KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN PENGIRIMAN SDM APARATUR UNTUK MENGIKUTI DIKLAT KE LUAR NEGERI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN PENGIRIMAN SDM APARATUR UNTUK MENGIKUTI DIKLAT KE LUAR NEGERI"

Transkripsi

1 KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN PENGIRIMAN SDM APARATUR UNTUK MENGIKUTI DIKLAT KE LUAR NEGERI Kementerian Negara/Lembaga : BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL Unit Eselon I : DEPUTI BIDANG PELATIHAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Program : Program Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Hasil : Meningkatnya Meningkatnya Kualitas SDM Aparatur melalui Diklat ke Luar Negeri Unit Eselon II/Satker : SATKER Deputi Bidang Pelatihan dan Pengembangan Kegiatan : SDM Pejabat/Tenaga Program/Staf yang Dikirim Mengikuti DIKLAT KE LN Indikator Kinerja Kegiatan : Persentase peserta yang mengikuti pendidikan jangka panjang ke LN lulus dng IPK min. 3 Indeks kepuasan pimpinan terhadap peserta yang mengikuti kegiatan OST dan Short Course di LN (3, skala 1 4) Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Jumlah SDM aparatur yang mengikuti pendidikan jangka panjang ke Luar Negeri Jumlah SDM aparatur yang mengikuti short course ke LN Volume : 6 orang mengikuti pendidikan jangka panjang ke Luar Negeri 24 orang SDM aparatur yang mengikuti short course ke LN I Latar Belakang A. Dasar Hukum 1) Undang-Undang No. 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera 2) RPJM dan Renstra Pembagunan Kependudukan dan Keluarga Berencana Tahun ) Perpres Nomor 62 Tahun 2010 tentang Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional 4) Keppres nomor 20 tahun 2000, pasal 21 ayat b tentang pengelolaan pelatihan internasional di bidang kependudukan, KB/KR. 5) SK Meneg PP/Kepala BKKBN No. 10/HK-010/B5/2001 tentang organisasi dan tata kerja BKKBN, yaitu melaksanakan pelatihan internasional di bidang Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Kesehatan Reproduksi dalam rangka peningkatan kerjasama internasional.

2 B. Gambaran Umum Kondisi perkembangan pembangunan Kependudukan dan program Keluarga Berencana semakin cepat mengalami perubahan. Hal tersebut merupakan sebagai akibat perubahan lingkungan strategis seperti; masyarakat cenderung semakin kritis dan tuntutan transparansi serta perubahan fenomena baru maupun nuansa otonomi daerah sehingga mempengaruhi pengelolaan program. Undang-undang nomor : 52 tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga merupakan salah satu contoh dari realitas perubahan. Seiring dengan dinamika program Kependudukan dan KB yang sangat cepat tersebut, perlu dijaga kesinambungan program yang didukung oleh SDM yang handal mulai dari tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota. Kompetensi dasar yang haruis dimiliki pengelola program salah satunya adalah kemampuan membuat proyeksi penduduk, perkiraan peningkatan CPR, penurunan TFR dan penyediaan kontrasepsi serta penyediaan dukungan pembiayaannya terkait pada program KB secara utuh. Sementara ini SDM yang memiliki kompetensi tersebut masih sangat terbatas. Oleh karena itu pembekalan melalui pelatihan diperlukan sehingga SDM BKKBN mampu merencanakan sasaran pembangunan KKB secara tepat, sehingga jumlah penduduk dapat dikendalikan secara optimal sesuai dengan daya dukung SDA yang tersedia. Sejalan dengan perubahan di era desentralisasi, paradigma pembangunan di Indonesia mengalami perubahan yang sangat mendasar yaitu adanya tuntutan masyarakat untuk segera mewujudkan era transparansi, demokrasi, keadilan, kesetaraan gender dan lain sebagainya. Perubahan-perubahan mendasar ini mencakup segenap aspek pembangunan dan kepemerintahan, termasuk di antaranya adalah program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Untuk mengikuti perubahan yang demikian cepat tersebut, maka Program KKBPK Nasional dituntut untuk senantiasa menyesuaikan diri pada setiap perubahan baik pengelolaan program KKBPK itu sendiri maupun program pembangunan sumber daya manusia (SDM) pengelola dan pelaksananya, sehingga mereka mempunyai wawasan yang luas, kompeten, terampil serta tangguh dalam menghadapi tantangan saat ini dan masa depan. Terkait kondisi tersebut, BKKBN memandang peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui program studi jangka panjang dan pendek sebagai rencana strategis yang diperlukan untuk meningkatkan pencapaian program KKBPK pada era desentralisasi. Pelaksanaan kegiatan tersebut akan mendukung ketersediaan SDM pengelolaan program keluarga berencana yang memiliki pengetahuan dasar terkait program KKBPK dan diharapkan dapat menunjang pengelolaan program serta memberikan kontribusi yang signifikan pada perencanaan pelaksanaan program KKBPK. Disamping itu peningkatan kapasitas sumber daya manusia juga diperlukan di tingkat pusat dan provinsi mengingat banyaknya jumlah pengelolaan program KKBPK

3 terlatih dan terampil yang telah memasuki masa pensiun atau pindah ke instansi pemerintah lainnya. BKKBN memandang peningkatan sumber daya manusia sebagai rencana strategis untuk mempertahankan keberhasilan program keluarga berencana pada era desentralisasi. Di setiap kabupaten/kota setidaknya ada satu pengelolaan program keluarga berencana yang memiliki pengetahuan dasar mengenai keluarga berencana/ kesehatan reproduksi sehingga pengelolaan program keluarga berencana tersebut dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada perencanaan dan pelaksanaan program. Sementara itu di tingkat pusat dan provinsi meningkatkan sumber daya manusia juga dibutuhkan karena banyak pengelolaan program keluarga berencana yang terlatih dan terampil telah memasuki masa pensiun atau pindah ke instansi pemerintah lainnya. Dalam rangka meningkatkan kapasitas SDM tersebut, Pusat Pelatihan dan Kerjasama Internasional (PULIN) pada tahun 2015 mengalokasikan dana yang bersumber DIPA TA 2015 bagi 6 orang pengelola program KB untuk mengikuti program studi jangka panjang dengan jurusan yang berkaitan dengan program KKBPK serta 24 orang Pejabat/Pegawai BKKBN untuk mengikuti short course di luar negeri yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas SDM BKKBN terkait pengembangan program KKBPK. II. Kegiatan yang Dilaksanakan Uraian Kegiatan dan Keluaran A. SDM Pejabat/Tenaga Program/Staf yang Dikirim Mengikuti Pendidikan Jangka Panjang 1) Kursus B. Inggris bagi Pejabat & Staf BKKBN Kursus bahasa Inggris bagi pejabat dan staf BKKBN merupakan salah satu cara Pusat Pelatihan dan Kerjasama Internasional (PULIN) melakukan tahapan dalam proses perekrutan peserta. Dengan kursus yang ditujukan pada pegawai BKKBN, PULIN dapat mengetahui sejauh mana tingkat keterampilan bahasa inggris pegawai BKKBN. Untuk selanjutnya PULIN dapat mengidentifikasi calon peserta yang akan dikirimkan untuk mengikuti pendidikan jangka panjang luar negeri. Waktu pelaksanaan Penyusunan Rencana kerja dan Strategi Diklat ini adalah pada tahun anggaran ) Assesment/Seleksi/Rekruitmen Calon Peserta Studi Jangka Panjang (S2) Luar Negeri Untuk mendapatkan calon peserta studi jangka panjang luar negeri perlu adanya sistem perekrutan peserta. Perekrutan bagi pegawai pusat dilakukan malalui rapat koordinasi lintas komponen di BKKBN Pusat khususnya dengan Biro

4 Kepegawaian. Perekrutan bagi pegawai provinsi dilakukan dengan cara melakukan kunjungan ke beberapa provinsi terpilih setelah mendapatkan masukan dari rapat koordinasi dengan melibatkan Biro Kepegawaian dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan BKKBN Pusat. Waktu pelaksanaan Penyusunan Rencana kerja dan Strategi Diklat ini adalah pada tahun anggaran ) Penjajakan Kerjasama dan Monitoring Studi Jangka Panjang dan Studi Jangka Pendek Luar Negeri Pada tahun 2015 PULIN akan melakukan penjajakan kerjasama untuk studi jangka panjang dan studi jangka pendek pada mitra strategis potensial di luar negeri. PULIN pada tahun 2015 juga akan melaksanakan pemantauan pada peserta pendidikan Jangka Panjang Luar Negeri sebagai bentuk tanggung jawab PULIN bagi perkembangan atau progress pencapaian belajar peserta selama di luar negeri. Jumlah peserta studi jangka panjang LN yang akan dikirimkan tahun 2015 sejumlah 6 orang peserta. Waktu pelaksanaan Penyusunan Rencana kerja dan Strategi Diklat ini adalah pada tahun anggaran ) Pengiriman Peserta Program Studi Jangka Panjang S2 LN Pada tahun 2015 Pulin akan memfasilitasi pengiriman 6 orang peserta baru studi jangka panjang Luar Negeri untuk mengikuti program pendidikan jangka panjang S2 pada Mahidol University (2 orang), University of Phillippiness (2 orang) dan National University of Malaysia (2 orang). Waktu pelaksanaan Penyusunan Rencana kerja dan Strategi Diklat ini adalah pada tahun anggaran ) Pengiriman Peserta Program Studi Jangka Panjang S2 LN FLINDERS UNIVERSITY (Lanjutan 2013) Pada tahapan kegiatan ini PULIN akan memfasilitasi pembiayaan studi jangka panjang Luar Negeri lanjutan khususnya bagi 5 orang peserta tahun masuk 2012 dan 2013 di Flinders University. Waktu pelaksanaan Penyusunan Rencana kerja dan Strategi Diklat ini adalah pada tahun anggaran ) Pengiriman Peserta Program Studi Jangka Panjang S2 LN MAHIDOL UNIVERSITY (Lanjutan 2014) Pada tahapan kegiatan ini PULIN akan memfasilitasi pembiayaan studi jangka panjang Luar Negeri lanjutan khususnya bagi 2 orang peserta tahun masuk 2014 di Mahidol University. Waktu pelaksanaan Penyusunan Rencana kerja dan Strategi Diklat ini adalah pada tahun anggaran 2015.

