PERILAKU KELENGKETAN BIAYA (STICKY COSTS) PADA INDUSTRI PERBANKAN DI JAWA TENGAH KERTAS KERJA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERILAKU KELENGKETAN BIAYA (STICKY COSTS) PADA INDUSTRI PERBANKAN DI JAWA TENGAH KERTAS KERJA"

Transkripsi

1 PERILAKU KELENGKETAN BIAYA (STICKY COSTS) PADA INDUSTRI PERBANKAN DI JAWA TENGAH Oleh : STEFANY TRIANA PUTRI NIM : KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013 i

2

3 ii

4 iii

5 ABSTRACT This research aims to find out the sticky costs concept that happened in Indonesian banking industry. Sticky costs can be observed by costs increase more when activity rises than costs decrease when activity falls. This research uses a sample of rural banks which operating in Central Java. With purposive sampling method obtained by 231 rural banks as the research sample. The data in this research which based from rural banks financial statements obtained from official website Bank Indonesia. The dependent variable is logarithm of total costs and logarithm of total income, dummy variable of income decrease and asset intensity as independent variables. Random effects regression model has been used in this research. The results of this research showed that sticky costs didn t happened in rural banks. However, the results also showed that assets intensity influence sticky costs in rural banks. Key words: sticky costs, cost behavior iv

6 SARIPATI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah konsep kelengketan biaya terjadi pada industri perbankan di Indonesia. Kelengketan biaya dapat dilihat dari perubahan biaya yang lebih besar ketika aktivitas meningkat dibandingkan dengan perubahan biaya ketika aktivitas menurun. Penelitian ini menggunakan sampel Bank Perkreditan Rakyat yang beroperasi di Jawa Tengah. Dengan metode purposif sampling diperoleh 231 BPR sebagai sampel penelitian. Data dalam penelitian berasal dari laporan keuangan BPR tahun yang diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah logaritma total biaya dan logaritma total pendapatan, dummy penurunan pendapatan, dummy intensitas aset sebagai variabel independen. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Random Effects Regression Model. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat kelengketan biaya pada BPR. Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas aset mempengaruhi kelengketan biaya pada BPR. Kata kunci : kelengketan biaya, perilaku biaya v

7 KATA PENGANTAR Kelengketan biaya merupakan perilaku biaya yang berbeda dari konsep tradisional yang selama ini mengasumsikan biaya berubah secara proporsional terhadap perubahan aktivitasnya. Konsep mengenai perilaku biaya sangat penting dipahami karena membantu manajer untuk membuat perencanaan anggaran dengan lebih baik. Selisih antara bunga simpanan dengan bunga kredit yang besar pada industri perbankan menunjukkan adanya inefisiensi biaya yang mengindikasikan adanya kelengketan biaya. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk memperoleh bukti empiris adanya perilaku kelengketan biaya pada industri perbankan di Indonesia. Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penelitian dan penulisan ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik diharapkan juga semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat serta menambah wawasan keilmuan di bidang ekonomi bagi pembaca dan pihak lain yang berkepentingan. Salatiga, 1 Januari 2013 Penulis vi

8 UCAPAN TERIMA KASIH Puji dan syukur atas berkat dan kasih yang Tuhan Yesus berikan sehingga memampukan penulis untuk menyelesaikan tugas akhir dengan judul Perilaku Kelengektan Biaya (Sticky Costs) pada Industri Perbankan di Jawa Tengah dengan baik. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini tidak lepas dari kekurangan, bantuan dari berbagai pihak dan campur tangan Tuhan. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak pihak yang telah membantu, memotivasi, memberikan doa dan dukungan untuk menyelesaikan tugas akhir ini, antara lain kepada: 1. Bp. Hari Sunarto, SE., MBA., PhD, selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana. 2. Bp. Ronny Prabowo, SE., M.Com., selaku dosen pembimbing yang telah memberi ide, saran, dukungan, dan bimbingan selama penyusunan tugas akhir ini dengan sabar. 3. Bp. Marwata, SE., Msi., Ph.D., selaku wali studi yang selalu memberi pengarahan dan kemudahan dalam menjalani kuliah di Fakultas Ekonomika dan Bisnis. 4. Bp. Harijono, SE., MAF., M.Com., Ph.D., dan Ibu Brigitta Dian Saraswati, SE., M.Si. yang telah memberikan waktu dan pengetahuan dalam penyusunan tugas akhir ini. 5. Seluruh dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang setia dalam berbagi pengetahuan selama masa kuliah. vii

9 6. Staf Tata Usaha Fakultas Ekonomika dan Bisnis serta staf Perpustakaan Umum yang membantu penulis selama kuliah di Fakultas Ekonomika dan Bisnis. 7. Kedua orang tuaku yang dan kakak-kakakku yang selalu memberi dukungan dan pendampingan serta semangat dalam menjalani kuliah dan dalam penyusunan tugas akhir ini. 8. Teman-teman seperjuangan selama kuliah yang memberikan keceriaan dan saling memberi semangat; Helen, Liana, Yunita, Tika, Melada, Fenny, Prilly, dan Ingrid. 9. Messach yang memberikan dukungan, semangat, dan saran tata bahasa kepada penulis. 10. Teman-teman diskusi; Debby, Sisca, dan Diana. 11. Teman-teman penulis menghabiskan masa liburan semester; Caca, Dira, Monik, Jefli, Petra, dan Pasca. 12. Teman-teman kost Putri Sion untuk kebersamaan dan memberikan keceriaan kepada penulis. 13. Teman-teman Korps Asisten dan teman-teman Fakultas Ekonomika dan Bisnis angkatan 2009 untuk pengalaman dan kerjasamanya. 14. Seluruh pihak yang membantu penyusunan tugas akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. viii

10 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Pernyataan Keaslian Karya Tulis Kertas Kerja... ii Persetujuan Kertas Kerja... iii Abstract... iv Saripati... v Kata Pengantar... vi Ucapan Terima Kasih... vii Daftar Isi... ix Daftar Tabel... xi Daftar Lampiran... xii PENDAHULUAN... 1 LANDASAN TEORI... 3 Perilaku Biaya... 3 Teori Deliberate Decision... 5 Teori Cost Adjustment Delay... 6 Penelitian Terdahulu... 6 Perumusan Hipotesis... 7 METODE PENELITIAN... 9 Sampel Penelitian... 9 Variabel dan Model Penelitian... 9 ix

11 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Obyek Penelitian Statistik Deskriptif Pengujian Hipotesis Pengujian Hipotesis Kedua KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA Lampiran x

12 DAFTAR TABEL Tabel 1 Hasil Pemilihan Sampel Tabel 2 Statistik Deskriptif Tabel 3 Hasil Pengujian Hipotesis Tabel 4 Kinerja Bank Perkreditan Rakyat Tabel 5 Hasil Pengujian Hipotesis Kedua xi

13 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Data Penelitian Lampiran 2 Hasil Uji Regresi xii

14 PENDAHULUAN Berdasarkan tingkah lakunya terhadap perubahan aktivitas, biaya dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah sampai dengan tingkat aktivitas tertentu. Biaya variabel adalah biaya yang berubah sebanding dengan besarnya perubahan aktivitas. Metode yang digunakan dalam menentukan pola perilaku biaya dalam akuntansi biaya dan akuntansi manajemen seperti high-low method, flexible budgeting mengasumsikan perilaku proporsionalitas biaya. Akan tetapi beberapa hasil penelitian menyampaikan hal yang berbeda dari perilaku biaya ini. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Anderson et al. (2003) mengenai perilaku biaya pemasaran, administrasi, dan umum (PAU) pada perusahaan di Amerika Serikat ditemukan bahwa biaya pemasaran, administrasi, dan umum berubah lebih besar ketika terjadi peningkatan aktivitas dibandingkan ketika terjadi penurunan aktivitas dalam jumlah yang sama. Calleja et al. (2006) yang menggunakan sampel perusahaan yang ada di Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan Jerman juga menemukan bahwa biaya operasi mempunyai perilaku biaya yang sama. Perilaku ini disebut dengan kelengketan biaya (sticky costs). Ketika terjadi perubahan aktivitas baik peningkatan maupun penurunan, manajer akan menyesuaikan sumber daya yang dimiliki dengan perubahan aktivitas tersebut. Saat permintaan meningkat, perusahaan membutuhkan tambahan sumber daya untuk menyesuaikan dengan peningkatan aktivitas tersebut. Lain halnya dengan penurunan aktivitas, ketika manajer yakin bahwa penjualan akan meningkat pada periode selanjutnya atau penurunan penjualan 1

15 terjadi pada kondisi yang sedang berfluktuasi, manajer cenderung akan menunda untuk mengurangi sumber daya yang tidak terpakai. Keputusan manajer tersebut menyebabkan penurunan biaya pada periode awal terjadinya penurunan aktivitas akan lebih kecil atau lebih lengket dibandingkan saat terjadinya peningkatan aktivitas (Anderson et al., 2003). Penelitian mengenai perilaku biaya pada industri perbankan dilakukan oleh Porporato dan Werbin (2010) yang menemukan adanya perilaku kelengketan biaya (sticky costs) pada total biaya di industri perbankan Argentina, Brazil, dan Kanada. Masing-masing negara memperlihatkan perilaku kelengketan biaya yang berbeda karena adanya perbedaan struktur biaya pada industri perbankan di tiap negara. Industri perbankan di Brazil mempunyai proporsi biaya tetap yang lebih besar sehingga penurunan total biaya yang terjadi lebih kecil dibandingkan dengan Kanada sedangkan penurunan total biaya yang paling kecil terjadi pada industri perbankan di Argentina karena beroperasi pada kondisi perekonomian yang kurang stabil. Penelitian ini mempunyai konsep yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Porporato dan Werbin (2010) yaitu meneliti mengenai perilaku biaya pada industri perbankan di Indonesia. Agar dapat meningkatkan pelayanan, bank melakukan ekspansi usaha dengan membuka kantor cabang dan dibutuhkan juga tenaga profesional untuk mengelola kantor cabang tersebut. Apabila pendapatan tidak sesuai dengan yang diharapkan atau mengalami penurunan, manajer akan membutuhkan waktu yang 2

