BAB II KAJIAN TEORITIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN TEORITIS"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi dan Digitalisasi Dokumen Perpustakaan Perguruan Tinggi Secara sederhana perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang dikelola oleh perguruan tinggi dengan tujuan tercapainya tujuan perguruan tinggi. Reitz (2004) yang dikutip oleh Hasugian (2009: 79) mendefinisikan perpustakaan perguruan tinggi sebagai berikut, a library or library system established, administered, and funded by a university to meet the information, research, and curriculum needs of its students, faculty, and staff. Definisi ini menyatakan bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah suatu perpustakaan atau sistem perpustakaan yang dibangun dan didanai oleh suatu universitas untuk memenuhi kebutuhan informasi, penelitian dan kurikulum dari mahasiswa, fakultas dan stafnya. Perpustakaan perguruan tinggi sebagai perpustakaan akademik telah dan akan terus memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan suatu perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi sangat diperlukan untuk penelitian, pengajaran dan pembelajaran. Pengertian Perpustakaan perguruan tinggi menurut Siregar (2004: 1) yaitu: Perpustakaan perguruan tinggi adalah organ pusat dari suatu perguruan tinggi, nilai suatu perguruan tinggi dipengaruhi oleh kondisi perpustakaannya, karena keberadaan perpustakaan perguruan tinggi sangat strategis dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari pendapat Siregar di atas diketahui bahwa perpustakaan perguruan tinggi merupakan bagian yang sangat penting dari suatu perguruan tinggi, nilai suatu universitas bergantung pada perpustakaannya. Perpustakaan pada dewasa ini telah berkembang sedemikian pesatnya. Perkembangan perpustakaan dalam beberapa dasawarsa ini telah banyak dipengaruhi oleh perkembangan Teknologi Informasi (TI). Perpustakaan sebagai salah satu aktor yang berperan dalam pengumpulan, pengolahan dan pendistribusian informasi mau tidak mau harus berhadapan dengan apa yang dinamakan TI ini. Tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa tanpa adanya 7

2 sentuhan TI, perpustakaan dianggap sebagai suatu institusi yang ketinggalan jaman, kuno dan tidak berkembang. Teknologi Informasi di perpustakaan sering menjadi tolak ukur kemajuan dan modernisasi dari suatu perpustakaan. Penerapan TI dalam perpustakaan atau khususnya layanan perpustakaan tidak terlepas juga berbicara mengenai transformasi perpustakaan tradisional menuju perpustakaan digital, perpustakaan elektronik, atau perpustakaan virtual. Namun dari sekian banyak konsep yang berkembang tersebut sebetulnya saat ini konsep yang berkembang cukup pas dan mungkin dalam beberapa dasawarsa ke depan masih relevan adalah apa yang dinamakan dengan Perpustakaan Hybrid. Perpustakaan hybrid menurut Pinfield (1998: 1) yaitu, The hybrid library is on the continuum between the conventional and digital library, where electronic and paper-based information sources are used alongside each other. Dari pengertian tersebut dapat dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan perpustakaan hybrid adalah bentuk perpaduan antara perpustakaan tradisional dan perpustakaan digital/elektronik, dimana sumber-sumber informasi baik tercetak maupun elektronik digunakan secara bersama satu sama lain. Perpustakaan hybrid memiliki koleksi tercetak yang permanen dan setara dengan koleksi elektronik atau digitalnya. Perpustakaan hybrid bermaksud mempertahankan koleksi tercetak, bukan menggantikan semuanya dengan koleksi elektronik atau digital. Selain itu pada Perpuspedia (2011: 1) diketahui bahwa, Perpustakaan hybrid memperluas konsep dan cakupan jasa informasi, sehingga penambahan koleksi elektronik dan digital serta penggunaan teknologi komputer tidak dipisahkan dari jasa berbasis koleksi tercetak. Jasa koleksi tercetak diperluas dan dikelola secara lebih beragam lewat bantuan komputer. Dengan kata lain, perpustakaan hybrid bukan hanya perpustakaan tercetak dan elektronik, melainkan gabungan keduanya secara menyeluruh sehingga koleksi tercetak kini dimanfaatkan dengan cara berbeda dibandingkan sebelum ada komputer. Perpustakaan perguruan tinggi saat ini secara tidak langsung telah mengembangkan konsep perpustakaan hybrid. Menurut Surachman (2009: 1), konsep perpustakaan hybrid adalah mengelola koleksi tercetak dan koleksi digital. Artinya selain mempertahankan perpustakaan dalam bentuk konvensional 8

3 perpustakaan hybrid juga mengembangkan perpustakaan digital. Dalam perpustakaan hybrid, selain memanfaatkan koleksi tercetak pengguna juga dapat memanfaatkan koleksi yang dapat diakses secara elektronik atau virtual. Ada sinergi antara koleksi tercetak dengan elektronik atau virtual, artinya konsep tradisional dan elektronik kedudukannya saling melengkapi satu dengan lain, tidak terpisah dan terintegrasi. Dalam rangka membangun perpustakaan hybrid atau digital, maka digitalisasi sangat diperlukan oleh perpustakaan. Untuk itu, perpustakaan yang sedang menuju perpustakaan digital maupun hybrid sebaiknya mulai membuka satu unit khusus untuk scanning koleksi cetak yang sudah ada seperti: skripsi/tesis/disertasi mahasiswa, hasil penelitian dosen, makalah presentasi sivitas akademika, prosiding, jurnal dan terbitan lokal lainnya Digitalisasi Dokumen Digitalisasi informasi semakin laju berkembang pada akhir tahun delapan puluhan, dan berlanjut hingga saat ini. Secara berangsur-angsur perkembangan format elektronik semakin popular. Perkembangan digitalisasi informasi tersebut dipengaruhi oleh laju pertumbuhan informasi, serta meningkatnya kemampuan teknologi informasi khususnya komputer. Digitalisasi informasi ini menyebabkan terjadinya berbagai perubahan di berbagai pusat pengelolaan informasi, termasuk pada perpustakaan. Menurut Hasugian (2003: 1) dalam artikelnya menyatakan bahwa: Digitalisasi informasi di berbagai perpustakaan dan pusat informasi, mulai dilakukan ketika sejumlah perpustakaan mulai menggunakan komputer sebagai sarana penyimpanan dan pengolah informasi. Kemapanan kertas sebagai media informasi yang selama ribuan tahun menjadi primadona koleksi perpustakaan, kini ditantang oleh media magnetik dan optik atau media elektronik lainnya yang menawarkan cara yang berbeda dalam menyimpan dan menemukan kembali informasi. Oleh karena itu, berbagai perpustakaan dan pusat informasi lainnya, telah memperkaya koleksinya dengan berbagai sumber informasi digital. Digitalisasi informasi diperkirakan akan semakin meningkat, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. 9

4 Kemajuan yang luar biasa dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, mengakibatkan berlimpahnya informasi. Informasi yang ada pada saat ini, rasanya tidak mungkin lagi tertampung secara fisik pada suatu perpustakaan atau pusat dokumentasi manapun. Untuk menangani masalah tersebut yang dapat dilakukan oleh perpustakaan yaitu dengan membangun koleksi digital. Salah satu cara yang umum dilakukan dalam membangun koleksi digital adalah dengan mengubah bahan pustaka tercetak yang dimiliki ke bentuk digital. Menurut Pendit (2007: 241), Digitalisasi merupakan suatu proses yang mengubah sinyal analog menjadi bentuk digital dari sinyal tersebut. Dalam dunia perpustakaan, proses digitalisasi adalah suatu proses yang mengubah dokumen tercetak menjadi dokumen digital. Tujuan digitalisasi adalah untuk mendapatkan efisiensi dan optimalisasi dalam banyak hal antara lain efisiensi dan optimalisasi tempat penyimpanan, keamanan dari berbagai bentuk bencana, untuk meningkatkan resolusi, gambar dan suara lebih stabil. Selain itu, menurut Deegen (2002) yang dikutip oleh Rasiman (2011: 2), ada beberapa keuntungan digitalisasi yaitu antara lain: a) Akses cepat ke item permintaan tinggi dan sering digunakan. b) Akses mudah ke komponen individual dalam item (contoh: artikel dalam jurnal). c) Akses cepat ke materi secara remote. d) Kemampuan untuk mendapatkan materi yang tidak diterbitkan lagi (out of print). e) Berpotensi untuk menampilkan materi dalam format yang tidak dapat dicapai (contoh: ukuran terlalu besar atau peta). f) Mengizinkan penyebaran koleksi dan digunakan secara bersama. g) Berpotensi untuk mempresentasikan benda yang mudah pecah/asli mahal dengan pengganti dalam format yang dapat diakses. h) Meningkatkan kemampuan penelusuran, termasuk full text. i) Integrasi pada media yang berbeda (gambar, suara, video, dll). j) Mengurangi beban atau ongkos pengiriman. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa tujuan digitalisasi adalah untuk perluasan pemanfaatan dan kemudahan akses. Pemanfaatan dan akses terhadap sumberdaya informasi elektronik jauh lebih luas jika dibandingkan dengan bahan tercetak. Sumberdaya informasi elektronik dapat digunakan oleh banyak pengguna (multi user) dalam waktu yang bersamaan dan dapat dimanfaatkan dengan akses jarak jauh (remote access) tanpa harus datang ke perpustakaan. 10

5 Pemanfaatan sumberdaya informasi elektronik dapat dilakukan tidak hanya oleh pengguna dari internal institusi, akan tetapi juga oleh masyarakat luas. Melalui digitalisasi, perpustakaan dapat menyimpan ribuan bahkan jutaan karya local content maupun koleksi lainnya tanpa dibatasi ruang dan waktu. Perkembangan teknologi membuat transfer informasi dan data dapat menjadi lebih cepat. Selain mempercepat proses dalam aktivitas sehari-hari, format data digital juga mempermudah aktivitas pelayanan kepada masyarakat. Perkembangan teknologi digital serta internet saat ini telah memberi kemudahan untuk melakukan akses serta mendistribusikan berbagai informasi dalam format digital. Menurut Elvina (2010: 1) ada beberapa faktor yang membuat data digital (seperti audio, citra, video dan text) banyak digunakan antara lain : a) Mudah diduplikasi dan hasilnya sama dengan aslinya. b) Murah untuk penduplikasian dan penyimpanan. c) Mudah disimpan dan kemudian untuk diolah atau diproses lebih lanjut. d) Serta mudah didistribusikan, baik dengan media disk maupun melalui jaringan seperti internet. Digitalisasi koleksi perpustakaan adalah proses pemberian atau pemakaian sistim digital pada koleksi suatu perpustakaan. Proses digitalisasi yang dilakukan perpustakaan saat ini adalah digitalisasi Skripsi, Disertasi, Tesis, Orasi Ilmiah, dan Laporan Penelitian. Pada pelaksanaannya, sering dijumpai kendala dalam proses scaning, diantaranya format kertas yang tidak standard, warna kertas yang sudah menguning, ketebalan kertas yang tidak sesuai, ataupun jenis kertas yang licin, semuanya mempersulit proses scaning. Diperlukan keahlian khusus, ketekunan dan kesabaran dalam melakukan scaning dokumen. Pengelolaan dokumen elektronik yang baik dan terstruktur adalah bekal penting dalam pembangunan sistem perpustakaan digital (digital library). 2.2 Perpustakaan Digital Tantangan baru teknologi informasi khususnya untuk para penyedia informasi adalah bagaimana menyalurkan informasi dengan cepat, tepat dan global. Perpustakaan sebagai salah satu penyedia informasi yang keberadaannya sangat penting di dunia informasi, harus memikirkan kembali bentuk yang tepat untuk menjawab tantangan ini. Salah satunya adalah dengan mewujudkan perpustakaan digital yang terhubung dalam jaringan komputer. 11

