PENGARUH PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF WINDOW SHOPPING TERHADAP PARTISIPASI BIMBINGAN KONSELING KLASIKAL. Wahyuni Rahma

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF WINDOW SHOPPING TERHADAP PARTISIPASI BIMBINGAN KONSELING KLASIKAL. Wahyuni Rahma"

Transkripsi

1 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN (Media Cetak) (Media Online) PENGARUH PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF WINDOW SHOPPING TERHADAP PARTISIPASI BIMBINGAN KONSELING KLASIKAL SMP Negeri 1 Temanggung Jawa Tengah Abstrak Penelitian tindakan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh penggunaan Kooperatif Window Shopping dalam meningkatkan partisipasi siswa mengikuti layanan bimbingan konseling klasikal dengan jumlah siswa yang diteliti 28 orang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 15 orang perempuan. Manfaat penelitian ini adalah sebagai pegangan guru dalam meningkatkan partisipasi siswa mengikuti layanan bimbingan konseling klasikal melalui penggunaan Kooperatif Window Shopping. Metode penelitian tindakan bimbingan konseling ini terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari tahapan : perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik non tes yakni menggunakan angket dan observasi. Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap layanan, kompetensi berfikir, merasa, bersikap, berbuat, bertanggung jawab melalui Penilaian segera BMB3; Observasi dilakukan untuk mengamati tindakan guru, partisipasi siswa dalam proses layanan dan hasil penugasan kelompok. Hasil penelitian tindakan bimbingan konseling melalui data kuantitatif yang dapat dianalisis secara deskriptif ini menyimpulkan bahwa penggunaan Kooperatif Window Shopping dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan konseling klasikal Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia Kata Kunci: Kooperatif Window Shopping, Layanan Bimbingan Konseling klasikal, Partisipasi PENDAHULUAN Pelayanan BK pada satuan pendidikan adalah pelayanan bantuan profesional untuk peserta didik, baik secara perorangan, kelompok, maupun klasikal, agar peserta didik mampu mandiri dan mengendalikan diri serta berkembang secara optimal dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma- norma yang berlaku, melalui proses pembelajaran yang diselenggarakan baik melalui pelayanan klasikal maupun non klasikal (Panduan Bimbingan dan Konseling SMP 2014). Layanan Klasikal termasuk komponen pelayanan dasar yang cenderung bersifat preventif disusun secara terstruktur untuk mencapai tujuan layanan. Mengingat pentingnya layanan klasikal sebagai salah satu bentuk layanan yang akan membimbing peserta didik berkembang seperti yang disampaikan di atas maka layanan format ini perlu disajikan sebaik-baiknya dengan melibatkan peran serta siswa dalam proses interaksi. Pelaksanaan layanan klasikal di sekolah cenderung belum direspon maksimal oleh siswa dalam hal keikutsertaannya secara menyeluruh, masih ada beberapa siswa yang kurang aktif berpartisipasi. Hasil observasi guru BK pada bulan Februari 2016 pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Temanggung menunjukkan bahwa, partisipasi siswa dalam mengikuti layanan pada kategori kurang baik dengan indikator masih ada lebih dari 6 siswa ( dari jumlah 30 siswa per kelas ) rata-rata mereka kurang dalam PENGARUH PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF WINDOW SHOPPING TERHADAP PARTISIPASI BIMBINGAN KONSELING KLASIKAL 1