5 7) Pengembangan Instrumen Evaluasi Hasil Pelatihan Dalam rangka meningkatkan kualitas pengiriman dan hasil dari yang diperoleh peserta studi jangka pendek LN perlu dilakukan evaluasi yang dilakukan oleh PULIN dengan melibatkan komponen-komponen terkait di BKBN pusat guna mendapatkan masukan-masukan yang bermanfaat bagi pengiriman peserta studi jangka pendek di masa mendatang dan juga bagi program KKBPK yang dilaksanakan oleh BKKBN. Menindaklanjuti hal tersebut, pada tahun 2015 PULIN akan melaksanakan pengembangan instrumen evaluasi hasil pelatihan untuk mengukur indeks kepuasan pimpinan terhadap peserta yang mengikuti pendidikan jangka pendek di LN. Waktu pelaksanaan Penyusunan Rencana kerja dan Strategi Diklat ini adalah pada tahun anggaran ) Short Course ke LN Dalam rangka meningkatkan kapasitas SDM BKKBN yang berwawasan internasional, Pusat Pelatihan dan Kerjasama Internasional (PULIN) pada tahun 2015 mengalokasikan dana yang bersumber DIPA TA 2015 bagi 24 orang pengelola program KB untuk mengikuti program short course dengan topik yang berkaitan dengan KKBPK di luar negeri. Waktu pelaksanaan Penyusunan Rencana kerja dan Strategi Diklat ini adalah pada tahun anggaran ) Deseminasi Hasil Pelatihan Sebagai bentuk pertanggung jawaban peserta studi jangka pendek dan jangka panjang LN yang telah mendapatkan pengetahuan KKBPK berwawasan internasional, PULIN mengadakan diseminasi hasil pelatihan studi jangka pendek dan jangka panjang sebagai wahana berbagi pengetahuan dan pengalaman bagi para pegawai BKKBN. Waktu pelaksanaan Penyusunan Rencana kerja dan Strategi Diklat ini adalah pada tahun anggaran ) Evaluasi Hasil pelatihan Dalam rangka meningkatkan kualitas pengiriman dan hasil dari yang diperoleh peserta studi jangka pendek LN perlu dilakukan evaluasi yang dilakukan oleh PULIN dengan melibatkan komponen-komponen terkait di BKBN pusat guna mendapatkan masukan-masukan yang bermanfaat bagi pengiriman peserta studi jangka pendek di masa mendatang dan juga bagi program KKBPK yang dilaksanakan oleh BKKBN. Kegiatan ini akan berbentuk pertemuan dimana calon peserta short course luar negeri akan mempresentasikan materi yang akan disajikan pada pertemuan internasional yang dihadiri Pimpinan BKKBN pada bidang terkait. Hasil dari evaluasi kemudian akan dijadikan bahan dalam mengukur indeks kepuasan pimpinan terhadap peserta yang mengikuti pendidikan jangka pendek di LN. Waktu pelaksanaan Penyusunan Rencana kerja dan Strategi Diklat ini adalah pada tahun anggaran 2015.

6 III. Tujuan Meningkatkan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan akademis dari pengelolaan program KKBPK baik di tingkat Pusat maupun Provinsi dalam mengelola dan melaksanakan pelayanan program KKBPK yang berkualitas di era desentralisasi. Tujuan Khusus : Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan akademis pengelolaan program KKBPK dalam perumusan dan pengembangan program serta kebijakan KKBPK yang berdasarkan pada hasil penelitian akademik Mendukung pelaksanaan desentralisasi program KKBPK di tingkat pusat dan daerah IV. Indikator Kinerja Indikator keluaran (output) yang diharapkan dari kegiatan ini adalah: 6 orang pengelolaan program KKBPK di tingkat pusat/provinsi dilengkapi dengan pengetahuan dan pandangan akademis tentang bagaimana untuk merencanakan, mengelola dan melaksanakan pelayanan program KKBPK berkualitas melalui kegiatan pendidikan jangka panjang luar negeri yang lulus dengan IPK min orang pengelolaan program KKBPK di tingkat pusat/provinsi dilengkapi dengan pengetahuan dan pandangan tentang bagaimana untuk merencanakan, mengelola dan melaksanakan pelayanan program KKBPK berkualitas melalui kegiatan short course ke luar negeri V. Cara Pelaksanaan Kegiatan A. Metode Pelaksanaan Kegiatan akan dilaksanakan dengan metode : 1. Swakelola kegiatan pada Pusat Pelatihan dan Kerjasama Internasional, dengan metode swakelola pelaksanaan kegiatan direncanakan, dikerjakan dan dilakukan monitoring sendiri oleh Pusat Pelatihan dan Kerjasama Internasional. 2. Kontraktual kegiatan dengan menyerahkan pelaksanaan kegiatan kepada pihak yang ditunjuk oleh Pusat Pelatihan dan Kerjasama Internasional. Penunjukan pihak lain akan dilakukan dengan memperhatikan pemenuhan standar kinerja sehingga dapat mencapai output yang diharapkan. B. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Tahapan pelaksanaan kegiatan pendidikan jangka panjang S2 LN terdiri atas : a) Perekrutan dan seleksi administrasi peserta b) Pelatihan Bahasa Inggris bagi calon peserta pendidikan jangka panjang yang akan dilaksanakan oleh Lembaga Pelatihan Bahasa Inggris di Jakarta. Pelatihan bahasa Inggris ini bertujuan untuk mempersiapkan para peserta untuk

7 mengikuti International English Language Testing System (IELTS) / TOEFL test yang dirancang untuk peserta studi jangka panjang di Universitas terpilih c) Tes Bahasa Inggris (TOEFL/IELTS) untuk menilai tingkat keterampilan peserta dalam bahasa Inggris yang terdiri dari keterampilan membaca, menulis, mendengarkan dan berbicara d) Tes kesehatan para peserta akan dilaksanakan oleh rumah sakit/dokter yang ditunjuk. Hasil tes ini akan dilampirkan pada surat nominasi resmi peserta. e) Pemilihan Universitas f) Penandatanganan MOU dengan Universitas yang dipilih g) Orientasi pra-keberangkatan h) Penempatan peserta di Universitas terpilih i) Peserta mengikuti kuliah di Universitas terpilih j) Diseminasi rencana kerja peserta program pelatihan jangka panjang di luar negeri k) Evaluasi reguler terhadap kinerja kerja alumni peserta pendidikan jangka panjang di luar negeri Tahapan pelaksanaan kegiatan short course dan OST LN terdiri atas : a) Pengumpulan informasi mengenai penyelenggaraan berbagai short course di luar negeri b) Berkoordinasi dengan komponen terkait untuk menginformasikan tentang ketersediaan short course di LN sehingga didapatkan masukan dari komponen terkait c) Proses Seleksi/Penentuan pelatihan short course LN d) Penyiapan dokumen administrasi dan keuangan peserta short course e) Melaksanakan Orientasi keberangkatan peserta yang akan mengikuti short course f) Melakukan pengaturan keberangkatan ke luar negeri dan penjemputan peserta short course oleh pihak penyelenggara g) Mengumpulkan dokumen hasil mengikuti short course LN meliputi laporan tertulis, materi kegiatan, administrasi dan foto kegiatan h) Melaksanakan diseminasi hasil mengikuti short course LN i) Menyusun dan mengumpulkan PoA dari peserta sebagai tindak lanjut hasil mengikuti short course LN j) Menyimpan informasi/data peserta serta seluruh dokumen dan PoA berkaitan dengan pelaksanaan short course ke dalam E File VI. Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan A. Pelaksanan Kegiatan Peningkatan Kualitas SDM Aparatur melalui kegiatan Pendidikan Jangka Panjang dan Pendek ke Luar Negeri dilaksanakan oleh Tim Pelaksana yang dibentuk oleh Kepala Pusat Pelatihan dan Kerjasama Internasional, BKKBN.