6 Menurut Hasugian (2009: 182) dalam bukunya yang berjudul Dasar- Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi, menyatakan bahwa: Ada dua terminologi yang sering disebut untuk menyatakan perpustakaan digital. Penyebutan terminologi itu sebenarnya bermula dari munculnya bahan-bahan perpustakaan yang berbeda dengan bahan yang tersedia di perpustakaan sebelumnya. Pertumbuhan pesat di bidang produksi bahanbahan berbasis elektronik (electronic-based) telah melahirkan ungkapan electronic library atau digital library. Perpustakaan digital adalah suatu lingkungan perpustakaan dimana berbagai objek informasi (dokumen, images, suara dan video-clips) disimpan dan diakses dalam bentuk digital. Perpustakaan digital menurut Digital Library Federation yang dikutip oleh Hasugian (2009: 185) menyatakan bahwa: Perpustakaan digital adalah berbagai organisasi yang menyediakan sumberdaya, termasuk pegawai yang terlatih khusus, untuk memilih, mengatur, menawarkan akses, memahami, menyebarkan, menjaga integritas, dan memastikan keutuhan karya digital, sedemikian rupa sehingga koleksi tersedia dan terjangkau secara ekonomis oleh sebuah atau sekumpulan komunitas yang membutuhkannya. Dari pendapat tersebut dapat dinyatakan bahwa Perpustakaan Digital adalah perpustakaan dimana koleksi-koleksinya menggunakan format digital yang disimpan dan dapat diakses dalam bentuk elektronik serta disebarluaskan dalam bentuk digital. Pada dasarnya perpustakaan digital sama saja dengan perpustakaan biasa, hanya saja memakai prosedur kerja berbasis komputer dan sumberdaya digital. Perpustakaan digital menawarkan kemudahan bagi para pengguna untuk mengakses sumber-sumber elektronik dengan alat yang menyenangkan pada waktu dan kesempatan yang terbatas. Menurut Saleh (2010: 4), yang menjadi keunggulan dan kelemahan perpustakaan Digital adalah sebagai berikut: Beberapa keunggulan perpustakaan digital diantaranya: 1. Long distance service, artinya dengan perpustakaan digital, pengguna bisa menikmati layanan sepuasnya, kapanpun dan dimanapun. 2. Akses yang mudah. Akses pepustakaan digital lebih mudah dibanding dengan perpustakaan konvensional, karena pengguna tidak perlu dipusingkan dengan mencari di katalog dengan waktu yang lama. 3. Murah (cost efective). Perpustakan digital tidak memerlukan banyak biaya. Mendigitalkan koleksi perpustakaan lebih murah dibandingkan dengan membeli buku. 12

7 4. Mencegah duplikasi dan plagiat. Perpustakaan digital lebih aman, sehingga tidak akan mudah untuk diplagiat. Bila penyimpanan koleksi perpustakaan menggunakan format PDF, koleksi perpustakaan hanya bisa dibaca oleh pengguna, tanpa bisa mengeditnya. 5. Publikasi karya secara global. Dengan adanya perpustakaan digital, karya-karya dapat dipublikasikan secara global ke seluruh dunia dengan bantuan internet. Selain keunggulan, perpustakaan digital juga memiliki kelemahan yaitu: 1. Tidak semua pengarang mengizinkan karyanya didigitalkan. Pastinya, pengarang akan berpikir-pikir tentang royalti yang akan diterima bila karyanya didigitalkan. 2. Masih banyak masyarakat Indonesia yang buta akan teknologi. Apalagi, bila perpustakaan digital ini dikembangkan dalam perpustakaan di pedesaan. 3. Masih sedikit pustakawan yang belum mengerti tentang tata cara mendigitalkan koleksi perpustakaan. Itu artinya butuh sosialisasi dan penyuluhan tentang perpustakaan digital. 2.3 Dokumen Elektronik (e-document) Koleksi perpustakaan digital tentunya terdiri dari dokumen digital atau dokumen elektronik. Dokumen elektronik dapat berupa buku elektronik (e-book), jurnal elektronik (e-journal), database online atau dokumen lain dalam format elektronik. 1. Buku elektronik (e-book) Buku elektronik (e-book) adalah buku yang diterbitkan dalam format elektronik. Pada prinsipnya muatan isi (content) buku elektronik sama dengan versi cetaknya. Hanya karena formatnya berbeda maka cara penggunaannya pun berbeda. Buku elektronik dapat dibeli secara utuh seperti halnya dengan buku biasa, terutama yang tersedia terekam dalam CD atau media rekam elektronik lainnya, tetapi ada yang dilanggan secara online. Buku elektronik terdiri dari dua hal yaitu buku itu sendiri, dan alat bacanya (e-book readers). Ini memang perbedaan utama antara buku konvensional dan buku elektronik. Sebuah buku konvensional, tentu saja sebuah buku, sementara sebuah buku elektronik adalah sebuah buku dan sebuah alat baca. Selain itu, buku elektronik juga mengandalkan Internet untuk penyebaran dan akses, membuatnya semakin berbeda dari buku konvensional. Sebagian buku elektronik hanya dapat dinikmati dengan sistem lisensi lewat Internet. Artinya, pembaca buku elektronik 13

8 tidak sungguh-sungguh memegang buku itu secara fisik, melainkan mengaksesnya dalam kurun waktu tertentu. 2. Jurnal elektronik (e-journal) Jurnal elektronik (e-journal) pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan buku elektronik, muatan isi dalam jurnal eletronik sama dengan versi cetaknya. Akan tetapi pada umumnya jurnal elektronik dilanggan secara online apakah per judul atau dalam bentuk paket. Biasanya bila perpustakaan melanggan jurnal elektronik selalu disertai back issue. Dewasa ini jurnal ilmiah lebih banyak yang diterbitkan dalam format elektronik. Menurut Hasugian (2008: 19), hal itu disebabkan oleh karena biaya publikasinya lebih murah, manajemen pengelolaannya mudah, penyebaran jauh lebih cepat dan penggunaannya jauh lebih mudah dan cepat jika dibanding dengan versi cetaknya. Perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia sudah banyak yang melanggan jurnal elektronik, karena harganya lebih murah dari cetak, pengelolaan lebih praktis, tidak mengharuskan ruangan yang luas, dan banyak lagi kemudahan yang diakibatkannya. Banyak pengertian dari jurnal elektronik yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya seperti yang dikemukakan oleh Pryterch (2000 : 256) dalam bukunya Harrod s Librarians Glossary and Reference Book mendefinisikan: Electronic Journal a journal for which the full end product ia available on journal in which all aspects of preparation, refereeing, assembly and distribution are carried out electronically. A developing area in which many problems need resolving copyright, distribution, funding, Peer review, Research assessment before the electronic journal is accepted by all. Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa jurnal elektronik merupakan seluruh proses persiapan, pengumpulan, distribusi yang dilakukan secara elektronik. Namun ada beberapa hal yang perlu diselesaikan, seperti hak cipta, pendanaan, peer-review, penilaian penelitian sebelum jurnal elektronik diterima oleh semua pihak. 14

9 3. Dokumen Grey Literature Grey literature merupakan terbitan yang dihasilkan oleh lembaga pemerintah, atau lembaga pendidikan dan badan swasta yang pada umumnya tidak didistribusikan secara luas dan tidak diperjualbelikan. Umumnya grey literature berisi berbagai macam hasil penelitian sehingga informasinya sangat diperlukan. Bentuk grey literature meliputi skripsi, tesis, disertasi, artikel, atau laporan penelitian. Menurut Hirtle yang dikutip oleh Mason (2013: 1), grey literature adalah : The quasi-printed reports, unpublished but circulated papers, unpublished proceedings of conferences, printed programs from conferences, and the other non-unique material which seems to constitute the bulk of our modern manuscript collection. Pendapat Hirtle di atas dapat diartikan bahwa grey literature adalah laporan dalam bentuk tercetak dan tidak dipublikasikan seperti prosiding suatu konferensi dan seminar, program tercetak dari konferensi dan bahan non-unik lainnya yang digunakan untuk menyusun koleksi manuskrip modern. Selain pendapat Hirtle di atas, pengertian grey literature menurut Farace (1997) yang dikutip oleh Suminarsih (2011: 5) mendefinisikan bahwa: Grey Literature is that which is produced at all levels by government, academia, business, and industries, both of in print and electronic formats but which is not controlled by commercial publishing interest and where is the publishing is not the primary activity of the organization. Hal ini berarti bahwa grey literature merupakan seluruh terbitan yang dihasilkan oleh lembaga pemerintah, lembaga pendidikan, kalangan bisnis dan industri, baik dalam format tercetak maupun format elektronik, tetapi tidak dikendalikan oleh kepentingan komersial dan kegiatan publikasinya bukan merupakan kegiatan utama organisasinya. Contohnya adalah kebijakan pemerintah, laporan suatu perusahaan, skripsi, tesis, disertasi, hasil suatu kajian, studi kelayakan, laporan penelitian dan sebagainya. Paparan di atas sudah menjelaskan apa yang dimaksud dengan grey literature. Sedangkan dalam materi ini yang dimaksud dengan grey literature pada perpustakaan perguruan tinggi pada umumnya adalah karya ilmiah berupa Disertasi, Tesis, Skripsi, Tugas Akhir, dan/atau Kertas Karya yang dihasilkan oleh mahasiswa, dan karya ilmiah yang dihasilkan dosen berupa kajian, makalah 15

10 seminar/ lokakarya dan temu ramah ilmiah serta laporan penelitian. Rananda (2012: 1) mengemukakan pendapatnya mengenai perbedaan antara skripsi, tesis dan disertasi yaitu: 1. Skripsi merupakan karya tulis ilmiah hasil penelitian dan/atau percobaan yang disusun oleh mahasiswa di bawah bimbingan dosen pembimbing skripsi dan dipertanggung-jawabkan dalam suatu Sidang Ujian Akhir Program untuk memenuhi persyaratan memperoleh derajat kesarjanaan strata satu (S1). Skripsi sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai bagian untuk mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi menjadi salah satu pembeda antara jenjang pendidikan sarjana (S1) dan diploma (D3). 2. Tesis adalah salah satu karya ilmiah tertulis yang disusun mahasiswa secara individual berdasarkan hasil penelitian empiris untuk dijadikan bahan kajian akademis. Tesis adalah pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen-argumen untuk dikemukakan, merupakan hasil dari studi yang sistematis atas masalah, tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Tesis adalah karya ilmiah yang disyaratkan untuk lulus pendidikan jenjang S2. 3. Disertasi adalah karya ilmiah mahasiswa untuk jenjang pendidikan S3 yang berupaya menciptakan suatu teori baru dengan menguji hipotesis yang disusun berdasarkan teori yang sudah ada. Disertasi berupa paparan diskusi yang menyertai sebuah pendapat atau argumen. Dokumen elektronik mempunyai format bermacam-macam antara lain format html atau hypertext mark up language, Portable Document Format (PDF), Microsoft Word atau Ms-Word, Microsoft Excel terutama untuk dokumen teks. Sedangkan dokumen gambar sering kita jumpai dalam format JPEG, GIF dan sebagainya, seperti tabel di bawah ini: Tabel 1. Jenis-Jenis Format File Format File Ekstensi File Keterangan Dokumen CSV DOC DOCX ODP ODS ODT PDF PPT PS RTF Comma Separated Values Microsoft Word Document Microsoft Word 2007 Document OpenDocument presentation OpenDocument spreadsheet OpenDocument Text Document Portable Document Format Microsoft PowerPoint Presentation Postscript document Rich Text Format 16

