Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana MODUL PERKULIAHAN MATA KULIAH OPINI PUBLIK BIDANG STUDI PUBLIC RELATIONS
|
|
- Sri Tedjo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MODUL PERKULIAHAN MATA KULIAH OPINI PUBLIK BIDANG STUDI PUBLIC RELATIONS Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM PT.Indeks Humas 05 MK10230 Novi Erlita, Sos.M.A Abstract Petunjuk Penggunaan Template Modul Standar untuk digunakan dalam modul perkuliahan Universitas Mercu Buana Kompetensi Dosen Pengampu dapat menerapkan dan menggunakan template modul standar untuk modul-modul yang akan dipergunakannya
2 Standarisasi Modul Latar Belakang POKOK BAHASAN : PERSUASI DAN OPINI PUBLIK DESKRIPSI : Modul 5 menjelaskan persuasi dan opini publik dilihat dari pengaruh opini publik, persuasi dalam proses komunikasi, struktur kekuasaan, pengaturan perubahan opini publik, dan prinsip persuasi. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Setelah mempelajari modul 5 ini, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Menjelaskan pengaruh opini publik 2. Menjelaskan persuasi dalam proses komunikasi 3. Menjelaskan struktur kekuasaan 4. Menjelaskan pengaturan perubahan opini publik 5. Menjelaskan prinsip persuasi A. Pengaruh Opini publik berkembang sejalan dengan upaya-upaya orang memengaruhi opini publik yaitu melalui seni persuasi dalam kegiatan hubungan masyarakat (PR) dan periklanan. Ada empat cara yang membuat orang lain berperilaku sebagaimana yang kita inginkan, yakni : 1. Pembelian. Contohnya, seorang wanita ingin membersihkan wajahnya. Untuk itu, dia membayar jasa membersihkan wajah di salon. 2. Patronase. Contohnya, seorang bupati menginginkan dukungan anggota legislatif atas rancangan peraturan penting. Atas dukungan itu, bupati menyetujui teman anggota legislatif tersebut memegang jabatan tertentu. 3. Penekanan. Contohnya, seseorang tidak membayarkan pajak penghasilannya. Karena itu, dia dihukum. 4. Persuasi. Contoh, kantor pos mengkampanyekan secara nasional agar masyarakat lebih banyak berkirim surat, sehingga penghasilan kantor pos bertambah banyak. 2
3 B. Persuasi dalam Proses Komunikasi Persuasi merupakan upaya menyampaikan informasi melalui cara tertentu yang menjadikan orang menghapus gambaran lama di benaknya dan menggantikan dengan gambaran baru sehingga berubahlah perilakunya. Kebanyakan program persuasi bertujuan mengubah atau menetralkan opini, mengkristalkan opini yang belum terbentuk atau masih bersifat laten, dan menjaga opini yang favorable dengan cara mengubah opini itu. Mengapa untuk mencapai tujuannya para praktisi bergantung pada media massa? Menurut Melvin L. De Fleur, Sandra (Theories of Mass Communication), pesan-pesan persuasi yang disajikan melalui media massa memungkinkan munculnya konsensus yang berhubungan dengan orientasi dan tindakan yang merupakan tujuan atau sasaran persuasi yang sudah ditetapkan. Jadi para praktisi mencari cara tertentu untuk mengkomunikasikan informasi yang membujuk anggota kelompok sasaran. Contoh Pada saat kampanye pemilu pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2008, partai Gerindra tampil dengan beberapa slogan melalui media massa sehingga menghabiskan uang sebanyak milyaran rupiah. Yang menjadi sasaran kampanye adalah orang muda, selain itu, selama kampanye materi kampanye selalu berubah-ubah dan menarik perhatian. Komunikasi persuasi seharusnya juga mempublikasikan sumbangan dari setiap orang yang diharapkan memberikan sumbangan. Ternyata partai Gerindra tidak mengumumkan, siapa yang memberi dana bagi suksesnya kampanye itu. Bahkan pemerintah selalu memberi tahu agar peserta pemilu menyebutkan jumlah sumbangan dan siapa para penyumbang itu. Media massa juga menampung berbagai isu berkembang mengenai sumbangan-sumbangan kampanye. Misalnya, uang siapa yang dihamburkan, apakah dari proyek Negara, dan sebagainya. Publikasi atas sumbangan kampanye bukan hanya keharusan bagi partai Gerindra, tetapi juga partai-partai lain. Tidak hanya itu, kekayaan si calon itu sendiri juga perlu diungkap. 3
