BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN Metode utama yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen elaboration likelihood model sedangkan pendekatan kualitatif ini digunakan untuk merumuskan kajian yang terbaik bagi pengembangan sikap wisatawan mahasiswa di wisata alam Indonesia, dengan mengambil contoh iklan di situs web pada wisata alam berbasis pegunungan. Secara garis besar penelitian dibagi kedalam tiga tahapan penelitian dan dilengkapi dengan berbagai metodologi seperti yang dapat digambarkan pada diagram Diagram rancangan penelitian pada Gambar 3.1 berikut ini: Situs Web Destinasi Pegunungan Riset Awal dan Penggolongan Observasi Pra Riset Literatur & Descriptive Riset Eksperimen di Kelas Menstimuli Responden ELM Rekomendasi Strategis Eksperimen Pada Wisatawan Mahasiswa MANOVA GLM Rekomendasi Pengaruh Persuasi Web Pada Sikap Wisatawan Mahasiswa terhadap Destinasi

2 3.1. Prosedur Penelitian Ilmiah Penelitian ini merupakan penelitian ilmiah yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen.penelitian ilmiah tersebut dapat diartikan sebagai suatu upaya pengamatan secara sistematis terhadap suatu objek penelitian untuk memperoleh fakta-fakta atau falsafah-falsafah baru. Prosedur bagi suatu penelitian dikenal sebagai metode ilmiah (scientific method), yang meskipun sulit didefinisikan secara tegas, menurut Hanafiah (2010) biasanya meliputi unsur-unsur: 1. Fakta Observasi: Suatu ilmu dikatakan berawal dari observasi (pengamatan) yang kemudian dimantapkan sebagai suatu ilmu setelah cukup fakta-fakta yang dihasilkan lewat observasi tersebut untuk mendukungnya. 2. Hipotesis: Merupakan suatu pertanyaan sementara (tentative idea) yang menjadi dasar tentang bagaimana fakta-fakta itu akan diinterpretasikan dan dijelaskan. 3. Percobaan: Percobaan adalah suatu tindakan coba-coba (trial) yang dirancang untuk menguji keabsahan (validity) dari hipotesis yang diajukan. Percobaan merupakan suatu alat penelitian yang digunakan untuk menyelidiki sesuatu yang belum diketahui atau untuk menguji suatu teori (principle) atau hipotesis. Percobaan ini merupakan pertanyaan-pertanyaan yang mendasari suatu percobaan diselidiki untuk dijawab atas dasar penerimaan atau penolakan hipotesis yang diajukan Desain Penelitian Eksperimen

3 Desain penelitian memberikan rancangan dan struktur bagi peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian secara sahih, obyektif dan akurat.penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen.oleh karena itu langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami pertanyaan penelitian yang harus dijawab dan mengidentifikasi faktor atau variabel yang ingin kita pahami (variabel dependen). Langkah kedua adalah memilih variabel independen yang akan digunakan untuk mengembangkan hipotesis. Langkah ketiga adalah menetralisir pengaruh hipotesis rival sebanyak mungkin dengan cara mengontrol pengaruh extraneous variable (variabel yang mungkin berpengaruh terhadap variabel dependen tetapi tidak menjadi perhatian utama dari penelitian tersebut). Dengan kata lain, ingin mengetahui pengaruh variabel independen yang kita pilih terhadap variabel dependen.variabel yang kita manipulasi dan perubahannya diduga menghasilkan perubahan terhadap variabel lainnya disebut variabel independen (sering disebutvb). Variabel yang levelnya tergantung dari level variabel sebelumnya disebut dengan variabel dependen atau disebut VT Tujuan dan Kelebihan Desain Eksperimen Tujuan yang ingin dicapai dari desain eksperimen adalah untuk memperoleh atau mengumpulkan informasi yang sebanyak-banyaknya yang diperlukan dan berguna dalam melakukan penyelidikan persoalan yang akan dibahas. Perencanaan yang baik harus bersifat: a. Efektif yaitu kemampuan dalam mencapai tujuan, sasaran, dan kegunaan yang digariskan.

4 b. Terkelola yaitu berkenaan dengan kenyataan adanya berbagai keterbatasan atau kendala yang terdapat dalam pelaksanaan percobaan maupun analisis data. c. Efisien yaitu berkenaan dengan dana, sumberdaya, dan waktu. d. Dapat dipantau, dikendalikan, dan dievaluasi. (Suwanda. 2011) Ada dua kelebihan utama dari penelitian eksperimental (Christensen, 2001), yaitu: (1) kemampuan untuk membuktikan hubungan sebab akibat, dan (2) kemampuan untuk memanipulasi secara tepat satu atau lebih variabel yang diinginkan peneliti. Kelebihan pertama, dalam penelitian eksperimental kesimpulan mengenai hubungan sebab akibat yang diperoleh bahwa VB menyebabkan VT, lebih kuat dibandingkan hasil penelitian non eksperimental.artinya bahwa VT yang terjadi atau muncul dalam atau faktor-faktor lainnya. Kelebihan kedua, dalam penelitian eksperimental, peneliti dapat memanipulasi VB untuk dilihat pengaruhnya terhadap VT. Manipulasi dapat dilakukan dengan bermacamacam cara Eksperimen psikologis (psychological experiment) Menurut Seniati et al (2011) yang mengkutip dari Christensen (2001) menyebutkan bahwa eksperimen psikologis adalah observasi yang objektif yang terkontrol ketat, dimana satu atau lebih faktor divariasikan dan faktor yang lain dibuat konstan. Sedangkan definisi singkat mengenai penelitian eksperimental, yaitu penyelidikan dimana minimal salah satu variabel dimanipulasi untuk mempelajari hubungan sebab akibat.