11 WPD WPS XLS Gambar BMP GIF JPG PCX PNG TGA TIFF WBMP Audio AC3 FLAC MP3 OGG WAV WMA Video AVI FLV IPOD MOV MP4 MPG Sumber: Fileinfo.com Wordperfect Document Microsoft Works Document Microsoft Excel Spreadsheet Windows bitmap Compuserve graphics interchange JPEG compliant image PC Paintbrush Bitmap Graphic Portable Network Graphic Truevision Targa Graphic Tagged image file format Wireless Bitmap File Format AC3 Audio File Free Lossless Audio Codec Compressed audio file Ogg Vorbis Compressed Audio File Windows audio file Windows media file Windows video file Flash Video MPEG-4 Video File Apple QuickTime Movie MPEG-4 Video File Moving Picture Experts Group File Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa format-format file dokumen elektronik terbagi atas berbagai jenis. Format dokumen yang paling sering digunakan yaitu PDF. Seperti yang dinyatakan oleh Priyanto (2009: 1) alasan menggunakan PDF yaitu PDF biasanya mempertahankan tampilan dan bentuk sesuai dengan dokumen asli (legal issues), memiliki kemampuan temu kembali (search) secara full-text, dan memiliki fasilitas untuk security. Sementara untuk format file gambar, yang paling sering digunakan yaitu format JPG. Format file ini sering dimanfaatkan untuk untuk menyimpan gambar yang digunakan untuk keperluan halaman website, multimedia dan publikasi elektronik lainnya. Untuk format audio biasanya menggunakan MP3 dengan alasan selain format audio ini yang paling popular, MP3 juga memberikan kualitas suara yang baik serta kapasitas MP3 dapat mengurangi ukuran file dari ukuran file original. 17

12 Semua format file di atas memungkinkan untuk menjadi format dari dokumen elektronik yang menjadi koleksi perpustakaan digital yang dapat diakses oleh pengguna. Suatu universitas dapat dikatakan baik jika memiliki rata-rata yang tinggi dalam menghasilkan karya ilmiah, jurnal, penemuan, dsb, dan tentu saja hasil hasil tersebut tentu harus dapat diketahui dan bermanfaat bagi orang banyak sebab percuma jika memiliki banyak hasil penemuan yang baik namun tidak bisa diketahui oleh publik sehingga tidak mendapatkan manfaat apa-apa. Salah satu cara publikasinya adalah tentu saja melalui media elektronik seperti situs web universitas. 2.4 Situs Web dan Layanan Online pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Peran Situs Web dalam Layanan Perpustakaan Luasnya informasi yang tersedia serta peningkatannya yang terus berlangsung, penyedia informasi harus tetap dapat menyediakan informasi secara konstan dan berkesinambungan dengan memanfaatkan bantuan teknologi informasi untuk penyebaran, penelusuran, dan akses informasi. Dewiyana (2008: 70) mengemukakan bahwa, penyebaran informasi dapat dilakukan dengan meningkatkan akses dan transfer pengetahuan dengan menggunakan media, salah satunya dengan membangun situs web. Website (situs web) atau bisa juga disebut Web adalah halaman yang ditampilkan di internet yang memuat informasi tertentu (khusus). Web pertama kali diperkenalkan pada tahun Hal ini sebagai hasil usaha pengembangan yang dilakukan CERN di Swiss. Internet dan web adalah dua hal yang berbeda. Internet yaitu yang dapat menampilkan web, sedangkan web yang ditampilkannya berupa susunan dari halaman-halaman yang menggunakan teknologi web dan saling berkaitan satu sama lain. Anshari (2011: 1) mengemukakan pengertian situs web yaitu: Situs web adalah sekumpulan halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet. Website merupakan sebuah komponen yang terdiri dari teks, gambar, suara animasi sehingga menjadi media informasi yang menarik untuk dikunjungi oleh orang lain. 18

13 Dari pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan situs web adalah sejumlah halaman informasi yang menyediakan informasi dengan berkas-berkas seperti gambar, video atau jenis berkas lainnya yang dapat diakses secara publik di seluruh dunia melalui jaringan internet. Perpustakaan sebagai salah satu instansi yang berkecimpung di dunia pelayanan publik selalu diuntut memberikan pelayanan yang maksimal kepada penggunanya. Maka dari itu pengaplikasian Teknologi Informasi mutlak dilakukan oleh Perpustakaan. Bukan saatnya lagi perpustakaan menunggu penggunanya untuk datang. Kreativitas perlu dikedepankan dalam menjemput penggunanya. Perpustakaan tidak cukup dengan menghasilkan produk yang baik saja, tetapi tampilan menarik juga dibutuhkan. Menjawab tantangan tersebut, telah banyak perpustakaan yang mulai memasukkan piranti TI ke dalam kawasan perpustakaan, salah satunya yaitu situs web dengan tujuan yaitu untuk meningkatkan kemampuannya dalam pelayanan dan penyebarluasan informasi. Dengan adanya situs web perpustakaan tersebut, diharapkan pengguna khususnya sivitas akademika dapat lebih mudah dalam memperoleh informasi secara efektif dan efisien. Secara lebih rinci manfaat situs web dibagi menjadi dua yaitu manfaat situs web bagi pengguna sivitas akademika dan manfaat bagi perpustakaan. Manfaat situs web bagi pengguna civitas akademika adalah untuk penelusuran informasi guna memenuhi kebutuhan akademik pengguna, sedangkan bagi perpustakaan yaitu dapat dimanfaatkan sebagai media promosi dan penyebarluasan informasi. Selain itu menurut Habib (2012: 1) ada manfaat lain dari penerapan situs web di perpustakaan, yaitu: 1) Sebagai media komunikasi antara perpustakaan dengan dunia luar, bentuk komunikasi yang terjalin diantaranya: komunikasi antara pustakawan dengan pemustaka terkait hal-hal yang menyangkut perpustakaan, komunikasi antara perpustakaan dengan institusi perpustakaan lain. 2) Sebagai media resmi perpustakaan untuk media publikasi informasi resmi ke masyarakat, seperti Pengumuman, Berita resmi perpustakaan. Penerapan situs web di perpustakaan secara tidak langsung telah memberikan peluang baru bagi perpustakaan dalam hal penyajian informasi, karena perpustakaan dengan mudah dapat menyebarluaskan informasi yang 19

14 dikoleksinya, mempublikasikan berbagai informasi tentang perpustakaan, dan kegiatannya. Di dalam suatu situs web, perpustakaan dapat menyediakan alat temu balik informasi seperti katalog dan juga dapat mempublikasikan bahan yang tidak diterbitkan seperti koleksi deposit perguruan tinggi. Selain itu, melalui situs web dimungkinkan pelayanan perpanjangan, konsultasi antara pengguna dengan pustakawan, penyedia hubungan dengan situs web terkait dan lain sebagainya Word Wide Web (www) World Wide Web atau WWW atau singkatnya web, adalah layanan penyajian informasi di Internet. Web merupakan layanan Internet yang paling popular saat ini. Web terdiri dari jutaan situs web (web site) dan setiap web site terdiri banyak halaman web (web page). Halaman-halaman web ini tersebar di seluruh dunia di komputer-komputer server yang terhubung dengan Internet. Situs-situs seperti adalah web site yang sudah lama ada dan menyediakan banyak sekali fasilitas sehingga halaman dalam situs ini juga sangat banyak. Menurut Kristanto (2002: 1), World Wide Web adalah suatu ruang informasi di mana sumber-sumber daya yang berguna diidentifikasi oleh pengenal global yang disebut Uniform Resource Identifier (URI). WWW sering dianggap sama dengan Internet secara keseluruhan, walaupun sebenarnya ia hanyalah bagian dari padanya Domain dan Subdomain Domain adalah nama unik yang diberikan untuk mengidentifikasi nama server komputer seperti web server atau server di jaringan komputer ataupun internet sebagai pengganti Internet Protocol (IP), yang berdasarkan kepada Domain Name System (DNS). Menurut Widiyatmoko (2008: 22-25), struktur domain terbagi atas: a. Top Level Domain (TLD), adalah deretan kata di belakang nama domain seperti: -.com : menerangkan jenis domain komersial. -.net : menerangkan jenis domain layanan internet. -.org : menerangkan jenis domain organisasi. -.edu : menerangkan jenis domain pendidikan. 20

15 -.mil : menerangkan jenis domain militer. -.gov : menerangkan jenis domain pemerintahan. -.co.id : menerangkan jenis domain komersial yang berasal dari Indonesia. -.co.uk : menerangkan jenis domain komersial yang berasal dari Inggris. -.ac.id : menerangkan jenis domain akademik yang berasal dari Indonesia. Ada dua macam Top Level Domain, yaitu Global Top Level Domain (gtld) dan Country Code Top Level Domain (cctld). gtld seperti pada list di atas dan cctld adalah TLD yang diperuntukkan untuk kode asal negara. Berikut domain yang disediakan untuk masing-masing negara seperti: -.id : Indonesia -.sg : Singapura -.my : Malaysia -.uk : Inggris -.us : Amerika Serikat Untuk Indonesia terbagi menjadi beberapa sub domain seperti : -.ac.id : digunakan untuk lingkungan akademik atau perguruan tinggi. -.co.id : digunakan untuk organisasi komersial. -.go.id : digunakan untuk instansi pemerintah. -.sch.id : digunakan untuk sekolah. -.net.id : digunakan untuk organisasi pemegang izin penyelenggara jasa telekomunikasi. -.or.id : digunakan untuk organisasi. -.mil.id : digunakan untuk kalangan militer b. Second Level Domain (SLD) adalah nama domain yang didaftarkan. Misalnya ddd.com, maka ddd adalah SLD dan.com-nya adalah TLD. c. Third Level Domain adalah nama sebelum Second Level Domain dan Top Level Domain. Misalnya ddd.com, maka dapat menambahkan nama lain sebelum ddd, yaitu mail.ddd.com atau search.domainku.com. Dari nama-nama domain di atas dapat diidentifikasi bahwa dengan mengetahui nama domain maka dapat diketahui bahwa suatu situs web tersebut apakah milik organisasi, pemerintahan, internet provider atau milik perguruan tinggi. Selain itu dengan mengetahui nama domain dapat diketahui pula apakah suatu web digunakan untuk kepentingan komersial, kepentingan organisasi, kepentingan pendidikan atau digunakan untuk kepentingan militer. Selain untuk kepentingan di atas dapat diketahui pula negara asal suatu situs web tersebut. 21