4 Contoh Contoh lain publiksi adalah bencana alam. Bencana alam sekarang ini menjadi lahan bagi pengumpul dana, dengan istilah demi kemanusiaan. Di setiap jalan para pengumpul dana dapat kita jumpai. Mereka menggunakan atribut pengurus RT, organisasi mahasiswa, dan organisasi lain di tempat bencana itu terjadi. Yang menjadi pertanyaan masyarakat penyumbang adalah apakah dana tersebut sampai ke sasaran. Penelitian untuk itu belum dipelajari. Opini publik terus berkembang. Daya tembusnya sangat dirasakan. Kebanyakan menyetujui bahwa meskipun daya tembus opini publik cukup jelas, konsep tentang opini publik itu sendiri masih samar. James Russell Lowell menyatakan tekanan opini publik bagaikan atmosfer. Anda tidak melihatnya, tetapi setiap bertambah satu inch persegi, tekanan bertambah 16 pon. Samuel Bowle menambahkan sentiment publik itu tidak bisa diduga, tidak teraba, sangat sukar dijangkau, dan sukar dikendalikan bila sudah muncul. Pada dua contoh tersebut, peran PR dan media massa diperlukan untuk memperjelas asal sumbangan, wujud atau hasil sumbangan, dan pemanfaatannya. Dengan publikasi, opini publik yang tadinya cenderung curiga akan berubah menjadi simpati. Nama penyumbang dapat dicantumkan di televisi dan setiap minggu jumlah uang yang terkumpul diumumkan. Kemudian dana yang terkumpul dibelikan barang sesuai dengan yang diperlukan masyarakat yang terkena bencana. Misalnya, jika bencana menimpa bangunan, sumbangan diberikan atau diwujudkan ke bentuk bangunan. Banyak orang menyumbang secara sukarela melalui televisi. Mereka berhak mengetahui bentuk sumbangan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. C. Struktur Kekuasaan Opini publik dapat diketahui melalui keputusan-keputusan yang ditentukan oleh struktur kekuasaan terhadap persoalan-persoalan tertentu. Struktur kekuasaan menggambarkan pengaruh jaringan individu dan organisasi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan. Struktur kekuasaan yang terkait dengan konsep pengambilan keputusan publik, harus menjadi pusat perhatian dalam kegiatan peran praktisi opini publik. Konsep pengambilan keputusan publik ini pertama kali dikembangkan oleh sosiolog C. Wright Mills dan Floyd Hunter. Keduanya mengembangkan teori sederhana yang menyatakan bahwa setiap komunitas didominasi oleh kelompok kekuasaan yaitu elit ekonomi. 4
5 Sosiolog lainnya Arnold M. Rose dengan berdasarkan pada permasalahan yang dikenakan Mills dan Hunter tersebut mengajukan hipotesis multi-pengaruh yang dapat diterima akal. Rose memilih hipotesis multi-pengaruh untuk menggambarkan bahwa realitas sosial sebuah konflik itu jauh lebih kompleks dibandingkan dengan yang digambarkan melalui hipotesis dominasi elit ekonomi. Contoh Ada kecenderungan sejumlah demo dibiayai oleh oknum yang terkena peraturan tertentu. Peraturan tertentu kemungkinan membatasi ruang gerak si oknum. Oknum tersebut memiliki pengaruh yang cukup besar karena memiliki sumber daya keuangan yang kuat. Dengan uangnya, dia bisa berbuat apa saja. Rose melihat bagian yang terbesar penduduk merupakan publik atau kelompok yang tersusun terpadu serta menimbulkan kekuasaan beragam. Contoh Mari kita lihat PSSI. Kelompok atau organisasi ini merasa menjalankan organisasinya tanpa campur tangan pemerintah. PSSI lebih berkiblat ke persepakbolaan internasional, FIFA. Ketika terjadi konflik di tubuh PSSI, publik menilai organisasi olahraga ini menyepelekan pemerintah. Dengan demikian, publik bukanlah subyek kontrol dari apa yang dinamakan elit. Oleh Mills, publik dipandang sebagai massa dan individu-individu malas yang tidak dapat dibedakan. Sikap dan opini sering dipergunakan secara bergantian sehingga membingungkan. Padahal kedua istilah itu merupakan konsep yang terpisah dan berbeda. Namun dalam hal ini terdapat interaksi antara sikap yang tidak dinyatakan dan opini yang dinyatakan atau yang diucapkan. Sikap diartikan sebagai predisposisi yang memberikan respons terhadap situasi yang dihadapi. Rokeach mendefinisikan sikap sebagai organisasi dan keyakinan mengenai objek atau situasi yang relatif abadi. Dia menunjukkan perubahan sikap merupakan fungsi dan bukan semata-mata sikap terhadap tuntutan situasi. Tugas praktisi adalah memengaruhi 5