5 Manipulasi maksudnya adalah peneliti memberikan sesuatu kepada subjek penelitian.sesuatu yang diberikan ini disebut sebagai VB (variabel bebas). Suatu variabel disebut VB karena peneliti punya kebebasan untuk dimaksudkan untuk dilihat pengaruhnya kepada sesuatu yang akan terjadi subjek. Manipulasi adalah memberikan perlakuan atau mengkondisikan keadaan/kejadian yang berbeda kepada subjek penelitian.dalam penelitian eksperimental, peneliti mempunyai kuasa atau control untuk memberikan sejumlah VB kepada suatu kelompok subjek dan memberikan sejumlah VB yang berbeda pada kelompok subjek lainnya. Dalam situasi yang terkontrol ketat dimaksudkan bahwa dalam penelitian eksperimental diusahakan agar suatu akibat (VT) hanya ditimbulkan oleh penyebab (VB) yang sedang diteliti, bukan oleh faktor-faktor lain. Untuk itu, dilakukan kontrol yang kuat dalam penelitian eksperimental. Faktor-faktor diluar VT disebut sebagai variabel sekunder (disingkat VS).Hal ini disebabkan VS tersebut tidak bisa atau sulit untuk dikontrol, selain juga karena VS sudah terjadi sebelum penelitian dilakukan. Teknik Kontrol yang merupakan salah satu karakteristik penelitian eksperimental adalah dilakukannya randomisasi atau random assignment.randomisasi adalah memasukkan subjek penelitian secara acak ke dalam masing-masing kelompok penelitian (kelompok eksperimen dan kelompok kontrol). Dari sejumlah orang yang terpilih menjadi subjek yang disebut kelompok eksperimen (KE) dan kelompok yang tidak akan mendapat perlakuan, yang disebut kelompok control (KK). Agar kedua kelompok ini setara dalam hal VS, maka perlu dilakukan randomisasi.randomisasi

6 merupakan salah satucara untuk mengontrol VS dan harus ada dalam setiap penelitian eksperimental.seringkali randomisasi disamakan dengan random sampling.meskipun demikian, random sampling dalam penelitian eksperimental tidak harus dilakukan karena seringkali jumlah populasi tidak ketahui.dalam penelitian eksperimental, randomisasi lebih penting dibandingkan random sampling Prinsip-prinsip dalam Eksperimen psikologis Untuk menjawab masalah penelitian atau menguji hipotesis pada penelitian eksperimental, peneliti menggunakan perhitungan statistic untuk membandingkan kelompok-kelompok yang mendapat perlakuan berbeda.perhitungan statistic yang digunakan adalah kecenderungan tengah (central tendency) seperti nilai rata-rata (mean), nilai median, atau nilai modus dan varians.kecenderungan tengah yang paling sering digunakan adalah nilai rata-rata (mean).nilai rata-rata diperlukan karena nilai ini merupakan nilai yang dapat mewakili sejumlah nilai yang ada dalam satu kelompok tertentu. Dengan demikian bila ingin membandingkan mana dari dua kelompok memiliki nilai rata-rata dari masing-masing kelompok pada tes matematika yang sama, kita dapat menentukan kelompok mana memiliki nilai rata-rata lebih kecil/besar. Dalam penelitian eksperimental dikenal prinsip maksminkon, yaitu: Maksimalkan varians eksperimental atau varians antar kelompok dengan merancang, merencanakan, dan melaksanakan penelitian sedemikian rupa sehingga kondisi eksperimen sangat berbeda satu dengan lain.

7 Minimalkan varians kesalahan atau varians dalam kelompok dengan cara: (a) mengurangi kesalahan pengukuran dengan melakukan control terhadap kondisi eksperimen dan (b) meningkatkan reliabilitas alat ukur. Kontrol dilakukan terhadap variabel sekunder (VS) yang mungkin berpengaruh terhadap VT. Kontrol terhadap variabel sekunder ini secara tidak langsung juga memperkecil varians dalam kelompok. Cara-cara melakukan kontrol terhadap variabel sekunder ini akan dibicarakan secara lebih rinci pada bagian berikut Kontrol dalam Eksperimen psikologis Seperti telah dikemukakan sebelumnya, kontrol merupakan salah satu ciri penelitian ilmiah. Dibandingkan dengan jenis penelitian yang lain, penelitian eksperimental memiliki kontrol yang paling kuat. Dalam konteks ini, kontrol berarti peneliti dapat memunculkan atau tidak memunculkan apa yang diinginkannya dalam melaksanakan penelitian. Kontrol peneliti dalam sebuah penelitian eksperimental menyangkut dua variabel, yaitu VB dan VS. Seperti telah diketahui, manipulasi terhadap variabel bebas (VB) merupakan ciri khas dari penelitian eksperimental yang tidak dapat dilakukan pada penelitian jenis lainnya.dalam konteks ini kontrol terhadap VB sebenarnya merupakan manipulasi yang dilakukan peneliti terhadap VB sedemikian rupa sehingga perbedaan kondisi antara KE dan KK semaksimal mungkin (prinsip pertama dari maksminkon).

8 Kontrol terhadap VS dilakukan untuk lebih memperjelas adanya hubungan sebab akibat antara VB dan VT.Seperti telah diketahui, ada variabel-variabel lain diluar VB (yaitu VS) yang dapat mempengaruhi VT.VS yang tidak dikontrol dapat mempengaruhi VT ataupun berinteraksi dengan VB dan secara bersama mempengaruhi VT. Dengan kata lain, semakin dapat peneliti melakukan control terhadap VS semakin kuat kesimpulan yang dapat diambil tentang hubungan sebab akibat antara VB dan VT. Kontrol terhadap VS merupakan penerapan dari prinsip maksminkon yang ketiga. Walaupun kontrol terhadap varians sekunder tidak terbatas pada penelitian eksperimental saja, kontrol VS pada penelitian eksperimental jauh lebih kuat dibandingkan jenis penelitian lain. Namun, dibandingkan dengan penelitian eksperimental laboratorium, kontrol terhadap VS pada penelitian eksperimental lapangan relative lebih lemah karena VS pada penelitian eksperimental lapangan jauh lebih banyak yang tidak dapat dikontrol secara ketat. Satu-satunya variabel yang tidak dikontrol dalam penelitian eksperimental adalah VT karena variabel inilah yang merupakan variabel yang ingin dijelaskan oleh peneliti dengan melakukan manipulasi terhadap VB dan melakukan kontrol terhadap VS. Kontrol terhadap VS berarti menghilangkan pengaruh VS dan VT. Kontrol ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Sebuah VS dapat dikontrol dengan teknik tertentu pada suatu penelitian eksperimental, namun pada penelitian eksperimental yang lain VS yang sama mungkin saja dikontrol dengan teknik yang berbeda. Misalnya VS inteligensi pada suatu penelitian eksperimental dikontrol dengan randomisasi namun pada penelitian eksperimental yang lain dikontrol dalam konstansi.