16 2.4.4 Infrastruktur Pendukung Web Untuk malakukan layanan elektronik di Perpustakaan dibutuhkan ketersediaan infrastruktur layanan. Adapun infrastruktur yang dibutuhkan untuk layanan elektronik berbasis web pada dasarnya mencakup komputer server, komputer persona (PC), software (program aplikasi), jaringan internet yang terhubung ke salah satu provider (Telkom, Indosat, dsb) dan dokumen elektronik. 2.5 Evaluasi Situs Web Pengertian Evaluasi Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil implementasi dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya. Dari evaluasi kemudian akan tersedia informasi mengenai sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai sehingga bisa diketahui bila terdapat selisih antara standar yang telah ditetapkan dengan hasil yang bisa dicapai. Tanpa evaluasi, maka tidak akan diketahui bagaimana kondisi objek evaluasi tersebut dalam rancangan, pelaksanaan serta hasilnya. Pengertian evaluasi menurut Thoha (2003: 3) adalah Evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu obyek dengan menggunakan instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Dari pengertian menurut Thoha di atas, evaluasi dapat diartikan suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui suatu keadaan suatu obyek yang kemudian hasilnya dijadikan sebagai tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Sedangkan Arikunto (2006: 1) mengemukakan pengertian evaluasi yaitu: Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan. Evaluasi merupakan bagian penting dari sistem pengendalian mutu pengelolaan. Dalam proses evaluasi terdapat tahap pengukuran dan penilaian. Situs web merupakan suatu aplikasi yang terdapat di dalam teknologi internet. Jadi, evaluasi situs web adalah kegiatan pengukuran dan pemberian nilai terhadap 22

17 suatu situs web berdasarkan kriteria atau standar tertentu guna mengetahui kualitas dari situs web tersebut. Melakukan evaluasi terhadap hasil pencarian penting untuk memastikan bahwa informasi yang didapat benar dan berasal dari sumber yang terpercaya. Jika informasi yang digunakan tidak benar, maka informasi yang diolah dan disajikan tidak benar juga dan itu akan membawa masalah terhadap penyebaran informasi yang salah, dan hal ini harus dihindari. Evaluasi situs juga dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi antar muka situs yaitu jembatan yang mempertemukan pengguna dengan informasi, yang dikenal dengan nama uji ketergunaan atau usability testing. Badre yang dikutip oleh Dewiyana (2008: 70) memberikan defenisi usability testing atau uji ketergunaan sebagai berikut, usability testing has traditionally meant testing for efficiency, ease of learning, and the ability to remember how to perform interactive tasks without difficulty or errors (uji ketergunaan adalah mengukur efisiensi, kemudahan dipelajari, dan kemampuan untuk mengingat bagaimana berinteraksi tanpa kesulitan atau kesalahan) Tujuan Evaluasi Situs Web Setiap kegiatan yang dilaksanakan pasti mempunyai tujuan, demikian juga dengan evaluasi. Menurut Arikunto (2006: 13), ada dua tujuan evaluasi yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum diarahkan kepada program secara keseluruhan, sedangkan tujuan khusus lebih difokuskan pada masing-masing komponen. Pada dasarnya tujuan akhir evaluasi adalah untuk memberikan bahanbahan pertimbangan untuk menentukan/ membuat kebijakan tertentu, yang diawali dengan suatu proses pengumpulan data yang sistematis. Tujuan akhir evaluasi situs adalah untuk kepuasan pengguna. Dengan terpenuhinya kebutuhan informasi pengguna yang didapat dalam suatu situs tentu mereka akan puas, dan hal ini tentu akan membawa mereka kembali untuk mengunjungi situs tersebut. Dan ini memberi kesan yang baik kepada pengelola situs yang bersangkutan serta menunjukkan bahwa tujuan pengelola untuk membuat situs tersebut telah tercapai. 23

18 Untuk mengetahui apakah situs web digunakan dalam pemenuhan kebutuhan informasi dapat dilakukan melalui analisis teknik pendekatan yang berpusat pada pengguna yang bertujuan antara lain untuk mengetahui tujuan mereka menggunakan situs, frekwensi kunjungan mereka pada situs, relevansi/keakuratan informasi pada situs, pola pemanfaatan situs, evaluasi situs, dan lain-lain. Evaluasi situs web merupakan kegiatan pengukuran dan pemberian nilai terhadap suatu situs web. Berdasarkan evaluasi situs, mereka membuat perbaikan dalam website yang pada akhirnya membantu dalam memenuhi tujuan utamanya. Evaluasi situs membantu dalam menemukan kelemahan dan kesalahan dalam situs dan dalam menemukan cara yang berbeda untuk meningkatkan efektivitas situs Metode Evaluasi Situs Web Webqual Kualitas web akan sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pengguna. Semakin tinggi kualitas suatu web, maka akan semakin banyak pengguna yang mengakses web tersebut. Hal ini sesuai dengan penelitian Tarigan (2008: 34) yang menyatakan bahwa dengan melakukan pengukuran suatu website mengunakan webqual dengan indikator kualitas informasi web, kualitas desain web serta kualitas penggunaan pada e library mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna. Penelitian Tarigan mengenai e-library dengan metode webqual juga menyatakan bahwa suatu website dalam lingkungan akademis akan sangat berpengaruh terhadap kepuasan pengguna apabila faktor faktor yang terdapat pada webqual atau kualitas website terutama kualitas penggunaan memiliki kualitas yang baik. Pada dasarnya tercapainya kualitas website yang sempurna akan mendorong terciptanya kepuasan pengguna, karena kualitas website merupakan sarana untuk mewujudkan kepuasan pengguna dalam akses kedalam situs web. Kualitas website tentu dapat diwujudkan dengan menampilkan website yang sesuai dengan kriteria metode webqual sebagai alat ukur agar tercapainya kepuasan bagi pengguna. 24

19 Menurut Barnes (2002: 114) WebQual merupakan salah satu metode atau teknik pengukuran kualitas website berdasarkan persepsi pengguna. Metode ini merupakan pengembangan dari ServQual Zeithaml yang sebelumnya banyak digunakan pada pengukuran kualitas jasa. WebQual sudah mulai dikembangkan sejak tahun WebQual disusun berdasarkan penelitian pada tiga area yaitu; (1) Usability dari human computer interaction. Usability adalah suatu atribut kualitas yang menjelaskan atau mengukur seberapa mudah penggunaan suatu antar muka (interface). Usability juga mengacu kepada metode untuk meningkatkan kemudahan penggunaan selama proses perancangan. Menurut Barnes (2002: 115), Usability adalah mutu yang berhubungan dengan rancangan site, sebagai contoh penampilan, kemudahan penggunaan, navigasi dan gambaran yang disampaikan kepada pengguna. Adapun dimensi kemudahan penggunaan situs web (usability), dapat diketahui pada tabel di bawah ini: Tabel 2. Dimensi Kemudahan Penggunaan (usability) No. Deskripsi Indikator 1. Pengguna merasa mudah untuk mempelajari pengoperasian website 2. Interaksi antara website dengan pengguna jelas dan mudah dipahami 3. Pengguna merasa mudah untuk bernavigasi dalam website 4. Pengguna merasa website mudah untuk digunakan 5. Website memiliki tampilan yang menarik 6. Desain sesuai dengan jenis website 7. Website mengandung kompetensi 8. Website menciptakan pengalaman positif bagi pengguna Sumber: Barnes (2002: 115) (2) Kualitas informasi dari penelitian system informasi (Information Quality) Kualitas dari suatu informasi (quality of information) pada dasarnya tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timely basis), dan relevan (relevance). Menurut Barnes (2002: 115), Information Quality adalah mutu dari isi yang terdapat pada site, pantas tidaknya informasi untuk tujuan pengguna seperti akurasi, format dan keterkaitannya. Adapun dimensi kualitas 25

20 informasi (information quality) tersebut, dapat diketahui pada tabel di bawah ini: Tabel 3. Dimensi kualitas informasi (information quality) No. Deskripsi Indikator 1. Menyediakan informasi yang akurat 2. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya 3. Menyediakan informasi yang tepat waktu 4. Menyediakan informasi yang relevan 5. Menyediakan informasi yang mudah dipahami 6. Memberikan informasi pada tingkat detail yang tepat 7. Menyajikan informasi dalam format yang sesuai Sumber: Barnes (2002: 115) (3) Interaksi dan kualitas layanan dari penelitian kualitas system informasi (Service Interaction Quality). Konsep kualitas layanan pada dasarnya adalah suatu standar kualitas yang harus dipahami di dalam memberikan pelayanan yang sebenarnya tentang pemasaran dengan kualitas layanan. Barnes (2002: 115) mengemukakan pengertian service interaction quality yaitu: Service Interaction Quality adalah mutu dari interaksi pelayanan yang dialami oleh pengguna ketika mereka menyelidiki kedalam site lebih dalam, yang terwujud dengan kepercayaan dan empati, sebagai contoh isu dari keamanan transaksi dan informasi, pengantaran produk, personalisasi dan komunikasi dengan pemilik site. Adapun dimensi Kualitas Interaksi (interaction quality) tersebut, dapat diketahui pada tabel di bawah ini: Tabel 4. Dimensi Kualitas Interaksi (interaction quality) No. Deskripsi Indikator 1. Website memiliki reputasi yang baik 2. Pengguna merasa aman untuk melakukan transaksi 3. Pengguna merasa aman terhadap informasi pribadinya 4. Website memberi ruang untuk personalisasi 5. Website memberikan ruang untuk komunitas 6. Website memberikan kemudahan untuk berkomunikasi dengan organisasi 7. Pengguna merasa yakin bahwa barang/jasa akan dikirim sebagaimana yang telah dijanjikan Sumber: Barnes (2002: 115) 26

21 Webometrics Sistem perangkingan universitas di seluruh dunia ada beberapa macam jenis dan Webometrics adalah salah satunya. Webometrics merupakan sistem perangkingan universitas sedunia berbasis web. Supradono (2010: 10) mengemukakan bahwa: Webometrics Rangking of Word University (WRWU) secara resmi diluncurkan pada tahun Peringkat Webometric ini diterbitkan dua kali setahun (Januari dan Juli), oleh Laboratorium Cybermetric milik The Consejo Superior de Investigaciones Cientificas (CSIC). CSIC merupakan lembaga penelitian terbesar di Spanyol. Mencakup lebih dari Institusi Pendidikan Tinggi di seluruh dunia. Kehadiran webometric yang dapat mengukur aktivitas dan visibilitas dari institusi serta merupakan indikator yang baik yang berdampak pada prestise universitas. Pemeringkatan merangkum kinerja global Universitas, memberikan informasi bagi calon mahasiswa dan cendekiawan, dan mencerminkan komitmen untuk penyebaran pengetahuan ilmiah. Webometric adalah salah satu perangkat untuk mengukur kemajuan perguruan tinggi melalui Websitenya. Sebagai alat ukur (Webomatric) sudah mendapat pengakuan dunia termasuk di Indonesia. Peringkat Webometric dapat diakses dengan cara mudah, dan terbuka, ada di Menurut Thelwall (2009) yang dikutip oleh Muntashir (2012: 40), Webomerics berkaitan dengan aspek-aspek pengukuran web, situs web, halaman web, bagian dari halaman web, kata-kata dalam halaman web, hyperlink, hasil pencarian dari mesin pencari web. Perkembangan ini diikuti oleh fenomena web sebagai media komunikasi dan dokumen yang terekam dalam format web. Analisis webometrics merupakan salah satu alat penting yang digunakan untuk mengukur secara kuantitatif dari aktivitas suatu web. Kajian webometrics sering juga disebut analisis kuantitatif dari fenomena web. Kajian webometrics mengadopsi metode yang digunakan oleh ilmu perpustakaan dan informasi terutama pendekatan bibliometrika. Pernyataan ini menunjukan kajian Webometrics merupakan kajian yang mengunakan metode dari berbagai disiplin termasuk metode bibliometrika yang digunakan dalam kajian ilmu perpustakaan dan informasi. Bjorneborg dan Ingwersen menggambarkan keterkaitan antara kajian ilmu perpustakaan dan informasi dari Informetrics, 27