6 sikap tersebut. Praktisi harus mengetahui sumber daya dan organisasi sikap yang tercermin pada kepribadian seseorang dalam usaha membawa orang itu ke perubahan sikap. Ada dua pandangan atau pemikiran utama tentang sikap manusia : 1. anggapan yang memandang manusia makhluk tak rasional karena keterbatasan daya nalar sehingga mudah menerima himbauan-himbauan emosional; 2. anggapan yang memandang manusia sebagai makhluk rasional yang memiliki kekuasaan nalar dan diskriminasi yang kokoh. D. Mengatur Perubahan Opini 1. Perubahan Opini melalui Peraturan Perundang-undangan Indonesia, bangsa yang terdiri dari kumpulan publik atau kumpulan manusia yang monopolitik. Sekarang ini orang memiliki banyak peran. Pada saat yang sama seseorang bisa menjadi pemilih dalam pemilu, pembayar pajak, penganut agama, pengikut aliiran kebatinan, republikan veteran perang, pegawai, anggota Kadin, orang tua, nelayan, dan konsumen. Tiap-tiap keanggotaan melibatkan kesetiaan khusus. Setiap permasalahan menentukan kesetiaan mana yang diberikan dalam menghadapi situasi tersebut. Semuanya memiliki dampak pada faktor yang mendasari sikap seseorang. Pada satu saat seseorang mungkin menjadi pejalan kaki yang menyebrang jalan dan mengutuk pengemudi yang ugalugalan. Satu saat dia mungkin mengemudikan mobilnya dan membunyikan klakson mobil pada pejalan kaki yang tidak melihat kiri kanan ketika menyeberang jalan. Kedua peran tersebut akan menunjang pembentukan opini orang ini atas Undang-undang Lalu Lintas yang baru yang cukup sering menimbulkan benturan kepentingan antarorang. 2. Perubahan Opini melalui Komunikasi dan Penyensoran Kehidupan sosial hanya dimungkinkan melalui kemampuan berkomunikasi untuk mentransfer makna di antara individu. Aktivitas kelompok mustahil ada tanpa ada sarana untuk saling bertukar pengalaman dan sikap. Pentingnya komunikasi muncul karena dalam kenyataannya tindakan seseorang didasari oleh apa yang diketahui atau apa yang dianggapnya diketahui. Penyensoran menunjukkan upaya memengaruhi opini dengan menekankan apa yang seharusnya dilihat, didengan, atau dibacanya, dan sebaliknya. Opini seseorang dipengaruhi juga oleh apa yang tidak diketahuinya dan oleh apa yang diketahuinya. Ada dua jenis penyensoran. Pertama, penyensoran artificial yang secara sengaja memotong sumber dan garis informasi. Kedua, penyensoran alami yang berjalan karena ada rintangan-rintangan fisik, psikologis, jarak, dan perbedaan-perbedaan semantik. 6
7 Rintangan-rintangan tersebut muncul secara spontan dalam lingkungan masyarakat yang terorganisasi dan menghambat berbagai titik pada proses komunikasi. E. PRINSIP-PRINSIP PERSUASI Beberapa tahun terakhir sebagai hasil penelitian eksperimental ilmu-ilmu sosial, diketahui empat prinsip panduan sebagai berikut : 1. Prinsip indentifikasi. Pesan yang disampaikan harus disusun dengan memperhatikan kepentingan khalayak. Kebanyakan orang mengabaikan ide, opini, atau sudut pandang orang lain, sekalipun diketahui akan mempengaruhi hasrat, rasa takut, dan harapan pribadi seseorang. 2. Prinsip tindakan. Jarang orang menerima gagasan yang terpisah dari tindakan, baik tindakan oleh pengajur ide maupun tindakan yang diyakini bisa membuktikan kebenaran ide itu. Walaupun sarana tindakan diberikan, orang cenderung menganggap enteng himbauan untuk mengerjakan tindakan itu. 3. Prinsip familiaritas dan kepercayaan. Kita hanya menerima ide yang disampaikan orang yang kita percaya atau organisasi yang kita anggap terpercaya. Sekalipun pendengar mempercayai pembicara, dia mungkin tidak mendengar dan mempercayai informasi yang disampaikan. 4. Prinsip kejelasan. Untuk berkomunikasi Anda harus menggunakan kata-kata atau simbol-simbol yang dipahami dan mendapat respons pendengar. RANGKUMAN Opini publik berkembang sejalan dengan upaya memengaruhi opini publik, melalui seni persuasi. Ada empat cara agar orang berperilaku sebagaimana kita inginkan, yakni pembelian, patronase, penekanan, dan persuasi. Dalam proses komunikasi, persuasi merupakan upaya menyampaikan informasi melalui cara tertentu, sehingga gambaran yang lama akan berubah menjadi gambaran yang baru, dan akhirnya ada perubahan perilaku. Struktur kekuasaan menggambarkan jaringan pengaruh yang ada antara individu dan organisasi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan. Berbagai pakar menyorot struktur kekuasaan. Sosiolog C. Wright Mills dan Floyd Hunter mengembangkan teori sederhana yang menyatakan bahwa setiap komunitas didominasi oleh sebuah kelompok kekuasaan, yakni elit ekonomi. Rose menulis hipotesis multi-pengaruh yang menggambarkan realitas sosial sebagai konflik yang jauh lebih kompleks dibandingkan dengan yang digambarkan melalui hipotesis dominasi elit ekonomi. 7