16 lebih lama untuk memutuskan akan menutup kantor cabang tersebut. Hal tersebut membuat peningkatan biaya akan lebih besar dibandingkan dengan penurunan biaya. Selain itu, industri perbankan di Indonesia mempunyai karakteristik yang menarik yaitu spread atau selisih antara bunga simpanan dengan bunga kredit yang besar. Suku bunga pinjaman untuk bank umum per Januari 2012 berkisar antara 11% - 14%, sedangkan suku bunga simpanan hanya sebesar 2,27% (Bank Indonesia, 2012). Adanya inefisiensi biaya overhead pada industri perbankan di Indonesia menyebabkan penurunan BI rate tidak diikuti dengan suku bunga kredit perbankan. Inefisiensi biaya overhead menjadi indikasi terjadinya kelengketan biaya (sticky costs). Masalah dalam penelitian ini adalah menguji adanya perilaku kelengketan biaya pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Alasan menggunakan objek penelitian BPR adalah karena data BPR yang didapat melalui website resmi Bank Indonesia adalah data perbankan murni, berbeda dengan laporan keuangan bank umum yang lebih kompleks transaksinya beserta dengan kegiatan anak perusahaan yang bergerak di bidang selain perbankan. Tujuan penelitian adalah menguji dan memperoleh bukti empiris perilaku kelengketan biaya dan melalui penelitian ini diharapkan konsep kelengketan biaya (sticky costs) dapat menjadi alternatif yang relevan untuk menentukan perilaku biaya. LANDASAN TEORI Perilaku Biaya Menurut Garrison et al. (2008: 188) yang dimaksud dengan perilaku biaya adalah perubahan biaya yang dipengaruhi karena adanya perubahan tingkat 3

17 aktivitas. Dengan memahami perilaku biaya sebagai respon terhadap perubahan tingkat aktivitas, manajer dapat membuat perencanaan anggaran dengan lebih baik sehingga dapat memperkirakan laba yang akan diperoleh. Kelengketan biaya (sticky costs) adalah perilaku biaya yang perubahannya tidak sebanding dengan perubahan tingkat aktivitas (Cannon, 2011). Kelengketan biaya (sticky costs) dapat diamati ketika aktivitas menurun, biaya cenderung menurun dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan peningkatan biaya ketika aktivitas meningkat. Seperti dikutip dari Porporato dan Werbin (2010), perilaku kelengketan biaya (sticky costs) dikenal melalui penelitian yang dilakukan oleh Malcom (1991: 76) serta Mak dan Roush (1994). Porporato dan Werbin (2010) mengutip bahwa beberapa biaya variabel tidak berubah secara proporsional dengan perubahan aktivitas yang terjadi dan biaya mempunyai sifat yang lengket karena penurunan biaya membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan kenaikan biaya saat terjadi perubahan aktivitas. Penelitian khusus mengenai perilaku kelengketan biaya (sticky costs) pertama kali dilakukan oleh Anderson, Banker, dan Janakiraman (2003) yang menemukan bahwa untuk peningkatan penjualan sebesar 1%, biaya pemasaran, administrasi, dan umum (PAU) meningkat sebesar 0,55% dan menurun sebesar 0,35% untuk tiap 1% penurunan penjualan. Anderson menyimpulkan bahwa kelengketan biaya (sticky costs) terjadi karena keputusan yang dibuat oleh manajer untuk menyesuaikan kapasitas sumber daya yang dimiliki dengan perubahan tingkat aktivitas. 4

18 Calleja et al. (2006) yang menguji perilaku biaya operasi di perusahaan yang ada di Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan Jerman menemukan bahwa rata-rata biaya operasi meningkat 0,97% untuk tiap 1% peningkatan pendapatan dan menurun sebesar 0,91% untuk tiap 1% penurunan pendapatan. Penelitian mengenai perilaku kelengketan biaya (sticky costs) di Indonesia dilakukan oleh Persada (2006) yang menguji perilaku biaya pemasaran, administrasi, dan umum (PAU) pada perusahaan manufaktur di Indonesia dan menemukan bahwa rata-rata biaya pemasaran, administrasi, dan umum (PAU) meningkat 0,52% untuk tiap 1% peningkatan pendapatan dan menurun sebesar 0,33% untuk tiap 1% penurunan pendapatan. Beberapa hasil penelitian di atas membuktikan bahwa besarnya perubahan biaya tidak proporsional terhadap perubahan tingkat aktivitas. Perilaku ini yang disebut dengan kelengketan biaya (sticky costs). Teori Deliberate Decision Teori ini menyebutkan bahwa terjadinya perilaku kelengketan biaya (sticky costs) dipengaruhi oleh keputusan yang dibuat oleh manajer (Anderson et al., 2003). Manajer mempunyai pertimbangan untuk menyesuaikan sumber daya berkaitan dengan perubahan aktivitas. Pada saat permintaan penjualan meningkat, perusahaan akan memutuskan untuk menambah sumber daya yang dibutuhkan agar dapat memenuhi permintaan pasar. Sebaliknya, manajer akan lebih konservatif untuk mengurangi sumber daya yang tidak terpakai ketika mengalami penurunan penjualan. Hal tersebut dikarenakan ketika manajer memutuskan untuk mengurangi sumber daya maka manajer akan menghadapi resiko tidak dapat memenuhi permintaan apabila terjadi peningkatan penjualan di periode 5

19 selanjutnya. Sehingga perubahan biaya pada awal periode penurunan penjualan tidak sebesar ketika penjualan meningkat. Teori Cost Adjustment Delay Teori ini menyebutkan kelengketan biaya (sticky costs) terjadi karena adanya jeda waktu antara pengambilan keputusan untuk mengurangi sumber daya dengan waktu terjadinya penurunan penjualan (Yasukata dan Kajiwara, 2008). Manajer lebih memilih untuk menunda mengurangi sumber daya pada awal periode penurunan penjualan karena masih terdapat ketidakpastian mengenai jumlah permintaan di masa mendatang. Ketika permintaan menurun dalam jumlah yang kecil atau dalam kondisi pasar yang tidak pasti, terdapat kemungkinan jumlah permintaan akan berubah kembali sehingga manajer akan menunda untuk mengurangi sumber daya. Apabila penurunan penjualan tetap terjadi pada periode selanjutnya, manajer menjadi lebih yakin bahwa penurunan penjualan akan bersifat permanen sehingga memutuskan mengurangi sumber daya yang tidak digunakan untuk mengurangi biaya (Anderson et al., 2003). Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang dilakukan untuk menguji adanya perilaku kelengketan biaya (sticky costs) dan faktor lain yang mempengaruhi antara lain penelitian yang dilakukan oleh Balakrishnan et al. (2004) menemukan bahwa kelengketan biaya (sticky costs) terjadi ketika aktivitas berubah dalam jumlah yang besar dan sumber daya yang digunakan berada pada kondisi yang maksimal. Penelitian yang dilakukan oleh Calleja et al. (2006) membuktikan adanya perilaku kelengketan biaya (sticky costs) pada biaya operasi dan menemukan 6

20 bahwa perbedaan sistem pemerintahan dan sistem pengawasan manajerial masingmasing negara mempengaruhi besarnya perilaku kelengketan biaya (sticky costs). Balakrishnan dan Gruca (2008) menguji perilaku kelengketan biaya (sticky costs) dengan membedakan biaya menurut fungsi biayanya terhadap kegiatan bisnis. Hasil dari penelitian menemukan bahwa biaya yang berhubungan dengan fungsi utama kegiatan bisnis mempunyai kelengketan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan biaya pendukung kegiatan bisnis. Penelitian yang dilakukan oleh Porporato dan Werbin (2010) menemukan bahwa struktur biaya dan kondisi ekonomi mempengaruhi perilaku kelengketan biaya (sticky costs) di industri perbankan. Kelengketan biaya akan lebih besar terjadi pada industri yang mempunyai biaya tetap yang lebih besar dan apabila beroperasi pada kondisi ekonomi yang tidak pasti. Perumusan Hipotesis Ketika aktivitas meningkat, manajer akan menambah kapasitas sumber daya dengan membeli peralatan atau menambah jumlah tenaga kerja agar dapat memenuhi kebutuhan permintaan pasar. Tetapi saat terjadi penurunan permintaan dimana terdapat sumber daya atau kapasitas yang tidak digunakan, manajer akan mempertimbangkan untuk tetap mempertahankan sumber daya tersebut pada awal periode terjadinya penurunan permintaan (Balakrishnan dan Gruca, 2008). Apabila penurunan masih terjadi pada beberapa periode berikutnya, manajer dapat menyimpulkan bahwa penurunan permintaan bersifat permanen sehingga akan mengurangi sumber daya atau kapasitas yang tidak terpakai untuk mengurangi biaya. Hal ini menyebabkan peningkatan biaya yang terjadi lebih besar 7

