ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA BANK KONVENSIONAL TERHADAP JUMLAH SIMPANAN PADA BANK UMUM SYARIAH TAHUN OLEH BETY MARIANTINI H

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA BANK KONVENSIONAL TERHADAP JUMLAH SIMPANAN PADA BANK UMUM SYARIAH TAHUN OLEH BETY MARIANTINI H"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA BANK KONVENSIONAL TERHADAP JUMLAH SIMPANAN PADA BANK UMUM SYARIAH TAHUN OLEH BETY MARIANTINI H DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

2 RINGKASAN BETY MARIANTINI. Analisis Pengaruh Suku Bunga Bank Konvensional Terhadap Jumlah Simpanan Pada Bank Umum Syariah Tahun (dibimbing oleh SRI HARTOYO). Sistem syariah yang mulai dipraktekkan pertama kali pada tahun 1991 oleh lembaga perbankan yaitu Bank Muamalat Indonesia memberikan referensi baru bagi masyarakat untuk melakukan pemilihan dalam menempatkan dananya. Pada akhir tahun 2006 tercatat terdapat tiga Bank Umum Syariah (BUS) yang telah beroperasi yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Syariah Mega Indonesia. Bertambahnya jumlah BUS di Indonesia menyebabkan persaingan antar bank konvensional dan bank syariah dalam mendapatkan nasabah. Salah satu faktor yang dapat menarik nasabah adalah besarnya return yang diberikan oleh pihak bank. Kebijakan pemerintah berupa fatwa MUI yang menyatakan bahwa bunga bank adalah haram pada akhir tahun 2003 menyebabkan sebagian masyarakat mempertimbangkan kadar halal dan haram dalam bertransaksi di bidang keuangan, terutama masyarakat Indonesia yang mayoritas berpenduduk muslim. Dalam penelitian ini dampak return yaitu suku bunga dan bagi hasil yang diberikan oleh bank konvensional dan bank syariah akan dianalisis. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series bulanan dari Februari tahun 2002 sampai Desember tahun 2006 yang terdiri dari data tabungan mudharabah, giro wadiah, deposito mudharabah, suku bunga simpanan berjangka 3 bulanan, suku bunga tabungan, bagi hasil deposito, bagi hasil tabungan, bonus giro, tingkat inflasi, pendapatan nasional, harga saham syariah dan dummy kebijakan pemerintah yaitu fatwa MUI yang menyatakan bahwa bunga bank adalah haram. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode analisis Vector Autoregression (VAR) yang dikombinasikan dengan metode Vector Eror Correction Model (VECM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada jangka pendek suku bunga bank konvensional dan nisbah yang diberikan oleh bank syariah berpengaruh terhadap besarnya jumlah simpanan pada bank syariah. Pada jangka panjang suku bunga bank konvensional dan nisbah mempengaruhi besarnya jumlah simpanan pada BUS dan mempengaruhi keputusan masyarakat untuk menempatkan dananya, masyarakat lebih bersifat rasional yaitu lebih memperhatikan return yang diberikan oleh pihak bank. Pada jangka panjang setelah adanya fatwa MUI yang menyatakan bahwa bunga bank adalah haram bukan merupakan faktor yang membuat masyarakat lebih memilih aspek religi dan prinsip keagamaan. Masyarakat lebih memilih prinsip profit motive. Implikasi kebijakan pada penelitian ini adalah adanya pengaruh suku bunga bank konvensional terhadap DPK pada bank syariah maka bank syariah seharusnya memiliki kendali dalam returnnya yaitu dengan: pertama, melakukan pemilihan secara selektif terhadap calon nasabah pembiayaan, sehingga usaha yang dijalankan oleh nasabah akan memberikan return yang lebih baik. Kedua melakukan pendampingan pada nasabah yang baru bergerak di sektor riil sehingga dapat meminimalisir kerugian yang dapat mengurangi return pada BUS.

3 ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA BANK KONVENSIONAL TERHADAP JUMLAH SIMPANAN PADA BANK UMUM SYARIAH TAHUN Oleh BETY MARIANTINI H Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

4 INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN DEPARTEMEN ILMU EKONOMI Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh, Nama Mahasiswa : Bety Mariantini Nomor Registrasi Pokok : H Program Studi : Ilmu Ekonomi Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Suku Bunga Bank Konvensional Terhadap Jumlah Simpanan Pada Bank Umum Syariah Tahun dapat diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Menyetujui, Dosen Pembimbing Dr. Sri Hartoyo, MS. NIP Mengetahui, Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Ir. Rina Oktaviani, MS. Ph.D. NIP Tanggal Kelulusan :

5 PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIGUNAKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN. Bogor, Mei 2007 Bety Mariantini H

6 RIWAYAT HIDUP Bety Mariantini. Dilahirkan di Probolinggo pada tanggal 20 Maret 1985 dari pasangan Bapak Sudjianto dan Ibu Suminah. Penulis merupakan putri terakhir dari tiga bersaudara. Penulis menjalani kehidupan dari kecil sampai dewasa di kota kelahirannya, kota Probolinggo, Jawa Timur. Penulis menjalani pendidikan di bangku sekolah dasar dari tahun 1991 sampai dengan tahun 1997 di SDN Sukabumi X Probolinggo. Selanjutnya meneruskan ke pendidikan lanjutan tingkat pertama dari tahun 1997 sampai tahun 2000 di SLTP N 1 Probolinggo. Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan menengah umum di SMUN 1 Probolinggo dan lulus pada tahun Pada tahun 2003 penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan terdaftar sebagai mahasiswa Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM). Selama mengikuti pendidikan di bangku kuliah, penulis selain aktif sebagai pengurus dalam beberapa organisasi kemahasiswaan juga aktif pada berbagai kegiatan modelling, seperti Forum Mahasiwa Probolinggo ( ), Paduan Suara Mahasiswa Agriaswara ( ), Himpunan Profesi dan Peminat Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (HIPOTESA) pada tahun 2005, Majalah Kampus Gema Almamater ( ). Pada tahun 2004, penulis menjadi mahasiswi terbaik Tahap Persiapan Bersama. Penulis pernah menjadi finalis Wajah Model Idol B-One Management (2005), Cipta Bintang Televisi (2005), Plangi Model Hunt (2005) dan berbagai event modelling lainnya.

7 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, pencipta dan pemelihara alam semesta beserta isinya. Kepada-Nya penulis berlindung dari segala khilaf dan dosa, kepada-nya penulis berlindung dari segala yang diharamkan oleh-nya. Segala puji bagi-nya karena telah memberikan kemudahan, pencerahan dan kelancaran pada penulis dalam menyusun skripsi ini. Shalawat dan salam tercurah kepada Rasulullah SAW pembawa islam agama paling mulia dan rahmat bagi semua makluk-nya. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Manajemen IPB. Adapun judul skripsi ini adalah Analisis Pengaruh Suku Bunga Bank Konvensional Terhadap Jumlah Simpanan Pada Bank Umum Syariah Tahun Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan doa, bantuan, perhatian, dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada: Pertama, bapak Dr. Sri Hartoyo, MS selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu dan dengan penuh kesabaran dalam membimbing dan memberikan ilmu baru kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik. Kedua, bapak Ir. Noer Azam Achsani, MS. Ph.D selaku dosen penguji utama yang telah banyak memberikan masukan dan saran, sehingga menjadikan perbaikan skripsi bagi penulis. Ketiga, ibu Ir. Tanti Noviyanti, M.Si selaku dosen penguji dari komisi pendidikan yang telah memberikan banyak masukan tentang tata cara penulisan yang baik. Keempat, kedua orang tua yaitu bapak Sudjianto dan ibu Suminah, S.Pd yang telah banyak memberikan dukungan moril, materil serta doa yang tidak pernah lepas dipanjatkan kepada-nya. Kakak tercinta Irma yang selalu memberikan motivasi dan doanya serta Teguh segala doa tercurah untuknya. Penulis juga tak lupa menyampaikan terima kasih kepada segenap rekanrekan yang telah memberikan dukungan. Pertama, teman-teman bisma Ndul,

8 Tongki, Mbak Yeni, Mbak Vina, Yayang, Eks.bismers dan Bibi Kani yang telah memberikan warna-warni kehidupan kepada penulis selama menjadi anak kost di Bogor. Kedua, Hany, Dewi, Imas dan Dora yang telah menjadi sahabat terbaik selama menjadi mahasiswa Ilmu Ekonomi di IPB. Ketiga, teman-temanku seperjuangan ilmu Ekonomi angkatan 40 yang tidak dapat disebutkan satupersatu. Kalian pasti akan mendapatkan yang terbaik dan lulus pada waktu yang tepat. Amin. Keempat, teman-temanku di Forum Mahasiswa Probolinggo, Dewi, Faiq, Mbak Ratih, Mbak Ana-Ani, Mbak Tri, Mbak Sulis, Mbak Ratih Agung, Dody, Lanang, Agung, Acil, Ludy dan teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. Kelima, teman-temanku di Agriaswara, Aci, Cony, Chika, Mbak Vera, Mbak Piping, K Rudi, K Helmi, K Fandi dan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. Spesial thanks to: Allah SWT, Heny, K Willy, Mas Anwar BMI, Mbak Saras BMI, Kru DTI BSM, Oma, Uut, lovely computer Berrut & Whina Desiana yang selalu menemani penulis sepanjang penyusunan skripsi. Kepada semua pihak baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung penulis ucapkan permohonan maaf dan terima kasih karena tidak bisa disebutkan satupersatu. Semoga hasil dari skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan semua pihak yang membutuhkan. Wassalamu alaikum Wr.Wb. Bogor, Mei 2007 Bety Mariantini H

9 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR...vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR LAMPIRAN... xii I. PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup... 8 II. TINJAUAN PUSTAKA Teori Suku Bunga Konsep Simpanan Model Analisis Model Metzler Model Haron dan Norafifah Model Haron dan Azmi Penelitian Terdahulu III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Pengaruh Suku Bunga Tabungan dan Simpanan Berjangka Terhadap Tabungan Mudharabah, Giro Wadiah dan Deposito Mudharabah Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Tabungan Mudharabah, Giro Wadiah dan Deposito Mudharabah Kerangka Pemikiran Konseptual Hipotesis IV. METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data Metode Analisis Data... 28