8 PERTANYAAN LATIHAN 1. Bagaimana cara Anda memengaruhi opini publik? 2. Sebutkan cara membuat orang berperilaku sesuai degnan keinginan kita! 3. Mengapa ada yang mencampur aduk antara opini dan sikap? Jelaskan! 4. Sebutkan dua anggapan terhadap sikap? 5. Sebutkan perbedaan komunikasi dan penyensoran? 6. Sebutkan prinsip-prinsip persuasi? Tugas : Buatlah dua kelompok, kelompok elit ekonomi/pemegang kekuasaan dan kelompok praktisi. Bagaimana cara masing-masing memberikan pengaruhnya? DAFTAR BACAAN Hennessy, Bernard, Pendapat Umum (terjemahan). Jakarta : Erlangga. Suharjo, Djunaesih S.,. Yogyakarta, Liberty. Djamaludin Malik Dedy (Editor), Komunikasi Persuasi. Bandung : Penerbit PT Remaja Rosdakarya. Sumber ilustrasi :
Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana MODUL PERKULIAHAN MATA KULIAH OPINI PUBLIK BIDANG STUDI PUBLIC RELATIONS
MODUL PERKULIAHAN MATA KULIAH OPINI PUBLIK BIDANG STUDI PUBLIC RELATIONS Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Lebih terperinciModul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana MODUL PERKULIAHAN MATA KULIAH OPINI PUBLIK BIDANG STUDI PUBLIC RELATIONS
MODUL PERKULIAHAN MATA KULIAH OPINI PUBLIK BIDANG STUDI PUBLIC RELATIONS Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Lebih terperinciModul Perkuliahan VII Komunikasi Massa
Modul ke: 10 Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa Model Dampak / Pengaruh Media Massa Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting Judul Sub Bahasan
Lebih terperinciKOMUNIKASI EFEKTIF DISAMPAIKAN PADA MATA KULIAH ETIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Asrori,MA. Modul ke: Fakultas FASILKOM
Modul ke: KOMUNIKASI EFEKTIF DISAMPAIKAN PADA MATA KULIAH ETIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 Fakultas FASILKOM Asrori,MA Program Studi Teknik Informatika http://www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Humas merupakan salah satu fungsi manajemen yang mengevaluasi opini, sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur suatu individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah kepada masyarakat luas. Cutlip dalam Effective Public Relations
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran humas dalam pemerintahan sangatlah penting karena mereka memiliki tugas untuk mengkomunikasikan segala bentuk kebijakan baru pemerintah kepada masyarakat luas.
Lebih terperinciKomunikasi Bisnis Kelompok 7 1
1.1 Pengertian Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis ynag mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal. Berikut ini merupakan beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar negara di dunia termasuk Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak reformasi telah
Lebih terperinciTEORI KOMUNIKASI. Komunikasi Massa dan Masyarakat. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI
Modul ke: TEORI KOMUNIKASI Komunikasi Massa dan Masyarakat Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id KOMUNIKASI DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia kiranya tidak perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi bahasa juga
Lebih terperinciSTRATEGI DAN MARKETING PUBLIC RELATIONS
Modul ke: 03 Fakultas Program Pascasarjana STRATEGI DAN MARKETING PUBLIC RELATIONS Pokok Bahasan 1. Strategi Pemasaran 2. Strategi Komunikasi 3. Marketing Public Relations Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hal yang Peneliti coba dalami dalam skripsi ini adalah seberapa jauh seorang Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. peneliti lakukan dalam pelaksanaan program kampanye Tanya Saya oleh
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengumpulan data primer dan sekunder yang telah peneliti lakukan dalam pelaksanaan program kampanye Tanya Saya oleh Humas BPJS Ketenagakerjaan
Lebih terperinciPR POLITIK & MARKETING POLITIK. Oleh: Adiyana Slamet, S.IP., M.Si
PR POLITIK & MARKETING POLITIK Oleh: Adiyana Slamet, S.IP., M.Si Secara umum dapat dikatakan bahwa PR merupakan kegiatan terlembagakan yang dilaksanakan berbagai lembaga, organisasi, atau perusahaan yang
Lebih terperinciPengantar Ilmu Komunikasi
MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM Marcomm 03 85001 Deskripsi Pokok bahasan pengantar ilmu komunikasi membahas
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Reformasi politik yang sudah berlangsung sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pada bulan Mei 1998, telah melahirkan perubahan besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari peranan media yang menyebarkan visi dan misi mereka dalam kampanye untuk meraih suara pemilih.