2 hal : mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru dan mengamati apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya, menanggapi terhadap tugas dari guru dengan berperan serta (menjawab, mengikuti, menyetujui, menuruti perintah), menerima dalam proses pembentukan kelompok (menerima, mendukung, ikut serta), menyusun, memilih, mempertimbangkan, memutuskan,membuat rencana dalam kelompok, melakukan, mengerjakan tugas guru dan kelompok. Berdasar temuan di atas peneliti ingin meneliti lebih jauh tentang usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa tersebut. Menurut Purwanto, Partisipasi atau merespons (responding) adalah kesediaan memberikan respons dengan berpartisipasi. Pada tingkat ini siswa tidak hanya memberikan perhatian terhadap rangsangan tapi juga berpartisipasi dalam kegiatan untuk menerima rangsangan (2009: 52). Pendapat tersebut memberi gambaran peneliti bahwa, seseorang yang berpartisipasi akan menunjukkan peran serta dan terlibat dalam kegiatan bersama. Keterlibatan dan peran serta siswa dalam proses layanan sangat penting karena ikut berpengaruh pada tinggi/ rendahnya ketercapaian tujuan layanan yang berakibat pada peningkatan kompetensi siswa dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Rendahnya partisipasi siswa secara umum disebabkan karena guru cenderung menggunakan model interaksi yang bersifat satu arah sehingga mengakibatkan layanan kurang melibatkan siswa. Kegiatan masih didominasi guru, siswa sebagai objek bukan subyek dan guru dalam mendesain skenario layanan belum disesuaikan dengan karakteristik materi maupun kondisi siswa sehingga memungkinkan siswa kurang partisipatif dan dampaknya rendah tingkat keaktifan dan kreatifitasnya. Berdasar telaahan di atas peneliti telah mengupayakan langkah diantaranya : memilih strategi/ metode / media layanan bimbingan yang cenderung interaktif, akan tetapi kecenderungan siswa membutuhkan yang baru dan lebih variatif dari langkah tersebut sehingga guru harus terus merencanakan sesuatu yang baru sehingga menunjukkan hasil maksimal yang terindikasi dengan tingginya partisipasi siswa saat mengikuti layanan klasikal. Pada penelitian kali ini, peneliti memilih metode yang baru dan diduga dapat meningkatkan partisipasi tinggi yakni melalui skenario layanan kooperatif yang variatif dengan menggunakan Window Shopping. Kooperatif Window Shopping adalah strategi layanan berbasis kerja kelompok dengan melakukan berbelanja keliling melihat hasil karya kelompok lain untuk menambah wawasannya. Berdasar salah satu praktik pembelajaran terbaik dilakukan di SDN 2 Banjarnegara Jawa Tengah menggambarkan bahwa, model pembelajaran kooperatif tipe window shopping (belanja hasil karya) akan mengantarkan siswa pada penanaman karakter kerjasama, keberanian, demokratis, rasa ingin tahu, interaksi antarteman, dan bertanggung jawab (USAID, 2015). Siswa dapat berbelanja secara aktif dan dinamis dengan memajang hasil karya secara kreatif. Dua orang dari masing-masing kelompok menjaga hasil karya mereka (menjaga stand). Anggota kelompok lainnya mengunjungi hasil karya kelompok lainnya (berbelanja) dengan memberi komentar dan penilaian sehingga setiap peserta dalam kelompok dapat memicu kreativitasnya. Pembelajaran seperti ini dapat menimbulkan situasi yang menyenangkan, tetapi tetap efektif sesuai tujuan pembelajaran yang dicapai. METODE PENELITIAN Penelitian Bimbingan Konseling ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Prosedur penelitian tindakan kelas secara garis besar terdapat 2 siklus dengan 4 tahapan yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi. Direncanakan melaksanakan satu siklus bila tercapai indikator yang ditetapkan, jika belum tercapai akan diteruskan dengan siklus II. Hasil refleksi siklus I dipergunakan untuk memperbaiki langkah yang harus dilakukan pada siklus berikutnya. 2 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI)

3 Subjek penelitian berjumlah 28 siswa kelas IX I SMP N 1 Temanggung terdiri dari 13 orang laki-laki dan 15 orang perempuan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah: angket, observasi. Analisa data dengan cara membandingkan antara data yang diperoleh dengan kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan dibandingkan dengan data yang diperoleh setelah dilakukan tindakan pada siklus pertama dan kedua menggunakan analisa deskriptif kuantitatif dan analisa hasil observasi. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Siklus I a. Perencanaan Sebelum melaksanakan layanan peneliti membuat rencana layanan Bimbingan Konseling klasikal dengan menggunakan strategi Kooperatif Window Shopping, tujuannya agar guru memiliki pedoman dalam melaksanakan layanannya. Materi yang disampaikan berjudul Narkoba dan Dampaknya (Zat Addiktif) dengan tiga kali pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 8 September 2016 sampai dengan 9 September 2016, dengan pertemuan sekali dalam seminggu pada setiap hari Kamis jam pelajaran ketiga. Alokasi waktu layanan memiliki durasi 40 menit per pertemuan dan dilaksanakan di ruang kelas IX I. b. Tindakan Setiap pertemuan Guru melakukan tahapan Pembukaan, Kegiatan dan Penutup. Pada tahapan kegiatan pertama guru menjelaskan tentang tujuan materi serta langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan siswa selama 3 pertemuan dengan kooperatif window shopping. Di akhir pertemuan ketiga, guru melaksanakan evaluasi dengan menilai hasil penugasan kelompok, angket Tanggapan Siswa dan Angket Penilaian segera BMB3. c. Pengamatan 1) Pengamatan Terhadap Tindakan Guru Berdasar pengamatan kolaborator, proses layanan yang diampu guru termasuk kategori sangat baik dengan nilai 49. 2) Pengamatan Terhadap Partisipasi Siswa Hasil Pengamatan kolaborator terhadap partisipasi siswa berlangsung selama 3 pertemuan sebagai berikut : Ada 3 indikator partisipasi siswa yang meningkat menjadi Cukup Baik yakni: a). Mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru. b). Mengamati apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya dan menerima dalam proses pembentukan kelompok (menerima, mendukung, ikut serta). c). Melakukan, mengerjakan tugas guru dan kelompok, artinya masih ada 3-5 siswa yang kurang menunjukkan partisipasi pada ketiga indikator tersebut. Ada 2 indikator partisipasi siswa yang meningkat menjadi Baik yakni: a). Menanggapi terhadap tugas dari guru dengan berperan serta ( menjawab, mengikuti, menyetujui, menuruti perintah ). b). Dengan senang hati menyusun, memilih, mempertimbangkan, memutuskan, membuat rencana dalam kelompok; artinya hanya ada 2 siswa yang kurang menunjukkan partisipasi pada kedua indikator tersebut. d. Reflesi Refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan Siklus I disertai semua data pengamatan, angket serta penilaian hasil layanan. 1) Penggunaan Kooperatif Window Shopping dalam layanan. Hasil refleksi yang berhubungan dengan penggunaan Kooperatif Window Shopping secara umum tahapan kegiatan dalam layanan berjalan sesuai rencana, Kegiatan siswa yang dipandu guru dalam layanan menunjukkan kesesuaian dengan perencanaan dengan kriteria Sangat baik, namun belum sempurna karena nilai tertinggi 64 sehingga peneliti menganalisa kembali dan mendiskusikan dengan kolaborator hal-hal yang perlu ditingkatkan. Hasil diskusi dan wawancara dengan kolaborator menyimpulkan, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian yakni : PENGARUH PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF WINDOW SHOPPING TERHADAP PARTISIPASI BIMBINGAN KONSELING KLASIKAL 3