8 B. Penanggungjawab Kegiatan Pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan Pendidikan Jangka Panjang dan Pendek ke Luar Negeri adalah Kepala Pusat Pelatihan dan Kerjasama Internasional, BKKBN. C. Penerima Manfaat Penerima manfaat kegiatan Pendidikan Jangka Panjang dan Pendek ke Luar Negeri adalah pemerintah pusat, pimpinan BKKBN, perwakilan BKKBN provinsi dan mitra kerja BKKBN. VII. Waktu Pencapaian Keluaran Kegiatan dilaksanakan dalam satu tahun, Januari s/d Desember Tahapan Kegiatan SDM Pejabat/Tenaga Program/Staf yang Dikirim Mengikuti Pendidikan Jangka Panjang S2 LN BULAN SDM Pejabat/Tenaga Program/Staf yang Dikirim Mengikuti Short Course LN H. Biaya Yang Diperlukan Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan pembiayaan Rp ,- sebagaimana RAB terlampir. Penanggung Jawab Kepala Pusat Pelatihan dan Kerjasama Internasional KKB Ir. Siti Fathonah, MPA

9 KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN OST BAGI PESERTA DARI LUAR NEGERI KE INDONESIA Kementerian Negara/Lembaga : BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL Unit Eselon I : DEPUTI BIDANG PELATIHAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Program : Program Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Hasil : Meningkatnya Penyelenggaraan OST Bagi Peserta Luar Negeri Unit Eselon II/Satker : SATKER Deputi Bidang Pelatihan dan Pengembangan Kegiatan : Peserta OST dari Luar Negeri Belajar KKBPK ke Indonesia Indikator Kinerja Kegiatan : Indeks kepuasan peserta LN thd penyelenggaraan pelatihan internasional di Indonesia (3, skala 1 4) Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Jumlah peserta OST dari negara lain Volume : 45 orang peserta OST dari negara lain A. Latar Belakang 1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan Keppres nomor 20 tahun 2000, pasal 21 ayat b tentang pengelolaan pelatihan internasional di bidang kependudukan, KR dan KB dalam rangka peningkatan kerjasama internasional 2. Gambaran Umum Sejak tahun 1981 Pemerintah Indonesia telah berperan secara aktif dalam kerja sama pembangunan internasional pada kerangka Kerja Sama Selatan- Selatan dan Triangular (KSST). Melalui Indoesia s Technical Cooperation Program (ITCP), Pemerintah Indonesia telah memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan pengalaman best practice Indonesia dengan negara dibawah kerangka kerjasama Selatan Selatan. Melalui program ini, Pemerintah Indonesia membawa visi kemitraan yang bagi kesejahteraan yang lebih baik dengan berdasarkan pada prinsip kesetaraan; saling menghormati; tanpa persyaratan; pertukaran pengalaman dan pengetahuan atas keunggulan komparatif; demand driven, untuk kerjasama yang saling menguntungkan dan berkelanjutan dengan negara Selatan Selatan.

10 Dalam perkembangannya, penetapan Indonesia sebagai salah satu middle income country dan anggota G-20, telah semakin mendorong Indonesia untuk lebih meningkatkan perannya di tingkat internasional khususnya dalam kerja sama pembangunan. Pada tahun 2010, Kerja Sama Selatan-Selatan telah menjadi salah satu fokus dalam pembangunan nasional dimana komitmen pengembangan Kerja Sama Selatan-Selatan ini telah diamanatkan dalam RPJMN dan RPJPN Disamping itu, Jakarta Commitment juga telah meletakkan KSST sebagai bagian penting dalam pencapaian Road Map Untuk itu, terobosan dalam melakukan transformasi kemitraan kerja sama pembangunan sangat diperlukan sehingga KSST dapat memberikan keuntungan, baik bagi pembangunan nasional, maupun bagi negara penerima. Menindaklanjuti komitmen tersebut, Pusat Pelatihan dan Kerjasama Internasional, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (PULIN BKKBN) telah berperan secara aktif mendukung peningkatan peran Pemerintah Indonesia dalam Kerjasama Selatan Selatan melalui Pertukaran Pengetahuan Kerja Sama Selatan-Selatan (South to South Knowledge Exchange - SSKE). Hingga akhir tahun 2012, bekerjasama dengan development partners (USAID, Colombo Plan, UNFPA, AIM Filipina, etc.) dan Sekretariat Negara serta Kementerian Luar Negeri, PULIN BKKBN melalui the International Training Program (ITP) telah memfasilitasi kedatangan lebih dari 5000 peserta dari berbagai negara untuk berdiskusi dan bertukar pengalaman terkait pengembangan program KKB dibawah kerangka Kerjasama Selatan Selatan (KSS). Dalam rangka meningkatkan komitmen dan memperkuat Kerjasama Selatan- Selatan terutama terkait program KKBPK, Pusat Pelatihan dan Kerjasama Internasional (PULIN) pada tahun 2015 mengalokasikan dana yang bersumber DIPA TA 2015 untuk memfasilitasi 45 orang mitra luar negeri untuk mengikuti pelatihan internasional terkait pengembangan program KKBPK di Indonesia. PULIN juga akan memfasilitasi 3 kegiatan kunjungan tamu luar negeri ke Indonesia untuk berdiskusi dan bertukar pengalaman dalam pengembangan serta pelaksanaan kebijakan dan program KKBPK. Dalam rangka meningkatkan kualitas program Pertukaran Pengetahuan Kerjasama Selatan-Selatan (South to South Knowledge Exchange - SSKE) bidang Kependudukan, Keluarga Berencana/Kesehatan Reproduksi, PULIN BKKBN juga akan menginisiasi beberapa kegiatan untuk penguatan program. Kegiatan tersebut terdri atas penguatan kapasitas fasilitator, penyediaan dan

11 up date materi serta media pemasaran program Pertukaran Pengetahuan Kerja Sama Selatan-Selatan (South to South Knowledge Exchange - SSKE) bidang KKBPK. PULIN juga akan menyusun serta menyebarluaskan laporan tahunan (Annual Report) kegiatan PULIN kepada mitra strategis internasional. B. Uraian Kegiatan dan Keluaran a) Peningkatan Penyelenggaraan OST bagi Peserta Luar Negeri 1) Dukungan bagi penyelenggaraan OST di Indonesia BKKBN melalui Pusat Pelatihan dan Kerjasama Internasional memfasilitasi permintaan Capacity Building untuk Pertukaran Pengetahuan Kerja Sama Selatan-Selatan (South to South Knowledge Exchange - SSKE) dari negara atau mitra strategis internasional dalam kerangka Kerjasama Selatan Selatan. Program pertukaran pengetahuan dan pengalaman tersebut dapat dilaksanakan dalam bentuk 1) study visit atau 2) pelatihan teknis. Study visit dilaksanakan dengan tiga komponen, terdiri atas a) Orientasi Kelas (Class Orientation); b) Kunjungan Lapangan (Field Visit); dan c) Pemaparan Rencana Aksi (Action Plan Presentation). Pada sesi orientasi kelas (class orientation) peserta akan mendapatkan gambaran umum serta berdiskusi dengan nara sumber terkait materi/tema terpilih. Pada sesi kunjungan lapangan (field visit) peserta mendapatkan kesempatan untuk mengamati secara langsung kegiatan program yang dilaksanakan di lapangan dan berdiskusi dengan narasumber di tingkat lapangan. Pada sesi pemaparan rencana aksi (Action Plan Presentation), peserta diminta untuk mengadaptasikan materi atau pembelajaran yang didapat dari program study visit pada rencana aksi yang disusun sesuai dengan kondisi serta kebijakan negara peserta. Rencana aksi tersebut kemudian menjadi dasar pengembangan program tindak lanjut dari pelaksanaan study visit di negara peserta. Waktu pelaksanaan Penyusunan Rencana kerja dan Strategi Diklat ini adalah pada tahun anggaran ) Workshop Fasilitator ITP BKKBN Workshop fasilitator dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas fasilitator ITP dan pengelola program baik di tingkat pusat, 12 provinsi daerah andalan (champion), serta mitra strategis ITP. Peningkatan kualitas fasilitator dilakukan melalui berbagai pendekatan, antara lain melalui