10 Vector Autoregression Uji Stasioner Menentukan Kriteria Lag Uji Kointegrasi Estimasi Vector Error Correction Models Impulse Respon Function Forecast Error Variance Decomposition V. PERKEMBANGAN DANA PIHAK KETIGA DAN VARIABEL MAKROEKONOMI Perkembangan Tabungan Mudharabah Perkembangan Giro Wadiah Perkembangan Deposito Mudharabah Perkembangan Bagi Hasil Bank Umum Syariah Perkembangan Suku Bunga Bank Konvensional Perkembangan Tingkat Inflasi Perkembangan Pendapatan Nasional Perkembangan Harga Saham Syariah VI. ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA BANK KONVENSIONAL TERHADAP JUMLAH SIMPANAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA Kestasioneran Data Penentuan Lag Optimal Uji Kointegrasi Estimasi Model Vector Error Correction Impulse Response Function (IRF) Variance Decomposition (VD) VII. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 67

11 DAFTAR TABEL Nomor Halaman 1.1. Komposisi Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah Uji Stasioneritas Pada Level Uji Stasioneritas pada first difeerence Perhitungan Schwarz Information Criterion Persamaan Jangka Pendek Model Tabungan Mudharabah Persamaan Jangka Pendek Model Giro Wadiah Persamaan Jangka Pendek Model Deposito Mudharabah Persamaan Jangka Panjang Model Tabungan Mudharabah Persamaan Jangka Panjang Model Deposito Mudharabah Variance Decomposition Model Tabungan Mudharabah Variance Decomposition Model Giro Wadiah Variance Decomposition Model Deposito Mudharabah... 62

12 DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman 1.1. Grafik Perkembangan Aset Perbankan Syariah Kurva Tabungan Kerangka Pemikiran Konseptual Grafik Perkembangan Tabungan Mudharabah Grafik Perkembangan Giro Wadiah Grafik Perkembangan Deposito Mudharabah Grafik Perkembangan Bagi Hasil Deposito Bank Umum Syariah Grafik Perkembangan Bagi Hasil Tabungan Bank Umum Syariah Grafik Perkembangan Bonus Giro Bank Umum Syariah Grafik Perkembangan Suku Bunga Simpanan Riil Berjangka 3 Bulanan Perkembangan Suku Bunga Tabungan Riil Grafik Perkembangan Tingkat Inflasi Grafik Perkembangan Gross Domestic Product di Indonesia Grafik Perkembangan Saham Syariah di Indonesia Respon Tabungan Mudharabah terhadap Harga Saham Syariah, Pendapatan, Tingkat Inflasi, Suku Bunga Tabungan dan Nisbah Tabungan Respon Giro Wadiah terhadap Harga Saham Syariah, Pendapatan, Tingkat Inflasi, Suku Bunga Simpanan dan Bonus Giro Respon Deposito Mudharabah terhadap Harga Saham Syariah, Pendapatan, Tingkat Inflasi, Suku Bunga Simpanan dan Nisbah Deposito... 57

13 DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman 1. Glossary Uji Lag Optimal Tabungan Mudharabah Uji Lag Optimal Giro Wadiah Uji Lag Optimal Deposito Mudharabah Uji Kestabilan VAR Tabungan Mudharabah Uji Kestabilan VAR Giro Wadiah Uji Kestabilan VAR Deposito Mudharabah Uji Kointegrasi 1 Tabungan Mudharabah Uji Kointegrasi 1 Giro Wadiah Uji Kointegrasi 1 Deposito Mudharabah Uji Kointegrasi 2 Tabungan Mudharabah Uji Kointegrasi 2 Giro Wadiah Uji Kointegrasi 2 Deposito Mudharabah Estimasi VECM Tabungan Mudharabah Estimasi VECM Giro Wadiah Estimasi VECM Deposito Mudharabah Matriks Korelasi Tabungan Mudharabah Matriks Korelasi Giro Wadiah Matriks Korelasi Deposito Mudharabah... 76

14 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lembaga keuangan merupakan lembaga yang turut berperan penting dalam kegiatan perekonomian, salah satunya adalah bank. Secara umum bank mempunyai fungsi yaitu menerima simpanan, menyalurkan dana dan transfer dana. Bank juga merupakan suatu lembaga yang memiliki fungsi intermediasi yaitu mengumpulkan dan menyalurkan dana kepada masyarakat. Salah satu sumber dana yang diperoleh bank berasal dari Dana Pihak Ketiga (DPK). Kegiatan perekonomian merupakan dampak dari kemajuan peradaban di suatu negara, salah satu cirinya adalah majunya kegiatan operasional perbankan. Pada negara berkembang khususnya Indonesia, sumber pembiayaan utama masih berasal dari sektor perbankan, akibatnya terjadi peningkatan kegiatan operasional perbankan. Kegiatan operasional perbankan, terutama transaksi pada perbankan sekarang ini masih berbasis bunga. Pada praktik perbankan di Eropa transaksi berbasis bunga ini semakin banyak dilakukan oleh masyarakat semenjak Raja Henry VIII pada tahun 1545 mengizinkan pemberlakuan bunga (interest). Penjelajahan dan penjajahan yang dilakukan oleh bangsa Eropa mengakibatkan kegiatan perekonomian dikuasai oleh bangsa Eropa, sampai pada akhirnya kaum muslim mengalami kemerosotan sehingga institusi-institusi yang berkembang selama ini merupakan peninggalan dari bangsa Eropa. Keadaan yang terus berlangsung sampai zaman modern membawa dampak pada institusi perbankan, sehingga institusi yang ada masih berbasis bunga (Karim, 2004).

15 2 Berdasarkan pada fiqh yang menyatakan bahwa bunga merupakan riba (diharamkan dalam Islam) maka sejumlah negara-negara muslim berusaha mendirikan lembaga alternatif salah satunya bank yang bebas bunga atau yang dikenal dengan Islamic Banking. Pendirian Isamic Banking ini pertama kali dilaksanakan oleh negara Malaysia pada pertengahan tahun 1940-an, yang kemudian diikuti oleh negara-negara lainnya seperti Pakistan pada akhir tahun 1950-an, Mesir pada tahun 1963 yang dinilai sebagi percontohan bank islam yang paling sukses (Mit Ghamr Local Saving Bank) dan Indonesia pada tahun 1992 dengan dimulai beroperasinya Bank Muamalat Indonesia. Bank bebas bunga yang pertama kali di Indonesia adalah Bank Muamalat Indonesia yaitu bank yang berprinsip pada syar i atau aturan dalam islam yang biasa disebut dengan bank syariah. Bank syariah di Indonesia telah mengalami perkembangan, apabila pada tahun hanya terdapat satu unit bank syariah yang beroperasi maka pada tahun 1999 jumlahnya bertambah menjadi dua unit Bank Umum Syariah (BUS), yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI), Bank Syariah Mandiri (BSM) dan pada tahun 2004 BUS yang beroperasi bertambah satu unit yaitu Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI), sehingga sampai awal tahun 2007 BUS yang beroperasi di Indonesia menjadi tiga unit. Menurut Karim (2004) total aset bank syariah di Indonesia akan tumbuh sebesar persen selama delapan tahun, atau rata-rata tumbuh persen setiap tahunnya, dan diperkirakan pada tahun 2010 total aset pada bank syariah sebesar milyar rupiah. Bersumber pada data Bank Indonesia sampai Desember 2006 aset yang dimiliki oleh BUS terus mengalami peningkatan hingga

16 3 mencapai sekitar 27 triliun rupiah. Penurunan aset yang sangat tajam pada bank syariah dari Desember tahun 2005 sampai Januari Tahun 2006 dikarenakan oleh penarikan dana oleh nasabah setelah adanya bencana nasional dan kenaikan harga Bahan Bankar Minyak (BBM). Sumber: Bank Indonesia ( ) Gambar 1.1. Grafik Perkembangan Aset Perbankan Syariah Seiring bertambahnya jumlah BUS yang beroperasi, persaingan antar bank pun semakin ketat, oleh karena itu BUS yang ada harus meningkatkan pelayanan dan fasilitas yang ditawarkan kepada nasabah. Seperti pada bank konvensional, bank syariah atau bank yang lainnya menawarkan berbagai macam fasilitas contohnya besarnya tingkat bunga atau nisbah yang ditawarkan pada berbagai macam simpanan seperti giro, tabungan dan deposito, pembiayaan seperti pada perdagangan domestik maupun luar negeri dan fasilitas yang lainnya agar menarik para nasabah. Penawaran berbagai macam fasilitas oleh bank terutama oleh bank syariah bertujuan untuk menghimpun dana yang sebesar-besarnya dari masyarakat, sehingga total aset yang dimiliki oleh bank semakin besar, terutama

17 4 yang bersumber dari dana pihak ketiga (DPK). Pada bulan Desember total DPK pada BUS sebesar juta rupiah, hal ini menunjukkan peningkatan jumlah penerimaan dana pada BUS. Tabel 1.1. Komposisi Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah (Juta Rupiah) DANA PIHAK KETIGA Mar- 06 Jun-06 Sep- 06 Oct- 06 Nov- 06 Dec- 06 Giro Wadiah Nilai Pangsa (%) Tabungan Mudharabah Nilai Pangsa (%) Deposito Mudharabah Nilai Pangsa (%) Total Sumber: Bank Indonesia (2006) Menurut Haron dan Azmi (2005), pada akhir Desember 2003 total DPK pada bank syariah yaitu BMI dan BSM sebesar 76 persen dan 79 persen, hal ini mengindikasikan bahwa sumber utama pendanaan pada bank syariah berasal dari dana simpanan yang disetorkan oleh nasabah, baik dalam bentuk tabungan mudharabah, giro wadiah dan deposito mudharabah Perumusan Masalah Institusi keuangan di negara-negara islam merubah sistem ekonominya menjadi sistem ekonomi yang berlandaskan pada aturan-aturan islam setelah adanya kajian islam yang menyatakan bahwa bunga bank adalah haram. Di Indonesia pernyataan bahwa bunga bank adalah haram dikeluarkan oleh fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada akhir tahun Hal ini berdampak pada

18 5 kegiatan operasional di bank konvensional. Bank konvensional mulai membuka unit-unit usaha yang berbasis syariah guna menarik masyarakat agar menjadi nasabah yang bersedia menyimpan dan menginvestasikan dananya pada bank konvensional yang membuka layanan syariah. Dampak dari hal ini adalah terjadinya suatu bentuk persaingan pada bank konvensional dan bank syariah terutama pada penghimpunan dana dari masyarakat. Sumber utama pendanaan pada bank baik bank konvensional maupun bank syariah sangat tergantung pada besarnya dana yang disetorkan oleh depositor kepada pihak bank yaitu besarnya Dana Pihak Ketiga. Oleh karena itu sangat penting bagi bank syariah untuk mengetahui faktor apakah yang paling penting untuk mempengaruhi masyarakat agar mengambil keputusan dalam menyimpan dananya pada bank syariah. Menurut Metawa dan Almossawi (1998) dalam Haron dan Azmi (2005), faktor religi merupakan faktor utama dalam pengambilan keputusan oleh masyarakat untuk menempatkan uangnya pada bank islam di Bahrain. Pada studi yang lain di negara Sudan dan Turki yang dilakukan oleh Erol dan El-Bdour, menemukan bahwa faktor religi bukan sebagai faktor utama, seperti pada studi kasus di Sudan, Turki, Malaysia dan Singapura yang menyatakan bahwa religi dan tingkat keuntungan yang diperoleh nasabah merupakan faktor yang mendasari masyarakat untuk menempatkan dananya di bank syariah. Melihat perilaku depositor yang termotivasi oleh tingkat pengembalian (return) atau nisbah yang diperolehnya, maka sangat penting bagi bank syariah untuk mengkaji besarnya nisbah yang dapat mempengaruhi perilaku nasabah.