4 a) Beberapa anggota dalam kelompok kurang berpartisipasi optimal dimungkinkan karena jumlah anggota kelompok terlalu banyak sedang fokus tugas hanya pada penulisan dan penggambaran lembar presentasi sehingga satu atau dua anggota hanya melihat. b) Lembar/ kertas presentasi yang disediakan terlalu besar untuk didesain dalam waktu yang terbatas sehingga hampir keseluruhan kelompok belum dapat menyelesaikan tepat waktu. c) Kertas/ lembar laporan kelompok yang disediakan guru terlalu kecil untuk menulis beberapa informasi materi yang didapat siswa dari stand kelompok yang dikunjungi sehingga hasil laporannya terlalu ringkas. 2) Peningkatan partisipasi siswa dalam layanan. Hasil refleksi yang berhubungan dengan peningkatan partisipasi siswa dalam layanan secara umum meningkat, berdasarkan hasil pengamatan kolaborator terhadap partisipasi siswa dalam layanan. Ada peningkatan partisipasi siswa dalam mengikuti layanan bila dibandingkan antara Data Partisipasi mengikuti layanan Pra Siklus dan Data partisipasi mengikuti layanan akhir Siklus I. Ada peningkatan nilai partisipasi dalam mengikuti layanan dari Kondisi Awal dengan 4 indikator yang bernilai Kurang Baik, sedang pada siklus I ada 2 indikator yang meningkat menjadi Cukup Baik yakni : a). Mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru dan mengamati apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya, b). Melakukan, mengerjakan tugas guru dan kelompok. 2 indikator lainnya meningkat menjadi Baik yakni : a). Menanggapi terhadap tugas dari guru dengan berperan serta ( menjawab, mengikuti, menyetujui, menuruti perintah ). b). Dengan senang hati menyusun, memilih, mempertimbangkan, memutuskan, membuat rencana dalam kelompok. Indikator yang belum berubah adalah : Menerima dalam proses pembentukan kelompok (menerima, mendukung, ikut serta). 2. Deskripsi Siklus II a. Perencanaan Berdasar refleksi Siklus I disusun langkah-langkah perbaikan pada Siklus II sebagai berikut : 1) Membentuk kelompok dengan jumlah anggota lebih sedikit agar masing-masing anggota mendapat kesempatan lebih leluasa. 2) Lembar/ kertas presentasi yang disediakan lebih kecil untuk didesain agar siswa dapat menyelesaikan tepat waktu. 3) Kertas/ lembar laporan kelompok yang disediakan guru berukuran HVS untuk menulis beberapa informasi materi yang didapat siswa dari stand kelompok yang dikunjungi sehingga hasil laporannya lebih banyak. b. Pelaksanaan Tindakan Setiap pertemuan Guru melakukan tahapan Pembukaan, Kegiatan dan Penutup. Pada tahapan kegiatan pertama guru menjelaskan tujuan penyampaian materi tentang tips menghindari narkoba ( Zat Addiktif ) serta langkah-langkah kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan Kooperatif Window Shopping dalam kegiatan layanan selama 3 pertemuan. Di akhir pertemuan ketiga guru melaksanakan evaluasi dengan menilai hasil penugasan kelompok dan menggunakan angket Tanggapan Siswa dan Angket Penilaian segera BMB3. 1) Pengamatan Terhadap Tindakan Guru Berdasar pengamatan kolaborator, proses layanan yang diampu guru termasuk kategori Sangat Baik dengan nilai 55. 2) Pengamatan Terhadap Partisipasi Siswa 4 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI)