12 pelatihan penyegaran (refreshing) maupun training of trainer bagi fasilitator ITP. Program tersebut juga dilaksanakan untuk mendukung proses kaderisasi fasilitator, terutama bagi daerah andalan ITP. Pada workshop tersebut fasilitator berpotensi didorong untuk ikut serta dan meningkatkan kemampuan bahasa inggris dan berperan aktif sebagai fasiltator ITP pada saat kunjungan tamu di lapangan. Waktu pelaksanaan workshop ini adalah pada tahun anggaran Topik training dapat berupa teknik fasilitasi, public speaking, translater/interpreter, pengembangan media pembelajaran, pengembangan kurikulum training, team teaching, teknik konsolidasi, serta penguatan substansi program 3) Fasilitasi Kunjungan Tamu Luar Negeri ke Indonesia BKKBN melalui Pusat Pelatihan dan Kerjasama Internasional memfasilitasi kunjungan tamu atau pejabat penting mitra strategis internasional diantaranya termasuk Kepala Negara, Perdana Menteri, Menteri Kabinet, Duta Besar, dan pejabat tinggi atau perwakilan organisasi atau development partner agencies. Kegiatan ini umumnya berbentuk courtesy call/paparan/diskusi terkait strategi, kebijakan dan program KKB terkini yang dikembangkan dengan mitra strategis BKKBN; seperti Bappenas, Kementerian Kesehatan, Dewan Perwakilan Rakyat, Pemimpin Agama dan Masyarakat, dan sebagainya. Melalui proses diskusi dan pertukaran pengetahuan dan pengalaman tersebut kerjasama dan kemitraan strategis dengan negara-negara dan organisasi atau development partner agencies berkaitan dengan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi diharapkan dapat diperkuat. Waktu pelaksanaan Penyusunan Rencana kerja dan Strategi kegiatan ini adalah pada tahun anggaran ) Up Dating Data Pelatihan dan Kerjasama Internasional Pembaharuan dan penyesuaian data pelatihan dan kerjasama internasional perlu dilakukan secara periodik guna meningkatkan kualitas program pelatihan dan kerjasama internasional. Berkaitan dengan hal tersebut, PULIN secara periodik akan melakukan up-dating data pelatihan dan kerjasama internasional. PULIN BKKBN juga telah mengembangkan system E File dan terintegrasi dengan sistem SIDIKA sebagai media penyimpanan seluruh informasi, materi serta publikasi terkait program Pertukaran Pengetahuan Kerja Sama Selatan-Selatan (South to South Knowledge Exchange - SSKE) sehingga materi referensi dapat diakses

13 secara mudah oleh mitra strategis internasional melalui website PULIN BKKBN. 5) Penyusunan dan Penyebarluasan Kerjasama Internasional Melalui Media Leaflet atau brosur pelatihan merupakan salah satu media yang digunakan untuk menarik minat peserta luar negeri untuk datang ke Indonesia dan berbagi pengalaman tentang program Kependudukan, Keluarga Berencana/Kesehatan Reproduksi. Penyebarluasan leaflet atau brosur pelatihan dilaksanakan melakukan pengiriman langsung via pos dan serta melalui distribusi pada saat pelaksanaan forum internasional atau kegiatan koordinasi dengan mitra strategis. 6) Penyusunan dan Penyebarluasan Laporan Tahunan (Annual Report) Laporan Tahunan (Annual Report) merupakan salah satu media yang digunakan untuk menyampaikan informasi terbaru terkait program pelatihan dan kerjasama internasional yang dilaksanakan BKKBN dalam bidang KKBPK. Dengan disebarluaskannya laporan tahunan ini diharapkan akan meningkatkan kepercayaan dan kerjasama dengan mitra stategis BKKBN dan peserta luar negeri sehingga dikemudian hari akan memperluas dan memperkuat kerjasama di bidang KKBPK. Penyebarluasan laporan tahunan (Annual Report) dilaksanakan melakukan pengiriman langsung via pos dan serta melalui distribusi pada saat pelaksanaan forum internasional atau kegiatan koordinasi dengan mitra strategis. 7) Pengembangan Kualitas Pengelolaan Program Unggulan Pengembangan kualitas pengelolaan program unggulan perlu dilakukan secara periodik guna tersedianya materi media promosi program pelatihan dan kerjasama internasional yang terkini. Berkaitan dengan hal tersebut, PULIN akan melakukan penyusunan materi Pengembangan Kualitas Pengelolaan Program Unggulan. PULIN BKKBN akan mengembangkan profile singkat program unggulan KKBPK Indonesia. Materi profile singkat program unggulan KKBPK tersebut akan dipublikasikan melalui website PULIN yang terintegrasi dengan website resmi BKKBN sehingga materi referensi tersebut dapat diakses secara mudah oleh mitra strategis internasional dan dapat mendukung promosi program Pertukaran Pengetahuan Kerja Sama Selatan-Selatan (South to South Knowledge Exchange - SSKE).

14 8) Pengembangan Media Promosi KKBPK Pengembangan media promosi pelatihan dan kerjasama internasional perlu dilakukan secara periodik guna tersedianya materi media promosi program pelatihan dan kerjasama internasional yang terkini. Berkaitan dengan hal tersebut, PULIN akan melakukan penyusunan media promosi pelatihan dan kerjasama internasional. PULIN BKKBN akan mengembangkan video singkat perkembangan program KKBPK sebagai media promosi terkini program KKBPK Indonesia. Materi media promosi tersebut akan dipublikasikan melalui website PULIN yang terintegrasi dengan website resmi BKKBN sehingga materi referensi dapat diakses secara mudah oleh mitra strategis internasional dan dapat mendukung promosi program Pertukaran Pengetahuan Kerja Sama Selatan-Selatan (South to South Knowledge Exchange - SSKE). C. Tujuan Meningkatkan peran strategis Indonesia dalam Kerjasama Selatan Selatan melalui pengembangan program Pertukaran Pengetahuan Kerja Sama Selatan-Selatan (South to South Knowledge Exchange - SSKE) khususnya berkaitan dengan bidang KKBPK di tingkat internasional. D. Indikator Keluaran Indikator keluaran (output) yang diharapkan dari kegiatan ini adalah: - Indeks kepuasan peserta LN thd penyelenggaraan pelatihan internasional di Indonesia (3, skala 1 4) E. Cara Pelaksanaan Kegiatan A. Metode Pelaksanaan Kegiatan akan dilaksanakan dengan metode Swakelola kegiatan pada Pusat Pelatihan dan Kerjasama Internasional, dengan metode swakelola pelaksanaan kegiatan direncanakan, dikerjakan dan dilakukan monitoring sendiri oleh Pusat Pelatihan dan Kerjasama Internasional. B. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Tahapan pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan OST di Indonesia terdiri atas : 1) Penyiapan administrasi program training/short visit/ost 2) Penyiapan dokumen administrasi peserta program training/short visit/ost

15 3) Penyiapan kelas dan materi program training/short visit/ost 4) Mengatur transportasi peserta training/short visit/ost baik pada saat kedatangan maupun kepulangan 5) Menyiapkan dan mendistribusikan materi dan perlengkapan peserta training/short visit/ost (tas, name tag, emergency card dan welcoming letter). 6) Melakukan evaluasi terhadap materi pembelajaran dan kesiapan pengajar disetiap akhir sesi kelas 7) Mengumpulkan Plan of Action yang disusun oleh peserta 8) Mendokumentasikan seluruh rangkaian kegiatan 9) Melakukan evaluasi secara keseluruhan terhadap pelaksanaan training/short visit/ost PULIN 10) Menyusun laporan kegiatan training/short visit/ost PULIN 11) Penyimpanan soft file laporan kegiatan training/short visit/ost PULIN pada E File Tahapan pelaksanaan kegiatan Workshop Fasilitator ITP BKKBN terdiri atas : 1) Penyiapan dokumen administrasi peserta Workshop Fasilitator ITP BKKBN 2) Penyiapan kelas dan materi Workshop Fasilitator ITP BKKBN 3) Mengatur transportasi peserta Workshop Fasilitator ITP BKKBN baik pada saat kedatangan maupun kepulangan 4) Menyiapkan dan mendistribusikan materi dan perlengkapan peserta Workshop Fasilitator ITP BKKBN 5) Melakukan evaluasi terhadap materi pembelajaran dan kesiapan pengajar disetiap akhir sesi Workshop Fasilitator ITP BKKBN 6) Mendokumentasikan seluruh rangkaian kegiatan 7) Melakukan evaluasi secara keseluruhan terhadap pelaksanaan Workshop Fasilitator ITP BKKBN 8) Menyusun laporan kegiatan Workshop Fasilitator ITP BKKBN 9) Penyimpanan soft file laporan Workshop Fasilitator ITP BKKBN pada E File Tahapan pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Kunjungan Tamu Luar Negeri ke Indonesia terdiri atas : 1) Penyiapan administrasi Fasilitasi Kunjungan Tamu Luar Negeri ke Indonesia 2) Penyiapan materi yang akan digunakan sebagai referensi Pimpinan BKKBN dalam Fasilitasi Kunjungan Tamu Luar Negeri ke Indonesia 3) Mengatur transportasi Fasilitasi Kunjungan Tamu Luar Negeri ke Indonesia baik pada saat kedatangan maupun kepulangan

16 4) Melakukan evaluasi terhadap Fasilitasi Kunjungan Tamu Luar Negeri ke Indonesia 5) Mendokumentasikan seluruh rangkaian kegiatan Fasilitasi Kunjungan Tamu Luar Negeri ke Indonesia 6) Melakukan evaluasi secara keseluruhan terhadap pelaksanaan Fasilitasi Kunjungan Tamu Luar Negeri ke Indonesia 7) Menyusun laporan kegiatan Fasilitasi Kunjungan Tamu Luar Negeri ke Indonesia 8) Penyimpanan soft file laporan kegiatan Fasilitasi Kunjungan Tamu Luar Negeri ke Indonesia Tahapan pelaksanaan kegiatan Up Dating Data Pelatihan dan Kerjasama Internasional terdiri atas : 1) Melakukan up dating data dan informasi Pelatihan dan Kerjasama Internasional oleh tim yang ditunjuk; 2) Konsinyir oleh tim PULIN untuk memfinalkan hasil up dating data Pelatihan dan Kerjasama Internasional; 3) Penyimpanan data Pelatihan dan Kerjasama Internasional pada sistim SIDIKA dan E File 4) Penyimpanan data Pelatihan dan Kerjasama Internasional pada Website PULIN yang terintegrasi dengan website BKKBN Tahapan pelaksanaan kegiatan Penyusunan dan Penyebarluasan Kerjasama Internasional Melalui Media terdiri atas : 1) Mengumpulkan materi untuk penyusunan Media Promosi Pelatihan Internasional 2) Rapat koordinasi untuk menentukan pembagian tugas dalam penulisan Media Promosi Pelatihan Internasional 3) Melaksanakan proses penulisan dan lay out Media Promosi Pelatihan Internasional 4) Pencetakan Media Promosi Pelatihan Internasional 5) Pendistribusian Media Promosi Pelatihan Internasional kepada mitra strategis internasional 6) Penyimpanan soft file Media Promosi Pelatihan Internasional pada E File