22 Bibliometrics, Scientometrics hingga webometrics. Serta menggambarkan ketumpang tindihan dari bidang kajian tersebut. Gambar 1. Hubungan disiplin antara Infor-biblio-/sciento-/cyber-/webometrics. Sumber: Thelwall: 2005 Dari gambar di atas menunjukkan bahwa webometrics merupakan bagian kajian informetrics, dengan memanfaatkan metode bibliometrics serta scientometrics. Cybermetrics merupakan kajian yang lebih luas dibandingkan dengan webometrics. a. Tujuan Webometrics Tujuan dari peringkat ini adalah untuk mempromosikan kehadiran web akademik, mendukung inisiatif Open Access untuk meningkatkan secara signifikan transfer pengetahuan ilmiah dan budaya yang dihasilkan oleh perguruan tinggi. Tujuannya bukan untuk mengevaluasi website, desain atau kegunaan atau popularitas isinya sesuai dengan jumlah kunjungan atau pengunjung. Indikator web dianggap sebagai proxy dalam evaluasi, benar komprehensif, mendalam kinerja global Universitas, dengan mempertimbangkan kegiatan dan output dan relevansi dan dampaknya ( b. Lingkup kajian Webometrics Web merupakan objek dalam kajian Webometrics, dengan demikian gabungan dari kontruksi serta sisi penggunaan dari web menjadi bahan kajian. 28

23 Ada empat cakupan penelitian dalam Webometrics yang dikemukakan oleh Bjorneborn dan Ingwersen yang dikutip oleh Muntashir (2012: 41) yaitu ; 1) Analisis konten halaman web, 2) Analisis struktur link web, 3) Analisis penggunaan web (memasukan log file dari pemakai, pencarian dan prilaku penelusuran), 4) Analisis teknologi Web (termasuk kemampuan mesin pencari). Dalam merangking, webometrics melibatkan beberapa search engine antara lain: mesin pencari umum Google, Yahoo, Live (MSN)/Bing, Exalead, dan ilmiah khusus database Google Scholar dengan memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut: Tabel 5. Kriteria Penilaian World Class University menurut Webometrics No. Kriteria Definisi Bobot (%) 1 Size (Ukuran) Jumlah halaman elektronik dalam suatu website universitas yang terindeks oleh 4 20 (empat) mesin pencari yaitu: Yahoo, Google, Live Search dan Exalead. 2 Visibility (Keternampakan) Jumlah link ekternal yang berkaitan dengan universitas dan seluruh sivitas akademiknya yang dapat diakses melalui mesin pencari di atas. Visibility bukan berarti hit, tapi jumlah total link yang dibuat oleh situs lain yang menunjuk ke suatu situs Rich Files Ketersediaan dokumen-dokumen dari 15 (Dokumen) artikel akademik suatu universitas yang dapat diekstrak dari internet, baik dalam format: Word Document (.doc); Adobe Acrobat (.pdf); Microsoft power Point (.ppt) maupun Adobe Postcript (.ps). 4 Scholar (Pakar) Jumlah publikasi elektronik baik berupa 15 jurnal, academic report dan academic item lainnya dari suatu website universitas dan terindeks oleh google scholar. Total 100 Sumber: Taryana (2011: 1) Berikut merupakan metode pengukuran Webometric (Webometric rank) menggunakan perhitungan (Wahono, 2008 : 1): Webometrics Rank = (4xV) + (2xS) + (1xR) + (1xSc) 29

24 Handayani (2013: 1) mengemukakan pendapatnya mengenai parameter Visibility, Size, Rich Files dan Scholar sebagai berikut: 1. Parameter Visibility (V) Visibility adalah Jumlah link ekternal yang berkaitan dengan universitas dan seluruh sivitas akademiknya yang dapat diakses melalui mesin pencari. Visibility bukan berarti hit, tapi jumlah total link yang dibuat oleh situs lain yang menunjuk ke suatu situs. Untuk memperoleh nilai visibility dapat dilakukan dengan mengetikan keyword: linkdomain:[alamat domain][spasi]-site:[alamatdomain] Contoh: ugm.ac.id -site:ugm.ac.id ui.ac.id -site:ui.ac.id itb.ac.id -site:itb.ac.id 2. Parameter Size (S) Size adalah banyaknya halaman dalam suatu domain yang diindeks oleh mesin pencari Google, Yahoo, Bing/ Live Search, Exalead. Terdapat empat search engine utama yang digunakan dalam perangkingan, dimana cara memperoleh nilai Size adalah dengan mengetikkan keyword: site:[alamat domain] Contoh: site:ugm.ac.id. site:ui.ac.id site:itb.ac.id 3. Parameter Rich Files (R) Rich files (R) adalah banyaknya file PDF, PS, DOC, dan PPT dalam suatu domain yang diindeks oleh Google. Cara memperoleh nilai Rich Files dari search engine adalah dengan mengetikkan keyword: site:domain (spasi) filetype:format dokumen Contoh: site:ugm.ac.id filetype:pdf. site:ui.ac.id filetype:pdf site:itb.ac.id filetype:pdf 4. Parameter Scholar (Sc) Scholar (Sc) adalah banyaknya karya ilmiah dalam suatu domain yang diindeks oleh Google Scholar. Cara mengukur : Masuk ke url: google.com. Ketikan parameter berikut: site:[alamat domain] parameter : articles and patents, since 1992, dan includes citations. Namun mulai Webometrics Juli 2012, parameter penilaian berubah. Menurut Hidayat (2012: 1), ada empat komponen yang menjadi indikator utama dari penilaian Webometrics ini, yaitu: Presence (20%), Impact (50%), Openness (15%), dan Excellence (15%). 1) Excellence (Keunggulan) merupakan jumlah artikel-artikel ilmiah publikasi perguruan tinggi yang bersangkutan yang terindeks di Scimago Institution Ranking dan di Google Scholar. Pada versi sebelumnya disebut Scholar. 30

25 2) Presence (Keberadaan) adalah banyaknya jumlah halaman website (html) dan halaman dinamik yang ada pada sebuah domain ataupun subdomain dari suatu universitas yang terindeks oleh mesin pencari (Google). Pada edisi sebelumnya disebut Size. 3) Impact (Dampak) merupakan jumlah eksternal link yang unik (jumlah backlink) yang diterima oleh domain web universitas (inlinks) yang tertangkap oleh mesin pencari (Google). Versi sebelumnya disebut Visibility. Data link visibilitas diperoleh dari dua penyedia informasi ini, yaitu Majestic SEO dan Ahrefs. 4) Openness (Keterbukaan) merupakan jumlah file dokumen jurnal, artikel ilmiah ataupun penelitian yang yang online di bawah domain website universitas yang tertangkap oleh mesin pencari (Google Scholar). Memperoleh status World Class University adalah impian setiap perguruan tinggi, untuk mewujudkan impian tersebut tentu saja terdapat kriteria dan lembaga pengekreditasinya. Saat ini beberapa institusi yang telah mantap dan diakui dunia sebagai lembaga pengakreditasi world class university antara lain: 1. The Times Higher Education - Quacquarelli Symonds (THE-QS) Quacquarelli Symonds (QS) World University Rankings adalah salah satu institusi yang menerbitkan daftar universitas peringkat dunia secara periodik selain Shao Jiao Tong University (SJTU), Webometrics, dan Times Higher Education Supplements (THES). QS World University Rankings dikelola oleh Quacquarelli Symonds Limited. Lembaga ini pada awalnya menerbitkan peringkat universitas dunia bersama Times Higher Education (THE) dengan tajuk THE-QS World University Rankings. Tujuan dari adanya Time Higher Education Supplement (THES) World Universty Rangking ini ialah mengetahui dan mengenali universitas-universitas sebagai organisasi multidimensi serta untuk menyediakan perbandingan secara global agar menjadi universitas berkelas dunia. Adanya World Class University ini tentu dirasakan manfaatnya bagi universitas-universitas di seluruh dunia. Suatu universitas akan lebih dikenal oleh dunia internasional yang imbasnya bisa pada berbagai hal. Misalnya, dengan adanya peringkat ini, banyak calon mahasiswa asing yang ingin belajar di universitas top dunia tersebut. Selain itu, peringkat universitas ini akan berimbas pada peningkatan kualitas dari universitas itu sendiri. Dengan adanya peringkat universitas ini, banyak upaya yang dilakukan universitas-universitas di seluruh dunia agar universitas-universitas tersebut dapat berstandar internasional. Penelitian-penelitian dalam berbagai bidang pun 31

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perguruan tinggi dikatakan baik, apabila sarana perguruan tinggi dapat menunjang tujuan utama perguruan tinggi. Salah satu sarana penunjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. World Class University telah sering dan banyak dibicarakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. World Class University telah sering dan banyak dibicarakan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah World Class University telah sering dan banyak dibicarakan oleh komunitas akademik di lingkungan perguruan tinggi sejak lebih kurang lima tahun terakhir. Pada

Lebih terperinci

THES-QS? ARWU? WEBOMETRICS?

THES-QS? ARWU? WEBOMETRICS? THES-QS? ARWU? WEBOMETRICS? Aksesibilitas dan visibilitas situs universitas, Publikasi elektronik, Keterbukaan akses terhadap hasil-hasil penelitian Konektifitas dengan dunia industri dan aktifitas internasionalnya.