Lebih terperinciKOMUNIKASI PEMBANGUNAN
PERSPEKTIF TEORITIS KOMUNIKASI PEMBANGUNAN Oleh : Dr. M. Iqbal Sultan (Ketua Konsentrasi Komunikasi Massa PPs Unhas) BENGKEL KOMUNIKASI PEMBANGUNAN EFFEKTIF BURSA PENGETAHUAN KAWASAN TIMUR INDONESIA MAKASSAR
Lebih terperinciPENULISAN PUBLIC RELATIONS
Modul ke: PENULISAN PUBLIC RELATIONS Pengantar dan Siginifikansi Penulisan dalam Public Relations Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations Deskripsi Mata Kuliah Membahas
Lebih terperinciPERENCANAAN KAMPANYE BANGGA BAYAR PAJAK (STUDI KASUS PADA DIREKTORAT PENYULUHAN, PELAYANAN DAN HUBUNGAN MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PAJAK)
PERENCANAAN KAMPANYE BANGGA BAYAR PAJAK (STUDI KASUS PADA DIREKTORAT PENYULUHAN, PELAYANAN DAN HUBUNGAN MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PAJAK) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Lebih terperinciMata Kuliah - Media Planning & Buying
Mata Kuliah - Media Planning & Buying Modul ke: Campaign Strategy & Anggaran Iklan di Media Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciOPINI PUBLIK DALAM TEORI DAN PRAKTIK
MODUL DELAPAN OPINI PUBLIK DALAM TEORI DAN PRAKTIK Opini publik yang baik adalah yang mampu mengarahkan cara pandang khalayak terhadap sebuah objek atau peristiwa sesuai kehendak si pembuat opini. Sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era pasar bebas saat ini, dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era pasar bebas saat ini, dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, perusahaan mana pun tidak bisa mengabaikan brand. Sukses atau tidaknya suatu
Lebih terperinciMARKETING PUBLIC RELATIONS
MARKETING PUBLIC RELATIONS Iman Mulyana Dwi Suwandi www.e iman.uni.cc Seri Manajemen Pemasaran Halaman 2 Istilah marketing public relations dikemukakan pertama kali oleh Thomas L. Harris yang memberikan
Lebih terperinciPENGENALAN PANDANGAN ORGANISASI
MODUL PERKULIAHAN PENGENALAN PANDANGAN ORGANISASI Pokok Bahasan 1. Alternatif Pandangan Organisasi 2. Perkembangan Teori Dalam Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Public
Lebih terperinciPengantar PR OPINI PUBLIK. DOSEN : Meistra Budiasa, S.Ikom, MA
Pengantar PR OPINI PUBLIK DOSEN : Meistra Budiasa, S.Ikom, MA Opini Publik Opini publik berasal dari dua kata berbahasan latin, yakni opinari dan publicus. Opinari berarti berpikir atau menduga. Kata opinion
Lebih terperinciTEORI KOMUNIKASI MASSA
BAB 6 Modul 9 TEORI KOMUNIKASI MASSA Tujuan Intruksional Khusus: Mahasiswa mampu menjelaskan teori dan model dasar komunikasi massa, menjelaskan teori dan model tentang pengaruh komunikasi massa terhadap
Lebih terperinciProduksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS
Modul ke: Produksi Media Public Cetak Fakultas 02FIKOM Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Marketing Public Relations (MPR) sebagai
Lebih terperinciModul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana MODUL PERKULIAHAN MATA KULIAH OPINI PUBLIK BIDANG STUDI PUBLIC RELATIONS
MODUL PERKULIAHAN MATA KULIAH OPINI PUBLIK BIDANG STUDI PUBLIC RELATIONS Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI. Teori adalah konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian
BAB II KERANGKA TEORI Teori adalah konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian (Sugiyono, 2006:55). Dalam pengertian
Lebih terperinciTINJAUAN MATA KULIAH...
iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... xi MODUL 1: HAKEKAT KOMUNIKASI POLITIK TINJAUAN FILOSOFIS, TEORITIS, EMPIRIS DAN HAKEKAT FEEDBACK ATAU RESPONS 1.1 Komunikasi Politik: Tinjauan Filosofis... 1.3 Latihan...