17 Tahapan pelaksanaan kegiatan Penyusunan dan Penyebarluasan Laporan Tahunan (Annual Report) terdiri atas : 1) Mengumpulkan materi untuk penyusunan materi laporan tahunan atau annual report 2) Rapat koordinasi untuk menentukan pembagian tugas dalam penulisan laporan tahunan atau annual report 3) Melaksanakan proses penulisan dan lay out laporan tahunan atau annual report 4) Pencetakan laporan tahunan atau annual report 5) Pendistribusian laporan tahunan atau annual report kepada mitra strategis 6) Penyimpanan soft file laporan tahunan atau annual report pada E File Tahapan pelaksanaan kegiatan Pengembangan Kualitas Pengelolaan Program Unggulan terdiri atas : 1) Penyiapan materi Pengembangan Kualitas Pengelolaan Program Unggulan 2) Identifikasi program unggulan untuk Pengembangan Kualitas Pengelolaan Program Unggulan 3) Penyusunan profile program unggulan untuk Pengembangan Kualitas Pengelolaan Program Unggulan 4) Finalisasi profile program unggulan untuk Pengembangan Kualitas Pengelolaan Program Unggulan Tahapan pelaksanaan kegiatan Pengembangan Media Promosi KKBPK terdiri atas : 1) Penyiapan materi Pengembangan Media Promosi KKBPK 2) Identifikasi program unggulan untuk bahan Media Promosi KKBPK 3) Penyusunan profile program unggulan bahan Media Promosi KKBPK 4) Liputan lapangan untuk bahan penyusunan video pendek sebagai bahan Media Promosi KKBPK 5) Finalisasi video pendek sebagai bahan Media Promosi KKBPK F. Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan A. Pelaksanan Kegiatan Kegiatan dilaksanakan oleh Tim Pelaksana yang dibentuk oleh Kepala Pusat Pelatihan dan Kerjasama Internasional, BKKBN. B. Penanggungjawab Kegiatan Pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan adalah Kepala Pusat Pelatihan dan Kerjasama Internasional, BKKBN.

18 C. Penerima Manfaat Penerima manfaat kegiatan adalah pemerintah pusat, pimpinan BKKBN, perwakilan BKKBN provinsi dan mitra kerja BKKBN. G. Waktu Pencapaian Keluaran Kegiatan dilaksanakan dalam satu tahun, Januari s/d Desember Tahapan Kegiatan BULAN Peningkatan Penyelenggaraan OST bagi Peserta Luar Negeri H. Biaya Yang Diperlukan Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan pembiayaan Rp ,- sebagaimana RAB terlampir. Penanggung Jawab Kepala Pusat Pelatihan dan Kerjasama Internasional KKB Ir. Siti Fathonah, MPA

19 KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KERJASAMA INTERNASIONAL Kementerian Negara/Lembaga : BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL Unit Eselon I : DEPUTI BIDANG PELATIHAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Program : Program Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Hasil : Meningkatnya Kerjasama Internasional Unit Eselon II/Satker : SATKER Deputi Bidang Pelatihan dan Pengembangan Kegiatan : Kerjasama dengan Mitra Internasional dalam Pembangunan KKBPK Indikator Kinerja Kegiatan : Melaksanakan Workshop Internasional di Indonesia Pengiriman Pejabat dan SDM Aparatur untuk Menjadi Peserta/Pembicara/Delegasi Negara pada Pertemuan/Workshop Internasional di Luar Negeri Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Jumlah Penyelenggaraan Pertemuan/Workshop Internasional sebagai implementasi dari MOU di Indonesia Jumlah pejabat/staf BKKBN dan mitra kerja yang mengikuti pertemuan Internasional di LN sebagai Delegasi/Pembicara Volume : Penyelenggaraan 2 Kegiatan PertemuanInternasional /Workshop Internasional di Indonesia Partisipasi 4 Orang mitra kerja BKKBN untuk mengikuti pertemuan Internasional di LN sebagai delegasi/pembicara Partisipasi 12 Orang Pejabat/staf BKKBN untuk mengikuti pertemuan Internasional di LN sebagai delegasi/pembicara A. Latar Belakang 1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan a. Keppres nomor 20 tahun 2000, pasal 21 ayat b tentang pengelolaan pelatihan internasional di bidang kependudukan, KR dan KB dalam rangka peningkatan kerjasama internasional. b. Undang-undang No. 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) c. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor /PMK.02/2010 tentang Standar Biaya Umum tahun 2011.

20 2. Gambaran Umum Masalah mengenai KB, kesehatan reproduksi dan kependudukan telah berkembang demikian luas tidak hanya di tingkat nasional melainkan tingkat internasional. Berbagai hal yang memerlukan penanganan yang melibatkan kerjasama internasional sebagaimana ditegaskan dalam MDG s antara lain menyangkut penanganan kemiskinan, peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak, penanganan HIV AIDS, pengarusutamaan gender dan memerangi buta huruf. Dalam mempertajam dan menyusun program prioritas untuk dikerjasamakan di tingkat internasional, diperlukan forum pertemuan dalam bentuk kegiatan-kegiatan seperti workshop internasional serta Pembinaan Program yang lain. Berkaitan dengan hal tersebut, PULIN akan memfasilitasi penyelenggaraan beberapa konferensi internasional berkaitan dengan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Indonesia. Pada kegiatan tersebut beberapa pakar atau nara sumber baik dari tingkat nasional maupun internasional diundang untuk membahas isu terkini berkaitan dengan Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Kegiatan tersebut juga akan dihadiri perwakilan tinggi dari berbagai negara dan lembaga/donor internasional. Penyelenggaraan konferensi internasional tersebut dikembangkan oleh BKKBN sebagai media alternatif baru untuk saling bertukar pengalaman dan pengetahuan dengan peserta dan pembicara dari berbagai negara. Dari kegiatan ini umumnya akan dihasilkan suatu kesepakatan atau deklarasi atau outcome document yang diratifikasi oleh negara peserta untuk kemudian dilaksanakan dan diimplemetasikan dinegara bersangkutan. Untuk mendukung penyelenggaraan konferensi internasional di Indonesia serta proses advokasi BKKBN dengan mitra strategis internasional dalam rangka memperkuat kerjasama antar negara berkembang dalam pengembangan program KKBPK, PULIN BKKBN bersama dengan mitra strategis akan menyusun informasi serta publikasi berkait dengan pembangunan KKBPK. Informasi atau publikasi tersebut memuat profile tentang kependudukan dan keluarga berencana serta informasi tentang progress report dan program prioritas Indonesia untuk pengembangan program KKBPK ke depan. Informasi atau publikasi tersebut kemudian akan digunakan sebagai bahan referensi Pimpinan BKKBN. Penyampaian informasi serta publikasi mengenai program pelatihan dan kerjasama internasional di bidang KKBPK kepada berbagai mitra strategis BKKBN diharapkan dapat lebih meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mitra strategis mengenai peran Indonesia dalam pengembangan program KKBPK baik di tingkat nasional maupun internasional. PULIN BKKBN juga memfasilitasi pengiriman pejabat/pegawai BKKBN serta mitra strategis BKKBN untuk menjadi delegasi pada pertemuan internasional di luar negeri. Fasilitasi pengiriman Pejabat/Pegawai BKKBN sebagai delegasi dalam kegiatan di tingkat internasional dinilai strategis sebagai wujud peran serta aktif dan kerjasama