5 Ada 4 indikator partisipasi siswa yang meningkat menjadi Baik yakni: 1. Mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru, mengamati apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya dan menerima dalam proses pembentukan kelompok (menerima, mendukung, ikut serta). 2. Menanggapi terhadap tugas dari guru dengan berperan serta ( menjawab, mengikuti, menyetujui, menuruti perintah ). 3. Mau menerima dalam proses pembentukan kelompok:(menerima, mendukung, ikut serta), 4. Dengan senang hati menyusun, memilih, mempertimbangkan, memutuskan, membuat rencana dalam kelompok, sehingga artinya masih ada 3-5 siswa yang sudah Baik menunjukkan partisipasi pada keempat indikator tersebut. Ada 1 indikator partisipasi siswa yang meningkat menjadi Cukup Baik yakni: 1. Melakukan, mengerjakan tugas guru dan kelompok; sehingga artinya hanya ada 2 siswa yang kurang menunjukkan partisipasi pada kedua indikator tersebut. d. Refleksi Siklus II Refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan Siklus II berdasar semua data pengamatan, angket Tanggapan siswa, penilaian hasil penugasan kelompok serta penilaian BMB3. 1) Penggunaan Kooperatif Window Shopping dalam layanan. Hasil refleksi yang berhubungan dengan penggunaan Kooperatif Window Shopping secara umum tahapan kegiatan dalam layanan berjalan sesuai rencana. Berikut nilai hasil Pengamatan kolaborator terhadap kegiatan guru melakukan layanan Siklus II dibandingkan Siklus I : Tabel 1. Perbandingan Nilai hasil pengamatan kolaborator terhadap kegiatan guru pada siklus I dan Siklus II No Nilai Kategori Nilai Siklus I Siklus II Sangat Baik Baik Kurang Baik 4 17.> Tidak Baik Kegiatan siswa yang dipandu guru dalam layanan menunjukkan kesesuaian dengan perencanaan dengan kriteria Sangat Baik dan ada peningkatan kualitas dari Siklus I ( 49 ) ke Siklus II ( 55 ), namun belum sempurna karena nilai tertinggi 64 sehingga peneliti menganalisa kembali dan mendiskusikan dengan kolaborator. Hasil diskusi dan wawancara dengan kolaborator menyimpulkan, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian yakni : a) Materi yang disampaikan sudah sesuai dengan yang tercantum pada RPL demikian juga Penilaian BMB3 yang digunakan sesuai dengan materi. b) Langkah layanan yang dilakukan guru sudah sesuai dengan RPL hanya penayangan Mars BNN sebagai penutup dan puncak layanan terhambat karena error instalation yang mendadak, hal ini membuat minimnya respon siswa. c) Pelaksanaan evaluasi belum maksimal karena penjelasan terhadap pengisian lembar evaluasi terlalu singkat sehingga memungkinkan ada siswa tidak jelas dalam mengisi. 2) Peningkatan partisipasi siswa dalam layanan. Hasil refleksi yang berhubungan dengan peningkatan partisipasi siswa dalam layanan secara umum meningkat, berdasarkan hasil pengamatan kolaborator terhadap partisipasi siswa dalam layanan. Ada peningkatan partisipasi siswa dalam mengikuti layanan bila dibandingkan antara Data Partisipasi mengikuti layanan pra Siklus dan Data partisipasi mengikuti layanan akhir Siklus I dan Siklus II. Hal ini didasarkan pada tabel perbandingan Data partisipasi berikut ini : PENGARUH PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF WINDOW SHOPPING TERHADAP PARTISIPASI BIMBINGAN KONSELING KLASIKAL 5