19 6 Tingkat pengembalian (return) atau nisbah bukan satu-satunya faktor yang dapat dijadikan sebagai motivasi oleh para nasabah melainkan masih terdapat variabel makroekonomi lainnya, seperti kebijakan pemerintah, pertumbuhan ekonomi, pendapatan dan faktor-faktor yang lainnya. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan dasar-dasar permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Pengaruh suku bunga simpanan berjangka dan suku bunga tabungan bank konvensional terhadap besarnya masing-masing DPK pada bank umum syariah. 2) Pengaruh besarnya bagi hasil, inflasi, pendapatan nasional, harga saham syariah dan kebijakan pemerintah yaitu fatwa MUI yang menyatakan bahwa bunga bank adalah haram terhadap besarnya masing-masing DPK pada bank umum syariah. 3) Perilaku masyarakat dalam menempatkan dananya pada bank konvensional atau bank umum syariah Tujuan Penelitian Berdasarkan pemaparan pada latar belakang dan perumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Menganalisis pengaruh suku bunga simpanan berjangka dan suku bunga tabungan bank konvensional terhadap besarnya masing-masing DPK pada bank umum syariah. 2) Menganalisis pengaruh besarnya bagi hasil, inflasi, pendapatan nasional, harga saham syariah dan kebijakan pemerintah yaitu fatwa MUI yang menyatakan

20 7 bahwa bunga bank adalah haram terhadap besarnya masing-masing DPK pada bank umum syariah. 3) Menganalisis perilaku masyarakat dalam menempatkan dananya pada bank konvensional atau bank syariah Manfaat Penelitian Penelitian dengan topik perbankan syariah semakin banyak dilakukan, hal ini terjadi seiring dengan meningkatnya peran bank syariah dalam kegiatan perekonomian dan tuntutan para masyarakat terhadap munculnya gagasan atau ide yang baru. Perkembangan pada bank syariah tidak hanya terletak pada besarnya total aset deposit melainkan dari segi regulasi yaitu berupa RUU Perbankan Syariah yang mengatur tentang Unit Usaha Syariah (UUS) agar menjadi bank syariah melalui spin off yaitu melepas UUS dari bank induknya sehingga jaringan dan teknologi informasinya bersifat independen. Beberapa hal yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah : 1) Memberikan gambaran tentang pergerakan suku bunga simpanan berjangka dan suku bunga tabungan serta variabel makroekonomi terhadap besarnya masing-masing DPK pada bank umum syariah di Indonesia dalam kurun waktu penelitian. 2) Memberikan informasi tentang tingkah laku para depositor atau Depositors Behaviour bagi Bank Umum Syariah di Indonesia. 3) Sebagai preferensi bagi perbankan syariah dalam menentukan manajemen yang baik terhadap perilaku depositor.

21 Ruang Lingkup Simpanan yang digunakan pada penelitian ini adalah simpanan pada bank umum syariah yaitu Dana Pihak Ketiga yang terdiri dari tabungan mudharabah, giro wadiah dan deposito mudharabah (dalam rupiah) yang diperoleh dari BSM dan BMI, BSMI tidak diikutsertakan karena BSMI baru beroperasi pada pertengahan tahun 2004 sehingga data tidak tercakup dalam kurun waktu penelitian. Suku bunga yang digunakan dalam penelitian ini adalah suku bunga simpanan berjangka tiga bulanan dan suku bunga tabungan. Periode penelitian dari bulan Juli 2002 sampai Desember Merujuk pada jurnal Haron dan Norafifah (2000) serta Haron dan Azmi (2005), penelitian ini lebih difokuskan pada perilaku depositor (depositor s behaviour) yaitu individu yang dapat mempengaruhi besarnya masing-masing DPK pada bank umum syariah.

22 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Suku Bunga Suku bunga merupakan pendapatan yang diberikan kepada nasabah sebagai imbalan akibat penggunaan uang nasabah sebagai modal oleh pihak bank untuk kegiatan produktif. Suku bunga juga bisa diartikan sebagai biaya dari peminjaman atau sejumlah harga yang harus dibayarkan akibat dari meminjam sejumlah dana tertentu (Mishkin, 2001). Tingkat bunga adalah harga yang menghubungkan masa kini dan masa depan (Mankiw, 2000). Pengertian tersebut menjelaskan bahwa suku bunga dibagi menjadi dua macam yaitu tingkat bunga riil dan tingkat bunga nominal. Tingkat bunga nominal merupakan tingkat bunga yang dibayarkan oleh pihak bank sedangkan tingkat bunga riil merupakan kenaikan dalam daya beli. Secara teori dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kenaikan suku bunga dengan peningkatan keinginan masyarakat untuk menabung Konsep Simpanan Keynes berpendapat bahwa besarnya tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga tidak tergantung dari tinggi rendahnya tingkat bunga melainkan tergantung dari besarnya pendapatan rumah tangga itu sendiri. Semakin besar jumlah pendapatan yang diterima maka semakin besar jumlah uang yang akan ditabungkan. Apabila jumlah pendapatan rumah tangga tidak mengalami perubahan maka perubahan yang cukup besar dalam tingkat bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah tabungan. Artinya yang menjadi

23 10 penentu utama jumlah tabungan adalah pendapatan rumah tangga bukan tingkat bunga, hal ini bertentangan dengan ekonom klasik yang menyatakan bahwa besarnya tabungan sangat dipengaruhi oleh tingkat bunga. Menurut pandangan islam tabungan merupakan konsep yang bertujuan agar masyarakat tidak bersikap boros dan berlebih-lebihan dalam menggunakan kekayaannya. Pemanfaatan tabungan dalam sistem ekonomi islam digunakan secara efisien. Misalnya: DPK yang dihimpun oleh bank digunakan kembali sebagai dana pembiayaan di sektor riil. Hal ini bertujuan untuk membantu membiayai produksi dan distribusi semua kebutuhan pokok masyarakat sebelum dana-dana itu dipersiapkan untuk tujuan-tujuan lain (Chapra, 2000). Simpanan atau Dana Pihak Ketiga (DPK) pada bank syariah terdiri dari: tabungan mudharabah, giro wadiah dan deposito mudharabah. Mudharabah merupakan kesepakatan antara dua belah pihak dimana satu pihak sebagai shahib al-maal (pemilik modal) dan pihak lain sebagai mudharib (pelaksana usaha) yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan, sedangkan wadiah merupakan titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki (Karim, 2004). Penempatan dana pada suatu bank oleh masyarakat didasarkan pada fasilitas yang akan diberikan oleh pihak bank. Kasus ini dapat dilihat dari perilaku konsumen tersebut, menurut Firdaus (2004), perilaku konsumen dapat dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Konsumen Emosional Konsumen emosional adalah konsumen yang melakukan transaksi dalam industri perbankan syariah karena keyakinan dan ideologi yang dianutnya. Bunga

24 11 bank yang bersifat haram sehingga termasuk kategori riba, maka melakukan transaksi dengan bank konvensional adalah hal yang tidak diperbolehkan. Sifat konsumen ini tidak memperhitungkan kualitas, pelayanan, ketepatan dan tingkat bagi hasil yang ditawarkan bank syariah. Hal yang penting adalah mematuhi ajaran agama dan kepercayaan dengan tidak berpartisipasi dalam praktek riba. 2. Konsumen Rasional Konsumen rasional adalah konsumen yang melakukan transaksi dalam industri perbankan syariah karena pemikiran rasionalitas dalam mencari keuntungan yang lebih tinggi. Misalkan besarnya bagi hasil bank syariah lebih tinggi dibanding suku bunga yang diberikan oleh bank konvensional, maka mereka akan mengalihkan dananya pada bank syariah, dan begitu pula sebaliknya Model Analisis Model Metzler Sistem bank islam pada umumnya menggunakan model makroekonomi yang dikembangkan oleh Metzler (1951) dan dikembangkan kembali oleh Fernandez. Model makroekonomi ini sangat sederhana, terdiri dari pasar modal, pasar uang dan pasar barang. Pada pasar modal, dimana bank memiliki fungsi intermediasi, maka bank mendapatkan dananya dari simpanan (deposits) dan investasi para nasabah. Return dari simpanan pada bank islam tidak diketahui nominalnya secara pasti oleh nasabah, dengan asumsi bahwa harga adalah given, maka untuk menghitung nilai riil bagian dari simpanan diformulasikan oleh Metzler sebagai berikut : S/P = s = y/r (2.1)

25 12 Dimana : S = Nilai nominal simpanan bank islam P = Tingkat harga s y r = Nilai riil simpanan bank islam = Pendapatan riil = Riil return simpanan bank islam Menggunakan asumsi bahwa bank tidak harus memiliki cadangan minimum atau zero net worth, maka di dalam neraca bank islam (balance sheet), persamaan ini dibagi menjadi: Banking System Assets Liabilities y/r S/P Dalam model perbankan islam, perbedaan antara nilai riil aset (assets) dan kewajiban (liabilities) dicerminkan oleh penyesuaian yang cepat dari nilai nominal sharenya Model Haron dan Norafifah Haron dan Norafifah menggunakan suatu model dengan beberapa faktor yang mempengaruhi deposito dan saving pada bank islam di Malaysia. Haron dan Norafifah menjadikan dana pihak ketiga sebagai faktor yang saling mempengaruhi selain suku bunga yang diterbitkan oleh bank konvensional di Malaysia, yaitu deposito dan tabungan (terutama mudharabah). Periode analisisnya dari tahun 1984 sampai 1998 dengan beberapa persamaan, yaitu : IsD t = a + b IsDp* t + u t (2.2) IsD t = a + b IsDp* t + d FDr t + u t (2.3)