21 BKKBN dalam penguatan program KKBPK di tingkat global. Melalui forum atau kegiatan Internasional tersebut BKKBN juga dapat memberikan saran dan masukan untuk out put document yang dihasilkan bagi pengembangan program KKBPK Indonesia serta secara aktif mempromosikan pentingnya penguatan kerjasama di bidang pembangunan KKBPK di tingkat internasional. Dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia, BKKBN juga senantiasa mendorong seluruh pegawai BKKBN dan mitra kerja strategis BKKBN untuk mengirimkan abstrak hasil penelitian dan menjadi pembicara pada forum internasional. Kegiatan ini bersifat strategis karena disamping dapat membantu peningkatan kualitas sumber daya manusia BKKBN, kegiatan ini juga merupakan bentuk partisipasi aktif BKKBN pada pengembangan penelitian program KKBPK di tingkat internasional. Setelah mengikuti kegiatan tersebut peserta pembicara juga diwajibkan untuk mendiseminasikan pembelajaran yang didapatkan kepada pegawai BKKBN lainnya melalui kegiatan diseminasi. B. Uraian Kegiatan dan Keluaran a) Pengembangan Kerjasama Internasional 1) Dukungan kegiatan workshop/pertemuan internasional di Indonesia Kegiatan penyelenggaraan workshop/pertemuan internasional KKBPK ini dilaksanakan sebagai media alternatif baru untuk saling bertukar pengalaman dan pengetahuan dengan peserta dan pembicara dari berbagai negara. Dari kegiatan ini umumnya akan dihasilkan suatu kesepakatan atau deklarasi atau outcome document yang diratifikasi oleh negara peserta untuk kemudian dilaksanakan dan diimplemetasikan dinegara bersangkutan. Workshop ini dihadiri oleh peserta baik dari luar negeri ataupun dalam negeri. 2) Partisipasi sebagai Delegasi/Pembicara dalam Konferensi Internasional bagi Mitra Strategis BKKBN Dalam rangka menguatkan peran BKKBN di tingkat internasional perlu adanya partisipasi mitra strategis BKKBN sebagai delegasi atau pembicara pada pertemuan-pertemuan internasional. Kegiatan ini bersifat strategis karena disamping dapat membantu peningkatan kualitas sumber daya manusia BKKBN, kegiatan ini juga merupakan bentuk partisipasi aktif BKKBN pada pengembangan penelitian program KKBPK di tingkat internasional. Setelah mengikuti kegiatan tersebut peserta pembicara juga diwajibkan untuk mendiseminasikan pembelajaran yang didapatkan kepada pegawai BKKBN lainnya melalui kegiatan diseminasi.

22 3) Partisipasi sebagai Delegasi/Pembicara dalam Konferensi Internasional bagi Pejabat/Staff BKKBN Dalam rangka menguatkan peran BKKBN di tingkat internasional perlu adanya partisipasi Pejabat/Staff BKKBN BKKBN sebagai delegasi atau pembicara pada pertemuan-pertemuan internasional. Kegiatan ini bersifat strategis karena disamping dapat membantu peningkatan kualitas sumber daya manusia BKKBN, kegiatan ini juga merupakan bentuk partisipasi aktif BKKBN pada pengembangan penelitian program KKBPK di tingkat internasional. Setelah mengikuti kegiatan tersebut peserta pembicara juga diwajibkan untuk mendiseminasikan pembelajaran yang didapatkan kepada pegawai BKKBN lainnya melalui kegiatan diseminasi. 4) Penyusunan dan penyebarluasan Country Report Kegiatan tersebut merupakan salah satu cara dalam rangka membuka ruang kerjasama dengan menarik minat negara-negara luar negeri untuk datang ke BKKBN dan berbagi pengalaman tentang program KKBPK. Dalam penyusunan, dan penyebarluasan country report tersebut BKKBN melakukan koordinasi dengan mitra strategis. 5) Penerjemahan Materi Program KKB Kegiatan tersebut merupakan salah satu cara dalam rangka penyusunan bahan kerjasama dengan mitra strategis internasional dan menarik minat peserta ITP dari luar negeri untuk datang ke BKKBN dan berbagi pengalaman tentang program kependudukan dan keluarga berencana di Indonesia melalui materi KKBPK. Materi KKBPK dalam bahasa indonesia diterjemahkan ke dalam bahasa inggris yang kemudian diedit dan setelah finalisasi akan di berikan pada mitra asing strategis BKKBN baik yang ada di dalam negeri maupun luar negeri. 6) Pencetakan Buku Kegiatan ini merupakan kegiatan pencetakan seluruh terbitan/media cetak Pusat Pelatihan dan Kerjasama Internasional BKKBN. 7) Dukungan penyelenggaran konferensi internasional Kegiatan ini meliputi dukungan bagi penyelenggaraan konferensi internasional di Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai media alternatif baru untuk saling bertukar pengalaman dan pengetahuan dengan peserta dan pembicara dari berbagai negara. Dari kegiatan ini umumnya akan dihasilkan suatu kesepakatan atau deklarasi atau outcome document yang diratifikasi oleh negara peserta untuk kemudian dilaksanakan dan diimplemetasikan dinegara bersangkutan. Konferensi internasional ini dihadiri oleh peserta baik dari luar negeri ataupun dalam negeri.

23 8) Penyusunan Country Statement Kegiatan tersebut merupakan salah satu cara dalam rangka membuka ruang kerjasama dengan menarik minat negara-negara luar negeri untuk datang ke BKKBN dan berbagi pengalaman tentang program KKBPK. Dalam penyusunan country statement tersebut BKKBN melakukan koordinasi dengan mitra strategis. C. Tujuan Meningkatkan peran strategis Indonesia di tingkat internasional dalam pengembangan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) D. Indikator Keluaran Indikator keluaran (output) yang diharapkan dari kegiatan ini adalah: Indeks kepuasan pimpinan terhadap materi yang akan disajikan peserta yang menjadi pembicara/delegasi pada pertemuan internasional di LN Penyelenggaraan 2 Kegiatan Pertemuan/Workshop Internasional sebagai implementasi dari MOU di Indonesia Partisipasi 4 Orang mitra kerja BKKBN untuk mengikuti pertemuan Internasional di LN sebagai delegasi/pembicara Partisipasi 12 Orang Pejabat/staf BKKBN untuk mengikuti pertemuan Internasional di LN sebagai delegasi/pembicara E. Cara Pelaksanaan Kegiatan A. Metode Pelaksanaan Kegiatan akan dilaksanakan dengan metode Swakelola kegiatan pada Pusat Pelatihan dan Kerjasama Internasional dengan metode swakelola pelaksanaan kegiatan direncanakan, dikerjakan dan dilakukan monitoring sendiri oleh Pusat Pelatihan dan Kerjasama Internasional. B. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Tahapan pelaksanaan kegiatan Pertemuan/Workshop/Konferensi Internasional di Indonesia terdiri atas : 1) Penyiapan dokumen workshop/konferensi internasional KKBPK di Indonesia 2) Penyiapan dokumen administrasi peserta dan narasumber lokal maupun internasional 3) Penyiapan akomodasi dan konsumsi peserta workshop/konferensi internasional KKBPK di Indonesia

24 4) Pengaturan transportasi Pejabat Pemerintah yang Membuka dan Menutup Acara, Narasumber serta Peserta workshop/konferensi internasional KKBPK di Indonesia 5) Penyiapan materi/perlengkapan peserta serta sarana dan pra sarana ruang sidang workshop/konferensi internasional KKBPK di Indonesia Tahapan pelaksanaan kegiatan Partisipasi Pejabat/Staff serta mitra kerja BKKBN untuk mengikuti pertemuan Internasional di LN sebagai delegasi/pembicara terdiri atas : 1) Penyiapan dokumen administrasi dan keuangan bagi Pejabat/Staff/mitra kerja BKKBN untuk mengikuti pertemuan Internasional di LN sebagai delegasi/pembicara 2) Penyiapan materi bagi Pejabat/Staff/mitra kerja BKKBN untuk mengikuti pertemuan Internasional di LN sebagai delegasi/pembicara 3) Pengaturan keberangkatan Pejabat/Staff/mitra kerja BKKBN untuk mengikuti pertemuan Internasional di LN sebagai delegasi/pembicara 4) Pengumpulan dokumen meliputi laporan tertulis, materi kegiatan, administrasi dan foto kegiatan sebagai hasil kegiatan partisipasi Pejabat/Staff/mitra kerja BKKBN setelah mengikuti pertemuan Internasional di LN sebagai delegasi/pembicara 5) Melaksanakan diseminasi hasil partisipasi Pejabat/Staff/mitra kerja BKKBN mengikuti pertemuan Internasional di LN sebagai delegasi/pembicara 6) Menyusun dan mengumpulkan PoA hasil partisipasi Pejabat/Staff/mitra kerja BKKBN mengikuti pertemuan Internasional di LN sebagai delegasi/pembicara 7) Menyimpan informasi/data peserta serta seluruh dokumen dan PoA berkaitan dengan hasil partisipasi Pejabat/Staff/mitra kerja BKKBN mengikuti pertemuan Internasional di LN sebagai delegasi/pembicara Tahapan pelaksanaan kegiatan penyusunan country report terdiri atas : 1) Mengumpulkan materi untuk penyusunan materi country report 2) Rapat koordinasi untuk menentukan pembagian tugas dalam penulisan country report 3) Melaksanakan proses penulisan dan lay out materi country report 4) Pencetakan materi country report 5) Pendistribusian materi country report kepada mitra strategis 6) Penyimpanan soft file materi country report pada E File