6 Tabel 2. Hasil Pengamatan terhadap partisipasi siswa dalam mengikuti layanan pada Kondisi Awal, Siklus I dan II No Indikator Pengamatan Nilai Pra Siklus Siklus I Siklus II Mau mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru dan mengamati apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya Mau menanggapi terhadap tugas dari guru dengan berperan serta ( menjawab, mengikuti, menyetujui, menuruti perintah) Mau menerima dalam proses pembentukan kelompok:(menerima, mendukung, ikut serta) Dengan senang hati menyusun, memilih, mempertimbangkan, memutuskan,membuat rencana dalam kelompok Melakukan, mengerjakan tugas guru dan kelompok Kurang Baik Cukup Baik Baik Kurang Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup Baik Baik Kurang Baik Baik Baik Kurang Baik Cukup Baik Cukup Baik RATA-RATA Kurang Baik Cukup Baik Baik Ada peningkatan nilai partisipasi dalam mengikuti layanan dari Kondisi Awal dengan 4 indikator yang bernilai kurang Baik, pada siklus I ada 2 indikator yang Cukup Baik yakni : Ketepatan waktu siswa mengerjakan tugas individu dan Ketertarikan siswa dalam kegiatan kelompok sedang 2 indikator lain yang meningkat menjadi baik yakni : Perhatian pada penjelasan guru dan Partisipasi siswa dalam diskusi klasikal. Pada siklus II keseluruhan 4 indikator bernilai Baik. 1 indikator yang masih bernilai Cukup Baik yakni ; Melakukan, mengerjakan tugas guru dan kelompok. Pada rata-rata akhir Partisipasi siswa rata-rata dalam kategori Baik 3) Tanggapan siswa terhadap layanan Siswa memberi tanggapan secara umum bahwa penggunaan Kooperatif Window Shopping Sangat Baik dengan pernyataan : (a) Mengikuti layanan BK dengan Kooperatif Window Shopping membuat anda lebih bersemangat (b) Layanan Bimbingan dan Konseling yang diselenggarakan dengan cerita lebih menyenangkan dan tidak bosan (c) Materi Bimbingan dan Konseling yang diberikan melalui Kooperatif Window Shopping lebih mudah difahami (d) Metode Kooperatif Window Shopping cenderung membuat siswa lebih aktif dan tidak ngantuk (e) Anda menyukai mengikuti layanan BK yang menggunakan Kooperatif Window Shopping. Secara umum perbandingan Data Tanggapan Siswa antara Siklus I dan II sebagai berikut : Tabel 3. Data Tanggapan Siswa Siklus I dan II No Nilai Kategori Siklus I Siklus II Sangat Baik 32,96 33, Baik Kurang Baik Tidak Baik 6 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI)

7 4) Hasil Penilaian Penugasan kelompok dan penilaian segera BMB3 Hasil penilaian penugasan kelompok dan BMB3 di akhir layanan menunjukkan rata-rata nilai Sangat Baik di akhir Siklus II, 26 siswa dari keseluruhan ( 28 siswa ) dapat menyerap dan merespon sangat baik terhadap materi layanan dengan nilai maksimal 100, ada 1 siswa yang memperoleh nilai 85, dan satu siswa lainnya memperoleh 75 sehingga disimpulkan bahwa tindakan layanan dalam menyampaikan materi dapat diserap dan direspon sangat baik dengan rata-rata nilai klasikal 98,571. Berikut Perbandingan Hasil Penilaian penugasan kelompok dan BMB3 antara Siklus I dan Siklus II : Siklus Siklus I Siklus II Gambar 1. Grafik Penilaian Hasil Penugasan Kelompok dan BMB3 Siklus I dan II Berdasar hasil penelitian siklus I dan II diperoleh kesimpulan, bahwa ada peningkatan partisipasi siswa dalam mengikuti layanan Bimbingan Konseling klasikal dangan menggunakan Kooperatif Window Shopping. Hal tersebut dibuktikan dari hasil observasi, angket serta hasil Penilaian penugasan kelompok dan BMB3. Berdasar hasil observasi terlihat peningkatan pada indikator partisipasi siswa menjadi Baik; dari angket tanggapan siswa terhadap proses layanan menggunakan Kooperatif Window Shopping dinilai Sangat Baik oleh siswa. Dari 28 siswa yang memberi tanggapan ada 25 siswa yang memberi penilaian Sangat Baik pada proses layanan yang dilakukan guru sedang 3 siswa lainnya menilai dengan kategori Baik. Berdasar hasil penilaian penugasan kelompok dan penilaian BMB3 (Berfikir, Merasa, Bersikap, Berbuat dan Bersungguh-sungguh) di akhir siklus menunjukkan kategori Sangat Baik. Pada siklus I rata-rata nilai klasikal yang diperoleh siswa 96,428 dengan nilai tertinggi 100 diperoleh 24 siswa, nilai 80 diperoleh 3 siswa dan nilai 60 diperoleh 1 siswa; sedang pada siklus II rata-rata nilai klasikal yang diperoleh siswa 98, 571 dengan nilai tertinggi 100 diperoleh 26 siswa dan nilai 85 diperoleh 1 siswa dan nilai 75 diperoleh 1 siswa. Dari data tersebut maka penilaian terhadap hasil layanan menggunakan Kooperatif Window Shopping dikategorikan sangat baik bisa diserap siswa. Kooperatif Window Shopping memfasilitasi kecenderungan gaya siswa yang bervariasi (Visual- Auditori-Kinestetik) dan keinginan masa remaja yang terus perlu berinteraksi dengan sesama. Model layanan ini dilengkapi dengan pembuatan lembar presentasi yang memicu siswa dapat berkoordinasi untuk menyelesaikan tugas yang berujung pada pemahaman materi. Sedangkan fase kegiatan siswa mempresentasikan hasil dan berkeliling melihat lihat hasil presentasi kelompok lain ( window shopping ) membuat mereka senang dan menuntut gerak tubuhnya untuk berjalan di sekitar kelas. Hal seperti ini yang dapat mempengaruhi keterlibatan siswa yang tinggi dan menunjukkan sikap partisipasinya saat berlangsung layanan. Ika Berdiati berpendapat, dalam model pembelajaran kooperatif window shopping (berbelanja) Siswa dapat berbelanja secara aktif dan dinamis dengan memajang hasil karya secara kreatif. Dua orang dari masing-masing kelompok menjaga hasil karya mereka (menjaga stand). Anggota kelompok lainnya mengunjungi hasil karya kelompok lainnya (berbelanja) dengan memberi komentar dan PENGARUH PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF WINDOW SHOPPING TERHADAP PARTISIPASI BIMBINGAN KONSELING KLASIKAL 7