26 13 Dimana : IsSD t = f + g IsSDp* t + u t (2.4) IsSD t = f + g IsSDp* t + h SDr t + u t (2.5) IsD t IsDp* FDr t IsSD t IsSDp* t SDr t = Deposito mudharabah pada periode t = Tingkat keuntungan deposito mudharabah yang diekspektasi pada periode t = Suku bunga deposito bank konvensional pada periode t = Jumlah tabungan mudharabah pada bank islam pada periode t = Tingkat keuntungan tabungan mudharabah yang diekspektasi pada periode t = Suku bunga tabungan bank konvensional pada periode t Hasil estimasi yang dilakukan oleh Haron dan Norafifah pada persamaan (2.2) sampai (2.5), terdapat hubungan yang positif pada persamaan (2.2) antara tingkat keuntungan deposito mudharabah dan suku bunga deposito dengan jumlah deposito pada masing-masing bank, apabila terjadi peningkatan baik itu pada tingkat keuntungan deposito mudharabah maupun pada suku bunga deposito akan meningkatkan jumlah deposito pada masing-masing bank. Pada persamaan (2.3) menunjukkan R-square yang lebih tinggi, disini terjadi hubungan yang negatif antara suku bunga bank konvensional dengan jumlah deposito pada bank islam, persamaan (2.4) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara tingkat keuntungan tabungan mudharabah dengan jumlah tabungan pada bank islam, sedangkan pada persamaan (2.5) menunjukkan hubungan yang negatif antara jumlah tabungan pada bank konvensional dengan jumlah tabungan pada bank islam.

27 Model Haron dan Azmi Periode analisis pada penelitian ini dari tahun 1998 sampai 2003 yang bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi jumlah simpanan pada bank islam dan bank konvensional. Haron dan Azmi menggunakan metode analisis tes kointegrasi yang dikembangkan oleh Johansen (1988) dan Johansen dan Juselius (1990) dan model vektor koreksi kesalahan (Vector Correction Model). Haron dan Azmi membagi formulasi model menjadi enam, yaitu : GdCA = f [ARIis, ARFDcv, BLR, KLCI, CPI, M3, GDP] (2.6) BdCA = f [ARIis, ARFDcv, BLR, KLCI, CPI, M3, GDP] (2.7) IdCA = f [Rsis, RScv, BLR, KLCI, CPI, M3, GDP] (2.8) IdSA = f [Rsis, RScv, BLR, KLCI, CPI, M3, GDP] (2.9) GdIA = f [ARIis, ARFDcv, BLR, KLCI, CPI, M3, GDP] (2.10) BdIA = f [ARIis, ARFDcv, BLR, KLCI, CPI, M3, GDP] (2.11) IdIA = f [ARIis, ARFDcv, BLR, KLCI, CPI, M3, GDP] (2.12) Dimana : GdCA = Total giro wadiah pemerintah BdCA = Total giro wadiah pelaku bisnis IdCA = Total giro wadiah individu IdSA = Total tabungan individu GdIA = Total deposito mudharabah pemerintah BdIA = Total deposito mudharabah pelaku bisnis IdIA = Total deposito mudharabah individu ARIis = Deposito mudharabah bank islam,

28 15 ARFDcv = Deposito bank konvensional Rsis = Return tabungan bank islam RScv = Suku bunga tabungan BLR = Base Lending Rate KLCI = Kuala Lumpur Composite Index CPI = Indek Harga Konsumen M3 = Money Supply GDP = Gross Domestic Product Melalui estimasi dihasilkan nilai koreksi kesalahan yang negatif dan signifikan untuk semua jenis simpanan baik itu tabungan, giro maupun deposito pada bank islam. Giro milik pemerintah, pelaku bisnis dan individu terkoreksi sebesar 41 persen, 23 persen dan 13 persen setiap bulannya untuk menuju keseimbangan. Jumlah tabungan pada bank islam akan terkoreksi sebesar 33 persen. Deposito milik pemerintah, pelaku bisnis dan individu akan terkoreksi sebesar 28 persen, 29 persen dan 20 persen setiap bulannya Penelitian Terdahulu Hanifeliza (2004), dalam skripsinya yang berjudul Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Total Tabungan Masyarakat yang Dihimpun Perbankan di Indonesia. Dengan analisis Ordinary Least Square (OLS) hasil penelitian menunjukkan bahwa selama jangka waktu sepuluh tahun mulai dari tahun , tabungan masyarakat yang dihimpun perbankan di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Simpanan masyarakat terbesar berasal dari deposito berjangka, hal ini merupakan sesuatu yang wajar karena

29 16 tingkat suku bunga deposito berjangka lebih besar dari suku bunga giro dan tabungan. Tabungan masyarakat meningkat sangat signifikan terjadi pada tahun 1998 karena pada saat tersebut terjadi krisis yang menyebabkan tingkat suku bunga deposito meningkat sangat tinggi. Hal ini tentu saja menarik masyarakat untuk menabungkan uangnya di perbankan. Faktor yang signifikan mempengaruhi tabungan masyarakat adalah tingkat suku bunga riil, inflasi, jumlah bank, populasi besarnya tabungan masyarakat pada periode sebelumnya dan keadaan perekonomian Indonesia dengan terjadinya krisis tahun 1997 (variabel dummy). Pendapatan riil tidak mempengaruhi tabungan masyarakat secara signifikan. Kelima variabel diatas yang diduga mempengarui tabungan masyarakat berhubungan positif dengan total tabungan masyarakat yang dihimpun perbankan di Indonesia. Artinya jika variabel bebas tersebut yaitu GDP riil, tingkat suku bunga riil, inflasi, jumlah bank dan dummy meningkat maka tabungan masyarakat juga akan meningkat dan sebaliknya. Faktor yang paling responsif mempengaruhi total tabungan masyarakat yang dihimpun perbankan di Indonesia adalah jumlah perbankan yang ada di Indonesia. Pada penelitian ini variabel dummy seharusnya dipisahkan antara besarnya tabungan masyarakat dan krisis yang menimpa Indonesia, sehingga dapat diketahui bagaimana pengaruh sebelum dan sesudah krisis terhadap besarnya tabungan masyarakat. Penggunaan tingkat signifikansi yang tidak konsisten pada penelitian ini menimbulkan interpretasi teori ekonomi pada model penelitian yang berbeda-beda. Akibatnya hasil matematis semua variabel seolah dianggap signifikan secara keseluruhan.

30 17 Haron dan Shanmugam (1995) dalam Haron dan Norafifah (2000) meneliti tentang hubungan return bank konvensional dan deposito di bank islam dengan meggunakan Pearson Correlation and First Order Autoregressive Model. Hasilnya terdapat hubungan yang negatif antara return bank konvensional yang diberikan dengan deposito di bank islam. Haron dan Afifah (2000) meneliti dampak return yang diberikan oleh bank islam terhadap besarnya dana yang ditempatkan oleh depositor dengan menggunakan Adaptive Expectation Model. Periode analisisnya diawali pada bulan Januari 1984-Desember Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara besarnya deposito dengan return yang ditawarkan oleh bank syariah dan tingkat suku bunga deposito yang ditawarkan oleh bank konvensional. Dalam penelitian ini terdapat hubungan yang negatif antara suku bunga bank konvensional terhadap jumlah deposito di bank syariah, setiap kenaikan satu persen return maka total deposito pada bank syariah akan meningkat menjadi 71 juta ringgit. Setiap kenaikan satu persen suku bunga deposito pada bank konvensional maka jumlah deposito di bank syariah mengalami penurunan menjadi 65 juta ringgit. Hal ini mengindikasikan bahwa dalam menempatkan dananya di bank, masyarakat tidak hanya berpedoman pada faktor religi melainkan lebih bersikap rasional dengan berorientasi pada tingkat keuntungan (profit motive). Penelitian ini tidak menyertakan semua variabel simpanan pada bank islam hanya tabungan dan deposito mudharabah, sehingga besarnya return terhadap giro wadiah tidak dapat diketahui di negara Malaysia.

31 18 Haron dan Azmi (2005) meneliti tentang perilaku depositor pada sistem bank islam Malaysia dengan menggunakan metode VECM, dimana peneliti membagi jenis depositor menjadi empat kategori atau various economic units yaitu, pemerintah, lembaga keuangan, pelaku bisnis dan individual. Penelitian ini melihat hubungan antara jumlah deposito di bank islam dengan return yang ditawarkan dengan menggunakan variabel-variabel makroekonomi yaitu, money supply, Kuala Lumpur Composite index, tingkat inflasi atau inflation rate dan GDP. Periode analisis diawali pada bulan Januari 1998 Desember Hasil dari penelitian ini adalah dalam jangka pendek tingkat pengembalian tabungan yang diberikan oleh bank konvensional dan GDP mempengaruhi besarnya tabungan. Tingkat keuntungan investasi mudharabah yang diperoleh bank islam dipengaruhi oleh besarnya giro pemerintah, suku bunga simpanan berjangka yang diterbitkan oleh bank konvensional berpengaruh terhadap besarnya giro para pelaku bisnis dan individu. Deposito pemerintah dan pelaku bisnis banyak dipengaruhi oleh tingkat pengembalian yang diberikan oleh bank islam, composite index dan money supply. Deposito individu banyak dipengaruhi oleh suku bunga simpanan berjangka yang diberikan oleh bank konvensional, tingkat inflasi, money supply dan GDP. Pada jangka panjang terdapat hubungan antara besarnya deposito di bank syariah dengan various economic units, return yang ditawarkan dan variabel-variabel makroekonomi. Bukti empiris menyatakan bahwa depositor di bank syariah dipengaruhi oleh return yang ditawarkan dan pergerakan pada variabel-variabel ekonomi, hal ini berbeda dengan islamic saving theories. Para depositor bank syariah memiliki respon yang cepat atau sensitif

32 19 terhadap perubahan yang terjadi pada variabel-variabel ekonomi. Kesimpulannya, manajemen di bank islam seharusnya tidak hanya berfokus pada return yang diberikan akan tetapi pada pergerakan tingkat suku bunga di bank konvensional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini kurang dijelaskan, seperti penggunaan M3 yang hanya dijelaskan bahwa M3 merupakan alat yang digunakan oleh pemerintah untuk mengendalikan sektor moneter, tidak dijelaskan tentang pengertian M3 secara terperinci dan variabel apa saja yang termasuk dalam M3. Penelitian ini menggunakan cakupan variabel yang berbeda dari penelitian sebelumnya. Perbedaan yang mendasar adalah variabel yang digunakan, pada penelitian terdahulu cakupan penelitiannya meliputi empat komponen yaitu pemerintah, pelaku bisnis, lembaga keuangan dan individu, pada penelitian ini hanya difokuskan pada individu dan variabel money supply tidak digunakan dalam penelitian ini. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah tabungan mudharabah, giro wadiah dan deposito mudharabah sebagai variabel dependen, suku bunga simpanan berjangka tiga bulanan dan suku bunga tabungan pada bank konvensional, bagi hasil deposito, bagi hasil tabungan dan bonus giro pada BSM dan BMI, tingkat inflasi, harga saham syariah (Jakarta Islamic Index), pendapatan nasional yang dilihat dari GDP serta kebijakan pemerintah yang berupa pernyataan fatwa MUI bahwa bunga bank adalah haram.