25 Tahapan pelaksanaan kegiatan penterjemahan Materi Program KKBPK terdiri atas : 1) Menetapkan materi KKBPK yang akan diterjemahkan; 2) Menterjemahkan materi KKBPK tersebut oleh pihak professional; 3) Melakukan editing terhadap hasil terjemahan materi KKBPK oleh pihak yang memahami substansi; 4) Menyusun lay out hasil terjemahan materi KKBPK; 5) Penyerahan draft final hasil terjemahan materi KKBPK kepada pihak percetakan untuk penyusunan dummy; 6) Pencetakan hasil terjemahan materi KKBPK. Tahapan pelaksanaan kegiatan penyusunan country report terdiri atas : 1) Mengumpulkan materi untuk penyusunan materi country statement 2) Rapat koordinasi untuk menentukan pembagian tugas dalam penulisan country statement 3) Melaksanakan proses penulisan dan lay out materi country statement 4) Pencetakan materi country statement 5) Pendistribusian materi country statement kepada mitra strategis 6) Penyimpanan soft file materi country statement pada E File F. Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan A. Pelaksanan Kegiatan Kegiatan dilaksanakan oleh Tim Pelaksana yang dibentuk oleh Kepala Pusat Pelatihan dan Kerjasama Internasional, BKKBN. B. Penanggungjawab Kegiatan Pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan adalah Kepala Pusat Pelatihan dan Kerjasama Internasional, BKKBN. C. Penerima Manfaat Penerima manfaat kegiatan adalah pemerintah pusat, pimpinan BKKBN, perwakilan BKKBN provinsi dan mitra kerja BKKBN. G. Waktu Pencapaian Keluaran Kegiatan dilaksanakan dalam satu tahun, Januari s/d Desember Tahapan Kegiatan Kerjasama dengan Mitra Internasional dalam Pembangunan KKBPK BULAN

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 14 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KERJASAMA LUAR NEGERI DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 14 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KERJASAMA LUAR NEGERI DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 14 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KERJASAMA LUAR NEGERI DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN SAR NASIONAL,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN (PROJECT CHARTER)

RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN (PROJECT CHARTER) RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN (PROJECT CHARTER) 1. IDENTITAS PROYEK Nama Peningkatan manfaat hasil diklat dengan menyelenggarakan forum knowledge sharing dan dokumentasinya melalui pembuatan pedoman kerjanya

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

Rencana Kerja (Renja) Perubahan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2017

Rencana Kerja (Renja) Perubahan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2017 2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan fungsi SKPD Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan urusan Pengendalian Kependudukan dan

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DENGAN

Lebih terperinci

LAPORAN TENTANG PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS RAKORTEK PUG DI BATAM DARI TANGGAL 10 APRIL 14 APRIL 2017

LAPORAN TENTANG PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS RAKORTEK PUG DI BATAM DARI TANGGAL 10 APRIL 14 APRIL 2017 Kepada Yth. Bupati Bengkulu Selatan Up. Sekretaris Daerah di.- MANNA LAPORAN TENTANG PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS RAKORTEK PUG DI BATAM DARI TANGGAL 10 APRIL 14 APRIL 2017 I. Pendahuluan : 1. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG DRAFT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

SOP Penerimaan Mahasiswa Baru Program Doktor Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada

SOP Penerimaan Mahasiswa Baru Program Doktor Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada SOP Penerimaan Mahasiswa Baru Program Doktor Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada PENGERTIAN TUJUAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Penerimaan mahasiswa adalah penjaringan

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan terhadap kebijakan Nasional Sesuai dengan arah kebijakan Pemerintah (Kabinet Kerja) 2015-2019, seluruh Kementerian/Lembaga diarahkan untuk turut

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPENDUDUKAN DAN KB BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPENDUDUKAN DAN KB BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPENDUDUKAN DAN KB BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RANCANGBANGUN KURIKULUM PELATIHAN KETAHANAN KELUARGA BERWAWASAN GENDER BAGI FASILITATOR (TOT)

RANCANGBANGUN KURIKULUM PELATIHAN KETAHANAN KELUARGA BERWAWASAN GENDER BAGI FASILITATOR (TOT) RANCANGBANGUN KURIKULUM PELATIHAN KETAHANAN KELUARGA BERWAWASAN GENDER BAGI FASILITATOR (TOT) A. LATAR BELAKANG. Masalah kemiskinan terutama di negara-negara berkembang menjadi perhatian dan komitmen internasional

Lebih terperinci

BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG PERPUSTAKAAN TINGKAT PENGELOLA

BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG PERPUSTAKAAN TINGKAT PENGELOLA 1 PEDOMAN PENYELENGGARAAN BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG PERPUSTAKAAN TINGKAT PENGELOLA DIREKTORAT KARIR DAN KOMPETENSI SDM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentang Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 12

2016, No Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentang Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 12 No.2067, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAN. TRAINING OF FACILITATOR. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PELATIHAN PENERAPAN

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL PRODI NERS STIKES MATARAM

RENCANA OPERASIONAL PRODI NERS STIKES MATARAM RENCANA OPERASIONAL PRODI NERS STIKES MATARAM 2012 2013 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM Jalan Swakarsa III No 10 14 Grisak Kekalik Mataram 1 Kata Pengantar Puji Syukur kepada Allah SWT,

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 105 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 2014 BPS KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW 2.1.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI Revisi 1 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2016 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Lebih terperinci

FORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2013

FORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2013 FORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2013 KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) I. VISI II. MISI No 01 No 01 Penduduk Tumbuh

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

STATUTA ASOSISI MAHKAMAH KONSTITUSI DAN INSTITUSI SEJENIS SE-ASIA

STATUTA ASOSISI MAHKAMAH KONSTITUSI DAN INSTITUSI SEJENIS SE-ASIA STATUTA ASOSISI MAHKAMAH KONSTITUSI DAN INSTITUSI SEJENIS SE-ASIA Pembukaan Presiden atau Kepala mahkamah konstitusi dan institusi sejenis yang melaksanakan kewenangan konstitusional di Asia: MENGINGAT

Lebih terperinci

TAHAPAN DAN AKTIVITAS PENYELENGGARAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. Penanggung Jawab Persiapan Pelatihan

TAHAPAN DAN AKTIVITAS PENYELENGGARAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. Penanggung Jawab Persiapan Pelatihan No. Tahap Pelaksanaan TAHAPAN DAN AKTIVITAS PENYELENGGARAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI Kegiatan Output Penanggung Jawab 1 2 3 4 5 1. Persiapan Pelatihan 1. Membentuk tim pelaksana 2. Rapat-rapat persiapan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH +- PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MELAWI, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja

Lebih terperinci

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN 2013 18.1 Satuan Kerja : BPS Provinsi Sumatera Utara 18.2 Sistem Evaluasi : Evaluasi Lapangan/field evaluation 18.3 Hasil Penilaian

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN 4 V i s i. 4.1. Visi da n Misi. B adan Kepegawaian Daerah (BKD) sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah mengemban tugas dalam menjamin kelancaran penyelenggaraan

Lebih terperinci

GENDER BUDGET STATEMENT. (Pernyataan Anggaran Gender) : Kedeputian Bidang SDM dan Kebudayaan. Perlindungan Anak

GENDER BUDGET STATEMENT. (Pernyataan Anggaran Gender) : Kedeputian Bidang SDM dan Kebudayaan. Perlindungan Anak Contoh GBS Bappenas (T.A.2011) GENDER BUDGET STATEMENT (Pernyataan Anggaran Gender) Nama K/L Unit Organisasi Unit Eselon II/Satker Program Kegiatan : Kementerian PPN/Bappenas : Kedeputian Bidang SDM dan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2017 1 KATA PENGANTAR Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Peraturan Penelitian dan Publikasi Ilmiah

KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Peraturan Penelitian dan Publikasi Ilmiah KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Peraturan Penelitian dan Publikasi Ilmiah (1) Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: a. Peraturan Penelitian dan Publikasi Ilmiah adalah seperangkat aturan mengenai

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 205/P/SK/HT/2007

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 205/P/SK/HT/2007 KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 205/P/SK/HT/2007 TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 259/P/SK/HT/2004 TENTANG ORGANISASI DAN RINCIAN TUGAS KANTOR PIMPINAN UNIVERSITAS,

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II ANGKATAN V TAHUN 2016

PETUNJUK PELAKSANAAN TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II ANGKATAN V TAHUN 2016 PETUNJUK PELAKSANAAN Dan TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II ANGKATAN V TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Jl. Setiabudi Nomor 201 A S E M A R A N G BAB I

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

Metadata untuk Penyusunan Rencana Aksi yang Partisipatif

Metadata untuk Penyusunan Rencana Aksi yang Partisipatif Metadata untuk Penyusunan Rencana Aksi yang Partisipatif Setyo Budiantoro Manager Pilar Pembangunan Ekonomi, Sekretariat TPB/SDGs Kementerian PPN/Bappenas Pertemuan Nasional Masyarakat Sipil untuk SDGs

Lebih terperinci

Peningkatan Kualitas Penelitian dan Pengembangan Kependudukan

Peningkatan Kualitas Penelitian dan Pengembangan Kependudukan Peningkatan Kualitas Penelitian dan Pengembangan Kependudukan Nama Inovasi Peningkatan Kualitas Penelitian dan Pengembangan Kependudukan Produk Inovasi Strategi Kebijakan Peningkatan Kinerja Penelitian

Lebih terperinci

STANDAR 1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

STANDAR 1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi,

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Unit Eselon I : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI Program : Program Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil

Lebih terperinci

MATRIKS 2.3. RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011

MATRIKS 2.3. RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011 MATRIKS 2.3. TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN KOORDINASI KELUARGA BE NASIONAL (BKKBN) 2012 2013 2014 2012 2013 2014 I. PROGRAM Tercapainya penduduk Contraceptive

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

STANDAR MUTU AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

STANDAR MUTU AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA STANDAR MUTU AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2010 STANDAR MUTU AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Kode

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI

Lebih terperinci

PANDUAN HIBAH KONSORSIUM KEILMUAN TAHUN 2017

PANDUAN HIBAH KONSORSIUM KEILMUAN TAHUN 2017 PANDUAN HIBAH KONSORSIUM KEILMUAN TAHUN 2017 A. LATAR BELAKANG Di Indonesia saat ini hanya terdapat 45 Pusat Unggulan Iptek (PUI), yang berada di 7 (tujuh) Lembaga Litbang Kementerian, 12 (dua belas) Lembaga

Lebih terperinci

Development (LERD), bersama ini kami informasikan bahwa kami membuka kembali pendaftaran diklat LERD, dengan informasi sebagai berikut:

Development (LERD), bersama ini kami informasikan bahwa kami membuka kembali pendaftaran diklat LERD, dengan informasi sebagai berikut: REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Nomor : 1084/P.01/09/2014 22 September 2014 Lampiran : 1 Berkas Hal : Penawaran Diklat Local Economic

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Nomor : 1082/P.01/09/2014 22 September 2014 Lampiran : 1 Berkas Hal : Penawaran Diklat Perencanaan

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH Menimbang : a. Mengingat : 1. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

Lebih terperinci

1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan.