Lebih terperinciETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI
Modul ke: 05Fakultas Frenia KOMUNIKASI ETIKA PROFESI Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas Triasiholan A.D.S.Nababan Program Studi Hubungan Masyarakat Bagian Isi Tugas dan Fungsi Humas Manfaat Etika
Lebih terperinciBerdasarkan penelitian terhadap mahasiswa Fikom, bahwa banyak mahasiswa memilih jurusan PR karena merasa tidak memiliki bakat menulis, sedangkan merek
PR Writing 1 Topik ke-1: Pengantar 1 Berdasarkan penelitian terhadap mahasiswa Fikom, bahwa banyak mahasiswa memilih jurusan PR karena merasa tidak memiliki bakat menulis, sedangkan mereka yang memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menganggap gagasan mereka mutlak benar atau sudah self evident.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kampanye adalah serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa komunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu selalu terlibat dalam komunikasi,
Lebih terperinciModul Perkuliahan XI Komunikasi Massa
Modul ke: 12 Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa Teori Pasar bebas, Audiens Komunikasi Massa dan Model Gatekeeping Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, karena segala aktivitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, karena segala aktivitas yang manusia lakukan seperti di rumah, di sekolah, di tempat kerja, dan sebagainya, pastilah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk kemajuan pembangunan. Salah satu lembaga pendidikan yang penting adalah perguruan tinggi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien untuk berkomunikasi dengan konsumen sasaran.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri periklanan belakangan ini menunjukan perubahan orientasi yang sangat signifikan dari sifatnya yang hanya sekedar menempatkan iklan berbayar di media massa menjadi
Lebih terperinciMODUL DELAPAN KOMUNIKASI POLITIK DAN OPINI PUBLIK
MODUL DELAPAN KOMUNIKASI POLITIK DAN OPINI PUBLIK Munculnya karya klasik Walter Lippmann, Public Opinion pada 1922, mengenai hubungan komunikasi dengan politik mulai membangkitkan keingintahuan lebih dalam
Lebih terperinciMODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 11 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Public Relations (PR) DESKRIPSI Dalam pokok bahasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kalau sampah masih berserakan di mana -mana, pertanda kawasan itu belum
11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengubah kebiasaan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat memang sulit. Buktinya masih banyak warga yang membuang sampah ke sungai, kriteria sehatnya suatu kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak pernah lepas dan selalu diwarnai nilai-nilai yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia tidak pernah lepas dan selalu diwarnai nilai-nilai yang lahir dari produk - produk seperti media cetak dan media elektronik. Produkproduk ini menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial, dimana satu sama lain saling menumbuhkan yang didalamnya akan terbentuk dan terjalin suatu interaksi atau hubungan yang
Lebih terperinciModul Perkuliahan XI Komunikasi Massa
Modul ke: 11 Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa Teori Penggunaan dan Gratifikasi dan Teori Pencarian Informasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia kiranya tidak perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan sehari- hari. Bahasa juga diperlukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap instansi atau perusahaan membutuhkan seorang public relations karena peran dan fungsinya yang sangat penting dalam melakukan aktivitasnya tersebut. Dalam melakukan
Lebih terperinciIntegrated Marketing Communication
Modul ke: 01Fakultas FIKOM Integrated Marketing Communication Pengenalan Periklanan dan Promosi Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising Definisi Pemasaran Proses perencanaan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didalam menjalankan strategi komunikasi sangat tergantung dari faktor pendukung yang berada dibelakangnya, yaitu publik internal yang terdiri dari karyawan, pemegang
Lebih terperinciWulansari Budiastuti, S.T., M.Si.
Modul ke: Fakultas FIKOM Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Pengertian Sosiologi Komunikasi Ruang lingkup Sosiologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Manusia sebagai makhluk sosial tidak pernah terlepas dari komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk komunikasi tersebut dapat berupa simbol dan tanda-tanda dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. editing, dan skenario yang ada sehingga membuat penonton terpesona. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perfilman Indonesia pada saat ini adalah kelanjutan dari tradisi tontonan rakyat sejak masa trandisional, dan masa penjajahan sampai masa kemerdekaan.film adalah
Lebih terperinciHubungan Terpaan Informasi Politik Partai NasDem di Televisi dan Komunikasi di dalam Kelompok Referensi Terhadap Preferensi Memilih Partai NasDem
Hubungan Terpaan Informasi Politik Partai NasDem di Televisi dan Komunikasi di dalam Kelompok Referensi Terhadap Preferensi Memilih Partai NasDem Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan
Lebih terperinciModul Perkuliahan VII Komunikasi Massa
Modul ke: 8 Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa Teori DeFleur dan Ball-Rokeach Tentang Pertemuan Dengan Media Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting
Lebih terperinciInterpersonal Communication Skill
MODUL PERKULIAHAN Interpersonal Communication Skill Introduksi Umpan Balik dan Membujuk Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Bidang Studi Advertising and Marketing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya sehari-hari tidak pernah lepas dari bahasa, karena bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi satu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa secara sederhana merupakan produk budaya yang dihasilkan dan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa secara sederhana merupakan produk budaya yang dihasilkan dan digunakan manusia sebagai alat komunikasi. Secara hakiki, komunikasi berarti suatu proses yang
Lebih terperinciMODUL 9 SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si.