33 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Menurut ahli-ahli ekonomi klasik saving sama dengan investasi dan investasi dipengaruhi oleh tingkat bunga. Penawaran pinjaman akan memiliki jumlah yang tetap dengan asumsi bahwa tingkat bunga menentukan jumlah investasi. Peningkatan dalam permintaan investasi hanya meningkatkan keseimbangan tingkat bunga. Penyederhanaan pada modifikasi fungsi konsumsi, memungkinkan konsumsi bergantung pada tingkat bunga. Apabila tingkat bunga merupakan hasil tabungan, maka semakin tinggi tingkat bunga akan mengurangi konsumsi dan meningkatkan tabungan, (Mankiw, 2000). Tingkat bunga, r S (r) Sumber: Mankiw (2000) Gambar 3.1. Kurva Tabungan Tabungan, S Kurva tabungan akan miring keatas karena tabungan merupakan fungsi dari tingkat bunga seperti pada Gambar 3.1. Tabungan secara positif terkait pada

34 21 tingkat bunga, jika tingkat bunga lebih tinggi maka akan mendorong orang-orang mengkonsumsi lebih sedikit dan menabung lebih banyak Pengaruh Suku Bunga Tabungan dan Simpanan Berjangka terhadap Tabungan Mudharabah, Giro Wadiah dan Deposito Mudharabah Tabungan Mudharabah adalah simpanan yang dijalankan berdasarkan akad mudharabah, dimana penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang telah disepakati antara nasabah dengan pihak bank (tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau lainnya). Suku bunga tabungan pada bank konvensional berhubungan negatif dengan besarnya tabungan pada bank syariah. Hal ini dapat dibuktikan jika suku bunga tabungan ditingkatkan lebih tinggi daripada bagi hasil/ekuivalen rate tabungan yang diberikan oleh bank syariah maka masyarakat akan lebih memilih menabungkan uangnya di bank konvensional, dengan meningkatnya jumlah dana pada bank konvensional maka total dana yang dihimpun oleh bank konvensional akan meningkat pula. Perubahan suku bunga tabungan bank konvensional akan mempengaruhi competitiveness bank syariah. Tingkat return yang diberikan bank syariah tergantung dari tingkat keuntungan bank syariah pada waktu tertentu. Apabila bagi hasil tabungan yang diberikan lebih tinggi (artinya bank syariah sedang memiliki keuntungan yang besar) daripada suku bunga tabungan pada bank konvensional, maka nasabah akan lebih memilih untuk menempatkan dananya di bank syariah, sehingga bagi hasil berhubungan positif dengan besarnya tabungan pada bank syariah.

35 22 Jenis simpanan yang lain seperti giro wadiah (penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah bayar lainnya atau dengan pemindahbukuan) dan deposito mudharabah (penarikannya hanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu berdasarkan kesepakatan) merupakan faktor yang penting dalam menentukan besarnya DPK yang dihimpun oleh bank syariah. Apabila suku bunga simpanan berjangka bank konvensional lebih tinggi daripada bagi hasil deposito yang diberikan oleh bank syariah maka besarnya deposito di bank syariah akan menurun karena nasabah akan berinvestasi di bank yang memberikan return yang lebih besar. Hal yang sama juga berlaku pada giro wadiah jika suku bunga simpanan bank konvensional lebih tinggi daripada bonus yang diberikan oleh bank syariah maka besarnya giro wadiah akan menurun Pengaruh Variabel Makroekonomi terhadap Tabungan Mudharabah, Giro Wadiah dan Deposito Mudharabah Inflasi merupakan peningkatan harga-harga secara umum dan terus menerus. Apabila terjadi inflasi maka terjadi ketidakpastian kondisi makroekonomi suatu negara, adanya ketidakpastian kondisi perekonomian suatu negara akan mengakibatkan masyarakat lebih menggunakan dananya untuk konsumsi. Tingginya harga dan pendapatan yang tetap atau pendapatan meningkat sesuai dengan besarnya inflasi membuat masyarakat tidak mempunyai kelebihan dana untuk disimpan atau dinvestasikan. Meningkatnya peranan BUS dalam perekonomian di Indonesia menyebabkan bank-bank konvensional yang ada berlomba untuk menciptakan unit usaha syariah sehingga jumlah dana yang dihimpun oleh pihak bank akan

36 23 semakin meningkat. Insentif masyarakat untuk menggunakan uangnya tidak hanya disetorkan pada pihak bank, masyarakat juga dapat menempatkan dananya pada saham-saham perusahaan yang bergerak di bidang syariah. Saham merupakan cerminan kondisi perekonomian yang lebih baik atau pertumbuhan ekonomi yang sedang meningkat. Terdapat tiga puluh perusahaan yang menempatkan dananya dalam bentuk saham syariah pada Jakarta Islamic Index (JII). Apabila masyarakat optimis terhadap pertumbuhan ekonomi maka dibanding menaruh dananya di bank akan lebih baik menempatkan dananya pada saham. Penempatan dana pada saham tersebut dengan harapan bahwa masyarakat akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari tingkat bagi hasil dan besarnya modal. Harga saham yang tinggi akan meningkatkan sejumlah modal yang digunakan untuk membeli saham, sehingga dana masyarakat akan banyak terserap di pasar saham. Dana yang terserap untuk pembelian saham akan mengakibatkan pengalokasian dana pada tabungan berkurang, sehingga hubungan antara besarnya harga saham syariah terhadap jumlah simpanan di bank syariah bersifat negatif. Pendapatan masyarakat yang tetap akan mengurangi tabungan saat ini karena adanya harapan terhadap peningkatan pendapatan di masa yang akan datang. Secara umum hubungan antara pendapatan dengan tabungan bersifat positif. Pendapatan yang direfleksikan oleh Gross Domestik Product mencerminkan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi mencerminkan tingginya pendapatan yang diterima oleh penduduk, dengan adanya pendapatan yang tinggi, masyarakat dapat meningkatkan konsumsinya. Pendapatan yang tinggi akan menyebabkan peningkatan terhadap keinginan

37 24 masyarakat untuk menyimpan uang, karena keperluan akan konsumsi dapat tercukupi sehingga sebagian uang yang tersisa akan ditempatkan pada pihak yang dapat mengelola dana tersebut (pihak bank) guna mendapatkan keuntungan. Variabel makroekonomi yang lain adalah variabel kebijakan pemerintah yang dikeluarkan oleh MUI bahwa bunga bank adalah haram. Pernyataan tersebut mengakibatkan perubahan pada besarnya jumlah DPK pada bank konvensional. Penduduk Indonesia yang mayoritas muslim lebih memilih untuk menarik jenis simpanannya dari bank konvensional dan dipindahkan ke bank syariah dengan alasan spiritual, sehingga jumlah DPK di bank syariah meningkat Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian ini akan difokuskan untuk menganalisis pengaruh suku bunga baik tabungan, suku bunga simpanan berjangka bank konvensional dan nisbah atau bagi hasil terhadap besarnya DPK (tabungan mudharabah, giro wadiah dan deposito mudharabah) di bank syariah. Variabel makroekonomi yaitu inflasi, pendapatan masyarakat, harga saham syariah dan variabel kebijakan pemerintah hanya sebagai pembanding, dimana sebagai variabel eksogen apakah akan mempengaruhi atau tidak terhadap besarnya DPK di bank syariah. Inflasi yang secara bertahap mengalami penurunan dan kestabilan nilai rupiah mengakibatkan Bank Indonesia (BI) secara bertahap menurunkan BI ratenya. Apabila BI rate diturunkan maka bank-bank yang ada akan menurunkan suku bunganya baik suku bunga simpanan maupun kredit guna menarik nasabah agar menempatkan dananya di bank. Penentuan tingkat bunga oleh pihak bank merupakan suatu alat persaingan yang stategis. Pada bank syariah return yang

38 25 diberikan kepada nasabah berupa bagi hasil/ekuivalen rate. Tingkat suku bunga dan bagi hasil yang diberikan oleh masing-masing bank nantinya akan mempengaruhi besarnya DPK, selain itu variabel makroekonomi seperti inflasi, pendapatan nasional, harga saham syariah dan kebijakan pemerintah diduga dapat mempengaruhi besarnya DPK. Berdasarkan teori yang ada maka kerangka pemikiran konseptual adalah sebagai berikut: Bank Konvensional Bank Syariah Suku Bunga Bagi Hasil DPK Syariah Variabel Makroekonomi: - Inflasi - Pendapatan Nasional - Harga Saham Syariah - Dummy Gambar 3.2. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.3. Hipotesis Berdasarkan latar belakang, permasalahan, tujuan penelitian dan hasil penelitian terdahulu diatas maka dapat dikemukakan empat hipotesis:

39 26 1. Suku bunga tabungan berpengaruh negatif terhadap tabungan mudharabah di bank syariah dalam jangka pendek dan jangka panjang. 2. Suku bunga simpanan berjangka berpengaruh negatif terhadap giro wadiah di bank syariah dalam jangka pendek dan jangka panjang. 3. Suku bunga simpanan berjangka berpengaruh negatif terhadap deposito mudharabah di bank syariah dalam jangka pendek dan jangka panjang. 4. Pada dua variabel makroekonomi yaitu inflasi dan harga saham syariah berhubungan negatif terhadap DPK syariah dalam jangka pendek dan jangka panjang, sedangkan dua variabel lainnya yaitu pendapatan nasional dan kebijakan pemerintah berhubungan positif terhadap DPK syariah dalam jangka pendek dan jangka panjang.