9 Secara umum ada enam teknik control VS dalam penelitian eksperimental, yaitu: randomisasi, eliminasi, konstansi, VS dijadikan VB kedua, control statistic, dan counterbalancing Randomisasi Randomisasi atau random assignment adalah prosedur memasukkan secara acak subjek pada sampel penelitian ke dalam setiap kelompok penelitian (dalam hal ini KK dan KE) sehingga KK dan KE dapat diasumsikan setara sebelum manipulasi dilakukan.untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah. SAMPEL KK KK KE KE Gambar 3.2 Proses randomisasi Randomisasi merupakan teknik yang umumnya digunakan untuk mengkontrol VS yang sudah ada pada subjek sebelum penelitian dilakukan seperti misalnya inteligensi, motivasi, minat, dan jenis kelamin.dengan memasukkan subjek secara acak ke dalam KE dan KK maka secara statistic dapat diasumsikan bahwa sebelum manipulasi dilakukan KE dan KK setara dalam variabel-variabel sekunder yang ingin dikontrol.dengan demikian, bila terjadi perbedaan antara KE dan KK setelah manipulasi, maka penelitian lebih dapat memastikan bahwa perbedaan tersebut disebabkan oleh hasil manipulasi dan bukan disebabkan oleh VS yang telah dikontrol.mengingat bahwa randomisasi ini bukan merupakan prosedur yang sulit

10 dilakukan, maka randomisasi mutlak perlu diusahakan dalam setiap peneltian eksperimental berdesain between-subject True Experimental Desain penelitian yang akan digunakan adalah True Experimental karena memenuhi syarat: 1) mampu secara eksplisit memanipulasi satu atau lebih variable independen, 2) mengelompokkan subjek atau partisipan kedalam kelompok control atau eksperimen pada umumnya untuk mencapai randomisasi (Ghozali, 2008) Desain Partisipan Between-Subject Ada dua cara membebankan partisipan: pertama, setiap partisipan dibebankan hanya pada satu level variabel independen dan metode ini disebut desain betweensubject karena variabel dimanipulasi diantara paling tidak dua subject atau partisipan. Kedua, setiap partisipan dibebankan pada semua level variabel independen dan metode ini disebut within subjects karena variabel independen dimanipulasi dalam subyek tunggal atau partisipan. Sedangkan penelitian ini dimaksudkan agar setiap partisipan dibebankan hanya satu level variable independen, dimana variabel dimanipulasi diantara paling tidak dua subjek atau partisipan. Setiap partisipan akan terpilih dan dikelompokan pada masingmasing jenis Shade of ecotourism, yaitu kelompok hard ecotourist dan soft ecoturist. Sehingga riset ini digolongkan pada desain partisipan between subject.

11 3.10. Randomized Block Factorial Design Dibentuk dari dua randomized block design atau disingkat RBF-pq. Desain ini diperoleh dengan menggabungkan level dari desain RB-p dengan level dari desain RB-q sehingga setiap level RB-p muncul sekali bersamaan dengan setiap level desain RB-q dan begitu juga sebaliknya. Desain ini menggunakan teknik blocking dimaksudkan untuk mengisolasi variasi yang berhubungan dengan variabel nuisance dan sekaligus secara simultan menguji dua atau lebih treatment dan interaksinya. Attitude Attitude Attitude Toward Purchase Toward Toward Brand Advertising Intent Ecotourism Experimental Group ELM (Presence) - Central Routes Persuasion - Peripheral Routes Persuasion

12 Control Procedure (Absence) Tabel 3.1 Randomized Block Factorial Design Validitas Eksperimental Penelitian eksperimen ini harus memiliki validitas.menurut Ghozali (2008) Para peneliti sepakat ada tiga jenis validitas yang berkaitan dengan desain eksperimen yaitu validitas konstruk, validitas internal dan validitas eksternal.validitas konstruk (Construct Validity) Validitas konstruk pada intinya ingin mengukur seberapa jauh variabel penelitian mencerminkan konstruk teoritisnya (theoretical construct) yang ingin kita ukur. Validitas internal Validitas internal ingin mengukur sampai seberapa jauh variasi didalam variabel dependen yang benar-benar dapat diatribusikan atau disebabkan oleh variasi di dalam variabel independen. Validitas eksternal menggambarkan sampai seberapa jauh hasil penelitian kita dapat digunakan untuk melakukan generalisasi pada sampel lain Uji Keabsahan (Validitas dan Reliabilitas) Kuantitatif Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas.dalam penelitian kuantitatif, kriteria utama terhadap data hasil penelitian

13 adalah valid, reliabel dan obyektif.validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti.dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antar data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Kalau dalam obyek penelitian terdapat warna merah, maka peneliti akanmelaporkan warna merah; kalau dalam obyek penelitian para pegawai bekerja dengan keras, maka peneliti membuat laporan yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi pada obyek, maka data tersebut dapat dinyatakan tidak valid. Sugiyono (2005). Terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal dan validitas eksternal.validitas internal berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai.kalau dalam desain penelitian dirancang untuk meneliti etos kerja pegawai, maka data yang diperoleh seharusnya adalah data yang akurat tentang etos kerja pegawai.penelitian menjadi tidak valid, apabila yang ditemukan adalah motivasi kerja pegawai. Validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau ditetapkan pada populasi di mana sampel tersebut diambil. Bila sampel penelitian representatif, instrument penelitian valid dan reliabel, cara mengumpulkan dan analisis data benar, maka penelitian akan memiliki validitas eksternal yang tinggi. Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positivistik (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda. Kalau

14 peneliti satu menemukan data berwarna merah, maka sekarang atau besok akan tetap berwarna merah. Karena reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi, maka bila ada peneliti lain mengulangi atau mereplikasi maka akan menghasilkan data yang sama. Suatu data yang reliabel atau konsisten akan cenderung valid, walaupun belum tentu valid.orang yang berbohong secara konsisten akan terlihat valid, walaupun sebenarnya tidak valid. Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid, reliabel dan obyektif, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan instrument yang valid dan reliabel, dilakukan pada sampel yang mendekati jumlah populasi dan pengumpulan serta analisis data dilakukan dengan cara yang benar. Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel yang diuji validitas dan reliabilitasnya adalah instrument penelitiannya, sedangkan dalam penelitian kualitatif yang diuji adalah datanya. Desain Studi Percobaan Studi 1 Untuk mengetahui jenis dan bentuk informasi dalam format manakah yang paling sesuai untuk merubah sikap wisatawan remaja sesuai tingkat pengetahuannya di situs web destinasi ekowisata pegunungan TNGGP, apakah berbentuk informasi yang bersifat sentral dibandingkan dengan peripheral dalam pilihan kemasan isi pesan, kualitas, warna, music, ambassador, dll Y1 + Y2 + Y3 + Y4 = X1 + X2

15 Metode Stimuli/Treatment = Elaboration Likelihood Model (Petty Smith. 2009) Identifikasi Masalah Seberapakah tingkat pengaruh (stimuli) informasi website (pada prosedur pengkondisian X1 central routesdan peripheral routes) serta X2 Control Procedures terhadap Y1 sikap pada iklan/informasi, Y2 sikap pada merek, Y3 intensi pembelian, berbeda diantara Y4sikap padaekowisata? Untuk mengetahui tingkat pengaruh 2 jenis/tipe informasi website pada sikap ekowisata? Stimuli (Independent Variable) ELM Dependent Variable Attitude toward brand Attitude toward advertising Control Procedure Purchase Intention Attitude toward Ecotourism Gambar 3.3 Desain Studi percobaan

