraga terutama tempat fitness dari hasil survey lebih berupa ruang khusus

ABSTRAK. Beberapa tempat olahraga terutama tempat fitness dari hasil survey lebih berupa ruang khusus ABSTRAK Pokok masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana menerapkan konsep Pop Art pada sebuah Sports Club di Bandung dan bagaimana proses pengaplikasiannya sehingga menghasilkan sebuah desain

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN LAPANGAN

BAB III KAJIAN LAPANGAN BAB III KAJIAN LAPANGAN A. OBSERVASI 1. Stasiun Gambir Jakarta Pusat Merupakan Stasiun yang terbesar di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia dan terletak di Gambir, Jakarta Pusat. Dibangun pada dasawarsa

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Program Perencanaan Didasari oleh beberapa permasalahan yang ada pada KOTA Kudus kususnya dibidang olahraga dan kebudayaan sekarang ini, maka dibutuhkan

Lebih terperinci

KONSEP DESAIN Konsep Organisasi Ruang Organisasi Ruang BAB III

KONSEP DESAIN Konsep Organisasi Ruang Organisasi Ruang BAB III BAB III KONSEP DESAIN Sebagaimana fungsinya sebagai Museum Budaya Propinsi Jawa Barat, museum ini mewakili kebudayaan Jawa Barat, sehingga tema yang diangkat adalah Kesederhanaan Jawa Barat dengan mengadaptasi

Lebih terperinci

KONSEP TUGAS AKHIR REDESAIN RESTORAN ITALIA PRONTO DENGAN KONSEP ITALIA KONTEMPORER

KONSEP TUGAS AKHIR REDESAIN RESTORAN ITALIA PRONTO DENGAN KONSEP ITALIA KONTEMPORER KONSEP TUGAS AKHIR REDESAIN RESTORAN ITALIA PRONTO DENGAN KONSEP ITALIA KONTEMPORER Deloni Hanis Mareta 3408.100.082 Koor. Tugas Akhir: Anggri Indraprasti, S. Sn, M. Sn Dosen Pembimbing: Ir. Prasetyo Wahyudie,

Lebih terperinci

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN 1 133 134 KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA Aspek Pertanyaan 1. Latar belakang 1. Bagaimanakah sejarah berdirinya LPIT BIAS? 2. Siapakah pendiri LPIT BIAS? 3. Apa tujuan didirikan LPIT BIAS? 4. Ada

Lebih terperinci

Desain Interior Kantor PT. Terminal Teluk Lamong dengan Konsep Green Port Modern untuk Meningkatkan Profesionalisme Kerja

Desain Interior Kantor PT. Terminal Teluk Lamong dengan Konsep Green Port Modern untuk Meningkatkan Profesionalisme Kerja JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 6, No.2, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) G 304 Desain Interior Kantor PT. Terminal Teluk Lamong dengan Konsep Green Port Modern untuk Meningkatkan Profesionalisme Kerja

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PROYEK. Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2

BAB IV ANALISA PROYEK. Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2 BAB IV ANALISA PROYEK 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2 Dimensi dan 3 Dimensi, selain itu juga membantu memberikan masukan

Lebih terperinci