40 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder baik data yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data kualitatif merupakan informasi dan keterangan-keterangan yang berkaitan dengan data kuantitatif. Data-data tersebut diperoleh dari berbagai literatur yang diambil dari perpustakaan IPB, perpustakaan Bank Indonesia (BI), perpustakaan STEI TAZKIA, SEKI (Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia), BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal), Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Muamalat Indonesia (BMI), jurnal-jurnal, media massa dan internet. Data kuantitatif yang digunakan merupakan data yang bersifat time series, antara lain: data bagi hasil deposito berjangka tiga bulanan, bagi hasil tabungan, suku bunga simpanan berjangka tiga bulanan, suku bunga tabungan, tingkat inflasi pendapatan nasional, harga saham syariah dan kebijakan pemerintah pada kurun waktu Juli 2002 sampai Desember Pemilihan periode tersebut didasari oleh mulai berkembangnya bank umum syariah, tidak hanya peningkatan pada jumlah bank utama saja akan tetapi jumlah cabang-cabang bank syariah sudah mulai meningkat dan tersebar di berbagai kawasan di Indonesia. Selain itu kondisi perekonomian mulai stabil yang ditunjukkan oleh stabilnya tingkat suku bunga dan inflasi. Data kuantitatif yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari publikasi instansi-instansi yang terkait.

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA BANK KONVENSIONAL TERHADAP JUMLAH SIMPANAN PADA BANK UMUM SYARIAH TAHUN OLEH BETY MARIANTINI H

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA BANK KONVENSIONAL TERHADAP JUMLAH SIMPANAN PADA BANK UMUM SYARIAH TAHUN OLEH BETY MARIANTINI H ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA BANK KONVENSIONAL TERHADAP JUMLAH SIMPANAN PADA BANK UMUM SYARIAH TAHUN 2002-2006 OLEH BETY MARIANTINI H14103072 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

STABILITAS MONETER PADA SISTEM PERBANKAN GANDA DI INDONESIA OLEH HENI HASANAH H

STABILITAS MONETER PADA SISTEM PERBANKAN GANDA DI INDONESIA OLEH HENI HASANAH H STABILITAS MONETER PADA SISTEM PERBANKAN GANDA DI INDONESIA OLEH HENI HASANAH H14103001 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 STABILITAS MONETER PADA SISTEM

Lebih terperinci

ANALISIS KETERKAITAN ANTARA INDEKS SAHAM SYARIAH DI BEBERAPA NEGARA DAN INDEKS SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) DI INDONESIA

ANALISIS KETERKAITAN ANTARA INDEKS SAHAM SYARIAH DI BEBERAPA NEGARA DAN INDEKS SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) DI INDONESIA ANALISIS KETERKAITAN ANTARA INDEKS SAHAM SYARIAH DI BEBERAPA NEGARA DAN INDEKS SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) DI INDONESIA OLEH Zainul Abidin H14103065 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERKEMBANGAN PASAR MODAL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

ANALISIS PENGARUH PERKEMBANGAN PASAR MODAL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA 1 ANALISIS PENGARUH PERKEMBANGAN PASAR MODAL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA Oleh GILMAN PRADANA NUGRAHA H14103024 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN GIRO WAJIB MINIMUM, JUMLAH UANG BEREDAR, KREDIT DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN GIRO WAJIB MINIMUM, JUMLAH UANG BEREDAR, KREDIT DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN GIRO WAJIB MINIMUM, JUMLAH UANG BEREDAR, KREDIT DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI OLEH RATNA VIDYANI H14102077 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan fungsi-fungsi perbankan sebenarnya telah menjadi tradisi sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan

Lebih terperinci

ANALISIS BANK LENDING CHANNEL DALAM TRANSMISI KEBIJAKAN MONETER DI INDONESIA OLEH DESY ANDRIYANI H

ANALISIS BANK LENDING CHANNEL DALAM TRANSMISI KEBIJAKAN MONETER DI INDONESIA OLEH DESY ANDRIYANI H ANALISIS BANK LENDING CHANNEL DALAM TRANSMISI KEBIJAKAN MONETER DI INDONESIA OLEH DESY ANDRIYANI H14103010 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) DAN KINERJA BANK TERHADAP LABA PERBANKAN OLEH LIA AMALIA H

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) DAN KINERJA BANK TERHADAP LABA PERBANKAN OLEH LIA AMALIA H ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) DAN KINERJA BANK TERHADAP LABA PERBANKAN OLEH LIA AMALIA H14102098 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan peran perbankan syariah di Indonesia tidak terlepas dari sistem perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sektor perbankan telah mengalami kemajuan yang cukup pesat. Dahulu sektor perbankan hanya sebagai fasilitator kegiatan pemerintah dan beberapa perusahaan besar,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN TOTAL ASET BANK SYARIAH DI INDONESIA OLEH LATTI INDIRANI H

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN TOTAL ASET BANK SYARIAH DI INDONESIA OLEH LATTI INDIRANI H ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN TOTAL ASET BANK SYARIAH DI INDONESIA OLEH LATTI INDIRANI H14101089 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep perbankan syariah merupakan hal yang baru dalam dunia perbankan di Indonesia, terutama apabila dibandingkan dengan penerapan konsep perbankan konvensional. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga keuangan syariah (syariah financial institution) merupakan suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset-aset keuangan (financial

Lebih terperinci

EVALUASI PENERAPAN INFLATION TARGETING DI INDONESIA OLEH YOGI H

EVALUASI PENERAPAN INFLATION TARGETING DI INDONESIA OLEH YOGI H EVALUASI PENERAPAN INFLATION TARGETING DI INDONESIA OLEH YOGI H14103055 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN YOGI. Evaluasi Penerapan Inflation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi syariah secara konsisten telah menunjukan perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di wilayah mesir pada tahun

Lebih terperinci

pengiriman uang. Piter dan Suseno (2003) menyatakan bahwa

pengiriman uang. Piter dan Suseno (2003) menyatakan bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia perbankan mengalami perkembangan seiring dengan kondisi perekonomian yang sempat bergejolak. Prospek ekonomi yang dibayangi oleh kelesuan ekonomi Eropa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu Negara yaitu sebagai lembaga perantara keuangan. Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Muamalat pada tahun Setelah terbukti mampu bertahan pada masa krisis

BAB I PENDAHULUAN. Muamalat pada tahun Setelah terbukti mampu bertahan pada masa krisis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank syariah pertama yang berdiri pertama di Indonesia adalah Bank Muamalat pada tahun 1992. Setelah terbukti mampu bertahan pada masa krisis 1998, pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank sebagai lembaga keuangan mempunyai peranan yang cukup besar dalam usaha untuk meningkatkan perhimpunan dana dari masyarakat dan dapat mendorong pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penentuan return yang akan diperoleh para depositornya. Bank syariah tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. penentuan return yang akan diperoleh para depositornya. Bank syariah tidak hanya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan syariah pada dasarnya merupakan suatu industri keuangan yang memiliki sejumlah perbedaan mendasar dalam kegiatan utamanya dibandingkan dengan perbankan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUKU BUNGA DEPOSITO PADA BANK-BANK UMUM PEMERINTAH DI INDONESIA OLEH FEBRI DWIASTUTI H

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUKU BUNGA DEPOSITO PADA BANK-BANK UMUM PEMERINTAH DI INDONESIA OLEH FEBRI DWIASTUTI H ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUKU BUNGA DEPOSITO PADA BANK-BANK UMUM PEMERINTAH DI INDONESIA OLEH FEBRI DWIASTUTI H14102081 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH NERACA PERDAGANGAN DAN CAPITAL INFLOW TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA OLEH PRIMA ANDRIANI H

ANALISIS PENGARUH NERACA PERDAGANGAN DAN CAPITAL INFLOW TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA OLEH PRIMA ANDRIANI H ANALISIS PENGARUH NERACA PERDAGANGAN DAN CAPITAL INFLOW TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA OLEH PRIMA ANDRIANI H14104090 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan atau Financial Intermediatary antar dua pihak, yaitu pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. keuangan atau Financial Intermediatary antar dua pihak, yaitu pihak yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara keuangan atau Financial Intermediatary antar dua pihak, yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Perbankan merupakan salah satu Lembaga Keuangan yang memiliki pengaruh besar dalam roda perekonomian masyarakat. Dimana bank adalah sebuah lembaga

Lebih terperinci

PENGARUH PERUBAHAN GIRO WAJIB MINIMUM (GWM) TERHADAP TINGKAT KINERJA PERBANKAN INDONESIA OLEH WELLEM A. TENIWUT H

PENGARUH PERUBAHAN GIRO WAJIB MINIMUM (GWM) TERHADAP TINGKAT KINERJA PERBANKAN INDONESIA OLEH WELLEM A. TENIWUT H PENGARUH PERUBAHAN GIRO WAJIB MINIMUM (GWM) TERHADAP TINGKAT KINERJA PERBANKAN INDONESIA OLEH WELLEM A. TENIWUT H14102046 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

RINGKASAN ANGGIT GUMILAR. Pengaruh Suku Bunga Terhadap Penyaluran Berbagai Jenis Kredit UMKM di Indonesia. Dibimbing oleh MUHAMMAD FIRDAUS. Peran UMKM

RINGKASAN ANGGIT GUMILAR. Pengaruh Suku Bunga Terhadap Penyaluran Berbagai Jenis Kredit UMKM di Indonesia. Dibimbing oleh MUHAMMAD FIRDAUS. Peran UMKM PENGARUH SUKU BUNGA TERHADAP PENYALURAN BERBAGAI JENIS KREDIT UMKM DI INDONESIA Oleh: ANGGIT GUMILAR H 14104103 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Indikator Utama Perbankan Syariah (dalam milyar rupiah)

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Indikator Utama Perbankan Syariah (dalam milyar rupiah) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Titik kulminasi regulasi perbankan syariah terjadi pada tahun 1998. Pada tahun itu diberlakukan UU No. 10 Tahun 1998. Undang-undang tersebut merupakan perubahan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA TERHADAP PELUANG PERMINTAAN KREDIT SEPEDA MOTOR OLEH MOCHAMAD GIRI AKBAR H