16 Elaboration Likelihood Model Persuasi memainkan peran penting dalam informasi web.ada banyak taktik persuasi yang berbeda untuk memanfaatkan pesan sebagai pesan persuasi. Sebuah model yang populer digunakan sebagai prinsip dalam persuasi adalah Elaboration Likelihood Model atau Teori Elaborasi Kemungkinan yang diciptakan oleh Richard E Petty dan John T Cacioppo. ELM ini menyatakan bahwa ada dua rute melalui mana pesan persuasif diproses: rute central dan perifer. Model persuasi ini "menjelaskan bagaimana pesan persuasif bekerja untuk mengubah sikap penerima "(Moore, 2001). Rute Central dan perifer: keduanya adalah gaya efektif teknik persuasi, namun masing-masing memiliki strategi dan prinsip-prinsip panduan untuk membuatnya lebih efektif. Memahami dua rute persuasi yang dibahas dalam Model Elaborasi Kemungkinan sangat penting untuk proses persuasi. Rute Central/Tengah/Pusat = Pesan yang dikirim melalui rute pusat persuasi harus lurus ke depan dan lengkap. Rute pusat terdiri dari "pertimbangan bijaksana dari argumen (ide, konten) dalam pesan" (Benoit et al., 2001).Penerima hati-hati dalam mendalami isi pesan dan mengevaluasi subyek ide.pesan yang dikirim melalui rute ini harus memiliki tingkat keterlibatan yang tinggi, yaitu, penerima harus benar-benar peduli tentang dan berhubungan dengan subjek. Karena itu penting bagi mereka, maka pesan akan dievaluasi secara menyeluruh. Pesan rute Tengah harus kuat. Pesan akan dibedah dan dianalisis dari setiap sudut, jadi sebaiknya memiliki beberapa substansi untuk itu.

17 Kelemahan untuk mengirim pesan melalui rute central adalah bahwa penerima harus memiliki motivasi untuk menganalisis pesan. Jika penerima tidak langsung dipengaruhi oleh pesan, dia tidak akan menempatkan pesan tersebut untuk dipertimbangkan. Oleh karena itu, pesan persuasif hilang pada banyak orang. Namun, bagi mereka yang terlibat langsung dengan masalah ini, ada dua keuntungan penting terkait dengan persuasi melalui rute pusat yaitu "Perubahan sikap cenderung bertahan lebih lama daripada perubahan yang disebabkan melalui jalur peripheral" (Scott, 1996). Di lain kata, jika sikap dari penerima telah berubah sebagai hasilnya, kemungkinan yang terjadi pesan itu akan lama menetap dan perasaan dicapai dengan persuasi rute sentral lebih permanen dibandingkan dengan rute peripheral. Rute Peripheral = Rute persuasi peripheral berhasil untuk pesan dengan penerima yang rendah keterlibatannya, motivasi penerima rendah, dan pesan lemah. Tidak seperti rute pusat, pesan yang dikirim melalui rute peripheral tidak diproses secara kognitif. Sebaliknya, rute perifer menyatakan bahwa "jika seseorang tidak mampu untuk menguraikan pesan ekstensif, maka dia masih dapat dibujuk oleh faktor-faktor yang tidak ada hubungannya dengan isi sebenarnya dari pesan itu sendiri "(Moore, 2001). Ini adalah tempat pemasaran, perinformasi weban, dan hubungan masyarakat masuk Menurut Profesor Dekan Kruckeberg dan Ken Starck, "Pandangan publik dominan PR, pada kenyataannya, merupakan salah satu persuasif dan komunikasi tindakan... "(Wilcox et al., 2003, p.214). Jadi bagaimana Anda pergi membujuk seseorang yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan produk Anda atau layanan untuk membeli itu? Lagu catchy, warna-warna cerah, dan dukungan selebriti semua adalah cara persuasi peripheral. "Pesan tersebut akan berusaha untuk menarik perhatian

18 dengan membuat penerima berpikir tentang sesuatu yang dia sudah akrab dengan dan memiliki pikiran positif tentang " Desain Faktorial : Studi1 :2 x 4 = (ELM) (Attitude) (Shades of Ecotourism) Operasionalisasi Variabel

19 No. Variabel Konsep variabel Dimensi Indikator Sumber 1 Sikap Pada Kemampuan iklan untuk 1. Attitude -Secara keseluruhan informasi dari Nasir & Iklan dan menciptakan sikap yang toward online web Kirain Informasi mendukung terhadap produk advertising -Informasi web penting bagi (2011) Web sering tergantung pada sikap (ATOA) perusahaan konsumen dengan adanya iklan- -Saya selalu konsentrasi pada iklan yang diminati, dievaluasi konten web secara menguntungkan dapat -Infromasi web membantu saya menghasilkan sikap yang lebih memilih merek dan harga positif terhadap produk. 2. Attitude -Web mempermudah relasi dengan Lee et all toward website perusahaan (2004) -Saya akan mengunjungi web ini -Saya puas dengan ketersediaan jasa website -Saya merasa surfing di web ini adalah kegiatan yang baik

20 -Saya semakin familiar pada web ini -Relatif bagus dibandingkan dengan web lain 2 Sikap Pada Pola umum dari riset-riset 1.Impresi -Suka/tidak suka Till & Baack Merek terdahulu memperlihatkan keseluruhan -Tertarik/tidak tertarik (2005) bahwa konsistensi penempatan terhadap -Positif/negative stimuli yang positif pada suatu merek -Unggul/tidak unggul merek dapat mengkreasikan -Baik/unggul sikap konsumen pada merek 2.Model sikap -Sangat baik/sangat buruk Aizen dan tersebut. Sikap positif multiatribut -Sangat mungkin/sangat tak Fishbein konsumen akan menjadi asset mungkin (1997), Lutz berharga bagi perusahaan (1975) karena sikap positif yang 3. Model sikap -Sangat berguna/sangat tak Ginter sangat mendalam membantu angka ideal berguna (1974), konsumen melupakan berbagai -Sangat baik/sangat buruk Aizen

21 kesalahan yang mungkin saja -Positif/negatif (1991) dilakukan oleh merek secara tidak sengaja. 3 Intensi Sesuatu yang berhubungan 1. Jika -Tidak mungkin/kemungkinan Till dan Pembelian dengan rencana konsumen kesempatan -Pasti tidak akan/pasti akan Busler atau untuk membeli produk tertentu untuk (2000) Berkunjung serta berapa banyak unit produk membeli, yang dibutuhkan pada periode kemungkinan tertentu. Dapat dikatakan bahwa akan niat beli merupakan pernyataan melakukannya. mental dari konsumen yang 2. Model sikap -Mau/tak mau Jeong et all merefleksikan rencana maksud -Ingin sekali/tak mau lagi (2008) pembelian sejumlah produk perilaku. -Saya harus/saya tak boleh

22 dengan merek tertentu. Intensi 3. Kesediaan -Pengalaman Chi et all merupakan unit dasar dalam untuk -Preferensi (2011) jaringan rencana yang akan membeli. -Citra merek muncul ketika individu melakukan aktivitas kognitif yang berorientasi ke masa depan, seperti perencanaan, berangan-angan, perenungan, simulasi mental. Intensi dibuat berkaitan dengan tindakan yang akan dilakukan.