Lebih terperinci

Repositori Institusi di Perguruan Tinggi. Kania Aranda Rendy Indriyanto

Repositori Institusi di Perguruan Tinggi. Kania Aranda Rendy Indriyanto Repositori Institusi di Perguruan Tinggi Kania Aranda Rendy Indriyanto Repositori Institusi? Repositori Institusi adalah sebuah wadah penyimpanan dan pengelolaan informasi berbentuk digital untuk memperoleh,

Lebih terperinci

PENGELOLAAN WEBSITE PROGRAM STUDI. Dr.rer.nat. Erwin R Ardli (redaktur unsoed.ac.id)

PENGELOLAAN WEBSITE PROGRAM STUDI. Dr.rer.nat. Erwin R Ardli (redaktur unsoed.ac.id) PENGELOLAAN WEBSITE PROGRAM STUDI Dr.rer.nat. Erwin R Ardli (redaktur unsoed.ac.id) Pendahuluan Rencana Strategis Universitas Jenderal Soedirman tahun 2010 2020 meningkatnya kualitas pelayanan yang akuntabel

Lebih terperinci

WEBSITE UNSIKA DALAM PEMERINGKATAN WEBSITE PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA (PUSDATIN BPM, 2014)

WEBSITE UNSIKA DALAM PEMERINGKATAN WEBSITE PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA (PUSDATIN BPM, 2014) WEBSITE UNSIKA DALAM PEMERINGKATAN WEBSITE PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA (PUSDATIN BPM, 2014) A. Webometric Webometric adalah suatu situs yang memberikan penilaian terhadap seluruh universitas terbaik

Lebih terperinci

Peran Perpustakaan Dalam Mendukung Universitas Menuju Peringkat Dunia Oleh : Sugeng Priyanto, SS

Peran Perpustakaan Dalam Mendukung Universitas Menuju Peringkat Dunia Oleh : Sugeng Priyanto, SS Peran Perpustakaan Dalam Mendukung Universitas Menuju Peringkat Dunia Oleh : Sugeng Priyanto, SS BEBERAPA waktu lalu, daftar Webometrics Ranking of World Universities edisi Januari 2010 telah diumumkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang demikian pesat menjadikan website sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari suatu perpustakaan. Aplikasi

Lebih terperinci

Hasil Hitung Webometrics 2010

Hasil Hitung Webometrics 2010 Hasil Hitung Webometrics 2010 Pengumuman 10 Besar Lomba Situs Web IPB 2010 Hasil Perhitungan Webometrics Simulator Software Kategori Dosen dan Staf Kategori Fakultas page 1 / 31 Kategori Departemen Kategori

Lebih terperinci

Parameter Penilaian Webometrics

Parameter Penilaian Webometrics Parameter Penilaian Webometrics Empat indikator didapat dari hasil kuantitatif yang disediakan oleh search engine utama seperti berikut : 1. Ukuran/Size (S). Jumlah halaman yang diambil dari empat search

Lebih terperinci

2. BAB II LANDASAN TEORI

2. BAB II LANDASAN TEORI 2. BAB II LANDASAN TEORI Dalam melakukan analisis ini harus mengetahui terlebih dahulu teori yang digunakan. Teori yang digunakan sebagai landasan analisis dan berpikir dalam melakukan pembahasan yang

Lebih terperinci

PENGENALAN GOOGLE SCHOLAR

PENGENALAN GOOGLE SCHOLAR PENGENALAN GOOGLE SCHOLAR Eko Prasetyo Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Agustus 2016 Topik Pemeringkatan Perguruan Tinggi Google Scholar What s and Why? Google Scholar, How? PEMERINGKATAN PERGURUAN

Lebih terperinci

Webometrics. Irwan Ary Dharmawan Apa? Siapa? Bagaimana? phys.unpad.ac.id/jurusan/staff/dharmawan

Webometrics. Irwan Ary Dharmawan  Apa? Siapa? Bagaimana? phys.unpad.ac.id/jurusan/staff/dharmawan Webometrics Apa? Siapa? Bagaimana? Irwan Ary Dharmawan http://phys.unpad.ac.id/jurusan/staff/dharmawan phys.unpad.ac.id/jurusan/staff/dharmawan Outline Apa itu Webometrics? Webometrics Unpad Apa yang harus

Lebih terperinci

Latar Belakang. Teknik Mendapatkan Nilai WEBOMETRIC

Latar Belakang. Teknik Mendapatkan Nilai WEBOMETRIC Latar Belakang WEBOMETRIC adalah sebuah sistem perangkingan dunia yang berbasis WEB. Peringkat ini diperbaharui dua kali dalam setahun (januari dan juli). Tujuan utama dari perangkingan ini adalah (1)

Lebih terperinci

3. BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan strategi peningkatan visibility/impact dan activity pada

3. BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan strategi peningkatan visibility/impact dan activity pada 3. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian analisis memerlukan tiga tahapan yang tepat untuk mendapatkan strategi peningkatan visibility/impact dan activity pada stikom.edu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom Perpustakaan Universitas Telkom merupakan fasilitas yang diperuntukkan bagi

Lebih terperinci

4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dan pembahasan dari analisis data yang didapatkan berupa nilai

4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dan pembahasan dari analisis data yang didapatkan berupa nilai 50 4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan dari analisis data yang didapatkan berupa nilai dari setiap indikator dan parameter stikom.edu untuk mendapatkan strategi baru sehingga mampu meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dahulunya daya saing lebih sering berada pada tingkatan perspektif perusahaan, industri, dan negara. Belakangan ini daya saing mulai mengalami pergeseran dan

Lebih terperinci

Webometrics Best Practice. Beni Rio Hermanto, ITB webmaster team.

Webometrics Best Practice. Beni Rio Hermanto, ITB webmaster team. Webometrics Best Practice Beni Rio Hermanto, ITB webmaster team. Webometrics Motivation If the web performance of an institution is below the expected position according to their academic excellence, university

Lebih terperinci

Pengembangan Website Badan Litbang dan Inovasi. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Pengembangan Website Badan Litbang dan Inovasi. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pengembangan Website Badan Litbang dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Latar Belakang Latar belakang harus diredesign (surat edaran) Surat Edaran Setjen No. SE.14/Setjen-Pusdatin/2015

Lebih terperinci

Meningkatkan Peringkat Webometrics Melalui Blog. Webometrics. Apa Webometrics? Sejarah Webometrics. Tujuan Webometrics 10/09/2012

Meningkatkan Peringkat Webometrics Melalui Blog. Webometrics. Apa Webometrics? Sejarah Webometrics. Tujuan Webometrics 10/09/2012 Meningkatkan Peringkat Webometrics Melalui Blog OPSPEK MDP 2012 Webometrics Dunia perguruan tinggi saat ini begitu terpukau dengan pemeringkatan Webometrics dan akan sangat bangga ketika situs perguruan

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh: ALEX FONDA MERCURY INDRA KUSUMAH

Skripsi. Oleh: ALEX FONDA MERCURY INDRA KUSUMAH PERANAN PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN PERINGKAT DUNIA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BERDASARKAN PERANGKINGAN WEBOMETRICS Studi Deskriptif pada Situs Web Perpustakaan USU Skripsi Diajukan sebagai salah satu

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN EVALUASI SITUS WEB PERPUSTAKAAN UGM, UI DAN ITB MENGGUNAKAN WEBQUAL DAN PERANAN PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN PERINGKAT PERGURUAN TINGGI DALAM WEBOMETRICS SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu prasyarat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Perpustakaan Ukrida memiliki peran dalam mengelola pengetahuan sebagai aset institusi. Akses dan layanan pada sumber-sumber pengetahuan belum terintegrasi

Lebih terperinci

ARTIKEL WEBSITE A. PENGERTIAN WEBSITE ATAU SITUS.

ARTIKEL WEBSITE A. PENGERTIAN WEBSITE ATAU SITUS. ARTIKEL WEBSITE A. PENGERTIAN WEBSITE ATAU SITUS. Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video

Lebih terperinci

25/11/2013. Pengalaman PDII-LIPI dalam mendukung LIPI meraih peringkat 100 dunia Webometrics.

25/11/2013. Pengalaman PDII-LIPI dalam mendukung LIPI meraih peringkat 100 dunia Webometrics. Pengalaman PDII-LIPI dalam mendukung LIPI meraih peringkat 100 dunia Webometrics Disampaikan pada: Penyegaran Perpustakaan Badan Litbang Kehutanan Tahun 2013 Optimalisasi Peran dan Fungsi Perpustakaan

Lebih terperinci

Pengalaman PDII-LIPI dalam mendukung LIPI meraih peringkat 100 dunia Webometrics

Pengalaman PDII-LIPI dalam mendukung LIPI meraih peringkat 100 dunia Webometrics Pengalaman PDII-LIPI dalam mendukung LIPI meraih peringkat 100 dunia Webometrics Disampaikan pada: Penyegaran Perpustakaan Badan Litbang Kehutanan Tahun 2013 Optimalisasi Peran dan Fungsi Perpustakaan

Lebih terperinci

e-learning Universitas Padjadjaran a a glance Irwan Ary Dharmawan

e-learning Universitas Padjadjaran a a glance Irwan Ary Dharmawan e-learning Universitas Padjadjaran a a glance Irwan Ary Dharmawan http://phys.unpad.ac.id/jurusan/staff/dharmawan phys.unpad.ac.id/jurusan/staff/dharmawan Outline Sekilas tentang e-learning Unpad (history,

Lebih terperinci

4 menginvestasikan waktu dan uang untuk mengembangkan dan memelihara kualitas website mereka, karena saat ini website mungkin menjadi salah satu alat

4 menginvestasikan waktu dan uang untuk mengembangkan dan memelihara kualitas website mereka, karena saat ini website mungkin menjadi salah satu alat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat. Manusia melakukan interaksi dengan sesama agar dapat menjaga keberlangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sedemikian pesat menjadikan website sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari suatu perpustakaan. Aplikasi

Lebih terperinci

Konversi File Elektronik ke Dalam Format PDF dan HTML

Konversi File Elektronik ke Dalam Format PDF dan HTML Konversi File Elektronik ke Dalam Format PDF dan HTML Oleh: Rasiman Disampaikan pada: Pelatihan Peningkatan Keterampilan Pustakawan dalam Bidang Pengelolaan dan Pelayanan Perpustakaan Digital pada Perpustakaan

Lebih terperinci

Panduan Lomba Web Thn 2011

Panduan Lomba Web Thn 2011 Panduan Lomba Web Thn 2011 Lomba Situs Web Unit Kerja IPB tahun 2011 Latar Belakang Salah satu tolak ukur yang digunakan dalam perangkingan suatu perguruan tinggi adalah penilaian terhadap situs webnya.

Lebih terperinci

WWW (World Wide Web) Adalah salah satu bentuk layanan yang dapat diakses melalui internet. Biasa disingkat sebagai Web. Merupakan sekumpulan

WWW (World Wide Web) Adalah salah satu bentuk layanan yang dapat diakses melalui internet. Biasa disingkat sebagai Web. Merupakan sekumpulan Pengantar 1 Sub Pokok Bahasan Internet WWW Protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) URL (Uniform Resource Locator) Protokol Transfer DNS (Domain Name System) Homepage Web Browser Web Server Web Programming

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini new media atau yang sering kita sebut dengan Internet telah mendorong terciptanya berbagai cara dan kekuatan baru dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB X INTERNET. Gambar Timeline Internet

BAB X INTERNET. Gambar Timeline Internet BAB X INTERNET Sejarah Pada mulanya komunikasi antar komputer hanya berlangsung dalam lingkungan jaringan lokal (LAN) saja. Baru pada tahun 1960an, Departemen Pertahanan Amerika membuat penelitian yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Website Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN DIGITAL PADA SMA NEGERI 2 BANDA ACEH. Oleh: Heri Adi, Dr. Djailani AR, M. Pd, Dr. Sakdiah Ibrahim, M. Pd.

KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN DIGITAL PADA SMA NEGERI 2 BANDA ACEH. Oleh: Heri Adi, Dr. Djailani AR, M. Pd, Dr. Sakdiah Ibrahim, M. Pd. KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN DIGITAL PADA SMA NEGERI 2 BANDA ACEH Oleh: Heri Adi, Dr. Djailani AR, M. Pd, Dr. Sakdiah Ibrahim, M. Pd. ABSTRAK Pengelolaan perpustakaan digital di sekolah, harus memperhatikan

Lebih terperinci

Corporate Strategy & ICT Strategy Penyelarasan Arsitektur TI dengan Kebutuhan Organisasi. Taryana Suryana. M.Kom

Corporate Strategy & ICT Strategy Penyelarasan Arsitektur TI dengan Kebutuhan Organisasi. Taryana Suryana. M.Kom Corporate Strategy & ICT Strategy Penyelarasan Arsitektur TI dengan Kebutuhan Organisasi Taryana Suryana. M.Kom E-mail:taryanarx@yahoo.com Konsep Dasar Teknologi Informasi 1. Williams dan Sawyer (2003):

Lebih terperinci

Pengantar E-Business dan E-Commerce

Pengantar E-Business dan E-Commerce Pengantar E-Business dan E-Commerce Pertemuan Ke-8 (Konsep Dasar Web dan Internet) Noor Ifada noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Internet WWW Protokol HTTP

Lebih terperinci

MEMANFAATKAN E-RESOURCES PERPUSTAKAAN NASIONAL

MEMANFAATKAN E-RESOURCES PERPUSTAKAAN NASIONAL MEMANFAATKAN E-RESOURCES PERPUSTAKAAN NASIONAL Untuk memenuhi kebutuhan pemustaka, Perpustakaan Nasional RI mengadakan bahan perpustakaan sumber elektronis (e-resources) dengan melanggan jurnal dan membeli

Lebih terperinci

Domain & Web Hosting. Wisnu Hera

Domain & Web Hosting. Wisnu Hera 2015 Domain & Web Hosting Wisnu Hera Pendahuluan Kebutuhan akses Offline vs Online IP Address vs Word IP Addresses vs Word Domain Name Merupakan string yang nantinya diterjemahkan menjadi satu atau lebih

Lebih terperinci

Pengenalan Internet. Arrummaisha A

Pengenalan Internet. Arrummaisha A Pengenalan Internet Arrummaisha A INTERNET INTERnational NETworking Merupakan 2 komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di dunia (internasional),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Persaingan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Persaingan semakin BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Konsumen Menurut Kotler (2002) Kepuasan adalah: Perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja

Lebih terperinci

Gambar 2. Halaman web dari Google. Search Bar

Gambar 2. Halaman web dari Google. Search Bar TEKNIK SEARCHING EFEKTIF DI INTERNET Restu Widiatmono, M.Si. Disampaikan dalam Workshop Peningkatan Strategi Belajar melalui IT, Program Hibah Kompetisi A2 Tahun 2007, Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris

Lebih terperinci

OTOMATISASI PEMBUATAN BLOG UNTUK PENINGKATAN PERINGKAT PERGURUAN TINGGI DI WEBOMETRIC

OTOMATISASI PEMBUATAN BLOG UNTUK PENINGKATAN PERINGKAT PERGURUAN TINGGI DI WEBOMETRIC OTOMATISASI PEMBUATAN BLOG UNTUK PENINGKATAN PERINGKAT PERGURUAN TINGGI DI WEBOMETRIC Andi Iwan Nurhidayat 1, Yeni Anistyasari 2 Teknik Informatika Universitas Negeri Surabaya 1,2 andyl34k5@unesa.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyebaran informasi saat ini begitu pesat dengan adanya perangkat teknologi elektronik, sehingga informasi elektronik disebarkan tidak mengenal batas waktu

Lebih terperinci

MEMANFAATKAN E-RESOURCES PERPUSTAKAAN NASIONAL

MEMANFAATKAN E-RESOURCES PERPUSTAKAAN NASIONAL MEMANFAATKAN E-RESOURCES PERPUSTAKAAN NASIONAL Untuk memenuhi kebutuhan pemustaka, Perpustakaan Nasional RI mengadakan bahan perpustakaan sumber elektronis (e-resources) dengan melanggan jurnal dan membeli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan pada era globalisasi, kini informasi bisa semakin mudah untuk diakses. Salah satu cara aksesnya adalah dengan menggunakan media

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 3032 /D/SK/FTUI/IX/2016 TANGGAL : 22 September 2016 I.

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 3032 /D/SK/FTUI/IX/2016 TANGGAL : 22 September 2016 I. LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 3032 /D/SK/FTUI/IX/2016 TANGGAL : 22 September 2016 Pemberian Insentif Pembuatan dan Pengisian Data Penelitian pada Akun Researchgate

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada permulaan dasawarsa 1960-an, beberapa perpustakaan di negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris telah menggunakan komputer sebagai alat bantu untuk

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI: Terseok-seok mengejar peringkat? Kalarensi Naibaho *

PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI: Terseok-seok mengejar peringkat? Kalarensi Naibaho * PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI: Terseok-seok mengejar peringkat? Kalarensi Naibaho * ABSTRAK Berita tentang peringkat universitas yang marak dipublkasikan di berbagai media menjadi sorotan dan fokus perhatian

Lebih terperinci

Aplikasi Dasar Internet

Aplikasi Dasar Internet Blok I Aplikasi Dasar Internet Salhazan Nasution, S.Kom Internet Pengenalan IT (Blok 1 - TA 2011/2012) Salhazan Nasution, S.Kom 2 Pengenalan Internet Apa itu Internet? Dua komputer atau lebih yang saling

Lebih terperinci

Di Internet tersimpan berjuta-juta informasi yang dapat. Mencari dan Mengelola Informasi BAB VII. Tujuan Pembelajaran. Kata kunci

Di Internet tersimpan berjuta-juta informasi yang dapat. Mencari dan Mengelola Informasi BAB VII. Tujuan Pembelajaran. Kata kunci BAB VII Mencari dan Mengelola Informasi Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa akan mampu: Mengerti dan memahami bagaimana cara melacak dan menemukan informasi di Internet. Mengerti

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut (O`Brien, 2005) internet adalah jaringan komputer yang tumbuh cepat dan terdiri dari jutaan jaringan perusahaan, pendidikan, serta pemerintah yang menghubungkan

Lebih terperinci

JARINGAN INFORMASI IPTEK KESEHATAN Potensi dan Pengalaman USU

JARINGAN INFORMASI IPTEK KESEHATAN Potensi dan Pengalaman USU JARINGAN INFORMASI IPTEK KESEHATAN Potensi dan Pengalaman USU A. Ridwan Siregar Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera Utara Pendahuluan Kerjasama merupakan suatu fenomena sosial

Lebih terperinci

BAGIAN III PORTAL SUMBER-SUMBER INFORMASI ILMIAH

BAGIAN III PORTAL SUMBER-SUMBER INFORMASI ILMIAH BAGIAN III PORTAL SUMBER-SUMBER INFORMASI ILMIAH PENGGUNAAN PORTAL GARUDA Garuda (Garba Rujukan Digital) adalah portal penemuan referensi ilmiah Indonesia yang merupakan titik akses terhadap karya ilmiah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGOLAHAN KOLEKSI REFERENSI DAN DIGITALISASI KOLEKSI

ANALISIS PENGOLAHAN KOLEKSI REFERENSI DAN DIGITALISASI KOLEKSI ANALISIS PENGOLAHAN KOLEKSI REFERENSI DAN DIGITALISASI KOLEKSI I. PENDAHULUAN Menurut Undang-undang Perpustakaan (UU nomor 43 tahun 2007) disebutkan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR TABEL... xi. 1.1 Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Pembatasan Masalah...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR TABEL... xi. 1.1 Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Pembatasan Masalah... DAFTAR ISI ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah...

Lebih terperinci

APA ITU WEBSITE :: mengenal Definisi dan Pengertian Situs Web Diposting oleh Cara Membuat Blog Gratis Di: Daftar Istilah, Web Hosting

APA ITU WEBSITE :: mengenal Definisi dan Pengertian Situs Web Diposting oleh Cara Membuat Blog Gratis Di: Daftar Istilah, Web Hosting APA ITU WEBSITE :: mengenal Definisi dan Pengertian Situs Web Diposting oleh Cara Membuat Blog Gratis Di: Daftar Istilah, Web Hosting September092011 Apa kabar sahabat semua? Lama tidak menulis, hari ini

Lebih terperinci

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

MANUAL BOOK. Sistem Aplikasi Repository Eprints STISI Telkom

MANUAL BOOK. Sistem Aplikasi Repository Eprints STISI Telkom MANUAL BOOK Sistem Aplikasi Repository Eprints STISI Telkom Ditulis Oleh : Disetujui Oleh: Fahjrin Nuary Pradipta, ACA (Staf Web Developer SISFO) Hilfan Soeltansyah (Asisten Manajer SISFO) 2012 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Jaringan Online Kesehatan

Jaringan Online Kesehatan Jaringan Online Kesehatan Zainul Bakri, Indra Kurniawan 1 Pendahuluan. Saat ini, tidak begitu mudah untuk segera mendapatkan informasi kesehatan yang akurat. Hasil penelitian, baik yang sudah dipublikasikan

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS MASALAH

BAB II ANALISIS MASALAH BAB II ANALISIS MASALAH 2.1 Tinjauan Teori Teori yang akan dibahas pada bab ini ada teori-teori pendukung dan penjelas yang menjadi landasan terhadap judul yang penulis angkat berupa materi ilmu yang bersifat

Lebih terperinci

SEARCH ENGINE OPTIMIZION (SEO) & ENTRI DATA REPUTASI INTERNASIONAL IPB

SEARCH ENGINE OPTIMIZION (SEO) & ENTRI DATA REPUTASI INTERNASIONAL IPB Hotel Papyrus, 18-19 Desember 2015 SEARCH ENGINE OPTIMIZION (SEO) & ENTRI DATA REPUTASI INTERNASIONAL IPB Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi Institut Pertanian Bogor www.ipb.ac.id ISU UTAMA

Lebih terperinci

Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN

Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN WEB DESIGN? Design merupakan hasil karya manusia yang harus dapat berfungsi untuk memecahkan suatu masalah (problem solving) www (world wide web) merupakan kumpulan web server

Lebih terperinci

LAPISAN APLIKASI DNS DAN TELNET. Budhi Irawan, S.Si, M.T

LAPISAN APLIKASI DNS DAN TELNET. Budhi Irawan, S.Si, M.T LAPISAN APLIKASI DNS DAN TELNET Budhi Irawan, S.Si, M.T DOMAIN NAME SYSTEM Domain Name System (DNS) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis

Lebih terperinci

MODEL PERPUSTAKAAN DIGITAL DI INDONESIA: SEBUAH USULAN 1

MODEL PERPUSTAKAAN DIGITAL DI INDONESIA: SEBUAH USULAN 1 MODEL PERPUSTAKAAN DIGITAL DI INDONESIA: SEBUAH USULAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. PENDAHULUAN Koleksi bagi perpustakaan merupakan faktor yang sangat penting untuk terselenggaranya layanan perpustakaan

Lebih terperinci

Bogor Agricultural University (IPB) Sosialisasi Lomba Web Unit Kerja 2017

Bogor Agricultural University (IPB) Sosialisasi Lomba Web Unit Kerja 2017 Bogor Agricultural University (IPB) Sosialisasi Lomba Web Unit Kerja 2017 Senin, 16 Oktober 2017 (08.00-16.00) IPB International Convention Center (IICC), Ballroom 1 Latar Belakang Penilaian situs web

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI SOCIAL COMMERCE BERDASARKAN METODE UJI KUALITAS WEBQUAL 4.0

PERANCANGAN APLIKASI SOCIAL COMMERCE BERDASARKAN METODE UJI KUALITAS WEBQUAL 4.0 PERANCANGAN APLIKASI SOCIAL COMMERCE BERDASARKAN METODE UJI KUALITAS WEBQUAL 4.0 R. Nindyasari 1*, Endang Supriyati 1 1 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus Gondangmanis,

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan

Bab I. Pendahuluan. Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Dewasa ini dengan kemajuan teknologi yang pesat, hampir seluruh kehidupan