21 dibandingkan dengan penurunan biaya ketika aktivitas berubah pada tingkat yang sama (Anderson et al., 2003). Berdasarkan pada perumusan masalah dan penjelasan di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: Hipotesis 1: Peningkatan total biaya di bank lebih besar dibandingkan dengan penurunan total biaya pada tingkat perubahan aktivitas yang sama. Struktur biaya mempunyai pengaruh terhadap besarnya kelengketan biaya (cost stickiness). Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Porporato dan Werbin (2010) menunjukkan bahwa bank dengan proporsi biaya tetap yang besar akan mengalami penurunan biaya yang lebih kecil ketika terjadi penurunan penjualan. Aset membutuhkan biaya penyesuaian yang lebih tinggi karena biaya yang harus dikeluarkan untuk mengakuisisi atau melepas aset tidak sedikit. Perusahaan perlu mengeluarkan biaya instalansi dan perawatan ketika mengakuisisi aset tetap dan menanggung biaya pelepasan ketika akan menjual aset tetap (Anderson et al., 2003). Biaya penyesuaian tersebut yang membuat adanya jeda waktu untuk mengambil keputusan dengan waktu terjadinya perubahan aktivitas. Manajer perlu mempertimbangkan biaya untuk mengurangi (menambah) sumber daya ketika aktivitas menurun (meningkat) dengan biaya yang dikeluarkan apabila tetap mempertahankan sumber daya yang tersedia (Anderson dan Lanen, 2009). Ketika terjadi perubahan aktivitas, perusahaan yang memiliki proporsi aset yang besar membutuhkan biaya penyesuaian yang besar pula sehingga penurunan biaya 8

22 yang terjadi lebih kecil atau lebih lengket dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki proporsi aset yang lebih rendah (Balakrishnan et al., 2010). Berdasarkan pada perumusan masalah dan uraian di atas, maka hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah: Hipotesis 2: Kelengketan biaya akan bertambah pada bank yang memiliki intensitas aset yang lebih tinggi. METODE PENELITIAN Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang beroperasi di Jawa Tengah sampai dengan tahun 2011 dan secara rutin melaporkan posisi keuangannya ke Bank Indonesia (BI). Penentuan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling, kriteria yang digunakan adalah Bank Perkreditan Rakyat yang beroperasi di Jawa Tengah yang melaporkan dan mempublikasikan laporan keuangan untuk periode Desember 2009 Desember Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder berupa laporan keuangan masing-masing bank yang dilaporkan ke Bank Indonesia. Laporan yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan periode Desember 2009 Desember Laporan keuangan tersebut diperoleh melalui website resmi Bank Indonesia ( Variabel dan Model Penelitian Penelitian ini menggunakan empat variabel yaitu total biaya (total costs), total pendapatan (total income), variabel dummy penurunan (decrease dummy), 9

23 dan intensitas aset (perbandingan total aset dengan total pendapatan). Variabel total biaya sebagai variabel dependen, sedangkan variabel total pendapatan, dummy penurunan, dan intensitas aset merupakan variabel independen. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel (panel data regression model). Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mereplikasi model yang digunakan oleh Porporato dan Werbin (2010) yang diadaptasi dari model yang diperkenalkan oleh Anderson et al. (2003). Untuk menguji kelengketan biaya, Anderson et al. (2003) menggunakan interaksi variabel, Decrease_Dummy yang bernilai 1 ketika pendapatan menurun antara periode t-1 dan t, dan bernilai 0 ketika pendapatan meningkat. Persamaan yang digunakan untuk menguji hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah: dimana: Total Income = Pendapatan bunga + provisi/komisi + pendapatan operasional lainnya + pendapatan non operasional Total Costs = Beban bunga + Beban administrasi dan umum + beban personalia + penyisihan aktiva produktif + beban operasional lainnya + beban non operasional 10

24 Karena Decrease_Dummy bernilai 0 ketika terjadi peningkatan pendapatan, maka koefisien β 1 merupakan besarnya perubahan biaya untuk tiap 1% peningkatan pendapatan. Dan ketika terjadi penurunan pendapatan Decrease_Dummy akan bernilai 1, sehingga jumlah antara koefisien β 1 + β 2 merupakan besarnya perubahan biaya untuk tiap 1% penurunan pendapatan. Persamaan yang digunakan untuk menguji hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah: dimana: Total Income = Pendapatan bunga + provisi/komisi + pendapatan operasional lainnya + pendapatan non operasional Total Costs = Beban bunga + Beban administrasi dan umum + beban personalia + penyisihan aktiva produktif + beban operasional lainnya + beban non operasional Total Assets = Jumlah aset yang dimiliki 11

25 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Obyek Penelitian Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat di Jawa Tengah periode Desember 2009 Desember 2011 yang terdaftar di website resmi Bank Indonesia. Berdasarkan data BI, jumlah Bank Perkreditan Rakyat di Jawa Tengah pada tahun 2011 sebanyak 263 bank. Dari jumlah tersebut, yang digunakan dalam penelitian adalah data yang telah memenuhi kriteria. Tabel 1. Hasil Pemilihan Sampel Kriteria Sampel Jumlah Data Data BPR di Jawa Tengah yang terdaftar di Bank 526 Indonesia Data BPR yang tidak mempublikasikan laporan (64) keuangan tahun Jumlah sampel yang digunakan 462 Sumber: Data penelitian yang diolah, 2012 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran mengenai perubahan total biaya dan total pendapatan dari tahun dan tahun

26 Perubahan total biaya tahun Perubahan total biaya tahun Perubahan total pendapatan tahun Perubahan total pendapatan tahun Rata-rata dalam (Rp 000) Sumber: Data penelitian yang diolah, 2012 Tabel 2. Statistik Deskriptif Jumlah sampel yang mengalami kenaikan Jumlah sampel yang mengalami penurunan , ,8% 49 21,2% ,6% 54 23,4% , ,5% 52 22,5% ,7% 47 20,3% Rata-rata peningkatan total pendapatan terbesar terjadi pada tahun sebesar Rp , dengan jumlah sampel yang mengalami kenaikan pendapatan sebesar 79,7% dari total sampel. Sedangkan, rata-rata perubahan total biaya pada tahun sebesar Rp , dengan jumlah sampel yang mengalami kenaikan biaya sebesar 76,6% dari total sampel. Hal tersebut menunjukkan kenaikan pendapatan menyebabkan terjadinya peningkatan biaya. Jumlah sampel yang mengalami penurunan pendapatan terbesar adalah pada tahun yaitu sebesar 22,5% dan jumlah sampel yang mengalami penurunan biaya tahun sebesar 21,2%. Selisih jumlah sampel ketika pendapatan meningkat dengan jumlah sampel ketika biaya meningkat sebesar 3,1%, sedangkan selisih jumlah sampel ketika pendapatan menurun dengan jumlah sampel yang mengalami penurunan biaya sebesar 1,3%. Hal tersebut menunjukkan perbedaan perubahan biaya ketika terjadi peningkatan pendapatan dan ketika terjadi penurunan pendapatan. 13

27 Rata-rata jumlah aset yang dimiliki pada tahun 2010 adalah sebesar Rp dan rata-rata jumlah aset yang dimiliki pada tahun 2011 mengalami peningkatan menjadi Rp Terjadi peningkatan ratarata aset yang dimiliki sebesar 18% dan rata-rata peningkatan total pendapatan yang diterima sebesar 63%. Peningkatan total pendapatan yang lebih besar dibandingkan dengan peningkatan aset menyebabkan intensitas aset mengalami penurunan pada tahun Pengujian Hipotesis Hasil uji Hausman dengan nilai signifikansi sebesar (model hipotesis pertama) dan nilai signifikansi sebesar (model hipotesis kedua), menunjukkan bahwa titik potong (intercept) tiap objek penelitian tidak berkorelasi dengan variabel independennya, sehingga pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Random Effects Regression Model (REM) (Gujarati dan Porter, 2009: 613). Tabel 3. Hasil Pengujian Hipotesis Variabel (koefisien) Coefficient Std.Eror Sig. Konstanta Perubahan Pendapatan ( ) Decrease Dummy ( ) Sumber: Data penelitian yang diolah,

28 Hasil pengujian hipotesis yang pertama dengan sebesar dan berpengaruh signifikan (p-value < 0.05) menunjukkan bahwa variabel perubahan pendapatan berpengaruh terhadap perubahan total biaya, sehingga total biaya akan meningkat sebesar 0.582% ketika pendapatan meningkat sebesar 1%. Nilai koefisien sebesar dan tidak berpengaruh signifikan (p-value > 0.05) menunjukkan variabel penurunan pendapatan tidak berpengaruh terhadap variabel total biaya. Hasil pengujian menunjukkan perilaku biaya terkait dengan perubahan aktivitas di BPR. Ketika pendapatan meningkat, biaya akan mengalami kenaikan karena peningkatan pendapatan diikuti dengan meningkatnya sumber daya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan permintaan. Akan tetapi ketika pendapatan menurun, perilaku biaya tidak dapat disimpulkan karena hasil yang tidak signifikan. Perilaku kelengketan biaya (sticky costs) dapat dilihat apabila hasil koefisien bernilai negatif dan signifikan. Dari hasil koefisien yang positif menunjukkan penurunan biaya lebih besar dibanding dengan peningkatan biayanya yang merupakan indikasi terjadi anti-sticky behavior tetapi hasil tersebut tidak signifikan. Variabel penurunan pendapatan yang tidak berpengaruh secara signifikan dapat disebabkan karena pada periode pendapatan BPR terlihat stabil. 15

29 Tabel 4. Kinerja Bank Perkreditan Rakyat Jumlah Kredit (Dalam Milyar Rp) 7,399 8,516 9,788 NPL (Non Performing Loan) 8.35% 7.73% 6.89% Sumber: Data Statistik Perbankan Indonesia, September 2012 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah kredit BPR di Jawa Tengah mengalami peningkatan sedangkan rasio NPL mengalami penurunan tiap tahunnya. Hal tersebut menunjukkan kinerja BPR yang semakin baik karena meningkatnya jumlah kredit diikuti dengan meningkatnya kualitas kredit. Pada periode penelitian, kinerja BPR yang membaik membuat jumlah pendapatan tidak berfluktuasi secara signifikan sehingga menyebabkan variabel penurunan biaya tidak berpengaruh terhadap perubahan total biaya. Dari hasil pengujian hipotesis pertama dapat disimpulkan bahwa tidak terbukti terjadi kelengketan biaya (sticky costs) pada BPR untuk periode Pengujian Hipotesis Kedua Tabel 5. Hasil Pengujian Hipotesis Kedua Variabel (koefisien) Coefficient Std.Eror Sig. Konstanta Perubahan Pendapatan ( ) Decrease Dummy ( ) Decr_Dummy*Intensitas Aset ( ) Sumber: Data penelitian yang diolah,