23 4 Sikap Pada Refleksi intensi perilaku pada 1. Sikap -Kenyamanan bunga Tanuja et al Ekowisata aktifitas lingkungan, hal ini terhadap -Aktivisme (2006) dihasilkan dari komitmen ekowisata dan -Mendidik lain isu-isu lingkungan ekoturis pada lingkungan advokasi -Sukarela di satwa liar setempat beserta level dari sikapnya lingkungan. -Amal memberikan preferensi terhadap ekowisata. Sikap 2. Pro- -Biosferik/altruistik Aoyagi et al ekoturis terbagi atas hard dan lingkungan -Egois (2003) soft ecotourist yang sikap. -Konservasi menggambarkan partisipasinya dan keterlibatannya terhadap konservasi dan advokasi. Struktur konsep ekoturis ini dapat berguna bagi evaluasi komitmen terhadap keberlanjutan demikian juga dengan pengembangan pemasaran dan kebijakan

24 publik. 5 Presence 1. Central - Teks - layout - Suara Petty dan Cacioppo (1986) - Situs berisi video - Pesan - Ambassador 2. Peripheral - Foto - Musik Engel et al (1995) - Gambar - Desain - Warna - Kualitas

25 6 Absence Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel

26 3.14. Sampling Dilaksanakan secara cross sectional interaksi dalam komunitas online pada website destinasi ekowisata pegunungan TNGGP yang berwawasan lingkungan. n = 60 (mahasiswa) menggunakan percobaan di kelas pada mahasiswa Binus University Analisis Data MANOVA (GLM Multivariat) Perbedaan MANOVA dengan ANOVA sebenarnya hanya terletak pada jumlah variabel dependen. Jika pada ANOVA hanya ada satu dependent variable, maka MANOVA justru mensyaratkan adanya lebih dari satu dependent variable yang dianalisis secara bersama-sama. Karena jumlah variabel dependen lebih dari satu, maka MANOVA bisa dikategorikan sebagai alat analisis multivariat. Variat di sini adalah kombinasi linier dari variabel-variabel dependen. Hipotesis pada ANOVA dan MANOVA Pada ANOVA, Hipotesis adalah: Atau Ho berarti semua RATA-RATA (Means) tiap Grup (Grup 1,2 dan 3) adalah sama. Pada MANOVA, Hipotesis adalah: Atau Ho berarti semua VEKTOR RATA-RATA tiap Grup adalah sama, sedang adalah rata-rata dari variabel p, grup k.

27 Jumlah Sampel pada MANOVA: Pada umumnya, untuk setiap grup sebaiknya ada 20 kasus (20 baris pada terminology SPSS) Proses MANOVA sebenarnya sederhana, dengan proses dasar: Menguji asumsi-asumsi pada data MANOVA. Menguji perbedaan antar grup (inti dari MANOVA). Interpretasi Output serta proses validasi hasil. MANOVA Y1 + Y2 + Y Yn = X1 +X2 + X Xn (metric) (nonmetric) Uji Asumsi Pra Analisis Sebagai statistika parametric, maka analisis data dalam rancangan percobaan ini harus memenuhi asumsi sesatan berdistribusi NID (0,σ 2 ). Secara garis besar sesatan suatu model linear tersebut harus memenuhi asumsi: 1) Linearitas, 2) Independensi, 3) Normalitas, dan 4) Homogenitas Prosedur Analisis 1. Rumuskan Masalah - Pengelompokkan subjek bertujuan untuk melihat adakah perbedaan sikap wisatawan mahasiswa berdasarkan kelompok presence yang diberi stimuli dan sikap wisatawan mahasiswa berdasarkan kelompok absence yang tidak diberi stimuli dalam memilih informasi situs web destinasi ekowisata pegunungan TNGGP.

28 - Variabel bebas yang berupa data non metrik (Kategorikal/Nominal) dalam penelitian ini adalah : dari informasi situs web destinasi ekowisata pegunungan TNGGP dan dilakukan stimuli/treatment dari variabel presence dan absence melalui indikator dibawahnya. - Variabel terikat yang berupa data metrik (Interval) terdiri dari sikap wisatawan mahasiswa yang didapat dari informasi situs web destinasi ekowisata pegunungan TNGP yang dibagi dalam 4 bagian yaitu : sikap pada iklan/informasi, sikap pada merek, intensi pembelian, dan sikap pada ekowisata Rancangan Uji Hipotesis Rancangan uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan tujuan penelitian, dengan tingkat keprcayaan 95 %, sehingga tingkat presisi atau batas ketidakakuratan (alpha) sebesar 5 % atau 0,05. Dasar uji hipotesis ini yaitu : sig 0,05 maka Ho diterima, dan Ha ditolak sig 0,05 maka Ho ditolak, dan Ha diterima Berdasarkan judul penelitian, yaitu : Analisis Eksperimen Elaboration Likelihood Model Pada Sikap Wisatawan Mahasiswa terhadap Situs Web Destinasi Pariwisata (Studi Kasus di TN. Gunung Gede Pangrango), maka dapat ditentukan bahwa : X1 = ELM X2 = Control Procedure

29 Y1 = Sikap pada iklan/informasi Y2 = Sikap pada merek Y3 = Intensi pembelian Y4 = Sikap pada ekowisata 1. Tujuan Penelitian 1 (T-1) Untuk mengetahui pengaruh ELM terhadap sikap pada iklan/informasi di situs web destinasi ekowisata pegunungan TNGGP. ELM (X1) Px1y1 Struktur T-1 Sikap Pada Iklan/informasi (Y1) Hipotesis T-1 Ho : Variabel X1 (ELM) ada perbedaan terhadap variabel Y1 (sikap pada iklan/informasi di situs web destinasi ekowisata pegunungan TNGGP) Hɑ : Variabel X1 (ELM) tidak ada perbedaan terhadap variabel Y1 (sikap pada iklan/informasi di situsweb destinasi ekowisata pegunungan TNGGP) 2. Tujuan Penelitian 2 (T-2) Untuk mengetahui pengaruh ELM terhadap sikap pada merek di situs web destinasi ekowisata pegunungan TNGGP. ELM (X1) Px1y2 Struktur T-2 Sikap Pada Merek (Y2)