8 penilaian sehingga setiap peserta dalam kelompok dapat memicu kreativitasnya. Pembelajaran seperti ini dapat menimbulkan situasi yang menyenangkan, tetapi tetap efektif sesuai tujuan pembelajaran yang dicapai (2010;167) SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data penelitian tindakan bimbingan di atas ditarik simpulan bahwa penggunaan Kooperatif Window Shopping dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam mengikuti Layanan Bimbingan Konseling klasikal. DAFTAR PUSTAKA, 2015, Belajar Alat Indra Manusia secara Kooperatif - Window Shopping, Buku Praktik Yang Baik - Pembelajaran Di SD/MI (Prepared For Usaid/ Indonesia ), Prepared By Rti International 3040 Cornwallis Road Post Office Box Research Triangle Park Nc , di akses 24 Agustus 2016 Berdiati, Ika Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Pakem. Bandung; Sega Arsy Kemdikbud Panduan Bimbingan dan Konseling SMP. Jakarta Marinhu, Muhammad Thayeb Pengantar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Depdikbud. Munandar, Utami SC., Pemanduan Anak Berbakat. Jakarta: CV Rajawali. Natawidjaja, Rochman Peranan Guru dalam Bimbingan. Bandung : Arbadin. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Purwanto Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Belajar Reivich, K & Shatte, A The Resilience Factor ; 7 Essential Skill For. Overcoming Life's Inevitable Obstacle. New York, Broadway Books. 8 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 5, Oktober 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI SD Negeri Kedungpatangewu, Kecamatan Kedungwuni,

Lebih terperinci

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN SD Negeri 02 Wuluh

Lebih terperinci

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat Maria Ulpa Djuanda, Fatmah Dhafir, dan Minarni Rama Jura Mahasiswa

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian A. Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas VIII-A SMP Negeri 1 Suwawa Kabupaten Bone Bolango pada pelajaran matematika

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI SD Negeri 01 Kebonsari,

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Muh. Jupriadi, Bustamin, dan Lilies Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN 2477-2240 (Media Cetak). 2477-3921 (Media Online) MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK SD Negeri Kalilembu,

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK).

Lebih terperinci

Lasyuri, Peningkatan Hasil Belajar...

Lasyuri, Peningkatan Hasil Belajar... PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA SIKATUBIL PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 1 GEMAWANG

Lebih terperinci

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 45 PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN I PALOPO

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN I PALOPO Prosiding Seminar Nasional Volume 2, Nomor 1 ISSN 2443-119 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Seting dan Karateristik Subjek Penelitian 4.1.1 Seting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV pada Semester I tahun 2012/2013 SDN Sukoharjo

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL OLEH AHMAD DENNIS WIDYA PRADANA NIM 110151411533 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih familiar disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Muslikah (2010: 32) mendefinisikan

Lebih terperinci

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason & 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

PADA KOMPETENSI KETENTUAN SHOLAT. Fatmawati

PADA KOMPETENSI KETENTUAN SHOLAT. Fatmawati Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN 2477-2240 (Media Cetak). 2477-3921 (Media Online) SD N Jembayat 01 Margasari Tegal Abstrak Metode pembelajaran konvensional dengan dominasi metode ceramah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Aek Kuasan dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi Pedosfer

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dalam Memahami Isi Cerita Pendek Pada Siswa Kelas V SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, pp.739 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Kusnati SMPN 3 Ciawigebang;

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang berbasis kelas dan bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Penelitian ini menerapkan konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran. BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian tindakan kelas dilakukan secara kolaboratif, untuk kemantapan rasional dalam pelaksanaan tugas, serta memperbaiki kondisi tempat praktik pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.. Jenis, Lokasi, Waktu, dan Subyek Penelitian 3... Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research,

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Kondisi awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD diketahui ketuntasan hasil belajar IPA semester I kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau disebut classroom action research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau disebut classroom action research. 24 1.1. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut classroom action research. Penelitian tindakan kelas merupakan upaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

Sri Sudarni, S.Pd.SD SDN III Krisak, Selogiri, Wonogiri.