30 Hasil pengujian hipotesis kedua membahas mengenai variasi tingkat kelengketan biaya karena intensitas aset yang dimiliki oleh bank. Nilai koefisien sebesar dan berpengaruh signifikan menunjukkan total biaya meningkat 0.577% ketika pendapatan meningkat sebesar 1%. Nilai koefisien sebesar dan berpengaruh signifikan menunjukkan perubahan biaya yang lebih besar ketika pendapatan menurun. Nilai = menunjukkan biaya menurun 2.36% ketika pendapatan mengalami penurunan sebesar 1%. Dari hasil pengujian, tidak terbukti terdapat kelengketan biaya (sticky costs) tetapi yang terjadi justru penurunan biaya yang lebih besar daripada peningkatan biaya. Penurunan yang lebih besar terjadi karena penelitian dilakukan pada periode setelah terjadinya krisis keuangan global. Krisis keuangan menambah ketidakpastian terhadap permintaan di masa mendatang dan akan mengurangi optimisme manajer. Sehingga ketika terjadi penurunan penjualan, manajer akan lebih cepat untuk mengurangi sumber daya yang dimiliki. Hal tersebut menyebabkan biaya akan menurun lebih besar dibandingkan dengan peningkatan biaya (Banker et al., 2010). Nilai koefisien yang negatif dan signifikan menunjukkan bahwa intensitas aset mempengaruhi besarnya perubahan biaya. Nilai =0.134 menunjukkan biaya menurun 0.134% ketika pendapatan menurun sebesar 1%. Dari hasil pengujian terlihat perubahan biaya yang lebih kecil pada perbankan dengan intensitas aset yang lebih tinggi. Bank dengan intensitas aset yang tinggi menggunakan jumlah aset yang lebih besar untuk kegiatan operasionalnya, sehingga ketika terjadi penurunan pendapatan, bank dengan proporsi aset yang tinggi menunjukkan penurunan biaya yang lebih kecil 17

31 dibandingkan dengan bank yang intensitas asetnya lebih rendah. Hal tersebut disebabkan karena diperlukan biaya penyesuaian yang besar apabila akan mengurangi jumlah aset sehingga sulit untuk mengurangi biaya. Hasil pengujian ini sesuai dengan hipotesis kedua yang menyatakan bahwa kelengketan biaya akan bertambah pada bank yang memiliki intensitas aset yang lebih tinggi. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama, diperoleh sebesar yang menunjukkan total biaya meningkat sebesar 0,582% ketika total pendapatan meningkat sebesar 1%. Sedangkan perubahan total biaya ketika total pendapatan mengalami penurunan tidak berpengaruh signifikan. Hal tersebut dapat disebabkan karena kinerja BPR yang membaik sehingga pada periode penelitian jumlah pendapatan tidak berfluktuasi secara signifikan. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan tidak terbukti terdapat perilaku kelengketan biaya (sticky costs) pada BPR yang beroperasi di Jawa Tengah. Hasil pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan variabel intensitas aset sebagai variabel kontrol menunjukkan total biaya meningkat sebesar 0.577% ketika pendapatan meningkat sebesar 1% dan total biaya menurun sebesar 2.36% ketika pendapatan mengalami penurunan sebesar 1%. Penurunan biaya yang justru lebih besar dibandingkan dengan peningkatan biaya disebabkan karena penelitian dilakukan setelah periode terjadinya krisis keuangan global yang mengurangi optimisme manajer sehingga akan lebih cepat untuk mengurangi sumber daya ketika terjadi penurunan pendapatan. Hasil pengujian juga menunjukkan intensitas aset mempengaruhi besarnya perubahan biaya, total biaya 18

32 menurun 0.134% ketika pendapatan menurun sebesar 1%. Penurunan yang lebih kecil menunjukkan bahwa bank dengan intensitas aset yang tinggi memerlukan biaya penyesuaian yang besar terkait dengan aset yang dimilikinya sehingga akan lebih sulit untuk mengurangi biaya. Hasil pengujian menunjukkan hipotesis kedua dapat diterima. Dengan hasil penelitian yang terbukti bahwa biaya tidak berubah secara proporsional terkait dengan perubahan aktivitasnya, manajer dapat membuat perencanaan anggaran yang lebih baik terutama terkait dengan proporsi aset tetap yang dimiliki perusahaan karena struktur biaya mempengaruhi besarnya perubahan biaya ketika pendapatan berubah. Karena perilaku kelengketan biaya (sticky costs) terlihat pada bank dengan intensitas aset yang tinggi maka bagi bank dengan intensitas aset yang tinggi dapat menyewa kantor, kendaraan dan outsourcing tenaga kerja agar dapat menurunkan biaya penyesuaian sehingga perubahan biaya terkait perubahan aktivitas dapat lebih mudah dikelola. Penelitian ini mempunyai keterbatasan karena menggunakan total biaya dan total pendapatan sebagai variabel penelitian. Untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel biaya operasional dan pendapatan operasional karena variabel tersebut berhubungan secara langsung dengan volume aktivitas perusahaan. 19

33 DAFTAR PUSTAKA Anderson, M., Banker, R., dan Janakiraman, S., 2003, Are Selling, General and Administrative Costs Sticky?, Journal of Accounting Research Vol. 41 No. 1, Anderson, S.W., dan Lanen, W.N., 2009, Understanding Cost Management: What Can We Learn from the Empirical Evidence on Sticky Costs?, Working Paper, yang diunduh dari tanggal 23 Juni Balakrishnan, R., Petersen, M., dan Soderstrom, N., 2004, Does Capacity Utilization Affect the Stickiness of Cost?, Journal of Accounting, Auditing & Finance Vol.19 No. 3, Balakrishnan, R., dan Gruca, T.S., 2008, Cost Stickiness and Core Competence: A Note, Contemporary Accounting Research Vol. 25 No. 4, Balakrishnan, R., Labro, E., dan Soderstrom, N., 2010, Cost Structure and Sticky Costs, Working Paper, yang diunduh dari tanggal 23 Juni Banker, R., Ciftci, M., dan Mashruwala, R., 2010, Managerial Optimism and Cost Behavior, Working Paper, yang diunduh dari tanggal 15 Maret Bank Indonesia, 2012, Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, Jakarta, yang diunduh dari Indonesia/Versi+HTML/Sektor+Moneter/ tanggal 7 Maret Bank Indonesia, 2012, Statistik Perbankan Indonesia, Statistik Perbankan Indonesia Vol. 10 No. 9, yang diunduh dari tanggal 5 Desenber Calleja, K., Steliaros, M., dan Thomas, D.C., 2006, A Note on Cost Stickiness: Some International Comparisons, Management Accounting Research Vol. 17 No. 2,

34 Cannon, J., 2011, Determinants of Sticky Costs: An Analysis of Cost Behavior using United States Air Transportation Industry Data., AAA 2012 Management Accounting Section Meeting Paper, yang diunduh dari tanggal 11 Januari Garrison, R.H., Noreen, E.W., dan Brewer, P.C., 2008, Managerial Accounting, McGraw-Hill, New York. Gujarati, D.N., dan Porter, D.C., 2009, Basic Econometrics, McGraw-Hill, New York. Persada, I., 2006, Cost Behavior Analysis: The Stickiness of Selling, General, and Administrative Cost. An Empirical Study on Indonesian Manufacturing Companies Listed in Jakarta Stock Exchange., Tesis Program S2, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, yang diunduh dari tanggal 11 Januari Porporato, M., dan Werbin, E., 2010, Active Cost Management in Banks: Evidence of Sticky Costs in Argentina, Brazil, and Canada, AAA 2011 Management Accounting Section Meeting Paper, yang diunduh dari tanggal 11 Januari Yasukata, K., dan Kajiwara, T., 2008, Are Sticky Costs the Result of Deliberate Decision of Managers?, Working Paper, yang diunduh dari tanggal 11 Januari

35 Lampiran 1 DATA PENELITIAN No Nama BPR Log Total Biaya Log Total Pendapatan 22 Dummy_Log Pendapatan Dummy_ LogPndptan_Log Aset KABUPATEN SEMARANG 1 PD BPR BKK Ungaran PT BPR Agung Sejahtera PT Ambarawa Harta Sarana PT BPR Ambarawa Persada PT BPR Argo Dana Ungaran PT BPR Dana Mitra Sentosa PT BPR Inti Ambarawa Sejahtera PT BPR Klepu Mitra Kencana PT BPR Kusuma Palagan Ambarawa PT BPR Mekar Nugraha Klepu PT BPR Mitra Mulya Persada PT BPR Persada Ganda PT BPR Restu Klepu Makmur PT BPR Satria Pertiwi Semarang KABUPATEN KENDAL 15 PD BPR Kendali Artha PD BPR BKK Boja PT BPR Swadharma Makmur Artha Sembada 18 PT BPR Anugerah Harta Kaliwungu