30 Hipotesis T-2 Ho : Variabel X1 (ELM) ada perbedaan terhadap variabel Y2 (sikap pada merek di situs web destinasi ekowisata pegunungan TNGGP) Hɑ : Variabel X1 (ELM) tidak ada perbedaan terhadap variabel Y2 (sikap pada merekdi situs web destinasi ekowisata pegunungan TNGGP) 3. Tujuan Penelitian 3 (T-3) Untuk mengetahui pengaruh ELM terhadap intensi berkunjung di situs web destinasi ekowisata pegunungan TNGGP. ELM (X1) Px1y3 Struktur T-3 Intensi Berkunjung (Y3) Hipotesis T-3 Ho : Variabel X1 (ELM) ada perbedaan terhadap variabel Y3 (intensi berkunjung di situs web destinasi ekowisata pegunungan TNGGP) Hɑ : Variabel X1 (ELM) tidak ada perbedaan terhadap variabel Y3 (intensi berkunjung di situs web destinasi ekowisata pegunungan TNGGP) 4. Tujuan Penelitian 4 (T-4) Untuk mengetahui pengaruh ELM terhadap sikap pada ekowisata di situs web destinasi ekowisata pegunungan TNGGP. ELM (X1) Px1y4 Struktur T-4 Sikap Pada Ekowisata (Y4)

31 Hipotesis T-4 Ho : Variabel X1 (ELM) ada perbedaan terhadap variabel Y4 (sikap pada ekowisata di situs web destinasi ekowisata pegunungan TNGGP) Hɑ : Variabel X1 (ELM) tidak ada perbedaan terhadap variabel Y4 (sikap pada ekowisata di situs web destinasi ekowisata pegunungan TNGGP) 5. Tujuan Penelitian 5 (T-5) Untuk mengetahui pengaruh Control Procedure terhadap sikap pada iklan/informasidi situs web destinasi ekowisata pegunungan TNGGP. Control Procedure (X2) Px2y1 Struktur T-5 Sikap Pada Iklan/informasi (Y1) Hipotesis T-5 Ho : Variabel X2 (Control Procedure) ada perbedaan terhadap variabel Y1 (sikap pada iklan/informasi di situs web destinasi ekowisata pegunungan TNGGP) Hɑ : Variabel X2 (Control Procedure) tidak ada perbedaan terhadap variabel Y1 (sikap pada iklan/informasi di situs web destinasi ekowisata pegunungan TNGGP) 6. Tujuan Penelitian 6 (T-6) Untuk mengetahui pengaruh Control Procedure terhadap sikap pada merek di situs web destinasi ekowisata pegunungan TNGGP. Control Procedure (X2) Px2y2 Sikap Pada Merek (Y2)

32 Struktur T-6 Hipotesis T-6 Ho : Variabel X2 (Control Procedure) ada perbedaan terhadap variabel Y2 (sikap pada merek di situs web destinasi ekowisata pegunungan TNGGP) Hɑ : Variabel X2 (Control Procedure) tidak ada perbedaan terhadap variabel Y2 (sikap pada merek di situs web destinasi ekowisata pegunungan TNGGP) 7. Tujuan Penelitian 7 (T-7) Untuk mengetahui pengaruh Control Procedure terhadap intensi berkunjung di situs web destinasi ekowisata pegunungan TNGGP. Control Procedure (X2) Px2y3 Struktur T-7 Intensi Berkunjung (Y3) Hipotesis T-7 Ho : Variabel X2 (Control Procedure) ada perbedaan terhadap variabel Y3 (intensi berkunjung di situs web destinasi ekowisata pegunungan TNGGP) Hɑ : Variabel X2 (Control Procedure) tidak ada perbedaanterhadap variabel Y3 (intensi berkunjung di situs web destinasi ekowisata pegunungan TNGGP) 8. Tujuan Penelitian 8 (T-8) Untuk mengetahui pengaruh Control Procedure terhadap sikap pada ekowisata di situs web destinasi ekowisata pegunungan TNGGP. Control Procedure (X2) Px2y4 Sikap Pada Ekowisata (Y4)

33 Struktur T-8 Hipotesis T-8 Ho : Variabel X2 (Control Procedure) ada perbedaan terhadap variabel Y4 (sikap pada ekowisata di situs web destinasi ekowisata pegunungan TNGGP) Hɑ : Variabel X2 (Control Procedure) tidak ada perbedaan terhadap variabel Y4 (sikap pada ekowisata di situs web destinasi ekowisata pegunungan TNGGP) Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Sesuai dengan judul yang telah ditetapkan oleh penulis yaitu : Analisis Eksperimen Elaboration Likelihood Model pada Sikap Wisatawan Mahasiswa terhadap Situs Web Destinasi Pariwisata (Studi Kasus di TN. Gunung Gede Pangrango), maka dalam penelitian ini akan diadakan pengumpulan data atau informasi dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner berisikan pertanyaan atau pernyataan yang kemudian diberikan kepada individu pengguna situs web destinasi ekowisata pegunungan TN. Gunung Gede Pangrango, dengan jumlah sampel yang telah ditentukan. Selanjutnya hasil dari kuesioner tersebut diolah dengan sedemikian rupa dengan menggunakan metode MANOVA (GLM Multivariat)yang merupakan program IBM SPSS statistics v20.dari hasil yang telah diolah tersebut, dapat diperoleh hasil yang berupa angka-angka, yang menggambarkan hubungan antara variabel-variabel yang telah diukur. Hasil tersebut akan disajikan dalam kesimpulan, yang disimpulkan berdasarkan pertanyaan yang terdapat dalam identifikasi masalah. Rancangan

34 implikasi untuk penelitian ini adalah mengevaluasi apakah Elaboration Likelihood Model dan Control Procedure di situs web destinasi ekowisata pegunungan TNGGP yang diterapkan oleh TN. Gede Pangrango sudah berhasil membentuk sikap wisatawan mahasiswa yang diharapkan, sehingga dapat mempengaruhi dalam keputusan pembelian konsumen. Kemudian saran juga akan diberikan, guna membantu pihak manajemen TN. Gunung Gede Pangrango agar dapat memberikan peningkatan di masa yang akan datang.