Sri Sudarni, S.Pd.SD SDN III Krisak, Selogiri, Wonogiri. PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERKEMBANGAN SISTEM ADMINISTRASI WILAYAH INDONESIA MELALUI PENGGUNAAN MODEL GROUP FINDING PADA SISWA KELAS VI SD N III KRISAK KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah SDN Banyubiru 05 berada di Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak cukup dekat dengan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN KEAKTIFAN BERDISKUSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/2009

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Suprapto 27 Abstrak. Matematika merupakan ilmu terstruktur yang

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI TUMBUHAN HIJAU. Etmini

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI TUMBUHAN HIJAU. Etmini Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan model pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan model pembelajaran BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan model pembelajaran kooperatif yang digunakan pada pembelajaran

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI MEDIA CD INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Lebih terperinci

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII G SEMESTER 2 SMP NEGERI 2 TOROH GROBOGAN 1 Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2 Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Mufida. Hi. H. Bikuno, Jamaludin, dan Hasdin Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS MELALUI METODE DEMONSTRASI. Sri Yanti

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS MELALUI METODE DEMONSTRASI. Sri Yanti Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Lebih terperinci

Penerapan Metode Discovery Learning pada Materi Sistem Pencernaan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Labuan

Penerapan Metode Discovery Learning pada Materi Sistem Pencernaan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Labuan Penerapan Metode Discovery Learning pada Materi Sistem Pencernaan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Labuan Suardin Kepala SMP Negeri 2 Labuan Kab. Donggala Sulawesi Tengah

Lebih terperinci

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 1 No.1 ISSN 2354-614X Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Lebih terperinci

INOVASI KOOPERATIF MODEL STAD MATERI POKOK MEMAHAMI KEPUTUSAN BERSAMA

INOVASI KOOPERATIF MODEL STAD MATERI POKOK MEMAHAMI KEPUTUSAN BERSAMA Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 2, No. 1, Maret 2017 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak ) SD Negeri Wanatawang 03 Songgom Brebes *Diterima September 2016, disetujui November

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Sawit yang beralamat di Jalan Raya Solo-Yogya Km.15, Bendosari, Sawit, Boyolali. Kelas yang diteliti

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL BELAJAR GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL BELAJAR GROUP INVESTIGATION Rahayu Dwi Palupi, Penerapan Model Belajar Group Investigation... 85 PENERAPAN MODEL BELAJAR GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS TENTANG DAYA TARIK, MOTIVASI, DAN AMBISI BANGSA

Lebih terperinci

Penerapan Experiential Learning

Penerapan Experiential Learning Penerapan Experiential Learning dalam Pembelajaran IPA pada Materi Ciri Khusus Makhluk Hidup Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Inpres Mandok Resni Taung, I Made Tangkas, dan Ratman Mahasiswa

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Isna Basonggo, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yaitu suatu action research

Lebih terperinci

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN 2354-614X Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD 166492 TEBING TINGGI Usdin Simbolon Surel: usdinsimbolon23@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menerapkan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang merupakan penelitian model Kemmis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek penelitian Subjek penelitiannya adalah seluruh peserta didik kelas IV MI Darussalam Ngepreh Sayung tahun ajaran 2015/2016 yang jumlahnya 30 peserta didik, terdiri dari

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Media Gambar Siswa Kelas II SD Negeri Bariri

Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Media Gambar Siswa Kelas II SD Negeri Bariri Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Media Gambar Siswa Kelas II SD Negeri Bariri Dewi Sartika Barangka, Ali Karim, dan Budi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Setiawati 28. Kata Kunci: Berpikir Kreatif, Model Traffinger. Guru Administrator Perkantoran SMKN 4 Jember

Setiawati 28. Kata Kunci: Berpikir Kreatif, Model Traffinger. Guru Administrator Perkantoran SMKN 4 Jember PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TREFFINGER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI DI KELAS X SMKN 4 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Setiawati 28

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunkan dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunkan dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunkan dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas pada dasarnya adalah penelitian yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas pada dasarnya adalah penelitian yang dikembangkan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas pada dasarnya adalah penelitian yang dikembangkan untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Beji Kabupaten Pasuruan pada tanggal 11 Agustus Dalam observasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Beji Kabupaten Pasuruan pada tanggal 11 Agustus Dalam observasi 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pra Tindakan Sebelum pelaksanaan penelitian dilakukan observasi awal MI Negeri Beji Kabupaten Pasuruan pada tanggal 11 Agustus

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Rachmad Lasaka Guru Matematika SMP Negeri 2 Luwuk, Kabupaten Banggai, Propinsi Sulawesi Tengah,