36 No Nama BPR Log Total Biaya Log Total Pendapatan 23 Dummy_Log Pendapatan Dummy_ LogPndptan_Log Aset 19 PT BPR Artha Kaliwungu PT BPR Arthama Cerah Weleri PT BPR Citra Darian PT BPR Dhanatani Cepiring PT BPR Enggal Makmur Adi Santoso PT BPR Kusuma Rejo PT BPR Kusuma Sari PT BPR Pasar Boja PT BPR Weleri Jaya Persada KABUPATEN DEMAK 28 PT BPR BKK Demak Kota PT BPR Artamas PT BPR Artha Mranggenjaya PT BPR Arthanugraha Makmur Sejahtera PT BPR Karticentra Artha PT BPR Kusuma Langgeng PT BPR Mranggen Mitrapersada PT BPR Wahana Artha Maju KABUPATEN GROBOGAN 36 PD BPR BKK Purwodadi PT BPR Semeru PT BPR Wirosari Ijo KABUPATEN TEGAL 39 PD BPR Bank Tegal Gotong Royong

37 No Nama BPR Log Total Biaya Log Total Pendapatan 24 Dummy_Log Pendapatan Dummy_ LogPndptan_Log Aset 40 PD BPR BKK Talang PT BPR Arismentari Ayu PT BPR Artha Kramat PT BPR Arthapuspa Mega PT BPR Bumi Sediaguna PT BPR Dhana Adiwerna PT BPR Mega Artha Mustika PT BPR Nusamba Adiwerna PT BPR Nusumma jateng PT BPR Sahabat Tata KABUPATEN BREBES 50 PD BPR Puspakencana PT BPR Arisma Mandiri PT BPR Eleska Artha PT BPR Jatibarang Sediaguna KABUPATEN PATI 54 KOP.BPR Wedariyaksa PD BPR Bank Daerah Pati PD BPR BKK Pati Kota PT BPR Artaperdana Delta Sentosa PT BPR Artha Huda Abadi PT BPR Asabahana Sejahtera PT BPR Juwana Arthasurya PT BPR Tayu Dutapersada

38 No Nama BPR Log Total Biaya Log Total Pendapatan 25 Dummy_Log Pendapatan Dummy_ LogPndptan_Log Aset KABUPATEN KUDUS 62 PD BPR BKK Jati Kudus PD BPR BP Kab Kudus PT BPR Mitra Budikusuma Mandiri PT BPR Catur Artha Jaya PT BPR Dananta PT BPR Hartha Muriatama PT BPR Taruna Adidaya Santosa KABUPATEN PEMALANG 69 PD BPR Bank Pemalang PT BPR Panasayu Arthalayan Sejahtera KABUPATEN JEPARA 71 PD BPR BKK Jepara Kota PD BPR Jepara Artha PT BPR Nusamba Pecanggan jepara KABUPATEN REMBANG 74 PD BPR BKK Lasem PD BPR BP Kab Rembang KABUPATEN BLORA 76 PD BPR BKK Blora Kota PD BPR BP Kab Blora PT BPR Dhana Mitratama PT BPR Dutabakti Insani KABUPATEN BANYUMAS

39 No Nama BPR Log Total Biaya Log Total Pendapatan 26 Dummy_Log Pendapatan Dummy_ LogPndptan_Log Aset 80 PD BPR BKK Purwokerto Utara PT BPR Artha Mekar Sokaraja PT BPR Danamitra Sokaraja PT BPR Gunung Simping Artha PT BPR Mitra Gema Mandiri PT BPR Sahabat Purwokerto PT BPR Soka Panca Artha KABUPATEN CILACAP 87 PD BPR BKK Cilacap Tengah PT BPR Artha Rahayu PT BPR Banyu Arthacitra PT BPR Citanduy Artha PT BPR Gunung Slamet PT BPR Kroya Bangunartha PT BPR Ukabima Sejahtera KABUPATEN PURBALINGGA 94 PD BPR BKK Purbalingga PT BPR Artha Perwira KABUPATEN BANJARNEGARA 96 PD BPR BKK Mandiraja PT BPR Surya Y Kencana KABUPATEN MAGELANG 98 PD BPR BKK Muntilan PT BPR Dwiartha Sagriya

40 No Nama BPR Log Total Biaya Log Total Pendapatan 27 Dummy_Log Pendapatan Dummy_ LogPndptan_Log Aset 100 PT BPR Niji PT BPR Artha Mertoyudan PT BPR Artha Sambhara PT BPR Danarakyat Sentosa PT BPR Hidup Artha Graha PT BPR Kembang Parama PT BPR Lumbung Artha Muntilanindo PT BPR Mulyo Lumintu PT BPR Prima Mertoyudan Sejahtera KABUPATEN TEMANGGUNG 109 PD BPR BKK Temanggung PD BPR BP Kab Temanggung PT BPR Intan Surya PT BPR Kedu Arthasetia PT BPR Multi Arthanusa PT BPR Suryakusuma Kranggan KABUPATEN WONOSOBO 115 PD BPR Bank Wonosobo PD BPR BKK Wonosobo PT BPR Artha Selomanik Putra PT BPR Puspa Kencana PT BPR Surya Yudha KABUPATEN PURWOREJO 120 PD BPR Bank Purworejo

41 No Nama BPR Log Total Biaya Log Total Pendapatan 28 Dummy_Log Pendapatan Dummy_ LogPndptan_Log Aset 121 PD BPR BKK Purworejo KABUPATEN KEBUMEN 122 PT BPR Artha Mitragombong PT BPR DanaMitra sejahtera PT BPR Gunung Merapi Kebumen PT BPR Sinararta Sejahtera KABUPATEN KLATEN 126 KOP BP Patma KOP BPR Ceper PD BPR Bank Klaten PD BPR BKK Pedan PD BPR BKK Tulung PT BPR Artha Daya PT BPR Hardi Mas Mandiri PT BPR Ukabima BMMS PT BPR Wuni Artha Utama PT BP Gunung Lawu PT BPR Bhakti Riyadi Wedi PT BPR Danamas Pratama PT BPR Delanggu Raya PT BPR Gunung Mas PT BPR Klaten Sejahtera PT BPR Kusuma Danaraja PT BPR Restu Klaten Makmur

42 No Nama BPR Log Total Biaya Log Total Pendapatan 29 Dummy_Log Pendapatan Dummy_ LogPndptan_Log Aset 143 PT BPR Shinta Bakhti Wedi PT BPR Sinarenam Permai Delanggu KABUPATEN BOYOLALI 145 PT BPR Mitra Pandanaran Mandiri PT BPR Arthayasa Ageng PT BPR Bank Desa Guna Daya PT BPR Nusamba Ampel PT BPR Yekti Insan Sembada KABUPATEN SRAGEN 150 PD BPR BKK Karangmalang PD BPR Djoko Tingkir PT BPR Mitra Banaran Mandiri PT BPR Gemolong artha Mulyo PT BPR Ghadira Danamulia PT BPR Sukowati Jaya PT BPR Sumber Arta KABUPATEN SUKOHARJO 157 PD BP Kabupaten Dati II Sukoharjo PD BPR BKK Baki PD BPR BKK Bendosari PD BPR BKK Grogol PD BPR BKK Mojolaban PT BPR Surya Utama PT BPR Artha Sari Sentosa

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Jln. Raden Fatah No.38 LK1/ RT 001 RW 03 Kaliawi. : ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN BPR di JAWA TENGAH

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Jln. Raden Fatah No.38 LK1/ RT 001 RW 03 Kaliawi. : ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN BPR di JAWA TENGAH DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Mega Amelia Andani NIM : 232008038 Alamat Asal Judul Skripsi : Jln. Raden Fatah No.38 LK1/ RT 001 RW 03 Kaliawi : ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN BPR di JAWA TENGAH Riwayat

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN NO BPR NPL

LAMPIRAN-LAMPIRAN NO BPR NPL LAMPIRAN LAMPIRAN-LAMPIRAN Daftar Perusahaan Sample, Rasio CAR, Rasio NPL dan Penyaluran Kredit NO BPR NPL CAR/ KPMM Jumlah Penyaluran Kredit (Ribuan Rupiah) Kabupaten Semarang PD. BPR BKK Ungaran 2.46

Lebih terperinci

APAKAH KELENGKETAN BIAYA TERJADI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA? KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

APAKAH KELENGKETAN BIAYA TERJADI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA? KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI APAKAH KELENGKETAN BIAYA TERJADI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA? Oleh: ANASTASIA ARUM KUSUMA DEWI NIM: 232008065 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BOKS PERKEMBANGAN KINERJA BPR MERGER DI JAWA TENGAH

BOKS PERKEMBANGAN KINERJA BPR MERGER DI JAWA TENGAH BOKS PERKEMBANGAN KINERJA BPR MERGER DI JAWA TENGAH 1. Perkembangan Jumlah BPR Merger Sejak paket kebijakan bidang perbankan digulirkan pada bulan Oktober 1988 atau yang dikenal dengan Pakto 88, jumlah

Lebih terperinci

Daftar Sampel BPR Milik Pemerintah Kabupaten

Daftar Sampel BPR Milik Pemerintah Kabupaten Lampiran 1 Daftar Sampel BPR Milik Pemerintah Kabupaten No Nama BPR pemerintah daerah Lokasi 1 PD BPR Kendali Artha Kab Kendal 2 PD BPR Bank Daerah Pati Kab Pati 3 PD BPR BP Kab Kudus Kab Kudus 4 PD BPR

Lebih terperinci

menganggur. Tetapi jika manajer melepas sumber daya tersebut, perusahaan harus mengeluarkan biaya penyesuaian untuk penghematan dan membeli kembali

menganggur. Tetapi jika manajer melepas sumber daya tersebut, perusahaan harus mengeluarkan biaya penyesuaian untuk penghematan dan membeli kembali PENDAHULUAN Dalam literatur akuntansi biaya, perilaku biaya dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap didefinisikan sebagai biaya yang secara total tidak berubah