3.1 Metode yang digunakan. gunakan dalam penelitian.

3.1 Metode yang digunakan. gunakan dalam penelitian. METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Menurut Sujoko, Stevanus, dan Yuliawati (2007:7) Metode penelitian merupakan bagian dari metodologi yang secara khusus mendeskripsikan tentang cara mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) merupakan salah satu dari lima Taman Nasional yang pertama kali diumumkan di Indonesia pada tahun 1980 oleh Menteri Pertanian

Lebih terperinci

MODUL VII DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENTAL

MODUL VII DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENTAL MODUL VII DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENTAL MODUL VII DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENTAL Desain penelitian eksperimental merupakan bagian penting dalam metode penelitian eksperimental karena menunjukkan bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Salah satu bagian yang terpenting dalam kegiatan penelitian adalah mengenai cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban atas suatu penelitian

Lebih terperinci

VARIANS DAN CONTROL DALAM PENELITIAN EKSPERIMENTAL LIA AULIA FACHRIAL, M.SI

VARIANS DAN CONTROL DALAM PENELITIAN EKSPERIMENTAL LIA AULIA FACHRIAL, M.SI VARIANS DAN CONTROL DALAM PENELITIAN EKSPERIMENTAL LIA AULIA FACHRIAL, M.SI VARIANS Kegunaan varians adalah untuk menentukan apakah perbedaan antara nilai rata-rata kelompok yang dibandingkan signifikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Siregar (2013: 8) metode ilmiah adalah cara- cara menerapkan prinsip- prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen. Sugiyono, (2010: 107) penelitian Eksperimental (Experimental Research),

Lebih terperinci

Desain Eksperimen. Lia Aulia Fachrial

Desain Eksperimen. Lia Aulia Fachrial Desain Eksperimen Lia Aulia Fachrial Rencana atau strategi yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian (Christensen, 2001). Diperlukan sebelum melakukan atau membuat sesuatu agar hasilnya sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Menurut azwar (2005 : 5)

III. METODE PENELITIAN. merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Menurut azwar (2005 : 5) III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian berdasarkan pendekatan analisisnya dapat diklasifisikan kedalam dua jenis yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Dan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitiian Berdasarkan pendapat Sugiyono (2007,p10), jenis penelitian menurut tingkat eksplanasinya ada 3 yaitu penelitian deskriptif, komparatif, dan asosiatif.

Lebih terperinci

Tahap-Tahap Penelitian Eksperimental. Semester genap

Tahap-Tahap Penelitian Eksperimental. Semester genap Tahap-Tahap Penelitian Eksperimental Semester genap Pendahuluan Penelitian eksperimental merupakan suatu metode penelitian yang meliputi delapan tahap, yaitu: 1. Memilih ide atau topik penelitian 2. Merumuskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif yaitu metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran tentang hal-hal yang akan dilakukan. 1 Rancangan penelitian bertujuan untuk memberi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB Universitas Lampung yang pernah berkunjung di tempat wisata Lembah Hijau. 3.2

Lebih terperinci

MODUL VII DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENTAL

MODUL VII DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENTAL MODUL VII DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENTAL Desain penelitian eksperimental merupakan bagian penting dalam metode penelitian eksperimental karena menunjukkan bagaimana suatu penelitian eksperimental dilakukan.

Lebih terperinci

ANALISIS EKSPERIMEN ELABORATION LIKELIHOOD MODEL PADA SIKAP WISATAWAN MAHASISWA TERHADAP SITUS WEB DESTINASI PARIWISATA (STUDI KASUS DI

ANALISIS EKSPERIMEN ELABORATION LIKELIHOOD MODEL PADA SIKAP WISATAWAN MAHASISWA TERHADAP SITUS WEB DESTINASI PARIWISATA (STUDI KASUS DI 1 ANALISIS EKSPERIMEN ELABORATION LIKELIHOOD MODEL PADA SIKAP WISATAWAN MAHASISWA TERHADAP SITUS WEB DESTINASI PARIWISATA (STUDI KASUS DI TN.GUNUNG GEDE PANGRANGO) *) Esty Handayani Jl. Kavling polri blok

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian deskriptif. Penelitian dekriptif merupakan

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, sedangkan penelitian ini merupakan jenis metode penelitian eksperimen. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Rancangan yang digunakan peneliti adalah rancangan true-experimental dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perbedaannya adalah untuk variabel bebas, Tangmanee & Prapakornkiat (2012)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perbedaannya adalah untuk variabel bebas, Tangmanee & Prapakornkiat (2012) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendahuluan Penelitian ini adalah sebuah penelitian replikasi dengan modifikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tangmanee & Prapakornkiat (2012). Perbedaannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis bagaimana pengaruh Pengetahuan, Objek Fisik Bank, pelayanan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis bagaimana pengaruh Pengetahuan, Objek Fisik Bank, pelayanan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Penelitian menggunakan data yang diperoleh dengan cara survey lapangan kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis di lingkungan Kampus Terpadu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen (experimental research). Eksperimen adalah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat descriptive research. Descriptive Research bertujuan menguji hipotesis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang tepat harus digunakan agar peneliti dapat memperoleh gambaran yang jelas mengenai langkah-langkah yang harus diambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan membandingkan antara kelas eksperimen yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Adapun jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Kuantitatif Merupakan data yang berbentuk angka atau

Lebih terperinci

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2007, p.11) mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Berkaitan dengan penelitian ini jenis penelitian akan dibagi menjadi dua yang

III. METODE PENELITIAN. Berkaitan dengan penelitian ini jenis penelitian akan dibagi menjadi dua yang III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berkaitan dengan penelitian ini jenis penelitian akan dibagi menjadi dua yang terdiri dari penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009: 206) menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang mana merupakan penelitian yang menggunakan data yang berupa data statistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada dasarnya penelitian dilakukan untuk mendapatkan data demi tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yang bersangkutan. Oleh sebab itu untuk memperolehnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode Penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif. 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendefinisikan nilai dari variaelvariabel

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan melakukan perbandingan antara dua kelompok data mengenai pengaruh Design dalam memenuhi Consumer Satisfaction. Dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana menggabungkan antara dua metode, yaitu metode deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik deskriptif adalah

III. METODE PENELITIAN. verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik deskriptif adalah III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar (extraneous

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar (extraneous A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian : Asosiatif Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah asosiatif. Menurut Sugiyono (2006 pg 11) penelitian asosiatif merupakan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan melakukan penyebaran kuisioner yang akan bersifat menjelaskan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan melakukan penyebaran kuisioner yang akan bersifat menjelaskan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode yang digunakan Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, dengan melakukan penyebaran kuisioner yang akan bersifat menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh penerapan pembelajaran berbasis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh penerapan pembelajaran berbasis BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh penerapan pembelajaran berbasis komputer model tutorial terhadap hasil belajar siswa, maka metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yang mempunyai tujuan untuk menguji hipotesa dari data-data yang dikumpulkan sesuai teori