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA TERHADAP PELUANG PERMINTAAN KREDIT SEPEDA MOTOR OLEH MOCHAMAD GIRI AKBAR H ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA TERHADAP PELUANG PERMINTAAN KREDIT SEPEDA MOTOR OLEH MOCHAMAD GIRI AKBAR H14103098 DEPERTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

OLEH ISMAIL HADIKUSUMAH H

OLEH ISMAIL HADIKUSUMAH H ANALISIS EFEKTIVITAS PENETAPAN SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP PENYALURAN KREDIT SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PETUMBUHAN EKONOMI NASIONAL OLEH ISMAIL HADIKUSUMAH H14102125 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Telah menjadi pengetahuan umum bahwa perkembangan ekonomi Islam

BAB I PENDAHULUAN. Telah menjadi pengetahuan umum bahwa perkembangan ekonomi Islam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telah menjadi pengetahuan umum bahwa perkembangan ekonomi Islam identik dengan berkembangnya lembaga keuangan syariah. Bank syariah sebagai motor utama lembaga keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu kunci penting dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang sehat adalah sinergi antara sektor moneter, fiskal dan riil. Bila ketiganya dapat disinergikan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROMOSI BANK TERHADAP PENGHIMPUNAN TABUNGAN DAN DEPOSITO (Studi Kasus Sepuluh Bank Terbaik Berdasarkan Aset Tahun 2005)

ANALISIS PENGARUH PROMOSI BANK TERHADAP PENGHIMPUNAN TABUNGAN DAN DEPOSITO (Studi Kasus Sepuluh Bank Terbaik Berdasarkan Aset Tahun 2005) ANALISIS PENGARUH PROMOSI BANK TERHADAP PENGHIMPUNAN TABUNGAN DAN DEPOSITO (Studi Kasus Sepuluh Bank Terbaik Berdasarkan Aset Tahun 2005) OLEH LAMBOK SIRINGORINGO H14102102 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI NILAI TUKAR PADA EKSPOR KOMODITI UNGGULAN PERTANIAN (KARET DAN KOPI) DI INDONESIA

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI NILAI TUKAR PADA EKSPOR KOMODITI UNGGULAN PERTANIAN (KARET DAN KOPI) DI INDONESIA ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI NILAI TUKAR PADA EKSPOR KOMODITI UNGGULAN PERTANIAN (KARET DAN KOPI) DI INDONESIA OLEH : RATIH NURALITHA PRATIKA H14103051 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, yang secara eksplisit menetapkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, yang secara eksplisit menetapkan bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana diketahui, kegiatan perbankan syariah di Indonesia baru di mulai sejak tahun 1992. Pengaturan mengenai perbankan syariah pada saat itu masih sangat terbatas.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERKEMBANGAN PASAR MODAL TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA OLEH EDI SUMANTO H

ANALISIS PENGARUH PERKEMBANGAN PASAR MODAL TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA OLEH EDI SUMANTO H ANALISIS PENGARUH PERKEMBANGAN PASAR MODAL TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA OLEH EDI SUMANTO H14102021 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 RINGKASAN EDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gerakan renaissance Islam Modern: neorevivalis dan modernis. Tujuan utama dari

BAB I PENDAHULUAN. gerakan renaissance Islam Modern: neorevivalis dan modernis. Tujuan utama dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak awal kelahirannya, perbankan syariah dilandasi dengan kehadiran dua gerakan renaissance Islam Modern: neorevivalis dan modernis. Tujuan utama dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa-jasa lainnya. Menurut UU

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN NILAI AKTIVA BERSIH REKSADANA SYARIAH DI INDONESIA OLEH HENDRA PUTRATAMA H

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN NILAI AKTIVA BERSIH REKSADANA SYARIAH DI INDONESIA OLEH HENDRA PUTRATAMA H ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN NILAI AKTIVA BERSIH REKSADANA SYARIAH DI INDONESIA OLEH HENDRA PUTRATAMA H14103034 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS INFLASI DI INDONESIA DARI SISI PERMINTAAN UANG OLEH NOVA MARDIANTI H

ANALISIS INFLASI DI INDONESIA DARI SISI PERMINTAAN UANG OLEH NOVA MARDIANTI H ANALISIS INFLASI DI INDONESIA DARI SISI PERMINTAAN UANG OLEH NOVA MARDIANTI H14102107 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 RINGKASAN NOVA MARDIANTI. Analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat. Di Indonesia sendiri perbankan syariah menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat. Di Indonesia sendiri perbankan syariah menunjukkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan perbankan syariah di dunia sekarang ini mengalami perkembangan pesat. Di Indonesia sendiri perbankan syariah menunjukkan perkembangan yang cukup

Lebih terperinci

ANALISIS PERGERAKAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN EMPAT MATA UANG NEGARA ASEAN OLEH RUSNIAR H14102056

ANALISIS PERGERAKAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN EMPAT MATA UANG NEGARA ASEAN OLEH RUSNIAR H14102056 i ANALISIS PERGERAKAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN EMPAT MATA UANG NEGARA ASEAN OLEH RUSNIAR H14102056 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 ii RINGKASAN RUSNIAR.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Umat Islam di Indonesia sudah cukup lama menginginkan perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan dalam segenap aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem bagi hasil merupakan salah satu faktor pembeda antara bank syariah dengan bank konvensional. Seiring berkembangnya aset yang dimiliki perbankan syariah sekarang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan prinsip Islam, yaitu aturan perjanjian (akad) antara bank dengan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan prinsip Islam, yaitu aturan perjanjian (akad) antara bank dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip Islam, yaitu aturan perjanjian (akad) antara bank dengan pihak lain (nasabah) berdasarkan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH UANG TERHADAP BUSINESS CYCLE INDONESIA OLEH SITI MASYITHO H

ANALISIS PENGARUH UANG TERHADAP BUSINESS CYCLE INDONESIA OLEH SITI MASYITHO H ANALISIS PENGARUH UANG TERHADAP BUSINESS CYCLE INDONESIA OLEH SITI MASYITHO H14102062 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 RINGKASAN SITI MASYITHO. H14102062.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara Indonesia ini. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara Indonesia ini. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Salah Satu faktor penting dalam pembangunan suatu negara adalah adanya dukungan sistem keuangan yang sehat dan stabil, demikian pula dengan negara Indonesia ini. Sistem

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP VOLATILITAS RETURN DI PASAR SAHAM BURSA EFEK INDONESIA OLEH : MARIO DWI PUTRA H

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP VOLATILITAS RETURN DI PASAR SAHAM BURSA EFEK INDONESIA OLEH : MARIO DWI PUTRA H ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN MONETER TERHADAP VOLATILITAS RETURN DI PASAR SAHAM BURSA EFEK INDONESIA OLEH : MARIO DWI PUTRA H14050206 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bank yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi menempati posisi yang sangat vital pada era perekonomian modern saat ini. Lalu lintas perdagangan dalam skala domestik,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH SOCIAL VALUES TERHADAP PERMINTAAN UANG ISLAM DI INDONESIA OLEH EBRINDA DAISY GUSTIANI H

ANALISIS PENGARUH SOCIAL VALUES TERHADAP PERMINTAAN UANG ISLAM DI INDONESIA OLEH EBRINDA DAISY GUSTIANI H ANALISIS PENGARUH SOCIAL VALUES TERHADAP PERMINTAAN UANG ISLAM DI INDONESIA OLEH EBRINDA DAISY GUSTIANI H 14104106 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN

Lebih terperinci

DAN JANGKA PENDEK H DEPARTEMEN MEN. Oleh :

DAN JANGKA PENDEK H DEPARTEMEN MEN. Oleh : ANALISIS KAUSALIT TAS ANTARA INVESTASI PORTOFOLIO DAN PERKEMBANGAN INDEKS HARGAA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DALAM JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG DI INDONESIA Oleh : MOCHAMMAD AKBAR H14104054 DEPARTEMEN ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga keuangan merupakan lembaga yang berperan penting dalam kegiatan perekonomian, salah satu lembaga keuangan tersebut adalah bank. Secara umum bank mempunyai fungsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah pada dasamya merupakan suatu industri keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah pada dasamya merupakan suatu industri keuangan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan syariah pada dasamya merupakan suatu industri keuangan yang memiliki sejumlah perbedaan mendasar dalam kegiatan utamanya dibandingkan dengan perbankan konvensional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian kaum muslimin, pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian kaum muslimin, pembiayaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa pengiriman uang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rakyat Syariah (BPRS). Menurut Undang-Undang Nomor 21 tahun dalam lalu lintas pembayaran.(salman, 2012:8).

BAB I PENDAHULUAN. Rakyat Syariah (BPRS). Menurut Undang-Undang Nomor 21 tahun dalam lalu lintas pembayaran.(salman, 2012:8). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank syariah merupakan Lembaga Keuangan Bank. Bank syariah dapat berbentuk Bank Umum Syariah (BUS) maupun Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Menurut Undang-Undang

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR MEUBEL KAYU INDONESIA KE AMERIKA SERIKAT

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR MEUBEL KAYU INDONESIA KE AMERIKA SERIKAT 1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR MEUBEL KAYU INDONESIA KE AMERIKA SERIKAT OLEH ERIKA H14104023 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 2 RINGKASAN

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MENGGUNAKAN PILIHAN JASA LEMBAGA PEMBIAYAAN (KREDIT KONSUMSI MOBIL)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MENGGUNAKAN PILIHAN JASA LEMBAGA PEMBIAYAAN (KREDIT KONSUMSI MOBIL) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MENGGUNAKAN PILIHAN JASA LEMBAGA PEMBIAYAAN (KREDIT KONSUMSI MOBIL) OLEH RATU DEWI HILNA ANGGRAENI H14104072 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian yang mengelola dana dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank, lembaga pembiayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan Syariah (hukum) Islam. Usaha pembentukan sistem ini didasari oleh larangan dalam Islam

Lebih terperinci

ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH SEKTOR INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA OLEH ANGGI DESTRIA H

ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH SEKTOR INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA OLEH ANGGI DESTRIA H ANALISIS PERANAN USAHA KECIL DAN MENENGAH SEKTOR INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA OLEH ANGGI DESTRIA H14050283 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perbankan syariah di Indonesia diawali dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tanggal 1 November 1991 yang kemudian diikuti dengan keluarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang mengalami perkembangan dan pertumbuhan dalam sistem perbankan syariah. Sektor perbankan syariah di Indonesia