1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan. Visi, misi, tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 5 2013, No.1189 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi negara sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 41 TAHUN TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Penyusunan instrument evaluasi organisasi. Pengumpulan data. evaluasi organisasi. Pengolahan dan analisis data evaluasi organisasi

Penyusunan instrument evaluasi organisasi. Pengumpulan data. evaluasi organisasi. Pengolahan dan analisis data evaluasi organisasi RENCANA AKSI AREA PERUBAHAN 4 PENGUATAN KELEMBAGAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA A. ROAD MAP 2015 2019 Rencana Aksi Area Perubahan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2013

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2013 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A. RPJMD / Perencanaan Strategis Periode 2009 2013 Dalam sebuah organisasi perencanaan merupakan faktor yang sangat

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Unit Eselon I : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI Program : Program Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71...TAHUN 2009 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP DEPARTEMEN DALAM NEGERI TAHUN 2010

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71...TAHUN 2009 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP DEPARTEMEN DALAM NEGERI TAHUN 2010 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71...TAHUN 2009 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP DEPARTEMEN DALAM NEGERI TAHUN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET 2010 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Good Governance pada hakekatnya merupakan kepemerintahan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG KOMISI PENANGGULANGAN ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME (AIDS) PROVINSI JAWA TENGAH DAN SEKRETARIAT KOMISI PENANGGULANGAN ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-68.1-/217 DS94-862-99-2864 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang secara umum dianggap penting

BAB. I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang secara umum dianggap penting BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang secara umum dianggap penting dalam kehidupan seseorang. Pendidikan sejatinya bisa didapat dari mana saja dan kapan saja; formal

Lebih terperinci

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB) KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB) Deputi Kemaritiman dan SDA Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan pada Rapat Pedoman Teknis Perumusan RAN TPB Jakarta, 23 Juni 2016 OUTLINE 1.

Lebih terperinci

Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional STRATEGI NASIONAL PENANGGULANGAN KEMISKINAN, RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN) 2004 2009,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANDUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBENTUKAN DAN PENDAMPINGAN POSDAYA

STRATEGI PEMBENTUKAN DAN PENDAMPINGAN POSDAYA STRATEGI PEMBENTUKAN DAN PENDAMPINGAN POSDAYA Oleh : Susilahati Koordinator Wilayah Provinsi Banten LPPM Universitas Muhammadiyah Jakarta Disampaikan pada acara Pembekalan peserta KKN Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PROGRAM PRIORITAS FORUM KERJASAMA DAERAH MITRA PRAJA UTAMA TAHUN

PROGRAM PRIORITAS FORUM KERJASAMA DAERAH MITRA PRAJA UTAMA TAHUN PROGRAM PRIORITAS FORUM KERJASAMA DAERAH MITRA PRAJA UTAMA TAHUN Bidang Ekonomi : Isu Program Prioritas Tahun 1. Pemberdayaan IKM/UKM yang berorientasi produk/jasa kreatif 2. Pengembangan IKM/UKM yang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA MEMPERSIAPKAN RANCANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BIDANG KESEHATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2 Mengingat Golongan I, Golongan II, dan Golongan III Yang Diangkat Dari Tenaga Honorer Kategori 1 dan/atau Kategori 2; c. bahwa pedoman sebagaimana d

2 Mengingat Golongan I, Golongan II, dan Golongan III Yang Diangkat Dari Tenaga Honorer Kategori 1 dan/atau Kategori 2; c. bahwa pedoman sebagaimana d BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1182, 2014 LAN. Pendidikan. Pelatihan. Prajabatan. Calon PNS. Golongan I. Golongan II. Golongan III. Tenaga Honorer. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Unit Eselon I : BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI Program : Program Pengkajian Kebijakan, Iklim dan

Lebih terperinci

ASOSIASI PROFESI TEKNIK INDONESIA

ASOSIASI PROFESI TEKNIK INDONESIA ASOSIASI PROFESI TEKNIK INDONESIA Sekretariat Pusat : Kampus B Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta. Jl.Cempaka Putih Tengah No.27.Jakarta Pusat.10510. Telp : 021-4256024.Faxs : 021-4256023

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS, SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN KUNINGAN DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 TIM PENYUSUN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2014

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Kata Pengantar Proses demokratisasi telah mengubah paradigma semua Kementerian/Lembaga Pemerintah saat ini dimana transparansi, akuntabilitas dan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016 Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan

Lebih terperinci

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN 2013 17.1 Satuan Kerja : BPS Provinsi Nusa Tenggara Barat 17.2 Sistem Evaluasi : Evaluasi Lapangan/field evaluation 17.3 Hasil

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan yang

Lebih terperinci

Berdasarkan Peraturan Menpan dan RB No. 30/2014 Tentang Pedoman Inovasi Pelayanan Publik, serta Kebutuhan Inovasi LAN

Berdasarkan Peraturan Menpan dan RB No. 30/2014 Tentang Pedoman Inovasi Pelayanan Publik, serta Kebutuhan Inovasi LAN Tri Widodo W Utomo Deputi Inovasi Adm. Negara LAN Berdasarkan Peraturan Menpan dan RB No. 30/2014 Tentang Pedoman Inovasi Pelayanan Publik, serta Kebutuhan Inovasi LAN Disampaikan pada Sosialisasi Pelayanan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) ARIFIN RUDIYANTO Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Rapat Koordinasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Saya mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian tentang Evaluasi Kompetensi Pustakawan Pelayanan Referensi di Perpustakaan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN FORUM KONSULTASI PUBLIK DI LINGKUNGAN UNIT PENYELENGGARA PELAYANAN

Lebih terperinci

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi. A. Perencanaan Kinerja 35 13,59

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi. A. Perencanaan Kinerja 35 13,59 HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN 2013 23.1 Satuan Kerja : BPS Provinsi Sulawesi Utara 23.2 Sistem Evaluasi : Evaluasi Lapangan/field evaluation 23.3 Hasil Penilaian

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KEGIATAN KSST UNTUK PENYUSUNAN STANDAR BIAYA

IDENTIFIKASI KEGIATAN KSST UNTUK PENYUSUNAN STANDAR BIAYA MIDTERM REPORT IDENTIFIKASI KEGIATAN KSST UNTUK PENYUSUNAN STANDAR BIAYA dalam rangka KAJIAN PENDANAAN BIDANG KERJASAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL Direktorat Politik Luar Negeri dan Kerjasama Pembangunan

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

Lebih terperinci

NOMOR: PEDOMAN PEMBERIAN BEASISWA PENDIDIKAN TINGGI PROGRAM MAGISTER KONSENTRASI TATA KELOLA PEMILIHAN UMUM DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

NOMOR: PEDOMAN PEMBERIAN BEASISWA PENDIDIKAN TINGGI PROGRAM MAGISTER KONSENTRASI TATA KELOLA PEMILIHAN UMUM DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM - 2 - Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246); 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis BAB II Renstra Tahun 2015 2019 merupakan panduan pelaksanaan tugas dan fungsi pada periode 2015 2019 yang disusun berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan Renstra Tahun 2010

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, 1 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44/PERMEN-KP/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang : Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RANCANGAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN

Lebih terperinci

FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2014

FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2014 FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2014 I. UMUM 1. Nama Kementerian/Lembaga : BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) 2. Nama Unit Organisasi : Badan

Lebih terperinci

SISTEMATIKA LAPORAN PENUGASAN TENAGA AHLI INDONESIA KE LUAR NEGERI PROGRAM KERJA SAMA SELATAN-SELATAN

SISTEMATIKA LAPORAN PENUGASAN TENAGA AHLI INDONESIA KE LUAR NEGERI PROGRAM KERJA SAMA SELATAN-SELATAN SISTEMATIKA LAPORAN PENUGASAN TENAGA AHLI INDONESIA KE LUAR NEGERI PROGRAM KERJA SAMA SELATAN-SELATAN - 2 - Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 9 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 9 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 9 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN

Lebih terperinci