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis pengaruh media iklan terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan. Adapun yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif, melalui penyebaran kuesioner (angket) kepada responden. Teknik penggunaan angket adalah

Lebih terperinci

Experimental (Melihat faktor dan akibat, namun faktor dibuat oleh peneliti secara sengaja)

Experimental (Melihat faktor dan akibat, namun faktor dibuat oleh peneliti secara sengaja) Experimental (Melihat faktor dan akibat, namun faktor dibuat oleh peneliti secara sengaja) a. Quasi Experimental (Eksperimental semu). Contoh dari 50 bayi, 25 dari RSHS, dan 25 sisanya dari Sardjito. b.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah data yang dapat membantu untuk membahas masalah dalam suatu penelitian tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Tujuan akhir yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian dengan menggunakan

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian. Didalam sebuah penelitian, diperlukan adanya pendekatan, metode atau

Bab 3. Metode Penelitian. Didalam sebuah penelitian, diperlukan adanya pendekatan, metode atau Bab 3 Metode Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Didalam sebuah penelitian, diperlukan adanya pendekatan, metode atau teknik penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat memecahkan masalah yang sudah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan pengaruh 83 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan pengaruh model pendekatan taktis dan model pendekatan teknis, terhadap partisipasi belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada wilayah Bandar Lampung yang merupakan salah satu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada wilayah Bandar Lampung yang merupakan salah satu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada wilayah Bandar Lampung yang merupakan salah satu kota yang ada di provinsi Lampung. Sampel akan diambil secara acak di seluruh

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Penggunaan Teknik Mind Mapping dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian menjelaskan mengenai jenis, metode, unit analisis dan time horizon yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 3.1 Desain Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif eksperimen. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 14) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini menguraikan yang menyangkut kegiatan operasional penelitian dari karakteristik subyek, desain penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian dan teknik pengolahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Di dalam sub bab ini akan memberikan penjelasan mengenai jenis penelitian yang dilakukan peneliti serta tempat / lokasi pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mancanegara untuk datang ke Kota Bandung dan mencicipi produk tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. mancanegara untuk datang ke Kota Bandung dan mencicipi produk tersebut. 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Penelitian ini menganalisis produk wisata kuliner unggulan Bandung yang tersebar di wilayah Cibeunying yang dapat menarik minat wisatawan mancanegara

Lebih terperinci

Bab III. Metodologi penelitian

Bab III. Metodologi penelitian Bab III Metodologi penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara variabel dan bagaimana

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif untuk menjawab rumusan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang BAB III METODLOGI PENELITIAN 3.1 Metodelogi Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah metodologi deskriptif (descriptive reaserch), yaitu merupakan penelitian terhadap masalahmasalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian Semu. Jenis penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis tentang efektif atau tidaknya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2009: 3) metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena data pada penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena data pada penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena data pada penelitian ini berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Menurut Juliansyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat deskriptif-asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. diamati dan diukur untuk mengetahui pengaruhnya terhadap variabel lain. Singkatnya

BAB III. Metode Penelitian. diamati dan diukur untuk mengetahui pengaruhnya terhadap variabel lain. Singkatnya BAB III Metode Penelitian 3.1. Definisi Operasional 1. Indentifikasi Variabel A. Variabel Independen Variabel Bebas atau disebut dengan variabel Independent yaitu variabel yang diduga sebagai penyebab

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan khususnya PT. Utama Jaya Perkasa Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui pengumpulan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa TRANS7 terhadap Perubahan Sikap (Studi Pada Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi eksperimental adalah desain penelitian yang mempunyai kelompok kontrol tetapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitaif adalah metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitaif adalah metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang dipakai adalah kuantitatif. Penelitian kuantitaif adalah metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Variabel penelitian adalah atribut atau sifat yang dimiliki oleh objek,

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Variabel penelitian adalah atribut atau sifat yang dimiliki oleh objek, BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian dan definisi operasional Variabel penelitian adalah atribut atau sifat yang dimiliki oleh objek, individu, ataupun

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Yang Digunakan Penulis menggunakan jenis penelitian asosiatif untuk mencari korelasi antar variabel yang digunakan. Unit analisis yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2008). Subyek dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2008). Subyek dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek adalah target populasi yang memiliki karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 76 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Penelitian eksperimen yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permaslahan peneitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian yang dilakukan. Uraian ini meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independent dan sebagai variabel dependent nya adalah keputusan pembelian

BAB III METODE PENELITIAN. independent dan sebagai variabel dependent nya adalah keputusan pembelian 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Variabel penelitian yang diteliti dalam penelitian ini adalah, variabel budaya (X 1 ), variabel sosial (X ), dan variabel psikologis (X 3 ) sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan Konsekuensi pada Homestay Desa Wisata Tembi, Bantul, Yogyakarta.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan Konsekuensi pada Homestay Desa Wisata Tembi, Bantul, Yogyakarta. BAB III METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini akan membahas mengenai Kepuasan wisatawan, Anteseden, dan Konsekuensi pada Homestay Desa Wisata Tembi, Bantul, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian true experimental design. Metode ini penelitian eksprimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dimana tujuannya untuk menganalisa pengaruh variabel motivasi, persepsi, dan sikap

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif hubungan kausal. Menurut Sugiyono (2010 : 53), Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik III. METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

Lebih terperinci

! %%! dan Y adalah untuk memudahkan penelitian, sehingga peneliti memiliki batasanbatasan dalam meneliti sesuatu. Variabel X disini adalah sebagai yan

! %%! dan Y adalah untuk memudahkan penelitian, sehingga peneliti memiliki batasanbatasan dalam meneliti sesuatu. Variabel X disini adalah sebagai yan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam penelitian ini Paradigma yang dipakai adalah paradigma positivistik. Penelitian ini dilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala dapat diklasifikasikan,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh keragaman tenaga kerja (workforce diversity) terhadap kinerja karyawan bagian pemeliharaan (maintenance section)

Lebih terperinci

Penelitian Ilmiah dalam Psikologi. Lia Aulia Fachrial, M.SI

Penelitian Ilmiah dalam Psikologi. Lia Aulia Fachrial, M.SI Penelitian Ilmiah dalam Psikologi Lia Aulia Fachrial, M.SI Pengelompokan jenis penelitian berdasarkan perspektif penelitian Penggolongan penelitian berdasarkan perspektif tipe informasi Karakteristik Penelitian

Lebih terperinci