Lebih terperinci

BIDANG OTOMASI DOKUMENTASI HUKUM PUSAT DOKUMENTASI DAN JARINGAN INFORMASI HUKUM NASIONAL BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI

BIDANG OTOMASI DOKUMENTASI HUKUM PUSAT DOKUMENTASI DAN JARINGAN INFORMASI HUKUM NASIONAL BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI BIDANG OTOMASI DOKUMENTASI HUKUM PUSAT DOKUMENTASI DAN JARINGAN INFORMASI HUKUM NASIONAL BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI PERPRES NOMOR 33 TAHUN 2012 BAB III TUGAS DAN FUNGSI

Lebih terperinci

DASAR-DASAR WEB DESIGN

DASAR-DASAR WEB DESIGN DASAR-DASAR WEB DESIGN Pengenalan website dan istilah-istilah internet By Reynaldi Wilianata Web Design? Asal Design hasil karya manusia yang harus dapat berfungsi untuk memecahkan suatu masalah (problem

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR VIDEO STREAMING SERVER. komputer. Komputer server didukung dengan spesifikasi hardware yang lebih

BAB II KONSEP DASAR VIDEO STREAMING SERVER. komputer. Komputer server didukung dengan spesifikasi hardware yang lebih BAB II KONSEP DASAR VIDEO STREAMING SERVER 2.1 Pengertian Server Server adalah komputer yang berfungsi untuk melayani, membatasi, dan mengontrol akses terhadap klien-klien dan sumber daya pada suatu jaringan

Lebih terperinci

Komputer Perkantoran. Salhazan Nasution, S.Kom

Komputer Perkantoran. Salhazan Nasution, S.Kom Komputer Perkantoran Pengenalan IT dan Internet Salhazan Nasution, S.Kom Teknologi Informasi (Information Technology) 2 Pengertian IT Information Technology (Teknologi Informasi) adalah seperangkat alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi, BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Informasi sangat penting bagi kita karena semua kegiatan kita memerlukan informasi, dan bisa juga dikatakan bahwa semua kegiatan kita dituntut untuk menghasilkan informasi.

Lebih terperinci

TANGGAPAN AKADEMIS LAPORAN SEMINAR WEBOMETRICS

TANGGAPAN AKADEMIS LAPORAN SEMINAR WEBOMETRICS TANGGAPAN AKADEMIS LAPORAN SEMINAR WEBOMETRICS Tulisan ini ditujukan untuk menanggapi laporan hasil seminar webometrics yang telah dilaksanakan di PUSTAKA pada tanggal 9 Oktober 2010 yang baru lalu. Untuk

Lebih terperinci

Komputer Perkantoran. Internet. Salhazan Nasution, S.Kom

Komputer Perkantoran. Internet. Salhazan Nasution, S.Kom Komputer Perkantoran Internet Salhazan Nasution, S.Kom Internet 2 Pengenalan Internet Apa itu Internet? Dua komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer di dunia (world wide)

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN IPB MENUJU DIGITAL LIBRARY Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 1

PERPUSTAKAAN IPB MENUJU DIGITAL LIBRARY Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 1 PERPUSTAKAAN IPB MENUJU DIGITAL LIBRARY Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 1 Pendahuluan Jika ilmu diumpakan sebagai darah dalam tubuh kita dan tubuh kita merupakan sistem perguruan tinggi, maka perpustakaan

Lebih terperinci

webometrics Webometrics ANALOGI : internet dan Internet PENGUKURAN KINERJA WEB DENGAN PENDEKATAN KUANTITATIF

webometrics Webometrics ANALOGI : internet dan Internet PENGUKURAN KINERJA WEB DENGAN PENDEKATAN KUANTITATIF webometrics Webometrics PENGUKURAN KINERJA WEB DENGAN PENDEKATAN KUANTITATIF WORLD UNIVERSITY RANKING DENGAN METODE WEBOMETRIC ANALOGI : internet dan Internet INFORMETRICS : studi aspek kuantitatif dari

Lebih terperinci

2. Protokol. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB. Dwi Hastuti Puspitasari., Skom, MMSi TEKNOLOGI KOMUNIKASI

2. Protokol. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB. Dwi Hastuti Puspitasari., Skom, MMSi TEKNOLOGI KOMUNIKASI Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan

Lebih terperinci

Pertemuan IX Client-Server Computing

Pertemuan IX Client-Server Computing Pertemuan IX Client-Server Computing Arsitektur Jaringan Terdapat dua arsitektur dalam jaringan yang menjelaskan bagaimana sebuah jaringan dibangun, yaitu : 1.Peer to peer (workgroup) 2.Client Server (Domain)

Lebih terperinci

Selamat Pagi. Hari ini Kita Membahas BAB 2 Web Browser

Selamat Pagi. Hari ini Kita Membahas BAB 2 Web Browser Selamat Pagi Hari ini Kita Membahas BAB 2 Web Browser Quiz Apa yang dimaksud dengan web browser? Siapa yang membuat web browser berbasis teks dan grafis pertama kali? Tuliskan Format Penulisan URL dan

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL UAS TIK GANJIL Pilihlah jawaban yang paling tepat dari soal di bawah ini dengan memberi tanda silang (x) pada lembar jawaban!!

LATIHAN SOAL UAS TIK GANJIL Pilihlah jawaban yang paling tepat dari soal di bawah ini dengan memberi tanda silang (x) pada lembar jawaban!! LATIHAN SOAL UAS TIK GANJIL 2016-2017 Pilihlah jawaban yang paling tepat dari soal di bawah ini dengan memberi tanda silang (x) pada lembar jawaban!! 1. Tiga syarat penting dalam membuat blog di bawah

Lebih terperinci

Pertemuan I SEJARAH TEKNOLOGI INTERNET YONO MAULANA S.KOM, MM

Pertemuan I SEJARAH TEKNOLOGI INTERNET YONO MAULANA S.KOM, MM Pertemuan I SEJARAH TEKNOLOGI INTERNET YONO MAULANA S.KOM, MM REFERENSI 55 Tip Terbaik Google+ oleh Fary SJ Oroh Panduan Praktis Mengelola Milis untuk Moderator dan Anggota Yahoo! Groups oleh VINCENT DARMAWAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

PENGOPERASIAN WEB BROWSER. Oleh: Bambang Herlandi

PENGOPERASIAN WEB BROWSER. Oleh: Bambang Herlandi PENGOPERASIAN WEB BROWSER Oleh: Bambang Herlandi http://www.bambangherlandi.web.id Apa itu Internet Internet adalah kumpulan atau jaringan dari jaringan komputer yang ada di seluruh dunia. Dalam hal ini

Lebih terperinci

Pengantar. Ketika kita meng-install Adobe Acrobat, kita diberi pilihan untuk meng-install program-program berikut:

Pengantar. Ketika kita meng-install Adobe Acrobat, kita diberi pilihan untuk meng-install program-program berikut: Pengantar Adobe Acrobat merupakan salah satu sarana untuk membangun perpustakaan digital. Kita dapat mengubah semua dokumen yang berbentuk kertas ke dalam bentuk kumpulan dokumen PDF dengan cepat dan mudah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi digital berkaitan erat dengan digitalisasi media. Hal ini mendorong setiap media dan suatu perusahaan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 104 TAHUN : 2017 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 102 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN WEBSITE RESMI PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

MODUL PENYEGARAN UPLOAD KOLEKSI DI UNDIP INSTITUTIONAL REPOSITORY 1. Oleh Sugeng Priyanto, SS, MIP

MODUL PENYEGARAN UPLOAD KOLEKSI DI UNDIP INSTITUTIONAL REPOSITORY 1. Oleh Sugeng Priyanto, SS, MIP MODUL PENYEGARAN UPLOAD KOLEKSI DI UNDIP INSTITUTIONAL REPOSITORY 1 Oleh Sugeng Priyanto, SS, MIP INSTITUTIONAL REPOSITORY atau disingkat IR adalah sebuah situs web yang berfungi sebagai media untuk menyimpan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat membantu komunikasi dari top manajemen hingga ke bagian

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat membantu komunikasi dari top manajemen hingga ke bagian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen pengetahuan pada awalnya diterapkan dalam dunia bisnis yang dapat membantu komunikasi dari top manajemen hingga ke bagian operasional untuk memperbaiki

Lebih terperinci

DASAR-DASAR DOKUMENTASI by Yuni Nurjanah. Page 1

DASAR-DASAR DOKUMENTASI by Yuni Nurjanah. Page 1 DASAR-DASAR DOKUMENTASI by Yuni Nurjanah Page 1 Arti dan Sejarah Istilah Dokumentasi A. Pengertian Dokumen dari Berbagai Sumber B. Dampak Teknologi Komputer terhadap Pengertian Dokument C. Hubungan Perpustakaan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. African Digital Library Glossary. <http://www.africandl.org.za/glossary. htm>. (13/08/2009).

DAFTAR PUSTAKA. African Digital Library Glossary. <http://www.africandl.org.za/glossary. htm>. (13/08/2009). DAFTAR PUSTAKA African Digital Library. 2002. Glossary. . (13/08/2009). Aguillo, Isidro F. 2007. Webometrics Ranking of World Universities.

Lebih terperinci

Matakuliah Otomasi Perpustakaan. Miyarso Dwi Ajie

Matakuliah Otomasi Perpustakaan. Miyarso Dwi Ajie Matakuliah Otomasi Perpustakaan Miyarso Dwi Ajie Kerjasama antar perpustakaan secara elektronik telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan adanya kebutuhan untuk menggunakan sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perpustakaan adalah salah satu media perantara yang penting menyangkut rantai penyebaran informasi. Dalam perkembangan informasi digital peran perpustakaan adalah

Lebih terperinci

Modul ke: Aplikasi Komputer. Pengantar Internet. Fakultas Teknik. Dian Anubhakti, M.Kom. Program Studi Teknik Arsitektur.

Modul ke: Aplikasi Komputer. Pengantar Internet. Fakultas Teknik. Dian Anubhakti, M.Kom. Program Studi Teknik Arsitektur. Modul ke: Aplikasi Komputer Pengantar Internet Fakultas Teknik Dian Anubhakti, M.Kom Program Studi Teknik Arsitektur www.mercubuana.ac.id Pengertian Internet Aplikasi Komputer Pengantar Internet Pengertian

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG. PENGEMBANGAN e-government DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG. PENGEMBANGAN e-government DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN e-government DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar berbasis TI menjadi tidak terelakan

Lebih terperinci

Pengantar Open Source dan Aplikasi Keterbukaan (Openness) di bidang TIK. Rusmanto at gmail.com Rusmanto at nurulfikri.ac.id

Pengantar Open Source dan Aplikasi Keterbukaan (Openness) di bidang TIK. Rusmanto at gmail.com Rusmanto at nurulfikri.ac.id Pengantar Open Source dan Aplikasi Keterbukaan (Openness) di bidang TIK Rusmanto at gmail.com Rusmanto at nurulfikri.ac.id Twitter @ruslinux Program Studi TI & SI STT Terpadu Nurul Fikri www.nurulfikri.ac.id

Lebih terperinci

Lukman Adlin Harahap, STP, M.Si

Lukman Adlin Harahap, STP, M.Si Lukman Adlin Harahap, STP, M.Si WWW..? Internet adalah jaringan terbesar yang menghubungkan jutaan komputer yang tersebar di seluruh dunia tanpa terikat pada organisasi apapun Pada awalnya dikembangkan

Lebih terperinci