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PERTEMUAN 9 UNIVERSITAS MERCU BUANA MODUL 9 (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si. POKOK BAHASAN: Efek Sosial Komunikasi Massa DESKRIPSI: Secara umum berisi tentang pemahaman
Lebih terperinciPERSUASI DALAM KOMUNIKASI PEMASARAN
Modul ke: 10 3. Fakultas Program Pascasarjana PERSUASI DALAM KOMUNIKASI PEMASARAN Pokok Bahasan 1. Proses Persuasi 2. Model Terpadu Persuasi Relationship Marketing Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengalihasandian. Keberlangsungan ini pada akhirnya akan membentuk suatu pola
BAB I PENDAHULUAN To effectively communicate, we must realize that we are all different in the way we perceive the world and use this understanding as a guide to our communication with others. (Anthony
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikatakan pencitraan menjadi point penting dalam penunjang karir perpolitikan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pencitraan dalam kehidupan sehari-hari merupakan hal penting dalam kehidupan bersosial. Melalui pencitraan, manusia memilih hal yang akan dilakukan dan juga
Lebih terperinciMedia Relations. Menyusun Perencanaan Program Media Relations (1) Anindita, S.Pd, M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi
Media Relations Modul ke: Menyusun Perencanaan Program Media Relations (1) Fakultas Ilmu Komunikasi Anindita, S.Pd, M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Perencanaan Program Media
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk di DKI Jakarta saat ini, bermunculan pula berbagai jenis usaha yang berpotensi menghasilkan keuntungan. Beragamnya penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Komunikasi merupakan aktivitas makhluk sosial. Menurut Carl I. Hovland (dalam Effendy, 2006: 10) komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain. Dalam praktik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan wilayah yang luas, pertumbuhan media dari waktu kewaktu semakin menunjukan peningkatan. Keberadaan
Lebih terperinciPRODUKSI MEDIA PR CETAK
Modul ke: PRODUKSI MEDIA PR CETAK PRODUKSI MEDIA NEWSLETTER Fakultas FIKOM Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Enjang Pera Irawan, S.Sos, M.I.Kom Pengertian Newsletter Newsletter merupakan
Lebih terperinciModul Perkuliahan VII Komunikasi Massa
Modul ke: 9 Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa Model Dampak / Pengaruh Komunikasi Massa Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting Judul Sub Bahasan
Lebih terperinciPertemuan Pertemuan 7 13
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan Pertemuan 7 13 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Publikasi dan publisitas DESKRIPSI Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi mendalam suatu produk. Barang menurut Fandy (dalam Latif,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di masa dimana perkembangan teknologi semakin maju ini, masyarakat aktif dalam mencari informasi mengenai produk yang bermanfaat dan sesuai dengan apa yang dijanjikan
Lebih terperinciPsikologi Komunikasi Antar Pribadi
Modul ke: Psikologi Komunikasi Antar Pribadi Fakultas 04FIKOM Komunikasi Antarpribadi Sebagai Proses Komponen-Komponen dalam Komunikasi Antarpribadi Saling Tergantung Para Pelaku dalam komunikasi Antarpribadi
Lebih terperinciIntegrated Marketing Communication. Modul ke: 10FIKOM. Public Relation. Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Fakultas. Program Studi Marcomm & Advertising
Modul ke: Integrated Marketing Communication Public Relation Fakultas 10FIKOM Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising Definisi Public Relation menurut James Grunig dan Todd Hunt,
Lebih terperinciHuman Relations. Faktor Manusia dalam Human Relations (Learning how to Learn)-Lanjutan. Ervan Ismail. S.Sos., M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM
Modul ke: Human Relations Faktor Manusia dalam Human Relations (Learning how to Learn)-Lanjutan Fakultas FIKOM Ervan Ismail. S.Sos., M.Si. Program Studi Public Relations http://www.mercubuana.ac.id Isi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai unsur yang membantu menunjang melalui berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dalam era komunikasi dan informasi dewasa ini peranan komunikasi semakin penting bagi masyarakat. Peranan komunikasi pada dasarnya berusaha untuk menumbuhkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting. Dengan bahasa itu, orang dapat menyampaikan berbagai berita batin, pikiran, dan harapan kepada sesama
Lebih terperinciPartai Politik dan Kelompok Penekan
Partai Politik dan Kelompok Penekan Makalah untuk memenuhi Tugas Ilmu kewarganegaraan Dosen pengampu Dikdik baehaqi Arif,Mpd Disusun oleh: Abdul Gofur 11009034 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Lebih terperinciPERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN
PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut: 1. Mahasiswa dapat memahami tentang arti interaksi, kontak dan komunikasi. 2. Mahasiswa
Lebih terperinciMENDEFINISIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL. Oleh. Sudrajat. Mahasiswa Prodi Pendidikan IPS PPS Universitas Negeri Yogyakarta
MENDEFINISIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Oleh Sudrajat Mahasiswa Prodi Pendidikan IPS PPS Universitas Negeri Yogyakarta A. Muqadimah Bagi kebanyakan siswa IPS merupakan mata pelajaran yang membosankan. Mereka
Lebih terperinciKomunikasi Politik