Lebih terperinci

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP BIAYA HUTANG KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP BIAYA HUTANG KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP BIAYA HUTANG Oleh : PAULINA FEBRIANI WIBOWO NIM : 232008059 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan

Lebih terperinci

PENGARUH CAR, NPL, DAN ROA TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN KERTAS KERJA

PENGARUH CAR, NPL, DAN ROA TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN KERTAS KERJA PENGARUH CAR, NPL, DAN ROA TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2010 Oleh: KRISTIANA SETIANINGSIH NIM : 232008205 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

Oleh : TRI WAHYU KARUNIAWAN NIM : KERTAS KERJA

Oleh : TRI WAHYU KARUNIAWAN NIM : KERTAS KERJA PENGARUH PENGUNGKAPAN PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE) TERHADAP EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa

Lebih terperinci

APAKAH BIAYA OPERASIONAL PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA ( BUMN ) STICKY? SKRIPSI FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

APAKAH BIAYA OPERASIONAL PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA ( BUMN ) STICKY? SKRIPSI FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI APAKAH BIAYA OPERASIONAL PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA ( BUMN ) STICKY? Oleh: WIJANG ARDI RAHMADI NIM : 232008223 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah dipahami. Apabila

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah dipahami. Apabila BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengangguran merupakan masalah yang sangat kompleks karena mempengaruhi sekaligus dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berinteraksi mengikuti pola yang

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI INTELLECTUAL CAPITAL DI DALAM ANNUAL REPORT KERTAS KERJA

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI INTELLECTUAL CAPITAL DI DALAM ANNUAL REPORT KERTAS KERJA PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI INTELLECTUAL CAPITAL DI DALAM ANNUAL REPORT ( STUDI PADA INDUSTRI MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:118) objek penelitian adalah fenomena atau

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:118) objek penelitian adalah fenomena atau BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Arikunto (2006:118) objek penelitian adalah fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep atau variabel.

Lebih terperinci

PENEMPATAN TENAGA KERJA. A. Jumlah Pencari Kerja di Prov. Jateng Per Kab./Kota Tahun 2016

PENEMPATAN TENAGA KERJA. A. Jumlah Pencari Kerja di Prov. Jateng Per Kab./Kota Tahun 2016 PENEMPATAN TENAGA KERJA A. Jumlah Pencari Kerja di Prov. Jateng Per Kab./Kota Tahun 2016 NO KAB./KOTA L P JUMLAH 1 KABUPATEN REMBANG 820 530 1.350 2 KOTA MAGELANG 238 292 530 3 KABUPATEN WONOGIRI 2.861

Lebih terperinci

PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN OLEH: RAHARJO DJUNAEDI

PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN OLEH: RAHARJO DJUNAEDI PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN OLEH: RAHARJO DJUNAEDI 3203012216 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2016 PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP

Lebih terperinci

PENEMPATAN TENAGA KERJA

PENEMPATAN TENAGA KERJA PENEMPATAN TENAGA KERJA A. Jumlah Pencari Kerja di Prov. Jateng Per Kab./Kota Tahun 2015 NO. KAB./KOTA 2015 *) L P JUMLAH 1 KABUPATEN SEMARANG 3,999 8,817 12816 2 KABUPATEN REMBANG 1,098 803 1901 3 KOTA.

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT KERTAS KERJA : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT KERTAS KERJA : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT Oleh : YULIA DEVIANI NIM : 232008014 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan

Lebih terperinci

DAFTAR NOMINASI SEKOLAH PENYELENGGARA UN CBT TAHUN 2015

DAFTAR NOMINASI SEKOLAH PENYELENGGARA UN CBT TAHUN 2015 280 Jawa Tengah Kab. Banjarnegara SMA SMAN 1 Banjarnegara 281 Jawa Tengah Kab. Banjarnegara SMA SMAN 1 Purwareja Klampok 282 Jawa Tengah Kab. Banjarnegara SMK SMK HKTI 1 Purwareja Klampok 283 Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah. Jawa Tengah merupakan Provinsi yang termasuk ke dalam Provinsi yang memiliki jumlah penduduk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan definisi metode penelitian sebagai berikut: mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan definisi metode penelitian sebagai berikut: mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Sugiyono (2010:2) mengemukakan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONBILITY TERHADAP COST OF EQUITY PERUSAHAAN KERTAS KERJA : EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONBILITY TERHADAP COST OF EQUITY PERUSAHAAN KERTAS KERJA : EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONBILITY TERHADAP COST OF EQUITY PERUSAHAAN Oleh : MITTA ARIYANI NIM : 232008016 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PERILAKU STICKY COST BIAYA PENJUALAN, BIAYA ADMINISTRASI DAN UMUM SERTA HARGA POKOK PENJUALAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

PERILAKU STICKY COST BIAYA PENJUALAN, BIAYA ADMINISTRASI DAN UMUM SERTA HARGA POKOK PENJUALAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PERILAKU STICKY COST BIAYA PENJUALAN, BIAYA ADMINISTRASI DAN UMUM SERTA HARGA POKOK PENJUALAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Lea Ratnawati Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana Yeterina

Lebih terperinci

OLEH: ADITAMA WINARTO

OLEH: ADITAMA WINARTO ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN VALUE DRIVERS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Hedging di Derivatif Valuta Asing) OLEH: ADITAMA WINARTO 3203010174 JURUSAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK

Lebih terperinci

DAMPAK KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM PADA WAKTU EX DIVIDEND DAY (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI) Oleh : CHRISTIANA NIM :

DAMPAK KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM PADA WAKTU EX DIVIDEND DAY (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI) Oleh : CHRISTIANA NIM : DAMPAK KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM PADA WAKTU EX DIVIDEND DAY (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI) Oleh : CHRISTIANA NIM : 232008051 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan

Lebih terperinci

(Studi Pada Perusahaan Manufaktur Tahun ) Oleh : RARAS MAHISWARI NIM : SKRIPSI

(Studi Pada Perusahaan Manufaktur Tahun ) Oleh : RARAS MAHISWARI NIM : SKRIPSI PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Tahun 2007-2009)

Lebih terperinci

PENGARUH PROFITABILITAS DAN KEPEMILIKAN KELUARGA TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF OLEH: PRISKALIA SHINTA DEWI

PENGARUH PROFITABILITAS DAN KEPEMILIKAN KELUARGA TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF OLEH: PRISKALIA SHINTA DEWI PENGARUH PROFITABILITAS DAN KEPEMILIKAN KELUARGA TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF OLEH: PRISKALIA SHINTA DEWI 3203012288 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2016

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN CORPORATE TURNAROUND PADA PERUSAHAAN YANG MENGALAMI KESULITAN KEUANGAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN CORPORATE TURNAROUND PADA PERUSAHAAN YANG MENGALAMI KESULITAN KEUANGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN CORPORATE TURNAROUND PADA PERUSAHAAN YANG MENGALAMI KESULITAN KEUANGAN OLEH: JANE AMELIA AMBRI 3203012262 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITS KATOLIK

Lebih terperinci

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY PENGARUH CAPITAL ADEQUACY, ASSET QUALITY, LIQUIDITY MANAGEMENT, GROSS DOMESTIC PRODUCT DAN INFLASI TERHADAP RETURN ON ASSET BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2014 OLEH: HENOKH ALEXANDER

Lebih terperinci

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP KINERJA PERBANKAN. Oleh: SHELA NOVIA NIM : KERTAS KERJA

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP KINERJA PERBANKAN. Oleh: SHELA NOVIA NIM : KERTAS KERJA PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP KINERJA PERBANKAN Oleh: SHELA NOVIA NIM : 232008023 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari : 1. Kab. Banjarnegara 13. Kab. Demak 25. Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari : 1. Kab. Banjarnegara 13. Kab. Demak 25. Kab. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Dalam penelitian ini daerah yang digunakan adalah seluruh kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari : 1. Kab. Banjarnegara 13. Kab.

Lebih terperinci

Oleh : WADONNA LUZATTY NIM : KERTAS KERJA

Oleh : WADONNA LUZATTY NIM : KERTAS KERJA ANALISIS PENGARUH NPL (NON PERFORMING LOAN) DAN CAR (CAPITAL ADEQUACY RASIO) TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA BPR KONVENSIONAL DI WILAYAH JAWA TENGAH PERIODE DESEMBER 2011 Oleh : WADONNA LUZATTY NIM : 232008104

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI Periode tahun 2012-2014) Oleh TEGAR GIGIH ARIFANDI BRAMESWARA 2013-11-247

Lebih terperinci

PENGARUH ASSET INTENSITY DAN EMPLOYEE INTENSITY TERHADAP STICKY COST PADA BIAYA PENJUALAN, ADMINISTRASI DAN UMUM KERTAS KERJA

PENGARUH ASSET INTENSITY DAN EMPLOYEE INTENSITY TERHADAP STICKY COST PADA BIAYA PENJUALAN, ADMINISTRASI DAN UMUM KERTAS KERJA PENGARUH ASSET INTENSITY DAN EMPLOYEE INTENSITY TERHADAP STICKY COST PADA BIAYA PENJUALAN, ADMINISTRASI DAN UMUM Oleh: YUNIASIH WAHYUNINGTYAS NIM: 232010200 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Jusuf Kalla, Indonesia mempunyai strategi pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Jusuf Kalla, Indonesia mempunyai strategi pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Indonesia mempunyai strategi pembangunan yang dinamakan dengan nawacita.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Pembangunan di Indonesia secara keseluruhan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Pembangunan di Indonesia secara keseluruhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya manusia dianggap sebagai titik sentral dalam proses pembangunan nasional. Pembangunan di Indonesia secara keseluruhan dikendalikan oleh sumber

Lebih terperinci

PENGARUH POLITICAL CONNECTIONS TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