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. time series. Data time series umumnya tidak stasioner karena mengandung unit

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. time series. Data time series umumnya tidak stasioner karena mengandung unit 48 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Uji Kestasioneritasan Data Uji stasioneritas data dilakukan pada setiap variabel yang digunakan pada model. Langkah ini digunakan untuk menghindari masalah regresi lancung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh besar dalam roda perekonomian masyarakat. Dimana bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh besar dalam roda perekonomian masyarakat. Dimana bank adalah 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu Lembaga Keuangan yang memiliki pengaruh besar dalam roda perekonomian masyarakat. Dimana bank adalah sebuah lembaga bagi masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana

BAB I PENDAHULUAN. tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perbankan syariah di Indonesia, pertama kali dipelopori oleh Bank Muamalat Indonesia yang berdiri pada tahun 1991. Bank ini pada awal berdirinya diprakarsai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya yaitu menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH EKSPOR-IMPOR KOMODITAS PANGAN UTAMA DAN LIBERALISASI PERDAGANGAN TERHADAP NERACA PERDAGANGAN INDONESIA OLEH Y U S U F H

ANALISIS PENGARUH EKSPOR-IMPOR KOMODITAS PANGAN UTAMA DAN LIBERALISASI PERDAGANGAN TERHADAP NERACA PERDAGANGAN INDONESIA OLEH Y U S U F H ANALISIS PENGARUH EKSPOR-IMPOR KOMODITAS PANGAN UTAMA DAN LIBERALISASI PERDAGANGAN TERHADAP NERACA PERDAGANGAN INDONESIA OLEH Y U S U F H14103064 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS KAUSALITAS ANTARA TABUNGAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM JANGKA PANJANG DAN JANGKA PENDEK PADA 26 PROPINSI DI INDONESIA

ANALISIS KAUSALITAS ANTARA TABUNGAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM JANGKA PANJANG DAN JANGKA PENDEK PADA 26 PROPINSI DI INDONESIA ANALISIS KAUSALITAS ANTARA TABUNGAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM JANGKA PANJANG DAN JANGKA PENDEK PADA 26 PROPINSI DI INDONESIA OLEH RIANI WIDIARTI H14104082 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagimana keinginan masyarakat indonesia akan hadirnya ke giatan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagimana keinginan masyarakat indonesia akan hadirnya ke giatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagimana keinginan masyarakat indonesia akan hadirnya ke giatan untuk bisa melayani jasa perbankan syariah di Indonesia tetapi perbankan syariah sendiri baru di mulai

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN EKSPOR BIJI KAKAO INDONESIA OLEH IRMA KOMALASARI H

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN EKSPOR BIJI KAKAO INDONESIA OLEH IRMA KOMALASARI H ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN EKSPOR BIJI KAKAO INDONESIA OLEH IRMA KOMALASARI H14104044 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH ALIRAN MODAL TERHADAP PEREKONOMIAN DOMESTIK INDONESIA OLEH MARDI EFRIZA H

ANALISIS PENGARUH ALIRAN MODAL TERHADAP PEREKONOMIAN DOMESTIK INDONESIA OLEH MARDI EFRIZA H ANALISIS PENGARUH ALIRAN MODAL TERHADAP PEREKONOMIAN DOMESTIK INDONESIA OLEH MARDI EFRIZA H14102119 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 RINGKASAN MARDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan atau perbankan Islam (al-mashrafiyah al-islamiyah) adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam (syariah). Pembentukan sistem

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. badan di bidang keuangan, melakukan penghimpunan dan penyaluran dana

I. PENDAHULUAN. badan di bidang keuangan, melakukan penghimpunan dan penyaluran dana 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Menurut SK Menkeu RI No.791 Tahun 1990, lembaga keuangan adalah semua badan di bidang keuangan, melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN PENGURANGAN PENGANGGURAN DI INDONESIA OLEH ARDIANTI NIKEN MUSLIKHAH H

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN PENGURANGAN PENGANGGURAN DI INDONESIA OLEH ARDIANTI NIKEN MUSLIKHAH H PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN PENGURANGAN PENGANGGURAN DI INDONESIA 1976 2006 OLEH ARDIANTI NIKEN MUSLIKHAH H 14104067 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series) dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series) dari bulan 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang akan dipakai dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga perbankan sebagai lembaga intermediasi mempunyai peran yang sangat penting dalam sebuah perekonomian agar tumbuh dan berkembang, dan juga sebagai gambaran ekonomi

Lebih terperinci

PERCOBAAN EKONOMI UNTUK MENGKAJI KINERJA SISTEM PEMBIAYAAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL OLEH IKA SARI WIDAYANTI H

PERCOBAAN EKONOMI UNTUK MENGKAJI KINERJA SISTEM PEMBIAYAAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL OLEH IKA SARI WIDAYANTI H PERCOBAAN EKONOMI UNTUK MENGKAJI KINERJA SISTEM PEMBIAYAAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL OLEH IKA SARI WIDAYANTI H14103029 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioneritas. Tahap pertama yang harus dilalui untuk mendapatkan estimasi VECM adalah pengujian stasioneritas data masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bank terdiri atas bank konvensional dan bank syariah. Perbedaan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. bank terdiri atas bank konvensional dan bank syariah. Perbedaan yang paling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan salah satu sektor penting yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap aktivitas ekonomi masyarakat, dalam operasionalnya bank terdiri atas bank konvensional

Lebih terperinci

ANALISIS PENAWARAN DAN PERMINTAAN KREDIT INVESTASI OLEH RATIH PRANITA H

ANALISIS PENAWARAN DAN PERMINTAAN KREDIT INVESTASI OLEH RATIH PRANITA H ANALISIS PENAWARAN DAN PERMINTAAN KREDIT INVESTASI OLEH RATIH PRANITA H14104098 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN Ratih Pranita. H14104098.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling besar pengaruhnya dalam aktifitas perekonomian masyarakat modern. Perbankan adalah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN OBLIGASI PEMERINTAH DI INDONESIA OLEH NOVIE ILLYA SASANTI H

ANALISIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN OBLIGASI PEMERINTAH DI INDONESIA OLEH NOVIE ILLYA SASANTI H ANALISIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN OBLIGASI PEMERINTAH DI INDONESIA OLEH NOVIE ILLYA SASANTI H14104095 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. dimana kegiatan utamanya adalah menerima simpanan giro, tabungan, dan

1. PENDAHULUAN. dimana kegiatan utamanya adalah menerima simpanan giro, tabungan, dan 1 1. PENDAHULUAN 2. 2.1. Latar Belakang Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan yang tidak kalah pentingnya adalah lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terwujud.

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terwujud. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari kinerja dan tingkat perekonomian yang dihasilkan, dimana salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bila dibandingkan dengan negara-negara Muslim lainnya, perbankan syariah di

BAB I PENDAHULUAN. bila dibandingkan dengan negara-negara Muslim lainnya, perbankan syariah di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, bank syariah yang pertama didirikan pada tahun 1992 adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI). Walaupun perkembangannya agak terlambat bila dibandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan yang tidak kalah pentingnya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah di Indonesia pertama didirikan tahun 1992 meskipun

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah di Indonesia pertama didirikan tahun 1992 meskipun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan syariah di Indonesia pertama didirikan tahun 1992 meskipun perkembangannya lambat bila dibandingkan dengan negara-negara muslim lain, akan tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan setiap bank sangat dipengaruhi oleh perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan setiap bank sangat dipengaruhi oleh perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan setiap bank sangat dipengaruhi oleh perkembangan kemampuannya dalam menghimpun dana masyarakat baik berskala kecil maupun berskala besar dengan masa pengendapan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia, melalui aktivitas investasi. Dengan diberlakukannya kebijakan

I. PENDAHULUAN. Indonesia, melalui aktivitas investasi. Dengan diberlakukannya kebijakan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia, melalui aktivitas investasi. Dengan diberlakukannya kebijakan perekonomian terbuka, pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. imbalan dan penetapan beban yang dikenal dengan bunga. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. imbalan dan penetapan beban yang dikenal dengan bunga. Selain itu, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan perbankan syari ah di Indonesia didorong oleh sebagian masyarakat yang memandang bahwa dengan sistem konvensional ada hal-hal yang tidak sesuai

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU DAN VARIABEL-VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP PERMINTAAN UANG DI INDONESIA

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU DAN VARIABEL-VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP PERMINTAAN UANG DI INDONESIA ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU DAN VARIABEL-VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP PERMINTAAN UANG DI INDONESIA OLEH ZAINAL MUTTAQIN H14102105 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami peningkatan sejak dikeluarkannya UU No.10 Tahun 1998 yang mengatur dual banking system dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam dunia perekonomian yang terus berubah seiring berjalannya waktu, tidak dapat dipungkiri adanya persaingan bisnis antar perusahaan untuk dapat terus bertahan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. tersebut menunjukkan kebutuhan masyarakat akan hadirnya institusi-institusi keuangan

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. tersebut menunjukkan kebutuhan masyarakat akan hadirnya institusi-institusi keuangan BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Perkembangan Bank Syariah di Indonesia Perkembangan industri syariah secara informal telah dimulai sebelum dikeluarkannya kerangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam berbagai alternatif investasi. Sehubungan dengan fungsi penghimpunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan khususnya bank umum merupakan inti dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan khususnya bank umum merupakan inti dari sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan khususnya bank umum merupakan inti dari sistem keuangan setiap negara. Bank merupakan lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi perusahaan, badan pemerintah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan mempunyai peranan yang kompleks terhadap perekonomian yang dapat kita rasakan seperti sekarang, dimana hampir seluruh aspek kehidupan

Lebih terperinci

ANALISIS PERTUMBUHAN KESEMPATAN KERJA PASCA KEBIJAKAN UPAH MINIMUM DI KABUPATEN BOGOR OLEH ERNI YULIARTI H

ANALISIS PERTUMBUHAN KESEMPATAN KERJA PASCA KEBIJAKAN UPAH MINIMUM DI KABUPATEN BOGOR OLEH ERNI YULIARTI H ANALISIS PERTUMBUHAN KESEMPATAN KERJA PASCA KEBIJAKAN UPAH MINIMUM DI KABUPATEN BOGOR OLEH ERNI YULIARTI H14102092 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 RINGKASAN

Lebih terperinci

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter BAB I PENDAHULUAN

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki peranan penting dalam menunjang kemajuan perekonomian suatu negara. Keberadaan perbankan sangat dibutuhkan

Lebih terperinci