Komunikasi Politik Definisi Steven H. Chaffee (1975) Political Communication...peran komunikasi dalam proses politik Brian McNair (1995) Introduction to Political Communication Setiap buku tentang komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia pada dasarnya merupakan makhluk. berkomunikasi, baik itu verbal ataupun nonverbal. Hal yang sama ini juga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial yang selalu berkomunikasi, baik itu verbal ataupun nonverbal. Hal yang sama ini juga diungkapkan oleh Deddy
Lebih terperinciModul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana MODUL PERKULIAHAN MATA KULIAH OPINI PUBLIK BIDANG STUDI PUBLIC RELATIONS
MODUL PERKULIAHAN MATA KULIAH OPINI PUBLIK BIDANG STUDI PUBLIC RELATIONS Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang baik dari manajemen rumah sakit. Secara interen keberhasilan. kompleksitas manajemen rumah sakit, secara eksteren kemampuan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia di rumah sakit perlu memiliki manajemen paling kompleks karena di dalamnya harus dikelola hubungan interpersonal yang terkait
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran dari suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, kodrat manusia menjadi tua seolah bisa dihindari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, kodrat manusia menjadi tua seolah bisa dihindari dengan teknologi yang diciptakan oleh manusia. Kemunculan produkproduk kecantikan masa kini menjanjikan
Lebih terperinciMODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si
PERTEMUAN 13 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA, JAKARTA MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si POKOK BAHASAN Pengertian dampak media berteknologi modern pada masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkoordinasi, dan tidak ada sikap koheren yang memandang aset tersebut harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan di sektor jasa pendidikan di kalangan perguruan tinggi swasta (PTS) dalam memperebutkan pasar mahasiswa dewasa ini sangat ketat. Saat ini jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status
Lebih terperinciKARAKTERISTIK MATEMATIKA
KARAKTERISTIK MATEMATIKA Makalah disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Matematika Dosen Pengampu : Nurkholis, S.Pd.I., M.Pd. Disusun Oleh: Kelompok 1 TMT II E 1. Lailatul Mufidah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan setiap ada agenda yang diadakan oleh perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman modern ini keterbukaan informasi publik sangatlah penting terutama untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yang terus berkembang. Dalam hal ini keterbukaan
Lebih terperinciMODUL SEMBILAN PROPAGANDA
MODUL SEMBILAN PROPAGANDA Sebagai kegiatan komunikasi dalam politik atau perniagaan, propaganda adalah metode komunikasi persuasif yang dilakukan secara berencana, sistematis, psikologis, dan berulang-ulang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan publik dan sebaliknya. Hubungan komunikasi sangat dibutuhkan guna
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tak ada yang mampu menyangkal pentingnya suatu kemampuan komunikasi, baik antara individu dengan individu, maupun antara suatu instansi dengan publik dan sebaliknya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi dan film sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa saat ini sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat, tak dapat kita pungkiri bila animo masyarakat terhadap berbagai program komunikasi melalui media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya komunikasi adalah unsur pokok dalam suatu organisasi karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya komunikasi adalah unsur pokok dalam suatu organisasi karena didalam organisasi terdapat interaksi sosial yang dilandasi adanya pertukaran makna
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pemimpin negara dan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Partisipasi politik adalah kegiatan sesorang atau kelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, antara lain dengan jalan memilih pemimpin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra (image) yang baik di semua aspek yang terkait atau berhubungan dengan organisasi atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan yang pesat dalam perkembangan industri makanan sekarang ini, membuat persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan harus memiliki
Lebih terperinciKOMUNIKASI ORGANISASI DAN ALIRAN INFORMASI
Modul ke: 06 Fakultas Ilmu Komunikasi KOMUNIKASI ORGANISASI DAN ALIRAN INFORMASI Pokok Bahasan 1. Bentuk Komuniaksi Organisasi 2. Pola dan Arah Aliran Informasi Dr. Inge Hutagalung Program Studi Public
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah bekerja untuk orang lain untuk menyelesaikan tugas tugas yang membantu pencapaian sasaran organisasi seefisien mungkin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahun 2014 lalu merupakan tahun yang cukup penting bagi perjalanan bangsa Indonesia. Pada tahun tersebut bertepatan dengan dilaksanakan pemilihan umum yang biasanya
Lebih terperinciProduksi Media Public Relations AVI
Produksi Media Public Relations AVI Modul ke: 01Fakultas FIKOM Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Marketing Public Relations dan periklanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipertunjukan di gedung-gedung bioskop. (Effendy, 1998:50-61)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi massa menurut Onong Uchjana Effendy adalah komunikasi melalui media massa modern yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran
Lebih terperinci