PENGARUH POLITICAL CONNECTIONS TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PENGARUH POLITICAL CONNECTIONS TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan-Perusahaan non Lembaga Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 2012) T e s i s Diajukan Kepada Program

Lebih terperinci

KONSERVATISME AKUNTANSI, CORPORATE GOVERNANCE, DAN KUALITAS LABA

KONSERVATISME AKUNTANSI, CORPORATE GOVERNANCE, DAN KUALITAS LABA KONSERVATISME AKUNTANSI, CORPORATE GOVERNANCE, DAN KUALITAS LABA ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010) OLEH: SISKA FEBIANI 3203008057 JURUSAN

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH TANTI DINITA

SKRIPSI OLEH TANTI DINITA SKRIPSI PENGARUH LABA BERSIH, DIVIDEN, ARUS KAS BEBAS, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN MODAL KERJA BERSIH TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2014

Lebih terperinci

PENGARUH PROFITABILITAS, UMUR PERUSAHAAN, DER, UKURAN PERUSAHAAN, DAN KANTOR AKUNTAN BESAR TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN

PENGARUH PROFITABILITAS, UMUR PERUSAHAAN, DER, UKURAN PERUSAHAAN, DAN KANTOR AKUNTAN BESAR TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PENGARUH PROFITABILITAS, UMUR PERUSAHAAN, DER, UKURAN PERUSAHAAN, DAN KANTOR AKUNTAN BESAR TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan uji Park, nilai probabilitas dari semua variabel independen tidak signifikan pada tingkat 5%. Keadaan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. turun, ditambah lagi naiknya harga benih, pupuk, pestisida dan obat-obatan

BAB I PENDAHULUAN. turun, ditambah lagi naiknya harga benih, pupuk, pestisida dan obat-obatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertanian merupakan salah satu basis perekonomian Indonesia. Jika mengingat bahwa Indonesia adalah negara agraris, maka pembangunan pertanian akan memberikan

Lebih terperinci

DERAJAT COST STICKINESS SEKTOR PERBANKAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

DERAJAT COST STICKINESS SEKTOR PERBANKAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.18, No.3 September 2014, hlm. 497 504 Terakreditasi SK. No. 040/P/2014 http://jurkubank.wordpress.com DERAJAT COST STICKINESS SEKTOR PERBANKAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasarkan status sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusiinstitusi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasarkan status sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusiinstitusi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan adalah suatu proses dalam melakukan perubahan kearah yang lebih baik. Proses pembangunan yang mencakup berbagai perubahan mendasarkan status sosial,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: tingkat penggunaan derivatif keuangan, penghindaran pajak. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: tingkat penggunaan derivatif keuangan, penghindaran pajak. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empirik mengenai pengaruh tingkat penggunaan derivatif keuangan terhadap aktivitas penghindaran pajak. Variabel independen yang digunakan adalah tingkat

Lebih terperinci

ISSN : PERILAKU STICKY COST BIAYA PENJUALAN, ADMINISTRASI DAN UMUM DAN HARGA POKOK PENJUALAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

ISSN : PERILAKU STICKY COST BIAYA PENJUALAN, ADMINISTRASI DAN UMUM DAN HARGA POKOK PENJUALAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PERILAKU STICKY COST BIAYA PENJUALAN, ADMINISTRASI DAN UMUM DAN HARGA POKOK PENJUALAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Oleh: Lea Ratnawati (Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana)

Lebih terperinci

Pengaruh Likuiditas, Leverage, Komisaris Independen dan Manajemen Laba Terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan

Pengaruh Likuiditas, Leverage, Komisaris Independen dan Manajemen Laba Terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan Pengaruh Likuiditas, Leverage, Komisaris Independen dan Manajemen Laba Terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen untuk Memperoleh Gelar Magister

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Obyek Penelitian. 1. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Obyek Penelitian. 1. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat Dewasa ini, industri perbankan mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga persaingan di industri tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. World Bank dalam Whisnu, 2004), salah satu sebab terjadinya kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. World Bank dalam Whisnu, 2004), salah satu sebab terjadinya kemiskinan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan suatu keadaan di mana masyarakat yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dan kehidupan yang layak, (menurut World Bank dalam Whisnu, 2004),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber-sumber yang ada

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber-sumber yang ada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber-sumber yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara

Lebih terperinci

PENGUKURAN KESEHATAN BANK DAN REVENUE DISCRETIONARY SKRIPSI

PENGUKURAN KESEHATAN BANK DAN REVENUE DISCRETIONARY SKRIPSI PENGUKURAN KESEHATAN BANK DAN REVENUE DISCRETIONARY DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI DIAJUKAN OLEH NIM:

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI KOMITE AUDIT TERHADAP KUALITAS LABA KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

PENGARUH KOMPETENSI KOMITE AUDIT TERHADAP KUALITAS LABA KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI PENGARUH KOMPETENSI KOMITE AUDIT TERHADAP KUALITAS LABA Oleh : FERI PRAMUJIANTO NIM : 232007188 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan

Lebih terperinci

ANALISIS CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DISCLOSURE PADA INDUSTRI PERBANKAN KERTAS KERJA

ANALISIS CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DISCLOSURE PADA INDUSTRI PERBANKAN KERTAS KERJA ANALISIS CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DISCLOSURE PADA INDUSTRI PERBANKAN Oleh : CAROLINE FERNITA NIM : 232008225 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP FINANCIAL PERFORMANCE INDUSTRI SEKTOR PERBANKAN TAHUN OLEH: IVE YUNITA ONGKOWALUYO

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP FINANCIAL PERFORMANCE INDUSTRI SEKTOR PERBANKAN TAHUN OLEH: IVE YUNITA ONGKOWALUYO PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP FINANCIAL PERFORMANCE INDUSTRI SEKTOR PERBANKAN TAHUN 2009-2011 OLEH: IVE YUNITA ONGKOWALUYO 3203005297 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari data-data sekunder yaitu data-data

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari data-data sekunder yaitu data-data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari data-data sekunder yaitu data-data yang dikumpulkan secara tidak langsung dari sumber-sumber lain. Misalnya, laporan

Lebih terperinci

KONDISI UMUM PROVINSI JAWA TENGAH

KONDISI UMUM PROVINSI JAWA TENGAH KONDISI UMUM PROVINSI JAWA TENGAH Kondisi umum Provinsi Jawa Tengah ditinjau dari aspek pemerintahan, wilayah, kependudukan dan ketenagakerjaan antara lain sebagai berikut : A. Administrasi Pemerintah,

Lebih terperinci

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP BIAYA OPERASIONAL DAN PROFITABILITAS

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP BIAYA OPERASIONAL DAN PROFITABILITAS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP BIAYA OPERASIONAL DAN PROFITABILITAS (Studi Pada Perusahaan Tekstil dan Garment yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2012) Dibuat oleh:

Lebih terperinci

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT OBLIGASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI KERTAS KERJA

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT OBLIGASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI KERTAS KERJA FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERINGKAT OBLIGASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI Oleh: ARIE PRASETYO NIM : 212009026 KERTAS KERJA Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Guna

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. hasil dari uji heterokedastisitas tersebut menggunakan uji Park. Kriteria

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. hasil dari uji heterokedastisitas tersebut menggunakan uji Park. Kriteria BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. UJI Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi imi terjadi heterokedastisitas atau tidak, untuk

Lebih terperinci

PENGARUH PROPORSI KOMISARIS INDEPENDEN, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

PENGARUH PROPORSI KOMISARIS INDEPENDEN, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN PENGARUH PROPORSI KOMISARIS INDEPENDEN, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2013-2015 OLEH: OLIVIA ALDISA 3203013128 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGARUH DIVIDEN, STRUKTUR ASET, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH DIVIDEN, STRUKTUR ASET, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI PENGARUH DIVIDEN, STRUKTUR ASET, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Dessyana 110522155 PROGRAM STUDI STRATA I AKUNTANSI

Lebih terperinci

Tabel 1. Pemilihan Sampel. BPR Pemerintah Daerah di Jawa Tengah yang terdaftar di Bank Indonesia tahun

Tabel 1. Pemilihan Sampel. BPR Pemerintah Daerah di Jawa Tengah yang terdaftar di Bank Indonesia tahun ANALISIS DATA Gambaran Umum Obyek Penelitian Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan tahunan tiap akhir desember. Data ini adalah data time series dengan menggunakan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

PENGARUH PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGARUH PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DALAM BURSA EFEK INDONESIA) Oleh : IRINE STEPHANIE ARJOWO NIM :

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP RETURN SAHAM PADA INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA

PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP RETURN SAHAM PADA INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA TESIS PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP RETURN SAHAM PADA INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA Pipit Nugroho No. Mhs : 135001931 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Subyek penelitian Penelitian ini tentang pertumbuhan ekonomi, inflasi dan tingkat kesempatan kerja terhadap tingkat kemiskinan di Kabupaten/kota

Lebih terperinci

PENGARUH INDEPENDENSI DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Auditor di BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Tengah)

PENGARUH INDEPENDENSI DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Auditor di BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Tengah) PENGARUH INDEPENDENSI DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Auditor di BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Tengah) Oleh: HAYUNINGRUM DEWI ANGGRAENI NIM : 232008113 KERTAS KERJA

Lebih terperinci

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PELUANG PERTUMBUHAN YANG BERBEDA KERTAS KERJA

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PELUANG PERTUMBUHAN YANG BERBEDA KERTAS KERJA PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PELUANG PERTUMBUHAN YANG BERBEDA Oleh : ADHE LAKSANA NUGRAHA NIM : 232008187 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK JAKARTA) TESIS

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK JAKARTA) TESIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK JAKARTA) TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN EFISIENSI TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN

SKRIPSI PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN EFISIENSI TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN SKRIPSI PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN EFISIENSI TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH Jungjung U M Manurung 060503208 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PENGARUH CAR, NPL, NPM, ROA DAN LDR TERHADAP PERUBAHAN LABA BANK YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH CAR, NPL, NPM, ROA DAN LDR TERHADAP PERUBAHAN LABA BANK YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA U NIVERSITAS JEMBER PENGARUH CAR, NPL, NPM, ROA DAN LDR TERHADAP PERUBAHAN LABA BANK YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA The Effect of CAR, NPL, NPM, ROA and LDR on Bank Profit Margin Listed in Indonesia

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Penelitian

Lampiran 1. Data Penelitian Cilacap Banyumas Purbalingga Banjarnegara Kebumen Purworejo Wonosobo Magelan g Lampiran 1. Data Penelitian Kab / Kota Tahun Kemiskinan UMK TPT AMH LnUMK (%) (Rb Rp) (%) (%) 2010 18.11 698333 13.4565 9.75

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH No. 56/08/33 Th.IX, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 167,79 RIBU TON, CABAI RAWIT SEBESAR 107,95 RIBU TON,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Kondisi Fisik Daerah Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit oleh dua Provinsi besar, yaitu

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN KERTAS KERJA

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN KERTAS KERJA PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN Oleh : ASWIN PRANATA NIM : 232007073 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 No. 50/08/33/Th. VIII, 4 Agustus 2014 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 145,04 RIBU TON, CABAI RAWIT 85,36 RIBU TON, DAN BAWANG

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DI JAWA TENGAH KERTAS KERJA : EKONOMIKA DAN BISNIS

ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DI JAWA TENGAH KERTAS KERJA : EKONOMIKA DAN BISNIS ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DI JAWA TENGAH Oleh: MEGA AMELIA ANDANI NIM : 232008038 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepada pemerintah pusat. Penulis melakukan pengambilan data

BAB III METODE PENELITIAN. kepada pemerintah pusat. Penulis melakukan pengambilan data BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada kabupaten/kota provinsi Jawa Tengah tahun 2011-2013 yang seluruh data keuangannya telah di terbitkan dan dilaporkan kepada

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN PEMBAYARAN DIVIDEN SETELAH PENERBITAN UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2008

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN PEMBAYARAN DIVIDEN SETELAH PENERBITAN UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2008 PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN PEMBAYARAN DIVIDEN SETELAH PENERBITAN UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2008 OLEH: LEO YEHUDA SUHONO 3203011164 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor. pembangunan suatu negara (Maharani dan Sri, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor. pembangunan suatu negara (Maharani dan Sri, 2014). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makroekonomi jangka panjang. Dari satu periode ke periode berikutnya kemampuan suatu negara untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : ELISABELLA TAMBUNAN

SKRIPSI OLEH : ELISABELLA TAMBUNAN SKRIPSI ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET, DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP HARGA SAHAM DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS Pengaruh Kecukupan Modal, Likuiditas, Resiko Kredit, Pendapatan Bunga Bersih, dan GWM Terhadap Return On Assets (Studi pada perusahaan sektor bank yang terdaftar di BEI periode 2011-2015) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

KELENGKETAN BIAYA DI BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) MILIK PEMERINTAH DAERAH

KELENGKETAN BIAYA DI BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) MILIK PEMERINTAH DAERAH KELENGKETAN BIAYA DI BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) MILIK PEMERINTAH DAERAH Oleh: Erlyna 1), Supatmi 1) E-mail: patmie@staff.uksw.edu 1) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Satya Wacana Salatiga ABSTRACT

Lebih terperinci

BUKTI DAN TINGKATAN PERILAKU STICKY COST PADA BERBAGAI UKURAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR SKRIPSI : EKONOMIKA DAN BISNIS

BUKTI DAN TINGKATAN PERILAKU STICKY COST PADA BERBAGAI UKURAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR SKRIPSI : EKONOMIKA DAN BISNIS BUKTI DAN TINGKATAN PERILAKU STICKY COST PADA BERBAGAI UKURAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR Oleh: DHONI RIZKY WIDYA MARDIKA NIM: 232010002 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENGARUH STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE, AUDIT TENURE, DAN SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN

PENGARUH STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE, AUDIT TENURE, DAN SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN PENGARUH STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE, AUDIT TENURE, DAN SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH PROFITABILITAS, RISIKO KEUANGAN, NILAI PERUSAHAAN, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP PRAKTEK PERATAAN LABA

PENGARUH PROFITABILITAS, RISIKO KEUANGAN, NILAI PERUSAHAAN, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP PRAKTEK PERATAAN LABA PENGARUH PROFITABILITAS, RISIKO KEUANGAN, NILAI PERUSAHAAN, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP PRAKTEK PERATAAN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Diajukan

Lebih terperinci

Oleh: INGRID CHRISTIANI NIM: KERTAS KERJA

Oleh: INGRID CHRISTIANI NIM: KERTAS KERJA PENGARUH KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Publik Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2011) Oleh: INGRID CHRISTIANI NIM: 232009004 KERTAS KERJA Diajukan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 78 TAHUN 2013 TAHUN 2012 TENTANG PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

PENGARUH PAJAK AGRESIF TERHADAP AGRESIVITAS PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA TAHUN

PENGARUH PAJAK AGRESIF TERHADAP AGRESIVITAS PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA TAHUN PENGARUH PAJAK AGRESIF TERHADAP AGRESIVITAS PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA TAHUN 2008-2013 OLEH: ANDREAS BUDIMAN 3203012113 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

PERBEDAAN PRAKTEK PERATAAN LABA BERDASARKAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN NEGARA ASAL PERUSAHAAN YANG BERADA DI INDONESIA KERTAS KERJA

PERBEDAAN PRAKTEK PERATAAN LABA BERDASARKAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN NEGARA ASAL PERUSAHAAN YANG BERADA DI INDONESIA KERTAS KERJA PERBEDAAN PRAKTEK PERATAAN LABA BERDASARKAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN NEGARA ASAL PERUSAHAAN YANG BERADA DI INDONESIA Oleh : ARYA PERDHANA PUTRA NIM : 232009013 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

DETERMINAN STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA

DETERMINAN STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA TESIS DETERMINAN STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA Novita Deli Widjaja No.Mhs.: 115001674/PS/MM PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Jawa Tengah terletak di antara B.T B.T dan 6 30 L.S --

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Jawa Tengah terletak di antara B.T B.T dan 6 30 L.S -- BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Provinsi Jawa Tengah 1. Letak dan Luas Wilayah Jawa Tengah terletak di antara 108 30 B.T -- 111 30 B.T dan 6 30 L.S -- 8 30 L.S. Propinsi ini terletak di

Lebih terperinci

OLEH: THERESA BRILIANTY

OLEH: THERESA BRILIANTY PENGARUH PAJAK,MEKANISME BONUS DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEPUTUSAN TRANSFER PRICING DI PERUSAHAAN DA- GANG DAN MANUFAKTUR YANG TER- DAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2014 OLEH: THERESA BRILIANTY

Lebih terperinci

PENGARUH RISIKO KREDIT, RISIKO LIKUIDITAS, DAN PERMODALAN TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN

PENGARUH RISIKO KREDIT, RISIKO LIKUIDITAS, DAN PERMODALAN TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN PENGARUH RISIKO KREDIT, RISIKO LIKUIDITAS, DAN PERMODALAN TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN (Studi Kasus pada Bank Umum Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015) Diajukan Untuk

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INFLASI, KURS DAN BI RATE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

ANALISIS PENGARUH INFLASI, KURS DAN BI RATE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN ANALISIS PENGARUH INFLASI, KURS DAN BI RATE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009 2013 Skripsi Untuk memenuhi sebagian Persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH AKUNTANSI, RETURN ON EQUITY

ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH AKUNTANSI, RETURN ON EQUITY SKRIPSI ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH AKUNTANSI, RETURN ON EQUITY (ROE), RETURN ON ASSET (ROA) DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR KONSUMSI YANG TERDAFTAR

Lebih terperinci

PENGARUH INDIKATOR GOOD CORPORATE GOVERNANCE

PENGARUH INDIKATOR GOOD CORPORATE GOVERNANCE PENGARUH INDIKATOR GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Penelitian No Kabupaten Y X1 X2 X3 1 Kab. Cilacap Kab. Banyumas Kab.

Lampiran 1. Data Penelitian No Kabupaten Y X1 X2 X3 1 Kab. Cilacap Kab. Banyumas Kab. LAMPIRAN Lampiran 1. Data Penelitian No Kabupaten Y X1 X2 X3 1 Kab. Cilacap 15.24 6.68 22.78 1676090 2 Kab. Banyumas 18.44 5.45 21.18 1605580 3 Kab. Purbalingga 20.53 5.63 21.56 879880 4 Kab. Banjarnegara

Lebih terperinci

OLEH: : CORRY M GULTOM NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI

OLEH: : CORRY M GULTOM NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI Pengaruh Kebijakan Leverage, Kebijakan Dividen dan Earnings Per Share terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

Lebih terperinci

TABEL 4.1. TINGKAT KONSUMSI PANGAN NASIONAL BERDASARKAN POLA PANGAN HARAPAN

TABEL 4.1. TINGKAT KONSUMSI PANGAN NASIONAL BERDASARKAN POLA PANGAN HARAPAN TABEL 4.1. TINGKAT KONSUMSI PANGAN NASIONAL BERDASARKAN POLA PANGAN HARAPAN No Kelompok Pola Harapan Nasional Gram/hari2) Energi (kkal) %AKG 2) 1 Padi-padian 275 1000 50.0 25.0 2 Umbi-umbian 100 120 6.0

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 71 A TAHUN 201356 TAHUN 2012 TENTANG ALOKASI DEFINITIF DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU BAGIAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DAN PEMERINTAH

Lebih terperinci