Lebih terperinci

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010 PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Tutik Yuliarni 7 Abstrak. Proses pembelajaran masih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Klero 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang pada bulan Agustus-September. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sungai Bilu 2 Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL Heddi Dongoran Guru di SD Negeri 349 Tanjung Kapa Mandailing Natal Surel

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No. 3 Siwalempu Asmaul Husna Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

Alifa Hamiim Farida, Rini Nurhakiki Universitas Negeri Malang

Alifa Hamiim Farida, Rini Nurhakiki Universitas Negeri Malang PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT DENGAN MENGGUNAKAN PERMAINAN TIC TAC TOE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 1 SUTOJAYAN BLITAR Alifa Hamiim Farida,

Lebih terperinci

B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1

B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1 Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab IV ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan, berturut-turut akan dibahas mengenai deskripsi kondisi awal (Pra Siklus), hasil penelitian siklus

Lebih terperinci

UGRO SUSENO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto

UGRO SUSENO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI PENTINGNYA KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MELALUI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

Trisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Trisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN 2354-614X Peningkatan Kemampuan Siswa Mendengarkan Cerita Melalui Metode Diskusi Kelompok di Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah DDI Siapo Kecamatan Baolan Kabupaten

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 4, Agustus 2015 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 SDN 02 Siwalan, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang dipelajari di sekolah sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam perkembangan ilmu dan teknologi

Lebih terperinci

Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode Diskusi Pada Pembelajaran PKn di Kelas IV SDN Koyobunga

Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode Diskusi Pada Pembelajaran PKn di Kelas IV SDN Koyobunga Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode Diskusi Pada Pembelajaran PKn di Kelas IV SDN Koyobunga Mauludin Sigani, Bonifasius Saneba, dan Hasdin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan peneliti dalam empat siklus terhadap penerapan model

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan peneliti dalam empat siklus terhadap penerapan model BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang peneliti dapatkan berdasarkan dari penelitian yang dilakukan peneliti dalam empat siklus terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Lebih terperinci

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Sri Isminah, Membantu Siswa Mengingat Kembali Pelajaran... 161 MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI PELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN LEWAT METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS I TAHUN 2014/2015

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011: 46) PTK adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penilitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) Suharsimi Arikunto (2012: 3) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Zuraidah Guru IPS SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : zuraidahida867@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan di SMP N 2 SURUH pada kelas VIII D semester II, tahun pelajaran 2015-2016. Penelitian akan diadakan dalam dua siklus,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR).

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR). 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penlitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terfokus pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR). Wardani

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan sebuah metode penelitian yang dilakukan di dalam

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING Asdir, Gazali, dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA KELAS VIIIC SMP NEGERI 1 CIASEM MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN TEKA-TEKI SILANG (TTS)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA KELAS VIIIC SMP NEGERI 1 CIASEM MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA KELAS VIIIC SMP NEGERI 1 CIASEM MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) Oleh: DEDI SUGIANTO Guru SMP Negeri 1 Ciasem Email: spensa.cis@gmail.com ABSTRAK Hasil

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Sains Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Labuan Panimba Budianti, Vanny Maria,

Lebih terperinci

Meningkatkan Apresiasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Labuan Dalam Menyimak Puisi Melalui Strategi Modeling dengan Menggunakan Media Video Rekaman Puisi

Meningkatkan Apresiasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Labuan Dalam Menyimak Puisi Melalui Strategi Modeling dengan Menggunakan Media Video Rekaman Puisi Meningkatkan Apresiasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Labuan Dalam Menyimak Puisi Melalui Strategi Modeling dengan Menggunakan Media Video Rekaman Puisi Asri Kepala SMP Negeri 3 Labuan Kab. Donggala Sulawesi Tengah

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6 ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 2, Mei - Agustus 2015 STKIP PGRI Banjarmasin UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

Suheni Dwi Cahyati Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Suheni Dwi Cahyati Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika dan Aktivitas Belajar Melalui Pendekatan Kontekstual Dengan Setting Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas VIIB SMPN 1 Kecamatan Kauman Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Pelaksanaan Penelitian ini, mengambil kelas V SD Negeri 3 Metro Pusat tahun pelajaran 2012/2013. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2013/2014, antara bulan juli sampai bulan september 2013 di SDN Kemligi

Lebih terperinci

PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah

PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah Dinamika Vol. 5, No. 4, Oktober 2015 ISSN 0854-2172 SD Negeri 02 Sawangan Kab. Pekalongan Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 02 Sawangan Kabupaten

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK PADA CERPEN MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL. Yuni Setiarini

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK PADA CERPEN MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL. Yuni Setiarini Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 4, Agustus 2015 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK SMP Negeri 7 Pemalang, Jawa Tengah Abstrak

Lebih terperinci